BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ditandai dengan adanya kesulitan dalam berkomunikasi atau ketrampilan
|
|
- Glenna Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak yang mempunyai gejala autism dikenal sebagai anak yang mempunyai kondisi yang ditandai dengan adanya kesulitan dalam berkomunikasi atau ketrampilan berbahasa, kurangnya respon terhadap orang lain atau lingkungan, adanya kecenderungan melakukan ekolalia atau pengulangan kata, dimana perilaku tersebut berlangsung dalam waktu yang lama. Hal ini dikuatkan dengan pendapat Sutadi (2002, dalam Abdul Hadis 2006: 43) yang berpendapat bahwa anak autistik ialah anak yang mengalami gangguan perkembangan berat yang antara lain mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Anak yang mempunyai gejala autism dikenal sebagai anak yang mengalami banyak gangguan dalam banyak aspek. Diantaranya gangguan dalam interaksi sosial, bahasa/komunikasi gangguan sensoris, perilaku dan emosi, serta dalam pola bermain. Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Hanafi (2002, dalam Abdul Hadis 2006: 43) yang mengartikan autism merupakan gangguan perkembangan organik yang mempengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi dan menjalani kehidupannya. Gangguan yang dialami oleh anak yang mempunyai gejala autism memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan pribadi anak, diantaranya sikap dan tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari, hal ini menyebabkan anak kurang mandiri dalam banyak hal sehingga anak selalu bergantung pada orang lain dalam 1
2 melakukan kegiatan hariannya, termasuk kegiatan yang sifatnya mendasar yakni toilet training. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak upaya dan kerja keras yang dilakukan berbagai pihak, secara khusus yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki anak yang mempunyai gejala autism. Upaya yang dilakukan tersebut bertujuan untuk membantu anak-anak yang mempunyai gejala autism agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal di bidang fisik, psikis, emosional, mental, kepribadian, pola perilaku, komunikasi, pola bermain, dan interaksi sosial, maka keterlibatan pihak orangtua, guru dan staf sekolah lainnya, dan warga masyarakat untuk bekerjasama dengan baik sangat diharapkan. Peranan orang tua anak autistik dalam membantu anak untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan anak yang bersangkutan secara optimal sangat menentukan. Danuatmaja (2003: 9). Pelaksanaan pembelajaran individual, pendampingan yang terus menerus semuanya diperuntukkan supaya anak dapat berkembang secara optimal dan maksimal. Bahkan tak jarang kita temui bahwasanya banyak orang tua yang kurang sadar akan kondisi dan situasi anaknya, sehingga senantiasa lebih memfokuskan dan menuntut anak-anaknya untuk mengikuti pelajaran yang mengasah kemampuan akademiknya, akan tetapi sangat disayangkan pula bahwasanya orangtua kadangkala mengabaikan hal yang sifatnya sederhana dan mendasar yang seharusnya diajarkan dan dibina dalam diri anak, yakni yang menyangkut tentang kemampuan toilet training. Tati Nurul ( dalam Penatalaksanaan Holistik Autism 2003: 212) 2
3 Kegiatan pelatihan toilet training merupakan hal sederhana yang kadangkala kurang mendapatkan perhatian yang serius, dan adanya kecenderungan orangtua terlalu melindungi anak serta kurang melatih anak untuk dapat mandiri, sehingga anak selalu bergantung pada orang lain. Keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama yang memegang peranan besar dalam keberhasilan untuk mengenalkan dan mengajarkan kepada anak supaya memiliki kemampuan dalam toilet training. Kita menyadari bahwasanya akan sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat mengajarkan dan melatih anak supaya dapat memahami dan mampu untuk melaksanakan toilet training dengan baik, apalagi kita mengajarkan dan menerapkannya pada anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, yakni pada anak-anak yang mempunyai gejala autism. (http: // armansyah.multiply.com/journal/item/94). Memperkenalkan serta mengajarkan toilet training kepada anak secara khusus kepada anak yang mempunyai gejala autism sangatlah penting, karena toilet training ini merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan kita sebagai manusia, dengan kata lain bahwa toilet training merupakan suatu kegiatan yang harus dikuasai dan mampu dilaksanakan oleh setiap manusia. Namun apakah toilet training ini wajib diajarkan dan dilatihkan kepada semua anak yang mempunyai gejala autism? Toilet training sangat cocok diajarkan pada anak-anak yang memiliki kemampuan dalam berlatih, dengan kata lain sebelum kita mengenalkan dan mengajarkan sesuatu kepada anak kita harus mampu untuk melihat kondisi anak, karena ada anak yang sudah memiliki kemampuan untuk melakukan toilet training dengan melihat situasi lingkungan tanpa diberikan latihan dan pengajaran yang khusus, ada anak yang 3
4 memang kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk diberikan latihan dan pengajaran toilet training karena kondisinya yang memang tidak memungkinkan dan selalu bergantung sepenuhnya pada bantuan orang lain, dan ada juga anak yang dianggap layak dan pantas untuk dilatih dan diajarkan toilet training, dengan demikian pengenalan dan pemberian latihan toilet training pada anak yang mempunyai gejala autism harus disesuaikan dengan kondisi dari anak yang akan dilatih. Pengenalan dan pemberian latihan toilet training pada anak yang mempunyai gejala autism akan sangat baik dan efektif apabila diberikan sedini mungkin karena dengan usia yang sedini mungkin masih akan memberikan suatu harapan bahwa anak dapat dilatih dan dapat berkembang dengan lebih baik. Prinsip utama yang harus dipahami dalam mengajarkan toilet training pada anak adalah dengan kesabaran dan pengertian dimana latihan ini harus dilakukan dalam suasana yang santai dan tidak dengan kemarahan dan keterpaksaan, selain dari program yang telah disusun dirumah kita juga harus mengakui bahwa sekolah juga mempunyai peranan yang mendukung orangtua dan keluarga guna mencapai keberhasilan toilet training anak yang mempunyai gejala autism, (http/ keluarga.com/forum/showthread.php). Keberhasilan dalam mengenalkan dan mengajarkan toilet training pada anak yang mempunyai gejala autism hanya dapat terwujud dengan adanya kerjasama yang saling mendukung antara program yang dilaksanakan oleh sekolah serta program yang dilaksanakan di rumah. Bertitik tolak dari kenyataan yang ada di lapangan, yang menyangkut tentang kemampuan toilet training anak yang mempunyai gejala autism, penulis mencoba untuk lebih mendalami tentang kemampuan toilet training pada anak usia 10 tahun yang mempunyai gejala autism serta ingin mengetahui seberapa 4
5 besar kemampuan yang telah dimiliki oleh anak yang memiliki gejala autism dalam membina dirinya secara khusus dalam toilet trainingnya dengan segala program dan latihan-latihan yang selama ini diberikan kepada anak melalui penelitian yang akan dilaksanakan pada tempat yang telah ditentukan oleh peneliti. B. Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan pada kajian tentang kemampuan toilet training pada anak usia 10 tahun yang mempunyai gejala autism di Sekolah Bintang Harapan Kopo Bandung, dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimanakah kemampuan toilet training anak yang mempunyai gejala autism di Sekolah Bintang Harapan Kopo Bandung? Alasan peneliti memilih fokus kajian di atas didasarkan pada pemikiran bahwa anak-anak yang mempunyai gejala autism mengalami gangguan dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak yang bersangkutan kurang mandiri dalam banyak hal diantaranya dalam kegiatan toilet training. C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, selanjutnya dikembangkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut di bawah ini. 1. Bagaimana kemampuan toilet training anak yang mempunyai gejala autism, di Sekolah Bintang Harapan Kopo Bandung 2. Kesulitan apa yang dihadapi dalam pengembangan kemampuan toilet training anak yang mempunyai gejala autism. 5
6 3. Program-program apa saja yang telah diberikan kepada anak yang mempunyai gejala autism dalam mengembangkan kemampuan toilet training. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang hal-hal sebagai berikut. 1. Kemampuan toilet training pada anak yang mempunyai gejala autism. 2. Faktor kesulitan toilet training yang dialami oleh anak yang mempunyai gejala autism. 3. Program-program yang telah diberikan pada anak yang mempunyai gejala autism dalam mengembangkan kemampuan toilet training anak. 4. Intervensi guru yang diberikan pada anak dengan gejala autism, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan toilet training. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi serta memberikan masukan yang bermanfaat bagi lembaga pendidikan ABK, sehingga pihak lembaga dapat mempergunakan hasil penelitian ini, sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan toilet training anak yang mempunyai gejala autism. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu informasi bagi orang tua anak yang mempunyai gejala autism supaya mereka dapat turut melatih anak-anaknya dan meningkatkan kemampuan toilet training. 6
7 F. Defenisi Konsep 1. Kemampuan Sebagaimana yang tertulis dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2001: 707), tertulis kata kemampuan yang diartikan sebagai, Kesanggupan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan sesuatu. Selain pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, kemampuan juga dapat diartikan sebagai kecakapan atau ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang sehingga dapat melaksanakan sesuatu. 2. Toilet training Toilet training adalah suatu proses untuk mengajarkan kepada anak-anak untuk buang air kecil dan buang besar di kamar mandi (WC). Toilet training merupakan salah satu aspek dalam mengurus diri, dimana mengurus diri identik dengan merawat diri atau memelihara diri. Kemampuan mengurus diri mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan kepentingan anak sehari-hari antara lain: makan dan minum, kebersihan dan kerapihan diri. Toilet training merupakan cara untuk melatih anak agar bisa mengontrol buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB). Dengan toilet training diharapkan dapat melatih anak untuk mampu BAK dan BAB di tempat yang telah ditentukan yakni di kamar mandi (WC). Selain itu, toilet training juga mengajarkan kepada anak untuk dapat membersihkan kotorannya sendiri dan memakai kembali celananya tanpa bantuan orang lain, demikian menurut Siti Mufattahah, S.Psi; Psikolog dan staf pengajar dari Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma,Depok. 7
8 G. Metodologi Penelitian 1. Metode penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif kualitatif, dimana metode yang digunakan ini dimaksudkan oleh peneliti untuk memperoleh gambaran yang objektif dan faktual mengenai kemampuan toilet training pada anak yang mempunyai gejala autism. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, penentuan suatu metode penelitian akan sangat membantu keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena dengan metode yang telah ditentukan akan memperjelas langkah-langkah yang harus dilaksanakan dari suatu penelitian. 2. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data lebih menitikberatkan kepada perekaman situasi yang terjadi dalam konteks masalah yang dibahas. Dengan demikian pada penelitian ini alat utama yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data adalah melalui observasi, wawancara serta studi dokumentasi. a. Observasi Observasi yang dilakukan sebagai pengamatan langsung untuk melihat kemampuan toilet training pada anak yang mempunyai gejala autism. Observasi dilakukan sebagai data penguat dari hasil wawancara. Teknik observasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung kegiatan anak selama berada di Sekolah Bintang Harapan Kopo Bandung, serta observasi di luar kegiatan sekolah yakni di rumah (tempat tinggal ) subjek yang bersangkutan, sehingga dapat diperoleh gambaran dan informasi mengenai kemampuan toilet training pada anak yang mempunyai gejala autism. 8
9 b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan terhadap sumber langsung (responden). Yaitu guru dan orang tua dari subyek yang diteliti, dalam penelitian ini peneliti melaksanakan wawancara yang sifatnya fleksibel, artinya bahwa wawancara yang dilakukan tidak terbatas dalam bentuk dialog yang teratur yang telah ditentukan, akan tetapi dapat dilakukan wawancara tambahan apabila hal tersebut dianggap penting dan dapat menjadi sumber data. c. Studi Dokumentasi Merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui dokumen tertulis yang dikeluarkan oleh lembaga atau pihak sekolah, sebagai sumber informasi atau sumber data. Serta berupa foto saat subjek melakukan kegiatan toilet training dimana fotofoto tersebut dijadikan sebagai data pelengkap. 3. Teknik analisis data Dalam penelitian ini, data hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan tiga tahapan, dimana menurut Nasution (1992: 129) mengklasifikasikanya sebagai berikut: a) Reduksi data, b) Display data, c) Kesimpulan dan Verifikasi data. 4. Keabsahan data Untuk pemeriksaan keabsahan data di dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi yang artinya bahwa peneliti membandingkan data 9
10 dari hasil observasi dengan data hasil wawancara dan dokumentasi, kemudian dikonfirmasikan dengan informan melalui kegiatan diskusi pada akhir penyusunan laporan. 10
11 11
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research) studi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research) studi kasus yaitu penelitian yang langsung dilakukan
Lebih terperinci2015 PENGAJARAN TOILETTRAINING PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap individu pasti memiliki potensi tidak terkecuali pada siswa tunagrahita. Siswa tunagrahita memiliki potensi yang dapat dikembangkan, tetapi dalam
Lebih terperinciLETTER OF CONSENT. Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini
LAMPIRAN LETTER OF CONSENT Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Usia : Alamat : Menyatakan bersedia dengan sukarela untuk Membantu peneliti dalam menyusun penelitiannya yg berjudul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Negeri A Kota Bandung yang beralamat di jalan Pajajaran No. 50 Kota Bandung. Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI nomor 22 dan 23 tahun 2006.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan adanya Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional RI dan Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun 2005, dapat ditetapkan dengan Permendiknas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kabupaten Magelang yaitu SMP N 1 Mungkid, SMP N 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga dalam hubungannya dengan anak diidentikkan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga dalam hubungannya dengan anak diidentikkan sebagai tempat atau lembaga pengasuhan yang dapat memberi kasih sayang. Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menyajikan uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, yaitu desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, dan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian Objek penelitian merupakan langkah utama yang paling penting dalam melakukan penelitian, apalagi menentukan masalah apa yang harus di
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, Dooley dalam mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kematangan emosi siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin ini termasuk jenis penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian dengan judul dampak perceraian orang tua terhadap tingkat kematangan emosi siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin ini termasuk jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah segregasi, yaitu sekolah luar biasa atau SLB yang menerima anak berkebutuhan khusus.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. etika-moral. Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan karena akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa anak adalah masa yang paling penting dalam proses pembentukan dan pengembangan kepribadian baik dalam aspek fisik, psikis, spiritual, maupun etika-moral. Perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah fenomenolgis. Menurut Moleong
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah fenomenolgis. Menurut Moleong (2001:1) bahwa : Pendekatan fenomenologis dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi yang beralamat di jalan Raya Karang Tengah No. 126 Cibadak. Objek dan subjek penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PAUD diberikan melalui kegiatan bermain seraya belajar. Pada saat bermain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak merupakan masa bermain sehingga pada pendidikan di PAUD diberikan melalui kegiatan bermain seraya belajar. Pada saat bermain semua fungsi baik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Autis merupakan suatu gangguan perkembangan yang kompleks yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Autis merupakan suatu gangguan perkembangan yang kompleks yang menyangkut masalah komunikasi, interaksi sosial, dan aktivitas imajinasi. Istilah autis hingga kini masih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Secara umum, metode dapat diartikan yakni suatu cara, teknik, strategi dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan penelitian, tentu tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode proyek
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2009: 4) mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif, karena penelitian ini mempunyai cirri khas yang terletak pada tujuannya, yakni
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Pada dasarnya sebuah penelitian tidak lepas dari lokasi penelitian, yaitu tempat dimana penelitian itu dilakukan. Tempat yang jadi lokasi penelitian diharapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Tylor (Molenong, 2007:4),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai persepsi mahasiswa mengenai pembajakan buku dalam bentuk fotokopi ini dilakukan di lingkungan kampus UNY
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menggambarkan lebih jauh mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. geografis, selain itu letak lokasi penelitian mudah dijangkau oleh penulis serta
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di KB Idaman Desa Sogu Kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara. Adapun yang menjadi alasan
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL DAN KEMANDIRIAN ANAK. Dwi Retno Setiati Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta
PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL DAN KEMANDIRIAN ANAK Dwi Retno Setiati Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendiskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga sangat berharap mempunyai anak. Orangtua dan keluarga adalah lingkungan pertama yang bertanggung
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian yang berguna untuk memandu seorang peneliti dalam suatu penelitian yang berguna untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian, melakukan penelitian serta dalam pengolahannya.
39 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian mengenai tipe-tipe interaksi sosial di Panti asuhan ini, peneliti mengambil lokasi di Panti asuhan Santa Maria, Ganjuran, Bantul,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun Dalam Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konteks kenegaraan, penyelenggaraan pendidikan diatur dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 2004. Dalam Undang-Undang tersebut, pendidikan diartikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
Lebih terperinciMoleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan dalam jiwa individu. Proses pendidikan karakter dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, karena mengungkap data yang sedang berlangsung. Data yang terkumpul
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikhususkan menggunakan strategi studi kasus deskriptif. Metode kualitatif lebih
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE YANG DIGUNAKAN Penelitian mengenai studi kasus keterlibatan siswa autis dalam pembelajaran musik di SMP Labschool ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah.
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan orang, ataupun benda yang sedang diteliti, dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan orang, ataupun benda yang sedang diteliti, dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian setiap orang. Ketika menikah, tentunya orang berkeinginan untuk mempunyai sebuah keluarga yang
Lebih terperincipengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk terarahnya penelitian ini kepada pokok permasalahan, maka perlu ditetapkan prosedur penelitian, yang di dalamanya mencakup: pendekatan dan metode penelitian, penentuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala-gejala.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Sebagaimana dinyatakan oleh
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif artinya bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu situasi yang bersifat
Lebih terperinciVolume 2 Nomer 1 Juli 2016
PROFIL SISWA AUTIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI FILIAL SLBN BEKASI JAYA Syarifah Komala Dewi 1) dkk dan Rahmita Nurul Muthmainnah 2) Universitas Muhammadiyah Jakarta 1) syarifahkomala@gmail.com 2)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Terbanggi Besar yang terletak di Jalan Ahmad Yani Poncowati, Kecamatan Terbanggi
Lebih terperinciKURANGNYA KONTROL DIRI SISWA DI LINGKUNGAN SMK NEGERI 2 BATAM
KURANGNYA KONTROL DIRI SISWA DI LINGKUNGAN SMK NEGERI 2 BATAM Junierissa Marpaung Dosen Tetap FKIP Prodi Bimbingan Konseling Universitas Riau Kepulauan Batam Abstrak Berbagai permasalahan yang sering muncul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Lebih terperinciKECEMASAN DALAM MENGHADAPI MASA BEBAS PADA NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO SKRIPSI
KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MASA BEBAS PADA NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan mengemban tugas untuk menyiapkan dan menghasilkan guru serta tenaga kependidikan lainnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif. penelitian yang dilakukan untuk mengetahui secara objektif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan campuran, sebagaimana yang diungkapkan oleh Creswell (2009)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif kuantitatif sederhana atau yang disebut dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN Setiap kegiatan penelitian sejak awal harus ditentukan dengan jelas pendekatan apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai proses konseling terhadap klien HIV/AIDS. Untuk memperoleh gambaran yang sesuai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Pendidikan Al-Qur an Baiturrahmah yang berada di wilayah Jln Cilengkrang I No I Rt01 Rw 03 Kelurahan Palasari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut Nasution (2009: 49) lokasi penelitian menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk dukungan sosial dalam resiliensi penyintas lahar dingin Merapi di Dusun Gempol Desa Jumoyo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciPERANAN GURU DALAM MENANGANI SISWA DENGAN GANGGUAN AUTISME DI SEKOLAH INKLUSIF (STUDI DESKRIPTIF DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU RUHAMA)
PERANAN GURU DALAM MENANGANI SISWA DENGAN GANGGUAN AUTISME DI SEKOLAH INKLUSIF (STUDI DESKRIPTIF DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU RUHAMA) Yusita Widiningtyas (Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk memaparkan tentang penyelenggaraan program Pengembangan Diri siswa sekolah dasar di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak selanjutnya (Nursalam dkk, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia toddler merupakan usia emas karena perkembangan anak di usia ini yaitu usia 1-3 tahun mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Sehingga apabila
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaanya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP
BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Toilet Training Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. (Hidayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan yang sangat pesat. Di usia ini sangat penting untuk meletakkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Di usia ini sangat penting untuk meletakkan dasar-dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepramukaan yaitu gerakan kepanduan yang merupakan wadah pembinaan bagi kaum muda Indonesia yang sekaligus mendidik guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini pada bidang teknologi informasi elektronik banking, yang difokuskan pada evaluasi E-Banking dalam merespon keinginan dan kebutuhan masyarakat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi lebih tepatnya di Kampung Galian Kumejing Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dengan
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif berguna untuk melahirkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut sugiyono penelitian kualitatif adalah,
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut sugiyono penelitian kualitatif adalah, Metode kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam proses kegiatan penelitian ini, ada beberapa langkah-langkah dalam melakukan proses penelitian berdasarkan prosedur yang dilaksanakan di lapangan: Tahap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
BAB III METODE PENELITIAN I. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif. Menurut Yin (1984a: 1981b dalam Robert K. Yin, 2006:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1) Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih menggunakan penelitian kualitatif sesuai dengan pendapat Strauss dan Corbin (Basrowi&
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) yang bersifat deskriptif,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi 1. Pengertian Diskusi Dalam kegiatan pembejaran dengan metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian Dari segi tempat, penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi
Lebih terperinciPendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut pendapat Nasution (2009, hlm. 49) lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan. Iqbal Hasan mengungkapkan bahwa metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah hak semua anak, tanpa terkecuali. Baik yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak semua anak, tanpa terkecuali. Baik yang berkebutuhan khusus (tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan, autisme, lambat belajar dan tunalaras),
Lebih terperinciinformasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data yang dikumpulkan menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap persiapan Pada tahap persiapan ini, peneliti melakukan beberapa persiapan sebelum melakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses
101 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses pembelajaran yang dilakukan dalam pengembangan kreativitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam bentuk kualitatif deskriptif dengan pendekatan case study (studi kasus). Studi kasus adalah penelitian tentang status
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
Lebih terperinci