III. METODE KAJIAN. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODE KAJIAN. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 60 III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan Kabupaten Bogor terhadap 45 responden yang terdiri dari pengurus, anggota penerima DPM dan petugas pembinaan. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari - Desember Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan digunakan sistem pendekatan pada obyek yang akan dikaji, dengan memperhatikan kenyataan di tingkat kelompok penerima bantuan DPM-LUEP. Adapun tahap-tahap pelaksanaan kajian meliputi : 1. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 1) kepada kelompok tani, dalam hal ini melalui focus group discussion dengan 45 responden yang terdiri dari pengurus, anggota penerima dan petugas pembinaan DPM- LUEP. 2. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui penelusuran pustaka berupa literatur-literatur, jurnal dan laporan-laporan yang relevan dengan masalah yang akan dibahas. 3. Pengolahan dan Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan data adalah : 1. Analisis Deskriptif Kualitatif Metode yang digunakan untuk menganalisa karateristik dari kajian yang dilakukan atas data primer dan sekunder, sehingga diperoleh informasi yang diinginkan, adalah analisa deskriptif kualitatif. Analisis deskripftif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

2 61 umum atau generalisasi (Sugiyono 2002). Metode deskriftif ini dimasudkan untuk memaparkan atau menggambarkan karateristik Lembaga Usaha Ekomomi Pedesaan (LUEP) penerima dana penguatan modal yang meliputi kelembagaan, permodalan, administrasi dan manajerial, serta pemasaran yang dilakukan oleh kelompok LUEP. 2. Analisis Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan usaha dalam memperoleh laba dari hasil penjualannya. Profitabilitas dihasilkan dari perkalian antara Marginal Income ratio (MIR) dengan Margin of Safety (MOS). a. Marginal Income Ratio (MIR) Marginal Income Ratio (MIR) adalah rasio antara marginal income dengan hasil penjualannya yang menggambarkan bagian dari hasil produk yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan laba (Sigit, 1987). Marginal Income adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Jika nilai MIR melebihi 50%, maka kondisi usaha akan semakin baik. Kemampuan usaha untuk menutup biaya tetap dan mendapat laba semakin besar. Peningkatan harga jual produk atau penurunan biaya variabel per unit produk akan meningkatkan nilai MIR. P.Q AVC.Q MIR = x 100% P.Q P AVC MIR = x 100% P Dimana : P : Harga Jual per unit (Rp) Q : Jumlah produk yang terjual (kg/bulan) AVC : Biaya variabel total (Rp)

3 62 b. Margin of Safety (MOS) MOS merupakan ratio antara volume penjualan yang diperkirakan dengan volume penjualan pada titik impas. Hubungan ini disebut sebagai batas keamanan bagi perusahaan, sehingga tidak merugi dan tidak pula memperoleh keuntungan (Sigit, 1987). Jika nilai MOS melebihi 50%, maka keadaan usaha semakin membaik akibat tingkat keamanan usaha dalam menurunkan volume produksi atau penjualannya semakin besar. Rumus yang digunakan sebagai berikut : P.Q P.BEP MOS = x 100% P.Q Q BEP MOS = x 100% Q Dimana : P : Harga Jual per unit (Rp) Q : Jumlah produk yang terjual per bulan (kg/bln) BEP : Produksi pada saat titik impas (kg) Hasil perkalian MIR dengan MOS menggambarkan tingkat kemampuan usaha dalam menghasilkan laba pada tingkat produksi tertentu dan biaya tertentu. Menurut Sigit (1987), Break Even Point (BEP) diartikan sebagai suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan, perusahaan tersebut tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Dengan analisis ini, perusahaan dapat mengetahui volume penjualan minimum yang tidak mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian, tetapi juga belum memperoleh laba. Peubah-peubah dalam analisis BEP dianggap konstan, sehingga hanya berlaku pada saat terjadinya harga atau nilai tersebut. Dalam kondisi nyata peubah-peubah tersebut selalu berubah. Jika ada perubahan pada

4 63 ke tiga faktor yang mempengaruhi BEP, yaitu biaya tetap, biaya variabel dan harga jual, maka nilai peubah yang digunakan adalah nilai rata-ratanya. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi agar perhitungan BEP dapat dilakukan (Sigit, 1987) adalah : 1. Biaya tersebut harus dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam perubahan volume produksi tertentu. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume produksi. Satuan dalam pengukuran kedua biaya ini adalah rupiah. 2. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sepanjang periode kerja sampai kapasitas tertentu. 3. Biaya variabel berubah sebanding dengan perubahan volume produksi atau tetap sama untuk setiap unit. 4. Harga unit produksi tidak berubah selama periode yang dianalisis. 5. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis barang. 6. Barang yang diproduksi terjual semua pada periode yang bersangkutan. Menurut Wibowo (2007), ada beberapa cara untuk menentukan BEP, yaitu menggunakan teknik persamaan dan pendekatan grafis. Persamaan perhitungan titik impas adalah : TFC BEP = Harga per unit Biaya variabel per unit dimana: BEP TFC Harga per unit : Jumlah produksi pada saat titik impas (Kg) : Total biaya tetap (Rp) : Harga penjualan per unit (Rp/kg) Biaya variabel per unit : Biaya variabel per unit (Rp/kg) 3. Analisis Focus Discussion Group

5 64 Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif Focus Discussion Group (FGD) untuk observasi yang tidak terukur dan hanya dapat dideskripsikan. (Gale, 2006). Lingkaran Survei Indonesia (2006) mendefinisikan FGD sebagai suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis dan terarah atas suatu isu atau masalah tertentu. FGD merupakan salah satu bentuk riset dalam penelitian sosial, karena itu pelaksanaan FGD dilakukan dengan menggunakan prosedur tertentu. Salah satu ciri penting FGD adalah fokus dan terarah. Beberapa hal yang menjelaskan kenapa FGD merupakan sebuah bentuk diskusi yang terarah adalah : (1) topik atau materi yang akan didiskusikan telah ditentukan oleh penyelenggara, serta (2) peserta FGD juga diseleksi dengan tujuan dan target informasi yang ingin didapat dari sebuah FGD. Karakteristik dari FGD, antara lain : (1) format diskusi; (2) jumlah peserta antara 6-12 orang; (3) panjang/lama diskusi antara 1,5-2 jam tiap sesi; (4) peserta diseleksi atau ditentukan oleh penyelenggara sesuai dengan tujuan riset dan mempunyai karakteristik atau ciri yang sama; (5) bentuk data percakapan (termasuk intonasi atau mimik muka), gerak tubuh dan bahasa non verbal; (6) pengambilan data dari rekaman diskusi (bisa audio dan video) dan transkrip hasil diskusi; (7) moderator menggunakan petunjuk pelaksanaan diskusi dan dilengkapi dengan topik-topik yang akan didiskusikan termasuk alokasi waktu dari masing-masing topik; (8) format laporan deskripsi dan narasi dengan pengutipan pilihan komentar atau pendapat, serta analisis dari aspek (misalnya, argumentasi yang banyak muncul, sudut pandang yang banyak keluar dari peserta) (Lingkaran Survei Indonesia, 2006). Perbedaan antara FGD dan survei terletak pada tujuan riset. Penelitian survei ditujukan untuk menggambarkan suara masyarakat secara akurat. Contoh yang diambil mewakili populasi, sehingga hasil suatu survei diharapkan dapat menggambarkan suatu masyarakat. FGD dilakukan untuk mengetahui pendapat, persepsi serta pengalaman individu, namun FGD tidak dilakukan untuk memperoleh gambaran secara umum. Hasil atau pendapat peserta dalam FGD tidak dapat dipakai untuk memprediksi suara masyarakat

6 65 secara keseluruhan. Tujuan dari FGD adalah untuk pendalaman (insight). Dari peserta FGD dapat ditangkap alasan, motivasi dan argumentasi (Lingkaran Survei Indonesia, 2006). Dalam kajian ini digunakan model focus group terhadap 45 responden yang merupakan pengurus, anggota dan petugas pembina kelompok LUEP. Pada kelompok penerima DPM-LUEP masing-masing kelompok diwakili oleh 6 responden, antara lain kelompok Mitra Sari, Oryza Sativa, Berkah Mandiri, Lisung Kiwari, Sugih Tani, Sari Mekar, Setia Kaum Tani, Subur Tani dan petugas pelaksana di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Peserta FGD mendiskusikan dan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi mekanisme penyaluran dana penguatan modal kepada lembaga usaha ekonomi perdesaan dan kendala dalam implementasi di lapangan. Wawancara yang dilakukan dalam FGD dilakukan secara langsung dan dibantu dengan memberikan pertanyaan dalam bentuk kuesioner. 4. Analisis Critical Path Method Critical Path Method (CPM) merupakan metode untuk menentukan peluang sampai dimana pelaksanaan suatu proyek sesuai dengan waktu yang diantisipasikan (Hubeis, 2007). Ciri proyek didasarkan pada perhitungan waktu realistis dan terarah pada tugas jaringan kerja. Rumus yang dapat digunakan dalam CPM sebagai berikut : Rumus 1 : x = ( KP KO) 6, dimana x = Jadwal waktu yang dapat diterima KP = Perkiraan waktu pesimistik KO = Perkiraan waktu optimistik WJ WK Rumus 2 : z =, dimana x z = Jadwal penyelesaian proyek WJ = Waktu yang dijadwalkan

7 66 WK = Waktu yang diperkirakan Suatu jadwal waktu dapat diterima (acceptable), apabila peluang sekitar 65%. Bila < 65% mengakibatkan jadwal itu terlalu ketat, sedangkan bila > 65% berarti dapat memboroskan sumber daya yang dialokasikan untuk kegiatan itu.

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

Analisis Efektivitas Bantuan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (Studi Kasus DPM-LUEP, Kabupaten Bogor) ABSTRACT

Analisis Efektivitas Bantuan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (Studi Kasus DPM-LUEP, Kabupaten Bogor) ABSTRACT Manajemen IKM, September 9 (6-16) Vol. 4 No. ISSN 85-8418 Analisis Efektivitas Bantuan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (Studi Kasus DPM-LUEP, Kabupaten Bogor) Harun A.S. * 1, Rizal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini di lakukan secara purposive (sengaja) yaitu pada perusahaan yang menyediakan makanan khusus memproduksi dan menjual mie ayam baso yakni

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2015 sampai 20 April 2015 di PKBM Cemerlang, Kabupaten Wonosobo untuk menganalisis produksi produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan besar ataupun kecil mempunyai tujuan dalam pembuatan atau pendiriannya, oleh karena itu untuk dapat mencapai tujuan tersebut perusahaan harus bisa

Lebih terperinci

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10 Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari Ryzmelinda 26211531 3EB10 BAB I LATAR BELAKANG Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Kemampuan Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. SERANGKAI SETIA KAWAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. SERANGKAI SETIA KAWAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. SERANGKAI SETIA KAWAN Nama : Alifah Faradilla NPM : 20214854 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Agustin Rusiana Sari SE., MM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua perusahaan, baik perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur pasti bertujuan untuk mendapatkan laba yang optimal, dan berusaha mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian deskriptif kuantitatif dikarenakan menjelaskan peristiwa dengan menginterpretasikan berdasarkan data yang

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454 ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Stephanie Lauwrentina : 2A214454 : Akuntansi : Rino Rinaldo, SE., MMSI Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu

BAB I PENDAHULUAN. Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu saja hal ini akan berpengaruh pada situasi ekonomi negara kita. Walaupun banyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal ini terlihat dari bermunculannya perusahaan-perusahaan baru, baik perusahaan besar maupun perusahaan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan. 49 A. Waktu dan Tempat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis melakukan penelitian pada PT.Indinanta Ciptarasa, waktu penelitian dimulai pada bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan harga-harga naik karena mengikuti kurs (U$ dollar). Tahun ini (2005) pemerintah menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba yang dapat dipergunakan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kemampuan perusahaan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen. Menurut Assauri (2008:18), istilah manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu hotel yang berada di wilayah Makassar yaitu Hotel Pantai Gapura Makassar yang beralamat di Jl. Pasar Ikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam suatu perusahaan terutama perusahaan manufaktur, perencanaan penjualan dan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian di Negara Indonesia masih belum stabil, tentu hal ini mempengaruhi produktivitas perusahaan karena harga harga bahan baku menjadi

Lebih terperinci

BREAK EVEN POINT. introduction

BREAK EVEN POINT. introduction BREAK EVEN POINT Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si 1 introduction Tujuan perusahaan: profit optimal Analisis terhadap saling hubungan antara unsur-unsur yang menbentuk laba yaitu Analisis break Even Point

Lebih terperinci

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si. BREAK EVEN POINT Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si 1 introduction Tujuan perusahaan: profit optimal Analisis terhadap saling hubungan antara unsur-unsur yang menbentuk laba yaitu Analisis break Even Point

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan khususnya yang sejenis semakin meningkat, untuk menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION NAMA NPM JURUSAN DOSEN PEMBIMBING : RIRIN ZULIYANINGSIH : 29214475 : AKUNTANSI

Lebih terperinci

perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS

perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS ANALISIS BIAYA TOTAL Dalam analisis biaya total, biaya disajikan dalam suatu ikhtisar yang menunjukkan alokasi dari semua biaya menurut tempat atau bagian

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK KONVEKSI RIZKI PELITA

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK KONVEKSI RIZKI PELITA Nama : Siti Rokayah NPM : 27212086 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mulatsih, SE., MM ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK KONVEKSI RIZKI PELITA LATAR BELAKANG 1. Penduduk dan

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISA BREAK EVENT POINT MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari produk dan mempelajari tingkah laku konsumen.selain itu, para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. dari produk dan mempelajari tingkah laku konsumen.selain itu, para pengusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, persaingan bisnis di Indonesia menjadi semakin ketat sehingga menuntut para pengusaha untuk menciptakan keunggulan dari produk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecilnya laba yang dapat dicapai. Sehingga manajemen perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. kecilnya laba yang dapat dicapai. Sehingga manajemen perusahaan harus 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus berpedoman pada rencana dan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sehingga perencanaan merupakan dasar yang menekankan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO Fendy 22210720 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM Latar

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA WARUNG BAKMI SOLO

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA WARUNG BAKMI SOLO ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA WARUNG BAKMI SOLO Nama : Nauli Ernesta Tarigan NPM : 28210970 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Istichanah,SE.MM BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Perusahaan Kerupuk Idaman. Nia Nopita Suryani

Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Perusahaan Kerupuk Idaman. Nia Nopita Suryani Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Perusahaan Kerupuk Idaman Nia Nopita Suryani 15212301 Latar Belakang 1. Dalam setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

: Reza Muslim Ansori NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi

: Reza Muslim Ansori NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi ANALISIS PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK TERHADAP RANGKA SPRING BED UKURAN BESAR DAN UKURAN KECIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE BREAK EVEN POINT, MARGIN OF SAFETY, SHUT DOWN POINT DAN DEGREE OPERATING LEVERAGE

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 13.1. Mahasiswa mengetahui tentang break even point. 13.2 Mahasiswa mengetahui tentang CVP. B. URAIAN MATERI. 13.1. Mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI

PERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI PERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI Oleh : Sopian Dr. Drs. Suyadi Prawirosentono, M.B.A M.Azis Firdaus.SE.,MM ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, persaingan antar perusahaan terlihat semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, persaingan antar perusahaan terlihat semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi, persaingan antar perusahaan terlihat semakin ketat. Hal ini mengakibatkan sebagian perusahaan gulung tikar. Namun perusahaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP Nama : Hafizh Fadhilah NPM : 24214685 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Agustin Rusiana Sari SE.,

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI MIE GAJAH MUNGKUR

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI MIE GAJAH MUNGKUR ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI MIE GAJAH MUNGKUR Diajukan guna melengkapi syarat syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi jenjang Strata

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L)

MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) DISUSUN OLEH: Widya Iswara Nuning Yunara Nurfadillah Ramlah FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Mata Kuliah : MANAJEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 70 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengertian Penelitian Menurut Arikunto, Suharsimi ( 2003,p.10 ) penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang memiliki tujuan untuk mengembangkan dan memperkaya ilmu pengetahuan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen di dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih :

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih : ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Yuli Setia Ningsih : 29213560 : Akuntansi : Dr. Rini Tesniwati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, lokasi yang dipilih adalah home industry

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, lokasi yang dipilih adalah home industry BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam melakukan penelitian, lokasi yang dipilih adalah home industry kerupuk rambak UD Wahyu Abadi di Jl. M. Hatta No.40 C Kalisong, Sembung Barat Tulungagung

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA PRODUKSI

ANALISA BIAYA PRODUKSI ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini

Lebih terperinci

ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI

ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI Nama : Kristian Natanael NPM : 24213871 Dosen Pembimbing : Radi Sahara, SE., MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telah mulai banyak masyarakat yang menciptakan usaha terlebih dalam tingkat usaha kecil dan menengah. Hal itu diharapkan agar dapat mempercepat pemulihan ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA RUMAH TAKOYAKI. Disusun Oleh: Gilang Hardi Maulana EB34

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA RUMAH TAKOYAKI. Disusun Oleh: Gilang Hardi Maulana EB34 ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA RUMAH TAKOYAKI Disusun Oleh: Gilang Hardi Maulana 24214548 3EB34 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Setiap Perusahaan membutuhkan Perencanaan Keuntungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.1.1 Harga Jual Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA UNIT USAHA KONVEKSI KERUDUNG (NADIA COLLECTION)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA UNIT USAHA KONVEKSI KERUDUNG (NADIA COLLECTION) ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA UNIT USAHA KONVEKSI KERUDUNG (NADIA COLLECTION) NAMA NPM : 22212342 JURUSAN : DYNI APRILLIA SORAYA : AKUNTANSI DOSEN PEMBIMBING : HERU SUHARJO,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis pendapatan nelayan dan tingkat kesejahteraan ini bertempat di Pantai Santolo (Lampiran 2), Kecamatan Cikelet, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR Nama : Ibnu Abdillah NPM : 23212518 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, terdapat persaingan yang semakin ketat dalam. dunia usaha dan semakin maju cara cara yang dikembangkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, terdapat persaingan yang semakin ketat dalam. dunia usaha dan semakin maju cara cara yang dikembangkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dewasa ini, terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan semakin maju cara cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan sasaran secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di zaman serba modern ini berbagai bidang dapat dimasuki perusahaan /

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di zaman serba modern ini berbagai bidang dapat dimasuki perusahaan / BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman serba modern ini berbagai bidang dapat dimasuki perusahaan / industri akibat perubahan yang cepat dalam selera, teknologi, dan persaingan. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. PT Sahid Detolin Textile melakukan klasifikasi biaya berdasarkan produk yang terdiri

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA WARUNG BAKSO MANTAP DALAM PERENCANAAN LABA. Andika Hari Saputro

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA WARUNG BAKSO MANTAP DALAM PERENCANAAN LABA. Andika Hari Saputro ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA WARUNG BAKSO MANTAP DALAM PERENCANAAN LABA Andika Hari Saputro 20212782 Latar Belakang BREAK EVEN POINT PERENCANAAN LABA MARGIN OF SAFETY SHUT DOWN POINT Rumusan Masalah

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY Nama : Annisa Triana NPM : 21213162 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Santoso, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan penyelidikan suatu masalah secara sistematis. Kegiatan penelitian timbul karena adanya sifat manusia yang selalu ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut membawa

Lebih terperinci

Department of Business Adminstration Brawijaya University

Department of Business Adminstration Brawijaya University Department of Business Adminstration Brawijaya University Analisis break even point yang sering kali juga disebut sebagai cost-volume-profit analysis Tujuan Mencari Titik Impas : Mencari tingkat aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan dari waktu ke waktu. Untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di Indonesia, pada saat ini kewirausahaan merupakan energi yang sangat penting untuk meningkatkan perekonomian. Akan tetapi jumlah wirausaha di Indonesia

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Jasinga. Pemilihan lokasi ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS TlTl K IMPAS, HlLAl TAMBAW DAN PEMASARAB.IAMUR TIRkM PUTlW (?iebbpot~~ ~ L B ~ P W ~ U ~ jacqu : Fa. Kumm)

ANALISIS TlTl K IMPAS, HlLAl TAMBAW DAN PEMASARAB.IAMUR TIRkM PUTlW (?iebbpot~~ ~ L B ~ P W ~ U ~ jacqu : Fa. Kumm) ANALISIS TlTl K IMPAS, HlLAl TAMBAW DAN PEMASARAB.IAMUR TIRkM PUTlW (?iebbpot~~ ~ L B ~ P W ~ U ~ jacqu : Fa. Kumm) Studi Kasus Pada CV Tunas Sari Kotamadya Bcgor NETT1 TINAPRILLA. Analisis Titik Inpas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis kuliner sangat digemari oleh masyarakat Indonesia salah satunya bagi penduduk daerah Pakjo kota Palembang karena selain memiliki banyak peluang, berbisnis juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha kecil dan menengah (UKM) yang turut meramaikan dunia bisnis Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN

BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN Biaya - volume-profit ( CVP ) analisis memperkirakan bagaimana perubahan biaya ( baik variabel dan tetap ), volume penjualan, dan harga mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data

III. METODE PENELITIAN. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data 29 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

M. Yusuf Universitas Pamulang Abstract

M. Yusuf Universitas Pamulang Abstract Vol. 4, No. 1, April 2014 E S E N S I Jurnal Bisnis dan Manajemen ANALISA BREAK EVENT POINT (BEP) TERHADAP LABA PERUSAHAAN M. Yusuf Universitas Pamulang yusuf_zidan96@yahoo.com Abstract Break event point

Lebih terperinci

Defined: Break-Even Point (BEP)

Defined: Break-Even Point (BEP) IE-401 Analisis dan Estimasi Biaya Analisis Biaya-Volume Volume-Laba / Cost-Volume-Profit (CVP) Outline Definisi Klasifikasi Biaya Pendekatan dalam analisa titik Impas Pengaruh pajak penghasilan thd analisis

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI A. Kemitraan Usaha

II. LANDASAN TEORI A. Kemitraan Usaha 24 II. LANDASAN TEORI A. Kemitraan Usaha Kemitraan adalah strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE Nama NPM Dosen Pembimbing : Tri Setyanisa Wulandari : 2A214846 : Cicilia Erly

Lebih terperinci

PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah

PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005 : 106-112 PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah Oleh Hendra Setiawan dan Wahyudi Dosen Tetap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA RUMAH MAKAN TEKWAN 115

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA RUMAH MAKAN TEKWAN 115 ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA RUMAH MAKAN TEKWAN 115 Nama : Putri Indriasari NPM : 22209360 Pembimbing : Ary Natalina, S.Sos., MM Latar Belakang Masalah Break event point

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, VOLUME, DAN LABA PADA USAHA PENGGILINGAN IKAN TENGGIRI DI KOTA BENGKULU (STUDI KASUS HOME INDUSTRY BINTANG LAUT)

ANALISIS BIAYA, VOLUME, DAN LABA PADA USAHA PENGGILINGAN IKAN TENGGIRI DI KOTA BENGKULU (STUDI KASUS HOME INDUSTRY BINTANG LAUT) ANALISIS BIAYA, VOLUME, DAN LABA PADA USAHA PENGGILINGAN IKAN TENGGIRI DI KOTA BENGKULU (STUDI KASUS HOME INDUSTRY BINTANG LAUT) COST, VOLUME, DAN PROFIT ANALYSIS OF GRINDING FISH IN BENGKULU CITY (CASE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Penjualan Pabrik Kemplang Matahari 222 Palembang Tahun Jenis Produksi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Penjualan Pabrik Kemplang Matahari 222 Palembang Tahun Jenis Produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pendirian suatu usaha baik usaha besar, menengah, kecil serta mikro bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang dapat digunakan dalam menjaga kontinuitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada PT X. Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah PT X yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baik itu perusahaan yang berbentuk manufaktur ataupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baik itu perusahaan yang berbentuk manufaktur ataupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Dengan beragamnya aktivitas yang ada di Ibukota ini tidak heran banyak perusahaan-perusahaan baik itu perusahaan yang berbentuk manufaktur ataupun perusahaan

Lebih terperinci

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas Modul ke: Akuntansi Manajemen Analisa Break Event Point (BEP) Fakultas 04FEB Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi introduction Tujuan perusahaan:profit optimal Analisis

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMIE AYAM GAJAH MUNGKUR. Sarah Listiarakhma Tjaja

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMIE AYAM GAJAH MUNGKUR. Sarah Listiarakhma Tjaja ANALISIS BIAYA VOLUME LABA DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMIE AYAM GAJAH MUNGKUR Sarah Listiarakhma Tjaja 26210372 Latar Belakang Pada dasarnya, setiap perusahaan didirikanuntuk suatu tujuan

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] MATERI 5 ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (Cost-Volume Profit Analysis) Analisis biaya-volume-laba (CVP) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) DISUSUN OLEH : 043061211001 GISKA TETIANA 043061211002 RAHMI ZAHRA RAHMATILLAH 043061211004 NIDA RIFQIA 043061211005 RISA NAFILAH 043061211006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha akhir-akhir ini mengalami persaingan global yang sangat ketat, dimana perusahaan tidak hanya menghadapi pesaing lokal tetapi juga pesaing internasional.

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN Mohamad Rizal Nur Irawan Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan

Lebih terperinci

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016 Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11 Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016 Materi Pokok 1. Titik Impas dalam unit 2. Titik Impas dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang, 18 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peternak sebagai responden yang melakukan usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data 3.3 Metode Analisis Data Analisis Biaya Produksi

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data 3.3 Metode Analisis Data Analisis Biaya Produksi BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dan Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. 3.2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeritan Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Hasibuan (2011:2), manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT Nama : Hendra NPM : 23210204 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam era globalisasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 2017 Volume 11 Nomor 1 Hal. 49 53 ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Mozart Wiston Talakua

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK BINGKAI LARISSA FRAME DEPOK

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK BINGKAI LARISSA FRAME DEPOK ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK BINGKAI LARISSA FRAME DEPOK Nama : Dhea Citra Burhaeini NPM : 22213318 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Renny Nur ainy, SE,.

Lebih terperinci