BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan salah satu unsur lingkungan yang sangat dibutuhkan oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan salah satu unsur lingkungan yang sangat dibutuhkan oleh"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 AIR Air merupakan salah satu unsur lingkungan yang sangat dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Tanpa adanya air, maka kita sulit mempertahankan kehidupan di muka bumi ini Sumber Air Bersih Adapun sumber-sumber air yang terdapat di alam adalah sebagai berikut: 1. Air laut Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini, maka air laut memenuhi syarat untuk air minum. 2. Air atmosfir, air materiologik Dalam keadaan murni sangat bersih. Karena adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri/debu maka menjadi kotor. Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu, air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga mempercepat terjadinya korosi (karatan). 3. Air Permukaan Adalah air hujan yang mengalir dipermukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri dan sebagainya. 18

2 4. Air Tanah Terbagi atas air tanah dangkal, air tanah dalam, dan mata air. Air tanah dangkal dapat pada kedalaman 15 m. Sebagai sumur air minum, air tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitas baik. Kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim. Air tanah dalam kualitasnya lebih baik dari pada air tanah dangkal, karena penyaringan lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air dalam Standar Kualitas Air Minum Pada umumnya standar air minum yang ditentukan oleh beberapa negara berbeda-beda menurut: 1. Kondisi negara masing-masing. 2. Perkembangan ilmu pengetahuan. 3. Perkembangan teknologi. Standar kualitas air minum bagi negara Indonesia terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002, yaitu: 1. Pengaruh adanya unsur-unsur tersebut dalam air. 2. Sumber/asal unsur-unsur tersebut. 3. Beberapa sifat yang perlu diketahui dari unsur tersebut. 4. Efek yang dapat ditimbulkan bagi kesehatan manusia. Disamping Peraturan Menteri Kesehatan di atas, dikenal juga beberapa standar air minum yang lain, yaitu: 19

3 1. World Health Organization s Europe Standards for Drinking Water, World Health Organization s International Standards for Drinking Water, Public Health Service Drinking Water Standards, American Water Works Association s Quality Goals for Potable Water, Syarat Kualitas Air Minum Ada beberapa syarat kualitas air minum, yaitu: 1. Parameter fisik, meliputi suhu, warna, bau, rasa, dan kekeruhan. a. Suhu Temperatur yang di inginkan adalah 50 0 F-60 0 F atau 10 0 C-15 0 C. Tetapi iklim setempat, kedalaman pipa-pipa saluran air, dan jenis dari sumbersumber air akan mempengaruhi temperatur ini. Disamping itu, temperatur pada air mempengaruhi secara langsung toksisitas banyak bahan kimia pencemar, pertumbuhan mikroorganisme, dan virus. b. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan. Intensitas warna dalam air diukur dengan satuan unit warna standar, yang dihasilkan oleh 1 mg/liter platina. Standar yang ditetapkan oleh U.S. Public Health Service untuk intensitas warna dalam air adalah 20 unit dengan skala Pt-co. Standar ini lebih rendah dari standar yang ditetapkan oleh standar Internasional dari WHO maupun standar nasional dari Indonesia yang besarnya 5-50 unit. 20

4 c. Bau dan rasa Bau dan rasa biasanya disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik yang membusuk, tipe-tipe tertentu organisme mikroskopik, serta senyawasenyawa kimia seperti phenol. Standar persyaratan air minum yang menyangkut bau dan rasa ini baik yang diterapkan oleh WHO maupun U.S. Public Health Service menyatakan bahwa dalam air minum tidak boleh terdapat bau dan rasa yang tidak diinginkan. d. Kekeruhan Air dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan kotor. Bahan-bahan yang meliputi tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar secara baik dan partikel-partikel kecil yang tersuspensi lainnya. Standar yang diterapkan oleh U.S. Public Health Service mengenai kekeruhan ini adalah batas maksimal 10 ppm dengan skala silikat. 2. Parameter kimia Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentudalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.907/MENKES/SK/VII/2002, tercantum sebanyak 26 macam unsur standar. Beberapa di antara unsur-unsur tersebut tidak dikehendaki kehadirannya pada air minum, karena merupakan zat kimia yang bersifat racun, dapat merusak perpipaan atau sebagai penyebab bau/rasa yang akan mengganggu. Bahan-bahan tersebut adalah nitrit, sulfida, ammonia, dan CO 2 agresif. Beberapa unsur-unsur meskipun dapat bersifat racun, masih 21

5 dapat ditolerir kehadirannya dalam air minum asalkan tidak melebihi konsentrasi yang ditetapkan. Unsur/bahan bahan tersebut adalah phenolik, arsen, selenium, chromium martabat 6, cyanida, cadmium, timbal, dan air raksa. 3. Parameter bakteriologik Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan coli melebihi batas-batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli/100 ml air Proses Pengolahan Air Yang dimaksud dengan pengolahan adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat-sifat suatu zat. Hal ini penting, karena dengan adanya pengolahan, maka akan didapatkan suatu air minum yang memenuhi standar air minum yang telah ditentukan. Dalam proses pengolahan air pada umumnya dikenal dengan dua cara, yaitu: 1. Pengolahan lengkap, yaitu air akan mengalami pengolahan lengkap antara lain pengolahan fisik, kimiawi, dan bakteriologis. Pengolahan ini biasanya dilakukan terhadap air sungai yang keruh/kotor. 2. Proses pengolahan sebagian, yaitu di adakan pengolahan kimia atau bakteriologik saja. Dalam prosesnya pengolahannya terdapat unit-unit pengolahan air minum, yaitu: a. Bangunan penangkap air, merupakan suatu bangunan untuk menangkap/mengumpulkan air dari suatu sumber asal air untuk dapat dimanfaatkan. Bangunan ini berfungsi untuk menjaga kontinuitas pengaliran. 22

6 b. Bangunan pengendap pertama, berfungsi untuk mengendapkan partikelpartikel padat dari air sungai dengan cara gravitasi. Pada proses ini tidak ada pembunuhan zat/bahan kimia. c. Pembubuhan koagulant, dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tidak dapat mengendapkan dengan sendirinya. Unit ini berfungsi untuk membubuhkan koagulant secara teratur sesuai dengan kebutuhan. d. Bangunan pengaduk cepat, berfungsi untuk meratakan bahan/zat kimia (koagulant) yang ditambahkan agar dapat bercampur dengan air secara baik, sempurna dan cepat. e. Bangunan pengaduk floc, berfungsi untuk membentuk partikel padat yang lebih besar, agar dapar diendapkan dari hasil partikel kecil dengan bahan/zat koagulant yang kita bubuhkan. f. Bangunan pengendap kedua, berfungsi untuk mengendapkan floc yang terbentuk pada unit bak pembentuk floc. g. Filter, adalah proses mengalirkan air melalui media pasir. Proses penjernihan air minum yang diketahui ada dua macam, yaitu: Saringan pasir lambat, dan Saringan pasir cepat h. Reservoir, merupakan bangunan penampung air minum. Air yang telah melalui filter sudah dapat dipakai untuk air minum. Air tersebut telah bersih dan bebas dari bakteriologis dan ditampung pada bak reservoir untuk diteruskan pada konsumen. 23

7 i. Pemompaan, jenis pompa penyediaan air yang banyak digunakan adalah jenis putar (pompa sentrifugal, atau pompa turbin meliputi pompa turbin untuk sumur, dan pompa submersibel untuk sumur dalam). Efisiensi pompa umumnya antara 60%-85%. Pada instalasi pengolahan mempunyai bak reservoir yang berkonstruksi beton bertulang yang berfungsi untuk menampung air minum sementara sebelum didistribusikan kepada konsumen Sistem Pengaliran Air Bersih Sistem pengaliran air bersih/air minum dapat dibagi tiga macam, yaitu: Sistem gravitasi Pemompaan Gabungan Sistem-sistem itu diterapkan karena disebabkan oleh karakteristik alam (topografi) antara sarana air bersih dengan daerah layanan. Perbedaan-perbedaan dari sistem tersebut adalah sebagai berikut: Sistem gravitasi Sistem ini umumnya digunakan pada suatu daerah dimana sumber air yang akan disalurkan ke konsumen berada pada suatu wilayah yang lebih tinggi dari daerah suplai yang memungkinkan untuk dialirkan secara bebas dengan memanfaatkan potensi gravitasi bumi. Dengan ketinggian demikian akan dapat memberikan tekanan yang cukup di dalam pipa transmisi. Sistem ini memang sangat baik sekali dilaksanakan apabila ukuran pipa transmisi memadai dan dapat menjamin kesulitan air apabila terjadi kondisi yang membutuhkan air dalam jumlah banyak. 24

8 Sistem Pemompaan Disamping distribusi dengan menggunakan potensi gravitasi dapat pula dilaksanakan dengan cara pemompaan. Sistem ini dapat disesuaikan dengan variasi debit air dari sumber air maupun variasi kebutuhan konsumen. Dengan cara ini dapat memberikan debit air yang uniform sehingga pompa dapat dioperasikan pada kapasitas dengan keharusan memompa air. Sistem gabungan gravitasi dan pemompaan Sistem ini merupakan kombinasi dengan metode gravitasi dan metode pemompaan. Pada metode ini air dipompa naik ke reservoir yang terletak pada suatu ketinggian. Kemudian dari reservoir yangberada pada ketinggian tertentu ini air dialirkan dengan memanfaatkan potensi gravitasi. 2.2 RESERVOIR Pengertian Reservoir Reservoir merupakan bangunan penampung air minum sebelum dilakukan pendistribusian ke pelanggan/masyarakat, yang dapat ditempatkan dibawah permukaan tanah atau diatas permukaan tanah dalam bentuk menara atau tower. Bangunan reservoir umumnya diletakan di dekat jaringan distribusi pada ketinggian yang cukup untuk mengalirkan air secara baik dan merata ke seluruh daerah konsumen Bentuk-Bentuk Reservoir Bentuk-bentuk reservoir bervariasi tergantung dari pembuat desain, namun sebaiknya dalam membuat suatu reservoir bangunan yang dibuat berbentuk simetris dan segi beraturan selain mudah dalam pembuatan juga mudah dalam penghitungan kapasitasnya. Beberapa bentuk alas dari suatu reservoir antara lain: 25

9 Segi empat/kubus Reservoir pada Gambar 2.1 banyak dibangun karena selain mudah juga gampang untuk mengetahui kapasitas volumenya. Gambar 2.1: Reservoir Segi Empat Lingkaran/silinder Reservoir pada Gambar 2.2 di bawah ini meskipun sulit dalam pembuatannya, namun banyak dibangun karena mudah dalam menghitung kapasitasnya. Gambar 2.2: Reservoir bentuk silinder Fungsi dan Tujuan Reservoir Tempat penampungan air pada sistem distribusi diperlukan dengan alasan sebagai berikut: 1. Penampungan terakhir air yang telah diolah dan memenuhi syarat kualitas air minum. 2. Keseimbangan antara kebutuhan dan pasokan air. 3. Meningkatkan kemudahan operasi. 4. Mengurangi pemakaian pompa. 26

10 5. Cadangan air pada saat darurat. 6. Menyiapkan kebutuhan air untuk pemadam kebakaran. Adapun penjelasan tentang fungsi-fungsi reservoir dalam IPA adalah sebagai berikut: 1. Keseimbangan antara kebutuhan dan pasokan air Kebutuhan air biasanya akan bervariasi antara pagi dan malam hari. Apabila penampungan air bersih tidak tersedia, maka instalasi pengolah air harus mampu memasok kebutuhan yang sangat besar terutama pada saat puncak (kebutuhan jam puncak mencapai 1,27 kali kebutuhan rata-rata harian). 2. Meningkatkan kemudahan operasi Reservoir akan memungkinkan bagi IPA untuk dibangun lebih ekonomis (kecil) dan beroperasi selama 24 jam dengan kapasitas rata-rata kebutuhan. Dalam beberapa hal, kemungkinan akan lebih praktis dan ekonomis untuk membangun unit IPA yang lebih besar dan dapat diopersikan, hanya jumlah tenaga yang bertugas untuk satu atau dua kali waktu giliran. Dalam situasi yang demikian, maka air bersih perlu disimpan di reservoir pada saat IPA tidak beroperasi. 3. Mengurangi pemakaian pompa Kebutuhan air akan berubah dari jam ke jam dalam satu hari. Tanpa reservoir, unit pemompaan harus mampu untuk memenuhi perubahan kebutuhan dengan menghidup dan mematikan. Siklus ini menyebabkan peningkatan beban pada alat kontrol pompa dan motornya, begitu juga dengan peningkatan biaya listrik. 27

11 4. Cadangan air pada saat darurat Ada kemungkinan unit pompa tidak dapat dijalankan karena listrik mati, pompa rusak atau pada saat perbaikan/pemeliharaan. 5. Menyiapkan kebutuhan air untuk pemadam kebakaran Salah satu penggunaan reservoir adalah untuk pemadam kebakaran. Walaupun kebutuhan pemadam tidak terjadi setiap saat atau segera dapat dipadamkan, namun kebutuhan airnya dapat lebih besar dari kebutuhan puncak pelanggan. Sistem penyediaan air bersih biasanya didesain untuk dapat juga menampung kebutuhan akan pemadam kebakaran dapat mencapai 50% dari kapasitas daya tampung reservoir Tipe Fasilitas Penampungan Air Bersih Tipe fasilitas penampungan air bersih diklasifikasikan dalam beberapa hal, antara lain: Tipe pelayanan Reservoir dapat dijalankan baik sebagai penampungan operasional atau penampungan darurat. Penampungan darurat di desain hanya situasi khusus, seperti halnya untuk keperluan pemadam kebakaran atau kegagalan pasokan air pada saat terjadinya kerusakan di jalur transmisi. Salah satu contoh sebagai penampungan darurat adalah reservoir menara (elevated reservoir) yang banyak digunakan berbagai perusahaan untuk menangani saat terjadinya kebakaran dengan sistem sprinkel nya. Karena reservoir darurat jarang sekali dioperasikan, maka kualitas airnya menjadi pertanyaan. 28

12 Konfigurasi Fasilitas penampungan air distribusi dapat terletak ditanah atau menara. Fasilitas tersebut dapat berupa tangki, standpipe ataupun reservoir itu sendiri. Sebutan tangki biasanya yang berhubungan struktur tempat penyimpanan air. standpipe adalah suatu tipe tangki yang berada diatas tanah, dimana tingginya lebih besar dari diameternya (bentuk silinder). Kelemahan umum dari standpipe adalah hanya air di bagian atas yang mempunyai tekanan cukup untuk didistribusikan ke dalam sistim jaringan, sedangkan air di bagian bawah untuk penggunaan darurat. Tipe material konstruksi Sampai saat ini, reservoir telah dibangun dari berbagai macam dan material (bahan) konstruksi. Reservoir yang paling lama dibuat dengan teknik penimbunan tanah. Saat ini, beton dan baja adalah bahan yang paling banyak dipergunakan Konstruksi Reservoir Konstruksi reservoir direncanakan berdasarkan standard-standard yang berlaku di Indonesia. Konstruksi ini dapat berupa konstruksi beton atau baja. Pertimbangannya adalah: 1. Teknis Dalam pertimbangan teknis penentuan reservoir harus mempertimbangan kondisi geografis, misalnya reservoir beton lebih cocok dibangun di daerah pantai karena lebih tahan korosi dari pada baja. Untuk diderah pedalaman dimana angkutan dan air untuk kerja sulit didapatkan konstruksi beton akan 29

13 lebih sulit dipakai. Seandainya pertimbangannya adalah kemudahan untuk sewaktu-waktu dipindahkan maka lebih dipakai dari bahan jenis baja. 2. Ekonomi Segi biaya sebenarnya berkaitan dengan aspek teknis. Tingkat kesulitan teknis akan tercermin dalam nilai biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaannya. Misalnya membangun reservoir di daerah terpencil dengan volume kecil dari beton akan lebih mahal dibanding dengan membangun reservoir dari baja. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.3 di bawah ini. Gambar 2.3: Tanki Baja Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah umur teknis dari reservoir. Dari segi ekonomis karena daya tahan beton lebih lama maka akan menghasilkan biaya penyusutan yang lebih kecil dari pada baja. Sehingga apabila penyusutan dikuantifikasi ke biaya, reservoir beton akan lebih murah dari pada reservoir baja. Reservoir ini harus ditutup untuk mencegah masuknya air hujan atau sampah/kotoran ke dalamnya dan untuk melindungi dari gangguan manusia ataupun binatang. Ada beberapa jenis reservoir berdasarkan bahan konstruksinya, diantaranya: 30

14 a. Tangki Baja. Banyak reservoir menara dan standpipe atau reservoir tanah yang dikonstruksi dari bahan bajayang dibaut atau dilas, karena baja beresiko terhadap karat, maka perlu dicat dan dilindungi dengan Cathodic Protection. Biasanya tangki baja jauh lebih murah dari tangki beton. Gambar 2.4: Tangki Bulat b. Tanki Beton Tanki dan reservoir beton pertama kali dibuat tanpa penutup. Perkembangan selanjutnya konstruksi ini memakai penutup dari kayu atau beton. Dengan tutup ini maka masalah sanitasi akan terselesaikan. Kelemahan umum dari bahan beton adalah biaya konstruksi yang relative lebih tinggi. c. Tangki Beton Cetakan Bentuk dari tangki beton tergantung dari ketersediaan cetakannya. Hal ini yang membatasi variasi bentuk strutur dan biasanya tangki ini dibuat dari segi empat ataupun bujur sangkar. Masalah lainnya adalah penempatan besi dan juga sambungan yang biasanya bocor. Gambar 2.5: Proses konstruksi tangki 31

15 d. Tangki beton Presservoir Stressed Konstruksi beton bertulang dimulai dari dinding bagian dalam yang menentukan bentuknya menjadi bulat. Kawat/besi press stressed baja yang dipasang membungkus bagian dalam. Reservoir yang telah selesai kemudian dilapisi dengan lapisan beton hidrolik. Desain dan konstruksi dari beton press stressed yang baik akan memberikan keuntungan antara lain : harga yang murah, relative lebih kedap dan tidak memerlukan pengecatan ataupun catodhic protection. Kekuatan tariknya yang besar, maka konstruksi ini dapat dibuat lebih tipis dan lebih sedikit tulangan baja disbanding dengan beton cetakan. Konstruksi ini hanya boleh dibangun oleh kontraktor berpengalaman dan handal. e. Reservoir yang dilapisi dengan Beton Penggunaan Hidrolik Cara lain untuk membangun reservoir adalah dengan menggunakan beton penggunaan hidrolik untuk menutupi atau melapisi reservoir timbunan tanah. Konstruksi ini dibangun dengan menggunakan beton hidrolik, anyaman tulangan dan ditutup lagi dengan beton keperluan hidrolik sebagai bahan perkuatan dan pelapisan reservoir timbunan tanah. Biayanya relatif lebih murah, namun biasanya untuk reservoir yang tidak terlalu dalam lagi pula sulit untuk ditutup Kinerja Reservoir Reservoir sangat erat hubungannya dengan jaringan distribusi yaitu sistem penyaluran air bersih keseluruh daerah pelayanan. Reservoir mempunyai beberapa syarat agar kinerja reservoir dapat maksimal, yaitu: 32

16 1. Reservoir sistem distribusi harus dapat menampung air bersih/air minum dan tekanan yang cukup besar keseluruh bagian daerah yang dilayani. 2. Reservoir harus mampu menjaga kualitas air minum yang diisyaratkan. 3. Reservoir harus efisien dan ekonomis. 4. Reservoir harus dalam kontiunitas aliran ke daerah layanan. 5. Reservoir harus siap dalam melayani fluktuasi pemakaian air dari daerah layanan. 6. Reservoir harus mempunyai tinggi muka air minimum, yaitu 2 m. Syarat-syarat tersebut harus dapat dipenuhi oleh reservoir, karena dengan dipenuhinya syarat-syarat tersebut fungsi dan kinerja reservoir akan dapat tercapai, sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. Adapun penjelasan tentang kinerja reservoir dapat dilihat pada Gambar 2.6 di bawah ini. Gambar 2.6: Kinerja Reservoir Gambar 2.6 menunjukkan: Air dari sumber melewati pipa inlet mengisi bak reservoir tersebut. Setelah keluar dari pipa inlet, air dialirkan ke bagian terjauh dari pipa inlet pada reservoir tersebut. 33

17 Air melewati 4 kompartemen dengan tujuan agar air juga mengalami pengendapan. Sebelum air keluar melalui pipa outlet, air disuntik gas khlor terlebih dahulu Perlengkapan Reservoir Adapun bangunan perlengkapan reservoir adalah sebagai berikut: 1. Pipa inlet (pipa masukan) dan Pipa outlet (pipa keluaran) Pipa ini disebut sebagai pendaki (riser). Reservoir menara dengan diameter pendaki diatas 200 mm dapat mempunyai jeruji pengaman untuk mencegah kemungkinan orang masuk ke lubang pada saat pembersihan/pencucian reservoir. Pipa inlet berfungsi untuk mengalirkan air dari pipa transmisi masuk ke reservoir. Seadang pipa outlet berfungsi untuk mengalirkan air dari reservoir ke jaringan distribusi. Reservoir di tanah biasanya mempunyai jalur masuk dan keluar yang terpisah. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan sirkulasi aliran didalam tangki. 2. pipa peluap, berfungsi untuk mengalirkan limpasan air dari reservoir. 3. Pipa drainase, digunakan untuk menguras tangki. 4. Alat monitor Ketinggian muka air didalam tangki dapat diukur baik dengan pengukur tekanan yang diletakkan didasar tangki atau sensor ketinggian yang etrletak didalam tangki. Sensor-sensor tersebut perlu dihubungkan dengan pusat operasi sehingga dapat diketahui ketinggian air didalam tangki. Dibanyak sistem, sensor ketinggian air akan mengontrol bekerjanya pompa sekaligus memberikan tanda alarm yang menunjukkan tinggi rendahnya permukaan air. 34

18 5. Ventilasi udara Ventilasi udara harus dipasang pada reservoir untuk keluar masuknya udara pada saat air turun dan naik. Ventilasi harus dipasang dengan saringan kawat 13 mm agar burung atau hewan lain tidak dapat masuk kedalamnya. 6. Valve/katup, digunakan sebagai pengatur aliran air didalam pipa. 7. Tangga Tiga jenis tangga harus disiapkan untuk menjaga keamanan dan kemudahan akses ke beberapa bagian yaitu tangga naik, tangga luar tangki dan tangga atap. 8. Pengecatan/pelapisan Tangki baja dan beberapa tangki beton perlu dilindungi terhadap karat dengan cat atau lapisan. Pemilihan jenis cat harus teliti dari beberapa bahan yang tersedia. Pertmbangannya adalah agar tidak menyebabkan bau dan rasa terhadap air. 9. Cathodic protection, adalah suatu sistem yang membalikkan pengaliran arus yang cenderung untuk melarutkan besi dari permukaannya sebagai penyebab karat dan kerusakan. 10. Lampu Tergantung kepada lokasi dan ketinggian dari tangki, maka lampu pengaman perlu dipasang sehingga dapat memberikan peringatan kepada kapal udara. Terlebih lagi pada daerah berbahaya, maka papan cek warna kuning dan putih mungkin diperlukan. 11. Meter air induk, berfungsi untuk mengetahui atau mengontrol debit yang dialirkan dari reservoir kedaerah layanan atau juga untuk mengetahui debit 35

19 pada jam puncak. Meter air juga sebaiknya dipasang pada pipa inlet yaitu untuk mengetahui debit yang masuk dari transmisi. Perhitungan: Debit = stand water meter akhir stand water meter awal Kebutuhan Air Bersih 1. Macam kebutuhan air bersih Kebutuhan air manusia berbeda-beda untuk itu kebutuhan air dikategorikan dengan 2 kategori, yaitu: a. Kebutuhan domestik, adalah kebutuhan air bersih yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari atau rumah tangga seperti: Minum dan memesak, mandi dan kebersihan diri, menyiram tanaman dan halaman, serta mencuci mobil dan kendaraan lain. b. Kebutuhan non domestik, adalah kebutuhan air bersih yang digunakan untuk beberapa kegiatan seperti: Kebutuhan umum meliputi: tempat-tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, kantor, dan sebagainya. Kebutuhan komersial meliputi: hotel, pasar, pertokoan, restoran, dan sebaginya. Kebutuhan industri meliputi: peternakan, industri, dan sebagainya. 2. Penentuan kebutuhan air bersih a. Perhitungan proyeksi penduduk Beberapa metode proyeksi penduduk yang bisa digunakan, antara lain: Metode aritmatik Pt = P 0 (1 + r t)

20 Keterangan: Pt = jumlah penduduk pada tahun t atau jumlah penduduk pada tahun yang diproyeksikan, P 0 = jumlah penduduk pada tahun 0 atau penduduk dasar, t = jumlah tahun antara tahun 0 dan tahun t, dan r = laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun (bisa dihitung dari laju pertumbuhan penduduk sensus terakhir dengan sensus sebelumnya) Metode geometrik P t = P o (1 + r) t Keterangan: P t = jumlah penduduk tahun proyeksi P o = jumlah penduduk tahun yang diketahui r = persen pertambahan penduduk tiap tahun t = tahun proyeksi Metode Eksponensial Pt = P 0 e r t Keterangan: Pt = jumlah penduduk pada tahun t atau jumlah penduduk pada tahun yang diproyeksikan, P 0 = jumlah penduduk pada tahun 0 atau penduduk dasar, t = jumlah tahun antara tahun 0 dan tahun t, r = laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun (bisa dihitung dari laju pertumbuhan penduduk sensus terakhir dengan sensus sebelumnya), dan e = bilangan pokok dari sistem logaritma natural (e = 2, ). b. Perhitungan kebutuhan air dengan persamaan berikut: Q md max = Q md x F (max day) Q md peak hour = Q md x F (peak hour) Keterangan: Q md = kebutuhan air (liter/hari) q = konsumsi air per orang per hari(liter/orang/hari) F max day = faktor harian maksimum Q md max = kebutuhan harian maksimum F (peak hour) = faktor jam puncak 37

21 c. Sistem distribusi air Air yang di suplai melalui pipa induk akan didistribusikan melalui dua alternatif, yaitu: Continous System (sistem berkelanjutan) Dalam sistem ini, air yang didistribusikan kepada konsumen secara terus menerus selama 24 jam. Sistem ini biasanya diterapkan bila pada setiap waktu kuantitas air dapat mensupalai seluruh kebutuhan konsumsi di daerah tersebut. Keuntungan: - Konsumen akan mendapatkan air setiap saat - Air minum yang diambil dari titik pengambilan didalam jaringan pipa distribusi selalu didapat dalam keadaan segar. Kerugian: - Pemakain air cenderung lebih boros - Jika ada sedikit kebocoran maka jumlah air yang terbuang besar. Intermitten System Dalam sistem ini, air yang didistribusikan kepada konsumen hanya beberapa jam dalam satu hari. Biasanya berkisar antara 2-4 jam untuk sore hari. Sistem ini biasanya diterapkan bila kuantitas dan tekanan air yang cukup tidak tersedia. Keuntungan: - Pemakaian air cenderung lebih hemat - Jika ada kebocoran maka jumlah air yang terbuang relatif kecil 38

22 Kerugian: - Bila terjadi kebakaran pada saat tidak beroperasi maka air untuk pemadam kebakaran tidak dapat disediakan - Setiap rumah perlu menyediakan tempat penyimpanan air yang cukup, agar kebutuhan air sehari-hari dapat terpenuhi. Dari kedua sistem hidrolika distribusi diatas dapat diketahui bahwa sistem berkelanjutan merupakan sistem distribusi air yang lebih baik dan ideal. d. Fluktuasi pemakaian Pada umumnya, masyarakat Indonesia melakukan aktifitas penggunaan air pada pagi dan sore hari dengan konsumsi air yang lebih banyak dari pada waktu-waktu lainnya. Dari keseluruhan aktifitas dan konsumsi sehari tersebut dapat diketahui pemakaian rata-rata air. e. Menghitung kapasitas reservoir Pada Gambar 2.7 di bawah ini adalah sket reservoir. Gambar 2.7: Reservoir V = P x L x T Keterangan: V = Volume reservoir P = Panjang reservoir L = Lebar reservoir T = Tinggi reservoir 39

RESERVOAR SLIDE 06 TPAM. Yuniati, PhD

RESERVOAR SLIDE 06 TPAM. Yuniati, PhD RESERVOAR SLIDE 06 TPAM Yuniati, PhD Peraturan Pemerintah no 15/2006 Pasal 5 ayat 1: SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan perpipaan. Pasal 5 ayat 2: SPAM dengan

Lebih terperinci

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR PEGUNUNGAN udara bersih, bebas polusi air hujan mengandung CO 2, O 2, N 2, debu & partikel dr atmosfer AIR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian Air Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup di dunia. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Air di bumi digolongkan menjadi 3 bagian pokok, yaitu air hujan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari air merupakan salah satu komponen yang paling dekat dengan manusia yang menjadi kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Air Bersih Sistem penyediaan air bersih adalah suatu sistem penyediaan atau pengeluaran air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Limbah merupakan sisa suatu kegiatan atau proses produksi yang antara lain dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, industri, pertambangan dan rumah sakit. Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PENDAHULUAN 1. AIR Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. Secara umum air yang terdapat di alam yang dapat dikonsumsi oleh manusia bersumber dari:

BAB 1 Pendahuluan. Secara umum air yang terdapat di alam yang dapat dikonsumsi oleh manusia bersumber dari: BAB 1 Pendahuluan 1.1. Umum Air merupakan karunia Tuhan yang secara secara alami ada diseluruh muka bumi. Manusia sebagai salah satu makluk yang ada di bumi juga sangat tergantung terhadap air dan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Pengenalan Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang lingkup Tatacara ini meliputi ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan bangunan utama

Lebih terperinci

SISTEM JARINGAN AIR BERSIH. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

SISTEM JARINGAN AIR BERSIH. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 SISTEM JARINGAN AIR BERSIH Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 UMUM Air merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian air a. Pengertian air minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 8) b. Pengertian air bersih Air bersih

Lebih terperinci

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK 286 12.1 PENDAHULUAN 12.1.1 Permasalahan Masalah pencemaran lingkungan di kota besar misalnya di Jakarta, telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Definisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Definisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Air bersih adalah air permukaaan maupun air tanah yang sudah mengalami suatu proses pengolahan sehingga siap digunakan untuk dikonsumsi oleh konsumen baik untuk keperluan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 2.368 juta km 3. Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan, dan salju. Air tawar terutama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Perancangan Instalasi Penjernihan Air (IPA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Perancangan Instalasi Penjernihan Air (IPA) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perancangan Instalasi Penjernihan Air (IPA) Dalam perencanaan dan perancangan istalasi penjernihan air (IPA) harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH Ridwan Naway F. Halim, M. I. Jasin, L. Kawet Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: Ridwannaway@ymail.com ABSTRAK Kawasan Perumahan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN) DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN) Tiny Mananoma, Lambertus Tanudjaja, Tommy Jansen Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL 5.1 Masalah Air Limbah Layanan Kesehatan Air limbah yang berasal dari unit layanan kesehatan misalnya air limbah rumah sakit,

Lebih terperinci

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,

Lebih terperinci

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT DIFINISI AIR BERSIH Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah materi essensial didalam kehidupan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik tumbuhan maupun

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK SISTEM BARU Sistem apapun yang anda pilih, baik sitem septik konvensional maupun jenis aerobik, tangki penampungan yang baru harus melalui masa tenang di mana bakteri-bakteri yang diperlukan mulai hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan secara kovalen yang sangat penting fungsinya. Dengan adanya penyediaan

Lebih terperinci

II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA

II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA 2. 1 Pengumpulan Air Limbah Air limbah gedung PT. Sophie Paris Indonesia adalah air limbah domestik karyawan yang berasal dari toilet,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tentang Air Air adalah salah satu kebutuhan esensial manusia yang ke dua setelah udara untuk keperluan hidupnya. Manusia hanya bisa bertahan hidup selama kurang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.

Lebih terperinci

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya INSTALASI PLUMBING I. SISTEM PLUMBING Sistem plumbing di dalam gedung meliputi beberapa sarana yang terdiri dari: 1. Sarana sumber air bersih 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor)

Lebih terperinci

Mengapa Air Sangat Penting?

Mengapa Air Sangat Penting? Mengapa Air Sangat Penting? Kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung pada air. Kita banyak menggunakan air untuk keperluan sehari-hari seperti untuk minum, memasak, mencuci, 1 mandi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Kebutuhan akan air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa air permukaan semakin

Lebih terperinci

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI

-1- DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI -1- LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI A. STANDAR DOKUMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai analisis kualitas air dengan alat uji model filtrasi buatan diantaranya; Eka Wahyu Andriyanto, (2010) Uji

Lebih terperinci

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK Rumah merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Air merupakan kebutuhan vital makhluk hidup. Tanpa adanya air, metabolisme dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berjalan dengan sempurna. Manusia membutuhkan air, terutama

Lebih terperinci

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA 51 Nusa Idaman Said III.1 PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Air Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan pada suatu daerah sering membawa dampak, baik dari nilai positif maupun nilai negatif. Semakin berkembangnya suatu daerah tersebut akan meningkatkan

Lebih terperinci

RESERVOIR 14. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3

RESERVOIR 14. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3 RESERVOIR 14 Program Studi Nama Mata Kuliah Teknik Lingkungan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Jumlah SKS 3 Pengajar Sasaran Belajar Mata Kuliah Prasyarat Deskripsi Mata Kuliah 1. Prof. Dr. Ir.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia, termasuk untuk menunjang pembangunan ekonomi yang hingga saat ini

Lebih terperinci

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS (Instalasi Pengolahahan Air Laut Sederhana): Transformasi Air Laut Menjadi Air Tawar dengan Pemisahan Elektron Cl - Menggunakan Variasi Batu Zeolit sebagai Upaya Penyediaan

Lebih terperinci

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui Teknik Perpipaan Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang sangat penting untuk menopang kelangsungan hidup bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Air bersih memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04 Yuniati, PhD KOMPONEN SPAM Materi yang akan dibahas : 1.Komponen SPAM 2.Air baku dan bangunan intake KOMPONEN SPAM Sumber air baku Pipa transimisi IPAM Reservoar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan manusia paling penting. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Kebutuhan air untuk keperluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam tubuh makhluk hidup baik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa yang lain. Kandungan air dalam tubuh manusia rata-rata 65 %

Lebih terperinci

TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN

TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN COPY SNI 03-2398 - 2002 Pendahuluan Tat cara ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dalam pembangunan septik dengan sistem resapan. Tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air merupakan komponen utama makhluk hidup dan mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Dublin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah materi di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di planet ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam sel hidup baik pada sel tumbuh-tumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitan ini adalah untuk mengidentifikasi pengelolaan air bersih pada instalasi pengolahan air (IPA) yang digunakan di kawasan Jababeka. 3.2.

Lebih terperinci

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 5 2.1 Proses Pengolahan Air Limbah Domestik Air limbah domestik yang akan diolah di IPAL adalah berasal dari kamar mandi, wastavel, toilet karyawan, limpasan septik tank

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Peta Curah Hujan Kabupaten Magelang

LAMPIRAN. Peta Curah Hujan Kabupaten Magelang LAMPIRAN Peta Curah Hujan Kabupaten Magelang Sumber : Bappeda Kab. Magelang. 2014 xv Peta Rawan Bencana Kabupaten Magelang Sumber : Bappeda Kab. Magelang. 2014 xvi Persyaratan RAMP Ketentuan dan Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun dalam bentuk gas. Buangan cair yang berasal dari masyarakat yang di kenal sebagai air buangan atau air limbah

Lebih terperinci

Sistem Plambing Dalam Gedung

Sistem Plambing Dalam Gedung Sistem Plambing Dalam Gedung 1. Pendahuluan Sistem Plambing plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan; a. penyediaan air bersih, yaitu menyediakan dan menyalurkan air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun

Lebih terperinci

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013 Sejarah Biogas BIOGAS (1770) Ilmuwan di eropa menemukan gas di rawa-rawa. (1875) Avogadro biogas merupakan produk proses anaerobik atau proses fermentasi. (1884) Pasteur penelitian biogas menggunakan kotoran

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian Penelitian biofiltrasi ini targetnya adalah dapat meningkatkan kualitas air baku IPA Taman Kota Sehingga masuk baku mutu Pergub 582 tahun 1995 golongan B yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari disegala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumur gali merupakan salah satu sumber penyediaan air bersih bagi masyarakat di pedesaan maupun perkotaan. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA Priskila Perez Mosesa Liany A. Hendratta, Tiny Mananoma Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Ruang lingkup geografi Pengertian geografi secara bahasa menurut Erathostenes dalam Nursid Sumaatmaja (1981:30) berasal dari kata geographika

Lebih terperinci

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM IPAL DOMESTIK

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM IPAL DOMESTIK BAB 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM IPAL DOMESTIK 29 4.1 Prosedur Start-Up IPAL Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC Start-up IPAL dilakukan pada saat IPAL baru selesai dibangun atau pada saat

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Fachruddin Mokoginta Fuad Halim, Lingkan Kawet, M. I. Jasin Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ketersediaan air dengan tingkat pemenuhan yang dapat ditelorir di daerah yang

BAB II LANDASAN TEORI. ketersediaan air dengan tingkat pemenuhan yang dapat ditelorir di daerah yang 4 BAB II LANDASAN TEORI Penyediaan air bersih di Desa Kanigoro Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang kemudian dapat berdampak pada perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat ekonomi, pendidikan, keadaan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya. Faktor yang penting

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RI SPAM) KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015-2030 DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah unsur penting bagi makhluk hidup. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama 3 sampai 6 bulan namun tidak akan mampu bertahan hidup tanpa air. Sebanyak

Lebih terperinci

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran. LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN Pencegahan Kebakaran

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012 Oleh : Rr. Adistya Chrisafitri 3308100038 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc. JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit Pencemaran air limbah sebagai salah satu dampak pembangunan di berbagai bidang disamping memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat. Selain itu peningkatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PEDESAAN DI DUSUN DURENAN DESA PETUNGSEWU KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG

PENINGKATAN KINERJA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PEDESAAN DI DUSUN DURENAN DESA PETUNGSEWU KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG PENINGKATAN KINERJA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PEDESAAN DI DUSUN DURENAN DESA PETUNGSEWU KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG Kustamar 1), I Wayan Mundra 2), Bambang Wedyantadji 3), I Nyoman Sudiasa 4) 1),2),3),4)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Depot Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Penyelenggara air

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi, dan. Ketersedian air bersih merupakan hal yang selayaknya

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi, dan. Ketersedian air bersih merupakan hal yang selayaknya 8 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi, dan sanitasi. Ketersedian air bersih

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL 34 3.1. Uraian Proses Pengolahan Air limbah dari masing-masing unit produksi mula-mula dialirkan ke dalam bak kontrol yang dilengkapi saringan kasar (bar screen) untuk menyaring

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi

PENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi PENGOLAHAN AIR BERSIH PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi PENGOLAHAN LENGKAP Dilaksanakan pada air permukaan, air sungai), Diperlukan unt menjernihkan

Lebih terperinci

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR PENYEDIAAN AIR SEBAGAI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Oleh : Mardayeli Danhas, ST, M. Si Staf Bidang Bina Teknik Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan bagian terpenting bagi kehidupan manusia. Pada zaman dahulu beberapa orang senantiasa mencari tempat tinggal dekat dengan air, dikarenakan agar mudah mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang timbul akibat meningkatnya kegiatan manusia adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air karena menerima beban pencemaran yang melampui daya

Lebih terperinci

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA Anjar P,RB Rakhmat 1) dan Karnaningroem,Nieke 2) Teknik Lingkungan, ITS e-mail: rakhmat_pratama88@yahoo.co 1),idnieke@enviro.its.ac.id

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perhitungan kadar Fe metode titrasi sederhana : Pagi, WIB : a. Kadar Fe lantai dasar : Fe = 1000

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perhitungan kadar Fe metode titrasi sederhana : Pagi, WIB : a. Kadar Fe lantai dasar : Fe = 1000 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. KUALITAS AIR 1. Kadar besi (Fe) kamar mandi pria Besi V n tetes 0,1 ( mg l ) Perhitungan kadar Fe metode titrasi sederhana : Pagi, 08.00 WIB : 0,60 0,30 Siang, 12.30 WIB

Lebih terperinci

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS 13.1. Pendahuluan Tepung beras merupakan bahan baku makanan yang sangat luas sekali penggunaannya. Tepung beras dipakai sebagai bahan pembuat roti, mie dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA Oleh : A.A.M Fungsi Pintu dan Jendela: - Akses keluar/masuk ruangan - Penerangan (Lighting) - Penghawaan (Ventilation) Syarat: - Stabil, kuat dan aman Rangka pintu & jendela

Lebih terperinci

`1qBAB I PENDAHULUAN

`1qBAB I PENDAHULUAN `1qBAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Hidrologi Hidrologi merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari seputar pergerakan, distribusi, dan kualitas air yang ada dibumi. Hidrologi adalah ilmu yang membahas

Lebih terperinci

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana SI Program Studi Biologi

Lebih terperinci

Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1

Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1 Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1 Oleh Gede H. Cahyana 2 Adakah peran PDAM dalam penyediaan air minum di dalam gedung? Sebagai sebuah sistem, penyediaan air minum di dalam gedung memang bukanlah tanggung

Lebih terperinci

Proses Pengolahan Air Minum dengan Sedimentasi

Proses Pengolahan Air Minum dengan Sedimentasi Proses Pengolahan Air Minum dengan Sedimentasi Bak Sedimentasi Bak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk lingkaran, bujur sangkar, atau segi empat. Bak berbentuk lingkaran

Lebih terperinci

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Oleh: ANA KUSUMAWATI Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan terutama bagi makhluk hidup, makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa air, terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Tuladenggi adalah salah satu Kelurahan dari lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan

Lebih terperinci

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah 11 BAB II PEMBAHASAN MATERI Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah ke tempat lebih tinggi alau dari

Lebih terperinci

Pengolahan Air Bersih dengan Saringan Pasir lambat Up Flow BAB IV PENGOLAHAN AIR BERSIH DENGAN SARINGAN PASIR LAMBAT UP FLOW

Pengolahan Air Bersih dengan Saringan Pasir lambat Up Flow BAB IV PENGOLAHAN AIR BERSIH DENGAN SARINGAN PASIR LAMBAT UP FLOW BAB IV PENGOLAHAN AIR BERSIH DENGAN SARINGAN PASIR LAMBAT UP FLOW 69 Nusa Idaman Said IV.1 PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat khususnya mengenai kebutuhan akan air bersih

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Potensi Kualitas Air Potensi kualitas mata air Mulang dihasilkan dari uji laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Hasil analisis dari ketiga mata air Mulang Desa

Lebih terperinci