BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Sekolah Eksistensi Sekolah Tarsisius Vireta dimulai setelah Yayasan Bunda Hati Kudus (Kantor Pusat yang bertempat di Jakarta) berhasil mendirikan TK Tarsisius Vireta pada tahun 1995, dimana pada waktu itu jumlah murid hanya sebanyak 29 anak. Berkat kerja keras para guru dan karyawannya, TK ini dapat berkembang dengan pesat hingga mencapai 10 kelas, dengan jumlah guru sebanyak 15 orang dan 2 petugas kebersihan. Pada tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1996, Yayasan Bunda Hati Kudus membuka sekolah dasar, SD Tarsisius Vireta. Sejak awal berdirinya, sekolah ini telah disambut dengan antusias oleh masyarakat sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan besarnya animo para orang tua yang mendaftarkan anak-anaknya saat pertama kali dibuka pendaftaran. Surat ijin operasionalnya baru diperoleh setahun kemudian yaitu pada tahun 1997 dari Departemen P dan K Propinsi Jawa Barat dengan No. 1186/102.1/Kep./OT/1997. Untuk menampung banyaknya siswa baru yang berjumlah 225 anak, maka pada tahun ajaran pertama, pengelola membuka kelas I, II, III, dan IV secara pararel. Demikian pula pada tahun-tahun berikutnya hingga sekarang mencapai 31 kelas yaitu kelas 1 sebanyak 5 kelas, kelas 2 sebanyak 5 kelas, kelas 3 sebanyak 6 kelas, kelas 4 sebanyak 6 kelas dan kelas 5 dan 6 masing masing 5 kelas. 40

2 41 Beberapa bulan setelah didirikannya SD Tarsisius Vireta, yaitu tepatnya bulan Juni 1996, Yayasan Bunda Hati Kudus mendirikan SMP dan SMA Tarsisius Vireta, dimana karena gedung belum selesai dibangun, pendaftaranya dilakukan dengan menyewa rumah penduduk di Vila Regensi II Blok AD Namun karena pada tahun ajaran pertama gedung baru di Blok B telah siap dipakai, maka proses belajar mengajar dilaksanakan di gedung ini. Lebih dari 500 siswa berbondong-bondong mendaftar pada tahun pertama SMP ini dibuka. Padahal pengurus yayasan hanya memperkirakan siswa tahun pertama ini hanya 2 kelas saja. Hal ini sangat memberikan harapan besar. Akan tetapi dari 500 pendaftar tersebut, terpaksa diseleksi hingga mencapai 118 anak yang pada akhirnya dibagi kedalam 5 kelas pararel. Karena pengelolaan dan menejemen yang baik maka saat ini SMP Tarsisius Vireta mempunyai 15 kelas dengan pembagian tiap kelas masing-masing dipararel sebanyak 5 kelas. Pada awal dibukanya pendaftaran pertama SMA Tarsisius Vireta, pihak pengelola pun hanya memperkirakan jumlah pendaftar sebanyak 2 kelas saja, akan tetapi, ternyata peminatnya juga membludak hingga 400 calon siswa. Karena terbatasnya daya tampung dan staf pengajar, akhirnya pendaftar diseleksi hingga 205 siswa yang dibagi ke dalam 7 kelas. Saat ini SMA Tarsisius Vireta telah mencapai 13 kelas, yang terdiri dari kelas 10 sebanyak 5 kelas, kelas 11 sebanyak 4 kelas dan kelas 12 sebanyak 4 kelas.

3 Visi dan Misi Visi dari Sekolah Tarsisius Vireta : Menjadi Lembaga Pendidikan Katolik Terpercaya dalam menumbuhkembangkan multi talenta. Misi dari Sekolah Tarsisius Vireta : Mengembangkan semua potensi peserta didik melalui komunitas pembelajar bermutu dengan semangat Bunda Hati Kudus Sekolah Tarsisius Vireta memiliki 7 buah kunci dalam mengembangkan peserta didiknya dimana disebut dengan CORE VALUES. CORE VALUES : 1. Kasih, 2. Bersyukur, 3. Disiplin, 4. Bertanggungjawab, 5. Kerja sama, 6. Inovatif, 7. Unggul.

4 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pembina : merupakan bagian yang bertugas memberikan masukan kepada pengurus Yayasan Bunda Hati Kudus.

5 44 Pengurus : merupakan bagian yang melakukan management terhadap biro-biro Yayasan Bunda Hati Kudus. Pengawas : merupakan bagian yang bertugas melakukan pengawasan dalam proses kerja antara Pembina dengan Pengurus. Management Improvement : merupakan bagian yang bertugas meningkatkan managemen dalam kepengurusan Yayasan Bunda Hati Kudus. Biro Umum : merupakan bagian yang bertugas mengurus masalah-masalah umum seperti fasilitas dan sebagainya. Biro Personalia : merupakan bagian yang bertugas mengurus masalah-masalah sumber daya manusia dalam Yayasan Bunda Hati Kudus. Biro Pendidikan : merupakan bagian yang bertugas mengurus sistematika pengajaran seperti kurikulum dan proses pembelajaran lainnya. Biro Keuangan : merupakan bagian yang bertugas mengurus administrasi keuangan Yayasan Bunda Hati Kudus. Kepala Unit : merupakan kepala bagian di setiap Sekolah yang berada dibawa naungan Yayasan Bunda Hati Kudus yang bertugas mengatur dan menjadi penghubung antara sekolah dengan kepengurusan yayasan. 3.2 Sistem yang Sedang Berjalan Sekolah Tarsisius Vireta memiliki jaringan kabel pada jaringan LAN-nya dimana menggunakan sejumlah switch dan router, dimana jaringan tersebut terbatas pada gedung utama sekolah saja. Sekolah tersebut juga memiliki ISP (Internet Service

6 45 Provider) Remala Abadi yang menyediakan akses internet pada sekolah tersebut. Selain itu sekolah ini juga memiliki sejumlah area dengan akses WiFi dari router wireless maupun access point yang ada. Akses WiFi tersebut berada pada daerah ruang guru SD, SMP, dan SMA, dimana jaringan WiFi tersebut hanya dapat diakses oleh para guru dan karyawan karena password untuk mengakses WiFi tersebut hanya diketahui oleh pada guru juga karyawan dan masih bersifat static dengan konfigurasi password pada router maupun access point yang ada. Jaringan yang ada pada Sekolah Tarsisius Vireta belum mencakup wilayah perpustakaan karena terpisahnya gedung perpustakaan dengan gedung sekolah yang ada, sehingga ketika para guru, karyawan, maupun murid yang nantinya ingin memanfaatkan akses internet dengan device yang mereka miliki ketika berada di perpustakaan tidak dapat dilakukan. Pada operasionalnya akses WiFi tersebut digunakan oleh para guru dan karyawan yang memiliki laptop maupun device yang mendukung akses WiFi Jaringan LAN di Sekolah Tarsisius Vireta Sekolah Tarsisius Vireta merupakan sekolah yang memiliki 2 buah gedung yang terhubung dengan 4 tingkatan lantai, dimana sekolah tersebut juga memiliki sebuah gedung perpustakaan dengan ruangan serba guna yang terpisah dengan gedung utama sekolah tersebut. Sekolah Tarsisius Vireta memiliki 2 buah router mikrotik yang menghubungkan jaringan yang ada pada sekolah tersebut, dimana router mikrotik pertama menangani jaringan router mikrotik kedua dan Lab SMA yang terhubung ke Lab SMP kemudian ke Lab SD dan terhubung lagi ke Lab SD yang

7 46 kedua. Router mikrotik kedua menangani jaringan pada kantor SMA yang kemudian terhubung ke kantor SMP, lalu kantor SD, kantor TK, hingga kantor unit. Selain itu router mikrotik kedua pun menjadi penghubung jaringan router wireless maupun access point yang ada dengan pembagian jalur menggunakan switch. Setiap Lab pada sekolah tarsisius vireta menggunakan dua buah switch 3com baseline 2024 dengan 24 port yang menghubungkan komputer-komputer murid dan komputer guru sebagai servernya. Jarak antara Lab SD, SMP, dan SMA tersebut hanya bersebelahan dan terletak pada lantai 4 sekolah tersebut. Sedangkan jaringan pada setiap kantor unit, TK, SD, SMP, dan SMA menggunakan satu buah switch 3com baseline dengan 24 port untuk menghubungkan jaringan pada setiap kantor tersebut. Pada setiap kantor memiliki bagian tata usaha yang bertugas mengelola data administrasi pada sekolah tersebut. Akses internet pada sekolah tersebut menggunakan modem ADSL dan antena grid sebagai penerimanya, yang terletak pada lantai 4 sekolah tersebut. Sedangkan pada gedung perpustakaan saat ini belum memiliki jaringan LAN dan akses internet, sehingga ketika murid, guru, maupun karyawan yang ingin mengakses internet harus menuju ke gedung utama terlebih dahulu. Kurangnya akses jaringan pada gedung perpustakaan menghambat pemanfaatan internet dalam kegiatan belajar mengajar, pengelolaan administrasi perpustakaan, dan komunikasi yang ada pada gedung perpustakaan tersebut.

8 Spesifikasi Perangkat Keras / Hardware Berikut ini adalah spesifikasi hardware yang digunakan pada jaringan Sekolah Tarsisius Vireta : 1. Switch 3Com Baseline Switch Kabel Belden CDT Networking 3. Router Wired Mikrotik RB Router Wireless BL-Link R38N dan BL-Link R33N 5. Access point TP-Link W901ND 6. Server Intel(R) pentium(r) III Xeon Processor (2CPU) ~3.0GHz RAM 1024MB HDD 80GB OS Windows Server 2003 R2 Enterprise Edition 7. Client Intel Dual e GHz RAM 512MB HDD 80GB

9 48 OS Windows XP Professional Topologi Jaringan Sekolah Tarsisius Vireta Gambar di bawah ini merupakan topologi jaringan di Sekolah Tarsisius Vireta :

10 Gambar 3.2 Topologi Sekolah Tarsisius Vireta 49

11 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Berdasarkan data-data pada subbab sebelumnya mengenai sistem yang sedang berjalan di Sekolah Tarsisius Vireta, maka pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan di Sekolah Tarsisius Vireta. Hal-hal yang akan dianalisis diantaranya adalah topologi jaringan Sekolah Tarsisius Vireta dan sistem pemanfaatan koneksi nirkabel / WiFi pada sekolah tersebut Analisis Terhadap Topologi Jaringan Pada topologi Sekolah Tarsisius Vireta terdapat dua buah router mikrotik yang terdapat pada ruang Lab SMA yang menjadi penghubung jaringan pada sekolah tersebut. Router mikrotik tersebut terbagi menjadi dua tingkatan dalam pembagian jaringan yang ada, dimana router pertama menghubungkan jaringan router mikrotik kedua dan Lab SMA yang kemudian terhubung ke Lab SMP, dan kemudian Lab SD. Sedangkan router mikrotik kedua menghubungkan jaringan router-router wireless yang ditempatkan pada setiap kantor dengan menggunakan switch, dan juga jaringan kantor SMA, yang kemudian terhubung ke jaringan kantor SMP, SD, TK, hingga kantor unit. Akses internet yang ada berasal dari modem dengan antena grid yang berada pada lantai 4 gedung sekolah Tarsisius Vireta dengan ISP Remala Abadi dengan kecepatan 3Mbps. Dengan memanfaatkan keberadaan router Mikrotik, sekolah tersebut menggunakan aplikasi WinBox untuk memanage jaringan yang ada, diantaranya adalah pembagian bandwidth baik lokal maupun international.

12 51 Kemudian jaringan tersebut dibagi lagi dengan menggunakan 2 buah switch pada setiap lab yang ada, dimulai dari 2 Lab SD, Lab SMP, dan Lab SMA. Switch yang digunakan adalah 3Com Baseline 2024 dengan 24 port, sehingga terdapat 48 port yang tersedia. Jumlah komputer pada ruangan-ruangan lab SMP dan SMA berjumlah 42 komputer yang diantaranya adalah 40 komputer murid dan 2 komputer guru, sehingga memakan 46 port karena ditambah dengan 1 port untuk menghubungkan jaringan ke switch Lab SMP, 1 port untuk terhubung dengan router mikrotik dan 2 port untuk menghubungkan antar switch. Jumlah komputer pada Lab SMP sama seperti Lab SMA, sedangkan jumlah komputer pada lab SD adalah sebanyak 34 buah yang terdiri dari 2 komputer guru dan 32 komputer murid. Lab SD sendiri terdiri dari 2 buah ruang lab dengan jumlah komputer yang sama. Salah satu komputer guru pada setiap ruangan lab difungsikan sebagai server dengan OS Windows Server 2003 R2 Enterprise Edition. Kemudian jaringan pada kantor guru TK, SD, SMP, SMA, dan unit dibagi dengan 1 buah switch 3Com Baseline 2024 dengan 24 port dimana jumlah client yang ada di tiap-tiap kantor tidak terlalu banyak, yang antara lain komputer kepala sekolah, komputer tata usaha, dan beberapa komputer umum untuk digunakan oleh para guru. Jumlah komputer setiap kantor dapat berbeda sesuai dengan kebijakan sekolah itu sendiri. Sedangkan untuk koneksi nirkabel/wifi-nya terdapat di sekitar ruangan kantor SD, SMP, SMA. Pada kantor SD koneksi nirkabelnya menggunakan 3 buah Access point TP-Link W901ND, kantor SMP menggunakan 1 buah router

13 52 wireless BL-Link R33N, sedangkan pada kantor SMA menggunakan 2 buah router wireless BL-Link R38N. Meski demikian belum ada jaringan yang mencapai gedung perpustakaan yang terpisah, sehingga tidak adanya akses internet pada daerah perpustakaan tersebut. Mengingat jarak antar gedung yang kurang lebih mencapai 25m tidak efektif jika menggunakan kabel UTP secara outdoor untuk membagi akses jaringan pada pada gedung perpustakaan tersebut. Gambar 3.3 Pemanfaatan Aplikasi WinBox Sekolah Tarsisius Vireta Analisis Terhadap Sistem Pemanfaatan Koneksi WiFi Meskipun sudah diketahui bahwa Sekolah Tarsisius Vireta telah memiliki jaringan nirkabel / WiFi, akan tetapi sekolah masih mengalami kesulitan dalam membagikan sistem login WiFi yang ada kepada para murid. Hal ini dikarenakan

14 53 sistem login yang ada masih menggunakan konfigurasi login standar yang ada pada router wireless maupun access point, sehingga password untuk login tersebut masih bersifat static dan hanya ada satu password untuk satu SSID. Dengan autentikasi password SSID yang dipakai sekarang, tidak ada sistem untuk mengklasifikasikan user yang melakukan login, sehingga jika ada user yang menggunakan program tertentu untuk memonopoli bandwidth tidak ada tindak pencegahan dan user tersebut tidak dapat diidentifikasi. Dan tentunya akan memakan banyak usaha dalam mensosialisasikan password login yang ada ke para guru apabila dilakukan penggantian password setiap harinya apalagi jika mengingat harus melakukan konfigurasi lagi ke router maupun akses point yang ada. Selain itu Sekolah Tarsisius Vireta juga mengharapkan adanya halaman web yang menampilkan hal-hal tentang Sekolah Tarsisius Vireta ketika berada dalam jaringan WiFi sekolah tersebut Masalah pada Sistem Berjalan Setelah melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini dan menemukan permasalahan jaringan yang dihadapi oleh Sekolah Tarsisius Vireta, yaitu : 1. Masalah akses jaringan antar gedung, yang menyebabkan tidak adanya akses sumber daya seperti internet pada gedung tertentu. 2. Masalah sistem login WiFi, yang menyebabkan tidak dapat diidentifikasinya pelaku pelanggaran akses seperti monopoli bandwidth bila terjadi.

15 Usulan Pemecahan Masalah Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa alternatif solusi hasil pemikiran dan analisa yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Sekolah Tarsisius Vireta saat ini. Alternatif solusi yang ada akan disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan dari pihak Sekolah Tarsisius Vireta dan diharapkan dapat menghasilkan suatu solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan Sekolah Tarsisius Vireta dan dapat diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi Usulan Pemecahan Masalah Akses Jaringan Antar Gedung Seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya dimana adanya masalah akses jaringan dari gedung perpustakaan ke gedung utama. Usulan pemecahan masalah yang ditawarkan adalah menggunakan jaringan nirkabel untuk menghubungkan jaringan antara gedung utama dengan gedung perpustakaan sehingga nantinya guru, karyawan, maupun murid-murid dapat melakukan akses internet pada gedung perpustakaan sehingga dapat mendukung sistem pembelajaran yang ada. Diusulkan penggunaan Router untuk membroadcast sinyal dan access point untuk menangkap dan melanjutkan sinyal WiFi yang ada pada lingkup perpustakaan. Setelah itu pihak sekolah dapat melakukan ekspansi sendiri terhadap jaringan pada gedung perpustakaan apabila diperlukan.

16 Usulan Pemecahan Masalah Login WiFi Usulan mengenai pemecahan masalah login WiFi yang ada adalah dengan menggunakan captive portal dan SSO, sehingga ketika seorang user terhubung dengan jaringan WiFi yang ada tidak dapat langsung melakukan akses internet. Harus melakukan autentikasi id dan password terlebih dahulu sehingga penggunaan akses WiFi yang ada dapat dibatasi, dan para guru juga dapat memiliki hak akses WiFi yang berbeda dengan para murid. Dengan adanya captive portal penerapan SSO dapat berjalan dan sekolah dapat menentukan pengaturannya sendiri dalam mengatur penggunaaan WiFi yang ada pada sekolah tersebut. Selain itu bila dimungkinkan sekolah juga dapat mengubah hal-hal yang ditampilkan pada hasil captive portal yang ada baik itu berupa berita, logo, maupun hal lainnya yang dianggap baik untuk ditampilkan pada halaman web yang ada. 3.5 Perancangan Jaringan dan Penempatan Server SSO Sesuai dengan pembahasan usulan pemecahan masalah di atas, maka dirancang topologi yang sesuai dengan kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Diantaranya adalah rancangan penempatan server SSO yang ada untuk menyediakan layanan login WiFi dengan captive portal. Dengan adanya server SSO tersebut maka dibutuhkan perubahan topologi jaringan yang ada, dimana jaringan nirkabel yang ingin menggunakan fitur SSO tersebut harus melalui server SSO yang ada. Berikut perancangan jaringan nirkabel yang baru :

17 Gambar 3.4 Rancangan Topologi Baru Sekolah Tarsisius Vireta 56

18 Perancangan Halaman Login SSO Pada YFI Hotspot halaman login SSO (Single Sign On) dapat dirancang sesuai dengan keinginan sekolah. Sehingga sesuai dengan kebijakan sekolah maka halaman login SSO (Single Sign On) menggunakan logo sekolah dan di navigasikan ke website internal sekolah. Berikut adalah rancangan halaman login dan hasilnya : Gambar 3.5 Rancangan Halaman Login SSO Gambar 3.6 Halaman Login SSO

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT Latar Belakang Walaupun internet sudah menjadi suatu kebutuhan bagi para penggunanya. Namun,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang F. Kurose, James. & W. Ross, Keith (2012) menyatakan bahwa Interconnection network (internet) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Melakukan Survey Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User Perancangan Jaringan Hotspot Perancangan Sistem Bandwidth Management Melakukan Uji Coba dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer untuk dapat berbagi sumber daya, komunikasi, dan akses informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer untuk dapat berbagi sumber daya, komunikasi, dan akses informasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan komputer merupakan suatu sistem yang menghubungkan berbagai komputer untuk dapat berbagi sumber daya, komunikasi, dan akses informasi. Jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung BAB III PEMBAHASAN 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung Analisa pada jaringan LAN di PT. Kereta Api Indonesia di batasi hanya pada jaringan LAN di kantor pusat PT. Kereta

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN NIRKABEL DENGAN SSO PADA SEKOLAH TARSISIUS VIRETA

ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN NIRKABEL DENGAN SSO PADA SEKOLAH TARSISIUS VIRETA ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN NIRKABEL DENGAN SSO PADA SEKOLAH TARSISIUS VIRETA Indra Ivan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Kevin Haryono Binus University, Jakarta, DKI

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Up 37350,00 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembangunan Warung internet sanjaya.net terdiri dari 30 komputer dengan rincian satu komputer sebagai Billing computer berada dilantai 1 dan 29 komputer

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3. 1 Riwayat Perusahaan PT Hipernet IndoData yang lebih dikenal dengan HyperNet yang berarti "jaringan yang melebihi layanan jaringan biasa", merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk chating. Layanan-layanan yang sebelumnya sulit berkembang, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk chating. Layanan-layanan yang sebelumnya sulit berkembang, seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan terbaru atau bahkan hanya untuk chating. Layanan-layanan

Lebih terperinci

IndoChip Network Aman dan Murah. Proposal

IndoChip Network Aman dan Murah. Proposal IndoChip Network Aman dan Murah Proposal Penawaran Pembuatan Jaringan Komputer Untuk Perusahaan: Network Management System (NAM), Hotspot Area Management, Wireless, Instalasi Router / Server dll. Latar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan selama 1 bulan di PT INTI Bandung pada Divisi Sistem dan Teknologi Informasi mulai dari tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sarana Simulasi Uji coba dilakukan untuk membuktikan apakah sistem jaringan yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik. Namun, dikarenakan pihak kantor PT Synergy Adhi

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Wireless LAN (Local Area Network) adalah suatu system jaringan

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Wireless LAN (Local Area Network) adalah suatu system jaringan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wireless LAN (Local Area Network) adalah suatu system jaringan terintegrasi dalam suatu daerah atau lokasi dan memberikan kemudahan bagi para pnggunanya untuk saling

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.3 Sejarah Perusahaan PT Consulting Services Indonesia didirikan pada tanggal 1 Oktober 2002 oleh Bpk. Indrawan Lie dan berlokasi di Jalan Sudirman

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Pada bab ini akan menjelaskan metode yang diterapkan dalam skripsi ini. Metode yang digunakan adalah metode Network Development Life Cycle (NDLC), yaitu Analysis, Design,

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( ) LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN Oleh : Teguh Esa Putra (14111001) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan di dunia teknologi dan komputerisasi sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan di dunia teknologi dan komputerisasi sudah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan di dunia teknologi dan komputerisasi sudah berkembang dengan pesat. Dengan memanfaatkan jaringan komputer akan sangat memudahkan suatu instansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk mencari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan terbaru atau bahkan hanya untuk chating. Layananlayanan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem 3.1.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Sistem jaringan komputer yang sedang berjalan pada Cisnet RT/RW Net saat ini terkoneksi dengan tiga

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Quantum Tera Network adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Jadwal kerja praktek yang dilaksanakan meliputi lokasi dan waktu pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : a. Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek Tempat kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini hampir setiap perusahaan atau instansi memiliki jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi. Internet yang sangat populer saat ini merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN. Perawatan dan penanganan sebuah jaringan komputer di lingkungan suatu

BAB I PENDAHULUHAN. Perawatan dan penanganan sebuah jaringan komputer di lingkungan suatu BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Perawatan dan penanganan sebuah jaringan komputer di lingkungan suatu organisasi seringkali menghadapi masalah. Masalah-masalah yang sering terjadi antara lain data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan dalam tahap analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan dalam tahap analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain merupakan tahap penelitian untuk mendapatkan cara yang paling efektif dan efisien mengimplementasikan sistem dengan bantuan data yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 SEKILAS JARINGAN DANA PENSIUN PERTAMINA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 SEKILAS JARINGAN DANA PENSIUN PERTAMINA BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 SEKILAS JARINGAN DANA PENSIUN PERTAMINA Dana Pensiun PERTAMINA yang berlokasi di Jakarta mempunyai area kerja 4 lantai dalam menjalankan tugasnya, tiap lantai

Lebih terperinci

SWITCH ACCESS POINT WEB SERVER. dan DATABASE SERVER KOMPUTER KASIR PERANGKAT ANDROID. = Koneksi menggunakan kabel. = Koneksi menggunakan wireless

SWITCH ACCESS POINT WEB SERVER. dan DATABASE SERVER KOMPUTER KASIR PERANGKAT ANDROID. = Koneksi menggunakan kabel. = Koneksi menggunakan wireless BAB 3 Perancangan sistem 3.1 Diagram blok perancangan sistem WEB SERVER dan DATABASE SERVER SWITCH KOMPUTER KASIR ACCESS POINT PERANGKAT ANDROID Gambar 3.1. Blok diagram sistem = Koneksi menggunakan kabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi nirkabel, telah menjadi suatu hal yang lazim bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi nirkabel, telah menjadi suatu hal yang lazim bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia internet telah berkembang dengan sangat pesat. Penggunaan teknologi nirkabel, telah menjadi suatu hal yang lazim bagi masyarakat pada zaman ini. Layanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK Franky Sunarto Ricky Adhiputra Wibowo Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480, 021 5345830 sassy_b_boy@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Masalah Rumah dan toko Buanjar Photocopy terdapat koneksi internet dengan kecepatan 10 Mbps dari ISP (Internet Service Provider) Indihome. Semua user yang berada di tempat

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan pesatnya perubahan teknologi informasi telah mengakibatkan perubahan dan cara pandang kehidupan manusia dan suatu organisasi. Pesat nya perubahan tersebut telah

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750 Achmad Muharyadi 23109113 Latar Belakang Mikrotik merupakan salah satu system operasi yang berbasis linux. Dibandingkan dengan distro

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sekilas Tentang Perusahaan PT. Mulia Knitting Factory berdiri pada tanggal 30 September 1955, didirikan oleh Bapak Phan Wan Shit dan Raden Udjer. Sejak saat berdirinya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini telah dilakukan observasi untuk mengetahui masalah ataupun keluhan yang dihadapi oleh customer maupun PT. Legreen itu sendiri. Berikut adalah

Lebih terperinci

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY Indra Priyandono ipriyandono@bundamulia.ac.id Program Studi Sistem Informasi Universitas

Lebih terperinci

Pengelolaan Jaringan Sekolah

Pengelolaan Jaringan Sekolah Pengelolaan Jaringan Sekolah ( Mikrotik dan Access Point) PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) BIDANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Kantor Seskoau mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 20 Sepember 2011, setiap hari

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Jaringan internet di lingkungan Universitas Bina Nusantara dibagi menjadi 3 wilayah diantaranya daerah Anggrek, Syahdan, dan Taisir. Hal

Lebih terperinci

PERANGKAT KERAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKSES INTERNET

PERANGKAT KERAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKSES INTERNET PERANGKAT KERAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKSES INTERNET Perkembangan Internet Pd awalnya jaringan komputer dilakukan pd jaringan yg sangat terbatas Menggunakan 2 buah komputer. Kemudian jaringan tersebut berkembang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Jaringan komputer LAN digunakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat terutama pada bidang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 47 48 Dari kerangka yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa metodologi dimulai dengan melakukan analisa sistem yang sedang berjalan yaitu melihat

Lebih terperinci

Rancangan Layar Pergantian Karyawan Per Tahun

Rancangan Layar Pergantian Karyawan Per Tahun 129 4.7.25 Rancangan Layar Pergantian Karyawan Per Tahun Gambar 4.50 Rancangan Layar Pergantian Karyawan Per Tahun Layar Pergantian Karyawan per Tahun menampilkan informasi pergantian karyawan satu tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi khususnya di bidang komputer membuat masyarakat tidak bisa lepas dari internet. Perkembangan internet yang pesat membuat banyak tempat-tempat

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM & PERANCANGAN 3.1. Analisa Masalah Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran khususnya TIK, yang memerlukan akses internet adalah penggunaan internet yang tidak

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana metode penelitian dalam perancangan sistem. Metode yang dipakai adalah metode PPDIOO. PPDIOO

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum telah mengalami kemajuan yang pesat. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi, hal

Lebih terperinci

PROMA. MEMBANGUN JARINGAN LOKAL DENGAN SISTEM JARINGAN TANPA KABEL ( WiFi ) DI GEDUNG TEKNIK INFORMATIKA ITS

PROMA. MEMBANGUN JARINGAN LOKAL DENGAN SISTEM JARINGAN TANPA KABEL ( WiFi ) DI GEDUNG TEKNIK INFORMATIKA ITS PROMA MEMBANGUN JARINGAN LOKAL DENGAN SISTEM JARINGAN TANPA KABEL ( WiFi ) DI GEDUNG TEKNIK INFORMATIKA ITS Oleh : AHMAD JUNAIDY ABDILLAH NIM : 04104057 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya perkembangan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya perkembangan dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya perkembangan dunia teknologi informasi telah merobohkan tembok jarak dan waktu. Sekarang ini, seseorang yang berada

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT SEBAGAI SARANA AKSES INTERNET PADA MARKAS KOMUNITAS ONE DAY ONE JUZ

IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT SEBAGAI SARANA AKSES INTERNET PADA MARKAS KOMUNITAS ONE DAY ONE JUZ IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT SEBAGAI SARANA AKSES INTERNET PADA MARKAS KOMUNITAS ONE DAY ONE JUZ Fatah Yasin 1 1) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi Informasi khususnya jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kemajuan teknologi mengalami perkembangan semakin cepat. Salah satunya adalah bidang jaringan LAN tanpa kabel (Wireless LAN). Hal ini dipacu oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Rumah Zakat di Kota Medan Berbasis Web memiliki fungsi sebagai berikut : masyarakat dapat mengetahui informasi

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER

DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi infomasi telah menyebabkan perubahan dan cara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi infomasi telah menyebabkan perubahan dan cara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi infomasi telah menyebabkan perubahan dan cara pandang hidup manusia dan suatu organisasi. Perkembangan yang sedemikian pesatnya telah membawa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. baik harus melalui tahap tahap perancangan jaringan, yaitu :

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. baik harus melalui tahap tahap perancangan jaringan, yaitu : BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini penulis membuat rancangan jaringan komputer, kebutuhan perangkat dan implementasi jaringan di area Pabrik Gula (PG) Kremboong yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

e. Sebuah Mikrotik RB750r2 f. Sebuah TP-LINK

e. Sebuah Mikrotik RB750r2 f. Sebuah TP-LINK BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan percobaan dan perhitungan berdasarkan teori serta parameter-parameter yang ada. Setelah hasil didapatkan dilakukan pengolahan data dan analisis

Lebih terperinci

AUTENTIKASI JARINGAN LAN DAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN ROUTER PFSENSE DENGAN RADIUS PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UMS

AUTENTIKASI JARINGAN LAN DAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN ROUTER PFSENSE DENGAN RADIUS PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UMS AUTENTIKASI JARINGAN LAN DAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN ROUTER PFSENSE DENGAN RADIUS PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UMS TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Ketergantungan pengguna terhadap internet selain dapat menunjang pekerjaan, juga dapat menghambat kinerja mereka di perusahaan. Jaringan internet yang disediakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem inventaris perangkat keras di PT. Kartika Buana Ayu (pihak pengelola gedung

Lebih terperinci

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan Your Logo Here FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER Media presentasi ini menggunakan APA ITU ROUTER? ADA YANG TAHU ATAU TEMPE? Fiqih Nuari, S.Kom Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang dimana suatu tempat tetap aman dan terawasi walaupun

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang dimana suatu tempat tetap aman dan terawasi walaupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Saat ini teknologi sudah sangat berkembang pesat, demikian juga di Indonesia. Salah satunya teknologi yang semakin berkembang pesat yaitu di bidang pemantauan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penentuan Distor Capasity Wilsu Cab. Lubuk Pakam Rayon Perbaungan Berbasis Web memiliki fungsi sebagai berikut : pegawai

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada bab ini, berisikan tentang perancangan IDS Snort dan metode yang digunakan dalam melakukan proses investigasi serangan. Metode yang digunakan adalah model proses

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN TANDA LULUS... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... vix DAFTAR

Lebih terperinci

Perancangan Jaringan Hotspot dengan Sistem Voucher Menggunakan Mikrotik pada Jaringan RT/RW Net

Perancangan Jaringan Hotspot dengan Sistem Voucher Menggunakan Mikrotik pada Jaringan RT/RW Net Perancangan Jaringan Hotspot dengan Sistem Voucher Menggunakan Mikrotik pada Jaringan RT/RW Net SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank Felix Andreas Sutanto, Heribertus Yulianton dan Jeffri Alfa Razaq Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, maka semakin dipandang perlu pula tersedianya informasi yang cepat, tepat dan akurat di berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Pemilihan Teknologi dan Perangkat 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) 1. D-link DIR-600 Wireless N 150 Home Router Gambar 4.1 D-link DIR-600 (Sumber:http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSpCBn6drSWtGYN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YP Karya. Sekolah tinggi ilmu ekonomi YP Karya Tangerang (STIE YP Karya)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YP Karya. Sekolah tinggi ilmu ekonomi YP Karya Tangerang (STIE YP Karya) BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Profil STIE YP Karya Nama Institusi SK MENDIKBUD.RI Status No SK Nama Yayasan : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YP Karya : No. 51/D/O/1996 : Terakreditasi BAN-PT : 028/BAN-PT/Ak-IX/S1/I/2006

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan

BAB III METODOLOGI. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan BAB III METODOLOGI 3.1. Peralatan dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat keras terdiri atas 1 komputer sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Pakar Gangguan Koneksi Internet Berbasis Web memiliki fungsi agar masyarakat dapat mengetahui gangguan yang dialami pada koneksi internetnya

Lebih terperinci

BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN

BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN 3.1 Topologi Jaringan Topologi jaringan yang digunakan untuk pengujian routing protokol RIPng dan OSPFv3 Menggunakan bentuk topologi ring dengan 3 buah router

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan berkembangnya internet menjadi salah satu alat untuk mengakses informasi tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan. Skripsi ini bertujuan untuk membuat pedoman penggunaan modul USR- WIFI232-G.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan. Skripsi ini bertujuan untuk membuat pedoman penggunaan modul USR- WIFI232-G. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan WIFI232-G. Skripsi ini bertujuan untuk membuat pedoman penggunaan modul USR- 1.2 Latar Belakang Saat ini teknologi jaringan berkembang pesat, berbagai macam teknologi dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakses internet selama 6 jam dengan biaya Rp ,- dan Paket 2

BAB I PENDAHULUAN. mengakses internet selama 6 jam dengan biaya Rp ,- dan Paket 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di jaman yang semakin modern ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan pokok bagi kehidupan sehari-hari. Namun untuk melakukan akses internet tidak murah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Berkembangnya penggunaan perangkat komputer jinjing atau biasa dikenal dengan notebook di lingkungan Dana Pensiun Pertamina, serta penggunaan akses ke jaringan

Lebih terperinci

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor 1. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN 2. DASAR TEORI

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik. tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang

Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik. tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat, terutama pada jaringan internet (interconnection networking)

Lebih terperinci

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 Jo-danang.web.id 1. Soal ukk p2 SOAL/TUGAS Gambar 1 Topologi UKK P2 Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan. Tugas anda sebagai seorang teknisi

Lebih terperinci

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet MODUL 1 Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet - PENGERTIAN MIKROTIK MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Perkembangan sistem komunikasi saat ini sangat pesat, dimana sistem komunikasi sekarang sudah model video streaming. Layanan komunikasi yang

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk teknologi yang sedang berkembang di era digital ini adalah teknologi clouds. Aplikasi Clouds sudah banyak digunakan untuk berbagai keperluan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan PT. Smailling

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Skenario Uji Coba Dengan rancangan jaringan yang telah dibuat, perlu dilakukan uji coba untuk membuktikan bahwa rancangan load balancing dan failover tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan BAB III PEMBAHASAN Perkembangan teknologi dan informasi memberikan kemudahan dalam proses pengolahan informasi baik mencari, mengirim dan menerima informasi dalam waktu yang seefektif dan seefisien mungkin.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK BLUETOOTH WEB INTERNET GATEWAY (BWIG) DI RUANG KELAS TEKNIK INFORMATIKA ITS

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK BLUETOOTH WEB INTERNET GATEWAY (BWIG) DI RUANG KELAS TEKNIK INFORMATIKA ITS PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK BLUETOOTH WEB INTERNET GATEWAY (BWIG) DI RUANG KELAS TEKNIK INFORMATIKA ITS Oleh: ANIS ROSYDA APRILIA - 5105100084 Dosen Pembimbing: ROYYANA MUSLIM I, S.KOM,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci