PROFIL KEMAMPUAN ARGUMENTASI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARGUMEN-BASED SAINS INQUIRY (ABSI)
|
|
- Sonny Susanto Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROFIL KEMAMPUAN ARGUMENTASI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARGUMEN-BASED SAINS INQUIRY (ABSI) Agus Budiyono Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Kean dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Madura Jl.PP. MifathulUlumBettet, Pamekasan 69351, Madura ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui profile kemampuan argumentasi siswa setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran argument-based science inquiry. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pre-eksperiment dengan disain posttest only design adapun subjek penelitiannya adalah salah satu kelas XI pada Madrasah Aliah Negeri Pamekasan Jawa Timur tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 34 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan argumentasi pada materi elastisitas yang terdiri dari enam bagian soal dan masing-masing bagian terdapat pertanyaan tentang klaim, data, pembenaran dan dukungan. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan argumentasi siswa berada pada kategori tinggi. Hal itu terlihat dari hasil tes kemampuan argumentasi siswa yakni sebanyak 97,06% berada pada kategori tinggi, sedangkan 2,94% berada pada kategori sedang dan 0% berada pada kategori rendah. Kata kunci : Kemampuan Argumentasi, Model ABSI, dan Profil I. PENDAHULUAN kemampuan argumentasi merupakan Hal lain yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran fisika. Kuhn (2010) mengungkapkan Konsep ilmu sebagai argumen, dan pandangan bahwa terlibat dalam argumentasi ilmiah harus menjadi peran kunci dalam pendidikan sains. konsepsi sains sebagai argumen telah datang secara luas dan menganjurkan sebagai hal dasar pendidikan sains. tujuan pendidikan sains tidak hanya penguasaan konsep-konsep ilmiah, tetapi juga belajar bagaimana terlibat dalam wacana ilmiah. Untuk mencapai terlaksananya wacana ilmiah, siswa harus memiliki kemampuan argumentasi yang dalam pembelajarannya melatihkan terbiasa berargumentasi. Toulmin (dalam Robertshaw dan Campbell, 2013: 200) mengajukan skema yang mendeskripsikan struktur suatu argumentasi yang disebut sebagai Toulmin s Argument Pattern (TAP). Komponen utama dalam TAP adalah kemampuan siswa dalam memberikan pendapat (claim), kemampuan siswa memberikan dan menganalisis data, kemampuan memberikan pembenaran (warrant), kemampuan memberikan dukungan (backing), kemampuan siswa dalam sanggahan (rebuttal) terhadap Model pembelajaran ABSI merupakan model pembelajaran argumentasi yang berbasiskan pada inkuiri sains. sintaks pembelajaran model ABSI mengadopsi pada pembelajaran Science Writing Heuristic (SWH) Hasancebi (2012) yang teridiri dari tujuh tahapan yaitu; (a) eksplorasi sebelum pembelajaran, (b) partisipasi aktif dalam, (c) menulis secara individu 179 pengertian, (d) bertukar pikiran dan interpretasi data dalam kecil, (e) ide-ide sains teks atau sumber lainnya, (f) refleksi dan menulis secara individu dan (g) ekplorasi setelah pembelajaran. Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan argumentasi siswa yang masih rendah, sehingga perlu adanya perlakuan menggunakan model pembelajaran berbasis argumentasi. Adapun model yang dianggap mampu memberikan dampak yang baik terhadap kemampuan argumentasi siswa adalah argumentbased science inquiry (ABSI). Demirbag dan Gunel (2014) melaporkan bahwa kemampuan argumentasi siswa menjadi baik setelah diterapkan model pembelajaran ABSI. Penelitian ini bertujuan menggambarkan profil kemampuan argumentasi siswa setelah mendapatkan perlakuan berupa pembelajaran dengan model ABSI pada materi elastisitas. II. LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Argument-based science inquiry (ABSI) Model pembelajaran argument-based science inquiry (ABSI) adalah sebuah model pembelajaran argumentasi yang mengintegrasikan inkuiri sains dalam pembelajaran. Model pembelajaran ABSI ini masih mengadopsi pada model pembelajaran Science Writing Heuristic (SWH). Seperti yang diungkapkan oleh Hasancebi (2012) bahwa Science Writing Heuristic (SWH) telah digunakan secara luas sebagai pendekatan argument-based science inquiry (ABSI) di banyak negara termasuk Amerika Serikat, Korea dan Turki. SWH awalnya dikembangkan oleh (Keys et al., 1999) mengintegrasikan penyelidikan
2 berbasis argumen, kerja kolaboratif dan strategi belajar menulis. Argumentasi dan penyelidikan adalah dua komponen utama yang mendasari unsur SWH tersebut. Lebih lanjut (Budiyono, Rusdiana & Kholida, 2015) pembelajaran ABSI memiliki tiga karakteristik yaitu: 1) pembelajaran berbasis inkuiri secara ber, 2) siswa bertukar dalam beradu argument berdasarkan data hasil, dan 3) ide-ide sains dari hasil diskusi atau sumber lainnya melalui diskusi kelas dan saling beradu argument antar. Demirbag dan Gunel (2014) juga menggunakan model SWH dalam mengintegrasikan argument-based science inquiry (ABSI) sebagai upaya meningkatkan hasil belajar, kemampuan berargumentasi dan kemampuan menulis mahasiswa. Adapun sintaks model pembelajaran Science Writing Heuristic (SWH) (Keys et al, 1999) dan Hasancebi (2012) dapat dijelaskan dalam Tabel 2.1 berikut: 1 Exploration of pre-intruction understanding (eksplorasi sebelum pembelajaran). 2 Participation in laboratory activity(partisi pasi dalam ). Tabel 1 Sintak Pembelajaran SWH memulai pembelajaran dengan mengidentifik asi peristiwa penyelidikan dan menyiapkan pertanyaan yang membimbing para siswa Yang selanjutnya mengidentifik asi awal siswa. membagi siswa menjadi kecil. Setiap kemudian diarahkan merancang metode siswa mengajukan dan pertanyaanpertanyaan tentang tugas inkuiri. mengajukan pertanyaan yang ingin mereka jawab dan dapat dijawab melalui. merancang metode (misalnya, percobaan, pengamatan sistematis atau analisis data) dan dilanjutkan setiap pengumpulan shape I: writing personal meaning for laboratory activity (menulis pengertian individu ). 4 shape II: sharing and comparing data interpretations in small groups(bertuk ar pikiran dan membandingk an interpretasi data dalam kecil). 5 shape III: comparing (misalnya, percobaan, pengamatan sistematis atau analisis data) yang dapat mereka gunakan dalam mengumpulka n data pertanyaan pembimbing. menginterpret asi data kedalam bentuk tabel data klaim sementara. diskusi dalam nya terkait klaim berdasarkan data yang diperoleh. didorong menunjukkan bukti klaimnya. membandingk siswa data. Tahap ini memberikan kesempatan kepada siswa belajar bagaimana merancang dan penyelidikan dalam sains. argumen tentatif sementara berdasarkan pada data hasil (pedomaan argumentasi) diskusi dan interpretasi data sesama teman dalam kecil. siswa diminta mengajukan pendapat (klaim) menyatakan makna datanya masing-masing, menunjukkan bukti klaimnya, berbagi argumen mereka dan mengkritik argumen dari teman mereka. tiap mempresentasik an hasil diskusi
3 science ideas to textbooks or other printed resurces(mem bandingkan ide-ide sains teks atau sumber lainnya). 6 shape IV: individual reflections and writing (refleksi dan menulis secara individu). 7 Exploration of post intruction understanding (ekplorasi setelah pembelajaran). an hasil klaimnya teks maupun sumber lainnya dalam bentuk diskusi kelas siswa agar laporan argumen akhir dari hasil diskusi kelas secara individu. melibatkan dalam konsep dan diakhiri dengan kesimpulan. B. Kemampuan Argumentasi siswa nya hasil data yang diperoleh teks, sumber lainnya maupun dengan penjelasannya sendiri dengan penjelasan yang diterima secara ilmiah dalam bentuk diskusi kelas. Langkah ini mendorong proses perubahan konseptual dan melatih argumentasi. Pada tahap ini siswa refleksi dengan cara menulis laporan argumen akhir dari hasil diskusi kelas secara individu (pedoman argumentasi). merenungkan apakah ide mereka telah berubah selama laboratorium. terlibat aktif dengan dalam konsep dan kesimpulan. 181 Driver dkk. (2000) menyatakan bahwa argumentasi adalah studi tentang bagaimana seseorang dalam situasi tertentu beralasan dari premis ke kesimpulan, yang menggunakan penalaran formal dan keterampilan evaluasi. Argumentasi adalah tujuan utama pendidikan sains yang melibatkan siswa dalam praktek ilmiah yang kompleks membangun dan membenarkan klaim pengetahuan (Duschl, 2008) dalam Robertshaw dan Campbell (2013). Argumentasi mengacu pada proses membangun pendapat (claim) yang didasari data, melalui warrant sebagai justifikasi, sehingga klaim yang dikemukakan menjadi akurat dan tak terbantahkan kebenarannya. Billig dan Kuhn (Osborne, 2010) menyatakan bahwa argumentasi merupakan proses berpikir yang dapat dikembangkan melalui penalaran siswa dalam diskusi. Melalui argumentasi, siswa terlibat dalam memberikan bukti, data, teori yang valid mendukung pendapat (klaim) mereka terhadap suatu Kemampuan berargumentasi adalah kemampuan siswa dalam memberikan alasan, baik itu berupa data, pembenaran, ataupun dukungan, memperkuat atau menolak suatu pendapat (claim) (Osborne, 2010). Toulmin (dalam Robertshaw dan Campbell, 2013) mengajukan skema yang mendeskripsikan struktur suatu argumentasi yang disebut sebagai Toulmin s Argument Pattern (TAP). Komponen utama dalam TAP adalah kemampuan siswa dalam memberikan pendapat (claim), kemampuan siswa memberikan dan menganalisis data, kemampuan memberikan pembenaran (warrant), kemampuan memberikan dukungan (backing), kemampuan siswa dalam sanggahan (rebuttal) terhadap C. METODE Pada penelitian ini digunakan metode preeksperiment dengan disain posttest only design Sugiyono (2012: 76). Tes kemampuan argumentasi dilakukan setelah siswa mendapatkan pembelajaran menggunakan model ABSI X O 1 Keterangan : X : Pembelajaran melalui ABSI O 1 : Tes Kemampuan Argumentasi Adapun subjek penelitiannya adalah salah satu kelas XI pada Madrasah Aliah Negeri Pamekasan Jawa Timur tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 34 siswa yang dipilih menggunakan sampel acak kelas (Sugiono, 2012: 83). Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan argumentasi pada materi elastisitas yang terdiri dari enam bagian soal dan masing-masing bagian terdapat pertanyaan tentang klaim, data, pembenaran dan dukungan. Setelah hasil tes di dapat selanjutnya dilakukan skoring. Setelah skoring dilakukan maka langkah selanjutnya dilakukan kategorisasi, yaitu pengelompokan skor yang diperoleh oleh siswa dalam
4 kategori tinggi, sedang dan rendah. Kategorisasi skore dapat dijelaskan pada tabel berikut: Table 1: Rentang kategorisasi kemampuan argumentasi No Rentang skor Kategori Tinggi Sedang Rendah Diadaptasi dari Sukarno (2013) Setelah kategorisasi dilakukan selanjutnya x : Jumlah siswa pada tiap kategori adalah persentase pada masing-masing n : jumlah siswa keseluruhan kategori, yaitu kategori tinggi, kategori sedang dan kategori rendah. Persentase kategori ini dilakukan dengan D. HASIL DAN PEMBAHASAN tujuan memfasilitasi dominasi kemampuan argumentasi siswa. Proses persentase dilakukan dengan Dari hasil data yang diperoleh terdapat menggunakan rumus berikut: perbedaan pada ke 34 sampel yang diberi tes. Adapun (Sugiono, 2012) hasil tes dan kategorisasi disajikan pada tabel berikut; Keterangan: Table 2: Data distribusi kemampuan argumentasi Jumlah Kategori Persentase (%) sampel Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Total ,94 97,06 100,00 kategori rendah, dengan persentase masing-masing Berdasarkan tabel 2 diatas dapat terlihat bahwa kemampuan argumentasi siswa setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan model ABSI berada pada kategori tinggi sebanyak 33 siswa, kategori sedang 97,06% pada kategori tinggi, 2,94% pada kategori sedang dan 0% pada kategori rendah. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan akurat, berikut ini adalah persentasi data dalam bar chart. sebanyak 1 siswa dan tidak ada satupun yang berada pada Kategorisasi Tinggi Sedang Rendah Gambar 1: Diagram Bar Chart Kategorisasi Kemampuan Argumentasi Berdasarkan diagram bar chart diatas, tampak bahwa kemampuan argumentasi siswa berada pada kategori tinggi yakni sebanyak 33 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran ABSI memberikan dampak yang baik terhadap kemampuan argumentasi siswa. Kemampuan argumentasi siswa yang terdapat pada kategori tinggi ini tidak lepas dari peran model pembelajaran ABSI yang memberikan peluang yang sangat besar kepada dapat menyampaikan argumentasinya dalam diskusi maupun diskusi kelas. Dengan latihan argumentasi yang cukup waktu memberikan dampak yang sangat baik terhadap kemampuan argumentasi siswa. Hal diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Demirbag dan Gunel (2014) yang melaporkan bahwa kemampuan argumentasi siswa menjadi baik setelah diterapkan model pembelajaran ABSI. PENUTUP Hasil penelitian ini menujukkan bahwa model pembelajaran ABSI memberikan dampak yang positif terhadap kemampuan argumentasi siswa. Hal itu terlihat bahwa sebanyak 97,06% dari 34 siswa berada pada kategori tinggi setelah pembelajaran menggunakan model ABSI. Untuk itu peneliti menyarankan agar para tenaga pendidik dapat menerapkan model pembelajaran ABSI ini sebagai upaya menfasilitasi dan meningkatkan kemampuan argumentasi siswa. DAFTAR PUSTAKA Budiyono, A., Rusdiana, D. & Kholida, I. (2015). Pembelajaran Argument-Based Science Inquiry (ABSI) pada Fisika. Prosiding Simposium nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains, ITB, hlm
5 Demirbag, M. & Gunel, M Integrating Argument- Based Science Inquiry with Modal Representations: Impact on Science Achievement, Argumentation, and Writing Skills. Educational Sciences: Theory and Practice 14(1), Hasancebi dan Yesildag F Overview of Obstacles in the Implementation of the Argumentation Based Science Inquiry Approach and Pedagogical Suggestions. Mevlana International Journal of Education. 2 (3), Keys, C, et al. (1999). Using the Science Writing Heuristic as a Tool for Learningfrom Laboratory Investigations in Secondary Science.Journal of Research in Science Teaching. 36 (10), hlm Kuhn, Deanna Teaching and Learning Science as Argument. Issues and Trends Osborne, J. (2010). Arguing to Learn in Science: The Role of Collaborative, Critical Discourse. American Association for the Advancement of Science, 1200 New York Avenue, Washington, DC Robertshaw, B. & Campbell, T Constructing Arguments: Investigating Pre-Service Science Teacher s Argumentation Skills in a Socio- Scientific Context. Science Education International Journal. 24 (2), Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta. Sukarno, Permanasari, A. & Hamidah, I. (2013). The Profile of Science Process Skill (SPS) Student at Secondary High School (Case Study in Jambi). International Journal of Scientific Engineering and Research. 1 (1), page
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARGUMENT BASED SCIENCE INQUIRY (ABSI) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA SMA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARGUMENT BASED SCIENCE INQUIRY (ABSI) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA SMA ABSTRAK: Agus Budiyono Dosen Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Islam
Lebih terperinci2016 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARGUMENT-BASED SCIENCE INQUIRY (ABSI) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI DAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA SMA
1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Fisika merupakan bagian dari rumpun ilmu dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mempelajari fisika sama halnya dengan mempelajari IPA dimana dalam mempelajarinya tidak
Lebih terperinciA. Nuryandi*, D. Rusdiana
PENERAPAN DIALOGICAL ARGUMENTATION INSTRUCTIONAL MODEL (DAIM) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI SISWA SMA PADA MATERI LISTRIK STATIK A. Nuryandi*, D. Rusdiana Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciImplementasi Model Pembelajaran Argumentasi Dialogis dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah Siswa SMA
p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 13 Implementasi Model Pembelajaran Argumentasi Dialogis dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah Siswa SMA Muslim a) Universitas
Lebih terperinci2015 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI COMPETING THEORIES TERHADAP KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA SMA PADA MATERI ELASTISITAS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran fisika tentunya tidak hanya dihadapkan dengan segudang fakta, setumpuk teori maupun sederetan prinsip dan hukum, namun lebih diarahkan kepada pengalaman
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN ARGUMENTASI ILMIAH SISWA SMA PADA MATERI PENGUKURAN
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENGARUH MODEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah mutu menjadi sorotan utama dalam dunia pendidikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI ILMIAH SISWA SMP
PENERAPAN MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI ILMIAH SISWA SMP Wahyu Sukma Ginanjar, Setiya Utari, dan Muslim Departemen Pendidikan Fisika Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional seperti yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
175 BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Telah berhasil dikembangkan Program Perkuliahan Fisika Sekolah Berorientasi Kemampuan Berargumentasi (PPFS-BKB) melalui serangkaian kegiatan analisis
Lebih terperinciPROFIL KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA SMAN 2 SAMPIT DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FISIKA
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor PROFIL KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA SMAN 2 SAMPIT DALAM MENYELESAIKAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO Desita Tri Anggraini, Muhardjito, Sutarman Jurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Guided Inquiry a. Pengertian Guided Inquiry Inquiry termasuk dalam bahasa Inggris yang secara harfiah memiliki arti penyelidikan. Inquiry berasal dari kata
Lebih terperinciPengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Memfasilitasi Siswa Dalam Belajar Fisika Dan Berargumentasi Ilmiah
Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Memfasilitasi Siswa Dalam Belajar Fisika Dan Berargumentasi Ilmiah SUPENO 1), MOHAMAD NUR 2), ENDANG SUSANTINI 2) 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciPROFIL KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMP: PERBANDINGAN PADA DUA MODEL PEMBELAJARAN
PROFIL KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMP: PERBANDINGAN PADA DUA MODEL PEMBELAJARAN A. Defianti 1,2, P. Sinaga 1 1 Program Magister Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah laku bahkan pola pikir seseorang untuk lebih maju dari sebelum mendapatkan pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENERAPAN MODEL
Lebih terperinciPROFIL KETERAMPILANARGUMENTASI SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA
PROFIL KETERAMPILANARGUMENTASI SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA Shinta Devi Amielia 1, Suciati 2, Maridi 3 1,2,3 Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Email: 1 shinta.d.amielia@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fisika merupakan salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fisika berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga fisika
Lebih terperinciPENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU Debora Febbivoyna (1), Sumarjono (2), Bambang Tahan Sungkowo (3) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Henita Septiyani Pertiwi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat penulis melakukan studi pendahuluan pencapaian literasi kepada satu kelas yang berjumlah 40 siswa di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung, penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nur Fildzah Amalia, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan peradaban pada masa kini seringkali dihadapkan dengan segudang masalah, dilema dan teka-teki mengenai apa yang kita butuhkan untuk membuat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk metode penelitian deskriptif. Metode dekskriptif bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan fakta mengenai
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN AMRITA VIRTUAL LAB UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SUBMATERI EFEK DOPPLER Ritmayanti, Zainul
Lebih terperinciBAB II PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL ARGUMENT- DRIVEN INQUIRY
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Indonesia, Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung
Pengaruh Integrasi Proses Reasearching Reasoning Reflecting (3R) pada Model Problem Basel Learning (PBL) terhadap Domain Literasi Saintifik Siswa SMA Kelas X A.I. Irvani 1*, A. Suhandi 2, L. Hasanah 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari penelitian yang dilakukan dalam bidang ilmu
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA SISWA KELAS XI SMA MAZRAATUL ULUM PACIRAN LAMONGAN IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING MODEL
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MEDIA GAMBAR
72 Educazione, Vol. 4 No. 1, Mei 2016 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MEDIA GAMBAR Diah Sudiarti 1 E-mail: Diah.sudiarti23@gmail.com ABSTRACT Inquiry
Lebih terperinciUSING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT
0 USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT La Sahara 1), Agus Setiawan 2), dan Ida Hamidah 2) 1) Department of Physics Education, FKIP, Haluoleo University,
Lebih terperinciSTUDENT ACADEMIC SKILLS THROUGH PROJECT BASED LEARNING IN CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL BABUSSALAM
1 STUDENT ACADEMIC SKILLS THROUGH PROJECT BASED LEARNING IN CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL BABUSSALAM Mulya Pudji Lestari, Yennita, M. Rahmad Email : mulyapudjilestari@gmail.com, Hp : 085374868856 yennita_caca@yahoo.com,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL SCIENTIFIC INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA DITINJAU DARI ARGUMENTASI ILMIAH. Meutia Kemala Putri
M.K. Putri : Pengaruh Model Scientific Inquary Terhadap Keterampilan Keterampilan Proses Sains Siswa Ditinjau dari Argumentasi Ilmiah PENGARUH MODEL SCIENTIFIC INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS
Lebih terperinciMEDIA SOSIAL EDMODO UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN ARGUMENTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI NON SAINS 1
MEDIA SOSIAL EDMODO UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN ARGUMENTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI NON SAINS 1 oleh: Ipah Budi Minarti 2 email: ipeh_mi2n@yahoo.co.id Abstract The research was conducted to develop
Lebih terperinciANALISIS TES ARGUMENTASI MATERI TERAPUNG DAN TENGGELAM
ANALISIS TES ARGUMENTASI MATERI TERAPUNG DAN TENGGELAM Viyanti 1, Cari 2, Widha Sunarno 3, Zuhdan Kun Prasetyo 4 1 Program Studi Doktor Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret 2,3
Lebih terperinciKETERAMPILAN BERARGUMENTASI ILMIAH PADA PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
ANDI ICHSAN MAHARDIKA, FITRIAH, & ZAINUDDIN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI ILMIAH PADA... KETERAMPILAN BERARGUMENTASI ILMIAH PADA PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Andi Ichsan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik melalui Metode Inkuiri Model Alberta
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik melalui Metode Inkuiri Model Alberta Depi Setialesmana Pendidikan Matematika,FKIP,UNSIL, depi_setia23@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciMELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK
MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK EXERCISING SCIENCE PROCESS SKILLS THROUGH IMPLEMENTATION INQUIRY
Lebih terperinci2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang demikian cepat di era globalisasi ini. Untuk mengantisipasi tantangan globalisasi tersebut dibutuhkan sumber daya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Literasi sains didefinisikan oleh The National Science Education Standards
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fisika salah satu ilmu yang menjelaskan teori berdasarkan fenomenafenomena yang terjadi di alam yang dapat diukur dan diamati. Fisika didefinisikan sebagai suatu teori
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persentase Skor (%) 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian dan pembahasannya sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui ketercapaian
Lebih terperinciPENERAPAN EKSPERIMEN GUIDE-INQUIRY PADA PERCOBAAN OSILASI PEGAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 2337-8085 PENERAPAN EKSPERIMEN GUIDE-INQUIRY PADA PERCOBAAN OSILASI PEGAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA Juli Firmansyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mempelajari IPA berarti mempelajari tentang alam, mempelajari gejalagejala alam dan keteraturannya serta mempelajari fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan
Lebih terperinciAction Research untuk Memperbaiki Kemampuan Argumentasi Siswa SMA Melalui Desain Pembelajaran Berbasis Inquiry Dipadu AfL
Action Research untuk Memperbaiki Kemampuan Argumentasi Siswa SMA Melalui Desain Pembelajaran Berbasis Inquiry Dipadu AfL Siti Khotijah a, Murni Ramli b,riezky Maya P c a) Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS SISWA
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 3 No. 1 (2017) PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS
Lebih terperinciPENGARUH LEVELS OF INQUIRY-INTERACTIVE DEMONSTRATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X
PENGARUH LEVELS OF INQUIRY-INTERACTIVE DEMONSTRATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X Retno Ayu H (1), Lia Yuliati (2), dan Muhardjito (3) Jurusan Fisika,
Lebih terperinciANALISIS BUKU AJAR IPA YANG DIGUNAKAN DI SEMARANG BERDASARKAN MUATAN LITERASI SAINS
ANALISIS BUKU AJAR IPA YANG DIGUNAKAN DI SEMARANG BERDASARKAN MUATAN LITERASI SAINS Ani Rusilowati Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang email: rusilowati@yahoo.com
Lebih terperinciMarfuatun, Annisa Fillaeli, Dewi Yuanita L. Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNY
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 Peran Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Mengembangkan Industri Kreatif Ruang Seminar FMIPA UNY, 15 November 2014 PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK BERBASIS
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017
JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017 Available online at JIPVA website: http://e-journal.ivet.ac.id/index.php/jipva email: jipva.veteran@gmail.com PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini prestasi belajar (achievement) sains siswa Indonesia secara internasional masih berada pada tingkatan yang rendah, hal tersebut dapat terindikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan secara formal. Di sekolah anak-anak mendapatkan pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk masa depannya.
Lebih terperinciABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING
ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGAJARKAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI ILMIAH DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMK Tahun
Lebih terperinciWidhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia
Lebih terperinciAutomotive Science and Education Journal
ze ASEJ 3 (2) (2014) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK
Lebih terperinciRizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 4 Tahun 216 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 114-119 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciIdentifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice
JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Zulfadli
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kualitas Argumentasi Argumentasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah argumen atau pendapat siswa yang dikemukakan lisan dalam diskusi kelas
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA Heizlan Muhammad, Tina Yunarti, Rini Asnawati Anheizlan@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
PENGARUH PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN METODE PEER INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SUHU DAN KALOR PESERTA DIDIK KELAS X MA NEGERI 3 MALANG Amalia Diny, Kadim Masjkur, dan Sutarman
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MODEL TERPADU MADANI Yurika, Syamsu, Muhammad Ali yurika_physic@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR STATISTIKA PADA SISWA MTs. DARUL MUHAJIRIN
PENGARUH PENERAPAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR STATISTIKA PADA SISWA MTs. DARUL MUHAJIRIN Fitria Ningsih Pemerhati Pendidikan Matematika E-mail: fitri_juteq93@yahoo.com ABSTRAK: Tujuan penelitian
Lebih terperinciArtikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017
Science Education Journal, 1 (2), November 2017, 64-72 E. ISSN. 2540-9859 Article DOI: 10.21070/sej.v1i2.1178 Original Research Article Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning Berbasis Inquiry
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-experimental. Sugiyono (2013:109) mengemukakan bahwa dalam metode pre-experimental masih terdapat
Lebih terperinciDESAIN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
DESAIN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH Betty Marisi Turnip dan Mariati Purnama Simanjuntak Jurusan Fisika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi aspek yang paling berpengaruh dalam upaya membentuk generasi bangsa yang siap menghadapi masalah-masalah di era globalisasi. Namun, kualitas
Lebih terperinciJPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 p-issn: e-issn: Halaman 15
p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 15 Naskah diterbitkan: 30 Juni 2016 DOI: doi.org/10.21009/1.02103 Implementasi Metode Saintifik Menggunakan Setting Argumentasi pada Mata Kuliah Mekanika untuk
Lebih terperinciKETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI CRITICAL THINKING SKILL OF STUDENT SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
Lebih terperinciStudy on Profession Practice Program at High Schools in Bandung Fransisca S. Tapilouw- UPI
PEDAGOGICAL COMPETENCE OF PRESERVICE BIOLOGY TEACHER ON CONDUCTING INQUIRY APPROACH TO DEVELOP SCIENCE PROCESS SKILL Study on Profession Practice Program at High Schools in Bandung Fransisca S. Tapilouw-
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENT S PROCESS SKILL IN
Lebih terperinciEducation and Human Development Journal, Vol. 02. No. 01, April 2017
19 PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN LITERASI SAINS BERORIENTASI PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT ASSESSMENT (PISA) Ifa Seftia Rakhma Widiyanti, Anggun Winata, Sri Cacik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad 21 ini, merupakan abad yang penuh dengan persaingan dalam segala bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Namun tidak sejalan dengan hal tersebut,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Nafisah Hanim Program
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp/fax: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 117-122 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENINGKATAN AKTIVITAS
Lebih terperinciANALISIS ARGUMENTASI PESERTA DIDIK KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARGUMENTASI TOULMIN
ANALISIS ARGUMENTASI PESERTA DIDIK KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARGUMENTASI TOULMIN Putri Handayani Alumni Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya Murniati, Sardianto
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA
ISSN: 1693-1246 Juli 2012 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 8 (2012) 174-183 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU
Lebih terperinciPemberdayaan Keterampilan Argumentasi Mendorong Pemahaman Konsep Siswa
ISSN 2086-2407 April 2016 Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 7 (2016) 43-48 http://e-jurnal.upgrismg.ac.id/index.php/jp2f Pemberdayaan Keterampilan Argumentasi Mendorong Pemahaman Konsep Siswa Viyanti
Lebih terperinciEduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal
EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2085-1243 Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal 211-216 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SECARA INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN
Lebih terperinciPenerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA
Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Setiap manusia telah diberi keterampilan oleh Yang Maha Pencipta semenjak
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis Setiap manusia telah diberi keterampilan oleh Yang Maha Pencipta semenjak manusia masih berada dalam kandungan. Namun setiap orang mempunyai keterampilan yang
Lebih terperinciilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah
PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD Retno Megawati 1, Suripto 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 MAJENE
JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA (JSPF) Jilid 11 Nomor 3, Desember 2015 ISSN 1858-330X PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 MAJENE
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN Wahyu Wijayanti 1, Sudarno Herlambang, dan Marhadi Slamet K 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini kemajuan inovasi kurikulum berpengaruh kepada hasil belajar siswa, dalam setiap proses belajar mengajar ditekankan pada pendekatan student center
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Problem Solving. Model pembelajaran problem solving adalah model pembelajaran
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Problem Solving Model pembelajaran problem solving adalah model pembelajaran yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberi penekanan pada
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI DI KELAS X SMA NEGERI 12 SURABAYA INCREASING THE STUDENT SCIENCE
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Broblem Based Instruction (PBI) Problem Based Instruction (PBI) (Trianto, 2009:91). Pengajaran Berdasarkan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Broblem Based Instruction (PBI) Istilah Pengajaran Berdasarkan Masalah (PBM) diadopsi dari istilah Inggris Problem Based Instruction (PBI) (Trianto, 2009:91).
Lebih terperinciKETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI INDIKATOR ASAM BASA ARTIKEL PENELITIAN OLEH :
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI INDIKATOR ASAM BASA ARTIKEL PENELITIAN OLEH : DEWI YONA RAMADHANIA NIM F02112037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciProsiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MODEL POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES FISIKA SISWA SMA MUHAMMADIYAH IMOGIRI Algiranto algiranto20@gmail.com Sarwanto sarwanto@fkip.uns.ac.id
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa X SMA Negeri 2 Sigi Dita Puspitasari,Marungkil Pasaribu, dan Yusuf Kendek e-mail: ditaphysic@gmail.com
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SUB POKOK BAHASAN CERMIN DATAR
ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SUB POKOK BAHASAN CERMIN DATAR Suprianto, S.Pd., M.Si (1),
Lebih terperinciPENGUASAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN INKUIRI BERBASIS ARGUMEN
Tersedia secara online http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/ EISSN: 252-471X DOAJ-SHERPA/RoMEO-Google Scholar-IPI Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 7 Bulan Juli
Lebih terperinciJIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah
JIPFRI, Vol. 1 No. 2 Halaman: 83-87 November 2017 JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK
Lebih terperinci2015 PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ENZIM
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang kemajuan dari suatu bangsa karena bangsa yang maju dapat dilihat dari pendidikannya yang maju pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Nurhasanah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berubahnya kondisi masyarakat dari masa ke masa, idealnya pendidikan mampu melihat jauh ke depan dan memikirkan hal-hal yang akan dihadapi siswa di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia memiliki sejumlah tujuan hidup yang mengindikasikan apa saja yang ingin mereka capai. Dalam dunia pendidikan, tujuan-tujuan yang dirumuskan, mengindikasikan
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6 No. 1, pp January 2017
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA NEGERI 1 MANYAR GRESIK IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING
Lebih terperinciJURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran
JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran 2016-2017 The Effects Of Discussion Group Guidance Service To
Lebih terperinciPENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Mahesa Kale 1), Sri Astutik 2), Rif ati Dina 2) 1) Mahasiswa Program S1 Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinci