HOME. Penyerapan tenaga kerja lulusan SMK rendah? Supply Side. Pertumbuhan ekonomi Peningkatan investasi Jumlah lapangan kerja sedikit 13,66%

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HOME. Penyerapan tenaga kerja lulusan SMK rendah? Supply Side. Pertumbuhan ekonomi Peningkatan investasi Jumlah lapangan kerja sedikit 13,66%"

Transkripsi

1 0/08/00 Sidang Tugas Akhir PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA PENYELARASAN ANTARA PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DENGAN DUNIA KERJA MELALUI ALIGNMENT INDEX (STUDI KASUS : SMKN SURABAYA) Oleh : Alfin Warist Kh. ( ) Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc. Ko-Pembimbing: Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 00 HOME PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTA PERANCANGAN MODEL IMPLEMENTASI MODEL HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI KESIMPULAN DAN SARAN HOME PENDAHULUAN PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTA PERANCANGAN MODEL Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan IMPLEMENTASI MODEL HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI Ruang Lingkup Penelitian Manfaat KESIMPULAN DAN SARAN Pengangguran Latar Belakang SD/kurang SMA DIPLOMA,9%,% SMP SMK UNIVERSITAS,08% Penyerapan tenaga kerja lulusan SMK rendah? Supply Side Demand Side Ketidakselarasan Penyerapan Rendah Pertumbuhan ekonomi Peningkatan investasi Jumlah lapangan kerja sedikit,66% 7,6%,9%,%,0% 9,9% 8,7%,0%,78% Penyelarasan Program Pilihan Presiden Kuantitas Kualitas Lokasi Waktu Kajian Pengukuran Kinerja Penyelarasan Alignment Index (AI)

2 0/08/00 Perumusan Masalah Tujuan Bagaimana membuat model pengukuran kinerja penyelarasan antara pendidikan SMK dengan dunia kerja Mengidentifikasi dimensi penyelarasan dan mendefinisikannya. Membuat rumus Alignment Index (AI) yang dapat mengukur kinerja penyelarasan pendidikan SMK dengan dunia kerja berdasarkan empat dimensi yaitu kuantitas, kualitas, lokasi, dan waktu. Bagaimana menerapkan model untuk mengetahui kondisi penyelarasan pada level tertentu Mengimplementasikan model Alignment Index (AI) untuk mengukur kinerja penyelarasan pendidikan SMK dengan dunia kerja pada periode waktu, bidang keahlian, dan pada level tertentu. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan rumus AI dalam mengukur tingkat keselarasan. Batasan Asumsi diimpelementasikan untuk mengukur kinerja penyelarasan dengan studi kasus di SMKN Surabaya. Program studi keahlian yang ditelusuri adalah Elektronika Komunikasi (EK), Listrik Industri (LI), Teknik Permesinan, Teknik Mekanik Otomotif (MO), Kimia Industri (KI), dan Analis Kimia (). Pencatatan status lulusan dilakukan di setiap akhir triwulan, yaitu triwulan I di akhir September, triwulan II di akhir Desember, triwulan III di akhir Maret, dan triwulan IV di akhir Juni. Status lulusan sebagai karyawan, pengangguran, ataupun mahasiswa akan diakui jika status tersebut diperoleh seminggu sebelum pencatatan di tiap triwulan dilakukan. tidak berhasil ditelusuri statusnya dalam tracer study diasumsikan sebagai untraceable dan tidak dimasukkan dalam perhitungan Alignment Index (AI). Manfaat ini menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan keselarasan antara pendidikan SMK dengan dunia kerja dan menjadi referensi studi tentang link and match bagi dunia pendidikan dan dunia kerja. TINJAUAN PUSTA Link and Match Hasil pengukuran kinerja penyelarasan lulusan SMK dengan dunia kerja akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakankebijakan terkait pembangunan sistem pendidikan SMK dan sistem ketenagakerjaan. Konsep Penyelarasan Pengukuran Kinerja pengukuran kinerja akan menjadi rekomendasi bagi kajian selanjutnya untuk mendesain model yang bersifat generik

3 0/08/00 Robst (007) Sloane dalam Robst (006) Link and Match Penyelarasan (match) sebagai kesesuaian pendidikan atau bidang studi yang dimiliki oleh pekerja dengan pekerjaan yang dijalani sekarang. Pekerja yang termasuk dalam kategori mismatched adalah mereka yang yang level pendidikannya sesuai tapi jenis pendidikannya tidak sesuai dengan pekerjaannya. Alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara terukur Alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem. Suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja atau komponen-komponennya bereaksi. Studi Potensi Industri di SMK (009) Penciptaan hubungan yang sinergis antara sistem pendidikan nasional dengan sistem ketenagakerjaan. Tamin dalam Hidayati (008) Nasution dan Baihaqi (007) Tahapan Penyusunan Pembagian Jenis Umum Pengaruh Waktu Statis Output Identifikasi Variabel Penyusunan variabel dan parameter yang nantinya akan digunakan dalam model Penyusunan Fisik Matematis Dinamis Statis Dinamis Analitis Numerik Mentransfer parameter dalam model (bisa berwujud simulasi software, prototyping, dll.) Validasi Uji performansi model dengan percobaan numerik, rich picture diagram, dan observasi real system Aplikasi Aplikasi model pada objek amatan Gambar. Tahapan Penyusunan (Sumber : Wirjodirjo dalam Novitasari, 00) Konsep Penyelarasan Pengukuran Kinerja Armstrong dan Baron dalam Armstrong (000) Pengukuran adalah sebuah konsep yang penting dalam manajemen performansi. Pengukuran mampu mengidentifikasi kapan sesuatu hal dikatakan baik dan tidak baik sehingga tindakan korektif dapat dilakukan. Brumbrach dalam Armstrong (000) Performance atau kinerja adalah perilaku dan hasil. Gambar. Konsep Penyelarasan (Sumber : Tim Penyelaras, 00) Anthony, Banker, Kaplan, dan Young Pengukuran Kinerja adalah kegiatan mengukur performansi sebuah aktivitas atau segenap value chain.

4 0/08/00 PERANCANGAN MODEL Identifikasi Kondisi Eksisting Supply Side Identifikasi Kondisi Eksisting Supply Side Demand Side 0 tahun di tempat yang sesuai di lokasi yang sesuai tahun tahun tahun tahun kemudian kemudian kemudian kemudian u Identifikasi Dimensi dan Definisi Penyelarasan Supply Side Demand Side SUPPLY Lulusan SMK tahun ke-t di tempat yang sesuai di luar lokasi di tempat yang tidak sesuai di lokasi yang sesuai di tempat yang tidak sesuai di luar lokasi Identifikasi Variabel dan Parameter Supply Side Demand Side Wirausaha Setengah Pengangguran 6 Menyusun Konseptual Tidak bekerja Bukan Angkatan Kerja (B) 7 7. Menyusun Matematis Pengangguran Terbuka Gambar. Lulusan SMK Menurut Status 7. Identifikasi Kondisi Eksisting Demand Side Kondisi Demand Lebih Kecil dari Supply (D < S) DEMAND Diisi oleh lulusan SMK (tahun tertentu) yang sesuai dan lokal Diserap oleh lulusan SMK (tahun tertentu) yang sesuai dan non-lokal Demand yang tidak II Daerah II menggambarkan demand atau kesempatan kerja yang tidak. Lapangan kerja tahun ke-t Diserap oleh lulusan SMK (tahun tertentu) yang tidak sesuai dan lokal Diserap oleh lulusan SMK (tahun tertentu) tidak sesuai dan non-lokal tidak tertampung I III terserap di dunia kerja Diserap oleh lulusan non-smk (tahun tertentu) dan lokal Demand yang Diserap oleh lulusan non-smk 6 (tahun tertentu) dan non-lokal Gambar. Lapangan Pekerjaan yang Diserap oleh Lulusan Daerah I menggambarkan lulusan yang tidak tertampung atau tidak terserap. Daerah III merupakan daerah irisan yang mempunyai dua definisi Kondisi Demand Lebih Kecil dari Supply (D < S) Kondisi Demand Lebih Besar dari Supply (D > S) Demand yang tidak Semua demand Semua demand tidak tidak tertampung terserap di dunia kerja Semua Lulusan tidak tertampung tidak tertampung di dunia kerja terserap Semua Lulusan terserap Demand yang Demand yang Semua demand tidak Semua lulusan tidak tertampung

5 0/08/00 Kondisi Demand sama dengan Supply (D = S) Demand yang tidak Kuantitas Dimensi Penyelarasan Jumlah kebutuhan tenaga kerja yang diminta oleh dunia kerja yang juga merepresentasikan jumlah lulusan yang terserap sebagai tenaga kerja di dunia usaha dan dunia kerja. tidak tertampung terserap di dunia kerja Demand yang Semua demand Semua demand tidak Semua Lulusan terserap Kualitas Lokasi Berbagai jenis kompetensi yang diperlukan untuk sebuah jabatan atau posisi di pekerjaan yang dimiliki sehingga akan menjawab apakah lulusan bekerja sesuai dengan bidangnya atau tidak. Setiap daerah mempunyai karakteristik dan potensi daerah yang berbeda sehingga kebutuhan terhadap tenaga kerja baik jumlah maupun jenis kompetensinya akan berbeda pula di setiap level. Semua lulusan tidak tertampung di dunia kerja Waktu Kebutuhan tenaga kerja baik jumlah maupun jenis kompetensi yang berbeda-beda setiap waktu. Variabel Parameter Supply Side memutuskan untuk menjadi angkatan kerja (economically active) Demand Side terserap sebagai karyawan (employee) atau wirausahawan (enterprenuer) Waktu (i) Pengukuran kinerja penyelarasan dilakukan di periode waktu apa. Kualitas/ Kompetensi (j) Pengukuran kinerja penyelarasan dilakukan untuk bidang keahlian apa. Lokasi Pengukuran kinerja penyelarasan dilakukan pada level lokasi apa. Total Lulusan = Angkatan Kerja + Bukan Angkatan Kerja Angkatan Kerja = bekerja + yang belum bekerja Bukan Angkatan Kerja = sedang sekolah + akan melanjutkan sekolah Konseptual Matematis SUPPLY Lulusan SMK tahun ke-t di tempat yang sesuai di lokasi yang sesuai pada tahun (t+u) di tempat yang sesuai di luar lokasi pada tahun (t+u) di tempat yang tidak sesuai di lokasi yang sesuai pada tahun (t+u) di tempat yang tidak sesuai di luar lokasi pada tahun (t+u) Wirausaha pada tahun (t+u) Alignment Index (AI) Penyelarasan Diserap oleh lulusan SMK tahun (t-u) yang sesuai dan lokal Diserap oleh lulusan SMK tahun (t-u) yang sesuai dan non-lokal DEMAND Lapangan Kerja tahun ke-t Definisi Alignment Index (AI) adalah sebuah indeks yang mengukur seberapa besar penyelarasan yang telah dicapai antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Setengah Pengangguran pada 6 tahun (t+u) Tidak bekerja (t+u) 7 Bukan Angkatan Kerja 7. (B) pada tahun(t+u) Pengangguran Terbuka 7. pada tahun (t+u) Pemenuhan Fulfillment Index (FI) Diserap oleh lulusan SMK tahun (t-u) yang tidak sesuai dan lokal Diserap oleh SMK tahun (t-u) yang tidak sesuai dan nonlokal AI = (Jumlah lulusan sedang bekerja + sedang berwirausaha) (Jumlah lulusan yang berniat bekerja + berniat berwirausaha) Gambar. Konseptual Alignment Index

6 0/08/00 Rumus Alignment Index (AI) Interpretasi Matematis t AI ijk = n t a= W p,c,l n t a= EA i t AI ijk t W p,c,l EA i t = AI yang diukur di triwulan ke-i sejak kelulusan pada tahun kelulusan-t, untuk bidang keahlian-j, pada level lokasi pengukuran kinerja penyelarasan-k = lulus pada tahun-t, yang bekerja pada triwulan ke-i, dengan kompetensi yang sesuai, dan juga lokasi yang sesuai = lulus pada tahun-t dan memutuskan menjadi angkatan kerja pada triwulan ke-i Interpretasi Nilai Alignment Index (AI) berkisar antara 0 sampai dengan. Semakin mendekati satu () menunjukkan tingkat penyelarasan yang semakin baik, sebaliknya semakin mendekati nol (0) menunjukkan tingkat penyelarasan yang semakin tidak baik atau buruk. Tabel.6 Contoh Interpretasi Rumus AI untuk i = i = triwulan ke-i sejak kelulusan (i =,,, ) j = bidang keahlian k = level lokasi pengukuran kinerja penyelarasan (k =,,) a = program keahlian yang ada dalam bidang keahlian-j n = jumlah program keahlian dalam bidang keahlian-j p = periode mulai bekerja sesuai dengan level-i (p=,, ) c = kompetensi sesuai atau tidak (c = atau 0) l = lokasi tempat kerja sesuai dengan level k (l =,,) IMPLEMENTASI MODEL Pengumpulan Data Awal Tracer Study Pengumpulan Data Lanjutan Tracer Study Hasil Tracer Study Penggunaan / Perhitungan AI Kondisi Database Lulusan SMKN Surabaya Tabel. Daftar Kebutuhan Data dan Kondisinya di Lapangan Kondisi No. Jenis Data Sumber Tidak Keterangan Lengkap Kurang Ada Profil kompetensi lulusan Kurikulum v Jumlah lulusan tiap program studi Tata Usaha v keahlian Jumlah lulusan yang bekerja, Pencatatan hanya dilakukan pada satu titik BKK v menganggur, dan melanjutkan sekolah waktu sehingga kurang ter-update Pemetaan Lulusan : Pencatatan hanya berdasarkan siswa yang Posisi, Jumlah Jam Kerja, Tempat BKK v melapor dan yang mendapatkan kerja dari Kerja, Waktu Tunggu untuk lowongan yang tersedia di BKK mendapatkan first job Nama lulusan dan alamat untuk tiap BKK dan Bag. v program studi keahlian Pendidikan Validasi 6 Nomor telepon Tata Usaha v 7 Nomor Handphone BKK v Tata Usaha hanya mengarsipkan nama lulusan, alamat, nomor induk, tanggal dan tempat lahir BKK tidak membuat database, hanya dicatat secara manual, dan nomor banyak yang tidak update Pertanyaan dan untuk memperoleh informasi tentang status lulusan, bekerja atau tidak bekerja dengan alasan apa Pertanyaan,, dan untuk memperoleh informasi apakah pekerjaan yang dimiliki sesuai kompetensi, waktu, dan lokasinya. PERTANYAAN TRACER STUDY LULUSAN SMK A. Identitas. Nama :. Jenis Kelamin :. Lulusan tahun :. Jurusan :. Alamat : 6. No. Telp/HP : B. Pekerjaan. Apakah Anda sudah bekerja?. Jika sudah bekerja, apakah Anda bekerja sebagai karyawan atau wirausaha?. Jika Anda berwirausaha, apa jenis usaha Anda dan sejak kapan Anda berwirausaha?. Jika sudah mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan, Apakah pekerjaan yang sekarang adalah pekerjaan pertama Anda? a. Jika ya, di industri apakah Anda bekerja? menduduki jabatan apa? apakah Anda bekerja sebagai fully employed atau under employed (dilihat dari jam kerja)? b. Sejak bulan dan tahun berapa Anda bekerja di industri tersebut? c. Jika ini bukan pekerjaan pertama Anda, apakah pekerjaan pertama Anda? sebagai wirausaha atau karyawan? Jika bekerja sebagai karyawan, di industri apa dan menduduki jabatan apa? sejak kapan pekerjaan pertama itu dilakukan dan sampai kapan?. Jika belum mendapatkan pekerjaan, apakah alasannya? a. Melanjutkan sekolah? b. Menjadi Ibu Rumah Tangga? c. Aktivitas lain? Hasil Tracer Study Tabel. Rekapitulasi Hasil Tracer Study Menurut Sumber Info Tidak dapat Jumlah Info Tidak No. Program Studi Keahlian Info Langsung % % dihubungi & % Lulusan Langsung Tidak ada info Elektronika Komunikasi 7,88% 7,88% 6,% Listrik Industri 8,8% 9,6% 9,6% Teknik Permesinan 6 86,89% 6,6% 6,6% Teknik Mekanik Otomotif 7 87,0% 9,68%,% Kimia Industri 60 90,00% 6,67%,% 6 Analisis Kimia 8 87,0%,% 9,8% TOTAL ,8% 8,89% 7 6,0% Hasil Tracer Study secara Total 9% 6% Info Langsung Info Tidak Langsung 8% Tidak dapat dihubungi & Tidak ada info Gambar. Hasil Tracer Study secara Total 6

7 0/08/00 Lampiran. Rekapitulasi Hasil Tracer Study untuk Lulusan Elektonika Komunikasi Hasil Tracer Study Tabel. Rekapitulasi Menurut Status Lulusan Elektonika Komunikasi Triwu lan Karyawan Wirausahawan Penganggur an Total B Akan Total B Pada triwulan I,II, dan III (s/d akhir Maret 00) tercatat sebagai pekerja di Surabaya TV. Pada triwulan IV (April-Juni 00) tercatat sebagai pekerja di Lintas Artha AP di triwulan I = /07 (,%) AP di triwulan I = /07 (9,8%) I 9 0 II III IV Tabel.6 Rekapitulasi Menurut Status Lulusan Listrik Industri B Triwula Total Total B n Penganggur Akan an Karyawan Wirausahawan I II 7 9 III 7 9 IV 7 9 Tabel.7 Rekapitulasi Menurut Status Lulusan Teknik Permesinan B Triwula Total Total B n Penganggur Akan an Karyawan Wirausahawan I II III IV Hasil Tracer Study Tabel.8 Rekapitulasi Menurut Status Lulusan Mekanik Otomotif B Triwulan Penganggur Total Total B Akan Karyawan Wirausahawan an I II III 6 0 IV 6 0 Tabel.9 Rekapitulasi Menurut Status Lulusan Kimia Industri B Triwulan Total Total B Penganggur Akan an Karyawan Wirausahawan I II III IV Tabel.0 Rekapitulasi Menurut Status Lulusan Analis Kimia B Triwulan Penganggur Total Total B Akan Karyawan Wirausahawan an I II 6 0 III 6 0 IV Hasil Tracer Study Triwulan Tabel. Rekapitulasi Total Menurut Status Lulusan Karyawan Wirausahawan Pengangguran Total B Akan I II III IV Dari 68 lulusan yang bekerja di triwulan I, 89,9% terserap di bulan ke-0. Hal ini menunjukkan tingkat penyerapan yang tinggi. Jumlah lulusan yang berwirausaha sedikit sekali Pengangguran berfluktuasi di tiap triwulan dan meningkat di triwulan IV. Total lulusan yang menjadi bukan angkatan kerja meningkat di triwulan IV. Keterangan : Triwulan I (Awal Juli-Akhir September 009) Triwulan II (Awal Oktober-Akhir Desember 009) Triwulan III (Awal Januari-Akhir Maret 00) Triwulan IV (Awal April-Akhir Juni 00) Total B Pada triwulan I,II, dan III (s/d akhir Maret 00) tercatat sebagai pekerja di Surabaya TV. Pada triwulan IV (April- Juni 00) tercatat sebagai pekerja di Lintas Artha Pemetaan Lulusan Kompetensi sesuai atau tidak (sesuai =, tidak = 0) Lokasi bekerja di provinsi Jatim (), Luar Jatim nasional (), luar negeri () Individual Assesment (Subjective Measure) Kompetensi Keahlian Objective Measure dengan membandingkan Program Studi Keahlian (actual major) dengan poisisi pekerjaan (current occupation) Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian (Dasar Kompetensi Kejuruan) Kompetensi Keahlian Teknologi dan Rekayasa Elektonika Teknik Audio Video 7

8 0/08/00 Dasar Kompetensi Kejuruan Matriks Pemetaan Lampiran 8. Kompetensi Keahlian Tabel. Elektronika Komunikasi Tabel. Mekanik Otomotif Tabel. Listrik Industri Tabel. Kimia Industri Tabel.Teknik Permesinan Tabel.6 Analis Kimia i = periode waktu pengkuran pada triwulan ke-i sejak 009 k = level lokasi pengukuran Tabel.7 Matriks Pemetaan Total Matriks Pemetaan t AI ijk = n t a= W p,c,l n t a= EA i Perhitungan AI Tabel.9 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Alignment Index dengan Menggunanakan Asumsi Untraceable Pada level lokasi pengukuran (Jatim), jumlah lulusan yang terserap dengan bidang keahlian yang sesuai meningkat di triwulan I dan II, kemudian menurun di triwulan IV. Pada level lokasi pengukuran (luar Jatim tapi masih nasional) jumlah lulusan yang terserap dengan bidang keahlian yang sesuai meningkat sampai triwulan IV. Tabel.Rekapitulasi Hasil Perhitungan Alignment Index dengan Mengabaikan Asumsi Untraceable AI Total = AI,, + AI,, + AI,, Perhitungan AI Tabel.9 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Alignment Index dengan Menggunanakan Asumsi Untraceable Kesimpulan. Alignment Index (AI) yang dihasilkan mengakomodasi empat dimensi penyelarasan yang mengacu pada kerangka kerja penyelarasan yaitu : dimensi kuantititas, dimensi kualitas atau kompetensi, dimensi lokasi, dimensi waktu.. AI yang dihasilkan adalah model matematis dengan rumus seperti yang tertera di persamaan (). AI menghitung seberapa besar lulusan yang terserap di triwulan ke-i sejak kelulusan pada tahun kelulusan-t, sesuai dengan bidang keahlian-j, dan sesuai dengan level lokasi pengukuran kinerja penyelarasan-k.. Data yang digunakan untuk implementasi model AI didapatkan dari tracer study dengan wawancara lewat telepon dan sms. Hasil tracer study menunjukkan bahwa 9,7% dari total lulusan dapat ditelusuri. 8

9 0/08/00 > Kesimpulan. Implementasi model AI di SMKN Surabaya menghasilkan nilai AI untuk level lokal Jawa Timur (0,6) lebih besar dibandingkan nilai AI untuk level non-lokal tapi masih dalam negeri (0,9). Hasil ini juga sama untuk periode pengukuran lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa lulusan lebih banyak terserap di daerah Jawa Timur. Nilai AI akan semakin besar apabila periode pengukuran bertambah lama namun untuk nilai AI di triwulan IV (0,) lebih kecil dibandingkan nilai AI di triwulan I (0,6) dan II (0,7). Hal ini disebabkan oleh adanya lulusan yang pada triwulan I terserap sebagai tenaga kerja namun pada triwulan IV harus menganggur akibat kontrak kerja tidak diperpanjang.. Berdasarkan hasil implementasi model di SMKN Surabaya diperoleh interpretasi dari perhitungan AI yaitu : Apabila menunjukkan bahwa lulusan lebih banyak terserap di lokal provinsi dibanding luar provinsi tapi masih nasional pada triwulan I sejak kelulusan pada tahun 009. Kesimpulan Apabila AI ,, + AI,, > AI,, menunjukkan bahwa lulusan lebih banyak terserap di dalam negeri (lokal dan non-lokal nasional) dibandingkan di luar negeri pada triwulan I sejak kelulusan pada tahun 009. Hasil penambahan dari AI,,, AI,,,dan AI,, akan menghasilkan AI total yang menginterpretasikan di lokasi manapun lulusan terserap, lulusan akan dikategorikan dalam kategori selaras. 6. Berdasarkan hasil implementasi model AI di SMKN Surabaya, database lulusan yang tidak update dapat menghambat proses implementasi model, penyelenggaraan kurikulum Spektrum yang lebih mengarah pada spesialisasi kompetensi keahlian kurang aplikatif, adanya sistem kerja kontrak dan outsourcing yang menjadi salah satu penyebab nilai AI pada triwulan IV (setahun setelah kelulusan) menurun dari triwulan sebelumnya pada level lokal (Jawa Timur). No. Aspek Kekuatan Kelemahan Konsep penyelarasan Dimensi penyelarasan Variabel model Parameter model Ketersediaan data untuk implementasi 6 Keakuratan 7 Kepraktisan Kesimpulan 7. Kekuatan dan Kelemahan AI yang dirancang dapat diketahui setelah model diimplementasikan, berikut kekuatan dan kelemahan model AI yang ditemukan : AI mengakomodasi empat dimensi penyelarasan yaitu dimensi kuantitas, kualitas/kompetensi, lokasi, dan waktu yang diwakili oleh varibel dan parameter model Variabel AI telah mewakili supply side dan demand side juga mewakili dimensi kuantitas dalam penyelarasan Parameter AI telah mewakili dimensi kualitas/kompetensi, lokasi, dan waktu baik dari supply side maupun demand side. AI cukup akurat dalam melakukan pengukuran kinerja penyelarasan dilihat dari segi parameter yang membatasi seperti : periode pengukuran dengan satuan terkecil bulanan, pengaktegorian selaras berdasarkan pada program studi keahlian, dan level lokasi pengukuran kinerja penyelarasan dari provinsi, nasional, dan internasional AI hanya mengakomodasi seberapa besar tingkat penyerapan lulusan tidak mengakomodasi seberapa besar tingkat pemenuhan demand. AI membutuhkan data yang akurat dan update terkait dengan kondisi atau status lulusan, sedangkan pola dan karakteristik data di lapangan kurang mendukung Keakuratan akan mengalami trade off dengan kepraktisan sehingga periode pengukuran dengan satuan terkecil bulanan juga meyebabkan ketidakpraktisan dalam pencatatan dan penelusuran lulusan Saran. Penelitian selanjutnya : merancang model pengukuran kinerja penyelarasan yang lebih komprehensif, Mengembangkan indikator lain seperti Fulfillment Index (FI), Mencari alternatif metode penggalian data lainnya selain tracer study, Implementasi sebaiknya tidak hanya di satu SMK.. SMKN Surabaya : menempatkan petugas ahli non-guru di BKK, membuat Standard Operation Procedure (SOP) yang lebih baik untuk pengisian dan pencatatan kartu kuning, lebih menggalakkan kewirausahaan baik melalui teori di kelas, praktek di lapangan, lomba, pelatihan, dan lain-lain. Mengembangkan metode pencatatan lainnya yang lebih efektif dan efisien seperti menggunakan metode lain seperti penggunaan website yang dapat diakses oleh semua lulusan. Adika, I Nyoman. 00. Perkembangan Wilayah Pinggiran Kota Metropolitan Surabaya dan Mobilitas Tenaga Kerja Kasus Kabupaten Sidoarjo. Disertasi S- tidak diterbitkan. Universitas Gadjah Mada. Armstrong, M Performance Management : key strategies and practical guidelines Second Edition. London : Kogan Page Limited. Bacal, R Performance Management. McGraw Hill, Inc. Badan Penelitian dan Pengembangan Jawa Tengah Penelitian tentang Keterkaitan Pendidikan dan Penyediaan Lapangan Kerja di Jawa Tengah. <URL: an008/b_keterkaitan%0%0pendidikan%0dan%0% 0lapangan%0kerja.pdf>. Diakses : 09 Januari 00. BPS Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha. <URL: daftar=&id_subyek=&notab=8>. Diakses : 9 Januari 00. BPS. 00. Berita Resmi Statistik No./0/Th. XIII. BSNP Panduan Umum KTSP. <URL: Diakses : 8 Juni 00. Data Statistik. 00. Tenaga Kerja. <URL: Diakses : Januari 009 Depdiknas Gambaran Umum Indikator Pendidikan. <URL: 08/tbl_0i.pdf>. Diakses : 9 Januari 00. Depdiknas Gambaran Umum Keadaan SMK Tiap Provinsi. Daftar Pustaka <URL: Diakses : 9 Januari 00. Depdiknas Rencana Strategi Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas Sistem Pendidikan Nasional. <URL: e_sispen>. Diakses : Desember 009. Direktorat Pembinaan SMK Studi Pasar Kerja Indonesia dan Sekitarnya untuk Lulusan SMK. Direktorat Pembinaan SMK Studi Potensi Industri di SMK. Direktorat Pembinaan SMK Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. <URL: ikulum/skkd%0smk/skkd&s=&r=>. Diakses : 8 Juni 00. Joesoef, Jose R., Muawanah, Umi., dkk Peran SMK dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Daerah : Sebuah Analisis Makroekonomika. <URL: SMK-dalam-Mendukung-Pertumbuhan-Ekonomi- Daerah?secret_password=&autodown=pdf>. Diakses : Februari 00. Hidayati Aanalisis Rantai NIilai untuk Mengetahui Pola Peningkatan Daya Saing Klaster Industri Berbasis Logam di Jawa Timur dengan Pendekatan Sistem Dinamik. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri ITS. Kadin Indonesia Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia <URL: donesia0090.pdf>. Diakses : 0 Januari 00. Kariyasa, Ketut., 00. Perubahan Struktur Ekonomi dan Kesempatan Kerja serta Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia. Daftar Pustaka 9

10 0/08/00 Kompas Pengangguran di Indonesia Masih 0 Persen. Jakarta : Kompas.com. <URL: 7>. Kompas. 00. Program 00 Hari Depdiknas, Baru Program Terealisasi. Jakarta: Kompas.com. <URL: >. Diakses 09 Januari 00. Kompas. 00. Inilah Dua Prioritas Utama Depdiknas di 00. Jakarta : Kompas.com. <URL: >. Diakses : 09 Januari 00. Nasution, A.H. dan Baihaqi, I Simulasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. Novita, D Pengukuran dan Peningkatan Kinerja Sistem Sumber Daya Manusia dengan Menggunakan Konsep Human Resource Scorecard dan Six Sigma (Studi Kasus : PT. Telkom HR Area 0 Jawa Timur). Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri ITS. Novitasari, R. 00. Perancangan Kematangan Sistem Manufaktur Terintegrasi Komputer (Studi kasus: Industri air minum dalam kemasan). Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri ITS. PPM Manajemen Outsourcing. <URL: d=&ved=0ccyqfjae&url=http%a%f%fwww.pp m- manajemen.ac.id%fuploads%fdirfile_research%fpa PER%0OUTSOURCING%0final.doc&rct=j&q=t enaga+outsource&ei=kbstkxtpiraexuvnedq&us g=afqjcnhnmvfoistrizzumchzchewiya&sig =onaimvyazrrjqzhadbw>. Diakses : 0 Juli 00. Robst, J Education and Job Match : The Relatedness of College Major and Work. Economics of Education Review, 6 : Daftar Pustaka ALFIN WARIST KH

Studi Penyelarasan Pendidikan SMA dengan Kesempatan Melanjutkan ke Pendidikan Tinggi dan Peluang Kerja/Wirausaha

Studi Penyelarasan Pendidikan SMA dengan Kesempatan Melanjutkan ke Pendidikan Tinggi dan Peluang Kerja/Wirausaha Studi Penyelarasan Pendidikan SMA dengan Kesempatan Melanjutkan ke Pendidikan Tinggi dan Peluang Kerja/Wirausaha Oleh: R. Sultani Indra Gunawan 2507100001 Pembimbing: Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M. Eng.

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( )

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( ) SIDANG TUGAS AKHIR Oleh : Herry Purnama Sandy (2507 100 110) Dosen Pembimbing 1 : Dr. Maria Anityasari, ST.,ME. Dosen Pembimbing 2 : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan Model Konseptual Pengukuran Kinerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja

Perancangan Model Konseptual Pengukuran Kinerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja Perancangan Model Konseptual Pengukuran Kinerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja Program Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja Direktorat Jendral Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

8 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini akan ditarik kesimpulan dari serangkaian aktivitas penelitian yang telah dilakukan dan saran yang dapat direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya dan

Lebih terperinci

Paramita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.

Paramita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M. ANALISIS EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PENYELARASAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN DUNIA INDUSTRI (STUDI KASUS : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 (SMKN 5) DAN INDUSTRI MANUFAKTUR) JURUSAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA DALAM BENTUK FULFILLMENT INDEX (FI)

PERANCANGAN MODEL PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA DALAM BENTUK FULFILLMENT INDEX (FI) PERANCANGAN MODEL PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA DALAM BENTUK FULFILLMENT INDEX (FI) Muhammad Izzuddin Baihaqi, Patdono Suwignjo, Maria Anityasari Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 31/05/21/Th. VI, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2011 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEBESAR 7,04 PERSEN Jumlah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 64/11/32/Th.XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,89 PERSEN Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

Kerangka Kerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja. Kabinet Indonesia Bersatu II

Kerangka Kerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja. Kabinet Indonesia Bersatu II Kerangka Kerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja Kabinet Indonesia Bersatu II Persentase Pengangguran terhadap PUK Jumlah Penganguran Pendidikan 2008 2009 2010 2011 SD 2.647.006 2.169.572 2.160.665

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah di Bengkel Otomotif Roda 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah di Bengkel Otomotif Roda 4 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah di Bengkel Otomotif Roda 4 Salah satu kebijakan pemerintah tentang sekolah menengah adalah penggalakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dan sampai saat ini

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN Tingkat partisipasi angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR *) FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR *) FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.22/05/64/Th.XVII, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR *) FEBRUARI 2014 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada 2014 mencapai 1.923.968 orang, bertambah

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. xxx/05/21/th. V, 10 Mei 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2010 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI TERENDAH DALAM EMPAT TAHUN

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 No.66/11/72/Th. XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,29 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 74/11/35/Th.XV, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) tahun 2004-2009, salah satu target yang ingin dicapai dalam jenjang pendidikan menengah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *) BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.32/05/64/Th.XVIII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *) Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada 2015 mencapai 1,65 juta orang yang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No.67//72/Th. XVIII, 05 November 205 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 205 AGUSTUS 205: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,0 PERSEN Angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 205 mencapai.384.235 orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,94 PERSEN No. 26/05/14/Th.XVII, 4 Mei 2016 Jumlah angkatan kerja di Riau pada 2016 mencapai 2.978.238 orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN No. 68 /11/17/Th IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 33 /05/76/Th.IX, 5 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI FEBRUARI : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 1,81 PERSEN Pada bulan, jumlah angkatan kerja di Sulawesi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,72 PERSEN No. 28/05/14/Th.XVI, 5 Mei 2015 Jumlah angkatan kerja di Riau pada 2015 mencapai 2.974.014 orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 27/05/82/Th XV, 04 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI : Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 530,7 ribu orang, bertambah 11,7 ribu orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis (dynamics system). Metode

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.37/05/64/Th.XIX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Februari 2016 mencapai 1.650.377 orang,

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.43/05/64/Th.XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Februari 2017 mencapai 1.678.913 orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 31 /05/17/Th IX, 5 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,21 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 No.08/05/62/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 Februari 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,13 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2015*)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2015*) BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.33/05/64/Th.XVIII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2015*) Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Utara pada 2015 mencapai 287 ribu orang yang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 65/11/82/Th XV, 07 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 524,5 ribu orang bertambah 10,9 ribu orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012 No.63/11/72/Th. XV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012 AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 2012 mencapai 1.213.063

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.26/05/72/Th. XX, 05 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,97 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2017 mencapai

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 40/05/21/Th. XI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,03 PERSEN

Lebih terperinci

OCTAREZ ABI IBRAHIM Dosen Pembimbing: Naning Aranti Wessiani S.T,M.M NIP Dosen Co-Pembimbing: Dr.Ir.

OCTAREZ ABI IBRAHIM Dosen Pembimbing: Naning Aranti Wessiani S.T,M.M NIP Dosen Co-Pembimbing: Dr.Ir. OCTAREZ ABI IBRAHIM 2506100120 Dosen Pembimbing: Naning Aranti Wessiani S.T,M.M NIP. 197802072003122001 Dosen Co-Pembimbing: Dr.Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng Sc. NIP. 195810071986011001 Latar belakang Tinjauan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 36/05/35/Th.XIII, 5 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,31 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 29,74

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.29 /05/17/XI, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 sebanyak

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari

Lebih terperinci

w tp :// w ht.b p w s. go.id PERKEMBANGAN INDEKS PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG 2011 2013 ISSN : 1978-9602 No. Publikasi : 05310.1306 Katalog BPS : 6102002 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah

Lebih terperinci

Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN

Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN Software Vensim Simulasi Daya Saing Rantai Nilai Sistem Dinamik Pemodelan Sistem Klaster Industri Makro ergonomi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 28/5/13/Th XX, 05 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,80 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Februari 2017 sebanyak 2,62 juta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pendidikan merupakan salah satu sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pendidikan merupakan salah satu sasaran pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerataan pendidikan merupakan salah satu sasaran pembangunan pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerataan ini meliputi kualitas, efisiensi dan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 30/05/82/Th XVI, 05 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 557,1 ribu orang bertambah 32,6 ribu orang dibanding

Lebih terperinci

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Oleh: Putri Amelia 2508.100.020 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Budisantoso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Selain itu pengangguran terjadi disebabkan karena

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017 No. 29/05/36/Th.XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017 Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2017 sebesar 5,51 juta orang, meningkat sekitar 273 ribu pekerja jika dibandingkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 33/05/35/Th.XIV, 4 Mei 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,14 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 29/05/12/Th. XIX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,49 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD TESIS ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD Prof. Ir.Gamantyo Hendrantoro,M.Eng.,Ph.D Naning Wessiani, ST.,MM IKE HARUM DIANTI [2210 206 717] Program

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

BPS PROVINSI DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 55/11/31/Th.XVI, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam Undang-Undang Republik Indonesia mengenai Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 28/05/16/Th. XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Banten Agustus 2017 sebesar 9,28 persen Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebesar 5,08

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017 No. 24/05/14/Th.XVIII, 5 Mei 2017 Jumlah angkatan kerja (pekerja dan pengangguran) di Riau pada 2017 mencapai 3,13 juta orang, atau naik 150 ribu orang (5,03

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN q BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No.29/05/34/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN Pada Februari 2017, Penduduk

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016 No. 66/11/36/Th.X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 mencapai 5,6 juta orang, naik sekitar 253 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014 No. 54/11/91/Th. XIV, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat pada Agustus 2014 mencapai 398.424 orang, mengalami peningkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014 No.65/11/72/Th. XVII, 05 November 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,68 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 2014 mencapai

Lebih terperinci

Mengharmonisasikan Tenaga Kerja dan Pendidikan di Indonesia Kamis, 14 Januari 2010

Mengharmonisasikan Tenaga Kerja dan Pendidikan di Indonesia Kamis, 14 Januari 2010 Mengharmonisasikan Tenaga Kerja dan Pendidikan di Indonesia Kamis, 14 Januari 2010 Masalah ketenagakerjaan merupakan salah satu masalah serius yang erat kaitannya dengan kemajuan dan kemakmuran suatu Negara.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Indonesia memiliki potensi bahan baku industri agro, berupa buah buahan tropis yang cukup melimpah. Namun selama ini ekspor yang dilakukan masih banyak dalam bentuk buah segar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009 BADAN PUSAT STATISTIK No. 75/12/Th. XII, 1 Desember 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2009 mencapai 113,83 juta orang, bertambah 90 ribu

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 No.28/05/63/Th XVI/07 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2012 sebesar 1,887 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,55

Lebih terperinci

No. 03/05/81/Th.XVIII, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU 2017 Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Maluku pada Februari 2017 mencapai 769.108 orang, bertambah sebanyak 35.771 orang dibanding angkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 11 Ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan perdagangan bebas asean (asean free trade area/afta) sejak tahun 2003 dan pasar bebas dunia tahun

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

BPS PROVINSI DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 52/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 6,12 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 No. 34/05/35/Th.XII, 5 Mei 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,02 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 29,38

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,98 PERSEN No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015 Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK LAPORAN KKL. Balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri (BBPLKDN)

BAB III OBJEK LAPORAN KKL. Balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri (BBPLKDN) BAB III OBJEK LAPORAN KKL 3.1 Gambaran Umum BBPLKDN Bandung 3.1.1 Sejarah BBPLKDN Bandung Balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri (BBPLKDN) bandung adalah lembaga pelatihan pemerintah yang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.33/05/52/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,86 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2017 mencapai

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X

RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X 1 RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X Harwiyani, Anissa dan Vanany, Iwan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 26/05/31/Th. XVI, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 8,36 PERSEN Jumlah angkatan kerja di DKI Jakarta

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 No.08/11/62/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 Agustus 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 4,54 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013 No. 26/05/14/Th. XIV, 6 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Riau pada Februari 2013 sebesar 4,13 persen Jumlah angkatan kerja di Riau pada Februari 2013

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 1,97% Angkatan kerja NTT pada Februari 2014 mencapai 2.383.116 orang, bertambah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015 No. 56/11/36/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 mencapai 5,34 juta orang, turun sebesar tiga ribu orang dibandingkan jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017 Keadaan Ketenagakerjaan di DKI Jakarta Februari 2017 No. 27/05/31/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2011 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 0,74 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2011 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 0,74 PERSEN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 03/03/Th. IV, 20 Maret 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2011 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 0,74 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 77/11/21/Th. VIII, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,25

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS No. 69/11/76/Th.X, 7 November AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,33 PERSEN Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 220/12/21/Th. V, 1 Desember 20 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 20 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEMAKIN TURUN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur XII Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur Globalisasi ekonomi menuntut produk Jawa Timur mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain, baik di pasar lokal maupun pasar internasional. Kurang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012 No. 08/05/62/Th.VI, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012 Februari 2012 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 2,71 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.44/05/64/Th.XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Utara pada Februari 2017 mencapai 324.586 orang, bertambah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 No. 34/05/51/Th. X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2016 mencapai 2.382.466 orang, bertambah sebanyak 10.451 orang dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012 No. 52/11/91/Th. VI, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat mencapai 361.597 orang, turun sebesar 22.495 orang dibandingkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 31/5/13/Th XVIII, 05 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,99 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sumatera Barat pada Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,89 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2015 sebanyak 2,35

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 08/05/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,14 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2017 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Timur Agustus 2017 No.92/11/64/Th.XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Timur

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 No.64/II/72/Th. XVI, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,27 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 2013 mencapai 1.228.337

Lebih terperinci