BAB I PENDAHULUAN. sehat serta penampilan yang secara sosial dapat diterima (Ariyani,2006).

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehilangan gigi seperti trauma atau pencabutan dapat mempengaruhi kesehatan rongga mulut dan kesehatan umum yang selanjutnya mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Hal ini merupakan dorongan kuat bagi orang-orang untuk mencari perawatan kedokteran gigi guna mempertahankan gigi geligi yang sehat serta penampilan yang secara sosial dapat diterima (Ariyani,2006). Battiztuzzi dkk.,(1996) cit Merdekawati (2004), menyatakan bahwa umumnya gangguan estetik adalah motif utama bagi penderita untuk meminta perawatan gigi. Hal ini yang membuat orang cepat-cepat mengganti gigi yang hilang dengan gigi tiruan sehingga penampilan terlihat wajar. Dalam pemenuhan kesehatan gigi dan mulut terutama untuk mempertahankan fungsi pengunyahan,diperlukan gigi tiruan. Gigi tiruan dapat bermacam-macam salah satunya dalam bentuk gigi tiruan cekat (fixed denture) (Agtini,2010). Gigi tiruan sangat erat hubunganya dengan kebersihan rongga mulut, Hal ini disebabkan adanya retensi dari partikel makanan yang pada permukaan gigi dan dengan adanya mikroorganisme sehingga terbentukn plak. Plak adalah deposit lunak yang melekat erat yang dapat melakukan metabolisme terhadap partikel makanan sehingga menimbulkan deposit garam kalsium dan fosfat menjadi 1

2 kalkulus. Kalkulus merupakan massa yang dan melekat erat pada permukaan gigi dan objek solid lainnya, seperti restorasi dan gigi tiruan (Putri dkk.,2011). Pernyataan tersebut juga didukung oleh Ariyanto (1991) cit Rahmawan ( 2010) menyatakan bahwa pada pemakaian gigi tiruan berpotensi terjadinnya peningkatan akumulasi plak. Akumulasi plak tidak hanya terjadi pada sekitar gigi tiruan, tetapi juga terjadi pada gigi antagonisnya jika seseorang tidak menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Pada umumnya pengguna gigi tiruan cekat berkisar umur tahun dan hasil penelitian menunjukan persentase orang bergigi tiruan dengan karang gigi meningkat sampai 97% pada orang yang berumur tahun. Plak gigi tidak dapat dibersihkan dengan cara berkumur ataupun semprotan air, tetapi dapat dibersihkan dengan cara menyikat gigi. Sedangkan kalkulus harus dibersihkan dengan alat (scaling) (Putri dkk.,2010). Mengukur kebersihan gigi dan mulut adalah salah satu upaya untuk menilai kebersihan gigi dan mulut seseorang. Dalam pengukurannya, yang dilihat adalah ada tidaknya debris dan kalkulus pada permukaan gigi. Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut dapat digunakan Simplified Oral Hygiene Index (OHI- S) dari Green dan Vermillion (Putri dkk.,2010). Jenis kelamin secara biologis pemberian dari Allah dan merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis manusia yang ditentukan secara biologis, bersifat permanen dan tidak dapat ditukarkan antara laki-laki dan perempuan. 2

3 Laki-laki dan perempuan secara kodrat mempunyai perbedaan, perempuan cenderung lebih memperhatikan faktor penampilan atau estetika dibandingkan dengan laki-laki (Gunadi,1991). Hal ini disebabkan karena sifat-sifat dasar yang secara lahiriah ada pada laki-laki dan perempuan. Ciri-ciri yang mendasar pada pria adalah berani, pantang menyerah, aktif dalam berbagai kegiatan, tegas dalam mengambil keputusan, tidak memperhatikan penampilan dan cuek. Sedangkan perempuan cenderung bersifat lembut, emosional, penyabar, cengeng, tekun, teliti pada hal-hal kecil, suka berdandan, peka dan materialistik. Sehingga hal tersebut berpengaruh pada tingkat kesadaran seseorang dalam menjaga kebersihan dan penampilan. Umumnya pada perempuan cenderung lebih baik dibandingkan dengan laki-laki Hurlock (1978) cit Umar (2005) Namun itu hanya secara lahiriah, tetapi dihadapan Allah semua makhluk adalah sama, yang membedakan hanyalah ketaqwaanya. Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan,kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa. Sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa (QS.Alhujurat:13) Seperti yang kita ketahui Bersuci dan memelihara kebersihan saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan, rasulullah bersabda bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman (HR.Muslim dkk). 3

4 Salah satunya kita harus menjaga kebersihan gigi dan mulut kita karena di dalam rongga mulut terdapat berbagai sumber penyakit. Rasulullah bersabda : jika tidak memberatkan bagi umatku, tentu aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap hendak shalat (HR.Bukhari). Suatu ketika Rasulullah melihat seorang sahabat tidak memperhatikan kebersihan giginya sehingga nampak giginya kekuning-kuningn. Maka beliau menegurnya dengan mengatakan: Aku enggan melihatmu ada di sisiku sedang gigimu kotor kekuningkuningan. Gosoklah semoga Allah merahmatimu Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesehatan gigi dan mulut pada pengguna gigi tiruan cekat berkaitan dengan jenis kelamin dan sifat dasar seseorang. B. RUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu permasalahan apakah terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) pada pengguna gigi tiruan cekat? 4

5 C. KEASLIAN PENELITIAN Penelitian Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Status Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) pada Pengguna Gigi Tiruan Cekat belum pernah dilakukan. Salah satu contoh penelitian yang pernah dilakukan : 1. Pengaruh Status Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) pada Lansia yang Menggunakan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Berdasarkan Jenis Kelamin. 2. Status kesehatan gigi dan mulut ditinjau dari faktor individu pengunjung DKI Jakarta tahun 2007 D. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mengetahui status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) pada pengguna gigi tiruan cekat. 2. Tujuan Khusus Mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) pada pengguna gigi tiruan cekat 5

6 E. MANFAAT PENELITIAN Dengan mengetahui pengaruh status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) pada pengguna gigi tiruan cekat maka manfaat penelitian yang dapat diambil: 1. Bagi ilmu pengetahuan Diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya 2. Bagi Peneliti Diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan khususnya di bidang kedokteran gigi 3. Bagi Masyarakat Dapat memberi informasi tentang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat, terutama bagi pengguna gigi tiruan. 6