BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Dalam program pemerintahan mengenai pembangunan nasional mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia yang cerdas, produktif dan sehat, yaitu dengan cara untuk pembentukan SDM yang sehat,cerdas dan berkualitas dengan melalui peningkatan status gizi penduduk, gizi buruk merupakan masalah utama di Indonesia tetapi obesitas juga menjadi masalah yang mulai muncul di Indonesia. Status gizi merupakan harus adanya keseimbangan di antara asupan yang masuk dalam tubuh dan kebutuhan zat gizi. Status gizi dapat dikatakan baik jika jumlah suatu asupan zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan dalam tubuh. Status gizi tidak seimbang dapat diprestasikan dalam bentuk gizi yang kurang dari yang dibutuhkan. Sedangkan dalam status gizi lebih jika asupan zat gizi lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Status gizi dapat diartikan keadaan didalam tubuh sebagai hasil dari konsumsi makanan dan zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh [] Malnutrisi (gizi yang salah) merupakan keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi, malnutrisi dapat diartikan keadaan tubuh karena ketidakseimbangan diantara masuknya makanan dalam tubuh dengan kebutuhan gizi dalam mempertahankan kesehatan tubuh.kejadian ini dapat terjadi karena dalam asupan makanan terlalu sedikit ataupun masuknya makanan yang tidak seimbang.[] Dalam bentuk penilaian status gizi menggunakan Antropometri dengan menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT), dengan menggunakan IMT sangatlah ssederhana cara pemantauan status gizi apakah normal, kurus tingkat ringan, kurus tingkat berat, obesitas, obesitas.klasifikasi menurut Kemenkes RI (003). Didalam penelitian ini dilakukan survey di Klinik Azzahra yang beralamatkan di jalan raya ngawen No.305 Ngawen Blora Telp / Dari survey telah disetujui oleh bapak Direktur Klinik Azzahra yaitu dr. M. Aris Kurniawan. Di klinik azzahra mengenai fasilitas sudah cukup baik

2 karna bisa melayani rawat jalan, rawat inap, poliklinik spesialis, instalasi farmasi serta instalasi Unit Gawat Darurat serta sudah tersedia ambulan tetapi untuk perhitungan status gizi hanya menggunakan perhitungan Indek Massa Tubuh (IMT) yaitu dengan Tinggi Badan serta berat badan yang dirasa kurang untuk menentukan status gizi pada remaja, sedangkan jika ada orang yang mempunyai berat badan dan tinggi badan sama tetapi hasil status gizinya sama karena hanya diperoleh dari nilai dan spesifikasi yang mendekati status gizi. dikarenakan didalam klinik yang hanya mempunyai perhitungan sederhana maka dibutuhkan perhitungan yang lebih baik. Dari hasil penilaian status gizi dengan antropomeri terkadang masih terjadi kerancuan, maka dari itu klinik azzahra membutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggabungkan suatu metode-metode dengan teknik ilmu computer untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat untuk menentukan bahwa pasien kekurangan gizi atau kelebihan gizi dan mengurangi tingkat kematian atau mengurangi banyaknya penyakit infeksi yang disebabkan kekurangan gizi dan obesitas bagi yang kelebihan gizi karena terjadinya malnutrisi yang berada di klinik azzahra serta memberikan penyuluhan tentang gizi yang lebih rutin kepada masyarakat. Dengan adanya teknologi informasi (TI) dibidang kesehatan dapat membantu atau mempermudah pihak klinik azzahra untuk mengetahui status gizi yang akurat, karena banyaknya pasien yang terkena penyakit yang disebabkan oleh malnutrisi serta dapat mengurangi tingkat kesalahan yang bisa dilakukan dengan cara penghitungan manual. Untuk menentukan status gizi pada pasien remaja yang berumur 6- tahun, disini penghitungan lebih mengutamakan pasien remaja karena pada usia 6- tahun usia yang rawan bagi masyarakat didaerah ngawen dan sekitarnya karena pada usia itu remaja lebih sibuk dengan kegiatan sekolahnya maupun diluar sekolah dan masa pubertas, jadi anak jarang mementingkan waktu makan serta asupan gizi apa saja yang harus masuk ke dalam tubuh. Selain itu UMR diblora juga belum begitu besar maka dari itu untuk menentukan status gizi yang lebih baik sangat kurang. Disini perhitungannya menggunakan aspek, lingkar pergelangan tangan,

3 3 umur, berat badan, jenis kelamin, lingkar perut, dan tinggi badan menggunakan metode naïve bayes classification (NBC) merupakan sebuah pengklasifikasian probabilitas sederhana. Keuntungan dari penggunan NBC sendiri adalah bahwa metode ini hanya membutuhkan jumlah data pelatihan (training data) yang kecil untuk menentukan estimasi parameter yang diperlukan dalam proses pengklasifikasian. Berfungsi untuk pembentukan kelas dan sebagai acuan bagaimana data akan diklasifikasikan, disamping itu metode NBC memiliki keakuratan yang lebih dibanding metode klasik. Oleh karena itu dibutuhkan Sebuah Sistem yang berbasis desktop yang diharapkan dapat memberikan solusi yang mampu menangani masalah klasifikasi status gizi pada remaja dan disertai perhitungan dengan menggunakan data mining dengan metode naïve bayes, Data mining sendiri sangat dibutuhkan terutama dalam mengelola data yang sangat besar untuk mempermudah proses data agar dapat memberikan informasi yang akurat bagi penggunanya. Teknik data mining yang akan ditentukan untuk mengetahui klasifikasi status gizi pada remaja menggunakan metode Naïve Bayes Classification (NBC). Adapun manfaatnya yang diperoleh setelah dilakukannya pengklasifikasian menggunakan metode NBC terhadap klasifikasi status gizi pada remaja agar dapat mengetahui status gizi remaja sehingga dapat memberikan kemudahan bagi klinik azzahra agar dapat meningkatkan pola hidup sehar agar dapat menghasilkan gizi yang baik untuk mencegah berbagai penyakit yang diakibatkan kurang gizi atau kelebihan gizi.. Rumusan Masalah Dari beberapa masalah yang dipaparkan dilatar belakang maka disimpulkan rumusan masalahnya adalah : Menerapkan metode Naïve Bayes Classification untuk pengklasifikasian status gizi remaja pada pasien klinik azzahra karena diklinik mengalami kesulitan untuk menentukan status gizi pada remaja..3 Batasan Masalah

4 4 Agar penelitian ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka penulis membuat batasan-batasan masalah antara lain:. pengklasifikasian status gizi hanya membahas status gizi pada pasien berumur 6- tahun dengan aspek umur, berat badan, tinggi badan, lingkar pergelangan tangan, lingkar perut, jenis kelamin dan dengan studi kasus klinik azzahra.. Pengklasifikasian status gizi hanya meliputi Normal, Kurus tingkat ringan,kurus tingkat berat, Obesitas Tingkat Ringan dan Obesitas Tingkat Berat. 3. Data pengklasifikasian status gizi yang digunakan atau diambil hanya pada tahun 06.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan Algoritma Naïve Bayes Classification untuk mempermudah menentukan status gizi pada remaja untuk pengklasifikasian..5 Manfaat Penelitian a) Bagi Penulis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu penulis dalam penerapan pembelajaran ilmu data mining yang didapat dalam perkuliahan.. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memenuhi salah satu syarat kelulusan mahasiswa Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu penulis dalam membuatan sistem untuk pengklasifikasikan status gizi remaja. b) Bagi Masyarakat

5 5. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan karena adanya malnutrisi.. Hasil dari penelitian ini diharapkan agar dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang status gizi yang lebih akurat. c) Bagi Akademik. Hasil dari penelitian diharapkan dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi mata kuliah dan penerapan yang didapat saat perkuliahan.. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kemampuan dan kesiapan mahasiswa untuk terjun kedunia kerja dengan hasil dari perkuliahan selama ini.

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penelitian Terkait Dalam penelitian sebelumnya sangat berguna bagi penulis untuk menjadi pedoman ataupun pegangan dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, dengan diadakan penelitian sebelumnya dapat membantu dan mempermudah penulis dalam melakukan penelitiannya sesuai dengan tema dan pembuatan system baru yang bermanfaat. Dalam Metode naïve bayes classification sering digunakan untuk melakukan penelitian baik dalam memprediksi kemungkinan-kemungkinan ataupun untuk menentukan keputusan dan perbandingan yang ada dimasa yang akan datang. Disini penulis menggunakan 5 jurnal sebagai acuan untuk mengambil beberapa keputusan sebagai pengambilan algoritma dan metode. Penelitian pertama dilakukan oleh Yuda Septian Nugroho kesimpulnya bahwa menggunakan metode naïve bayees classification dapat menentukan tingkat kelulusan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu dalam penelitian ini menggunakan metodee CRISP-DM dengan cara business understanding, data preparation, deployment, evaluation, data understanding dan modeling. Dari hasil eksperimen telah diuji memperoleh hasil akurasi sebesar 8.08 % dan tingkat kesalahan 7,9 %.[5] Penelitian kedua yang dilakukan oleh Sandi Fajar Rodiyansyah dan Edi Winarko dapat menyimpulkan bahwa penelitian mempunyai tujuan untuk visualisasi kemacetan lalu lintas di kota bandung menggunakan metode naïve bayes classification. Dari hasil uji coba memperoleh hasil nilai akurasi terkecil 78% dihasilkan pada pengujian dengan sampel sebanyak 00 dan menghasilkan nilai akurasi tinggi 9,60%.[6] 6

7 7 Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Sukma Nur Fais A, dkk dalam penelitiannya bertujuan untuk mengklasifikasikan calon pendonor darah apakah termasuk ke dalam kelas pendonor ataupun kelas non pendonor dengan menggunakan metode Klasifikasi Naive Bayes berbasis pemrograman PHP Terdapat dua jenis atribut data set yaitu kontinu dan diskrit dan dilakukan uji coba dengan menggunakan data training dan data testing sebanyak 4 kali dan hasilnya keakuratanya 74% dan tingkat kesalahanya 6%.[7] Penelitian keempat yang dilakukan oleh Aida Indriani dalam penelitian yang berkaitan dengan penentuan klasifikasi data forum menggunakan naïve bayes classification, dalam proses klasifikasi sendiri dibagi menjadi yaitu yang pertama data latih dan yang kedua data uji. Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran dari efektifitas klasifikasi dengan menggunakan Confusion Matrix dengan cara menentukan nilai True Positive, True Negative, False Positive, dan False Negative. Setelah dilakukan klasifikasi dan pengujian sebanyak 5 data uji diperoleh hasil akurasi kebenaran sebesar 73%.[8] penelitian yang kelima dilakukan oleh Atri Nurani, Budi Susanto, Umi Proboyekti Dalam penelitian ini berkaitan dengan penentuan buku referensi mata kuliah dengan metode naïve bayes classification, untuk proses pengkalasifikasian menggunakan pola data dan jumlah data training. Dari hasil klasifikasi buku referensi buku menggunakan metode Naive Bayesian memiliki nilai akurasi 63% dengan 00 data test dokume, nilai akurasi dihitung dengan cara : 63/00 * 00 % = 63%. Dan tingkat kesalahan sebanyak 33%.[9] Table. penelitian terkait

8 8 No Nama Peneliti dan Tahun Masalah Metode Hasil Yuda Menentukan Metode Dari hasil eksperimen Septian tingkat Naïve dengan cara business Nugroho kelulusan bayes understanding, 04 yang tepat waktu dan tidak tepat waktu. data preparation, deployment, evaluation, data understanding dan modeling yang telah diuji memperoleh hasil akurasi sebesar 8.08 % dan tingkat kesalahan 7,9 %. Sandi Pengklasifika Metode Dari hasil uji coba Fajar sian data Naïve memperoleh hasil nilai Rodiyansy tweet yang bayes akurasi terkecil 78% ah,edi mengandung classifica dihasilkan pada Winarko tentang tion pengujian dengan sampel 0 informasi lalu lintas di kota sebanyak 00 dan menghasilkan nilai Bandung. akurasi tinggi 9,60%. 3 Sukma Mengklasifik Metode Terdapat dua jenis Nur Fais asikan calon naïve atribut data set yaitu A, dkk pendonor bayes kontinu dan diskrit dan darah apakah classifica dilakukan uji coba termasuk ke tion dengan menggunakan dalam kelas data training dan data

9 9 pendonor testing sebanyak 4 kali ataupun kelas dan hasilnya non keakuratanya 74% dan pendonor. tingkat kesalahanya 6%. 4 Aida Penentuan Metode Penelitian ini Indriani klasifikasi naïve menggunakan 04 data forum secara bayes pengukuran efektifitas klasifikasi, dengan otomatis menggunakan Confusion Matrix dengan cara menentukan nilai True Positive, True Negative, False Positive dan False Negative. Setelah dilakukan klasifikasi dan pengujian sebanyak 5 data uji diperoleh hasil akurasi kebenaran sebesar 73%. 5 Atri Penentuan Metode Pengklasifikasian buku Nurani, klasifikasi naïve referensi berdasarkan dkk buku-buku bayes silabus matakuliah 007 referensi berdasarkan classifica tion memanfaatkan informasi dari daftar isi, dengan silabus mata menggunakan pola data kuliah dan jumlah data training. Dari hasil klasifikasi buku referensi menggunakan metode

10 0 naïve bayes classification memiliki nilai akurasi 63% dengan 00 data test dokumen. Dari hasil kelima penelitian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam pengambilan metode naïve bayes classification dapat membantu penulis dalam menyelesaikan masalah dengan berbagai macam kriteria dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya berbagai macam kriteria maka akan semakin hasilnya akan akurat. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode naïve bayes classification dalam pengklasifikasian status gizi pada umur 6- tahun, dan data yang diambil dari klinik azzahra dengan beberapa aspek kriteria sebagai berikut : lingkar pergelangan tangan, jenis kelamin, tinggi badan, umur, berat badan, dan lingkar perut.. Remaja Pada jiwa remaja sangatlah berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan pada dirinya. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya.dalam penelitian ini menggunakan ini mencakup remaja yang berusia 6- tahun. Disini memilih remaja umur 6- tahun karena pada usia itu remaja biasanya tidak memperdulikan waktu makan dan kandungan gizi yang masuk ke dalam tubuh sudah mencakup nilai gizi yang baik atau tidak, karena pada usia 6- tahun remaja sibuk dengan kegiatan yang ada disekolah maupun kegiatan luar sekolah. Disini mengapa hanya mencakup status gizi remaja karena dalam penentuan status gizi sendiri untuk balita, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua dan lansia memiliki perhitungan yang berbeda, jadi jika di hitung dengan rumus yang disamakan maka hasil perhitunganya tidak tepat. Dan untuk balita menghitung status gizi dengan variabel : Berat Badan,

11 Tinggi Badan, Lingkar Kepala, dan Umur untuk umur sendiri tiap bulan atau per tahunnya ada tabel tersendiri. Sedangkan untuk perhitungan status gizi pada anak meliputi beberapa variabel : Tinggi Badan/Umur, Berat Badan/Umur, Tinggi Badan/ Berat Badan dan menggunakan tabel pengukuran skor simpang baku (Z-score). Penghitungan status gizi pada dewasa menggunakan variabel : Tinggi Badan, Berat Badan, Umur, Lingkar Pinggang, dan Prosentase Lemak dalam tubuh. Penghitungan status gizi pada orang tua dengan variabel : Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, Umur dan Lingkar dada. Perhitungan Status gizi pada Lansia dengan : pada pengukuran status gizi pada lansia adalah dengan menggunakan Mini Nutritional Assessment (MNA). Dengan Variabel : Umur, Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, Lingkar Betis.[0].3 Gizi ( Nutrition ) Gizi adalah senyawa yang penting dibutuhkan dalam pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup manusia. Istilah gizi sering disebut dengan nutrisi, terutama bila merujuk pada manusia. Gizi adalah nutrisi untuk manusia.[4].3. Zat Gizi ( Nutriens ) Zat gizi adalah adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan memperbaiki jaringan tubuh. Yang termasuk dalam zat gizi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari adalah [] :. Karbohidrat atau hidrat arang. Protein atau zat putih telur 3. Lemak 4. Vitamin 5. Mineral.3. Status Gizi

12 Status gizi adalah adalah suatu keadaan didalam tubuh yang diakibatkan karena adanya keseimbangan antara asupan zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar tangan,dan lainya. Adapun macam-macam gizi diantaranya adalah [4] :. Malnutrition ( Gizi Salah, Malnutrisi ) Kekurangan atau kelebihan zat gizi yang diperlukan untuk perkembangan, pertumbuhan, dan kebutuhan energi tubuh. Ada 4 bentuk malnutrisi :. Under Nutrition : kekurangan konsumsi pangan secara relative atau absolut untuk periode tertentu.. Specific Deficiency : kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A, Yodium, Zat Besi, dan lain-lain. 3. Over Nutrition : kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu. 4. Imbalance : karena disproporsi zag gizi,misalnya : kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya LDL ( Low Density Lipoprotein ), HDL ( High Density Lipoprotein) dan VLDL ( Very Low Density Lipoprotein).. Status gizi normal Status gizi normal adalah suatu ukuran status gizi yang terdapat keseimbangan antara jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan manusia. Macam-macam penilaian status gizi secara umum meliputi Antropometri, Klinis, Biokimia, Biofisik dalam penelitian ini menggunakan Antropometri [4]

13 3.3.3 Penilaian Gizi Secara Antropometri Secara umum antropometri mempunyai arti ukuran tubuh manusia. Dan dapat dilihat dari sudut pandang gizi, maka penilaian antropometri gizi bisa berhubungan dalam berbagai bentuk pengukuran dalam dimensi tubuh dan dari berbagai komposisi tubuh dari mulai aspek tingkat umur dan tingkat gizi. Kegunaan dari antropometri adalah untuk mendeteksi ketidakseimbangan dalam asupan protein dan energy. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh [4] Pengukuran antropometri untuk remaja berumur 6- tahun menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT adalah nilai yang diambil dari perhitungan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang [3]. Selain itu IMT juga dapat mengetahui apakah status gizi remaja berumur 6- tahun itu termasuk normal, kurus tingkat ringan, kurus tingkat tinggi, obesitas tingkat ringan, obesitas tingkat berat. Penggunaan IMT tidak bisa digunakan olahragawan, bayi, ibu hamil. Disamping itu IMT tidak bisa digunakan pada orang yang ber- (penyakit) lainnya seperti adanya hepatomogali, edema dan asites. [4].3.3. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Sebagai Dasar Antropometri Gizi a) Pertumbuhan Pertumbuhan adalah peningkatannya akan bertahap bisa bermualai dari organ, tubuh, dan jaringan dari masa konsepsi sampai dewasa. Kecepatan dari pertumbuhan setiap orang pasti berbeda-beda setiap tahapan kehidupan karena dapat dipengaruhi oleh kompleksitas dan ukuran dari organ serta rasio otot dengan lemak tubuh manusia [4] b) Perkembangan

14 4 Perkembangan adalah kemampuan dari penampilan (skill) yang dapat diakibatkan karena kematangan sistem saraf pusat, khususnya pada otak. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensi dari sel-sel tubuh,jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsi didalamnya [4].3.3. Jenis Parameter Antropometri Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter antara lain [4] :. Umur Umur adalah faktor penting untuk penentuan gizi. Kesalahan dalam penentuan umur dapat menyababkan pengukuran dalam status gizi menjadi tidak tepat.. Berat Badan berat badan faktor ukuran dalam antropometri yang penting dan paling sering digunakan, mineral, jumlah protein dan air yang ada didalam tulang dapat menggambarkan berat badan. 3. Tinggi Badan Tinggi badan merupakan salah satu aspek yang penting bagi dalam kehidupan yang telah lalu dan kehidupan yang sekarang. 4. lingkar Pergelangan Tangan pengukuran menggunakan lingkar pergelangan tangan ini digunakan untuk mengetahui kurang nya asupan energy dan protein dalam tubuh, tetapi pengukuran lingkar pergelangan tangan tidak dapat digunakan untuk pengukuran jangka pendek, harus ada aspek lainnya juga untuk lebih mendapatkan akurasi

15 5 yang baik. Selain itu pengukuran lingkar pergelangan tangan sangat mudah dapat di lakukan siapa saja. 5. Lingkar Perut Pengukuran lingkar perut digunakan untuk memprediksi besarnya lingkar perut dengan berat badan dan tinggi badan yang mempengaruhi perubahan status gizi. 6. Jenis Kelamin Jenis kelamin diketahui berpengaruh dengan adanya status gizi dimana seorang laki-laki cenderung tumbuh lebih baik dibandingkan dengan perempuan Kelebihan dan kekurangan dalam pengukuran Antropometri Kelebihan dan kekurangan dalam pengukuran Antropometri ada pada tabel dibawh ini : Antropometri Tabel. Kelebihan dan kekurangan pengukuran Relatif murah Kelebihan Cepat,karena sudah ada alatnya. Kekurangan Membutuhkan banyak data untuk referensi yang relevan Kesalahan pada observer (kesalahan pada pengukuran dan pencatatan)

16 6 Objektif Tidak menimbulkan rasa sakit pada pasien yang di ukur. Hanya mendapat data pertumbuhan, dan malnutrisi kekurangan protein & energy Tidak mendapatkan informasi zat gizi mikro.3.4 Indeks Massa Tubuh (IMT) Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio standar berat badan terhadap tinggi badan, dan sering digunakan sebagai indikator kesehatan umum. IMT dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Dalam usia remaja status gizi sangatlah penting banyak masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada remaja berumur 6- tahun. selain dapat menimbulkan resiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh sebab itu didalam pemantauan status gizi pada remaja perlu memepertahankan berat badan yang normal ataupun ideal. Berat badan yang dibawah minimum disebut under weight dan berat badan diatas maksimum disebut over weight. Orang-orang yang mempunyai berat badan dibawah minimum memiliki resiko penyakit infeksi sedangkan orang yang mempunyai berat badan diatas maksimum memiliki resiko penyakit degerneratif. Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut [3] : Tabel.3 Rumus IMT IMT = Berat Badan (kg) Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)

17 7 Batas ambang yang sudah dimodifikasi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian diberbagai Negara berkembang. Akhirnya diambil kesimpulan ambang batas IMT di Indonesia adalah [4]: Tabel.4 Kategori ambang batas IMT untuk Indosesia Kategori IMT Kurus Kekurangan BB tingkat berat (KTB) <7,0 Kekurangan BB tingkat ringan (KTR) 7,0-8,5 Normal >8,5-5,0 Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan (OTR) >5,0-7,0 Kelebihan BB tingkat berat (OTB) >7,0.4 Aspek Klasifikasi Status Gizi Klasifikasi sendiri merupakan pengelompokan data kemudian dimasukan kedalam suatu kelas-kelas yang tersedia. Dari klasifikasi status gizi yang menjadi objek yaitu data status gizi remaja yang ber-umur 6- tahun yang diperoleh data dari klinik Azzahra.

18 8 Aspek-aspek yang dapat diperlukan dalam klasifikasi status gizi remaja pada umur 6- tahun [] : ) Umur ) Berat badan 3) Tinggi badan 4) Lingkar pergelangan tangan 5) Lingkar perut 6) Jenis kelamin.5 Tujuan Klasifikasi Status Gizi Tujuan dari klasifikasi status gizi ada yaitu umum dan khusus. Tujuan yang umum adalah untuk dapat membantu petugas Klinik untuk menentukan status gizi menggunakan indikator yang mendukung IMT. Tujuan khusus dari klasifikasi status gizi untuk tingkat remaja menurut Hammond (004) adalah untuk [] :. Mempertahankan status gizi seseorang.. Mengidentifikasi individu yang membutuhkan dukungan nutrisi yang cukup. 3. Memonitor efektivitas interverensi gizi yang diberikan kepada individu. 4. Mengidentifikasi penatalaksanaan medis yang sesuai. Berdasarkan tujuan diatas, peneliti akan melakukan penilaian status gizi remaja pada umur 6- tahun untuk mengetahui klasifikasi status gizi pada pasien remaja..6 Data Mining Data mining

19 9 sangat dibutuhkan terutama dalam mengelola data yang sangat besar untuk mempermudah proses data agar dapat memberikan informasi yang akurat bagi penggunanya. [3] Data mining menurut larose dapat dibagi menjadi beberapa aspek [3] : a. Deskripsi Dalam Deskripsi seorang peneliti atau analisis akan mencari cara lain untuk menggambarkan suatu pola dalam data-datanya. b. Estimasi Didalam Estimasi variabel yang terdapat dalam estimasi akan lebih menuju ke arah numerik dibandingkan ke arah kategori. c. Prediksi Dalam Prediksi ada persamaan antara deskripsi dan estimasi, tetapi didalam prediksi akan memberikan hasil atau nilai yang belum ada pada sekarang atau di masa mendatang. d. Klasifikasi Klasifikasi adalah suatu data yang dikelompokan untuk dimasukan kedalam suatu kelas yang telah didefinisikan. e. Pengklusteran Clustering adalah sebuah cara yang digunakan dalam pengelompokan untuk menentukan beberapa kemiripan diantara satu dengan yang lain. f. Asosiasi Asosiasi sendiri dapat diartikan dengan mencari beberapa atribut yang akan muncul atau sering muncul dalam suatu waktu..6. Konsep Klasifikasi Dalam konsep klasifikasi terdapat model yaitu :. Model pelatihan (data latih)

20 0 Dalam model pelatihan terdapat beberapa kumpulan data yang memiliki kelas yang telah ditetapkan (data latih). Didalam Kumpulan data latih dapat digunakan untuk membentuk model klasifikasi.. Model pengujian (data uji) Dalam model klasifikasi yang sudah terbentuk dalam kelas lalu akan diuji dengan data yang berbeda (data uji) agar mengetahui tingkat akurasi dari model klasifikasi tersebut. Didalam Model klasifikasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk menentukan kelas dari data yang baru. Misalkan Pada fase model data latih sekumpulan data input, Setelah suatu model dilatih, model tersebut di-tes atau diuji terhadap sampel data yang tersisa untuk penilaian akurasi dan pada akhirnya diimplementasikan untuk memprediksi atau menentukan kelas yang baru..6. Naïve Bayes Classification Metode Naive Bayes merupakan metode yang digunakan untuk memprediksi probabilitas. Sedangkan klasifikasi Bayes adalah klasifikasi statistik yang dapat memprediksi kelas suatu anggota probabilitas. Untuk klasifikasi Bayes sederhana yang lebih dikenal sebagai naïve Bayesian Classification dapat diasumsikan bahwa efek dari suatu nilai atribut sebuah kelas yang diberikan adalah bebas dari atribut-atribut lain. [4] Naïve Bayes Classification merupakan sebuah metoda klasifikasi yang berakar pada teorema Bayes. Ciri utama dari Naïve Bayes Classification ini adalah asumsi yang sangat kuat (naif) akan independensi dari masing-masing kondisi/kejadian. dimana diasumsikan bahwa setiap atribut contoh (data sampel) bersifat saling lepas satu sama lain berdasarkan atribut kelas. Dalam metode ini

21 menggunakan algoritma naïve bayes classification dengan perhitungan nilai probabilitas[4].6.. Algoritma Metode Naïve Bayes Classification Algortitma yang ada didalam metode Naïve Bayes Classification adalah sebagai berikut: ) Pengelompokan variabel berdasarkan status gizi Dalam metode ini langkah awal adalah melakukan pengelompokan variabel, pengelompokan tersebut berdasarkan status gizi yang telah dibuat yaitu berupa umur, berat badan, jenis kelamin, lingkar perut, tinggi badan, lingkar tangan. ) Penghitungan nilai Mean dan Standart Deviasi Dalam penghitungan mean hanya bisa digunakan untuk setiap variabel yang datanya berupa kontinyu contohnya : lingkar pergelangan tangan, tinggi badan, berat badan, umur, lingkar perut. Perhitungan mean dan standart deviasi dapat dilihat dibawah ini :. Mean x = X + X + X Xn n () Keterangan : x = nilai rata-rata hitung x = nilai sample n = jumlah sample. Standar Deviasi

22 s ( x x) n (3) Keterangan: S x = Standart Deviasi = Nilai sample x = nilai rata-rata hitung n = jumlah seluruh sample 3) Menghitung probabilitas kategori status gizi untuk variabel diskret contohnya jenis kelamin Keterangan : P E x n = probabilitas = event (kejadian) = nilai sample P( E) = jumlah seluruh sample x n (4) 4) Memprediksi Metode Naïve Bayes Classification berdasarkan pada Teorema Bayes dengan formula p( ci xci ) p( xci ) p( ci ) (5) sedangkan naïve bayes dengan adanya fitur kontinyu diestimasi dengan fungsi densitas gauss adalah :

23 3 f ( xµ) ( x) exp (6) Keterangan : µ = nilai rata-rata atau mean dengan data kontinu = deviasi standart exp =.788 x = nilai variabel pada inputan tertentu 5) Menghitung nilai Likelihood dalam setiap kelas p( XCi) P( x Ci) xp( xci) x... xp( x Ci) i 6) Menghitung nilai dari probabilitas menggunakan cara normalisasi terhadap Likelihool sehingga nilai di dapat = Keterangan : P = probabilitas E = kejadian (event) x = nilai sample n = jumlah semua sample P( E) 7) Mencari nilai probabilitas yang maksimum pada setiap kelasnya. x n (7) (8) Setelah perhitungan selesai lalu kita bandingkan hasil perhitungan menggunakan metode NBC dengan perhitungan yang ada di klinik azzahra dan selanjutnya kita m

24 4 lakukan uji akurasi, uji akurasi dilakukan untuk membandingkan data yang sudah ada dengan data perhitungan yang baru. Kinerja = ( TP TN ) ( TP TN FP FN) (9) Keterangan : TP = True Positive ( jika nilai data training dan data testing nilainya positif ) TN = True Negative ( jika nilai data training dan data testing nilainya negatif) FP = False Positive ( jika nilai data training negatif tetapi data testing nilainya positif ) FN= False Negative ( jika nilai data training positif tetapi data testing nilainya negatif ).7 Basis Data Basis data dapat diartikan sebagai suatu kumpulan data yang saling terhubung dan disimpan secara bersama-sama dalam suatu media tanpa ada kerangkapan data[5] Sedangkan (Data Base Manajement System) dapat dijelaskan sebagai program komputer yang dapat digunakan untuk memasukkan data, mengubah data, menghapus data, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan efisien dan praktis. Peranan penting basis data dalam sebuah Sistem Informasi sebagai berikut [6]:

25 5 a. Basis data berperan sebagai infastruktur Sistem Informasi Basis data dan DBMS menyediakan suatu sarana untuk infrastruktur kepada organisasi-organisasi sistem informasi yang dibangun. Sistem organisasi yang dimaksud adalah sistem pendukung keputusan,sistem pengolahan transaksi, sistem informasi manajemen,. b. Basis data berperan sebagai komponen penyusunan Sistem Informasi Disini hubungan antara basis data dan sistem informasi adalah sebagai sistem dan sub sistem. Sebuah sistem informasi mempunyai ruang lingkup yang sangat komplek maka disebut sebagai sistem,basis data akan menjadi bahan baku bagi sistem informasi menjadi sub sistem karena basis data menjadi bagian dari sistem informasi. c. Basis data perperan sebagai sumber informasi bagi Sistem Informasi Dengan adanya hubungan antara data dan informasi maka basis data itu sendiri mempunyai peranan sebagai data dalam sistem pengolahan data. Sedangkan DBMS berperan sebagai pengambilan data keputusan. d. Basis data berperan sebagai sarana mencapai efektifitas Sistem Informasi Data yang disimpan basis data merupakan data yang benar benar akurat datanya maka basis data mempunyai hasil yang efektifitas. e. Basis data berperan sebagai sarana mencapai efisiensi Sistem Informasi Basis data dirancang secara lengkap dan mudah agar dapat diakses dengan cepat dan dapat digunakan dengan macam macam cara dengan banyaknya pengguna ataupun tidak..8 MySQL MySQL (My Structured Query Language ) adalah sebuah program database server yang multi user atau dapat menerima dan mengirimkan data juga bisa menyimpan data dengan cepat. Dapat disebut sebagai pembuat program dan pengelola atau bisa disebut dengan DBMS (Database

26 6 Management System). Pengelolaan data DBMS menggunakan MySQL mempunyai beberapa keuntungan [7]: a. Mudah digunakan MySQL memiliki perintah dan aturan yang relatife mudah untuk diimplementasikan, karena MySQLmenggunakan SQL sebagai bahasa standart database. b. Biaya MySQL dapat digunakan oleh setiap orang karena bersifat OpenSource atau free bebas biaya. c. Cepat MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan table maupun pengupdate-an table. d. Aman MySQL menggunakan enskripsi password, jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya. e. Lengkap MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi 7.0 yang akan digunakan dalam pmbangunan sistem nantinya.

27 7 Gambar. Halaman Depan MySQL versi Unifed Modeling Language Unified Modeling Language atau sering disebut dengan UML adalah sebuah standar untuk merancang sebuah model sistem atau suatu bahasa yang dapat digunakan untuk menentukan, membangun mendokumentasikan dan memvisualisasikan sebuah sistem informasi[8] Didalam pengembangan UML dibutuhkan diagram perancangan dalam pembuatan model sistem seperti berikut [8] :. Use case Diagram Use Case Diagram merupakan suatu sistem pemodelan yang terdiri antara actor yang dihubungkan dengan use case dalam suatu sistem yang telah dibuat, actor disini tidak semua berupa manusia tetapi juga berupa peralatan ataupun sistem yang lain yang berhubungan dengan sistem yang dibuat.

28 8. Diagram Activity Diagram Activity dapat menggambarkan beberapa aktifitas dalam sistem yang dirancang. Diagram menggambarkan dari masing masing alur atau proses-proses dari alur teratas ke secara umum. 3. Diagram Sequence Diagram sequence atau disebut dengan (diagram urutan) adalah suatu diagram yang menampilkan atau memperlihatkan sebuah sistem yang berurutan dan tersusun. Diagram sequence digunakan dalam penggambaran langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah hasil dari suatu kejadian untuk menghasilkan output tertentu..0 Delphi 7.0 Delphi merupakan perangkat lunak untuk bahasa pemrograman Pascal dan pengembangan perangkat lunak yang digunakan untk merancang suatu aplikasi program[0].0. Kegunaan dari Delphi. Untuk membuat aplikasi Desktop. Untuk merancang program.net (berbasis internet) 3. Untuk perancangan aplikasi program berbasis grafis 4. Untuk pembuatan program berbasis jaringan (server/client).0. Keunggulan dari Delphi. Bersifat multi purphase,dalam bahasa pemograman Delphi bisa digunakan untuk berbagai pengembangan aplikasi.. Memiliki menu-menu yang dapat memudahkan kita untuk membuat program. 3. Proses kompilasi cepat 4. Mudah digunakan karena source code Delphi merupakan turunan dari pascal.

29 Gambar. Halaman Depan Delphi 7.0 9

30 30. Kerangka Pemikiran Permasalahan Banyaknya korban penyakit yang disebabkan oleh malnutrisi. Penghitungan status gizi yang menggunakan perhitungan IMT menggunakan variabel tinggi badan dan berat badan,dirasa kurang memberikan hasil akurasi yang baik maka dibutuhkan sebuah Sistem Informasi untuk pengklasifikasian status gizi. Tujuan Pembuatan Sistem pengkasifikasian status gizi yang dapat di Implementasikan dengan Algoritma Naïve Bayes Classification agar dapat membantu masyarakat atau pegawai klinik untuk menentukan pengklasifikasian status gizi pada remaja yang lebih baik dan dapat mengurangi tingkat penyakit yang disebabkan oleh malnutrisi. Implementasi Pendekatan metode naïve bayes classification Pengembangan analisa dan rancangan Pengujian antara rumus IMT dengan metode naïve bayes classification Hasil Menghasilkan sebuah sistem perbandingan penghitungan IMT dan penghitungan metode NBC, untuk menjadi tolak ukur dalam pengklasifikasian status gizi pada remaja. Gambar.3 Kerangka Pemikiran

31 BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Data dan Sumber Data Jenis-jenis data yang ada dalam penelitian ada yaitu :. Data Primer Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung yaitu dengan cara wawancara, observasi, langsung kepada pihak yang berkaitan dengan klinik Azzahra atau melakukan penelitian langsung ke klinik untuk mengambil data-data yang dibutuhkan.. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak langsung yaitu dengan cara melalui jurnal, buku, tesis, karya ilmiah, dan bisa mendapatkan dari internet dari sumber yang terpercaya. 3. Metode Pengumpulan Data Metode yang ada dalam penelelitian data yaitu :. Wawancara Pengumpulan data dengan wawancara dilakukan secara langsung tatap muka kepada orang yang berperan penting di Klinik Azzahra dan mempunyai informasi yang banyak serta akurat dari sumbernya.. Observasi Pengumpulan data dengan cara Observasi secara langsung pada Klinik Azzahra dengan pengamatan langsung merupakan cara pengambilan data untuk melihat bagaimana keadaan diklinik Azzahra dan diperlukan penulisan-penulisan jika dibutuhkan data tersebut. 3. Dokumentasi Pengumpulan dengan cara Dokumentasi merupakan metode dalam penyelidikan agar memperoleh informasi dari masa lalu atau data-data atau 3

32 3 informasi sebelumnya dapat dilihat dari dokumentasi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain. 3.3 Analisa Penelitian Kebutuhan Data Penelitian ini dilakukan di klinik azzahra yang beralamat di Jalan Raya Ngawen No.305 Kec.Ngawen Kab.Blora Jawa Tengah. Untuk keperluan dan kepentingan pengumpulan data-data dan informasi dari klinik azzahra akan diolah menggunakan Metode Naïve Bayes Classification untuk pengklasifikasian status gizi pada remaja di klinik azzahra. Dan melakukan perbandingan antara metode IMT dan metode Naïve Bayes Classification. Didalam penelitian mendapatkan data dari klinik Azzahra sebanyak 500 record dan yang di ujikan yaitu hanya 50 sample, variabel yang terdapat dalam pengklasifikasian status gizi pada remaja dibawah ini :. Umur Umur adalah faktor penting untuk penentuan gizi. Kesalahan dalam penentuan umur dapat menyababkan pengukuran dalam status gizi menjadi tidak tepat.. Berat Badan berat badan faktor ukuran dalam antropometri yang penting dan paling sering digunakan, mineral, jumlah protein dan air yang ada didalam tulang dapat menggambarkan berat badan. 3. Tinggi Badan Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang. disamping itu tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting. Karena dengan menghubungkan tinggi badan dan berat badan (Quac Stick), faktor umur dapat dikesampingkan. 4. Lingkar Pergelangan Tangan pengukuran menggunakan lingkar pergelangan tangan ini digunakan untuk mengetahui kurang nya asupan energy dan protein dalam tubuh, tetapi pengukuran lingkar pergelangan tangan tidak dapat digunakan

33 33 untuk pengukuran jangka pendek, harus ada aspek lainnya juga untuk lebih mendapatkan akurasi yang baik. Selain itu pengukuran lingkar pergelangan tangan sangat mudah dapat di lakukan siapa saja. 5. Lingkar Perut Pengukuran lingkar perut digunakan untuk memprediksi besarnya lingkar perut dengan berat badan dan tinggi badan yang mempengaruhi perubahan status gizi. 6. Jenis Kelamin Jenis kelamin diketahui berpengaruh dengan adanya status gizi dimana seorang laki-laki cenderung tumbuh lebih baik dibandingkan dengan perempuan. Dalam penelitian ini mengambil data pasien sebanyak 500 data dan yang di ujikan untuk sample yaitu 50 data yang di ambil pada tanggal 6 November 05 dari klinik Azzahra yang digunakan untuk pengklasifikasian status gizi pada pasien remaja ber-umur 6- tahun : Tabel 3. Sample Data Klasifikasi Status Gizi Pada Klinik Azzahra

34 34 No Tinggi Badan Berat Badan Jenis Kelami n Lingkar Tangan Lingkar Perut Status Gizi Umur 55 6 P 93 OTR P 4 67 KTR L 3 7 KTR P 8 69 OTR P 4 7 NORMAL L 7 7 NORMAL P 5 68 NORMAL L 8 83 OTR L 3 70 KTR P 4 73 NORMAL L 6 79 NORMAL L 5 64 NORMAL P 9 84 OTB P 3 67 NORMAL L 6 KTB L 9 8 OTR P 5 63 NORMAL P 79 OTR L 6 KTB P 6 66 NORMAL L 5 70 KTB P 6 69 NORMAL 7

35 P 5 64 NORMAL L 3 6 KTB L 0 86 OTR P 3 65 KTR P 4 6 KTR L 6 70 NORMAL P 5 66 KTR P 6 63 NORMAL P 7 7 NORMAL L 3 63 KTB L 6 70 NORMAL L 98 OTB L 8 70 NORMAL L 7 74 NORMAL P 9 88 OTR P 4 65 NORMAL L 9 8 OTR P 4 67 NORMAL P 6 7 NORMAL L 93 OTR L 87 OTB L 3 67 NORMAL P 65 KTR L 3 69 KTR 8

36 L 4 70 NORMAL P 7 7 NORMAL P 5 68 NORMAL L 4 7 NORMAL P 90 OTR P 4 67 KTR P 5 7 KTR P 6 67 OTR L 4 67 NORMAL L 6 7 NORMAL L 5 80 NORMAL L 6 78 NORMAL P 7 68 NORMAL P 3 67 OTB L 7 8 NORMAL P 4 70 OTB P 5 69 OTB P 6 67 OTR L 5 69 NORMAL P 4 70 KTR L 6 79 NORMAL L 5 84 NORMAL L 6 86 NORMAL L 9 07 OTB

37 L 7 70 KTB L 8 8 OTR P 4 73 NORMAL P 7 68 NORMAL L 9 89 OTR L 8 70 KTR L 9 67 KTR P 7 76 NORMAL L 4 7 KTR L 5 63 KTR P 7 67 KTB P 6 73 NORMAL P 4 7 NORMAL L 5 99 NORMAL P 7 74 OTB P 9 75 KTB L 8 89 OTB P 8 69 NORMAL P 6 70 NORMAL L 7 89 NORMAL L 5 0 OTR L 8 80 OTR P 5 63 NORMAL L 8 7 NORMAL 8

38 P 6 67 KTR L 6 66 NORMAL P 5 70 KTR P 6 69 NORMAL L 5 65 NORMAL P 3 64 KTB P 7 76 OTR L 4 68 NORMAL L 6 70 NORMAL L 7 8 OTB P 4 69 NORMAL L 5 73 NORMAL P 6 7 NORMAL P 5 67 NORMAL P 7 69 NORMAL L 6 8 OTR L 9 83 OTR P 8 67 NORMAL P 9 65 KTB L 6 79 NORMAL P 5 73 OTR L 5 70 NORMAL P 5 74 NORMAL P 6 77 OTB 8

39 L 5 79 NORMAL L 4 70 NORMAL P 5 69 NORMAL P 6 73 NORMAL L 5 7 NORMAL P 6 88 OTR L 7 07 OTR P 6 69 NORMAL P 6 73 NORMAL L 6 7 NORMAL P 6 70 NORMAL P 7 79 NORMAL L 7 8 NORMAL L 4 67 NORMAL L 5 93 OTR P 6 74 NORMAL L 5 79 NORMAL P 6 75 NORMAL P 4 77 NORMAL L 5 79 OTR P 6 80 NORMAL L 9 8 KTR P 8 73 OTR L 7 79 NORMAL

40 P 9 74 NORMAL P 6 7 NORMAL P 5 70 KTB L 6 83 OTR P 4 69 NORMAL L 5 84 NORMAL P 4 7 KTR L 6 85 NORMAL P 5 7 NORMAL P 4 65 NORMAL P 5 69 OTR L 5 8 OTR P 6 74 KTR L 5 77 NORMAL P 4 70 NORMAL P 5 76 NORMAL P 6 69 KTB L 3 73 NORMAL L 7 84 NORMAL P 6 80 OTR L 7 88 OTR P 0 9 OTR P 4 69 NORMAL L 5 74 KTR 6

41 L 7 76 OTR P 4 68 NORMAL L 6 70 NORMAL L 4 7 NORMAL L 5 76 NORMAL L 4 80 KTR P 5 74 NORMAL L 7 8 NORMAL P 5 68 NORMAL L 6 83 OTR P 5 69 KTB L 8 67 NORMAL P 3 8 OTB P 9 65 NORMAL L 7 73 OTB L 66 KTB L 8 83 OTR P 3 70 NORMAL P 4 76 OTR P 5 7 NORMAL L 8 83 NORMAL L 6 86 NORMAL P 7 74 NORMAL L 3 69 KTR 8

42 L 6 73 NORMAL L 94 OTB P 8 79 NORMAL L 7 73 NORMAL P 6 89 OTRN P 9 63 KTR L 4 8 NORMAL P 5 67 OTB P 6 73 OTR L 4 9 KTR L 3 88 KTB L 69 NORMAL P 6 67 NORMAL P 5 65 NORMAL L 7 76 NORMAL L 6 74 NORMAL P 6 73 NORMAL L 5 80 NORMAL L 7 86 NORMAL L 8 9 NORMAL P 8 87 OTB P 4 78 NORMAL L 6 73 NORMAL P 9 79 OTR 7

43 P 5 69 KTR L 6 73 NORMAL L 5 70 NORMAL L 7 76 NORMAL P 8 83 NORMAL P 4 84 KTR L 5 73 NORMAL 64 5 P 7 86 NORMAL P 6 8 OTR P 0 84 KTR L 8 68 NORMAL L 4 66 OTR P 9 65 KTR L 3 7 OTB P 5 7 NORMAL L 4 83 OTR P 6 86 NORMAL L 7 76 NORMAL P 4 68 NORMAL P 6 74 OTR L 8 78 NORMAL P 5 87 NORMAL P 4 8 NORMAL L 6 77 NORMAL

44 P 4 7 OTR L 5 75 NORMAL P 6 69 OTB P 6 65 OTB L 7 70 OTB P 7 73 NORMAL L 8 83 NORMAL L 6 8 NORMAL L 5 85 OTR P 4 70 OTB P 4 84 OTB P 8 89 OTB L 6 76 OTR L 7 87 OTB L 7 95 OTB P 8 75 OTB L 7 87 NORMAL P 4 68 NORMAL P 5 7 NORMAL P 3 68 KTR L 4 65 KTR P 4 7 KTB P 5 74 NORMAL L 6 76 NORMAL 8

45 P 4 69 KTB P 5 76 KTR L 6 77 NORMAL L 7 83 OTB L 7 89 OTR L 7 88 OTR P 8 93 NORMAL P 6 74 OTR L 4 78 NORMAL L 4 8 NORMAL L 5 86 NORMAL P 6 90 NORMAL L 6 9 OTR L 7 89 OTR L 6 7 OTR L 7 77 OTR L 6 83 NORMAL L 6 89 OTR L 7 78 NORMAL L 8 85 OTR P 8 08 OTB P 6 83 NORMAL P 4 73 NORMAL P 5 74 NORMAL 9

46 L 6 8 NORMAL L 7 93 NORMAL L 3 80 NORMAL P 5 8 NORMAL P 4 7 NORMAL L 7 75 NORMAL P 8 7 KTR L 4 88 NORMAL P 5 8 NORMAL L 78 NORMAL P 4 8 NORMAL L 5 77 NORMAL L 6 89 NORMAL L 3 70 KTR P 74 NORMAL P 4 69 NORMAL L 8 75 KTR L 6 83 NORMAL L 4 88 OTR L 3 94 NORMAL L 4 90 OTR P 6 77 KTR P 6 84 NORMAL P 5 77 NORMAL 6

47 L 7 8 NORMAL L 9 86 KTR P 0 93 OTR P 8 94 OTB L 6 7 OTR P 4 63 KTB L 68 KTR P 6 67 KTR P 3 69 NORMAL P 7 73 KTB L 4 76 NORMAL P 5 78 NORMAL L 9 96 KTR L 8 87 NORMAL P 0 83 OTR P 6 73 NORMAL L 84 NORMAL L 5 86 OTR P 3 79 NORMAL L 8 95 NORMAL P 7 7 KTR L 4 88 NORMAL P 6 77 NORMAL P 5 76 KTR 7

48 P 75 OTR L 6 75 KTR L 4 83 NORMAL L 5 79 OTB P 4 86 NORMAL P 6 65 NORMAL P 7 67 NORMAL P 6 68 KTB L 6 7 OTR L 7 89 OTB L 8 78 NORMAL L 6 73 OTB L 5 75 NORMAL P 5 87 NORMAL P 6 76 NORMAL P 5 74 NORMAL L 7 77 KTB L 8 79 NORMAL P 4 70 OTB L 5 69 KTB P 7 73 NORMAL P 6 7 NORMAL P 0 88 OTB L 8 07 OTR 9

49 L 4 69 KTR P 9 73 OTB L 3 7 NORMAL P 5 65 KTR P 4 76 OTB P 6 74 KTB P 7 73 OTB P 8 80 NORMAL P 7 86 KTR L 6 9 NORMAL P 7 87 KTB L 6 78 OTB P 6 73 NORMAL P 7 79 NORMAL P 4 69 NORMAL L 3 79 NORMAL P 4 73 OTB L 70 KTR L 6 74 NORMAL P 5 77 NORMAL P 7 79 KTB P 7 70 NORMAL L 6 69 OTR P 7 73 NORMAL 6

50 L 6 7 KTB P 7 88 NORMAL P 6 07 NORMAL L 6 69 OTB P 4 73 NORMAL L 4 7 OTB L 6 65 NORMAL P 7 76 OTR P 4 74 OTR L 7 73 NORMAL P 6 80 OTB L 7 86 KTB P 6 9 NORMAL L 6 87 OTB P 9 78 OTR P 8 73 NORMAL L 5 79 NORMAL P 7 69 OTB L 8 7 NORMAL P 4 63 NORMAL P 5 70 NORMAL P 7 98 NORMAL L 6 70 NORMAL P 0 74 OTB 7

51 L 8 88 NORMAL L 4 65 NORMAL P 9 8 NORMAL P 3 67 KTR P 5 7 NORMAL L 4 76 KTB P 6 74 OTR L 7 73 NORMAL L 7 80 OTB L 6 86 NORMAL P 5 9 NORMAL P 5 87 NORMAL L 6 78 OTR P 4 73 KTR P 4 79 OTR L 5 69 NORMAL P 8 70 KTR L 7 74 OTB P 6 77 NORMAL P 7 79 NORMAL P 6 70 NORMAL L 6 69 OTR P 5 73 NORMAL L 8 7 OTR 0

52 L 8 88 NORMAL P 3 07 NORMAL P 4 69 NORMAL L 4 73 OTB L 5 7 OTB P 6 83 OTB P 5 67 NORMAL P 5 65 NORMAL P 8 79 NORMAL L 7 73 OTR L 6 70 NORMAL P 7 65 NORMAL P 6 76 NORMAL L 6 74 OTB P 5 73 NORMAL L 7 80 OTB P 8 86 KTR P 4 9 NORMAL P 5 87 OTB L 7 78 NORMAL P 6 73 OTR L 0 79 KTR L 8 69 KTR P 4 7 OTB

53 P 9 63 KTB P 3 70 NORMAL P 5 98 NORMAL L 4 70 NORMAL P 6 74 NORMAL L 7 88 NORMAL L 3 65 OTR P 5 8 OTR L 4 67 NORMAL P 4 7 OTR L 8 83 OTB P 6 67 NORMAL L 6 65 NORMAL L 5 79 OTB L 4 73 NORMAL L 9 70 KTB P 7 74 KTR P 6 77 OTR P 5 79 NORMAL L 6 70 NORMAL P 5 69 NORMAL L 7 73 NORMAL L 8 7 NORMAL P 4 88 NORMAL 7

54 L 5 07 NORMAL P 7 69 NORMAL L 6 73 KTR P 0 7 NORMAL P 8 7 OTR P 4 63 NORMAL L 9 70 KTB P 3 98 NORMAL L 5 70 NORMAL L 4 74 NORMAL P 6 88 NORMAL P 7 65 NORMAL P 6 8 OTR P 4 67 OTR L 9 7 KTR P 6 8 NORMAL L 4 7 KTR L 3 89 OTR P 5 80 NORMAL P 5 76 OTB Pengolahan Data

55 55 Pengolahan data merupakan proses perhitungan, simulasi dan pengujian dari metode yang telah ada dan metode yang akan dilakukan penelitian Proses pengolahan data Berikut contoh proses pengolahan data : Data set Pengelompokan data variabel Diskrit Kontinu Menghitung nilai mean & standart deviasi persamaan & 3 Melakukan inputan data baru sesuai variabel Menghitung dengan NBC menggunakan fungsi gauss persamaan 6 menghitung probabilitas (jenis kelamin) persamaan 4 Menghitung nilai Likelihood pada setiap kelas persamaan 7 Perhitungan probabilitas dengan normalisasi likelihood dengan jumlah hasil= persamaan 8 Mencari Nilai Probabilitas Maksimal Gambar 3. Proses Skema Perhitungan Dari skema diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Uji akurasi dengan persaman 9

56 56 a. Data set merupakan variabel-variabel yang ada diklinik azzahra untuk pengklasifikasian status gizi remaja. b. Setelah itu kemudian data set dikelompokan sesuai variabel sesuai kategori. c. Langkah selanjutnya menghitung mean dan standart deviasi.menggunakan rumus ke- dan. Perhitungan mean dan standart deviasi hanya digunakan untuk kriteria kontinu (nilainya tidak tetap) yang termasuk variabel kontinu adalah tinggi badan, umur, berat badan, lingkar lengan atas lingkar perut, Selanjutnya kriteria kontinu dilakukan penghitungan menggunakan gauss menggunakan rumus ke-6. Sedangkan kriteria diskrit (tetap) yang termasuk variabel diskrit adalah jenis kelamin, dan perhitunganya menggunakan probabilitas menggunakan rumus ke Penginputan data baru pada pengklasifikasian status gizi di klinik Azzahra Pada klinik Azzahra terdapat 6 kriteria variabel untuk digunakan dalam pengklasifikasian : a. Umur b. Berat Badan c. Tinggi Badan d. Lingkar Pergelangan Tangan e. Jenis Kelamin f. Lingkar Perut Data Base Pengklasifikasian status gizi remaja Tinggi badan Berat Jenis Lingkar umur Lingkar tangan

57 57 Gambar 3. Skema Data Input Variabel Klasifikasi Melakukan Perhitungan Klasifikasi Menggunakan NBC Data set Pengelompokan data variabel Kontinu Diskrit Menghitung nilai mean = X+X+X3+ +Xn n standart deviasi menghitung probabilitas Menghitung nilai Likelihood Menghitung dengan NBC menggunakan fungsi gauss Perhitungan probabilitas dengan normalisasi likelihood dengan jumlah hasil= Gambar 3.3 Skema Perhitungan dengan metode NBC

58 58 Pemilihan menggunakan metode Naïve Bayes Classification untuk membandingkan antara metode Naïve Bayes Classification dengan hasil dari pengklasifikasian status gizi remaja pada klinik azzahra. Kemudian akan dihitung tingkat keakurasian dengan menggunakan rumus Kinerja atau rumus ke Hasil Dari Evaluasi Hasil dari evaluasi merupakan proses pengukuran hasil kinerja dengan menggunakan metode naïve bayes classification dalam melakukan penghitungan pengklasifikasian status gizi pada remaja dan akan dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah menggunakan metode naïve bayes classification memiliki nilai akurasi yang baik atau tidak dan layak digunakan di klinik azzahra atau tidak. 3.5 Implementasi dan Rancangan Desain Dalam tahap ini, akan dilakukan perancangan pembuatan aplikasi, akan dimulai dari dari perancangan sistem, perancangan data base desain interface, dan evaluasi Rancangan Sistem Dalam perancangan sistem membutuhkan sesuatu untuk mendeskripsikan dalam perancangan sistem yaitu :. Use case diagram Use case diagram adalah untuk menggambarkan adanya hubungan antara actor dengan sistem yang dikembangkan. Actor yang dimaksut adalah sebagai pegawai yang ada di klinik azzahra terutama dibagian gizi.. Diagram activity Diagram activity adalah untuk menggambarkan aliran kejadian atau menunjukan aliran dari kerja sistem.

59 59 3. Diagram sequence Diagram sequence adalah suatu hubungan antara actor dengan objek untuk mengecek urutan aktivitas yang dilakukan oleh actor kepada objek untuk menjalankan use case Rancangan Database Dalam tahapan rancangan ini sistem basis data berfungsi untuk penyimpanan data pada sistem pengklasifikasian status gizi pada remaja di klinik azzahra. Dalam pengklasifikasian status gizi pada remaja mencari data-data terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan untuk menentukan pola data dan memahami. Dan dilanjutkan dengan membuat sistem basis data, didalam pembuatan sistem basis data disini menggunakan MySQL Desain Interface Didalam penelitian ini Desain Interface dibuat untuk dapat memodelkan menjadi sistem pengklasifikasian status gizi pada remaja diklinik azzahra. Sedangkan didalam desain interface menggunakan sistem informasi akan dirancang dengan mudah agar dapat dimengerti banyak orang dan pengguna. Desain interface menggunakan aplikasi Delphi 7 yang didalamnya terdapat macam tools untuk memperindah tampilan interface Implementasi Sistem Didalam penelitian ini Implementasi Sistem merupakan hasil dari semua desain kemudian diperjelas kedalam sebuah bahasa yang diketahui komputer. Dalam sistem ini diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7 karena bersifat opensource dan tools yang lumayan lengkap.

60 Uji Coba Kasus Pada tahap pengujian akan dilakukan pengecekan hasil dari peneliatian yang dilakukan apakah aplikasi yang dibuat dapat berjalan sesuai keinginan yaitu dengan cara akan membandingkan penghitungan klasifikasi status gizi pada remaja dengan metode yang manual dengan sistem yang dibuat sekarang.

61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4..Implementasi interface Antar muka atau sering disebut interface merupakan komunikasi pengguna atau admin dengan suatu sistem. Interface atau anar muka dapat menerima informasi dari admin dan dapat memberikan informasi ke admin agar dapat membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan solusi yang tepat. Setelah dilakukan dilakukan evaluasi disini menemukaan kendala, maka akan di lakukan pembuatan sebuah program aplikasi antar muka, ini digunakan untuk menanggulangi kendala-kendala yang ada dan sering terjadi. Serta untuk memperbaiki sitem yang telah ada agar dapat lebih tepat, cepat, efektif dan efisien. 4.. Tampilan Awal Login Implementasi tampilan awal ini ada form login untuk masuk dalam aplikasi Antopometri yaitu admin harus memasukan data login dan password, setelah admin memasukan data login dan password secara benar maka akan muncul Tampilan utama aplikasi. Gambar 4. Tampilan Awal Login 6

62 6 4.. Tampilan Utama (setelah Login) Tampilan utama setelah admin memasukan data login dan password dengan benar maka akan muncul tampilan utama seperti dibawah ini. Didalam tampilan awal ini meliputi Input Pasien, Input Antropometri, Laporan Antropometri. Gambar 4. Tampilan Utama (setelah Login) 4..3 Tampilan Menu Data User Didalam tampilan menu data user terdapat data-data admin untuk masuk dalam sebuah sistem pengklasifikasian status gizi pada remaja. Gambar 4.3 Tampilan Menu Data User

63 Tampilan Form Pendataan Pasien Didalam form pendataan pasien ini dapat digunakan untuk memasukan data data pasien berupa Nomor identitas, Nama, Tempat lahir, Tanggal lahir, dan Alamat. Untuk menghindari jika ada data pasien yang sama dengan pasien lainnya. Gambar 4.4 Tampilan Form Pendataan Pasien 4..5 Tampilan Form Pendataan Antropometri Tampilan form pendataan antropometri ini digunakan untuk menginputkan atribut-atribut klasifikasi status gizi yang sudah ditentukan dan sesuai periodenya. dan sekaligus proses perhitungannya untuk menentukan status gizi pasien yang ada di klinik azzahra menggunakan metode Naïve Bayes Classification. Gambar 4.5 Tampilan form pendataan antropometri

64 Tampilan Form Perhitungan Naïve Bayess Setelah data-data diproses dan menghasilkan status gizi, disini dapat dilihat juga proses perhitungan menggunakan naïve bayess seperti contoh dibawah ini : Gambar 4.6 Tampilan Form Perhitungan Naïve Bayess 4..7 Form Laporan Antropometri Didalam form laporan antropometri bisa dilihat hasil-hasil dari proses penginputan data, perhitungan data dan menghasilkan status gizi yang ada dalam klinik Azzahra.

65 65 Gambar 4.7 Form Laporan Antropometri 4..Hasil Penelitian Data-data yang digunakan untuk melakukan peneliktian ini yaitu diperoleh dari klinik Azzahra, sedangkan atribut yang digunakan dalam pengklasifikasian status gizi Remaja usia 6- tahun meliputi : umur, tinggi badan, berat badan, lingkar pergelangan tangan, lingkar perut, jenis kelamin. Kemudian data-data tersebut diolah untuk mendapatkan informasi status gizi bagi Remaja usia 6- tahun dengan menyesuaikan keadaan antropometri masing-masing pasien menggunakan metode Naïve Bayes. 4.. Pengelompokan Variabel Berdasarkan Klasifikasi Status Gizi Pada Remaja Langkah pertama untuk melakukan penelitian ini adalah mengelompokan kategori klasifikasi status gizi Remaja 6- tahun menjadi beberapa variabel yaitu data diskrit, data kontinu dan data tambahan.seperti berikut ini : a) Data Diskrit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Studi Sebelum melakukan penelitian penulis terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka dari penelitian lain dan penelitian tentang prediksi penjurusan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE NAIVE BAYES CLASSIFICATION DALAM KLASIFIKASI KELAYAKAN CALON PENDONOR DARAH (STUDI KASUS PMI KAB. DEMAK)

IMPLEMENTASI METODE NAIVE BAYES CLASSIFICATION DALAM KLASIFIKASI KELAYAKAN CALON PENDONOR DARAH (STUDI KASUS PMI KAB. DEMAK) IMPLEMENTASI METODE NAIVE BAYES CLASSIFICATION DALAM KLASIFIKASI KELAYAKAN CALON PENDONOR DARAH (STUDI KASUS PMI KAB. DEMAK) Diana Septiari Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data mining adalah salah satu teknik dan proses untuk menemukan suatu pola dan pengetahuan dari data yang berjumlah besar (Han dkk., 2011). Proses yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam kegiatan pengumpuan data untuk penelitian ini digunakan metode pengumpulan studi pustaka yag mana pada metode ini kegiatan dilakukan adalah

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI GIZI BURUK PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI GIZI BURUK PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS WEB ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI GIZI BURUK PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS WEB Rachmat Basuki Wicaksono (rachmat.bijksana@gmail.com) Sri Siswanti (syswanty@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) p ermasalahan gizi balita di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah nasional. Anak usia di bawah lima tahun merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, diperlukan adanya tahapan-tahapan yang tersusun dengan baik dan sistematis agar pelaksanaan penelitian tepat mencapai tujuan yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan ideologi bangsa Pancasila dan UUD 1945 maka setiap rakyat indonesia sangat mengidamkan negara yang sejahtera. Hal ini dikarenakan, negara yang sejahtera

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi muncul masalah gizi lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat ini sudah banyak aplikasi penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa disebut atau di artikan

Lebih terperinci

dan rendah serat yang menyebabkan pola makan yang tidak seimbang.

dan rendah serat yang menyebabkan pola makan yang tidak seimbang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan bangsa yang sehat, di tahun 2011 dicanangkan peningkatan derajat kesehatan sebagai salah satu fokus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. gizi mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. gizi mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam penilitian ini digunakan beberapa sumber pustaka. Pustaka yang relevan pada penelitian ini ditinjau dari sisi kasus penelitian dan metode

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS GIZI MENGGUNAKAN K-NEAREST NEIGHBOR INTISARI

KLASIFIKASI STATUS GIZI MENGGUNAKAN K-NEAREST NEIGHBOR INTISARI KLASIFIKASI STATUS GIZI MENGGUNAKAN K-NEAREST NEIGHBOR Sumarni Arifin Hasani¹, Sitti Suhada², Lillyan Hadjaratie³ ¹Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo Email: sumarni.hasani@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para olahragawan pembentukan badan (body building) saat pertama kali mengikuti olahraga tersebut memiliki berbagai macam faktor atau latar belakang fisik yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Status gizi merupakan suatu keadaan tubuh akibat interaksi antara asupan energi dan protein serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan kesehatan tubuh (Sri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang penting bagi setiap orang. Dari tahun ke tahun berbagai upaya telah dikembangkan untuk mendapatkan mutu kesehatan yang lebih baik dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi 2.1.1 Pengertian Status Gizi Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan. Oleh karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan tersebut

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS SMS UNTUK MENENTUKAN STATUS GIZI DENGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS SMS UNTUK MENENTUKAN STATUS GIZI DENGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS SMS UNTUK MENENTUKAN STATUS GIZI DENGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR Ninki Hermaduanti, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, peran komputer semakin banyak di dalam kehidupan masyarakat. Hampir semua bidang kehidupan telah menggunakan komputer sebagai alat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan besar data yang tersimspan dalam penyimpanan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan besar data yang tersimspan dalam penyimpanan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Data Mining A. Pengertian Data Mining Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan hubungan yang berarti, pola, dan kecenderungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peminatan atau bidang peminatan adalah sebuah jurusan yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. Peminatan atau bidang peminatan adalah sebuah jurusan yang harus di BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Peminatan atau bidang peminatan adalah sebuah jurusan yang harus di ambil oleh mahasiswa untuk menentukan arah kompetensi dan keahlian mahasiswa tersebut yang mana di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Indeks Masa Tubuh 2.1.1. Defenisi Indeks Masa Tubuh Indeks Massa tubuh (IMT) adalah alat ukur paling umum yang digunakan untuk mendefenisikan status berat badan anak, remaja,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES Nama : Muhammad Rizki NPM : 54410806 Jurusan Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis sumber data yang didapatkan peneliti adalah data primer dan data sekunder.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis sumber data yang didapatkan peneliti adalah data primer dan data sekunder. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Sumber Data Jenis sumber data yang didapatkan peneliti adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer Didapatkan peneliti secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak sekolah merupakan sumber daya manusia di masa depan sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan, penyerapan dan penggunaan zat gizi. Status gizi berkaitan dengan asupan makanan yang dikonsumsi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin global saat ini, menuntut setiap individu masyarakat untuk mampu mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat di era globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem informasi data yang cepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) atau yang biasa dikenal masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah keseimbangan antara pemasukan zat gizi dari bahan makanan yang dimakan dengan bertambahnya pertumbuhan aktifitas dan metabolisme dalam tubuh. Status

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan pustaka Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai Aplikasi Informasi Diet Berdasarkan Golongan Darah, aplikasi ini dirancang untuk dapat membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dalam melakukan Kegiatan usahanya sehari-hari bank harus

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dalam melakukan Kegiatan usahanya sehari-hari bank harus BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK Aplikasi Sistem Informasi Sertifikasi Kompetensi Pegawai PLN Distribusi Jawa Tengah dan D. I Yogyakarta.

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK Aplikasi Sistem Informasi Sertifikasi Kompetensi Pegawai PLN Distribusi Jawa Tengah dan D. I Yogyakarta. MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK Aplikasi Sistem Informasi Sertifikasi Kompetensi Pegawai PLN Distribusi Jawa Tengah dan D. I Yogyakarta Oleh : Rian Aldy Hidayat ( L2F007067 ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian sebelumnya Parameter Penulis Objek Metode Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor utama yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Untuk mencapai SDM berkualitas, faktor gizi memegang

Lebih terperinci

Cover Daftar isi Latar belakang Rumusan masalah Batasan masalah Tujuan Uml (Unified modelling language) Use case diagram Class diagram Activity

Cover Daftar isi Latar belakang Rumusan masalah Batasan masalah Tujuan Uml (Unified modelling language) Use case diagram Class diagram Activity SEMINAR PENDADARAN SKRIPSI APLIKASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) AISYIYAH SUMBEREJO KLATEN SELATAN BERBASIS JAVA OLEH KRIS MAWARDI / 12080572 DAFTAR ISI Cover Daftar isi Latar belakang

Lebih terperinci

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR Hendrayati 1, Sitti Sahariah Rowa 1, Hj. Sumarny Mappeboki 2 1 Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BAB 4 PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Bab ini mengenai analisis yang dilakukan sebelum membuat aplikasi kesehatan untuk menentukan menu diet dengan model What-If Analyisis serta tampilan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran teknologi komputer dengan kekuatan prosesnya telah memungkinkan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi berbasis komputer itu sendiri

Lebih terperinci

Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap PMI cabang Kabupaten Demak yang dalam penyeleksian calon pendonor darah masih dilakukan

Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap PMI cabang Kabupaten Demak yang dalam penyeleksian calon pendonor darah masih dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap warga negara mempunyai Hak Asasi Manusia seperti yang disebutkan dalam Undang Undang Dasar Republik Indonesia, salah satu hak asasi tersebut adalah hak memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita Balita adalah kelompok anak yang berumur dibawah 5 tahun. Umur balita 0-2 tahun merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, terutama yang penting adalah

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS GIZI MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFICATION

KLASIFIKASI STATUS GIZI MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFICATION KLASIFIKASI SAUS GIZI MENGGUNAKAN NAIVE BAESIAN CLASSIFICAION Sri Kusumadewi Jurusan eknik Informatika, Universitas Islam Indonesia Jln. Kaliurang Km 4,5 ogyakarta cicie@fti.uii.ac.id ABSRAC Until recently,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Gizi 2.1.1. Pengertian Status Gizi Istilah gizi dapat diartikan sebagai proses dari organisme dalam menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan, penyerapan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan KESEIMBANGAN ENERGI Jumlah energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 kg sebesar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Sebelum melakukan penelitian adapun penulis mencari penelitian penelitian yang memungkinkan terkait dengan penelitian antara lain : 1. Analisis Kinerja Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Survei Antar Sensus BPS 2005 jumlah remaja di Indonesia adalah 41 juta jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. Survei Antar Sensus BPS 2005 jumlah remaja di Indonesia adalah 41 juta jiwa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Antar Sensus BPS 2005 jumlah remaja di Indonesia adalah 41 juta jiwa, sedangkan menurut Depkes RI 2006 jumlah remaja meningkat yaitu 43 juta jiwa, dan menurut

Lebih terperinci

METODOLOGI. Pemahaman masalah dan solusi algoritma. Perencanaan kebutuhan (fitur, input, output, software, hardware)

METODOLOGI. Pemahaman masalah dan solusi algoritma. Perencanaan kebutuhan (fitur, input, output, software, hardware) 13 METODOLOGI Pengembangan sistem diawali dengan tahap pemahaman masalah dan solusi untuk mengatasi masalah yang ada. Tahap selanjutnya adalah tahap perancangan kebutuhan sistem seperti database, data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Hipotesis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Hipotesis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap matakuliah memiliki silabus perkuliahan yang berisi materi-materi mengenai matakuliah tersebut. Silabus disusun berdasarkan buku-buku referensi utama

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis masalah atau analisis sistem di artikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi berkembang sangat cepat terutama di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingkat penggunaan internet di Indonesia berdasarkan (Rao, 2012) data

Lebih terperinci

Status Gizi. Keadaan Gizi TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN. Malnutrisi. Kurang Energi Protein (KEP) 1/18/2010 OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI

Status Gizi. Keadaan Gizi TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN. Malnutrisi. Kurang Energi Protein (KEP) 1/18/2010 OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN MUSLIM, MPH Akademi Kebidanan Anugerah Bintan Tanjungpinang Kepulauan Riau Pemantauan Status Gizi Dalam membahas observasi/pemantauan

Lebih terperinci

Materi 2 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Memahami definisi, proses serta teknik data mining. Pengenalan

Lebih terperinci

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P. Pola Makan Sehat Oleh: Rika Hardani, S.P. Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2, Dengan Tema: ' Menjadi Ratu Dapur Profesional: Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan pengolahan

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN DIESEL MOBIL PANTHER DENGAN METODE NAÏVE BAYES

SISTEM UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN DIESEL MOBIL PANTHER DENGAN METODE NAÏVE BAYES ISSN : 2338-4018 SISTEM UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN DIESEL MOBIL PANTHER DENGAN METODE NAÏVE BAYES Wawan Singgih P (wawan.sinus@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Yustina Retno WU (yustina.retno@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian diuraikan dalam skema tahap penelitian untuk memberikan petunjuk atau gambaran yang jelas, teratur, dan sistematis seperti yang ditunjukkan pada Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bab ini dilakukan pendefinisian permasalahan dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam Cross Industry Standard Process for Data Mining[3], tahapan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DESA KUALA DUA KABUPATEN KUBU RAYA

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DESA KUALA DUA KABUPATEN KUBU RAYA Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 257-264 IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DESA KUALA DUA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah aplikasi desktop untuk pendataan bayi dan analisa kesehatan dengan mengimplementasikan algoritma Analitycal

Lebih terperinci

PT. DIMENSI OKTAV NADA SUARA

PT. DIMENSI OKTAV NADA SUARA BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Komputer saat ini telah menjadi kebutuhan manusia di dalam melakukan berbagai kegiatan, ditambah dengan adanya teknologi informasi yang semakin berperan di dalam dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian diskkiptif analitik di bidang gizi klinis dengan pendekatan cross-sectional yaitu mencari hubungan dua variable dengan pengamatan yang dilakukan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit Ibu dan Anak Widiyanti merupakan salah satu instansi swasta yang begerak dalam bidang kesehatan dimana Rumah Sakit Ibu dan Anak Widiyanti memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. BAHAN BAB III BAHAN DAN METODE Sampel penelitian bersumber dari basis data dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pusat Pertamina dan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Wandira Irene, Mukhlisulfatih Latief, Lillyan Hadjaratie Program Studi S1 Sistem Informasi / Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna tersebut, bahkan hampir setiap rumah tangga di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pengguna tersebut, bahkan hampir setiap rumah tangga di Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sepeda motor merupakan sarana transportasi yang paling banyak digunakan terutama oleh kalangan menengah ke bawah. Penggunaannya pun setiap tahun mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah mampu mengubah persepsi manusia terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang akurat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang akurat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan informasi yang akurat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga informasi akan menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengukuran Antropometri Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthoropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran tubuh. Pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP Ahmad Budiman¹, Asri Mulyani² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.Mayor Syamsu No.1 Jayaraga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Sistem Menurut (Marimin, 2004) yang dikutip oleh (Febrealty, 2011) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang

Lebih terperinci

Penerapan Data Mining Untuk Menampilkan Informasi Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita dengan Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier

Penerapan Data Mining Untuk Menampilkan Informasi Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita dengan Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier Penerapan Data Mining Untuk Menampilkan Informasi Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita dengan Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier Octia Nuraeni 55410244 Teknik Informatika Pembimbing : Dr. Riza Adrianti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Status Gizi a. Definisi Status Gizi Staus gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dismenore 2.1.1 Definisi dismenore Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. 2.1.2 Klasifikasi dismenore Nyeri haid dapat digolongkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Banyaknya jenis penyakit yang menyerang balita dalam masa terakhir ini menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi mengenai jenis penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, semakin bertambah pula kemampuan komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahanpermasalahan di berbagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI BAGIAN HUMAS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI BAGIAN HUMAS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI BAGIAN HUMAS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Erik Hadi Saputra 1), Burhan Alfironi Muktamar 2) 1), 2) Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian Penelitian merupakan penelitian gizi klinik yang menggunakan disain penelitian diskriptif dibidang gizi klinik dengan pendekatan crossectional (belah lintang)

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES BERBASIS DESKTOP

DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES BERBASIS DESKTOP 1 DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES BERBASIS DESKTOP Achmad Ramadhan Safutra 1, Dwi Wahyu Prabowo 1 1 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Darwan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Status Gizi a. Pengertian Status Gizi Status Gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kekurangan Energi Kronis (KEK) 1. Pengertian Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan ibu hamil dan WUS (Wanita Usia Subur) yang kurang gizi diakibatkan oleh kekurangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Proses Alur Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perencanaan sampai pelaporan hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ramadani (dalam Yolanda, 2014) Gizi merupakan bagian dari sektor. baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ramadani (dalam Yolanda, 2014) Gizi merupakan bagian dari sektor. baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Salah satu faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Status Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan

Lebih terperinci

No Jabatan Jumah (orang) Kepala Instalasi Gizi Petugas konsultasi

No Jabatan Jumah (orang) Kepala Instalasi Gizi Petugas konsultasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu serangkaian kegiatan atau proses untuk mengungkapkan proses-proses informasi dalam penegakkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah tingkat kesehatan seseorang atau masyarakat yang di pengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi di nilaidengan ukuran atau parameer gizi.balita yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci