Volume : IV, Nomor : 1, September 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Volume : IV, Nomor : 1, September 2014"

Transkripsi

1 PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN PENGENALAN KEBUDAYAAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (Studi Kasus : SD Swasta Singosari) Anna Romince Sidabutar ( ) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. LimunMedan http : // // ancstr5@gmail.com ABSTRAK Kebudayaan Daerah merupakan suatu adat kebiasaan yang tertanam karena adanya kesamaan suku, bahasa dan wilayah. Sumatera Utara memiliki beberapa suku (Etnis) asli yang memiliki kebudayaan daerah yang berbeda-beda tetapi dalam pengajaran di sekolah tidak dibahas secara mendalam (hanya dibahas sumatera utara secara umum) sehingga anak-anak didik yang mayoritas suku asli tidak mengetahui budaya daerahnya sendiri. Computer Based Instruction merupakan sebuah metode yang menjadikan komputer sebagai sarana utama atau alat bantu yang mengkomunikasikan materi kepada peserta didik. Model pembelajaran dengan menggunakan komputer (CBI) bertujuan untuk membantu peserta didik dalam memahami pelajaran mengenai kebudayaan daerah karena metode ini meliputi Tutorial (membahas tentang materi), Drill and Practise (Latihan dan Praktek langsung), Simulasi (membahas materi lebih konkret) dan Games (permainan). Hasil dari aplikasi yang dirancang mampu membantu peserta didik dalam mempelajari dan memahami mengenai kebudayaan daerah yang ada di Sumatera Utara dan dapat menjadi solusi bagi para pengajar dalam menciptakan iklim belajar yang lebih kondusif dengan waktu yang singkat sehingga pengajar dapat mengetahui sejauh mana peserta didiknya memahami materi yang disampaikan. Kata Kunci : Computer Based Instruction, Pembelajaran, Kebudayaan Daerah Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran yang masih digunakan dan diterapkan di sekolah dasar Swasta Singosari selama ini masih cenderung menggunakan metode konvensional yaitu pendidik memberikan ceramah secara teoritis kepada peserta didik, memberikan tugas kemudian memberikan tes akhir, begitulah aktivitas ini berjalan terus menerus. Cara pembelajaran seperti ini membuat siswa mudah bosan, waktu yang terbatas dan juga pengajar (guru) tidak mampu mengetahui sejauh mana peserta didiknya memahami apa yang dijelaskan olehnya, fasilitas yang kurang juga menghambat kemaksimalan pengajaran ini yaitu kurangnya alat peraga ataupun contoh langsung dari materi yang dijelaskan oleh pengajar. Sebagai salah satu propinsi di Indonesia (Sumatera Utara) yang memiliki kebudayaan daerah yang beragam sudah sepatutnya kita mengetahui dan tetap menjaga dan mempertahankan kebudayaan daerah kita. Tetapi yang dapat penulis lihat saat ini adalah bahwa peserta didik di SD Swasta Singosari kurang mengetahui kebudayaan daerahnya dan bahkan tidak tahu tentang pakaian adat daerah (suku) sendiri hal ini karena kurangnya pengajaran tentang budaya daerah di sekolah. Pelajaran seni Budaya yang diterapkan di sekolah hanya membahas kebudayaan sumatera utara hanya secara umum saja serta nama suku-sukunya. Sebagai contoh rumah adat yang biasa dipelajari hanyalah rumah bolon (rumah adat batak toba) padahal daerah sumatera utara terdiri dari beberapa suku yang memiliki kebudayaan daerah dan nama rumah adat yang berbeda. Menurut Jerri Jhonson Sianturi dalam Perancangan Aplikasi Pembelajaran Statistika Dengan Computer Based Instruction yang diterbitkan oleh Pelita Informatika Budidarma dengan No. ISSN: bahwa pengertian dari Computer Based Instruction adalah sebuah pembelajaran terprogram yang menggunakan komputer sebagai sarana utama atau alat bantu yang mengkomunikasikan materi kepada siswa. Komputer menyajikan serangkaian program pengajaran kepada siswa baik berupa informasi maupun latihan soal untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu dan siswa melakukan aktivitas belajar dengan cara berinteraksi dengan sistem komputer. Dalam Computer Based Instruction peran komputer berubah menjadi pusat pembelajaran (center of learning) dimana siswa berperan lebih aktif dalam mempelajari suatu materi pelajaran dengan media utama komputer. 38

2 Dalam perancangan aplikasi pembelajaran ini materi pelajaran dirancang secara sistematis dan dirancang dengan bahasa pemograman software macromedia flash 8.0 yang meliputi penyampaian materi (tutorial), latihan dan praktik (Drill and practise), simulasi dan permainan (games). Proses pembelajaran dengan metode Computer Based Instruction ini dibuat agar para peserta didik dapat memahami materi yang diberikan dengan lebih cepat. 1.2 Perumusan Masalah Dari penjelasan yang terdapat pada latar belakang maka Penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana menyajikan informasi tentang kebudayaan daerah di Indonesia? 2. Bagaimana menerapkan metode Computer Based Instruction dalam perancangan aplikasi pengenalan kebudayaan daerah di Indonesia? 3. Bagaimana merancang aplikasi pengenalan kebudayaan daerah di Indonesia dengan menerapkan metode Computer Based Instruction? 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang menyimpang dari topik utama yang diharapkan maka penulis membuat beberapa batasan masalah, yaitu : 1. Kebudayaan daerah yang dibahas oleh penulis adalah rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, tarian tradisional, dan lagu daerah. 2. Kebudayaan daerah yang dibahas sesuai dengan kebudayaan daerah suku asli di propinsi Sumatera Utara. 3. Pembelajaran yang dilakukan bersifat offline 4. Aplikasi pembelajaran ini di khususkan untuk anak kelas 3-6 Sekolah Dasar. 5. Software yang Penulis gunakan untuk merancang aplikasi ini adalah Macromedia Flash Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi tujuan Penulis membahas penelitian ini adalah : 1. Untuk menguraikan data-data kebudayaan daerah yang ada di Indonesia. 2. Untuk menerapkan metode Computer Based Instruction dalam aplikasi pengenalan kebudayaan daerah di Indonesia. 3. Untuk merancang aplikasi pengenalan kebudayaan daerah di Indonesia. Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Menolong mengembangkan media pembelajaran, karena tidak semua guru memiliki kreatifitas dan waktu untuk melakukannya 2. Meminimalkan tingkat kesalahpahaman konsep/teori yang sering dialami siswa sehingga efektifitas dan efisiensi pembelajaran dapat dicapai secara optimal. 3. Meningkatkan hasil belajar siwa karena lebih mudah dan cepat memahami materi pembelajaran 4. Mampu meningkatkan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran 5. Kendali belajar pada siswa sehingga kecepatan belajar dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuannya 6. Akan tersedia bahan ajar yang telah divalidasi sesuai dengan bidang studi sehingga setiap guru dapat menggunakan dengan mudah dan efektifitas serta efisiensi pembelajaran keseluruhan akan meningkat 7. Pengembangan isi pembelajaran akan sesuai dengan pokok-pokok bahasan. 8. Sebagai pedoman praktis implementasi pembelajaran sesuai dengan kondisi dan karakteristik pembelajaran. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Pembelajaran Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 20 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dimyati dan Mudjiono mengemukaan juga pengertian pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1999:297). Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponenkomponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Rusman, 2012:1) 2.2 Kebudayaan Daerah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. 39

3 Sumatera Utara merupakan provinsi multietnis dengan Batak, Nias, dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Pusat penyebaran suku-suku di Sumatera Utara, sebagai berikut : 1. Suku Batak Toba : Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir. 2. Suku Batak Karo : Kabupaten Karo. 3. Suku Batak Simalungun : Kabupaten Simalungun. 4. Suku Batak Mandailing / Angkola : Kabupaten Tapsel, Kabupaten Mandailing Natal. 5. Suku Batak Pakpak : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat. 6. Suku Nias : Pulau Nias 7. Suku Melayu Deli: Pesisir Timur, terutama di kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat. 2.3 Wujud kebudayaan daerah di Indonesia Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan di Indonesia berdasarkan jenisnya : 1. Rumah Adat Yaitu suatu bangunan dengan fungsi sebagai tempat tinggal masyarakat tempo dulu dengan gambar desain rumah tinggal gaya arsitektur yang sangat beragam sesuai dengan daerah wilayahnya masing-masing. Gaya bangunannya pun mempunyai nilai keindahan tersendiri serta punya nilai artistik yang mempesona khususnya pada bagian ukiran maupun bahan kayu yang digunakan untuk membangun rumah adat tersebut. 2. Pakaian Adat Pakaian adat dalam pengertian yang dinamis yaitu pakaian layaknya pakaian pada umumnya, tetapi memiliki identitas-identitas tertentu yang diakui sebagai ciri khas suatu daerah tertentu. Ciri-ciri khas yang dimiliki dan diakui sebagai milik daerah itu bisa berupa motif, gambar, bahan, warna atau model tertentu. 3. Senjata Tradisional Senjata tradisional adalah senjata yang dipakai nenek moyang kita pada zaman dahulu kala dengan menggunakan bahan seadanya saja yang mudah di dapat. 4. Alat Musik Tradisional Alat Musik adalah instrumen atau alat yang sengaja diciptakan atau diadaptasikan dengan tujuan supaya dapat menghasilkan suara musik. Walau pada prinsipnya, apa saja yang bisa menghasilan suara dengan nadanada tertentu yang bisa dimainkan oleh pemusik/musisi sudah bisa dikatakan kalau alat tersebut adalah alat musik namun secara khusus alat yang dibuat dengan tujuan hanya untuk musik saja. Alat musik sengaja dibuat bahkan dari bentuk, gaya dan juga menggunakan bahan-bahan yang berbedabeda. 5. Tarian Tradisional Tari tradisional adalah suatu tarian yang menggabungkan semua gerakan yang mengandung makna tertentu. Pada gerak tari tradisional, biasanya pada setiap tarian mempunyai gerakan yang sama dan gerak tradisional tidak bisa diubah seperti tari modern. Walaupun tari tradisional mempunyai gerak yang sama, tetapi pada tiap-tiap tarian berubah susunan gerakannya. 6. Lagu Daerah Lagu daerah atau musik daerah adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname. Lagu daerah atau musik daerah ini biasanya muncul dan dinyanyikan atau dimainkan pada tradisitradisi tertentu. 2.4 Computer Based Instruction Computer Based Instruction (CBI) merupakan istilah yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang menggunakan komputer dalam proses belajar mengajarnya. Computer Based Instruction (CBI) merupakan istilah umum untuk segala kegiatan belajar yang menggunakan komputer, baik sebagian maupun secara keseluruhan. Perangkat lunak CBI selain dapat dimanfaatkan sebagai fungsi CAI juga bisa dimanfaatkan sebagai sistem pembelajaran individual. Oleh karena itu pengembangan perangkat lunak CBI harus mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar, Prinsip-prinsip perencanaan sistem pembelajaran dan prinsip pembelajaran individual (individual learning). Pada CBI peserta didik berinteraksi langsung dengan media interaktif berbasis komputer, sementara guru bertindak sebagai desainer dan programer pembelajaran (Rusman, 2012:287). 2.5 Model-model Computer Based Instruction Pembelajaran berbasis komputer merujuk pada pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer. Sedangkan pembelajaran berbantuan komputer merujuk pada penggunaan komputer sebagai alat bantu pembelajaran. Tahapan dalam Computer Based Instruction ada 4 bagian 40

4 diantaranya adalah model tutorial, model praktek dan latihan (Drill and Practise), model simulasi dan model permainan (Rusman, 2012: ) Model Tutorial Model tutorial pada dasarnya sama dengan program bimbingan, yang bertujuan memberikan bantuan kepada siswa agar dapat mencapai hasil belajar secara optimal. Model tutorial ini memang sangat dibutuhkan sebab peserta didik yang dibimbing melaksanakan kegiatan belajar mandiri yang bersumber dari modul-modul dalam bidang studi tertentu (Rusman, 2012:299). Adapun tujuan tutorial adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan peserta didik sesuai dengan yang dimuat dalam software pembelajaran, melakukan usaha-usaha pengayaan materi yang relevan. 2. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik tentang cara memecahkan masalah, mengatasi kesulitan atau hambatan agar mampu membimbing diri sendiri. 3. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik tentang cara belajar mandiri dan menerapkannya pada CBI yang sedang dipelajari. Secara garis besarnya pembelajaran dengan model tutorial ini bertujuan untuk memberikan kepuasan atau pemahaman secara tuntas (mastery learning) kepada peserta didik mengenai materi/bahan pelajaran yang sedang dipelajari. Terdapat beberapa hal yang menjadi identitas dari model tutorial yaitu pengenalan, penyajian informasi, pertanyaan dan respon jawaban, pembetulan, segmen pengaturan pembelajaran dan penutup (Rusman, 2012:301) Model Praktek dan Latihan (Drill and practise) Model drill and practice adalah suatu model pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Melalui model drill and practice ini akan ditanamkan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Dengan latihan terus-menerus maka akan tertanam sehingga kemudian akan menjadi kebiasaan. Model ini juga dapat menambah kecepatan, ketetapan, kesempurnaan dalam melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan latihan yang telah disajikan. Model drill and practice dalam pembelajaran pada dasarnya bertujuan memberikan pengalaman belajar yang konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya. Latihan yang diberikan pengajar dimaksudkan untuk melatih keterampilan siswa dalam menggunakan komputer terutama dalam melaksanakan pembelajaran yang dilakukan sehingga melalui model ini diharapkan peserta didik akan secara cepat dapat memperoleh pengetahuan yang siap pakai dan akan mampu menanamkan pada peserta didik kebiasaan-kebiasaan belajar secara rutin, disiplin dan mandiri (Rusman, 2012: ). Keuntungan dari penggunaan model drill and practice melalui komputer yaitu siswa dapat memperoleh balikan atas respon mereka tanpa harus menunggu pengajar untuk mengoreksi respon tersebut. Model drill and practice ini akan menentukan kapan seorang siswa telah menguasai suatu konsep dan kemudian menempatkannya pada tingkat selanjutnya yang lebih tinggi Model Simulasi Model simulasi adalah suatu gambaran atau model dari peristiwa, objek atau beberapa fenomena yang disederhanakan yang meliputi unsur-unsur penting. Model ini pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana tanpa resiko. Model simulasi yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten secara menarik, hidup dan memadukan unsur teks, gambar, audio, gerak dan paduan warna yang serasi dan harmonis. Adapun tahapan dari model simulasi ini adalah pengenalan, penyajian informasi (simulasi 1, simulasi 2 dan seterusnya), pertanyaan dan respon jawaban, pemberian feedback tentang respon, pembetulan, segmen pengaturan pengajaran dan penutup (Rusman, 2012: ). Keuntungan model simulasi komputer yaitu simulasi memberi siswa kekuatan ingatan untuk memanipulasi berbagai aspek dari model simulasi ini. Karena model simulasi biasanya memberi siswa kesempatan untuk menerapkan belajarnya pada situasi kehidupan nyata, program ini cenderung menetapkan tujuan pembelajaran tingkat lebih tinggi Model Permainan (Games) Games merupakan salah satu bentuk metode dalam pembelajaran berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk menyediakan pengalaman belajar yang memberikan fasilitas belajar untk menambah kemampuan siswa melalui permainan yang mendidik. Games tidak perlu menirukan realita, namun dapat memiliki karakter yang menyediakan tantangan yang menyenangkan bagi siswa. Model permainan Games dapat terlihat dengan mengenali pola pembelajaran melalui permainan yang dirancang sedemikian rupa, sehingga pembelajaran lebih menantang dan menyenangkan. Keseluruhan permainan memiliki komponen dasar sebagai pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetisi untuk mencapai sesuatu yang 41

5 diharapkan yaitu tujuan pembelajaran itu sendiri (Rusman, 2012: ). 3. ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Metode CBI (Computer based Instruction) yaitu pembelajaran berbantuan komputer dimana keseluruhan dari pembelajaran digantikan dengan komputer, karena dalam pembelajaran secara manualisasi masih terdapat banyak kekurangan misalnya waktu, buku, tenaga pengajar dan kemauan belajar peserta didik. Teknologi komputer, mulai dari perangkat lunak maupun perangkat keras yang memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran peserta didik, salah satunya adalah software Macromedia Flash Analisa Metode Computer Based Instruction Secara umum, metode dalam CBI ada 4 bagian besar yang secara menyeluruh berkenaan dengan penyajian materi pembelajaran secara teratur. Adapun metode CBI dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Model Tutorial Materi yang disajikan dalam tutorial adalah materi pelajaran yang telah dibahas atau yang belum pernah dibahas. Dalam metode ini akan ditampilkan gambar serta penjelasannya, sehingga lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik karena langsung melihat contohnya. Materi yang akan disampaikan yaitu rumah adat, pakaian adat, tarian tradisional, senjata tradisional, alat musik tradisional, suku-suku yang ada dan lagu daerah masing-masing propinsi. Tabel 4 Alat Musik Tradisional Batak Toba Tabel 5 Alat Musik Tradisional Batak Karo Tabel 6. Alat Musik Tradisional Batak Simalungun Tabel 1. Tabel Rumah Adat Toba Tabel 7. Alat Musik Tradisional Batak Mandailing/Angkola Tabel 2 Pakaian Adat Toba Tabel 8. Alat Musik Tradisional Batak Pakpak Tabel 3 Senjata Tradisional Toba 42

6 Tabel 9. Alat Musik Tradisional Nias Tabel 10. Alat Musik Tradisional Melayu Deli Tabel 11. Nama Lagu Daerah Tabel 12. Tarian daerah tradisional b. Batak Toba c. Melayu Deli d. Batak Karo e. Nias 3. Berikut merupakan nama-nama alat musik dari suku(etnis) Melayu Deli yaitu, kecuali: a. Garantung b. Rebana c. Marwas d. Rebab e. Kordeon 4. Senjata tradisional Piso Gaja Dompak merupakan senjata tradisional dari suku? a. Batak Mandailing/Angkola b. Batak Pakpak c. Batak Simalungun d. Batak Karo e. Batak Toba 5. Pakaian Adat Tradisional yang bernama Hiou berasal dari suku? a. Batak Toba b. Batak Simalungun c. Batak Pakpak d. Batak Karo e. Batak Mandailing/Angkola 3. Model Simulasi Adapun bentuk simulasi dalam pengenalan kebudayaan daerah di Indonesia yang dikhususkan untuk membahas tentang suku asli di Sumatera Utara yang dibuat oleh penulis yaitu Lagu Daerah Batak Karo berjudul Erkata Bedil (dalam bentuk audio) dan Gondang Sabangunan dari Batak Toba (audio) yang melibatkan seluruh alat-alat musik tradisionalnya. 2. Model Drill and Practise Komputer akan menyediakan soal-soal mengenai topik untuk dipecahkan oleh siswa dan memberikan umpan balik berupa pesan benar atau salah. Setelah semua soal-soal selesai dikerjakan siswa, komputer akan memberikan pesan berupa jumlah soal yang benar dari jumlah soal yang yang dikerjakan oleh siswa. Berikut beberapa contoh soal pilihan berganda, kunci jawaban beserta nilainya : 1. Tari Persembahan berasal dari daerah? a. Batak Simalungun b. Melayu Deli c. Batak Pakpak d. Batak Toba e. Nias 2. Rumah Siwaluh Jabu merupakan nama rumah adat dari daerah? a. Batak Simalungun 4. Model Permainan (Games) Model ini merupakan salah satu bentuk model dalam pembelajaran berbasis komputer yang didesain dan dirancang untuk menjadikan siswa senang dan tidak merasa bosan. Games dalam bentuk puzzle ini bertujuan untuk memotivasi siswa untuk belajar sambil bermain. Di dalam aplikasi pembelajaran ini, games yang akan dirancang adalah puzzle mengurutkan angka. Gambar 1. Tampilan Permainan 4. IMPLEMENTASI Penerapan dari pembelajaran pengenalan kebudayaan daerah dengan metode Computer Based Instruction untuk sekolah dasar pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan yang telah dirancang oleh penulis menggunakan perangkat lunak 43

7 Macromedia Flash Profesional 8 yang memakai Actionscript sebagai bahasa pemogramannya. Pembelajaran ini sebagai alat bantu untuk mempelajari kebudayaan daerah asli yang ada di Sumatera Utara ini berbasis multimedia. a. Tampilan Menu Utama Tampilan Menu Utama adalah halaman yang pertama kali muncul pada saat program dijalankan. Dalam tampilan Menu Utama akan ada beberapa tombol (Button) seperti Tutorial, Drill and Practise, Simulasi, Games, About Me, Kompetensi dan Exit. Tampilan menu Utama dapat dilihat pada gambar 2 Gambar 4. Tampilan Menu Drill and Practise d. Tampilan Menu Simulasi Tampilan menu Simulasi dapat dijalankandengan mengklik tombol Simulasi yang ada pada menu utama. Setelah tombol tersebut di klik maka akan muncul menu simulasi yang akan berisi tentang Erkata bedil (Audio) dan Gondang sabangunan (Audio). Tampilannya tampak dalam gambar 5 berikut ini: Gambar 2. Tampilan Menu Utama b. Tampilan Menu Tutorial Untuk dapat pindah ke tampilan menu tutorial dapat dijalankan dengan mengklik tombol Tutorial yang ada pada menu utama. Setelah tombol Tutorial tersebut di klik maka akan muncul menu tutorial yang berisi tentang 6 materi kebudayaan daerah yang akan dipelajari dan masing-masing memiliki 2 buah tombol (button) yaitu tombol dengan jenis kebudayaan itu sendiri dan tombol enter tepat disebelahnya, dapat dilihat dalam gambar berikut: Gambar 5. Tampilan Menu Simulasi e. Tampilan Menu Games Tampilan menu Games/quis dapat dijalankan dengan mengklik tombol Games yang ada pada menu utama. Setelah tombol tersebut di klik maka akan muncul menu games yang akan berisi tentang quis yang nantinya akan menghasilkan skor. Tampilannya tampak dalam gambar 6 berikut ini: Gambar 3. Tampilan menu Tutorial c. Tampilan Menu Drill and Practise Untuk pindah ke tampilan menu Drill and Practise dapat dijalankan dengan mengklik tombol Drill & Practise yang ada pada menu utama. Setelah tombol tersebut di klik maka akan muncul menu Drill and Practise yang akan berisi soal-soal mengenai kebudayaan daerah yang telah. Tampilannya tampak dalam gambar 4 berikut ini: Gambar 6 Tampilan Menu Games f. Tampilan Menu About Me Tampilan menu About Me dapat dijalankan dengan mengklik tombol About yang ada pada menu utama. Setelah tombol tersebut di klik maka akan muncul biodata penulis. Tampilannya tampak dalam gambar 7 berikut ini: 44

8 tambahan dalam penggunaannya sehingga dapat membantu pengajar dalam menyampaikan pelajaran. Gambar 7. Tampilan Menu About Me g. Tampilan Menu Kompetensi Tampilan menu Kompetensi dapat dijalankan dengan mengklik tombol Kompetensi yang ada pada menu utama. Setelah tombol tersebut di klik maka akan muncul 2 menu yaitu merupakan standar kompetensi sesuai dengan silabus sekolah SD Swasta Singosari dalam penyelenggaraan kurikulum Tampilannya tampak dalam gambar 8 berikut ini: Gambar 8. Tampilan Menu Silabus 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi yang telah Penulis jabarkan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu 1. Sistem pembelajaran yang masih berlaku di SD swasta Singosari masih kurang efisien karena setiap pengajar harus menulis di papan tulis ataupun menjelaskan teori (metode ceramah) kepada peserta didik sesuai dengan buku paket Seni Budaya dan Keterampilan yang ada dengan waktu yang terbatas. 2. Pembelajaran lebih menarik minat dari peserta didik karena penyajiannya berupa visualisasi materi-materi pembelajaran kebudayaan daerah dengan tampilan yang menarik serta penerapan metode CBI yang meliputi tutorial (menjelaskan tentang materi berupa text), Drill and Practise (berisi soal-soal latihan berupa pilihan ganda dengan skor akhir), Simulasi (contoh lagu daerah dan musik tradisional berupa audio) dan Games (berupa games/permainan). 3. Aplikasi yang telah dirancang di Macromedia Flash Profesional 8 dengan format akhir.fla sangat mudah digunakan walaupun bagi pemula karena telah dibuat petunjuk-petunjuk 6. DAFTAR PUSTAKA 1. Daryanto, Drs. 2007, Belajar Komputer Animasi Macromedia Flash Cetakan Keempat, Bandung, CV. Yrama Widya. 2. Rusman, Dr. 2012, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua, Depok, PT. RajaGrafindo Persada. 3. Wena, Made. 2011, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Cetakan Keenam, Jakarta, PT. Bumi Aksara. 4. Whitten, Jeffrey, dkk. 2004, Metode Desain dan Analisis Sistem Edisi 6, Yogyakarta, Tim Penerjemah Andi. 5. Perancangan Aplikasi http : //elib.unikom.ac.id/files/disk1/609/jbptunikom pp-gdl-gitaanggra unikom/g-2.pdf, 03 Juni Kebudayaan 16 April Daerah 16 April Kebudayaan Daerah 16 Juni Suku-suku (Etnis) di Sumatera Utara http : //id.wikipedia.org/wiki/sumatera_utara, 16 Juni Macromedia Flash 8 http : //eprints.uny.ac.id/8338/3/bab% pdf, 3 Juni Sejarah Perkembangan Adobe Flash 26 Mei Kelebihan Macromedia Flash library.uksw. edu/bitstream/ handle/ /772/ T1_ _BAB %20II.pdf?sequence=3, 26 Mei Sianturi, Jerri Jhonson, 2013, Perancangan Aplikasi Pembelajaran Statistika Dengan Computer Based Instruction, Pelita Informatika Budi Darma, ISSN :

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN HEWAN MAMALIA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI)

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN HEWAN MAMALIA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN HEWAN MAMALIA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) Muhammad Ridwan Saragih (12110988) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN PEMBUATAN MUSIK MENGGUNAKAN FL STUDIO DENGAN METODE COMPUTER BASSED INSTRUCTION

APLIKASI PEMBELAJARAN PEMBUATAN MUSIK MENGGUNAKAN FL STUDIO DENGAN METODE COMPUTER BASSED INSTRUCTION APLIKASI PEMBELAJARAN PEMBUATAN MUSIK MENGGUNAKAN FL STUDIO DENGAN METODE COMPUTER BASSED INSTRUCTION Martin A L Simangunsong Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

PENERAPAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI PENERAPAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Basyit Mubarroq Rambe (0911233) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan dan cara pandang hidup manusia dan suatu organisasi. Perkembangan teknologi informasi yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN HEWAN MAMALIA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI)

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN HEWAN MAMALIA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN HEWAN MAMALIA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) Nanang Afrizal (1011343) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN VISUALISASI TATA CARA SHOLAT JENAZAH BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI)

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN VISUALISASI TATA CARA SHOLAT JENAZAH BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN VISUALISASI TATA CARA SHOLAT JENAZAH BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) Idris Amir Sihombing Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA MUSIK TRADISIONAL GONDANG BATAK TOBA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI)

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA MUSIK TRADISIONAL GONDANG BATAK TOBA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA MUSIK TRADISIONAL GONDANG BATAK TOBA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) Mamed Rofendy Manalu Program Studi Teknik Informatika, STMIK Pelita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)

BAB I PENDAHULUAN. buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN TEKNIK MESIN OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (STUDI KASUS : SMK SWASTA KARYA PENDIDIK)

APLIKASI PEMBELAJARAN TEKNIK MESIN OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (STUDI KASUS : SMK SWASTA KARYA PENDIDIK) Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 2017 APLIKASI PEMBELAJARAN TEKNIK MESIN OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (STUDI KASUS : SMK SWASTA KARYA PENDIDIK) Muhammad

Lebih terperinci

PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENGENALAN RANGKA MANUSIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION

PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENGENALAN RANGKA MANUSIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENGENALAN RANGKA MANUSIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION Hermida Lumbantoruan (0911618) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN TEST OF ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE (TOEFL) DENGAN METODE COMPUTER BASSED INSTRUCTION (CBI)

APLIKASI PEMBELAJARAN TEST OF ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE (TOEFL) DENGAN METODE COMPUTER BASSED INSTRUCTION (CBI) APLIKASI PEMBELAJARAN TEST OF ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE (TOEFL) DENGAN METODE COMPUTER BASSED INSTRUCTION (CBI) Zulfadli 1, Muhammad Syahrizal 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai semenjak masa kanak-kanak, tidak membeda-bedakan latar belakang siswa dan diberikan pada semua

Lebih terperinci

Azmy Lauranita ( )

Azmy Lauranita ( ) APLIKASI PEMBELAJARAN SDAN ALAT PERAGA MATEMATIKA DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (STUDI KASUS: SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-FAUZI MEDAN) Azmy Lauranita (12110486) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai suatu produksi

Lebih terperinci

Yuliana FH Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

Yuliana FH Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret ABSTRAK PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG Yuliana FH Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Dr. Rusman, M.Pd. http://rusmantp.wordpress.com TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SETTING TIK BERBASIS KOMPUTER Condition of Ind. COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI), yaitu Pembelajaran

Lebih terperinci

GAME SIMULASI MASAKAN KHAS INDONESIA DENGAN ADOBE FLASH CS3

GAME SIMULASI MASAKAN KHAS INDONESIA DENGAN ADOBE FLASH CS3 GAME SIMULASI MASAKAN KHAS INDONESIA DENGAN ADOBE FLASH CS3 Strina Bessie 1) 1) Program Studi infomatika, sekolah tinggi & computer Indonesia (STIKI) Malang Email: strinabessie@gmail.com ABSTRAK Indonesia

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 1 Februari 2018

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 1 Februari 2018 MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KESENIAN UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR Riyadhul Fajri Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim ABSTRAK Komputer adalah salah satu teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau Sumatera, berbatasan dengan Aceh disebelah utara dan dengan Sumatera Barat serta Riau disebelah selatan.

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 1 Februari 2018

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 1 Februari 2018 MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF\ KESENIAN UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR Riyadhul Fajri Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim ABSTRAK Komputer adalah salah satu teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami beberapa wilayah sebagai tempat bermukim. Wilayah permukiman suku Karo jauh lebih luas dari pada Kabupaten

Lebih terperinci

by: Tim ICT FKIP Unram

by: Tim ICT FKIP Unram by: Tim ICT FKIP Unram SETTING PEMBELAJARAN INTERAKTIF COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI), yaitu Pembelajaran dengan bantuan komputer, komputer hanya sebagai alat bantu saja. COMPUTER BASED INSTRUCTION

Lebih terperinci

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR Kholik Setiawan 1), Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Jl. Adhiyaksa No. 2, Kayu Tangi, Sungai Miai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna dengan hasil prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna dengan hasil prestasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna dengan hasil prestasi siswa yang tinggi merupakan harapan dari setiap guru matemaika. Dan untuk mewujudkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya hampir disemua bidang termasuk bidang kesenian terkhusus seni musiknya, dimana terjadi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA

IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA Rivalri Kristianto Hondro 1, Zumrotul Aqobah Hsb 2, Suginam 3, Ronda Deli Sianturi 4 1, 3, 4 Dosen Tetap

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN MATRIKS UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KELAS X MENGGUNAKAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI)

APLIKASI PEMBELAJARAN MATRIKS UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KELAS X MENGGUNAKAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) APLIKASI PEMBELAJARAN MATRIKS UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KELAS X MENGGUNAKAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) Jojor Romauli Sihombing Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma

Lebih terperinci

APLIKASI COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) CRAFTING INTERIOR RUMAH BAGI ANAK USIA DINI

APLIKASI COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) CRAFTING INTERIOR RUMAH BAGI ANAK USIA DINI Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 6, No. 1, (2018) 1 APLIKASI COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) CRAFTING INTERIOR RUMAH BAGI ANAK USIA DINI Indah Jong 1, Narti Prihartini 2, Tursina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan komputer telah merambah ke berbagai bidang kehidupan, dan dalam berbagai penyelesaian pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Rancang Bangun Aplikasi Pengenalan Senjata Di Pulau Sumatera Berbasis Multimedia. Dalam hal ini user akan melihat tampilan 3 dimensi pada aplikasi Adobe Flash Professional CS6.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki aneka budaya yang beranekaragam. Indonesia memiliki lima pulau besar yaitu, Pulau Sumatera,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini seiring dengan berkembangnya teknologi, memberikan dampak positif terhadap dunia pendidikan, di mana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan unsur-unsur budi daya luhur yang indah, misalnya; kesenian, sopan santun, ilmu pengetahuan. Hampir setiap daerah yang ada di berbagai pelosok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, sebagian besar sekolah-sekolah yang ada di Indonesia khususnya di daerah perkotaan telah banyak yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik. Proses komunikasi yang terjadi tidak selamanya berjalan dengan lancar, bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media atau saluran tertentu ke penerima

Lebih terperinci

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan berlangsung sepanjang hayat, yang dimulai sejak lahir. Dalam proses perkembangannya, manusia memerlukan pendidikan, melalui proses ini manusia

Lebih terperinci

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia PENGEMBANGAN CD INTERAKTIF LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Oleh: Ni Ketut Kertiasih Jurusan Manajemen Informatika, FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) LAMPIRAN Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut / Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) / 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Nias 3.887.995 4.111.318 13.292.683.44 14. 046.053.44

Lebih terperinci

APLIKASI KEBUDAYAAN BEBERAPA NEGARA BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI KEBUDAYAAN BEBERAPA NEGARA BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI KEBUDAYAAN BEBERAPA NEGARA BERBASIS MULTIMEDIA Rifiana Arief 1, Erlina 2, Novindasari Munawarah Umar 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan perlu mendapat perhatian yang baik bagi pemerintah daerah untuk keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai Negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa. Masing-masing suku bangsa memiliki warisan budaya yang tak ternilai harganya.kata budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa mendatang, melalui pengembangan potensi dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran, karena

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran, karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran, karena pembelajaran merupakan inti dari proses peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA TINGKAT SD BERBASIS FLASH DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA TINGKAT SD BERBASIS FLASH DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA TINGKAT SD BERBASIS FLASH DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION Mardi Iwan Gunawan Saragih (0911363) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang. Komputer sudah menjadi urat nadi penting bagi manusia di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang. Komputer sudah menjadi urat nadi penting bagi manusia di seluruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemajuan teknologi dan digitalisasi semakin berperan dalam membawa era baru dalam menyikapi segala aspek kehidupan manusia zaman sekarang. Komputer sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaan yang beraneka ragam. Kekayaan akan budaya ini tumbuh karena banyaknya suku atau etnis yang ada di bumi Nusantara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu adalah sesuatu yang difikirkan, dilakukan, diciptakan oleh manusia. Manusia adalah makhluk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang telah menarik perhatian banyak pihak. Selain karena keterampilan menulis bisa dijadikan takaran

Lebih terperinci

APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA

APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA Santi Widianti 1), Dede Anggriawan 2), Iwan Setiadi 3) 1,2,3) Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl. Margonda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda, yang di dalam kebudayaan tersebut terdapat adat istidat, seni tradisional dan bahasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar, terutama berkaitan dengan undang-undang sistem pendidikan nasional (Undangundang sisdiknas),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fisika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang integral dalam kehidupan manusia, dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan potensi-potensi yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN TEKNIK RISET OPERASIONAL DENGAN MENGGUNAKANMETODE CAI (COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION)

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN TEKNIK RISET OPERASIONAL DENGAN MENGGUNAKANMETODE CAI (COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION) PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN TEKNIK RISET OPERASIONAL DENGAN MENGGUNAKANMETODE CAI (COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION) Julita Clara Br. Sembiring Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION DALAM PEMBELAJARAN PEMAHAMAN ALGORITMA CAESAR CIPHER

PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION DALAM PEMBELAJARAN PEMAHAMAN ALGORITMA CAESAR CIPHER PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION DALAM PEMBELAJARAN PEMAHAMAN ALGORITMA CAESAR CIPHER Oleh : Harvei Desmon Hutahaean Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar adalah ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai untuk digunakan

Lebih terperinci

Pembelajaran Berbasis Komputer

Pembelajaran Berbasis Komputer Pembelajaran Berbasis Komputer Oleh kelompok II: Sri Harianti ( 201510010311049); Rizki Maryanti (201510010311050); Abrar Rizqa Febriyani (201510010311051); Silvi Rifka Fariza (201510010311052) PEMBAHASAN

Lebih terperinci

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus mengikuti perkembangan teknologi informasi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan serta memiliki beraneka ragam budaya. Kekayaan budaya tersebut tumbuh karena banyaknya suku ataupun etnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung unsur-unsur irama, melodi, dan tempo. Disamping itu, musik juga merupakan hasil dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan selalu berupaya mendewasakan manusia melalui bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan sentral dalam dunia pendidikan,

Lebih terperinci

Perkembangan Multimedia dalam Bidang Pendidikan

Perkembangan Multimedia dalam Bidang Pendidikan Perkembangan Multimedia dalam Bidang Pendidikan PENDAHULUAN Dulu sebelum komputer belum begitu dikenal di Indonesia, Guru atau Dosen dalam menyampaikan materinya masih menggunakan tulisan atau lisan kepada

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah produk atau hasil yang dilakukan atau diciptakan oleh sekelompok masyarakat dalam berbagai aktifitas kegiatan yang mempunyai tujuan sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer sangat diperlukan dalam membantu meningkatkan kinerja suatu perusahaan dewasa ini. Tahun demi tahun orang mulai menggunakan komputer yang saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berlangsung dengan sangat pesat. Hal tersebut dapat dirasakan dengan munculnya berbagai produk elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan provinsi yang memiliki beberapa sub etnis yang terdiri dari suku Melayu, Batak Toba, Karo, Simalungun, Dairi, Sibolga, Angkola, Tapanuli Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan dan tantangan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompleks, karena harus berpacu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan manusia untuk menjadikan manusia yang berkualitas. Salah satu upaya pembangunan pendidikan untuk

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK UNTUK ANAK BERBASIS MULTIMEDIA DAN GAME INTERAKTIF

MEMBANGUN SISTEM PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK UNTUK ANAK BERBASIS MULTIMEDIA DAN GAME INTERAKTIF MEMBANGUN SISTEM PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK UNTUK ANAK BERBASIS MULTIMEDIA DAN GAME INTERAKTIF Fiftin Noviyanto,S.T. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan berbagai macam sumber daya alam serta keberagaman suku dan budaya. Sebagai negara dengan beberapa pulau, daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kebudayaan merupakan hasil cipta manusia dan juga merupakan suatu kekayaan yang sampai saat ini masih kita miliki dan patut kita pelihara. Tiap masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) merupakan mata pelajaran yang diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba, BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi yang memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional maupun bahasa daerah. Masyarakatnya

Lebih terperinci

Penggunaan Macromedia Flash 8 Pada Pembelajaran Geometri Dimensi Tiga

Penggunaan Macromedia Flash 8 Pada Pembelajaran Geometri Dimensi Tiga Penggunaan Macromedia Flash 8 Pada Pembelajaran Geometri Nilawasti Z.A,Suherman, Noris Putra Utama Jurusan Matematika FMIPA UNP Padang Email: nilawasti_za@yahoo.co.id Abstrak. Keberhasilan suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena dengan pendidikan akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kecakapan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan atau disingkat SMK merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan atau disingkat SMK merupakan salah satu upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah menengah kejuruan atau disingkat SMK merupakan salah satu upaya pemerintah dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang memiliki beraneka ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing, Melayu dan Nias.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik atau juga

I. PENDAHULUAN. transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik atau juga 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain pembelajaran dewasa ini, hanya dipahami sebagai praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 5 BERBASIS ANIMASI

MEDIA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 5 BERBASIS ANIMASI MEDIA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 5 BERBASIS ANIMASI Dea Asprilla Herawan Program Studi Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta Email: deagooners@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana pengembangan berbagai aspek kehidupan manusi. Proses pembelajaran di lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dan kemajuan pesat telah terjadi di berbagai daerah dengan bidang-bidang khusus. Salah satu bidang yang mengalami kemajuan sangat pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi oleh guru (teacher centered). Guru lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai objek dan bukan sebagai subjek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan nenek moyang. Sejak dulu berkesenian sudah menjadi kebiasaan yang membudaya, secara turun temurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara adalah salah satu Provinsi yang terletak di Negara Indonesia. Sumatera Utara memiliki keanekaragaman suku dan budaya. Suku asli di daerah Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan Game Edukasi Teka-Teki Silang berbasis multimedia ini bertujuan untuk menampilkan tampilan yang bisa di gunakan pada macromedia flash 8 Dalam hal ini gamer hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu dan teknologi bekembang dengan pesat. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu dan teknologi bekembang dengan pesat. Perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini ilmu dan teknologi bekembang dengan pesat. Perkembangan ini memiliki dampak dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berkembangnya ilmu dan teknologi telah membawa perubahan pada learning material atau materi pembelajaran. Dick and carey (1978 :127) menyatakan dua jenis pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai dengan karakteristik, salah satunya adalah keterpisahannya antara individu yang belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang dianggap benar dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang dianggap benar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah hasil karya manusia yang terbentuk dari satu kesatuan masyarakat. Adanya kebudayaan dikarenakan adanya dukungan masyarakat yang dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan bunyi yang terorganisir dan tersusun menjadi karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Musik memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda dan bervariasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera Utara. Suku Batak Toba termasuk dalam sub etnis Batak, yang diantaranya adalah, Karo, Pakpak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola dan Mandailing. Keenam suku

BAB I PENDAHULUAN. Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola dan Mandailing. Keenam suku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suku Batak Toba merupakan salah satu suku besar di Indonesia. Suku Batak merupakan bagian dari enam ( 6) sub suku yakni: Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi akan terus berlangsung diupayakan. Perhatian

Lebih terperinci