ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEPATU KULIT SAPI (Studi di Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan) Herlambang Roizio Firmansyah

Transkripsi

1 ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEPATU KULIT SAPI (Studi di Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan) Herlambang Roizio Firmansyah Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajayana ABSTRACT One of the many industries in Sawo Village, Kelurahan Selosari Magetan is the making of various cow leather goods, which can help the community also reduce unemployment in the village. In addition, natural resources and human resources are sufficient for this leather industry.the purpose of this study is to analyze the effect of labor and output for raw materials on the number of leather shoes production in Selosari Magetan Village in November March 2017.The research method describes the location of research on the leather industry center in Jalan Sawo produces quality leather shoes in Magetan. The type of research is explanatory research, research that is explaining the status of the variables studied and the relationship between one variable with another. The population of this study are all leather footwear craftsmen in Jalan Sawo Magetan which amounted to 1 respondent.the results showed raw materials and labor significantly to the production of leather shoes. Raw materials are the greatest form of leather shoe production.limitations of the study: the lack of validity of primary data provided by the respondents in Jalan Sawo Magetan so as not less in the calculation of research results.implementation of research: raw materials is a variable that can be used as consideration for leather entrepreneurs in Jalan Sawo Magetan to improve the production. Keywords: Production, Raw Materials, Labor, Leather Shoes, Explanatory Research A. Pendahuluan Kulit samak adalah kulit hewan yang telah diubah secara kimia guna menghasilkan bahan yang kuat, lentur, dan ntahan terhadap pembusukan. Kulit samak digunakan untuk menghasilkan berbagai macam barang seperti sepatu, sendal, tas, ikat pinggang, koper, jaket, topi, jok mobil, sarung HP, dompet dan cindera mata seperti gantungan kunci. Barang kerajinan lain yang dihasilkan dari kulit mentah misalnya wayang kulit, hiasan dinding, kaligrafi, beduk, genderang, kendang, dan kipas. Kulit juga dapat digunakan untuk produksi krupuk kulit, gelatin dan lem kulit. Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Magetan mencatat, jumlah industri kecil menengah (IKM) yang bergerak di bidang kulit mencapai 118 unit usaha. Salah satu produk kerajinan kulit Magetan yang menjadi unggulan adalah produk sepatu kulit asli Magetan. Tepatnya di Jalan Sawo, Kelurahan Selosari Magetan terdapat 17 penjual sepatu kulit asli Magetan. Sepatu kulit Magetan sudah terkenal dengan kualitasnya yang sangat baik karena awet dan tahan lama. Beberapa penelitian terdahulu dilakukan oleh Fajar Widayat Novianto (2009) yang menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi produksi padi organik Kabupaten Sragen tahun 2008 dengan variabel yang digunakan adalah Luas Lahan 1

2 (LH), Jumlah Benih (BH), Jumlah Tenaga Kerja (TK), Jumlah Pupuk (PPK) dan Biaya Pengairan (AIR) dengan produksi beras organik. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini ialah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Luas Lahan (LH), Jumlah Benih (BH), Jumlah Tenaga Kerja (TK), Jumlah Pupuk (PPK) dan Biaya Pengairan (AIR) dengan produksi beras organik, Namun dari kelima variabel tersebut variabel pupuk berhubungan secara negatif. Penelitian lain dilakukan oleh Fitria Rahmawati (2006), penelitian yang bertujuan menganalisis analisis faktor faktor yang mempengaruhi produksi kacang tanah di Indonesia tahun dengan variabel yang digunakan adalah tenaga kerja, pupuk, obat dan benih. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini ialah variabel yang berpengaruh terhadap produksi kacang tanah di Indonesia adalah variabel upah tenaga kerja yang signifikan pada α = 1% yang memiliki pengaruh yang positif. Variabel pupuk, obat, benih tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap produksi kacang tanah di Indonesia sampai pada α = 10 %. Nilai Fhitung sebesar 342,2262 dan F(0,01;4,16) sebesar 4,77 sehingga Ho ditolak maka simpulannya model eksis untuk digunakan. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Selosari Magetan, tepatnya di Jalan Sawo. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena tempat ini menjadi sentra pengrajin kulit terbesar di Kota Magetan dan kualitas sepatu kulit Magetan terkenal sangat awet dibandingkan dengan sepatu kulit dari Tanggulangin, Sidoarjo. Jenis penelitian yang digunakan berdasarkan tujuan penelitian adalah asosiatif, yaitu penelitian yang menguji hubungan antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini adalah penelitian eksplanatori. Menurut Sugiyono (2012:21), penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, penyebaran kuesioner dan studi dokumentasi. Penelitian data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Persamaan regresi linear berganda yang dipakai adalah sebagai berikut: Y = a + b1x1+ b2x2 Keterangan: Y = Produksi sepatu kulit X1 = Bahan baku X2 = Tenaga kerja a = Konstanta (nilai Y apabila X1, X2, = 0) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) C. Analisis Dan Pembahasan Seperti yang dituliskan dalam metode analisis data, penguji variabel bahan baku (X1) dan tenaga kerja (X2) terhadap produksi sepatu kulit (studi di Jalan Sawo Kabupaten Magetan) (Q) menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda disajikan dalam Tabel beikut: 2

3 TABEL HASIL ANALISIS VARIABEL VARIABEL PRODUKSI SEPATU KULIT Variabel Koefisien Regresi Standar Error t hitung Sig. X1 X2 7,542 0,126 1,250 0,038 6,032 3,325 0,000 0,005 Constanta Koefisien Determinasi (R 2 ) Multiple Correlation (R) a = 5% : 4,093 : 0,993 : 0,986 Sumber: Data diolah, Tahun 2017 Dari hasil perhitungan analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan menunjukkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent adalah besar. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,993. Dengan demikian berarti bahwa produksi sepatu kulit (Y), dapat dijelaskan 99,3% oleh variabel bahan baku (X1) dan tenaga kerja (X2) sedangkan sisanya sekitar 0,7% dijelaskan oleh variabel variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Koefisien korelasi berganda R (multiple correlation) menggambarkan kuatnya hubungan antara bahan baku (X1) dan tenaga kerja (X2) secara bersama sama terhadap produksi sepatu kulit (Studi di Jalan Sawo, Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan) (Y) adalah sebesar 0,986. Hal ini berarti hubungan antara keseluruhan variabel independent dengan variabel dependent sangatlah erat. Hal tersebut dikarenakan nilai R berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan bahwa dengan semakin kecil angka R maka semakin lemah hubungan antar varibel dan sebaliknya apabila nilai R mendekati 1 maka semakin kuat hubungan antar variabel tersebut. Berdasarkan hasil analisa regresi diatas, maka dapat dirumuskan suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b1.x1 + b2.x2 + e Y = 4, ,542 X1 + 0,126 X2 + e SE (1,250) (0,038) t hitung (6,032) (3,325) F hitung = 500,031 Dari persamaan regresi linier berganda diatas, maka dapat diartikan sebagai berikut: b1 = 7,542 merupakan koefisien variabel bahan baku (X1), artinya setiap kenaikan 1% maka nilai Y akan turun sebanyak 7,542 dengan asumsi jika tenaga kerja (X2) konstan. Artinya bahwa dengan adanya peningkatan bahan baku maka produksi sepatu kulit (Studi di Jalan Sawo, Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan) akan mengalami peningkatan. b2 = 0,126 merupakan koefisien variabel tenaga kerja (X2), artinya setiap kenaikan 1% maka nilai Y akan turun sebanyak 0,126 dengan asumsi jika bahan baku (X1) konstan. Artinya bahwa dengan adanya peningkatan tenaga kerja maka 3

4 produksi sepatu kulit (Studi di Jalan Sawo, Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan) akan mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis diatas, menunjukkan bahwa semakin besar nilai koefisien regresi suatu variabel independent maka semakin besar pula pengaruh variabel independent tersebut terhadap variabel dependent. Diatara variabel independent yang diteliti, maka bahan baku (X1) menunjukkan pengaruh yang dominan terhadap produksi sepatu kulit (Studi di Jalan Sawo, Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan) (Y). Berdasarkan hasil output SPSS, dapat dilihat dimana nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel (500,031 > 3,74) dengan tingkat signifikan di bawah 0,05 yaitu 0,000. Berdasarkan cara pengambilan keputusan uji simultan dalam analisis regresi dapat disimpulkan bahwa variabel bahan baku (X1) dan tenaga kerja (X2) jika diuji secara bersama-sama atau serempak berpengaruh signifikan terhadap produksi sepatu kulit (Studi di Jalan Sawo, Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan) (Y). Untuk menguji pengaruh masing masing variabel independent, yaitu variabel bahan baku (X1) dan tenaga kerja (X2) terhadap produksi sepatu kulit (Studi di Jalan Sawo, Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan) (Y) maka digunakan uji t (t test) dua arah (two side atau 2 - tail test) dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar 95% (a = 5%) diperoleh ttabel sebesar 2,145. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka pada Tabel dibawah ini akan disajikan hasil perbandingan antara nilai thitung dengan ttabel, hasil tersebut secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut: PERBANDINGAN HASIL thitung DAN ttabel Variabel thitung ttabel X1 6,032 2,145 X2 3,325 2,145 Sumber: Data diolah, Tahun 2017 Dari Tabel diatas dapat diketahui perbandingan antara hasil thitung dan ttabel yang menunjukkan bahwa variabel independent bahan baku (X1) dan tenaga kerja (X2) yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial atau individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi sepatu kulit (Studi di Jalan Sawo, Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan) (Y). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian tentang Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sepatu kulit sapi di Kelurahan Selosari, Magetan diperoleh fakta bahwa dari 17 responden hanya 35% yang mempunyai pendapatan kotor diatas Rp ,00/ bulan. Beberapa masalah yang muncul yaitu sebagai berikut: 1. Baru berdirinya usaha tersebut beberapa tahun terakhir. 2. Beberapa pengusaha belum mempunyai pelanggan tetap diluar maupun didalam kota. 3. Kualitas masih ada yang kurang baik. 4. Harga masih diatas rata-rata. 5. Letak toko penjualan produk tidak strategis. 6. Produsen belum menggunakan segmentasi pasar. 4

5 Masalah-masalah tersebut akan ditindaklanjuti dengan mencarikan solusi pemecahannya. Berdasarkan hasil penelitian, penulis merumuskan masalah yang timbul untuk mencari penyebab masalah yang teridentifikasi diatas. Apabila pengusaha yang baru menekuni usaha sepatu kulit belum mempunyai pendapatan kotor sebesar Rp ,00/ bulan, maka pengusaha tersebut harus bertindak kreatif dalam memasarkan produk mereka. Caranya bisa dengan membanting harga dahulu agar calon konsumen tertarik dengan produk tersebut. Bisa juga dengan membuat segmentasi pasar berdasarkan kemampuan daya beli produsen. Setelah konsumen puas dengan produk tersebut, jangan pernah menurunkan kualitas. Secara bertahap produsen lalu menaikkan harga produk, otomatis konsumen akan tetap mencari produk tersebut asalkan produk tersebut sudah terjamin kualitasnya. Jika semua sudah mulai berjalan lancar, produsen mulai mencari tempat yang lebih strategis untuk memasarkan produknya. Produsen juga harus memasarkan produknya lewat online karena diera digital sekarang kebanyakan konsumen lebih suka membeli produk lewat media online. D. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahan baku dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi sepatu kulit. 2. Bahan baku menunjukkan pengaruh yang dominan terhadap produksi sepatu kulit. Sedangkan saran yang didapat setelah penulis melakuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Diharapkan produsen meningkatkan serta menjaga kualitas hasil produksi sepatu kulitnya. Kebijakan tersebut dilakukan untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk sepatu kulit di Jalan Sawo Kelurahan Selosari Magetan. 2. Diharapkan produsen membuat variasi harga produk sepatu kulit tanpa mengurangi standar kualitas. Hal ini berguna untuk menyesuaikan daya beli konsumen dari kalangan bawah sampai atas agar mampu membeli sepatu di Jalan Sawo Kelurahan Selosari Magetan. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang berniat untuk melanjutkan penelitian ini diharapkan untuk menyempurnakannya yaitu dengan menggunakan variabel lain yang berpengaruh terhadap produksi sepatu kulit dan menambahkan jumlah sampel yang diambil sehingga penelitian ini dapat lebih berkembang dan memperluas wawasan. E. Daftar Pustaka Agus Widarjono, Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kedua, Cetakan Kesatu, Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta Ahyari, A. 2002, Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi Buku 1,Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE UGM. BPS Kabupaten Magetan Kabupaten Magetan dalam Angka Magetan: BPS Kabupaten Magetan. 5

6 Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajayana Malang 2016 Fajar Widayat, Novianto (2009). Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Organik di Kabupaten Sragen Tahun Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pappas dan Hirschey, Mark. 1995, Ekonomi Manajerial. Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta. Porter, M.E Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior Performance : with a new introduction. The Free Press. New York, USA Purnomo, H. dan Adiono Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Putong, Iskandar Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi II. Jakarta : Ghalia Indonesia. Rahmawati, Fitria (2006). Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kacang Tanah di Indonesia Tahun Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sudarsono. (1995). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerapan Ekonomi. Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. ALFABET. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukirno, Sadono Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Penerbit PT. Salemba, Jakarta. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan 6