BAB I PROLOG. 1.1 Sebuah Usaha Memetakan Kecendrungan Sikap Anti Amerika di. kecendrungan sikap anti-amerika bisa muncul di kalangan mahasiswa Islam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PROLOG. 1.1 Sebuah Usaha Memetakan Kecendrungan Sikap Anti Amerika di. kecendrungan sikap anti-amerika bisa muncul di kalangan mahasiswa Islam"

Transkripsi

1 1 BAB I PROLOG 1.1 Sebuah Usaha Memetakan Kecendrungan Sikap Anti Amerika di Kalangan Aktivis Mahasiswa Muslim Tujuan utama dari tesis ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana kecendrungan sikap anti-amerika bisa muncul di kalangan mahasiswa Islam dalam hal ini para aktivis mahasiswa Muslim. Akan menarik untuk kemudian mencari tahu bagaimana sikap anti-amerika itu muncul dan berkembang di kalangan generasi muda Indonesia mengingat selama ini Muslim di Indonesia selalu dianggap sebagai Muslim yang lebih moderat dibandingkan Muslim di Timur Tengah. Selain itu tesis ini juga berupaya untuk kemudian mencoba memahami alasan-alasan di balik penyerangan simbol-simbol yang selama ini dianggap sebagai simbol Amerika. Tesis ini kemudian ikut pula bertujuan untuk mengklarifikasi ide dan wacana apa yang dipahami para aktivis Mahasiswa Muslim ini dalam memaknai istilah Anti Amerika. Hubungan Islam dan Barat seringkali dilihat sebagai sebuah hubungan yang selalu dipenuhi oleh ketegangan. Konflik yang terjadi antara Barat dan Islam jauh lebih banyak dibanding kerjasama yang dilakukan oleh kedua kelompok ini. Samuel Huntington (1996), salah seorang Profesor di Universitas Harvard, menyebutkan bahwa baik Islam dan Barat adalah dua buah bentuk peradaban yang berbeda. Setiap peradaban ini memiliki karakternya masing-masing. Dan kedua peradaban ini berkeinginan untuk menjadi pusat dari dunia. Buruknya, hal ini

2 2 mengakibatkan terjadi benturan di antara kedua peradaban ini karena mereka sama-sama ingin menaklukkan dan mendominasi yang lainnya. Dalam konflik antara Islam dan Barat, posisi Indonesia berada dalam bagian peradaban Islam mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, Namun menjadi menarik karena Huntington (2003) menyebutkan bahwa ada kecendrungan untuk Pro-Barat yang ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia. Sementara itu, Amerika seringkali dianggap sebagai simbol atau the leading countries di pihak Barat. Maka pembicaraan mengenai pandangan aktivis Muslim Indonesia terhadap Amerika dapat disebut sebagai pertemuan dan pembicaraan dua wakil peradaban yang memiliki perbedaan karakter. Meskipun dikatakan bahwa ada kecendrungan sikap pro-amerika yang ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia, namun fakta nya hubungan antara masyarakat Muslim di Indonesia dan Amerika tidak selamanya berakhir romantis. Bahkan, dalam banyak kasus, justru seringkali muncul demonstrasi Anti-Amerika di negeri ini. Terjadi demonstrasi, pembakaran bahkan bom terhadap simbol-simbol yang dianggap bagian dari perlambangan Amerika, seperti kedutaan, hingga restauran cepat saji seperti McDonald hingga KFC. Tesis ini kemudian mencoba fokus pada alasan kemunculan sikap anti- Amerika di kalangan para aktivis Muslim dan bagaimana kemudian kebencian itu dimanifestasikan dalam aksi-aksi penentangan terhadap Amerika. Penelitian ini dilakukan di Makassar yang merupakan sebuah kota besar di kawasan Timur

3 3 Indonesia yang penduduknya didominasi oleh masyarakat Muslim. Berkaca pada sejarah, pasca reformasi tercatat ada banyak kasus demonstrasi menentang Amerika serta beberapa kasus penyerangan terhadap simbol-simbol Amerika baik itu KFC, McDonald ataupun Pizza Hut. Alasan pemilihan Makassar sebagai lokasi penelitian didasarkan kepada beberapa alasan di antaranya; Maraknya kasus demonstrasi anti-amerika di kota ini. Begitu beragamnya gerakan mahasiswa di Makassar. Serta alasan metodologis mengingat pentingnya membatasi cakupan wilayah demi memudahkan kajian empiris. Adapun para aktifis organisasi yang terlibat dalam penelitian ini adalah aktifis dari organisasi mahasiswa Islam yang memiliki ciri khasnya masing-masing. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) yang pada umumnya didominasi oleh mahasiswa non NU, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang berafiliasi dengan NU, KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) yang selama ini disebut-sebut sebagai organiasi pengkaderan aktivis calon PKS, serta GP (Gema Pembebasan) yang merupakan organisasi sayap dari Hizbut Tahrir. Payung besar dari penelitian ini adalah Islam dan Barat, namun dalam skala yang lebih kecil dan spesifik yakni bagaimana pandangan para aktivis Muslim terhadap Amerika. Baik para aktivis mahasiswa Islam maupun Amerika mewakili sebahagian kecil dari peradaban Islam dan Barat sehingga hasil dari penelitian ini semoga dapat memberi kontribusi positif dalam melihat hubungan Islam dan Barat.

4 4 1.2 Problematika Penelitian Studi ini akan fokus tiga dua hal utama; Bagaimana Amerika dipahami di kalangan para aktivis mahasiswa Muslim. Alasan-alasan apa yang mendasari munculnya sikap anti pati terhadap Amerika. Bagaimana manifestasi kebencian akan Amerika itu ditunjukkan di ranah publik. 1.3 Tinjauan Pustaka Sejauh ini, penelitian tentang sentimen Anti-Amerika di kalangan Muslim Indonesia bisa dibilang masih sangat terbatas. Namun bukan berarti bahwa sentimen Anti-Amerika itu tidak ada di Indonesia. Adanya sentimen anti-amerika itu setidaknya terindikasi dari munculnya kasus-kasus demonstrasi terhadap Amerika yang seringkali kita temukan di jalanan. Sebuah penelitian pernah dilakukan oleh Freedom Institute di tahun 2005 terkait dengan sikap anti-amerika di Indonesia. Penelitian ini melibatkan 1200 orang sampel dari Aceh hingga Papua. Hasilnya, sekitar 19% responden menyebutkan bahwa Amerika adalah negara yang paling mereka benci. Jika mengacu dari data ini, maka dari sepuluh orang Indonesia maka akan ada dua orang yang sangat membenci Amerika, atau satu dari lima orang Indonesia tidak menyukai Amerika. Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan bahwa bentuk-

5 5 bentuk penentangan terhadap Amerika tersebut dapat ditemukan dalam bentuk demonstrasi menentang kebijakan Amerika yang dianggap merugikan negara lain serta aksi boikot terhadap produk-produk Amerika (Tim Peneliti PPIM UIN Jakarta; 2005). John R. Bowen (2007), seorang profesor di bidang antropologi di Universitas Washington, Saint Louis mengungkapkan bahwa berdasarkan survey yang dilakukan oleh Pow Global Attitude Project di tahun 2002, setidaknya ada sekitar 61 persen masyarakat Indonesia yang memiliki pandangan yang baik terhadap Amerika Serikat. Akan tetapi, setahun kemudian angka tersebut turun drastis hingga mencapai 15 persen setelah terjadinya invasi Amerika ke Irak. Angka tersebut kembali naik di tahun 2005 ketika Amerika ikut memberikan bantuannya atas tragedi Tsunami di awal tahun 2005 di Aceh. Data tersebut menunjukkan bagaimana sikap anti-amerika dapat meningkat atau menurun dalam jangka waktu yang sangat singkat. Untuk menjelaskan tentang Anti-Amerika di Indonesia, Bowen (2007) kemudian membaginya dalam dua skema. Skema langsung (direct schemas) dan skema tidak langsung (indirect schemas). Skema tidak langsung adalah kebencian yang muncul terhadap Amerika dikarenakan oleh isu Yahudi, Kristenisasi serta narasi tentang kejatuhan dunia Islam. Sedang skema langsung adalah kebencian terhadap Amerika didasarkan pada asumsi bahwa Amerika selalu bekerja hanya untuk kepentingan ekonomi dan politik mereka serta menentang Indonesia. Skema langsung ini juga meliputi pandangan bahwa Amerika bekerjasama sama dengan Australia yang untuk menghadirkan kemerdekaan bagi Timor Timur, pandangan

6 6 bahwa Amerika yang menyebabkan krisis ekonomi di tahun 1997, serta pandangan bahwa ada intervensi Amerika terhadap bantuan kepada Indonesia setelah terjadinya Tsunami di tahun Sebuah penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Merlyna Lim di tahun Lim (2005) menemukan bahwa dari tahun 1999 hingga 2004, pesanpesan dari kelompok radikal fundamental serta sentimen Anti-Amerika menyebar di dunia maya. Gerakan-gerakan radikal ini sendiri percaya bahwa, ancaman terhadap Islam datang dari konspirasi global kelompok Zionist Crusader dalam hal ini Yahudi dan Kristen serta Amerika dan Israel yang dianggap sebagai pimpinan konspirasi global ini. Lim beranggapan bahwa kampanye War on Terror terhadap terorisme yang dilakukan oleh Amerika pasca tragedi 9 September dirasakan oleh kelompok radikal Islam sebagai sebuah perang melawan Islam dan hal tersebut memberi pengaruh atas meningkatnya anti- Amerika di Indonesia. Dalam skala yang lebih luas, wacana tentang semangat anti-amerika di dunia Muslim sudah banyak didiskusikan. Reuven Paz (2005), seorang akademisi asal Israel yang merupakan seorang peneliti senior di Pusat Global Research in International Affairs (GLORIA Center), berargumen bahwa kebencian terhadap Amerika oleh kelompok Islamis telah tertanam dalam jauh sebelum munculnya gerakan jihad di tahun 1990 atau bahkan kebencian itu telah ada sebelum munculnya revolusi Islam di Iran di tahun Paz meyakini bahwa atmosfir anti Amerika di kalangan kelompok Islam dikembangkan oleh kelompok rezim sekuler Arab seperti Nasserist dan Ba'thist serta didorong oleh aliansi mereka

7 7 dengan Uni Soviet. Lebih lanjut, Pal menyebutkan bahwa Islamis pertama yang mendeklarasikan perang kebudayaan menentang Amerika dan peradaban Barat adalah akademisi Mesir yang sangat terkenal, Sayyid Qutb. Sayyid Qutb adalah orang yang memperkenalkan paham Anti-Amerika di dunia Islam. Berdasarkan pada pandangan filosofis Qutb, sikap Anti-Amerika adalah jihad terbesar dalam Islam. Para pengikutnya kemudian mengembangkan konsep ini sehingga Anti- Amerika kemudian dapat menjadi bagian dari agama bahkan bagian dari perintah agama. Tidak mengherankan kemudian ketika Tareq Hilmi, salah seorang Islamis Mesir kemudian berujar; Kita menyembah Allah dengan jalan membenci Amerika. Sama dengan pandangan Samuel Huntington tentang Clash of Civilization, Paz (2003) menyimpulkan bahwa problem dasar dari sikap Anti Amerika yang ditunjukkan oleh kelompok Islamis adalah budaya dan bukanlah faktor politik ataupun militer. Sikap anti-amerika ini didasarkan pada perasaan bahwa adanya konspirasi global menentang Islam. Berbeda pandangan dengan Paz, penelitian yang dilakukan oleh Global Pow Project di tahun 2005 tidak menyebutkan bahwa sentimen negatif terhadap Amerika di dunia Muslim disebabkan oleh faktor budaya ataupun faktor agama. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa setidaknya ada empat alasan kenapa kebencian terhadap Amerika muncul di di negeri-negeri Muslim. Yang pertama, konflik terus menerus yang terjadi di Irak. Kedua, War on Terror yang dikampanyekan Amerika untuk melawan terorisme justru dianggap negatif. Ketiga, sikap anti-amerika didasarkan pula pada persepsi bahwa Amerika

8 8 bertindak menyimpang di panggung dunia. Keempat, sikap luar negeri Amerika terhadap konflik Israel Palestina juga memberi pengaruh pada munculnya kasus Anti-Amerika. Istilah Anti-Amerika sendiri tidak dapat dengan mudah didefenisikan mengingat para ahli seringkali berbeda pendapat dalam memberikan pemahaman akan makna Anti-Amerika. Ivan Krastev (2005), seorang peneliti di Central European University di Budapest, Bulgaria yang menyebut bahwa defenisi tentang paham anti-amerika akan selalu elusive (sukar dipahami). Krastev menambahkan bahwa kritik terhadap kebijakan atau budaya Amerika tidak serta merta disebut Anti-Amerika. Namun penentangan terhadap suatu kebijakan hanya karena kebijakan tersebut didukung oleh Amerika, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai anti-amerika. Dalam pandangan Kratsev, Anti-Amerika adalah sebuah oposisi sistemik terhadap Amerika secara keseluruhan. Defenisi Anti- Amerika adalah oposisi teradap Amerika. Defenisi yang lebih luas diungkapkan oleh Alvin Rubinstein dan Donald Smith (1988) dimana Anti Amerika adalah aksi-aksi perlawanan ataupun ekspresi yang menjadi bagian dari beragam serangan terhadap kebijakan luar negeri, masyarakat, budaya, serta nilai-nilai yang dianut oleh Amerika. Penelitian ini kemudian menjawab bahwa sentimen Anti Amerika yang terjadi di kalangan para aktivis mahasiswa bukanlah kebencian terhadap Amerika secara total dan menyeluruh namun terfokus pada faktor-fator tertentu. Yang membedakan dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian saya memfokuskan pada sikap anti Amerika di kalangan

9 9 mahasiswa Islam terutama di kalangan aktivis-aktivis organisasi Islam kampus. Jika pada penelitian sebelumnya kasus anti Amerika dilihat pada skala yang lebih umum, maka penelitian ini akan memfokuskan pada kalangan generasi muda Islam. Alasan-alasan yang muncul nantinya mungkin akan sama, namun tidak menutup kemungkinan memunculkan alasan-alasan baru yang dipahami oleh generasi muda Islam saat ini. 1.4 Kerangka Teori Untuk dapat memahami dan menganalisa kecendrungan anti-amerika di kalangan aktivis organisasi Muslim ini, saya akan mencoba menggunakan tiga teori umum yang selama ini seringkali digunakan dalam melihat hubungan Islam dan Barat. Penggunaan ketiga teori ini didasarkan pada pandangan bahwa apa yang akan saya lakukan sebenarnya adalah bagian kecil dari sebuah payung besar tentang hubungan Islam dan Barat. Ketiga pandangan tersebut adalah pandangan Samuel Huntington, John L. Esposito, serta Lisa Blaydes dan Dew A. Linzer. Secara umum, Samuel Huntington (1997) beranggapan bahwa konflik antara Islam dan Barat terjadi karena perbedaan budaya yang membentuk peradaban antara dua grup ini. Baik Barat maupun Islam adalah dua bentuk peradaban yang berbeda yang memiliki karakter dan ciri khasnya masing-masing sehingga memungkinkan timbulnya clash jika kedua peradaban ini bertemu. Masalah bagi Barat sesungguhnya bukanlah Islam garis keras, namun Islam itu sendiri.

10 10 Berbeda dengan Samuel Huntington, John L. Esposito (2004) dalam pandangannya menyebutkan bahwa munculnya hubungan yang tidak baik antara dunia Islam dan Barat disebabkan oleh sikap politik luar negeri Amerika yang seringkali dianggap melecehkan dunia Islam. Esposito menyebut bahwa pandangan tentang benturan peradaban tersebut hanyalah mitos belaka. Ketegangan antara Islam dan Amerika bukanlah karena faktor budaya namun lebih pada sikap politik Amerika. Faktanya, sikap Anti-Ameria itu muncul di kalangan Muslim dikarenakan oleh sikap politik Amerika yang menyerang beberapa negeri Muslim seperti Pakistan, Afganistan, serta Irak. Berbeda dengan keduanya, Blaydes dan Linzer (2012) menganggap bahwa sesungguhnya sentimen Anti-Amerika adalah manifestasi dari kepemimpinan elit politik sebuah negeri. Sentimen anti Amerika tidak muncul semata-mata sebagai respon atas aksi yang dilakukan Amerika atau karena nilai-nilai yang dikandung Amerika namun juga dibentuk oleh bagaimana pemimpin elit politik menggambarkan dan mendiskusikan Amerika. Ketiga pandangan tentang hubungan islam dan Amerika ini saya kemudian sebut sebagai Segitiga Anti Amerika, yakni tiga pandangan umum kenapa Anti Amerika itu muncul yakni; Persoalan budaya, Faktor politik Amerika, dan Opini elit politik dalam negeri. Akan tetapi, penelitian ini tidak kemudian bertujuan untuk mencari tahu teori mana yang paling benar diantara ketiga teori ini. Ketiga teori ini digunakan

11 11 hanya untuk membantu menganalisa sentimen Anti Amerika yang muncul di kalangan para aktivis Muslim. 1.5 Metodologi Penelitian Penelitian ini menggabungkan antara penelitian lapangan serta penelitian pustaka dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian pustaka digunakan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya data tentang sikap Anti Amerika di dunia Muslim yang bertujuan untuk mencoba memahami akar permasalahan munculnya anti-amerika di dunia Islam dan bagaimana pengaruhnya terhadap sentimen anti-amerika di kalangan masyarakat Islam di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan di Makassar dengan fokus penelitian adalah kelompok aktivis Muslim di kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang berasal dari organisasi ekstra kampus seperti KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) serta GP (Gema Pembebasan). Mereka yang dipilih menjadi responden adalah mereka yang aktif dalam organisasiorganisasi tersebut dan juga pernah ikut terlibat dalam aksi-aksi penentangan terhadap Amerika, termasuk di dalamnya aksi-aksi penyerangan terhadap simbolsimbol Amerika seperti KFC dan juga McDonald. Penelitian lapangan dalam hal ini wawancara mendalam akan digunakan untuk mengumpulkan data-data dari para aktivis tersebut melalui wawancara semi struktur. Wawancara Semi Struktur ini digunakan untuk memungkinkan peneliti menentukan topik dan pertanyaan mendasar yang akan ditanyakan kepada para

12 12 responden. Dalam wawancara semi struktur, baik waktu dan dan tempat sangatlah fleksibel dan para responden diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk menjawab pertanyaan (Miller, Brewer, 2003). 1.6 Outline Thesis Tesis ini dimulai dengan bab yang menunjukkan alasan dibalik keinginan penulis untuk melakukan penelitian tentang sentimen anti-amerika di kalangan para aktivis mahasiswa Muslim di Makassar. Termasuk di dalamnya problematika penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, serta metodologi penelitian. Pada bab dua penulis mencoba menjelaskan tentang genealogi peradaban Barat serta Amerika yang kemudian bertransformasi menjadi negara besar dan dianggap sebagai simbol Barat. Bab ketiga berisikan tentang sejarah anti Amerika dari Eropa hingga di dunia Islam serta alasan-alasan dibalik kebencian terhadap Amerika di daerah-daerah tersebut. Pada bab ini pula penulis mencoba menuliskan tiga teori besar terkait hubungan Islam dan dunia Barat dalam hal ini Amerika. Bab empat menjadi tempat dimana hasil penelitian tentang sentimen anti-amerika di kalangan para aktivis mahasiswa Muslim itu dipaparkan. Tentang bagaimana Amerika dipersepsikan di kalangan para aktivis mahasiswa Muslim, alasan dibalik kebencian terhadap Amerika serta aksi-aksi yang dilakukan dalam menentang Amerika. Bab terakhir berisi tentang kesimpulan yang penulis dapatkan dai hasil penelitian yang telah penulis lakukan serta titik terang apa yang penulis temukan setelah melakukan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa KAMMI telah melakukan beberapa hal terkait dengan strategi

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa KAMMI telah melakukan beberapa hal terkait dengan strategi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa KAMMI telah melakukan beberapa hal terkait dengan strategi penguatan gerakan dalam hal menebar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Kekalahan Uni Soviet dalam perang dingin membuatnya semakin lemah sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini dimanfaatkan oleh negara-negara

Lebih terperinci

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Survei syariah terbaru yang diselenggarakan SEM Institute menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia (72 persen) menginginkan tegaknya syariah hingga level negara. Ini mengkonfirmasi

Lebih terperinci

PENUTUP. berbagai belahan dunia, di Malaysia ada Islam Hadhori di bawah pimpinan. Abdullah bin Ahmad Badawi dan di Yordania ada Islam Wasatiyyah yakni

PENUTUP. berbagai belahan dunia, di Malaysia ada Islam Hadhori di bawah pimpinan. Abdullah bin Ahmad Badawi dan di Yordania ada Islam Wasatiyyah yakni 113 PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil kajian ini, pada akirnya peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan terkait dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, yakni sebagai berikut: 1. wacana gagasan

Lebih terperinci

Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris

Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris Buku Defeating the New Caliphate menyerukan kepada orang Kristen dan Yahudi untuk bersama-sama membendung tegaknya khilafah. Seruan itu bukan basi-basi, tapi

Lebih terperinci

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel? Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara

Lebih terperinci

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Rusuh Ambon 11 September lalu merupakan salah satu bukti gagalnya sistem sekuler kapitalisme melindungi umat Islam dan melakukan integrasi sosial. Lantas bila khilafah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan 138 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global. Kesimpulan tersebut merujuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo Kota Metro Telp./Fax. (0725) 42445-42454 GBPP Nama

Lebih terperinci

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ideologi tak pernah mati. Begitu juga Islam. Meski telah kehilangan institusinya sejak 3 Maret 1924, ideologi Islam tetap tertanam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi. 1 Media massa

Lebih terperinci

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 SEJARAH PEAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Perang 30 Tahun & Perang Napoleon Perang Dunia I & Perang Dunia II Perang Dingin & Perang Global Melawan Terorisme

Lebih terperinci

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan BAB V KESIMPULAN Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan hingga saat ini. Namun pada prosesnya, eksistensi Arab Saudi sering mengalami krisis baik dari dalam negeri

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

11 September 2001: Babak Baru Hubungan Barat dan Islam? 1

11 September 2001: Babak Baru Hubungan Barat dan Islam? 1 11 September 2001: Babak Baru Hubungan Barat dan Islam? 1 Nur Rachmat Yuliantoro 2 TANGGAL 11 September 2001 akan selalu dikenang orang sepanjang masa sebagai hari di mana keadikuasaan Amerika Serikat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama, BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dalam sejarah terorisme di abad ke-20, dikenal sebuah kelompok teroris yang cukup fenomenal dengan nama Al Qaeda. Kelompok yang didirikan Osama bin Laden dengan beberapa rekannya

Lebih terperinci

Hubungan Internasional (daring), 1 November 2013, <http://dinasulaeman.wordpress.com/2013/11/01/sistemdemokrasi-ala-iran-demokrasi-tangan-tuhan/>,

Hubungan Internasional (daring), 1 November 2013, <http://dinasulaeman.wordpress.com/2013/11/01/sistemdemokrasi-ala-iran-demokrasi-tangan-tuhan/>, BAB V PENUTUP Dalam pandangan konstruktivisme, kebijakan diplomasi fatwa antinuklir sebagai senjata pemusnah massal adalah hasil proses dialektis antara kondisi sentimen anti-islam pasca 11 September,

Lebih terperinci

DEMOKRASI DAN RADIKALISME

DEMOKRASI DAN RADIKALISME l i m e m o k r a t i s EMOKRASI AN RAIKALISME i g i t a AGAMA m o k r a t i s. c o m l Rumadi Edisi 009, Agustus 2011 1 emokrasi dan Radikalisme Agama Prof. John O Voll, guru besar sejarah di Georgetown

Lebih terperinci

MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? P r o j e c t. i t a i g. D k a a n. Rizal Panggabean. Edisi 012, Maret 2012 Review Buku

MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? P r o j e c t. i t a i g. D k a a n. Rizal Panggabean. Edisi 012, Maret 2012 Review Buku l Edisi 012, Maret 2012, Edisi 012, Maret 2012 P r o j e c t i t a i g D k a a n MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? Rizal Panggabean 1 Edisi 012, Maret 2012 Informasi Buku: Charles Kurzman, The Missing Martyrs;

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap BAB V KESIMPULAN Pada Pemilihan di Yunani lalu, kampanye formal berlangsung pendek dan dimulai pada awal Januari, yang dilakukan segera setelah dua pihak berkuasa gagal memiliki kandidat untuk upacara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka, dapat disimpulkan bahwa, Rusia merupakan negara yang memiliki latar belakang sejarah Islam. Islam masuk

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan BAB V KESIMPULAN Ulama merupakan salah satu entitas yang penting dalam dinamika politik di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan pemerintah atau kerajaan dan mengkafirkan

Lebih terperinci

pendekatan agama-budaya atasi terorisme

pendekatan agama-budaya atasi terorisme Indonesia sarankan pendekatan agama-budaya atasi terorisme Senin, 22 Mei 2017 00:20 WIB 1.596 Views Pewarta: Joko Susilo Presiden Joko Widodo. (ANTARA News/Bayu Prasetyo) Riyadh (ANTARA News) - Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa pertama, fungsi partai sebagai sosialisasi politik sangat minim dilakukan dan bahkan tidak ada, sebagai contoh dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, Amerika Serikat

Lebih terperinci

Polemik di balik istiiah 'Islam Nusantara'

Polemik di balik istiiah 'Islam Nusantara' Polemik di balik istiiah 'Islam Nusantara' Heyder AffanWartawan BBC Indonesia 15 Juni 2015 Pemunculan istilah Islam Nusantara yang diklaim sebagai ciri khas Islam di Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai

Lebih terperinci

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi

Lebih terperinci

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi Rani Apriliani Aditya 6211111049 Hubungan Internasional 2011 Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Apa yang diprediksikan oleh Huntington dalam bukunya Gelombang Demokrasi Ketiga dapat dikatakan benar.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari BAB V KESIMPULAN Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari AS dan Israel. Kedua negara secara nyata mengajak negara anggota Non Blok untuk tidak hadir dalam agenda tersebut,

Lebih terperinci

Transcript Wawancara- Pak Faisal Assegaf

Transcript Wawancara- Pak Faisal Assegaf Transcript Wawancara- Pak Faisal Assegaf Tim [0:00-0:08]: Pertanyaan pertama saya itu. Berapa penduduk Yahudi di Indonesia dan mereka tinggal di mana? Faisal [0:09-0:45]: Kalau masalah berapa jumlah pasti

Lebih terperinci

KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT MENINGKATKAN HUBUNGAN DENGAN NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN BARRACK OBAMA

KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT MENINGKATKAN HUBUNGAN DENGAN NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN BARRACK OBAMA KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT MENINGKATKAN HUBUNGAN DENGAN NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN BARRACK OBAMA (STUDI TERHADAP KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TENTANG ISLAM DAN TERORISME) Dewasa

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA 1 RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA Konflik di Israel dengan negara-negara Arab di Timur Tengah terjadi karena adanya dua kelompok masyarakat berbeda Israel, dari bangsa Yahudi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Muslim dunia (Top ten largest with muslim population, 2012). Muslim

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Muslim dunia (Top ten largest with muslim population, 2012). Muslim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. Penduduk muslimnya berjumlah 209.120.000 orang atau 13% dari jumlah penduduk Muslim

Lebih terperinci

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Luka itu belum sembuh. Mesin perang tentara dan polisi Mesir mengoyak-ngoyak

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial BAB V Kesimpulan Berdasarkan tulisan diatas, dapat diambil argumen bahwa Media memiliki peranan yang sangat penting dalam isu politik dan hubungan internasional. Di kawasan Mesir dan Suriah bisa dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara. Kepercayaan agama tidak hanya

Lebih terperinci

There are no translations available.

There are no translations available. There are no translations available. Kapolri, Jenderal Polisi H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D menjadi salah satu pembicara dalam Panel Discussion yang diselenggarakan di Markas PBB New York, senin 30

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard BAB V KESIMPULAN Riset ini membahas salah satu isu yang berkaitan dengan fenomena Islamophobia yang berkembang di Amerika Serikat pasca 9/11 dikarenakan kebijakan hard diplomacy George W.Bush dan motivasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari segala dimensi. Sebagai sebuah bangsa dengan warisan budaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari segala dimensi. Sebagai sebuah bangsa dengan warisan budaya yang 1 A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia yang menjadi negara kepulauan, mempunyai kemajemukan dari segala dimensi. Sebagai sebuah bangsa dengan warisan budaya yang masih mengakar dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada

Lebih terperinci

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Oleh Hardy Merriman Aksi tanpa kekerasan menjadi salah satu cara bagi masyarakat pada umumnya, untuk memperjuangkan hak, kebebasan, dan keadilan. Pilihan tanpa

Lebih terperinci

SENGKETA INTERNASIONAL

SENGKETA INTERNASIONAL SENGKETA INTERNASIONAL HUKUM INTERNASIONAL H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si Indonesia-Malaysia SENGKETA INTERNASIONAL Pada hakikatnya sengketa internasional adalah sengketa atau perselisihan yang terjadi antar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. telah mendapatkan legitimasi sebagai karya grafis bersifat internasional dan

BAB V KESIMPULAN. telah mendapatkan legitimasi sebagai karya grafis bersifat internasional dan BAB V KESIMPULAN Persepolis karya Marjane Satrapi merupakan karya francophone yang telah mendapatkan legitimasi sebagai karya grafis bersifat internasional dan dimasukkan ke dalam ranah studi literatur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi BAB V PENUTUP Penelitian ini berawal dari sebuah keputusan berani yang dikeluarkan oleh Presiden Perancis Nicholas Sarkozy pada tahun 2012 terkait penarikan pasukan Perancis dari Afghanistan. Dikatakan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute LATAR BELAKANG Kongres Ummat Islam Indonesia (KUII) IV telah menegaskan bahwa syariat Islam adalah satu-satunya solusi bagi berbagai problematika

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap BAB V KESIMPULAN BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembahasan yang ada di dalam karya tulis (skripsi) ini. Kesimpulan tersebut merupakan ringkasan dari isi perbab yang kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media visual yang bekerja dengan gambar-gambar, simbol-simbol, dan

BAB I PENDAHULUAN. media visual yang bekerja dengan gambar-gambar, simbol-simbol, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film pertama kali dipertontonkan di Paris, Perancis pada tahun1895. Dari waktu ke waktu film mengalami perkembangan, baik dari teknologi yang digunakan maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan

I. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika gerakan sosial keagamaan di Indonesia sangat menarik untuk dikaji. Dikatakan menarik, karena salah satu agendanya adalah menyebarkan gagasannya dan ingin

Lebih terperinci

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=93120&lokasi=lokal

Lebih terperinci

TURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY

TURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY l Edisi 048, Februari 2012 P r o j e c t TURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY i t a i g k a a n D Ziya Onis Terkatung-katungnya Nasib Turki di Eropa Review Paper oleh Ihsan Ali-Fauzi 1 Edisi 048,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Mubarak. Berdasarkan dengan pandangan bahwa dalam setiap wilayah ditingkat

BAB V PENUTUP. Mubarak. Berdasarkan dengan pandangan bahwa dalam setiap wilayah ditingkat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Skripsi ini telah menjelaskan mengenai perjuangan Ikhwanul Muslimin (IM) dalam proses Counter Hegemony terhadap sekularisme di masa pemerintahan Hosni Mubarak. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena pemilih pemula selalu menarik untuk didiskusikan pada setiap momen pemilihan umum baik nasional maupun di daerah. Jumlah mereka yang sangat besar bagaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHALUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamentalisme secara etimologi berasal dari kata fundamen, yang berarti dasar.

BAB I PENDAHALUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamentalisme secara etimologi berasal dari kata fundamen, yang berarti dasar. BAB I PENDAHALUAN A. Latar Belakang Masalah Fundamentalisme selalu menjadi perbincangan hangat, baik di dunia Timur (Islam) maupun Barat. Alim (Ratnasari, 2010) menyatakan bahwa fundamentalisme secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia

Lebih terperinci

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang. BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik

Lebih terperinci

Kebijakan luar negeri..., Sri Winingsih, FISIP UI, BAB 4 KESIMPULAN

Kebijakan luar negeri..., Sri Winingsih, FISIP UI, BAB 4 KESIMPULAN BAB 4 KESIMPULAN Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa alasan Amerika Serikat begitu menentang program pengembangan nuklir Iran karena Amerika Serikat menganggap Iran dapat menghalangi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa REKONSTRUKSI DATA B. NO Analisa Analisa dan koding tematik Perceive threat Adanya ketidakadilan terhadap pelebelan terorisme yang dirasakan umat Islam FGD.B..8 FGD.B..04 FGD.B.. FGD.B..79 FGD.B..989 Umat

Lebih terperinci

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia? {mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Tak lama lagi, rakyat Indonesia akan kembali berpesta dalam demokrasi. Setelah beberapa waktu lalu diminta memilih wakil rakyat, kini rakyat

Lebih terperinci

A BOON OR A BANE. P r o j e c t FOR DEMOCRACY? i t a i g k a a n. Amr Hamzawy and Nathan J. Brown. Berkah atau Kutukan Buat Demokrasi?

A BOON OR A BANE. P r o j e c t FOR DEMOCRACY? i t a i g k a a n. Amr Hamzawy and Nathan J. Brown. Berkah atau Kutukan Buat Demokrasi? l Edisi 011, September 2011 A BOON OR A BANE P r o j e c t FOR DEMOCRACY? i t a i g k a a n D Amr Hamzawy and Nathan J. Brown Berkah atau Kutukan Buat Demokrasi? Review Paper oleh Nur Iman Subono 1 Edisi

Lebih terperinci

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI , Edisi 003, Oktober 2011 i g i t a l l i m e m o k r a t i s m o k r a t i s. c o m SEKULARISME, ISLAM AN EMOKRASI I TURKI Ihsan Ali-Fauzi 1 Informasi Buku: Hakan Yavuz, Secularism and Muslim emocracy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Organisasi Masyarakat merupakan suatu komponen kelompok yang ada di tengah masyarakat, dimana keberadaannya menjadi suatu kelompok yang akan memberikan kontribusi

Lebih terperinci

2016 PERANG ENAM HARI

2016 PERANG ENAM HARI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setelah Perang Dunia I (selanjutnya disingkat PD I) berakhir, negara-negara di Dunia khususnya negara-negara yang berada dikawasan Timur Tengah dihadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di seluruh dunia. Saking derasnya arus wacana mengenai demokrasi, hanya sedikit saja negara yang

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010. BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP Bab ini bertujuan untuk menjelaskan analisa tesis yang ditujukan dalam menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesa. Proses analisa yang berangkat dari pertanyaan penelitian dimulai

Lebih terperinci

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Di saat banyak pihak gembira dan siap menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia tahun lalu, Hizbut Tahrir Indonesia terdepan memimpin umat

Lebih terperinci

Kusman Sadik, Peneliti SEM Institute

Kusman Sadik, Peneliti SEM Institute Kusman Sadik, Peneliti SEM Institute Di tengah derasnya arus sekulerisasi di berbagai bidang, SEM Institute merilis temuannya yang mengejutkan banyak pihak bahwa mayoritas rakyat Indonesia menginginkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Sebelum dipimpin oleh Erdogan, Hubungan Turki dengan NATO, dan Uni

BAB V KESIMPULAN. Sebelum dipimpin oleh Erdogan, Hubungan Turki dengan NATO, dan Uni BAB V KESIMPULAN Sebelum dipimpin oleh Erdogan, Hubungan Turki dengan NATO, dan Uni Eropa bisa dikatakan sangat dekat. Turki berusaha mendekat menjadi lebih demokratis. Turki menjadi angota NATO sejak

Lebih terperinci

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high BAB V KESIMPULAN Dari keseluruhan uraian skripsi maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat dikemukakan sebagai berikut : Hubungan luar negeri antara

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan barangkali merupakan salah satu kebijakan pemerintahan Obama yang paling dilematis. Keputusan untuk menarik pasukan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA Pada bab ini penulis akan bercerita tentang bagaimana sejarah konflik antara Palestina dan Israel dan dampak yang terjadi pada warga Palestina akibat dari

Lebih terperinci

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini. Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya

Lebih terperinci

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam. Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam. Istilah presiden boneka sebenarnya bukan hal baru dalam politik di Indonesia. Hanya saja, penampakannya berbeda-beda dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang

Lebih terperinci

Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat. Oleh: Hendra Permana

Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat. Oleh: Hendra Permana Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat Oleh: Hendra Permana Pendahuluan Dua peristiwa besar beberapa Minggu terakhir ini mengguncang dunia. Pertama, China

Lebih terperinci

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data demografis Indonesia berdasarkan sensus nasional (susenas) tahun 2006 menunjukkan bahwa jumlah pemuda Indonesia tahun 2006 mencapai 80,8 juta jiwa atau 36,4

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel. BAB VIII KESIMPULAN Puisi Maḥmūd Darwīsy merupakan sejarah perlawanan sosial bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina melalui aneksasi. Puisi perlawanan ini dianggap unik

Lebih terperinci

CEGAH PERKEMBANGAN RADIKALISME DENGAN DERADIKALISASI

CEGAH PERKEMBANGAN RADIKALISME DENGAN DERADIKALISASI CEGAH PERKEMBANGAN RADIKALISME DENGAN DERADIKALISASI O L E H : PROF. DR. IRFAN IDRIS, MA DIREKTUR DERADIKALISASI BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME (BNPT) RI JOGJAKARTA, 11 JUNI 2014 1 Kerangka Konsepsi

Lebih terperinci

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU BAB VI KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU Konflik merupakan sebuah fenonema yang tidak dapat dihindari dalam sebuah kehidupan sosial. Konflik memiliki dua dimensi pertama adalah dimensi penyelesaian

Lebih terperinci

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan: Atika Puspita Marzaman Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa HEPTAcentrum Press Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa Oleh: Atika Puspita Marzaman Copyright 2011 by Atika Puspita

Lebih terperinci