BAB IV HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Temuan Penelitian 1. Deskripsi Data Hasil Observasi Metode observasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melengkapi data penelitian. Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar matematika pada materi pecahan di kelas VII-F. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menggali informasi tentang proses belajar mengajar secara umum yang dilaksanakan di kelas dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan problem solving siswa dalam memecahkan masalah pecahan. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang yang digunakan sebagai sumber data penelitian yaitu siswa. Caranya yaitu dengan mengamati dan ikut serta dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada materi pecahan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh hal-hal sebagai berikut: a. Guru 1) Pada umumnya guru menggunakan metode ceramah dan penugasan. 2) Guru menyampaikan materi kemudian memberikan beberapa contoh soal. 3) Guru jarang memberikan latihan soal-soal konstekstual pada materi pecahan. b. Siswa 1) Siswa memperhatikan apa yang dijelaskan guru di depan kelas, namun masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan, bermalasmalasan, kurang mandiri dalam latihan soal dan cenderung ramai sendiri. 2) Siswa kurang aktif dalam berinteraksi dan menjawab soal-soal latihan yang diberikan. 31

2 digilib.uns.ac.id 32 3) Masih banyak ditemukan siswa yang bingung dalam memahami konsep mana yang digunakan dalam menyelesaikan soal-soal kontekstual. c. Proses Pembelajaran 1) Pembelajaran lebih terpusat pada guru, suasana kelas cenderung tenang. 2) Hampir tidak pernah ada siswa yang bertanya kepada guru tentang konsep yang diajarkan ataupun kesulitan dalam belajar, sehingga interaksi antara guru dan siswa terkesan minim dan penguatan materi yang diberikan guru kepada siswa menjadi sangat dangkal. d. Evaluasi Pembelajaran 1) Guru jarang mengadakan tugas khusus atau kuis pada akhir pembelajaran. 2) Biasanya guru memberikan tugas rumah kemudian dikoreksi bersama pada pertemuan berikutnya dengan mendiktekan jawaban yang benar, selain itu guru memberikan ulangan harian pada akhir bab. 2. Deskripsi Data Jawaban Tes Diagnosis Dalam hal ini tes diagnosis digunakan untuk menentukan subyek penelitian. Jawaban-jawaban tes ini menunjukkan kemampuan siswa pada tiap tingkatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berdasarkan John A. Malone. Langkah-langkah dalam penyusunan perangkat tes ini adalah : a. Melakukan spesifikasi materi yang telah diajarkan b. Menyusun kisi-kisi instrumen c. Menyusun soal-soal tes d. Melakukan validasi soal-soal tes e. Melakukan revisi soal-soal tes f. Melaksanakan tes. Dalam penyusunan perangkat tes, validasi dilakukan oleh validator : Dwi Maryono, S. Si (Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNS), Wiyono, S. Pd (Guru bidang studi matematika SMP Negeri 16 Surakarta), Dra. Kristina Sri Rahayu (Guru bidang studi matematika SMP Negeri 16 Surakarta).

3 digilib.uns.ac.id 33 Tes ini dilaksanakan pada tanggal 20 November Dari jawaban tes yang diberikan kepada siswa kelas VII-F SMP Negeri 16 Surakarta setelah mempelajari materi pecahan dapat diperoleh interpretasi kemampuan problem solving siswa berdasarkan John A. Malone yang dapat dilihat pada Tabel Tabel 4.1. Interpretasi Kemampuan Problem Solving Siswa pada Soal Nomor 1 Jawaban Siswa diket: Luas petak I = 1,2 hektar Luas petak II = 1 hektar ditanya: Berapa luas yang ditanami jagung? jawab: + = = jadi, luas sawah jagung bagian. diket: Luas petak pertama = 1,2 hektar Luas petak kedua = 1 hektar petak pertama ditanami jagung sisanya ditanami padi ditanyakan: Brp keseluruhan luas yg ditanami jagung? jawab: P: 1 - = - = - L petak = x = jagung = + = + = jadi luas sawah = No Interpretasi Absen 15 Siswa belum mampu menuliskan apa yang diketahui secara lengkap, siswa hanya menuliskan bagian umum yang diketahui tanpa menelaah lebih lanjut apa yang dimaksud sebenarnya dalam soal sehingga informasi yang digunakan siswa untuk menyelesaikan permasalahan menjadi sangat minim. Siswa belum mampu membedakan antara pecahan bagian sawah dengan luas bagian sawah. Siswa mampu menerapkan konsep penjumlahan pecahan. Prosedur pengerjaan yang dilakukan tanpa dasar yang logis. 5 Siswa belum mampu menuliskan apa yang diketahui secara lengkap, siswa hanya menuliskan bagian umum yang diketahui tanpa menelaah lebih lanjut apa yang dimaksud sebenarnya dalam soal sehingga informasi yang digunakan siswa untuk menyelesaikan permasalahan menjadi sangat minim. Siswa belum mampu membedakan antara pecahan bagian sawah dengan luas bagian sawah. Siswa masih bingung dalam menerapkan konsep operasi Tingkat Kemampuan Noncommencement Noncommencement

4 digilib.uns.ac.id 34 Jawaban Siswa diket: L 1 = -, jagung L 2 = 1 keseluruhan wortel, kubis ditanya: Luas jagung =...? jawab: L1 = - = L2 = + = = = = 1 = - = = = + = = = 1 jadi yang ditanami jagung 1 diket: Luas 1 = 1,2 hektar Luas 2 = 1 hektar petak 2 = bagian wortel bagian kubis, = sisanya jagung = jagung No Absen Interpretasi pecahan mana yang harus digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Siswa mampu menerapkan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan, akan tetapi belum cukup mengerti dalam pengoperasian perkalian pecahan. Prosedur pengerjaan yang dilakukan tanpa dasar yang logis. 7 Siswa belum mampu menuliskan apa yang diketahui di soal dengan jelas, karena kurangnya pemahaman konsep siswa menjadi salah persepsi dengan apa yang dimaksud soal. Siswa belum mampu membedakan antara pecahan bagian sawah dengan luas bagian sawah. Siswa masih bingung dalam menerapkan konsep operasi pecahan mana yang harus digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Siswa mampu menerapkan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan. Prosedur pengerjaan yang dilakukan masih simpang siur walaupun pola pengerjaannya sudah membentuk alur jawaban yang benar, akan tetapi karena penguasaan konsep yang sangat kurang akibatnya siswa tidak mampu mencapai pemecahan masalah. 10 Siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dengan cukup lengkap, hanya saja siswa belum mampu mendeskripsikan apa yang diketahui dengan jelas, commit kemampuan to user siswa dalam menelaah soal masih rendah sehingga terjadi Tingkat Kemampuan Approach Approach

5 digilib.uns.ac.id 35 Jawaban Siswa ditanyakan: luas sawah jagung... hektar jawab: padi = 1 - = - = - = luas petak I = x = jagung = 1 -( + ) =1 -( + ) = 1 - = - = - = jagung = + = + = jadi, luas sawah hektar. diket: luas petak pertama 1,2 hektar, luas petak kedua 1 hektar, bagian pertama ditanami jagung sisanya padi, petak kedua ditanami dengan wortel bagian, kubis bagian sisanya ditanami jagung ditanya: keseluruhan luas tanah yang ditanami jagung jawab: luas petak pertama = (jagung) luas petak kedua = - - = - - = luas yang ditanami jagung = + = + = jadi, keseluruhan luas tanah yang ditanami jagung hektar No Absen Interpretasi kesalahan persepsi antara apa yang ditulis siswa dengan apa yang dimaksud di soal. Siswa masih bingung dalam mencari pecahan bagian dari sawah yang ditanami jagung pada masingmasing petak Siswa mampu menerapkan konsep penjumlahan pecahan, pengurangan pecahan dan perkalian pecahan dengan baik. Prosedur pengerjaan yang dilakukan masih simpang siur walaupun pola pengerjaannya sudah membentuk alur jawaban yang benar, akan tetapi karena penguasaan konsep yang sangat kurang akibatnya siswa tidak mampu menyelesaikan masalah dengan baik. 21 Siswa mampu menuliskan apa yang diketahui di soal dengan lengkap. Siswa masih bingung dalam mencari pecahan bagian dari sawah yang ditanami jagung pada masingmasing petak. Siswa mampu menerapkan konsep penjumlahan pecahan dan pengurangan pecahan Karena menganggap bahwa pecahan bagian dari masingmasing tanaman = luas bagian dari masing-masing tanaman, akibatnya alur pengerjaan yang dilakukan menjadi tidak jelas Tingkat Kemampuan Approach

6 digilib.uns.ac.id 36 Jawaban Siswa jawab: petak pertama = - = - = petak kedua = - - = - - = luas keseluruhan = + = jadi, luas keseluruhan No Absen 16 Interpretasi Siswa mampu menerapkan konsep pengurangan pecahan dengan baik akan tetapi siswa melakukan kesalahan dalam menerapkan sifat penjumlahan pecahan. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya ketelitian siswa akibat kurangnya penguasaan konsep pada operasi pecahan. Tingkat Kemampuan Approach jawab: tanaman padi = 1,2 - = 1 - = 1 - = = tanaman jagung = = = 1 seluruh tanaman jagung = + 1 = + 1 =1 =2 jadi seluruh luas sawah yang ditanami jagung = 2 hektar. 8 Prosedur pengerjaan yang dilakukan masih simpang siur, siswa mampu menerapkan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan baik, akan tetapi karena penguasaan konsep permasalahan yang sangat kurang akibatnya siswa tidak mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Approach jawab: L1= 1,2 - = 1 - = 1-18 Approach = = L2 = 1 ( - ) = 1 ( + ) = 1 ( + ) = 1 - = 1 - = L1+L2 = + = + = = 1 jadi luas sawah yang ditanami jagung adalah 1 hektar. jawab: padi = 1 - = - = - = luas petak I = x = 19 Approach

7 digilib.uns.ac.id 37 Jawaban Siswa No Absen Interpretasi Tingkat Kemampuan jagung = 1 -( + ) =1 -( + ) = 1 - = - = - = jagung = + = + = jadi, luas sawah hektar. jawab: 1. petak pertama = 1,2 hektar = hektar, jagung = hektar padi = - = - = padi = h 2. petak kedua = 1 hektar = h wortel h, kubis = h jagung = -( + ) = - = - = jumlah jagung keseluruhan = jagung petak 1 + jagung petak 2 = h + h = + = = = = jadi keseluruhan luas jagung adalah hektar. diket : luas pertama 1,2 hektar petak kedua 1 hektar, bagian pertama ditanami jagung sisanya padi, petak kedua ditanami dengan wortel bagian, kubis bagian sisanya ditanami jagung ditanya: keseluruhan luas tanah yang ditanami jagung jawab: petak pertama = 1,2 = = jagung petak pertama = x = 26 Kemampuan siswa dalam menelaah soal masih terbatas, sehingga melakukan beberapa hal yang tidak berarti, seperti mencari luas sawah yang ditanami padi Siswa belum mampu menerapkan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan baik 20 Siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal secara lengkap Pada awalnya siswa mampu mengidentifikasi mana yang merupakan pecahan bagian dan mana yang merupakan luas bagian, prosedur pengerjaan yang dilakukan sudah memuat alur berfikir yang rasional, akan tetapi karena kurangnya penguasaan konsep siswa melakukan kesalahan yang fatal. Siswa mampu menerapkan sifat commit penjumlahan, to user pengurangan dan perkalian pecahan serta perkalian Approach Substance

8 digilib.uns.ac.id 38 Jawaban Siswa = jagung petak kedua = + x No Absen Interpretasi desimal dengan baik. Tingkat Kemampuan Substance 1 = + x 1 = x 1 = x = luas jagung keseluruhan = + = + = = 1 jadi, luas jagung keseluruhan 1 jawab : x 1,2 = x 1 = x = x 1 = x = + = + = = = = 9 Substance jadi luas sawah yang ditanami jagung hektar. jawab: x 1,2 = 0,4 p1 2 Substance p2 (1 - - ) = = 0,625 p1+p2= 0,4 + 0,625 = 1,025 hektar jadi luas sawah yang ditanami jagung keseluruhan adalah 1,025 hektar. jawab: Luas petak I = x = hektar luas petak II= x = hektar = + = = = 1 jadi luas keseluruhan sawah yang ditanami jagung = 1 hektar. 4 Substance

9 digilib.uns.ac.id 39 Jawaban Siswa jawab: L1= x = L2 = ( + ) x = x = + = = = 1 jadi jumlah jagung keseluruhan 1 No Absen 25 Interpretasi Tingkat Kemampuan Substance jawab: petak 1 = 1,2 hektar = = petak 1 jagung= x = hektar 6, 22 Substance petak 2 jagung = x ( + ) = x ( ) = x = = 1 keseluruhan = petak1 + petak 2 = + 1 = 1 = 1 hektar jadi tanah yang ditanami jagung 1 hektar. jawab: luas pertama = x 1,2 = x 1 1 Substance = x 1 = x = luas kedua = + = = = x = x 1 = x = sawah yang ditanami jagung = + = = jadi, luas sawah yang ditanami jagung adalah diket: 1,2 hektar 1 hektar ditanya: 1) Berapa luas sawah yang ditanami jagung? 2) Berapa luas sawah yang ditanami jagung? jawab: 1) x = 2) x = wortel 27 Siswa mampu mengidentifikasi permasalahan yang dimaksud soal. Siswa mampu mengingat dan tepat dalam menerapkan maupun mengkombinasikan beberapa konsep operasi pada pecahan seperti konsep penjumlahan, pengurangan dan perkalian pecahan dalam pemecahan commit masalah. to user Completion

10 digilib.uns.ac.id 40 Jawaban Siswa x = kubis + = + = = = 1-1 = jagung jadi : + = + = hektar. No Absen Interpretasi Tingkat Kemampuan Tabel 4.2. Interpretasi Kemampuan Problem Solving Siswa pada Soal Nomor 2 Jawaban Siswa diket : tersedia 2 m pita setiap bunga memerlukan m ditanya : berapa bunga yang dapat dibuat? jawab : 2 : = : = x = = 10 jadi bunga yang dapat dibuat 10 biji. No Absen 1,2,4,5, 6,7,8,9, 10,15, 16,18, 19,20, 21,22, 25,26, 27 Interpretasi Siswa mampu mengidentifikasi permasalahan yang dimaksud soal. Siswa mampu mengingat dan tepat dalam menerapkan maupun mengkombinasikan konsep perkalian pecahan dan pembagian pecahan dalam pemecahan masalah. Tingkat Kemampuan Completion Tabel 4.3. Interpretasi Kemampuan Problem Solving Siswa pada Soal Nomor 3 Jawaban Siswa diket: kolam berbentuk persegi p=22,5 m dan l=3,6 m ditanya: tentukan luas permukaan kolam renang dewasa? jawab: 22,5-5=22 m 22,5x3,6=810,0 3,6-3,6= 0 m =810,0 21 m 22-1 = 21 m = 779,0 m jadi, luas permukaan kolam dewasa 779,0 m diket: bentuk kolam dengan panjang 22,5 m dan lebar 3,6 m pembatas lantai = 1 m ukuran panjang = 5 m No Interpretasi Absen 9 Siswa belum mampu mengidentifikasi masalah yang dikemukakan soal dengan benar. Prosedur pengerjaan yang dilakukan tanpa dasar yang logis. 1 Siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal dengan lengkap, akan tetapi siswa belum mampu menerapkan informasi yang diketahui dalam Tingkat Kemampuan Noncommen cement Noncommen cement

11 digilib.uns.ac.id 41 Jawaban Siswa ukuran lebar = 3,6 m ditanya: berapa luas permukaan kolam renang dewasa? jawab: 22,5 + 3,6 = 26,1 = : 3 = x = = 1 =1 = 1,45 jadi, luas permukaan kolam renang dewasa adalah 1,45 m diket: tanah persegi panjang dg panjang 22,5 m dan lebar 2,6 m ditanya: luas kolam renang dewasa? jawab: 22,5 5 = 17,5 1 = 16,5 jadi, luas permukaan kolam renang dewasa = panjang 16,5 m dan lebar 3,6 m diket: panjang = 22,5 m lebar = 3,6 m untuk kolam renang anak p=5m, l=3,6 m ditanya: luas permukaan kolam renang? jawab: 22,5 x 3,6 = 81,00 5 x 3,6 = 18,0 81, ,00 = 99,00 jawab: Luas persegi panjang I = p x l = 22,5 x 3,6 = 81 m Luas persegi panjang II= p x l = 5 x 3,6 = 180 No Absen Interpretasi pemecahan masalah. Prosedur pengerjaan yang dilakukan tanpa dasar yang logis. Siswa mampu menerapkan konsep penjumlahan pada pecahan desimal, perkalian dan pembagian pecahan dengan baik. Tingkat Kemampuan 15 Siswa melakukan sesuatu yang menunjukkan bahwa dia sudah Approach memahami masalah yang dikemukakan soal akan tetapi karena kurangnya bekal materi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut siswa tidak mampu melanjutkan pada pemecahan masalah. Siswa mampu menentukan ukuran kolam dewasa yang akan dibuat akan tetapi karena yang ditanyakan di soal adalah luas kolam maka yang dilakukan siswa menjadi sesuatu yang tidak menjawab tujuan permasalahan. 16 Siswa mampu menuliskan apa yang Substance diketahui soal dengan cukup lengkap, akan tetapi siswa belum mampu mengintegrasikan apa yang diketahui sebelumnya menjadi sebuah rangkaian pemecahan masalah yang jelas dan tepat. Jawaban siswa sudah menunjukkan alur berfikir yang rasional, akan tetapi karena kurangnya 4 penguasaan konsep permasalahan Substance pada akhirnya siswa melakukan kesalahan yang fatal.

12 digilib.uns.ac.id 42 Jawaban Siswa = 81 m = 261 m jadi luas permukaan kolam renang dewasa 261 m No Absen Interpretasi Tingkat Kemampuan jawab : luas tanah = 22,5 x 3,6 = 6200 m kolam renang anak = 5 x 3,6 = 18 m => = 6182 m 2 26 Substance jawab : Luas kolam =22,5x3,6=81 m 2 Luas kolam anak-anak = 5 x 3,6 = 18 m 2 => = 63 m 2 jadi luas permukaan kolam renang orang dewasa 63 m 2 2,6,20, 22, 27 Substance jawab: = 22,5m x 3,6m - (1m + 5m x 3,6m) = 81m 2 - (1m+18m 2 ) = 81m 2 19m 2 = 62 m 2 jadi luas permukaan kolam renang dewasa 62 m 2 8,18,21 Substance diket: p = 22,5 m ; l = 3,6 m lantai pembatas = 1 m kolam renang anak-anak : p = 5 m ; l = 3,6 m ditanya : luas permukaan kolam renang dewasa? jawab: L k = 22,5 x 3,6 = 81,00 m 2 L a = 5 x 3,6 = 18,0 m 2 L p = 1 x 3,6 = 3,6 m 2 L = ,6 = 27 m 2 jadi, luas permukaan kolam renang dewasa 27 m 2. jawab: L = 22,5 m x 3,6 m = 80 L = 5 x 3,6 = 16 5,10,19 Siswa sudah memahami dan Result mengidentifikasi masalah yang dikemukakan di soal dengan baik. Siswa mampu mengingat konsep perkalian pada pecahan desimal dan tepat dalam menerapkan dan mengkombinasikan dalam pemecahan masalah. Siswa sudah hampir menyelesaikan permasalahan yang dideskripsikan di soal, akan tetapi siswa 7 melakukan kesalahan kecil yang mengakibatkan jawabannya menjadi salah. Result

13 digilib.uns.ac.id 43 Jawaban Siswa L = 1 m x 3,6 = 3,6 L = ,6 = 3, 76 L = 80 3,76 = 76,24 Jadi, luas permukaan kolam renang dewasa = 76,24 m No Absen Interpretasi Tingkat Kemampuan jawab: L = 22,5 x 3,6 = 80 m L = 5 x 3,6 = 16 m L = 1 x 3,6 = 3,6 m Luas = 3,6 +16 = 1, 76 Luas = 80 1,76 = 5,924 Jadi, luas permukaan kolam dewasa = 5,924 m 25 Result Tabel 4.4. Interpretasi Kemampuan Problem Solving Siswa pada Soal Nomor 4 Jawaban Siswa diket : panjang bak mandi = 2,3 m lebar bak mandi = 1,5 m tinggi bak mandi = 1,2 m ditanya : berapa kali menggayung? jawab: 2,3 x 0,02 m = 0,0460 1,5 x 0,02 m = 0,0300 1,2 x 0,02 m = 0, ,1000 jadi arya menggayung 0,1000 m diket : p=2,3m ; l=1,5m ; t= 1,2m tiap gayung = 0,02 m 3 air ditanya : berapa kali Arya menggayung sampai istirahat? jawab: 2,3 x 1,5 x 1,2 = 103 = 103 : 0,02 = 22 kali jawab: 2,3 x 1,5 x 1,2 = 414 m = 207 : 2 = 43,5 No Interpretasi Absen 4 Siswa belum mampu mengidentifikasi masalah yang di kemukakan di soal dengan benar. Prosedur pengerjaan yang dilakukan tanpa dasar yang logis. Tingkat Kemampuan Noncommen cement 26 Siswa mampu mengidentifikasikan masalah yang dikemukakan di soal. Siswa mampu menerapkan dan Substance mengkombinasikan apa yang diketahui di soal ke dalam alur pemecahan masalah yang rasional, akan tetapi karena ada informasi di soal yang terlewatkan dan kurangnya bekal materi yang 1 digunakan akibatnya siswa Substance commit melakukan to user kesalahan yang fatal.

14 digilib.uns.ac.id 44 Jawaban Siswa jadi, banyaknya Arya menggayung 43,5 kali. No Absen Interpretasi Tingkat Kemampuan jawab : = p x l x t = 2,3 x 1,5 x 1,2 = 4,140 : 0,002 = 2,70 16 Substance jawab : 2,3 x 1,5 x 1,2 = 414,0 m 3 = 414,0 x 0,02 m 3 = 0,8282 jadi, Arya menggayung sampai istirahat 0,8282 kali 9 Substance jawab: 2,3 x 1,5 x 1,2 = 6,840 m 3 =, = = 342 kali, Jadi, Arya menggayung 342 kali. jawab : = p x l x t : 0,02 m 3 : =2,3 x 1,5 x 1,2 : 0,02m 3 : = 41,4 m 3 : 0,02 m 3 : = 22 : = 11 jadi, Arya telah menggayung 11 kali. jawab: volume = p x l x t = 2,3 x 1,5 x 1,2 = 4,14 m 3 0,02: = x = =0,04 m3 4,14 m 3-0,04 m 3 = 4,1 m 3 jadi Arya butuh menggayung 4,1 m 3 = 410 m : 10 m = 15 kali jawab: 2,3 x 1,5 x 1,2 = 4,14 m 3 = 4140 m 0,02x = x = = 0,01 m 3 = 10 m 7, 25 Substance 18 Siswa mampu mengidentifikasikan masalah yang dikemukakan di soal. Siswa mampu menerapkan dan Substance mengkombinasikan apa yang diketahui di soal ke dalam alur pemecahan masalah yang rasional, akan tetapi karena kurangnya penguasaan konsep akibatnya 22 siswa melakukan kesalahan yang fatal. Substance 6,20,27 Substance

15 digilib.uns.ac.id 45 Jawaban Siswa 4140 m : 10 m = 414 kali No Absen Interpretasi Tingkat Kemampuan jadi, Arya menggayung sampai 414 gayungan. diket : panjang bak mandi = 2,3 m lebar = 1,5 m ; tinggi = 1,2 m 1 gayung = 0,02 m 3 ditanya : berapa kali menggayung sampai Arya istirahat? jawab: 2,3 x 1,5 x 1,2 = 314 m 3 = 314 : 2 = 157 m = 154 m : 0,02 m 3 = : 0,02 = 770 m 3 jawab: 2,3 x 1,5 x 1,2 = 39,1 m 3 39,1 : 0,02 = 19,1 19,1 : 2= 9,6 = 10 Jadi, Arya menggayung 10 kali. jawab: V bak mandi = 2,3 x 1,5 x 1,2 = 4,14 m 3 = : = x = = 43,5 Jadi, Arya menggayung 43,5 kali. jawab: 2,3m x 1,5m = 3,45 x 1,2m = 4,14 : 0,02m 3 = m3 = 13,5 Jadi, jumlah Arya menggayung adalah 13,5 kali. diket : bak mandi panjang = 2,3 m lebar = 1,5 m tinggi = 1,2 m tiap gayung menampung = 0,02 m 3 ditanya: keseluruhan menggayung? 8 Siswa sudah memahami dan Result mengidentifikasi masalah yang dikemukakan di soal dengan baik. Siswa mampu mengingat konsep perkalian dan pembagian pada pecahan desimal dan tepat dalam menerapkan dan mengkombinasikan dalam 15 pemecahan masalah. Siswa sudah hampir menyelesaikan permasalahan yang dideskripsikan di soal, akan tetapi siswa melakukan kesalahan kecil yang Result mengakibatkan jawabannya menjadi salah. 21 Result 2 Result 5,10,19 Siswa mampu mengidentifikasi permasalahan yang dimaksud soal. Siswa mampu mengingat dan tepat dalam menerapkan maupun mengkombinasikan konsep perkalian dan pembagian pada commit pecahan to user desimal dalam pemecahan masalah. Completion

16 digilib.uns.ac.id 46 Jawaban Siswa jawab: = p x l x t = 2,3 x 1,5 x 1,2 = 4,14 m 3 = 4,14 : 2 = 2,07 m 3 = 2,07 m 3 : 0,02 m 3 = 103,5 jadi, keseluruhan menggayung 103,5 No Absen Interpretasi Tingkat Kemampuan Dari Tabel 4.1. Tabel 4.4. di atas dapat diketahui interpretasi kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan masalah pecahan pada tiap butir soal dengan membandingkan jawaban siswa pada tingkatan kemampuan problem solving John A. Malone. Dari keempat butir soal yang diujikan kepada siswa ada satu soal yang didesain sebagai soal problem solving sederhana yang digunakan peneliti sebagai indikator kemampuan problem solving dasar siswa dalam pengoperasian pecahan yaitu pada butir nomor 2. Selanjutnya pada butir nomor 1, 3 dan 4 digunakan peneliti sebagai indikator dalam mengukur sejauh mana kemampuan problem solving siswa. Dalam upaya pengambilan subjek penelitian, peneliti membuat kesimpulan sementara mengenai interpretasi kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan masalah pecahan yaitu dengan mengambil tingkat tertinggi yang dapat dicapai siswa di antara ketiga soal tersebut dimana telah mencapai indikasi unsur-unsur kemampuan problem solving menurut John A. Malone pada setiap tingkatannya. Adanya perbedaan pencapaian tingkat kemampuan problem solving antara keempat soal dapat dijadikan suatu bahan wawancara, yaitu apabila siswa pada satu soal telah mencapai suatu tingkat, namun pada soal berikutnya hanya mampu mencapai tingkat di bawahnya ataupun di atasnya sehingga perlu digali lebih dalam apakah penyebab siswa menjawab demikian. Dari jawaban tes tersebut dapat diinterpretasikan kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan masalah pecahan yang dapat dilihat pada Tabel 4.5.

17 digilib.uns.ac.id 47 Tabel 4.5. Interpretasi Kemampuan Problem Solving Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Pecahan Tingkat Kemampuan Problem Solving Nomor Absen Siswa Siswa Substance 1, 4, 6, 9, 16, 18, 20, 22, 26 Result 2, 7, 8, 15, 21, 25 Completion 5, 10, 19, 27 Dari 29 siswa SMP Negeri 16 Surakarta, siswa dengan nomor absen 3, 11, 12, 13, 14, 17, 23, 24, 28, 29 tidak dapat mengikuti tes diagnosis. Dari jawaban tes diagnosis yang telah dilaksanakan dapat dilihat bahwa terdapat 3 kelompok siswa berdasarkan tingkatan kemampuan problem solving John A. Malone yaitu, siswa dengan tingkat substance sebanyak 9 orang, result sebanyak 6 orang dan completion sebanyak 4 orang. Selanjutnya dari jawaban tes diagnosis tersebut akan dijadikan salah satu dasar dalam pengambilan subyek penelitian untuk diteliti lebih mendalam. 3. Subyek Penelitian Pada penelitian ini subyek penelitian tidak dipilih secara acak, tetapi dipilih berdasarkan kriteria tertentu untuk kepentingan terpenuhinya informasi yang dibutuhkan yang disebut dengan subyek bertujuan (purposive sample). Tujuan dari pemilihan subyek bertujuan adalah untuk memperoleh kedalaman studi dalam konteksnya. Selain itu, juga untuk menggali informasi yang menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Sesuai dengan perumusan masalah pada BAB I, agar permasalahan yang dikaji menjadi lebih dalam dan terspesifikasi, peneliti mengklasifikasikan siswa berdasarkan kemampuan awal siswa. Kriteria kemampuan awal siswa didasarkan pada nilai ulangan harian siswa pada bilangan bulat yang mana dapat dijadikan faktor prediktif kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan permasalahan pecahan. Sehingga dengan adanya pengetahuan awal yang dimiliki siswa diharapkan perkembangan pengetahuan siswa dari bilangan bulat ke pecahan serta kemampuan siswa dalam mengintegrasi, mengkostruksi dan mengkolaborasikan pengetahuan dalam pemecahan masalah menjadi semakin

18 digilib.uns.ac.id 48 terlihat. Dalam hal ini siswa dibagi menjadi tiga golongan, yaitu siswa dengan kemampuan awal tinggi, siswa dengan kemampuan awal sedang dan siswa dengan kemampuan awal rendah. Dimana penggolongan kemampuan awal yang dimaksud dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : Kemampuan awal tinggi : > (x + 1. σ) : > (69, , ) : > 88, Kemampuan awal sedang : (x - 1. σ) - (x + 1. σ) : (69, , ) - (69, , ) : 51, , Kemampuan awal rendah : < (x - 1. σ) : < (69, , ) : < 51, Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh data penggolongan kemampuan awal siswa yang dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Klasifikasi Kemampuan Awal Siswa Kelas VII-F Tingkat Kemampuan Awal Siswa Nomor Absen Siswa Kemampuan Awal Tinggi 25, 27, 28, 29 Kemampuan Awal Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26 Kemampuan Awal Rendah 1, 9, 12, 13 Dari hasil pengklasifikasian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa terdapat 3 kelompok siswa berdasarkan tingkatan kemampuan awal siswa yaitu, siswa dengan kemampuan awal tinggi sebanyak 4 orang, kemampuan awal sedang sebanyak 21 orang dan kemampuan awal rendah sebanyak 4 orang. Dari 29 siswa VII-F SMP Negeri 16 Surakarta, siswa dengan nomor absen 3, 11, 12, 13, 14, 17, 23, 24, 28, 29 tidak mengikuti tes diagnosis. Sehingga kesepuluh orang siswa tersebut tidak diikutsertakan dalam pemilihan subyek selanjutnya. Dari jawaban tes diagnosis commit siswa to user yang akan dipilih sebagai subyek

19 digilib.uns.ac.id 49 penelitian adalah siswa dengan kemampuan pada tingkat substance, result, dan completion. Jadi, untuk pemilihan subyek dalam penelitian ini akan diambil dari 19 siswa, yang berasal dari kelompok siswa berkemampuan awal tinggi dengan kemampuan problem solving siswa pada tingkat result sebanyak 1 orang dan tingkat completion sebanyak 1 orang, kelompok siswa berkemampuan awal sedang dengan kemampuan problem solving siswa pada tingkat substance sebanyak 7 orang, tingkat result sebanyak 5 orang dan tingkat completion sebanyak 3 orang, kelompok siswa berkemampuan awal rendah dengan kemampuan problem solving siswa pada tingkat substance sebanyak 2 orang. Untuk lebih jelasnya akan disajikan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Hasil Pemilihan Calon Subyek Penelitian Kemampuan Awal Tinggi Sedang Rendah Tingkat kemampuan Substance - 4,6,16,18,20,22,26 1,9 Result 25 2,7,8,15,21 - Completion 27 5,10,19 - Pemilihan subyek dari masing-masing kelompok tingkat kemampuan awal didasarkan pada kriteria penggolongan kemampuan awal siswa yang diperoleh dari nilai ulangan harian siswa pada materi sebelumnya yaitu bilangan bulat dan jawaban tes diagnosis siswa. Pemilihan subyek berdasarkkan kriteria penggolongan kemampuan awal diperoleh dengan cara memilih siswa yang berada pada tingkat kemampuan awal tertentu yang akan diteliti (tinggi, sedang, dan rendah). Sedangkan pemilihan subyek berdasarkan jawaban tes diagnosis siswa dilakukan dengan cara memilih siswa yang memiliki jawaban yang menarik untuk diteliti lebih lanjut, yang dimaksud adalah jawaban siswa dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian serta dapat menggambarkan pencapaian kemampuan problem solving siswa dalam

20 digilib.uns.ac.id 50 menyelesaikan masalah pecahan yang akan diteliti. Selain itu, siswa juga memiliki kemampuan dalam mengkomunikasikan idenya dengan jelas baik secara lisan maupun tulisan serta mampu berperan aktif dalam penelitian. Dari tiga kelompok kemampuan awal yang dijadikan calon subyek penelitian diambil beberapa siswa untuk diteliti lebih lanjut yaitu (1) siswa berkemampuan awal tinggi dengan tingkat result sebanyak 1 orang dan tingkat completion sebanyak 1 orang, (2) kelompok siswa berkemampuan awal sedang dengan tingkat substance sebanyak 1 orang, tingkat result sebanyak 1 orang, dan tingkat completion sebanyak 1 orang, dan (3) kelompok siswa berkemampuan awal rendah dengan tingkat substance sebanyak 1 orang. Keenam orang yang dijadikan subyek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Siswa dengan nomor absen 25, subyek dengan kemampuan awal tinggi, tingkat kemampuan problem solving result, memiliki jawaban tes yang menarik, serta mampu berkomunikasi dengan baik, selanjutnya disebut subyek 1. b. Siswa dengan nomor absen 27, subyek dengan kemampuan awal tinggi, tingkat kemampuan problem solving completion, memiliki jawaban tes yang menarik, serta mampu berkomunikasi dengan baik, selanjutnya disebut subyek 2. c. Siswa dengan nomor absen 6, subyek dengan kemampuan awal sedang, tingkat kemampuan problem solving substance, memiliki jawaban tes yang menarik, serta mampu berkomunikasi dengan baik, selanjutnya disebut subyek 3. d. Siswa dengan nomor absen 7, subyek dengan kemampuan awal sedang, tingkat kemampuan problem solving result, memiliki jawaban tes yang menarik, serta mampu berkomunikasi dengan baik, selanjutnya disebut subyek 4. e. Siswa dengan nomor absen 19, subyek dengan kemampuan awal sedang, tingkat kemampuan problem solving completion, memiliki jawaban tes yang

21 digilib.uns.ac.id 51 menarik, serta mampu berkomunikasi dengan baik, selanjutnya disebut subyek 5. f. Siswa dengan nomor absen 1, subyek dengan kemampuan awal rendah, tingkat kemampuan problem solving substance, memiliki jawaban tes yang menarik, serta mampu berkomunikasi dengan baik, selanjutnya disebut subyek 6. B. Analisis Data Hasil Penelitian 1. Pedoman Pengkodean Dalam analisis data ini digunakan pengkodean pada data tes diagnosis siswa dan data hasil wawancara untuk mempermudah proses analisis data. Pedoman pengkodean tersebut sebagai berikut: a. Pengkodeanjawaban tes diagnosis Pengkodean objek yang diamati darijawaban tes diagnosis disimbolkan dengan Tw.x.y dimana: 1) w menyimbolkan subyek penelitian {1,2,3,...,6} 2) x menyimbolkan nomor soal {1,2,3,4} 3) y menyimbolkan urutan obyek yang diamati b. Pengkodean hasil wawancara Pengkodean hasil wawancara dibagi menjadi dua, yakni: 1) Pewawancara, disimbolkan dengan P 2) Subyek wawancara, disimbolkan dengan S 2. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan melihat jawaban tes diagnosis siswa disesuaikan dengan pedoman analisis data. Kemudian dilakukan analisis terhadap hasil wawancara. Selanjutnya dilakukan triangulasi antara jawaban tes diagnosis dengan hasil wawancara tersebut untuk mendapatkan data yang valid. Analisis ini dilakukan pada masing-masing subyek terpilih dengan masing-masing tingkat kemampuan awalnya yaitu subyek dengan kemampuan tinggi (subyek 1 dan subyek 2), subyek dengan kemampuan sedang (subyek 3 dan subyek 4), dan subyek dengan kemampuan rendah (subyek 5 dan subyek 6).

22 digilib.uns.ac.id 52 a. Analisis Kemampuan Subyek 1 1) Soal Nomor 1 a) Jawaban Tes Diagnosis T T T T Gambar 4.1 Jawaban Tes Diagnosis Soal No 1 Subyek 1 b) Analisis Jawaban Tes Diagnosis (1) Pada bagian T subyek mampu menuliskan apa yang telah diketahui di soal dengan cukup lengkap, ini berarti subyek sudah cukup memahami masalah yang dikemukakan di soal. (2) Pada bagian T subyek telah mampu mengkombinasikan konsep perkalian pecahan dalam menghitung luas sawah yang ditanami jagung pada petak pertama. (3) Pada bagian T subyek melakukan kesalahan dalam memahami permasalahan serta salah dalam mengkombinasikan konsep penjumlahan dan perkalian pecahan dalam menghitung luas jagung pada petak kedua. Hal ini menimbulkan misinterpretasi yang mengakibatkan jawaban subyek pada bagian T menjadi kurang valid. Berdasarkan kemampuan yang telah diuraikan di atas maka subyek 1 pada soal nomor 1 ini telah mencapai tingkat kemampuan substance.

23 digilib.uns.ac.id 53 c) Analisis Kutipan Wawancara Kutipan 1 P : Yaa, dari yang telah kamu pahami tadi informasi apa yang telah kamu peroleh? S : Pak Slamet mempunyai dua petak sawah, petak pertama luasnya 1,2 hektar dan petak kedua 1 1 hektar 2 P : Iyaa, apa saja yang ditanam di petak-petak sawah tersebut dek? S : Wortel dan kubis P : Itu yang petak pertama apa kedua dek? S : Oh ya itu petak kedua mbak P : Ditanami wortel dan kubis saja? S : Eh sama jagung juga ding mbak.. hhehe P : Yaa.. lah trus petak pertamanya ditanami juga nggak? S : Iyaa, jagung dan padi.. P : Okey, untuk petak pertama sawah yang ditanami jagung ada berapa bagian dek? S : Sepertiga bagian mbak P : Kalo padinya? S : Nggak diketahui mbak, bagian padinya sebanyak sisa sawah yang ditanami jagung.. P : Oh yaa.. trus kalo petak kedua sekarang..sawah yang ditanami wortel, kubis sama jagung ada berapa bagian? S : Wortelnya 1 bagian, kubisnya 5 bagian, sama jagungnya dicari P : Mmm yaya, misal kamu disuruh menggambarkan petak sawah sama bagian-bagian tanamannya gitu bisa nggak dek? S : Mmm kayaknya bisa mbak, tak cobane dulu ya mbak.. P : Lalu untuk yang petak pertama, bagian jagung sama padinya yang mana? S : Oh ya ini bagian pertama ini sepertiga jaguung, trus sisanya padi mbak..

24 digilib.uns.ac.id 54 P : Okey..untuk petak kedua bagian wortel, kubis sama jagungnya yang mana? S : Ini wortel 1 bagian, kubis 5 bagian, yang ini jagung P : Hmm yayaya, trus tujuan kita apa dek? S : Mencari keseluruhan luas sawah yang ditanami jagung Dari kutipan wawancara di atas subyek 1 telah mampu mengidentifikasikan informasi serta tujuan permasalahan dengan jelas. Subyek juga telah mampu merepresentasikan informasi yang telah diketahuinya ke dalam beberapa gambar untuk membantu subyek mengkonstruksi konsep dan pengetahuan yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Sehingga dapat diindikasikan bahwa subyek telah memahami permasalahan yang telah dikemukakan. Kutipan 2 P : Yaa.. idenya bagaimana? kita harus nyari apa dulu? S : Hmm mencari luas sawah yang ditanami jagung pada petak pertama sama yang kedua mbak P : Setelah itu? S : Setelah itu, luas jagung yang diperoleh dari petak pertama ditambah sama luas jagung petak kedua P : Oooh yaaya.. lalu bagaimana dek caranya nyari luas jagung di petak pertama? S : Mmmm... (siswa mulai menulis jawaban) L 1 = 1 3 x 1,2 = x = 4 10 = 2 5 Luas jagung pada petak pertamanya 2 hektar mbak.. 5 Subyek telah mampu menemukan ide pemecahan masalah. Subyek juga telah mampu menentukan luas jagung pada petak pertama. Subyek telah mampu mengingat dan menerapkan dengan tepat konsep perkalian pecahan dalam pemecahan masalah.

25 digilib.uns.ac.id 55 Kutipan 3 P : Yaa.. lah kalo nyari luas jagung di petak kedua caranya bagaimana? S : Mmm... (siswa mulai menulis jawaban) L 2 = x ( ) = 3 2 x ( ) = 3 2 x 7 8 = = P : Berarti luas jagung di petak kedua berapa dek? S : Luasnya hektar P : Okey..tujuan kita tadi apa? S : Mencari keseluruhan luas sawah yang ditanami jagung mbak P : Iya, kemudian langkah apalagi yang kita lakukan untuk mendapatkan keseluruhan luas sawah yang ditanami jagung? S : Luas satu sama luas dua ditambah mbak.. P : Yaa.. coba dikerjakan.. S :... (siswa mulai menulis jawaban) Luas keseluruhan jagung = = = = = 1 Dari kutipan tersebut dapat diketahui bahwa subyek 1 telah mampu mengkombinasikan konsep penjumlahan dan perkalian pecahan dalam pemecahan masalah. Akan tetapi terjadi misinterpretasi terhadap luas jagung pada petak kedua sehingga menyebabkan hasil akhir yang diperoleh menjadi salah. Inisiatif subyek untuk menentukan bagian jagung pada petak kedua belum nampak. Berdasarkan kemampuan yang telah diuraikan pada analisis kutipan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa pada saat menyelesaikan soal nomor satu kemampuan subyek 1 telah mencapai tingkat substance. d) Triangulasi Dari analisis jawaban tes diagnosis dan kutipan wawancara dapat dilakukan triangulasi data sebagai berikut: (a) Pada analisis jawaban tes diagnosis poin (1) dapat diindikasikan bahwa subyek 1 telah commit mampu to user memahami masalah. Pada analisis

26 digilib.uns.ac.id 56 kutipan 1 subyek 1 juga mampu melakukan hal serupa. Dari hasil kedua analisis ini terdapat kecocokan sehingga dapat disimpulkan bahwa subyek 1 telah mampu memahami permasalahan yang telah dikemukakan. (b) Pada analisis jawaban tes diagnosis poin (2) subyek 1 telah mampu memahami dan tepat dalam menerapkan konsep perkalian pecahan serta mampu mengkombinasikannya dalam pemecahan kasus luas bagian pada petak pertama. Pada analisis kutipan 2 subyek 1 mampu melakukan hal yang serupa. Dari hasil kedua analisis ini terdapat kecocokan sehingga dapat disimpulkan bahwa subyek 1 telah mampu mengingat dan dengan tepat menerapkan konsep perkalian pecahan dalam pemecahan masalah. (c) Pada analisis jawaban tes diagnosis poin (3) subyek 1 telah mampu memahami konsep penjumlahan dan perkalian pecahan dengan baik, akan tetapi inisiatif subyek untuk menentukan luas bagian jagung pada petak kedua masih belum sempurna. Sehingga menyebabkan penyelesaian yang diperoleh kurang valid. Pada analisis kutipan 3 subyek 1 mampu melakukan hal serupa. Dari hasil kedua analisis ini terdapat kecocokan sehingga dapat disimpulkan bahwa subyek 1 telah mampu mengingat, memahami dan mengkombinasikan konsep penjumlahan dan perkalian pecahan dalam pemecahan masalah. Berdasarkan triangulasi data di atas, semua data hasil tes diagnosis dan data hasil wawancara cocok. Sehingga berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dalam menyelesaikan soal nomor satu kemampuan subyek 1 telah mencapai tingkat substance

27 digilib.uns.ac.id 57 2) Soal Nomor 2 a) Jawaban Tes Diagnosis T T Gambar 4.2 Jawaban Tes Diagnosis Soal No 2 Subyek 1 b) Analisis Jawaban Tes Diagnosis (1) Pada bagian T subyek telah mampu menuliskan data yang diketahui di soal, walaupun tanpa identifikasi yang jelas akan tetapi subyek telah mampu menggunakan seluruh informasi yang diketahui di soal dengan baik. Ini berarti siswa telah memahami permasalahan yang dikemukakan. (2) Pada bagian T subyek telah mampu mengingat dan mengaplikasikan konsep pembagian pecahan dalam pemecahan masalah sehingga diperoleh hasil yang valid. Berdasarkan kemampuan yang telah diuraikan di atas maka subyek 1 pada soal nomor 2 ini telah mencapai tingkat kemampuan completion. c) Analisis Kutipan Wawancara Kutipan 1 P : Okey.. dari yang telah kamu pahami, pita yang disediakan bu Arni untuk masing-masing anak berapa meter? S : 2 meter P : Iyaa.. mau dibuat apa dek? S : Mau dibuat bunga mbak.. P : Setiap bunga butuh berapa meter?

28 digilib.uns.ac.id 58 S : 1 meter 4 P : Iyap.. tujuan permasalahan kita apa dek? S : Mau mencari berapa banyak bunga yang dapat dibuat Dari kutipan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa subyek 1 telah mampu mengidentifikasi dan menelaah dengan baik masalah yang diilustrasikan soal. Sehingga dapat diindikasikan bahwa subyek telah memahami permasalahan yang telah dikemukakan Kutipan 2 P : Hemm trus bagaimana caranya tu dek? S : 2 dibagi 1 4 P : Iya..jadi berapa hasilnya? S : Mmm.. sebentar mbak tak itung dulu.. (siswa mulai menulis jawaban) = 2 : = 5 : 1 = 5 x 4 = 10 = 10 bunga Subyek 1 telah mampu mengingat dan menerapkan dengan tepat konsep pembagian pecahan dalam pemecahan masalah sehingga diperoleh penyelesaian yang valid. Berdasarkan kemampuan yang telah diuraikan pada analisis kutipan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa pada saat menyelesaikan soal nomor dua kemampuan subyek 1 telah mencapai tingkat completion. d) Triangulasi Dari jawaban tes diagnosis dan kutipan wawancara dapat dilakukan triangulasi data sebagai berikut: (a) Pada analisis jawaban tes diagnosis poin (1) subyek 1 telah mampu memahami dan mengidentifikasikan masalah yang diilustrasikan soal. Pada analisis kutipan 1 subyek 1 mampu melakukan hal serupa. Dari hasil kedua analisis ini terdapat kecocokan sehingga dapat disimpulkan bahwa subyek 1 telah mampu memahami permasalahan yang commit telah dikemukakan. to user

29 digilib.uns.ac.id 59 (b) Pada analisis jawaban tes diagnosis poin (2) subyek 1 telah mampu mengingat dan mengaplikasikan konsep serta sifat pembagian pecahan dalam pemecahan masalah sehingga diperoleh hasil yang valid. Pada analisis kutipan 2 subyek 1 mampu melakukan hal yang serupa. Dari hasil kedua analisis ini terdapat kecocokan sehingga dapat disimpulkan bahwa subyek 1 mampu mengingat dan mengaplikasikan konsep pembagian pecahan ke dalam proses pemecahan masalah sehingga diperoleh hasil yang valid. Berdasarkan triangulasi data di atas, semua data hasil tes diagnosis dan data hasil wawancara cocok. Sehingga berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dalam menyelesaikan soal nomor dua kemampuan subyek 1 telah mencapai tingkat completion. 3) Soal Nomor 3 a) Jawaban Tes Diagnosis T T T Gambar 4.3 Jawaban Tes Diagnosis Soal No 3 Subyek 1 b) Analisis Jawaban Tes Diagnosis (1) Pada bagian T subyek telah mampu menuliskan apa yang diketahui dengan cukup lengkap. Subyek telah mampu menunjukkan bahwa subyek telah mampu memahami permasalahan yang dikemukakan di soal.

30 digilib.uns.ac.id 60 (2) Pada bagian T subyek telah mampu mengidentifikasi masalah yang dikemukakan di soal dengan baik, mampu mengingat dan mengkombinasikan konsep perkalian pada pecahan desimal dalam pemecahan masalah. Subyek telah mampu mengidentifikasikan unsur-unsur yang berpengaruh dalam menentukan luas kolam renang dewasa yang meliputi luas keseluruhan tanah, luas kolam renang anak dan luas pembatas. (3) Subyek telah mampu menggunakan prosedur yang benar dan hampir sepenuhnya dapat menyelesaikan permasalahan yang dideskripsikan di soal, akan tetapi karena melakukan kesalahan dalam melakukan operasi pengurangan desimal akibatnya luas kolam renang yang dihasilkan juga salah seperti yang ditunjukkan pada bagian T Terlihat bahwa subyek belum cukup memahami konsep penjumlahan dan pengurangan desimal dengan baik. Berdasarkan kemampuan yang telah diuraikan di atas maka subyek 1 pada soal nomor 3 ini telah mencapai tingkat kemampuan result. c) Analisis Kutipan Wawancara Kutipan 1 P : Yaa.. Informasi apa yang telah kamu peroleh dari permasalahan yang kamu baca? S : PT. Lembah hijau mau membuat kolam renang mbak, dewasa dan anak-anak P : Iyaa.. tanah yang disediakan ukurannya berapa? S : 22,5 m panjang, dan lebarnya 3,6 meter P : Yaa.. jadi tanah yang disediakan itu bentuknya apa? S : Persegi panjang mbak P : Iyaa.. Ukuran kolam renang dewasa dan anak-anak sudah diketahui belum sih dek? S : Yang anak-anak udah mbak, tapi yang kolam dewasanya belum i.. P : Hmm panjang dan lebar kolam renang anak-anaknya berapa? S : Panjangnya 5 meter commit lebarnya to 3,6 user meter

31 digilib.uns.ac.id 61 P : Berarti lebarnya sama kayak lebar tanah yang disediakan PT.Lembah hijau ya? S : Mmmm... iya mbak sama.. P : Okey.. lalu diketahui apalagi dek? sudah disebutkan semua ya? S : Belum mbak.. ada pembatas.. P : Oh yaa pembatas apa? S : Lantai pembatas kolam renang dewasa dan kolam renang anakanak.. P : Lantai pembatasnya itu di antara kolam renang dewasa dan kolam anak-anak ya berarti? S : Iyaa mbak.. P : Oke2.. lalu tujuan kita mau mencari apa dek? S : Mau nyari luas kolam renang dewasa.. P : He em.. bisa nggak dek kamu menggambarkan kolamnya nanti kayak gimana? S : Bisaa.. P : Okee, tiga bagian itu apa aja dek? kolam anak-anaknya yang mana? kolam dewasanya yang mana? S : Ini mbak, ini kolam renang anak-anak Trus ini yang kolam renang dewasa.. P : Lho lah yang tengah ini apa dek? S : Ini pembatasnya mbak.. Dari kutipan wawancara di atas subyek 1 telah mampu menelaah dan mengidentifikasikan informasi yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Subyek juga telah mampu mengidentifikasi tujuan permasalahan dengan jelas. Dengan demikian dapat diindikasikan bahwa subyek telah memahami permasalahan yang telah dikemukakan. Kutipan 2 P : Hmm lalu untuk mencari luas kolam renang dewasa langkah apa yang harus kita lakukan terlebih dahulu?

32 digilib.uns.ac.id 62 S : Mmm mencari luas tanah keseluruhan, trus nanti dikurangi ini dikurangi ini lagi mbak.. (sambil menunjuk bagian kolam anak-anak dan bagian pembatas pada gambar yang telah dibuat) P : Hooh yaa.. coba kamu tuliskan apa yang kamu bilang tadi dek.. S :... (siswa mulai menulias jawaban) luas keseluruhan = 22,5 x 3,6 = 81,00 m P : Kemudian nyari apalagi dek? S : Nyari luas kolam renang anak-anak sama pembatas P : Okee.. bagaimana caranya? S :... (siswa mulai menulis jawaban) luas kolam anak-anak = 5 x 3,6 = 18 m pembatas = 1 x 3,6 = 3,6 m Subyek 1 telah mampu mengidentifikasikan ide dalam pemecahan masalah. Subyek juga telah mampu mengidentifikasi unsur-unsur yang berkaitan dengan pemecahan masalah, yaitu mencari luas keseluruhan, luas pembatas dan luas kolam renang anak-anak. Subyek telah mampu mengingat, merelasikan dan mengkombinasikan konsep perkalian pecahan desimal dalam penyelesaian masalah. Kutipan 3 P : Hmm lalu bagaimana dengan luas kolam dewasanya? S : Berartiii... (siswa mulai menulis jawaban) = luas keseluruhan (luas kolam anak-anak + pembatas) = 81,00 (18 + 3,6) = 81,00 5,4 = 75,6 m Subyek 1 telah melakukan prosedur pengerjaan dengan benar, akan tetapi subyek kurang teliti dalam melakukan perhitungan penjumlahan pecahan desimal. Akibatnya penyelesaian yang diperoleh menjadi kurang akurat. Berdasarkan kemampuan yang telah diuraikan pada analisis kutipan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa pada saat menyelesaikan soal nomor tiga kemampuan subyek 1 telah mencapai tingkat result.

33 digilib.uns.ac.id 63 d) Triangulasi Dari jawaban tes diagnosis dan kutipan wawancara dapat dilakukan triangulasi data sebagai berikut: (a) Pada analisis jawaban tes diagnosis poin (1) subyek 1 telah mampu menuliskan apa yang diketahui dengan cukup lengkap. Subyek juga telah mampu mengidentifikasikan tujuan permasalahan yang telah dikemukakan dengan jelas. Sehingga dapat diindikasikan bahwa subyek telah mampu memahami permasalahan. Pada analisis kutipan 1 subyek 1 telah mampu melakukan hal yang serupa. Dari hasil kedua analisis ini terdapat kecocokan sehingga dapat disimpulkan bahwa subyek 1 telah mampu memahami permasalahan yang telah dikemukakan. (b) Pada analisis jawaban tes diagnosis poin (2) subyek 1 telah mampu mengidentifikasi masalah yang dikemukakan di soal dengan baik, mampu mengingat dan mengkombinasikan konsep perkalian pecahan desimal dalam pemecahan masalah. Subyek telah mampu mengidentifikasikan unsur-unsur yang berpengaruh dalam pemecahan masalah. Pada analisis kutipan 2 subyek 1 telah mampu melakukan hal serupa. Dari hasil kedua analisis ini terdapat kecocokan sehingga dapat disimpulkan bahwa subyek 1 telah mampu mengingat dan mengkombinasikan konsep perkalian pecahan desimal serta mengidentifikasikan unsur-unsur dalam pemecahan masalah. (c) Pada analisis jawaban tes diagnosis poin (3) subyek 1 telah mampu menggunakan prosedur yang benar dan hampir sepenuhnya dapat menyelesaikan permasalahan yang dideskripsikan di soal, akan tetapi subyek melakukan kesalahan dalam pengoperasian pengurangan desimal akibatnya hasil yang diperoleh menjadi kurang valid. Sedangkan pada analisis kutipan 3 subyek telah melakukan prosedur pengerjaan dengan benar, akan tetapi subyek kurang teliti dalam commit melakukan to user pengoperasian penjumlahan pecahan

34 digilib.uns.ac.id 64 sehingga menyebabkan hasil yang diperoleh menjadi kurang valid. Dari hasil kedua analisis ini tidak terdapat kecocokan dalam hal ketelitian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subyek telah mampu menerapkan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal dan hampir sepenuhnya menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Berdasarkan triangulasi data di atas, hampir semua data jawaban tes diagnosis dan data kutipan wawancara cocok. Adapun yang tidak cocok ini dikarenakan faktor-faktor penyebab yang telah dianalisis di atas. Sehingga berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh data bahwa dalam menyelesaikan soal nomor tiga kemampuan subyek 1 telah mencapai tingkat result. 4) Soal Nomor 4 a) Jawaban Tes Diagnosis T T T Gambar 4.4 Jawaban Tes Diagnosis Soal No 4 Subyek 1 b) Analisis Jawaban Tes Diagnosis (1) Pada bagian T subyek tidak menuliskan secara lengkap informasi yang telah dikemukakan dan terlihat kurang cermat dalam membaca dan memahami soal. Hal ini dapat dilihat dari tujuan yang dikemukakan subyek tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan dalam soal. (2) Pada bagian T subyek telah mampu mengidentifikasi langkah awal dalam menyelesaikan permasalahan yaitu dengan mencari

35 digilib.uns.ac.id 65 volume bak mandi. Subyek telah mampu mengingat, menerapkan dan mengkombinasikan konsep operasi perkalian desimal. (3) Akibat kurangnya kecermatan dalam menelaah informasi yang dikemukakan, subyek melakukan kesalahan interpretasi dalam pemecahan masalah seperti yang ditunjukkan pada bagian T Subyek hanya mempertimbangkan volume gayung yang digunakan Arya dan tidak memperhitungkan volume bak mandi yang telah dikuras Arya. Ini berarti subyek belum memahami permasalahan dengan baik. Walaupun demikian subyek telah mampu menerapkan operasi pembagian desimal dengan baik. Berdasarkan kemampuan yang telah diuraikan di atas maka subyek 1 pada soal nomor 4 ini telah mencapai tingkat kemampuan substance. c) Analisis Kutipan Wawancara Kutipan 1 P : Yaa.. dari yang telah kamu baca dan kamu pahami tadi, inti dari permasalahannya apa dek? S : Mmm intinya Arya dihukum disuruh menguras bak mandi mbak.. P : Iyaa.. ukuran bak mandinya sudah diketahui apa belum? S : Sudah.. P : Berapa ukurannya? S : Panjang 2,3 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 1,2 meter P : Okey.. Arya mengurasnya habis kan ya dek? S : Enggak mbak, sampai setengahnya.. P : Hmm lalu Arya mengurasnya pake apa dek? S : Pake gayung.. P : Iyaa..gayungnya bisa menampung berapa m 3 air? S : 0,02 m 3 P : Yap, tujuan permasalahan kita apa dek? S : Mencari berapa kali Arya menggayung sampai Arya istirahat..

menyelesaikan permasalahan tersebut? Jika ya, bagaimana commit to user solusi alternatif tersebut?

menyelesaikan permasalahan tersebut? Jika ya, bagaimana commit to user solusi alternatif tersebut? digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada Bab IV ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan pada Bab I yaitu: Bagaimana tingkat dan karakteristik dari tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah profil pemecahan masalah sistem persamaan linier dua variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen 1. Instrumen Bantu Pertama Instrumen bantu pertama dalam penelitian ini berupa tes tertulis yaitu soal pemecahan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian 45 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat tahap-tahap kegiatan dalam pengerjaannya. Rincian waktu dan kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan hasil perolehan data di lapangan yang selanjutnya dianalisis untuk memperoleh deskripsi profil berpikir probabilistik siswa dalam menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan analisis dan pembahasan hasil penelitian untuk mengetahui penalaran proporsional siswa kelas VII-A di MTs Raden Rahmat Ngerong Pasuruan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data Tes Pemecahan Masalah dan Wawancara Subjek dengan Gaya Kognitif Field Dependent 1. Deskripsi dan Analisis Data Tes Pemecahan Masalah dan Wawancara

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S 1. Gambar 4.2

Gambar 4.1 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S 1. Gambar 4.2 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Subjek S dengan inisial AP yang berasal dari SD a. Soal nomor 1 Gambar 4.1 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S 1 Gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian 1. Subjek S 1Untuk mengetahui kemampuan translasi model representasi dari Real Script menjadi Gambar Statis subjek S 1, maka diberikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian 1. Deskripsi Data Subjek A a. Soal Nomor 1 Hasil jawaban subjek A dalam menyelesaikan soal nomor 1 dapat dilihat di halaman lampiran.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan judul Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Barisan dan Deret Kelas XI APK 3 SMK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada Bab IV ini, disajikan analisis data dan mendeskripsikan kesalahan-kesalahan siswa pada prespektif proses matematisasi horizontal dan vertikal SMP dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan penelitian ini adalah SMP N 16 Surakarta kelas VIII C semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan hasil perolehan data di lapangan yang selanjutnya dianalisis untuk memperoleh deskripsi profil kemampuan estimasi berhitung siswa ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan BAB IV DESKRSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sehubungan dengan pertanyaan penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan pembahasan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Pra Pelaksanaan Penelitian Pada hari Kamis tanggal 17 Nopember 2016, peneliti meminta surat permohonan ijin penelitian kepada pihak jurusan tarbiyah IAIN Tulungagung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII C SLB Negeri Surakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013. Alasan memilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP IIS PSM (Islamic International School Pesantren Sabilil Muttaqien) Magetan pada

Lebih terperinci

Alamat Korespondensi : 1) Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan,

Alamat Korespondensi : 1) Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan, ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP AL IRSYAD SURAKARTA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI TEGAK TAHUN AJARAN 2011/2012 Ana Andriyani 1), Sutopo 2), Dwi Maryono

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan hasil analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan langkah Polya ditinjau dari minat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab IV ini akan dipaparkan hasil perolehan data di lapangan yang kemudian akan dianalisis guna mendapatkan deskripsi tentang representasi eksternal siswa MTs dalam memecahkan

Lebih terperinci

BAB IV DES KRIPS I DAN ANALIS IS DATA PEN ELITIAN

BAB IV DES KRIPS I DAN ANALIS IS DATA PEN ELITIAN BAB IV DES KRIPS I DAN ANALIS IS DATA PEN ELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil perolehan data yang selanjutnya dianalisis untuk memperoleh deskripsi tentang epistemic cognition peserta didik dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 68 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Studi Pendahuluan Penelitian tentang Implementasi Metode problem solving dalam meningkatkan kreatifitas siswa dalam menyelesaikan soal

Lebih terperinci

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran.

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran. LAMPIRAN 95 96 Lampiran 1 Instrumen tes pemecahan masalah open-ended materi lingkaran Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran. Nama : Kelas/ No urut : Petunjuk Pengisian: 1. Berdoalah terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penentuan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Salatiga Kabupaten Salatiga Jawa Tengah pada semester gasal tahun pelajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada BAB IV ini, peneliti akan menunjukkan hasil penghitungan untuk menentukan batas kelompok subjek penelitian, mendeskripsikan kemudian menganalisis data tentang

Lebih terperinci

PROFIL PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT BERDASARKAN TAHAPAN POLYA

PROFIL PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT BERDASARKAN TAHAPAN POLYA ROFIL EMECAHAN MASALAH ADA MATERI OERASI HITUNG CAMURAN BILANGAN BULAT BERDASARKAN TAHAAN OLYA JURNAL Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Gelar Sarjana endidikan rogram Studi endidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi dan Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data 1. Deskripsi Data Hasil Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui dan mencari informasi tentang proses kegiatan belajar mengajar dan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Studi Pendahuluan Penelitian dengan judul Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII MTs Ma

Lebih terperinci

Kata kunci: komunikasi matematis, perbedaan gender, faktor penyebab

Kata kunci: komunikasi matematis, perbedaan gender, faktor penyebab ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SECARA TERTULIS PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 1 SUKOHARJO DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER Retno Putri Dwi Rahmawati 1), Budi Usodo 2), Henny Ekana Chrisnawati 3) 1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes akhir siklus. Seluruh instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Lingkaran pada Kelas VIII MTs

BAB IV HASIL PENELITIAN. Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Lingkaran pada Kelas VIII MTs BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Pelaksanaan an a. Pra pelaksanaan penelitian an dengan judul Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Lingkaran

Lebih terperinci

TRANSKIP WAWANCARA 62

TRANSKIP WAWANCARA 62 LAMPIRAN 61 TRANSKIP WAWANCARA 62 P : PENELITI S : SUBJEK (SN) P : Ni mbak nian punya soal coba SL kerjakan. SL boleh menggunakan benda-benda yang ada di depan atau SL boleh corat coretdi kertas. Yok coba

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR SOAL

LAMPIRAN 1 LEMBAR SOAL LAMPIRAN 1 LEMBAR SOAL 65 Soal Evaluasi Soal Cerita Pokok Bahasan Pecahan SD NEGERI SALATIGA 02 NAMA : NO ABSEN : Kompetensi Dasar: Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan 1. Lina bersepeda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengetahui proses pemberian scaffolding untuk mengatasi kesulitan belajar siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengetahui proses pemberian scaffolding untuk mengatasi kesulitan belajar siswa 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Studi pendahuluan Penelitian tentang pemberian scaffolding pada siswa ini adalah untuk mengetahui proses pemberian scaffolding

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Pada bab IV dijelaskan mengenai deskripsi data yang diperoleh dalam penelitian ini serta hasil analisis data yang telah dilakukan. Adapun pembahasannya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 6 subjek dari 3 kelompok, yakni 2 subjek dari kelompok atas, 2 subjek dari

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 6 subjek dari 3 kelompok, yakni 2 subjek dari kelompok atas, 2 subjek dari BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data dalam penelitian ini adalah hasil tes tertulis dan wawancara terhadap 6 subjek dari 3 kelompok, yakni 2 subjek dari kelompok atas, 2 subjek

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Diskripsi Data 1. Analisis Uji Instrumen Tes Uji instrumen tes dilakukan pada kelas uji coba yaitu kelas VII F yang berjumlah 38 peserta didik, daftar nama bisa dilihat

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL TES. Bentuk Soal. No. Soal. Uraian Mengenali bentuk aljabar dan unsur-unsurnya

KISI KISI SOAL TES. Bentuk Soal. No. Soal. Uraian Mengenali bentuk aljabar dan unsur-unsurnya LAMPIRAN LAMPIRAN KISI KISI SOAL TES Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Badegan Kelas / Semester : VIII / 2 Materi : Aljabar Standar Kompetensi : Memecahkan Masalah Berkaitan Dengan Aljabar. Alokasi Waktu :

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data. Dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam guna mendapatkan data yang akurat. Pedoman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. maka untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pembahasan dalam bentuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. maka untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pembahasan dalam bentuk 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Hasil Penelitian Sehubungan dengan pertanyaan penelitian yang dikemukakan sebelumnya maka untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif sebagai sebuah prosedur dasar penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengembangan Lembar Tugas Lembar tugas pemecahan masalah disusun berdasarkan kompetensi dasar matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengembangan Lembar Tugas Lembar tugas pemecahan masalah disusun berdasarkan kompetensi dasar matematika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengembangan Lembar Tugas Lembar tugas pemecahan masalah disusun berdasarkan kompetensi dasar matematika SMA kelas XI. Lembar tugas pemecahan masalah matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Penelitian tentang profil kemampuan penalaran matematis ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan penalaran matematis dalam menyelesaikan soal bilangan

Lebih terperinci

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI Della Narulita 1), Masduki 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, 2) Dosen Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Email:

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Pada BAB V ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan diskusi hasil

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Pada BAB V ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan diskusi hasil 67 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN Pada BAB V ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan diskusi hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian berdasarkan deskripsi data tentang strategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan disajikan analisis data dan pembahasan mengenai dimensi-dimensi pengetahuan yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan tempat penelitian adalah SMP Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Alasan pemilihan tempat

Lebih terperinci

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan sebagai penelitian oleh peneliti adalah kelas IX A SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN 42 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam bagian ini akan dikaji dan dideskripsikan secara kualilatif metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan model Flavell. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pendekatan Open-Ended kelas VII SMPN 1 Ngantru Kab. Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pendekatan Open-Ended kelas VII SMPN 1 Ngantru Kab. Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Sebelum an akan melakukan penelitian dengan judul Identifikasi Komunikasi Matematis Peserta Didik Pada Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab IV ini, peneliti akan menunjukkan hasil penghitungan untuk menentukan batas kelompok subjek penelitian dan mendeskripsikan data tentang kemampuan berpikir aljabar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Azhar 29 Semarang. SMP Islam Al-Azhar 29 Semarang beralamat di Jl. RM. Hadisobeno Sosrowardoyo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN EMBAHASAN ada bab ini, akan dideskripsikan dan dianalisis data penalaran matematis siswa SM dengan strategi working backward dalam menyelesaikan masalah matematika. Materi yang digunakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH EKSPERIMENTASI METODE PENEMUAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 WERU TAHUN AJARAN 2008/ 2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada BAB IV ini akan dibahas mengenai; a) proses berpikir reflektif siswa dalam memecahkan masalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel (SPtLDV) bagi mereka yang memiliki pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini, akan dideskripsikan dan dianalisis data proses berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan terbuka (openended) dibedakan dari gaya kognitif field dependent

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS DAN BALOK PADA SISWA SMP ST

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS DAN BALOK PADA SISWA SMP ST ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS DAN BALOK PADA SISWA SMP ST.BELLARMINUS MENTENG JAKARTA PUSAT KELAS VIII B SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Penelitian Peneliti mengadakan studi pendahuluan di lokasi penelitian yaitu MTs Sultan Agung yang berada di Jln. Gapuro Timur, desa Jabalsari,

Lebih terperinci

Berikut saat wawancara terdapat kutipan, Kutipan 42

Berikut saat wawancara terdapat kutipan, Kutipan 42 246 memahami dan mengaplikasikan informasi verbal ke dalam suatu sketsa gambar. Informasi tersebut berupa sifat-sifat yang dimiliki suatu gambar (ide geometri). Pada bagian SS. b.5.1, siswa dapat menentukan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa katakata

BAB III METODE PENELITIAN. adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa katakata 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di awal, pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL ENELITIAN A. enelitian Siswa yang dipilih untuk menjadi subyek penelitian adalah siswa yang dipilih berdasarkan pertimbangan dari pelatih dan senior (siswa kelas VII SM/sederajat). Hal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Salatiga pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013. Kelas V terdiri dari 48 siswa yaitu 29 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Lokasi Penelitian SMA Negeri Kartasura berlokasi di Jalan Raya Solo-Yogya, Pucangan, Kartasura. SMA Negeri Kartasura merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Pra Penelitian Penelitian tentang analisis kesulitan siswa ini untuk mengetahui kesulitankesulitan yang dialami siswa kelas VIII-A MTs Negeri

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 64 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA 1. Deskripsi Lokasi Lokasi penelitian ini adalah MTs Al Huda Bandung yang terletak di desa Suruhankidul, kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. MTs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat komunikasi sangat dibutuhkan untuk beraktivitas. Seseorang

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat komunikasi sangat dibutuhkan untuk beraktivitas. Seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan penghubung antar manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat komunikasi sangat dibutuhkan untuk beraktivitas. Seseorang yang mempunyai kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah, yang tidak hanya bertujuan agar siswa memiliki kemampuan dalam matematika saja melainkan

Lebih terperinci

BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN. subjek penelitian dalam pembelajaran matematika dan (b) temuan lain. Uraian

BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN. subjek penelitian dalam pembelajaran matematika dan (b) temuan lain. Uraian BAB V DISKUSI HASIL ENELITIAN ada bagian ini akan dibahas dua hal yaitu: (a) perbandingan proses matematisasi subjek penelitian dalam pembelajaran matematika dan (b) temuan lain. Uraian lengkap tentang

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LANGKAH POLYA SISWA KELAS VII SMP

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LANGKAH POLYA SISWA KELAS VII SMP ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LANGKAH POLYA SISWA KELAS VII SMP 1,2) Maria Kristofora Wati 1, A. A Sujadi 2 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. diperoleh dari nilai raport matematika semester ganjil tahun ajaran 2011/2012

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. diperoleh dari nilai raport matematika semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 37 BAB IV DESKRISI DAN ANALISIS DATA ENELITIAN A. Deskripsi Data enelitian 1. Data enentuan Subjek enelitian Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti menggunakan data yang diperoleh dari nilai raport

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab IV ini akan dijelaskan hasil penelitian tentang profil literasi statistik siswa SMA kelas XI berdasarkan gaya kognitif field dependent dan field independent. Subjek yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Penelitian Peneliti mengadakan studi pendahuluan di sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu MTs Darussalam Kademangan yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu sekolah Menengah Kejuruan Negeri di kabupaten Bandung tepatnya

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. maka akan dilakukan pembahasan dalam bentuk paparan dan analisis faktor-faktor

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. maka akan dilakukan pembahasan dalam bentuk paparan dan analisis faktor-faktor BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya, maka akan dilakukan pembahasan dalam bentuk paparan dan analisis faktor-faktor penyebab kesalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 4 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. SDN $ Tamanwinangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Hal ini disebabkan penelitian ini menggunakan data kualitatif dan dideskripsikan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: nurulfarida.maniz@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Punung Kabupaten Pacitan pada semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Punung Kabupaten Pacitan pada semester digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Punung Kabupaten Pacitan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tidakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri Gondangrejo kelas XI IPA 1 tahun ajaran 2014/2015 semester

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan data pra penelitan Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu. Observasi dilakukan pada hari Senin tanggal 2 Mei

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN AIR

KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN AIR KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN AIR MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ani Khoirunnisa 1, Abdul Haris Rosyidi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat berlangsungnya proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2) ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK PROBING DALAM KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA SISWA (PTK Pembelajaran Matematika di kelas VII D MTs Negeri Sukoharjo Pada Pokok Bahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini disebabkan penelitian ini menggunakan data kualitatif dan dideskripsikan untuk menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan produk. Produk yang dikembangkan merupakan produk efektif yang dapat

Lebih terperinci

DAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

DAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Maret 2017 Vol. 1, No. 1, Hal. 97 DAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Hamdan Sugilar Pendidikan matematika UIN Sunan Gunung Djati Bandung hamdansugilar@uinsgd,ac,id Dikirim: 28

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Balitbang Depdiknas (2003) menyatakan bahwa Mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Balitbang Depdiknas (2003) menyatakan bahwa Mata pelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang diperlukan dalam kehidupan manusia, karena melalui pembelajaran matematika siswa dilatih agar dapat berpikir kritis,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Berikut paparan mengenai data lokasi penelitian dan berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian ini. Baik hasil tes, hasil wawancara dan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menjumpai suatu hal yang erat kaitannya dengan kegiatan berhitung. Bagi setiap orang dan tidak menutup kemungkinan

Lebih terperinci