TINGKAT PERPUTARAN (TURNOVER) DALAM ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Transkripsi

1 TINGKAT PERPUTARAN (TURNOVER) DALAM ANALISA LAPORAN KEUANGAN Oleh : SUBARSONO Dosen Fakultas Ekonomi UNTAG Cirebon ABSTRAKSI Ratio Aktivitas (Activity Ratio) merupakan bagian ratio-ratio yang dapat dibuat dari laporan keuangan. Ratio ini menggambarkan sejauh mana perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimilikinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan sumber daya dapat meningkatkan turnover dan sekaligus meminimalisasi kebutuhan dana dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan tersebut. Keberhasilan meningkatkan turnover adalah hasil optimalisasi penggunaan sumber daya dan dapat meningkatkan volume penjualan, sekaligus akan berpengaruh pada ratio-ratio profitability. KATA KUNCI: Tingkat Perputaran (Turnover), dan Analisa Laporan Keuangan PENDAHULUAN Setiap organisasi bisnis/perusahaan diwajibkan melakukan pencatatan transaksi keuangannya dan pada akhir periode akuntansi membuat laporan kegiatan usahanya. Hal yang berhubungan dengan transaksi keuangan, maka disusun laporan keuangan yang terdiri dari: Neraca, Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Modal/Laba Ditahan serta Arus Kas. Dari laporan keuangan, lazimnya setiap perusahaan melakukan/membuat analisa yang meliputi aspek yang dikenal dengan rasiorasio: Liquidity Ratio, Leverage Ratio, Activity Ratio dan Profitability Ratio. Masing-masing aspek memiliki nilai yang sangat penting untuk diketahui baik oleh pihak intern maupun extern perusahaan. Bahkan dalam menganalisa sering dibandingkan dengan hasil tahun lalu, sehingga diperoleh informasi tentang perkembangan usaha perusahaan tersebut. Aspek Activity (aktivitas) menggambarkan bagaimana perusahaan memanfaatkan sumber daya dalam upaya melaksanakan aktivitasnya dan aspek ini sangat penting bagi manajemen. Karena dari hasil analisa Halaman 1

2 manajemen dapat menilai keberhasilan perusahaan memanfaatkan sumber daya serta dapat menilai kinerja para pegawai yang terkait dengan tugastugas pada bidang masing-masing; seperti bagian persediaan, bagian produksi, bagian penjualan, bagian penagihan piutang dan sebagainya. Tidak tercapainya volume produksi yang diharapkan dapat mengakibatkan rendahnya cost of manufacture yang selanjutnya berimbas pada jumlah barang yang siap jual. Kondisi ini akan mengakibatkan rendahnya Finished Goods Turnover/Merchandise Turnover. Aspek Activity akan berpengaruh pada aspek Probability, karena meningkatkannya volume penjualan dapat mengakibatkan naiknya profit, hal ini tentu sangat baik pada rasio ROI/ROE, hal ini dapat mempertahankan kepercayaan para investor. PEMBAHASAN Tingkat Perputaran yang lazim digunakan pada saat menyusun / membuat laporan keuangan oleh perusahaan perusahaan pada tiap akhir periode aknuntansi atau pada waktu waktu tertentu memberikan gambaran tentang seberapa tinggi tingkat efektivitas penggunaan suatu aktiva. Semakin tinggi tingkat perputaran (Turnover) maka semakin efektif perusahaan menggunakan aktivanya Selain menghasilkan penilaian efektifitas juga dari nilai tingkat perputaran yang dihasilkan tersebut, setidaknya dapat dianalysa kebutuhan financial yang effisien sehingga jika dana diperoleh dari pinjaman maka akan didapat penghematan biaya bunga. Karena kelebihan dana Beberapa rumusan / formula Tingkat Perputaran yang berhubungan dengan keuangan diantaranya : Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Aktiva Tetap Rasio ini menunjukan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetapnya untuk menciptakan penjualan Setiap organisasi bisnis / perusahaan dipastikan akan memiliki dan menggunakan aktiva tetapnya dalam kegiatan operasionalnya, dimana biaya yang diakibatkan pemakainya dialokasikan dalam perhitungan laba rugi Aktiva tetap memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kegiatan operasional perusahaan, seperti gedung, peralatan kantor, kendaraan operasional, mesin untuk industry dan lain sebagainya, Halaman 2

3 Demikian pula dengan aktiva lainnya (aktiva lancar) yang termasuk dalam struktur aktiva, juga mempunyai andil yang cukup signifikan dalam kegiatan operasionalnya, karena semakin besar total aktiva yang dimiliki dapat disimpulkan bahwa kegiatannya juga cukup besar dan sebaliknya total aktiva kecil maka bidang usahnya juga relative kecil Perputaran Total Aktiva = Penjualan Netto Total Aktica Rasio ini menunjukan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva untuk menciptakan penjualan, yang menunjukkan rata rata tiap rupiah (nilai mata uang) menghasilkan pendapatan Contoh : Suatu perusahaan dalam tahun 2012 telah menghasilkan penjualan bersih mencapai Rp ,00 sedangkan total aktiva mencapai Rp ,00 Dari contoh diatas, maka besarnya tingkat perputaran total aktiva adalah : Perputaran Total Aktiva = = 2 X Yang mengandung makna bahwa rata rata tiap rupiah dari aktiva menghasilkan penjualan/pendapatan Rp.2 ( dua rupiah ) Dari gambaran tersebut diatas, jika penjualan lebih besar seumpama Rp akan dihasilkan Turnovernya 2,4 X dan seterusnya semakin besar penjualan tanpa adanya tambahan aktiva, maka turnover semakin besar dan akan menghasilkan rata rata dari tiap rupiah penggunaan aktiva semakin besar. Dengan semakin tingginya rata rata yang dihasilkan menunjukan pula bahwa aktivitas perusahaan semakin tinggi; dan tentunya akan menghasilkan laba yang lebih tinggi sebab perolehan laba sangat ditentukan oleh besarnya volume penjualan. Hal demikian selaras dengan analysa Break Even Poin bahwa semakin besar penjualan maka semakin besar pula keuntungan / laba A. Perusahaan Industri Perusahaan Industri yaitu perusahaan yang kegiatannya menghasilkan suatu produk yang siap untuk dijual dengan melalui suatu proses yang mengubah bahan mentah menjadi barang yang siap untuk dijual Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang manufactur / pabrikase secara umum memiliki 3 (tiga) macam persediaan, dengan rumus tingkat perputarannya sebagai berikut : Halaman 3

4 Perputaran Biaya Bahan Baku = Biaya Bahan Baku yang dipakai Rata rata persediaan bahan baku Rasio ini menunjukkan berapa kali biaya bahan baku berputar dalam satu periode (satu tahun) Dengan diketahuinya tingkat perputaran, maka selanjutnya dapat diketahui kebutuhan dana yang harus disiapkan untuk tiap periode. Contoh : - Biaya Bahan Baku Rp ,00 dengan tingkat perputaran 60 X Dari contoh ini maka periode tiap putaran = 360 / 60 = 6 hari Kebutuhan dana = / 60 = Rp Disimpulkan : tiap tiap 6 hari dibutuhkan dana Rp Perputaran Barang Dalam Proses = Harga Pokok Produksi Rata-rata persediaan brg dlm proses Rasio ini menunjukkan berapa kali biaya produksi berputar dalam satu periode (satu tahun) Dengan diketahuinya tingkat perputaran, maka selanjutnya dapat diketahui kebutuhan dana yang harus disiapkan untuk tiap periode tersebut Contoh : - Biaya Bahan Baku Rp ,00 dengan tingkat perputaran 90 X Dari contoh ini maka periode tiap putaran = 360 / 90 = 4 hari Kebutuhan dana = / 90 = Rp Disimpulkan : tiap tiap 4 hari dibutuhkan dana Rp Perputaran Barang Jadi = Harga Pokok Penjualan Rata rata persediaan barang Jadi Rasio ini menunjukkan berapa kali harga pokok penjualan berputar dalam satu periode (satu tahun) Dengan diketahuinya tingkat perputaran, maka selanjutnya dapat diketahui dana yang melekat pada produk jadi tersebut Contoh : - Harga Pokok Penjualan Rp ,00 dengan tingkat perputaran 72 X Halaman 4

5 Rata Rata Hari Persediaan = 360 hari Perputaran Barang Jadi Dari contoh ini maka periode tiap putaran = 360 / 72 = 5 hari Rata rata produk terjual = / 72 = Rp Disimpulkan : tiap tiap 5 hari rata rata terjual produk dengan harga pokoknya Rp ,- Dari illustrasi tersebut diatas bahwa kebutuhan dana operasional yang sebenarnya harus disiapkan adalah pada saat pengadaan bahan baku dan biaya biaya penyelesaian produk (produk dalam proses) sedangkan pada produk jadi tidak diperlukan dana karena hanya menjual produk Analysa : Berdasarkan contoh tersebut diatas kebutuhan dana dapat dihitung sebagai berikut : a. Kebutuhan dana untuk pengadaan bahan baku rata rata Rp per 6 hari b. Kebutuhan dana penyelesaian produk rata rata Rp per 4 hari Dari kedua perhitungan di atas, kebutuhan dana minimum untuk selama 24 hari (6x4) adalah :sebanyak 6 x Rp = Rp Atau analisa dapat juga dihitung selama 12 hari yaitu 3 periode untuk Bahan Baku dan 2 periode untuk biaya produk dalam proses dengan total biaya Rp Jika digunakan cara kedua maka rincian kebutuhan dana dapat diuraikan : Kebutuhan dana = Rp Biaya Bahan Baku = Rp Tenaga Kerja & BOP = Rp Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan dana minimum untuk selama 12 hari sebesar Rp Secara kontinyu dana sebesar Rp untuk selama kegiatan 12 hari harus selalu tersedia. Dana untuk 12 hari pertama itu mutlak harus tersedia dari kas yang ada,dan juga mungkin untuk beberapa periode kegiatan Halaman 5

6 masih harus dibiayai dari kas yang tersedia Tetapi untuk periode berikutnya setelah perusahaan melakukan transaksi penjualan maka kegiatan dapat dibiayai dari kas masuk hasil penjualan produk, baik yang berasal dari penjualan tunai maupun penerimaan piutang (hasil penjualan secara kredit). Selanjutnya untuk peningkatan hasil produksi kekurangan dana dapat diperoleh dari kas yang tersedia (kelebihan kas) dan dapat pula diperoleh dengan cara melakukan pinjaman. Jika perusahaan berskala besar pinjaman dengan menerbitkan obligasi, atau emisi saham dan jika hal demikian tidak dapat terwujud maka perusahaan harus melakukan pinjaman ke lembaga keuangan. Namun dalam penarikan dana ini perlu perhiungan yang matang, jangan sampai menerima pinjaman menjadikan rate of return menurun Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih Rata rata Piutang Rasio ini menunjukkan berapa kali piutang berputar dalam satu periode (satu tahun) Dengan diketahuinya tingkat perputaran, maka selanjutnya dapat diketahui dana yang melekat pada piutang tersebut Contoh : - Penjualan Kredit (bersih) Rp ,00 Rata rata Piutang Rp Tingkat perputaran piutang = = 20 X Hari rata rata pengumpulan Piutang = 360 hari Tingkat Perputaran Piutang Berdasarkan contoh diatas, maka lamanya rata rata pengumpulan piutang adalah : 360 hari / 20 = 18 hari Yang mengandung makna bahwa tiap 18 hari piutang terkumpul sebesar Rp Hari rata rata pengumpulan piutang selalu berhubungan erat dengan turnover, karena dengan diketahui hari rata rata pengumpulan piutang maka tingkat efektifitas dari penjualan yang dilakukan secara kredit dapat dihitung. Karena semakin tinggi turnover maka semakin pendek hari rata rata pengumpulan piutangnya dan hal ini dapat mengurangi resiko atas piutang. Sebaliknya rendahnya turnover akan menghasilkan hari rata rata Halaman 6

7 pengumpulan piutang semakin panjang yang mengandung makna bahwa penerimaan pembayaran dari debitur terasa lamban dan dapat mengakibatkan semakin tingginya resiko atas penerimaan piutang Disamping itu hari rata rata pengumpulan piutang juga dapat digunakan sebagai estimasi penerimaan manakala perusahaan menyusun budget dari sektor penerimaan. B. Perusahaan Dagang Yaitu suatu perusahaan yang membeli produk, kemudian menjualnya kembali tanpa adanya proses perubahan bentuk. Dalam perusahaan ini hanya terdapat satu macam persediaan yang biasa disebut persediaan barang dagangan. Tingkat Perputaran Barang Dagang = Harga Pokok Penjualan Rata rata persediaan barang dagang Rasio ini menunjukkan berapa kali harga pokok penjualan berputar dalam satu periode (satu tahun) Dengan diketahuinya tingkat perputaran, maka selanjutnya dapat diketahui dana yang melekat pada barang dagangan tersebut Rata Rata Hari Persediaan = 360 hari Perputaran Barang Dagangan Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih Rata rata Piutang Hari rata rata pengumpulan Piutang = 360 hari Tingkat Perputaran Piutang C. Perusahaan Jasa Yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa; oleh karenanya dalam perusahaan initidak memiliki persediaan barang. Dengan demikian turnover yang ada diantaranya: Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih Rata rata Piutang Hari rata rata pengumpulan Piutang = 360 hari Tingkat Perputaran Piutang Halaman 7

8 KESIMPULAN Analisa turnover adalah suatu hasil kerja dengan menganalisa kegiatan yang telah terjadi pada periode tertentu berdasarkan sumber data yang berasal dari laporan keuangan. Dengan menggunakan formula yang berlaku secara umum. Oleh karena analisa ini dibuat tiap periode maka akan terjadi perbedaan hasil analisa dari tahun ke tahun berikutnya. Manfaat dari analisa turnover diantaranya: 1. Dengan membandingkan turnover tahun sekarang dengan tahun yang lalu, maka akan diketahui perkembangan aktivitas perusahaan; apakah aktivitas meningkat atau menurun. 2. Dengan diketahuinya turnover maka dapat dihitung kebutuhan dana yang effektip dalam melaksanakan kegiatan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Fahmi Irham,2011, Analisa Laporan Keuangan, Bandung, Alfabeta. Husnan Suad Husnan dan Enny Puiastuti, 1994, Dasar Dasar Manajemen Keuangan, Yogyakarta UPP AMP YKPN. Riyanto Bambang 2001,Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan Yogyakarta BPFE AMP YKPN. Sartono Agus 2001, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Jogyakarta BPFE. Halaman 8