Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada bagian ini akan disajikan karakteristik-karakteristik perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan kualitas laba, ukuran komite audit, frekuensi rapat komite audit dan financial expertise komite audit. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang sampelnya diambil pada periode tahun 2013 sampai Adapun eliminasi pemilihan sampel dari tahun 2013 dan 2015 sebagai berikut : Keterangan Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Pengurang Perusahaan manufaktur yang pada tahun laporan keuangannya tidak menggunakan mata uang rupiah Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki laporan komite audit yang lengkap Perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan laporan tahunan Jumlah Perusahaan 145 (34) (24) (15) Data outliers (39) Perusahaan yang mengalami delisting pada (2) kurun waktu Total Sampel 31

2 42 1. Ukuran Komite Audit Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit bahwa Keanggotaan Komite Audit sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan pihak dari luar perusahaan, seorang diantaranya merupakan Komisaris Independen Perusahaan yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Secara keseluruhan dari perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut : Rata-Rata Ukuran Komite Audit Keterangan Gambar : Gambar ini menggambarkan rata-rata jumlah ukuran komite audit yang terdapat pada perusahaan manufaktur tahun Gambar 4.1 RATA-RATA JUMLAH UKURAN KOMITE AUDIT Dari gambar 4.1 tersebut diatas dapat dilihat bahwa secara rata-rata perusahaan yang menjadi sampel penelitian memiliki jumlah komite audit

3 43 sebanyak 3 Orang dan ini sudah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang mengatur bahwa Komite Audit minimum beranggotakan tiga orang, termasuk minimum satu komisaris independen yang bertindak sebagai ketua Komite Audit. 2. Frekuensi Rapat Komite Audit Perusahaan perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian menyajikan Annual Report mengenai informasi frekuensi rapat komite audit. Secara rinci frekuensi rapat komite audit dapat dilihat pada gambar berikut: Frekuensi Rapat Komite Audit Max Min Modus Keterangan gambar : gambar ini menggambarkan karakteristik jumlah frekuensi rapat komite audit perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel peneltian. Gambar 4.2 FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT Dari gambar 4.2 tersebut diatas dapat dilihat bahwa frekuensi rapat komite audit paling tinggi sebanyak 14 kali rapat yang terjadi pada kurun waktu , adanya pertemuan yang semakin banyak akan memberikan intensitas yang lebih besar kepada manajer. Intensitas rapat komite audit

4 44 paling rendah/kecil yaitu sebanyak 3 kali rapat. Berdasarkan sampel penelitian bahwa sebagian besar komite audit pada perusahaan manufaktur yang merilis annual report pada tahun melakukan rapat sebanyak 4 kali, hal tersebut sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Komite Audit wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya tiga bulan sekali dengan ketentuan kuorum yang diatur dalam charternya. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun telah mematuhi ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan. 3. Financial Expertise Komite Audit 74% 74% 73% 73% 72% 72% 71% 71% Financial Expertise 70% Keterangan gambar : gambar ini menggambarkan rata-rata jumlah financial expertise komite audit perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel peneltian. Gambar 4.3 RATA-RATA JUMLAH FINANCIAL EXPERTISE KOMITE AUDIT

5 45 B. Statistik Deskriptif Dari tabel 4.1 diperoleh sampel penelitian sebanyak 31 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan dilakukan dimana peneliti menggunakan laporan keuangan dan laporan tahunan pada tahun Oleh karena itu, didapat total data sebanyak 93 data laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik deskriptif. Nama Variabel Tabel 4.2 HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Mean Median Maximum Minimum Std. Deviation DAC ACSIZE 3, , , , , ACMEET 5, , , , , ACEXP 0, , , , , N 93 Keterangan Tabel: Tabel ini merepresentasikan statistik deskriptif masing-masing variabel yang digunakan dalam model 1. Tujuan dari tabel ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi penyebaran dan distribusi dari data yang digunakan dalam model 2. Variabel dependen dalam model ini adalah Kualitas Laba (DAC). Variabel independen adalah Ukuran Komite Audit, Frekuensi rapat komite audit dan financial expertise komite audit. Definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut: (i) Kualitas Laba : Akrual Diskresioner (ii) Ukuran Komite Audit : Jumlah komite audit, (iii) Frekuensi rapat komite audit : Jumlah pertemuan komite audit, (iv) Financial expertise komite audit : persentase jumlah komite audit yang berlatang belakang pendidikan keuangan dibanding dengan total jumlah komite audit Sumber : Data yang diolah

6 46 Tabel statistik deskriptif di atas menunjukkan estimasi rata-rata Kualitas laba yang diukur dengan discretionary accrual (DAC) dengan estimasi model Kothari diperoleh rata-rata sebesar Manajemen laba dalam hal ini dilakukan dengan cara menaikkan laba maupun menurunkan laba. Nilai minimum DAC adalah sebesar yang menunjukkan kecilnya tindakan menurunkan laba, sedangkan nilai DAC tertinggi adalah sebesar yang menunjukkan adanya manajemen laba dari selisih aktual estimasi akrual yang seharusnya diperoleh perusahaan. Dengan standar deviasi sebesar Hasil Statistik Deskriptif Variabel Ukuran Komite Audit Variabel Ukuran Komite Audit yaitu jumlah anggota komite audit pada suatu perusahaan. Rata-rata ukuran komite audit (ACSIZE) dari perusahaan sampel yang diukur dengan menggunakan jumlah komite audit menunjukkan rata-rata sebesar 3, Hal ini berarti bahwa jumlah komite audit dari perusahaan sampel rata-rata adalah sebanyak 3 orang. Jumlah komite audit yang paling sedikit adalah sebanyak 3 orang dan yang paling banyak adalah sebanyak 4 orang. 2. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Frekuensi Rapat Komite Audit Jumlah frekuensi rapat komite audit (ACMEET) dalam satu tahun dari perusahaan sampel rata-rata diperoleh sebesar 5, atau sekitar 6 kali, dengan frekuensi rapat komite audit yang paling kecil sebanyak 3 kali dan frekuensi rapat komite audit yang paling banyak adalah 14 kali. Adanya

7 47 intensitas rapat yang semakin banyak akan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada direksi perusahaan. 3. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Financial Expertise Komite Audit Anggota komite audit yang memiliki keahlian di bidang akuntansi / financial expertise (ACEXP) dari perusahaan sampel rata-rata diperoleh sebesar 0, atau 72,22%. Hal ini berarti bahwa 72,22% anggota komite audit adalah orang yang memiliki kompetensi di bidang keuangan atau akuntansi. Sedangkan keahlian keuangan anggota komite audit yang paling kecil sebesar 0% dan keahlian keuangan anggota komite audit yang peling tinggi adalah 100%. Adanya keahlian keuangan anggota komite audit dan akuntansi akan memberikan pengawasan yang lebih professional kepada manajer. C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Tabel 4.3 Hasil Jarque-Bera Test Jarque-Bera Probabilitas Uji normalitas dilakukan dengan teknik Jarque bera, dengan hipotesa H 0 : Error Konstanta terdistribusi normal. H 1 : Error Konstanta tidak terdistribusi normal.

8 48 Hasil menunjukan probabilitas Jarque Bera sebesar 0, atau lebih besar dari α 5% sehingga hipotesa dugaan ditolak dan menerima null hipotesa yaitu data menunjukan error konstanta yang terdistribusi normal (Nachrowi, 2006). 2. Uji Multikolinieritas Tabel 4.4 Tabel Korelasi Antar Variabel Independen ACSIZE ACMEET ACEXP ACSIZE ACMEET ACEXP Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linear yang pasti di antara beberapa atau seluruh variabel independen dari model regresi penelitian. Adanya multikolinearitas dapat dilihat jika terdapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,8 atau lebih. Dalam model ini tidak ditemukan korelasi antar variabel dengan besaran diatas 0,8 sehingga bisa dipastikan bahwa model ini terbebas dari permasalahan multikolinieritas. 3. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah variable pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (Ghozali,2011) dalam Wicaksono (2012). Dalam penelitian ini

9 49 permasalahan heterokedastisitas sudah diatasi dengan treatment white heterokedasticity consisten standart error e covariance. 4. Uji Autokorelasi Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin-Watson Durbin-Watson Stat Berikutnya adalah uji autokorelasi yaitu suatu pengujian untuk melihat apakah ada korelasi antar anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu, salah satu metode didalam mendeteksi masalah autokorelasi adalah metode yang dikembangkan oleh Durbin-watson. Uji statistik Durbin Watson dilakukan dengan cara mencari nilai kritis dl dan Du yang kemudian baru bisa diambil keputusan apakah ada permasalahan autokorelasi. Tabel 4.6 Perhitungan Uji Durbin Watson dl du D 4-du 4-dL Keterangan : k=3 n=93 Sesuai tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa Durbin Watson berada di daerah no autocorrelation. Artinya tidak terdapat kesalahan data pada periode lalu yang mempengaruhi data periode sekarang ( ). D. Uji Analisis Regresi Hasil pertama yang dapat dilihat adalah pengujian terhadap model, yang dilihat dari nilai F dan determinasi data. Probabilitas nilai F menunjukkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini terbukti signifikan pada level 1%.

10 50 Hasil ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas F-statistic sebesar 0, adjusted R Square menunjukan nilai atau 28% Artinya secara bersamasama variabel independen yang digunakan (Ukuran Komite Audit, Frekuensi rapat komite audit dan Financial Expertise) berpengaruh terhadap variabel dependennya (Kualitas laba/dac). artinya masih ada 72% variabel independen lain yang dapat mempengaruhi kualitas laba dan belum tertangkap dalam penelitian ini. Tabel 4.7 Hasil Regresi : Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Laba (DAC) DAC = α0 + α1 ACSIZE + α2 ACMEET + α3 ACEXP + Variabel Independen Ekspektasi Tanda Koefisien Probabilitas C Tidak ada -1.45E+11 0,3622 ACSIZE E+11 0,0125** ACMEET E+08 0,8853 ACEXP E+11 0,0012** F test sign 0, Adjusted R-squared 0, Durbin-Watson stat 1, N 93 *** Signifikan pada level 1 % ** Signifikan pada level 5% * Signifikan pada Level 10% Keterangan Tabel: Tabel ini merepresentasikan hasil regresi yang digunakan dalam model 1. Tujuan dari tabel ini adalah untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen 2. Variabel dependen dalam model ini adalah Kualitas laba (DAC). Variabel independen adalah Ukuran Komite Audit, Frekuensi rapat komite audit dan Financial expertise komite audit. Definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut: (i) Kualitas Laba : Akrual Diskresioner (ii) Ukuran komite audit : Jumlah komite audit, (iii) Frekuensi rapat komite audit : Jumlah rapat komite audit, (iv) Financial expertise komite audit : persentase jumlah komite audit yang berlatang belakang pendidikan keuangan dibanding dengan total jumlah komite audit Sumber : Data yang diolah

11 51 E. Pengujian Hipotesis Berdasarkan uji T untuk masing-masing variabel pada tabel 4.3, dapat dikemukakan penjelasan mengenai bukti empiris untuk variabel utama sebagai berikut : 1. Pengaruh Ukuran komite audit terhadap Kualitas laba Variabel ukuran komite audit mempunyai nilai koefisien variabel sebesar 1.39E+11 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0125 < 0,05. Yang berarti H 1 dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Ukuran komite audit (X 1 ) berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laba (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Putri Destika Maharani (2011) yang menunjukan bahwa ukuran komite audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. 2. Pengaruh Frekuensi rapat komite audit terhadap Kualitas laba Variabel frekuensi rapat komite audit mempunyai nilai koefisien variabel sebesar -9.19E+08 dengan nilai probabilitas sebesar 0,8853 > 0,05. Yang berarti H 2 tidak dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel frekuensi rapat komite audit (ACMEET) tidak berpengaruh terhadap Kualitas laba (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Xie et al. (2003). Penelitian tersebut menyatakan bahwa komite audit yang aktif berpengaruh negatif terhadap tingkat manajemen laba. Hasil pengujian statistik

12 52 dengan menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa frekuensi rapat komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 3. Pengaruh Financial Expertise komite audit terhadap Kualitas laba Variabel financial expertise komite audit mempunyai nilai koefisien variable sebesar -1.59E+11 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0012 < 0,05. Yang berarti H 3 dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variable financial expertise komite audit (ACEXP) berpengaruh signifikan negatif terhadap Kualitas laba (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Lin et al. (2006) yang menemukan bukti bahwa komite audit yang terdiri dari paling tidak satu financial expertise akan mengurangi manajemen laba. Tabel 4.8 Keputusan Hipotesis Hipotesis H 1 1: Ukuran komite audit berpengaruh terhadap Kualitas laba H 1 2 : Frekuensi rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap Kualitas laba H 1 3 : Financial Expertise komite audit berpengaruh terhadap Kualitas laba Sumber : Data yang diolah Keputusan Dapat diterima Tidak dapat diterima Dapat diterima F. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh ukuran komite audit terhadap Kualitas laba Hasil penelitian ini menunjukkan Variabel ukuran komite audit mempunyai nilai koefisien variabel sebesar 1.39E+11 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0125 < 0,05. Yang berarti H 1 dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

13 53 Ukuran komite audit (X 1 ) berpengaruh positif terhadap kualitas laba (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Jumlah anggota komite audit yang semakin banyak dapat memberikan saran dan masukan kepada manajer dalam rangka mencegah adanya praktik manajemen laba yang mengakibatkan kualitas laba perusahaan menurun. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Palestin (2009), Beasley (2006) dan Saleh et al. (2007) yang menyatakan bahwa ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahid (2013) dan Krishnan (2003), yang menyatakan bahwa ukuran komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba. 2. Pengaruh Frekuensi rapat komite audit terhadap Kualitas Laba Pertemuan komite audit merupakan jumlah pertemuan yang dilakukan oleh anggota komite audit atau pertemuan komite audit dengan dewan komisaris maupun dewan direksi. Dalam pertemuan komite audit tersebut dibahas mengenai kondisi keuangan perusahaan dan pelaporan yang dilakukan oleh manajer sehingga diharapkan dengan pertemuan tersebut dapat memastikan kredibilitas laporan keuangan, keunggulan laporan keuangan dan memastikan informasi dalam laporan keuangan bebas dari bias. Pada pengujian variable jumlah rapat komite audit (ACMEET) dengan jumlah maksimal 14 kali pertemuan, jumlah minimal 3 kali pertemuan dan ratarata jumlah pertemuan anggota komite audit adalah sebanyak 5,72 atau (6 kali). Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa jumlah pertemuan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba (DAC) karena dari hasil

14 54 perhitungan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,8853 > 0,05 sehingga hasil tersebut tidak mendukung hipotesis yang diajukan. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum perusahaan sampel sudah melakukan pertemuan minimal 3 kali dalam setahun sebagaimana yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Namun koefisien dalam penelitian ini menunjukkan angka sebesar -9.19E+08 menunjukkan frekuensi rapat masih belum efektif dalam membatasi praktik manajemen laba. Seharusnya komite audit dapat memberi masukan terkait pengelolaan keuangan perusahaan pada saat rapat dengan dewan direksi dan dewan komisaris secara optimal namun agenda rapat hanya menjadi rutinitas kegiatan komite audit dan kurang memberikan kontribusi terhadap manajemen dalam rangka mengurangi praktek manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Sharman et al. (2009) yang menemukan bukti bahwa semakin besar frekuensi pertemuan komite audit dapat meminimalisasi praktik manajemen laba. Frekuensi pertemuan yang rutin antar anggota komite audit diharapkan dapat mengurangi tingkat manajemen laba. Namun demikian, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lin et al. (2006), Wahid (2013) dan Saleh et al. (2007). Penelitian tersebut menyatakan bahwa anggota komite audit yang bertemu minimal empat kali dalam satu tahun tidak mampu mengurangi terjadinya kecurangan dalam proses pelaporan keuangan atau praktik manajemen laba. 3. Pengaruh Financial Expertise komite audit terhadap Kualitas Laba Financial expertise komite audit merupakan anggota komite audit yang memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman di bidang akuntansi maupun

15 55 keuangan. Komite audit yang berkompeten di bidang akuntansi diharapkan lebih memahami dan menguasai pengelolaan keuangan yang baik bagi perusahaan. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini menunjukkan bahwa financial expertise yang dimiliki oleh anggota komite audit berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan nilai koefisien sebesar -1.59E+11 dengan probabilitas sebesar 0,0012 < 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa financial expertise komite audit berpengaruh signifikan negative terhadap kualitas laba. Tanda negatif dalam nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa jika anggota komite audit memiliki keahlian dibidang akuntansi atau keuangan maka praktik manajemen laba akan menurun. Secara rata-rata proporsi komite audit yang memiliki latar belakang dibidang keuangan dan akuntansi sebesar 0,72 atau 72% dari anggota komite audit. Hal ini berarti bahwa sebagian besar perusahaan sampel sudah memiliki komite audit yang berkompeten yang berjumlah lebih dari separuh anggota komite audit, meskipun masih ada perusahaan yang tidak memiliki anggota komite audit yang berlatar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Lin et al. (2006) yang menemukan bukti bahwa komite audit yang terdiri dari paling tidak satu financial expertise akan mengurangi manajemen laba.

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Tempat Penelitian Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian berjudul Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Kualitas Laba,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Daftar Perusahaan Perusahaan Otomotif dan Komponen

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Daftar Perusahaan Perusahaan Otomotif dan Komponen BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Pada bagian ini akan disajikan karakteristik-karakteristik antar perusahaanperusahaan manufaktur terkait dengan Financial Distress, Earning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Berikut ini disajikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Berikut ini disajikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 2016. Berikut ini disajikan seleksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada bagian ini akan disajikan karakteristik-karakteristik perusahaan manufaktur terkait dengan transfer pricing, pajak, kepemilikan asing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian berupa data sekunder. Data sekunder ini diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris

BAB III METODA PENELITIAN. kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris 1 BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penlitian Penelitian ini membahas mengenai pengaruh variabel independen yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Sampel adalah bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian asosiatif yang akan membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent variable)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Malaysia (Kuala Lumpur Stock Exchange) tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Berikut ini disajikan seleksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012-2016. Peneliti memfokuskan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) peserta PROPER

Lebih terperinci

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor. perusahaan akan mendapatkan ketidakpastian akan hasil auditnya. Jika perusahaan mengalami lag cukup lama pada periode sebelumnya maka auditor akan mendapatkan audit fee yang lebih kecil karena auditor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun Sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian atau populasi penelitian ini menggunakan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun 2014-2015. Sampel dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sebaran Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010. Adapun berdasarkan sebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data yang digunakan sebagai bahan penelitian tersebut adalah perusahaan. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. data yang digunakan sebagai bahan penelitian tersebut adalah perusahaan. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada Maret 2017. Adapun data yang digunakan sebagai bahan penelitian tersebut adalah perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai deskripsi data, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Annisa Rizqi Herzani NPM : 20212978 Program Studi : Akuntansi Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada tabel berikut: TABLE 4.1 Proses Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada tabel berikut: TABLE 4.1 Proses Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sampel Penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013-2015. Berdasarkan hasil seleksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014 diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Bursa Efek Malaysia (BEM) tahun 2013-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN sampai tahun 2015, dengan jumlah sampel sebanyak 120 perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN sampai tahun 2015, dengan jumlah sampel sebanyak 120 perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia selama periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Pengambilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Pengambilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014, menerbitkan laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menguji pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menguji pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain, Populasi dan Sampel Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dan menyoroti pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan mengenai karakteristik dari masing-masing variabel penelitian sehingga dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan Juanda (2016: 78) penelitian asosiatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen, variabel dependen, variabel moderasi dan variabel kontrol.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen, variabel dependen, variabel moderasi dan variabel kontrol. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri dari empat variabel, yakni variabel independen, variabel dependen, variabel moderasi dan variabel kontrol. Variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan berkapitalisasi terbesar di BEI yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengungkapkan laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang BAB III METODE PENELITIAN A. OBJEK/SUBJEK PENELITIAN Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Populasi dan Sampel Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang Pengaruh Modal Intelektual, Kepemilikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian ini adalah perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEI Nama : Dhony

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Teknik

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Teknik BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014. Teknik pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan diteliti (Mustofa, 2000). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada penelitian ini digunakan 65 perusahaan sebagai sampel penelitian. Sampel tersebut merupakan perusahaan jenis family ownership yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu dipelajari untuk memperoleh informasi berupa data agar dapat diolah secara statistik yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi mengacu kepada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel bebas, yaitu Independensi Komite Audit, Ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX) dengan cara menggunakan data laporan tahunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang di publikasikan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis. Sedangkan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. OBYEK/SUBYEK PENELITIAN Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan dan laporan

BAB IV PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan dan laporan BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan dari tahun 2011 sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskripsif Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data informasi keuangan berupa laporan audit dan laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 sampai dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 sampai dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder. Objek penelitian ini dengan menggunakan laporan keuangan tahunan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah 35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sampel dalam penelitian adalah industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013 yang sudah

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Penelitian Penelitian ini memakai metode kuantitatif yaitu analisis Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Independensi Dewan Komisaris, Ukuran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Objek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan metode purposive sampling maka diperoleh 143 perusahaan yang. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan metode purposive sampling maka diperoleh 143 perusahaan yang. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel 35 BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian asosiatif. Ulum dan Juanda (2016:78) manyatakan bahwa penelitian asosiatif adalah jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1 Tabel Deskriptif

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1 Tabel Deskriptif BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Tabel Deskriptif Tabel di atas adalah statistik deskriptif dengan jumlah observasi 277. Dicretionary accrual (DAC) merupakan kebijakan diskresioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini data yang digunakan berasal dari data laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang dipublikasikan di BEI. Populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting digilib.uns.ac.id 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel terikat (Dependen) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. klasik dan hipotesis menggunakan program IBM SPSS 21.0.

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. klasik dan hipotesis menggunakan program IBM SPSS 21.0. digilib.uns.ac.id 38 ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini dibahas analisis yang meliputi hasil pengumpulan data, pengujian asumsi klasik, pengujian hipotesis dan pembahasan. Pengujian asumsi klasik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek. 1. Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Sampel menggunakan metode purposive

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. OBYEK PENELITIAN Obyek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Peneltian ini merupakan penelitan yang lebih bersifat kausatif yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh beberapa varibel terhadap variabel lainnya.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memenuhi kriteria

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan III. METODA PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Datadata tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel independen. Tabel 4.1 Sumber : output SPSS Dari tabel diatas dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999:15). Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh BAB III METODE PENELITIAN. 3.1. Jenis Dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Direktori (ICMD) tahun 2005 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Objek penelitian pada penelitian ini yaitu laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2015. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci