BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR. Pelaku terbagi menjadi 3, yaitu Pengunjung, Penyaji, dan Pengelola.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR. Pelaku terbagi menjadi 3, yaitu Pengunjung, Penyaji, dan Pengelola."

Transkripsi

1 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur Studi Aktivitas a. Pengelompokan Aktivitas Pelaku terbagi menjadi 3, yaitu Pengunjung, Penyaji, dan Pengelola. Aktivitas yang dilakukan antara lain : Kelompok Aktivitas Pengunjung Tabel 3.1 Analisa Kegiatan Pengunjung Sumber : analisa pribadi No. Pelaku Aktivitas Waktu Kebutuhan Ruang 1. Pengunjung Tempat Pelatihan 2. Pengunjung Pertunjukan 3. Pengunjung Galeri dan Toko Souvenir Mengenal beragam kesenian tradisional dan kontemporer Mendapat pengajaran teori dan pelatihan seni Membuat kerajinan / hasil karya seni Melihat proses jalannya pengajaran dan pelatihan seni Membeli tiket pertunjukan Melihat acara pertunjukan seni Mengabadikan momen - Melihat pameran hasil karya seni - Membeli souvenir Senin-Minggu R. Pelatihan wayang ( ) orang R. Pelatihan tari R. Pelatihan gamelan R. Pelatihan membatik R. Pelatihan teatrikal puisi R. Pelatihan drama musikal Pendopo Jumat-Minggu Tribun penonton (teater ( ) outdoor) Tribun penonton (teater indoor) Foyer ((teater indoor) Senin-Minggu R. Display ( ) Toko Souvenir 4. Pengunjung Mencari dan membaca Senin-Minggu R. Koleksi Buku 67

2 Perpustakaan buku Meminjam dan mengembalikan buku 5. Pengunjung Cafe - Makan dan minum - Bersantai dan beristirahat - Bercengkrama 6. Pengunjung - Bermain Taman Bermain - Bersantai dan beristirahat Anak dan Taman - Bercengkrama Diskusi ( ) R. Baca Senin-Kamis R. makan ( ) Kasir Jumat-Minggu ( ) Senin-Kamis Area bermain anak ( ) Area duduk Jumat-Minggu Area pejalan kaki ( ) Kelompok Aktivitas Penyaji Tabel 3.2 Analisa Kegiatan Penyaji Sumber : analisa pribadi No. Pelaku Aktivitas Waktu Kebutuhan Ruang 1. Pelatih Kesenian Memberikan pelatihan seni dan konsultasi pada peserta edukasi Senin-Minggu ( ) R. Pelatihan wayang orang R. Pelatihan tari R. Pelatihan gamelan R. Pelatihan membatik R. Pelatihan teatrikal puisi R. Pelatihan drama musikal Pendopo 2. Pemain Pentas (teater indoor) 3. Pemain Pentas (teater outdoor) Mementaskan pertunjukan seni Menyiapkan diri dan berlatih sebelum pementasan dimulai Mementaskan pertunjukan seni Menyiapkan diri dan berlatih sebelum Senin-Kamis Panggung ( ) R. Ganti dan Persiapan Jumat-Minggu R. Latihan ( ) R. Backstage R. Downstage Senin-Kamis Area pementasan ( ) R. Ganti dan Persiapan Jumat-Minggu ( ) 68

3 pementasan dimulai 4. Pemain musik Memainkan musik / mengiringi pentas pertunjukan yang sedang berlangsung 5. Sutradara (teater - Membuat skenario indoor) pertunjukan - Mengarahkan pemain pentas saat berlatih dan pentas 6. Sutradara (teater - Membuat skenario outdoor) pertunjukan - Mengarahkan pemain pentas saat berlatih dan pentas 8. Penata Rias dan - Menyiapkan kostum dan Kostum merias pemain pentas 9. Penata - Menata dekorasi Panggung panggung pertunjukan - Mengkonsep panggung - Menyiapkan dan menyimpan alat-alat keperluan pertunjukan 10. Petugas Ruang - Mengontrol dan mengatur Kontrol cahaya serta suara selama pertunjukan berlangsung 11. Petugas Loket - Melayani transaksi pembelian tiket pertunjukan 12. Pengurus Galeri - Mengangkut barang dari loading dock menuju ruang display - Memasang display hasil karya seni Senin-Kamis ( ) Jumat-Minggu ( ) Senin-Kamis ( ) Jumat-Minggu ( ) Senin-Kamis ( ) Jumat-Minggu ( ) Senin-Kamis ( ) Jumat-Minggu ( ) Senin-Kamis ( ) Jumat-Minggu ( ) Jumat-Minggu ( ) Jumat-Minggu ( ) Senin-Minggu ( ) Area Pemain Musik Panggung R. Backstage R. Downstage Area pementasan R. Ganti dan Persiapan R. Ganti dan Persiapan Gudang Panggung Gudang Loading Dock R. Kontrol R. Loket R. Display R. Pengurus Galeri Loading dock 69

4 13. Penjual Souvenir - Menjual kenangkenangan khas kompleks teater - Menarik minat pengunjung untuk berbelanja 14. Petugas - Melayani peminjaman Perpustakaan dan pengembalian buku - Mencatat data untuk statistik perpustakaan - Menata kembali buku yang telah dibaca / dipinjam pengunjung 15. Juru Masak Cafe - Memasak makanan / membuat minuman yang dipesan pengunjung 16. Pelayan Cafe - Melayani pengunjung - Mendata pemesanan - Mengantarkan pesanan 17. Kasir Cafe - Mengecek, menghitung, dan melayani transaksi pembayaran pengunjung Senin-Minggu ( ) Senin-Minggu ( ) Senin-Kamis ( ) Jumat-Minggu ( ) Senin-Kamis ( ) Jumat-Minggu ( ) Senin-Kamis ( ) Jumat-Minggu ( ) Toko Souvenir Gudang Tempat peminjaman dan pengembalian buku R. Staff Perpustakaan Dapur Ruang makan Ruang Kasir Kelompok Aktivitas Pengelola Tabel 3.3 Analisa Kegiatan Pengelola Sumber : analisa pribadi No. Pelaku Aktivitas Waktu Kebutuhan Ruang 1. Kepala Pengelola Mengawasi pengelolaan kompleks teater Senin-Jumat ( ) R. Kepala Pengelola R. Rapat Memberikan kebijakan pada kegiatan di dalam kompleks 70

5 2. Kepala Administrasi Memimpin rapat bersama seluruh bagian pengelola Bagian Administrasi Mempertanggung jawabkan laporan keuangan kepada kepala pengelola Mengawasi penggunaan biaya operasional Menetapkan besaran gaji pegawai 3. Staff Administrasi Mendata dan menghitung pemasukan serta pengeluaran kompleks teater Memberikan gaji pegawai 4. Petugas Loket - Melayani transaksi pembelian tiket masuk teater Senin-Jumat ( ) Senin-Jumat ( ) Senin-Kamis ( ) Jumat-Minggu ( ) Bagian Marketing 5. Kepala Marketing - Mempertanggung Senin-Jumat jawabkan laporan ( ) pemasaran kepada kepala pengelola - Memimpin strategi pemasaran dan pengelolaannya 6. Staff Marketing - Melakukan pemantauan Senin-Jumat perkembangan minat ( ) pengunjung / masyarakat - Mengembangkan strategi penarikan minat pengunjung pada kompleks teater R. Kepala Administrasi R. Rapat R. Staff Administrasi R. Rapat R. Loket R. Kepala Marketing R. Rapat R. Staff Marketing R. Rapat 7. Staff Promosi dan - Mengembangkan ide dan Senin-Jumat R. Staff Marketing 71

6 Desain konsep promosi untuk ( ) R. Rapat menarik minat pengunjung - Membuat desain brosur / produk yang berhubungan dengan kegiatan promosi Bagian Pelayanan Informasi 8. Kepala - Mempertanggung Senin-Minggu R. Kepala Pelayanan Pelayanan jawabkan pelayanan ( ) Informasi Informasi informasi kepada kepala pengelola 9. Pelayanan - Memberi pelayanan Senin-Minggu R. Pusat Informasi Informasi informasi kepada ( ) pengunjung - Melayani pencarian pengunjung yang hilang 10. Pemandu Tur - Memandu wisatawan Senin-Minggu R. Pelayanan Tur untuk mendapat ( ) informasi lebih lanjut mengenai teater dan isinya 11. Tata Usaha - Mendaftar anggota baru yang ingin bergabung Senin-Jumat ( ) R. Pendaftaran R. Tata Usaha - Mengkoordinir jadwal latihan Bagian Kebersihan 12. Kepala - Mempertanggung Senin-Kamis R. Kepala Kebersihan Kebersihan jawabkan kebersihan ( ) R. Rapat kompleks kepada kepala pengelola Jumat-Minggu ( ) - Memimpin jalannya kegiatan kebersihan 13. Petugas - Membersihkan ruangruang Senin-Kamis R. Janitor Kebersihan (area indoor) dalam kompleks teater ( ) Jumat-Minggu Gudang Tempat pembuangan - Menata perabot pada ( ) sementara 72

7 ruangan - Menyiapkan kembali kebutuhan ruang 14. Petugas - Membersihkan area luar Senin-Kamis R. Janitor Kebersihan (area pada kompleks teater ( ) Gudang outdoor - Memangkas rumput dan Jumat-Minggu Tempat pembuangan menyirami tanaman ( ) sementara 15. Petugas Kamar - Menyediakan kebutuhan Senin-Kamis Mandi kamar mandi (tissue, ( ) pengharum ruangan, Jumat-Minggu sabun cuci tangan) ( ) - Menjaga kebersihan kamar mandi 16. Office Boy - Membersihkan kantor Senin-Jumat pengelola ( ) - Melayani kebutuhan staff dan kepala bagian Bagian Keamanan 17. Satpam Area - Mengawasi keamanan Senin-Minggu dan ketertiban ( ) pengunjung secara ( ) keseluruhan ( ) 18. Satpam - Mengawasi penggunaan Senin-Kamis Kompleks tiap fasilitas yang ada ( ) dalam masing-masing Jumat-Minggu area kompleks ( ) Bagian Utilitas 19. Kepala - Mempertanggung Senin-Kamis Operasional jawabkan operasional ( ) kompleks kepada kepala Jumat-Minggu pengelola ( ) - Memimpin kegiatan operasional mekanik R. Janitor Gudang Tempat pembuangan sementara R. Janitor R Pantry Gudang Tempat pembuangan sementara Pos Satpam Pos Satpam R. Kepala Operasional R. Rapat 20. Petugas - Mengecek dan Senin-Kamis R. Mekanikal 73

8 Mekanikal memperbaiki setiap mesin prasarana yang ada di dalam kompleks ( ) Jumat-Minggu ( ) Gudang Peralatan b. Pengelompokan Ruang Pengelompokan sifat-sifat ruang di dalam kompleks teater : Tabel 3.4 Pengelompokan Sifat Ruang Sumber : analisa pribadi Ruang Sifat Ruang Indoor / Outdoor FASILITAS UTAMA Tempat Pelatihan R. Pendaftaran R. Tata Usaha R. Pelatihan wayang orang R. Pelatihan tari R. Pelatihan gamelan R. Pelatihan membatik R. Pelatihan teatrikal puisi R. Pelatihan drama musikal Publik Privat Semi Publik Semi Publik Semi Publik Semi Publik Semi Publik Semi Publik Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Pendopo Tempat Pelatihan Publik Semi Outdoor Teater Indoor R. Loket Foyer Panggung Tribun Penonton Area Pemain Musik R. Ganti dan Persiapan R. Latihan R. Backstage R. Downstage R. Kontrol R. Penjaga Keamanan Gudang Publik Publik Semi Publik Publik Privat Privat Privat Privat Privat Privat Semi Publik Privat Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor 74

9 Loading dock Privat Indoor Teater Outdoor R. Kontrol R. Ganti dan Persiapan Area pementasan Tribun penonton Privat Privat Semi Publik Publik Indoor Indoor Outdoor Outdoor FASILITAS PENUNJANG Pusat Pengelolaan dan Informasi R. Kepala Pelayanan Informasi R. Pusat Informasi R. Pelayanan Tur R. Loket R. Rapat R. Staff Administrasi R. Kepala Administrasi R. Staff Marketing R. Kepala Marketing R. Kepala Pengelola R. Kepala Kebersihan R. Janitor R. Pantry R. Kepala Operasional R. Mekanikal Gudang Peralatan Privat Publik Publik Publik Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Indoor Galeri R. Display R. Pengurus Galeri Loading dock Publik Privat Privat Indoor Indoor Indoor Perpustakaan Tempat peminjaman dan Publik Indoor pengembalian buku R. Staff Perpustakaan R. Koleksi Buku R. Baca Privat Publik Publik Indoor Indoor Indoor Toko Souvenir R. Display Publik Indoor 75

10 Gudang Privat Indoor Cafe R. Makan R. Dapur Kasir Publik Privat Publik Indoor / Outdoor Indoor Indoor Mushola R. Sholat R. Wudhu Publik Publik Indoor Indoor Taman Bermain Anak dan Taman Diskusi Area bermain anak Area duduk Area pejalan kaki Publik Publik Publik Outdoor Outdoor Outdoor FASILITAS SERVIS Kamar Mandi Kamar mandi wanita Kamar mandi pria R. cuci tangan Publik Publik Publik Indoor Indoor Indoor Pos Satpam Pos Jaga R. Kontrol Keamanan Semi Publik Privat Indoor Indoor Area Parkir Area Parkir Kendaraan Pos Pembayaran Parkir Publik Publik Outdoor Indoor Tempat Pembuangan Sementara Area Pembuangan Semi Publik Outdoor c. Pola Kegiatan Waktu operasional kompleks secara umum : Senin - Kamis : (kegiatan operasional Teater, edukasi, rekreasi) Jumat - Minggu : (kegiatan operasional Teater, edukasi, rekreasi, pelaksanaan seni pertunjukan) 76

11 Gerbang Utama Lokasi Teater Kesenian Pejalan Kaki Parkir Motor Parkir Mobil Parkir Bus Entrance Hall dan Lobby Skema 3.1 Pola Kegiatan Datang Sumber : analisa pribadi Hall dan Lobby Outrance Pejalan Kaki Parkir Motor Parkir Mobil Parkir Bus Lokasi Teater Kesenian Gerbang Utama Skema 3.2 Pola Kegiatan Pulang Sumber : analisa pribadi 77

12 Datang Parkir Membeli tiket Mengikuti Latihan Melihat Pertunjukan Melihat Pameran Membaca & Meminjam buku Makan & Minum di Cafe Bermain & Bersantai BAB, BAK Sholat Membeli Souvenir Mengambil Kendaraan Pulang Skema 3.3 Pola Kegiatan Pengunjung Sumber : analisa pribadi Datang Parkir Lihat Tabel 6. Analisa Kegiatan Pengelola Bekerja Istirahat Bekerja Makan & Minum BAB, BAK Sholat Mengambil Kendaraan Pulang Skema 3.4 Pola Kegiatan Pengelola Sumber : analisa pribadi 78

13 Datang Parkir Melatih kesenian Berlatih untuk pertunjukan Mementaskan seni Menyiapkan Kostum & Merias Pemain Mengontrol Cahaya & Sound Memasang display pameran Menyajikan makanan & minuman Mengiringi pertunjukan Membuat skenario Menata dekorasi panggung Menjual souvenir Menjual tiket Melayani peminjaman buku perpustakaan Makan & Minum BAB, BAK Sholat Mengambil Kendaraan Pulang Skema 3.5 Pola Kegiatan Penyaji Sumber : analisa pribadi 79

14 d. Perhitungan Jumlah Pelaku Perhitungan Jumlah Pengunjung Data Wisatawan Domestik ke Objek Wisata Kota Surakarta Tahun Diagram 3.1 Data Wisatawan Domestik Kota Surakarta Sumber : BPS Kota Surakarta tahun 2015 Data Wisatawan Mancanegara ke Objek Wisata Kota Surakarta Tahun Diagram 3.2 Data Wisatawan Mancanegara kota Surakarta Sumber : BPS Kota Surakarta tahun

15 Hasil rekap total wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara di kota Surakarta :. Total Wisatawan Domestik dan Wisatawan Mancanegara Kota Surakarta Tahun % 10% 17% Th 2010 Th 2011 Th % 21% Th 2013 Th 2014 Tahun Total Wisatawan Presentase % % % % % Diagram 3.3 Total Wisatawan Domestik dan Mancanegara kota Surakarta Sumber : BPS Kota Surakarta tahun 2015 Dari diagram di atas, total jumlah wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang mengunjungi objek wisata di Kota Surakarta dalam kurun waktu 5 tahun terus mengalami pertumbuhan. Dari data yang didapatkan, kenaikan rata-rata wisatawan dapat diperhitungkan dengan cara : Dari perhitungan tersebut, maka angka pertumbuhan wisatawan kota Surakarta sebesar 0.45 juta / tahun ( wisatawan / tahun). Dapat diperkirakan pertumbuhan wisatawan di Kota Surakarta dalam kurun waktu 81

16 4 tahun ke depan (tahun 2020) dapat mencapai 4.7 juta wisatawan. Sehingga perkiraan jumlah wisatawan per harinya adalah : Dari hasil tersebut, maka diperkirakan jumlah pengunjung untuk Teater Kesenian adalah wisatawan / hari (jumlah maksimal pada akhir pekan / hari libur). Sedangkan presentase tujuan wisatawan di kota Surakarta adalah : Jenis Wisata Presentase Minat Wisatawan Wisata Alam 5% Wisata Kuliner 30% Wisata Belanja 30% Wisata Sejarah 10% Wisata Seni dan Budaya 15% Wisata Religi 10% Tabel 3.5 Presentase Tujuan Wisatawan Kota Surakarta Sumber : analisa pribadi Detail Perhitungan Jumlah Pemain Pentas Setiap 1x pertunjukan terdiri dari 3 sesi, dengan tema berganti ganti mengikuti kreatifitas sutradara, pelatih dan pemain pentas, alur pertunjukan : Sesi 1 (20 menit) Pertunjukan Wayang Orang dipadukan seni karawitan (gamelan) Sesi 2 (20 menit) Keberagaman Kesenian dengan pembauran antara seni tari tradisional dan seni tari modern Sesi 3 (20 menit) Pertunjukan Drama Musikal yang dipadukan dengan Teatrikal Puisi Skema 3.6 Pembagian Sesi dalam Satu Pertunjukan Sumber : analisa pribadi 82

17 Pemain Pentas : 1. Pemain Wayang Orang = 20 orang 2. Pemain karawitan (gamelan)= 30 orang Kendang = 1 orang Saron ricik = 2 orang Gong dan kempul = 1 orang Bonang Panembung= 2 orang Bonang = 1 orang Gamelan = 2 orang Bonang Penerus = 1 orang Siter = 1 orang Rebab = 1 orang Demung = 3 orang Kethuk kenong renteng = 1 orang Suling = 1 orang Kethuk kempyang = 1 orang Saron peking = 3 orang Sinden = 9 orang Total pemain karawitan = 30 orang 3. Penari tari tradisional = 20 orang 4. Penari tari modern = 20 orang 5. Drama Musikal = 20 orang 6. Teatrikal puisi = 5 orang Jumlah Pemain pentas bisa brubah-ubah sesuai tema dan kebutuhan pemain Perhitungan Jumlah Penyaji Tabel 3.6 Jumlah Penyaji dalam Kompleks Proyek Sumber : analisa pribadi No. Pelaku Analisa Pelaku Jumlah Pelaku 1. Pelatih Kesenian (wayang orang) (seni tari - Maksimal pelatihan 1x sesi = 20 orang - Waktu pelatihan 2 jam Pelatih Utama = 2 orang 21 83

18 tradisional) (gamelan) (membatik) Asisten Pelatih = 1 orang - Jumlah pelatih kesenian = 7 Kesenian x 3 Pelatih = 21 orang (seni tari modern) (teatrikal puisi) (drama musikal) 2. Pemain Pentas - Pertunjukan Wayang Orang = 20 orang 115 (teater indoor) : - Pemain karawitan (gamelan) = 30 orang (wayang orang) - Penari tari tradisional = 20 orang (seni tari - Penari tari modern = 20 orang tradisional) - Drama Musikal = 20 orang (gamelan) (seni tari modern) (teatrikal puisi) (drama musikal) - Teatrikal puisi = 5 orang 3. Pemain Pentas - Pertunjukan Wayang Orang = 20 orang 115 (teater outdoor) - Pemain karawitan (gamelan) = 30 orang - Penari tari tradisional = 20 orang (jumlah pemain - Penari tari modern = 20 orang sama dengan - Drama Musikal = 20 orang gedung teater) - Teatrikal puisi = 5 orang 4. Sutradara (teater - Koordinator utama dan penyajian 1 indoor) pementasan pertunjukan 5. Sutradara (teater - Koordinator utama dan penyajian 1 outdoor) pementasan pertunjukan 6. Penata Rias dan - Penata Rias Wayang Orang = 3 orang 15 Kostum - Penata Rias Tari Tradisional = 3 orang - Penata Rias tari Modern = 3 orang - Penata Rias Drama Musikal = 3 orang - Penyiap Kostum = 3 orang 8. Penata Panggung - Perancang konsep panggung = 1 orang - Penata Dekorasi = 5 orang - Pengangkut properti dekorasi = 5 orang Petugas Ruang - Petugas Sound = 1 orang 2 Kontrol - Petugas Lighting = 1 orang 10. Petugas Loket - Penjual Tiket Pertunjukan = 2 orang 2 84

19 11. Pengurus Galeri - Mengangkut barang dari loading dock menuju 2 ruang display = 1 orang - Memasang display = 1 orang 12. Penjual Souvenir Terdiri dari 1 toko, sehingga : 3 - Kasir = 1 orang - Pendamping = 2 orang 13. Petugas - Petugas peminjaman dan pengembalian buku 2 Perpustakaan = 1 orang - Penata buku = 1 orang 14. Juru Masak Cafe - Juru Masak = 1 orang 2 - Pembuat Minuman = 1 orang 15. Pelayan Cafe - Mendata pemesanan = 1 orang 3 - Melayani pengunjung dan mengantarkan pesanan = 2 orang 16. Kasir Café - Melayani transaksi pembayaran = 1 orang 1 Total Pelaku 181 Perhitungan Jumlah Pengelola Tabel 3.7 Jumlah Pengelola dalam Kompleks Proyek Sumber : analisa pribadi No. Pelaku Analisa Pelaku Jumlah Pelaku 1. Kepala Pengelola - Pemegang tertinggi pengelolaan kompleks 1 Teater Bagian Administrasi 2. Kepala Administrasi - Pemegang tertinggi wewenang administrasi 1 komplek teater 3. Staff Administrasi - Staff Pembukuan = 1 orang 4 - Perhitungan pemasukan = 1 orang - Perhitungan pengeluaran = 1 orang - Perhitungan gaji pegawai = 1 orang 4. Petugas Loket - Penjual Tiket Masuk = 2 orang 2 Bagian Marketing 5. Kepala Marketing Pemegang tertinggi wewenang pemasaran 1 85

20 komplek teater 6. Staff Marketing - Pengembangan ide pengelolaan = 1 orang 2 - Pengembangan ide pemasaran = 1 orang 7. Staff Promosi dan Desain 8. Kepala Pelayanan Informasi 9. Pelayanan Informasi - Pengembangan ide dan konsep promosi = 1 3 orang - Mendesain brosur, pamflet, produk promosi lainnya = 2 orang Bagian Pelayanan Informasi - Penanggung jawab tertinggi mengenai 1 pelayanan informasi kompleks teater - Petugas Informasi = 1 orang 2 - Cadangan Petugas = 1 orang 10. Pemandu Tur - Maksimal pelayanan 1x sesi = 20 orang 2 - Waktu tour = 1 jam - Jumlah Pemandu yang disediakan = 2 orang 11. Tata Usaha - Mendaftar anggota baru dan mengkoordinir 1 jadwal latihan = 1 orang Bagian Kebersihan 12. Kepala Kebersihan - Penanggung jawab tertinggi mengenai 1 pelayanan kebersihan kompleks teater 13. Petugas Kebersihan (area indoor) 14. Petugas Kebersihan (area outdoor 15. Petugas Kamar Mandi - Menata prasarana = 4 orang 8 - Membersihkan ruangan = 4 orang - Menyapu dan membersihkan bagian outdoor 4 pada komplek = 2 orang - Merawat taman komplek = 2 orang - KM Teater = 2 orang 6 - KM Gedung Latihan = 1 orang - KM Umum = 2 orang - KM Outdoor = 1 orang 16. Office Boy - Petugas Kebersihan Kantor = 1 orang 1 Bagian Keamanan 17. Satpam Area - Area Pertunjukan = 2 orang - Area Pelatihan = 1 orang - Area Kantor = 1 orang - Area Galeri, Toko Sovenir = 1 orang - Area Perpustakaan, Café = 1 orang 7 86

21 - Area Taman = 1 orang 18. Satpam Kompleks - Pintu masuk kompleks = 2 orang 4 - Pintu keluar kompleks = 2 orang Bagian Utilitas 19. Kepala Operasional - Penanggung jawab tertinggi mengenai 1 operasional mekanikal kompleks teater 20. Petugas Mekanikal - Petugas Mekanik = 2 orang 2 Total Pelaku 54 Total keseluruhan penyaji dan pengelola kompleks proyek : 181 penyaji + 54 pengelola = 235 orang Studi Fasilitas Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang dan persyaratan ruang dalam Teater Kesenian diuraikan sebagai berikut : Tabel 3.8 Kebutuhan Ruang dan Persyaratan Ruang Sumber : analisa pribadi No. Nama Ruang Kebutuhan Prasarana Ruang Gedung Pelatihan 1. R. Pendaftaran - Meja dan Kursi Petugas - Lemari Berkas 2. R. Tata Usaha - Meja dan Kursi Petugas - Lemari Berkas Persyaratan Ruang - Ruangan berhubungan langsung dengan R. Tata Usaha - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membaca, dan menulis - Ruangan berhubungan langsung dengan R. Pendaftaran - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membaca, menulis, dan mengerjakan tugas 87

22 3. R. Pelatihan wayang orang - Ruangan Dinding Kaca - Set Soundsystem 4. R. Pelatihan tari - Ruangan Dinding Kaca - Set Soundsystem 5. R. Pelatihan - Set Gamelan gamelan - Set Soundsystem 6. R. Pelatihan - Dingklik membatik - Canting - Tungku Lilil - Pewarna - Anglo dan Wajan - Kain Mori - Gawangan dan Bandul 7. R. Pelatihan - Ruangan Dinding Kaca teatrikal puisi - Set Soundsystem 8. R. Pelatihan drama - Ruangan Dinding Kaca musikal - Set Soundsystem Pendopo 9. Tempat Pelatihan - Set Lampu - Set Audio - Kapasitas ruang untuk 30 orang - Memiliki sirkulasi ruang yang luas - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas latihan - Kapasitas ruang untuk 30 orang - Memiliki sirkulasi ruang yang luas - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas latihan - Kapasitas ruang untuk 30 orang - Memiliki sirkulasi ruang yang luas - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas latihan - Kapasitas ruang untuk 30 orang - Memiliki sirkulasi ruang yang luas - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membatik - Kapasitas ruang untuk 30 orang - Memiliki sirkulasi ruang yang luas - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas latihan - Kapasitas ruang untuk 30 orang - Memiliki sirkulasi ruang yang luas - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas latihan - Merupakan ruangan terbuka - Memiliki kapasitas 300 orang - Memiliki sirkulasi yang luas 88

23 Gedung Teater 10. R. Loket - Meja dan Kursi Petugas - Komputer - Mesin Pencetak Tiket - Mesin Kasir 11. Foyer - Bangku Panjang - Air Conditioner 12. Panggung - Set Lampu - Set Audio Mixing - Lift Panggung - Rotation Panggung - Layar Background LCD - Pengait untuk akrobatik - Tirai Penutup 13. Tribun Penonton - Kursi Penonton - Air Conditioner 14. Area Pemain Musik - Stand Mikrofon - Set Gamelan - Dingklik 15. R. Ganti dan - Kursi Persiapan - Lemari Kostum - Loker Pakaian - Sebagai entrance penonton yang akan memasuki Gedung Teater - Memiliki pembatas akses dengan sirkulasi umum - Memiliki sirkulasi Ruang luas - Menciptakan suasana ruang hangat dan welcome sehingga membuat penonton yang menunggu menjadi betah - Meiliki sirkulasi ruang yang luas - Memiliki sirkulasi downstage (memungkinkan pemain keluar dari bawah panggung) - Memiliki pengaturan cahaya penuh untuk meningkatkan efek dramatis pertunjukan - Berhubungan langsung dengan area orchestra pit - Memiliki kapasitas 1200 penonton - Penonton dapat melihat panggung dari segala sudut pandang penonton - Ruangan tidak bergema - Sirkulasi Ruang Luas - Berada di area panggung sehingga dapat terlihat langsung oleh penonton - Suara yang dihasilkan alat musik dapat terdengar dengan jelas oleh penonton - Ruangan berhubungan langsung dengan Area Pementasan 89

24 - Meja Rias - Cermin 16. R. Latihan - Ruangan Dinding Kaca - Kursi - Dispenser 17. R. Backstage - Kursi - Dispenserr 18. R. Downstage - Kursi - Lemari - Dispenser 19. R. Kontrol - Mesin Operator - Layar LCD - Meja dan Kursi Petugas - Dispenser - Kapasitas ruang untuk 30 orang - Memiliki sirkulasi ruang yang luas - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas merias, berganti kostum - Kapasitas ruang untuk 30 orang - Memiliki sirkulasi ruang yang luas - Ruangan berhubungan langsung dengan Area Panggung - Pencahayaan rendah agar cahaya ruang tidak memantul ke area panggung - Tidak memiliki banyak perabot karena merupakan ruang transisi - Ruangan berhubungan langsung dengan Area Panggung - Pencahayaan rendah agar cahaya ruang tidak memantul ke area panggung - Dilengkapi peralatan mekanikal sehingga hanya pelaku berkepentingan yang dapat masuk - Ruangan dapat melihat seluruh area panggung dengan jelas - Ruangan berhadapan langsung dengan area panggung - Ruangan kedap suara dari ruang luar untuk mendukung kelancaran koordinasi 90

25 20. R. Penjaga - Meja dan Kursi Petugas - Dilengkapi dengan peralatan Keamanan - Dispenser pemadam kebakaran untuk keamanan dan keselamatan 21. Gudang - Lemari / Rak - Memiliki penghawaan yang baik Penyimpanan untuk menjaga agar kelembaban tidak merusak kualitas barang yang disimpan 22. Loading dock - Trolli Pengangkut - Ruangan berhubungan Barang langsung dengan Gudang dan Area Panggung Teater Terbuka 23. R. Kontrol - Mesin Operator - Layar LCD - Meja dan Kursi Petugas - Dispenser - Ruangan dapat melihat seluruh area pementasan dengan jelas - Ruangan berhadapan langsung dengan area pementasan - Ruangan kedap suara dari ruang luar untuk mendukung kelancaran koordinasi 24. R. Ganti dan - Kursi - Ruangan berhubungan Persiapan - Lemari Kostum langsung dengan Area - Loker Pakaian Pementasan - Meja Rias - Cermin - Kapasitas ruang untuk 30 orang - Memiliki sirkulasi ruang yang luas - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas merias, berganti kostum 25. Area Pementasan - Set Lampu - Set Audio Mixing - Merupakan ruang terbuka yang berada di tengah area tribun penonton - Memiliki pengaturan cahaya penuh untuk meningkatkan efek dramatis pertunjukan 26. Tribun Penonton - Bangku Beton - Merupakan ruangan terbuka - Memiliki kapasitas 300 penonton 91

26 - Mengelilingi area pementasan - Sirkulasi Ruang Baik Galeri 27. R. Display - Meja Display - Ruangan berhubungan - Rak Display - Penyangga Lukisan langsung dengan R. Pengurus Galeri dan Loading Dock - Lampu Sorot - Dilengkapi dengan kamera CCTV - Sirkulasi ruangan luas 28. R. Pengurus Galeri - Meja dan Kursi - Ruangan berhubungan - Dispenser langsung dengan R. Display 29. Loading Dock - Trolli Pengangkut - Ruangan berhubungan Barang langsung dengan R. Display Perpustakaan 30. Tempat - Set Komputer - Ruangan berhubungan peminjaman dan - Loker Barang langsung dengan R. Staff pengembalian buku - Lemari / Rak Barang Perpustakaan dan R. Koleksi Buku - Terdapat loker penitipan barang - Sirkulasi luas 31. R. Staff - Meja dan Kursi Petugas - Ruangan berhubungan Perpustakaan - Dispenser langsung dengan Konter peminjaman dan pengembalian buku - Kapasitas ruangan untuk 5 orang 32. R. Koleksi Buku - Rak Buku - Ruangan berhubungan langsung dengan R. Baca dan Konter peminjaman dan pengembalian buku - Dilengkapi dengan kamera CCTV - Sirkulasi ruangan luas 33. R. Baca - Lampu Baca - Ruangan berhubungan - Meja dan Kursi langsung dengan R. Koleksi 92

27 - Air Conditioner Buku - Dilengkapi dengan kamera CCTV - Sirkulasi ruangan luas - Memaksimalkan pencahayaan alami Pusat Pengelolaan dan Informasi 34. R. Kepala - Meja dan Kursi Kerja - Ruangan depat melihat Pengelola - Meja tamu lingkungan kompleks secara - Sofa - Lemari / Rak Berkas keseluruhan - Ruangan tertutup untuk - Set Komputer - Dispenser menjaga tingkat privasi dalam ruangan - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membaca, menulis, dan mengerjakan tugas 35. R. Kepala - Meja dan Kursi Kerja - Ruangan berhubungan Pelayanan - Lemari / Rak Berkas langsung dengan R. Pusat Informasi - Set Komputer Informasi - Dispenser - Ruangan dekat dengan R. Kepala Pengelola - Ruangan tertutup untuk menjaga tingkat privasi dalam ruangan - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membaca, menulis, dan mengerjakan tugas 36. R. Pusat Informasi - Meja dan Kursi Kerja - Ruangan berhubungan - Lemari / Rak Berkas - Mesin Fotokopi - Set Komputer langsung dengan R. Kepala Pelayanan Informasi - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membaca, menulis, dan mengerjakan tugas - Sirkulasi ruang sedang 37. R. Pelayanan Tur - Meja dan Kursi Kerja - Memiliki area tunggu untuk - Bangku Panjang pengunjung menunggu giliran 93

28 - Dispenser - Ruangan dekat dengan entrance 38. R. Loket - Meja dan Kursi Petugas - Sebagai entrance utama - Komputer - Mesin Pencetak Tiket penonton yang akan memasuki Teater Kesenian - Mesin Kasir - Memiliki pembatas akses dengan sirkulasi umum - Sirkulasi Ruang luas 39. R. Rapat - Proyektor - Layar LCD - Meja dan Kursi Rapat - Kapasitas ruangan untuk 20 orang - Sirkulasi ruang luas - Dispenser - Ruangan tertutup untuk menjaga tingkat privasi dalam ruangan - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membaca dan menulis 40. R. Staff - Meja dan Kursi Kerja - Ruangan berhubungan Administrasi - Lemari / Rak Berkas - Set Komputer - Printer langsung dengan R. Kepala Administrasi - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membaca, menulis, dan mengerjakan tugas - Sirkulasi ruang sedang 41. R. Kepala - Meja dan Kursi Kerja - Ruangan berhubungan Administrasi - Lemari / Rak Berkas langsung dengan R. Staff - Brankas Administrasi - Set Komputer - Ruangan dekat dengan R. - Dispenser Kepala Pengelola - Ruangan tertutup untuk menjaga tingkat privasi dalam ruangan - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membaca, menulis, dan mengerjakan tugas 42. R. Staff Marketing - Meja dan Kursi Kerja - Ruangan berhubungan - Lemari / Rak Berkas langsung dengan R. Kepala 94

29 - Set Komputer - Printer - Mesin Fotokopi 43. R. Kepala - Meja dan Kursi Kerja Marketing - Lemari / Rak Berkas - Set Komputer - Dispenser 44. R. Kepala - Meja dan Kursi Kerja Kebersihan - Lemari / Rak Berkas - Dispenser 45. R. Janitor - Peralatan Kebersihan - Lemari Peralatan - Meja dan Kursi - Loker Barang 46. R. Pantry - Meja Kompor - Kompor - Peralatan Masak - Meja Makan - Rak Piring - Wastafel cuci piring Marketing - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membaca, menulis, dan mengerjakan tugas - Sirkulasi ruang sedang - Ruangan berhubungan langsung dengan R. Staff Marketing - Ruangan dekat dengan R. Kepala Pengelola - -Ruangan tertutup untuk menjaga tingkat privasi dalam ruangan - Pencahayaan ruangan untuk aktivitas membaca, menulis, dan mengerjakan tugas - Ruangan berhubungan langsung dengan R. Janitor - Ruangan tertutup untuk menjaga tingkat privasi dalam ruangan - Ruangan berhubungan langsung dengan gudang peralatan - Ruangan dekat dengan R. kepala Kebersihan - Kapasitas ruangan untuk 20 orang - Memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami - Memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami - Kapasitas ruangan untuk 10 orang - Memiliki ventilasi penghawaan agar panas dan asap dari 95

30 - Tempat sampah proses memasak dapat bersirkulasi dengan baik - Memiliki saluran pembuangan air yang baik 47. R. Kepala - Meja dan Kursi Kerja - Ruangan berhubungan Operasional - Lemari / Rak Berkas langsung dengan R. Mekanika - Dispenser - Ruangan tertutup untuk menjaga tingkat privasi dalam ruangan 48. R. Mekanikal - Meja dan Kursi - Memiliki penghawaan yang baik - Peralatan Mekanik untuk menjaga kelembaban - Lemari / Rak Barang tidak merusak peralatan yang disimpan - Ruangan berhungan langsung dengan R. Kepala Operasional - Sirkulasi ruangan sedang 49. Gudang Peralatan - Lemari / Rak Barang - Memiliki penghawaan yang baik untuk menjaga agar kelembaban tidak merusak peralatan yang disimpan - Ruangan berhubungan langsung dengan R. Janitor Tempat Pembuangan Sementara 50. Tempat - Truk Sampah - Pola sirkulasi menuju tempat Pembuangan pembuangan sementara Sementara berbeda dengan sirkulasi pengunjung - Memiliki akses langsung dengan pintu keluar untuk mengangkut sampah Toko Souvenir 51. R. Display - Rak display - Meja display - Bangku panjang - Meja Kasir - Memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami - Memiliki sirkulasi ruang yang baik - Ruangan ditutup dengan 96

31 dinding kaca 52. Gudang - Rak / Lemari - Memiliki penghawaan yang baik Penyimpanan untuk menjaga agar kelembaban tidak merusak kualitas barang yang disimpan Café 53. R. Makan - Meja dan Kursi makan - Wastafel pengunjung - Tempat sampah - Memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami - Memiliki sirkulasi ruang yang baik 54. R. Dapur - Meja dapur - Peralatan masak - Memiliki ventilasi penghawaan agar panas dan asap dari - Lemari penyimpanan proses memasak dapat - Lemari es bersirkulasi dengan baik - Rak piring - Memiliki cooker hood - Wastafel cuci piring (penghisap asap dapur) untuk - Tempat sampah mengurangi asap hasil memasak - Memiliki saluran pembuangan air yang baik 55. Kasir - Meja dan Kursi Kasir - Ruangan berada di dekat pintu keluar café dan R. Makan untuk memudahkan transaksi pembayaran Mushola 56. R. Sholat - Rak Sepatu - Lemari Barang - Karpet - Speaker dan Mikrofon - Memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami - Berkapasitas 50 orang - Dekat dengan kamar mandi outdoor 57. R. Wudhu - Wastafel - Keran cuci - Memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami - Dekat dengan kamar mandi outdoor - Berupa ruangan memanjang yang terdiri dari beberapa keran 97

32 Kamar Mandi 58. Kamar mandi - Kloset wanita - Penggantung tas / pakaian 59. Kamar mandi pria - Kloset - Penggantung tas / pakaian 60. R. Cuci Tangan - Tempat tissue - Wastafel - Cermin - Kotak sabun - Pengering tangan Pos Satpam 61. Pos Jaga - Meja dan Kursi Petugas - Dispenser 62. R. Kontrol - Meja dan Kursi Petugas Keamanan - Layar LCD untuk memantau CCTV Area Parkir 63. Area Parkir - Palang Pintu Otomatis Kendaraan - Mesin karcis otomatis untuk wudhu - Memiliki saluran pembuangan air yang baik - Memaksimalkan penghawaan alami - Terdapat pegangan yang ditujukan bagi lansia / difabel - Dalam 1 kamar mandi terbagi menjadi beberapa bilik - Memaksimalkan penghawaan alami - Terdapat pegangan yang ditujukan bagi lansia / difabel - Dalam 1 kamar mandi terbagi menjadi beberapa bilik - Memaksimalkan penghawaan alami - Berupa ruangan memanjang yang terdiri dari beberapa wastafel sekaligus - Memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami - Dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran untuk keamanan dan keselamatan - Memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami - Terhubung dengan CCTV sebagai sarana pengawasan kompleks - Memiliki sirkulasi ruang yang memadai - Memiliki kapasitas yang cukup 98

33 untuk menampung kendaraan pengunjung dan pengelola 64. Pos Pembayaran - Meja dan Kursi Petugas - Ruangan dekat dengan Pos Parkir - Set Komputer Jaga di pintu keluar area komplek Taman Bermain Anak dan Taman Diskusi 65. Area Bermain Anak - Lampu Taman - Area dikelilingi tanaman dan - Permainan Anak pepohonan rindang untuk mendukung iklim mikro - Terdapat beberapa permainan anak-anak sebagai wahana rekreasi 66. Area Duduk - Lampu Taman - Area dikelilingi tanaman dan - Bangku Taman pepohonan rindang untuk - Meja Taman - Gazebo mendukung iklim mikro - Area berada di ruangan outdoor dan beralaskan rumput 67. Area Pejalan Kaki - Lampu Taman - Area dikelilingi tanaman dan pepohonan rindang untuk mendukung iklim mikro - Area berupa pedestrian di antara rerumputan - Area berupa linear yang mengelilingi area duduk dan area bermain anak Deskripsi Ruang Deskripsi ruang dalam Teater Kesenian diuraikan sebagai berikut : Tabel 3.9 Deskripsi Ruang Sumber : analisa pribadi No. Nama Ruang Deskripsi Ruang FASILITAS UTAMA 1. Tempat Pelatihan Merupakan gedung yang digunakan sebagai tempat pelatihan wayang orang, seni tari tradisional, gamelan, 99

34 membatik, seni tari modern, teatrikal puisi, dan drama musikal. Gedung ini merupakan salah satu fasilitas edukasi yang terdapat di area Teater Kesenian. Anakanak dan pengunjung dapat lebih mengenal dan mempelajari lebih dalam mengenai beragam kesenian tradisional maupun kesenian kontemporer yang ada di Kota Surakarta. Masing-masing ruang dilengkapi dengan fasilitas khusus yang menunjang fungsi ruang tersebut. 2. Pendopo Merupakan area yang digunakan sebagai tempat pelatihan yang membutuhkan area outdoor. Tempat ini juga dapat digunakan sebagai tempat pertemuan, pementasan pertunjukan atau bahkan sebagai tempat resepsi pernikahan. Pendopo dibangun dua tingkat tangga lebih tinggi dari jalan yang mengitari bangunan untuk memberikan efek megah pada pendopo. Atap pendopo di desain dengan menggunakan atap joglo yang pada bagian interiornya terdapat detail-detail arsitektur lokal Surakarta. Masing-masing saka penyangga pada pendopo memiliki detail ukiran yang semakin menonjolkan kearifan lokal kota Surakarta. Pendopo dilengkapi dengan set lighting yang memadai untuk mendukung aktivitas yang ada di dalamnya. 3. Teater Indoor Gedung yang digunakan sebagai tempat pementasan beragam kesenian tradisional maupun kesenian kontemporer. Gedung teater memiliki area panggung dan auditorium yang berbentuk proscenium. Pada area panggung terdapat area khusus para pemain musik agar tidak saling terganggu aktivitasnya dengan para pemain pentas. Area panggung dilengkapi dengan teknologi lift hidrolik panggung, revolve stage / panggung berputar, Overstage Machinery, Lampu Overstage dan Side stage, serta Stage Background LED Display yang menjadikan pertunjukan lebih spektakuler. Pada area panggung juga terdapat kolam yang memberi efek seperti sungai yang 100

35 mengalir. Kolam tersebut memberikan efek dramatis saat pertunjukan berlangsung. Kolam tersebut dapat menyemburkan air dan ditutup bila tidak diperlukan. 4. Teater Outdoor Selain area pementasan yang bersifat indoor, Teater Kesenian di Surakarta juga menyediakan area pementasan outdoor yang disebut sebagai teater terbuka. Teater ini lebih bersifat merakyat dan lebih menyatu dengan alam sekitar karena sifatnya yang outdoor dan kursi penonton yang berbentuk tribun dan terbuat dari beton yang dlapisi stonewalk. Area sekeliling teater diberi pepohonan rindang sehingga menciptakan suasana sejuk dan pada siang hari para penonton tidak akan terpapar sinar matahari secara berlebihan. Teater ini dilengkapi dengan set lighting untuk mendukung pertunjukan seni yang dipentaskan. 5. Pusat Pengelolaan dan Informasi FASILITAS PENUNJANG Area Pusat Pengelolaan dan Informasi merupakan area yang berisi ruangan ruangan penting para pengelola teater. Area ini merupakan area bagi kepala pengelola, bagian administratif, bagian marketing, bagian operasional bangunan, bagian kebersihan bangunan, ruang rapat para pengelola, dll. 6. Galeri Selain dapat mempelajari lebih dalam mengenai beragam kesenian tradisional dan kesenian kontemporer, para pengunjung juga dapat menikmati pameran hasil karya seni dari para seniman dan para pengunjung yang berlatih pada Teater Kesenian. Di Galeri ini pengunjung terutama anak-anak akan dikenalkan alat-alat yang digunakan untuk membatik, berbagai macam jenis gamelan, perlengkapan bermain wayang, macam-macam jenis wayang, perlengkapan menari baik tari tradisional maupun tari modern, serta keseruan drama musikal. Tidak hanya dapat menikmati pameran hasil karya seni, tetapi 101

36 pengunjung juga dapat menikmati video dari masingmasing karya seni untuk semakin memperjelas pengetahuan mereka mengenai beragam kesenian tradisional dan kontemporer. Untuk menghilangkan kejenuhan pengunjung terutama anak-anak, ruang-ruang galeri ini di desain tidak monoton. Saat memasuki galeri, para pengunjung akan merasakan berada pada satu suasana tertentu yang khas dengan kesenian yang sedang dipamerkan. Kemudian para pengunjung akan berjalan melewati semacam goa buatan untuk menuju ke pameran karya seni selanjutnya. Galeri ini juga memiliki ruangan semi outdoor yang beralaskan rerumputan sebagai tempat pameran lainnya. Dengan terdapat berbagai macam suasana ruang pameran, maka para pengunjung akan betah berlama-lama menikmati hasil karya seni yang disediakan. 7. Perpustakaan Untuk menambah wawasan baik para pengunjung maupun para seniman yang berada di Teater Kesenian, maka disediakannya perpustakaan. Perpustakaan ini berukuran tidak terlalu besar karena hanya sebagai fasilitas pelengkap saja. Pada area perpustakaan juga dilengkapi dengan fasilitas wifi sehingga selain membaca buku dan saling bertukar pikiran, para pengunjung dan para seniman juga dapat mengakses internet untuk mengembangkan wawasan mereka. Pada bagian luar perpustakaan didesain berbatasan langsung dengan taman diskusi yang ditumbuhi pepohonan rindang. Sehingga para pengunjung dan para seniman dapat membaca buku sekaligus dapat berdiskusi bertukar pikiran dengan didukung suasana yang asri dan sejuk. 8. Toko Souvenir Bagi para wisatawan, memberi cinderamata kepada kerabat saat berpergian merupakan hal yang penting. Pada Teater Kesenian juga menyediakan toko yang menjual macam-macam souvenir hasil karya seni khas 102

37 Surakarta seperti kain batik, miniatur gamelan, lukisan, wayang kulit, dll. 9. Cafe Setelah menghabiskan banyak waktu untuk berjalan, menikmati pertunjukan, dan melihat pameran kesenian, para pengunjung yang lelah dan lapar dapat menikmati makanan dan minuman di Cafe. Cafe ini didesain dengan memadukan unsur alami dengan unsur tradisional khas Surakarta yang diwujudkan pada desain bangunan. Dengan memberikan aksen detail pada interior bangunan, serta menciptakan suasana cafe layaknya suasana di rumahan, maka akan memberikan kesan nyaman, ramah, dan hangat bagi para pengunjung. 10. Tempat Bermain Anak dan Taman Diskusi Sebagai tempat hiburan lainnya bagi para pengunjung khususnya anak-anak, Teater Kesenian menyediakan tempat bermain bagi anak-anak dan taman diskusi bagi para pengunjung. Pada taman bermain terdapat banyak macam mainan anak-anak seperti ayunan, rumah tangga, jungkat-jungkit, papan luncur, bak pasir, dll. Sambil mengawasi anak-anak yang sedang bermain, orang tua dapat ikut menemani anak-anak bermain ataupun mengawasinya dari area sekitar taman bermain. Di sekitar taman bermain terdapat meja dan kursi taman untuk bersantai dan menikmati suasana sekitar. Selain itu pada taman diskusi juga terdapat meja bundar serta kursi-kursi yang mengitarinya sebagai area para pengunjung untuk sekedar duduk mengobrol ataupun berdiskusi. Pada area tempat bermain anak dan taman diskusi terdapat banyak pepohonan rindang dan beralaskan rerumputan hijau sehingga memberikan nuansa asri dan kesejukan alami bagi para pengunjung di area ini. FASILITAS SERVIS 11. Mushola Indonesia merupakan Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Dengan demikian, Teater Kesenian juga menyediakan fasilitas bagi para pengunjung, pengelola, serta karyawan Teater Kesenian 103

38 13. Tempat Pembuangan Sementara untuk beribadah. Mushola tersebut memiliki kapasitas 50 orang dan dilengkapi dengan ruang wudhu. Dalam satu kompleks Teater Kesenian pasti akan menghasilkan banyak sampah yang berasal dari berbagai area, seperti area pertunjukan, area pelatihan, area pengelolaan, area cafe, area taman bermain dan taman diskusi, dll. Dengan demikian perlu adanya tempat pembuangan sementara di dalam Teater Kesenian yang berfungsi sebagai tempat dikumpulkannya sampahsampah yang berasal dari berbagai area tersebut yang kemudian baru akan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Dengan adanya tempat pembuangan sementara, maka akan lebih efisien waktu dan efektif bagi proses pembuangan sampah di kompleks Teater Kesenian. Tempat pembuangan sementara ini merupakan area terbuka sehingga bau menyengat dari sampah yang dihasilkan dapat langsung terbawa udara Pola Hubungan Antar Ruang Galeri KM Perpustakaan Tempat Pelatihan Ruang Genset Pusat Pengelolaan Teater Indoor Toko Souvenir KM Cafe Area Parkir Loket Masuk Taman Bermain Teater Terbuka Mushola Area Outdoor Pendopo KM Ruang Publik Ruang Privat Ruang Servis Skema 3.6 Sirkulasi Ruang Makro Sumber : analisa pribadi 104

39 R. Pusat Informasi R. Pelayanan Tur KANTOR PENGELOLA R. Kepala Pengelolaan R. Kepala Kebersihan R. Administrasi R. Rapat Kamar Mandi R. Marketing R. Mekanikal R. Janitor R. Pantry Gudang Peralatan Ruang Publik Ruang Privat Ruang Servis Skema 3.7 Sirkulasi Ruang Mikro Kantor Pengelola Sumber : analisa pribadi TEMPAT PELATIHAN KM Outdoor R. Pendaftaran Pendopo R. TU R. Pelatihan Wayang Orang R. Pelatihan Membatik R. Pelatihan Tari R. Pelatihan Teatrikal KM Indoor R. Pelatihan Gamelan R. Pelatihan Drama Musikal Ruang Publik R. Semi Publik Ruang Privat Area Outdoor Ruang Servis Skema 3.8 Sirkulasi Ruang Mikro Tempat Pelatihan Sumber : analisa pribadi 105

40 TEATER INDOOR DAN OUTDOOR Kamar Mandi Outdoor TEATER OUTDOOR Area Panggung R. Ganti dan Persiapan Tribun Penonton R. Kontrol R. Ganti dan Persiapan R. Loket Area Pemain Musik Panggung R. Latihan R. Backstage Foyer Tribun Penonton R. Downstage R. Kontrol Kamar Mandi Loading Dock R. Keamanan Gudang TEATER INDOOR Ruang Publik Ruang Privat Ruang Servis Skema 3.9 Sirkulasi Ruang Mikro Teater indoor dan Outdoor Sumber : analisa pribadi 106

41 R. Koleksi Buku Loker Tempat Peminjaman dan Pengembalian PERPUSTAKAAN Ruang Publik Ruang Privat Kamar Mandi R. Baca R. Staff Perpustakaan Skema 3.10 Sirkulasi Ruang Mikro Perpustakaan Sumber : analisa pribadi Ruang Servis Studi Besaran Ruang Besaran Ruang terdiri dari besaran perabot dan aktivitas dimana perhitungannya mengikuti standar dari buku Data Arsitek Jilid 1 & 2 karya Ernest Neuferd Besaran Ruang = Luasan Perabot + Luasan Gerak + Sirkulasi Ruang Standar sirkulasi yang digunakan = 30% Tabel 3.10 Studi Besaran Ruang Sumber : analisa pribadi FASILITAS UTAMA TEMPAT PELATIHAN R. Pendaftaran Kegiatan : Mendata (20%), Mengantri (50%), Kapasitas : 2 petugas + 20 pengunjung Duduk (30%) Sirkulasi : 20% + 30% + 50% = 100% Perabot : Meja Panjang (2), Kursi kerja (2), Kursi panjang (2) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm 107

42 Kegiatan : Mendata (20%), Duduk (30%) = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 2)+(L. kursi kecil x 2)+(L. kursi panjang x 2)+(L. 1 orang x 20) +100% luas = (1.2m x 0.9m x 2)+(0.45m x 0.5m x 2)+(1.6m x 0.7 x 2)+(0.77 m 2 x20) +100% luas = 2.16m m m % luas = (100% x 20.25) = 40.5 m 2 R. Tata Usaha Kapasitas : 1 petugas Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Meja Panjang (1), Kursi kerja (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = L. meja + L. kursi + L. 1 orang + 50% luas = (1.2m x 0.9m)+(0.45 x 0.5) % luas = 1.08m m % luas = (50% x 2.075) = 3.11 m 2 R. Pelatihan wayang orang Kegiatan : Menari (20%), Duduk (30%), Kapasitas : 3 pelatih + 20 pengunjung Berjalan (20%) Sirkulasi : 20% + 30% + 20% = 70% Perabot : Lemari Perlengkapan (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = ,5 cm 2 = 1.53 m 2 Kebutuhan luas total : = L. lemari + (L. 1 orang x 23) + 70% luas = (1.2m x 0.5m) + (1.53 m 2 x 23) + 70% luas = 0.6m m % luas = (70% x 35.79) = m 2 R. Pelatihan tari Kegiatan : Menari (20%), Duduk (30%), Kapasitas : 3 pelatih + 20 pengunjung 108

43 Berjalan (20%) Sirkulasi : 20% + 30% + 20% = 70% Perabot : Lemari Perlengkapan (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = ,5 cm 2 = 1.53 m 2 Kebutuhan luas total : = L. lemari + (L. 1 orang x 23) + 70% luas = (1.2m x 0.5m) + (1.53 m 2 x 23) + 70% luas = 0.6m m % luas = (70% x 35.79) = m 2 R. Pelatihan gamelan Ukuran Gamelan Kegiatan : Main gamelan dan Duduk (30%) Sumber : ma3dhy.blogspot.co.id Kapasitas : 3 pelatih + 30 pengunjung Sirkulasi : 30% Perabot : Kendang (1),Gong dan kempul (1), Bonang (1), Bonang Penerus (1), Rebab (1), Demung (3), Suling (1), Saron peking (3), Saron ricik (2), Bonang Panembung (2), Gamelan (2), Siter (1), Kethuk kenong renteng (1), Kethuk kempyang (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar bersila) x (lebar duduk) = 75 cm x 62.5 cm = 4.687,5 cm 2 = 0.47 m 2 Kebutuhan luas total : = L. gamelan total + (L. 1 orang x 33) + 30% luas = ((Kendang x 1)+(Gong dan kempul x1)+(bonang x 1)+(Bonang Penerus x 1)+(Rebab x 1)+(Demung x 3)+(Suling x 1)+(Saron peking x 3)+(Saron ricik x1)+(bonang Panembung x 2)+( Gamelan x 2)+(Siter x 1)+(Kethuk kenong renteng x 1)+(Kethuk kempyang x 1)+(L. 1 orang x 33) + 30% luas) = ( ) + (

44 m 2 x 33) + 30% luas = 42.64m m % luas = (30% x 58.15) = = m 2, dibulatkan 75.6m 2 R. Pelatihan membatik Kegiatan : Duduk dan membatik (30%), Berjalan (20%) Kapasitas : 3 pelatih + 20 pengunjung Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Rak Perlengkapan (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = ½ x (3.14 x 75cm x 75cm) = 8.831,25 cm 2 = 0.88 m 2 Kebutuhan luas total : = L. rak + (L. 1 orang x 23) + 50% luas = (2m x 0.9m) + (0.88 m 2 x 23) + 50% luas = 1.8m m % luas = (50% x 22.04) = m 2 R. Pelatihan teatrikal puisi Kegiatan : Duduk (30%), Berjalan (20%) Kapasitas : 3 pelatih + 20 pengunjung Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Lemari Perlengkapan (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = ,5 cm 2 = 1.53 m 2 Kebutuhan luas total : = L. lemari + (L. 1 orang x 23) + 50% luas = (1.2m x 0.5m) + (1.53 m 2 x 23) + 50% luas = 0.6m m % luas = (70% x 35.79) = m 2 R. Pelatihan drama musikal Kegiatan : Menari (20%), Duduk (30%), Kapasitas : 3 pelatih + 20 pengunjung Berjalan (20%) Sirkulasi : 20% + 30% + 20% = 70% 110

45 Perabot : Lemari Perlengkapan (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = ,5 cm 2 = 1.53 m 2 Kebutuhan luas total : = L. lemari + (L. 1 orang x 23) + 70% luas = (1.2m x 0.5m) + (1.53 m 2 x 23) + 70% luas = 0.6m m % luas = (70% x 35.79) = m 2 PENDOPO Tempat Pelatihan Kegiatan : Menari (20%), Duduk (30%), Kapasitas : 300 pengunjung Berjalan (20%) Sirkulasi : 20% + 30% + 20% = 70% Perabot : - Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = ,5 cm 2 = 1.53 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 300) + 70% luas = (1.53 m 2 x 300) + 70% luas = 459m 2 + (70% x 459) = = m 2 HALL DAN LOKET MASUK Kegiatan : Mendata (20%), Mengantri (50%), Kapasitas : 2 petugas pengunjung Duduk (30%) Sirkulasi : 20% + 30% + 50% = 100% Perabot : Meja Panjang (2), Kursi kerja (2), Kursi panjang (6) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : 111

46 = (L. meja x 2)+(L. kursi kecil x 2))+(L. kursi panjang x 2)+(L. 1 orang x 300) +150% luas = (1.2m x 0.9m x 2)+(0.45 x 0.5 x 2)+(1.6 x 0.7 x 6)+(0.77 m 2 x 300) +150% luas = 2.16m m % luas = (100% x ) = m 2 TEATER INDOOR R. Loket Pertunjukan Kegiatan : Mendata (20%), Mengantri (50%), Kapasitas : 2 petugas pengunjung Duduk (30%) Sirkulasi : 20% + 30% + 50% = 100% Perabot : Meja Panjang (2), Kursi kerja (2) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 2)+(L. kursi x 2)+(L. 1 orang x 100) + 100% luas = (1.2m x 0.9m x 2)+(0.45 x 0.5 x 2)+(0.77 m 2 x 100) +100% luas = 2.16m m % luas = (100% x 79.61) = m 2 Kegiatan : Berjalan (20%), Berkeliling (50%), Duduk (30%) Foyer Kapasitas : 2 petugas pengunjung Sirkulasi : 20% + 30% + 50% = 100% Perabot : Kursi panjang (4) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = L. kursi x 4)+(L. 1 orang x 100) + 100% luas = (1.6m x 0.7m x 4)+(0.77 m 2 x 100) +100% luas = 4.48m % luas = (100% x 81.84) = m 2 112

47 Panggung Kegiatan : Menari (20%), Duduk (30%), Kapasitas : 115 pemain Berjalan, berlari, berputar (50%) Sirkulasi : 20% + 30% + 50% = 100% Perabot : - Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = ,5 cm 2 = 1.53 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 115) + 100% luas = (1.53 m 2 x 115) + 100% luas = m 2 + (100% x ) = m 2 Tribun Penonton Kegiatan : Duduk dan menonton pertunjukan Kapasitas : 1000 pengunjung (30%), Berjalan (20%) Sirkulasi : 50% Perabot : Kursi (1000) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar kursi) x (panjang kursi + jarak kursi) = 50cm x (50cm + 45cm) = 4750cm 2 = 0,475 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 1000) + 50% luas = (0.475 m 2 x 1000) + 50% luas = (50% x 475) = m 2 Area Pemain Musik 113

48 Kegiatan : Main gamelan dan Duduk (30%) Ukuran Gamelan Kapasitas : 30 pemain Sumber : ma3dhy.blogspot.co.id Sirkulasi : 30% Perabot : Kendang (1),Gong dan kempul (1), Bonang (1), Bonang Penerus (1), Rebab (1), Demung (3), Suling (1), Saron peking (3), Saron ricik (2), Bonang Panembung (2), Gamelan (2), Siter (1), Kethuk kenong renteng (1), Kethuk kempyang (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar bersila) x (lebar duduk) = 75 cm x 62.5 cm = 4.687,5 cm 2 = 0.47 m 2 Kebutuhan luas total : = L. gamelan total + (L. 1 orang x 30) + 30% luas = ((Kendang x 1)+(Gong dan kempul x1)+(bonang x 1)+(Bonang Penerus x 1)+(Rebab x 1)+(Demung x 3)+(Suling x 1)+(Saron peking x 3)+(Saron ricik x1)+(bonang Panembung x 2)+( Gamelan x 2)+(Siter x 1)+(Kethuk kenong renteng x 1)+(Kethuk kempyang x 1)+(L. 1 orang x 33) + 30% luas) = ( ) + (0.47 m 2 x 33) + 30% luas = 42.64m m % luas = (30% x 56.74) = = m 2, dibulatkan 73.76m 2 R. Ganti dan Persiapan Kegiatan : Duduk sambil merias (30%), Kapasitas : 15 penata pemain Berjalan berganti kostum (20%) Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Lemari Perlengkapan (2), Loker baju (2), kursi rias (115) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = ,5 cm 2 = 1.53 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. lemari x 2)+(L.loker x 2)+( L kursi x 115)+(L. 1 orang x 130) + 50% luas = (1.2m x 0.5m x 2) + (1m x 0.5m x 2) + (0.45m x 0.5m x 115) + (1.53 m 2 x 130) + 50% luas = 1.2m 2 + 1m m % luas = (50% x ) = m 2 114

49 Kegiatan : Duduk menunggu (30%) R. Backstage Kapasitas : 115 pemain Sirkulasi : 30% Perabot : - Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175 cm x 86 cm = cm 2 = 1.50 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 115) + 30% luas = (1.50 m 2 x 115) + 30% luas = m 2 + (30% x 172.5) = m 2 R. Downstage Kegiatan : Pengaturan mekanis, menunggu Berdasarkan prinsip panggung pada gambar di smaping, maka : Luasan ruang bawah panggung = Luas panggung = m 2 Kegiatan : Duduk mengamati, (30%), berdiri koordinasi (20%) R. Kontrol Kapasitas : 2 petugas Sirkulasi : 50% Perabot : Meja panel (2), Kursi (2) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 2) + (L. meja panel x 2) + (L.kursi x 2) + 50% luas = (0.77 m 2 x 2) + (1.2 m x 0.9 m x 2) + (0.45m x 0.5m x 2) + 50% luas = (50% x 4.15) = 6.23 m 2 115

50 R. Penjaga Keamanan Kegiatan : Duduk mengawasi, (30%), berdiri Kapasitas : 1 petugas berjalan (20%) Sirkulasi : 50% Perabot : Meja dan kursi Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 1) + (L. meja x 1) + (L.kursi x 1) + 50% luas = (0.77 m 2 x 1)+(1.2 m x 0.9 m x 1)+(0.45m x 0.5m) + 50% luas = (50% x 2.075) = 3.11 m 2 Gudang Kegiatan : Meletakkan, Mencari, Mengambil barang Perabot : Lemari barang (4) + Rak Barang (2) Sirkulasi : 100% Kebutuhan luas total : = (L. lemari x 4) + (L.rak x 2) + 100% luas = (1.2m x 0.5m x 4)+(2m x 0.9m x 2) + 100% luas = (100% x 6) = 12 m 2 TEATER OUTDOOR Area Pementasan Kegiatan : Menari (20%), Duduk (30%), Kapasitas : 50 pemain Berjalan, berlari, berputar (50%) Sirkulasi : 20% + 30% + 50% = 100% Perabot : - Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = ,5 cm 2 = 1.53 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 50) + 100% luas = (1.53 m 2 x 50) + 100% luas = 76.5m 2 + (100% x 76.5) = 153 m 2 116

51 Tribun Penonton Kegiatan : Duduk dan menonton pertunjukan Kapasitas : 300 pengunjung (30%), Berjalan (20%) Sirkulasi : 50% Perabot : Kursi beton Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar kursi) x (panjang kursi + jarak kursi) = 50cm x (50cm + 45cm) = 4750cm 2 = 0,475 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 300) + 50% luas = (0.475 m 2 x 300) + 50% luas = (50% x 142.5) = m 2 R. Ganti dan Persiapan Kegiatan : Duduk sambil merias (30%), Kapasitas : 5 penata + 50 pemain Berjalan berganti kostum (20%) Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Lemari Perlengkapan (1), Loker baju (1), kursi rias (50) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = ,5 cm 2 = 1.53 m 2 Kegiatan : Duduk mengamati, (30%), berdiri koordinasi (20%) Kebutuhan luas total : = (L. lemari x 1)+(L.loker x 1)+( L kursi x 50)+(L. 1 orang x 55) + 50% luas = (1.2m x 0.5m) + (1m x 0.5m) + (0.45m x 0.5m x 50) + (1.53 m 2 x 55) + 50% luas = 0.6m m m % luas = (50% x 96.5) = m 2 R. Kontrol Kapasitas : 2 petugas Sirkulasi : 50% Perabot : Meja panel (2), Kursi (2) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 117

52 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 2) + (L. meja panel x 2) + (L.kursi x 2) + 50% luas = (0.77 m 2 x 2) + (1.2 m x 0.9 m x 2) + (0.45m x 0.5m x 2) + 50% luas = (50% x 4.15) = 6.23 m 2 FASILITAS PENUNJANG PUSAT PENGELOLAAN DAN INFORMASI R. Kepala Pengelola Kegiatan : Menulis, berdiri, menerima tamu Kapasitas : 1 kepala, 3 tamu (20%), Duduk (30%) Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Meja Panjang (1), Kursi kerja (1), Meja Tamu (1), Sofa (1), Lemari berkas (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = L. meja + L. kursi + L. meja tamu + L. sofa + L. lemari berkas + (L. 1 orang x 4) + 50% luas = (1.2m x 0.9m)+(0.45 x 0.5)+(1 x 0.5)+(2 x 0.6)+(0.6 x 0.8)+(0.77 x 4)+ 50% luas = 1.08m m m m m % luas = (50% x 6.565) = 9.85 m 2 R. Administrasi Kegiatan : Mengerjakan tugas, berdiskusi Kapasitas : 1 kepala, 4 staff (20%), Duduk (30%) Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Meja Panjang (5), Kursi kerja (5), Lemari berkas (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : 118

53 = (L. meja x 5)+(L. kursi x 5)+ L. lemari berkas +(L. 1 orang x 5)+ 50% luas = (1.2m x 0.9m x 5)+(0.45 x 0.5 x 5)+(0.6 x 0.8)+ (0.77 x 5)+ 50% luas = 5.4m m m % luas = m 2 + (50% x ) = m 2 R. Marketing Kegiatan : Mengerjakan tugas, berdiskusi Kapasitas : 1 kepala, 4 staff (20%), Duduk (30%) Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Meja Panjang (5), Kursi kerja (5), Lemari berkas (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 5)+(L. kursi x 5)+ L. lemari berkas +(L. 1 orang x 5)+ 50% luas = (1.2m x 0.9m x 5)+(0.45 x 0.5 x 5)+(0.6 x 0.8)+ (0.77 x 5)+ 50% luas = 5.4m m m % luas = m 2 + (50% x ) = m 2 R. Pusat Informasi Kegiatan : Berdiri menerima pengunjung, Kapasitas : 1 kepala, 2 staff, 3 pengunjung mengerjakan tugas (20%), Duduk (30%) Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Meja Panjang (3), Kursi kerja (3), Lemari berkas (1), Bangku panjang (2) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 3)+(L. kursi x 3)+ L. lemari berkas +(L. bangku panjang x 2)+(L. 1 orang x 6)+ 50% luas = (1.2m x 0.9m x 3)+(0.45 x 0.5 x 3)+(0.6 x 0.8)+ (1.6 x 0.7 x 2)+(0.77 x 6)+ 50% luas 119

54 = 3.24m m m m % luas = m 2 + (50% x ) = m 2 R. Kepala Kebersihan Kegiatan : Mengerjakan tugas, berdiskusi Kapasitas : 1 kepala (20%), Duduk (30%) Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Meja Panjang (5), Kursi kerja (5), Lemari berkas (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 1)+(L. kursi x 1)+ L. lemari berkas + L. 1 orang + 50% luas = (1.2m x 0.9m)+(0.45 x 0.5)+(0.6 x 0.8) % luas = 1.08m m m % luas = 2.555m 2 + (50% x 2.555) = 3.83 m 2 R. Mekanikal Kegiatan : Memeriksa, mengatur, membenahi, Kapasitas : 1 kepala, 2 mekanik berdiskusi (50%), Duduk (30%), Berdiri Sirkulasi : 20% + 30% +50% = 100% berjalan(20%) Perabot : Meja Panjang (1), Kursi kerja (1), Lemari berkas (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar jongkok) = 87.5cm x 100 cm = 8750 cm 2 = 0,87m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 1)+(L. kursi x 1)+ L. lemari berkas + (L. 1 orang x 3) + 100% luas = (1.2m x 0.9m)+(0.45 x 0.5)+(0.6 x 0.8)+ (0.87 x 3) + 100% luas = 1.08m m m % luas 120

55 = 4.395m 2 + (100% x 4.395) = 8.79 m 2 R. Rapat Kegiatan : Duduk mendengarkan, presentasi Kapasitas : 1 kepala, 9 pengelola inti (30%) Sirkulasi : 30% Perabot : Meja Panjang (1), Kursi kerja (11), Meja Rapat (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = L. meja + (L. kursi x 11)+ L. meja rapat +(L. 1 orang x 10) + 30% luas = (1.2m x 0.9m)+(0.45 x 0.5 x 11)+(5.7 x 2.6)+(0.77 x 10)+ 30% luas = 1.08m m % luas = (30% x ) = m 2 R. Pantry Kegiatan : Memasak (30%), Mencuci, Kapasitas : 3 petugas membersihkan (30%), duduk (20%) Sirkulasi : 30% + 30% + 20% = 80% Perabot : Meja Panjang (1), Kursi (2), Set Dapur(1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 1)+(L. kursi x 1)+ L. set dapur + (L. 1 orang x 3) + 80% luas = (1.2m x 0.9m)+(0.45 x 0.5 x 2)+(0.6 x 2.2)+ (0.77 x 3) + 80% luas 121

56 Kegiatan : Duduk beristirahat, makan (30%), = 1.08m m m % luas = 5.16m 2 + (80% x 5.16) = 9.29 m 2 R. Janitor Kapasitas : 5 petugas Sirkulasi : 30% Perabot : Meja Panjang (1), Kursi (5), Rak barang (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 1)+(L. kursi x 5)+ L. rak barang + (L. 1 orang x 5) + 30% luas = (1.2m x 0.9m)+(0.45 x 0.5 x 5)+(2 x 0.9)+ (0.77 x 5) + 30% luas = 1.08m m m % luas = 7.855m 2 + (30% x 7.855) = m 2 Gudang Peralatan Kegiatan : Meletakkan, Mencari, Mengambil barang Perabot : Lemari barang (4) + Rak Barang (2) Sirkulasi : 100% Kebutuhan luas total : = (L. lemari x 4) + (L.rak x 2) + 100% luas = (1.2m x 0.5m x 4)+(2m x 0.9m x 2) + 100% luas = (100% x 6) = 12 m 2 Kegiatan : Mengamati, pameran (30%), berjalan berkeliling dengan leluasa (70%) GALERI R. Display Kapasitas : 100 pengunjung Sirkulasi : 100% Perabot : Meja display (5), Rak display (5) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar melangkah) = 87.5cm x 75 cm = 6.562,5 cm 2 = 0,66 m 2 Kebutuhan luas total : 122

57 = (L. 1 orang x 100) + (L. meja display x 5) + (L.rak display x 5) + 100% luas = (0.66 m 2 x 100) + (1.2 m x 0.9 m x 5) + (1.35 m x 0.5m x 5) + 100% luas = (100% x ) = m 2 R. Pengurus Galeri Kegiatan : Duduk (30%), berdiri mengawasi Kapasitas : 2 petugas (20%) Sirkulasi : 50% Perabot : Meja (1) dan kursi (2) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 2) + (L. meja x 1) + (L.kursi x 2) + 50% luas = (0.77 m 2 x 2)+(1.2 m x 0.9 m x 1)+(0.45m x 0.5m x 2) + 50% luas = (50% x 3.07) = 4.6 m 2 PERPUSTAKAAN Tempat Peminjaman dan Pengembalian Buku Kegiatan : Mendata (20%), Duduk (30%) Kapasitas : 2 petugas Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Meja Panjang (1), Kursi kerja (2), Loker (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = L. meja + (L. kursi x 2)+ (L. Loker x 1)+( L. 1 orang x 2) + 50% luas = (1.2m x 0.9m)+(0.45 x 0.5 x 2)+(0.5 x 1)+(0.77 x 2)+50% luas = 1.08m m % luas = (50% x 3.57) = 5.36 m 2 123

58 R. Staff Perpustakaan Kegiatan : Duduk istirahat (30%), berdiri Kapasitas : 2 petugas berjalan (20%) Sirkulasi : 50% Perabot : Meja (1) dan kursi (2) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 2) + (L. meja x 1) + (L.kursi x 2) + 50% luas = (0.77 m 2 x 2)+(1.2 m x 0.9 m x 1)+(0.45m x 0.5m x 2) + 50% luas = (50% x 3.07) = 4.6 m 2 R. Koleksi Buku Kegiatan : Melihat dan memilih buku (30%), Kapasitas : 50 pengunjung berjalan berkeliling dengan leluasa (70%) Sirkulasi : 100% Perabot : Rak Buku (5) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar melangkah) = 87.5cm x 75 cm = 6.562,5 cm 2 = 0,66 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 50) + (L. Rak buku x 5) + 100% luas = (0.66 m 2 x 50) + (3 m x 0.9 m x 5) + 100% luas = (100% x 46.5) = 93 m 2 R. Baca Kegiatan : Duduk membaca (30%), berdiri Kapasitas : 20 pengunjung berjalan (20%) Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Meja Panjang (10), Kursi (20) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm 124

59 = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 10)+(L. kursi x 20)+(L. 1 orang x 20)+ 50% luas = (1.2m x 0.9m x 10)+(0.45 x 0.5 x 20)+(0.77 x 20)+ 50% luas = 10.8m m % luas = (50% x 30.7) = m 2 TOKO SOUVENIR R. Display Kegiatan : Melihat dan membeli barang (30%), Kapasitas : 50 orang berjalan berkeliling dengan leluasa (70%) Sirkulasi : 100% Perabot : Rak display (5) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar melangkah) = 87.5cm x 75 cm = 6.562,5 cm 2 = 0,66 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 50) + (L.rak display x 5) + 100% luas = (0.66 m 2 x 50) + (1.2 m x 1.25 m x 5) + 100% luas = (100% x 40.5) = 81m 2 Gudang Kegiatan : Meletakkan, Mencari, Mengambil barang Perabot : Lemari barang (2) + Rak Barang (1) Sirkulasi : 100% Kebutuhan luas total : = (L. lemari x 2) + (L.rak x 1) + 100% luas = (1.2m x 0.5m x 2)+(2m x 0.9m) + 100% luas = (100% x 3) = 6 m 2 CAFE R. Makan Kegiatan : Berdiri berjalan (20%), Duduk Kapasitas : 100 orang memilih makanan, memesan(30%) Sirkulasi : 30% + 20% = 50% Perabot : Meja Makan (25), Kursi (100), Meja Kasir 125

60 (1), Kursi Kasir (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 25)+(L. kursi x 100)+ (L. meja kasir x 1)+( (L. kursi kasir x 1)+ (L. 1 orang x 100) + 50% luas = (1.25m x 0.8m x 25)+(0.45 x 0.5 x 100)+ (1.2m x 0.9m) +(0.45 x 0.5)+ (0.77 x 100) + 50% luas = 25m m m m % luas = m 2 + (50% x ) = m 2 R. Dapur Kegiatan : Memasak (30%), Mencuci, Kapasitas : 2 petugas membersihkan (30%), duduk (20%) Sirkulasi : 30% + 30% + 20% = 80% Perabot : Meja Panjang (1), Kursi (1), Set Dapur (1), Lemari es (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. meja x 1)+(L. kursi x 1)+ L. set dapur + L. lemari es + (L. 1 orang x 2) + 80% luas = (1.2m x 0.9m)+(0.45 x 0.5)+(0.6 x 2.2)+ (0.9 x 0.8)+(0.77 x 2) + 80% luas = 1.08m m m m % luas = 4.9m 2 + (80% x 4.9) = 8.82 m 2 TAMAN BERMAIN Taman bermain anak Kegiatan : Duduk beristirahat (30%), Bermain Kapasitas : 20 anak (30%), Berdiri berjalan (20%) Sirkulasi : 30% + 30% + 20% = 80% Perabot : Bangku Ayun (2), Ayunan Bayi (1), Bak 126

61 Pasir (1), Ayunan Kecil (1), Ayunan Besar (1),Papan Luncur (1), Rumah Tangga (1), Papan jungkat-jungkit (2), Palang Bertangga (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kegiatan : Beribadah (20%) Kebutuhan luas total : = (L. bangku ayun x 2)+ L. ayunan bayi + L. bak pasir + L. ayunan kecil + L. ayunan besar + L. papan luncur + L. rumah tangga +(L. jungkat-jungkit x 2)+ L. palang bertangga + (L. 1 orang x 20) + 80% luas = (2.25 x 1 x 2)+(0.9 x 1)+(2x 3)+(2.5 x 3.8)+(2.5 x 4.5)+(5 x 1)+(7.3 x 3.8)+(4 x 1 x 2)+(3.6 x 1)+(0.77 x 20) + 80% luas = 4.5m m 2 + 6m m m 2 + 5m m 2 + 8m m m % luas = 91.89m 2 + (80% x 91.89) = m 2 MUSHOLA R. Sholat Kapasitas : 50 orang Sirkulasi : 20% Perabot : - Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar sujud) x (lebar bentangan) = 120 cm x 100 cm = cm 2 = 1.2 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 50) + 20% luas = (1.2 m 2 x 50) + 20% luas = 60 m 2 + (20% x 60 m 2 )= 72m 2 R. Wudhu Kegiatan : Berjalan, membersihkan diri (30%) Kapasitas : 50 orang Sirkulasi : 30% Perabot : - Kebutuhan luas gerak 1 orang : 127

62 = (lebar bungkuk) x (lebar tegap) = 87.5cm x 30 cm = cm 2 = 0.26 m 2 Kegiatan : BAB, BAK (30%) Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 50) + 30% luas = (0.26 m 2 x 50) + 30% luas = 13 m 2 + (30% x 13 m 2 )= 16.9 m 2 FASILITAS SERVIS KAMAR MANDI Kapasitas : 10 orang (5 wanita, 5 pria) Sirkulasi : 30% Perabot : wastafel (1 set), kloset (10) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar duduk) x (lebar berdiri) = 86cm x 87.5 cm = cm 2 = 0.75 m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 10) + (L. kloset x 10) + L. wastafel + 30% luas = (0.75 m 2 x 10)+(0.65 m 2 x 0.55 m 2 x10)+(2.35 m 2 x 0.55 m 2 ) 30% luas = 75m m m 2 +(30% x m 2 )= m 2 POS SATPAM Pos Jaga Kegiatan : Duduk mengawasi, (30%), berdiri Kapasitas : 1 petugas berjalan (20%) Sirkulasi : 50% Perabot : Meja dan kursi Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 1) + (L. meja x 1) + (L.kursi x 1) + 50% luas 128

63 = (0.77 m 2 x 1)+(1.2 m x 0.9 m x 1)+(0.45m x 0.5m) + 50% luas = (50% x 2.075) = 3.11 m R. Kontrol Keamanan Kegiatan : Duduk mengawasi CCTV (30%) Kapasitas : 1 petugas Sirkulasi : 30% Perabot : Meja (1), Kursi (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm 2 = 0,77m 2 Kebutuhan luas total : = L. 1 orang + L. meja panel + L.kursi + 30% luas = 0.77 m 2 + (1.2 m x 0.9 m) + (0.45m x 0.5m) + 30% luas = (30% x 2.075) = 2.7 m 2 TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA Tempat Pembuangan Sementara Kegiatan : Membuang sampah Kebutuhan luas total : = Panjang x Lebar Bak = 3.6 m x 2.5 m = 9 m 2 Dari Perhitungan Studi Besaran Ruang, maka didapat luasan bangunan adalah : Tabel 3.11 Kebutuhan Luas Bangunan Sumber : analisa pribadi Nama Ruang Luasan Jumlah Ruang Total Luasan FASILITAS UTAMA TEMPAT PELATIHAN R. Pendaftaran 40.5 m 2 1 (Indoor) 40.5 m 2 R. Tata Usaha 3.11 m 2 1 (Indoor) 3.11 m 2 R. Pelatihan wayang orang m 2 1 (Indoor) m 2 R. Pelatihan tari m 2 1 (Indoor) m 2 129

64 R. Pelatihan gamelan 75.6m 2 1 (Indoor) 75.6m 2 R. Pelatihan membatik m 2 1 (Indoor) m 2 R. Pelatihan teatrikal puisi m 2 1 (Indoor) m 2 R. Pelatihan drama musikal m 2 1 (Indoor) m 2 PENDOPO Tempat Pelatihan m 2 1 (Semi Outdoor) m 2 HALL DAN LOKET MASUK Hall dan Loket Masuk m 2 1 (Indoor) m 2 TEATER INDOOR R. Loket Pertunjukan m 2 1 (Indoor) m 2 Foyer m 2 1 (Indoor) m 2 Panggung m 2 1 (Indoor) m 2 Tribun Penonton 855 m 2 1 (Indoor) m 2 Area Pemain Musik 73.76m 2 1 (Indoor) 73.76m 2 R. Ganti dan Persiapan m 2 1 (Indoor) m 2 R. Backstage m 2 1 (Indoor) m 2 R. Downstage m 2 1 (Indoor) m 2 R. Kontrol 6.23 m 2 1 (Indoor) 6.23 m 2 R. Penjaga Keamanan 3.11 m 2 1 (Indoor) 3.11 m 2 Gudang 12 m 2 1 (Indoor) 12 m 2 TEATER OUTDOOR Area Pementasan 153 m 2 1 (Outdoor) 153 m 2 Tribun Penonton m 2 1 (Outdoor) m 2 R. Ganti dan Persiapan m 2 1 (Indoor) m 2 R. Kontrol 6.23 m 2 1 (Indoor) 6.23 m 2 FASILITAS PENUNJANG PUSAT PENGELOLAAN DAN INFORMASI R. Kepala Pengelola 9.85 m 2 1 (Indoor) 9.85 m 2 R. Administrasi m 2 1 (Indoor) m 2 R. Marketing m 2 1 (Indoor) m 2 R. Pusat Informasi m 2 1 (Indoor) m 2 R. Kepala Kebersihan 3.83 m 2 1 (Indoor) 3.83 m 2 R. Mekanikal 8.79 m 2 1 (Indoor) 8.79 m 2 R. Rapat m 2 1 (Indoor) m 2 R. Pantry 9.29 m 2 1 (Indoor) 9.29 m 2 130

65 R. Janitor m 2 1 (Indoor) m 2 Gudang Peralatan 12 m 2 1 (Indoor) 12 m 2 GALERI R. Display m 2 1 (Indoor) m 2 R. Pengurus Galeri 4.6 m 2 1 (Indoor) 4.6 m 2 PERPUSTAKAAN Tempat Peminjaman dan 5.36 m 2 1 (Indoor) 5.36 m 2 Pengembalian Buku R. Staff Perpustakaan 4.6 m 2 1 (Indoor) 4.6 m 2 R. Koleksi Buku 93 m 2 1 (Indoor) 93 m 2 R. Baca m 2 1 (Indoor) m 2 TOKO SOUVENIR R. Display 81m 2 1 (Indoor) 81m 2 Gudang 6 m 2 1 (Indoor) 6 m 2 CAFÉ R. Makan m 2 1 (Indoor) m 2 R. Dapur 8.82 m 2 1 (Indoor) 8.82 m 2 TAMAN BERMAIN Taman Bermain Anak m 2 1 (Outdoor) m 2 MUSHOLA R. Sholat 72 m 2 1 (Indoor) 72 m 2 R. Wudhu 16.9 m 2 1 (Indoor) 16.9 m 2 FASILITAS SERVIS KAMAR MANDI Kamar Mandi m 2 6 (Indoor) m 2 POS SATPAM Pos Jaga 3.11 m 2 (Indoor) 6.22 m 2 R. Kontrol Keamanan 2.7 m 2 1 (Indoor) 2.7 m 2 TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA Tempat Pembuangan Sementara 9 m 2 1 (Outdoor) 9 m 2 Total luasan bangunan + Sirkulasi bangunan 30% 5.721,61 m ,483 m ,093 m 2 Total luasan area outdoor + Sirkulasi 30% 541,152 m 2 131

66 162,346 m ,498 m 2 Kebutuhan Luas Ruang Parkir - Total Jumlah Pelaku 235 orang - Total Kapasitas Pengunjung 1200 orang - Diasumsikan menyediakan lahan parkir untuk 60% dari total pelaku dan pengunjung. Kebutuhan lahan - Asumsi jumlah kendaraan : Bus : 10% Mobil : 30% Motor : 40% Sepeda : 2% Kendaraan umum, pejalan kaki :18% - Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. 272 / Hk.105 / Drjd / 96 mengenai Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Direktur Jenderal Perhungan Darat, nilai Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah sebagai berikut : Tabel 3.12 Satuan Ruang Parkir (SRP) Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Direktur Jenderal Perhungan Darat Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (m 2 ) Bus / Truk 3.40m x 12.50m Mobil Penumpang untuk golongan I Mobil Penumpang untuk golongan II Mobil Penumpang untuk golongan III 2.30m x 5.00m 2.50m x 5.00m 3.00m x 5.00m Sepeda Motor 0.75m x 2.00m - Perhitungan Jumlah Kendaraan dan Luas Kebutuhan Parkir : Mobil (1 mobil digunakan oleh 4 orang) 132

67 Jumlah pengguna mobil = 30% x 861 kendaraan = 258 orang Jumlah mobil = 258 orang : 4 = 64.5, dibulatkan menjadi 65 unit Total area parkir mobil = Jumlah mobil x SRP = 65 unit x (2.5m x 5m) = 812 m 2 Motor (1 motor digunakan oleh 2 orang) Jumlah pengguna motor = 40% x 861 kendaraan = 345 orang Jumlah motor = 345 orang : 2 = 172.5, dibulatkan menjadi 173 unit Total area parkir motor = Jumlah motor x SRP = 173 unit x (0.75m x 2m) = m 2 Bus (1 bus digunakan oleh 30 orang) Jumlah pengguna bus = 10% x 861 kendaraan = 87 orang Jumlah bus = 87 orang : 30 = 2.87, dibulatkan menjadi 3 unit Total area parkir bus = Jumlah bus x SRP = 3 unit x (3.4m x 12.5m) = m 2 Sepeda (1 sepeda digunakan oleh 1 orang) Jumlah pengguna sepeda = 2% x 861 kendaraan 133

68 = 18 orang Jumlah sepeda = 18 orang : 1 = 18 unit Total area parkir sepeda = Jumlah sepeda x luas sepeda = 18 unit x (2m x 1m) = 36m 2 Total kebutuhan luas parkir = Total parkir (mobil + motor + bus + sepeda) + 100% luas = (812 m m m m 2 ) + 100% luas = 1235 m 2 + (100% x 1235 m 2 ) = 2470 m Studi Ruang Khusus Tribun Penonton Tata Letak Tribun Penonton Tata letak tempat duduk penonton mempengaruhi hasil visual dan akustik yang akan dinikmati penonton. Faktor-faktor yang mempengaruhi tata letak tempat duduk penonton adalah ; 1. Gangways Merupakan askes sirkulasi paling besar bagi penonton dalam tribun penonton. Gangways ditentukan oleh jumlah tempat duduk yang disediakan. Lebar minimal dari gangways adalah 1,1m 2. Sightline Merupakan garis pandangan penonton saat menyaksikan suatu pertunjukan. Aspek-aspek pada sightline : 134

69 EH adalah tinggi rata-rata mata saat penonton duduk di kursi yaitu adalah 112cm HD adalah jarak horizontal antara mata penonton yang satu dengan penonton lainnya yang berada di depannya. Jarak HD adalah antara 76cm hingga 115cm. P adalah titik terbawah dan terdekat dari sudut pandang penonton untuk dapat melihat panggung dengan jelas. Untuk pertunjukan drama, opera, dan musk, dimensi P tidak boleh lebih dari 60cm di atas panggung. E adalah jarak vertikal antara pusat mata penonton dengan batas kepala penonton yang berada di barisan depannya. Dimensi minimal E adalah 10cm. Untuk menghasilkan pandangan yang jelas dan berada diatas batas kepala penonton pada barisan depan maka dimensi minimal E adalah 12.5cm. D adalah jarak titik P ke mata penonton di barisan terdepan. Semakin dekat jarak baris terdepan dengan panggung, maka dimensi D akan semakin besar / curam Gambar 3.1 Sightline Sumber : Appleton, Ian, 2008 :

70 Gambar 3.1 Sightline Sumber : Appleton, Ian, 2008 : Jarak antar Baris Jarak antar baris minimum pada tempat duduk tradisional adalah 30cm sedangkan pada tempat duduk continental adalah 40-50cm. Gambar 3.2 (a) Seat Down (b) Seat Tipe Sumber : Appleton, Ian, 2008 :

71 4. Dimensi Tempat Duduk 5. Baris Gambar 3.3 Standar Dimensi Tempat Duduk Sumber : Addler, D, 2003 : 60 Tempat duduk penonton tradisional memiliki standar yaitu dalam 1 baris hanya terdapat 22 kursi apabila terdapat 2 gang pada bagian kiri dan kanan baris. Sedangkan hanya 11 kursi dalam 1 baris apabila hanya terdapat satu gang pada bagian kanan / kiri baris. Pada tempat duduk penonton continental memiliki 22 kursi atau lebih yang memanjang ke sisi gangways. Gambar 3.4 Jumlah Kursi Penonton dalam 1 Baris Sumber : Pickard, 2002 :

72 Berdasarkan gambar 3.4, pengaturan tempat duduk penonton continental yang mempertimbangkan kenyamanan sirkulasi ruang dapat disimpulkan dalam 1 baris terdapat atau 28 kursi / baris. Perhitungan Tribun Penonton Gambar 3.5 Kebutuhan Tribun Penonton Sumber : Data Arsitek Jilid 1, 1996 : 26 Gambar 3.6 Format Proscenium Sumber : Strong, 2010 : 67 Kapasitas : 1000 penonton Sirkulasi : 50% (Menonton pertunjukan (30%), Berjalan (20%)) Perabot : Kursi (1000) Kebutuhan luas gerak 1 orang = (lebar kursi) x (panjang kursi + jarak kursi) = 50cm x (50cm + 45cm) = 4750cm 2 = 0,475 m 2 Kebutuhan luas total = (L. 1 orang x 1000) + 50% luas = (0.475 m 2 x 1000) + 50% luas = (50% x 475) = m 2 138

73 Gambar 3.7 Jarak Antar Baris dan Jarak Baris Terdepan dengan Panggung Sumber : Pickard, 2002 : 371 Gambar 3.8 Denah Tribun Penonton Lt. dasar Kapasitas 650 Pengunjung Sumber : analisa pribadi Gambar 3.9 Denah Tribun Penonton Lt. 1 Kapasitas 350 Pengunjung Sumber : analisa pribadi Area Panggung Pemain Musik Tata Letak Panggung 139

74 Gambar 3.10 Tata Letak Panggung dan Hubungan dengan Penonton Sumber : Kumpulan Bahan Kuliah PTSB 6, 2011 Agar penonton pertunjukan tidak terhalangi pandangannya, maka panggung Teater didesain lebih tinggi dari penonton. Hal tersebut bertujuan agar penonton dapat menikmati secara optimal jalannya suatu pertunjukan. Perhitungan Area Panggung Studi Pergerakan para pemain pentas saat jalannya pertunjukan : Gambar 3.11 Analisa Pergerakan Pemain di Panggung Sumber : Data Arsitek Jilid 1, 1996 : 26 Gambar 3.12 Analisa Pergerakan Pemain Pentas Sumber : dokumen pribadi Kapasitas : 115 pemain Sirkulasi : 20% + 30% + 50% = 100% 140

75 Kebutuhan luas gerak 1 orang = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = ,5 cm 2 = 1.53 m 2 Kebutuhan luas total = (L. 1 orang x 115) + 100% luas = (1.53 m 2 x 115) + 100% luas = m 2 + (100% x ) = m 2 Perhitungan Area Pemain Musik Studi Pergerakan para pemain gamelan dan sinden saat jalannya pertunjukan : Gambar 3.13 Kebutuhan Ruang Pemain Gamelan Sumber : ma3dhy.blogspot.co.id Gambar 3.14 Kebutuhan Ruang Sinden Sumber : Data Arsitek Jilid 1, 1996 :

76 Kapasitas : 30 pemain gamelan + 3 sinden Sirkulasi : 30% Perabot : Kendang (1),Gong dan kempul (1), Bonang (1), Bonang Penerus (1), Rebab (1), Demung (3), Suling (1), Saron peking (3), Saron ricik (2), Bonang Panembung (2), Gamelan (2), Siter (1), Kethuk kenong renteng (1), Kethuk kempyang (1) Kebutuhan luas gerak 1 orang = (lebar bersila) x (lebar duduk) = 75 cm x 62.5 cm = 4.687,5 cm 2 = 0.47 m 2 Kebutuhan luas total area pemain musik : = L. gamelan total + (L. 1 orang x 30) + 30% luas = ((Kendang x 1)+(Gong dan kempul x 1)+(Bonang x 1)+(Bonang Penerus x 1)+(Rebab x 1)+(Demung x 3)+(Suling x 1)+(Saron peking x 3)+(Saron ricik x1)+(bonang Panembung x 2)+( Gamelan x 2)+(Siter x 1)+(Kethuk kenong renteng x 1)+(Kethuk kempyang x 1)+(L. 1 orang x 33) + 30% luas) = ( ) + (0.47 m 2 x 33) + 30% luas = 42.64m m % luas = (30% x 56.74) = = m 2, dibulatkan 73.76m 2 142

77 Area Pemain Musik Akses Masuk & Keluar para Pemain Pentas Area Panggung Gambar 3.15 Denah Area Panggung dan Area Pemain Musik Sumber : analisa pribadi Gambar 3.16 Denah Teater Indoor Lt. dasar Sumber : analisa pribadi Gambar 3.17 Denah Teater Indoor Lt. 1 Sumber : analisa pribadi 143

78 Studi Ruang Kaum Difabel Gambar 3.18 Kebutuhan Ruang Kaum Difabel Sumber : pramudyawardhani.wordpress.com Ramp dan Handrail Ramp merupakan fasilitas untuk memudahkan akses antara bidang yang memiliki perbedaan ketinggian. Kemiringan ramp dalam bangunan < 7 o. Sedangkan kemiringan ramp di luar bangunan < 6 o. Handrail merupakan fasilitas pengaman berupa railing yang menempel di dinding / terletak di pinggir ram yang berfungsi sebagai tempat pegangan bagi kaum difabel. Gambar 3.19 Kebutuhan Ruang Ramp dan Handrail Sumber : 144

79 Toilet khusus Difabel Toilet bagi kaum difabel memiliki kebutuhan ruang yang berbeda dengan toilet ukuran normal. Toilet bagi kaum difabel minimal terdapat 1 unit di setiap areanya. Gambar 3.20 Kebutuhan Ruang Kaum Difabel di Toilet Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no 30 tahun

80 Lift Difabel Lift khusus bagi kaum difabel memiliki ketinggian tombol antara cm di atas permukaan lantai. Lift yang digunakan dalam bangunan Teater memiliki daya angkut 2000 pon / setara berat 10 orang. Dimensi ruang lift yang juga mampu menampung kebutuhan kaum difabel adalah 130 cm x 205 cm. Gambar 3.21 Kebutuhan Lift Difabel Sumber : pages.euregon.edu Studi Kebutuhan Lain Berdasarkan perhitungan besaran ruang, didapatkan data : - Luas Total Bangunan : 7.438,093 m 2 - Luas Area Outdoor : 703,498 m 2 - Luas Kebutuhan Lahan Parkir : m 2 Regulasi Laweyan BWK II - Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 65% - Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : maks 16,25 (25 lantai) - Koefisien Daerah Hijau (KDH) : min 0.15 Luas Lahan = Luas Total Bangunan / KLB = 7.438,093 m 2 / 0.8 = 9.297,62 m 2 Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Lahan 146

81 = 60% x 9.297,62 m 2 = 5.578,57 m 2 Luas Ruang Terbuka = Luas Lahan Luas Lantai Dasar = 9.297,62 m ,57 m 2 = 3.719,05 m 2 Luas RTH = KDH x Luas Ruang Terbuka = 40% x 3.719,05 m 2 = 1.487,62 m 2 Luas Total Kebutuhan Tapak = Luas Lantai dasar + Area Outdoor + Ruang Terbuka = 5.578,57 m ,498 m ,05 m 2 = ,118 m Studi Citra Arsitektural Teater Kesenian di Surakarta memiliki peneka nan desain pada gedung teater dengan memaksimalkan sistem kinerja bangunan pada aspek thermal, visual, akustik, dan IAQ. Lansekap bangunan berfokus pada penciptaan suasana ruang outdoor yang nyaman secara thermal maupun visual dengan memberikan banyak ruang terbuka hijau di sekeliling bangunan. Desain bangunan menyesuaikan kearifan arsitektur budaya lokal yang dipadukan dengan unsur-unsur arsitektur bergaya modern sehingga memperoleh tema desain Neo-Vernakular. 147

82 3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan Studi Sistem Struktur dan Enclosure a. Sistem Struktur Pondasi Tabel 3.13 Macam-macam Struktur Pondasi Sumber : analisa pribadi Jenis Pondasi Keterangan Pondasi Footplat Digunakan pada kondisi tanah dengan daya dukung tanah : 1,5-2,00 kg/cm2. Biasanya diterapkan pada bangunan 2 4 lantai. Kelebihan : Murah dari segi biaya. Lebih handal dibandingkan pondasi batu kali untuk bangunan bertingkat. Galian tanah hanya pada bagian kolom struktur saja. Gambar 3.22 Pondasi Footplat Sumber : kampuzsipil.blogspot.com Pondasi Batu Kali Kekurangan : Waktu pengerjaan lebih lama karena harus menunggu beton kering. Pekerjaan rangka besi dibuat sejak awal dan harus selesai setelah penggalian tanah. Waktu persiapan lebih lama Kedalaman pondasi : cm Biasanya diterapkan pada bangunan 1 2 lantai. Gambar 3.23 Pondasi Batu Kali Sumber : Kelebihan : Pelaksanaan mudah dan cepat Batu kali mudah didapatkan di P. Jawa 148

83 Pondasi Strauss Pile Kekurangan : Memerlukan biaya yang lebih mahal untuk bangunan bertingkat Tidak responsif gempa Kedalaman pondasi dapat mencapai 5m Ukuran pondasi : diameter 20cm, 30cm, dan 40cm Kelebihan : Biaya relative murah Volume beton lebih sedikit Ujung pondasi bisa bertumpu pada tanah keras Gambar 3.24 Pondasi Strauss Pile Sumber : belajarsipil.blogspot.com Kekurangan : Diperlukan peralatan bor Pelaksanaan yang kurang bagus dapat menyebabkan pondasi keropos Pemasangannya relatif lebih sulit c. Sistem Struktur Lantai Tabel 3.14 Macam-macam Struktur Lantai Sumber : analisa pribadi Jenis Lantai Keterangan Raised Floor Kelebihan : Sistem utilitas lebih rapi karena jaringan kabel dapat disembunyikan di bawah lantai Gambar 3.25 Raised Floor Sumber : Kekurangan : Biaya lebih mahal Ketinggian ruang yang dibutuhkan lebih besar 149

84 Struktur Lantai Beton Kelebihan : Kualitas yang mudah dideteksi Tahan terhadap tekanan dan lendutan Gambar 3.26 Struktur Lantai Beton Sumber : Kekurangan : Tingkat muai susut tinggi Rawan retak d. Material Penutup Lantai Tabel 3.15 Macam-macam Material Penutup Lantai Sumber : analisa pribadi Jenis Penutup Lantai Keterangan Keramik Kelebihan : Tahan lama dan tidak menyerap air Perawatan mudah Bentuk, warna, tekstur bervariasi Gambar 3.27 Lantai Keramik Sumber : mafiaharga.com Kekurangan : Material keras dan licin Mudah pecah saat pengangkutan Nat antar keramik yang kotor susah dibersihkan Parquet Kelebihan : Proses pemasangan mudah Bersifat alami dan tampak mewah Menyerap panas dan bersifat hangat Gambar 3.28 Macam-macam parquet Sumber : fitricanthropus.wordpress.com Kekurangan : Rawan terserang rayap Mudah tergores dan warna memudar Rawan kelembaban dan membusuk Membutuhkan perawatan berkala 150

85 Lantai Karpet Kelebihan : Pemasangan dan perawatan mudah Bentuk, warna, pola bervariasi Menyerap panas dan bersifat hangat Menyerap gelombang suara sehingga meredam kebisingan Gambar 3.29 Lantai Karpet Sumber : rumahoscarliving.com Kekurangan : Mudah terserang jamur Rentan terhadap debu Rentan penyusutan (proses pengeringan terlalu lama) Stone Walkways Kelebihan : Daya serap air baik Pemasangan mudah Apabila terjadi kerusakan, perbaikannya tidak rumit Nilai estetika tinggi dan alami Awet dan tahan lama Gambar 3.30 Stone Walkways Sumber : Kekurangan : Mudah berlumut dan berjamur e. Sistem Struktur Kolom Tabel 3.16 Macam-macam Struktur Kolom Sumber : analisa pribadi Jenis Kolom Keterangan Kolom Kayu Kelebihan : Struktur ikat memberikan manfaat baik terhadap respon gempa Memiliki nilai estetika yang tinggi Gambar 3.31 Struktur Kolom Kayu Sumber : Kekurangan : Diperlukan tenaga ahli untuk membuatnya 151

86 Kolom Beton Kelebihan : Ukuran mudah disesuaikan dengan kebutuhan Struktur kuat Gambar 3.32 Struktur Kolom Beton Sumber : muharrikyanuar.wordpress.com Kekurangan : Pengerjaan lama Struktur kaku sehingga tidak responsif gempa Kolom Baja Kelebihan : Struktur kuat Pengerjaan relatif mudah dan cepat Kekurangan : Bentuk kolom monoton sehingga tidak bisa disesuaikan kondisi bangunan dan kebutuhan Gambar 3.33 Struktur Kolom Baja Sumber : muharrikyanuar.wordpress.com e. Sistem Struktur Dinding Tabel 3.17 Macam-macam Struktur Dinding Sumber : analisa pribadi Jenis Dinding Keterangan Dinding Batu Bata Kelebihan : Harga material murah dan mudah didapat Kekurangan : Waktu pemasangan relatif lama Perlu ketelitian dalam pemasangan 152

87 Gambar 3.34 Struktur Dinding Bata Sumber : irikaw.wordpress.com Bahan kurang responsif terhadap iklim sekitar Dinding Kayu Kelebihan : Material ekologis karena mendukung penghawaan alami Menambah keindahan estetika Kekurangan : Harga material mahal Gambar 3.35 Rangka Dinding Kayu Butuh biaya perawatan ekstra Sumber : muharrikyanuar.wordpress.com Curtain Wall Kelebihan : Pemasangan cepat Bahan material modern mengikuti perkembangan jaman Kekurangan : Harga material dan pengerjaan yang relatif mahal Gambar 3.36 Rangka Curtain Wall Sumber : muharrikyanuar.wordpress.com f. Sistem Struktur Plafond Tabel 3.18 Macam-macam Struktur Plafond Sumber : analisa pribadi Jenis Plafond Keterangan Plafond PVC Kelebihan : Bentuk dan warna bervariasi Tahan air dan anti rayap Mudah dibentuk sesuai kebutuhan Gambar 3.37 Struktur Plafond PVC Sumber : carapemasangangypsum.blogspot.com Kekurangan : Pemasangan sulit 153

88 Harga lebih mahal Plafond Gypsum Kelebihan : Tampak rapi karena permukaan tanpa sambungan Pengerjaan cepat Mudah diperoleh dan diperbaiki / diganti Gambar 3.38 Struktur Plafond Gypsum Sumber : Kekurangan : Tidak tahan air Pemasangan memerlukan keahlian khusus Plafond Akustik Kelebihan : Meredam suara bising Memiliki berat yang ringan Perawatan dan pemasangan mudah Gambar 3.39 Struktur Kolom Baja Sumber : aryapersada.com Kekurangan : Tidak tahan air Harga relatif mahal g. Sistem Struktur Atap Tabel 3.19 Macam-macam Struktur Atap Sumber : analisa pribadi Jenis Atap Keterangan Atap Konvensional Kelebihan : Pembuatan mudah Kekurangan : Bentuk atap monoton Gambar 3.40 Atap Konvensional Sumber : sukamabar.blogspot.com 154

89 Atap Spaceframe Kelebihan : Cocok untuk bangunan bentang lebar Rangka dapat dibentuk sesuai keinginan Gambar 3.41 Atap Spaceframe Sumber : indonesian.alibaba.com Kekurangan : Biaya pemasangan mahal Memerlukan tenaga ahli Atap Joglo Kelebihan : Responsif terhadap gempa karena istem sambungannya tidak memakai paku, tetapi memakai sistem lidah alur Bahan material modern mengikuti perkembangan jaman Gambar 3.42 Atap Joglo Sumber : mebeljeparatop.blogspot.com Kekurangan : Harga material relatif mahal Memerlukan tenaga ahli dalam pembuatan dan pemasangan h. Material Penutup Atap Tabel 3.20 Macam-macam Material Penutup Atap Sumber : analisa pribadi Jenis Penutup Atap Keterangan Alumunium Composit Panel Kelebihan : Hasil terlihat rapi, modern, dan elegan Ringan, tahan cuaca Gambar 3.43 Atap ACP kacaframelessfittingtempered.wordpress.com Kekurangan : Diperlukan perhitungan khusus dalam menentukan tiap panel pelingkup bangunan 155

90 Harga material relatif mahal Atap Bitumen Kelebihan : Pemasangan mudah Ringan, tahan terhadap cuaca Anti jamur dan anti pudar Gambar 3.44 Atap Bitumen Sumber : atapshinglebitumencti.blogspot.com Kekurangan : Harga material relatif mahal Kurang baik untuk meredam panas Atap Sirap Kelebihan : Bahan ringan Tahan cuaca, tahan panas Gambar 3.45 Atap Sirap Sumber : Kekurangan : Biaya pemasangan mahal Apabila lembaran sirap belum cukup kering dan sudah di pasang maka akan berubah menjadi cekung Studi Sistem Utilitas Sistem Air Bersih PAM Flow Meter Ground Tank Pompa Tandon Atas Skema 3.11 Jaringan Air Bersih Sumber : analisa pribadi Wastafel WC 156

91 Studi Kebutuhan Tandon Air Kebutuhan air manusia per hari berdasarkan survey Direktorat Pengembangan Air Minum, Dirjen Cipta Karya pada tahun 2006 adalah : - Kamar mandi / WC = 60 L / 10 menit - Cafe / rumah makan = 2000 L / hari Kebutuhan air per hari : - Kamar mandi / WC (asumsi pengguna tetap adalah pengelola dan ½ dari total pengunjung) : 60 L x 735 orang = L - Cafe / rumah makan = L L - Kebutuhan statis untuk pemadam kebakaran : 30% x = L - Kebutuhan akan kebocoran tandon : 20% x = L Total Volume Air Asumsi pengisian tandon 2 kali sehari, maka volume tandon yang digunakan : ( ) : 2 = L Maka tandon yang dibutuhkan adalah 3 buah tandon dengan kapasitas L 157

92 Sistem Air Kotor Wastafel Grey Water Sumur Resapan KM Air Kotor dan Limbah Padat Skema 3.12 Jaringan Air Kotor Sumber : analisa pribadi Biotank Sistem Elektrikal Trafo kwh meter Panel Distribusi Utama Genset Sub Panel Sub Panel Sub Panel Unit Unit Unit Skema 3.13 Jaringan Listrik Sumber : analisa pribadi Sistem Jaringan Mekanikal Panggung Input Command Stage Controller Dimmer Lighting Control Mixer Digital Stage Mechanic Stage Lighting Power Amplifier Skema 3.14 Jaringan Mekanikal Panggung Sumber : analisa pribadi 158

93 Sistem Telekomunikasi Kabel Distribusi Kabel Drop Kabel Indoor Central Office ODC ODP OTP Roset ODF Pathcord Kabel Feeder Skema 3.15 Jaringan Fiber Optik Sumber : analisa pribadi Kabel UTP ONT Terminal Pelanggan Sistem Pencahayaan Buatan Lampu LED Kelebihan : - Efisiensi energi - Ramah lingkungan - Usia lampu tahan lama - Desain fleksibel - Tidak ada emisi UV Kekurangan: - Harga lebih mahal Gambar 3.46 Lampu LED Sumber : visicomled.com - Membutuhkan kelistrikan yang konstan (arus DC) 159

94 Lampu Halogen Kelebihan : - Banyak digunakan sebagai lampu sorot (spotlight) - Mampu menonjolkan warna yang hampir sempurna Kelemahan : - Kebutuhan listrik besar - Menghasilkan panas yang besar Gambar 3.47 Lampu Halogen Sumber : Gambar 3.48 Lampu Fresnel Halogen Sumber : Lampu TL (Fluorescent) Kelebihan : - Jumlah watt lebih kecil dari lampu pijar - Bentuk, fitting pemasangan, dan warna bervariasi Kelemahan : - Harga lebih mahal Gambar 3.49 Lampu TL (Fluorescent) Sumber : 160

95 Sistem Penghawaan Buatan Exahaust fan Alat yang berfungsi menghisap udara dari dalam ruangan menuju ke luar ruangan untuk bersirkulasi dengan udara segar Gambar 3.50 Exhaust Fan Sumber : Air Conditioner - Sistem Split 4 5 A 3 6 B 2 Gambar 3.51 Sistem Kerja AC Sumber : Kumpulan Bahan Kuliah PTSB 6, A : Udara dingin dari Unit Indoor Keluar B : Udara luar disedot AHU untuk didinginkan (bisa dari udara dalam ruangan / udara outdoor) 161

96 Sistem Kerja : 1. Cairan pendingin (refrigerant) hasil pengembunan Condensing Coil dialirkan menuju katup (valve). 2. Dari Valve, refrigerant dialirkan ke Cooling Coil yang terdapat dalam AHU. 3. Dalam Cooling Coil refrigerant mengalami penguapan dan mendinginkan udara dalam ruang dan udara outdoor yang disedot AHU. 4. Gas refrigerant dialirkan menuju compressor. 5. Dalam compressor, udara diubah menjadi gas bertekanan dan bersuhu tinggi lalu dialirkan ke Cooling Unit untuk didinginkan. 6. Dalam Cooling Unit, suhu panas pada gas refrigerant dilepaskan keluar menjadi udara panas lalu masuk ke condensing coil untuk mengalami pengembunan dan pendinginan kembali. Gambar 3.52 Air Conditioner Sumber : Sistem Keamanan Kriminalitas CCTV (Closed Circuit Television) Merupakan kamera video digital untuk memantau keadaan dalam suatu tempat dan waktu tertentu sebagai fungsi 162

97 keamanan. Terdiri dari : Internet Protocol (IP) Camera, NVR, LCD monitor, Switcher / multiplexer. Gambar 3.52 Kamera CCTV Sumber : securitycamerainstalls.wordpress.com Gambar 3.53 Sistem CCTV Sumber : securitycamerainstalls.wordpress.com Sistem Keamanan Kebakaran Jalur Evakuasi Berfungsi sebagai jalur yang digunakan pelaku dalam bangunan menuju keluar bangunan / area yang aman saat terjadi peristiwa genting, seperti kebakaran. Sepanjang jalur evakuasi harus terdapat rambu yang jelas. Rambu sebaiknya terbuat dari bahan glow in the dark (bisa menyala dalam gelap). Gambar 3.54 Rambu Jalur Evakuasi Sumber : securitycamerainstalls.wordpress.com 163

98 Smoke Detector Merupakan sensor yang berfungsi mendeteksi gumpalan asap dalam suatu ruangan. Smoke detector memiliki jangkauan area 150 m 2 dan ketinggian plafond 4m Gambar 3.55 Smoke Detector Sumber : Fire Alarm Merupakan alarm peringatan / penanda terjadinya kebakaran. Fire Alarm dihubungkan dengan panel yang menunjukan lokasi terjadinya kebakaran. Gambar 3.56 Fire Alarm Sumber : en.wikipedia.org Fire Extinguisher Merupakan alat yang digunakan untuk memadamkan api skala kecil yang berbentuk tabung dan untuk kebutuhan darurat. 164

99 Gambar 3.57 Fire Extinguisher Sumber : ipet.dvrlists.com Fire Sprinkle Sistem Pipa Kering Merupakan alat yang berfungsi untuk mengeluarkan / memancarkan air secara otomatis setelah sistem mendeteksi suhu tinggi tertentu. Gambar 3.58 Fire Sprinkle Sumber : Hydrant Merupakan alat pemadam kebakaran yang berupa saluran sumber air. Terdiri dari hydrant box yang berupa selang penyemprot air. Jarak antar hydrant box maksimal 35m, karena panjang selang pada hydrant box adalah 30m, radius maksimal penyemprotan air adalah 5m. Hydrant pole terletak 165

100 diluar bangunan yang mudah dijangkau. Digunakan sebagai sumber air petugas pemadam kebakaran. Gambar 3.59 Hydrant box dan Hydrant Pole Sumber : Sistem Jaringan Wifi Merupakan koneksi tanpa kabel (menggunakan gelombang radio) dimana pengguna dapat bertukar / mentransfer data dengan cepat dan aman melalui internet. Gambar 3.60 Sistem Jaringan Wifi Sumber : Sistem Pencapaian Tangga Gambar 3.61 Jenis Penampang Lintang Anak Tangga Sumber : Data Arsitek Jilid 1 :

101 Gambar 3.62 Studi Dimenis Anak Tangga Sumber : Data Arsitek Jilid 1 : 175 Perhitungan antrede : langkah maju (b) dan optrede : langkah naik (h) : Normal : 2 h + b = 59cm hingga 65 cm Nyaman : b h = 12cm Aman : b + h = 45 hingga 47 cm Lift Gambar 3.63 Kebutuhan Lift yang mencukupi bagi Difabel Sumber : pages.euregon.edu 167

102 Merupakan alat transportasi vertikal otomatis. Lift yang digunakan dalam bangunan Teater memiliki daya angkut 2000 pon / setara berat 10 orang. Dimensi ruang lift yang juga mampu menampung kebutuhan kaum difabel adalah 130 cm x 205 cm Studi Pemanfaatan Teknologi Lift Hidrolik Panggung Cara kerja lift hidrolik mirip dengan elevator, yaitu dengan sistem hidrolik yang memanfaatkan tekanan untuk mengerakan tuas. Hasil dorongan tersebut menyebabkan panggung dapat bergerak naik turun, berhenti pada ketinggian tertentu, bahkan dimiringkan hingga derajat tertentu. Sistem operasi panggung hidrolik dilengkapi oleh TV monitor. Fleksibilitas : lift hidrolik panggung memiliki pergerakan dengan kecepatan rendah dan dapat dikendalikan dari jarak jauh sehingga aman bagi para pemain pentas yang berada di atasnya. Struktur : terdiri dari satu atau lebih platform struktur dimana lift hidrolik panggung dapat naik, turun, dan berhenti pada ketinggian tertentu dan dikendalikan oleh tombol kontrol. Gambar 3.64 Sistem Kerja Lift Hidrolik Panggung Sumber : 168

103 Gambar 3.65 Sistem Kerja Lift Hidrolik Panggung Sumber : Gambar 3.66 Panggung dengan Sistem Hidrolik Sumber : indonesian.alibaba.com Revolve Stage / Panggung Berputar Revolve stage memiliki fungsi yang hampir sama dengan lift hidrolik panggung, dimana revolve stage memiliki keunggulan pada estetika gerak yaitu dapat berputar 360 o. Prinsip kerja revolve stage dikombinasikan dengan lift hidrolik panggung yaitu dapat bergerak naik kemudian berputar. Teknik berputar pada revolve stage biasanya digunakan saat peralihan adegan eksterior maupun interior. 169

104 Gambar 3.67 Revolve Stage Sumber : Gambar 3.68 Pengaplikasian Revolve Stage Sumber : Overstage Machinery Merupakan serangkaian peralatan yang berada di atas panggung. Overstage Machinery harus memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan dioperasikan oleh tenaga ahli. Overstage Machinery terdiri dari hemp fly gallery dan lock rope. Hemp fly galley adalah sejumlah tali yang berfungsi membawa hiasan / stage poperty dan tempat 170

105 para penari akrobatik mengaitkan talinya. Tali tersebut melewati katrol pada grid dan diikat ke cleat / rel substansial yang berada di atas panggung. Sedangkan lock rope adalah alat yang digunakan untuk menghentikan hiasan / stage property tersebut sesuai kebutuhan. Tenaga ahli yang mengoperasikan hemp fly gallery dan lock rope berada di flytower / sisi galeri panggung. Gambar 3.69 Hemp Fly Gallery Sumber : Strong, 2010 : 108 Gambar 3.70 Lock Rope Sumber : Strong, 2010 : 108 Gambar 3.71 Overstage Machinery Sumber : worldbydesign.blogspot.co.id 171

106 Gambar 3.72 Flytower Sumber : worldbydesign.blogspot.co.id Gambar 3.73 Seni Akrobatik Sumber : Lampu Overstage dan Side stage Lampu Overstage adalah serangkaian perlengkapan lampu yang merupakan bagian dari flying system yang berada di atas panggung. Pada rangkaian overstage, rangkaian lampu diinstalasi dengan cara menggantungnya pada ketinggian tertentu sesuai jarak terhadap panggung. Ketinggian menggantung lampu adalah antara 5m 15m di atas panggung. Untuk dapat mengakses lampu tersebut, disediakan lighting bridge / jembatan lampu yang memungkinkan lampu digantung pada kedua sisi jembatan dan sekaligus sebagai akses para teknisi. Lighting bridge harus mampu dipasangkan semua jenis lampu teater dan digantungkan lampu gerak pada ketinggian tertentu tanpa membatasi ruang gerak lampu. 172

107 Gambar 3.74 Lighting bridge Sumber : Appleton : 187 Gambar 3.75 Akses Vertikal Horizontal Lampu Overstage Sumber : Appleton : 187 Lampu Side stage adalah serangkaian lampu tangga gantung yang terletak pada bagian kanan dan kiri panggung pada ketinggian tertentu. Rangkaian lampu ini dapat bergerak dari atas panggung menuju sisi kanan dan kiri panggung sesuai kebutuhan pertunjukan. Bagian lain dari lampu side stage adalah booms. Booms merupakan rangkaian tiang vertikal yang dipasangkan lampu dan dapat dipindahkan / digeser karena memiliki roda pada bagian bawahnya. Booms memungkinkan pencahayaan menggunakan sudut cahaya yang rendah di samping panggung. Selain booms pada lampu side stage juga terdapat perch. Perch merupakan menara vertikal yang terletak pada kedua sisi panggung. Untuk mengakses perch, teknisi harus melalui tangga 173

108 karena posisi perch yang digantung. Jika bentuk panggung proscenium, maka posisi perch berada di belakang proscenium. Gambar 3.76 Lampu Side Stage Sumber : Strong : 125 Gambar 3.77 Perch Sumber : Strong : 125 Gambar 3.78 Booms Sumber : Strong : 125 Stage Background LED Display Merupakan sebuah display berukuran besar yang dapat menampilkan gambar, pesan melalui konten video, text, tampilan live dari kamera, memberi efek animasi pada backlight suatu pertunjukan, sebagai pengganti proyektor dan sebagai pengganti billboard yang dapat menampilkan iklan lebih dari satu. Stage Background LED Display memiliki ukuran pixel yang cukup besar sehingga memungkinkan adanya celah tembus pandang antara lampu-lampu LED. Stage Background LED Display ini dapat berbentuk strip, tirai, dan jala. 174

109 Gambar 3.79 Stage Background LED Display Sumber : Analisa Pendekatan Konteks Lingkungan Analisa Pemilihan Lokasi 1. Kriteria Pemilihan Lokasi : a. Fungsi bagian wilayah diperuntukan untuk pariwisata dan budaya berdasarkan regulasi kota. b. Dekat dengan pusat kota dan pusat aktivitas. c. Memiliki tingkat aksesibilitas yang mudah dan tidak macet. d. Berada pada kontur berskala datar hingga landai. e. Berdekatan dengan objek wisata lain agar saling mendukung dan berkontribusi. 175

110 2. Alternatif Lokasi 1, Kecamatan Jebres Lokasi alternatif pertama terletak di BWK V kota Surakarta yaitu kecamatan Jebres. Kecamatan Jebres memiliki luas wilayah 12,58 km 2 dengan 11 kelurahan. Batas batas wilayah kecamatan Jebres adalah : Utara Timur : Kec. Gondangrejo (Kab.Karanganyar). : Kec.Janten (Kab.Karanganyar), Kec.Mojolaban (Kab.Sukoharjo) Selatan Barat : Kec.Pasar Kliwon : Kec. Banjarsari. F Gambar 3.80 Peta Rencana Struktur Ruang Kec Jebres Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah kota solo (RTRW) Fungsi bagian wilayah kota (BWK) V berdasarkan Perda Kota Surakarta No. 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta tahun adalah : - Pariwisata - RTH 176

111 - Pendidikan - Perdagangan dan Jasa Kedudukan wilayah : Kecamatan Jebres banyak didominasi oleh bangunan dengan fungsi pelayanan publik, pendidikan, dan rumah sakit. Studi amenitas alami : Utilitas air : supply air berasal dari Instalasi pengelolaan air wilayah Jebres milik PDAM kota Surakarta Topografi : tergolong memiliki tingkat kemiringan rendah, yaitu antara 0-15% (Badan Pusat Statistik Kota Surakarta, 2014) Studi amenitas buatan : Lalu lintas : tergolong sepi lancar karena tidak banyak kegiatan ekonomi pada kecamatan Jebres Jaringan Urban : memiliki jaringan telepon, jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan air kotor, jaringan sampah, sistem drainase kota Jarak kecamatan Jebres dengan pusat kota : - Taman Sriwedari : 5.8 km - Taman Balekambang : 6.6 km - Keraton Surakarta : 4.7 km - Museum Danar Hadi : 5.2 km - Pasar Antik Triwindu : 4.7 km Potensi Lokasi : - Lokasi terdapat stasiun kereta api yang menghubungkan ke beberapa kabupaten sekitar Surakarta - Lokasi dilewati jalur arteri primer 177

112 - Lokasi dekat dengan pusat kota dan pusat aktivitas - Tingkat kepadatan penduduk tinggi 3. Alternatif Lokasi 2, Kecamatan Laweyan Lokasi alternatif kedua terletak di BWK II kota Surakarta yaitu kecamatan Laweyan. Kecamatan Laweyan memiliki luas wilayah 8,64 km 2 dengan 11 kelurahan. Batas batas wilayah kecamatan laweyan adalah : Utara : Kec.Banjarsari,Kec.Colomadu (Kab.Karanganyar) Timur : Kec.Serengan Selatan : Kec.Serengan, Kec. Baki (Kab.Sukoharjo), Kec.Grogol (Kab.Sukoharjo) Barat : Kec. Kartasura (Kab.Sukoharjo) Gambar 3.81 Peta Rencana Struktur Ruang kec.laweyan Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah kota solo (RTRW) ) 178

113 Fungsi bagian wilayah kota (BWK) II berdasarkan Perda Kota Surakarta No. 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta tahun adalah : - Pariwisata dan Budaya - Olahraga - Industri kreatif - Perdagangan dan Jasa Kedudukan wilayah : Kecamatan Laweyan merupakan wilayah pusat Kota Surakarta dengan aktivitas perdagangan, jasa dan ekonomi yang tinggi karena didominasi oleh bangunan perkantoran dan perdagangan, Studi amenitas alami : Utilitas air : supply air berasal dari pengelolaan air bersih wilayah Laweyan milik PDAM kota Surakarta Topografi : tergolong memiliki tingkat kemiringan rendah, yaitu antara 0-15% (Badan Pusat Statistik Kota Surakarta, 2014) Studi amenitas buatan : Lalu lintas : tergolong padat lancar karena banyak terdapat kegiatan ekonomi pada kecamatan Laweyan, terutama pada jalan Slamet Riyadi Jaringan Urban : memiliki jaringan telepon, jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan air kotor, jaringan sampah, sistem drainase kota Jarak kecamatan Jebres dengan pusat kota : - Taman Sriwedari : berada di dalam wilayah - Taman Balekambang: 2.5 km 179

114 - Keraton Surakarta : 7.6 km - Museum Danar Hadi : 4.6 km - Pasar Antik Triwindu : berada di dalam wilayah - Kampung Batik Laweyan : berada di dalam wilayah Potensi Lokasi : - Lokasi dilalui jalan arteri primer yaitu Jalan Brigjen Slamet Riyadi dan 2 jalan arteri sekunder yaitu Jalan Prof. DR. Soeharso dan Jalan Adi Sucipto - Lokasi mudah dijangkau dari bandara, Terminal dan Stasiun Kereta Api. - Dalam pasal 12 huruf b Peraturan daerah Kota Surakarta no. 1 tahun 2012, disebutkan bahwa kecamatan Laweyan BWK II merupakann kawasan yang difungsikan sebagai pariwisata budaya. - Lokasi dekat dengan pusat kota dan pusat aktivitas. - Tingkat kepadatan penduduk tinggi. 4. Analisa Pemilihan Lokasi a. Regulasi Kota (20%) Fungsi bagian wilayah diperuntukan untuk pariwisata dan budaya berdasarkan Perda Kota Surakarta No. 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta tahun b. Aksesibilitas (30%) Memiliki tingkat aksesibilitas yang mudah dicapai sehingga lebih mengarah pada wilayah yang berada di dekat pusat kota dan pusat aktivitas. 180

115 c. Kontur wilayah (10%) Kontur wilayah tergolong datar hingga landai untuk memudahkan akses dan pencapaian di dalam kompleks bangunan dimana didominasi aktivitas berjalan kaki. d. Berdekatan dengan objek wisata lain (20%) Semakin dekat dengan objek wisata lain maka akan semakin memberikan dukungan dan dampak positif pada perkembangan rute pariwisata Kota Surakarta e. Keramaian lalu lintas (20%) Projek Teater Kesenian di Surakarta akan meningkatkan kepadatan lalu lintas dan dapat berpotensi menimbulkan kemacetan Tabel 3.21 Skoring Pemilihan Lokasi Sumber : analisa pribadi Kriteria Bobot Kec. Laweyan Krc. Jebres Skor Nilai Skor Nilai Regulasi Kota 20% Aksesibilitas 30% Kontur Wilayah 10% Objek Wisata Lain 20% Keramaian Lalu Lintas 20% Total Dari hasil skoring di atas, maka lokasi yang terpilih adalah Kecamatan Laweyan Analisa Pemilihan Tapak 1. Kriteria Pemilihan Tapak : a. Dilalui oleh alat transportasi umum, seperti bis dan angkot 181

116 b. Memiliki kemudahan akses menuju tapak dan dari tapak menuju objek wisata lain c. Tapak dapat menampung seluruh kebutuhan lahan pada projek d. Lingkungan sekitar mendukung fungsi dari kompleks wisata dan lokasi berdekatan dengan objek wisata lain agar saling mendukung dan berkontribusi. e. Lokasi tidak dekat dengan area sumber kemacetan 2. Alternatif Tapak 1, Jalan Adi Sucipto Tapak dilalui oleh jalan Adi Sucipto dan Jalan Jendral Ahmad Yani Gambar 3.82 Batas-batas Tapak 1 Sumber : analisa pribadi 182

117 Luas Tapak : 2 ha Batas batas tapak : - Utara : SMK Negri 4, SMK Negri 5, SMK Negri 6, pertokoan - Timur : SPBU Manahan, Gedung Serbaguna WarasTratama, Kodim 0735 Surakarta - Selatan : Permukiman penduduk, PT. Kiky Creative Product - Barat : Permukiman penduduk Studi Kekuatan Alami Lingkungan sekitar : Lingkungan sekitar tapak merupakan bangunan pendidikan, gedung serbaguna, bangunan pemerintah, dan permukiman penduduk Vegetasi : vegetasi di sekitar tapak didominasi oleh pohon akasia, pohon mahoni, pohon glodokan pecut, pohon manga, dan tanaman berbunga. Studi Kekuatan Buatan Gambar 3.83 Vegetasi sekitar Tapak 1 Sumber : dokumen pribadi Regulasi : Berdasarkan lampiran Perda Kota Surakarta no 8 tahun 2009 tentang Bangunan, wilayah Jalan Adi Sucipto dan Jalan Ahmad Yani memiliki ketentuan tinggi bangunan maks 25 lantai dengan ketinggian maks 104m, KDB maks 0,65, KLB maks 16,25, KDH min 0,15, Area Ruang Parkir (ARP) min 0,2. Studi Amenitas Alami : 183

118 Utilitas air : supply air berasal dari pengelolaan air bersih wilayah Laweyan milik PDAM kota Surakarta Topografi : tapak tergolong memiliki tingkat kemiringan rendah, yaitu kurang dari 4% Suasana : Kebisingan di sekitar tapak cukup tinggi yaitu dengan rata-rata 78dB, dan kelembaban 75%. Studi Amenitas Buatan : Lalu lintas : Tingkat kepadatan lalu lintas di Jalan Adi Sucipto dan Jalan Jendral Ahmad Yani tergolong ramai lancar dengan kecepatan kendaraan rata-rata km / jam. Jaringan urban : Dilalui oleh alat transportasi umum seperti bus dan angkot. Citra arsitektur : Bangunan di sekitar tapak merupakan bangunan bergaya modern dengan ketinggian 1-3 lantai Analisa SWOT Tabel 3.22 Analisa SWOT Jalan Adi Sucipto Sumber : analisa pribadi Strength Weakness Opportunity - Berada di Pusat Kota - Lalu lintas ramai lancar (tidak macet) - Diapit oleh 2 jalan arteri yaitu Jalan Adi Sucipto dan Jalan Ahmad Yani - Luas tanah melebihi kebutuhan - Lokasi tapak dilewati oleh alat transportasi umum Dekat dengan bangunan pemerintah, permukiman penduduk dan pendidikan sehingga perlu dipertimbangkan mengenai dampak proyek terhadap kenyamanan bangunan sekitar Batas utara tapak merupakan SMK Negri 4, SMK Negri 5, dan SMK Negri 6 yang merupakan peluang baik sebagai faktor pendukung yang 184

119 memiliki kaitan langsung dengan Teater Kesenian. Threath Diperlukan batas yang jelas antara tapak dengan bangunan sekitar karena tingkat kepadatan bangunan yang cukup tinggi. 3. Alternatif Tapak 2, Jalan Slamet Riyadi Tapak dilalui oleh Jalan Brigjend Slamet Riyadi dan Jalan Jendral Doktor Moewardi Gambar 3.84 Batas- batas Tapak 2 Sumber : analisa pribadi Luas Tapak : 3 ha Batas batas tapak : - Utara : Resor kota Surakarta, pertokoan, Hotel Riyadi Palace 185

120 - Timur : Permukiman penduduk - Selatan : Permukiman penduduk - Barat : Gedung Bayangkara, SMP Negri 24 Studi Kekuatan Alami Lingkungan sekitar : Lingkungan sekitar tapak merupakan bangunan pertokoan, bangunan pemerintah, dan permukiman penduduk. Vegetasi : vegetasi di sekitar tapak didominasi oleh pohon akasia, pohon mahoni, pohon glodokan pecut, pohon palem, dan tanaman perdu. Gambar 3.85 Vegetasi sekitar Tapak 2 Sumber : dokumen pribadi Studi Kekuatan Buatan Regulasi : Berdasarkan lampiran Perda Kota Surakarta no 8 tahun 2009 tentang Bangunan, wilayah Jalan Brigjend Slamet Riyadi dan Jalan Jendral Doktor Moewardi memiliki ketentuan tinggi bangunan maks 25 lantai dengan ketinggian maks 104m, KDB maks 0,65, KLB maks 16,25, KDH min 0,15, Area Ruang Parkir (ARP) min 0,2. Studi Amenitas Alami : Utilitas air : supply air berasal dari pengelolaan air bersih wilayah Laweyan milik PDAM kota Surakarta Topografi : tapak tergolong memiliki tingkat kemiringan rendah, yaitu kurang dari 4% 186

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas a. Pengelompokan Aktivitas Terdapat beberapa aktivitas yang terdapat

Lebih terperinci

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.1.1. Studi Pelaku Kegiatan Galeri Batik berskala Kawasan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Pekalongan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB III PERENCANAAN PROYEK BAB III PERENCANAAN PROYEK 3.2.1 Deskripsi Proyek Judul : Taman Budaya Sunda Lokasi : Wilayah Pasirlayung Cimenyan, Bandung Sifat Proyek : Non Institusional semi komersial Status : Fiktif, dikelola oleh

Lebih terperinci

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

PERABOT ANAK. Sumber : _ html LAMPIRAN 200 ANAK Sumber : http://renopia.en.ec21.com/toy_piano_digital_piano_musical-- 3691712_4713603.html Pink : Origin : Korea, Brand : Spendid Junior Coklat : Origin : China, Brand : December Dimensi

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG KEGIATAN UTAMA / PAMERAN 1 Ruang studi koleksi 1 unit 60 2 Ruang Kurator Ruang Kurator 1 unit 60 Ruang Asisten 1 unit 4 Ruang Staf 4 unit 16 3 Ruang Konservasi

Lebih terperinci

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Pendekatan Aspek Fungsional 5.1.1. Pendekatan Fasilitas Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur ini akan menyediakan fasilitas sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR Program dasar perencanaan dan perancangan Pool Hall merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain International

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu 153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. semua aktifitas dari pengguna Wisata Bahari ini. Dengan demikian sangat

BAB IV ANALISIS. semua aktifitas dari pengguna Wisata Bahari ini. Dengan demikian sangat BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu merupakan kawasan perancangan yang memiliki kebutuhan yang sangat lengkap untuk mewadahi semua aktifitas dari pengguna Wisata

Lebih terperinci

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL 1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga

Lebih terperinci

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang Setelah mendapatkan data dan menganalisisnya, hal yang kami lakukan selanjutnya adalah merancang program ruang. hal yang pertama yang kami lakukan adalah mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang a. Aktivitas Utama Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA III.1 INTERPRETASI TEMA Urban yang berarti kota sering diinterpretasikan sebagai ruang tempat berbagai aktifitas manusia berlangsung dengan hiruk pikuknya. Tempat dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut: BAB 4 Analisa 4.1 Analisa Fungsional Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seti berikut: 1. Fungsi pameran Yaitu fungsi kegiatan yang memtunjukan/memlihatkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan ini merupakan sebuah sarana edukasi yang mewadahi fungsi utama pengembangan berupa pendidikan dan pelatihan seni karawitan

Lebih terperinci

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya. 6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB 2 SEKOLAH MUSIK KARAWITAN LOKANANTA DI SURAKARTA

DAFTAR ISI BAB 2 SEKOLAH MUSIK KARAWITAN LOKANANTA DI SURAKARTA DAFTAR ISI SEKOLAH MUSIK KARAWITAN HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 ANALISIS FUNGSI

BAB IV ANALISIS 4.1 ANALISIS FUNGSI BAB IV ANALISIS Analisis merupakan lankah dalam menolah data rancanan yan diproses melalui penamatan pemilihan bersumberkan pada kriteria untuk memperoleh alternatif-alternatif pada obyek perancanan. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada

BAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada BAB IV ANALISIS 4.1 Data Eksisting Tapak Data eksisting tapak bertujuan untuk mengetahui keadaan kondisi fisik tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada tapak.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN VI. 1. Konsep Peruangan VI. 1. 1. Kebutuhan dan Besaran Ruang Berdasarkan analisis pelaku dan kegiatan didapatkan tabel kebutuhan ruang seperti dibawah ini: Zona

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP MAKRO Secara makro, konsep perencanaan dan perancangan Museum Tekstil Indonesia ini merupakan sebuah alat untuk mendekatkan masyarakat Indonesia agar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. KONSEP PERUANGAN 1. Konsep Kebutuhan Ruang Berdasarkan analisa pola kegiatan dari pelaku pusat tari modern, mak konsep kebutuhanruang pada area tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI

BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI 2.1 PENGERTIAN PASAR KERAJINAN DAN SENI Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu ( http://id.wikipedia.org/ : 7/9/2009

Lebih terperinci

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut: BABV ADAPTIVE RE-USE Dengan melihat kondisi eksisting Omah Dhuwur Gallery pada Bab III dan analisa program pada Bab IV, maka pembahasan-pembahasan tersebut di atas digunakan sebagai dasar pertimbangan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

Bab III. Judul Proyek : Perpustakaan Learning Society. Bandung. Jenis Proyek : Proyek Perancangan Fasilitas Rekreasi. Lokasi : Jl. Dr.

Bab III. Judul Proyek : Perpustakaan Learning Society. Bandung. Jenis Proyek : Proyek Perancangan Fasilitas Rekreasi. Lokasi : Jl. Dr. Bab III 3.1 Deskripsi Proyek Judul Proyek : Perpustakaan Learning Society Bandung Jenis Proyek : Proyek Perancangan Fasilitas Rekreasi & Kegiatan Budaya Sifat : Fiktif Lokasi : Jl. Dr. Setiabudi Timur

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang Dari hasil perhitungan besaran ruang pada bab sebelumnya, maka didapat program ruang sebagai berikut: GEDUNG

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Jakarta Timur 3.1.1.1. Letak Geografis Kotamadya Jakarta Timur Kotamadya Jakarta Timur merupakan salah satu Kotamadya yang berada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. yang dilakukan selama proses merancang. Pada analisis perancangan dilakukan

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. yang dilakukan selama proses merancang. Pada analisis perancangan dilakukan BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan data yang dilakukan selama proses merancang. Pada analisis perancangan dilakukan beberapa kajian mengenai

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. yaitu: aspek manusia, aspek lingkungan dan aspek manusia. 3 kategori sesuai dengan fungsinya, yaitu:

BAB IV ANALISA. yaitu: aspek manusia, aspek lingkungan dan aspek manusia. 3 kategori sesuai dengan fungsinya, yaitu: BAB IV ANALISA Analisis perencanaan dan perancangan Gedung Multi Fungsi dengan topik/tema hemat energi dimaksudkan untuk menciptakan suatu wadah sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. sebuah hal yang mendasari terciptanya wujud dari rumah Bugis. Ide gagasan ini

BAB IV ANALISIS. sebuah hal yang mendasari terciptanya wujud dari rumah Bugis. Ide gagasan ini 74 BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ide Gagasan Konsep dasar berasal dari sebuah ide/gagasan yang dilandasi oleh landasan keislaman. Ide gagasan dalam perancangan sekolah seni pertunjukan tradisi Bugis yaitu

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK) BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK) 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berikut adalah table pendekatan kapasitas ruang,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2 RUANG UMUM Ruang informasi DA 2 X 4 = 8 M 2 1 Hall 1,5 X 1000 = 1500 M 2 2 Atm center 1,5 X 10 = 15 M 2 1 Toilet pria DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Toilet wanita DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Ruang satpam 2 X 3 = 6

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Penerapan Konsep Perancangan Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari proses melanjutkan atau mencari keberlanjutan sebuah tradisi dengan cara

Lebih terperinci

PUSAT SINEMA SIDOARJO

PUSAT SINEMA SIDOARJO PUSAT SINEMA SIDOARJO MAHASISWA : M.ABRAM WAHYU N. NRP : 3207100027 PEMBIMBING : Ir. HARI PURNOMO Mbdg, Sc TEMA : 0ase PUSAT... Yaitu merupakan tempat pemusatan aktifitas atau kegiatan dan fasilitas tertentu

Lebih terperinci

lib.archiplan.ugm.ac.id

lib.archiplan.ugm.ac.id BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1. BENTUK KEGIATAN DAN RUANG 5.1.1. Pelaku Kegiatan Pelaku utama kegiatan dalam Movie Square dimayoritaskan penduduk WNI yang tinggal di kota Yogyakarta, tidak hanya dikhususkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas Berbagai aktivitas yang terjadi pada Sekolah Tinggi Pariwisata di Kota Semarang ini akan dikelompokan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain

Lebih terperinci

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri)

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri) PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN Funfsi Hunian No. Identitas Ruang Aktivitas Perabot Pemakai Ruang Standard Ruang Luas 1. R. Tidur (dengan double bed) Tidur Merias diri Berganti pakaian Double bed Side

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI Dalam Bab IV akan dijabarkan tentang analisis perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai. BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria

Lebih terperinci

MUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan

MUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan BAB III ANALISIS 3.1 Pelaku, Aktivitas pengguna, kebutuhan ruang dan Besaran Ruang 3.1.1 Pelaku dan Aktivitas Pengguna Musuem Pelaku dalam museum dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pengelola museum

Lebih terperinci

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk merupakan sebuah drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelar di panggung. Pertunjukan kesenian yang berasal dari Jombang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Kompleks kawasan smart masjid terbagi atas beberapa massa yang terdiri dari bangunan masjid, penitipan anak, kantin dan bussiness center. Dalam penataan

Lebih terperinci

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan 4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU Panduan Perencanaan 4 langkah untuk mewujudkan kitchen set baru Anda Brosur ini membantu Anda membuat pengukuran, perencanaan, pemesanan dan pemasangan kitchen set IKEA

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan

BAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan BAB III ANALISA 3.1 Analisa Tapak 3.1.1 Batas Tapak Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan Batas-batas tapak antara lain sebelah barat merupakan JL.Jend.Sudirman dengan kondisi berupa perbedaan level

Lebih terperinci

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu

Lebih terperinci

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1 0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Museum Batik Yogyakarta bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan museum sebagai fasilitas untuk memamerkan dan mengedukasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. permasalahan yang ada di site sehingga ditemukan alternatif tanggapan yang

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. permasalahan yang ada di site sehingga ditemukan alternatif tanggapan yang BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan kajian terhadap kondisi eksisting site dan kemungkinan-kemungkinan desain yang berupa tanggapan perancangan terhadap permasalahan yang ada di

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Faktor faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih pre

Lebih terperinci

Museum dan Pusat Mitigasi Bencana Banjir di Jakarta BAB IV ANALISA

Museum dan Pusat Mitigasi Bencana Banjir di Jakarta BAB IV ANALISA BAB IV ANALISA 4.1. Dasar Analisa Dasar analisa perencanaan dan perancangan arsitektur Museum dan Pusat Mitigasi Banjir di Jakarta mengacu pada esensi bangunan Museum sebagai bangunan yang aktif, yang

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku kegiatan yang ada pada Batik Center & Gallery di Surakarta antara lain: 1) Pengunjung 2) Pengelola 3) Karyawan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan Konsep Perancangan Museum Sejarah Singosari pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa Kertanegara

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. 1. Analisa Fungsional a. Organisasi Ruang HUNIAN PENUNJANG PENDIDIKAN PENGELOLAAN PERTUNJUKAN GERBANG PARKIR. RGuru.

BAB IV ANALISA. 1. Analisa Fungsional a. Organisasi Ruang HUNIAN PENUNJANG PENDIDIKAN PENGELOLAAN PERTUNJUKAN GERBANG PARKIR. RGuru. BAB IV ANALISA 1. Analisa Fungsional a. Organisasi Ruang HUNIAN PENUNJANG PENDIDIKAN PERTUNJUKAN PENGELOLAAN GERBANG PARKIR Skema hubungan antar fasilitas FASILITAS PENGELOLAAN : RGuru Lobby Resepsionis

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

STANDAR USAHA KELAB MALAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai

STANDAR USAHA KELAB MALAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM STANDAR USAHA KELAB MALAM I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai 1.

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 130 BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP LOKASI Pada konsep lokasi dijelaskan tentang lokasi yang digunakan yaitu berada di kota Surakarta yang merupakan kota budaya. Surakarta terletak

Lebih terperinci

/ N/1 \ BAB 3. TEKNIS FUNGSIONAL

/ N/1 \ BAB 3. TEKNIS FUNGSIONAL / N/1 \ BAB 3. TEKNIS FUNGSIONAL I m Perpustakaan mempunyai cakupan pengguna terbatas pada anak dengan tingkatan usia 5-15 tahun atau anak dengan tingkat pendidikan antara TK - SMP, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1Analisis Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan diwadahi pada obyek Pusat Pengembangan Seni Karawitan agar diketahui segala kebutuhannya.

Lebih terperinci

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan iro konsultan.'..isitektur i antar antan ogyakatta BABV LAPORAN PERANCANGAN 5.1 Site plan Tapak dibagi kedalam beberapa Zona bangunan, yaitu : a. Zona kantor b. Zona terapi c. Zona resto dan cafe d. Zona

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Sentra Batik Tulis Lasem yaitu: 1) Pengunjung 2) Karyawan showroom 3) Karyawan restoran 4) Pelatih

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan kawasan terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam perancangan kawasan yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci