PUTUSAN. Nomor: 08/PTS/KIP-SU/II/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor: 08/PTS/KIP-SU/II/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan dalam Sengketa Informasi Publik Registrasi Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 yang diajukan oleh: Nama : Andi Khoirul Harahap Alamat : Jalan Pendidikan Gang Sepakat Lingkungan Bina Insan Kelurahan Perdamean Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya disebut sebagai Pemohon Terhadap Nama Alamat : Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu : Jalan Abdul Aziz Nomor: 3 Rantauprapat Yang diwakili oleh: 1. Nama : Banding, SH Jabatan : Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu 2. Nama : M. Ridwan, SH Jabatan : Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu 3. Nama : Drs. Untung Jauhari Rolyanto, Bsc, SH Jabatan : Kepala Sub Seksi Sengketa dan Konflik Pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu Berdasarkan surat kuasa khusus nomor: 600/1134/IX/2016 tanggal 20 September 2016 untuk mewakili Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu dalam sengketa informasi publik register nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 dalam sidang ajudikasi nonlitigasi di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya disebut sebagai Termohon [1.2] Telah membaca surat permohonan Pemohon; Telah mendengar keterangan Pemohon; Telah memeriksa bukti-bukti dari Pemohon; Telah mendengar keterangan Termohon; Telah memeriksa bukti-bukti dari Termohon. 1

2 A. Pendahuluan 2. DUDUK PERKARA [2.1] Menimbang bahwa Pemohon telah menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 09 Agustus 2016, dengan registrasi sengketa nomor: 78/KIP- SU/S/VIII/2016. Kronologi [2.2] Pemohon menyampaikan permohonan informasi tanggal 09 Juni 2016 yang disertai dengan bukti tanda terima tanggal 09 Juni 2016, kepada Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kab. Labuhanbatu u.p Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) BPN Kab. Labuhanbatu. Adapun permohonan informasi yang dimohonkan berkaitan dengan penggunaan anggaran dan kegiatan serta Penerimaan Negara Bukan Pajak pada kantor BPN Labuhanbatu dari Tahun 2014 s/d Tahun 2016, antara lain : 1. Fotokopi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kantor BPN Labuhanbatu atau fotokopi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau yang sejenis dengan itu untuk TA s/d TA Daftar rincian seluruh penggunaan anggaran perjalanan dinas dan tempat tujuan perjalanan dinas, beserta fotokopi bukti pertanggungjawaban perjalanan dinas dari TA s/d Daftar rincian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) disesuaikan dengan jenis penerimaan beserta jenis objek yang menjadi sumber PNBP dari TA s/d Besaran anggaran yang dipergunakan dan jumlah sertifikat PRONA yang diterbitkan oleh BPN Labuhanbatu untuk setiap tahunnya dari Tahun 2014 s/d Mei Daftar rincian setiap sertifikat PRONA yang diterbitkan beserta daftar rincian biaya yang dipergunakan disesuaikan berdasarkan jenis kegiatan PRONA dari Tahun 2014 s/d Mei Penjelasan mengenai besaran biaya yang dikenakan kepada masyarakat dalam kegiatan PRONA untuk pengurusan sertifikat PRONA, apabila ada biaya yang dikenakan. 7. Besaran anggaran PRONA beserta sumber anggaran yang dipergunakan untuk kegiatan PRONA diluar APBN setiap tahunnya, apabila ada. 8. Daftar rincian biaya yang dipergunakan untuk tenaga teknis dalam setiap penerbitan sertifikat PRONA untuk kegiatan berupa pengumpulan data administrasi, pengumpulan data, pengukuran dan pemetaan bidang tanah dari Tahun 2014 s/d Mei 2016, apabila ada. 9. Fotokopi seluruh laporan keuangan atas pertanggungjawaban penggunaan anggaran untuk setiap kegiatan untuk penerbitan setiap sertifikat PRONA disesuaikan berdasarkan sertifikat PRONA yang diterbitkan dari Tahun 2014 s/d Mei Fotokopi seluruh sertifikat PRONA yang diterbitkan dari Tahun 2014 s/d Mei Seluruh fotokopi berita acara pemasangan tanda batas yang ditandatangani oleh para pihak sebagai syarat setiap penerbitan sertifikat PRONA dari Tahun 2014 s/d Mei

3 [2.3] Bahwa terhadap surat permohonan informasi yang diajukan Pemohon mengenai sengketa informasi a quo sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2], Termohon memberikan jawaban/tanggapan secara tertulis melalui surat nomor: 600/754/VI/2016 tanggal 10 Juni [2.4] Pemohon merasa tidak puas atas surat jawaban/tanggapan secara tertulis terhadap surat permohonan informasi, maka Pemohon mengajukan surat keberatan tanggal 15 Juni 2016 disertai dengan bukti tanda terima tanggal 15 Juni 2016 kepada Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Labuhanbatu. [2.5] Bahwa terhadap surat keberatan yang diajukan Pemohon mengenai sengketa informasi a quo sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2], Termohon tidak memberikan jawaban/tanggapan secara tertulis. [2.6] Pemohon menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tanggal 09 Agustus [2.7] Termohon memberikan jawaban/tanggapan secara tertulis kepada Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara melalui Jawaban Termohon (Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) dalam sengketa informasi publik Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 di Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tanggal 7 Desember Surat tersebut diberikan Termohon kepada Majelis Komisioner pada saat persidangan ajudikasi nonlitigasi sedang berlangsung di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. [2.8] Termohon memberikan jawaban/tanggapan secara tertulis kepada Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara melalui Jawaban Kedua Termohon (Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) dan pengantar bukti-bukti surat dalam sengketa informasi publik Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 tanggal 16 Januari Surat tersebut diberikan Termohon kepada Majelis Komisioner pada saat persidangan ajudikasi nonlitigasi sedang berlangsung di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. [2.9] Pemohon memberikan jawaban/tanggapan secara tertulis kepada Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara melalui surat tanggapan atas penjelasan dan keterangan Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Labuhanbatu dalam sidang ajudikasi Ke-2 sengketa nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 tanggal 18 Januari Surat tersebut diberikan Pemohon kepada Majelis Komisioner pada saat persidangan ajudikasi nonlitigasi sedang berlangsung di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. [2.10] Pemohon memberikan surat tertulis perihal: Penyampaian KESIMPULAN sidang atas sengketa informasi publik registrasi nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 tanggal 22 Februari 2017 kepada Ketua Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. 3

4 [2.11] Termohon memberikan KESIMPULAN secara tertulis melalui Kesimpulan Termohon (Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) dan pengantar bukti-bukti surat dalam sengketa informasi publik Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 di Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tanggal 27 Februari [2.12] Bahwa sengketa informasi a quo, telah disidangkan pada: a. Persidangan Pertama tanggal 7 Desember 2016, Pemohon dan Kuasa Termohon Hadir. b. Persidangan Kedua tanggal 16 Januari 2017, Pemohon dan Kuasa Termohon Hadir. c. Persidangan Ketiga tanggal 14 Februari 2017, Pemohon Hadir dan Kuasa Termohon Tidak Hadir. d. Persidangan Keempat tanggal 27 Februari 2017, Pemohon Tidak Hadir dan Kuasa Termohon Hadir. Alasan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik [2.13] Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara, karena tidak puas terhadap tanggapan/jawaban secara tertulis atas surat permohonan informasi yang diberikan oleh Termohon. Tujuan permohonan informasi Publik [2.14] Pemohon menyampaikan tujuan permohonan informasi publik antara lain: 1. Untuk diketahui, disimpan, dimiliki dan dipelajari. 2. Untuk mengetahui sumber anggaran dan besaran anggaran yang dipergunakan oleh BPN Labuhanbatu setiap tahunnya. 3. Untuk mengetahui jumlah PNBP setiap tahunnya dari BPN Labuhanbatu. 4. Untuk mengetahui jumlah sertifikat PRONA yang diterbitkan beserta besaran anggaran yang dipergunakan. 5. Untuk mengetahui letak objek PRONA beserta biaya yang dipergunakan untuk setiap sertifikat PRONA. 6. Untuk disampaikan kepada pihak yang berwenang apabila ditemukan adanya indikasi perbuatan melawan hukum. Petitum [2.15] Adapun petitum Pemohon adalah : 1. Menyatakan informasi yang dimohon adalah informasi yang bersifat terbuka sehingga wajib dibuka dan diberikan kepada Pemohon. 2. Menyatakan Termohon telah salah karena tidak menyediakan informasi tertentu secara berkala, sehingga Termohon wajib menyediakan dan mengumumkan informasi yang dimohon secara berkala. 3. Menyatakan Termohon telah salah karena tidak memenuhi permohonan informasi, sehingga Termohon wajib memenuhi permohonan informasi oleh Pemohon sebagaimana yang dimohonkan. 4

5 B. Alat Bukti Keterangan Pemohon [2.16] Menimbang bahwa pada persidangan tanggal 7 Desember 2016, Pemohon menyampaikan keterangan: 1. Bahwa Pemohon tidak mencantumkan beban biaya penggandaan informasi pada surat permohonan informasi yang dikirim kepada Termohon. 2. Bahwa Pemohon telah mengirimkan secara langsung surat pemohonan informasi dan surat keberatan dengan datang secara langsung ke kantor Termohon. 3. Bahwa Pemohon sudah menerima surat jawaban/tanggapan secara tertulis atas surat permohonan informasi. Menurut Pemohon dari jawaban tersebut, Termohon menyatakan bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (2) huruf j, k dan l Peraturan Kepala BPN RI Nomor: 6 Tahun 2013 Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia menyatakan bahwa: (2) Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala meliputi: j. Hasil penelitian dan pengembangan pertanahan, meliputi Paper Kebijakan, Diseminasi Penelitian, Jurnal Iptek Pertanahan, Jurnal Pertanahan, Buletin dan Media Audio Visual; k. Laporan Akuntabilitas Kinerja; dan l. Kegiatan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang bersifat strategis setiap tahun. Jadi, menurut Pemohon segala kegiatan yang berkaitan dengan sertifikat PRONA adalah informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang bersifat strategis setiap tahunnya. 4. Bahwa informasi yang dimohonkan oleh Pemohon termasuk informasi yang wajib diberikan oleh Termohon. Menimbang bahwa pada persidangan tanggal 16 Januari 2017 Pemohon menyampaikan keterangan: 1. Bahwa untuk permohonan informasi sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2] point 6 mengenai penjelasan besaran biaya yang dikenakan kepada masyarakat dalam kegiatan PRONA untuk pengurusan sertifikat PRONA, apabila ada biaya yang dikenakan. Menurut Pemohon dari informasi yang didapatkan dari masyarakat bahwa pengurusan PRONA dikenakan biaya. Berdasarkan hal tersebut, informasi yang dimohonkan Pemohon tersebut seharusnya ada dimiliki dan dikuasai oleh Termohon. Oleh karena itu ada hak dari Pemohon untuk mendapatkan informasi tersebut sesuai ketentuan UU KIP. 2. Bahwa Pemohon akan memenuhi permintaan Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara untuk memberikan tanggapan atau penjelasan secara tertulis mengenai hasil sidang ajudikasi nonlitigasi yang kedua kepada Majelis Komisioner di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. Menimbang bahwa pada persidangan tanggal 14 Februari 2017 Pemohon menyampaikan keterangan: 1. Bahwa Pemohon akan memberikan kesimpulan yang dibuat secara tertulis atas Sengketa Informasi Publik Registrasi Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 pada persidangan selanjutnya kepada Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. 5

6 Surat-surat Pemohon [2.17] Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalilnya, Pemohon mengajukan bukti surat-surat tertulis sebagai berikut: Bukti P-1 Bukti P-2 Bukti P-3 Bukti P-4 Bukti P-5 Bukti P-6 Fotokopi KTP Pemohon. Salinan surat permohonan informasi publik yang ditujukan kepada Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kab. Labuhanbatu u.p Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) BPN Kab. Labuhanbatu tanggal 09 Juni Salinan surat keberatan yang ditujukan kepada Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Labuhanbatu tanggal 15 Juni Surat permohonan penyelesaian sengketa informasi kepada Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tanggal 09 Agustus Salinan surat tanggapan atas penjelasan dan keterangan Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Labuhanbatu dalam sidang ajudikasi Ke-2 sengketa nomor: 78/KIP- SU/S/VIII/2016 tanggal 18 Januari Salinan surat perihal: Penyampaian Kesimpulan sidang atas sengketa informasi publik registrasi nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 tanggal 22 Februari 2017 dari Andi Khoirul Harahap kepada Ketua Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. Keterangan Termohon [2.18] Menimbang bahwa pada persidangan tanggal 7 Desember 2016, Kuasa Termohon menyampaikan keterangan: 1. Bahwa Kuasa Termohon sudah menerima surat permohonan informasi publik dan surat keberatan dari Pemohon. Kuasa Termohon juga sudah memberikan jawaban/tanggapan secara tertulis melalui surat nomor: 600/754/VI/2016 tanggal 10 Juni Bahwa Kuasa Termohon akan memberikan jawaban/penjelasan secara tertulis pada sidang berikutnya. 3. Bahwa secara yuridis formil, ada cacat formil ketika Pemohon mengajukan surat permohonan informasi kepada Termohon karena dalam surat permohonan informasi, surat tersebut ditujukan kepada Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Labuhanbatu. Faktanya bahwa nama Badan Publik Termohon bukan Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Labuhanbatu melainkan adalah Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu. 4. Bahwa Kuasa Termohon mengakui belum terbentuk PPID pada Badan Publik Termohon. 5. Bahwa Kuasa Termohon belum pernah mengikuti kegiatan sosialisasi Undang- Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dan baru pertama kali mengikuti kegiatan beracara sidang ajudikasi nonlitigasi Komisi 6

7 Informasi di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. Namun demikian, Kuasa Termohon mencoba mempelajari dan memahami peraturan-peraturan yang berlaku mengenai Keterbukaan Informasi yang salah satunya adalah Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Menimbang bahwa pada persidangan tanggal 16 Januari 2017, Kuasa Termohon menyampaikan keterangan: 1. Bahwa Permohonan informasi publik yang dimohonkan oleh Pemohon dalam sengketa informasi publik nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 pada point 1 sampai dengan 8 adalah informasi yang dikecualikan, sehingga harus ditolak berdasarkan Pasal 12 Ayat (4) huruf j Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor: 6 Tahun 2013 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 2. Bahwa Permohonan informasi publik yang dimohonkan oleh Pemohon dalam sengketa informasi publik nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 pada point 9 sampai dengan 10 adalah informasi yang dikecualikan, sehingga harus ditolak berdasarkan Pasal 12 Ayat (4) huruf h dan i Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor: 6 Tahun 2013 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 3. Bahwa menurut Kuasa Termohon keseluruhan informasi yang dimohonkan oleh Pemohon adalah informasi yang dirahasiakan dengan merujuk kepada Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor: 6 Tahun 2013 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 4. Bahwa Kuasa Termohon akan memenuhi permintaan Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara untuk memberikan Jawaban Kedua mengenai hasil sidang ajudikasi nonlitigasi yang kedua pada Majelis Komisioner di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. Menimbang bahwa pada persidangan tanggal 27 Februari 2017, Kuasa Termohon menyampaikan keterangan: 1. Bahwa Kuasa Termohon memberikan jawaban secara tertulis melalui KESIMPULAN Termohon (Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) dan pengantar bukti-bukti surat dalam sengketa informasi publik registrasi nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 Kepada Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. Surat-surat Termohon [2.19] Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalilnya, Termohon mengajukan bukti tertulis sebagai berikut: Bukti T-1 Surat Kuasa Khusus Nomor: 600/1134/IX/2016 tanggal 20 September 2016 dari Aminuddin Siregar sebagai Pemberi Kuasa kepada Banding, SH (Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu), M. Ridwan, SH (Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) dan Drs. Untung Jauhari Rolyanto, Bsc, SH (Kepala Sub Seksi Sengketa dan Konflik pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) untuk mewakili Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu dalam 7

8 Bukti T-2 Bukti T-3 sengketa informasi publik register nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 dalam sidang ajudikasi nonlitigasi di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. Fotokopi KTP Kuasa Termohon atas nama Untung Jauhari Rolyanto. Jawaban Termohon (Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) dalam sengketa informasi publik Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 di Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tanggal 7 Desember Bukti T-4 Jawaban Kedua Termohon (Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) dan pengantar bukti-bukti surat dalam sengketa informasi publik Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 di Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tanggal 16 Januari Bukti T-5 Bukti T-6 Bukti T-7 Bukti T-8 Kesimpulan Termohon (Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) dan pengantar bukti-bukti surat dalam sengketa informasi publik Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 di Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tertanggal 27 Februari Salinan surat permohonan informasi publik yang ditujukan kepada Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kab. Labuhanbatu u.p Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) BPN Kab. Labuhanbatu tanggal 09 Juni Salinan surat keberatan yang ditujukan kepada Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Labuhanbatu tanggal 15 Juni Salinan surat jawaban/tanggapan secara tertulis melalui surat nomor: 600/754/VI/2016 tanggal 10 Juni Bukti T-9 Salinan surat Nomor: 1404/KIP-SU/VIII/2016 Perihal: Penyampaian Akta Registrasi tanggal 30 Agustus 2016 dari Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara kepada Termohon. Bukti T-10 Peraturan Pemerintah Nomor: 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Bukti T-11 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Bukti T-12 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional. Bukti T-13 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor: 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor: 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. 8

9 Bukti T-14 Bukti T-15 Bukti T-16 Bukti T-17 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor: 6 Tahun 2013 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu Nomor: 13/KEP-100.2/I/2016 tentang Pelaksana Tugas Hubungan Masyarakat dan Juru Bicara pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu Tahun Brosur tentang Pelayanan Pendaftaran Tanah Pertama Kali, Pelayanan Peralihan Hak Atas Tanah Karena Jual Beli, Pelayanan Pendaftaran Hak Tanggungan, Pelayanan Peralihan Hak Atas Tanah Karena Tukar Menukar dan Pelayanan Peralihan Hak Atas Tanah Karena Hibah. Gambar mengenai Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu bukti-bukti informasi. 3. KESIMPULAN PARA PIHAK Kesimpulan Pemohon [3.1] Menimbang bahwa pada persidangan tanggal 7 Desember 2016, 16 Januari 2017 dan 14 Februari 2017 Pemohon menyampaikan kesimpulan melalui surat tertulis yang dikirimkan kepada Ketua Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara yang menyatakan: 1. Bahwa informasi yang Pemohon mohonkan merupakan kegiatan Badan Pertanahan Nasional yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu Huruf c dan Huruf e Instruksi Kepala BPN RI No. 1/INS/II/2013, sehingga merupakan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala sebagaimana ditentukan dalam Pasal 12 ayat (2) huruf l Peraturan Kepala BPN No. 6 Tahun Bahwa informasi yang Pemohon mohonkan merupakan kegiatan APBN ataupun APBD dan merupakan salah satu sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 189 Tahun 1981 dan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN No. 1 Tahun 2015, sehingga informasi tersebut wajib disediakan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 9 dan Pasal 11 UU No. 14 Tahun Bahwa Asas Hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia pada Hakikatnya peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan Peraturan diatasnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 7 UU No. 12 Tahun 2011, sehingga Peraturan Kepala BPN RI No. 6 Tahun 2013 yang dijadikan sebagai alasan penolakan informasi bertentangan dengan Peraturan diatasnya yaitu UU No. 14 Tahun 2008, sehingga alasan tersebut dinilai merupakan alasan yang dibuat buat dan mengada ada. Kesimpulan Termohon [3.2] Menimbang bahwa pada persidangan tanggal 7 Desember 2016, 16 Januari 2017, 27 Februari 2017 Kuasa Termohon menyampaikan kesimpulan: 1. Bahwa Permohonan informasi publik yang diajukan oleh Pemohon tidak memenuhi syarat formil (Legal Formil). Pengajuan surat permohonan informasi 9

10 dikategorikan cacat administrasi dan cacat hukum karena tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang diatur pada Pasal 23, Pasal 24 dan Pasal 25 Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik. 2. Bahwa Keberatan yang diajukan oleh Pemohon tidak memenuhi syarat formil (Legal Formil). Pengajuan surat Keberatan dikategorikan cacat administrasi dan cacat hukum karena tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang diatur pada Pasal 30, Pasal 32 dan Pasal 33 Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik, jo. Pasal 11 ayat (1) huruf c angka 2 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun Bahwa Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik tanggal 30 Agustus 2016 yang diajukan oleh Pemohon dalam Sengketa Informasi Publik Nomor Register: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 adalah dikategorikan error in persona yang mengandung cacat syarat formil. 4. Bahwa Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik tanggal 30 Agustus 2016 yang diajukan oleh Pemohon dalam Sengketa Informasi Publik Nomor Register: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 adalah telah melewati ketentuan tenggang waktu atau batas waktu. 5. Bahwa Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik tanggal 30 Agustus 2016 yang diajukan oleh Pemohon dalam Sengketa Informasi Publik Register: Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 diajukan oleh Pemohon dalam sengketa informasi a quo sudah seharusnya dinyatakan ditolak atau tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard). 4. PERTIMBANGAN HUKUM [4.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan sesungguhnya adalah mengenai permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 5, Pasal 35 ayat (1) huruf c, dan Pasal 37 ayat (2) Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) juncto Pasal 5 huruf a dan b, Pasal 13 huruf a dan b Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki PPSIP). [4.2] Menimbang bahwa sebelum memasuki pokok permohonan, berdasarkan Pasal 36 ayat (1) Perki PPSIP bahwa Majelis Komisioner akan mempertimbangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: 1. Kewenangan Komisi Informasi Sumatera Utara untuk menerima, memeriksa, dan memutus permohonan a quo; 2. Kedudukan hukum (Legal Standing) Pemohon untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi; 3. Kedudukan hukum (Legal Standing) Termohon sebagai Badan Publik di dalam sengketa informasi; 4. Batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi. Terhadap keempat hal tersebut di atas, Majelis berpendapat sebagai berikut: 1. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. [4.3] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5 UU KIP, Pasal 26 ayat (1) huruf a dan ayat (3) UU KIP, Pasal 27 ayat (1) huruf a, b, c, dan d UU KIP, Pasal 35 ayat (1) huruf c UU KIP juncto Pasal 5 huruf a dan b, Pasal 6 ayat (2) dan ayat (4), Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki PPSIP) yang pada pokoknya 10

11 mengatur Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik melalui sidang ajudikasi nonlitigasi di Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara; [4.4] Menimbang bahwa Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara bertugas menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik melalui Mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi yang meliputi kewenangan penyelesaian Sengketa Informasi menyangkut Badan Publik tingkat Provinsi yang bersangkutan sesuai dengan UU KIP, Perki PPSIP dan Perki SLIP. Oleh karena itu, Komisi Informasi mempunyai kewenangan dalam penyelesaian sengketa informasi a quo antara Andi Khoirul Harahap sebagai Pemohon terhadap Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu sebagai Termohon;, [4.5] Menimbang bahwa Pemohon dan Termohon telah menempuh proses permohonan informasi kepada Termohon dan memohon penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara sebagaimana yang telah diuraikan pada paragraf [2.2] sampai dengan paragraf [2.12]; [4.6] Menimbang bahwa permohonan a quo merupakan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik dengan alasan bahwa Pemohon merasa tidak puas atas jawaban/tanggapan Termohon secara tertulis atas surat permohonan informasi; [4.7] Menimbang bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik yang diterima dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tertanggal 09 Agustus 2016 dengan registrasi sengketa nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016. [4.8] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [4.3] sampai dengan paragraf [4.7] Majelis berpendapat bahwa Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara berwenang menerima, memeriksa dan memutus permohonan a quo. 2. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon.,,,,,,,,,,,,, [4.9] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 12, Pasal 35 ayat (1) huruf c, Pasal 36 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 37 ayat (1) dan ayat (2) UU KIP juncto Pasal 1 angka 8, Pasal 30 ayat (1) huruf c, Pasal 30 ayat (2), Pasal 35 ayat (1) Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Perki SLIP) juncto Pasal 1 angka 6 dan angka 7, Pasal 9 ayat (2), Pasal 11 ayat (1) dan ayat (2), dan Pasal 13 huruf a dan huruf b Perki PPSIP, yang pada pokoknya Pemohon merupakan Pemohon Informasi Publik yang telah mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara setelah terlebih dahulu menempuh upaya keberatan kepada Termohon; [4.10] Menimbang bahwa Berdasarkan Pasal 11 ayat (1) huruf a angka 1 Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki PPSIP) menyebutkan: (1) Pemohon wajib menyertakan dokumen kelengkapan Permohonan sebagai berikut: a. Identitas Pemohon yang sah, yaitu: 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk, Paspor, atau identitas lain yang sah yang dapat membuktikan Pemohon adalah Warga Negara Indonesia. Berdasarkan ketentuan Pasal tersebut di atas, maka Pemohon sebagai orang perorangan memohon penyelesaian sengketa informasi kepada Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara dengan bukti identitas fotokopi Kartu 11

12 Tanda Penduduk dengan NIK: atas nama Andi Khoirul Harahap. [4.11] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan diketahui: 1. Pemohon adalah Warga Negara Republik Indonesia. (Bukti P-1) 2. Pemohon telah mengajukan Permohonan Informasi Publik kepada Termohon. (Bukti P-2) 3. Pemohon telah mengajukan keberatan kepada Termohon. (Bukti P-3) 4. Pemohon telah mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. (Bukti P-4). [4.12] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [4.9] sampai dengan paragraf [4.11], Majelis berpendapat bahwa Pemohon memenuhi syarat kedudukan hukum (Legal Standing) sebagai Pemohon dalam sengketa informasi a quo. 3. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Termohon [4.13] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 3, Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 16 UU KIP juncto Pasal 1 angka 3, Pasal 3 ayat (1) huruf a sampai dengan g Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Perki SLIP) juncto Pasal 1 angka 2 dan Pasal 1 angka 8 Perki PPSIP yang pada pokoknya Termohon adalah Badan Publik yang menjadi pihak dalam Sengketa Informasi ini; [4.14] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyebutkan: Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan Negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau Organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri ; [4.15] Menimbang bahwa Termohon merupakan Badan Publik atas nama Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu; [4.16] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [4.13] sampai dengan paragraf [4.15], Majelis berpendapat bahwa Termohon memenuhi syarat kedudukan hukum (Legal Standing) sebagai Termohon sebagai Badan Publik di dalam sengketa informasi a quo., 4. Batas Waktu Pengajuan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi. [4.17] Menimbang bahwa batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi termasuk proses permohonan informasi dan keberatan Pemohon kepada Termohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) sampai dengan (7), Pasal 35 ayat (1) huruf a sampai dengan g, Pasal 36 ayat (2) dan Pasal 37 ayat (2) UU KIP juncto Pasal 23, Pasal 30 ayat 1 huruf a sampai dengan g dan Pasal 34 ayat (1) Perki Nomor: 1 Tahun 2010 juncto Pasal 5 huruf a dan b, dan Pasal 13 huruf a dan b Perki Nomor: 1 Tahun 2013; [4.18] Menimbang berdasarkan pemeriksaan awal Majelis Komisioner diketahui bahwa: 1. Pemohon telah mengajukan surat permohonan informasi publik kepada Termohon tertanggal 09 Juni 2016 disertai dengan bukti tanda terima. 2. Pemohon mengirim surat keberatan kepada Termohon tertanggal 15 Juni 12

13 2016 disertai dengan bukti tanda terima. 3. Pemohon menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tertanggal 09 Agustus 2016 disertai dengan bukti tanda terima. [4.19] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [4.17] sampai dengan paragraf [4.18] Majelis berpendapat bahwa Permohonan informasi publik Pemohon sesuai batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasisebagaimana yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki PPSIP) dan Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Perki SLIP). 5. FAKTA PERSIDANGAN [5.1] Menimbang bahwa uji konsekuensi yang dilakukan oleh Termohon dengan dasar hukum Peraturan Pemerintah dan Peraturan Kepala Badan tidak sesuai dengan mekanisme dan prosedur dalam melakukan uji konsekuensi sesuai dengan Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Majelis Komisioner berpendapat bahwa tidak dapat menerima uji konsekuensi yang diberikan melalui jawaban secara tertulis yang diberikan oleh Termohon. [5.2] Menimbang bahwa uji konsekuensi yang dilakukan oleh Termohon atas permohonan informasi Pemohon dasar hukumnya adalah Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor: 6 Tahun 2013 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Majelis Komisioner berpendapat berdasarkan Pasal 7 ayat 1 Undang- Undang Nomor: 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan menyatakan bahwa Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik kedudukannya lebih tinggi dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor: 6 Tahun 2013 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, berlaku asas Peraturan Perundang-Undangan Lex Superior Derogat Legi Inferiori yang artinya peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan yang rendah (sesuai asas hierarki). Oleh karena itu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lex Superior) kedudukannya lebih tinggi dibandingkan Peraturan Pemerintah Nomor: 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor: 6 Tahun 2013 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (Legi Inferiori), sehingga peraturan yang lebih tinggi tingkatannya didahulukan penerapan kepentingannya daripada peraturan yang lebih rendah. Oleh karena itu Majelis Komisioner menolak Hasil Uji Konsekuensi Termohon yang diberikan melalui: a. Jawaban Termohon (Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) dalam sengketa informasi publik Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 di Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tanggal 7 Desember 2016 dan 13

14 b. Jawaban Kedua Termohon (Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu) dan pengantar bukti-bukti surat dalam sengketa informasi publik Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 di Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tanggal 16 Januari [5.3] Menimbang bahwa Termohon telah melakukan uji konsekuensi atas permohonan informasi Pemohon. Uji Konsekuensi yang diberikan oleh Termohon melalui jawaban-jawaban tertulisnya hanya dilakukan secara global terhadap semua permohonan informasi Pemohon tanpa melakukan pengkajian secara fokus dari masing-masing permohonan informasi. Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara berpendapat bahwa Termohon memiliki suatu kewajiban untuk melakukan pengujian tentang konsekuensi mengenai satu persatu dari permohonan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 UU KIP dengan seksama dan penuh ketelitian sebelum menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh Pemohon informasi publik yang berkepentingan atas informasi tersebut. Informasi Publik yang dilakukan uji konsekuensi harus dilaksanakan pengkajian dan pertimbangan dengan teliti tentang konsekuensinya apabila informasi diberikan atau tidak diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada memberikannya atau sebaliknya. Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara berpendapat bahwa Uji konsekuensi Termohon tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Adapun dasar hukumnya menyebutkan: Pasal 17 huruf a s/d j Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyebutkan bahwa: Setiap Badan Publik wajib membuka akses bagi setiap Pemohon Informasi Publik untuk mendapatkan Informasi Publik, kecuali: a. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat menghambat proses penegakan hukum, yaitu informasi yang dapat: 1. menghambat proses penyelidikan dan penyidikan suatu tindak pidana; 2. mengungkapkan identitas informan, pelapor, saksi, dan/atau korban yang mengetahui adanya tindak pidana; 3. mengungkapkan data intelijen kriminal dan rencana-rencana yang berhubungan dengan pencegahan dan penanganan segala bentuk kejahatan transnasional; 4. membahayakan keselamatan dan kehidupan penegak hukum dan/atau keluarganya; dan/atau; 5. membahayakan keamanan peralatan, sarana, dan/atau prasarana penegak hukum. b. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat; c. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara, yaitu: 1. informasi tentang strategi, intelijen, operasi, taktik dan teknik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran atau evaluasi dalam kaitan dengan ancaman dari dalam dan luar negeri; 14

15 2. dokumen yang memuat tentang strategi, intelijen, operasi, teknik dan taktik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran atau evaluasi; 3. jumlah, komposisi, disposisi, atau dislokasi kekuatan dan kemampuan dalam penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara serta rencana pengembangannya; 4. gambar dan data tentang situasi dan keadaan pangkalan dan/atau instalasi militer; 5. data perkiraan kemampuan militer dan pertahanan negara lain terbatas pada segala tindakan dan/atau indikasi negara tersebut yang dapat membahayakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan/atau data terkait kerjasama militer dengan negara lain yang disepakati dalam perjanjian tersebut sebagai rahasia atau sangat rahasia; 6. sistem persandian negara; dan/atau 7. sistem intelijen negara. dst... [5.4] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan, Termohon sudah memberikan surat jawaban pertama dan surat jawaban kedua serta kesimpulan yang diberikan Kepada Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara pada saat persidangan ajudikasi nonlitigasi Komisi Informasi berlangsung di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. Namun, faktanya dalam surat-surat jawaban tersebut, Termohon berulang kali meyebutkan dan menuliskan Undang-Undang Nomor: 18 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Tidak ada Nomenklatur penyebutan Undang-Undang Nomor: 18 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Yang ada adalah Undang- Undang Nomor: 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Undang- Undang Nomor: 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik disahkan pada tanggal 30 April 2008 dan mulai berlaku dua tahun setelah diundangkan, yaitu pada 30 April UU KIP adalah Undang-Undang yang memberikan kewajiban kepada Badan Publik untuk membuka akses atas informasi publik yang berkaitan dengan Badan Publik untuk masyarakat luas, baik secara aktif (tanpa didahului permohonan maupun secara pasif (dengan permohonan oleh pemohon informasi publik). Berdasarkan uraian diatas, Termohon dapat dianggap tidak teliti atau tidak serius dalam membuat serta memberikan suratsurat jawabannya kepada Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara, karena secara terang-terangan berulang kali menyebutkan dan menuliskan Undang-Undang Nomor: 18 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. [5.5] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan diketahui, setelah memeriksa bukti-bukti dalam persidangan dan mendengar keterangan Pemohon dan Termohon dalam persidangan diketahui bahwa, informasi yang dimohonkan oleh Pemohon sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2] angka 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 adalah informasi yang bersifat terbuka sesuai dengan Undang- Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Informasi yang dimohonkan oleh Pemohon sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2] angka 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 adalah informasi yang berkaitan dengan Badan Publik dan berkaitan pula dengan kinerja Badan Publik terkait. Informasiinformasi yang dimohonkan oleh Pemohon juga merupakan informasi yang ada dimiliki oleh Termohon dan berada dalam penguasaan Termohon. Oleh karena 15

16 itu, Termohon memiliki kewajiban untuk memberikan informasi yang dimohonkan oleh Pemohon. Adapun dasar hukumnya adalah: Pasal 7 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyebutkan bahwa: (1) Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. (2) Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar dan tidak menyesatkan. Pasal 9 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyebutkan bahwa: (1) Setiap Badan Publik wajib mengumumkan Informasi Publik secara berkala. (2) Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. informasi yang berkaitan dengan Badan Publik; b. informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait ; Pasal 11 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyebutkan bahwa: (1) Badan Publik wajib menyediakan informasi publik setiap saat meliputi: a. Daftar seluruh Informasi Publik yang berada di bawah penguasaanya, tidak termasuk informasi yang dikecualikan. [5.6] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan diketahui, setelah memeriksa bukti-bukti dalam persidangan dan mendengar keterangan Pemohon dan Termohon dalam persidangan diketahui bahwa, informasi yang dimohonkan oleh Pemohon sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2] angka 2, HANYA berupa daftar rincian seluruh penggunaan anggaran perjalanan dinas dan tempat tujuan perjalanan dinas TANPA fotokopi bukti pertanggungjawaban perjalanan dinas dari T.A 2014 s/d 2016 merupakan informasi yang ada dimiliki oleh Termohon dan berada dalam penguasaan Termohon. Oleh karena itu Badan Publik wajib memberikan informasi yang dimohonkan oleh Pemohon. Adapun dasar hukumnya adalah: Pasal 11 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyebutkan bahwa: (1) Badan Publik wajib menyediakan informasi publik setiap saat meliputi: a. Daftar seluruh Informasi Publik yang berada di bawah penguasaanya, tidak termasuk informasi yang dikecualikan. [5.7] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan diketahui, setelah memeriksa bukti-bukti dalam persidangan dan mendengar keterangan Pemohon dan Termohon dalam persidangan diketahui bahwa, informasi yang tidak bisa diberikan kepada Pemohon adalah informasi sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2] angka 10 dan 11 dengan alasan Pemohon tidak memiliki kepentingan secara langsung untuk memperoleh informasi tersebut karena Pemohon bukan sebagai Pemegang Hak atas sertifikat PRONA dan tidak mendapatkan persetujuan dari Pemegang hak yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi tersebut serta Pemohon bukan Instansi Pemerintah yang berkepentingan dalam pelaksanaan tugasnya terhadap informasi a quo. Adapun dasar hukumnya adalah: 16

17 Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyebutkan bahwa: (2) Badan Publik berhak menolak memberikan informasi publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. [5.8] Menimbang bahwa menurut Termohon, Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Pemohon kepada Komisi Informasi Publik Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 09 Agustus 2016 yang menyebutkan KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN LABUHANBATU adalah Keliru dan Salah Subjek Termohon (Error in Persona), karena seharusnya Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Pemohon kepada Komisi Informasi Publik Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 09 Agustus 2016 ditujukan kepada KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN LABUHANBATU. Berdasarkan fakta persidangan diketahui, setelah memeriksa bukti-bukti dalam persidangan dan mendengar keterangan Pemohon dan Termohon dalam persidangan diketahui bahwa, faktanya Pemohon telah mengirimkan secara langsung surat pemohonan informasi dan surat keberatan dengan datang ke kantor Termohon dan bukan kepada kantor instansi lain. Kemudian surat permohonan informasi dan surat keberatan sudah diterima oleh Termohon dan memiliki tanda penerimaan surat. Surat permohonan informasi tanggal 09 Juni 2016 yang disertai dengan bukti tanda terima tanggal 09 Juni 2016, diterima oleh pegawai honorer yang bernama Niarti, dan Surat keberatan tanggal 15 Juni 2016 disertai dengan bukti tanda terima tanggal 15 Juni 2016 diterima oleh pegawai honorer yang bernama Eva. Oleh karena itu sudah terpenuhinya syarat formil (Legal Formil) dalam mengajukan surat permohonan informasi publik dan surat keberatan kepada Termohon. Tidak ada suatu alasan hukum yang kuat bahwa Niarti karyawan honorer dan Eva karyawan honorer di Kantor Termohon tidak berwenang untuk menerima surat Permohonan Informasi Publik dan surat Keberatan. Pemohon sudah memenuhi tata cara permohonan informasi publik dan keberatan sebagaimana yang diatur dalam Pasal Pasal 11 ayat (1) huruf c angka 2 Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik jo. Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 30, Pasal 32 dan Pasal 33 Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik. [5.9] Menimbang Bahwa menurut Termohon, Termohon tidak menerima surat keberatan dari Pemohon karena Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu tidak menerima surat tersebut. Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara berpendapat bahwa, surat keberatan Pemohon bisa saja tidak diterima oleh Atasan PPID Termohon, karena dalam persidangan Kuasa Termohon mengakui bahwa belum terbentuk PPID sebagai Pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi pada Badan Publik Termohon. Pemohon sudah berusaha untuk menyampaikan surat keberatan tersebut kepada atasan PPID, namun Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu menyarankan untuk memberikan surat keberatan tersebut kepada pegawai honorer yang bernama Eva. Pemohon sudah memenuhi tata cara permohonan surat keberatan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 35 dan Pasal 36 Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik jo. Pasal 11 ayat (1) huruf c angka 2 Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik jo. Pasal 30, Pasal 32 dan Pasal 33 Peraturan Komisi Informasi Nomor: 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik. 17

18 [5.10] Menimbang bahwa menurut Termohon, Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan telah melewati ketentuan tenggang waktu atau batas waktu. Berdasarkan fakta persidangan diketahui, setelah memeriksa bukti-bukti dalam persidangan dan mendengar keterangan Pemohon dan Termohon dalam persidangan diketahui bahwa, faktanya Pemohon telah mengajukan surat permohonan informasi publik kepada Termohon tanggal 09 Juni 2016 yang disertai dengan bukti tanda terima, Pemohon mengirim surat keberatan kepada Termohon tanggal 15 Juni 2016 yang disertai dengan bukti tanda terima. Pemohon menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara tanggal 09 Agustus Pemohon telah melakukan pendaftaran permohonan penyelesaian sengketa informasi publik pada tanggal 09 Agustus 2016 dan disertai dengan tanda terima permohonan penyelesaian sengketa informasi publik yang diterima oleh Petugas Penerima permohonan penyelesaian sengketa informasi publik. Pemohon datang secara langsung di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara Jalan Bilal Nomor: 105 Medan untuk melakukan pendaftaran permohonan penyelesaian sengketa informasi publik. Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Registrasi Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 tanggal 09 Agustus 2016 telah memenuhi batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) sampai dengan (7), Pasal 35 ayat (1) huruf a sampai dengan g, Pasal 36 ayat (2) dan Pasal 37 ayat (2) UU KIP juncto Pasal 23, Pasal 30 ayat 1 huruf a sampai dengan g dan Pasal 34 ayat (1) Perki Nomor: 1 Tahun 2010 juncto Pasal 5 huruf a dan b, dan Pasal 13 huruf a dan b Perki Nomor: 1 Tahun [5.11] Berdasarkan fakta persidangan sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [5.1] sampai dengan [5.10], diketahui bahwa: 1. Uji konsekuensi yang diberikan oleh Termohon kepada Majelis Komisioner tidak dapat diterima dan Termohon juga dianggap tidak teliti dan tidak serius dalam membuat hasil uji konsekuensi tersebut. 2. Informasi yang dimohonkan oleh Pemohon sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2] angka 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 adalah informasi yang berkaitan dengan Badan Publik dan berkaitan pula dengan kinerja Badan Publik terkait serta ada dimiliki oleh Termohon dan berada dalam penguasaan Termohon. 3. Informasi yang dimohonkan oleh Pemohon sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2] angka 2, HANYA berupa daftar rincian seluruh penggunaan anggaran perjalanan dinas dan tempat tujuan perjalanan dinas T.A 2014 s/d 2016 TANPA fotokopi bukti pertanggungjawaban perjalanan dinas dari T.A 2014 s/d 2016 adalah informasi yang ada dimiliki oleh Termohon dan berada dalam penguasaan Termohon. 4. Tidak ada Kekeliruan dan Salah Subjek Termohon (Error in Persona). Termohon memenuhi syarat kedudukan hukum (Legal Standing) sebagai Termohon sebagai Badan Publik di dalam sengketa informasi a quo. 5. Sudah terpenuhinya syarat formil (Legal Formil) Pemohon dalam mengajukan surat permohonan informasi publik dan surat keberatan kepada Termohon. Pemohon memenuhi syarat kedudukan hukum (Legal Standing) sebagai Pemohon di dalam sengketa informasi a quo. 6. Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Registrasi Nomor: 78/KIP-SU/S/VIII/2016 tanggal 09 Agustus 2016 telah memenuhi batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi di Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara. 18

19 6. KESIMPULAN Berdasarkan seluruh uraian dan fakta hukum di atas, Majelis Komisioner berkesimpulan: [6.1] Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara berwenang untuk menerima, memeriksa dan memutus sengketa informasi a quo. [6.2] Pemohon memiliki kedudukan hukum (Legal Standing) untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi a quo. [6.3] Termohon memiliki kedudukan hukum (Legal Standing) sebagai Badan Publik di dalam sengketa informasi a quo. [6.4] Permohonan Pemohon sesuai batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi a quo. [6.5] Berdasarkan fakta persidangan diketahui bahwa Majelis Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian. 7. AMAR PUTUSAN Memutuskan [7.1] Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk sebagian sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2] angka 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. [7.2] Mengabulkan Permohonan Pemohon sebagaimana yang dimaksud dalam paragraf [2.2] angka 2, HANYA berupa daftar rincian seluruh penggunaan anggaran perjalanan dinas dan tempat tujuan perjalanan dinas T.A 2014 s/d 2016 TANPA fotokopi bukti pertanggungjawaban perjalanan dinas dari T.A 2014 s/d [7.3] Memerintahkan kepada Termohon untuk menyerahkan informasi yang dikabulkan kepada Pemohon dalam tenggang waktu empat belas (14) hari kerja sejak salinan putusan ini diterima oleh Termohon.,,, Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Komisioner yaitu H. M. Zaki Abdullah selaku Ketua merangkap Anggota Drs. Mayjen Simanungkalit, Drs. Robinson Simbolon, H.M. Syahyan, S.Ag, M.IKom dan Ramdeswati Pohan, M.SP masing-masing sebagai Anggota, pada hari Senin tanggal 27 Februari 2017 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari yang sama oleh Majelis Komisioner yang nama-namanya tersebut di atas, dengan didampingi oleh Emmy Ribuana Sinaga, SH, M.Si sebagai Panitera, dihadiri Kuasa Termohon dan tanpa dihadiri Pemohon. 19

20 Ketua Majelis Anggota Majelis (H. M. Zaki Abdullah) Anggota Majelis (Drs. Mayjen Simanungkalit) Anggota Majelis (Drs. Robinson Simbolon) Anggota Majelis (H.M. Syahyan, S.Ag, M.IKom) Panitera (Ramdeswati Pohan, M. SP) (Emmy Ribuana Sinaga, SH, M.Si) Untuk Salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya diumumkan kepada masyarakat berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Pasal 59 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Komisi Informasi Nomor : 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Medan, 27 Februari 2017 Petugas Kepaniteraan Emmy Ribuana Sinaga, SH, M.Si Pembina/IV-a NIP