BAB I PENDAHULUAN. munculnya Internethingga akhirnya tiba di suatu masa dimana penggunaan
|
|
- Deddy Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini teknologi mengalami perkembangan diseluruh belahan dunia termasuk juga Indonesia. Salah satu perkembangan tersebut ditandai dengan munculnya Internethingga akhirnya tiba di suatu masa dimana penggunaan Internet mulai menjadi sangat berperan di berbagai aspek kehidupan seharihari yang dikenal dengan teknologi berbasis Internet(Internetbased technology). Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektorkehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, kesehatan dan penelitian hingga di bidang perbankan. Peran teknologi di bidang perbankan sangat besar, karena kemajuan suatu sistem perbankan tidak dapat dipisahkan dengan peran teknologi informasi. 1 Produk-produk bank yang memanfaatkan perkembangan teknologi adalah: 1. Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine); 2. Sistem Aplikasi Perbankan (Banking Application System); 1 Andi Hamzah, 1993, Hukum Pidana yang Berkaitan dengan Komputer, Sinar Grafika, Jakarta, hlm
2 3. Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata (Real-Time Gross Settlement System); 4. Perbankan Daring (Internet Banking); dan 5. Sistem Kliring Elektronik. Penggunaan teknologi yang dimanfaatkan dalam produk-produk bank tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi bank, diantaranya adalah: 1. Business expansion Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga bank tersebut dapat beroperasi di tempat mesin ATM berada. Kemudian terdapat electronic banking (e-banking) yang mulai menghilangkan batas fisik, menghilangkan batas ruang, dan waktu dimana nasabah dapat menggunakan media electronic untuk melakukan aktivitas perbankannya. 2. Customer loyality Khususnya nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat sehingga nasabah dapat menggunakan atau membuka account pada satu bank saja. 2
3 3. Revenue and cost improvement Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui e-bankingdapat lebih murah daripada membuka kantor cabang. 4. Competitive advantage Bank yang memiliki fasilitas e-bankingakan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki e-banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas e-banking. 5. New business model E-banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui jaringan Internet dengan cepat. Semakin berkembang dan kompleks fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, semakin beragam dan kompleks pula adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. 2 Setiap terdapat keuntungan dan kemudahan sudah tentu akan terdapat pula beberapa kelemahan dan kerugian yang didapatkan dari digunakannya teknologi yang ada. Kelemahan tersebut diantaranya adalah munculnya tindak kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) atau cyber crime seperti kasus pembobolan terhadap sistem keamanan dan pembobolan rekening atau yang biasa disebut dengan hacking, sistem electronic nasabah dalam sistem perbankan nasional dengan 2 Muladi dalam kuliahnya pada peserta Program Magister Ilmu Hukum, UNDIP, Semarang, tanggal 19 September
4 menggunakan sarana prasarana dan identitas orang lain guna memalsukan kartu kredit dalam kejahatan yang disebut carding. 3 Munculnya tindak kejahatan cyber crime di bidang perbankan sudah tentu akan menimbulkan kerugian bagi bank yang menjadi korban tindak kejahatan ITE di bidang perbankan yang dilakukan oleh pelaku kejahatan ITE di bidang perbankan. Bank yang menjadi korban tersebut memiliki hak dalam mendapatkan hak-hak atas kerugian yang dialami dan juga perlindungan yang sama seperti nasabah bank. Kerugian tersebut baik menyangkut mengenai dengan sistem jaringan komputer yang dirusak atau dibobol oleh pelaku tindak kejahatan ITE di bidang perbankan juga ganti kerugian atas rekening nasabah yang telah dicuri atau dibobol oleh pelaku kejahatan ITE di bidang perbankan. Selain bankyang menjadi korban dari tindak kejahatan ITE nasabah juga menjadi korban atas kejahatan yang dilakukan oleh pelaku kejahatan, akibat dari kejahatan ITE tersebut sudah selayaknya bank memberikan perlindungan terhadap nasabah dari berbagai kerugian yang akan muncul sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, selanjutnya disebut UU Perbankan 1992 bahwa perbankan Indonesia haruslah berdasarkan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian dimana dalam melakukan usahanya pihak bank akan melindungi kepentingan masyarakat penyimpan dana dan mewajibkan bank untuk tidak merugikan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank. Pasal 37B ayat (1) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, 3 Andi Hamzah, Op.Cit, Hukum Pidana Yang Berkaitan Dengan Komputer, hlm
5 selanjutnya disebut UU Perbankan 1998 yang berbunyi Setiap bank wajib menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank yang bersangkutan. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai penghimpun dana dari masyarakat bank menganut asas kepercayaan dari masyarakat, apabila masyarakat percaya pada bank, maka masyarakat akan merasa aman untuk menyimpan uang atau dananya di bank dengan demikian, bank menanggung risiko reputasi atau reputation risk yang besar oleh karenaitu sudah selayaknya bank memberikan perlindungan bagi nasabah yang menggunakan jasanya agar mendapatkan kepercayaan tersebut. Dalam hal pemenuhan terhadap perlindungan nasabah telah terdapat Undang-undang yang menjamin tentang kepastian hukum bagi nasabah itu sendiri yaitu Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, selanjutnya disebut dengan UUPK. Selain adanya pengaturan mengenai perlindungan nasabah juga telah terdapat beberapa pengaturan dasar mengenai tindak kejahatan e-banking di bidang perbankan yaitu Undangundang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, selanjutnya disebut dengan UU ITE. Dalam penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam tindak kejahatan e-banking UU ITE memiliki kekurangan seperti apabila hakim menerapkan ketentuan UU ITE, maka hal tersebut hanya ditujukan kepada pelaku kejahatannya saja, sehingga UU ITE belum memberikan perlindungan atas hak-hak nasabah bank sebagai korban dari kejahatan ITE di bidang 5
6 perbankan, sedangkan upaya hukum perdata yang dilakukan oleh pihak bank dan nasabah bank yang menjadi korban dari tindak kejahatan ITE di bidang perbankan, hak-hak nasabah bank yang menjadi korban belum juga terealisasi. Berdasarkan realita yang ada lembaga perbankan tidak menjamin ganti kerugian material atas tindak kejahatan e-banking yang dilakukan oleh pelaku kejahatan ITE apabila tidak diatur secara terperinci dalam perjanjian penjaminan keamanan rekening antara pihak bank dan nasabah bank. 4 Di Indonesia sendiri terdapat beberapa bank yang telah berdiri salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Selanjutnya disebut dengan BRI sebagai salah satu bank yang telah berdiri sejak tahun 1895 BRI selalu mengikuti perkembangan zaman dalam memberikan pelayanan maupun dalam usaha-usaha yang dilakukan terbukti dengan penyediaan fasilitas berupa e-banking. 5 Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan BRI juga mempunyai risiko untuk menjadi korban cyber crime,begitupula dengan nasabah BRI. Berdasarkan uraian di atas, membuat penulis menyelami dunia perbankan yaitu produk e-banking dan kejahatan ITE di bidang perbankan khususnya mengenai perlindungan hukum terhadap bank dan nasabah yang terkena kejahatan e-banking. Oleh karena itu penulis mengangkat judul Perlindungan Hukum Terhadap Bank dan Nasabah Serta Tanggung Jawab Bank Kepada Nasabah Korban dalam Kejahatan Internet Banking dalam penulisan hukum. 4 Kusuma Mahesa Jati, 2012, Hukum Perlindungan Nasabah Bank, Nusa Media, Bandung, hlm Profil PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, diakses pada tanggal 15 September
7 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah pengguna produk e- banking dalam kejahatan e-banking? 2. Bagaimana perlindungan hukum terhadap bank dalam kejahatan e- banking? 3. Bagimanakah bentuk tanggung jawab bank kepada nasabah pengguna produk e-banking yang terkena kejahatan e-banking? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Objektif Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah yang menggunakan produk e-banking di PT BRI (Persero) Tbk. dalam kejahatan e-banking; b. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap PT BRI (Persero) Tbk. dalam kejahatan e-banking; dan c. Untuk mengetahui bentuk tanggung jawab bank terhadap nasabah pengguna produk e-banking yang terkena kejahatan e-banking. 2. Tujuan Subjektif Penelitian Untuk mencari dan memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penulisan hukum sebagai syarat yang harus ditempuh 7
8 untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. D. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh penulis baik melalui penelusuran kepustakaan maupun penelusuran di Internet ditemukan 3 (tiga) hasil penelitian yang serupa mengenai perlindungan konsumen nasabah dan bank korban dalam cyber crime yang terdiri dari tiga penelitian hasil kepustakaan. Berdasarkan penelusuran di Perpustakaan Fakultas Hukum Gadjah Mada diperoleh 3 (tiga) hasil penelitian yang serupa yaitu sebagai berikut: 1. Penulisan skripsi tahun 2010 di Universitas Gadjah Mada yang ditulis oleh Elisabeth Lidya Siraitdengan judul Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Pengguna Sistem Pembayaran Melalui Produk E-banking Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya: a. Bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terhadap nasabah pengguna produk e-banking? (Mandiri Internet, Mandiri SMS, Mandiri ATM, Electronic Data Capture, Mandiri Call, Coorporate Desktop Banking); dan 8
9 b. Bagaimana perlindungan hukum yang dilakukan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terhadap nasabah pengguna produk e- banking terkait dengan prinsip TIPCE, pelaksanaan Good Coorporate Governance, Code OF Conduct, Bussiness Ethnic, Prudential Banking, dan Visi Misi Bank Mandiri? (Mandiri Internet, Mandiri SMS, Mandiri ATM, Electronic data capture, Mandiri call, Coorporate Desktop Banking). Dengan beberapa kesimpulan yaitu: a. Perlindungan hukum bagi nasabah terhadap e-banking telah diatur di dalam beberapa peraturan perundang-undangan seperti PBI Nomor 8/5/PBI/2006 tentang Mediasi Perbankan, PBI Nomor 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh bank umum, dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/175/KEP/DIR/1998 tentang Penyempurnaan Teknologi Sistem Informasi Bank dalam Menghadapi Tahun Bank Indonesia pun telah menetapkan suatu mekanisme yang baku terhadap penyelesaian pengaduan nasabah, dan b. Perlindungan terhadap nasabah Bank Mandiri pengguna e-banking juga telah disusun sesuai dengan peraturan perundang-undangan seperti Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, PBI Nomor 7/7/PBI tentang penyelesaian Pengaduan 9
10 Nasabah, PBI Nomor 8/5/PBI/2006 tentang Mediasi Perbankan, dan ketentuan yang ada dalam Bank Mandiri. 2. Penulisan skripsi tahun 2012 di Universitas Gadjah Mada yang ditulis oleh Widianofitasari dengan judul Tinjauan Yuridis Terhadap Tanggung Jawab Bank Kepada Nasabahnya Dalam Kejahatan Internet Banking Di Perbankan Indonesia. Rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya: a. Bagaimanakah bentuk kejahatan Internet Banking di perbankan Indonesia? b. Bagaimana upaya otoritas regulasi dan pengawasan perbankan dalam menanggulangi kejahatan Internet banking di perbankan Indonesia? c. Bagaimana tanggung jawab bank kepada nasabahnya dalam hal terjadi kejahatan Internet banking yang merugikan nasabahnya? Dengan beberapa kesimpulan yaitu: a. Keraguan masyarakat terhadap layanan Internet banking tersebut timbul karena banyaknya kejahatan e-banking yang terjadi saat ini. Secara umum, penyebab timbulnya kejahatan Internet banking dapat dibagi dua, yaitu yang disebabkan oleh human error dan yang disebabkan oleh system error. Berdasarkan penyebab timbulnya kejahatan Internet banking, yang paling rentan terjadi adalah kejahatan Internet banking yang disebabkan oleh human error; 10
11 b. Upaya otoritas regulasi dan pengawasan perbankan dalam kejahatan Internet banking di perbankan Indonesia dilakukan secara preventif dan represif. Bentuk upaya preventif dari otoritas regulasi tersebut terbagi menjadi dua, yaitu upaya preventif untuk memitigasi risiko kejahatan Internet banking yang disebabkan human error dan upaya preventif untuk memitigasi risiko kejahatan Internet banking yang disebabkan system error. Bentuk upaya represif yang dilakukan oleh Bank Indonesia adalah penjatuhan sanksi administratif kepada bank yang tidak melakukan instruksi sebagaimana dalam peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia; dan c. Bentuk tanggung jawab bank kepada nasabahnya yang mengalami kerugian yang disebabkan oleh kejahatan Internet banking, yaitu dengan memberikan complain handling, melakukan upaya damai, melalui mediasi perbankan dan melalui jalur pengadilan. 3. Penulisan skripsi tahun 2010 di Universitas Gadjah Mada yang ditulis oleh Adinda Wahyu Putri dengan judul Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Pengguna Layanan Internet Banking Di Bank Mandiri Cabang Yogyakarta. Rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya: a. Bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada nasabah penggunan layanan Internet banking? 11
12 b. Bagaimana upaya hukum serta bentuk pelaksanaan sengketa yang dilakukan ketika terjadi kesalahan transaksi melalui Internet banking baik bagi pihaknasabah, bank, dan pihak ketiga yang terjadi di Yogyakarta? Dengan beberapa kesimpulan yaitu: a. Bentuk perlindungan yang diberikan kepada nasabah pengguna layanan Mandiri Internet ada 3 yaitu, perlindungan yang diberikan dalam perjanjian pada waktu proses pendaftaran menjadi pengguna layanan Mandiri Internet, dan perlindungan ketika melakukan transaksi finansial, dan b. Penyelesaian kerugian yang diderita nasabah dilakukan secara kekeluargaan belum ada sengketa yang diproses ke pengadilan. Berdasarkan pengamatan penulis, penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berbeda dari ketiga penelitian tersebut. Pertama, lokasi penelitian dimana penulisan hukum yang penulis lakukan berlokasi bukan di Bank Mandiri melainkan pada BRI, kedua rumusan masalah yang penulis ambil memiliki perbedaan diantaranya adalah penulisan hukum ini tidak hanya mengenai perlindungan hukum untuk nasabah pengguna produk e-banking saja melainkan juga perlindungan hukum untuk bank yang terkena kejahatan e-banking, ketiga penulisan hukum yang penulis lakukan menggunakan metode normatif empiris dimana metode tersebut merupakan penggabungan antara pendekatan hukum normatif dengan adanya penambahan berbagai 12
13 unsur empiris. Berdasarkan pengamatan penulis hingga saat ini belum terdapat penelitian yang mengangkat tema mengenai perlindungan hukum terhadap bank dan nasabah pengguna produk e-banking apabila ternyata pernah dilaksanakan penelitian yang sama atau sejenis, maka penelitian ini diharapkan dapat melengkapinya. E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan dalam pengetahuan ilmu Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pengetahuan hukum khususnya dari hukum dagang terutama di dalam bidang perbankan terkait pada kasus kejahatan e-banking serta mengenai aspek pelaksanaan perlindungan hukum dan pertanggungjawaban untuk bank dan nasabah pengguna produk e-banking yang terkena kejahatan e-banking. 2. Kegunaan dalam bidang praktik Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi BRI Yogyakarta, nasabah pengguna produk e-banking PT BRI (Persero) Tbk, dan para sarjana hukum dalam menangani kasus perbankan khususnya dalam permasalahan e-banking. 13
BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah
1.1 Latar belakang penelitian BAB I PENDAHULUAN Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Berbagai aktivitas dapat dikerjakan dengan mengadopsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum..., Pramita Dyah Hapsari, FH UI, 2011.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah banyak membantu dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini produk perbankan telah berkembang dengan pesat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan saat ini sangatlah pesat. Banyaknya pesaing menyebabkan perusahaan sulit untuk mempertahankan nasabah agar tetap loyal. Banyak
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Tanggung Jawab Bank Dan Oknum Pegawai Bank Dalam. Melawan Hukum Dengan Modus Transfer Dana Melalui Fasilitas
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Tanggung Jawab Bank Dan Oknum Pegawai Bank Dalam Terjadinya Kerugian Nasabah Akibat Transfer Dana Secara Melawan Hukum Dengan Modus Transfer Dana Melalui Fasilitas Sms Banking
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman telah menuntut berbagai jenis bidang usaha untuk memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan dalam rangka mendukung efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Disatu sisi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I. yang salah satu bentuknya berupa e-banking. 2 Dengan adanya fasilitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis. 1 Maka Industri Perbankan saat ini juga sudah mengandalkan kegiatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum terhadap Nasabah Pengguna Layanan Internet Banking
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Perlindungan Hukum terhadap Nasabah Pengguna Layanan Internet Banking pada Bank BRI Cabang Cilacap Transparansi informasi produk jasa layanan internet banking
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsinya dari layanan perbankan kepada nasabah. Pelayanan yang diberikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menciptakan good performance, bank tidak dapat menghindari fungsinya dari layanan perbankan kepada nasabah. Pelayanan yang diberikan kepada nasabah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beragam layanan elektronik banking kini bisa dinikmati setelah melewati
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Beragam layanan elektronik banking kini bisa dinikmati setelah melewati perjalanan panjang, mulai dari zaman prasejarah hingga masa teknologi sekarang ini. Kala itu,
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PERBANKAN. BI. Uang Rupiah. Pembayaran dan Pengelolaan. Sistem (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 106). PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Keabsahan dari transaksi perbankan secara elektronik adalah. Mendasarkan pada ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Keabsahan dari transaksi perbankan secara elektronik adalah Mendasarkan pada ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sebenarnya tidak dipermasalahkan mengenai
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
1 BAB I LATAR BELAKANG I.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan di industri perbankan, kini setiap bank berlomba untuk meningkatkan jasa dalam bentuk servis kepada masyarakat. Sebagaimana kita ketahui
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.02/2014 TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN PUNGUTAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Yth. 1. Lembaga Jasa Keuangan; 2. Orang Perseorangan Yang Melakukan Kegiatan Di Sektor Jasa Keuangan; dan 3. Badan Yang Melakukan Kegiatan Di Sektor Jasa Keuangan di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien
1 BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Teknologi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas ekonomi dapat berjalan dengan baik karena adanya unsur kepercayaan. Kepercayaan ini muncul karena adanya pelaksanaan hak dan kewajiban yang dilakukan
Lebih terperinciUsulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan
BAB I KETENTUAN UMUM 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1 Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya disingkat BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dalam dunia bisnis saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk menyimpan dan meminjam uang. Namun, pada masa sekarang pengertian bank telah berkembang sedemikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap perkembangan segala aspek dalam kehidupan manusia pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan yang selalu berkembang setiap harinya membawa dampak terhadap perkembangan segala aspek dalam kehidupan manusia pada umumnya, dan kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 1 /PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 1 /PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN WILAYAH JARINGAN KANTOR BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN MODAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketidakpastian kehidupan sehari-hari terhadap manusia dewasa ini, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Ketidakpastian kehidupan sehari-hari terhadap manusia dewasa ini, seperti terjadinya kecelakaan, sakit berat, dan lainnya, menyebabkan banyak orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran kredit dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran. Era sekarang ini perbankan memegang peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam memajukan perekonomian negara, perbankan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini karena bank mempunyai fungsi utama untuk menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinci(Disampaikan oleh Direktorat Hukum Bank Indonesia)
(Disampaikan oleh Direktorat Hukum Bank Indonesia) A. Pendahuluan Saat ini pemanfaatan teknologi informasi merupakan bagian penting dari hampir seluruh aktivitas masyarakat. Bahkan di dunia perbankan dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dalam dunia bisnis saat ini tidak perlu diragukan lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan tersebut
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/9/PBI/2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/9/PBI/2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa modern ini, kecepatan menjadi salah satu aspek penting untuk melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi penduduk di dunia, perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan menghasilkan fungsifungsi yang sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian. Kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap sektor masyarakat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan bidang pengetahuan dan teknologi, di era yang modern ini membuat bank semakin berperan penting dalam kehidupan masyarakat, yaitu menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, bank merupakan salah satu media transaksi keuangan. Bank memberikan berbagai fasilitas dalam memudahkan proses transaksi keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemudahan pendirian bank-bank baru dan pembukaan kantor-kantor. kebijakan deregulasi menunjukkan perkembangan jumlah yang pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemudahan pendirian bank-bank baru dan pembukaan kantor-kantor cabang baru berdampak antara lain pada faktor penyerapan tenaga kerja. Pasca kebijakan deregulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan antar bank semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar yang ada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara spesifik fungsi bank adalah sebagai agent of trust yang berarti dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara spesifik fungsi bank adalah sebagai agent of trust yang berarti dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan atau trust baik dalam hal penghimpunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi termasuk sektor perbankan. Kelengkapan peraturan terutama
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional yang senantiasa bergerak cepat dengan tantangan yang semakin kompleks, diperlukan berbagai penyesuaian kebijakan ekonomi
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ATAS DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING YANG DIBERIKAN OLEH PIHAK PERBANKAN ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ATAS DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING YANG DIBERIKAN OLEH PIHAK PERBANKAN ABSTRAK Riani Susanti, 0810015001 Program Studi Ilmu Hukum, Konsentrasi Hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Dasar Tahun 1945 yang berbunyi: diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang Undang Dasar 1945 merupakan konsititusi Negara Indonesia. Konstitusi mengatur hal hal yang bersifat mendasar dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat penting perannya dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Dimana fungsi utamanya adalah sebagai penghimpun dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehingga perputaran uang dalam pembayarannya diperlukan keamanan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui, di jaman sekarang ini kegiatan perdagangan ataupun bisnis semakin ramai dan beragam dalam skala besar, menengah ataupun kecil. Sehingga
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dirugikan akibat penerapan dari layanan E-banking; 2. Setelah melakukan analisis yuridis terhadap Putusan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan seluruh kajian dan penelitian yang telah penulis lakukan, fasilitas layanan E-banking tetap memerlukan pengaturan lebih lanjut karena aturan hukum yang ada belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis (Mc.Leoad R.J., 1997, Indriantoro, 2000), Teknologi informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan tergantung keberhasilan mereka dalam menarik minat konsumen apakah melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan dapat dilakukan oleh pelaku dengan wilayah yang berdekatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan kondisi perekonomian saat ini dimana terjadi persaingan yang cukup keras, memaksa pelakunya untuk efisien dalam segala hal, termasuk dalam melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membangun perekonomian suatu negara, industri perbankan selaku lembaga keuangan memegang peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian yang membantu pemerintah
Lebih terperinciBAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN
BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN A. Indikator Teknologi Sistem Informasi Perbankan Indikator teknologi sistem informasi perbankan yaitu: 1. Platform perangkat computer (main frame, minicomputer, PC LAN) 2. Media
Lebih terperinciPertama-tama, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat
Aspek Hukum Transaksi Elektronik; Perikatan, Pembuktian dan Penyelesaian Sengketa, oleh Resa Raditio. S.H., M.H. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262;
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia itu sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pembangunan di Indonesia merupakan salah satu wujud dari kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Tujuan pembangunan Indonesia itu sendiri
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. 1. Kontrak elektronik yang dilakukan melalui SMS Banking sah sepanjang
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kontrak elektronik yang dilakukan melalui SMS Banking sah sepanjang memenuhi syarat-syarat sahnya kontrak elektronik berdasarkan Pasal 17 ayat 2, Pasal 8 dan Pasal 15 Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dan menyalurkannya secara efektif dan efisien pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian bank di Indonesia bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum
1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran sangat besar dalam perekonomian, dimana peranan Bank adalah sebagai penyimpan dana dan penyalur dana. Peran
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.34, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Modal. BPR. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5849) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciBAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami
BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI ELECTRONIC BILL PRESENTMENT AND PAYMENT DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BW JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin maju membuat setiap perusahaan harus mampu untuk melakukan penyesuaian terhadap perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar sudah tidak asing lagi jika mendengar kata bank. Bahkan sekarang ini sebagian besar masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perilaku konsumen mengalami perubahan lebih. mengedepankan kemudahan di segala aspek kehidupan. Dalam melakukan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi informasi yang didukung dengan kemajuan pola pikir masyarakat khususnya masyarakat di Indonesia sekarang ini mendapat perkembangan yang pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memperkokoh dalam tatan perekonomian nasional. peningkatan pembangunan pemerintah maupun bagi pengusaha-pengusaha swasta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka diperlukan suatu kebijakan yang mampu mengakomodir
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa penyelesaian pengaduan nasabah merupakan salah satu bentuk peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembali kepada masyarakat. Selain itu, bank juga memberikan jasa-jasa keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menjalankan usahanya terutama dari dana masyarakat dan kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat.
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut Bank Mandiri atau Bank ) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan
Lebih terperinci1.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep ekonomi syariah mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 1991 ketika Bank Muamalat Indonesia berdiri, kemudian diikuti oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, sehingga mengimplikasikan berbagai perubahan dalam. kinerja manusia. Salah satu produk inovasi teknologi komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kehidupan manusia pada saat ini begitu banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, semuanya berujung pada peningkatan taraf hidup, kondisi zaman
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN I. UMUM Pasal 4 UU OJK menyebutkan bahwa
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup seperti ini dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup modern adalah
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini mayarakat hidup di masa yang serba praktis dan canggih, di mana semuanya dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan cenderung instan. Gaya hidup seperti
Lebih terperinciOleh: A.A.Ngurah Rai Suarjaya Di Putra Cokorde Dalem Dahana Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP REKENING NASABAH BANK DALAM PERJANJIAN PENGGUNAAN ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) PADA BANK NEGARA INDONESIA (BNI) CABANG TEUKU UMAR DENPASAR Oleh: A.A.Ngurah Rai Suarjaya Di Putra
Lebih terperinciOleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENCURIAN INFORMASI PRIBADI MELALUI DUNIA CYBER DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UU ITE) Oleh: R.Caesalino Wahyu
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.03/2017
Yth. 1. Direksi Bank Perkreditan Rakyat; dan 2. Direksi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.03/2017 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan sektor yang bergerak atas dasar kepercayaan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perbankan merupakan sektor yang bergerak atas dasar kepercayaan, sehingga eksistensi suatu bank bergantung pada kepercayaan nasabah yang menitipkan dananya pada bank.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunggulan komputer berupa kecepatan dan ketelitiannya dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat menekan jumlah tenaga kerja, biaya serta memperkecil kemungkinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi nasional semakin menyatu dengan ekonomi regional dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi nasional semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional, hal ini memiliki dampak yang menguntungkan dan kurang menguntungkan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Ojek Online (GO-JEK)
55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Ojek Online (GO-JEK) Pada perkembangannya GOJEK telah resmi beroperasi di 10 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta,
Lebih terperinci1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini media transaksi nasabah untuk bertransaksi melalui 2 jaringan yaitu jaringan konvensional (Kantor Cabang, KCP, Kantor Kas, BRI Unit) dan jaringan elektronik
Lebih terperinciANALISIS HUKUM MENGENAI PENCURIAN DANA NASABAH BANK MELALUI MODUS PENGGANDAAN KARTU ATM (SKIMMER) DIHUBUNGKAN DENGAN PASAL 363 AYAT (5) KITAB UNDANG-
62 BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCURIAN DANA NASABAH BANK MELALUI MODUS PENGGANDAAN KARTU ATM (SKIMMER) DIHUBUNGKAN DENGAN PASAL 363 AYAT (5) KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) JUNCTO UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, jasa pelayanan transaksi perbankan juga berkembang pesat. Guna meningkatkan pelayanan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat. Banyaknya produk barang dan/atau jasa yang ditawarkan para pelaku usaha kepada masyarakat sama-sama
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/14/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/10/PBI/2009 TENTANG UNIT USAHA SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/14/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/10/PBI/2009 TENTANG UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik utama: (1) konsumen memegang kendali, (2) persaingan tajam, (3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kehidupan masyarakat dewasa ini, telah melahirkan pola pemikiran baru dalam berbagai bidang seiring dengan perkembangan zaman (Bank Indonesia, 2015). Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang, antara lain dalam kegiatan masyarakat khususnya di bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting di berbagai bidang, antara lain dalam kegiatan masyarakat khususnya di bidang financial, serta kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kas Bayar, Teras BRI dan Teras Mobile yang tersebar diseluruh Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu bank milik pemerintah yang memiliki jaringan terluas dan terbesar di Indonesia. Bank yang awalnya bernama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian E-Banking Electronic Banking (e-banking) memberikan layanan melalui Internet, sehingga istilah yang digunakan adalah Internet Banking yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi,
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.10, 2014 PERBANKAN. BI. Perlindungan Konsumen. Sistem Pebayaran. Jasa. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5498) PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 23 /PBI/2012 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 23 /PBI/2012 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjaga keamanan dan kelancaran sistem pembayaran
Lebih terperinciPerlindungan Hukum Terhadap Nasabah Yang Melakukan Transaksi. Elektronik Banking Melalui Automated Teller Machine. (Studi : Bank Sumut -Medan) SKRIPSI
Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Yang Melakukan Transaksi Elektronik Banking Melalui Automated Teller Machine (Studi : Bank Sumut -Medan) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/13/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/3/PBI/2009 TENTANG BANK UMUM SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/13/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/3/PBI/2009 TENTANG BANK UMUM SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada saat ini dunia perbankan tidak berbeda dengan industri lainnya dimana teknologi Internet sudah menjadi standar de facto yang wajib digunakan. Internet Banking
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diawasi adalah kas. Menurut Syam (2010 : 78), uang kas adalah aktiva yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aset perusahaan yang sangat penting dan paling sulit diawasi adalah kas. Menurut Syam (2010 : 78), uang kas adalah aktiva yang paling mudah diselewengkan
Lebih terperinciLex Crimen Vol. IV/No. 6/Ags/2015
PEMALSUAN UANG RUPIAH SEBAGAI TINDAK PIDANA MENURUT UU NO. 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG 1 Oleh: Hendra Aringking 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan usaha di sektor jasa keuangan pada saat sekarang ini sedang mengalami perkembangan dan kemajuan, hal itu dapat terlihat dari besarnya antusias masyarakat
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5923 PERBANKAN. BI. Rupiah. Pengolahan. Penyelenggara. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 177) PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... ix MODUL 1: PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM TELEMATIKA 1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Telematika... 1.4 Latihan... 1.11 Rangkuman... 1.12 Tes Formatif
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Internet Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang saling berhubungan dan memiliki infrastruktur yang sangat unik, yang bisa menghubungkan
Lebih terperinciBAB 2 SKEMA PROSES BISNIS
BAB 2 SKEMA PROSES BISNIS 2.1. Pendahuluan Kegiatan PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk pada umumnya sama dengan Bank Umum dan sesuai dengan ketentuan Undang Undang No.10 tahun 1998, yaitu menghimpun dana dari
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/15/PBI/2016 TENTANG PENYELENGGARA JASA PENGOLAHAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/15/PBI/2016 TENTANG PENYELENGGARA JASA PENGOLAHAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendorong terpeliharanya
Lebih terperinci