SISTEM PENGIRIMAN MAINAN ANAK-ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY SYSTEM PADA PT. PANPAN NAMLAPAN INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PENGIRIMAN MAINAN ANAK-ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY SYSTEM PADA PT. PANPAN NAMLAPAN INDONESIA"

Transkripsi

1 SISTEM PENGIRIMAN MAINAN ANAK-ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY SYSTEM PADA PT. PANPAN NAMLAPAN INDONESIA Imelda Sutanto BINUS University, Jakarta, DKI Jakarta, Henkie Ongowarsito, S.Kom., MT BINUS University, Jakarta, DKI Jakarta, 11480, Indonesia Anggara Hayun Anujuprana, ST, MT BINUS University, Jakarta, DKI Jakarta, 11480, Indonesia Abstrak Assymetric Traveling Salesman Problem (ATSP) merupakan masalah pencarian jalur terpendek dari sekumpulan kota yang harus dikunjungi dalam suatu perjalanan. PT. Panpan Namlapan Indonesia, yang bergerak di bidang jasa pendistribusian barang-barang impor dari Cina, menunjukkan bahwa kegiatan utama yang harus diperhatikan adalah bagian pengiriman barang. Pengelolaan pengiriman barang dilakukan dengan pelaksanaan perhitungan jarak tempuh kendaraan pada tanggal 29 Oktober 2011 yang dilakukan melalui dua tahap utama. Tahap pertama, yaitu dengan menggunakan metode Nearest Neighbor (NN) menghasilkan jarak sebesar km dan tahap kedua, yaitu dengan menggunakan metode Ant Colony System (ACS) menghasilkan jarak sebesar km. Dengan penerapan metode tersebut, maka tingkat efisiensi sumber daya jarak tempuh pengiriman barang mencapai 80%. Sebagai penunjang dasar dari sistem pengiriman barang, maka dibangun aplikasi sistem terintegrasi dengan order processing. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan penerapan ACS pada perhitungan jarak tempuh kendaraan pengiriman barang dan penggunaan sistem aplikasi dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya hingga berkisar 99%. Kata Kunci: ATSP, NN, ACS, distribusi, efisiensi, order processing. 1. Pendahuluan PT. Panpan Namlapan Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pendistibusian barang-barang yang diimpor dari Cina. Beragamnya lokasi perusahaan konsumen yang dituju dalam aktivitas pengiriman barang menjadi kendala utama bagi PT. Panpan Namlapan Indonesia atau bahkan bagi perusahaan jasa

2 pengiriman lainnya. Untuk itulah bagian pengiriman barang dapat dikatakan sebagai bagian utama dari perusahaan distribusi yang memerlukan perhatian dan pengelolaan khusus demi tercapainya penghasilan produk atau jasa yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. PT. Panpan Namlapan Indonesia menyadari bahwa kebutuhan akan peningkatan efisiensi sumber daya perusahaan menjadi hal utama yang menentukan tingkat produktivitas perusahaan. Pergerakan perusahaan dibatasi oleh tingkat persaingan perdagangan mainan anak-anak yang semakin tinggi. Sehingga PT. Panpan Namlapan Indonesia dituntut untuk selalu dapat memenuhi pemesanan yang telah dilakukan dan menjaga kepercayaan konsumen. PT. Panpan Namlapan Indonesia pun menyadari akan berlakunya konsep dan logika keselarasan antara pengiriman dan penjualan. Pengiriman barang sangat menentukan penjualan, dimana besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pengiriman barang pada umumnya akan dibebankan pada biaya penjualan barang. Oleh sebab itu, demi mencapai keunggulan kompetitif dalam hal penetrasi harga penjualan, maka PT. Panpan Namlapan Indonesia harus mengelola pengiriman barang yang terjadi, sehingga biaya penjualan barang pun menjadi kembali bersaing dengan kompetitor lainnya. Penentuan rute dan jarak terpendek akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan program aplikasi pengiriman barang berbasis teknologi informasi. Program yang dibangun ini secara otomatis akan mempercepat penentuan rute pengiriman barang. Perkembangan teknologi informasi pun membantu banyak perusahaan dalam mengefisiensikan penggunaan waktu dalam kegiatan order processing, yang pada umumnya kegiatan ini menghabiskan banyak waktu. Program yang dibangun harus dapat mengintegrasikan kegiatan antara order processing dan pengiriman barang untuk mempersingkat penggunaan waktu di antara kedua proses bisnis tersebut. Oleh sebab itu, optimalisasi pemilihan rute dan perhitungan jarak tempuh terpendek dalam pengiriman barang dan pembangunan aplikasi pengiriman barang yang terorganisir harus dilakukan dalam mengefisienkan dan mengelola penggunaan sumber daya pada PT. Panpan Namlapan Indonesia. 2. LANDASAN TEORI Menurut Chopra & Meindl (2010, p380), transportasi merujuk pada pergerakan produk dari satu lokasi ke lokasi lain yang dimulai dari sebuah rantai pasokan ke pelanggan. Peran transportasi menjadi semakin penting dalam global supply chains. Menurut Woodward (1986, pp ), perencanaan rute merupakan bagian penting dalam pengiriman yang bermanfaat untuk meminimalkan biaya pengiriman. Penggunaan komputer sebagai basis perhitungan, penyimpanan informasi, dan penghubung dengan departemen pengiriman merupakan langkah yang pesat dalam menyusun rute kendaraan. Dengan digunakannya teknik ini, maka kegiatan pengiriman barang sehari-hari dapat mengefisienkan penggunaan waktu kendaraan maupun jarak tempuh kendaraan. Menurut Mutakhiroh, et al. (2007, p34), secara umum penyelesaian masalah pencarian jalur terpendek dapat dilakukan menggunakan dua buah metode, yaitu metode algoritma konvensional dan metode heuristik.

3 Metode konvensional: berupa algoritma yang menggunakan perhitungan matematis biasa, seperti: algoritma Djikstraa, algoritma Floyd-Warshall, dan algoritma Bellman-Ford. Metode heuristik: sub bidang dari kecerdasan buatan yang digunakan untuk melakukan pencarian dan penentuan jalur terpendek, seperti: algoritma semut dan algoritma genetika Assymetric Traveling Salesman Problem (ATSP) TSP merupakan sekumpulan kota dan biaya perjalanan (atau jarak) yang diberikan antara masing-masing pasangan kota yang digunakan untuk menemukan jalur terbaik kunjungan ke semua kota dan kembali ke titik awal dalam upaya meminimalkan biaya atau jarak perjalanan (Davendra, 2010, p1). Tujuan dari TSP adalah untuk menemukan jalur terpendek dengan melewati semua kota tepat satu kali, dan akhirnya kembali ke kota awal (Panigrahi, Shi, & Lim, 2011, p375). Menurut Davendra (2010, p2), jika d rs d sr setidaknya untuk satu (r,s) kemudian TSP menjadi sebuah ATSP. Menurut Davendra (2010, p7) yang mengutip dari Dantzig, Fulkerson, & Johnson (1954) mengatakan bahwa formulasi memperluas kasus asimetris menjadi lebih mudah. 2.2 Metaheuristik Menurut Dorigo & Stutzle (2004, p33), metaheuristik merupakan sekumpulan konsep algoritma yang digunakan dalam penentuan metode heuristik untuk diterapkan pada masalah yang berbeda. Jadi, metaheuristik adalah sebuah kerangka algoritma umum yang juga melakukan perubahan dalam pengadaptasian pada sebuah masalah khusus. Penggunaan metaheuristik meningkatkan kemampuan pencarian solusi dengan kualitas tinggi yang berhubungan dengan masalah optimisasi kombinasi. 2.3 Nearest Neighbor Salesman memulai pada beberapa kota dan kemudian mengunjungi kota terdekat dari kota awal. Dari sana kemudian akan mengunjungi kota-kota terdekat dan juga lokasi yang belum dikunjungi sejauh ini, sampai seluruh kota telah dikunjungi, dan salesman kembali pada titik awal (Reinelt, 1994, p73; Johnson & McGeoch, 1995, pp7-8). 2.4 Ant Colony Optimization Menurut Berlianty dan Arifin (2010, pp61-62), algoritma semut pertama kali dikemukakan oleh Dorigo dan kawan-kawan yang merupakan sebuah pendekatan awal terhadap berbagai masalah sulit seperti masalah Traveling Salesman Problem dan masalah tugas ganda (Quadratic Assignment Problem). ACO terinspirasi dari perilaku spesies semut dalam mencari makan. Semutsemut tersebut meninggalkan feromon di tanah dalam upaya untuk menandai beberapa jalur yang disenangi yang harus diikuti oleh anggota lainnya dari koloni. ACO memanfaatkan sebuah mekanisme serupa untuk memecahkan permasalahan optimisasi (Dorigo, Birattari, & St utzle, 2006, p28).

4 Menurut Panigrahi, Shi, & Lim (2011, p374), prinsip dasar dari ACO adalah bahwa semut-semut seringkali menemukan jalur terpendek antara sumber makanan dan sarang semut. Semut asli meninggalkan feromon di tanah pada saat berjalan, dan semut asli memiliki sebuah kesukaan untuk melewati jalur yang memiliki jumlah feromon yang lebih banyak. Gambar 1 menunjukkan prinsip pemanfaatan feromon semut untuk membangun jalur terpendek dari sebuah sarang ke sumber makanan dan kembali. Sumber: Panigrahi, Shi, & Lim, 2011, p374 Gambar 1. Prinsip Dasar ACO 2.5 Ant Colony System Menurut Suyanto (2010, p220), Ant Colony System (ACS) merupakan metode perbaikan dari Ant System (AS) yang menambahkan pembaharuan feromon lokal sebelum pembaharuan feromon global (untuk sebuah tour secara lengkap) dilakukan. Menurut Dorigo & Gambardella (1997, p55), ACS memiliki tiga aspek utama: 1. Aturan transisi: Menurut Dorigo & Gambardella (1997, p55), pada tahap ini seekor semut diposisikan pada node r memilih kota s dengan aturan penerapan terlihat pada rumus (1). β arg max τ r, u η r, u jika q q (eksploitasi) { } () r [ ( )] [ ( )], 0 s = u J k S sebaliknya (eksplorasi bias)...(1) Menurut Dorigo & Gambardella (1997, p55), cara menghitung nilai peluang semut k pada kota r memilih untuk bergerak ke kota s terlihat pada rumus (2): β [ τ( r,s) ] [ η( r,s) ] jika s J k ( r) β pk ( r,s) = [ τ( r, u) ] [ η( r, u) ] u J k () r lainnya 0...(2) Keterangan: τ = nilai feromon η = invers jarak δ, bernilai sebesar 1 δ J k (r) = kumpulan kota yang akan dikunjungi oleh semut k pada kota r β = parameter penentu kepentingan relatif feromon dengan jarak (β > 0) q = angka random terdistribusi seragam, bernilai antara 0 sampai 1

5 q 0 = parameter penentu kepentingan relatif antara eksploitasi dengan eksplorasi (0 q 0 1) S = variabel acak yang dipilih berdasarkan distribusi peluang p k (r,s) Menurut Dorigo & Gambardella (1997, p56), setiap waktu seekor semut pada kota r harus memilih sebuah kota s untuk dilalui dengan memberi contoh nilai random 0 q 1. Jika q q 0, maka sisi terbaik s akan dipilih (eksploitasi), sebaliknya sebuah sisi akan dipilih berdasarkan nilai peluang p k (r,s) (eksplorasi bias) jika q < q Aturan pembaharuan feromon global: Menurut Dorigo & Gambardella (1997, p56), pada ACS hanya semut terbaik (semut yang membangun perjalanan terpendek mulai dari awal jalur perjalanan) yang diperbolehkan untuk meninggalkan feromon. Pembaharuan global dilakukan setelah seluruh semut telah menyelesaikan perjalanannya. Tingkat feromonnya diperbaharui sesuai dengan rumus (3). ( 1- α) τ( r,s) + α Δ ( r,s) τ (r,s) τ...(3) Dimana tingkat perubahan feromon dihitung berdasarkan aturan yang terlihat pada rumus (4). ( ) ( L ) r,s = 1 gb, jika ( r,s) perjalanan global terbaik 0 sebaliknya...(4) Δτ Keterangan: α = parameter kerusakan feromon (0 < α < 1) L gb = panjang dari perjalanan global terbaik 3. Aturan pembaharuan feromon lokal: Menurut Dorigo & Gambardella (1997, p56), ketika membangun sebuah solusi dari TSP, semut mengunjungi sisi dan mengubah tingkat feromonnya dengan menerapkan aturan pembaharuan lokal dengan nilai yang dihitung berdasarkan rumus (5). ( 1- ρ) τ( r,s) + ρ Δ ( r,s) τ (r,s) τ...(5) Menurut Efendi & Maulinda (2010, p93), pengaruh dari pembaharuan lokal ini adalah untuk membuat tingkat ketertarikan ruas-ruas yang ada berubah secara dinamis: setiap kali seekor semut menggunakan sebuah ruas maka ruas ini dengan segera akan berkurang tingkat ketertarikannya, secara tidak langsung semut yang lain akan memilih ruas-ruas lain yang belum dikunjungi. Keterangan: ρ = parameter (0 < ρ < 1) Penetapan parameter pada ACS yang didasarkan pada pembelajaran ACS untuk masalah TSP yang menghasilkan kinerja yang baik, antara lain: β = 2 sampai 5, ρ = 0.1, m = 10, α = 0.1, q 0 = 0.9, dan nilai τ 0 = 1/n.C nn. C nn merupakan panjang dari sebuah perjalanan yang dihasilkan dari heuristik nearest neighbor. Sedangkan n merupakan jumlah kota (Dorigo & Stutzle, 2004, p71; Dorigo & Gambardella, 1997, p56).

6 2.6 Sistem Informasi Menurut O'Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Menurut McLeod Jr & Schell (2004, p9), sistem adalah sekelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut McLeod Jr & Schell (2004, p12), informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Sedangkan data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Menurut Turban, Rainer, & Potter (2003, p15), informasi adalah sebuah koleksi dari fakta (data) yang dikelola dalam beberapa cara sehingga data tersebut memiliki arti bagi penerima. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang telah diproses. Data adalah fakta mentah atau penjelasan dasar dari benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan diklasifikasi, tetapi tidak teratur untuk menyampaikan arti tertentu. Menurut Turban, Rainer, & Potter (2003, p15), sistem informasi adalah mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk sebuah tujuan tertentu. Sistem informasi mengolah input dan menghasilkan output yang dikirimkan kepada user atau kepada sistem lain. Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O'Brien, 2005, p5). Menurut Bennett, Mcrobb, & Farmer (2006, p14), sistem informasi dibangun untuk membantu manusia dalam aktivitasnya dalam upaya mencapai tujuannya mengenai hal-hal yang mungkin dapat terjadi pada aktivitas tersebut. Sistem aktivitas manusia merupakan penjelasan dari arti yang tersedia dalam aktivitas pengembangan sistem informasi. Masing-masing sistem informasi dimaksudkan untuk membantu pemenuhan tujuan dari sistem aktivitas manusia. Menurut Turban, Rainer, & Potter (2003, p16), computer-based information system adalah sebuah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer dan telekomunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang dimaksudkan. System Development Life Cycle (SDLC) merupakan metode pengembangan sistem tradisional yang digunakan oleh kebanyakan organisasi sekarang ini. SDLC adalah sebuah kerangka terstruktur yang terdiri dari proses-proses yang berurutan dari sistem informasi yang dikembangkan (Gambar 2). SDLC termasuk investigasi sistem, analisis sistem, perancangan sistem, pemograman, pengujian, implementasi, operasi, dan maintenance (Turban, Rainer, & Potter, 2003, p461).

7 Sumber: Turban, Rainer, & Potter, 2003, p464 Gambar 2. Delapan Tahapan SDLC 2.7 Object Oriented Analysis and Design Menurut Mathiassen, et al. (2000, p135), Object Oriented Analysis & Design (OOA&D) merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem yang berorientasi objek. Problem domain adalah bagian dari sebuah konteks yang diadministrasikan, diawasi, atau dikendalikan oleh sebuah sistem (Mathiassen, et al. 2000, p6). Tujuan dari analisis problem domain adalah untuk mengembangkan sebuah model (Mathiassen, et al., 2000, pp45-46). Application domain adalah organisasi yang mengadministrasikan, mengawasi, atau mengendalikan sebuah problem domain (Mathiassen, et al. 2000, p6). Analisis application domain berfokus pada penentuan kebutuhan untuk fungsi dan tampilan antar muka sistem yang berinteraksi dengan analisis problem domain. Tujuan dari analisis application domain adalah untuk menentukan kebutuhan untuk model sistem, yang menyediakan kosakata dalam penentuan kebutuhan fungsi dan tampilan antar muka (Mathiassen, et al., 2000, p115).

8 3. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, beberapa metode pengumpulan data yang dilakukan adalah: 1. Metode kepustakaan: Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berasal dari buku, jurnal, internet, atau sumber pustaka lainnya yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian. 2. Metode wawancara: Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara tatap muka dan berbicara langsung dengan pelaku proses bisnis di perusahaan untuk menanyakan alur bisnis perusahaan. 3. Metode survei lapangan: Pengumpulan data ini dilakukan dengan terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk mendukung pembahasan penelitian. 4. Metode pengumpulan data sekunder: Pengumpulan data ini dilakukan dengan meminta dan mencatat data-data histori yang dimiliki oleh perusahaan sebagai penunjang penelitian. Langkah-langkah pencarian rute terpendek menggunakan metode NN adalah sebagai berikut: 1. Mengalokasikan konsumen pada node pertama dengan memasukkan konsumen yang memiliki jarak tempuh terdekat dari tempat asal. 2. Kemudian secara terus-menerus mengalokasikan pengisian node selanjutnya dengan menempatkan konsumen ke-i yang memiliki jarak tempuh minimum dari konsumen pada node sebelumnya. Ulangi tahapan ini sampai seluruh node n terisi semua, dimana n merupakan jumlah total konsumen yang akan dikirimi barang pada saat tertentu. Hal yang perlu diperhatikan bahwa satu konsumen hanya akan ditempatkan satu kali dalam node pada sebuah tour, sehingga apabila konsumen k telah terisi pada node kedua, maka kemungkinan bagi konsumen k untuk dapat mengisi node ketiga, keempat, dan selanjutnya sama dengan nol pada sebuah tour yang sama. 3. Konsumen yang terakhir terisi pada node terakhir merupakan konsumen yang akan kembali ke tempat asal untuk mengakhiri perjalanan pengirimannya. 4. Meringkas rute pengiriman barang menjadi sebuah urutan yang dimulai dari tempat asal sampai kembali lagi ke tempat asal, yang terhitung sebagai sebuah tour perjalanan. Jumlahkan jarak tempuh yang diperlukan dalam tour tersebut. Langkah-langkah pencarian rute terpendek menggunakan metode ACS adalah sebagai berikut: 1. Menghitung nilai invers dari masing-masing jalur pengiriman yang merupakan nilai perbandingan jarak tempuh pengiriman barang. 2. Menghitung nilai temporary yang memulai pengurutan dari titik awal atau pengurutan dapat juga dimulai dari titik akhir pengiriman. Kemudian menghitung nilai peluang rute pengiriman barang dengan membagi antara nilai temporary titik tersebut dengan total nilai temporary.

9 Jarak (km) 3. Mencari urutan pengiriman barang dengan membandingkan nilai random (q) dengan nilai parameter q 0. Apabila nilai q < q 0, maka pencarian urutan pengiriman barang dilakukan dengan memasukkan titik dengan nilai temporary terbesar yang tersedia dan belum dialokasikan ke node lain. Ulangi tahapan ini sampai seluruh titik pengiriman barang selesai dialokasikan ke node. 4. Melakukan perhitungan pembaharuan feromon lokal dengan mempertimbangkan penggunaan parameter ρ yang merupakan koefisien penguapan feromon. Pembaharuan feromon lokal ini juga mempertimbangkan adanya perubahan nilai feromon (Δτ). Jalur yang memiliki nilai Δτ hanyalah jalur terbaik yang dilewati dalam urutan rute pengiriman, selain jalur-jalur tersebut maka nilai Δτ sama dengan nol. 5. Melakukan perhitungan pembaharuan feromon global dengan mempertimbangkan penggunaan parameter α. Pembaharuan feromon global ini juga mempertimbangkan adanya perubahan nilai feromon Δτ. Jalur yang memiliki nilai Δτ hanyalah jalur terbaik yang dilewati dalam urutan rute pengiriman, selain jalurjalur tersebut maka nilai Δτ sama dengan nol. 6. Ulangi langkah 2 sampai 5 sampai ditemukan nilai jarak terpendek yang stagnan (sama) dari tiga kali perulangan. Perhatikan bahwa nilai temporary pada langkah 2 akan dihitung dengan menggunakan nilai feromon yang dihasilkan dari langkah 5 pada iterasi sebelumnya. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pencarian urutan rute dan jarak tempuh pengiriman barang dibatasi dengan jarak antara pasangan konsumen (pulang dan pergi) yang memiliki angka berbeda (asimetris). Data jarak tempuh pengiriman antar pasangan konsumen dari hasil survei dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan data pemesanan pada tanggal 29 Oktober 2011 di PT. Panpan Namlapan Indonesia, konsumen mainan anak-anak yang memesan pada hari tersebut antara lain: Robert (KC001), Anggrek (KC004), Sinar Buana Wawan (KC006), Acin (KC008), dan Bp.Makmur (KC009). Ilustrasi konsumen beserta jarak pada 29 Oktober 2011 dapat dilihat pada Gambar 3. Tabel 1. Data Jarak Tempuh Pengiriman * KC001 KC002 KC003 KC004 KC005 KC006 KC007 KC008 KC009 KC010 KC011 KC012 KC013 * KC KC KC KC KC KC KC KC KC KC KC KC KC Keterangan: * = PT. Panpan Namlapan Indonesia

10 KC KC KC KC KC Gambar 3. Ilustrasi Jalur Pengiriman Barang pada 29 Oktober 2011 Hasil pengurutan rute dengan menggunakan metode NN pada tanggal 29 Oktober 2011 adalah sebagai berikut: * KC006 KC004 KC009 KC001 KC008 *. Maka diketahui bahwa pengiriman barang untuk pemesanan pada tanggal 29 Oktober 2011 ditempuh dengan melalui rute: PT. Panpan Namlapan Indonesia (Teluk Gong) Sinar Buana Wawan (Permata Kota) Anggrek (Pasar Pagi) Bapak Makmur (Tanah Abang) Robert (Gudang Sentra Kosambi Dadap) Acin (Tanjung Priok) PT. Panpan Namlapan Indonesia (Teluk Gong), dengan total jarak km. Hasil pengurutan rute dengan menggunakan metode NN pada tanggal 29 Oktober 2011 adalah sebagai berikut: * KC001 KC008 KC009 KC006 KC004 *. Dari lima siklus perhitungan ACS yang dilakukan, hasil dan urutan rute bernilai sama (stagnan) sehingga dapat dikatakan bahwa hasil dan urutan rute tersebut sudah optimal. Maka diketahui bahwa pengiriman barang untuk pemesanan pada tanggal 29 Oktober 2011 ditempuh dengan melalui rute: PT. Panpan Namlapan Indonesia (Teluk Gong) Robert (Gudang Sentra Kosambi Dadap) Acin (Tanjung Priok) Bapak Makmur (Tanah Abang) Sinar Buana Wawan (Permata Kota) Anggrek (Pasar Pagi) PT. Panpan Namlapan Indonesia (Teluk Gong), dengan total jarak km. Tabel 2 dan Tabel 3 secara berturut-turut menunjukkan nilai feromon lokal dan feromon global setelah siklus kelima. Tabel 2. Nilai Feromon Lokal Siklus Lima τ * KC001 KC004 KC006 KC008 KC009 *

11 KC KC KC KC KC Tabel 3. Nilai Feromon Global Siklus Lima τ * KC001 KC004 KC006 KC008 KC009 * KC KC KC KC KC Analisis Sistem Berjalan Customer yang ingin melakukan pemesanan barang dapat mendatangi Bagian Penjualan PT. Panpan Namlapan Indonesia untuk melihat contoh produk yang ditawarkan. Apabila customer merupakan customer tetap atau pernah melakukan pembelian barang sebelumnya, maka customer dapat langsung melakukan pemesanan. Akan tetapi bagi customer baru yang ingin melakukan pembelian barang, maka customer tersebut harus mendaftarkan nama perusahaan customer, alamat perusahaan, dan kemudian melakukan pemesanan barang dengan membicarakan mengenai produk yang dipesan dan jumlah pemesanan. Kemudian Bagian Penjualan akan membuat Surat Pemesanan Barang dan menyerahkannya kepada Bagian Keuangan. Berdasarkan Surat Pemesanan Barang yang telah dibuat oleh Bagian Penjualan, maka Bagian Keuangan akan membuat Surat Jalan bagi Bagian Pengiriman untuk melakukan pengiriman barang kepada customer. Setelah customer menerima pengiriman barang, maka Bagian Keuangan meminta pembayaran kepada customer berdasarkan pengiriman barang yang telah dilakukan. Bagian Pembelian bertugas untuk melakukan pendataan barang berdasarkan pembelian barang dari Cina dengan memperbaharui jumlah barang yang tersedia dan mencatat barang baru yang belum pernah dijual sebelumnya. 4.2 Problem Domain Analysis

12 4.3 Application Domain Analysis Gambar 4. Class Diagram Gambar 5. Use Case Diagram

13 Gambar 6. Navigation Diagram 5. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini, antara lain: 1. Penggunaan metode NN sebagai metode inisiasi dan ACS sebagai metode metaheuristik menghasilkan solusi jarak tempuh dan urutan rute pengiriman yang optimal dalam pengiriman barang kepada customer setiap harinya.

14 2. Tingkat efisiensi pengiriman barang dengan menerapkan ACS sebagai metode perhitungan jarak tempuh dan urutan rute pengiriman diperkirakan sebesar 80% dari penggunaan sumber daya sesungguhnya. 3. Tingkat efisiensi penggunaan waktu untuk mencatat pemesanan barang adalah sebesar 16.67% dengan membandingkan antara pencatatan pemesanan menggunakan aplikasi dan secara manual. 4. Tingkat efisiensi penggunaan waktu untuk perhitungan jarak dan urutan rute pengiriman barang adalah sebesar 0.433% dengan membandingkan antara perhitungan jarak dan urutan rute menggunakan aplikasi dan secara manual.

15 DAFTAR PUSTAKA Bennett, S., Mcrobb, S., & Farmer, R. (2010). Object-Oriented Systems Analysis and Design Using UML. Berkshire: Mc-Graw Hill. Berlianty, I., & Arifin, M. (2010). Teknik-teknik Optimasi Heuristik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Chopra, S., & Meindl, P. (2010). Supply Chain Management: Strategy, Planning, and Operation. New Jersey: Pearson. Dantzig, G., Fulkerson, R., & Johnson, S. (1954). Solution of a Large-Scale Traveling- Salesman Problem. Journal of the Operations Research Society of America, Davendra, D. (2010). Traveling Salesman Problem, Theory and Applications. Rijeka, Croatia: InTech. Dorigo, M., & Gambardella, L. M. (1997). Ant Colony System: A Cooperative Learning Approach to the Traveling Salesman Problem. IEEE Transactions on Evolutionary Computation, Dorigo, M., & Stutzle, T. (2004). Ant Colony Optimization. Cambridge: MIT Press. Dorigo, M., Birattari, M., & St utzle, T. (2006). Ant Colony Optimization Artificial Ants as a Computational Intelligence Technique. IEEE Computational Intelligence Magazine, Efendi, R., & Maulinda, S. (2010). Studi Perbandingan Algoritma Cheapest Insertion Heuristic dan Ant Colony System dalam Pemecahan Travelling Salesman Problem. Yogyakarta: SNATI Johnson, D. S., & McGeoch, L. A. (1995, November 20). Citeseerx. Retrieved November 22, 2011, from Citeseerx Web Site: citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi= &rep=rep1&type=pdf Mathiassen, L., Madsen, A. M., Nielsen, P. A., & Stage, J. (2000). Object-Oriented Analysis & Design. Aalborg, Denmark: Marko Publishing ApS. McLeod Jr, R., & Schell, G. (2004). Sistem Informasi Manajemen. New Jersey: Prentice Hall. Mutakhiroh, I., Saptono, F., Hasanah, N., & Wiryadinata, R. (2007). Pemanfaatan Metode Heuristik dalam Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Semut dan Algoritma Genetika. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, B33-39.

16 O'Brien, J. A. (2005). Introduction to Information Systems. New York: McGraw-Hill. Panigrahi, B. K., Shi, Y., & Lim, M.-H. (2011). Handbook of Swarm Intelligence: Concepts, Principles and Applications. Berlin Heidelberg: Springer. Reinelt, G. (1994). The Traveling Salesman Computational Solutions for TSP Applications. Heidelberg: Springer-Verlag. Suyanto. (2010). Algoritma Optimasi: Deterministik atau Probabilitik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Turban, E., Rainer, R. K., & Potter, R. E. (2003). Introduction to Information Technology. Chicago: John Wiley & Sons, Inc. Woodward, F. H. (1986). Manajemen Transpor. Inggris: Gower Press.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 60 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Tugas Akhir 61 Gambar 3.1 Flow Chart Tugas Akhir (Lanjutan) Wawancara dan Observasi Lapangan Wawancara dilakukan untuk mengetahui alur proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O'Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen dan elemen-elemen yang saling berhubungan, bekerja sama, dan mendukung

Lebih terperinci

OPTIMALISASI TRAVELLING SALESMAN WITH TIME WINDOWS (TSPTW) DENGAN ALGORITMA SEMUT

OPTIMALISASI TRAVELLING SALESMAN WITH TIME WINDOWS (TSPTW) DENGAN ALGORITMA SEMUT OPTIMALISASI TRAVELLING SALESMAN WITH TIME WINDOWS (TSPTW) DENGAN ALGORITMA SEMUT Budi Prasetyo Wibowo, Purwanto, dansusy Kuspambudi Andaini Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Travelling Salesman Problem

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA Rianto Wijaya, Yanti, dan Vina Georgiana Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA ANT SYSTEM (AS) PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

ANALISIS ALGORITMA ANT SYSTEM (AS) PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 201 210. ANALISIS ALGORITMA ANT SYSTEM (AS) PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Cindy Cipta Sari, Bayu Prihandono,

Lebih terperinci

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System Jan Alif Kreshna, Satria Perdana Arifin, ST, MTI., Rika Perdana Sari, ST, M.Eng. Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari 1 Rumbai,

Lebih terperinci

Analisa Pencarian Jarak Terpendek Lokasi Wisata di Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Algoritma Ant Colony Optimization (ACO)

Analisa Pencarian Jarak Terpendek Lokasi Wisata di Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Algoritma Ant Colony Optimization (ACO) Analisa Pencarian Jarak Terpendek Lokasi Wisata di Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Algoritma Ant Colony Optimization (ACO) Juanda Hakim Lubis Prorgram Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Penyelesaian Masalah Travelling Salesman Problem Menggunakan Ant Colony Optimization (ACO)

Penyelesaian Masalah Travelling Salesman Problem Menggunakan Ant Colony Optimization (ACO) Penyelesaian Masalah Travelling Salesman Problem Menggunakan Ant Colony Optimization (ACO) Anna Maria 1, Elfira Yolanda Sinaga 2, Maria Helena Iwo 3 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian dalam pekerjaan. Dalam melakukan pemasangan kabel perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian dalam pekerjaan. Dalam melakukan pemasangan kabel perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi perusahaan kontraktor perumahan, pemasangan kabel menjadi bagian dalam pekerjaan. Dalam melakukan pemasangan kabel perlu dilakukan perencanaan urutan rumah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awalnya komputer hanya digunakan untuk alat hitung saja tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, komputer diharapkan mampu melakukan semua yang dapat

Lebih terperinci

Optimasi pada Rute Truk Peti Kemas dengan Algoritma Optimasi Koloni Semut

Optimasi pada Rute Truk Peti Kemas dengan Algoritma Optimasi Koloni Semut E-journal Teknik Elektro dan Komputer (tahun), ISSN : 20-8402 7 Optimasi pada Rute Truk Peti Kemas dengan Algoritma Optimasi Koloni Semut Feisy D. Kambey feisy.kambey@yahoo.co.id Abstrak Perdagangan global

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE OPTIMAL PADA KEGIATAN PENJEMPUTAN PENUMPANG TRAVEL MENGGUNAKAN ANT COLONY SYSTEM

PENENTUAN RUTE OPTIMAL PADA KEGIATAN PENJEMPUTAN PENUMPANG TRAVEL MENGGUNAKAN ANT COLONY SYSTEM JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1-6 1 PENENTUAN RUTE OPTIMAL PADA KEGIATAN PENJEMPUTAN PENUMPANG TRAVEL MENGGUNAKAN ANT COLONY SYSTEM Laksana Samudra dan Imam Mukhlash Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi persoalanpersoalan yang muncul dalam pembuatan sistem, hal ini dilakukan

Lebih terperinci

JURNAL IT STMIK HANDAYANI

JURNAL IT STMIK HANDAYANI Nurilmiyanti Wardhani Teknik Informatika, STMIK Handayani Makassar ilmyangel@yahoo.com Abstrak Algoritma semut atau Ant Colony Optimization merupakan sebuah algoritma yang berasal dari alam. Algoritma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam menjangkau produk yang diinginkan

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC DAN ANT COLONY SYSTEM DALAM PEMECAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC DAN ANT COLONY SYSTEM DALAM PEMECAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI ) ISSN: `1907-5022 Yogyakarta, 19 Juni STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC DAN ANT COLONY SYSTEM DALAM PEMECAHAN TRAVELLING SALESMAN

Lebih terperinci

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No. 978-979-96964-3-9 Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Fifi Herni Mustofa 1), Hari Adianto

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. TIKI (Abadi Express) adalah perusahaan jasa yang menerima pengiriman paket dan paket tersebut akan diantar kealamat tujuan. Para kurir yang bertugas mengantar

Lebih terperinci

PENYELESAIAN ASYMMETRIC TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA HUNGARIAN DAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC.

PENYELESAIAN ASYMMETRIC TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA HUNGARIAN DAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC. PENYELESAIAN ASYMMETRIC TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA HUNGARIAN DAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC Caturiyati Staf Pengaar Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY E-mail: wcaturiyati@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penjadwalan Definisi Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penjadwalan Definisi Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan 2.1.1 Definisi Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Penjadwalan terkait pada aktivitas dalam hal untuk membuat sebuah jadwal. Sebuah jadwal adalah sebuah tabel dari

Lebih terperinci

VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK DISTRIBUSI BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK DISTRIBUSI BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK DISTRIBUSI BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT Agung Hadhiatma 1*, Alexander Purbo 2* 1,2 Program Studi Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.

Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing. Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing. Malang, 1 Agustus 2013 Pembimbing Dra. Sapti Wahyuningsih,M.Si NIP 1962121 1198812 2 001 Penulis Siti Hasanah NIP 309312426746

Lebih terperinci

Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN) Vol. 1, No. 2, (2015) 1 Rancangan Sistem Penjadwalan Akademik Menggunakan Algoritma Max Min Ant System (Studi Kasus: STMIK Atma Luhur Pangkalpinang) Delpiah

Lebih terperinci

Matematika dan Statistika

Matematika dan Statistika ISSN 1411-6669 MAJALAH ILMIAH Matematika dan Statistika DITERBITKAN OLEH: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS JEMBER Majalah Ilmiah Matematika dan Statistika APLIKASI ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA CHEAPEST

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA SEMUT UNTUK PEMECAHAN MASALAH PENUGASAN

ANALISIS ALGORITMA SEMUT UNTUK PEMECAHAN MASALAH PENUGASAN ANALISIS ALGORITMA SEMUT UNTUK PEMECAHAN MASALAH PENUGASAN Zainudin Zukhri Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Kampus Terpadu UII Jl Kaliurang Km 14.5 Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kotler (1999) adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat

BAB II LANDASAN TEORI. Kotler (1999) adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Distribusi adalah salah satu aspek pemasaran. Pengertian distribusi menurut Kotler (1999) adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Traveling Salesman Problem (TSP) dikenal sebagai salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Traveling Salesman Problem (TSP) dikenal sebagai salah satu masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Traveling Salesman Problem (TSP) dikenal sebagai salah satu masalah optimasi yang banyak menarik perhatian para peneliti sejak beberapa dekade terdahulu. Pada mulanya,

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Ant System dalam Menemukan Jalur Optimal pada Traveling Salesman Problem (TSP) dengan Kekangan Kondisi Jalan

Penerapan Algoritma Ant System dalam Menemukan Jalur Optimal pada Traveling Salesman Problem (TSP) dengan Kekangan Kondisi Jalan JNTETI, Vol. 1, No. 3, November 2012 43 Penerapan Algoritma Ant System dalam Menemukan Jalur Optimal pada Traveling Salesman Problem (TSP) dengan Kekangan Kondisi Jalan Andhi Akhmad Ismail 1, Samiadji

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIC ANT COLONY SYSTEM UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM

ALGORITMA GENETIC ANT COLONY SYSTEM UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM ALGORITMA GENETIC ANT COLONY SYSTEM UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM Lutfiani Safitri 1) Sri Mardiyati 2) 1) Matematika, FMIPA Universitas Indonesia Jl. H. Boan lisan 9, Depok 16425 Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI GRAF 2.1.1 Definisi Definisi 2.1 (Munir, 2009, p356) Secara matematis, graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), ditulis dengan notasi G = (V,E), yang dalam hal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS)

IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS) IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS) Devie Rosa Anamisa, S.Kom, M.Kom Jurusan D3 Teknik Multimedia Dan Jaringan-Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

PEMBUATAN SKEMA JALUR ANGKUTAN KOTA PALU BERDASARKAN PENCARIAN LINTASAN DENGAN BOBOT MAKSIMUM MENGGUNAKAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM (ACS)

PEMBUATAN SKEMA JALUR ANGKUTAN KOTA PALU BERDASARKAN PENCARIAN LINTASAN DENGAN BOBOT MAKSIMUM MENGGUNAKAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM (ACS) JIMT Vol. 12 No. 1 Juni 2015 (Hal. 44 52) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PEMBUATAN SKEMA JALUR ANGKUTAN KOTA PALU BERDASARKAN PENCARIAN LINTASAN DENGAN BOBOT MAKSIMUM MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

PENEMUAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA ANT COLONY. Budi Triandi

PENEMUAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA ANT COLONY. Budi Triandi Budi, Penemuan Jalur Terpendek Dengan 73 PENEMUAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA ANT COLONY Budi Triandi Dosen Teknik Informatika STMIK Potensi Utama STMIK Potensi Utama, Jl.K.L Yos Sudarso Km 6,5 No.3-A

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graf Definisi Graf Suatu graf G terdiri atas himpunan yang tidak kosong dari elemen elemen yang disebut titik atau simpul (vertex), dan suatu daftar pasangan vertex

Lebih terperinci

PENCARIAN RUTE TERPENDEK OBJEK WISATA DI MAGELANG MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO)

PENCARIAN RUTE TERPENDEK OBJEK WISATA DI MAGELANG MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) PENCARIAN RUTE TERPENDEK OBJEK WISATA DI MAGELANG MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Bagus Fatkhurrozi *, Ika Setyowati Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tidar Jl. Kapten Suparman

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH Buletin Ilmiah Mat. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 1 (2015), hal 17 24. PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH Fatmawati, Bayu Prihandono, Evi Noviani INTISARI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Traveling Salesperson Problem selanjutnya dalam tulisan ini disingkat menjadi TSP, digambarkan sebagai seorang penjual yang harus melewati sejumlah kota selama perjalanannya,

Lebih terperinci

Algoritma. Untuk. Problem Dengan. Vehicle. Window. Jasa

Algoritma. Untuk. Problem Dengan. Vehicle. Window. Jasa Pengembangan Algoritma Heuristik Ant Colony System Untuk Menyelesaikan Permasalahan Dynamic Vehicle Routing Problem Dengan Time Window (DVRPTW) Pada Penyedia Jasa Inter-City Courier Nurlita Gamayanti (2207

Lebih terperinci

OPTIMASI RUTE ARMADA KEBERSIHAN KOTA GORONTALO MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION. Zulfikar Hasan, Novianita Achmad, Nurwan

OPTIMASI RUTE ARMADA KEBERSIHAN KOTA GORONTALO MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION. Zulfikar Hasan, Novianita Achmad, Nurwan OPTIMASI RUTE ARMADA KEBERSIHAN KOTA GORONTALO MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION Zulfikar Hasan, Novianita Achmad, Nurwan ABSTRAK Secara umum, penentuan rute terpendek dapat dibagi menjadi dua metode,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Tsunami Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi karena adanya gangguan impulsif pada laut. Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW INFOMATEK Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW Tjutju T. Dimyati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Abstrak: Penentuan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF ALGORITMA ANT DAN ALGORITMA GENETIK PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

STUDI KOMPARATIF ALGORITMA ANT DAN ALGORITMA GENETIK PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 3, No. 1, Juni 2009, 30-36 ISSN Studi 1978-9629 Komparatif Algoritma Ant...(Bambang Siswoyo & Andrianto) STUDI KOMPARATIF ALGORITMA ANT DAN ALGORITMA GENETIK PADA TRAVELLING

Lebih terperinci

Perancangan Rute Distribusi Beras Sejahtera Menggunakan Algoritma Ant Colony Optimization (Studi Kasus di BULOG Kabupaten Semarang

Perancangan Rute Distribusi Beras Sejahtera Menggunakan Algoritma Ant Colony Optimization (Studi Kasus di BULOG Kabupaten Semarang Perancangan Rute Distribusi Beras Sejahtera Menggunakan Algoritma Ant Colony Optimization (Studi Kasus di BULOG Kabupaten Semarang Hery Suliantoro, Aries Susanty, Freddy Bachtiar Silaban Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu bertambah disetiap tahunnya. Hal ini dapat menimbulkan semakin. memperoleh keuntungan yang maksimal, maka diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu bertambah disetiap tahunnya. Hal ini dapat menimbulkan semakin. memperoleh keuntungan yang maksimal, maka diperlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan perekonomian di Indonesia semakin meningkat, ditandai dengan banyaknya jumlah pabrik dan perusahaan yang selalu bertambah disetiap tahunnya. Hal

Lebih terperinci

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ANT COLONY SYSTEM (KASUS: PARIWISATA KOTA BOGOR)

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ANT COLONY SYSTEM (KASUS: PARIWISATA KOTA BOGOR) PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ANT COLONY SYSTEM (KASUS: PARIWISATA KOTA BOGOR) RINI AMALIA reen_amaleea@yahoo.com Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Universitas

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK

RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK Vina Georgiana Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 vinageorgiana@binus.edu

Lebih terperinci

ANT COLONY OPTIMIZATION

ANT COLONY OPTIMIZATION ANT COLONY OPTIMIZATION WIDHAPRASA EKAMATRA WALIPRANA - 13508080 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung e-mail: w3w_stay@yahoo.com ABSTRAK The Ant Colony Optimization

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MASALAH

BAB IV ANALISIS MASALAH BAB IV ANALISIS MASALAH 4.1 Tampilan Program Persoalan TSP yang dibahas pada tugas akhir ini memiliki kompleksitas atau ruang solusi yang jauh lebih besar dari TSP biasa yakni TSP asimetris dan simetris.

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 0, No. (2015), hal 17 180. PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING Kristina Karunianti Nana, Bayu Prihandono,

Lebih terperinci

BAB III ALGORITMA ANT DISPERSION ROUTING (ADR)

BAB III ALGORITMA ANT DISPERSION ROUTING (ADR) BAB III ALGORITMA ANT DISPERSION ROUTING (ADR) Pada permasalahan pencarian rute optimal dalam rangka penyebaran rute lalu lintas untuk mencapai keseimbangan jaringan lalu lintas sebagai upaya untuk mengurangi

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PASIEN RUMAH SAKIT

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PASIEN RUMAH SAKIT RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PASIEN RUMAH SAKIT Noerlina Jurusan Komputerisasi Akuntansi, Universitas Bina Nusantara, Jalan KH. Syahdan No. 9, Jakarta 11480 e-mail : noerlina@binus.edu Abstrak

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY

PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY Niken A. Savitri, I Nyoman Pujawan, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Proses distribusi barang dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Proses distribusi barang dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan optimisasi merupakan permasalahan yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Proses distribusi barang dari suatu tempat ke tempat lain merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masalah pengiriman barang, sebuah rute diperlukan untuk menentukan tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui darat, air,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) Zanela Violeta Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

UJI KINERJA DAN SIMULASI PENENTUAN JARAK TERPENDEK DENGAN SIMULATED ANNEALING PADA SUHU TETAP DAN SUHU BERUBAH

UJI KINERJA DAN SIMULASI PENENTUAN JARAK TERPENDEK DENGAN SIMULATED ANNEALING PADA SUHU TETAP DAN SUHU BERUBAH UJI KINERJA DAN SIMULASI PENENTUAN JARAK TERPENDEK DENGAN SIMULATED ANNEALING PADA SUHU TETAP DAN SUHU BERUBAH Dian Savitri, S.Si, M.Si Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unesa dee_11januari@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Objek pariwisata di Yogyakarta sudah semakin beragam mulai dari wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat wisatawan dapat dibuat

Lebih terperinci

1.4. Batasan Masalah Batasan-batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.4. Batasan Masalah Batasan-batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan jaman yang diiringi dengan kemajuan teknologi sekarang ini menyebabkan perubahan hampir di segala bidang. Salah satu aspeknya ialah teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY Hamidah 1 1, Okkita Rizan 2 2 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi, STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang E-mail

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM Pembimbing: Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng, CSCP Disusun Oleh: Jurusan Teknik Industri Andre T.

Lebih terperinci

SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN BARANG PADA GUDANG

SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN BARANG PADA GUDANG SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN BARANG PADA GUDANG Achmad Hambali Jurusan Teknik Informatika PENS-ITS Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60 Telp (+6)3-59780, 596, Fax. (+6)3-596 Email : lo7thdrag@ymail.co.id

Lebih terperinci

Penentuan Optimalisasi TSP (Travelling Salesman Problem) Distribusi Barang Menggunakan Algoritma Genetika Di Buka Mata Adv

Penentuan Optimalisasi TSP (Travelling Salesman Problem) Distribusi Barang Menggunakan Algoritma Genetika Di Buka Mata Adv Penentuan Optimalisasi TSP (Travelling Salesman Problem) Distribusi Barang Menggunakan Algoritma Genetika Di Buka Mata Adv Teguh Nurhadi Suharsono 1, Muhamad Reza Saddat 2 1 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Penyelesaian Traveling Salesperson Problem dengan Menggunakan Algoritma Semut

Penyelesaian Traveling Salesperson Problem dengan Menggunakan Algoritma Semut Penyelesaian Traveling Salesperson Problem dengan Menggunakan Algoritma Semut Irfan Afif (13507099) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tujuan yang sama. Menurutnya juga, Sistem Informasi adalah serangkaian

BAB II LANDASAN TEORI. tujuan yang sama. Menurutnya juga, Sistem Informasi adalah serangkaian BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2009), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang saling berfungsi dengan tujuan yang sama.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS

IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS Yudis Anggara Putra Chastine Fatichah Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya kegiatan atau aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan manusia

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Nico Saputro dan Suryandi Wijaya Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan nico@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

ALGORITMA SEMUT PADA PENJADWALAN PRODUKSI JOBSHOP

ALGORITMA SEMUT PADA PENJADWALAN PRODUKSI JOBSHOP Media Informatika, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 75-81 ISSN: 0854-4743 ALGORITMA SEMUT PADA PENJADWALAN PRODUKSI JOBSHOP Zainudin Zukhri, Shidiq Alhakim Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. semut, dan travelling salesman problem. Teori graf digunakan untuk menerapkan

BAB II KAJIAN TEORI. semut, dan travelling salesman problem. Teori graf digunakan untuk menerapkan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab kajian teori akan dibahas tentang teori graf, algoritma, algoritma semut, dan travelling salesman problem. Teori graf digunakan untuk menerapkan aplikasi rute Trans Jogja.

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogya Chicken merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang kuliner, khususnya ayam goreng tepung di kota Yogyakarta. Yogya Chicken menggunakan sistem waralaba dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HAK CIPTA ABSTRAK...

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HAK CIPTA ABSTRAK... DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HAK CIPTA ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR SIMBOL... ix BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Graph 2.1.1. Definisi Graph Definisi 2.1 (Wilson, R. J dan Watkhins, J. J, 1990) Suatu graph G terdiri atas himpunan yang tidak kosong dari elemen elemen yang disebut titik

Lebih terperinci

Pemanfaatan Algoritma Semut untuk Penyelesaian Masalah Pewarnaan Graf

Pemanfaatan Algoritma Semut untuk Penyelesaian Masalah Pewarnaan Graf Pemanfaatan Algoritma Semut untuk Penyelesaian Masalah Pewarnaan Graf Anugrah Adeputra - 13505093 Program Studi Informatika, Sekolah Teknik Elektro & Informatika ITB Jl. Ganesha No.10 If15093@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Perancangan Program Aplikasi Penentuan Jalur Pendistribusian Barang Menggunakan Max-Min Ant System

Perancangan Program Aplikasi Penentuan Jalur Pendistribusian Barang Menggunakan Max-Min Ant System Perancangan Program Aplikasi Penentuan Jalur Pendistribusian Barang Menggunakan Max-Min Ant System Budi Adi Darma Binus University, Jalan KH Syahdan No 9 Palmerah, Jakarta 11480, Indonesia +6285697858589

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri semakin meningkat, dengan munculnya alatalat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri semakin meningkat, dengan munculnya alatalat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan industri semakin meningkat, dengan munculnya alatalat bantu untuk pekerjaan manusia berupa mesin. Dan dengan adanya mesin-mesin ini maka jumlah

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Fokus dalam bidang teknologi saat ini tidak hanya berada pada proses pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang dapat membantu manusia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERBANDINGAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM DENGAN ALGORITMA SUBSET DYNAMIC PROGRAMMING PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

IMPLEMENTASI PERBANDINGAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM DENGAN ALGORITMA SUBSET DYNAMIC PROGRAMMING PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM IMPLEMENTASI PERBANDINGAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM DENGAN ALGORITMA SUBSET DYNAMIC PROGRAMMING PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Tommi Poltak Mario Program Studi Teknik Informatika, STTI RESPATI

Lebih terperinci

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR MULTI TRAVELING SALESMAN PROBLEM (MTSP) DENGAN ALGORITMA Abstrak GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR Oleh : Fitriana Yuli Saptaningtyas,M.Si. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya 5 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya Traveling salesman problem (TSP) merupakan salah satu permasalahan yang telah sering diangkat dalam berbagai studi kasus dengan penerapan berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA LAYANAN TAKSI WISATA BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA LAYANAN TAKSI WISATA BERBASIS WEB IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA LAYANAN TAKSI WISATA BERBASIS WEB Adi Cahyo Purnomo 1, Mike Yuliana, ST. MT. 1, Ira Prasetyaningrum, S.Si. MT. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Kereta api merupakan salah satu angkutan darat yang banyak diminati masyarakat, hal ini dikarenakan biaya yang relatif murah dan waktu tempuh yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI OPTIMASI PEMASANGAN KABEL DENGAN METODE ANT COLONY

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI OPTIMASI PEMASANGAN KABEL DENGAN METODE ANT COLONY PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI OPTIMASI PEMASANGAN KABEL DENGAN METODE ANT COLONY Joni Cukri Binus University, Jalan KH. Syahdan No. 9 Palmerah, Jakarta 11480, Indonesia joni.cukri@yahoo.co.id ABSTRACT Cabling

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Ant Colony System dan Asal Usulnya Pada subbab ini akan diuraikan mengenai asal usul Ant Colony System (ACS), yaitu membahas tentang semut dan tingkah lakunya yang merupakan sumber

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 1 (2015), hal 25 32. APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Edi Samana, Bayu Prihandono, Evi Noviani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian pada bagian ini akan diuraikan tentang tinjauan pustaka dan landaran teori yang sesuai dengan ACO dan AG. 2.1 Algoritma Ant Colony Optimization Secara umum pencarian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi yang harus dikeluarkan dalam proses pendistribusian.

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi yang harus dikeluarkan dalam proses pendistribusian. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pendistribusian barang adalah kegiatan yang tidak pernah lepas dari kehidupan. Jarak yang jauh serta penyebaran masyarakat yang meluas menjadi salah satu alasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori graf 2.1.1 Defenisi graf Graf G adalah pasangan {,} dengan adalah himpunan terhingga yang tidak kosong dari objek-objek yang disebut titik (vertex) dan adalah himpunan pasangan

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALGORITMA SEMUT UNTUK OPTIMASI PROBABILITAS PEMILIHAN NODE DALAM PENENTUAN JALUR TERPENDEK

MODIFIKASI ALGORITMA SEMUT UNTUK OPTIMASI PROBABILITAS PEMILIHAN NODE DALAM PENENTUAN JALUR TERPENDEK MODIFIKASI ALGORITMA SEMUT UNTUK OPTIMASI PROBABILITAS PEMILIHAN NODE DALAM PENENTUAN JALUR TERPENDEK Erlin Windia Ambarsari Program Studi Informatika, Universitas Indraprasta PGRI erlinunindra@gmail.com

Lebih terperinci

VEHICLE ROUTING PROBLEM BERBASIS ANT COLONY SYSTEM UNTUK OPTIMASI PENENTUAN RUTE KENDARAAN PADA SISTEM DISTRIBUSI BARANG DAN JASA

VEHICLE ROUTING PROBLEM BERBASIS ANT COLONY SYSTEM UNTUK OPTIMASI PENENTUAN RUTE KENDARAAN PADA SISTEM DISTRIBUSI BARANG DAN JASA VEHICLE ROUTING PROBLEM BERBASIS ANT COLONY SYSTEM UNTUK OPTIMASI PENENTUAN RUTE KENDARAAN PADA SISTEM DISTRIBUSI BARANG DAN JASA Indra Maryati, Gunawan, C. Pickerling, Henry Kurniawan Wibowo,,, Teknik

Lebih terperinci

AKSES INFORMASI PENGIRIMAN BARANG DI KANTOR POS JEMUR SARI UNTUK AREA SURABAYA TIMUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION BERBASIS WAP

AKSES INFORMASI PENGIRIMAN BARANG DI KANTOR POS JEMUR SARI UNTUK AREA SURABAYA TIMUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION BERBASIS WAP AKSES INFORMASI PENGIRIMAN BARANG DI KANTOR POS JEMUR SARI UNTUK AREA SURABAYA TIMUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION BERBASIS WAP Titik Sri Mulyani 1. Zen Samsono Hadi 2. Haryadi Amran Darwito

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dalam perkembangan ekonomi saat ini, efektifitas dan efisiensi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dalam perkembangan ekonomi saat ini, efektifitas dan efisiensi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam perkembangan ekonomi saat ini, efektifitas dan efisiensi dalam mengalokasikan informasi yang ada dalam suatu kegiatan usaha adalah sangat penting, guna mendukung

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI E-PROCUREMENT DI PT. INDESSO AROMA

PERANCANGAN APLIKASI E-PROCUREMENT DI PT. INDESSO AROMA PERANCANGAN APLIKASI E-PROCUREMENT DI PT. INDESSO AROMA Henkie Ongowarsito Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara Jl. KH. Syahdan 9 Jakarta Telp (021) 5345830 email : henkie@binus.edu Abstrak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITME ANT COLONY OPTIMIZATION DENGAN ALGORITME GREEDY DALAM TRAVELING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN ALGORITME ANT COLONY OPTIMIZATION DENGAN ALGORITME GREEDY DALAM TRAVELING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN ALGORITME ANT COLONY OPTIMIZATION DENGAN ALGORITME GREEDY DALAM TRAVELING SALESMAN PROBLEM Djasli Djamarus, Meiril Mediawan Laboratorium Informatika Dasar Jurusan Teknik Informatika FTI -

Lebih terperinci