7 3) Ketaatan terhadap hukum dan peraturan /undang-undang yang berlaku. Dari definisi di atas mencerminkan bahwa pengendalian internal : 1) Merupakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "7 3) Ketaatan terhadap hukum dan peraturan /undang-undang yang berlaku. Dari definisi di atas mencerminkan bahwa pengendalian internal : 1) Merupakan"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA DAN PEMIKIRAN A. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengendalian Internal a. Pengertian Pengendalian Internal James R Davis, C Wayne Alderman, & Leonard A Robinson (sesuai dengan SAS No. 55) : Pengendalian Internal adalah seluruh kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang masuk akal agar tujuan organisasi asi (entity) dapat tercapai. Menurut Amin Widjaja Tunggal ( 2013:1) pengertian sistem pengendalian internal adalah sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua metode e dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah diterapkan. Definisi pengendalian internal menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission) dalam Amin Widjaja Tunggal ( 2013: 3) adalah: Pengendalian internal adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut : 1) Keandalan pelaporan keuangan. 2) Efektivitas dan efisiensi operasi. 6

2 7 3) Ketaatan terhadap hukum dan peraturan /undang-undang yang berlaku. Dari definisi di atas mencerminkan bahwa pengendalian internal : 1) Merupakan suatu proses atau alat untuk mencapai tujuan. 2) Organisasi yang mencakup bidang akuntasi, financial dan operasional. 3) Dipengaruhi oleh faktor manusia. 4) Hanya akan memberikan jaminan memadai dan bukan jaminan absolut atas tidak terjadinya risiko. 5) Dikaitkan dengan pencapaian tujuan organisasi. Pengendalian internal dikelompokan menjadi dua, yaitu pengendalian dalam arti sempit dimana pengecekan kecermatan penjumlahan misalnya penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun. Sedangkan dalam arti luas bahwa pengendalian internal sebagai sistem yang baik dalam suatu organsasi yang bermanfaat untuk : 1) Menjaga keamanan harta kekayaan perusahaan. 2) Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi. 3) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam operasi. 4) Membantu dan menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan manajemen yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari uraian tersebut pada hakekatnya pengendalian internal diharapkan dapat meminimalkan risiko dari setiap kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Dengan pengendalian internal yang efektif diharapkan bahwa fungsi-fungsi manajemen telah berjalan secara memadai.

3 8 b. Tujuan Pengendalian Internal Menurut Alvin A.Arens dkk (2012: 370) yang telah diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf menyatakan bahwa manajemen dalam merancang struktur pengendalian intern mempunyai kepentingan-kepentingan sebagai berikut : 1) Keandalan Laporan Keuangan Manajemen bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan bagi investor, kreditor dan pengguna Iainnya. Manajemen mempunyai kewajiban hukum dan profesional untuk menjamin bahwa informasi telah disiapkan sesuai dengan standar pelaporan, yaitu prinsip akuntansi berlaku umum. 2) Mendorong Efisiensi dan Efektifitas Operasional Pengendalian dalam suatu organisasi adalah alat untuk mencegah kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu dalam segala aspek, dan untuk mengurangi penggunaannaan sumber daya yang tidak efektif dan efisien. Bagian terpenting dari efektifitas dan efisiensi adalah pengguna aktiva dan catatan aktiva fisik perusahaan aan yang dapat dicuri, disalahgunakan, atau dirusak kalau tidak dilindungi ngi oleh pengendalian yang memadai. 3) Ketaatan Hukum dan Peraturan Banyak sekali hukum dan peraturan yang harus diikuti oleh perusahaan, beberapa diantaranya berkaitan tidak Iangsung dengan akuntansi, misalnya: UU Iingkungan hidup dan UU perburuhan, sedangkan peraturan lain yang sangat berkaitan erat dengan akuntansi UU perpajakan dan UU perseroan terbatas.

