Hasil Penilaian Instrumen Penelitian Tesis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hasil Penilaian Instrumen Penelitian Tesis"

Transkripsi

1 Hasil Penilaian Instrumen Penelitian Tesis No. Komponen yang dinilai Skala yang dinilai SS S CS TS STS Kesesuaian materi dengan yang terdapat di dalam instrumen (isi instrumen). Kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa 3. Kesesuaian evaluasi. Kesesuaian bahasa dalam instrumen dengan tingkat kognitif siswa 5. Kesesuaian pemilihan format dalam instrumen Keterangan: SS : sangat sesuai S : sesuai CS : cukup sesuai TS : tidak sesuai STS : sangat tidak sesuai Catatan untuk Perbaikan Instrumen No. Komponen yang dinilai Saran perbaikan 1. Kesesuaian materi dengan yang terdapat di dalam instrumen (isi instrumen). Kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa 3. Kesesuaian evaluasi. Kesesuaian bahasa dalam instrumen dengan tingkat kognitif siswa 5. Kesesuaian pemilihan format dalam instrumen

2 Pedoman Penilaian Menulis Naskah drama NO Aspek Yang Dinilai Rentang Skor Bobot Bobot X Skor Maksimal 1. Kesesuaian tema dan amanat 10 Pengembangan alur 0 3 Kesesuain latar 10 Konflik/Pengembangan Dialog 0 5 Kejelasan tokoh dan watak 10 6 Struktur penulisan 0 7 Bahasa 10 Jumlah 0 100

3 SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI PENIMBANG INSTRUMEN PENELITIAN TESIS Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: nama : Eggie Nugraha NIM : prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia judul tesis : Model Sinektik dengan Menggunakan Media Gambar dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama dan Berpikir Keatif (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP PGII Bandung Tahun Ajaran ) Bermaksud untuk meminta kesediaan Bapak/Ibu sebagai penimbang instrumen tesis dengan judul seperti yang tercantum di atas. Adapun komponen-komponen yang perlu ditimbang berikut instrumen penelitian tesis, terlampir bersama dengan surat permohonan ini. Demikian surat permohonan ini saya ajukan. Besar harapan saya, kiranya Bapak/Ibu berkenan menjadi penimbang instrumen tesis tersebut. Atas perhatian Bapak/Ibu saya sampaikan terima kasih. Bandung, 0 November 015 Hormat saya, Eggie Nugraha

4 SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini: nama :... profesi : dengan ini menerangkan bahwa instrumen penelitian tesis yang berjudul Model Sinektik dengan Menggunakan Media Gambar dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama dan Berpikir Keatif (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP PGII Bandung Tahun Ajaran ) telah dinilai sebagaimana terlampir sehingga dinyatakan DAPAT/TIDAK DAPAT*) digunakan dalam penelitian. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Bandung, November 015 Menyetujui, Penimbang... *) Coret yang tidak perlu

5 Tabel 1 Penilaian tugas menulis naskah drama dengan pembobotan tiap komponen PEDOMAN PENILAIAN MENULIS NASKAH NO Aspek Yang Dinilai Indikator Penilaian Skor Bobot 1. 3 Kesesuaian tema dan amanat Pengembangan alur a. Amanat yang dituangkan sangat sesuai dengan tema cerita dalam gambar. b. Amanat yang dituangkan sesuai dengan tema cerita dalam gambar. c. Amanat yang dituangkan cukup sesuai dengan tema cerita dalam gambar. d. Amanat yang dituangkan kurang sesuai dengan tema cerita dalam gambar. e. Amanat yang dituangkan tidak sesuai dengan tema cerita dalam gambar. a. Pengembangan alur sesuai dengan gambar dan mendukung konflik. b. Pengembangan alur kurang sesuai dengan gambar tetapi mendukung konflik. c. Pengembangan alur sesuai dengan gambar, tetapi tidak mendukung konflik. d. Pengembangan alur tidak sesuai dengan gambar dan tidak mendukung konflik. e. Tidak adanya pengembangan alur. Kesesuain latar a. Latar menggambarkan 3 aspek (tempat, waktu, suasana) dan sesuai

6 5 Konflik/Pengembangan Dialog Kejelasan tokoh dan watak dengan gambar. b. Latar menggambarkan 3 aspek (tempat, waktu, suasana) dan tidak sesuai dengan gambar. c. Latar menggambarkan aspek dan sesuai dengan gambar. d. Latar menggambarkan aspek dan tidak sesuai dengan gambar. e. Latar menggambarkan 1 aspek. a. Pengembangan dialog sesuai dengan adegan dalam gambar. b. Pengembangan dialog sesuai dengan adegan dalam gambar, tetapi kurang jelas. c. Pengembangan dialog kurang sesuai dengan adegan dalam gambar, tetapi jelas. d. Pengembangan dialog kurang sesuai dengan adegan dalam gambar dan kurang jelas. e. Pengembangan dialog tidak sesuai dengan adegan dalam gambar. a. Karakter tokoh digambarkan secara jelas dan sesuai dengan gambar. b. Karakter tokoh digambarkan kurang jelas tetapi sesuai dengan gambar. c. Karakter tokoh digambarkan secara jelas tetapi kurang sesuai dengan gambar. d. Karakter tokoh digambarkan kurang jelas dan kurang sesuai

7 6 Struktur penulisan dengan gambar. e. Karakter tokoh digambarkan tidak jelas dan tidak sesuai dengan gambar. a. Naskah drama sangat sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama. b. Naskah drama sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama. c. Naskah drama cukup sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama. d. Naskah drama kurang sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama. e. Naskah drama tidak sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama Bahasa a. Bahasa sesuai dengan dialog tokoh. b. Bahasa sesuai dengan dialog tokoh tetapi kurang tepat dalam penempatannya. c. Bahasa kurang sesuai dengan dialog tokoh tetapi tepat dalam penempatannya. d. Bahasakurang sesuai dengan dialog tokoh tetapi kurang tepat dalam penempatannya. e. Bahasa tidak sesuai dengan dialog tokoh Skor Akhir = Skor Perolehan Skor Maksimal X 100

8 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA TENTANG PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SINEKTIK MASALAH TUJUAN INDIKATOR ASPEK YANG DIUKUR Hal yang menjadi pendapat guru (pelaksana) tentang model sinektik dalam menulis naskah drama di sekolah Untuk memperoleh/ menghimpun pendapat guru tentang model sinektik dalam menulis naskah drama di sekolah model sinektik tepat diterapkan dalam menulis naskah drama a. Pernah atau tidaknya menggunakan model sinektik b. Baru atau lamanya model tersebut c. Dapat atau tidaknya model tersebut diterapkan di kelas d. Tepat atau tidaknya model tersebut diterapkan sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis naskah drama e. Dapat tidaknya menambah interaksi f. Dapat tidaknya model tersebut diimplementasikan ke dalam RPP g. Hambatan yang dirasakan dan cara mengatasinya h. Keunggulan dan kelemahan strategi tersebut i. Saran/masukan untuk perbaikan model tersebut j. Kemungkinannya model tersebut untuk digunakan dalam keterampilan berbahasa lainnya. BUTIR ITEM 1,3, ,9,10,

9 PEDOMAN WAWANCARA Wawancara dilakukan untuk menggali informasi yang berkaitan dengan kualitas pelaksanaan menulis naskah drama dengan model sinektik. Dari kegiatan wawancara ini, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang tentang aspek yang ditanyakan dari sisi pengajar serta dampak pada pembelajar dan kualitas. NARA SUMBER Nama : Pekerjaan : 1. Pernahkah Ibu menerapkan model sinektik dalam menulis naskah drama?. Jika sudah, sejak kapan menerapkan strategi model sinektik? 3. Menurut Ibu, apakah model tersebut merupakan model baru dalam menulis naskah drama di kelas Ibu?. Menurut Ibu, apakah model sinektik dapat diterapkan dalam menulis naskah drama di kelas? 5. Apakah model tersebut dapat diikuti oleh siswa dalam? 6. Tepatkah model tersebut diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis naskah drama? 7. Apakah model tersebut dapat menambah interaksi di kelas? 8. Apakah model tersebut dapat diimplementasikan ke dalam RPP menulis naskah drama? 9. Hambatan apa yang ditemukan/dirasakan ketika mengajar menulis naskah drama dengan menggunakan model tersebut? 10. Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut? 11. Pada bagian manakah yang dirasakan sulit atau ditemukannya kesulitan/hambatan ketika menerapkan model tersebut? 1. Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut? 13. Apa keunggulan dan kelemahan model tersebut dalam menulis naskah drama? 1. Apakah saran atau masukan untuk perbaikan model tersebut sehingga dapat digunakan secara efektif? 15. Apakah model tersebut dapat digunakan/diterapkan pada keterampilan menulis lainnya, selain menulis naskah drama?

10 KISI-KISI ANGKET MASALAH TUJUAN INDIKATOR ASPEK YANG DIUKUR BUTIR ITEM Apakah menulis naskah drama dengan menggunakan model sinektik lebih efektif daripada menulis naskah drama dengan menggunakan strategi alternatif (model pembanding guru) Menghimpun pendapat siswa/guru tentang kualitas menulis naskah drama dengan menggunakan model sinektik dibanding dengan menggunakan model alternatif (model pembanding guru) Siswa/guru 1, Tujuan a. Penyampaian tujuan menulis b. Mudah tidaknya dipahami. Bahan a. Kesesuaian tujuan dengan bahan b. Kesesuaian bahan dengan kebutuhan c. Kemenarikan bahan 3. Model a. Menumbuhkan motivasi b. Menyampaikan gagasan c. Mengorganisasikan gagasan d. Menyusun fakta e. Menyampaikan bahasan f. Ungkapan komunikatif, khas dan bermakna g. Kreativitas bahasa h. Berpikir kreatif i. Berpikir terbuka j. Kemenarikan model k. Motivasi belajar siswa l. Memperkaya pengalaman belajar m. Kualitas n. Kualitas kemampuan menulis o. Kemampuan memecahkan masalah

11 ANGKET PENELITIAN PROSES PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DAN BERPIKIR KREARIF DENGAN MODEL SINEKTIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR (KUASI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII SMP PGII BANDUNG) A. Pengantar Petunjuk Pengisian 1. Angket ini diedarkan kepada siswa SMP PGII BANDUNG dengan maksud untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan proses menulis naskah drama dengan model sinektik.. Data yang kami dapatkan semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian. Untuk itu, para siswa tidak ragu untuk mengisi angket ini. B. Tata cara pengisian 1. Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan berikut, dimohon untuk membaca petunjuk pengisian terlebih dahulu.. Untuk setiap pernyataan, pilihlah satu jawaban yang paling sesuai menurut Anda dengan membubuhkan tanda chek list ( ) pada jawaban tersebut.

12 DATA RESPONDEN No. Responden :... (diisi oleh peneliti) Nama :... Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan* Kelas :... Tanda tangan *Coret yang tidak perlu... No. Aspek yang Dinilai Ya Tidak 1. Guru menyampaikan terlebih dahulu tujuan menulis.. Guru menyampaikan hakikat kompetensi menulis. 3. Tujuan yang disampaikan oleh guru sesuai dengan materi menulis.. Proses yang dilakukan oleh guru sesuai dengan RPP 5. Bahan ajar menulis yang disampaikan oleh guru telah sesuai dan menarik bagi siswa. 6. Model sinektik yang diterapkan oleh guru pada proses menulis naskah drama menumbuhkan motivasi belajar siswa. 7. Model sinektik yang diterapkan oleh guru pada proses menulis naskah drama dapat memudahkan siswa dalam menyampaikan gagasan dan topik permasalahan 8. Model sinektik yang diterapkan oleh guru pada proses menulis naskah drama dapat memudahkan siswa dalam mengorganisasikan gagasan (sistematika gagasan). 9. Model sinektik yang diterapkan oleh guru pada proses menulis naskah drama dapat memudahkan siswa dalam menyusun dan menyajikan fakta, bukti, dan argumentasi. 10. Model sinektik yang diterapkan oleh guru pada proses menulis naskah drama dapat memudahkan siswa dalam menyampaikan gagasan dengan bahasa yang baik dan benar. 11. Model sinektik yang diterapkan oleh guru pada proses

13 menulis naskah drama dapat memudahkan siswa dalam menyampaikan gagasan dengan bahasa dan ungkapan yang komunikatif, khas, dan bermakna. 1. Model sinektik yang diterapkan oleh guru pada proses menulis naskah drama dapat memudahkan siswa dalam menyampaikan gagasan dengan bahasa yang kreatif dan segar (mudah dicerna dan menarik). 13. Model sinektik yang diterapkan oleh guru pada proses menulis naskah drama dapat melatih siswa untuk berpikir kreatif. 1. Model sinektik yang diterapkan oleh guru pada proses menulis naskah drama dapat melatih siswa berpikir terbuka dan peka terhadap lingkungan sekitar. 15. Model sinektik yang diterapkan oleh guru pada proses menulis naskah drama dapat menciptakan interaksi (komunikasi) yang beragam antara: siswa-siswa, siswa-guru, atau mahasiwa-guru-siswa lainnya. 16. Model sinektik yang diterapkan oleh guru dapat meningkatkan mutu menulis. 17. Model sinektik yang diterapkan oleh guru dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. 18. Model sinektik yang diterapkan oleh guru dapat menumbuhkan minat siswa untuk menulis naskah drama. 19. Model sinektik yang diterapkan oleh guru dapat meningkatkan produktivitas siswa dalam menulis. 0. Model sinektik yang diterapkan oleh guru dapat diterapkan pada pemelajaran keterampilan menulis, selain menulis naskah drama.

14 PEDOMAN OBSERVASI GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SINEKTIK Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data hasil pengamatan tentang proses menulis naskah drama dengan model sinektik. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan guru selama menulis naskah drama dengan model sinektik. Hari/tanggal : Pukul : Pertemuan ke- : No. Aspek yang diobservasi Ya/ Ada 1. Kemampuan membuka a. Menarik perhatian siswa b. Menimbulkan motivasi c. Memberikan acuan belajar yang akan diberikan d. Mengadakan apersepsi. Mengarahkan siswa untuk menerapkan model sinektik! a. Mengarahkan siswa mendeskripsikan kondisi saat ini. b. Mengarahkan siswa untuk untuk mengemukakan beberapa pengandaian/analogi atas situasi dan keadaan yang telah mereka pilih dan mereka amati. c. Membimbing siswa untuk menjadikan analogi yang telah mereka pilih pada tahap ke dua. Sampai tahap ini mahasiswa sudah membuat kerangka dasar. d. Membimbing siswa untuk mengemukakan beberapa konflik/pertentangan, dan memilih salah satu untuk dijadikan topik utama. e. Kecermatan dalam menggunakan waktu 3. Proses a. Guru membagikan contoh teks naskah drama b. Memonitor aktivitas siswa pada saat identifikasi tubuh/kerangka contoh naskah drama c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum jelas yang berkaitan dengan contoh naskah drama d. Guru menyampaikan materi tentang naskah drama dan strategi penulisannya e. Guru membagikan sebuah teks bacaan Tidak ada

15 f. Membimbing siswa dalam menelaah, menganalisis, membandingkan berbagai fakta, evidensi, dan opini dari teks yang dibaca g. Membimbing siswa menyusun kerangka naskah drama berdasarkan langkah-langkah menulis h. Menugasi siswa menyusun naskah drama berdasarkan kerangka yang telah dibuat i. Mengamati siswa ketika mereka menyusun naskah drama berdasarkan langkah-langkah dalam model sinektik. j. Memandu tanya jawab jika ada permasalahan yang muncul selama berlangsung k. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berkomentar/berpendapat. Kemampuan menutup a. Mengulas secara singkat materi yang baru dibahas b. Memandu siswa melaksanakan refleksi c. Memberikan tes/evaluasi Observer,

16 PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN SISWA DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SINEKTIK Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data hasil pengamatan tentang proses menulis naskah drama dengan model sinektik. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan siswa selama menulis naskah drama dengan model sinektik. Hari/tanggal : Pukul : Pertemuan ke- : No. Aspek yang diobservasi Ya/ Ada 1. Pendahuluan a. Siswa terangsang untuk mengikuti proses b. Siswa memiliki gambaran awal tentang yang akan dilakukan. Tahap penerapan model sinektik a. Siswa dapat mendeskripsikan kondisi saat ini. b. Siswa mampu mengemukakan beberapa pengandaian/analogi atas situasi dan keadaan yang telah mereka pilih dan mereka amati. c. Siswa mampu menjadikan analogi yang telah mereka pilih pada tahap ke dua. Sampai tahap ini mahasiswa sudah membuat kerangka dasar. d. Siswa mampu mengemukakan beberapa konflik/pertentangan, dan memilih salah satu untuk dijadikan topik utama. Tidak ada 3. Proses a. Siswa menelaah teks contoh naskah drama b. Mengidentifikasi teks contoh naskah drama c. Bertanya d. Siswa memperhatikan penyampaian materi mengenai naskah drama dan strategi penulisannya e. Siswa diberikan teks bacaan f. Menganalisis dan menelaah teks bacaan g. Menyusun naskah drama berdasarkan langkahlangkah dalam model sinektik h. Mengedit hasil tulisan naskah drama

17 i. Bertanya jawab j. Berkomentar/berpendapat. Kegiatan akhir a. Menyimpulkan materi b. Melaksanakan refleksi c. Mengerjakan tes/evaluasi Observer,

18 Lembar Soal Menulis Naskah drama 1. Tentukanlah topik naskah drama yang menarik!. Susunlah kerangka naskah drama dengan judul yang telah Anda tentukan! 3. Kembangkanlah kerangka naskah drama yang Anda susun menjadi sebuah tulisan naskah drama!

19 PEDOMAN WAWANCARA SISWA Wawancara dilakukan untuk menggali informasi yang berkaitan dengan tahapantahapan dalam model sinektik. Dari kegiatan wawancara ini, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang aspek yang ditanyakan dari sisi kesan, harapan, dan hambatan yang dihadapi siswa untuk menerapkan model sinektik dalam kegiatan menulis naskah drama. NARA SUMBER Nama : NPM : 1. Menurut Saudara, apakah model sinektik merupakan model baru dalam menulis naskah drama di kelas?. Pada tahapan menentukan topik, hambatan apa yang ditemukan/dirasakan ketika harus menuliskan gugusan ide dengan menulis cepat? Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut? 3. Pada tahapan analogi, hambatan apa yang ditemukan/dirasakan ketika harus menyusun peta pikiran dari gugusan ide yang telah dibuat? Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?. Pada tahapan analogi personal, hambatan apa yang ditemukan/dirasakan ketika harus menyusun kerangka naskah drama dari peta pikiran yang telah dibuat, kemudian dikembangkan menjadi sebuah tulisan naskah drama? Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut? 5. Pada tahapan memper tentangkan, hambatan apa yang ditemukan/dirasakan ketika harus mengedit draf tulisan yang telah Saudara buat? Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran cerita rakyat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dijadikan sebagai alat untuk memonitor perkembangan kemampuan siswa dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kemungkinan sebab akibat (cause of effect relationship), dengan cara mengekspos

BAB III METODE PENELITIAN. kemungkinan sebab akibat (cause of effect relationship), dengan cara mengekspos BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini akan menggunakan penelitian eksperimen. Penelitian dengan menggunakan percobaan atau eksperimen dimaksudkan untuk menyelidiki kemungkinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

O 1 X O 2. Keterangan: O 1 = nilai pretest O 2 = nilai posttest X = pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ilustrasi tokoh

O 1 X O 2. Keterangan: O 1 = nilai pretest O 2 = nilai posttest X = pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ilustrasi tokoh BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen semu dengan desain one-group pretest-posttest design. Pada tipe ini, siswa diberikan pretest

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

Kelas Pratest Perlakuan Pascates 26 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode yang mengujicobakan suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman anak dan menjadikannya lebih tanggap terhadap peristiwa-peristiwa di sekelilingnya.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI KREATIF-PRODUKTIF

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI KREATIF-PRODUKTIF BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI KREATIF-PRODUKTIF 5.1 Strategi Kreatif-Produktif dalam Pembelajaran Menulis Kritik Sastra Strategi ini disusun berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen penelitian, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau yang biasa dikenal dengan classroom action research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:128), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain eksperimen kuasi dengan tipe nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretestpostest

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau dikenal juga dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi 9 BAB METODE PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kualitas Argumentasi Argumentasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah argumen atau pendapat siswa yang dikemukakan lisan dalam diskusi kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau eksperimen semu. Metode aksperimen kuasi ini termasuk kepada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang keterampilan siswa dalam menulis dialog sederhana dengan. dengan aktivitas guru selama proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang keterampilan siswa dalam menulis dialog sederhana dengan. dengan aktivitas guru selama proses pembelajaran. 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan bermain peran merupakan salah satu keterampilan berbahasa lisan yang penting dikuasai oleh siswa, termasuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Seperti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas sendiri difokuskan pada penelitian yang dilakukan di

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung bertujuan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung bertujuan untuk 24 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode autentik asessemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari keterampilan menulis sastra. Keterampilan menulis naskah drama tidak datang dengan sendirinya,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian mengenai pembelajaran aspek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman anak sehingga menjadikan anak lebih tanggap terhadap lingkungan di sekelilingnya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent group pretes-postest desigened.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan tipe perbandingan kelompok

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:72) mengungkapkan bahwa metode penelitian eksperimen ini dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti di kelas, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK untuk meningkatkan keterampilan menulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Masalah yang telah diuraikan sebelumnya dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Melalui metode ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi yang digunakan untuk melakukan penelitian. Metode penelitian juga merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Angkasa Lanud Hussein Sastranegara Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research and Development (R & D).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan menulis teks

BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan menulis teks BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan menulis teks ulasan drama/film dengan media audio visual film pendek pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan dan merancang desain penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran LAMPIRAN A A1. Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen A2. Surat Keterangan Validasi Instrumen A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang dirumuskan sebelumnya yaitu menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Model Kreatif Pemecahan Masalah dalam pembelajaran menulis karangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Model Kreatif Pemecahan Masalah dalam pembelajaran menulis karangan 285 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Model Kreatif Pemecahan Masalah dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi adalah model yang peneliti uji cobakan pada penelitian ini. Model ini berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu. Sekolah : SMP/MTs... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/ Silabus Standar Kompetensi : Mendengarkan Memahami wacana lisan berbentuk laporan Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah terlepas dari kegiatan menulis. Kemampuan menulis dapat diaplikasikan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki seseorang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) metologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

Lampiran A1. No Aspek Indikator No. Butir. a. Kejelasan dan kelengkapan identitas. 1. Identitas mata pelajaran 1, 2, 3. b. Ketepatan alokasi waktu 4

Lampiran A1. No Aspek Indikator No. Butir. a. Kejelasan dan kelengkapan identitas. 1. Identitas mata pelajaran 1, 2, 3. b. Ketepatan alokasi waktu 4 Lampiran A Lampiran A1. Kisi-kisi Instrumen Penilaian RPP Lampiran A2. Lembar Penilaian RPP Lampiran A3. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Media untuk Ahli Materi Lampiran A4. Lembar Penilaian Media untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu Negara dan Bangsa. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang berorientasi pada produk. Produk yang dikembangan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 28 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik parafrase cerpen ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada Bab V dapatlah ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. 6.1 Simpulan Memperhatikan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian diantaranya model Kemmis dan Mc. Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins. Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian dan tindakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Margono (2005: 105),

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Margono (2005: 105), 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Margono (2005: 105), Pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Lampiran. Kisi-kisi Instrumen Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah Butir Hambatan Laporan a. Motivasi menulis 2 dalam Penelitian b. Sarana dan prasarana 3 menulis (A)- penunjang Karya Tulis c. Wawasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena dalam pengolahan datanya berupa angka-angka dalam statistik. Menurut Sugiyono (2008: 8), penelitian

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII RKBI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KISI-KISI ANGKET. NO. Variabel Indikator No. Item

KISI-KISI ANGKET. NO. Variabel Indikator No. Item 1 KISI-KISI ANGKET NO. Variabel Indikator No. Item I. Karakteristik Produk Baru a. Keunggulan Relatif b. Kesesuaian c. Kompleksitas d. Dapat diuji coba e. Kemudahan dikomunikasikan (1,2) (3,4,5) (6,7)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII (delapan)/ 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan Kompetensi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA Farida Atma Dwi Desyanti 1, Susanah 2 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya 1 Email: decy15yhantee@yahoo.com 1, susanah.alfian@gmail.com

Lebih terperinci

DAFTAR KUESIONER HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA AUDITOR INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA

DAFTAR KUESIONER HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA AUDITOR INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA DAFTAR KUESIONER Penelitian tentang : HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA AUDITOR INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengantar Dengan hormat, N a m a : Faisal Arif Ritonga NIM : 097024009

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

PENGANTAR ANGKET. : Sikap Mahasiswa PGPAUD FIP UPI Terhadap Profesi Guru PAUD : Mahasiswa/ i Jurusan PGPAUD FIP UPI, Kampus Bumi Siliwangi, Bandung

PENGANTAR ANGKET. : Sikap Mahasiswa PGPAUD FIP UPI Terhadap Profesi Guru PAUD : Mahasiswa/ i Jurusan PGPAUD FIP UPI, Kampus Bumi Siliwangi, Bandung PENGANTAR ANGKET Perihal Lampiran Judul Penelitian Kepada YTH : Permohonan Pengisian Angket : Satu berkas : Sikap Mahasiswa PGPAUD FIP UPI Terhadap Profesi Guru PAUD : Mahasiswa/ i Jurusan PGPAUD FIP UPI,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI KOMIK BERBASIS BUDAYA LOKAL ANGKET SISWA

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI KOMIK BERBASIS BUDAYA LOKAL ANGKET SISWA UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI KOMIK BERBASIS BUDAYA LOKAL ANGKET SISWA Nama : Kelas : Hari/Tanggal : Petunjuk pengisian Bacalah setiap pertanyaan kemudian isi penilaian pada kolom sebelah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/ 1 Standar Kompetensi : 5. Mengapresiasi pementasan drama. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian dengan menggunakan metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan

Lebih terperinci

Seminar Nasional dan Launching ADOBSI 603

Seminar Nasional dan Launching ADOBSI 603 STRATEGI MENULIS TERBIMBING (SMT) SEBAGAI ALTERNATIF MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SISWA SMA Tuti Kusniarti Universitas Muhammadiyah Malang Abstrak Pembelajaran apresiasi sastra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan metode penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan metode penelitian, variabel penelitian, BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan metode penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, tahapan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan. Kedua tahapan tersebut merupakan bagian dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang

Lebih terperinci

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra menempati posisi penting dalam pembentukan karakteristik kebangsaan, karena sastra memiliki potensi fungsi sosial untuk menumbuhkan nilai dan sikap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan pokok pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi siswa pada dasarnya adalah peningkatan kemampuan empat aspek keterampilan bahasa. Pada umumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2012: 117) dalam bukunya menyebutkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mengonstruksi resensi cerpen dengan menggunakan model inkuiri pada siswa kelas XI SMA 4 Pasundan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat terpenting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Melalui bahasa, manusia akan dapat mengungkapkan segala pemikirannya. Selain itu,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yaitu lembar kerja siswa (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). B. Model PTK yang Dikembangkan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci