PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI"

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI Ni Wayan Nariasih¹, I Nyoman Wirya², Nice Maylani Asril³ ¹ ² ³Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia nariasihwayan@yahoo.com., nyoman.wirya14@gmail.com., nice.asril@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng dengan menerapkan metode pemberian tugas berbantuan media gambar dengan teknik mozaik dari bahan alam. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah 13 orang pada anak kelompok B1 semester II tahun pelajaran 2013/2013 di TK Trisula. Data penelitian tentang kemampuan motorik halus dikumpulkan dengan metode observasi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan motorik halus anak dengan penerapan metode pemberian tugas berbantuan media gambar dengan teknik mozaik dari bahan alam pada siklus I sebesar 61,90% yang berada pada kriteria rendah dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 88,45% tergolong pada kriteria tinggi. Peningkatan kemampuan motorik halus anak dari siklus I ke siklus II sebesar 26,55%. Kata-kata kunci: metode pemberian tugas, kemampuan motorik halus Abstract The present study was aimed at improving second semester B1 students fine motoric ability on the academic years 2013/2014 at Trisula kindergarten in Buleleng district, Buleleng regency by implementing task giving method assisted with natural substances mosaic technique visual aids. This study was a classroom action research conducted in two cycles. There were 13 second semester B1 students fine motoric ability on the academic year 2013/2014 at Trisula kindergarten as the subject of the research. The data of students fine motoric ability was obtained by implementing an observation. The research instruments were observation sheets. The data was analyzed by using descriptive statistical analysis and quantitative analysis method.the result of the data analysis showed that the implementation of task giving method assisted with natural substances mosaic technique visual aids gave significant improvement to the students fine motoric ability, in which the first cycle which was 61.90% and categorized as low criteria improved into % in the second cycle which was categorized as high criteria. Thus, the improvement from first cycle to the second cycle was 26.55%. Key words: task giving method, fine motoric ability PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling dasar selain pendidikan di dalam keluarga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling dasar

2 selain pendidikan di dalam keluarga. Penyelenggaraan PAUD memiliki standar yang dijadikan acuan dalam kegiatan pembelajaran. Standar tersebut terdiri dari Standar tingkat pencapaian perkembangan, Standar pendidik dan tenaga kependidikan, Standar isi, proses, dan penilaian, Standar Sarana dan Prasarana, Pengelolaan (Permendiknas No. 58 Tahun 2009). Penyelenggaraan PAUD mengacu pada Landasan Yuridis yaitu UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, Butir 14. PAUD juga dilandasi UU No. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlingdungan Anak. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14). Perkembangan anak usia dini sangat cepat. Perkembangan tersebut terjadi di berbagai aspek. Anak usia dini juga memiliki potensi harus dikembangkan secara optimal. Menurut Menurut Wahyudin & Agustin (2012:6) menyatakan bahwa, pada rentang usia ini anak mengalami masa keemasan (the golden year) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masingmasing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar pertama untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, bahasa, sosial-emosional dan spiritual. Anak memiliki karakteristik perkembangan dan potensi yang berbedabeda. Proses utama perkembangan anak merupakan hal yang saling berkaitan antara proses biologis, proses sosio-emosional dan proses kognitif. Ketiga hal tersebut akan saling berpengaruh satu sama lain dan sepanjang perjalanan hidup manusia. Selama proses perkembangan tidak menutup kemungkinan anak menghadapi berbagai masalah yang akan menghambat proses perkembangan selanjutnya. Perkembangan tersebut mencakup perkembangan bahasa, kognitif, fisik/motorik (motorik kasar dan motorik halus), sosial-emosional, serta moral dan agama. Mengatasi permasalahan dalam mengembangkan seluruh aspek perkembangan di PAUD sangat diperlukan berbagai fasilitas. Fasilitas-fasilitas tersebut mencakup sarana dan prasarana, ruang kelas, ruang bermain, program pembelajaran yang sesuai serta suasana pendidikan yang mendukung kegiatan pembelajaran. Fasilitas yang memadai mampu mendukung proses pembelajaran dengan baik. Maka dari itu, diharapkan para guru khususnya guru PAUD lebih kreatif dalam mengembangkan suatu kegiatan. Hal ini bertujuan untuk membentuk perilaku anak agar sesuai dengan kemampuan anak. Berdasarkan hasil observasi awal, pencatatan dokumen dan wawancara dengan guru kelompok B1 di TK Trisula Singaraja pada saat pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Real (PPL-Real) tahun 2013, ada lima bidang pengembangan yang dikembangkan di TK tersebut. Kelima bidang pengembangan itu adalah bidang pengembangan kognitif, bahasa, sosial-emosional, moral agama, dan motorik (motorik kasar dan motorik halus). Peneliti menemukan bahwa perkembangan kemampuan motorik halus masih rendah. Hambatan yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan menggambar. Kegiatan menggambar yang dimaksud adalah menggambar dengan berbagai teknik seperti menggambar dengan teknik mozaik atau dengan teknik kolase. Kesulitan yang dialami guru dalam hal menggambar yaitu disebabkan oleh karakteristik anak yang berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Media yang kurang menarik juga mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Meskipun guru telah menjelaskan mengenai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, tetapi

3 masih banyak anak-anak yang kurang mampu mengikuti dengan baik sehingga standar pencapaian perkembangan anak masih kurang memuaskan. Kurangnya standar pencapaian motorik halus anak dilihat dari 13 orang anak, 8 orang anak yang masih belum berkembang ( ) dimana masih kurang dari standar pencapaian, 3 orang anak mulai berkembang ( ), dan 2 orang anak berkembang sesuai harapan ( ). Hal tersebut menggambarkan hasil perkembangan kemampuan motorik halus anak masih kurang memuaskan. Kurangnya standar pencapaian yang dicapai oleh anak juga di pengaruhi oleh faktor psikologis dari anak. Faktor psikologis tersebut yaitu, anak-anak masih gelisah dalam mengerjakan tugas, anak merasa cepat bosan dan anak-anak masih merasa takut sehingga tangannya masih perlu dipegang. Faktor psikologis tersebut menyebabkan tugas yang diberikan kepada anak tidak dapat terselesaikan. Berdasarkan data-data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, kemampuan motorik halus anak pada TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng masih kurang dari standar pencapaian yang diharapkan. Santrock (2012), menyatakan bahwa keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan motorik halus pada anak usia dini misalnya kegiatan menggambar, melipat, meronce, membentuk, menggunting yang memerlukan keterampilan jari-jari dan pergelangan tangan. Motorik halus juga memerlukan kecermatan dan koordinasi dalam bergerak. Susanto dalam Indraswari (2012), menyatakan bahwa motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagianbagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja, karena tidak memerlukan tenaga. Gerakan motorik halus memerlukan koordinasi cermat yaitu antara mata dan tangan. Semakin baik gerakan motorik halus, maka dapat membuat anak lebih berkreasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Anak-anak memiliki kematangan motorik halus yang berbeda-beda sehingga perkembangan motorik halusnya juga berbeda. Sedangkan Suyanto dalam Indraswari (2012), mengatakan bahwa karakteristik pengembangan motorik halus anak lebih ditekankan pada gerakan-gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis, menggambar, menggunting dan melipat. Gerakan-gerakan tersebut berkembang melalui latihan-latihan yang tepat, sehingga anak-anak menjadi terampil dalam melakukan gerakan-gerakan yang diperlukan untuk penyesuaian dirinya. Berdasarkan uraian diatas tampak bahwa, kemampuan motorik halus anak masih rendah disebabkan karena metode dan media yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran belum maksimal. Berdasarkan hal tersebut maka, akan dilakukan penelitian dengan judul: Penerapan Metode Pemberian Tugas Berbantuan Media Gambar dengan Teknik Mozaik dari Bahan Alam untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus pada Anak Kelompok B1 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 di TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Proses pembelajaran pada anak TK menggunakan bermacam-macam metode pembelajaran, salah satunya yaitu metode pemberian tugas. Tugas adalah suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk diselesaikan. Tugas dapat diberikan dalam bentuk kelompok atau individu. Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar anak memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena anak melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman anak dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi (Roestiyah, 2001:133). Menurut Djamarah & Zein (2002:96) menyatakan, metode pemberian tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar anak melakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan menurut Parmiti & Sulastri (2010:10) menyatakan, metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk

4 melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga anak dapat memahami secara nyata dan melaksanakan secara tuntas. Pelaksanaan tugas oleh anak masih memerlukan bimbingan serta arahan untuk memperoleh tujuan yang diinginkan, serta memperbaiki kesalahan cara belajar anak. Menurut Roestiyah (1996), ciri-ciri metode pemberian tugas yaitu: tugas dilakukan harus jelas, terdapat hasil yang diharapkan, memiliki ketentuan mengenai cara mengerjakan tugas, dalam mengerjakan tugas tersebut ditentukan bahan dan alat yang diperlukan. Metode pemberian tugas ini, memiliki keunggulan dan kelemahan. Menurut Djamarah & Zein ( 2002:98), keunggulan metode pemberian tugas yaitu: lebih merangsang anak dalam melakukan aktivitas belajar individu atau kelompok, dapat mengembangkan sikap kemandirian anak di luar pengawasan guru, dapat membina tanggung jawab dan disiplin anak, serta dapat mengembangkan kreatifitas anak. Selain keunggulan, metode pemberian tugas juga memiliki kelemahan. Menurut Djamarah & Zein (2002:98), kelemahan metode pemberian tugas yaitu: anak sulit dikontrol, apakah benar anak tersebut yang mengerjakan tugas ataukah orang lain, khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja sedangkan anggota yang lainnya tidak berpartisipasi dengan baik, tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu anak, sering memberikan tugas yang monoton ( tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan anak. Metode pemberian tugas juga memiliki langkah-langkah pelaksanaan. Menurut Djamarah & Zein (2002:135), langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan metode pemberian tugas yaitu: diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru, diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja, diusahakan atau dikerjakan oleh anak sendiri dengan tidak menyuruh orang lain, dianjurkan agar anak mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematis. Metode pemberian tugas biasanya digunakan dengan tujuan agar anak memiliki hasil belajar yang lebih mantap. Pengalaman anak dalam mempelajari sesuatu lebih terintegrasi karena latihanlatihan selama melaksanakan tugas. Pengetahuan yang diperoleh pada saat melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan anak. Kegiatan pembelajaran dengan melaksanakan tugas anak akan aktif belajar, merasa terangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak serta memfasilitasi media dan penggunaan metode pembelajaran dengan tepat. Diharapkan dengan metode pemberian tugas mampu menarik minat anak dalam melaksanakan pembelajaran serta memberikan kebebasan pada anak untuk bereksplorasi dan berkreasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus memerlukan media sebagai sarana pendukung kemampuan motorik halus dalam proses pembelajaran. Media merupakan sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Menurut Pamadhi & Sukardi (2009:2.22), menyatakan bahwa media adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan seseorang, seperti: kertas, kanvas, kain, atau papan tripleks, hardboard, keramik, kaleng plastik bekas cat atau kertas dan kardus bekas pengepakan bahan makanan, serta bahanbahan lain. Kehidupan kita tidak bisa terlepas dari gambar. Banyak jenis gambar yang bisa kita temukan di sekeliling kita sehingga mungkin banyak diantara kita yang tidak mengetahui pengertian dari gambar itu sendiri. Gambar pada dasarnya membantu mendorong anak didik untuk membangkitkan minatnya dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Pamadhi & Sukardi (2009:2.9), gambar merupakan media yang berkomunikasi dengan orang lain. Menurut Rohani (1997:21), menyatakan media gambar adalah media yang merupakan

5 reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi, yang berupa foto atau lukisan. Media gambar dapat dilihat secara konkret, sehingga anak-anak lebih mudah untuk memahami suatu permasalahan. Kegiatan menggambar dapat menumbuhkan kreativitas serta mengembangkan kreasi anak itu sendiri. Menurut Soemarjadi dkk (dalam Indraswari, 2012:4), menyatakan mozaik adalah elemen-elemen yang disusun dan direkatkan di atas sebuah permukaan bidang. Elemen-elemen mozaik berupa benda padat dalam bentuk lempenganlempengan, kubus-kubus kecil, petonganpotongan, kepingan-kepingan, atau bentuk lainnya. Ukuran elemen-elemen mozaik pada dasarnya hampir sama namun bentuk potongannya dapat saja bervariasi. Mozaik dibuat dari bahan-bahan yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar. Mozaik memerlukan kecermatan, koordinasi tangan dan mata untuk memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya. Berkarya seni secara tidak langsung sangat membantu pendidikan melalui penerapan metode pembelajaran. Upaya untuk membantu pengembangan berbaagai fungsi perkembangan dalam diri anak, yang meliputi kemampuan fisik, daya pikir, daya serap, emosi, cita rasa keindahan kreativitas dapat dilakukan pada pendidikan seni. Anak akan lebih mudah belajar tentang sesuatu bila melalui seni karena kegiatan seni pada anak seperti halnya sedang bermain, sehingga dalam proses pembelajaran pun akan berlangsung dengan menyenangkan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba menawarkan media gambar dengan teknik mozaik dari bahan alam yang dikolaborasikan dengan metode pembelajaran yang tepat sehingga diharapkan dapat membantu perkembangan kemampuan motorik halus anak. Usia 5-6 tahun koordinasi motorik halus anak semakin meningkat untuk memfungsikan gerakan otot-otot kecil seperti jari tangan dan mata dalam melakukan suatu aktivitas dengan penuh ketelitian dan kecermatan. Pada usia 5-6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan. Menurut Dewi (2005:2), menyatakan keterampilam motorik halus adalah gerakan yang dilakukan dengan menggunakan otototot halus seperti: menggambar, menggunting, dan melipat kertas. Keterampilan motorik halus merupakan keterampilan yang menggunakan jarijemari, tangan dan gerakan pergelangan tangan dengan tepat. Perkembangan kemampuan motorik halus pada anak TK ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus. Hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Menurut Wahyudin & Agustin (2012:34), menyatakan bahwa perkembangan motorik halus pada anak mencakup kemampuan anak dalam menunjukkan dan menguasai gerakangerakan otot indah dalam bentuk koordinasi, ketangkasan dan kecekatan dalam menggunakan tangan dan jari-jemari. Motorik halus merupakan keterampilan yang menyatu antara otot halus dan panca indra (Suarni, 2009:69). Kesiapan antara mengkoordinasikan keseluruhan diperlukan untuk menunjang persiapan menulis dan membaca. Secara khusus perlu memahami perkembangan anak usia dini yaitu memahami karakteristik masing-masing aspek perkembangan. Suyanto (dalam Indraswari, 2012), mengatakan bahwa karakteristik pengembangan motorik halus anak lebih ditekankan pada gerakan-gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis, menggambar, menggunting dan melipat. Kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan koordinasi yang baik antara mata dengan jari-jemari anak agar anak menjadi berani dan terampil dalam melakukan suatu kegiatan terutama dalam hal pengembangan kemampuan motorik halus anak. METODE Penelitian ini dilaksanakan pada anak kelompok B1 semester II tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di TK Trisula, Kecamatan

6 Buleleng, Kabupaten Buleleng. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013/2014 dalam penentuan waktu yang disesuaikan dengan kalender pendidikan di TK Trisula. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B1 TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014. Jumlah subjeknya yaitu, 13 orang dengan 9 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng pada semester II. Penelitian ini tergolong penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Agung (2012:24) menyatakan, penelitian tindakan kelas atau Clasroom Action Research (CAR) merupakan penelitian yang bersifat aplikasi (terapan), terbatas, segera, dan hasilnya untuk memperbaiki dan menyempurnakan program pembelajaran yang sedang berjalan. Sedangkan menurut Wardhani & Wihardit (2008:1.4), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar anak menjadi meningkat. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Metode yang digunakan di penelitian ini yaitu observasi dan alat pengumpulan datanya dengan menggunakan lembar observasi. Metode observasi adalah suatu cara memperoleh data dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang suatu objek tertentu (Agung, 2012:61). Tabel. 3.1 Instrumen Penelitian Kemampuan Motorik halus Anak No Variabel Indikator 1. Kemampuan Motorik Halus 2. Membuat gambar dengan teknik mozaik dengan memakai berbagai bentuk/bahan 3. Melaksanakan tugas sendiri sampai selesai 4. Membuat berbagai bentuk dari daun, kertas, kain perca, kardus,dll 5. Bertanggung jawab akan tugasnya 6. Menggambar bebas dengan berbagai media Tabel. 3.4 Pedoman Penskoran No Tanda Makna Skor 1. Berkembang dengan baik 4 2. Berkembang sesuai harapan 3 3. Mulai berkembang 2 4. Belum berkembang 1 (Permendiknas No 58, 2009:10) Keterangan dari kolom yaitu, (BSBB)erkembang Sangat Baik ( **** ), BSH (Berkembang sesuai Harapan) ( *** ),MB (Mulai Berkembang )( ** ), BB (Belum Berkembang) ( * ). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Metode analisis statistik deskriptif ialah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti: distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata, median, modus, mean dan standar deviasi, untuk menggambarkan suatu objek/variabel tertentu, sehingga sehingga diperolah kesimpulan umum. Metode analisis deskriptif kuantitatif ialah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka dan atau presentase, mengenai suatu objek yang diteliti, sehingga diperoleh kesimpulan umum (Agung, 2012:67). Metode analisis deskriptif digunakan untuk menentukan tingkat tinggi rendahnya perkembangan kemampuan motorik halus anak TK dengan kegiatan menggambar menggunakan teknik mozaik

7 frekuensi (f) e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha dari bahan alam yang dikonversikan ke dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima Tabel. 3.6 Standar Penilaian Acuan Patokan (PAP) Presentase Kemampuan Motorik Halus Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah 0-54 Sangat rendah (Agung, 2010:12) HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 26 Februari 2014 sampai dengan tanggal 26 April 2014 di kelompok B1. Siklus I dilaksanakan selama 12 kali pertemuan, 9 kali untuk pelaksanaan tindakan dan 3 kali untuk penilaian kegiatan. Data perkembangan kemampuan motorik halus pada penelitian siklus 1 disajikan dalam bentuk rata-rata atau mean dengan PAP skala lima. Observasi yang dilaksanakan pada saat penerapan metode pemberian tugas berbantuan media gambar dengan teknik mozaik dari bahan alam menggunakan 5 indikator. Setiap indicator yang muncul dalam kegiatan pembelajaran akan diberi bobot, yaitu 4 (berkembang sangat baik), 3 (berkembang sesuai harapan), 2 (mulai berkembang), 1 (belum berkembang) Mo = 11 Md = Skor (X) M = 12,34 Gambar 4.1 Grafik tentang kemampuan motorik halus anak pada siklus I Berdasarkan perhitungan dan grafik polygon di atas, terlihat bahwa Mo<Md<M (11<12<12,38), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran skor kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 di TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng pada siklus I merupakan kurva juling positif. Kurva juling positif menunjukkan bahwa sebagian besar skor cenderung rendah. Tingkat perkembangan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 di TK Trisula dapat dihitung dengan membandingkan rata-rata persen (M%) dengan kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Nilai rata-rata persen (M%) = 61,90 yang dikonversikan ke dalam PAP skala lima. Rata-rata persen (M%) berada pada tingkat penguasaan % yang berarti bahwa kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 di TK Trisula pada siklus I berada pada kriteria rendah. Siklus II juga dilaksanakan sama seperti siklus I yaitu dilaksanakan Siklus I dilaksanakan selama 12 kali pertemuan, 9 kali untuk pelaksanaan tindakan dan 3 kali untuk penilaian kegiatan. Data kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 di TK Trisula disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, menghitung rata-rata (M)), median (Md), modus (Mo), grafik polygon dan membandingkan rata-rata persen (M%) dengan model PAP skala lima. Observasi yang dilaksanakan pada saat penerapan metode pemberian tugas berbantuan media gambar dengan teknik mozaik dari bahan alam menggunakan lima indikator. Setiap indikator yang muncul dalam kegiatan pembelajaran akan diberi bobot yaitu 4 (berkembang sangat baik), 3 (berkembang sesuai harapan), 2 (mulai berkembang), 1 (belum berkembang).

8 frekuensi (f) e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Skor(X) M = 17,69 Md = 18 Mo = 19 Gambar 4.2 Grafik tentang kemampuan motorik halus pada siklus II Berdasarkan perhitungan dan grafik polygon di atas, terlihat bahwa Mo>Md>M (19>18>17,69), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran skor kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 di TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng pada siklus II merupakan kurva juling negatif. Kurva juling positif menunjukkan bahwa sebagian besar skor cenderung tinggi. Tingkat perkembangan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 di TK Trisula dapat dihitung dengan membandingkan rata-rata persen (M%) dengan kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Nilai rata-rata persen (M%) = 88,45 yang dikonversikan ke dalam PAP skala lima. Rata-rata persen (M%) berada pada tingkat penguasaan % yang berarti bahwa kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 di TK Trisula pada siklus II berada pada kriteria tinggi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 26 Februari 2014 sampai dengan tanggal 26 April 2014 pada anak kelompok B1 semester II di TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini dilaksanakan ke dalam 2 siklus. Penyajian hasil penelitian di atas memberikan gambaran bahwa dengan menerapkan metode pemberian tugas dan media gambar dengan teknik mozaik dari bahan alam dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif analisis deskriptif kuantitatif diperoleh rata-rata persentase kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 semester II di TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng pada siklus I sebesar 61,90% dan rata-rata persentase kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 semester II di TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng pada siklus II sebesar 88,45%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata persentase kemampuan motorik halus pada anak dari siklus I ke siklus II sebesar 26,55% dan berada pada kriteria tinggi. Santrock (2012), menyatakan bahwa gerakan yang diatur secara halus disebut sebagai gerakan motorik halus. Kegiatan pembelajaran yang melibatkan gerakan yang diatur secara halus yaitu salah satunya kegiatan menggambar mozaik. Soemarjadi dkk (dalam Indraswari, 2012:4) menyatakan bahwa, elemen-elemen yang disusun dan direkatkan di atas sebuah permukaan bidang disebut sebagai mozaik. Media gambar dengan teknik mozaik memerlukan kecermatan dan koordinasi antara mata dan jari-jemari anak, karena media gambar dengan teknik mozaik menggunakan oto-otot kecil. Media gambar dengan teknik mozaik dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kemampuan motorik halus. Hal ini terlihat pada pelaksanaan kegiatan menggambar dengan teknik mozaik dari bahan alam, anak-anak menjadi lebih terampil dan berani menggunakan jari-jemarinya. Hal ini tampak dimana anak-anak menjadi lebih terampil dalam menempelkan bahan dan lebih terampil dalam mengoleskan lem. Anakanak juga terlihat lebih berani mengambil bahan yang disediakan secara satu-persatu dan menempelkan pada gambar dengan teliti. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Indraswari (2012), yang menjelaskan bahwa kegiatan mozaik ini merupakan salah satu dari banyak cara untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dan membuat anak lebih terlatih motorik halusnya. Penelitian ini telah berhasil dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mozaik. Penerapan metode pemberian tugas berbantuan media gambar dengan teknik mozaik dari bahan alam untuk meningkatkan kemampuan motorik halus

9 pada siklus I terlihat bahwa, anak belum mengerti dengan instuksi yang dijelaskan. Anak-anak belum mengerti metode dan media yang diberikan oleh peneliti sehingga anak mengalami kebingungan. Anak-anak juga terlihat tidak fokus dalam melaksanakan tugas secara mandiri. Instruksi yang diberikan kurang jelas sehingga anak tidak mau mencoba untuk mengerjakan sendiri. Anak belum mengenal alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Peningkatan kemampuan motorik halus pada siklus II terjadi karena anak telah memahami instruksi yang diberikan oleh peneliti. Tangan anak-anak menjadi lebih lentur, terstimulasi untuk memegang dan mengoleskan lem sehingga kemampuan motorik halus anak dapat berkembang sesuai dengan harapan. Berdasarkan hal tersebut, bahwa kegiatan menggambar dengan teknik mozaik sangat erat hubungannya dengan kemampuan motorik halus karena menggunakan otototot kecil atau otot-otot halus. Penerapan metode pemberian tugas berbantuan media gambar dengan teknik mozaik untuk meningkatkan kemampuan motorik halus yang menggunakan capaian perkembangan menciptakan sesuatu dengan berbagai media dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, salah satunya yaitu kegiatan menggambar dengan teknik mozaik. Kegiatan menciptakan sesuatu dengan berbagai media memerlukan keterampilan tangan serta cara berpikir yang kreatif sehingga anak dapat menciptakan suatu karya. Misalnya anak menciptakan berbagai bentuk menggunakan daun, kertas, batu-batu kecil, biji-bian dll. Tetapi dalam menciptakan sesuatu dengan berbagai media, tidak menutup kemungkinan adanya suatu faktor yang mempengaruhi anak kurang mampu menyelesaikan kegiatan. Faktor-faktor tersebut seperti anak kurang terampil dalam menggunakan jari-jemarinya karena koordinasi antara mata dan tangannya kurang baik. Capain perkembangan menempel gambar dengan tepat serta menggambar sesuai gagasan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, seperti kegiatan menggambar bebas dan kegiatan membuat gambar dengan teknik mozaik. Kegiatankegiatan tersebut memerlukan keterampilan dan koordinasi yang baik antara mata dan jari-jemari anak. Apabila koordinasi antara mata dengan tangan tersebut tidak baik, maka kegiatan-kegiatan tersebut juga tidak dapat terselesaikan atau tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Kelenturan tangan anak dalam memegang atau menggunakan alat atau bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hal lain yang mempengaruhi keterlambatan anak dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya kegiatan pembelajaran mengenai motorik halus seperti kegiatan menciptakan sesuatu dengan berbagai media, menempel gambar dengan tepat, serta menggambar sesuai gagasan juga dipengaruhi oleh karakteristik anak yang berbeda. Potensi serta perkembangan anak yang berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lainnya juga memepengaruhi hal tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dan uraian tersebut, berarti bahwa penerapan metode pemberian tugas dan media gambar dengan teknik mozaik dari bahan alam dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Maka dari itu, strategi pembelajaran yang demikian sangat perlu dilakukan secara intensif dan berkelanjutan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan analisis deskriptif kuantitatif dapat disimpulkan bahwa, penerapan metode pemberian tugas berbantuan media gambar dengan teknik mozaik dari bahan alam dapat meningkat kemampuan motorik halus pada anak kelompok B1 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di TK Trisula, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Pelaksanaan kegiatan menggambar dengan teknik mozaik dari bahan alam pada siklus I yang rata-rata persentasenya sebesar 61,90% berada pada kriteria rendah menjadi sebesar 88,45% pada siklus II yang berada pada kriteria tinggi. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 26,55%.

10 Saran dari penelitian ini yaitu kepada guru disarankan dalam kegiatan pembelajaran diharapkan menggunakan media gambar dengan teknik mozaik sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak, kepada kepala sekolah disarankan agar mampu memberikan informasi tentang metode dan media pembelajaran yang menarik. Metode dan media tersebut, nantinya mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Kepada peneliti lain, hendaknya dapat melaksanakan PTK mengenai kemampuan motorik halus lainnya yang belum sepenuhnya terjangkau dalam penelitian ini, baik dari segi metode dan media yang digunakan. Media yang digunakan dalam penelitian ini masih memiliki kekurangan seperti dari segi warna masih kurang menarik karena menggunakan bahan alam, contoh atau media yang diberikan kepada anak kurang diperbanyak sehingga kurang memudahkan anak untuk melihatnya. Maka dari itu, diharapkan untuk peneliti lain dapat melanjutkan dan menyempurnakan media yang belum terjangkau sepenuhnya. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai pembanding dalam melakukan suatu penelitian berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Agung, A. A. G Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: FIP Undiksha , Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disajikan pada Workshop Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Undiksha, pada tanggal 27 September 2010, di Kampus PGSD FIP Undiksha Singaraja. Djamarah, S. B., Zain, A Strategi Belajar Mengajar. Cetakan kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta. Taman Kanak-kanak Pembina Agam. Pesona PAUD. Volume 1, Nomor 1(hlm.1-13). Pamadhi, H., Sukardi, E. S Seni Keterampilan Anak. Cetakan keempat. Jakarta: Universitas Terbuka. Parmiti, D. P., Made Sulastri Strategi Pembelajaran Anak TK. Singaraja: Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, FIP Undiksha. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI. Roestiyah, N.K Strategi Belajar Mengajar. Cetakan keenam. Jakarta: PT Rineka Cipta. Santock, J. W Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga Suarni, N. K Psikologi Perkembangan I. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI. Wahyudin, U., Agustin, M Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Cetakan kedua. Bandung: PT Refika Aditama. Wardhani, IGAK., Wihardit, K Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan ketujuh. Jakarta: Universitas Terbuka. Dewi, R Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Indraswari, L Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Mozaik di

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI Ni Luh Putu Yutiastini¹, I Nyoman Wirya², Nice Maylani Asril³ ¹ ² ³Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK Ni Made Seroni¹, Gede Raga 2, Nice Maylani Asril 3 ¹ ² 3 Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA PUZZLE ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM PENGENALAN BILANGAN

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA PUZZLE ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM PENGENALAN BILANGAN PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA PUZZLE ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM PENGENALAN BILANGAN Ni Komang Ayu Sri Lestari 1, I Gede Raga 2, I Gde Wawan Sudatha 3 1,2 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM BERBANTUAN MEDIA DAUN PISANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM BERBANTUAN MEDIA DAUN PISANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM BERBANTUAN MEDIA DAUN PISANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS Made Samiati 1, I Nyoman Wirya 2, Putu Rahayu Ujianti 3 1,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam. Lolita Indraswari ABSTRAK

Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam. Lolita Indraswari ABSTRAK 1 Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam Lolita Indraswari ABSTRAK Kemampuan motorik halus anak di Taman kanak-kanak Pembina Agam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KERTAS LIPAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TK DEWI KUMARA PEMARON

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KERTAS LIPAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TK DEWI KUMARA PEMARON PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KERTAS LIPAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TK DEWI KUMARA PEMARON Ni Ketut Ertamini 1, I Dewa Kade Tastra 2, I Kadek Suartama 3 1 Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN KOLASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B1 PAUD KUSUMA 2 DENPASAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN KOLASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B1 PAUD KUSUMA 2 DENPASAR PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN KOLASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B1 PAUD KUSUMA 2 DENPASAR Ida Ayu Sugiantiningsih 1, Ni Nyoman Ganing 2, I Ketut

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA KONKRET MELALUI KEGIATAN KOLASE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA KONKRET MELALUI KEGIATAN KOLASE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA KONKRET MELALUI KEGIATAN KOLASE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS Ni Wayan Misiyanti 1, Desak Putu Parmiti 2, I Nyoman Wirya 1 1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar melalui pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu hendaknya pendidikan bagi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MOZAIK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MOZAIK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MOZAIK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK Ni Wyn. Devi Ginantari 1, I Wyn. Rinda Suardika 2, I Kt. Ardana 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS BERBANTUAN MEDIA KOLASE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS BERBANTUAN MEDIA KOLASE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS BERBANTUAN MEDIA KOLASE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KOTAK MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KOTAK MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KOTAK MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF Luh Suarsini¹, Ni Ketut Suarni², I Nyoman Wirya³ 1, 3 Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Farchannah 1, Sukarno 2, Warananingtyas Palupi 1 1 Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi

Lebih terperinci

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK A TK KUMARA ADI I DENPASAR SELATAN Made Ari Puspa Pramestya 1, I Md. Suara

Lebih terperinci

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR TEKNIK MONTASE PADA ANAK KELOMPOK B RA AS-SYAFI IYAH JUWIRING KLATEN TAHUN 2015/2016 Miskah Nuzzela Birohmatik 1, Muhammad Shaifuddin 2,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA BENTUK BENTUK GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI TK DHARMA PUTRA PACUNG

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA BENTUK BENTUK GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI TK DHARMA PUTRA PACUNG PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA BENTUK BENTUK GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI TK DHARMA PUTRA PACUNG Ni Nyoman Sukardi 1, Made Sulastri 2, Nyoman Kusmaryatni

Lebih terperinci

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B TK NIRARTA III Desak Made Rai Antari 1, Md. Suara 2, I.G.A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL Oleh HENI PUTRI PRATIWI Dr. RISWANTI RINI, M.Si ASIH BUDI KURNIAWATI S.Pd, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern di era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Farchannah 1, Sukarno 2, Warananingtyas Palupi 1 1 Program

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MENCETAK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MENCETAK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MENCETAK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS Ni Wayan Juniari 1, Made Putra 2, Ni Nyoman Ganing 3 1 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik Halus

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik Halus BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Keterampilan Motorik Halus 1.1.1 Pengertian Keterampilan Motorik Halus Menurut Sumantri (2005) keterampilan motorik halus anak adalah pengorganisasian pengunaan sekelompok otot-otot

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pedidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar melalui pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu hendaknya pendidikan

Lebih terperinci

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PAPER QUILLING PADA ANAK KELOMPOK B3 DI

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DHARMA BHAKTI KEPUHREJO KUDU JOMBANG Yuni Wulandari Jurusan PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA WADAH TELUR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF KONSEP BILANGAN PADA ANAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA WADAH TELUR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF KONSEP BILANGAN PADA ANAK PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA WADAH TELUR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF KONSEP BILANGAN PADA ANAK Dewi Fransiska Reti Raya 1, I Wayan Sujana 2, I Wayan Wiarta 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 2 No 1 Tahun 2014)

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 2 No 1 Tahun 2014) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) BERBANTUAN MEDIA SENI MELIPAT KERTAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TK SHANTI KUMARA III SEMPIDI Desak Putu Mariati 1, I Gede

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU RAODATUL MUNAWARA 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah apakah ada hubungan kegiatan montase dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA KUBUS MULTIGUNA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA KUBUS MULTIGUNA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA KUBUS MULTIGUNA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI 1 Luh Meryati, 2 A. A. Gede Agung, 3 Nice Maylani Asril 1 3 Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK K. Suprismayanti 1, D. Putu Parmiti 2, Didith Pramunditya Ambara 3 1,3 Jurusan PG PAUD, 2 Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROYEK MELALUI KEGIATAN 3M UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK KELOMPOK A TK NEGERI PEMBINA

PENERAPAN METODE PROYEK MELALUI KEGIATAN 3M UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK KELOMPOK A TK NEGERI PEMBINA PENERAPAN METODE PROYEK MELALUI KEGIATAN 3M UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK KELOMPOK A TK NEGERI PEMBINA Ida Arsani Dewi 1, Ni Ketut Suarni 2, Mutiara Magta 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru PAUD, 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik halus Menurut Bambang Sujiono dkk, 2005: 1.11) motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM KEGIATAN MELIPAT BERBANTUAN MEDIA KERTAS DAUR ULANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM KEGIATAN MELIPAT BERBANTUAN MEDIA KERTAS DAUR ULANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM KEGIATAN MELIPAT BERBANTUAN MEDIA KERTAS DAUR ULANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS Nyoman Adi Budi Suasti¹, Anak Agung Gede Agung², Didith Pramunditya Ambara³

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN Muhima Talfiana Ningrum 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah sebagian anak kurang mampu atau

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MENCOCOK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MENCOCOK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MENCOCOK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS Ni Luh Ami Yestiari 1,Gede Raga 2,Putu Rahayu Ujianti 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Agar dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambang Sujiono, dalam metode pengembangan fisik (2005:10) Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan sumber daya manusia yang terus diperbaiki dan direnovasi dari segala aspek. Pendidikan sebagai tempat pertumbuhan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA MENARA ANGKA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA MENARA ANGKA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA MENARA ANGKA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF Luh Srinadi¹, I Nyoman Jampel², I Gde Wawan Sudatha³ ¹Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini ²

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang sekali

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM. 1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM Effi Kumala Sari ABSTRAK Perkembangan Motorik Halus anak di Taman Kanak-kanak

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK Ni Nyoman Rai Wahyuni, I.G.A Agung Sri Asri 2, Ni Wayan Suniasih 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK PUTRA SESANA ANTIGA, KARANGASEM

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK PUTRA SESANA ANTIGA, KARANGASEM PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK PUTRA SESANA ANTIGA, KARANGASEM Ni Kd. Dewi Wahyuni 1, I Wyn. Wiarta 2, I Ngh.Suadnyana

Lebih terperinci

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK UPAYA MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B TK PAMARDISIWI MRISEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013 Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd. JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMANFAATAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA 02 KARANGTALUN KALIDAWIR TULUNGAGUNG IMPROVED

Lebih terperinci

IMPROVING FINE MOTOR SKILLS CHILDREN PLAYING THROUGH MOZAIK 5-6 YEAR IN TK PKBM MELATI MUKTIJAYA DISTRICT ROKAN DOWNSTREAM

IMPROVING FINE MOTOR SKILLS CHILDREN PLAYING THROUGH MOZAIK 5-6 YEAR IN TK PKBM MELATI MUKTIJAYA DISTRICT ROKAN DOWNSTREAM 1 IMPROVING FINE MOTOR SKILLS CHILDREN PLAYING THROUGH MOZAIK 5-6 YEAR IN TK PKBM MELATI MUKTIJAYA DISTRICT ROKAN DOWNSTREAM Sukesih, Wusono Indarto, Devi Risma kesi.sukesih@yahoo.co.id (085271665458),

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA BALOK CRUISSENARE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA BALOK CRUISSENARE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA BALOK CRUISSENARE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF 1 Ni Made Oktiana Dewi, 2 I Nyoman Wirya, 3 Nice Maylani Asril Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. Karena pada hakekatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri,

Lebih terperinci

PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 03/ 04 Mega Nur Diana ), Ruli Hafidah ), Karsono ) )

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah anak usia nol sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak merupakan anugerah terbesar yang dititipkan oleh Allah SWT. untuk dididik dan dibimbing agar menjadi individu yang beriman serta bertaqwa kepada Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF MENGGUNAKAN KERTAS KOKORU PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH PUNGGAWAN BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BERMAIN DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BICARA ANAK

PENERAPAN METODE BERMAIN DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BICARA ANAK PENERAPAN METODE BERMAIN DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BICARA ANAK Cok Istri Diah Hendrayani 1., I Nyoman Wirya 2., Nice Maylani Asril 3 123 Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah, sesuai UU Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir dan sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA SISWA KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA SISWA KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA SISWA KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN AJARAN 2013/2014 Hanipah 1, Peduk Rintayati 2, Warananingtyas Palupi 1 1 Program Studi PG-PAUD,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini adalah sosok individu yang sedang dalam proses perkembangan.perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014. UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014. Eny Suryawati 1,Hasan Mahfud 2,Warananingtyas Palupi 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM Dwi Inayati Hanum Sri Setyowati PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV Ni Pt. Dian Primasari Parwata 1, Ndra T. Renda 2, Nym Jampel 3 12 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUKURAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 1 DENPASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUKURAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 1 DENPASAR PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUKURAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 1 DENPASAR Ida Ayu Sri Susanti Atma Sari 1, I Wayan Darsana, 2, Made Suara 3 1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE MELALUI KEGIATAN BERMAIN BALOK ISTIMEWA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE MELALUI KEGIATAN BERMAIN BALOK ISTIMEWA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (Volume 2 No 1 Tahun 2014) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE MELALUI KEGIATAN BERMAIN BALOK ISTIMEWA UNTUK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA MOZAIK UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA MOZAIK UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA MOZAIK UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK Ida Ayu Putri Septiana Dewi 1, Anak Agung Gede Agung 2, Didith Pramunditya Ambara 3. 1,3

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA KANTUNG CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA ANAK

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA KANTUNG CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA ANAK PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA KANTUNG CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA ANAK Firda Indriyani 1, A.A Gede Agung 2, Mutiara Magta 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI Yusvarita* Abstract: Underdeveloped children s kinesthetic intelligence in kindergarten Toyibah Talawi,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA SENTANA CANDIKSUMA

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA SENTANA CANDIKSUMA PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA SENTANA CANDIKSUMA Putu Diah Febryani 1, Desak Putu Parmiti 2, Nice Maylani Asril

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Fulanatin Nurhenti Dorlina Simatupang PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B PAUD AL-ISRA KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN MELALUI TEKNIK MOZAIK DENGAN BIJI PADI DAN KULIT KACANG KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN Idrawati Abstrak Kemampuan motorik kasar anak di TK Melati Kabupaten Solok Selatan masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MERONCE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MERONCE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MERONCE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B Ni KD Surya Warniti 1, I Ketut Ardana 2, M.G.Rini Kristiantari 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK TK KELOMPOK B

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK TK KELOMPOK B PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK TK KELOMPOK B Ni Kadek Purnanti 1, Ni Nyoman Ganing 2, Ni Wayan Suniasih 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, keterampilan serta pengembangan diri secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan kita mentrasfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik

Lebih terperinci

DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA

DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MONTASE PADA ANAK KELOMPOK B RA AL-HIDAYAH NANGGUNGAN KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 205/206 DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA dema.yulianto@gmail.com,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA Oleh I Gusti Agung Gede Darma Putra NIM 0816011167 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA Oleh Ni Made Astri Dwi Jayanthi Made Suryadi dan I Wayan Treman *) Jurusan Pendidikan Geografi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN OUTDOOR PADA ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN OUTDOOR PADA ANAK KELOMPOK B PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN OUTDOOR PADA ANAK KELOMPOK B Ni Gst Putu Wahyu Suryastuti 1, Desak Putu Parmiti 2, Mutiara Magta 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru PAUD, 2 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK KUMARA ADI 1 DENPASAR

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK KUMARA ADI 1 DENPASAR PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK KUMARA ADI 1 DENPASAR Ni Wyn Sukertini 1, Ni Nym Ganing 2, I Nengah Suadnyana 3 1

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENUGASAN BERBANTUAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA

PENERAPAN METODE PENUGASAN BERBANTUAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA PENERAPAN METODE PENUGASAN BERBANTUAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA Kadek Leni Herawati 1, Made Sulastri 2, I Wayan Romi Sudhita 3 12 Jurusan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN Upaya Meningkatkan kemampuan... (Robinson Bara Inna) 549 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN THE EFFORTS

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE SEDERHANA DARI KAPAS PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 14 DAHU KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN

Lebih terperinci

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU Arni Anggriyani 1 ABSTRAK Pengembangan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE BERMAIN BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA KELOMPOK A TK WIDYA PUSPITA CANGGU

IMPLEMENTASI METODE BERMAIN BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA KELOMPOK A TK WIDYA PUSPITA CANGGU IMPLEMENTASI METODE BERMAIN BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA KELOMPOK A TK WIDYA PUSPITA CANGGU Oleh : Ni Luh Sri Purnatih 1, I Made Elia Cahaya 2,, Elizabeth Prima

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELIPAT KERTAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TK AMARTHA KUMARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELIPAT KERTAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TK AMARTHA KUMARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELIPAT KERTAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TK AMARTHA KUMARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Khaqi Sobariyah 1, I Nyoman Wirya 2, I Gde Wawan Sudatha 3 1

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Agus Wahyu Setiawan, I Wayan Sujana, I Wayan Darsana Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan anak selanjutnya. Anak usia

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN Ni Made Pande Megawati¹, Ni Ketut Suarni², Made Sulastri³ ¹Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci