BAB IV QUALITY ASSURANCE PADA DIVISI SKAI PT.BANK ABC. Ruang lingkup penilaian atas jaminan kualitas dan mutu (Quality Assurance) atas Divisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV QUALITY ASSURANCE PADA DIVISI SKAI PT.BANK ABC. Ruang lingkup penilaian atas jaminan kualitas dan mutu (Quality Assurance) atas Divisi"

Transkripsi

1 BAB IV QUALITY ASSURANCE PADA DIVISI SKAI PT.BANK ABC Ruang lingkup penilaian atas jaminan kualitas dan mutu (Quality Assurance) atas Divisi SKAI pada PT.Bank ABC, penulis membatasi diri pada penelaahan dan penyusunan piagam audit, penelaahan strutur organisasi, kinerja SKAI dan kepatuhan terhadap SPFAIB. Penilaian ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas dan mutu dari Divisi SKAI agar selalu berjalan sesuai dengan syarat, standar dan kode etik yang berlaku. Penilaian terhadap Divisi SKAI adalah sebagai berikut: IV.1. Independensi IV.1.1. Struktur Divisi SKAI 1. Tidak adanya Pemimpin Klompok Audit Umum. Divisi SKAI belum memiliki pemimpin kelompok audit umum, sehingga pelaporan sifatnya langsung kepada kepala SKAI. Divisi SKAI sebaiknya secepatnya mengisi posisi kosong ini agar kelompok audit umum lebih terkoordinir dalam menjalankan tugas dan tanggung-jawabnya.. Sesuai dengan struktur organisasi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. Bank ABC, penulis menemukan belum adanya seseorang yang menduduki posisi sebagai pemimpin kelompok audit umum, 52

2 dengan kata lain posisi tersebut kosong. Posisi tersebut terbilang penting, karena posisi tersebut secara langsung mewakili kelompok audit umum kepada pimpinan divisi SKAI atau wakil pimpinan divisi SKAI dalam bidang kelompok audit umum. Hal ini penting mengingat posisi tersebut akan sangat membantu dan efektif sekali dalam hal penyampaian laporan dan komunikasi yang terarah. Selain itu berfungsi untuk mengatur kinerja kelompok audit umum sehingga menjadi efektif dan efisien. Akibat yang terjadi dari kosongnya posisi tersebut adalah terjadinnya perangkapan jabatan pemimpin kelompok audit umum oleh staff kelompok audit umum, garis komunikasi dan pelaporan menjadi terhambat karena tidak ada yang menjebatani antara staff SKAI kelompok audit umum dengan kepala divisi SKAI. Hal ini mengurangi tingkat keefektifan SKAI karena mengganggu kinerja SKAI dalam kesehariannya. Sebaiknya kepala SKAI secepatnya mencari seseorang untuk mengisi posisi kosong tersebut dengan menggunakan staff yang sudah ada sekarang atau mencari karyawan baru yang mampu dan kompeten dan juga lulus persyaratan yang telah ditetapkan. 53

3 2. Kepala SKAI ingin membuat kelompok baru yaitu kelompok audit atas kredit PT.Bank ABC pada aktiva dan produktivitasnya memfokuskan diri kepada pemberian kredit terutama penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB),atau penyaluran kredit, maka kami menganggap diperlukanlah suatu kelompok audit atas kredit untuk memberikan jasa assurance, untuk memberikan keyakinan dan memastikan bahwa kredit yang telah disalurkan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat dan prudential. Selain itu juga memberikan jasa consulting yang difokuskan hanya kepada system dan prsedur kredit yang sehat dan prudential. IV.2. Keahlian dan Profesionalisme IV.2.1. Keahlian 1. Kualitas dan Kemampuan Staff SKAI belum merata Kualitas dan kemampuan SKAI belum merata, hal ini dapat mengganggu efektivitas SKAI dalam kinerjanya. Kepala SKAI sudah berusaha untuk memeratakan kemampuan staffnya, Sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik dan efektif. namun masih banyak kendala untuk mewujudkan hal tersebut dengan cepat. 54

4 Kualitas dan Kemampuan staff yang belum merata ini disebabkan karena beberapa staff SKAI merupakan karyawan baru yang jam terbangnya dalam dunia pengauditan masih kurang, begitu pula dalam hal pengetahuan dan keahliannya. Selain itu dalam hal perekrutan karyawan baru tersebut masih belum sesuai dengan manpower planning yang sudah dibuat seperti background pendidikan, pengalaman kerja dan lain-lain. Penyebab lainya adalah karena tidak semua mendapatkan pelatihan dalam bentuk seminar untuk memperdalam dan memperkuat juga menambah kemampuan staff SKAI tersebut, hal ini terlihat dalam pemberian seminar mengenai risk based audit, dari keseluruhan staff hanya 3 orang yang mengikuti seminar tersebut. Hasil wawancara dengan kepala SKAI, Staff SKAI belum mengimplementasikan ilmu yang telah didapatnya melalui pelatihan dan seminar dengan maksimal. Akibat yang dapat disebabkan dari tidak meratanya kemampuan staff SKAI tersebut adalah terjadi kemunduran auditan dari jadwal yang ditetapkan dan juga waktu yang dibutuhkan untuk setiap auditan tersebut lebih lama dari yang telah dianggarkan. Selain itu akibat yang dapat ditimbulkan adalah dapat menyebabkan kurang efektifnya kinerja SKAI, dan juga temuan yang didapat yang dimana mengandung risiko tinggi akan dimungkinkan tidak dapat ditemukan dan ditelusuri secara maksimal atau bahkan dimungkinkan temuan yang mengandung risiko tinggi justru terlewatkan. Divisi SKAI sebetulnya telah berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki tidak meratanya kemampuan staff tersebut dengan 55

5 mengadakan atau mengikuti seminar, dan melalui share ilmu setelah seminar namun dalam hal ini kekurangan pembiayaan yang menjadi masalah. Kekurangan biaya ternyata menghambat dalam hal peningkatan mutu dan kualitas staff SKAI. Masalah kekurangan sumber dana ini dapat dihindari kedepannya dengan meningkatkan budget untuk pelatihan pendidikan dan seminar yang sebelumnya harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi. Kepala SKAI memberikan pelatihan lebih intensif kepada bawahanya atau staff-nya. Kepala SKAI juga sudah memberikan kompensasi bagi karyawan yang di anggap berhasil dan telah memberikan kinerjanya dengan baik, hal ini baik untuk memotivasi karyawannya untuk berlomba-lomba memberikan kontribusinya daripada memotivasi dengan memberikan penalty atau hukuman, namun sepertinya kepala SKAI perlu lebih menegaskan bagi karyawan yang lalai atau melepas tugasnya agar keefektifan kinerja karyawan terus terjaga. Dalam melakukan perekrutan kedepannya, sebaiknya SKAI lebih memilih dengan ketat agar mendapatkan karyawan yang kompeten dan kapabel yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh SKAI dan mampu melaksanakan tugasnya kedepanya untuk membantu SKAI mewujudkan visi dan misinya. Divisi SKAI sudah melakukan rotasi secara berkala dalam penugasan audit, hal ini dimaksudkan dalam hal memeratakan kemampuan staff SKAI, walaupun belum maksimal rotasi ini sudah berjalan baik dan lancar namun masih perlu ditingkatkan kembali 56

6 seperti dimana ketua tim audit sekaligus memposisikan diri sebagai mentor yang siap mengajarkan, melatih, membimbing dan mengarhkan tim-nya sehingga dengan cara tersebut diharapkan dapat membantu pemerataan kemampuan kualitas dan mutu staff. IV.3. Ruang Lingkup Pekerjaan IV.3.1. Kepatuhan 1. Penelaahan terhadap SPFAIB Divisi SKAI PT.Bank ABC sudah berusaha untuk mematuhi SPFAIB yang merupakan ketentuan dari Bank Indonesia. namun dalam pelaksanaanya masih terdapat kelemahan-kelemahan yang dapat untuk diperbaiki. SPFAIB merupakan ketentuan dari Bank Indonesia yang dimana ketentuan tersebut harus ditaati oleh seluruh Divisi SKAI di seluruh bank. Divisi SKAI PT.Bank ABC belum melaksanakan reviu intern dengan maksimal sebagaimana dimaksud dalam SPFAIB bahwa SKAI harus melaksanakan pengendalian mutu melalui 3 hal yang salah satunya melalui reviu intern. Seharusnya SKAI melaksanakan reviu intern dengam maksimal secara berkesinambungan dan berkelanjutan untuk menjaga mutu mereka, karena keterbatasan kemampuan dan waktu dari Divisi SKAI itu sendiri. 57

7 Penulis menyimpulkan SKAI sudah seratus persen patuh terhadap SPFAIB, namun masih terdapat kekurangan yaitu Divisi SKAI belum melaksanakan reviuw intern dengan maksimal sebagaimana yang tercantum dalam SPFAIB bahwa auditor intern harus melaksanakan reviuw intern sebagaimana secara berkesinambungan atas kualitas pekerjaan yang mereka lakukan. IV.4. Performance IV.4.1. Produktivitas 1. Penilaian terhadap efektifitas Divisi SKAI PT.Bank ABC Penulis mereviu tingkat efektivitas Divisi SKAI PT.Bank ABC dengan menggunakan perhitungan kuantitatif menggunakan data primer berupa kuisioner yang diisi oleh staff Divisi SKAI. Pertanyaan kuisioner terlampir. Karyawan Divisi SKAI memberikan penilaian terhadap setiap pertanyaan yang terdapat didalam kuisioner dengan memberikan tanda centang pada nilai 1-4 yang merupakan N. (kuisioner terlampir) Penulis akan melakukan penilaian dengan rumus sebagai berikut: Efektifitas = N1+ N2+ N3+ N4. 58

8 Hasil penilaian efektivitas adalah sebagai berikut: Nilai 1 = 1 x 1 = 1 Nilai 2 = 2 x 20 = 40 Nilai 3 = 3 x 14 = 42 Nilai 4 = 4 x 0 = 0 Total Nilai = 83 Pengklasifikasian Tingkat Efektifitas = Tidak Efektif = Cukup Efektif = Efektif = Sangat Efektif Berdasarkan total penilaian atas kuisioner yang diisi oleh Divisi SKAI. Divisi SKAI mendapatkan total nilai sebesar 83 yang masuk kedalam kategori cukup efektif. Menurut penulis, staff SKAI sudah merasa yakin bahwa mereka sudah bekerja cukup efektif. Namun menurut penulis masih terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki dalam rangka meningkatkan efektivitas kinerja staff SKAI. Sebagai contoh hal ini dapat terlihat dari realisasi kerja SKAI banyak yang tidak sesuai dengan rencana kerja yang telah dibuat. Permasalahan ini diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menelaah sejauh mana kelemahan-kelemahan tersebut mempengaruhi efektivitas kinerja staff SKAI oleh pihak-pihak 59

9 yang kompeten seperti auditor eksternal atau karyawan intern diluar Divisi SKAI yang mampu untuk menelaah dan melakukan penelitian lebih lanjut. Penulis tidak melaksanakan penelitian lebih lanjut dikarenakan hal tersebut diluar ruang lingkup penulis. IV.5. Manajemen IV.5.1. Piagam Audit Intern 1. Piagam audit intern belum memberikan pernyataan bahwa SKAI dalam kinerjanya harus patuh terhadap SPFAIB. SKAI belum memberikan pernyataan dalam piagam audit intern bahwa SKAI dalam kinerjanya harus patuh terhadap SPFAIB. Dalam pelaksanaanya SKAI telah berpedoman pada SPFAIB yang merupakan standar atau pedoman yang harus diikuti oleh auditor internal di dunia perbankan. SKAI sebaiknya memberikan pernyataan bahwa SKAI dalam kinerjanya harus patuh terhadap SPFAIB. Karena sifat dari piagam audit intern yang bersifat mandat bagi auditor intern, dimaksudkan agar SKAI dalam kinerjanya minimal sesuai dengan SPFAIB. Fungsi dari piagam audit intern itu sendiri yang berupa mandat yang harus dilaksanakan oleh auditor intern sehingga dalam pelaksanaannya SKAI selalu patuh dan mengikuti SPFAIB yang merupakan ukuran standar bagi auditor intern dalam industri perbankan. 60

10 Akibat dari tidak dimasukkanya Pernyataan tersebut didalam piagam audit intern, ditakutkan kedepannya auditor intern dalam melaksanakan tugasnya menyimpang dari standar-standar yang termuat dalam SPFAIB 2. Piagam audit intern belum menjabarkan secara jelas mengenai program pengembangan pendidikan profesi. SKAI belum menjabarkan secara jelas mengenai program pengembangan pendidikan profesi. Program pengembangan pendidikan profesi telah dilaksanakan SKAI untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian auditor internalnya. SKAI seharusnya menjabarkan Program pengembangan pendidikan profesi kedalam piagam audit intern PT.Bank ABC agar program tersebut dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga terjadi peningkatan kualitas dalam hal kemampuan dan keahlian individu dalam divisi SKAI. Penulis anggap penting untuk dimasukkan dalam piagam audit intern dimaksudkan agar SKAI senantiasa meningkatkan pendidikanya guna menunjang kemampuan dan keahlianya dalam melaksanakan audit dan dalam perekrutanya SKAI dapat memiliki karyawan baru yang sesuai dengan minimal standar yang telah ditetapkan. Sesuai dengan SPFAIB, SKAI harus memiliki program rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia, program tersebut sekurngkurangnya harus memuat: 61

11 a. Uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap auditor, b. Kriteria audtor yang memenuhi persyaratan, c. Rencana pendidikan dan pelatihan profesi berkelanjutan, d. Metode penilian kinerja auditor, e. Pengembangan karir auditor. Dengan dimasukkanya program pengembangan dan pendidikan profesi didalam piagam audit intern diharapkan SKAI akan lebih terarah dalam hal rekruitmen SDM SKAI dan dalam hal pendidikan profesi untuk staff dan pimpinan SKAI. Akibat dari tidak dimasukkanya program pengembangan dan pendidikan profesi di dalam piagam audit intern PT.Bank ABC adalah beberapa auditor baru yang direkrut tidak sesuai dengan kriteria auditor yang memenuhi persyaratan, dalam hal ini terjadi ketidak-konsistenan dengan persyaratan minimal untuk perekrutan atau penambahan personil divisi SKAI. Menurut penulis Penyebab hal tersebut salah satunya adalah karena tidak dijabarkanya atau dimandatkanya program pengembangan dan pendidikan di dalam piagam audit. Akibat kedepanya yang dapat ditimbulkan dengan tidak memasukkan dan menjabarkan program tersebut dalam piagam audit, menurut penulis dapat berakibat kepada tidak dilaksanakanya secara maksimal dalam hal perekrutan dan pengembangan individu atau personel divisi SKAI. 62

12 3. Piagam Audit Intern belum menjabarkan program pengendalian mutu. SKAI belum menjabarkan secara jelas mengenai program pengendalian mutu dalam piagam audit intern, namun SKAI sudah melaksanakan pengendalian mutu tersebut yang langsung dibawahi oleh Kepala SKAI. SKAI sebaiknya menjabarkan secara jelas mengenai program pengendalian mutu tersebut dalam piagam audit intern agar program pengendalian mutu tersebut dilaksanakan secara konsisten oleh SKAI, karena piagam audit intern merupakan mandat yang harus dilaksanakan oleh divisi SKAI. Penulis menganggap program pengendalian mutu sangat penting untuk dimasukkan dalam piagam audit intern, hal ini dimaksudkan agar SKAI senantiasa selalu melaksanakan program pengendalian mutu tersebut sehingga terjaminnya kualitas SKAI dalam melaksanakan kinerjanya. Dengan dimasukkanya program tersebut kedalam Piagam Audit Intern diharapkan SKAI akan melaksanakan program tersebut secara berkesinambungan dan berkala. Sesuai dengan SPFAIB, SKAI harus memiliki suatu program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit yang dilakukannya. Evaluasi tesebut terdiri dari: a. Supervisi Supervisi terhadap pekerjaan auditor intern harus dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan adanya kepatuhan terhadap 63

13 standar audit, kebijakan, prosedur dan program audit yang telah disusun. b. Review Intern Auditor intern juga harus melakukan review secara berkesinambungan atas kualitas pekerjan audit yang mereka hasilkan. c. Review Ekstern Untuk menilai mutu operasi SKAI, fungsi audit intern bank harus direview oleh lembaga ektern sekurang-kurangnya sekali dalam 3 tahun. Review ini harus dilaksanakan lembaga ekstern sekurangkurangnya sekali dalam 3 tahun. Review ini harus dilaksanakan oleh lembaga ekstern yang memiliki kompetensi dan independensi dan tidak mempunyai pertentangan kepentingan. Laporan atas review ekstern ini harus memuat pendapat tentang hasil kinerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB serta perbaikan yang mungkin dilakukan. Hasil review tersebut harus disamapaikan pula ke Bank Indonesia. Akibat yang timbul dari tidak menjabarkan hal tersebut adalah akan memungkinkan SKAI tidak konsisten melaksanakan program pengendalian mutu tersebut. Hal ini terlihat SKAI belum melaksanakan reviu intern dengan maksimal yang dapat dilakukan secara selfassesment atau oleh pihak dalam perusahaan yang independent. 64

14 4. Piagam audit belum menyatakan kewenangan audit intern dalam hal meningkatkan dan mengevaluasi manajemen risiko. Kewenangan audit intern dalam hal manajemen risiko belum dinyatakan dalam piagam audit intern. Kewenangan audit intern dalam hal meningkatkan dan mengevaluasi manajemen risiko dapat terlihat dalam aktivitas SKAI dalam kinerjanya dan laporan hasil auditnya. SKAI sebaiknya memberikan pernyataan dalam piagam audit yang disetujui oleh direktur utama dan dewan komisaris mengenai kewenangan audit intern dalam hal meningkatkan dan mengevaluasi manajemen risiko agar dalam kinerjanya SKAI telah memiliki kekuatan untuk melakukan tugasnya yang dalam hal ini berhubungan dengan manajemen risiko. Akibat yang dapat ditimbulkan apabila penrnyataan tesebut tidak dimasukkan dalam SPFAIB, ditakutkan kedepannya manajemen dapat menuntut SKAI karena sesungguhnya selama SKAI belum memasukkanya dalam piagam audit intern, SKAI tidak berhak dan berwenang dalam hal evaluasi manajemen risiko. Dan dengan tidak dimasukkanya hal tersebut dalam piagam audit intern dapat berakibat ketidak-konsistenan SKAI dalam melaksanakan tugasnya dalam hubunganya dengan manajemen risiko. Menurut penulis hal ini penting untuk dinyatakan dalam piagam audit intern, karena ruang lingkup audit intern dalam hal mengevaluasi dan meningkatkan manajemen risiko penting untuk dibatasi, yaitu untuk mengkaji ulang penerapan manajemen risiko dimaksud sudah 65

15 sesuai ketentuan dan praktek tata kelola yang sehat. Auditor intern harus selalu menekankan bahwa manajemen adalah pemilik dan penanggung jawab atas risiko dan control, dan fungsi audit intern hanya sebagai cermin bagi mereka untuk memastikan bahwa yang mereka lakukan telah memenuhi ketentuan dan praktek yang sehat. dengan beberapa catatan sebagai berikut: Pengkajian ulang atas penerapan manajemen risiko, sekurangkurangnya setahun sekali. Frekuensi dan cakupan kaji ulang serta evaluasi perlu ditingkatkan intensitasnya, berdasarkan perkembangan eksposur risiko perusahaan, perubahan pasar, dan metode pengukuran serta pengelolaan risiko. Kaji ulang dan evaluasi terhadap risiko. Membantu manajemen agar terdapat keseragaman bahasa mengenai risiko dan manajemen risiko di seluruh tingkat organisasi perusahaan. 5. Piagam audit intern belum menunjukkan audit berbasis risiko. Dalam Piagam Audit intern PT.Bank ABC belum dicantumkan audit berbasis risiko didalamnya, padahal Divisi SKAI telah melaksanakan audit berbasis risiko dalam penerapannya. Dalam melaksanakan audit intern, auditor telah melaksanakan audit dengan audit berbasis risiko. Namun penulis belum melihat dalam 66

16 piagam audit intern mengenai pernyataan yang mencerminkan bahwa auditor intern dalam melaksanakan kegiatannya harus berdasarkan atau berbasiskan risiko. Hal ini penting untuk dimuat dalam piagam audit untuk menegaskan fungsi audit intern saat ini bukan sebagai fungsi watch dog lagi, karena audit intern merupakan komponen inti dari sebuah struktur manajemen risiko yang efektif, karena beberapa fungsinya dapat menjadi penggerak berfungsinya pengendalian manajemen yang efektif, manajemen risiko yang proaktif, tata kelola korporasi yang solid (good corporate governance), serta pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Dalam hal ini apabila tidak dimuat dalam piagam audit intern kedepannya dimungkinkan akan terjadinya masalah, auditor intern tidak melaksanakan audit berbasis risiko dengan baik dan fungsinya lebih kepada menjadi wacth dog daripada pendamping dan atau mitra manajemen dan juga katalis bisnis. IV.5.2. Perencanaan 1. Perencanaan berdasarkan risk based audit belum maksimal. Dalam menetapkan perencanaan audit, Divisi SKAI PT.ABC belum menerapkan prinsip risk based audit dengan maksimal. Karena sumber daya untuk melaksanakan audit (tenaga, waktu dan biaya) terbatas, tidak mungkin untuk melakukan audit dengan coverage 100%. Keterbatasan ini dapat diminimalisir apabila divisi 67

17 SKAI dalam menetapkan perencanaan audit memakai risk assessment guna menetapkan skala prioritas audit. Perencanaan SKAI berdasarkan risk based audit ini belum maksimal, terlihat dalam perencanaan Divisi SKAI PT.ABC tahun 2007 dimana dalam menetapkan obyek auditan masih belum mempertimbangkan risiko di dalam penetapan obyek audit secara keseluruhan. Penetapan auditan masih terlalu luas dan tidak semua berdasarkan skala prioritas atas risiko. Sebaiknya dalam membuat perencanaan audit, lebih baik mempertimbangkan faktor risiko. Rencana audit disusun untuk dapat memenuhi tujuan audit sebagaimana tercermin dari definisinya. Tujuan audit adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sedang berjalan dan yang akan datang, serta risiko yang melekat didalamnya untuk kemudian mengembangkan rencana audit secara efektif. Hal ini dilakukan agar auditor dapat mengarahkan pemeriksaannya pada risikorisiko yang mendapat perhatian. Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut diperlukan dua tahap dalam proses penyusunan rencana audit, yaitu: A. menemukan risiko apa saja yang ada. Dalam perusahaan yang telah memiliki satuan kerja manajemen risiko, maka auditor intern dapat menggunakan profil risiko yang telah dibuat oleh satuan kerja tersebut. Tetapi ada kalanya audit intern melakukan sendiri pendataan dan penaksiran risiko dimaksud, apalagi dalam 68

18 perusahaan yang belum memiliki satuan kerja manajemen risiko. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah: a. Melakukan reviu pendahuluan, mulai dari corporate plan, rencana kerja dan anggaran perusajaan, rencana kerja dan anggaran cabang, laporan keuangan, ketentuan hukum dan regulasi yang berlaku, system informasi manajemen, kertas kerja audit yang lalu dan lainnya. b. Menetapkan auditan yang mengandung risiko yang perlu diperhatikan. c. Melakukan risk assessment termasuk melakukan wawancara dengan manajemen dari satuan kerja operasional. d. Membahas hasil risk assessment dengan manajemen terkait untuk mendapatkan validasi. e. Menyusun rencana audit. B. Menjalankan tugas audit dalam rangka meyakinkan manajemen bahwa semua risiko yang dapat diidentifikasi telah dimitigasi ketingkat yang dapat diterima. Tahap kedua ini memiliki tiga bagian yang ada kaitannya dengan tahap terdahulu, yaitu: a. Memecah-mecah sebuah satuan kerja menjadi satuan-satuan yang lebih kecil untuk dapat dikelola. Satuan ini disebut juga sebagai satuan layak audit (auditable unit). b. Menentukan auditable unit mana yang perlu diaudit, yang dapat mewakili dalam hal mendapatkan keyakinan bahwa risiko-risko 69

19 utama telah dimitigasi secara memadai. Penentuan ini yang akan menghasilkan rencana audit. c. Melaksanakan tugas audit sesuai rencana yang telah disusun dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari dewan komisaris dan direksi. 2. Dalam perencanaan pembagian kerja auditor dan anggaran sumber daya manusia belum memperhitungkan kemungkinan waktu untuk pendidikan, sakit dan kemungkinan ijin untuk keperluan pribadi. Divisi SKAI belum memperhitungkan kemungkinan waktu untuk pendidikan, sakit dan ijin untuk keperluan pribadi staff divisi SKAI. Apabila Divisi SKAI sudah menerapkan risk based audit, memperhitungkan kemungkinan waktu untuk pendidikan, sakit dan ijin untuk keperluan pribadi staff divisi SKAI perlu untuk dipertimbangkan dan diperhitungkan. Dalam perencanaan SDM, waktu dan anggaran biaya ini merupakan konsekuensi dari jadwal audit yang dibuat. penting sekali untuk mempertimbangkan waktu cuti, pendidikan dan kemungkinan sakit dan ijin untuk kepentingan pribadi para auditornya. Untuk mengatur penggunaan sumber daya yang efisien dan efektif, metode dan teknik pengujian dan validasi risiko harus mengarah kepada materialitas serta tingkat kemungkinan terjadinya risiko. Akibat dari tidak memperhitungkan pertimbangan waktu cuti, pendidikan dan kemungkinan sakit dan ijin untuk kepentingan pribadi 70

20 para auditornya, menurut penulis jumlah hari kerja dalam satu tahun lebih banyak 34 hari dari yang seharusnya. Perhitungan ulang penulis terhadap jumlah hari kerja yang tersedia sebesar 207 hari, sedangkan perhitungan dalam rencana kerja audit intern sebesar 241 hari. Selain itu akibat lainnya adalah banyaknya jumlah auditan yang mundur dan ada auditan yang tidak terlaksana karena jumlah hari kerja yang tersedia ternyata tidak cukup, karena tidak mempertimbangkan waktu cuti, pendidikan dan kemungkinan sakit dan ijin untuk kepentingan pribadi para auditornya. Waktu untuk bekerja digunakan untuk pendidikan, adanya karyawan yang mengambil cuti dalam satu tahun untuk liburan atau urusan pribadinya. Namun semua kemungkinan-kemungkinan tersebut belum diperhitungkan oleh Divisi SKAI PT.Bank ABC. Dalam hal ini penulis mencoba memberikan gambaran perhitungannya sebagai berikut: a. Jumlah hari sesuai kalender = 365 hari b. Dikurangi hari libur sabtu dan minggu = 104 hari- 261 hari c. Dikurangi hari libur besar = 008 hari- 253 hari d. Dikurangi cuti tahunan = 012 hari- 241 hari e. Dikurangi kemungkinan sakit = 010 hari- 231 hari 71

21 Pindahan = 231 hari f. Dikurangi kemungkinan ijin pribadi = 010 hari- g. Dikurangi waktu untuk pendidikan = 014 hari- h. Hari kerja tersedia 1 tahun = 207 hari i. Jam kerja tersedia 1 auditor (207 X 8jam) = jam kerja IV.5.3. Kebijakan 1. Divisi SKAI kekurangan jumlah personil SKAI SKAI kekurangan sumber daya manusia untuk melaksanakan kinerjanya dalam kurun periode 1 tahun. Sebaiknya kepala SKAI secepaatnya mencari tambahan sumber daya manusia agar divisi SKAI mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang direncanakan seefektif mungkin. Auditor intern masih membutuhkan 2 orang untuk mengisi posisi di divisi SKAI. Hal ini terlihat dari banyaknya auditan yang mundur dari jadwal, waktu yang dibutuhkan untuk satu auditan membutuhkan waktu lebih lama dari yang sudah direncanakan, walaupun tidak semua auditan mengalami hal tersebut namun sebagian besar auditan mengalami kemunduran. Hal ini juga terlihat dalam struktur organisasi dimana jumlah staff untuk kelompok audit TSI hanya 1 orang dan belum adanya seseorang yang menempati posisi pemimpin kelompok audit umum. hal ini juga sudah dikemukakan didalam perencanaan 72

22 pembagian kerja auditor dan perencanaan SDM yang ada di dalam Rencana Kerja Divisi Audit Intern (SKAI). terlihat dari realisasi hasil pelaksanaan audit intern divisi SKAI terjadi banyaknya audit yang mundur dan lamanya pelaksanaan lebih lama, selain itu audit kantor cabang bandung tidak dilaksanakan oleh divisi SKAI akibat dari banyaknya kemunduran auditan dan waktu yang dibutuhkan untuk auditan rata-rata lebih lama dari yang dianggarkan. Hasil analisa tersebut dan wawancara kepada kepala dan staff skai disimpulkan bahwa Divisi SKAI kekurangan SDM. Berikut adalah perhitungan kebutuhan minimal tenaga kerja sebagai berikut: Auditor intern yang dibutuhkan = Total beban kerja tersedia hari kerja tersedia Auditor intern yang dibutuhkan = 1386 jam kerja / 207 = 7 orang auditor. Saat ini SKAI baru memiliki 5 orang auditor, jadi minimal auditor intern masih kekurangan 2 orang auditor intern. Divisi SKAI sudah mengusulkan untuk menambah karyawan untuk membantu kinerja divisi SKAI, yang secepatnya akan direalisasikan pada tahun Namun diharapkan divisi SKAI menyaring karyawan baru tersebut dengan ketat sehingga didapatkan karyawan yang mampu dalam bidangnya dan sesuai dengan standar minimum yang telah ditetapkan sebelumnya oleh divisi SKAI. 73

23 IV.5.4. Quality Assurance 1. Mekanisme pelaksanaan pengendalian mutu oleh Divisi SKAI PT.Bank ABC untuk reviu intern masih lemah atau kurang. Divisi SKAI PT.Bank ABC belum melaksanakan pengendalian mutu reviu intern dengan maksimal, selain itu untuk pelaksanaanya Divisi SKAI PT.Bank ABC belum memiliki mekanisme yang jelas untuk reviu intern tersebut. Reviu intern tersebut juga belum dianggarkan dalam Rencana Kerja Divisi Audit intern (SKAI) PT.Bank ABC. Divisi SKAI PT.Bank ABC sebaiknya membuat mekanisme pelaksanaan reviu intern sehingga pelaksanaan reviu intern menjadi terarah dan terlaksana dengan baik. Selain itu Divisi SKAI PT.Bank ABC sebaiknya memasukkan reviu intern kedalam Rencana Kerja Divisi Audit Intern (SKAI) PT.Bank ABC agar reviu intern terjadwal, terencana dan terealisasi dengan baik. Menurut penulis sebaiknya Divisi SKAI PT.Bank ABC membuat mekanisme pelaksanaan reviu intern, hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan reviu intern dapat dilaksanakan dengan baik dan memiliki aturan yang jelas. Setelah memiliki mekanisme dan aturan yang jelas untuk pelaksanaan reviu intern, senjutnya Divisi SKAI menganggarkan reviu intern dalam Rencana Kerja Divisi Audit Intern PT.Bank ABC agar biaya yang dikeluarkan, siapa yang bertanggung jawab, kapan 74

24 dilaksanakan, berapa orang yang ditugaskan untuk reviu intern menjadi jelas dan dapat terealisasi dengan baik dan tepat waktu. Pelaksanaan reviuw ini dapat dilakukan secara self-assesment atau dengan menggunakan pihak intern yang mampu dan independent. Hasil reviu intern ini selanjutnya dibuat laporanya dan diperuntukkan kepada pihak-pihak terkait seperti direktur utama, dewan direksi atau komisaris dan tembusan kepada direktur kepatuhan. Reviu intern dianggap penting untuk dilaksanakan untuk melihat dan menjaga mutu dan kualitas divisi SKAI. Tidak dilaksanakannya reviu intern dengan maksimal berakibat pada sulitnya untuk mengetahui sudah sejauh mana kualitas dan mutu SKAI setiap tahunnya karena pengendalian mutu yang dilaksanakan hanya melalui supervisi dan reviu ekstrnal (dilaksanakan minimal 3 tahun sekali oleh pihak luar perusahaan yang independent). Menurut penulis sebaiknya SKAI melaksanakan reviu intern yang dimana reviu tersebut bisa mengacu kepada quality assessment manual guide yang dikeluarkan oleh IIA (The Institute of Internal Auditor). 75

25 IV.6. Penilaian terhadap Divisi SKAI PT.Bank ABC No PENILAIAN Y T KETERANGAN 1 Apakah misi SKAI terpenuhi dengan baik 2 SKAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama Saat ini posisi DIRUT kosong 3 Skai menyampaikan laporan kepada: 1. Direktur Utama 2. Dewan Komisaris 3. Tembusan kepada Direktur Kepatuhan Tidak ada DIRUT. 4 Kepala SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris 5 SKAI menjabarkan operasionalnya dalam hal: 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Tindak lanjut hasil audit 6 SKAI telah independen dalam melaksanakan tugas 7 Manajemen memberikan dukungan sepenuhnya kepada SKAI agar dapat bekerja bebas tanpa campur tangan dari pihak manapun 8 9 Rotasi secara berkala penugasan pekerjaan kepada para auditor intern Auditor tidak memiliki kepentingan atas obyek atau kegiatan yang diperiksanya Belum maksimal, Pengembangan saat pelaksanaan. 10 Ruang lingkup kegiatan pekerjaan audit SKAI mencakup seluruh aspek dan unsur kegiatan bank secara langsung ataupun tidak langsung 11 Auditor intern memiliki pengetahuan yang memadai untuk bidang tugasnya Relatif, belum merata. 76

26 No PENILAIAN Y T KETERANGAN 12 Kecakapan dalam berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan Belum maksimal 13 Latar belakang auditor intern sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh bank Tidak semua. 14 Auditor intern memiliki pengalaman kerja yang memadai dalam bidang operasional perbankan 15 Auditor intern memiliki sikap yang Objektif 16 Auditor intern telah mematuhi kode etik auditor intern 17 Auditor intern mendapat pelatihan dalam bentuk seminar dan training: 1. in-house training seminars 2. Outside training seminars Terbentur dengan pembiayaan. 18 Apakah SKAI memiliki: 1. Auditor yang profesional 2. Kedudukan yang jelas dalam organisasi 3. Struktur organisasi yang handal 4. Wewenang dan tanggung yang jelas 5. Perencanaan yang matang 6. Kebijakan dan prosedur yang jelas 7.Program pengembangan dan pendidikan profesi 8. Program pengendalian mutu Penerapan perencanaan berbasis risiko masih belum maksimal. Struktur sudah baik, namun masih ada posisi kosong didalamnya. 19 Kepala SKAI dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris 20 SKAI memiliki Piagam Audit Intern Belum menggambakrkan risk based audit. 77

27 No PENILAIAN Y T KETERANGAN 21 Piagam Audit Intern telah memuat 1. Kedudukan SKAI 2. Kewenangan untuk melakukan akses terhadap catatan, karyawan, Sumber daya dan dana serta aset bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan audit 3. Ruang lingkup kegiatan audit intern 4. Penyertaan bahwa auditor intern tidak boleh mempunyai wawanang atau tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan kegiatan operasional dari auditee 22 SKAI telah berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern yang membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup kerjanya 23 SKAI telah membuat perencanaan yang terdiri dari: 1. Penentuan tujuan audit 2. Penentuan skedul kerja audit 3. Anggaran SKAI selama 1 periode 4. Rencana SDM Tidak semua penetapan obyek audit menggunakan skala prioritas risiko. 24 Kepala SKAI membuat dan menyusun kebijakan dan prosedur tertulis 25 Kebijakan dan prosedur tertulis selalu direviu Program rekruitmen dan pengembangan SDM SKAI memuat: 1. Uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi auditor 2. Kriteria auditor yang memenuhi persyaratan 3. rencana pendidikan dan pelatihan profesi berkelanjutan 4. metode penilaian kinerja auditor 5. pengembangan karir auditor Auditor intern telah melaksanakan program pengendalian mutu melalui: 1. Supervisi 2. Reviu intern 3. Reviu Ekstern Rencana pendidikan dan pelatihan profesi tidak terlihat dalam perencanaan. Reviu intern belum maksimal. Belum ada mekanisme yang jelas. Belum dimasukkan dalam perencanaan 78

28 No PENILAIAN Y T KETERANGAN 28 Ruang lingkup pekerjaan audit intern: 1. Penilaian kecukupan Struktur Pengendalian Intern 2. Penilaian efektivitas Struktur pengendalian intern 3. Penilaian kualitas kinerja auditee 4. Evaluasi risiko Pelaksanaan audit SKAI: 1. Persiapan audit 2. Penyusunan program audit 3. Pelaksanaan penugasan audit 4. Pelaporan hasil audit 5. Tindak lanjut hasil audit SKAI telah memiliki Kertas Kerja Audit Banyak audit yang mundur jadwal. Banyak pelaksanaan yang waktunya lebih lama dari yang dianggarkan. 31 Apakah ada prosedur yang jelas untuk penggunaan dan penggandaan kertas kerja audit 32 Apakah ada pengawasan terhadap kertas kerja audit 33 Pengarsipan kertas kerja audit intern: 1. Arsip kini 2. Arsip permanen 3. Arsip kini dan permanen dipisahkan 34 Apakah laporan hasil audit didukung oleh dokumentasi Kertas Kerja Audit dan telah diperiksa oleh kepala SKAI Jumlah SDM cukup Kepatuhan terhadap SPFAIB Tahun 2008 akan melakukan rekruitmen. 79

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit Internal, SPFAIB, dan SKAI Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian pemeriksaan menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER

INTERNAL AUDIT CHARTER Halaman : 1 dari 5 I. PENDAHULUAN Tujuan utama Piagam ini adalah menentukan dan menetapkan : 1. Pernyataan Visi dan Misi dari Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank Woori Saudara 2. Tujuan dan ruang

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

BAB I QUALITY ASSURANCE SATUAN KERJA AUDIT INTERN PADA PT.BANK ABC

BAB I QUALITY ASSURANCE SATUAN KERJA AUDIT INTERN PADA PT.BANK ABC BAB I QUALITY ASSURANCE SATUAN KERJA AUDIT INTERN PADA PT.BANK ABC I.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia usaha perbankan yang semakin pesat dimana tingkat persaingan untuk merebut pangsa pasar

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN 1. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BANK MESTIKA DHARMA, Tbk Kata Pengantar Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 1 BAB I DASAR DAN TUJUAN PEMBENTUKAN 1.1. Dasar Pembentukan 1.1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk,

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH Halaman 1 dari 6 DITETAPKAN OLEH DEDY ROCHIMAT Direktur Utama DISETUJUI OLEH PULUNG PERANGINANGIN Komisaris Utama HARTOPO Komisaris Independen Halaman 2 dari 6 I. PENDAHULUAN Piagam Unit Audit Internal

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3 DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk 2013 Daftar Isi Hal Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 Bab II Pembentukan dan Organisasi 4 Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Prosedur

Lebih terperinci

BAB III DATA PERUSAHAAN

BAB III DATA PERUSAHAAN BAB III DATA PERUSAHAAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Bank ABC berdiri pada tanggal 17 Juli 1990 di Jakarta dengan akta notaries no 153 notaris Drs.H.Saidus Sjahar, SH dan Surat pengesahan SK Mentri

Lebih terperinci

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 1/ 6 /PBI/1999 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 1/ 6 /PBI/1999 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 1/ 6 /PBI/1999 TENTANG PENUGASAN DIREKTUR KEPATUHAN (COMPLIANCE DIRECTOR) DAN PENERAPAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DEWAN KOMISARIS PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK TANGGAL 11 DESEMBER 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 3 2. Fungsi, Tugas dan Tanggung

Lebih terperinci

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: Kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2011 Piagam Internal Audit ini merupakan salah satu penjabaran dari pedoman pelaksanaan

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

Lebih terperinci

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Jakarta, April 2013 PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Halaman 1. PENDAHULUAN 1 a. Profil Perusahaan 1 b. Latar Belakang 1-2 2. PIAGAM KOMITE

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Komite Audit

Pedoman Kerja Komite Audit Pedoman Kerja Komite Audit PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA 1. Penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik Lembaga Pembiayaan Ekspor

Lebih terperinci

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER) PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER) Tujuan Komite Audit PT. Bank Central Asia, Tbk dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan membantu

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK 1 AUDIT CHARTER DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK DAFTAR ISI A. Pengantar 3 B. Audit Charter Divisi Inernal Audit 4 Visi,

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI I. TUJUAN PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI 1. Membantu Dewan Komisaris untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelaksanaan Tata Kelola yang baik (Good Corporate Governance)

Lebih terperinci

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk Guna meningkatkan efektivitas pengawasan, pelaksanaan GCG serta Manajemen Risiko, maka SPI Perseroan telah memiliki Piagam Pengawasan

Lebih terperinci

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR Penjelasan Umum Tata Cara Pengisian Faktor Penilaian Profil BPR Nama BPR * PT. BPR CIPATUJAH JABAR Alamat BPR * JL. RAYA CIPATUJAH RT/RW 009/00 CIPATUJAH, KAB. TASIKMALAYA

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) JULI 2016 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN I... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, Dewan Komisaris ( Dewan ) melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya pengurusan

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.1.1 Visi Visi adalah pandangan ideal keadaan masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan, dan secara potensial

Lebih terperinci

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Ditetapkan di : Jakarta, 1 P a g e DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 3 2. Tujuan 3 3. Organisasi 4 4. Tugas dan Tanggung Jawab 7 5. Wewenang 8 6. Kode Etik

Lebih terperinci

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE A. Komite Audit 1. Dasar pembentukan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan

Lebih terperinci

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027 ASPEK PENILAIAN : PERINGKAT PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS 2 4 5 % A. Komposisi, Kriteria dan Indepensi Dewan Komisaris 2.000% 0.027 Jumlah Dewan Komisaris sekurang-kurangnya tiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri Perbankan merupakan suatu industri yang memiliki risiko usaha yang sangat tinggi, terutama karena melibatkan pengelolaan keuangan masyarakat. Jatuhnya industri

Lebih terperinci

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK -1- LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA

Lebih terperinci

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM - 1 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF-ASSESSMENT) PENERAPAN TATA KELOLA Tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN 2016... 1 A. TRANSPARANSI PELAKSANAAN GCG (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)... 2 1. Pelaksaan Tugas dan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) MARET 2013 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN I... 2 PENDAHULUAN.. 2 1. LATAR BELAKANG 2 2. ISI DAN MISI... 2 3. MAKSUD DAN TUJUAN 2 BAGIAN II....

Lebih terperinci

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012 Posisi Dec 01 REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 01 Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit No. Komponen GCG Nilai Bobot Perolehan Nilai

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk. Halaman = 1 dari 10 PIAGAM Komite Audit PT Malindo Feedmill Tbk. Jakarta Halaman = 2 dari 10 DAFTAR ISI Halaman I. Tujuan 3 II. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 3 III. Hak dan Kewenangan Komite Audit

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Tata Kelola BPR Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot Faktor BPR PT BPR KEPRI BINTAN JL. D.I. Panjaitan KM. IX No.

Lebih terperinci

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

Piagam Unit Komite Audit (Committee Audit Charter ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk. Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk. Pendahuluan Pembentukan Komite Audit pada PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. (Perseroan) merupakan bagian integral dari

Lebih terperinci

% % % % 0.002

% % % % 0.002 ASPEK PENILAIAN : PERINGKAT 1 1 PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS 1 4 5 % A. Komposisi, Kriteria dan Indepensi Dewan Komisaris.000% 0.07 1 Sekurang-kurangnya 1 (satu) anggota Dewan Komisaris

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kondisi eksternal dan internal perbankan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Maksud dan Tujuan 1 III. Visi dan Misi SPI 1 IV. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1 PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1 Pasal 1 Definisi. 1 Pasal 2 Maksud. 2 BAB II VISI DAN MISI. 2 Pasal 3 Visi... 2 Pasal 4 Misi.. 2 BAB III KEDUDUKAN, FUNGSI,

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS I. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta

Lebih terperinci

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/5/DPNP Tanggal 9 April 03 Perihal : Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa - Sumatera Utara - Indonesia SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA AGI ANK PERKREDITAN RAKYAT PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA AGI PR - 1 - Penjelasan Umum Pedoman

Lebih terperinci