menguasai tehnologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian. Unutk
|
|
- Hartanti Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TEORI HUMAN CAPITAL Secara teoritis pembangunan mensyaratkan adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM ini dapat berperan sebagai faktor produksi tenaga kerja yang dapat menguasai tehnologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian. Unutk mencapai SDM yang berkualitas dibutuhkan pembentukan modal manusia (human capital). Pembentukan modal manusia ini merupakan suatu untuk memperoleh sejumlah manusia yang memiliki karakter kuat yang dapat digunakan sebagai modal penitng dalam pembangunan. Karakter ini dapat berupa tingkat keahlian dan tingkat pendidikan masyarakat Pentingnya modal manusia dalam pembangunan telah dimulai pada tahun 1960-an oleh pemikirannya Theodore Schultz tentang investment in human capital. Menurutnya pendidikan merupakan suatu bentuk investasi dalam pembangunan dan bukan merupakan suatu bentuk investasi. Dalam perkembangannya, Schultz memperlihatkan bahwa pembangunan sektor pendidikan dengan memposisikan manusia sebagai fokus dalam pembangunan telah memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini dapat dicapai melalui terjadinya peningkatan keahlian/keterampilan dan kemampuan produksi dari tenaga kerja. Secara empiris kondisi SDM di negara maju dengan negara sedang berkembang berbeda baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Negara sedang berkembang dihadapkan kepada suatu realitas bahwa produktifitas tenaga kerjanya rendah. Hal ini disebabkan karena kualitas SDM masih rendah. Sedangkan di negara-negara maju, pendidikan dapat
2 menjadi sebagai suatu investasi modal manusia (human capital investment). Akibatnya kualitas SDM nya tinggi sehingga produktivitas tenaga kerjanya juga tinggi. Terdapat dua pendekatan penting dalam teori human capital yaitu: pendekatan Nelson-Phelps (1966) dan pendekatan Lucas (1988). Pendekatan oleh Nelshon-Phelps, Aghion dan Howitt (1966) menyimpulkan bahwa human capital merupakan faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Munculnya perbedaan dalam tingkat pertumbuhan diberbagai negara lebih disebabkan oleh perbedaan dalam stock human capital. Aghion dan Howitt mendukung pendekatan Nelson-Phelps tentang stock human capital yang menyimpulkan bahwa angkatan kerja yang lebih ahli dan terdidik akan lebih mampu mengisi kualifikasi lapangan pekerjaan yang ditentukan. Dengan kata lain pekerja yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mampu merespon inovasi yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu Negara (Meir dan Rauch,2000:216). Sedangkan pendekatan Lucas (1988) lebih menekankan adanya suatu signifikansi akumulasi human capital terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurutnya terdapat dua faktor yang menjadi penyebab adanya pembentukan human capital di suatu negara. Kedua faktor tersebut adalah pendidikan dan learning by doing. Hasil penelitian Barro (1998) menganalisis pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi 100 negara selama tahun Variabel-variabel bebas ini antara lain: Government Consumption / GDP, Years of schooling (as proxy of human capital), Life Expectancy, Inflation rate, Rule of Law Index, Democracy Index, Fertility Rate, Investment / GDP,
3 Growth rate of Terms of Trade. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan GDP perkapita. Dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda hasil penelitian tersebut memberikan kesimpulan adanya pengaruh yang signifikan antara pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi. Secara lebih detail variabel human capital memiliki peranan lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dari pada varaibel physical capital. 2. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI Pembangunan ekonomi suatu negara dapat ditujukan untuk mencapai kesejahteraan hidup masyarakat secara berkelanjutan. Tujuan kesejahteraan merupakan suatu tujuan yang masih bersifat global dan sulit untuk mengukur tingkat kesejahteraan suatu negara. Dalam hal ini, teori ekonomi memberikan berbagai macam pendekatan untuk mengukur dan mengetahui tingkat kesejahteraan suatu negara. Salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Secara konseptual pertumbuhan ekonomi suatu negara menunjukkan suatu perkembangan kegiatan ekonomi dari satu periode ke periode berikutnya. Kegiatan ekonomi yang dimaksud akan menghasilkan output (pendapatan). Sehingga pertumbuhan ekonomi pada dasarnya menunjukkan perkembangan output dari periode ke periode berikutnya. Guna mencapai tingkat output tersebut dibutuhkan akumulasi modal yang sesuai dengan tingkat output yang diinginkan. Pertumbuhan ekonomi dalam pengertian ini secara matematis dapat diturunkan dari persamaan berikut (Meier dan Rauch, ):
4 Diasumsikan output merupakan fungsi dari modal (physical capital dan human capital), maka Y = f (k). Bentuk khusus dari persamaan tersebut dapat dituliskan lagi menjadi f(k) = Ak Tingkat pertumbuhan ekonomi dari dua periode waktu yang berbeda dapat ditulis menjadi: Berdasarkan pada formula di atas, maka pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang yang dihasilkan oleh perekonomian suatu wilayah. Berdasarkan pada pengertian tersebut, maka terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam pertumbuhan ekonomi, yakni adanya proses pertumbuhan, output per kapita dan jangka waktu yang panjang dalam pertumbuhan ekonomi (Boediono, 1999:1 2). Aspek pertama menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses yang berlangsung secara dinamis dan bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Aspek kedua adalah output per kapita yang menunjukkan output total dibandingkan dengan jumlah penduduk. Sedangkan aspek ketiga menunjukkan bahwa suatu pertumbuhan ekonomi dapat terjadi bila kenaikan output per kapita terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama. Guna mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi seperti yang dibarapkan, maka terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni : terdapatnya akumulasi modal, pertumbuhan penduduk kususnya pertumbuhan angkatan kerja dan terdapatnya kemajuan tehnologi (Todaro,2000:115).
5 Teori pertumbuhan ekonomi menurut Stren (1991:123) menjelaskan mengenai akumulasi modal fisik, kemajuan tehnologi (keahlian), adanya inovasi dan ide ide baru, pertumbuhan penduduk, dan bagaimana faktor faktor produksi yang ada digunakan. Secara umum perkembangan dalam teori pertumbuhan dapat dibedakan ke dalam tiga pemikiran, yakni teori pertumbuhan Harrod Domar, teori pertumbuhan Neoklasik dan teori pertumbuhan Endogen Teori Pertumbuhan Harrod Domar Teori Harrod Domar merupakan pengembangan dari teori ekonomi makro Keynes dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Menurut Harrod Domar pembentukan modal merupakan faktor penting yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Pembentukan modal tersebut dapat diperoleh dari akumulasi tabungan yang dilakukan oleh penduduki sehingga bermanfaat bagi kegiatan investasi (Gillis, dkk, 1996:41 42:Solow,1994:45). Secara matematis model pertumbuhan Harrod Domar dapat dituliskan sebagai berikut: g = s/v Dimana notasi g merupakan pertumbuhan ekonomi, s menunjukkan marginal propensity to save dan notasi v merupakan rasio antara modal dengan output (Capital Output Ratio). Persamaan (1.5) tersebut menunjukkan bahwa keseimbangan dalam pertumbuhan ekonomi tergantung pada tabungan dan perbandingan modal dengan output. Menurut
6 Harrod Domar hanya pada kondisi dimana g s/v, pertumbuhan dalam kapasitas output akan sesuai dengan pertumbuhan permintaannya. Bila tingkat pertumbuhan yang terjadi melenceng dari jalur semestinya (warranted/natural rates), maka akan mengakibatkan ketidakstabilan dalam perekonomian. Pada keadaan ini tidak terjadi adanya penyesuaian sendiri ke posisi keseimbangan yang diharapkan. Kondisi dimana keseimbangan yang terjadi melenceng dari jalur semestinya disebut sebagai knife edge, sehingga memerlukan campur tangan pemerintah agar terjadi keseimbangan yang diharapkan. Secara grafis fungsi produksi model pertumbuhan Harrod Domar dapat digambarkan sebagai berikut (Branson, 1989:571): Gambar 1.1: Fungsi Produksi Harrod Domar Pada Gambar tersebut K merupakan modal, L merupakan tenaga kerja, v merupakan jumlah modal, a menunjukkan jumlah tenaga kerja dan Qo dan Q1 merupakan tingkat output pada Qo dan Ql. Menurut Harrod Domar guna mencapai tingkat output tertentu, maka dibutuhkan sejumlah modal dan tenaga kerja tertentu pula, sehingga rasio modal dan tenaga kerja akan bersifat tetap Teori Pertumbuhan Neoklasik Teori pertumbuhan Neoklasik yang dikembangkan oleh Solow (1956) dan pengikutnya didominasi oleh pemikiran mengenai pertumbuhan pendapatan per kapita
7 dalam jangka panjang dan perkembangan yang semakin meningkat. Dalam teorinya Solow memfokuskan perhatiannya pada proses pembentukan modal. Menurutnya tingkat tabungan merupakan tambahan pembiayaan terhadap stok modal nasional. Perekonomian dengan rasio K/L rendah, akan memiliki tambahan pendapatan modal (marginal productivity of capital) yang tinggi. Kemudian bila sebagian pendapatan ditabung, maka akan tedadi kenaikan dalam investasi. Sehingga hal ini akan mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi (Grossman dan Helpman, 1994:25). Teori pertumbuhan Neoklasik muncul guna mengkritisi pendapat Harrod Domar mengenai pertumbuhan yang stabil. Menurut Neoklasik keseimbangan dalam pertumbuhan ekonomi tidak kaku seperti pada pendapatnya Harrod dan Domar. Bila pada Harrod Domar perbandingan antara modal dan tenaga kerja (K/L) dianggap tetap, maka dalam teori pertumbuhan Neoklasik dinyatakan bahwa perbandingan tersebut bersifat fleksibel sesuai dengan perkembangan yang mempengaruhinya. Sehingga keseimbangan yang dihasilkan tidak bersifat kaku. Dengan kata lain perekonomian dimungkinkan tidak berada dalam keseimbangan, meskipun dalam perkembangan berikutnya akan terdapat kekuatan yang menyebabkan kondisi keseimbangan tercapai lagi. Teori pertumbuhan Neoklasik dapat diuraikan ke dalam suatu fungsi produksi Cobb Douglas, dimana output merupakan fungsi dari tenaga kerja dan modal. Sedangkan tingkat kemajuan tehnologi merupakan variabel eksogen. Asumsi yang dipakai dalam model neoklasik adalah adanya constant return to scale, adanya substitusi antara modal dan tenaga kerja dan adanya penurunan dalam tambahan produktivitas (diminishing marginal productivity) (Branson, 1989:576). Fungsi produksi Cobb Douglas yang dimaksud adalah :
8 Q = f(k,l) dimana. Y merupakan tingkat output, K merupakan modal dan L merupakan tenaga kerja. Persamaan outputnya dapat ditulis menjadi : Q = bk L 1- dimana Q merupakan tingkat output, b merupakan tingkat kemajuan tehnologi, K merupakan modal, L merupakan tenaga kerja, dan 1 merupakan elastisitas output terhadap input modal dan tenaga kerja. Pesamaan (1.7) dirubah menjadi produktivitas per tenaga kerja, maka masing masing sisi dibagi dengan L, sehingga persamaannya menjadi : Q/L = b(k/l) dengan <> q = b(k) dimana q = Q/L dan k = K/L. Secara grafis hubungan antara q dengan k dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1.2: Keseimbangan Pertumbuhan Neoklasik
9 Pada gambar di atas gambar fungsi produksi f(k) merupakan rasio modal terhadap tenaga kerja dan dibuat dengan anggapan bahwa marginal product dari k menurun. Kurva (gl/s) merupakan kurva yang menunjukkan rasio antara pertumbuhan tenaga kerja (gl) dengan marginal propensity to save (s). Kurva (gl/s) k merupakan garis lurus karena baik gl dan s merupakan koefisien yang nilainya diberikan secara eksogen (konstanta), sehingga (gl/s) merupakan konstanta pula. Oleh karena itu (gl/s)k merupakan garis lurus dengan kemiringan sebesar (gl/s) (Boediono, 1999:90). Perkembangan perekonomian sepanjang fungsi produksi f(k) dengan adanya kenaikan dalam k dari kl, k2 sampai k*, maka akan meningkatkan rasio modal terhadap tenaga kerja (k=k/l). Peningkatan dalam k ini akan diringi dengan kenaikan dalam output per pekerja (q=q/l) pada. titik q*. Sehingga keseimbangan akan terjadi pada, perpotongan antara kurva (g1/s)k dengan kurva f(k), yakni pada q* dan k*. Kondisi terebut merupakan keseimbangan yang bersifat stabil. Bila terdapat kondisi yang tidak stabil ((gl/s)k f(k)), maka akan terdapat kekuatan yang mendorong terjadinya keseimbangan. Selain masalah keseimbangan dalam pertumbuhan ekonomi, analisis teori pertumbuhan Neoklasik juga menunjukkan adanya konvergenitas pertumbuhan ekonomi antar negara. Berdasarkan teori pertumbuhan Neoklasik, maka hukum pertambahan hasil yang menurun menyebabkan pertambahan output mengalami penurunan, meskipun terjadi pertambahan pada modal. Secara grafis hal ini dapat dilihat pada. gambar berikut : Gambar 1.3:
10 Konvergenitas Dalam Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik Pada gambar tersebut, k menunjukkan rasio modal terhadap tenaga kerja, q menunjukkan rasio output terhadap tenaga kerja dan f(k) merupakan fungsi dari rasio antara modal terhadap teriaga kerja (k). Meskipun k meningkat dalam jumlah yang sama ((ko,kl)=(k2,k3)), tetapi kenaikan dalam. q akan lebih besar pada perekonomian dengan kondisi awal k yang rendah ((qo,ql) > (q2,q3)). Oleh karena itu menurut teori Neoklasik, negara miskin dengan tingkat rasio modal terhadap tenaga kerja (k) rendah dapat memiliki tambahan produktivitas modal (marginal productivity of cqpital=q/k) yang tinggi, sehingga akan dapat meningkatkan pertumbuhannya guna mengejar ketertinggalannya dengan negara maju. Hal ini karena di negara maju terjadi pertambahan hasil yang semakin menurun (diminishing marginal qf capital). Sehingga menurut teori pertumbuhan Neoklasik akan terjadi konvergenitas pendapatan perkapita antar negara negara miskin dengan negara maju (Barro, 1991:407 ; Cronovich,2001:6) Teori Pertumbuhan Endogen Teori Pertumbuhan endogen merupakan suatu teori pertumbuhan yang menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses yang bersumber dari dalam suatu sistem (Romer, 1994:3 ; Barro dan Martin, 1999:38). Teori pertumbuhan endogen muncul sebagai kritik terhadap teori pertumbuhan Neoklasik mengenai diminishing margirtul produciivdy of cupital dan konvergenitas pendapatan di berbagai negara. Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak adanya konvergenitas pendapatan
11 di berbagai negara (Rotner, 1994:4). Hal ini karena pada negara negara yang sudah maju, telah mengembangkan tehnologi yang dapat meningkatkan kapasitas produksinya. Kemajuan tehnologi tersebut salah satunya didukung oleh adanya sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mereka dapat melakukan inovasi tehnologi yang dapat memberikan manfaat besar terhadap pembangunan. Sehingga walaupun negara berkembang mampu meningkatkan akumulasi modal fisiknya, akan tetapi perkembangan tersebut belum dapat mengejar ketertinggalan dengan negara maju. Dalam hal ini teori perumbuhan endogen menjelaskan mengapa akumulasi modal tidak mengalami diminishing return, tetapi justru. mengalami increasing return dengan adanya spesialisasi dan investasi di bidang sumber daya manusia (Meier, 2000:75). Teori pertumbuhan endogen memiliki tiga elemen dasai, yakni (Rivera Butiz dan Romer ), pertama, perubahan tehnologi yang bersifat endogen melalui proses akumulasi pengetahuan ; kedua, adanya penciptaan ide baru oleh perusahaan sebagai akibat adanya mekanisme spillover dan learning by doing dan ketiga, produksi barang barang konsumsi yang dihasilkan oleh fungsi produksi pengetahuan yang tumbuh tanpa batas. Teori pertumbuhan endogen yang dipelopori oleh Romer (1986) dan Lucas (1988) merupakan awal kebangkitan dari pemahaman baru mengenai faktor faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang (Pack, 1994:55). Hal ini seiring dengan perkembangan dunia yang ditandai oleh perkembangan tehnologi modern yang digunakan dalam proses produksi. Sehingga permasalahan dalam pertumbuhan ekonomi tidak bisa dijelaskan secara baik oleh teori Neoklasik, seperti penjelasan mengenai
12 decreasing return to capital, persaingan sempurna dan eksogenitas tehnologi dalam model pertumbuhdn ekonomi (Grossman dan Helpman, 1994: 27). Munculnya teori pertumbuhan endogen dapat dinyatakan dalam suatu persamaan : Y AK, dimana Y merupakan tingkat output, A menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi (tehnologi, sedangkan K merupakan stok modal fisik dan sumber daya manusia. Dalam model pertumbuhan tersebut tidak terjadi penurunan hasil yang menurun dari modal (diminishing marginal of capital) seperti pada teori neoklasik. Hal ini disebabkan karena adanya berbagai eksternalitas (sumber daya manusia, kemajuan tehnologi) yang dapat mengimbangi berbagai kecenderungan terjadinya penurunan hasil (Pack, 1994:56:Romer dan Martin, 1999:40). Dalam hal ini Romer menekankan pentingnya eksternalitas yang berhubungan dengan pembentukan modal manusia dan pengeluaran untuk kegiatan penelitian. Dengan model pertumbuhan Y=AK dimana =l, maka model pertumbuhan endogen menunjukkan bahwa akumulasi modal, pengetahuan dan pengalaman (learnig by doing) tidak akan mengalami pertambahan hasil yang menurun. Sehingga terdapatnya peningkatan dalam rasio K/L, maka akan dapat meningkatkan Y/L secara proporsional. Kemudian rasio K/Y atau Capital Output Ratio (COR) akan tetap meskipun terjadi penurunan hasil yang semakin menurun. 3.PERANAN MODAL MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI Modal manusia dapat menjadi sumber daya manusia yang handal dalam pembangunan apabila kualiasnya tinggi. Dalam hal ini ssumber daya manusia dalam pembangunan memiliki peranan penting dalam kaitannya untuk meningkatkan kualitas
13 pembangunan dan menjaga kelangsungan pembangunan itu sendiri. Dalam kaitannya dengan teori pertumbuhan ekonomi, maka Krugman (1994) mengatakan bahwa investasi sumber daya manusia menjadi lebih penting peranannya dalam pembangunan. Hal ini karena kegiatan dalam akumulasi modal fisik dapat mengakibatkan penambahan hasil yang menurun dalam penggunaan modal (marginal diminishing return of capital), sedangkan pembangunan membutuhkan kelangsungan dalam jangka panjang. Sehingga adanya investasi sumber daya manusia dapat meningkatkan kemajuan tehnologi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kenaikan produktivitas penduduk (Deolalikar, 1997:13). Sumber daya manusia yang berkualitas bagi negara sedang berkembang merupakan faktor penting dalam upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dengan negara lain. Era informasi dan tehnologi yang berkembang dewasa ini semakin membuktikan bahwa penguasaan, tehnologi yang baik akan berdampak pada kualitas maupun kuantitas pembangunan itu sendiri. Agar tehnologi dapat dikuasi, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam kontek proses produksi, maka adanya penguasaan tehnologi yang baik, maka akan mendorong terjadinya inovasi tehnologi. Inovasi tehnologi tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan penemuan produk produk baru dan cara produksi yang lebih efisien (Barro, 1991:408 ; Mankiw, dkk, 1992:92 Romer, 1994:36). Guna mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibutuhkan beberapa, upaya, diantaranya adalah dengan melakukan pengembangan sumber daya manusia. Schultz mengemukakan beberapa upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, diantaranya adalah terdapatnya pendidikan yang diorganisasikan secara formal pada tingkat dasar, menengah dan pendidikan pada tingkat tinggi (Jhingan, 1996: ).
14 Manfaat dari adanya pendidikan bagi pembangunan ekonomi suatu bangsa secara umum dapat dilihat dari pendapat Todaro (2000:343), yakni : 1. dapat menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, karena adanya peningkatan pengetahun dan keahlian ; 2. tersedianya kesempatan kerja yang lebih luas 3. terciptanya suatu kelompok pemimpin yang terdidik guna mengisi jabatan-jabatan penting dalam dunia usaha maupun pemerintahan ; 4. tersedianya berbagai macam program pendidikan dan pelatihan yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan dalam keahlian dan mengurangi angka buta huruf. Perkembangan dalam kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari berbagai aspek. Berbagai penelitian yang ada menunjukkan bahwa terdapat beberapa parameter untuk mengetahui perkembangan kualitas sumber daya manusia, seperti angka indek guna pendidikan (Bank Dunia, 2000:206) ; angka melek huruf, kesehatan dan pendidikan (Deolalikar, 1997: ). Tinjauan dari aspek pendidikan menunjukkan bahwa perkembangan kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari angka partisipasi sekolah (enrolment ratio), yakni rasio jumlah siswa terdidik pada usia sekolah terhadap jumlah penduduk usia sekolah, baik usia sekolah pada tingkat dasar, menengah maupun tingkat perguruan tinggi (Ghatak dan Siddiki,1999:1 33 ; Siddiki dan Daly, 2002:1 30: Mankiw, Romer dan Weil 1992: ). Semakin besar rasio tersebut menunjukkan bahwa tingkat partisipasi penduduk terhadap pendidikan di sekolah mengalami peningkatan. Sebaliknya semakin rendah rasio
15 tersebut menunjukkan tingkat partisipasi penduduk terhadap pendidikan di sekolah rendah. Sehingga indikator angka partisipasi sekolah dapat menggambarkan perkembangan kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan. Investasi yang cukup besar pada sumber daya manusia dapat mendorong peningkatan dalam angka partisipasi sekolah. Peningkatan dalam angka partisipasi sekolah (enrolment ratio) dapat berdampak pada peningkatan kualitas maupun kuantitas pembangunan suatu negara.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pendapatan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Berbagai model pertumbuhan ekonomi telah banyak dikemukakan oleh para ahli ekonomi. Teori pertumbuhan yang dikembangkan dimaksudkan
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL: ANALISIS DATA PROVINSI DI INDONESIA AJENG TIARA PADMALIANA
i PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL: ANALISIS DATA PROVINSI DI INDONESIA 2009-2013 AJENG TIARA PADMALIANA ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kesenjangan Ekonomi Antar Wilayah Sjafrizal (2008) menyatakan kesenjangan ekonomi antar wilayah merupakan aspek yang umum terjadi dalam kegiatan pembangunan
Lebih terperinciBAB 7 Pertumbuhan Ekonomi I. Chapter Seven 1
BAB 7 Pertumbuhan Ekonomi I Chapter Seven 1 Model pertumbuhan Solow (Solow Growth Model) dirancang untuk menunjukkan bagaimana pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Produksi Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal manusia merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modal manusia memiliki peran sentral dalam pembangunan ekonomi. Pembangunan berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara maka peran modal manusia merupakan
Lebih terperinciIII. KERANGKA TEORI. dengan modal manusia. Modal manusia (human capital) adalah istilah yang sering
III. KERANGKA TEORI 3.1. Modal Manusia Investasi pendidikan dan kesehatan menyatu dalam pendekatan modal manusia. Nilai pendidikan merupakan aset moral dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan serta merupakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh selama pengerjaan tugas akhir serta saran perbaikan yang dapat dilakukan untuk penelitian lanjutan. 5.1 Kesimpulan Dari penelitian tugas
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan akhir, yakni meningkatkan
Lebih terperinciIII. KERANGKA TEORI. perekonomian untuk menghasilkan barang-barang dan jasa, yang merupakan
76 III. KERANGKA TEORI 3.. Teori Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran kemampuan / kapasitas suatu perekonomian untuk menghasilkan barang-barang dan jasa, yang merupakan unsur penting
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI SOLOW-SWAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI. Kiki Amalia, Mariatul Kiftiah, Evy Sulistianingsih INTISARI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 1 (2016), hal 39 44. PENERAPAN TEORI SOLOW-SWAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI Kiki Amalia, Mariatul Kiftiah, Evy Sulistianingsih INTISARI Pertumbuhan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai target ekonomi. Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi faktor yang paling penting
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perekonomian suatu negara, semakin kuat sector industri modern
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara akan mengalami perubahan struktur perekonomian. Semakin maju perekonomian suatu negara, semakin kuat sector industri modern menggeser sektor pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Kuznets, didefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka
26 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Kuznets, didefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis
Lebih terperinciBAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya
BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Model ini sangat sederhana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Prof. Simon Kuznet (1871) mendefinisikan bahwa pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang untuk menyediakan berbagai jenis
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai acuan atau referensi untuk melakukan penelitian ini. Dengan adanya penelitian terdahulu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi infrastruktur dalam kamus besar bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Infrastruktur Definisi infrastruktur dalam kamus besar bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana umum. Sarana secara umum diketahui sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi. Salah satu indikator yang sangat penting daam menganalisis
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Salah satu indikator yang sangat penting daam menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi di suatu negara adaah pertumbuhan ekonomi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan perekonomian suatu negara memberikan pengaruh yang besar terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Jika keadaan perekonomian suatu negara itu meningkat, berarti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. nelayan dapat dilihat dari berbagai segi, sebagai berikut:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Nelayan Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di Indonesia para nelayan biasanya bermukim di daerah pinggir pantai atau pesisir laut. Komunitas nelayan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Belanja Modal Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu
Lebih terperinciIII. KERANGKA TEORITIS
III. KERANGKA TEORITIS 3.1. Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter Kebijakan fiskal mempengaruhi perekonomian (pendapatan dan suku bunga) melalui permintaan agregat pada pasar barang, sedangkan kebijakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut, listrik mempunyai peran penting dalam proses produksi dalam rangka
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Firdaus dan Rindang (2009) dalam penelitiannya menggunakan model analisis FEM (Fix Effect Model) dengan hasil penelitian bahwa infrastruktur tenaga
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Penelitian Terdahulu Reselawati (2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan UKM seperti (tenaga kerja UKM, ekspor
Lebih terperinciModel Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor
4. Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor Mengapa Anda Perlu Tahu Ketika seseorang bekerja pada perusahaan atau pemerintah maka dia akan mendapatkan gaji. Tentu, gaji yang didapatkan perlu dipotong
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan beberapa teori yang menjadi landasan analisis penulis mengenai hubungan kedua variabel utama, yaitu Foreign Direct Investment (FDI) dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ADB (Asian Development Bank) dan ILO (International Labour. Organization) dalam laporan publikasi ASEAN Community 2015: Managing
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ADB (Asian Development Bank) dan ILO (International Labour Organization) dalam laporan publikasi ASEAN Community 2015: Managing integration for better jobs
Lebih terperinciBAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya yang merupakan studi penelitian
Lebih terperinciteori distribusi neoklasik
BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw Model ini sangat sederhana namun kuat, dibangun antara
Lebih terperinci2014 PENGARUH KONTROL PERILAKU DAN NIAT TERHADAP PERILAKU MENABUNG MAHASISWA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Aktifitas ekonomi masyarakat tidak akan terlepas dari adanya pemenuhan kebutuhan. Karena pemenuhan kebutuhan sendiri diantaranya juga menentukan keberlangsungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pendapatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Teori Pertumbuhan Neo-Klasik Teori pertumbuhan neo-klasik dikembangkan oleh Robert Solow dan Trevor Swan pada tahun 1950-an. Menurut Solow-Swan, pertumbuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berperan dalam menganalisis peranan negara atau pemerintah dalam
19 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Pertumbuhan Ekonomi Publik Ekonomi publik adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang peranan negara atau pemerintah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Publik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pada satu tahun tertentu saja, melainkan memperlihatkan dan membandingkan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi mengukur perkembangan ekonomi dari suatu periode ke periode selanjutnya. Pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilihat hanya pada satu tahun
Lebih terperinciEKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Teori Harrod-Domar (menurut Sumitro Djojohadikusumo)
Teori Harrod-Domar (menurut Sumitro Djojohadikusumo) Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan Pertanian Disusun Oleh : A la Fahmi 0810440001 Arif Lukman Hakim 0810440024
Lebih terperinciParadigma Pertumbuhan
Paradigma Pertumbuhan Sir Roy Harrod (1900 1978) Evsey Domar (1914 1997) John Maynard Keynes (1883 1946) Model Pertumbuhan Harrod Domar Roy Harrod (1939) Evsey Domar (1946) John Maynard Keynes Tingkat
Lebih terperinciEKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN www. lecture.brawijaya.ac.id/tatiek 4 MODEL-MODEL PEMBANGUNAN EKONOMI PERTANIAN MATERI PEMBELAJARAN 1 TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI 2 ADAM SMITH 3 RICARDO 4 ARTHUR LEWIS 5 SCHUMPETER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi menambah modal, teknologi yang dipergunakan menjadi. berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan lebih mendalam tentang teori-teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Selain itu akan dikemukakan juga hasil hasil penelitian terdahulu
Lebih terperinciKonsepsi Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat (Bahan Diskusi) Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2011 1 Pemberdayaan masyarakat Latar Belakang konsep pembangunan pada dasarnya bertujuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan beberapa teori yang menjadi landasan analisis penulis mengenai hubungan ketiga variabel utama, yakni perdagangan internasional, investasi luar negeri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pengertian pertumbuhan ekonomi sudah banyak dirumuskan dengan sudut pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK
PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK Dhani Kurniawan Teguh Pamuji Tri Nur Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Fattah Demak Email : ujik_angkung@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keahlian-keahlian, kemampuan untuk berfikir yang dimiliki oleh tenaga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tenaga Kerja Menurut Sudarso (1991), tenaga kerja merupakan manusia yang dapat digunakan dalam proses produksi yang meliputi keadaan fisik jasmani, keahlian-keahlian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pembangunan ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan dengan pemanfaatan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang belum ada menjadi ada atau membuat suatu perubahan yaitu membuat sesuatu menjadi lebih baik atau meningkat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan ekonomi nasional yang dapat dicapai melalui pembenahan taraf hidup masyarakat, perluasan lapangan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN PENUTUP
92 BAB 5 KESIMPULAN DAN PENUTUP First of all, human capital is considered one of the major factors in explaining a countries remarkable economic growth - Jong-Wha Lee - 5.1 Kesimpulan Dari penelitian ini,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sukirno (1994) Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
Lebih terperinciIII HASIL DAN PEMBAHASAN
7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Perumusan Model Pada bagian ini akan dirumuskan model pertumbuhan ekonomi yang mengoptimalkan utilitas dari konsumen dengan asumsi: 1. Terdapat tiga sektor dalam perekonomian:
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN LITERATUR
16 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR The ideas of economists and political philosophers, both when they are right and when they are wrong, are more powerful than is commonly understood. Indeed the world is ruled
Lebih terperinciTEKNOLOGI, PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI: SUATU KAJIAN TEORI EKONOMI KLASIK KE PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN
TEKNOLOGI, PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI: SUATU KAJIAN TEORI EKONOMI KLASIK KE PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN Sidik Budiono Fakultas Ekonomi Universitas Ottow-Geissler, Jayapura,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu wilayah akan berkembang sesuai dengan cara alokasi pemanfaatan sumber daya yang tersedia. Sumber daya tersebut adalah sumber daya manusi (SDM) dan sumber daya modal,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan kesehatan. Dari sudut pandang politik, ini terlihat bagaimana. kesehatan yang memadai untuk seluruh masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dialami oleh hampir atau keseluruhan negara di dunia. Indonesia, salah satu dari sekian negara di dunia,
Lebih terperinciDevelopment) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic Growth), diantaranya
BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Para ekonom membedakan antara pembangunan ekonomi (Economic Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic
Lebih terperinciPerusahaan merupakan organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan tenaga kerja, modal, tanah atau bahan mentah dengan tujuan memproduksi
Perusahaan merupakan organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan tenaga kerja, modal, tanah atau bahan mentah dengan tujuan memproduksi barang & jasa untuk dijual Produksi merujuk pada perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB merupakan total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di wilayah (regional)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAA 21 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional Pendapatan nasional
Lebih terperinciTeori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan
Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Setiap negara bekerja keras untuk pembangunan. Kemajuan ekonomi adalah komponen utama pembangunan tetapi bukan merupakan satu-satunya. Pembangunan bukan hanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik. Pembangunan ekonomi menurut Todaro dan Smith (2006) adalah suatu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Pembangunan Ekonomi Pembangunan dapat dimaknai sebagai sesuatu yang berubah menjadi lebih baik. Pembangunan ekonomi menurut Todaro dan Smith (2006) adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya yang sudah direncanakan dalam melakukan suatu perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pertumbuhan Ekonomi a. Definisi Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan produk nasional (GNP) karena ada peningkatan kuantitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Populasi Populasi merupakan kumpulan tumbuhan, hewan, ataupun organisme lain dari spesies yang sama yang hidup secara bersama dan melakukan proses berkembang biak. Sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. - James Tobin -
1 BAB 1 PENDAHULUAN The question of growth is nothing new but a new disguise for an age-old issue, one which has always intrigued and preoccupied economics: the present versus the future - James Tobin
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 09Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Bentuk Organisasi Perusahaan, Fungsi Produksi dan Input 2 Variabel Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen TUJUAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Ketenagakerjaan Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang disebut sebagai tenaga kerja
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Literatur: Pertumbuhan Ekonomi, Konsep Konvergensi dan Transfer Antar Level Pemerintahan dalam Paradigma Regional
BAB II Tinjauan Literatur: Pertumbuhan Ekonomi, Konsep Konvergensi dan Transfer Antar Level Pemerintahan dalam Paradigma Regional II.1 Pertumbuhan Ekonomi dan Konsep Konvergensi II.1.1 Pandangan Kronologis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi produksi adalah hubungan di antara faktor-faktor produksi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Fungsi Produksi Fungsi produksi adalah hubungan di antara faktor-faktor produksi terhadap jumlah output yang dihasilkan. Kegiatan produksi bertujuan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pendapatan Usahatani Suratiyah (2006), mengatakan bahwa usahatani sebagai ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciPERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Pendahuluan Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI ACEH (AK MODEL) Sri Wahyuni 1, Abubakar Hamzah 2, Sofyan Syahnur 3
ISSN 2302-0172 9 Pages pp. 71-79 ANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI ACEH (AK MODEL) Sri Wahyuni 1, Abubakar Hamzah 2, Sofyan Syahnur 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia semenjak dua abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang disertai
Lebih terperinciBAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DAN FUNGSI STOK UANG
25 BAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DAN FUNGSI STOK UANG 3.1 Asumsi dan Notasi Dalam proses pertukaran dan pembagian kerja, uang memainkan peranan penting di dalam ekonomi modern. Fungsi produksi yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Konsep Pertumbuhan Ekonomi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Konsep 2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Produksi
Lebih terperinciPRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints :
ANALISA PRODUKSI Fungsi produksi : Suatu fungsi yang menunjukkan hubungan fisik antara input yang digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Konsep konsep penting dalam analisa produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan kestabilan. Pembangunan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kenaikan dalam produk domestik bruto (PDB) yang dapat didefinisikan sebagai
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Pengertian pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi adalah sebagai kenaikan dalam produk domestik bruto (PDB) yang dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan indikator bahwa negara tersebut berkategori miskin, berkembang atau maju, sehingga setiap negara akan berusaha
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Penekanan pada kenaikan pendapatan per kapita atau Gross National
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi dimaknai sebagai suatu proses di mana pendapatan per kapita suatu negara meningkat selama kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pembangunan Pertanian Dalam memacu pertumbuhan ekonomi sektor pertanian disebutkan sebagai prasyarat bagi pengembangan dan pertumbuhan
Lebih terperinciPEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1
PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1 1. Para ekonom menggunakan beberapa variabel makroekonomi untuk mengukur prestasi seuah perekonomian. Tiga variable yang utama adalah real GDP, inflation
Lebih terperinciTEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI
Organisasi Produksi dan Fungsi Produksi Organisasi Produksi TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Produksi (production) adalah perubahan bentuk dari berbagai input atau sumber daya menjadi output beruoa barang dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Suatu
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu :
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pertumbuhan ekonomi dan disparitas pendapatan antar wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu : Penelitian
Lebih terperinciSoal kasus 5.1 Jawaban soal kasus 5.1 Soal kasus 5.2 Jawaban soal kasus 5.2 Soal kasus 5.3 Jawaban soal kasus 5.3
Soal kasus 5.1 Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagao input tetap pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Gross Domestik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Gross Domestik Product tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. padahal pertumbuhan dan pembangunan itu berbeda. Menurut sadono sukirno
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Ekonomi Banyak yang menilai bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi itu sama, padahal pertumbuhan dan pembangunan itu berbeda. Menurut sadono sukirno pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang disertai dengan perubahan
Lebih terperinci