4 9 Pada dasarnya ada lima tujuan pengendalian internal yang dilaksanakan oleh suatu organisasi yaitu: 1) Dapat dipercayanya dan integritasnya informasi. Disini tujuan pengendalian internal sangat penting untuk proses pengambilan keputusan oleh manajemen. 2) Ketaatan pada kebijakan, rencana, prosedur, undang-undang dan peraturan. Disini tujuan pengendalian internal untuk mereview dan mengevaluasi kebijakan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan. 3) Pengamanan Aktiva. Disini tujuan pengendalian internal adalah untuk melindungi aktiva-aktiva perusahaan atau organisasi. 4) Ekonomis dan efisiensi kegiatan/operasi. Disini tujuan pengendalian internal untuk mengetahui prinsip dasar yang diterapkan menggunakan sumber daya yang ekonomis dan seefisien mungkin untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. 5) Efektivitas pencapaian tujuan dan goal. Disini tujuan pengendalian internal adalah untuk pengujian dan evaluasi guna pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan atau organisasi. c. Karakteristik Pengendalian Internal Karakteristik pengendalian internal antara lain :

5 10 1) Tepat waktu Pengendalian harus mampu mendeteksi sedini mungkin penyimpangan yang terjadi dengan tujuan untuk membatasi biaya yang tidak perlu. 2) Cukup hemat Pengendalian harus menyajikan kepastian yang logis untuk pencapaian hasil yang dimaksud dengan menimbulkan biaya paling minimum dan efek samping yang sekecil mungkin. 3) Dapat dipertanggungjawabkan. Pengendalian harus mampu membantu orang-orang yang terlibat didalamnya dengan menunjukkan pertanggungjawaban mereka atas tugas- tugas yang dibebankan padanya. 4) Dapat ditempatkan Pengendalian harus dapat ditempatkan pada tempat dimana pengendalian dapat bekerja dengan efektif. 5) Fleksibel Pengendalian harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan dalam pelaksanaan tugas. 6) Mampu mengidentifikasi penyebab Tindakan korektif yang dapat segera dilakukan jika pengendalian bukan hanya mengidentifikasi masalah tetapi juga penyebab. 7) Sesuai/Pantas Pengendalian harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen dan cocok dengan struktur organisasi dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan.

6 11 d. Jenis Pengendalian Internal Berdasarkan sifatnya, jenis pengendalian internal antara lain : 1) Pengendalian Preventif Pengendalian preventif adalah pengendalian untuk mencegah kesalahankesalahan atau hal-hal yang tidak diinginkan baik itu berupa kekeliruan ataupun ketidakberesan yang sering terjadi dalam operasional suatu kegiatan. 2) Pengendalian Detective Pengendalian detective untuk mendeteksi kesalahan, kekeliruan dan penyimpangan yang telah terjadi. 3) Pengendalian n Corrective Pengendalian ini untuk memperbaiki kelemahan, kesalahan dan penyimpangan yang teridentifikasi melalui pengendalian detective. 4) Pengendalian Directive Pengendalian directive untuk mengarahkan agar pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan tepat dan benar untuk menghasilkan hasil-hasil yang positif. 5) Pengendalian Compensative Pengendalian compensative adalah untuk menetralisir kelemahan pada aspek pengendalian yang lain.

7 12 e. Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO Menurut COSO, dalam Amin Widjaja Tunggal (2013 : 10) menyatakan bahwa terdapat lima komponen pengendalian intern yang saling berhubungan, yaitu: 1) Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan suasana organisasi yang mempengaruhi kesadaran pengawasan dari seluruh pegawai terhadap kepentingan perusahaan. Untuk pemahaman aman dan penilaian tujuan maka lingkungan pengendalian ini merupakan dasar dari komponen lain karena menyangkut integritas, nilai-nilai etika, kompetensi, kedisiplinan, tanggungjawab, dan struktur organisasi serta kebijakan dan filosofi manajemen. Hal ini merupakan mesin penggerak perusahaan dan merupakan fondasi dari segala sesuatunya ditempatkan. 2) Penilaian Risiko Manajemen (Risk Assessment) Perusahaan harus mewaspadai dan mengelola risiko yang dihadapinya dengan menetapkan mekanisme untuk mengidentifikasikan, menganalisis dan mengelola berbagai risiko yang dihadapi perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 3) Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Sistem informasi dan komunikasi harus dibangun oleh manajemen secara efektif dan tepat waktu yang memungkinkan orang untuk mendapatkan berbagai informasi yang diperlukan untuk mengelola, melaksanakan dan mengendalikan operasional. Tujuan sistem informasi dan komunikasi untuk mengidentifikasi,

8 13 mengumpulkan, mengklarifikasi, mencatat, melaporkan transaksi-transaksi perusahaan dalam rangka pertanggungjawaban aset dan hutang perusahaan. 4) Aktivitas Pengendalian (Control Activities) Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk meyakinkan manajemen bahwa kebijakan dan prosedur sudah dilaksanakan untuk memenuhi tujuan operasionalnya. Aktivitas pengendalian ini diterapkan pada semua tingkat organisasi asi dan pelaporan data keuangan yang mencakup: a) Pemisahan tugas,wewenang dan pertanggungjawaban. b) Otorisasi transaksi dan aktivitas yang semestinya. c) Dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang memadai. d) Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan. e) Pengecekan yang independen atas kinerja. 5) Pengawasan (Monitoring) Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis artinya berubah seiring dengan perubahan kondisi, atas informasi yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan manajemen pengendalian. B. Kas Kas merupakan unsur yang paling penting dalam perusahaan, kehidupan dan kemajuan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kas. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi

9 14 baru dalam aktiva tetap. Pada umumnya kas yang dimiliki oleh perusahaan terdiri dari: 1. Kas Pada Perusahaan (Cash On Hand) Yang termasuk cash on hand adalah: a. Penerimaan kas yang belum disetor ke Bank berupa uang tunai, cek pribadi dan lain-lain. b. Saldo dana kas kecil (Petty Cash), berupa uang tunai yang ada ditangan pemegang dana kas kecil. 2. Kas di Bank (Cash in Bank), meliputi seluruh rekening perusahaan di bank yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas dapat diibaratkan sebagai darah perusahaan oleh karena itu manajemen men harus mengelola kas dengan sebaik-baiknya agar perusahaan mempunyai kas yang cukup dan terhindar dari kekurangan dan kelebihan kas. Karena kekurangan kas dapat menghambat kelancaran kegiatan perusahaan, sedangkan kelebihan kas dapat mengakibatkan pemborosan. 2. Pengertian Kas Kas merupakan aktiva liquid, dimana dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang siapa dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012) dalam PSAK No.2 paragraf 5, kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan

10 15 yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Kas Menurut Mulyadi (2009 : 163) adalah Kas diartikan sebagai alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Berdasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan kas merupakan alat pertukaran atau pembayaran finansial yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya. Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2008 : 83) adalah Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Pengertian kas menurut Soemarso S.R (2009 : 296) adalah Dari segi akuntansi nsi yang dimaksud dengan kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kas merupakan asset perusahaan yang dapat berupa uang tunai maupun kertas-kertas berharga yang dimiliki i perusahaan dan dapat dijadikan uang tunai kapan saja, juga sah apabila digunakan serta lazim jika dipakai oleh setiap perusahaan. Pada saat terjadi transaksi untuk membiayai kelangsungan hidup perusahaan juga disetor ke bank. Maka yang dapat digolongkan sebagai kas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Merupakan alat pembayaran yang sah.

11 16 b. Dapat digunakan setiap saat, artinya dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. c. Termasuk aktiva lancar yang sifatnya sering berubah 3. Sumber dan Penggunaan Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid, dalam artian semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran perusahaan. Oleh karena itu, pengeluaran kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik. Baik penerimaannya (sumbernya) maupun penggunaannya (pengeluarannya). Aliran kas masuk dan keluar akan terjadi terus-menerus dalam perusahaan atau akan an berlangsung terus selama perusahaan tersebut berjalan atau beroperasi. Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya berasal dari: a. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas. b. Penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas, diimbangi dengan penerimaan kas, misalnya penurunan piutang karena penerimaan pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai. c. Penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari investasi, sumbangan atau hadiah maupun kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.

12 17 Sedangkan penggunaan kas dapat disebabkan karena adanya transaksitransaksi sebagai berikut: a. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun jangka panjang. b. Pembelian barang dagangan tunai, pembayaran supplier kantor, pembayaran sewa, bunga dan sebagainya. c. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden, pembayaran pajak, denda- denda dan sebagainya. 4. Penyalahgunaan Terhadap Kas Kas merupakan harta perusahaan yang paling sering menimbulkan kecurangan sehingga perlu diadakan pengawasan yang ketat. Kecurangan tersebut dapat berupa penggelapan yang kadang-kadang sulit untuk ditemukan. Menurut Azhar Susanto (2008:102) bahwa: Penyelewengan atau pelenggaran garan hukum merupakan kebohongan atau tindakan yang dilakukan secara sengaja a untuk memperoleh keuntungan yang tidak syah atau secara tidak wajar. Sedangkan menurut Danang Sunyoto (2014:273) bahwa: Bentuk kecurangan kas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Check Kiting, manakala pada akhir bulan ada pemindahan dana melalui cek dari bank satu ke bank lainnya dengan tujuan untuk menutup-nutupi kekurangan atau menambah besarnya saldo kas. Tatkala laporan diterima, saldo bank dimana cek tersebut disetorkan

13 18 menunjukan kenaikan, sedangkan pada saat bersamaan saldo di bank pertama tidak menunjukan pengeluaran (tidak berubah). b. Lapping, terjadi pada saat penerimaan piutang dari langganan tidak segera dilaporkan dan ia akan dilaporkan pada penerimaan kemudian. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan, kemungkinan-kemungkinan penyelewangan ewangan kas tersebut bisa berupa: a. Piutang yang timbul tidak dicatat dalam pembukuan dan penerimaannya disembunyikan. b. Pembayaran cek untuk keperluan pribadi, akan tetapi dibebankan sebagai biaya perusahaan. c. Kesalahan pencatatan kas mengenai penerimaan atau pengeluaran dan selisihnya digelapkan. 5. Pengendalian Kas Mempunyai kas yang tidak cukup didalam perusahaan dapat membahayakan. Karena, ada kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo, tetapi mempunyai terlalu banyak kas juga tidak sehat. Uang kas yang menganggur tidak akan menghasilkan apa-apa. Oleh karena itu, manajemen perusahaan perlu melakukan pengendalian terhadap penerimaan dan pengeluaran kas.

14 19 Menurut Mulyadi (2009:164) bahwa: Tujuan pokok pengendalian intern adalah: a. Menjaga harta atau kekayaan perusahaan. b. Mengecek ketelitian dan kebenaran data akuntansi perusahaan. c. Mendorong efisiensi perusahaan. d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Sedangkan menurut Imam Santoso (2007: 205) menyatakan bahwa: Pengendalian Akuntansi diciptakan secara khusus untuk memperoleh keyakinan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai berikut: 1. Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi manajemen yang sah. 2. Transaksi dicatat karena harus didapat laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang lazim serta diterapkan untuk laporan tersebut dan untuk menciptakan pertanggungjawaban terhadap aktiva. 3. Pemanfaatan aktiva hanya didizinkan berdasarkan otorisasi manajemen. 4. Aktiva yang tercatat dapat dipertanggungjawabkan dengan membandingkan eksistensi aktiva yang bersangkutandan tindakan yang dilakukan terhadap perbedaan yang terjadi. Dari kedua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian mempunyai tujuan agar semua kebijaksanaan yang telah ditentukan akan dapat dicapai. Hal itu dapat diketahui dengan dilakukannya penilaian data yang telah dikumpulkan dan dibandingkan dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Pengukuran efisiensi atau efektivitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu unit kerja telah melaksanakan tugasnya dengan baik serta mengukur prestasi kerja masing-masing manajemen sekaligus bermanfaat sebagai umpan balik untuk segala bentuk perbaikan operasi perusahaan. Berikut adalah contoh flow chart pengendalian internal terhadap kas :

15 20 Gambar 2.1 Contoh flow chart pengeluaran kas Sumber : Mulyadi ( 2009) B. Penelitian Terdahulu Penelitian merupakan proses berkesinambungan dari penelitian-penelitian seblumnya untuk mendapatkan informasi yang valid mengenai permasalahan penelitian yaitu mengenali peran pengendalian internal terhadap pengeluaran kas. Aulia ( 2008), skripsi dengan judul Analisis Penerapan Pengendalian Intern Kas pada PT. Kaltim Nusa Etika Bontang Hasil Penelitian dapat

16 21 disimpulkan bahwa pengendalian intern terhadap kas belum memadai karena belum sepenuhnya memenuhi unsur pengendalian intern COSO. Yuliani ( 2004), skripsi dengan judul Analisis Pengendalian Intern Kas pada PT. Bank Negara Indonesia Cabang Gorontalo. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern terhadap kas sudah memadai ditandai dengan adanya pemisahan tugas, adanya pemeriksaan secara insidentil. Yoma Melia (2011), penelitiannya berjudul Analisis Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Penerimaan Kas PT. Kestrelindo AviatikaraBerdasarkan analisis pengendalian internal atas sistem akuntansi penerimaan kas PT. Kestrelindo Aviatikara adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan belum memiliki job desription secara tertulis. 2. Adanya perangkapan fungsi antara direktur keuangan dengan direktur umum. 3. Dokumen from teller dicetak tidak bernomor urut. 4. Dokumen from teller tidak diotorisasi oleh pihak yang berwenang. Dokumen ini dibuat manual oleh bagian akuntansi dan tidak mendapatkan otorisasi dari kepala bagian akuntansi. Karyawan yang bekerja di PT. Kestrelindo Aviatrikara tidak mengalami perputaran pekerjaan atau rotasi pekerjaan. Sehingga karyawan yang bekerja difungsi penerimaan kas, fungsi akuntansi dan lainnya adalah orang yang sama. Menurut penulis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Yoma Melia, pada manajemen perusahaan hanya memberitahukan secara lisan sehingga

17 22 setiap bagian tidak mengerti apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mereka jalankan. Namun dari penelitian yang sudah ada ruang lingkup pembahasan lebih kearah pengelolaan kas, dimana memasukan unsur penerimaan kas. Sedangkan dalam penelitiaan ini lebih kearan pengeluaran kas. C. RERANGKA RANGKA DAN PEMIKIRAN Rerangka Pemikiran Kas memiliki sifat khusus yaitu kemampuan transfer yang cepat, maka aktiva yang paling mudah untuk disalahgunakan atau digelapkan baik disengaja ataupun dengan cara lain. Untuk itu diperlukan peranan pengendalian intern kas yang sehingga mampu menunjang pengeluaran kas yang lebih efektif. Pengeluaran as dapat dikatakan efektif apabila: 1. Actual kas dapat berjalan sesuai dengan perencanaan kas. 2. Menurunnya angka penyeleweangan dan kebocoran. 3. Meningkatnya efektivitas pekerjaaan. 4. Berkurangnya kemacetan pembayaran utang. 5. Output akhir adalah kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan baik.

18 23 Secara lebih jelas kerangka pemikiran dapat digambarkan: (Gambar 2.1 Kerangka Penelitian) PT ASTRA INTERNATINAL Tbk-HSO ( Pusat) Pengendalian Internal (Kantor pusat) KAS (PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk-HSO ( Cabang) Pengendalian Internal (kantor cabang) Efektivitas pengeluaran kas hasil Sumber : diolah Penjelasan dari gambar 2.1 di atas, bahwa terdapat peranan pengendalian internal terhadap proses pengeluaran kas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa: Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Pos

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Intern Pengendalian meliputi semua metode,kebijakan dan prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan, akurasi dan kelayakan data manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan/instansi (dalam hal ini perusahaan jasa asuransi) sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

MAKALAH INTERNAL CONTROL

MAKALAH INTERNAL CONTROL MAKALAH INTERNAL CONTROL Dosen Pembimbing: Putri Taqwa Prastiyaningrum Di susun Oleh: Asidik Thaib 14121028 Sistem Informasi UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di era global ini menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Agar tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan tersebut manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem O Brien, James A.(2010:32) mendefinisikan Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk kesatuan Gelinas, U. J.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Internal Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Perlunya konsep Audit internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan usahanya. Ketelitian perusahaan dalam menjalankan usahanya berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini menyebabkan fluktuasi terhadap kondisi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini menyebabkan fluktuasi terhadap kondisi ekonomi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang semakin cepat. Hal ini menyebabkan fluktuasi terhadap kondisi ekonomi yang menyebabkan ketidakpastian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini yang. tidak menggunakan uang tunai sebagai alat tukar.

BAB I PENDAHULUAN. jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini yang. tidak menggunakan uang tunai sebagai alat tukar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembayaran atas suatu aktivitas sebagian besar di dominasi dengan menggunakan kas. Ini tidak terlepas dari kondisi masa kini yang menjadikan uang tunai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mecapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini telah banyak perusahaan dibidang industri maupun dagang menjual barang dagangannya secara kredit. Bagi banyak perusahaan, pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan 5 II.LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Berdirinya sebuah perusahaan harus disertai dengan terbentuknya manajemen yang handal dan dapat menjamin lancarnya operasional, baik itu pengamanan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut PP no. 60 Tahun 2008 sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Hall ( 2011 : 6 ), Sistem adalah kelompok kelompok dari dua atau lebih komponenatau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan perusahaan memberikan pengaruh pada posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Kinerja yang tercermin dari laporan keuangan juga dijadikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit eksternal. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya rentang kendali

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.laporan keuangan menunjukan hasil pertanggung

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal 36 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal hal atau teori teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan

Lebih terperinci

Internal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017

Internal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017 Internal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017 Operational Audit Departement Sistem Internal Control Meliputi organisasi serta semua metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, maraknya perusahaan yang bergerak di bidang perekonomian semakin menambah ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Pendekatan sistem mempunyai banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang sangat besar dan persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Internal (Internal

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Internal (Internal BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Internal (Internal Control System) 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal (Internal Control System) Menurut Hall (2011)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan

Lebih terperinci

MAKALAH. Internal Control. Adminitrasi Bisnis. Oleh: ANDY WIJAYA ( )

MAKALAH. Internal Control. Adminitrasi Bisnis. Oleh: ANDY WIJAYA ( ) MAKALAH Internal Control Adminitrasi Bisnis Oleh: ANDY WIJAYA (14121020) FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PRODI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015-2016 Kata Pengantar Puji syukur saya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas Hampir semua transaksi perusahaan akan melibatkan uang kas, baik itu merupakan transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas dan transaksitransaksi yang lain akan berakhir

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma norma, standar atau rencana rencana yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma norma, standar atau rencana rencana yang 6. BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Pengendalian Febriani, (2005:11) yang mengatakan bahwa : pada pokoknya pengendalian adalah keseluruhan dari pada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kas dan Kas Kecil 2.1.1 Definisi Kas Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang kertas atau sejenisnya yang bisa digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Kas merupakan harta yang paling likuid dan media pertukaran baku dan dasar bagi pegukuran akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Menurut Mulyadi (2001:165) menyatakan bahwa Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Agar tujuan perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Gustina (2014) melakukan penelitian tentang sistem informasi akuntansi atas pengadaan dan penyaluran persediaan obat serta perlengkapan medis pada Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep, Kontruksi, dan Variabel Penelitian Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Kas Sebelum penulis menguraikan arti dari penerimaaan kas, terlebih dahulu penulis akan menguraikan lebih rinci mengenai pengertian kas, dimana dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan baik itu swasta maupun pemerintah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan baik itu swasta maupun pemerintah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, 5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN Untuk mengetahui lebih jelas dari Sistem Pengendalian Intern, maka dibawah ini akan dikemukakan definisi definisi dari sistem pengendalian

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI Nur Aisyah STIE Tri Dharma Nusantara Makassar Email : nuraisyah.se.mak@gmailcom ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas 2.1.1. Definisi Kas Setiap perusahaan pasti memiliki alat tukar transaksi yang berlaku resmi di Negara dimana perusahaan tersebut berlokasi, maupun yang berlaku secara internasional.

Lebih terperinci

PENGAWASAN INTERN PEMBELIAN PADA PT. DARA TUAH MEDAN

PENGAWASAN INTERN PEMBELIAN PADA PT. DARA TUAH MEDAN 856 PENGAWASAN INTERN PEMBELIAN PADA PT. DARA TUAH MEDAN PORKAS SOJUANGON LUBIS *) *) Dosen Fakultas Ekonomi UNIVA Medan NIDN : 0101067903 Email : lubis.rahman@yahoo.com ABSTRAK Pembelian merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat. BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Rateksi (2012), menganalisis sistem pengendalian internal fungsi penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan, maka diperlukan suatu. dengan prisip akuntansi yang berlaku umum.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan, maka diperlukan suatu. dengan prisip akuntansi yang berlaku umum. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang beguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak. Demi meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kas 2.1.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas penjualan, piutang dan penerimaan kas pada PT.Smartdata Securindo. Pengendalian intern dilakukan untuk mengamankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan perlu melakukan pengawasan pada setiap kegiatan yang terjadi didalam perusahaannya. Tujuannya adalah agar setiap kegiatan tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai:..proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci