BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Benny Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab sebelumnya telah dibahas mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, pembatasan masalah dan sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini. Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang menjadi landasan atau dasar dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dalam pembahasan bab ini nantinya diharapkan bisa memudahkan untuk pembahasan bab bab selanjutnya, dan dalam penyusunan tugas akhir ini mengarah kepada studi rencana anggaran biaya. Kegiatan rencana anggaran biaya merupakan salah satu proses utama dalam proyek kontruksi untuk menjawab berapa besar biaya yang harus disediakan untuk sebuah bangunan. Tingkat ketepatan biaya sebuah bangunan ditentukan oleh beberapa faktor yang datangnya bisa dari dalam atau luar proyek. Kegiatan rencana anggaran biaya merupakan dasar untuk membuat sistem pembiayaan dan perhitungan dilakukan dengan lebih dahulu mempelajari gambar rencana dan spesifikasi bangunannya. Dalam hal ini perhitungan rencana biaya pembangunan, yang lebih dikenal dengan Rencana Anggaran Biaya ( RAB ), adalah termasuk bagian dalam kelompok kegiatan perencanaan. Seperti diketahui perencanaan memegang peranan penting dalam siklus proyek, karena keberhasilan proyek akan sangat ditentukan oleh kualitas dari perencanaan. Untuk siklus proyek kontruksi dapat dilihat pada gambar 2.1. II-1
2 2.1 Sirklus Proyek Konstruksi PERENCANA UMPAN SASARAN TERCAPAI EVALUASI PELAKSANA PENGENDALI Gambar 2.1 Siklus Proyek Kontruksi (Sumber : Djoko Susilo, Rencana Anggaran Biaya ) 2.2 Lingkup Rencana Anggaran Biaya Dalam buku Rencana Anggaran Biaya, anggaran biaya merupakan perkiraan atau estimasi suatu rencana biaya sebelum bangunan / proyek dilaksanakan, diperlukan baik oleh pemilik bangunan atau owner maupun kontraktor sebagai pelaksanaan pembangunan. RAB yang biasa juga disebut biaya kontruksi dipakai sebagai ancer- ancer dan pegangan sementara dalam pelaksanaan. Karena biaya kontruksi sebenarnya ( actual cost ) baru dapat disusun setelah selesai pelaksaan proyek..(djoko Susilo,2004) Dalam buku Pedoman Praktis Anggaran dan Borongan Rencana Anggaran Biaya Bangunan, rencana anggaran biaya mempunyai pengertian sebagai berikut : Rencana : Himpunan planning termasuk detail dan tata cara pelaksanaan pembuatan sebuah bangunan. Anggaran : Perhitungan biaya berdasarkan gambar bestek ( gambar rencana ) pada suatu bangunan. II-2
3 Biaya : Besarnya pengeluaran yang ada hubungannya dengan borongan yang tercantum dalam persyaratan yang ada. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda di masing-masng daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja. Biaya adalah jumlah dari masing-masing hasil perkiraan volume dengan harga satuan pekerjaan yang bersangkutan. Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : RAB =Σ ( Volume ) x Harga Satuan Pekerjaan Estimasi biaya kontruksi dapat dibedakan atas estimasi kasaran ( approximate estimates atau preliminary estimates) dan estimasi teliti atau estimasi detail (detailed esimates). Estimasi kasaran biasanya diperlukan untuk pengusulan atau pengajuan anggaran kepada instansi atasan, misalnya pada pengusulan DIP ( Daftar Isian Proyek ), proyek proyek pemerintah, dan juga digunakan dalam tahap studi kelayakan suatu proyek. Sedangkan estimasi detail adalah RAB lengkap yang dipakai dalam penilaian penawaran pada pelelangan, serta sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan. Estimasi detail pada hakekatnya merupakan RAB lengkap yang terperinci termasuk biaya-biaya tak langsung atau overhead, keuntungan kontraktor dan pajak. Biasanya biaya overhead, keuntungan dan pajak diperhitungkan berdasarkan persentase (%) terhadap biaya kontruksi ( Djoko Susilo,2004). Dalam buku Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, dalam menyusun biaya diperlukan gambar-gambar bestek serta rencana kerja, daftar II-3
4 upah, daftar harga bahan, buku analisis, daftar susunan rencana biaya, serta daftar jumlah tiap jenis pekerjaan. Gambar bestek adalah gambar lanjutan dari uraian gambar Pra Rencana dan gambar detail dasar dengan skala ( PU = Perbandingan Ukuran) yang lebih besar. gambar bestek merupakan lampiran dari uraian dan syarat-syarat ( bestek ) pekerjaan. Gambar bestek merupakan kunci pokok ( tolak ukur ) baik dalam menentukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya. ( J.A. Mukomoko, 1987 ) Gambar Bestek terdiri dari : 1. Gambar situasi, PU 1 : 200 atau 1 : 500 terdiri dari : Rencana letak bangunan Rencana halaman Rencana jalan dan pagar Rencana saluran pembuangan air hujan Rencana garis batas 2. Gambar denah PU 1 : 100 Gambar denah melukiskan gambar tapak ( tampang ) setinggi ± 1,00 m dari lantai, hingga gambar pintu dan jendela terlihat dengan jelas, sedangkan gambar penerangan digambar dengan garis putus. Pada denah juga digambar garis atap dengan garis-garis putus lebih tebal dan jelas sesuai dengan bentuk atap. Lantai rumah induk dengan duga ( peil ) ditandai dengan ± Gambar kolom ( tiang ) dari beton dibedakan dari pasangan tembok. II-4
5 3. Gambar Potongan PU 1 : 100 Gambar potongan terdiri dari melintang dan membujur menurut keperluannya. Untuk menjelaskan letak atau kedudukan sesuatu kontruksi, pada gambar potongan harus tercantum duga ( peil ) dari lantai, misalnya : dasar pondasi, letak tinggi jendela dan pintu, tinggi langit-langit, nok reng balok / muurplat. 4. Gambar Pandangan PU 1 : 100 Pada gambar pandangan tidak dicantumkan ukuran-ukuran lebar maupun tinggi bangunan. Gambar pandangan lengkap disesuaikan dengan perencanaan. 5. Gambar Rencana Atap PU 1 : 100 Gambar rencana atap menggambarkan betuk kontruksi rencana atap lengkap dengan kuda-kuda, nok gording, murplat / reng balok, hooker, keilkeper, talang air, usuk / kasau dan kontruksi penahanan dengan jelas. 6. Gambar Kontruksi PU 1 : 50 Gambar kontruksi terdiri dari : Gambar kontruksi beton bertulang Gambar konruksi kayu Gambar kontruksi baja ringan Lengkap dengan ukuran-ukuran dan perhitungan kontruksinya. 7. Gambar pelengkap terdiri dari : Gambar listrik dari PLN Gambar sanitary Gambar saluran pembuangan air kotor II-5
6 2.3 Dasar dan Peraturan Besar biaya proyek dapat diperkirakan atau diperhitungkan melalui beberapa cara dan metode. Metode estimasi biaya yang sering dipakai pada proyek adalah : 1. Metode Parametrik, dengan pendekatan matematik mencoba mencari hubungan antara biaya atau jam orang dengan karakteristik fisik tertentu ( volume, luas, berat, panjang, dsb); 2. Metode Indeks, menggunakan daftar indeks dan informasi harga proyek terdahulu ; indeks harga adalah angka perbandingan antara harga pada tahun tertentu terhadap harga pada tahun yang digunakan sebagai dasar; 3. Metode Analisis unsur-unsur, lingkup pekerjaan diuraikan menjadi unsurunsur menurut fungsinya; membandingkan berbagai material bangunan untuk memperoleh kualitas perkiraan biaya dan tiap unsur, kemudian dapat dipilih estimasi biaya paling efektif; 4. Metode Faktor, memakai asumsi terdapat korelasi atau faktor antara peralatan dengan komponen-komponen terkait; biaya komponen dihitung dengan cara menggunakan faktor perkalian terhadap peralatan; 5. Metode quantity take-off, disini estimasi biaya dilakukan dengan mengukur / menghitung kualitas komponen komponen proyek ( dari gambar dan spsifikasi ) kemudian memberi beban jam orang serta beban biayanya; 6. Metode harga satuan ( unit price ), dilakukan jika kualitas komponenkomponen proyek belum dapat diperoleh secara pasti atau gambar detail belum siap, biaya dihitung berdasarkan harga satuan setiap jenis komponen ( misalnya setiap m 3, m 2, m, helai, butir, dan lain-lain ). Dalam perhiungan RAB pekerjaaan sipil selama ini di Indonesia masih banyak II-6
7 Menggunakan analisis pekerjaan, mengikuti cara lama sejak masa kolonial, yakni Analisis BOW (Burgelijke van Openbare Wareken) yang berlaku mulai Harga Satuan Pekerjaan Harga satuan pekerjaan ialah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat dipasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan. Setiap bahan atau material mempunyai jenis atau kualitas tersendiri. Hal itu menjadi harga material tersebut beragam. Untuk itu sebagai potokan harga biasanya didasarkan pada lokasi daerah bahan tersebut berasal dan sesuai dengan harga patokan semen yang ditetapkan. Upah tenaga kerja didapatkan dilokasi, dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah. Untuk menentukan upah pekerja dapat diambil standar harga yang berlaku dipasaran atau daerah tempat proyek dikerjakan yang sesuai dengan spesifikasi dari Kementrian Pekerjaan Umum. Dari ketiga metoda yang digunakan sudah termasuk peralatan kerja atau setiap pekerja harus mempunyai peralatan kerja sendiri yang mendukung keahlian masing-masing. Untuk menentukan harga bangunan dapat diambil standar harga yang berlaku di pasar atau daerah tempat proyek dikerjakan sesuai dengan spesifikasi dari Kementrian PU setempat Daftar Harga Satuan Bahan. Pada analisa ini sudah termasuk peralatan kerja atau setiap pekerja harus mempunyai peralatan kerja sendiri yang mendukung keahlian masing-masing. II-7
8 2.5 Analisa Harga Satuan Analisa harga satuan pekerjaan merupakan analisa material, upah tenaga kerja dan peralatan untuk membuat satu satuan pekerjaan tertentu yang diatur dalam pasal-pasal analisa BOW maupun SNI, dari hasilnya ditetapkan koefisien pengali untuk material, upah tenaga kerja dan peralatan segala jenis pekerjaan, Sedangkan analisis lapangan ditetapkan berdasarkan perhitungan kontraktor pelaksana. 2.6 Analisa Harga Satuan Bahan Analisa bahan suatu pekerjaan, ialah menghitung banyaknya / volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan. Kebutuhan bahan / material ialah besarnya jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Kebutuhan bahan dapat dicari dengan rumus umum sebagai berikut Σ Bahan = Volume pekerjaan x Koefisien analisa bahan Indeks bahan merupakan indeks kuantum yang menunjukan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis pekerjaan. Analisa bahan dari suatu pekerjaan merupakan kegiatan menghitung banyaknya / volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan sedangkan indeks satuan bahan menunjukan banyaknya bahan yang diperlukan untuk menghasilkan 1 m3, 1 m2, volume pekerjaan yang dikerjakan. 2.7 Analisa Harga Satuan Upah Analisa upah suatu pekerjaan ialah, menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. Kebutuhan tenaga kerja ialah besarnya jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk II-8
9 menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan, kecepatan dan penyelesaian suatu pekerjaan tergantung dari kualitas pekerjaan. Secara umum jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk suatu volume perkerjaan tertentu dapat dicari dengan rumus : Σ Tenaga Kerja = Volume pekerjaan x Koefisien analisa tenaga kerja Indeks satuan tenaga kerja adalah besarnya jumlah tenagaa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satuan pekerjaan Penyusunan Anggaran Biaya Proyek Kegiatan estimasi dalam proyek kontruksi dilakukan dengan tujuan ertentu tergantung dari pihak yang membuatnya. Pihak owner membuat estimasi dengan tujuan untuk mendapatkan informsi sejelas jelasnya tentang biaya yang harus disediakan untuk merealisasikan proyeknya. Hasil estimasi disebut dengan OE (Owner Estimate) atau EE (Engineer Estimate) dan pihak kontraktor membuat estimasi dengan tujuan untuk kegiatan penawaran terhadap proyek kontruksi. Kegiatan estimasi oleh pihak-pihakk dalam proyek dapat dilihat pada gambar 2.2 ESTIMASI ESTIMASI KONTRAKTOR OWNER PENAWARAN KOMPETITIF OWNER ESTIMATE Gambar 2.2 Kegiatan estimasi oleh pihak-pihak dalam proyek (Sumber : Wulfram Ervianto, Manajemen Proyek Konstruksi, 2005) II-9
10 Kontraktor akan memenangkan lelang jika penawaran yang diajukan mendekati OE / EE. Dalam buku cara tepat menghitung biaya bangunan, untuk menentukan harga penawaran, kontraktor harus memasukan aspek-aspek lain yang sekiranya nanti akan berpengaruh terhadap proyek. Langkah pertama yang dilakukan untuk menghitung rencana anggaran biaya bangunan adalah mengidentifikasi setiap item pekerjaan yang ada dalam proyek ang sedang dihitung. Setiap proyek tidak selalu sama jenis maupun jumlah item pekerjaannya tergantung pada jenis proyek, lokasi proyek dan tingkat kompeksitas proyek. Setelah proses ini selesai maka dilanjutkan dengan proses perhitungan kualitas setiap item pekerjaan. Tahap tahap yang dilakukan untuk menyusun angaran biaya adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan pasar untuk menyediakan bahan / material kontruksi secara berlanjut. 2. Melakukan perhitungan analisa bahan dan upah dengan menggunakan analisis yang diyakini oleh seorang estimator. 3. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan memanfaatkan hasil analisis satuan pekerjaan dan daftar kualitas pekerjaan. 4. Membuat rekapitulasi II-10
11 Daftar Harga Satuan Bahan Daftar Harga Satuan Upah Daftar Harga Satuan Satuan Upah dan Bahan Daftar volume dan harga satuan pekerjaan Rekapitulasi Gambar 2.3.Tahapan pembuatan RAB (Sumber : Wulfram Ervianto, Cara Tepat Menghitung Biaya Bangunan, 2007) Langkah Persiapan Sebagai langkah awal dalam perhitungan RAB perlu dilakukan upaya persiapan agar diperoleh angka yang tepat atau akurat. Pada hakekatnya penguasaan seluk beluk proyek dan lingkungannya secara komprehensif akan sangat mendukung perhitungan RAB yang tepat dan realistis. Perlu dipahami pula bahwa setiap proyek mempunyai hal-hal yang spesifik dan tidak mungkin sama dengan proyek lain walaupun proyek yang sejenis. Peranan pengamatan lapangan sangat pening sebagai pelengkap perhitungan biaya berdasarkan gambar desain agar diperoleh rencana biaya yang akurat. Petunjuk pengamatan lapangan ( area investigation guidelines ) akan mencakup : 1. Site Description ( data lapangan ), seperti : tanaman / tumbuhan, permukaan tanah,drainase, kedalaman top soil atau lapisan humus, bangunan dan sarana lain yang ada, dsb; II-11
12 2. Utility Serving Site ( fasilitas tersedia lapangan ), seperti : listrik, gas, air, jalan raya, jalan kabupaten / kampung, dsb;. 3. Building Department ( data gedung ), seperti : hubungan, telepon,, lisensi, jasa-jasa, dsb; 4. Labor union ( serikat pekerja ), mencakup : keanggotaan, ketenaga kerjaan, dan peraturan terkait, aturan pengupahan, dsb; 5. Recommanded Contractors ( kontraktor ter- rekomendasi ), merupakan daftar kontraktor umum, khusus, suppliers / leveransir, guna pertimbangan lebih lanjut; 6. Material and Methods ( material dan metode ), daftar harga material lokal / setempat, seperti : batu bata, pasir, beton cetak, kayu, bambu, dsb; 7. Equipment Rental ( persewaan alat ), berupa daftar harga sewa peralatan kerja setempat; 8. Climatological Data ( data klimatologi ) terdiri atas ; temperatur maksimum / minimum,curah hujan, bulan bulan hujan, dsb; 9. Other Project ( proyek lain ), kunjungan pada proyek berdekatan untuk mendapat : produktivitas kerja, metode pelaksanaan, subkontraktor, material setempat, keamanan, dsb; 10. General Apprasial ( taksiran umum ), memuat kesimpulan kunjungan lapangan serta rekomendasi. II-12
13 2.8.2 Dasar Perhitungan Perhitungan RAB pada prinsipnya diperoleh sebagai jumlah keseluruhan hasil kali volume tiap jenis pekerjaan yang ada dengan harga satuan masing-masing. Volume pekerjaan dapat diperoleh, membaca dan menghitung atas gambar desain. Telah disinggung dimuka bahwa unsur biaya kontruksi mencakup harga-harga bahan satuan, upah tenaga dan peralatan yang digunakan. Dan semua unsur biaya ditentukan harga satuan tiap jenis pekerjaan, dan untuk ini dapat digunakan analisis SNI. Secara umum prosedur perhitungan RAB disusun diatas dasar lima unsur harga berikut : 1. Bahan-bahan atau material bangunan; Dihitung kualitas ( volume, ukuran, berat, tipe, dsb ) masing-masing jenis bahan yang digunakan. Juga harga tiap jenis bahan itu sampai dilokasi pekerjaan ( termasuk ongkos sangkutan ), bahan kadang-kadang mencakup biaya pemeriksaan kualitas dan pengadaan gudang / tempat penyimpanan. 2. Upah tenaga kerja; Dihitung jam kerja yang dibutuhkan dan jumlah biaya / upah. Biasanya digunakan berdasar harian atau per hari sebagai unit waktu serta volume pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam unit waktu tersebut. Sebagai unit waktu dapat pula atas dasar tiap jam. Perlu diketahui bahwa kemampuan tiap tenaga kerja tidak sama tergantung ketrampilan dan pengalaman, demikian juga besar upahnya. 3. Peralatan Dihitung banyak dan jenis tiap peralatan yang diperlukan serta harga / biayanya ( beli atau sewa ), biaya peralatan termasuk ongkos angkut / II-13
14 mobilisasi, upaah operator mesin, biaya bahan bakar dan sebagainya. Kemampuan peralatan persatuan waktu perlu diketahui. 4. Overhead Biasa dikategorikan sebagai biaya tak terduga atau biaya tidak langsung, dan dibagi menjadi dua golongan, yakni yang pertama bersifat umum, serta kedua yang berkaitan dengan pekerjaan di lapangan. Overhead umum misalnya sewa kantor, peralatan kantor, listrik, telpon, perjalanan, asuransi / jamsostek, temasuk gaji / upah karyawan kantor yang terlibat kegiatan proyek. Sedangkan overhead lapangan merupakan biaya yang tidak dapat dibebankan pada harga bahan-bahan, upah pekerja dan peralatan, sperti telepon di proyek, pengamanan, biaya perizinan, dan sebagainya. Biaya overhead keseluruhan ditetapkan berdasar pengalaman, biasanya sekitar 12 % sampai 30 % dari jumlah harga bahan, upah dan peralatan. 5. Keuntungan dan pajak Besarnya keuntungan tergantung pada besar- kecilnya proyek dan besarnya resiko serta tingkat kesulitan pekerjaan. Biasanya keuntungan berkisar antara 8 % sampai 15 % dari biaya kontruksi ( Bouwsom ). Sedangkan pajak besarnya tergantung pada peraturan Pemerintah yang berlaku, biasanya antara 10 % sampai 18% ( Djoko Susilo, 2004 ) Perhitungan Volume Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume ( kubikasi ) suatu pekerjaan, bukanlah merupakan II-14
15 volume ( isi sesungguhnya ), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan Perhitungan volume dilakukan atas dasar gambar detail dari bestek yang tersedia, termasusk perubahan dan tambahan yang diberikan pada saat pemberian penjelasan atau aanwijzing sebelum pelelangan. Kelengkapan gambar detail sangat diperlukan, sebagai contoh pada bangunan gedung, akan mencakup gambar-gambar : 1. Gambar situasi ( skala 1 : 200 atau 1 : 500) : rencana tapak bangunan, halaman, jalan pagan, saluran pembuangan, garis batas tanah dan garis sempadan ( rooilijn ). 2. Gambar denah ( skala 1 : 100 ), lihat Gambar 2.4 : merupakan gambar tampang / potongan mendatar sedangkan jendela atas / penerangan tampak sebagai garis terputus-putus ; adanya kolom dan tembok serta elevasi atau peil, tanah dan lantai ; untuk rencana pondasi biasa dibuat denah tersendiri. 3. Gambar potongan / penampang ( skala 1 : 100 ), lihat gambar 2.5 ; terdiri dari potongan memanjang dan melintang sesuai dengan keperluan. 4. Gambar rencana atap ( skala 1: 100 ); menjelaskan kontruksi atap lengkap dengan kuda-kuda, nok, gording, usuk, talang dan sebagainya ; semua lengkap dengan ukuran ukuran ; kadang-kadang dilengkapi juga dengan rencana plafon. Gambar kontruksi detail ( skala 1 : 50 ); merupakan gambar penjelasan yang mencakup antara lain kontruksi beton ( penulangan ),semua lengkap dengan ukuran-ukurannya; termasuk juga gambar sanitair, instalasi listrik saluran air pembuangan dan lain-lain. 5. Gambar pandangan / tampak ( skala 1 : 100 ); merupakan gambar pelengkap tanpa ukuran, termasuk hiasan dan dekorasi yang diperlukan. II-15
16 2.9 Metode Perhitungan Sebelum menghitung harga satuan pekerjaan, maka harus mampu menguasai cara pemakaian analisa BOW, SNI dan cara Modern. Dalam analisa BOW, telah ditetapkan angka jumlah tenaga kerja dan bahan untuk suatu pekerjaan. Sedangkan SNI merupakan pembaharuan dari analisa BOW dengan kata lain bahwasannya analisa SNI merupakan analisa BOW yang diperbaharui. Prinsip yang terdapat dalam metode BOW mencakup daftar koefisien upah dan bahan yang telah ditetapkan. Dari kedua koefisien tersebut akan didapat kalkulasi bahanbahan yang diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan. Komposisi, perbandingan dan susunan material serta tenaga kerja pada suatu pekerjaan sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan dengan harga satuan upah yang berlaku saat itu. Analisa dengan metode SNI untuk kebutuhan bahan atau material dan kebutuhan upah sama dengan metode BOW, akan tetapi besarnya nilai koefisien bahan dan upah tenaga kerja berbeda dengan analisa BOW Perhitungan harga satuan pekerjaan dengan SNI Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan hasil penelitian analisa biaya kontruksi di pusat litbang permukiman Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yang diperoleh. Tahap pertama dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder analisis biaya yang diperoleh dari Kontraktor BUMN, dan analisis sebelumnya seperti BOW. Data yang terkumpul dipilih dari data modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data primer sebagai crosscheck terhadap data yang diperoleh dari II-16
17 tahap pertama. Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian lab bahan bangunan untuk komposisi bahan yang di gunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan pendekatan kinerja dari jenis pekerjaan Pengertian tentang SNI Pada tahun 1987 sampai 1991, pusat penelitian dan pengembangan permukiman melakukan penelitian untuk mengembangkan analisa BOW. Pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu melalui pengumpulan data sekunder berupa analisa biaya yang dipakai oleh beberapa kontraktor dalam menghitung harga satuan pekerjaan. Di samping itu dilakukan pula data primer, melalui penelitian lapangan pada proyek-proyek pembangunan perumahan Ruang Lingkup SNI Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan yang dapat dijadikan acuan seragam bagi pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan gedung dan perumahan Acuan Normatif SNI Standar ini mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang telah diaplikasikan dalam analisis BOW. II-17
18 Persyaratan Umum Perhitungan harga satuan berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia, berdasarkan harga, bahan dan upah dengan kondisi daerah setempat. Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan standar spesifikasi yang telah dibakukan Persyaratan Khusus Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan kepada gambar teknis dan RKS (Rencana kerja dan syarat-syarat). Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi dimana didalamnya angka susut yang besarnya tergantung dari jenis bahan dan komposisi adukan Cara Menggunakan Analisis SNI Misalnya untuk jenis pekerjaan pasangan dinding bata merah dengan campuran 1pc : 5psr. Tabel.2.1. Analisa pekerjaan pemasangan dinding bata merah 1 SP: 5 PP A Pemasang 1 m2 dinding bata merah tebal 1/2 bata campuran 1 sp: 5 pp 1 m2 Pekerja L.01 Oh ,920 Rp 30, Tukang batu L.02 Oh ,230 Rp 12, Kepala Tukang L.03 Oh ,574 Rp 1, Mandor L.04 Oh ,901 Rp 2, Bata merah m Rp 42, Semen portland kg ,304 Rp 12, Pasir pasang m ,536 Rp 12, Jumlah harga Rp 114, Profit +overhead 10% Rp 11, Total HSP Rp 126, Pembulatan Rp 126, (Sumber : SNI 2014,Kementrian Pekerjaan Umum Pedoman Analisis harga satuan pekerjaan bidang pekerjaan umum) II-18
19 Data dari indeks analisa gambar 1 : 5 tinggal dikalikan dengan volume pekerjaan yang telah dihitung, dan dapat diilustrasikan dalam skema berikut. HARGA ANALISA HARGA ANALISA HARGA SATUAN HARGA SATUAN HARGA SATUAN Gambar 2.4. Ilustrasi Skema Analisa (Sumber : Djoko Susilo, Rencana Anggaran Biaya, 2004) 2.11 Istilah dan Definisi 1. Bangunan gedung dan perumahan Bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat. 2. Harga satuan bahan Harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan. 3. Harga ssatuan pekerjaan Harga yang dihitung berdasarkan analisis harga saatuan bahan dan upah. 4. Indeks Faktor pengali atau koefisien sebagai dasar perhitungan biaya bahan dan upah kerja. 5. Indeks bahan Indeks kuantum yang menunjukan kebutuhan bahan untuk mengerjakan setiap satuan jenis pekerjaan. II-19
20 6. Indeks tenaga kerja Indeks kuantum yang menunjukan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis pekerjaan. 7. Pelaksanaan pembangunan gedung dan perumahan Pihak pihak yang terkait pembangunan gedung perumahan yaitu perencana. 8. Suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan kontruksi, yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan bangunan dan upah bahan kerja dan upah kerja dengan bahan bangunan dan standar pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan persatuan kontruksi. 9. Satuan Pekerjaan Satuan jenis pekerjaan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas volume dan unit. II-20
Revisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri
BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat menentukan suatu nilai dari harga satuan dalam suatu pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri merupakan suatu tugas yang tidak mudah.
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 03-2335-2002 Prakata Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan
Lebih terperinciANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara)
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara) Fatchur Roehman Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Singkatan istilah... 2 5 Persyaratan... 3 6 Penetapan indeks hargasatuan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah. untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Singkatan istilah... 2 5 Persyaratan... 2 6 Penetapan indeks hargasatuan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 3434:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 3434:2008 Daftar
Lebih terperinciESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI. Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai melalui
ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai melalui analisis perhitungan dan berlandaskan pada pengalaman Estimasi Dalam
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 7394:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 7394:2008 Daftar
Lebih terperinciMata Kuliah : Manajemen Proyek Kode MK : TKS 4208 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 6 HARGA SATUAN. zacoeb.lecture.ub.ac.id
Mata Kuliah : Manajemen Proyek Kode MK : TKS 4208 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 6 HARGA SATUAN zacoeb.lecture.ub.ac.id PENDAHULUAN Koefisien analisa harga satuan adalah angka yang menunjukkan jumlah kebutuhan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Prakata Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan pekerjaan konstruksi
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar
Lebih terperinciRevisi SNI T C. Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...
Lebih terperinciRSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia
RSNI T-12-2002 RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan persiapan DEPATEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar Isi Daftar Isi...
Lebih terperinciLampiran A...15 Bibliografi...16
Daftar isi Daftar isi...i Prakata...iii Pendahuluan...iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerja
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding ICS 91.080.30 Badan Standardisasi Nasional BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV
Lebih terperinciSNI 7395:2008 Standar Nasional Indonesia
SNI 7395:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinciESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 1. Estimasi Biaya Proyek : Macam-macam estimasi biaya Jenis-jenis biaya proyek konstruksi 2. RAB Susunan RAB Tahap-tahap penyusunan RAB Contoh RAB ESTIMASI
Lebih terperinciSelamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1
Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian
Lebih terperinciRSNI T C. Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... v 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciluas lantai bangunan dikalikan satuan harga per m2 nya. Satuan harga bangunan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perhitungan rencana anggaran biaya diperlukan untuk setiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi, sehingga diperoleh biaya total yang diperlukan
Lebih terperinciPERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS DASAR-DASAR PERHITUNGAN
PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS 1. Dasar-Dasar Perhitungan 2. Cara SNI 3. Cara Modern 4. Menghitung Jumlah Tenaga Kerja 5. Menghitung Produktivitas DASAR-DASAR PERHITUNGAN Perhitungan biaya suatu pekerjaan
Lebih terperinci6.16 Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 4 PP
Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pipa dan saniter
RSNI T-15-2002 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pipa dan saniter ICS Badan Standardisasi Nasional BSN Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 6.9 Memasang 1 m 2 plesteran 1 PC :
DAFTAR ISI Daftar isi... Prakata... Pendahuluan... 1 Ruang linkup... 1 2 Acuan normative... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Singkatan istilah... 2 5 Persyaratan... 2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan
Lebih terperinciRANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan
RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 8. Pekerjaan Pintu Air ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S
Lebih terperinci6.38 memasang 1m² lantai mosaik ukuran (33 x 33) cm, campuran spesi 1pc: 3 PP...12
Daftar Isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... v 1. Ruang lingkup... 1 2. Acuan Normatif... 1 3. istilah dan definisi... 1 4. Singkatan Istilah... 2 5. persyaratan... 2 6. penetapan index harga
Lebih terperinciPerbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado)
Perbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado) Hamka Prasetia Mamonto Jermias Tjakra, Pingkan A.K. Pratasis Fakultas
Lebih terperinciRANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan
RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 5. Pekerjaan Pasangan ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2839:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2839:2008
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT
1 ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT Aulia Qur anna Sukamto, Saifoe El Unas, M. Hamzah Hasyim Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK RUMAH TINGGAL BERDASARKAN ANALISA BOW DAN SNI 2007
ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK RUMAH TINGGAL BERDASARKAN ANALISA BOW DAN SNI 2007 Sintong Naek Hallasson Hutasoit NRP : 0521055 Pembimbing : Maksum Tanubrata, IR. MT FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPERNYATAAN ANTI PLAGIAT..
DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIGRAM... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciproyek, sehingga hams dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin agae diperoleh biaya
BAB VI PEMBAHASAN Menyusun Anggaran biaya proyek mempakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga hams dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin agae diperoleh biaya bangunan yang
Lebih terperinciAnalisa biaya konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan langit-langit
Standar Nasional Indonesia Analisa biaya konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan langit-langit ICS 91.060.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata... iii Pendahuluan...v
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...
Lebih terperinciESTIMASI ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL QUAD MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SNI
ESTIMASI ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL QUAD MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SNI Kurnia Fatonah 1), Dwi Novi Wulansari 2) 1. Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciDATA LAPANGAN WAKTU DASAR INDIVIDU WAKTU NORMAL INDIVIDU TABULASI DATA TES KESERAGAMAN DATA TES KECUKUPAN DATA WAKTU NORMAL WAKTU STANDAR
Daftar Isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Singkatan istilah... 2 5 Persyaratan... 2 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciPERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW
PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW Mahardika Rahmawan Putra 1), Nur Azizah Affandy 2) 1 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan ²Fakultas Teknik
Lebih terperinci6.26 Memasang 1m 2 labriziring dari papan kayu kelas I Memasang 1m 2 dinding lambrizing dari plywood ukuran (120x240) cm
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1. Ruang lingkup... 1 2. Acuan Normatif... 1 3. Istilah dan definisi... 1 4. Singkatan istilah... 2 5. Persyaratan... 2 6. Penetapan indeks harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan secara terperinci dalam waktu terbatas untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan program jangka panjang
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN
STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH RANCANGAN DENAH TERHADAP RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TIPE 36 DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
Pengaruh Rancangan Denah terhadap Rencana Anggaran Biaya Rumah (Aunur Rafik dan Sofwan Hadi) PENGARUH RANCANGAN DENAH TERHADAP RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TIPE 36 DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
Lebih terperinciRANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Konsep Pd.T. XX-200X.X RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 7. Pekerjaan Dewatering ICS 93.010
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...
Lebih terperinciRANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Konsep Pd.T. xx-200x.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 4: Beton dan Bekisting ICS 93.010 BIDANG
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi kepustakaan dan survey lapangan, yaitu dengan mengolah data berdasarkan indeks tenaga kerja yang diperoleh dari
Lebih terperinciSTUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI
STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI Dani Pratama 1, Sentosa Limanto 2 ABSTRAK: Dalam sebuah proyek konstruksi bangunan, biaya memegang peranan penting. Dalam sebuah
Lebih terperinciCara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan
Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Koefisien analisa harga satuan adalah angka angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu
Lebih terperinciSri Indah Setiyaningsih, Penghitungan Struktur Beton Dan Perbandingan Perhitungan Biaya Menurut SNI
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON DAN PERBANDINGAN PERHITUNGAN BIAYA MENURUT SNI DT 91-00008-2007 DAN SK SNI T-15-1991-03 (STUDI KASUS GEDUNG BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BESAR) SRI INDAH SETIYANINGSIH
Lebih terperinciBAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR
BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar
Lebih terperincikenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap
BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan
Lebih terperinciPERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG
PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG Vicky Ramadhani, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciMODUL / MATERI PEMBELAJARAN
MODUL / MATERI PEMBELAJARAN 1. MANAJEMEN PROYEK A. PENGERTIAN Manajemen Proyek ialah Proses/teknik/seni untuk mencapai tujuan/sasaran proyek secara optimal melalui aktifitas Perencanaan (Planning) Pengorganisasian
Lebih terperinciEstimasi biaya konstruksi dikerjakan sebelum pelaksanaan fisik dilakukan dan memerlukan analisis detail dan kompilasi dokumen penawaran dan lainnya. E
BAB II BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PRINSIP DASAR TEORI Estimasi Biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia
Lebih terperinciKAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO
KAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO Yorristia Adelia Layzanda Robert J. M. Mandagi, Pingkan A. K. Pratasis Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciEBOOK PROPERTI POPULER
EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT Halaman 2 KATA PENGANTAR Assalamu
Lebih terperinciContoh Perhitungan Volume Pekerjaan Sloof dari Beton Bertulang ukuran 30*40
Tujuan Instruksional Umum Mampu mengetahui berbagai metode AHS, yang selanjutnya mampu menggunakan analisis harga satuan sebagai dasar pengendalian sumber daya yang digunakan. Tujuan Instruksional khusus
Lebih terperinciTujuan Instruksional khusus
Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mengetahui berbagai tujuan dari kegunaan estimasi biaya konstruksi, sehingga dapat memperkirakan biaya suatu konstruksi secara tepat sesuai dengan tujuan dan sasarsn
Lebih terperinciSkema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2.1.1 Pengertian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
Lebih terperinciBAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR
BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan
Lebih terperinciA. GAMBAR ARSITEKTUR.
A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI
ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI 1. Pendahuluan adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan
Lebih terperinci\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE.
Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami tahapan biaya konstruksi yang dibuat oleh kontraktor, mampu mengintegrasikan komponen komponen biaya sehingga menjadi biaya penawaran dan menguraikan
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012
ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012 RANI RAHARDINI PUTRI (3107 100 007) LATAR BELAKANG Produktivitas
Lebih terperinciSTUDI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE BOW, SNI DAN LAPANGAN
TUGAS AKHIR STUDI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE BOW, SNI DAN LAPANGAN (Studi kasus pekerjaan beton bertulang pada proyek pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Wajo)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Studi perbandingan tingkat..., Firmansyah, FT UI, 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia konstruksi yang berkembang cepat menuntut kita untuk dapat memahami dan menguasai aspek-aspek yang berhubungan dengan bidang konstruksi yang semakin berkembang
Lebih terperinciJUDUL SKRIPSI PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA
JUDUL SKRIPSI PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA SAMARINDA Diajukan oleh : ABD RAHMAN 08.11.1001.7311.106
Lebih terperincidengan manajemen konstruksi. Dalam tahapan manajemen konstruksi tersebut, terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bclakang Salah satu tujuan dari perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi yang sering disebut sebagai perusahaan kontraktor adalah untuk mendapatkan hasil kcuntungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gane, V (2004) dalam tulisannya Parametrik Design a Paradigm
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Desain Parameter Gane, V (2004) dalam tulisannya Parametrik Design a Paradigm Shift? menjelaskan bahwa parameter berasal dari hubungan antar hasil rancangan manusia
Lebih terperinciANALISA BIAYA BANGUNAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA MENGGUNAKAN METODE HSPK DAN SNI
J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o S e p t e m b e r 0 1 6 ISSN No. 0 - ANALISA BIAYA BANGUNAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA MENGGUNAKAN METODE HSPK DAN SNI BUILDING COST ANALYSIS OF STEEL CONSTRUCTION
Lebih terperinciSTUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4
STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 ABSTRAK: Pekerja adalah salah satu faktor penting dalam suatu proyek konstruksi
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses adalah merupakan suatu rangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL
ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL (Studi Kasus : Proyek Apartemen GCC Tower B Jl. Gajah Mada Jakarta Barat) Heny Purwanti ABSTRAK Dalam merencanakan atau
Lebih terperinciANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016
- 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK
Lebih terperinciANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI
Jurnal Teknika Vol. 5 No.1 Maret 213 ISSN No. 285-859 ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI Ariful Bachtiyar, Zulkifli Lubis ABSTRAK Dalam
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISIS
BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Nama Proyek Lokasi Proyek : Pembangunan Hotel 2 Basement, 10 Lantai : Jl. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat Peruntukan : Hotel Bintang 3 Luas Bangunan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai analisis perbandingan biaya dan waktu pekerjaan dinding menggunakan pasangan bata merah dan bata ringan pada proyek bangunan gedung
Lebih terperinciPanduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang
Lebih terperinci(Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung II Dan Bangunan Penghubung FISIP, Universitas Brawijaya Malang)
Analisa Perbandingan Metode SNI Dan Software MS. Project Dalam Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding Serta Pemasangan Paving Block Untuk Konstruksi Bangunan (Studi Kasus Proyek
Lebih terperinciCara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal
Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,
Lebih terperinciJl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK
PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI DAN MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP TERPADU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Kartika Puspa
Lebih terperinciAnggaran dan Borongan ( Rencana Anggaran Biaya Bangunan ), 1990
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rencana Anggaran Biaya 3.1.1 Definisi Menurut John W. Niron dalam buku yang berjudul Pedoman Praktis Anggaran dan Borongan ( Rencana Anggaran Biaya Bangunan ), 1990 Rencana Anggaran
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 1.1. Analisa Sistem Pada sub bab ini dibahas mengenai identifikasi masalah yang terjadi pada proses berjalannya sistem serta kebutuhan sistem. 1.1.1. Analisa Masalah Analisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perencanaan biaya untuk suatu proyek adalah prakiraan keuangan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Biaya Perencanaan biaya untuk suatu proyek adalah prakiraan keuangan yang merupakan dasar untuk pengendalian biaya proyek serta aliran kas proyek tersebut. Pengembangan
Lebih terperinci