2 dari perbankan. Artinya perbankan masih menjadi andalan dalam pendanaan usaha (Abi Hurairah dan Haryajid, 2012) Salah satu dari instrumen-instumen k

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal memberikan manfaat yang luas bagi perekonomian melalui perkembangan investasi di suatu negara. Investasi yang tumbuh dan berkembang pesat pada akhirnya akan menjadi motor penggerak perekonomian. ekonomian. Secara umum, pasar modal yang menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia memungkinkan adanya alokasi sumber dana secara optimal. Secara khusus, pasar modal memberikan berbagi manfaat di antaranya memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan mungkinkan adanya upaya diversifikasi, penyebaran kepemilikan perusahaan hingga lapisan masyarakat menengah, memberikan kesempatan untuk uk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek cerah, menciptakan iklim usaha yang sehat melalui keterbukaan informasi, serta mewujudkan lapangan angan kerja dan profesi yang menarik. Peran pasar modal terhadap perekonomian di Indonesia pun masih sangat minim apabila dibandingkan dengan beberapa negara Asean seperti Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Rasio kapitalisasi pasar terhadap GDP Indonesia selama tiga tahun terakhir ( ) secara rata-rata hanya mencapai 45 %, jauh dibandingkan dengan Singapore (235%), Malaysia (156%) dan Filipina (87%), dan Thailand (75%). Kondisi ini tidak dapat dielakkan karena sekitar 80% pendanaan usaha di Indonesia adalah berasal 1

2 2 dari perbankan. Artinya perbankan masih menjadi andalan dalam pendanaan usaha (Abi Hurairah dan Haryajid, 2012) Salah satu dari instrumen-instumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal adalah saham. Saham merupakan instrumen pasar keuangan yang paling popular dan paling banyak dipilih para investor karena mampu memberikan keuntungan yang menarik. Saham (stock) merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan, artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya diperusahaan tersebut. Investor dapat membeli saham am di pasar sekunder setelah saham dicatatkan si bursa efek. Tujuan perusahaan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia salah ah satunya adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan untuk meningkatkan performance perusahaan. Hal ini menjadikan pasar ar modal merupakan tempat yang tepat untuk dapat menghimpun dana jangka panjang dari masyarakat dan kemudian dapat disalurkan ke dalam sektor yang produktif. Tujuan dari pasar modal itu sendiri adalah mempercepat mpercepat proses pemerataan pendapatan masyarakat melalui kepemilikan saham-saham perusahaan swasta dan meningkatkan penghimpunan dana masyarakat untuk digunakan secara produktif dalam pembiayaan pembangunan nasional. Dari sudut pandang investasi, investor dapat memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk menyalurkan dana yang menganggur, sehingga diperoleh tambahan penghasilan yang disebut sebagai perolehan investasi,

3 3 dalam bentuk peningkatan nilai modal (capital gain) dan laba hasil usaha yang dibagikan (dividen) untuk investasi dipasar modal mampu memberikan keuntungan yang memadai, namun dalam menentukan keputusan investasinya, para investor perlu melakukan analisis terlebih dahulu. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor. Keuntungan investasi dipasar modal dapat dicerminkan melalui perolehan return atas saham yang dipilih. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return menjadi salah satu faktor yang mampu memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi yang diharapkan terjadi di masa

4 4 mendatang. Pengukuran return realisasi/historikal adalah hal yang penting bagi investor untuk menentukan seberapa baik kinerja aktiva finansial yang dipilih sekaligus digunakan untuk mengestimasi return di masa yang akan datang. Hal ini yang harus diperhatikan oleh investor. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang seharusnya dikompensasikan (Jogiyanto, 2008). Untuk memprediksi return saham banyak faktor yang dapat yang dapat digunakan sebagai parameter, salah satunya dengan menghitung rasio keuangan perusahaan. Rasio keuangan digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Jenis rasio keuangan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Rasio keuangan ini merupakan alat untuk mengetahui kondisi perusahaan apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Dewasa ini perusahaan-perusahaan yang mempunyai rencana ekspansi membutuhkan mbutuhkan tambahan dana dari pihak eksternal baik melalui kreditor maupun penjualan saham di pasar modal. Hal ini menjadi pertimbangan oleh bank selaku kreditor dan investor apakah perusahaan memiliki prospek pertumbuhan seperti laba dan aset. Bagi kreditor dengan pemberian pinjaman kepada perusahaan yang memiliki prospek keuntungan akan memberikan bunga diluar pinjaman pokok, sedangkan bagi investor modal yang ditanamkan kepada perusahaan dapat memberikan return yang maksimal.

5 5 Maka perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan pada kinerja bisnis akan sangat diminati. Sampai saat ini, pertimbangan pertumbuhan laba sering dilakukan untuk mengukur kinerja bisnis. Namun disamping laba, ada alat pengukuran yang lebih bermanfaat dan sering digunakan sebagai alat pengukuran kemampuan keuangan pada sebuah organisasi yaitu Sustainable Growth Rate (SGR). Konsep sustainable growth rate dikembangkan oleh Higgins (2007) menunjukan bahwa kebijakan keuangan tiap perusahaan berbeda sesuai dengan sasaran pertumbuhannya sehingga konsep tersebut digunakan sebagai pengatur kebijakan keuangan dan sasaran pertumbuhan yang sesuai. Pertumbuhan penjualan disertai laba dapat meningkatkan aset lalu kenaikan dalam am aset tanpa pengeluaran modal merupakan dua syarat pertumbuhan, tiap aset yang naik harus didanai dengan tambahan kewajiban atau dari laba ditahan sehingga bila kebijakan keuangan tidak diubah maka tingkat pertumbuhan modal pemegang saham akan membatasi pertumbuhan penjualan. Hal tersebut mengindikasi bahwa terdapat ketidaksinkronan khususnya antara pertumbuhan penjualan (elemen operasi) dengan struktur modal (elemen keuangan) yang memiliki arah berbeda dalam menilai suatu kebijakan dalam perusahaan. Dalam pasar modal Indonesia (BEI) terdapat 9 sektor, diantaranya adalah Agriculture, Mining, Basic Industri and Chemical, Miscellaneous Industri, Customer Goods, Property Real Estate and Building Construction, Infrastructure Utilities and Transportation, Finance, dan Trade Service and

6 6 Investment. Diantara sekian banyak perusahaan yang go public sebagai instrument industri yang menjadi perhatian adalah perusahaan pertambangan. Perusahaan pertambangan merupakan bagian sektor ekonomi yang sangat strategis karena memiliki pengaruh yang cukup besar bagi kondisi perekonomian suatu negara. Dimana perusahaan pertambangan merupakan yang menyalurkan hasil produksinya selain sumber energi yang dapat menggerakan proses produksi dan keperluan lain bagi masyarakat dimana hasil produksi perusahaan ini digunakan masyarakat dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu saham pertambangan merupakan salah satu idola para investor. Sektor pertambangan saat ini tetap menjadi salah satu sektor utama dalam am menggerakkan roda perekonomian Indonesia dan menjadi pemicu pertumbuhan sektor lainnya. Selain itu berhasil menyediakan kesempatan kerja yang besar bagi tenaga kerja langsung maupun tidak langsung. (Ketua Komisi VI Airlangga Hartanto seperti dilansir oleh warta digital economy.okezone.com tanggal 5 Mei 2011). Sektor mining (pertambangan) di Bursa Efek Indonesia merupakan salah ah satu sektor yang cukup diandalkan Indonesia karena Indonesia merupakan negara kaya akan sumberdaya alam. Secara umum potensi sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia, berdasarkan data Indonesia Mining Asosiation, menduduki peringkat ke-6 terbesar untuk negara yang kaya akan sumber daya tambang. Dengan kekayaan tambang yang melimpah ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan untuk beroperasi di Indonesia. Beberapa hasil

7 7 komoditas perusahaan tambang merupakan komoditas yang penting bagi dunia seperti batubara, timah, minyak dan gas bumi serta hasil komoditas pertambangan lainya. Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012 tercatat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Berbagai permasalahan ekonomi dunia, baik di Eropa maupun di Amerika (AS), yang belum sepenuhnya dapat diatasi mengakibatkan pemburukan ekonomi global yang telah terjadi sejak akhir tahun 2011 masih berlanjut ditahun Perekonomian kawasan Eropa masih mengalami pertumbuhan yang negatif sementara ekonomi AS mulai membaik mbaik meskipun masih rentan dan dibayangi isu keterbatasan stimulus fiskal (fiskal cliff). ) Kontraksi pertumbuhan ekonomi Eropa disebabkan oleh krisis utang fiskal, sempitnya ruang kebijakan moneter, meningkatnya angka pengangguran, rapuhnya sektor keuangan, dan menurunnya kepercayaan pasar. ar. Memburuknya perekonomian di negara-negara maju telah memberikan dampak pada melambatnya perekonomian sebagian besar negara emerging markets seperti China dan India. Tabel 1.1 Perkembangan Ekspor NonMigas (Sektor) Periode (Nilai : Juta US$) No. Sektor Trend (%) Perubahan (%) 2012/2011 I PERTANIAN 4.584, , , 5.165, , 5,76 7, II INDUSTRY , , ,13-4,96 4 0,6,7 23,1 III MINING , , , ,76-9,59 2 2,6 0 9,9 IV OTHERS 9,9 10,8 9,9 13,0 18,7 15,70 43,49 V TOTAL NON OIL Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Kementerian Perdagangan, September 2013

8 8 Melemahnya perekonomian global berdampak pada termoderasinya kinerja ekspor sepanjang tahun Perlambatan ekspor disebabkan oleh melambatnya permintaan dari negara mitra dagang utama Indonesia seperti China dan India. Berdasarkan sektornya, perlambatan ekspor terutama disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor di sektor pertambangan. Melambatnya ekspor juga didorong oleh tren penurunan harga komoditas terutama komoditas SDA. Dari sisi penawaran agregat, sejalan dengan pelemahan permintaan global, sektor-sektor yang berorientasi domestik masih tumbuh cukup kuat. Sektor yang paling terkena dampak dari penurunan permintaan global adalah sektor pertambangan dan penggalian. Sementara itu, sektor-sektor tradables lainnya seperti sektor industri pengolahan dan sektor pertanian masih tumbuh cukup kuat seiring dengan masih kuatnya permintaan domestik. Di sisi lain, kinerja sektor nontradables juga masih mencatat pertumbuhan yang tetap tinggi meski lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Tabel 1.2). Perusahaan sektor pertambangan merupakan sektor usaha yang mempunyai kinerja yang cukup signifikan selama tahun 2008 hingga tahun 2011, hal ini disebabkan naiknya jumlah permintaan hasil pertambangan di pasar internasional. Sepanjang tahun 2012 terjadi perlemahan permintaan akibat melemahnya perekonomian global baik dari sisi ekspor dan sisi permintaan domestik. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan akan direspon oleh investor sehingga dapat mempengaruhi harga saham

9 9 perusahaan. Kesesuaian antara permintaan dan penawaran di pasar modal akan menentukan harga saham bagi setiap perusahaan yang go public di pasar modal. Hal ini tentu berpengaruh terhadap return yang akan dihasilkan atas investasinya dipasar saham. Tabel 1.2 Pertumbuhan Sektor-Sektor Ekonomi (tahun dasar 2000, dalam persen) Lapangan Usaha Pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan 2. Pertambangan & penggalian 3. Industri pengolahan a. Industri migas b. Industri non migas 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi Perdagangan, Hotel, dn Restoran 7. Pengangkutan & komunikasi 8. Keuangan, persewaan, & jasa perusahaan 9. Jasa-jasa Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto tanpa migas Sumber : BPS diolah kemenperindustrian, Berdasarkan latar belakang tersebut dengan melihat pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan pertambangan sesudah terjadinya krisis keuangan global selama periode Sehingga terdapat bukti

10 10 empiris pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan pertambangan pada tahun Dengan demikian para investor akan mempunyai pertimbangan mengenai perusahaan yang menjadi pilihan investasi. Investor bisa saja tidak mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan, kehati-hatian dalam berinvestasi di pasar modal sangat diperlukan mengingat investasi ini bersifat abstrak. Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh investor ada kaitannya dengan keuntungan adalah kinerja perusahaan. Oleh karena itu investor harus pintar dalam mengevaluasi dan membandingkan mbandingkan kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut diatas terlihat betapa pentingnya melakukan analisis fundamental sebagai salah satu cara untuk menilai return saham, am, karena bagi para emiten/perusahaan, yang bisa dikontrol langsung adalah kondisi keuangan dari perusahaannya. Dalam tesis ini akan dilakukan analisis pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham perusahaan pertambangan yang go pubik dipasar Bursa Efek Indonesia. Judul penelitian yaitu ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN Identifikasi Perumusan dan Batasan Masalah Identifikasi Masalah Faktor-faktor fundamental terdiri dari beberapa rasio. Dalam penelitian ini tidak semua faktor fundamental akan diteliti. Dimana

11 11 faktor fundamental yang akan diteliti adalah hanya terdiri dari 6 jenis faktor fundamental, yaitu Current Ratio, Return on Assest, Debt to Equity Ratio, Total Turnover Ratio, Price Earning Ratio dan Sustainable Growth Ratio. Hal ini didasari bahwa setiap faktor fundamental tersebut dilihat sudah mewakili dari beberapa rasio faktor fundamental yang ada tersebut. Dalam penelitian ini juga diasumsikan bahwa faktor fundamental yang tidak diteliti dalam penelitian ini diasumsikan tetap atau tidak terjadi perubahan yang signifikan. Konsep sustainable growth rate yang dipenuhi berbagai elemen dapat mengakomodasi berbagai kepentingan baik manajer maupun investor. Konsep itu didorong motivasi untuk mengambil keuntungan yang berkelanjutan di masa depan. Hal tersebut mendorong pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara manfaat yang diterima dengan tingkat pertumbuhan penjualan pada perusahaan Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asses Turnover (TATO), Price EarningRatio (PER), dan Sustainable Growth Rate (SGR) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di BEI periode tahun ?

12 12 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun ? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Return on Assets terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun ? 4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan Debt to Equity Ratio antara terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun ? 5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Total Assets Turnover terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun ? 6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Earning Ratio terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun ? 7. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Sustainable Growth Rate terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun ? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil temuan mengenai:

13 13 1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TATO), Price Earning Ratio (PER), dan Sustainable Growth Rate (SGR) berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di BEI periode tahun Mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di BEI priode tahun Mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Assets terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di BEI periode tahun Mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di BEI periode tahun Mengetahui dan menganalisis pengaruh Total Assets Turnover terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di BEI periode tahun Mengetahui dan menganalisis pengaruh Price Earning Ratio terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di BEI periode tahun Mengetahui dan menganalisis pengaruh Sustainable Growth Rate (SGR) terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di BEI periode tahun

14 Manfaat dan Kegunaan Penelitian Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan analis bagi para emiten khususnya perusahaan pertambangan untuk mengetahui faktor-faktor kinerja keuangan mana saja yang mempengaruhi return sahamnya. 2. Sebagai bahan masukan bagi para investor dalam melakukan analisis investasi pada saham perusahaan pertambangan di BEI. Sehingga mampu menentukan pilihan dalam pemilihan saham Kegunaan Penelitian 1. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia khususnya dalam bidang manajemen keuangan sehingga dapat dimanfaatkan bagi penelitian lanjutan. 2. Dapat memberikan masukan bagi manajemen keuangan pada perusahaan yang termasuk dalam sektor pertambangan yang ada di BEI yang mengalami penurunan return saham mengenai pengaruh rasio keuangan perusahaan sehingga bisa dijadikan informasi serta masukan bagi pihak perusahaan sektor pertambangan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan return saham yang akan mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi.