LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PARIWISATA 2017

2 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat (Disparekraf Prov. Sumbar) ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran strategis pada tahun anggaran Laporan Kinerja ini merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Disparekraf Prov. Sumbar Tahun Penyusunan Laporan Kinerja Disparekraf Prov. Sumbar mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Rencana Strategis Disparekraf Prov. Sumbar Tahun Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang berfungsi, antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Disparekraf Prov. Sumbar dan wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat serta merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Disparekraf Prov. Sumbar. Kinerja Disparekraf Prov. Sumbar diukur atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Disparekraf Prov. Sumbar Tahun Berdasarkan analisis dan evaluasi objektif yang dilakukan melalui Laporan Kinerja Disparekraf Prov. Sumbar ini, diharapkan tahun-tahun selanjutnya dapat terjadi optimalisasi peran kelembagaan dan peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja seluruh jajaran pejabat dan pelaksana di lingkungan Disparekraf Prov. Sumbar yang pada tahun 2017 berubah nomenklatur menjadi Dinas Pariwisata Prov. Sumbar, sehingga dapat mendukung kinerja secara keseluruhan dalam mewujudkan Good Governance dan Clean Government. Padang, Januari 2017 Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Ir. Oni Yulfian, M.BTM NIP i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI... 1 B. ISU-ISU STRATEGIS... 7 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS... 9 A. PERJANJIAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA DINAS B. REALISASI ANGGARAN C. CAPAIAN DI LUAR TARGET KINERJA BAB IV PENUTUP LAMPIRAN ii

4 BAB I PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Tugas dan fungsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 11 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; 3. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; dan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Dalam melaksanakan program/ kegiatan pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 34 Tahun 2015 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat, dijabarkan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat memiliki susunan organisasi yang terdiri atas 1 orang esselon II, 6 orang esselon III, dan 18 orang esselon IV sebagaimana terlihat pada gambar berikut : 1

5 Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat Tugas pokok masing-masing unit kerja sesuai Peraturan Gubernur No. 34 Tahun 2015 tanggal 01 Juni 2015, adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas, mempunyai tugas : - Memimpin, mengatur dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas; - Merumuskan dan menetapkan dokumen perencanaan di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; 2

6 - Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas; - Menyelenggarakan penetapan kinerja teknis dinas sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Daerah; - Menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; - Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; - Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program, kesekretariatan, ekonomi kreatif seni budaya, pemasaran, pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif media, desain dan iptek; - Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas; - Menyelenggarakan koordinasi penyusunan Rencana Strategis, LAKIP, LKPJ dan LPPD Dinas serta pelaksanaan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, seni dan budaya, pemasaran, pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif; - Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; - Menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan UPTD; - Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan - Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga Dinas, ketatausahaan, tatalaksana, humas, protokol, perencanaan makro dan program/kegiatan, monitoring dan evaluasi, laporan pertanggung jawaban dinas, hukum dan organisasi serta hubungan masyarakat. Sekretariat membawahi : a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3

7 Mempunyai tugas pokok meaksanakan urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, dan organisasi, hubungan masyarakat, protokol serta urusan rumah tangga dinas. b) Sub Bagian Keuangan Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan, menyelenggarakan pembukuan, laporan keuangan dan memelihara dokumen keuangan serta membuat laporan pertanggung jawaban keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. c) Sub Bagian Program Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan rencana umum jangka pendek, menengah dan jangka panjang, monitoring dan evaluasi kinerja program, serta pengembangan kegiatan Dinas sesuai skala prioritas. 3. Bidang Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata Bidang Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan pengembangan destinasi dan daya tarik pariwisata berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan. Bidang Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata membawahi : a) Seksi Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan sumber daya pariwisata. b) Seksi Pengembangan Objek dan Atraksi Pariwisata Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan objek dan atraksi pariwisata. c) Seksi Pengembangan Kerjasama dan Investasi Pariwisata 4

8 Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan kerjasama dan investasi pariwisata. 4. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Seni Budaya Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Seni Budaya mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Seni Budaya membawahi : a) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Seni dan Budaya Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan sumber daya manusia berbasis seni dan budaya. b) Seksi Pengembangan dan Perlindungan Usaha Berbasis Seni dan Budaya Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan dan perlindungan usaha berbasis seni dan budaya. c) Seksi Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama Berbasis Seni dan Budaya Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan kelembagaan dan kerjasama berbasis seni dan budaya. 5. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Media, Disain dan IPTEK Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Media, Disain dan IPTEK mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan ekonomi kreatif berbasis media, disain dan IPTEK berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Media, Disain dan IPTEK membawahi : a) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Media, Disain dan IPTEK 5

9 Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan sumber daya manusia berbasis Media, Disain dan IPTEK. b) Seksi Pengembangan dan Perlindungan Usaha Berbasis Media, Disain dan IPTEK Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan dan perlindungan usaha berbasis Media, Disain dan IPTEK. c) Seksi Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama Berbasis Media, Disain dan IPTEK Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan kelembagaan dan kerjasama berbasis Media, Disain dan IPTEK. 6. Bidang Pemasaran Pariwisata Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan pemasaran pariwisata berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bidang Pemasaran Pariwisata membawahi : a) Seksi Promosi Pariwisata Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan promosi pariwisata. b) Seksi Promosi Konvensi Insentif Iven dan Minat Khusus Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan promosi konvensi insentif iven dan minat khusus. c) Seksi Pelayanan Sarana Promosi dan Informasi Kepariwisataan Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta memberikan bimbingan teknis dan pembinaan pelayanan sarana promosi dan informasi kepariwisataan. 6

10 7. UPTD Anjungan Sumatera Barat TMII UPTD Anjungan Sumatera Barat TMII mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyelenggaraan Balai Anjungan Sumatera Barat, menyusun rencana Peningkatan dan Pengembangan Promosi Pariwisata serta bahan promosi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. UPTD Anjungan Sumatera Barat TMII membawahi : a) Sub Bagian Tata Usaha b) Seksi Promosi dan Informasi c) Seksi Atraksi Budaya dan Seni B. Isu-isu Strategis Adapun isu-isu strategis dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sebagai berikut : 1. Kapasitas Sumber Daya Manusia bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas masih belum memadai. 2. Mapping destinasi belum dilakukan (inventarisasi dan sarana pra sarana dimiliki) yang hasil akhirnya adalah penyusunan pola perjalanan dengan berbagai pilihan: wisata budaya, wisata belanja, wisata alam, wisata minat khusus, wisata edukasi, agro dan ekowisata. 3. Koordinasi Lintas Sektoral (Lembaga) belum menyatu Pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif membutuhkan koordinasi dan kerja bersama-sama pihak-pihak terkait: (pemerintah: instansi pariwisata dan ekonomi kreatif, instansi pekerjaan umum, instansi perhubungan, instansi pertanian, instansi perindustrian perdagangan); (2) swasta; (3) BUMN/BUMD; (4) masyarakat di objek wisata. 4. Masih kurangnya keterlibatan masyarakat dunia pariwisata dan ekonomi kreatif dibandingkan kecepatan pemiliki modal menginvestasikan modal dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif 7

11 5. Keterbatasan dana dan fokus kabupaten / kota dalam mengembangkan objekobjek wisatanya menjadi objek wisata berkualitas atau sebuah kawasan wisata yang terkelola dengan baik. 8

12 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Dalam rangka mewujudkan misi keempat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Sumatera Barat Tahun : Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif, dan berdaya saing regional dan global, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan daerah, maka dirumuskanlah visi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun adalah : Terwujudnya Sumatera Barat sebagai Destinasi Pariwisata Berbasis Agama dan Budaya yang Mampu Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Visi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat di atas mempunyai makna sebagai berikut : Destinasi Pariwisata Berbasis Agama dan Budaya Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat : Mengandung makna bahwa Sumatera Barat merupakan daerah tujuan wisata nasional yang berlandaskan norma dan nilai-nilai keagamaan dan tetap menjunjung norma dan nilai-nilai kebudayaan Minangkabau. : Mengandung makna bahwa pariwisata dapat dijadikan salah satu sektor andalan dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB Sumatera Barat : Mengandung makna bahwa sektor pariwisata dapat dijadikan mata pencaharian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Dalam mewujudkan visi di atas, maka disusunlah misi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat tahun sebagai berikut : 9

13 1. Mengembangkan destinasi pariwisata yang berwawasan lingkungan dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat 2. Mengembangkan ekonomi kreatif yang dapat mendorong sektor pariwisata 3. Mengembangkan pemasaran pariwisata Sumatera Barat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara 4. Mengembangkan sumber daya aparatur dan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing dan kredibel Adapun tujuan yang hendak dicapai dari misi yang disusun di atas adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya destinasi pariwisata yang berwawasan lingkungan dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat; 2. Terwujudnya usaha ekonomi kreatif yang dapat mendorong sektor pariwisata; 3. Terwujudnya pengembangan pemasaran pariwisata Sumatera Barat; 4. Terwujudnya pengembangan sumber daya aparatur dan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing dan kredibel. Sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif Sumatera Barat tahun adalah: 1. Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat; 2. Meningkatnya pemberdayaan terhadap pelaku ekonomi kreatif; 3. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara; 4. Meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur dan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif Sumatera Barat. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat terlihat pada table berikut: 10

14 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat No. Tujuan Sasaran 1 Terwujudnya destinasi pariwisata yang berwawasan lingkungan dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat Indikator Sasaran Jumlah destinasi wisata yang berkembang Target Kinerja Sasaran Pada Tahun ke Terwujudnya usaha ekonomi kreatif yang dapat mendorong sektor pariwisata 3 Terwujudnya pengembangan pemasaran pariwisata Sumatera Barat 4 Terwujudnya pengembangan sumberdaya pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing dan kredibel Meningkatnya pemberdayaan terhadap pelaku ekonomi kreatif Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif Sumatera Barat Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman (lewat pintu imigrasi dan pintu kedatangan domestik) Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya % 15.00% 22.50% 30.00% 37.00% 44.50% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00%

15 B. Perjanjian Kinerja tahun 2016 Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment). Untuk mencapai target sasaran strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2016, maka setelah disahkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran tahun 2016 disusunlah perjanjian kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2016 sebagai berikut: NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya kualitas destinasi wisata 2 Meningkatnya pemberdayaan terhadap pelaku ekonomi kreatif 3 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara 4 Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif Jumlah destinasi wisata yang berkembang Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya yang meningkat pemberdayaannya (omzet/ modal/ tenaga kerja) Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek yang meningkat pemberdayaannya (omzet/ modal/ tenaga kerja) Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensi 1 destinasi 30 pelaku 20 pelaku 7.50% 5.00% 50 orang 20 orang 12

16 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya 20 orang Dalam mencapai target Perjanjian Kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam intern Dinas sendiri disusun Perjanjian Kinerja antara esselon III dengan eselon II dan esselon IV dengan eselon III berdasarkan kegiatan yang dijalankan oleh masing-masing pejabat terkait (terlampir). 13

17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Untuk penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian indikator kinerja dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) kategori sebagai berikut : NO Klasifikasi Predikat 1 85% % Sangat Baik 2 65 % - 84 % Baik 3 53% - 68 % Cukup 4 Kurang dari 53 % Kurang Capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan atara target (rencana) dan realisasi kinerja pada masing masing indikator kinerja. Dari 8 indikator kinerja utama yang disepakati untuk dicapai, 7 indikator telah berhasil mencapai target dan sisanya 1 indikator belum mencapai target dengan rata-rata capaian 133,32 % (predikat sangat baik). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Ket 1 Meningkatnya kualitas destinasi wisata Jumlah destinasi wisata yang berkembang 1 destinasi Sangat Baik 14

18 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Ket 2 Meningkatnya pemberdayaan terhadap pelaku ekonomi kreatif 3 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara 4 Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya yang meningkat pemberdayaannya (omzet/ modal/ tenaga kerja) Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek yang meningkat pemberdayaannya (omzet/ modal/ tenaga kerja) Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya 30 pelaku 20 pelaku Sangat Baik Sangat Baik 7.50% 7.54% 100,53 Sangat Baik 5.00% 5.30% 106 Sangat Baik 50 orang 0 0 Kurang 20 orang Sangat Baik 20 orang Sangat Baik Rata-rata capaian kinerja = 133,32 Sangat Baik 15

19 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya Tahun 2016 merupakan pencapaian tahun pertama Renstra Disparekraf Prov. Sumbar Tahun , namun indikator kinerja masih dapat dibandingkan dengan tahun lalu karena indikator kinerja yang diukur pada tahun 2015 sama dengan indikator kinerja yang diukur pada tahun Perbandingan Capaian Kinerja tahun 2015 dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut: NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat 2. Meningkatnya pemberdayaan terhadap pelaku ekonomi kreatif 3. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara 4. Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif Sumatera Barat a. Jumlah destinasi wisata yang berkembang a. b. a. b. a. b. c. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman (lewat pintu imigrasi dan pintu kedatangan domestik) Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya CAPAIAN % CAPAIAN ,56 % 5,57 % ,54 5, ,48 101,27 92, , ,

20 NO. 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Tahun 2016 merupakan tahun pertama perencanaan strategis jangka menengah. Secara umum telah mencapai target tahunan, namun belum mencapai target akhir rencana strategis Persentase capaian dapat dilihat pada tabel di bawah: INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN TARGET AKHIR RENSTRA % CAPAIAN 1. Jumlah destinasi wisata yang berkembang ,33% 2. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya 3. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek 4. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman (lewat pintu imigrasi dan pintu kedatangan domestik) 5. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus 30 org 180 org 16, org 18,33 7,54 44,50% 16,94% 5,30 30 % 17,67% 6. Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi 7. Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya 8. Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya ,67 4. Analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan Faktor penyebab keberhasilan dalam pencapaian kinerja Disparekraf Prov. Sumbar tahun 2016 adalah: 1. Semakin besarnya perhatian pemerintah pusat dalam pembangunan kepariwisataan di Provinsi Sumatera Barat yang direalisasikan dengan memberikan dana dekon untuk pembangunan destinasi wisata di Sumatera Barat. 17

21 2. Keberhasilan pemerintah provinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan berbagai event baik berskala nasional maupun internasional dan meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat. Selain itu kemenangan Sumatera Barat pada ajang World Halal Tourism Awards Tahun 2016 untuk dua kategori yaitu World s Best Halal Culinary Destination dan World s Best Halal Destination telah meningkatkan citra positif pariwisata Sumatera Barat baik di mata nasional maupun internasional. 3. Keberhasilan dalam melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas SDM Pariwisata maupun Ekonomi Kreatif. 5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya dan Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Dalam mencapai target indikator setiap sasaran kinerja pada perjanjian kinerja tahun 2016 dapat dicapai dari pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp. Rp ,642,477,00 (83,71%). Selain APBD Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mendapat dukungan anggaran APBN sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (61.83%) Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam pencapaian target sasaran dapat dilihat pada tabel berikut: No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisa si % Program dan Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % 1 Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat Jumlah destinasi wisata yang berkembang Program Pengembangan 300,000, ,797,400 91,60 Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata Peduli Wisata Award 300,000, ,797, Program Pengembangan Kepariwisataan (APBN) ,80 18

22 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisa si % Program dan Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem ,80 2 Meningkatnya pemberdayaan terhadap pelaku ekonomi kreatif Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya yang meningkat pemberdayaann ya (omzet/ modal/ tenaga kerja) Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek yang meningkat pemberdayaan nya (omzet/ modal/ tenaga kerja) Program Pengembangan Ekonomi Kreatif 4,463,385,150 4,229,401, Partisipasi Seni dan 162,582, ,965, Budaya Tmii Pada Acara Ekonomi Kreatif Di Bp- Tmii Pemilihan dan 272,500, ,252, Pemberdayaan Duta Wisata Sumatera Barat Pemetaan dan 100,000,000 99,445, Inventarisasi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif Seni Dan Budaya Aktivasi Pelaku Ekonomi 192,500, ,334, Kreatif Seni Dan Budaya Pagelaran Ekonomi Kreatif 146,030, ,232, Kab/Kota/Bako Ikm Di Anjungan Sumbar Tmii Pagelaran Pariwisata Dan 100,000,000 99,089, Ekonomi Kreatif Di Anjungan Sumbar Tmii Apresiasi Pelaku Seni Pertujukan 270,544, ,816, Gelar Karya Produk Kreatif 222,000, ,275, Dan Teknologi Inovatif Berbasis Mdi Workshop Pembuatan Dan 194,920, ,994, Lomba Film Animasi Lomba Karya Ekonomi 137,071, ,755, Kreatif Berbasis Mdi Sumbar Film Festival 350,000, ,744, Pemetaan Dan Inventarisasi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif Berbasis MDI Lanjutan 128,715,000 95,600, Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara 1. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman (lewat pintu imigrasi dan pintu kedatangan domestik) 2. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus 7,5 % 5,00% 7,54 % 5,30% 100,53 Program Pengembangan 5,327,306,000 4,570,803, Pemasaran Wisata Peningkatan Kualitas 141,872, ,843, Pelayanan Informasi Di Anjungan Sumbar Tmii Familiarization Trip 255,000, ,685, Dukungan Penyelenggaraan Event Tour De Singkarak ,802,671,000 2,699,197, Penyusunan Data 100,000,000 79,670, Kepariwisataan Sumbar Promosi Pariwisata 976,263, ,698, Sumatera Barat Di Tingkat Nasional Dan Internasional Promosi Event Pariwisata Daerah 201,000, ,597,

23 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisa si % Program dan Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Penyediaan Sarana 690,500, ,243, Promosi Pariwisata Gelar Pesona Sumbar 160,000, ,867, Program Pengembangan Kepariwisataan (APBN) Pengembangan Pasar Asia Tenggara Peningkatan dan Pengembangan Pasar Eropa, Timteng, Amerika dan Afrika Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Pengembangan Segmen Pasar Personal 1,093,000, ,872,085 87,18 200,000, ,349, ,000, ,141, ,000,000 89,950, ,000, ,431, Terwujudnya pengembangan sumberdaya pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing dan kredibel 1. Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi 2. Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya 3. Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya Program Pengembangan Kelembagaan, SDM Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Sertifikasi Kompetensi Bagi Tenaga Kerja Pariwisata Peningkatan Dan Pengembangan Gerakan Sadar Wisata Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Pariwisata Pemberdayaan Masyarakat Di Kawasan Agrowisata/Ekowisata Peningkatan Kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Peningkatan Kapasitas Pelaku Ekraf Berbasis MDI Achievement Motivation Trainning (Amt) Bagi Pelaku Usaha Ekraf Workshop Desain Fashion Minangkabau 2,089,380,200 1,239,688, ,000,000 14,740, ,000, ,420, ,662, ,814, ,996, ,344, ,000,000 69,824, ,160,500 72,351, ,561,700 90,364, ,000, ,829,

24 B. Analisis Capaian Kinerja Hasil pengukuran kinerja dan evaluasi setiap sasaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. Sumbar disajikan sebagai berikut: SASARAN 1: MENINGKATNYA KUALITAS DESTINASI PARIWISA Indikator kinerja dari pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat adalah Jumlah destinasi wisata yang berkembang. Pada tahun 2016 jumlah destinasi wisata yang berkembang adalah sebanyak 4 (empat) destinasi yaitu: a. KSPN Bukittinggi dan sekitarnya b. KSPN Singkarak dan sekitarnya c. KSPN Maninjau dan sekitarnya d. KSPN Siberut dan sekitarnya Analisis capaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: a) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Perbandingan antara target dan realisasi pada tahun 2016 disajikan pada tabel berikut: NO INDIKATOR KINERJA UTAMA Target Realisasi % Capaian Kategori 1. Jumlah kawasan wisata alam dan budaya yang berkembang Sangat baik Target untuk tahun 2016 adalah sebanyak 1 (satu) destinasi dan terealisasi sebanyak 4 (empat) destinasi yaitu, KSPN Bukittinggi dan sekitarnya, Singkarak dan sekitarnya Maninjau dan sekitarnya dan Siberut dan sekitarnya. Hal ini berarti realisasi melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 400 %. 21

25 b) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya Perbandingan capaian realisasi kinerja tahun 2015 dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut: NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat a. Jumlah destinasi wisata yang berkembang CAPAIAN % CAPAIAN % 400% No Dari tabel diatas terlihat bahwa capaian pada tahun 2015 adalah sebesar 300% sedangkan pada tahun 2016 capaiannya adalah 400%, berarti terjadi peningkatan capaian pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun c) Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Indikator Kinerja Utama Capaian Target Akhir Renstra % Capaian 1. Jumlah destinasi wisata yang berkembang ,33 Dalam Rencana Stategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat target indikator Jumlah destinasi wisata yang berkembang sampai dengan dengan tahun 2021 adalah sebanyak 4 kawasan, dibandingkan dengan realisai sampai dengan tahun 2016 yaitu sebanyak 4 kawasan, maka realisai dari capaian kinerja jangka menengah sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 133,33%. d) Analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan Keberhasilan capaian kinerja ini adalah karena semakin besarnya perhatian pemerintah pusat dalam pembangunan kepariwisataan di Provinsi Sumatera Barat 22

26 yang direalisasikan dengan memberikan dana dekonsentrasi untuk pembangunan destinasi wisata di Sumatera Barat. Selama tahun 2016 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berhasil mengembangkan 4 kawasan wisata yaitu: 1. KSPN Bukittinggi dan sekitarnya 2. KSPN Singkarak dan sekitarnya 3. KSPN Maninjau dan sekitarnya 4. KSPN Siberut dan sekitarnya Pengembangan ini dilakukan dalam bentuk penyusunan dokumen rencana induk dan rencana detil Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Bukittinggi dan sekitarnya, Singkarak dan sekitarnya, Maninjau dan sekitarnya dan Siberut dan sekitarnya. Dokumen rencana induk dan rencana detil KSPN yang disusun ini nantinya dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan kepariwisataan di KSPN yang bersangkutan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup. Tingginya capaian kinerja pada sasaran 1 ini diakibatkan oleh rendahnya target kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya dalam Renstra Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hal ini menjadi catatan tersendiri dalam perumusan target kinerja di masa mendatang melalui mekanisme revisi target kinerja Dinas yang nomenklaturnya berubah pada tahun 2017 menjadi Dinas Pariwisata sesuai Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat. e) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Indikator Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat dicapai dengan adanya dukungan pendanaan dari APBN tahun 2016 yaitu melalui program Pengembangan Kepariwisataan pada kegiatan Pengembangan 23

27 Infrastruktur dan Ekosistem dengan anggaran sebesar Rp ,- dan realisasi anggran sebesar Rp ,- (85,80 %). Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian target sasaran Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat. No. Program/ Kegiatan Capaian Kinerja Sumber Dana I. Program Pengembangan Kepariwisataan 1. Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem 4 KSPN APBN II. Program Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata 1. Peduli Wisata Award 3 pemenang APBN SASARAN 2: MENINGKATNYA PEMBERDAYAAN TERHADAP PELAKU EKONOMI KREATIF Terdapat dua Indikator yang digunakan untuk pencapaian sasaran pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif, yaitu: 1. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya 2. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek Analisis capaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: 1) Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya Pengukuran kinerja dari indikator ini adalah dengan menghitung jumlah pelaku yang mengalami peningkatan sesudah diberdayakan baik dari omzet usaha, modal maupun tenaga kerja dibandingkan sebelum diberdayakan (data pelaku terlampir). 24

28 a) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Perbandingan antara target dan realisasi pada tahun 2016 disajikan pada tabel berikut: NO INDIKATOR KINERJA UTAMA Target Realisasi 1. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya % Capaian Kategori Sangat baik Tahun 2016 jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya yang ditargetkan adalah sebanyak 30 pelaku dan telah terealisasi sebanyak 30 pelaku (100 %) b) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya Perbandingan realisasi dan capaian kinerja dapat dihitung untuk 2 tahun terakhir karena indikator Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya baru digunakan pada tahun Perbandingan capaian realisasi kinerja tahun 2015 dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut: NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya pemberdayaan terhadap pelaku ekonomi kreatif a. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya CAPAIAN % CAPAIAN Dari tabel diatas terlihat bahwa capaian pada tahun 2015 adalah sebesar 120% sedangkan pada tahun 2016 capaiannya adalah 100%, berarti terjadi penurunan capaian pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun c) Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. 25

29 Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan target jangka menengah dapat dilihat pada table berikut: No 1. Indikator Kinerja Utama Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya Capaian Target Akhir Renstra % Capaian ,67 Dalam Rencana Stategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat tahun , target indikator Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya sampai dengan dengan tahun 2021 adalah sebanyak 180 orang, dibandingkan dengan realisai sampai dengan tahun 2016 yaitu sebanyak 30 pelaku, maka realisai dari capaian kinerja jangka menengah sampai dengan tahun 2021 adalah sebesar 16,67 %. d) Analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan Keberhasilan dalam pencapaian indikator ini adalah karena keberhasilan pemerintah provinsi Sumatera Barat memberdayakan pelaku ekonomi kreatif dengan melibatkan para pelaku pada Event Ekonomi Kreatif berbasis seni dan budaya di tingkat daerah dan nasional sehingga menimbulkan semangat kepada para pelaku untuk meningkatkan kreativitas yang berdampak pada peningkatan omset pelaku tersebut. e) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya Dalam mencapai target indikator ini Dinas Pariwisata dan ekonomi Kreatif telah mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD sebesar Rp ,- pada program pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis seni dan budaya dan terealisasi sebesar Rp ,- (95,16%). Sisa anggaran hanya 4,84 % disebabkan karena adanya efisiensi penggunaan anggaran. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian target indikator Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya pada sasaran pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif adalah 26

30 No. Program/ Kegiatan 1. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Dan Budaya 1. Partisipasi Seni dan Budaya Tmii Pada Acara Ekonomi Kreatif Di BP- TMII Capaian Kinerja Kegiatan 4 event 2. Pemilihan dan Pemberdayaan Duta Wisata Sumatera Barat 1 event 3. Pemetaan dan Inventarisasi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif Seni Dan 1 buku pemetaan Budaya 4. Aktivasi Pelaku Ekonomi Kreatif Seni Dan Budaya 4 kali aktivasi 5. Pagelaran Ekonomi Kreatif Kab/Kota/Bako IKM di Anjungan 4 kali pagelaran Sumbar TMII 6. Pagelaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Anjungan Sumbar 1 kali pagelaran TMII 7. Apresiasi Pelaku Seni Pertujukan 3 kali 2) Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek. Pengukuran kinerja dari indikator ini adalah dengan menghitung jumlah pelaku yang mengalami peningkatan sesudah diberdayakan baik dari omzet usaha, modal maupun tenaga kerja dibandingkan sebelum diberdayakan (data pelaku terlampir). a) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Perbandingan antara target dan realisasi pada tahun 2016 disajikan pada tabel berikut: % NO INDIKATOR KINERJA UTAMA Target Realisasi Kategori Capaian Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, Sangat desain dan iptek baik Pada tahun 2016 direncanakan jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media desain dan iptek adalah sebanyak 20 pelaku dan telah terealisai sebanyak 22 pelaku (110 %) b) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya 27

31 Perbandingan realisasi dan capaian kinerja dapat dihitung untuk 2 tahun terakhir karena indikator Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek baru digunakan pada tahun Perbandingan capaian realisasi kinerja tahun 2015 dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut: NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya pemberdayaan terhadap pelaku ekonomi kreatif a. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek CAPAIAN % CAPAIAN Dari tabel diatas terlihat bahwa capaian pada tahun 2015 capaian adalah 17 pelaku, sedangkan 2016 sebanyak 26 pelaku, namun persentase capaian 2016 lebih rendah dibandingkan persentase capaian Hal ini disebabkan karena pada tahun 2016 terjadi peningkatan target Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek yaitu sebanyak 22 pelaku dibandingkan dengan target tahun 2015 hanya 10 pelaku. c) Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Capaian tahun 2016 merupakan capaian tahun pertama dari Renstra Perbandingan capaian indikator Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek dengan target jangka menengah adalah sebagai berikut: No 1. Indikator Kinerja Utama Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek Capaian Target Akhir Renstra % Capaian ,67 Dalam Rencana Stategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat tahun , target indikator Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek sampai dengan dengan tahun

32 adalah sebanyak 120 orang, dibandingkan dengan realisai sampai dengan tahun 2016 yaitu sebanyak 20 pelaku, maka realisai dari capaian kinerja jangka menengah sampai dengan tahun 2021 adalah sebesar 16,67 %. d) Analisis penyebab keberhasilan dan kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan Keberhasilan dalam pencapaian indikator ini adalah karena keberhasilan pemerintah provinsi Sumatera Barat memberdayakan pelaku ekonomi kreatif dengan melibatkan para pelaku pada Event Ekonomi Kreatif berbasis media, desain dan iptek di tingkat daerah dan nasional sehingga menimbulkan semangat kepada para pelaku untuk meningkatkan kreativitas yang berdampak pada peningkatan omset pelaku tersebut. e) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya No. Dalam mencapai target indikator ini Dinas Pariwisata dan ekonomi Kreatif telah mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD sebesar Rp ,- pada program pengembangan Ekonomi Kreatif dan terealisasi sebesar Rp ,- (91,45%). Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian target indikator Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek sasaran Meningkatnya pemberdayaan terhadap pelaku ekonomi kreatif dapat dilihat pada tabel berikut Program/ Kegiatan I. PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 1. Gelar Karya Produk Kreatif Dan Teknologi Inovatif Berbasis MDI Capaian Kinerja Kegiatan 1 kali pagelaran 2. Workshop Pembuatan Dan Lomba Film Animasi 1 kali lomba 3. Lomba Karya Ekonomi Kreatif Berbasis Mdi 1 kali lomba 4. Sumbar Film Festival 1 kali festival, 5 pemenang 5. Pemetaan Dan Inventarisasi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif Berbasis MDI Lanjutan 1 buku pemetaan 29

33 SASARAN 3: MENINGKATNYA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA DAN MANCANEGARA Indikator yang digunakan untuk pengukuran capaian kinerja sasaran ini adalah : 1) Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman (lewat pintu imigrasi dan pintu kedatangan domestik) 2) Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus Analisis capaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: a) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Capaian indikator kinerja sasaran meningkatnya jumlah wisnu dan wisman tahun 2016 dapat dilihat dari tabel di bawah ini : NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % CAPAIAN 1. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman (lewat pintu imigrasi dan pintu kedatangan domestik) 2. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus KATEGORI 7,50 % 7,54% 100,53 Sangat baik 5,00 % 5,30% 106 Sangat baik Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi persentase peningkatan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara melebihi target yang sudah ditetapkan. Untuk kunjungan wisatawan nusantara meningkat dari orang pada tahun 2015 menjadi orang pada tahun 2016 (meningkat sebesar 5,30%). Data kunjungan wisatawan nusantara merupakan hasil akumulasi perhitungan kunjungan wisatawan nusantara ke kab./ kota yang ada di Sumatera Barat. Sedangkan untuk kunjungan wisatawan mancanegara jika dibandingkan dengan tahun 2015 meningkat sebesar 7,54 %. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (lewat pintu imigrasi dan pintu kedatangan domestik)pada tahun 30

34 2016 adalah sebesar orang yang terdiri dari orang wisman yang datang melalui pintu penerbangan internasional (direct flight) dan orang wisman yang datang melalui pintu penerbangan domestik Bandara Internasional Minangkabau (hasil survey exit gate domestic flight). Realisasi persentase peningkatan wisatawan nusantara dihitung dengan cara metode sebagai berikut: Persentase peningkatan jumlah wisnus = x 100 = 5,30 % Realisasi persentase peningkatan wisatawan mancanegara dihitung dengan cara metode sebagai berikut: Persentase peningkatan jumlah wisman = x 100 = 7,54 % Persentase capaian kinerja dihitung dengan metode sebagai berikut: a. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus = x 100 = 106 % b. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman = x 100 = 100,53 % b) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun dapat dilihat dari tabel di bawah ini: NO. INDIKATOR KINERJA REALISASI CAPAIAN KINERJA Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus 14,56 7,03 5,50 5,57 5, , ,

35 NO. INDIKATOR KINERJA REALISASI CAPAIAN KINERJA Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman (lewat pintu imigrasi dan pintu kedatangan domestik) 6,09 33,00 15,19 12,56 7,54 101, ,48 100,48 100,53 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian kinerja dari tahun 2012 s.d 2016 selalu diatas target yang telah ditetapkan, namun dengan angka yang berfluktuasi dari tahun ke tahun. Persentase terendah untuk wisatawan nusantara adalah sebesar 101,27% pada tahun 2015 dan persentase tertinggi sebesar 364% pada tahun Begitu juga halnya dengan wisatawan mancanegara yang memiliki persentase terendah sebesar 100,48% pada tahun 2015 dan persentase tertinggi sebesar 825% pada tahun c) Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah Realisasi kinerja pada indikator Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman (lewat pintu imigrasi dan pintu kedatangan domestik) sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 7,54 %, dibandingkan dengan target sampai dengan tahun 2021 yaitu sebesar 44,50 %, maka realisai dari capaian kinerja jangka menengah sampai dengan tahun 2021 adalah sebesar 16,94 %. Sedangkan untuk indikator Persentase Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnus realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 5,30 %, dibandingkan dengan dengan target jangka menengah pada dokumen Renstra Disparekraf sampai dengan tahun 2021 yaitu sebesar 30,00 %, maka realisai dari capaian kinerja jangka menengah sampai dengan tahun 2021 adalah sebesar 17,67 %. 32

36 d) Analisa penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan Capaian indikator kinerja Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman (lewat pintu imigrasi dan pintu kedatangan domestik) sebesar 100,53 % dan persentase peningkatan kunjungan wisatawan nusantara sebesar 106 % termasuk keberhasilan sangat baik. Keberhasilan capaian kedua indikator tersebut disebabkan oleh keberhasilan pemerintah provinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan berbagai event baik berskala nasional maupun internasional dan meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat. Selain itu kemenangan Sumatera Barat pada ajang World Halal Tourism Awards Tahun 2016 untuk dua kategori yaitu World s Best Halal Culinary Destination dan World s Best Halal Destination telah meningkatkan citra positif pariwisata Sumatera Barat baik di mata nasional maupun internasional. Sedangkan keberhasilan capaian indikator kinerja persentase peningkatan wisatawan mancanegara masih didominasi oleh tingginya minat wisatawan mancanegara untuk surfing di pantai Kepulauan Mentawai. e) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya Untuk pencapaian target pada sasaran Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp ,- pada program pengembangan pemasaran wisata dan telah terealisasi sebesar Rp ,- (85,80%). Selain dana yang bersumber dari APBD, untuk peningkatan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mendapatkan dana dari APBN sebesar Rp ,- dan telah terealisasi sebesar Rp ,- (87,18%) yang terdiri dari kegiatan Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Peningkatan dan Pengembangan Pasar Eropa, Timteng, Amerika dan Afrika, Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara dan Pengembangan Segmen Pasar Personal. Sisa anggaran sebesar 12,82 % disebabkan karena adanya efiensi belanja. 33

37 No. Program dan Kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara adalah: Program/ Kegiatan I. Program Pengembangan Pemasaran Wisata (APBD) Capaian Kinerja Kegiatan 1. Familiarization Trip 6 kali Peserta Famtrip yang difasilitasi selama tahun 2016 adalah: - Blogger Meet You at The Bridge dari Belanda (2 orang) pada tanggal 24 Jan s/d 01 Feb 2016 ke Kab. Kep. Mentawai, Tanah Datar, Agam dan Kota Bukittinggi - Majalah Scuba Diver dari Jakarta (3 orang) pada tanggal 23 Apr s/d 01 Mei 2016 kekab. Pesisir Selatan, Kota Padang dan Kab. Padang Pariaman - Majalah Destinasi Indonesia dari Jakarta (2 orang) pada tanggal 27 Apr s/d 01 Mei 2016 ke Kota Sawahlunto, Kab. Tanah Datar, Agam, Limapuluh Kota, Kota Bukittinggi, Padang, Padang Panjang dan Kab. Pesisir Selatan - Tour Operator Reisen Welt dan Asian Mart dari Jerman (2 orang) pada tanggal 25 Mei s/d 29 Mei 2016 ke Kota Padang, Kab. Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto, Kab. Limapuluh Kota dan Kota Bukittinggi - Travel Blogger dan Photographer Travelmole dan Asian Photostock dari Singapore (2 orang) pada tanggal 07 s/d 10 Okt 2016 Kota Sawahlunto, Kab. Tanah Datar, Agam, Kota Bukittinggi, Padang Panjang dan Padang - Tour Operator yang tergabung dalam ASITA dari Bali, Jatim, Jogjakarta, Jabar dan DKI Jakarta (28 orang) pada tanggal 01 s/d 04 Des 2016 ke Kota Bukittinggi, Kab. Agam, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Kota Padang, dan Kab. Pesisir Selatan 2. Dukungan Penyelenggaraan Event Tour De Singkarak event - Kegiatan Tour de Singkarak dilaksanakan pada tanggal 6-14 Agustus 2016 yang diikuti oleh 24 tim yang berasal dari 36 negara peserta dan melewati 8 etape. 3. Penyusunan Data Kepariwisataan Sumbar 1 buku data pariwisata Promosi Pariwisata Sumatera Barat Di Tingkat Nasional Dan 9 event dan 2 kali 4. Internasional sosialisasi wisata halal - Pameran Deep Indonesia di JCC Jakarta (31 Maret-3 April 2016); - Pameran Wonderfull Indonesia Travel Fair di JCC Jakarta (28-30 April 2016) - Pameran Padang Fair di GOR Agus Salim Padang (28 April-8 Mei 2016) - Sales Mission Jakarta (AJTM) di Hotel JS Luwansa Jakarta (13-15 September 2016) - Sosialisasi Wisata Halal (1) di Hotel Kyriad Bumiminang Padang (29 September 2016) 34

38 No. Capaian Kinerja Program/ Kegiatan Kegiatan - Sales Mission Medan di Hotel Aryaduta Medan (11 Oktober 2016) - Sales Mission Aceh di Hotel Grand Permata Hati Banda Aceh (13 Oktober 2016) - Sales Mission Bandung di Hotel Panghegar Bandung (24 November 2016) - Sumatera Barat Expo di Cikapundung Bandung (24-27 November 2016) - Sosialisasi Wisata Halal (2) di Hotel Mercure Padang (22 November 2016) 5. Promosi Event Pariwisata Daerah 5 event - Dukungan promosi event Festival Gandoriah Kota Pariaman 28 Mei s/d 03 Jun Dukungan promosi event Bagodang 19 s/d 22 Okt 2016 Kota Payakumbuh - Dukungan promosi event Basyafa 16 Nov 2016 Ulakan Tapakis Kab. Padang Pariaman - Dukungan promosi event Bajamba 01 Des 2016 Kota Sawahlunto 6. Penyediaan Sarana Promosi Pariwisata - Penayangan informasi pariwisata terlaksana melalui media elektronik, website dan media cetak, tersedianya leaflet sebanyak eksemplar, kalender destinasi sebanyak 500 buah, baju promosi sebanyak 100 helai, buletin report sebanyak 50 buah, dan terlaksananya koordinasi dan peliputan event daerah 7. Gelar Pesona Sumbar 1 kali festival 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi di Anjungan Sumbar TMII 700 buku promosi dan 100 souvenir II. Program Pengembangan Kepariwisataan (APBN) 1. Pengembangan Pasar Asia Tenggara 4 event 2. Peningkatan dan Pengembangan Pasar Eropa, Timteng, 1 event Amerika dan Afrika 3. Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara 1 leaflet pariwista dan 1 brosur eks 4. Pengembangan Segmen Pasar Persona 6 dukungan event 35

39 SASARAN 4: MENINGKATNYA KOMPETENSI SDM PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF SUMATERA BARAT Indikator kinerja dari pencapaian sasaran meningkatnya meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif adalah: 1) Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi Indikator Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikasi profesi tidak dapat dicapai pada tahun 2016 karena adanya kebijakan penundaan anggaran tahun 2016 yang disampaikan oleh TAPD pada pembahasan APBDP tahun Anggaran kegiatan Sertifikasi Kompetensi bagi Tenaga Kerja Pariwisata yang merupakan kegiatan untuk menunjang indikator ini termasuk pada penundaan anggaran. a) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Perbandingan antara target dan realisasi pada tahun 2015 disajikan pada tabel berikut: % No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Kategori Capaian Jumlah tenaga kerja pariwisata Kurang 1. yang memiliki sertifikat profesi Pada tahun 2016 jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikasi profesi yang ditargetkan sebanyak 50 orang tidak dapat terealisasi karena kebijakan untuk penundaan anggaran pada tahun b) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir Perbandingan capaian realisasi kinerja tahun 2015 dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut: 36

40 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata a. Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi CAPAIAN % CAPAIAN ,5 0 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun sebelumnya jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikasi profesi adalah sebanyak 185 orang sedangkan pada tahun 2016 tidak terealisasi. No 1. c) Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah Indikator Kinerja Utama Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi Capaian Target Akhir Renstra % Capaian Dalam dokumen renstra Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif target untuk Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi sampai dengan tahun 2021 adalah 300 orang dan belum tercapai pada tahun d) Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan Kegagalan dalam pencaiapaian indikator ini disebabkan karena adanya kebijakan penundaan anggaran tahun 2016 yang disampaikan oleh TAPD pada pembahasan APBDP tahun 2016, dan anggaran kegitan Sertifikasi Kompetensi bagi Tenaga Kerja Pariwisata yang merupakan kegiatan untuk menunjang indikator ini termasuk pada penundaan anggaran. e) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. 37

41 Dalam pencapaian target indikator Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengalokasikan anggaran yang bersuber dari APBD Provinsi sebesar Rp ,- namun anggaran ini tidak bisa direalisasikan karena termasuk dalam penundaan anggaran tahun ) Jumlah SDM ekraf SB (Ekonomi Kreatif Seni dan Budaya) yang meningkat kompetensinya Pengukuran kinerja pada indikator ini dilakukan dengan membandingkan hasil pre test dan post test pada peserta pelatihan yang dilakukan pada seluruh peserta kegiatan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif seni dan budaya, sehingga dapat didata jumlah pelaku ekraf SB yang meningkat kompetensinya sebelum dan sesudah pelatihan diberikan. a) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Perbandingan antara target dan realisasi pada tahun 2016 disajikan pada tabel berikut: NO INDIKATOR KINERJA UTAMA Target Realisasi 1. Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya % Capaian Kategori Sangat baik Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 20 orang dan dapat direalisasikan sebanyak 24 orang (120%). b) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir Perbandingan capaian realisasi kinerja tahun 2015 dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut: 38

42 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif Sumatera Barat a. Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya CAPAIAN % CAPAIAN Dari tabel diatas terlihat bahwa capaian pada tahun 2015 adalah sebesar 100 % sedangkan pada tahun 2016 capaiannya adalah 150%, berarti terjadi peningkatan capaian pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun c) Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis Perbandingan capaian tahun 2016 dengan target akhir jangka menengah adalah sebagai berikut: No 1. Indikator Kinerja Utama Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya Capaian Target Akhir Renstra % Capaian Dalam Rencana Stategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat target indikator jumlah SDM Ekraf SB yang meningkat kompetensinya sampai dengan dengan tahun 2016 adalah sebanyak 20 orang dan dapat terealisasi sebanyak 24 orang. Ini berarti dapat mencapai 20% target jangka menengah. d) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program yang dilaksanakan dalam mencapai indikator ini adalah Program pengembangan ekonomi kreatif dengan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Dan Budaya dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (93,10%). 39

43 Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian target Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya pada sasaran Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif Sumatera Barat adalah: No. I. 1. Program/ Kegiatan Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Dan Budaya Peningkatan Kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Dan Budaya Capaian Kinerja Kegiatan 50 orang peserta 3) Jumlah SDM ekraf MDI (Ekonomi Kreatif Media, Desain dan Iptek) yang meningkat kompetensinya Pengukuran kinerja pada indikator ini dilakukan dengan membandingkan hasil pre test dan post test pada peserta pelatihan yang dilakukan pada seluruh peserta kegiatan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif media, desain dan iptek, sehingga dapat didata jumlah pelaku ekraf MDI yang meningkat kompetensinya sebelum dan sesudah pelatihan diberikan. a) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Perbandingan antara target dan realisasi pada tahun 2016 disajikan pada tabel berikut: No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi 1. Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya % Capaian ,3 Kategori Sangat baik Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 18 orang dan dapat direalisasikan 111,1 % (sebanyak 20 orang). 40

44 b) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir Perbandingan capaian realisasi kinerja tahun 2015 dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut: NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif Sumatera Barat a. Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya CAPAIAN % CAPAIAN ,1 130 Dari tabel diatas terlihat bahwa capaian pada tahun 2015 adalah sebesar 111,1 % sedangkan pada tahun 2016 capaiannya adalah 130%, berarti terjadi peningkatan capaian pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun c) Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis No 1. Indikator Kinerja Utama Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya Capaian Target Akhir Renstra % Capaian ,67 Dalam Rencana Stategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat target indikator Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya sampai dengan dengan tahun 2016 adalah sebanyak 20 pelaku dan dapat dicapai sebanyak 26 pelaku, jika dibandingkan dengan realisai sampai dengan tahun akhir renstra (2021) yaitu sebanyak 120 pelaku, maka realisai dari capaian kinerja jangka menengah sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 21,67%. 41

45 d) Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan Faktor penyebab keberhasilan dalam pencapaian target jumlah pelaku ekonomi kreatif yang meningkat kompetensinya adalah keberhasilan pemerintah provinsi Sumatera Barat melalui Disparekraf Prov. Sumbar melakukan pembinaan kepada para pelaku Ekonomi kreatif dalam bidang media, desain dan iptek. e) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Dalam pencapaian target indikator Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya dilaksanakan Program pengembangan ekonomi kreatif berbasis media desain dan iptek dengan kegiatan peningkatan kapasitas pelaku usaha desain komunikasi visual. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (67,53%). Sisa anggaran terjadi karena adanya efisiensi pengguna anggaran dan adanya penundaan anggaran. Program dan kegiatan yang mendukung capaian indikator Jumlah SDM Ekraf MDI yang meningkat kompetensinya pada sasaran Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel berikut: No. Program/ Kegiatan Capaian Kinerja Kegiatan I. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif 1. Peningkatan Kapasitas Pelaku Ekraf Berbasis MDI 50 orang peserta 2. Achievement Motivation Trainning (Amt) Bagi Pelaku Usaha Ekraf 50 orang peserta 3. Workshop Desain Fashion Minangkabau 50 orang peserta 42

46 B. Realisasi Anggaran 1. APBD Realisasi anggaran belanja langsung APBD pada tahun 2016 adalah sebesar Rp ,642,477,00 atau 83,71 % dari total anggaran belanja langsung sebesar Rp ,00, sedangkan realisasi fisik sebesar 96,61 %. Realisasi keuangan dibawah 85 % disebabkan oleh adanya penundaan anggaran sebesar Rp , atau 7,55 % dari total anggaran belanja langsung APBD Lebih rinci per kegiatan bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Realisasi Keuangan dan Fisik Belanja Langsung APBD Tahun 2016 NO URAIAN PAGU ANGGARAN (Rp.) REALISASI KEUANGAN (Rp.) % FISIK (%) SISA ANGGARAN (Rp.) Belanja Langsung 21,406,548,400 17,919,642, ,61 3,486,905,923 I. Program Pelayanan Administrasi 4,265,195, , Perkantoran 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 32,860, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber 356,550, Daya Air Dan Listrik 3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 308,700, Penyediaan Alat Tulis Kantor 140,654, ,085, ,568,600 5 Penyediaan Barang Cetakan dan 139,843, , Penggandaan 6 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik 103,600, ,432, ,168,000 / Penerangan Bangunan Kantor 7 Penyediaan Peralatan dan 1,518,655, , Perlengkapan Kantor 8 Penyediaan Bahan Bacaan dan 46,200, , Peraturan Perundang-Undangan 9 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 77,765, , Penyediaan Makanan dan Minuman 89,800,000 70,425, ,375, Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi 894,054, , ke Dalam Daerah Dan Luar Daerah 12 Penyediaan Jasa Gedung 40,000,000 40,000, Kantor/Rumah Dinas 13 Penyediaan Jasa Sopir Kantor 102,770,900 94,806, ,964, Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor 379,592, , Penyediaan Jasa Pembinaan Mental 11,700,000 10,800, ,000 Dan Fisik Aparatur 16 Layanan Jasa Adminstrasi Kepegawaian 22,450,000 15,683, ,767,000 II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 4,399,582,000 3,680,925,489 83, ,656, Pengadaan Meubeleur 161,100, ,199, ,901, Pengadaan Komputer Dan Jaringan 101,030, ,504, ,001 43

47 NO URAIAN PAGU ANGGARAN (Rp.) REALISASI KEUANGAN (Rp.) % FISIK (%) SISA ANGGARAN (Rp.) Komputerisasi 19 Pengadaan Peralatan Studio, Komunikasi Dan Informasi 20 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 21 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor 23 Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Asset SKPD 24 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 751,905, , ,000,000 29,637, , ,000, , ,630, , ,766, , ,025,150,500 2,904,327, ,823,130 lll Program Peningkatan Disiplin Aparatur 25 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya 52,920,000 52,158, ,000 52,920,000 52,158, ,000 lv Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 26 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan 93,632,000 78,556, ,076,000 93,632,000 78,556, ,076,000 V Program Peningkatan 415,147, , Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 27 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja 70,723,800 62,476, ,247,800 dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 28 Penyusunan Perencanaan dan 69,323,800 58,817, ,506,200 Penganggaran Skpd 29 Penatausahaan Keuangan SKPD 275,100, , Vl Program Pengembangan Pemasaran 5,327,306, , Wisata 30 Peningkatan Kualitas Pelayanan 141,872, ,843, ,028,500 Informasi di Anjungan Sumbar TMII 31 Familiarization Trip 255,000, ,685, ,314, Penyelenggaraan Event Tour De 2,802,671,000 2,699,197, ,473,876 Singkarak Penyusunan Data Kepariwisataan 100,000,000 79,670, ,330,000 Sumbar 34 Promosi Pariwisata Sumatera Barat Di 976,263, ,698, ,564,140 Tingkat Nasional Dan Internasional 35 Promosi Event Pariwisata Daerah 201,000, ,597, ,402, Penyediaan Sarana Promosi Pariwisata 690,500, ,243, ,256, Gelar Pesona Sumbar 160,000, ,867, ,132,500 Vll Program Pengembangan Ekonomi Kreatif 38 Partisipasi Seni dan Budaya TMII Pada Acara Ekonomi Kreatif di Bp-TMII 4,463,385,150 4,229,401, ,983, ,582, ,965, ,617,000 44

48 NO URAIAN PAGU ANGGARAN (Rp.) REALISASI KEUANGAN (Rp.) % FISIK (%) SISA ANGGARAN (Rp.) 39 Pemilihan dan Pemberdayaan Duta 272,500, ,252, ,247,090 Wisata Sumatera Barat 40 Pemetaan Dan Inventarisasi Pelaku 100,000,000 99,445, ,000 Usaha Ekonomi Kreatif Seni Dan Budaya 41 Gelar Karya Produk Kreatif Dan 222,000, ,275, ,724,200 Teknologi Inovatif Berbasis Mdi 42 Workshop Pembuatan Dan Lomba 194,920, ,994, ,925,350 Film Animasi 43 Lomba Karya Ekonomi Kreatif Berbasis 137,071, ,755, ,315,800 Mdi 44 Sumbar Film Festival 350,000, ,744, ,255, Partisipasi Pada Event Inacraft 743,204, ,081, ,122, Sumbar Kreatif 513,318, ,336, ,982, Minangkabau Fashion Festival 930,000, ,476, ,524, Pemetaan Dan Inventarisasi Pelaku 128,715,000 95,600, ,114,250 Usaha Ekonomi Kreatif Berbasis Mdi Lanjutan 49 Aktivasi Pelaku Ekonomi Kreatif Seni 192,500, ,334, ,060 Dan Budaya 50 Pagelaran Ekonomi Kreatif 146,030, ,232, ,798,000 Kab/Kota/Bako Ikm Di Anjungan Sumbar Tmii 51 Pagelaran Pariwisata Dan Ekonomi 100,000,000 99,089,271 99, ,729 Kreatif Di Anjungan Sumbar Tmii 52 Apresiasi Pelaku Seni Pertujukan 270,544, ,816, ,727,160 VIII Program Pengembangan Kelembagaan, SDM Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif 53 Sertifikasi Kompetensi Bagi Tenaga Kerja Pariwisata 54 Peningkatan Dan Pengembangan Gerakan Sadar Wisata 55 Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Pariwisata 56 Pemberdayaan Masyarakat Di Kawasan Agrowisata/Ekowisata 57 Peningkatan Kapasitas Pelaku Ekcraf Berbasis Mdi 58 Peningkatan Kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Dan Budaya 59 Achievement Motivation Trainning (AMT) Bagi Pelaku Usaha Ekraf 60 Workshop Desain Fashion Minangkabau 2,089,380,200 1,239,688, ,691, ,000,000 14,740, ,259, ,000, ,420, ,579, ,662, ,814, ,847, ,996, ,344, ,651,940 77,160,500 72,351, ,809,100 75,000,000 69,824, ,175, ,561,700 90,364, ,197, ,000, ,829, ,171,000 IX Program Pengembangan Destinasi 300,000, ,797, ,202,600 dan Daya Tarik Pariwisata 61 Peduli Wisata Award 300,000, ,797, ,202,600 45

49 2. APBN Selain dukungan APBD, dalam mencapai target kinerja tahun 2016 juga didukung oleh APBN tahun 2016 dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-(61,83%). Realisasi keuangan sebesar 61,83% ini disebabkan adanya penghematan anggaran dari Kementrian Pariwisata Rp ,- yang tidak bisa dicairkan. Rincian realisasi program dan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Realisasi APBN Tahun 2016 NO. PROGRAM/ KEGIATAN PAGU (RP.) I Program Pengembangan Kepariwisataan 1. Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem 2. Peningkatan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat 2,300,000,000 REALISASI KEUANGAN FISIK RP. % % ,83 77,04 3,400,000,000 2,917,057, ,378,900 13, Pengembangan Pasar Asia Tenggara 200,000, ,349, Peningkatan dan Pengembangan Pasar 150,000, ,141, Eropa, Timteng, Amerika dan Afrika 5. Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara 6. Pengembangan Segmen Pasar Personal 7. Pengembangan Kompetensi SDM Kepariwisataan 93,000,000 89,950, ,000, ,431, ,000, ,519, T O T A L 7.013,000,000 4,335,828,145 61,83 77,04 46

50 C. Capaian Di Luar Target Kinerja Capaian Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di luar target kinerja adalah diterimanya beberapa penghargaan nasional dan internasional pada tahun 2016 dan adanya inovasi dalam pengembangan pariwisata. Adapun penghargaan yang telah diperoleh selama tahun 2016 adalah sebagai berikut: a. Destinasi Wisata Halal Terbaik pada Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional 2016 Menteri Pariwisata Republik Indonesia menyampaikan penghargaan kepada Provinsi Sumatera Barat sebagai destinasi wisata halal terbaik pada tanggal 7 Oktober Gambar : Penyerahan penghargaan kepada Sumatera Barat pada malam anugrah kompetisi pariwisata halal Indonesia 2016 b. Destinasi Kuliner Halal Terbaik pada Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional c. World s Best Halal Culinary Destination pada World Halal Tourism Awards tanggal 7 Desember d. World s Best Halal Destination pada World Halal Tourism Awards tanggal 7 Desember Gambar : Penyerahan penghargaan World Halal Tourism Award

51 e. Piagam Penghargaan atas partisipasi dalam penyelenggaraan Paket Acara Khusus Anjungan Daerah Sumatera Barat Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memberikan penghargaan kepada Gubernur Sumatera Barat dalam penyelenggaraan Paket Acara Khusus Anjungan Daerah Sumatera Barat pada tanggal 16 Juli 2016 f. Penyaji Unggulan Parade Lagu Daerah Taman Mini Indonesia Indah Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memberikan penghargaan kepada Sumatera Barat sebagai Penyaji Unggulan Parade Lagu Daerah pada 10 Desember g. Penyaji Terbaik Parade Lagu Daerah Taman Mini Indonesia Indah Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memberikan penghargaan kepada Sumatera Barat sebagai Penyaji Unggulan Parade Lagu Daerah pada 10 Desember Disamping penghargaan di atas, pada tahun 2016 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga melakukan inovasi dalam pengembangan pariwisata yaitu pembuatan hotline pengaduan permasalahan kepariwisataan Sumbar dengan nomor hotline sebagai berikut: Gambar: Hotline Kepariwisataan Sumbar Dengan adanya hotline ini, maka masyarakat luas dapat memberikan kritik dan saran terkait permasalahan yang terjadi di objek wisata secara langsung kepada aparat pemerintah. Dengan demikian, pemerintah khususnya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar dapat segera menindaklanjuti pengaduan dan masukan dari masyarakat tersebut, baik dengan berkoordinasi langsung dengan pemerintah kab./ko. maupun dengan instansi lain yang berada dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 48

52 Diantara pengaduan-pengaduan yang diterima oleh dinas adalah masalah pemalakan/ premanisme di tempat parkir, kondisi toilet yang kotor di objek wisata dan adanya beberapa rumah makan yang menaikkan harga tanpa standar yang jelas. Pengaduan-pengaduan ini ditindaklanjuti langsung oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kab/ Kota untuk pengecekan langsung ke lokasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan kebenaran aduan yang dilaporkan oleh masyarakat agar tidak serta merta merugikan pihak yang diadukan. Jika aduan yang dilaporkan oleh masyarakat terbukti kebenarannya, maka laporan tersebut akan ditindaklanjuti sesuai dengan jenis aduannya, dengan melibatkan pemerintah kab./ko. dan dinas terkait lainnya yang ada di pemerintah provinsi Sumatera Barat. 49

53 BAB IV PENUTUP LAKIP Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaiaan pelaksanaan visi dan misi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menuju good governance dengan mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat Penyusunan LAKIP mengacu kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP ini merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun Sebagai pengelola urusan pariwisata dan ekonomi kreatif Provinsi Sumatera Barat, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertanggung jawab atas urusan pariwisata sekaligus memberikan nilai ekonomi sehingga bisa berkembang menjadi salah satu daya tarik pariwisata daerah. Kompleksnya persoalan pariwisata dan semakin bertumbuhnya destinasi-destinasi wisata baru di Sumatera Barat memberikan tantangan kepada aparat dinas untuk bisa menjawab seluruh situasi tersebut sehingga bisa menjawab harapan masyarakat terhadap pariwisata Sumatera Barat. Dari 8 target indikator kinerja utama yang ditetapkan untuk Dinas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 7 target sudah berhasil dicapai dan masih ada 1 target yang belum berhasil dicapai yaitu jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi. Ini merupakan tantangan bagi Dinas Pariwisata di tahun yang akan datang, di mana peningkatan kualitas SDM pariwisata betul-betul diarahkan kepada peningkatan profesionalisme profesi dan persoalan-persoalan destinasi khususnya sarana prasarana yang memadai bisa teratasi sehingga membuat wisatawan lebih lama untuk tinggal di Sumatera Barat. 50

54 51

55 LAMPIRAN

56

57

58

59

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR Penyusunan renstra Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021

Lebih terperinci

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2 GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTURORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan

Lebih terperinci

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2 GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTURORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KABUPATEN BELITUNG DENGAN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Akuntabilitas Kinerja merupakan salah satu media pertanggungjawaban dari Dinas Kebudayaan dan yang pada dasarnya adalah mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH ; KASUBAG PERENCANAAN, PELAPORAN DAN KEUANGAN YULNARTI, SE, M.Si

DISUSUN OLEH ; KASUBAG PERENCANAAN, PELAPORAN DAN KEUANGAN YULNARTI, SE, M.Si DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 2015 DISUSUN OLEH ; KASUBAG PERENCANAAN, PELAPORAN DAN KEUANGAN YULNARTI, SE, M.Si DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman i BAB I PENDAHULUAN I-1 A. TUGAS POKOK

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1.Perencanaan Kinerja Kota Padang menempati posisi strategis terutama di bidang kepariwisataan. Kekayaaan akan sumber daya alam dan sumber daya lainnya telah memberikan daya

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat DISPARBUD Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.108/KP.403/MP/2016 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya;

BAB I PENDAHULUAN. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya; BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUGAS, POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2009 Tentang

Lebih terperinci

Sulawesi Selatan sebagai Tujuan Wisata Utama di Indonesia pada tahun 2018

Sulawesi Selatan sebagai Tujuan Wisata Utama di Indonesia pada tahun 2018 BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi merupakan cara pandang jauh ke depan mengenai gambaran keberhasilan yang ingin dicapai pada kurun waktu tertentu. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Dengann memanjatkan puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA A. Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pariwisata dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Kepala Dinas menyelenggarakan

Lebih terperinci

BUPATI SIAK KEPUTUSAN BUPATI SIAK NOMOR : /HK/KPTS/2016 TENTANG

BUPATI SIAK KEPUTUSAN BUPATI SIAK NOMOR : /HK/KPTS/2016 TENTANG BUPATI SIAK KEPUTUSAN BUPATI SIAK NOMOR : /HK/KPTS/2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DINAS PARIWISATA KABUPATEN SIAK BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Presentasi SAKIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RENCANA STRATEGIS TRANSISI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MAGETAN TAHUN 017-018

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun sistem manajemen

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN -1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG Presentation by : Drs. BUDIHARTO HN. DASAR HUKUM KEPARIWISATAAN Berbagai macam kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang

Lebih terperinci

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah perlu dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan Organisasi dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1 Halaman 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang di percayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012 PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN PARIWISATA DAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. JEND. A. YANI. NO. 107 TELP. (061) 4528436 FAX (061) 4158518 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL. ii DAFTAR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi, UKM & Perindag Kabupaten Banyuasin BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi, UKM & Perindag Kabupaten Banyuasin BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuasin merupakan instansi penyelenggara kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN 2015 Jakarta, 30 OKTOBER 2015 BUTIR-BUTIR

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang : a. Bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROV. SUMBAR TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROV. SUMBAR TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROV. SUMBAR TAHUN 2014-2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat Tahun 2014-2015 merupakan suatu bentuk

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

Palangka Raya, Maret 2017 Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah

Palangka Raya, Maret 2017 Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah KATA PENGANTAR Good governance dan result oriented government merupakan wujud dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang disusun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah.

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LK) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA (LK) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Komplek Perkantoran Terpadu Manggarawan Jl. Raya Gantung, Kec. Manggar - Belitung Timur 33511 Kep. Bangka Belitung Telepon./Faks. (0719)

Lebih terperinci

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD B A B PROGRAM.1. Program SKPD Berdasarkan tugas dan fungsi yang melekat pada Satuan Kerja Pelaksana Daerah (SKPD) bidang Kebudayaan dan Pariwisata, maka telah disusun program prioritas unggulan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Objek Wisata Candi Muaro Jambi Candi Muaro Jambi terletak di Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di Kecamatan Muaro Sebo, Provinsi Jambi. Lokasi candi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 RENSTRA DISBUDPAR

BAB I PENDAHULUAN 1 RENSTRA DISBUDPAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kebudayaan dan Paiwisata Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis yang berada di bawah Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT 1 WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun Uraian dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun No 1 2 3 1 Sekretariat Melaksanakan kebijakan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas meliputi pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian, pengawasan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Balai; e. merencanakan bahan dan memfasilitasi r

d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian, pengawasan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Balai; e. merencanakan bahan dan memfasilitasi r BAB XXVI BALAI BUDIDAYA IKAN PANTAI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN Pasal 113 Susunan Balai Budidaya Ikan Pantai terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; c. Kepala

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian Rencana Kinerja Tahunan ini dibuat dan dijadikan pedoman dalam peningkatan kinerja aparatur dimasa mendatang.

KATA PENGANTAR. Demikian Rencana Kinerja Tahunan ini dibuat dan dijadikan pedoman dalam peningkatan kinerja aparatur dimasa mendatang. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga tersusunnya Rencana Kinerja Tahunan Dinas Dinas Pariwisata

Lebih terperinci

2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. K

2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. K BAB XXVI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 516 Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris membawahkan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Kementerian Pariwisata

Kementerian Pariwisata LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA MOR KM.109/UM.001/MP/2016 TENTANG INDIKATOR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA 1. Nama Unit Organisasi : Kementerian Pariwisata 2. Tugas : Menyelenggarakan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian Rencana Kinerja Tahunan ini dibuat dan dijadikan pedoman dalam peningkatan kinerja aparatur dimasa mendatang.

KATA PENGANTAR. Demikian Rencana Kinerja Tahunan ini dibuat dan dijadikan pedoman dalam peningkatan kinerja aparatur dimasa mendatang. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga tersusunnya Rencana Kinerja Tahunan Dinas Dinas Pariwisata

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur senantiasa kita panjatkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Instansi Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Dinas yang bergerak dalam bidang Ke Cipta Karyaan, sebelumnya bernama Dinas

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM i KATA PENGANTAR LAKIP Biro Umum Tahun 2016 ini disusun

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata dipandang sebagai sektor andalan yang mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa dampak terhadap perkembangan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) 14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak Tahun 2016, merupakan wujud dari

Lebih terperinci

-3- BAB IV FUNGSI BADAN Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan mempunyai fungsi:

-3- BAB IV FUNGSI BADAN Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan mempunyai fungsi: GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci