Lampiran 1. Gambar Kertas HVS Bekas, ᾳ selulosa, dan SMKHB. Gambar 1. Gambar 2. Keterangan : Gambar 1 : Kertas HVS bekas. Gambar 2 : Alfa Selulosa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Gambar Kertas HVS Bekas, ᾳ selulosa, dan SMKHB. Gambar 1. Gambar 2. Keterangan : Gambar 1 : Kertas HVS bekas. Gambar 2 : Alfa Selulosa"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Gambar Kertas HVS Bekas, ᾳ selulosa, dan SMKHB Gambar 1 Gambar 2 Keterangan : Gambar 1 : Kertas HVS bekas Gambar 2 : Alfa Selulosa 42

2 Gambar Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Keterangan : Gambar : SMKHB 5 Menit Gambar 4 : SMKHB 10 Menit Gambar 6 : SMKHB 20 Menit Gambar 7 : SMKHB 0 Menit Gambar 5 : SMKHB 15 Menit 4

3 Lampiran 2.Isolasi α-selulosa dari Kertas HVS Bekas Kertas 1. HVS Bekas Ditimbang 00 g Dimasukkan ke dalam gelas beker Ditambahkan 4 L Asam Nitrat,5% yang mengandung 40 mg Natrium Nitrit Dipanaskan dalam waterbath pada suhu 90ºC selama 2 jam Disaring dan dicuci dengan air suling Residu Filtrat Ditambahkan L Natrium Hidroksida 2% dan Natrium Sulfit 2% Dipanaskan pada suhu 50ºC selama 1 jam Disaring dan dicuci dengan air suling Residu Filtrat Ditambahkan 2 L Natrium Hipoklorit,5% dan air (1:1) Dipanaskan sampai mendidih selama 10 menit Disaring dan dicuci dengan air suling Residu Filtrat Ditambahkan 2 L Natrium Hidroksida 17,5% Dipanaskan pada suhu 80ºC selama 0 menit Disaring dan dicuci dengan air suling Residu Filtrat Ditambahkan 2 L Natrium Hipoklorit,5% dan air (1:1) Dipanaskan sampai mendidih selama 10 menit Disaring dan dicuci dengan air suling Residu Filtrat Dikeringkan pada suhu 60ºC dalam oven α-selulosa 44

4 Lampiran. Pembuatan Selulosa Mikrokristal dari Kertas HVS Bekas 50 g α-selulosa Dimasukkan ke dalam gelas beker Dihidrolisis dengan 1,2 L Asam Klorida 2,5 N Dididihkan selama 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 0 menit Dituangkan pada air dingin sambil diaduk kuat dengan spatel Didiamkan 1 malam Disaring dan dicuci dengan air suling sampai ph netral Dikeringkan di dalam oven pada suhu 57-60ºC selama 1 jam Selulosa Mikrokristal Dihaluskan atau digerus Diayak dengan ayakan Mesh 80 dan 100 Dikarakteristisasi Organoleptik, Identifikasi, ph, indkes hausner, indeks kompresibilitas, kapasitas hidrasi, berat jenis mampat, berat jenis nyata, kelarutan zat dalam air, kapasitas pembasah, analisis gugus fungsi dan analisis morfologi bentuk permukaan. 45

5 Lampiran 4.Gambar Alat-Alat Uji Karakterisasi SMKHB Gambar 1 Gambar 2 Gambar Keterangan Gambar 1. Scanning Electron Microscopy (SEM) Gambar 2. Spektrofotometer FT-IR Gambar. ph meter Lampiran 5. Gambar Hasil Analisis Gugus Fungsi SMKHB dan Avicel ph

6 Gambar 5.1 Hasil Spektrum IR SMKHB 5 Menit Gambar 5.2Hasil Spektrum IR SMKHB 10 Menit 47

7 Gambar 5. Hasil Spektrum IR SMKHB 15 Menit Gambar 5.4Hasil Spektrum IR SMKHB 20 Menit 48

8 Gambar 5.5 Hasil Spektrum IR SMKHB 0 Menit Gambar 5.6 Hasil Spektrum IR Avicel ph

9 Lampiran 6.Perhitungan Rendemen α-selulosa dan SMKHB Jumlah serbuk kertas HVS bekas (g) Alfa Selulosa(g) Rendemen Selulosa mikrokristal dari 50g alfa selulosa (g) ,81 19,85 Rendemen Alfa selulosa = 251,81 g xx 100 % = 8,9 % 00 g Rendemen SMKHB 5 Menit = 29,75 g 50 g 10 Menit = 0,42 g 50 g 15 Menit = 1,09 g 50 g 20 Menit =,91 g 50 g 0 Menit = 6,7 g 50 g x 100 % = 59,50 % x 100 % = 60,84 % x 100 % = 62,18 % x 100 % = 67,82 % x 100 % = 7,46 % Rendemen SMKHB dari 00 gkertas HVS bekas 5 Menit = 59,50 g 100 x 251,81 00 g x 100 % = 49,95 % 10 Menit= 15 Menit= 20 Menit= 0 Menit= 60,84 g 100 x 251,81 00 g 62,18 g 100 x 251,81 00 g 67,82 g x 100 % = 51,06 % x 100 % = 52,19 % 100 x 251,81 x 100 % = 56,92 % 00 g 7,46 g 100 x 251,81 00 g x 100 % = 61,65 % 50

10 Lampiran 7. Perhitungan Uji Bobot JenisSMKHB a. Bobot Jenis Nyata Bobot Jenis Nyata = W V Keterangan: W = Jumlah zat uji (g) V = Volume zat uji di dalam gelas beker (ml) 5 Menit No Berat Zat Uji Volume Serbuk Bobot Jenis Nyata 1 2,5 g 6,5 ml 0,846 g/ml 2 2,5 g 6,7 ml 0,71 g/ml 2,5 g 6,5 ml 0,846 g/ml 10 Menit Bobot jenis nyata I = 2,5 g/ml = 0,846 g/ml 6,5 Bobot jenis nyata II = 2,5 g/ml = 0,71 g/ml 6,7 Bobot jenis nyata III = 2,5 g/ml = 0,846 g/m 6,5 0,846 +0,71+0,846 Bobot jenis nyatarata-rata = = 0,807 g/ml No Berat Zat Uji Volume Serbuk Bobot Jenis Nyata 1 2,5 g 7,5 ml 0, g/ml 2 2,5 g 7 ml 0,571 g/ml 2,5 g 6,9ml 0,62 g/ml Bobot jenis nyata I = 2,5 g/ml = 0, g/ml 7,5 Bobot jenis nyata II = 2,5 g/ml = 0,571 g/ml 7 Bobot jenis nyata III = 2,5 g/ml = 0,62 g/m 7,6 Bobot jenis nyatarata-rata = 0,+0,571+0,62 = 0,509 g/ml 51

11 15 Menit Berat Zat Uji Volume Serbuk Bobot Jenis Nyata 1 2,5 g 6,5 ml 0,846 g/ml 2 2,5 g 6,5 ml 0,846 g/ml 2,5 g 6,4 ml 0,906 g/ml 20 Menit Bobot jenis nyata I = 2,5 g/ml = 0,846 g/ml 6,5 Bobot jenis nyata II = 2,5 g/ml = 0,846 g/ml 6,5 Bobot jenis nyata III = 2,5 g/ml = 0,906 g/ml 6,4 Bobot jenis nyatarata-rata = 0,846+0,846+0,906 = 0,866 g/ml Berat Zat Uji Volume Serbuk Bobot Jenis Nyata 1 2,5 g 6,5 ml 0,846 g/ml 2 2,5 g 5,4ml 0,62 g/ml 2,5 g 6,7ml 0,71 g/ml 0 Menit Bobot jenis nyata I = 2,5 g/ml = 0,846 g/ml 6,5 Bobot jenis nyata II = 2,5 g/ml = 0,62 g/m 7,6 Bobot jenis nyata III = 2,5 g/ml = 0,71 g/ml 6,7 Bobot jenis nyatarata-rata = 0,846+0,62+0,71 = 0,7g/ml Berat Zat Uji Volume Serbuk Bobot Jenis Nyata 1 2,5 g 8 ml 0,125 g/ml 2 2,5 g 7,7 ml 0,246 g/ml 2,5 g 7,7 ml 0,246 g/ml Bobot jenis nyata I = 2,5 g/ml = 0,125 g/ml 8 Bobot jenis nyata II = 2,5 g/ml = 0,246 g/m 7,7 Bobot jenis nyata III = 2,5 g/ml = 0,246 g/ml 7,7 Bobot jenis nyatarata-rata = 0,125+0,246+0,246 = 0,205 g/ml 52

12 b. Bobot Jenis Mampat Bobot Jenis Mampat= W V t 5 Menit Keterangan: W = Berat zat uji (g) V t = Volume sampel (ml) No Berat Zat Uji Vol. Sampel Bobot Jenis Mampat 1 2,5g 5,5ml 0,4545 g/ml 2 2,5 g 5,4ml 0,4629 g/ml 2,5 g 5,5ml 0,4545 g/ml 10 Menit Bobot jenis mampat I = 2,5 g/ml = 0,4545 g/ml 5,5 Bobot jenis mampat II = 2,5 g/ml = 0,4629 g/ml 5,4 Bobot jenis mampat III = 2,5 g/ml = 0,4545 g/ml 5,5 0,4545+0, ,4545 Bobot jenis mampat rata-rata = = 0, 457 g/ml No Berat Zat Uji Vol. Sampel Bobot Jenis Mampat 1 2,5g 6,4ml 0,906 g/ml 2 2,5 g 6ml 0,4166 g/ml 2,5 g 5,8ml 0,410 g/ml Bobot jenis mampat I = 2,5 g/ml = 0,906 g/ml 6,4 Bobot jenis mampat II = 2,5 g/ml = 0,4166 g/ml 6 Bobot jenis mampat III = 2,5 g/ml = 0,410 g/ml g/ml 5,8 0,906+0, ,410 Bobot jenis mampat rata-rata = = 0, 4127 g/ml 5

13 15 Menit No Berat Zat Uji Vol. Sampel Bobot Jenis Mampat 1 2,5g 6ml 0,4166 g/ml 2 2,5 g 5,9 ml 0,427 g/ml 2,5 g 5,9 ml 0,427 g/ml 20 Menit Bobot jenis mampat I = 2,5 g/ml = 0,4166 g/ml 6 Bobot jenis mampat II = 2,5 g/ml = 0,427 g/ml 5,9 Bobot jenis mampat III = 2,5 g/ml = 0,427 g/ml 5 0,4166+0,427+ 0,427 Bobot jenis mampat rata-rata = = 0, 421 g/ml No Berat Zat Uji Vol. Sampel Bobot Jenis Mampat 1 2,5g 6ml 0,4166 g/ml 2 2,5 g 6,25ml 0,4 g/ml 2,5 g 6,25 ml 0,4 g/ml 0 Menit Bobot jenis mampat I = 2,5 g/ml = 0,906 g/ml 6 Bobot jenis mampat II = 2,5 g/ml = 0,4 g/ml 6,25 Bobot jenis mampat III = 2,5 g/ml = 0,4 g/ml 6,25 0,906+0,4+ 0,4 Bobot jenis mampat rata-rata = = 0, 968 g/ml No Berat Zat Uji Vol. Sampel Bobot Jenis Mampat 1 2,5g 7,5 ml 0, g/ml 2 2,5 g 7ml 0,571 g/ml 2,5 g 7,ml 0,424 g/ml Bobot jenis mampat I = 2,5 g/ml = 0, g/ml 7 Bobot jenis mampat II = 2,5 g/ml = 0,571 g/ml 7 Bobot jenis mampat III = 2,5 g/ml = 0,424 g/ml 7, 0,+0,571+ 0,424 Bobot jenis mampat rata-rata = = 0, 442 g/ml 54

14 Lampiran 8. Indeks Kompresibilitas SMKHB Indeks kompresibilitas SMKHB dihitung dengan persamaan: Bobot jenis mampat Bobot jenis nyata Indeks Kompresibilitas= x 100% Bobot jenis nyata 5 Menit 0,4545-0,846 Indeks Kompresibilitas I = x 100 = 18,17 % 0, Menit 15 Menit 20 Menit 0,4629-0,71 Indeks Kompresibilitas II = x 100 = 24,06 % 0,71 0,4545-0,846 Indeks Kompresibilitas III = x 100 = 18,17 % 0,846 Indeks Kompresibilitas rata-rata = 18,17+24,06+18,17 = 20,1% 0,906-0, Indeks Kompresibilitas I = x 100 = 17,19 % 0, 0,4166-0,571 Indeks Kompresibilitas II = x 100 = 16,66 % 0,571 0,410-0,62 Indeks Kompresibilitas III = x 100 = 18,96 % 0,62 Indeks Kompresibilitas rata-rata = 17,19+16,66+18,96 = 17,60 % 0,4166-0,846 Indeks Kompresibilitas I = x 100 = 8,2 % 0,846 0,427-0,846 Indeks Kompresibilitas II = x 100 = 10,16 % 0,846 0,427-0,906 Indeks Kompresibilitas III = x 100 = 8,47 % 0,906 Indeks Kompresibilitas rata-rata = 8,2+10,16+8,47 = 8,98% 0,4166-0,846 Indeks Kompresibilitas I = x 100 = 8,2 % 0,846 55

15 0 Menit 0,4-0,62 Indeks Kompresibilitas II = x 100 = 10,40 % 0,62 0,4-0,71 Indeks Kompresibilitas III = x 100 = 7,20 % 0,71 Indeks Kompresibilitas rata-rata = 8,2+10,40+7,20 = 11,97 % 0,- 0,846 Indeks Kompresibilitas I = x 100 = 6,65 % 0,846 0,571-0,246 Indeks Kompresibilitas II = x 100 = 10,01 % 0,246 0,42-0,246 Indeks Kompresibilitas III = x 100 = 5,48 % 0,246 Indeks Kompresibilitas rata-rata = 6,65+10,01+5,48 = 7,8 % 56

16 Lampiran 9. Indeks Hausner SMKHB Indeks Hausner SMKHB dihitung dengan persamaan: 5 Menit 10 Menit 15 Menit Bobot jenis mampat Indeks Hausner= Bobot jenis nyata Indeks Hausner I = 0,4545 = 1,18 g/ml 0,846 Indeks Hausner II = 0,4629 = 1,24 g/ml 0,71 Indeks Hausner III = 0,4545 = 1,18 g/ml 0,846 Indeks Hausner rata-rata = 1,18+1,24+1,18 Indeks Hausner I = 0,905 = 1,17 g/ml 0, Indeks Hausner II = 0,4166 = 1,16 g/ml 0,571 Indeks Hausner III = 0,410 = 1,18 g/ml 0,62 = 1,2g/ml Indeks Hausner rata-rata = 1,17+1,16+1,18 = 1,17g/ml Indeks Hausner I = 0,4166 = 1,08 g/ml 0,846 Indeks Hausner II = 0,427 = 1,10 g/ml 0,846 Indeks Hausner III = 0,427 = 1,08 g/ml 0,905 Indeks Hausner rata-rata = 1,08+1,10+1,08 = 1,08g/ml 57

17 20 Menit 0 Menit Indeks Hausner I = 0,4166 = 1,08 g/ml 0,846 0,4 Indeks Hausner II = = 1,04 g/ml 0,62 0,4 Indeks Hausner III = = 1,07 g/ml 0,71 Indeks Hausner rata-rata = 1,08+1,04+1,07 Indeks Hausner I = 0, = 1,06 g/ml 0,125 Indeks Hausner II = 0,571 = 1,10 g/ml 0,246 Indeks Hausner III = 0,424 = 1,05 g/ml 0,246 Indeks Hausner rata-rata = 1,06+1,10+1,05 = 1,06g/ml = 1,07g/ml 58

18 Lampiran 10. Kapasitas Hidrasi SMKHB kapasitas hidrasi= Vt Vo 5 Menit 10 Menit 15 Menit Kapasitas Hidrasi I = 4,2,6 =1,16ml Kapasitas Hidrasi II = 4,0,5 = 1,14ml Kapasitas Hidrasi III =,20,0 =1,06ml Kapasitas Hidrasi rata-rata = 1,16+1,14+1,06 Kapasitas Hidrasi I = 4,20,20 =1,1ml Kapasitas Hidrasi II =,90,15 = 1,4ml Kapasitas Hidrasi III =,2 2,6 =1,26ml = 1,12ml Kapasitas Hidrasi rata-rata = 1,1+1,4+1,26 = 1,0ml Kapasitas Hidrasi I =,2 2,6 =1,26ml Kapasitas Hidrasi II =,40,65 = 1,28ml Kapasitas Hidrasi III = 4,20,20 =1,1ml Kapasitas Hidrasi rata-rata = 1,26+1,28+1,1 = 1,28ml 59

19 20 Menit 0 Menit Kapasitas Hidrasi I =,2 2,6 =1,26ml Kapasitas Hidrasi II =,0,79 = 1,25ml Kapasitas Hidrasi III =, 2,62 =1,27ml Kapasitas Hidrasi rata-rata = 1,26+1,25+1,27 Kapasitas Hidrasi I =,2 2,6 =1,26ml Kapasitas Hidrasi II =,0,79 = 1,25ml Kapasitas Hidrasi III =,1,88 =1,24ml Kapasitas Hidrasi rata-rata = 1,26+1,25+1,24 = 1,26ml = 1,25ml 60

20 Lampiran 11. Kapasitas PembasahSMKHB kapasitas pembasah dihitung dengan persamaan: kapasitas pembasahan = Vt Vo Keterangan :Vt : Volume sedimen 5 Menit Vo : volume awal No Volume sedimen (ml) Volume awal (ml) Kapasitas pembasahan 1 12,91 9,09 1,42 2 1,41 9,8 1,4 1,1 9,8 1,40 10 Menit Kapasitas pembasahan I = 12,91 = 1,42 ml 9,09 Kapasitas pembasahan II = 1,41 9,8 = 1,4 ml Kapasitas pembasahan III = 1,1 = 1,40 ml 9,8 Kapasitas pembasahan rata-rata = 1,42+1,4+1,40 = 1,42 ml No Volume sedimen (ml) Volume awal (ml) Kapasitas pembasahan 1 12,91 9,09 1,42 2 1,15 9,0 1,41 1,1 9,8 1,40 Kapasitas pembasahan I = 12,91 9,09 Kapasitas pembasahan II = 1,15 9,0 = 1,42 ml = 1,41 ml Kapasitas pembasahan III = 1,1 = 1,40 ml 9,8 Kapasitas pembasahan rata-rata = 1,42+1,41+1,40 = 1,41 ml 61

21 15 Menit No Volume sedimen (ml) Volume awal (ml) Kapasitas pembasahan 1 12,91 9,09 1,42 2 1,41 9,8 1,4 1,1 9,8 1,40 20 Menit Kapasitas pembasahan I = 12,91 9,09 Kapasitas pembasahan II = 1,41 9,8 = 1,42 ml = 1,4 ml Kapasitas pembasahan III = 1,1 = 1,40 ml 9,8 Kapasitas pembasahan rata-rata = 1,42+1,4+1,40 = 1,42 ml No Volume sedimen (ml) Volume awal (ml) Kapasitas pembasahan 1 11,10 8,09 1,7 2 11,20 8,09 1,8 1,1 9,8 1,40 0 Menit Kapasitas pembasahan I = 11,10 8,09 Kapasitas pembasahan II = 11,20 8,09 = 1,7 ml = 1,8 ml Kapasitas pembasahan III = 1,1 = 1,40 ml 9,8 Kapasitas pembasahan rata-rata = 1,7+1,8+1,40 = 1,8 ml No Volume sedimen (ml) Volume awal (ml) Kapasitas pembasahan 1 10,90 8,4 1, ,90 8,9 1, 9,80 8,0 1,22 Kapasitas pembasahan I = 10,90 8,4 Kapasitas pembasahan II = 11,90 8,9 = 1,29 ml = 1, ml 62

22 Kapasitas pembasahan III = 9,80 = 1,22 ml 8,0 Kapasitas pembasahan rata-rata = 1,29+1,+1,22 = 1,28 ml 6

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 36 Lampiran 2. Gambar tumbuhan jerami padi ( a ) ( b ) Keterangan : a. Pohon padi b. Jerami padi 37 Lampiran 3. Gambar serbuk, α-selulosa, dan karboksimetil selulosa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi 46 Lampiran 2. Gambar tumbuhan padi ( a ) Keterangan : ( b ) a. Tumbuhan padi b. Sekam padi 47 Lampiran 3. Gambar serbuk, α-selulosa, dan natrium karboksimetil

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan singkong

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan singkong Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan singkong 41 Lampiran 2. Gambar tanaman singkong (Manihot utilissima P.) Tanaman Singkong Umbi Singkong Pati Singkong 42 Lampiran 3. Flowsheet isolasi pati singkong

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Mei sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 41 Lampiran 2.Gambar tumbuhan segar dan simplisia Sargassum ilicifolium (Turner) C. Agard A. Tumbuhan Segar Sargassum ilicifolium (Turner) C. Agard B. Simplisia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Untuk keperluan Analisis digunakan Laboratorium

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender. LAMPIRAN Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender. Lampiran 2, Dokumentasi Mesin Berkas Elektron (MBE) 350 kev/10 ma. Lampiran 3, Dokumentasi Pengerjaan Dilaboratorium Stirer Rami

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L. LAMPIRAN Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) 47 Lampiran. Oven Lampiran 4. Autoklaf 48 Lampiran 5. Tanur Lampiran

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE L A M P I R A N Lampiran 1 Dokumentasi Gambar 1. Mesin Operator MBE Gambar 2. Mesin Operator MBE Gambar 3. Indikator Radiasi MBE Gambar 4. Proses Iradiasi MBE Gambar 5. Mesin Berkas Elektron (MBE) Gambar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium Kimia Anorganik dan Laboratorium Biokimia FMIPA Universitas Lampung, serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 3. Serbuk Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 III. METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di UPT Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi Universitas Lampung. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia Riset Material dan Makanan serta di Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik FMIPA Universitas Lampung. Penyiapan alga Tetraselmis sp

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia FMIPA Unila. B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara umum penelitian akan dilakukan dengan pemanfaatan limbah media Bambu yang akan digunakan sebagai adsorben dengan diagram alir keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA H.Abdullah Saleh,, Meilina M. D. Pakpahan, Nowra Angelina Jurusan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai Mei 2015,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai Mei 2015, 43 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai Mei 2015, dengan tahapan kegiatan, yaitu: proses deasetilasi bertingkat, penentuan derajat

Lebih terperinci

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian 3 Metodologi Penelitian Secara garis besar penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu pembuatan kertas dengan modifikasi tanpa tahap penghilangan lemak, penambahan aditif kitin, kitosan, agar-agar, dan karagenan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator 81 LAMPIRAN Lampiran 1. Skema 1. Pembuatan Biakan A. xylinum Pada Media Agar 2,3 g nutrien agar diencerkan dengan 100 ml akuades di panaskan di sterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C Media Agar dan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudi No.229 Bandung. Untuk keperluan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Juli

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan maret sampai juli 2013, dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan maret sampai juli 2013, dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan maret sampai juli 2013, dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel limbah kulit udang di Restoran

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini

Lebih terperinci

EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis)

EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis) EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis) Oleh : MARSAID/ 1409.201.717 Pembimbing: Drs.Lukman Atmaja, M.Si.,Ph.D. LATAR BELAKANG PENELITIAN GELATIN Aplikasinya

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat Bab III Metodologi Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu isolasi selulosa dari serbuk gergaji kayu dan asetilasi selulosa hasil isolasi dengan variasi waktu. Kemudian selulosa hasil isolasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Laboratorim Fisika Material Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Laboratorium Metalurgi ITS Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat-alat yang digunakan Ayakan ukuran 120 mesh, automatic sieve shaker D406, muffle furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat titrasi

Lebih terperinci

BAB III. BAHAN DAN METODE

BAB III. BAHAN DAN METODE 10 BAB III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dari bulan Februari dan berakhir pada bulan Agustus 2011. Proses pembuatan dan pengujian arang aktif dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006) LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006) Pengujian daya serap air (Water Absorption Index) dilakukan untuk bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum mengenai pemanfaatan tulang sapi sebagai adsorben ion logam Cu (II) dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1 berikut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SELULOSA MIKROKRISTAL SEBAGAI BAHAN PENGISI TABLET EKSTRAK ETANOL SABUT BUAH PINANG (Areca catechu L.) SKRIPSI

PEMANFAATAN SELULOSA MIKROKRISTAL SEBAGAI BAHAN PENGISI TABLET EKSTRAK ETANOL SABUT BUAH PINANG (Areca catechu L.) SKRIPSI PEMANFAATAN SELULOSA MIKROKRISTAL SEBAGAI BAHAN PENGISI TABLET EKSTRAK ETANOL SABUT BUAH PINANG (Areca catechu L.) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi Pada

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan I Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Riau selama 2 bulan (April s/d Juni 2009) 3.2 Bahan dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan April

Lebih terperinci

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Gambar sekam padi setelah dihaluskan Lampiran 1. Gambar sekam padi Gambar sekam padi Gambar sekam padi setelah dihaluskan Lampiran. Adsorben sekam padi yang diabukan pada suhu suhu 500 0 C selama 5 jam dan 15 jam Gambar Sekam Padi Setelah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi

Lebih terperinci

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian 3 Metodologi Penelitian 3.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, 18 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium penelitian jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel kulit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian berikut: Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir Mulai Persiapan alat dan bahan Meshing 100 + AAS Kalsinasi + AAS

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan Pragel Pati Singkong Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar berwarna putih. Rendemen pati yang dihasilkan adalah sebesar 90,0%.

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV Vis V-530 (Jasco, Jepang), fourrier transformation infra red 8400S (Shimadzu, Jepang), moisture analyzer

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida

5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida NP 5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida CH CH + H H 2 S 4 + CH 3 CH C 4 H 6 3 C 7 H 6 3 C 9 H 8 4 C 2 H 4 2 (120.1) (138.1) (98.1) (180.2) (60.1) Klasifikasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Rion Viscotester Model VT-04F). Sebelum

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV. BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Percobaan Ibuprofen, HPMC 6 cps (Shin-Etsu), PVP K-30, laktosa, acdisol, amprotab, talk, magnesium stearat, kalium dihidrogen fosfat, natrium hidroksida, natrium dihidrogen fosfat,

Lebih terperinci

Gambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco

Gambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco Lampiran 1. Gambar Nata de Coco dan Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco Gambar Nata de Coco basah Gambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco Lampiran. Hasil Uji Mikroskopik Selulosa Mikrokristal

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 56 Lampiran 2. Gambar tanaman singkong (Manihot utilissima P.) Tanaman Singkong Umbi Singkong Pati singkong 57 Lampiran 3. Flowsheet isolasi pati singkong Umbi singkong

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2012. Cangkang kijing lokal dibawa ke Laboratorium, kemudian analisis kadar air, protein,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian 25 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium jurusan pendidikan kimia dan laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Langkah Kerja Percobaan Adsorbsi Methylene Blue. Mempersiapkan alat dan bahan. Membersihkan lumpur dengan air kran

LAMPIRAN. Lampiran 1 Langkah Kerja Percobaan Adsorbsi Methylene Blue. Mempersiapkan alat dan bahan. Membersihkan lumpur dengan air kran LMPIRN Lampiran 1 Langkah Kerja Percobaan dsorbsi Methylene Blue. Preparasi dsorben Mempersiapkan alat dan bahan Membersihkan lumpur dengan air kran Mengeringkan lumpur dalam oven dengan suhu 100 0 C selama

Lebih terperinci

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga April 2008 di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Institut Teknologi Bandung. Sedangkan pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer superabsorbent di bawah radiasi microwave dilakukan di Laboratorium Riset Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat dan Bahan 4.1.1 Alat-Alat yang digunakan : 1. Seperangkat alat kaca 2. Neraca analitik, 3. Kolom kaca, 4. Furnace, 5. Kertas saring, 6. Piknometer 5 ml, 7. Refraktometer,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dan eksperimental. Penelitian deskriptif eksploratif meliputi isolasi kitin, transformasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium yang meliputi dua tahap. Tahap pertama dilakukan identifikasi terhadap komposis kimia dan fase kristalin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juni 2014. Sintesis selulosa bakterial dan isolasi nanokristalin selulosa bakterial

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 sampai Agustus 2013,

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 sampai Agustus 2013, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 sampai Agustus 2013, dengan tahapan kegiatan yaitu : pengambilan sampel onggok singkong,

Lebih terperinci

= ( ) + + ( ) 10 1

= ( ) + + ( ) 10 1 LAMPIRAN Lampiran 1. Contoh perhitungan serat pangan, SD, dan RSD Total serat pangan (TDF) pada kacang kedelai metode AOAC TDF, % = [(bobot residu P A B) / (bobot sampel - Kadar Lemak - Kadar air)] x 0

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan juni 2011 sampai Desember 2011, dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT. Indokom

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN 1.1 BILANGAN IODIN ADSORBEN BIJI ASAM JAWA Dari modifikasi adsorben biji asam jawa yang dilakukan dengan memvariasikan rasio adsorben : asam nitrat (b/v) sebesar 1:1, 1:2, dan

Lebih terperinci

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya. 57 Lampiran I. Prosedur Analisis Kimia 1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). Timbang contoh yang telah berupa serbuk atau bahan yang telah dihaluskan sebanyak 1-2 g dalam botol timbang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Drs. Syamsu herman,mt Nip : 19601003 198803 1 003 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset, dan Laboratorium Kimia Instrumen

Lebih terperinci

LAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara

LAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara LAMPIRAN I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara 87 2. Proses Leaching dari Abu Layang Batubara 10,0028 gr abu Layang yang telah dicuci - dimasukkan ke dalam gelas beker - ditambahkan 250 ml larutan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Metode penelitian secara umum tentang pemanfaatan cangkang kerang darah (AnadaraGranosa) sebagai adsorben penyerap logam Tembaga (Cu) dijelaskan melalui

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teh hitam yang diperoleh dari PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas Bogor grade BP1 (Broken Pekoe 1).

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Riau dan di Laboratorium Patologi, Entimologi

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Riau dan di Laboratorium Patologi, Entimologi 30 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di laboratorium Kimia Terpadu Universitas Muhammadiyah Riau dan di Laboratorium Patologi, Entimologi dan Mikrobiologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Beaker glass 50 ml pyrex. Beaker glass 100 ml pyrex

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Beaker glass 50 ml pyrex. Beaker glass 100 ml pyrex BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Alat-Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Beaker glass 50 ml pyrex Beaker glass 100 ml pyrex Beaker glass 150 ml pyrex Beaker glass 200 ml pyrex Erlenmeyer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung untuk pengambilan biomassa alga porphyridium

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan April sampai dengan bulan September 2013 di Laboratorium Kimia Riset Material dan Makanan serta di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari 2015, dengan tahapan kegiatan pengambilan sampel kulit udang di P.T Lola Mina,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Brookfield Digital Viscometer Model

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kacang kedelai, kacang tanah, oat, dan wortel yang diperoleh dari daerah Bogor. Bahan kimia yang digunakan

Lebih terperinci

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Bahan katalis yang digunakan pada penelitian ini adalah zeolit alam yang berasal dari Tasikmalaya Jawa Barat dan phospotungstic acid (HPW, H 3 PW 12 O 40 )

Lebih terperinci

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein 57 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein CH H H + 2 + 2 H 2 H C 8 H 4 3 C 6 H 6 2 C 2 H 12 5 (148.1) (11.1) (332.3) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Reaksi pada gugus

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Metodologi Seperti yang telah diungkapkan pada Bab I, bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat katalis asam heterogen dari lempung jenis montmorillonite

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Molekul-molekul pada permukaan zat padat atau zat cair mempunyai gaya tarik kearah dalam, karena tidak ada gaya-gaya lain yang mengimbangi. Adanya gayagaya ini

Lebih terperinci

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ). 3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu, tahap isolasi kitin yang terdiri dari penghilangan protein, penghilangan mineral, tahap dua pembuatan kitosan dengan deasetilasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah karakter zeolit

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II) LAMPIRAN I LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II) 1. Persiapan Bahan Adsorben Murni Mengumpulkan tulang sapi bagian kaki di RPH Grosok Menghilangkan sisa daging dan lemak lalu mencucinya dengan air

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau selama kurang lebih 5

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar Lampung dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam proses delignifikasi jerami padi adalah set neraca analitik, gelas kimia 50 dan 250 ml, ph indikator, gelas ukur 100

Lebih terperinci