PELAKSANAAN PENDAFTARAN MEREK DAGANG BAGI PELAKU USAHA KERIPIK BALADO DI KOTAPADANG ARTIKEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN PENDAFTARAN MEREK DAGANG BAGI PELAKU USAHA KERIPIK BALADO DI KOTAPADANG ARTIKEL"

Transkripsi

1 PELAKSANAAN PENDAFTARAN MEREK DAGANG BAGI PELAKU USAHA KERIPIK BALADO DI KOTAPADANG ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh: MISKE MERITA NPM : Bagian Hukum Perdata FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA P A D A N G 2013

2 2

3 PELAKSANAAN PENDAFTARAN MEREK DAGANG BAGI PELAKU USAHA KERIPIK BALADO DI KOTA PADANG Miske Merita 1, Zarfinal 1, Suamperi 2 1 Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta merita_miske@yahoo.co.id Abstract And to uphold the growing globalization of the world at large in Indonesia especially accompanied also by competition that is expected to improve the quality and trade of commodities. Regulation of the brand is set by law number 15 of 2001, but in practice there are still many businesses Balado chips in town do not know the particular field in order of registration of the trademark Keywords: Registration, Trademark, BaladoChips Pendahuluan Sumatera Barat memiliki sumber daya alam yang cukup besar. Sumber daya alam tersebut bersumber dari bidang pertanian, pariwisata, perdagangan, usaha kecil dan usaha menengah. Dari sejarahnya usaha mula-mula berkembang dari kerajinan tangan dan menggunakan anggota keluarga sendiri sebagai tenaga kerja sifatnya turun temurun, tradisional dan hasilnya disesuaikan dengan selera pemakai. Sumatera Barat terkenal dengan berbagai macam makanan tradisional salah satu yang menjadi produk unggulan adalah keripik balado. Salah satu pengusaha keripik balado yang banyak pelanggan yang menyarankan untuk diberi nama merek dagang usahanya adalah keripik balado Christine hakim. Pemegang merek baru akan diakui atas kepemilikan mereknya kalau merek itu didaftarkan. Pendaftaran merek merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan agar pemegang merek mendapat perlindungan hukum, siapa yang pertama mendaftarkan dialah yang berhak atas merek dan dialah yang secara eksklusif dapat memakai merek tersebut. Meskipun diketahui pentingnya pendaftaran merek bagi mencegah persaingan usaha yang tidak sehat namun masih banyak pengusaha yang enggan untuk mendaftarkan merek dagangnya. Pengaturan tentang merek sudah diatur dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 akan tetapi dalam prakteknya tidak seperti diharapkan terutama dalam hal pendaftaran merek belum semua pengusaha mau mendaftarkan merek dagangnya dengan beragam alasan yang dikemukakan. Dalam kenyataannya di Kota Padang meskipun para pengusaha keripik balado yang menjalankan usahanya dalam memproduksi produk 3

4 dagangannya baik itu produksi olahan makanan sudah dapat dikatakan mempunyai pasaran yang luas akan tetapi masih banyak dari mereka yang belum mendaftarkan merek dagangnya. Dapat dilihat gambaran secara jelas banyaknya jumlah pelaku usaha keripik balado di Kota Padang yang belum mendaftarkan merek dagangnya yaitu sebanyak 75%, mereka hanya mempunyai suat izin usaha (SIU). Pengusaha keripik balado di Kota Padang yang sudah memiliki sertifikat merek dagangnya yaitu sebanyak 12,5% seperti Sutan Pangeran, Christine Hakim, Mahkota sedangkan 12,5% lagi sertifikat merek dagangnya masih dalam proses seperti Shirly, Pusako dan Rohana Kudus. Hal ini sangat ironis apabila dibandingkan dengan jumlah pelaku usaha keripik balado yang ada di Kota Padang tetapi dalam hal ini masih sedikit kemauan dari pelaku usaha yang ada untuk mendaftarkan merek dagangnya. Secara etimologis, Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi. Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lain diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek. Dalam Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek diberikan suatu defenisi merek yaitu tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Sedangkan defenisi merek menurut beberapa sarjana, sebagaimana dikutip oleh OK. Saidin dalam bukunya yang berjudul Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual ( Intellectual Property Rights ) yaitu : 1. Philip S. James, Sarjana Inggris, menyatakan bahwa : Merek Dagang adalah suatu tanda yang dipakai oleh seseorang pengusaha atau pedagang untuk menandakan bahwa suatu bentuk tertentu dari barang-barang kepunyaannya, pengusaha atau 4

5 pedagang tersebut tidak perlu penghasilan sebenarnya dari barangbarang itu, cukup memadai jika barang-barang itu ada di tangannya dalam lalu lintas perdagangan. 2. H.M.N. Purwo Sutjipto., memberikan rumusan bahwa : Merek adalah suatu tanda, dengan mana suatu benda tertentu dipribadikan, sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang sejenis. 3. Soekardono, memberikan rumusan bahwa : Merek adalah sebuah tanda dengan mana dipribadikan sebuah barang tertentu, di mana perlu juga dipribadikan asalnya barang atau menjamin kualitetnya barang dalam perbandingan dengan barang-barang sejenis yang dibuat atau diperdagangkan oleh orang-orang atau badan-badan perusahaan lain. 4. Mr. Tirtaamidjaya yang mensitir pendapat Vollmar, memberikan rumusan bahwa : Suatu merek pabrik atau merek perniagaan adalah suatu tanda yang dibubuhkan di atas barang atau di atas bungkusannya, gunanya membedakan barang itu dengan barang-barang yang sejenis lainnya. Dari beberapa pendapat para sarjana diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan merek adalah suatu tanda (sign), untuk membedakan barang-barang atau jasa yang sejenis yang dihasilkan atau diperdagangkan seseorang atau kelompok orang atau badan hukum dengan barangbarang atau jasa yang sejenis yang dihasilkan oleh orang lain, yang memiliki daya pembeda maupun sebagai jaminan atas mutunya dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Persyaratan apa sajakah yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha keripik balado dalam mendaftarkan Merek Dagangnya di Kota Padang? 2. Apa sajakah kendala-kendala dalam pendaftaran Merek Dagang di Kota Padang? 3. Langkah-langkah apakah yang dikeluarkan Kementerin Hukum dan HAM dalam meningkatkan jumlah pendaftaran Merek Dagang di Kota Padang? Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan yaitu : 1. Untuk mengetahui persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh pelaku 5

6 usaha keripik balado dalam mendaftarkan Merek Dagangnya di Kota Padang 2. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam pendaftaran Merek Dagang di Kota Padang 3. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dikeluarkan kementerian Hukum dan HAM dalam meningkatkan jumlah pendaftaran Merek Dagang di Kota Padang Metodologi Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yuridis Sosiologis artinya yang menitik beratkan pada penelitian dilapangan untuk memperoleh data primer. Disamping itu juga dilakukan penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan yang dilakukan melalui wawancara dengan responden dan informan. Yang menjadi responden adalah pelaku usaha yang berkaitan langsung dengan pendaftaran merek sedangkan yang menjadi informan adalah kepala devisi pelayanan hukum dan HAM kantor wilayah sumbar. b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari kepustakaan yang berkaitan dengan hukum perdata khususnya hukum kekayaan intelektual yang terdiri dari : 1). Bahan hukum primer yaitu peraturan yang berhubungan dengan pelaksanaan pendaftaran merek dagang, seperti : a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata b. Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek c. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M- 01.PR Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2009 tentang Jenis Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia 2). Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan yang berasal dari literature berupa buku-buku hukum perdata khususnya hukum kekayaan intelektual 6

7 Ada dua kegiatan utama yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini, yaitu: a. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang peneliti laksananakan dengan melakukan wawancara langsung dengan responden dan informan. b. Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan yang bertujuan untuk mengumpulan data utama sehingga dapat mengarahkan penulis dalam melakukan penelitian ini adapun caranya adalah membaca,mencatat,mengutip dan meresume buku peraturan serta dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Analisis data merupakan penilaian terhadap data yang telah disajikan untuk mendapatkan suatu kesimpulan.terhadap semua bahan dan data yang diperoleh dari hasil penelitian baik data primer maupun data sekunder disusun dan dianalisis dengan metode kualitatif yaitu dimana data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dan dianalisis sesuai dengan permasalahan dengan diambil berupa kesimpulan secara sistematis kemudian dihubungkan dengan peraturan perundang-undangan,pendapat para pakar dan teori-teori yang akhirnya tersusun dalam bentuk kalimat. Hasil dan Pembahasan a. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha keripik balado dalam mendaftarkan Merek Dagang Pendaftaran Merek merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar pemegang merek mendapat perlindungan hukum dari pemerintah. Untuk mendaftarkan suatu merek maka pemegang merek diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku. Berdasarkanpenelitian yang penulis lakukan lakukan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat bahwa terdapat perbedaan persyaratan yang harus dipenuhi pelaku usaha keripik balado dalam mendaftarkan Merek Dagangnya antara kantor hukum yang berlaku dengan prakteknya yaitu sebagai berikut : 1.Surat pernyataan di atas kertas bermaterai cukup ditanda tangani oleh pemohon(bukan kuasanya)yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan adalah miliknya sedangkan dalam prakteknya surat pernyataan di atas bermaterai banyak ditanda tangani oleh kuasanya bukan pemohon itu sendiri 2. Permohonan pendaftaran merek dagang harus diurus sendiri oleh pelaku usaha sedangkan dalam prakteknya pelaku usaha banyak memakai jasa kuasa 3. Fotokopi nomor pokok wajib pajak (NPWP) tidak ada disebutkan sedangkan dalam prakteknya nomor pokok wajib 7

8 pajak diminta oleh dirjen HAKI untuk kelengkapan administrasi 4. Surat kuasa khusus didalam permohonan persyaratan merek dagang tidak ada disebutkan sedangkan dalam prakteknya surat kuasa khusus banyak dipakai oleh pelaku usaha untuk mendaftarkan merek dagangnya 5. Salinan resmi akta pendirian badan hukum yang dilegalisir oleh notaris tidak disebutkan dalam persyaratan merek dagang sedangkan dalam prakteknya salinan resmi akta pendirian badan hukum yang dilegalisir oleh notaris diminta dalam Dirjen HKI untuk persyaratan administrasi 6. Lamanya pengurusan merek dagang dalam teorinya selama 14 bulan sedangkan dalam prakteknya samapi 24 bulan 7. Biaya permohonan pendaftaran merek dagang dalam teorinya ,- sedangkan dalam prakteknya ,- Menurut kantor hukum yang berlaku persyaratan yang harus dipenuhi pelaku usaha keripik balado dalam mendaftarkan Merek Dagangnya adalah sebagai berikut : 1. Permohonan pendaftaran Merek diajukan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat) 2. Permohonan wajib melampirkan : a. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai cukup yang ditanda tangani oleh pemohon (bukan kuasanya) yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan adalah miliknya. b. 25 (dua lima) lembar etiket merek (ukuran maksimal 9x9 cm, minimal 2x2 cm), 4 lembar dilekatkan pada formulir yang dicetak di atas kertas c. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) d. Bukti pembayaran biaya permohonan sebesar Rp ,-(enam ratus ribu rupiah) b. Kendala-kendala dalam pendaftaran Merek Dagang di Kota Padang Merek merupakan suatu penanda yang membedakan suatu produk dengan produk lainnya. Oleh karena itu merek mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian terutama dalam dunia perdagangan barang dan jasa. Berdasarkan wawancara dengan ibu Christine hakim selaku pimpinan keripik balado Chistine Hakim salah satu kendala yang dihadapi dalam pendaftaran merek dagang yaitu proses pendaftaran merek memakan waktu yang relatif panjang. akan lebih baik masa pengumuman dipersingkat tidak perlu sampai waktu 3 bulan karena yang paling penting adalah efektifitas dari pengumuman tersebut. Apabila pengumuman dilakukan dengan efektif, maka dengan waktu yang relative singkatpun masyarakat luas sudah mengetahui rencana permohonan pendaftaran merek yang sedang diajukan. Selain itu lamanya pemeriksaan substantive juga sebaiknya tidak perlu terlalu lama 8

9 sampai 9 bulan. Dengan perbaikan sistem data yang baik, pemeriksa akan lebih mudah membedakan yang mana sertifikat merek dagang dan mana yang surat izin usaha untuk melakukan pemeriksaan. karena mereka lebih cenderung Berdasarkan wawancara dengan bapak mempersamakan keduanya. Dalam hal ini Djasmi selaku pimpinan keripik balado Sutan pemerintah harus bekerja keras Pangeran kendala pendaftaran merek yang lain adalah biaya pedaftaran yang dinilai cukup mahal bagi pelaku usaha yang kecil dikarenakan pelaku usaha dalam melakukan usahanya hanya dengan modal yang relatif sedikit sedangkan tempat melakukan usaha mensosialisasikan pentingnya pendaftaran merek sebab jika tidak ada tindakan yang dilakukan pemerintah maka usaha-usaha yang ada tidak dapat bersaing di dunia perekonomian dengan produk-produk yang telah memiliki merek. juga masih menyewa dan keuntungan yang c. c. Langkah-langkah yang dikeluarkan diperoleh juga relatif kecil kementerian Hukum dan HAM dalam Menurut ibu Shirly selaku pimpinan keripik balado Shirly juga mengatakan salah satu yang menjadi kendala terbesar bagi meningkatkan jumlah pendaftaran Merek di Kota Padang Kantor Wilayah Kementerian Hukum pelaku usaha kecil dan menengah adalah dan HAM Sumatera Barat memegang biaya yang menjadi kendala terbesar bagi peranan penting dalam meningkatkan jumlah pelaku usaha kecil dan menengah. pendaftaran Merek Dagang di Kota Padang. Banyaknya usaha kecil menengah yang masih terbentur modal. Untuk menjalankan usaha saja mereka harus memutar otak untuk menggunakan dana apalagi untuk mengurusi merek dagang. Dalam menyebarluaskan informasi tentang pendaftaran merek dagang perlu diadakan berbagai usaha selain usaha-usaha yang telah ada seperti dengan telah dibuatnya Undang- Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, Sedangkan yang menjadi penyebab tentu saja itu tidak cukup membuat para utama minimnya pendaftaran merek dagang pengusaha sadar akan pentingnya melakukan dikalangan pelaku usaha dikarenakan pendaftaran Merek Dagang. kurangnya pengetahuan masyarakat Berdasarkan penelitian yang penulis mengenai pentingnya merek dagang tersebut. Pelaku usaha beranggapan bahwa mereka telah mendaftarkan merek dagangnya yaitu lakukan melalui wawancara dengan Kepala Bidang Pelayanan Hukum Umum di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dengan adanya Surat Izin Usaha (SIU), Surat Sumatera Barat, langkah-langkah yang Izin Tempat Usaha (SITU). Sebagian besar dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan pelaku usaha tidak mengetahui atau HAM Sumatera Barat dalam meningkatkan 9

10 jumlah pendaftaran merek adalah sebagai berikut : 1. Melakukan Sosialisasi dan Penyuluhan Merek Dengan sosialisasi dan pendekatan kemasyarakat diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendaftaran merek serta dapat mengenyampingkan kendalakendala lain seperti lama dan tingginya biaya pendaftaran merek. 2. Seminar Adapun seminar-seminar yang dilakukan antara lain : a. Seminar pada instansi pemerintah serta masyarakat luas yang memerlukan informasi tentang informasi tentang Merek b. Seminar nasional perlindungan Hak Kekayaan Intelektual terhadap Inovasi Teknologi tradisional c. Pemberdayaan Hak Kekayaan Intelektual atas hasil penelitian dan produk unggulan daerah sebagai strategi peningkatan daya saing produk d. Seminar pemenuhan hak-hak ekonomi, social dan budaya e. Perlindungan dan Penegakan Hukum Hak Kekayaan Intelektual menurut Undang-Undang Hak Kekayaan Intelektual 3. Internet Prosedur pendaftaran dengan menggunakan jaringan internet online dalam meningkatkan pelayanan sehingga di setiap Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat pelaku usaha akan lebih mudah serta dengan cepat untuk mengakses informasi tentang Merek. Bagi pelaku usaha yang ingin mendaftarkan Merek Dagangnya dianjurkan terlebih dahulu untuk melakukan pengecekan merek melalui jaringan internet dengan situs jadi dengan pengecekan merek terlebih dahulu untuk mengetahui apakah merek tersebut telah terdaftar atau belum. 4. Pemberian Subsidi Pemberian Subsidi gratis dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM untuk para pelaku usaha dalam mendaftarkan merek dagangnya belum seluruhnya merata untuk Kabupaten maupun Kota. Dalam hal ini bukan hanya Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM saja yang membantu memberikan subsidi kepada pelaku usaha tetapi pihak-pihak dari Dinas Departemen Perindustrian dan Perdagangan Provinsi dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota, Klinik HKI baik yang di Provinsi maupun Pusat juga membantu para pelaku usaha dalam pendaftaran merek. 10

11 Upaya yang dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM beserta pihak yang terkait tidak merata dikarenakan biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, jadi hanya pelaku usaha yang memiliki produk yang dinilai berkembang dikemudian harinya. Kesimpulan Berdasarkan dengan permasalahan, hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di atas dapat disimpulkan : 1. Persyaratan pendaftaran Merek Dagang melalui Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi ManusiaSumatera Barat bahwa terdapat perbedaan menurut teori yang berlaku dengan prakteknya antara lain surat pernyataan di atas kertas bermaterai cukup ditanda tangani oleh pemohon (bukan kuasanya) yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan adalah miliknya sedangkan dalam prakteknya surat pernyataan di atas kertas bermaterai banyak ditanda tangani oleh kuasanya bukan pemohon itu sendiri dan dan biaya permohonan pendaftaran merek dagang dalam teorinya berbeda dengan prakteknya dan lamanya pengurusan sertifikat merek dagang menurut teorinya 14 bulan sedangakan dalam prakteknya sampai dengan 24 bulan. 2.Kendala yang dihadapi dalam pendaftaran merek dagang adalah kendala internal yang disebabkan proses pendaftaran merek yang waktunya terlalu lama dan berbelit-belit, biaya pendaftaran yang mahal. Kendala eksternal yang disebabkan pihak lain yang mendaftarkan merek dengan merek persamaan keseluruhan atau persamaan pada pokoknya dan Indonesia menganut sistem first to file artinya permohonan merek akan ditolak bila sudah ada merek yang sama lebih dahulu terdaftar. Pemilik merek yang terdaftar merek dagangnya mendapat perlindungan hokum atas produknya dan dapat mempertahankan hak-haknya, menjual merek dagangnya kepada pihak lain dengan cara pemberian lisensi dan mempunyai kekuatan hukum di pengadilan atau di mata hukum. 3. Langkah-langkah yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat memiliki peranan yang sangat begitu penting dalam meningkatkan jumlah pendaftaran merek di Kota Padang. Usahayang dilakukan oleh Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia diantaranya dengan mengadakan sosialisasi secara langsung berupa seminar dan juga mensosialisasikan secara online melalui internet dan memberikan subsidi kepada pelaku usaha yang belum mendaftarkan merek dagangnya. Ucapan Terima Kasih Tiada kata yang lebih pantas dan layak untuk terlebih dahulu penulis tampilkan selain ucapan Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah pencipta alam. Oleh karena dengan karunia-nya, sehingga penulis 11

12 dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul PELAKSANAAN PENDAFTARAN MEREK DAGANG BAGI PELAKU USAHA KERIPIK BALADO DI KOTAPADANG yang bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Universitas Bung Hatta. Dalam penulisan Skripsi ini tentunya tidak luput dari berbagai hambatan dan kendala, namun atas doa Ibu tercinta segala hambatan dapat penulis lalui. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Zarfinal, S.H., M.H. selaku Pembimbing I serta Bapak Suamperi S.H., M.H. selaku Pembimbing II yang senantiasa memberikan pengarahan dan membimbing dalam penulisan skripsi ini, hingga terselesaikan skripsi ini. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada : 1. Ibu Dwi Astuti Palupi, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta 2. Ibu Nurbeti, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta 3. Bapak Adri, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta yang telah mendidik, mengajar, dan membimbing Penulis selama Penulis menjalankan perkuliahan serta seluruh Karyawan/i Fakultas Hukum yang telah membantu Penulis. 5. Ibu Dewi, S.H., selaku Kepala Bidang Pelayanan Hukum dan HAM Sumatera Barat yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian guna pembuatan skripsi ini 6. Ibu Christine, Ibu Sherly, Bapak Jasmi selaku Pimpinan Keripik Balado yang telah memberikan izin pada Penulis untuk melakukan penelitian di Industri yang beliau pimpin 7. Saudara-saudaraku : Kak Mexsy, Kak Mela, Kak Yane, Adiku Valen, terima kasih untuk semua bantuan dan dukungan dan semangat Terima Kasih Semua!!!! Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan dan bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin DAFTAR PUSTAKA Ahmadi Miru, Sutarman Yodo, 2004, Hukum Perlindungan Konsumen, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Andrian Sutedi, 2009, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Sinar Grafika, Jakarta Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin, 2005 HakKekayaanIntelektualdanBudayaHu kum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 12

13 Harsono Adisumartono, 1989, HakMilikIntelektualKhususnya Paten danmerek, Akademika Pressindo. Jakarta. H.M.N.Purwosutjipto, 1995, PengertianPokokHukumDagang Indonesia, Djambatan, Jakarta. OK. Saidin, 2003, AspekHukumHakKekayaanIntelektual( Intellectual Property Right), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.Rachmadi Usman, 2003, HukumHakKekayaan Intelektual, PT. Alumni, Bandung. Taryana Soenandar, 1993, Perlindungan HAKI di Negara-negara ASEAN, Sinar Grafika, Jakarta. Tim Lindsey, 2006, HakKekayaanIntelektualSuatu Pengantar, PT. Alumni, Bandung. Undang-Undang, 2003, HakAtasKekayaanIntelektual, SinarGrafika, Jakarta. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Undang-undang RepublikIndonesia Bidang Hak Kekayaan Intelektual, 2007 Sumber Lain diakses pada tanggal 2 januari diakses pada tanggal 2 januari diakses pada tanggal 2 januari 2013 PeraturanPerundang-undangan Undang-undang No. 15 Tahun 2001 TentangMerek Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M-01.PR Tahun 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia 13

"BRAND REGISTRATION OF TOUR AND TRAVEL SERVICES PT. JAYA MAJOR TOUR IN SOLOK CITY " Abstract

BRAND REGISTRATION OF TOUR AND TRAVEL SERVICES PT. JAYA MAJOR TOUR IN SOLOK CITY    Abstract "BRAND REGISTRATION OF TOUR AND TRAVEL SERVICES PT. JAYA MAJOR TOUR IN SOLOK CITY " Lidya Shery Muis 1, Adri 1, Yofiza Media 1, 1 Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Email: Lidyasherymuis@gmail.com

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL NOMOR : H-08-PR.07.10 - TAHUN 2000 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERIMAAN PERMOHONAN PENDAFTARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL MELALUI KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Hak Kekayaan Intelektual didefinisikan sebagai hak yang diberikan atas hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia Hak Kekayaan Intelektual

Lebih terperinci

Intellectual Property Right (IPR) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Sumber: Ditjen HKI - Republik Indonesia. Latar Belakang

Intellectual Property Right (IPR) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Sumber: Ditjen HKI - Republik Indonesia. Latar Belakang Intellectual Property Right (IPR) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Sumber: Ditjen HKI - Republik Indonesia Latar Belakang Transfer Knowledge and/or Technology Generate Income Sebagai anggota WTO (World Trade

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESAIN INDUSTRI DAN MEREK. Desain Industri merupakan salah satu bidang HKI yang dikelompokan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESAIN INDUSTRI DAN MEREK. Desain Industri merupakan salah satu bidang HKI yang dikelompokan 1 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESAIN INDUSTRI DAN MEREK 2.1 Desain Industri 2.1.1 Pengertian Dan Dasar Hukum Desain Industri Desain Industri merupakan salah satu bidang HKI yang dikelompokan kedalam Industrial

Lebih terperinci

E M. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Apakah Merek itu?

E M. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Apakah Merek itu? E R E M K Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Apakah Merek itu? Merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA PERLINDUNGAN MEREK BAGI PEMEGANG HAK MEREK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK YAYUK SUGIARTI Dosen Fakultas Hukum Universitas Wiraraja Sumenep Yayuksugiarti66@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V IZIN PENDAFTARAN MEREK

BAB V IZIN PENDAFTARAN MEREK BAB V IZIN PENDAFTARAN MEREK 5.1 Peraturan Perundang Undangan Tentang Merek PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1993 TENTANG TATA CARA PERMINTAAN PENDAFTARAN MEREK PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

KESADARAN HUKUM PELAKU USAHA TERHADAP PELAKSANAAN PENDAFTARAN MEREK DI KOTA PADANG ARTIKEL

KESADARAN HUKUM PELAKU USAHA TERHADAP PELAKSANAAN PENDAFTARAN MEREK DI KOTA PADANG ARTIKEL KESADARAN HUKUM PELAKU USAHA TERHADAP PELAKSANAAN PENDAFTARAN MEREK DI KOTA PADANG ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: Riri Pebriyenni 1110012111102

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk barang/jasa satu dengan yang lainnya. Dengan merek konsumen lebih mudah

BAB I PENDAHULUAN. produk barang/jasa satu dengan yang lainnya. Dengan merek konsumen lebih mudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awalnya, merek hanyalah sebuah tanda agar konsumen dapat membedakan produk barang/jasa satu dengan yang lainnya. Dengan merek konsumen lebih mudah mengingat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya terdapat tiga fungsi aparatur pemerintah seiring dengan bergulirnya reformasi birokrasi, yaitu fungsi penyelenggaraan pemerintah, fungsi penyelenggaraan

Lebih terperinci

HAK MEREK Pengertian Merek

HAK MEREK Pengertian Merek HAK MEREK Pengertian Merek Dalam pasal 1 butir 1 Undang-Undang Merek 2001 diberikan suatu definisi tentang merek yaitu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merk merupakan bagian dari Hak Milik Intelektual. yang dalam dunia perdagangan di negara berkembang, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Merk merupakan bagian dari Hak Milik Intelektual. yang dalam dunia perdagangan di negara berkembang, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merk merupakan bagian dari Hak Milik Intelektual yang dalam dunia perdagangan di negara berkembang, seperti negara Indonesia, permasalahan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di negara negara maju bidang hak kekayaan intelektual ini sudah mencapai suatu titik dimana masyarakat sangat menghargai dan menyadari pentingnya peranan hak kekayaan

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. dari pidana merek merupakan delik aduan. Perlindungan secara represif

BAB III PENUTUP. dari pidana merek merupakan delik aduan. Perlindungan secara represif 49 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Undang undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang merek bahwa sifat delik dari pidana merek

Lebih terperinci

Hak Atas Kekayaan Intelektual. Business Law Universitas Pembangunan Jaya Semester Gasal 2014

Hak Atas Kekayaan Intelektual. Business Law Universitas Pembangunan Jaya Semester Gasal 2014 Hak Atas Kekayaan Intelektual Business Law Universitas Pembangunan Jaya Semester Gasal 2014 Hak Kekayaan Intelektual Hasil pemikiran, kreasi dan desain seseorang yang oleh hukum diakui dan diberikan hak

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL NOMOR : H-01. PR.07.06 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERIMAAN PERMOHONAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL MELALUI KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN KEHAKIMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelompokkan manusia yang seperti ini biasanya disebut dengan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pengelompokkan manusia yang seperti ini biasanya disebut dengan masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita ketahui bersama bahwa manusia itu tidak mungkin hidup sendiri oleh karena itu terjadilah sekelompok manusia yang hidup dalam suatu tempat tertentu. Pengelompokkan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENDAFTARAN CIPTAAN TERHADAP KARYA CIPTA SENI PATUNG DI DESA JAGAPATI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG

EFEKTIVITAS PENDAFTARAN CIPTAAN TERHADAP KARYA CIPTA SENI PATUNG DI DESA JAGAPATI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG EFEKTIVITAS PENDAFTARAN CIPTAAN TERHADAP KARYA CIPTA SENI PATUNG DI DESA JAGAPATI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG Oleh Putu Heri Hendrawan I Ketut Wirta Griadhi Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 242, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 242, Tam No. 301, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Perjanjian. Lisensi Kekayaan Intelektual. Permohonan. Pencatatan. Syarat dan Tata Cara. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

Lebih terperinci

PENDAFTARAN MEREK : I

PENDAFTARAN MEREK : I PENDAFTARAN MEREK Oleh : I Made Deno Kardika Putra I Wayan Wiryawan Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT The paper is entitled " Registration of Marks of Goods To Obtain Patents ".

Lebih terperinci

PELANGGARAN MEREK TERKENAL MELALUI JUAL-BELI BARANG DI MEDIA JEJARING SOSIAL FACEBOOK

PELANGGARAN MEREK TERKENAL MELALUI JUAL-BELI BARANG DI MEDIA JEJARING SOSIAL FACEBOOK 1 PELANGGARAN MEREK TERKENAL MELALUI JUAL-BELI BARANG DI MEDIA JEJARING SOSIAL FACEBOOK Oleh: Ni Nyoman Nadia Ratna P Ni Ketut Supasti Darmawan I Ketut Sandi Sudarsana Bagian Hukum KeperdataanFakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perlindungan Dan Pengaturan Tentang Hak Merek Di Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perlindungan Dan Pengaturan Tentang Hak Merek Di Indonesia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perlindungan Dan Pengaturan Tentang Hak Merek Di Indonesia. Perlindungan hak merek dilaksanakan oleh negara, dan negara sebagai penanggungjawab atas perlindungan

Lebih terperinci

Tanya Jawab Tentang Paten

Tanya Jawab Tentang Paten Tanya Jawab Tentang Paten Apakah paten itu? Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan World Trade Organization (selanjutnya disebut WTO) melalui

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan World Trade Organization (selanjutnya disebut WTO) melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang telah meratifikasi pembentukan World Trade Organization (selanjutnya disebut WTO) melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : HAKI (Hak atas kekayaan Intelektual) : Hukum Bisnis Syariah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : HAKI (Hak atas kekayaan Intelektual) : Hukum Bisnis Syariah SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : HAKI (Hak atas kekayaan Intelektual) Fakultas : Syari ah Jurusan : Hukum Bisnis Syariah SKS : 2 SKS Kode : 22315 Prasyarat : A. DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5541) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pem

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5541) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pem No.2134, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pendaftaran Merek. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN MEREK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 3 LEGALITAS PERUSAHAAN. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA SEMESTER GASAL 2014 Irma M. Nawangwulan

BAB 3 LEGALITAS PERUSAHAAN. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA SEMESTER GASAL 2014 Irma M. Nawangwulan BAB 3 LEGALITAS PERUSAHAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA SEMESTER GASAL 2014 Irma M. Nawangwulan JENIS IZIN USAHA Diperlukan dokumen dan izin dengan tujuan untuk melindungi kepentingan perusahaan itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adanya karena dilengkapi oleh ketentuan-ketentuan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adanya karena dilengkapi oleh ketentuan-ketentuan perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi Ekonomi dan liberalisasi perdagangan semakin berkembang adanya karena dilengkapi oleh ketentuan-ketentuan perdagangan internasional yang memberikan

Lebih terperinci

UNNES LAW JOURNAL. Implementasi Pendaftaran Merek Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Pada Home Industry Eggroll

UNNES LAW JOURNAL. Implementasi Pendaftaran Merek Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Pada Home Industry Eggroll ULJ 2 (2) (2013) UNNES LAW JOURNAL http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ulj Implementasi Pendaftaran Merek Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Pada Home Industry Eggroll Iffan Alif Khoironi Program Studi

Lebih terperinci

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Apakah Indikasi Geografis itu?

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Apakah Indikasi Geografis itu? INDIKASI GEOGRAFIS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Apakah Indikasi Geografis itu? Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan tempat,

Lebih terperinci

PATEN. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Apakah Paten itu?

PATEN. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Apakah Paten itu? PATEN Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Apakah Paten itu? Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu

Lebih terperinci

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n 2 000 Tentang Desain Industri DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu bersaing

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 243, 2000 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4045) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Afrillyanna Purba, S.H., M.H., Perlindungan Hukum Seni Batik Tradisional

DAFTAR PUSTAKA. Afrillyanna Purba, S.H., M.H., Perlindungan Hukum Seni Batik Tradisional DAFTAR PUSTAKA Buku Afrillyanna Purba, S.H., M.H., 2009. Perlindungan Hukum Seni Batik Tradisional Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. P.T. Alumni, Bandung Afrillyanna Purba, S.H., M.H.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian World Trade Organization (WTO), membuat Indonesia harus. yang ada dalam kerangka General Agreement on Tariffs and Trade

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian World Trade Organization (WTO), membuat Indonesia harus. yang ada dalam kerangka General Agreement on Tariffs and Trade BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merek sebagai salah satu bentuk dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI) mempunyai peranan yang penting dalam hal perdagangan terutama dalam menghadapi era globalisasi

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG PEMAKAIAN MEREK DAGANG DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERSAINGAN MELAWAN HUKUM DI PT

TINJAUAN TENTANG PEMAKAIAN MEREK DAGANG DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERSAINGAN MELAWAN HUKUM DI PT TINJAUAN TENTANG PEMAKAIAN MEREK DAGANG DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERSAINGAN MELAWAN HUKUM DI PT. JAMU AIR MANCUR SOLO SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

PENDAFTARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

PENDAFTARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari PENDAFTARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Oleh: Chandra Dewi Puspitasari Hak Kekayaan Intelektual (HKI) muncul karena adanya kemampuan berpikir. Hasil dari daya cipta tersebut dimiliki secara khusus (eksklusif)

Lebih terperinci

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015 ASPEK HUKUM PENGGUNAAN MEREK DAGANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK 1 Oleh: Melika Venessa Lasut 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah aspek hukum

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. Dari pembahasan yang telah diuraikan di bab-bab di atas dan disertai dengan

BAB III PENUTUP. Dari pembahasan yang telah diuraikan di bab-bab di atas dan disertai dengan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah diuraikan di bab-bab di atas dan disertai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Kanwil Menteri Hukum dan HAM, maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

PELANGGARAN TERHADAP HAK MEREK TERKAIT PENGGUNAAN LOGO GRUP BAND PADA BARANG DAGANGAN

PELANGGARAN TERHADAP HAK MEREK TERKAIT PENGGUNAAN LOGO GRUP BAND PADA BARANG DAGANGAN PELANGGARAN TERHADAP HAK MEREK TERKAIT PENGGUNAAN LOGO GRUP BAND PADA BARANG DAGANGAN Oleh: I Putu Renatha Indra Putra Made Nurmawati Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This scientific

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Tidak setiap orang

I. PENDAHULUAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Tidak setiap orang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi pada dasarnya adalah karya intelektual manusia melalui kegiatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Tidak setiap orang dapat dan mampu melakukan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1, 2005 HAKI. Industri. Desain. Pemohon. Pemegang. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Copyright (C) 2000 BPHN UU 32/2000, DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU *12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Perkembangan ekonomi global sekarang ini menuntut tiap-tiap negara untuk

Perkembangan ekonomi global sekarang ini menuntut tiap-tiap negara untuk 1 A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global sekarang ini menuntut tiap-tiap negara untuk dapat bersaing satu sama lain agar eksitensi perekonomiannya tidak tersingkir dari komunitas masyarakat

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM PEMILIK MEREK TERDAFTAR DAN RELEVANSINYA TERHADAP PRAKTEK PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PERLINDUNGAN HUKUM PEMILIK MEREK TERDAFTAR DAN RELEVANSINYA TERHADAP PRAKTEK PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT PERLINDUNGAN HUKUM PEMILIK MEREK TERDAFTAR DAN RELEVANSINYA TERHADAP PRAKTEK PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT Oleh: Putu Hendra Pratama Ni Ketut Supasti Darmawan Ida Ayu Sukihana Hukum Bisnis, Fakultas Hukum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi keunggulan produk dari merek tertentu sehingga mereka dapat

BAB I PENDAHULUAN. informasi keunggulan produk dari merek tertentu sehingga mereka dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merek dagang di Indonesia semakin banyak macam pilihannya. Teknologi informasi dan komunikasi mendukung perkembangan macammacam merek yang dikenal oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property BAB II TINJAUAN PUSTAKA Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property Rights (IPR) sebagai bahan pembicaraan dalam tataran nasional, regional bahkan internasional tidak lepas dari

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM PRODUK UMKM MELALUI HKI (HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL)

PERLINDUNGAN HUKUM PRODUK UMKM MELALUI HKI (HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL) PERLINDUNGAN HUKUM PRODUK UMKM MELALUI HKI (HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL) I. LATAR BELAKANG UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ) merupakan pelaku ekonomi nasional yang mempunyai peran yang sangat penting

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual,

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, 128 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdul Kadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001. CPF. Luhulima and Friends, Masyarakat Asia Tenggara Menuju Komunitas ASEAN

Lebih terperinci

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (Lembaran Ne

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (Lembaran Ne BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.114, 2016 KEMENKUMHAM. Yayasan. Pengajuan. Perubahan. Anggaran Dasar. Penyampaian Perubahan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas Kekayaan Intelektual (HAKI) juga berkembang pesat. Suatu barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. atas Kekayaan Intelektual (HAKI) juga berkembang pesat. Suatu barang atau jasa A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masalah Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) juga berkembang pesat. Suatu barang atau jasa yang hari ini diproduksi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 244, 2000 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4046) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 33/M-DAG/PER/8/2008 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL ASING MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL ASING MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL ASING MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK Oleh : Gusti Ayu Putu Intan PermataSari Cokorda Dalem Dahana Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya disingkat HKI) merupakan

I. PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya disingkat HKI) merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya disingkat HKI) merupakan terjemahan dari Intellectual Property Rights (IPR), yaitu hak atas kepemilikan terhadap karya-karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah uang setiap waktu yang ditentukan. Maka dari itu, HKI akan mendorong

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah uang setiap waktu yang ditentukan. Maka dari itu, HKI akan mendorong ! 1 BAB I PENDAHULUAN A.! Latar Belakang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan kegiatan perdagangan di dunia, termasuk Indonesia. Dengan adanya HKI, diharapkan

Lebih terperinci

BAB 3 LEGALITAS PERUSAHAAN. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA SEMESTER GASAL 2017 Irma M. Nawangwulan

BAB 3 LEGALITAS PERUSAHAAN. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA SEMESTER GASAL 2017 Irma M. Nawangwulan BAB 3 LEGALITAS PERUSAHAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA SEMESTER GASAL 2017 Irma M. Nawangwulan Legalitas Perusahaan Nama Perusahaan Jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia, merupakan salah satu sumber utama bagi kelangsungan hidup dan penghidupan bangsa sepanjang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN BADAN HUKUM YAYASAN

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN BADAN HUKUM YAYASAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN BADAN HUKUM YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu dibentuk Undang-Undang tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berlangsung di Indonesia. Hak atas kekayaan intelektual yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berlangsung di Indonesia. Hak atas kekayaan intelektual yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan hak kekayaan intelektual sanagt penting bagi pembangunan yang sedang berlangsung di Indonesia. Hak atas kekayaan intelektual yang dilindungi di Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal yang baru dikenal dalam sistem perundang-undangan di Indonesia. Hak kekayaan intelektual adalah

Lebih terperinci

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN HAK KEKAYAAN INDUSTRI (HAKI)

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN HAK KEKAYAAN INDUSTRI (HAKI) HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN HAK KEKAYAAN INDUSTRI (HAKI) 1. Pembahasan HAKI Keberadaan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam hubungan antar manusia dan antar negara merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri.

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

Skripsi PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENERBIT SEBAGAI PEMEGANG HAK CIPTA ATAS PEMBAJAKAN BUKU BERDASARKAN UNDANG-

Skripsi PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENERBIT SEBAGAI PEMEGANG HAK CIPTA ATAS PEMBAJAKAN BUKU BERDASARKAN UNDANG- Skripsi PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENERBIT SEBAGAI PEMEGANG HAK CIPTA ATAS PEMBAJAKAN BUKU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG No.19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (Studi pada P. T Tiga Serangkai Pustaka Mandiri) Disusun

Lebih terperinci

Paten Pengertian Paten Prosedur Permohonan Dan Pendaftaran Paten

Paten Pengertian Paten Prosedur Permohonan Dan Pendaftaran Paten Paten Pengertian Paten Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 66 ayat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Manusia BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman tentu kebutuhan manusia bertambah oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di bidang ekonomi, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di bidang ekonomi, di antaranya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara yang berkembang saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di bidang ekonomi, di antaranya pemerintah telah

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PERLINDUNGAN MEREK DAGANG DI PT. MONDRIAN

STUDI TENTANG PERLINDUNGAN MEREK DAGANG DI PT. MONDRIAN STUDI TENTANG PERLINDUNGAN MEREK DAGANG DI PT. MONDRIAN Disusun dan diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universits Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK MEREK SEBAGAI OBJEK HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK MEREK SEBAGAI OBJEK HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK MEREK SEBAGAI OBJEK HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL A. Tinjauan Umum Tentang Hak Kekayaan Intelektual 1. Istilah dan Pengertian Hak Kekayaan Intelektual Menurut Sri Redjeki Hartono

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/Permentan/HK.310/11/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/Permentan/HK.310/11/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/Permentan/HK.310/11/2013 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGANGKATAN KONSULTAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut atau memberikan izin pada pihak lain untuk menggunakannya. 3 Dengan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut atau memberikan izin pada pihak lain untuk menggunakannya. 3 Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai produk barang dan jasa beredar di dunia perdagangan, sehingga dibutuhkan daya pembeda antara produk barang/jasa yang satu dengan yang lain terutama

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kali lebih bernilai dibandingkan dengan aset rill perusahaan tersebut. 11

BAB II LANDASAN TEORI. kali lebih bernilai dibandingkan dengan aset rill perusahaan tersebut. 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Uraian Tentang Merek 2.1.1. Pengertian Merek Merek sangat penting dalam dunia bisnis khususnya bidang periklanan dan pemasaran, karena publik sering mengaitkan suatu image tertentu,

Lebih terperinci

2 tercapainya pelayanan one day service mengingat permohonan yang masuk sangat banyak melampaui kemampuan sumber daya manusia dan sarana yang ada. Unt

2 tercapainya pelayanan one day service mengingat permohonan yang masuk sangat banyak melampaui kemampuan sumber daya manusia dan sarana yang ada. Unt TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PELAYANAN PUBLIK. Jaminan Fidusia. Pendaftaran. Pembuatan Akta. Tata Cara. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 80) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia telah meratifikasi konvensi-konvensi internasional di bidang HKI salah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia telah meratifikasi konvensi-konvensi internasional di bidang HKI salah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) 1. Dasar Hukum dan Lingkup HKI Indonesia telah meratifikasi konvensi-konvensi internasional di bidang HKI salah satunya persetujuan pembentukan World

Lebih terperinci

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 33/M-DAG/PER/8/2008 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : IV (Empat) Topik/Pokok Bahasan : Pengantar Merek Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Merek

Lebih terperinci

BAB II BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS. pemegang sahamnya untuk mengalihkan perusahaannya kepada setiap orang

BAB II BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS. pemegang sahamnya untuk mengalihkan perusahaannya kepada setiap orang BAB II BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS A. Defenisi Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas (PT) merupakan bentuk usaha kegiatan ekonomi yang paling disukai saat ini, di samping karena pertanggungjawabannya

Lebih terperinci

PENDAFTARAN KEMBALI HAK MEREK BARANG INDIKASI GEOGRAFIS

PENDAFTARAN KEMBALI HAK MEREK BARANG INDIKASI GEOGRAFIS PENDAFTARAN KEMBALI HAK MEREK BARANG INDIKASI GEOGRAFIS Oleh: I Ketut Haris Wiranata Anak Agung Sri Indrawati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT In Article 23 the Government

Lebih terperinci

fidusia online oleh notaris dapat digambarkan sebagai berikut :

fidusia online oleh notaris dapat digambarkan sebagai berikut : Secara praktek pelaksanaannya berdasarkan Buku Petunjuk Pendaftaran Fidusia Online Versi 1.0 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Umum (AHU) yang dapat menjadi pedoman dalam praktek pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK I. UMUM Salah satu perkembangan yang aktual dan memperoleh perhatian saksama dalam masa sepuluh tahun terakhir ini dan kecenderungan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KONSULTAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KONSULTAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KONSULTAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KELEMAHAN HUKUM DALAM UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA. LETAK SIRKUIT TERPADU Rr. Aline Gratika Nugrahani*).

KELEMAHAN HUKUM DALAM UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA. LETAK SIRKUIT TERPADU Rr. Aline Gratika Nugrahani*). KELEMAHAN HUKUM DALAM UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU Rr. Aline Gratika Nugrahani*). Abstrak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah materi baru dalam bidang Hak

Lebih terperinci

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG. Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP :

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG. Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP : SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG (Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum) Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP : 07 140 165

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG 1 BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Kondisi masyarakat yang mengalami perkembangan dinamis, tingkat kehidupan masyarakat yang semakin baik, mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, peranan tanda pengenal berkaitan dengan hasil industri dan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, peranan tanda pengenal berkaitan dengan hasil industri dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern dewasa ini, dengan perkembangan industri dan perdagangan, peranan tanda pengenal berkaitan dengan hasil industri dan barang dagangan menjadi

Lebih terperinci