KHARAKTERISTIK PENGGUNA NARKOBA KOTA SURABAYA 2002/2003
|
|
- Fanny Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KHARAKTERISTIK PENGGUNA NARKOBA KOTA SURABAYA 2002/2003
2 PARTISIPASI/ RESPONDEN 200 drug user s participated 193 questionnaires valid for further process
3 JENIS NARKOBA DIKONSUMSI alkohol: 143 (74,5%) ganja: 133 (69,3%) putaw: 66 (34,4%) sabu: 57 (29,7%) koplo: 45 (23,4%) ekstasi: 41 (21,4%) oplosan: 11 (5,7%) amfetamin: 4 (2,1%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=192
4 LAMA MENGKONSUMSI (1) 1-5 tahun: 113 (58,9%) 6-10 tahun: 64 (33,3%) tahun: 12 (6,3%) tahun: 3 (1,5%) n=200, valid value=192
5 LAMA MENGKONSUMSI (2) n=200, valid value=192
6 KHARAKTERISTIK RESPONDEN (1) Jenis kelamin Laki : 174 (90,2%) Wanita : 19 (9,8%) Status perkawinan Menikah : 11 (5,7%) Belum : 182 (94,3%) n=200, valid value=193
7 KHARAKTERISTIK RESPONDEN (2) Umur: = 41 (21,2%) = 107 (55,5%) = 38 (13,3%) = 4 (1,7%) = 3 (1,6%) termuda 17 tahun (1), tertua 36 tahun (3) n=200, valid value=193
8 DISTRIBUSI UMUR n=200, valid value=193
9 KHARAKTERISTIK RESPONDEN (3) Pendidikan: PT/sarjana : 109 (56,5%) SMU/tamat : 77 (40,9%) SLTP/tamat : 4 (2,1%) SD/tamat : 2 (1%) Pascasarjana : 1 (0,5%) n=200, valid value=193
10 KHARAKTERISTIK RESPONDEN (7) T4-tinggal (status) Dengan Ortu : 133 (68,9%) Kost : 36 (18,7%) Numpang Family : 12 (6,2%) Kontrak : 11 (5,7%) Numpang teman : 1 (0,5%) n=200, valid value=193
11 KHARAKTERISTIK RESPONDEN (8) Pekerjaan Sekolah/kuliah : 92 (47,7%) Wiraswasta : 35 (18,1%) Peg. Swasta : 25 (13,0%) Pengangguran : 23 (11,9%) Buruh/jasa : 15 (7,8%) Peg. Pemerintah : 1 (0,5%) Guru/dosen : 1 (0,5%) Eksekutif : 1 (0,5%) n=200, valid value=193
12 KHARAKTERISTIK RESPONDEN (9) Pekerjaan Ortu Peg. Pemerintah : 60 (31,1%) Wiraswasta : 60 (31,1%) Peg. Swasta : 54 (28%) Guru/dosen : 8 (4,1%) Eksekutif : 4 (2,1%) Petani : 4 (2,1%) Buruh/jasa : 2 (1%) Pengangguran : 1 (0,5%) n=200, valid value=193
13 PENGGUNAAN NARKOBA Ya, masih menggunakan 180 (93,3%) Ya, sudah berhenti 13 (6,7%) n=200, valid value=193
14 NATURAL HISTORY fisik psikis bebas 8 6 kenal coba dampak buruk death
15 MENGENAL NARKOBA 20 informasi/dengar: 18 SD 16 3% KAMPUS 3% 14 SLTP 44% 12 SMU10 50% 8 6 kenal SMU 54% KAMPUS 4% SD 2% melihat: n=200, valid value=193 SLTP 40%
16 KENAL VS MENCOBA 20 kenal: SD 18 KAMPUS 2% 4% SMU 10 54% 8 6 kenal coba SLTP 40% SD 1% KAMPUS 8% SMU 63% mencoba: n=200, valid value=193 SLTP 28%
17 MENCOBA: ALASAN trend/pergaulan = 132 (68,4% penasaran/media = 92 (47,7%) diberi gratis = 45 (23,3%) meniru idola/bintang = 40 (20,7%) meningkatkan semangat = 32 (16,7%) masalah keluarga = 22 (11,4%) meningkatkan daya seksual = 20 (10,4%) kebugaran/slimming = 15 (7,8%) dipaksa/dikerjain teman = 15 (7,8%) masalah pacar/pasangan = 13 (6,7%) meningkatkan daya tahan = 12 (6,2%) tuntutan pekerjaan = 11 (5,7%) kenikmatan/dream = 3 (1,6%)%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=192
18 MENCOBA: TEMPAT tempat teman: 66 (34,4%) sekolah: 50 (26%) rumah sendiri: 37 (19,3%) tempat kost sendiri: 10 (5,2%) diskotik/pub/café: 7 (3,6%) tempat umum/lapangan: 7 (3,6%) tempat kerja: 5 (2,6%) bandar: 5 (2,6%) lain: 2 (1%) n=200, valid value=192
19 MENCOBA: TEMAN teman junkies: 119 (62%) teman sama mencoba: 54 (28,1%) sendirian: 10 (5,2%) bersama bandar: 4 (2,1%) bersama pacar: 3 (1,6%) bersama saudara: 2 (1%) n=200, valid value=192
20 MENCOBA: JENIS NARKOBA Alkohol: 47,9% Ganja: 39,6% Koplo: 17,2% Ekstasi: 5,8% Sabu: 4,7% Putaw: 1,6% Amfetamin: 0,5% jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=192
21 MENGKONSUMSI TERAKHIR < 2 jam < 1 hari < 2 hari < 3 hari < 7 hari > 1 minggu n=200, valid value=192
22 UPAYA MENGATASI KEBUTUHAN (1) Patungan/nebeng: 125 (65,1%) Bertahan tidak menggunakan: 78 (40,6%) Menggunakan yang lebih murah: 50 (26%) Menggadaikan/menjual barang pribadi: 39 (20,3%) Menggadaikan/menjual barang keluarga: 31 (16,1%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=192
23 UPAYA MENGATASI KEBUTUHAN (2) Membantu membelikan/ nyubit : 25 (13%) Tidak pernah kurang: 18 (9,4%) Menjadi bandar kecil: 15 (7,8%) Menggadaikan/menjual barang teman: 12 (6,3%) Mencuri: 12 (6,3%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=192
24 UPAYA MENGATASI KEBUTUHAN (3) Menodong/minta paksa: 10 (3,1%) Membohongi Ortu: 2 (1%) Menjual jasa seks: 1 (0,5%) Merampok: 1 (0,5%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=192
25 UPAYA MENCEGAH KETERGANTUNGAN (1) Tahu dapat menyebabkan ketergantungan 192 (99,5%) Melakukan upaya mencegah ketergantungan 183 (94,8%) n=200, valid value=193
26 UPAYA MENCEGAH KETERGANTUNGAN (2) Upaya mencegah ketergantungan: Menjarangkan waktu: 141 (77,1%) Menurunkan dosis: 94 (51,4%) Selang-seling jenis narkoba: 80 (43,7%) Ibadah: 57 (31,1%) Olah raga: 37 (20,2%) n=200, valid value=183
27 UPAYA MENCEGAH KETERGANTUNGAN (3) Upaya mencegah ketergantungan (samb): Berobat ke dokter: 30 (16,4%) Masuk panti rehabilitasi: 22 (12,0%) Berobat ke orang pintar: 8 (4,4%) Akupunktur: 3 (1,6%) n=200, valid value=183
28 BERHENTI MENGKONSUMSI tidak pernah: 30,6% satu kali: 8,8% dua kali: 20,2% tiga kali: 10,9% empat kali/lebih: 29,5% n=200, valid value=193
29 BERHENTI: LAMA/WAKTU tah un /le bi h tah un 1 6 bu lan 4 bu lan 3 bu lan bu lan /k ur an g 0 bu lan 12.2 bu lan n=200, valid value=
30 BERHENTI: ALASAN (1) Alasan berhenti: Atas kemauan sendiri: 106 (80,9%) Tidak punya uang: 43 (32,8%) Ketahuan Ortu: 40 (30,5%) Ketahuan pacar: 24 (18,3%) Ditangkap berwajib: 8 (6,1%) Sakit: 6 (4,6%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=131
31 BERHENTI: ALASAN (2) Alasan berhenti (samb): Jenuh: 2 (1,5%) Ketahuan guru: 2 (1,5%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=131
32 BERHENTI: MENGGUNAKAN LAGI Alasan menggunakan lagi: Belum ingin: 69 (52,7%) Desakan teman: 51 (38,9%) Tidak bisa berhenti: 48 (36,7%) Menghasilkan uang: 8 (6,1%) Lain-lain: 2 (1,5%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=131
33 PANTI REHABILITASI Pernah masuk: 31 (16,1%) Tidak pernah masuk: 162 (83,9%) n=200, valid value=193
34 REHABILITASI: JENIS Jenis panti rehabilitasi yang dimasuki: Pendekatan agama: 23 (74,2%) RS/detoksifikasi: 16 (51,6%) Praktek dokter: 10 (32,3) Supra natural: 5 (16,1%) Lain-lain: 2 (6,5%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=31
35 REHABILITASI: ALASAN Alasan masuk program rehabilitasi: Dorongan Ortu: 21 (67,7%) Kemauan sendiri: 19 (61,3%) Dorongan teman/pacar: 10 (32,2%) Sakit: 2 (6,5%) Perintah berwajib: 2 (6,5%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=31
36 REHABILITASI: MEMBUAT BERHENTI (1) YA: 14 (45,2%) BELUM: 17 (54,8%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=31
37 REHABILITASI: MEMBUAT BERHENTI (2) Alasan tidak ingin berhenti: Belum ingin: 8 (47,1) Perlakuan/dendam: 6 (35,3) Program belum baik: 5 (29,4%) Marah: 4 (23,5%) Tidak bisa berhenti: 2 (8,7%) Pengaruh teman: 1 (2,5%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=17
38 PENGENALAN HIV DAN PENCEGAHAN (1) Pernah mendengar HIV 192 (99,5%) Tahu HIV menular: 191 (99,0%) Melakukan upaya pencegahan 149 (77,2%) n=200, valid value=193
39 PENGENALAN HIV DAN PENCEGAHAN (2) Cara-cara penularan: Menyebabkan seks bebas: 121 (63,7%) Menggunakan jarum bersama (IVDU): 97 (50,8%) Menyuntikkan pada tempat tertentu: 18 (9,4%) Menggunakan jarum lebih dari sekali: 5 (2,6%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=191
40 PENGENALAN HIV DAN PENCEGAHAN (3) Upaya yang dilakukan: Memakai kondom: 69 (46,3%) Jarum dipakai sendiri: 48 (32,2%) Tidak melakukan hubungan seks: 25 (16,85) Mencuci jarum suntik: 23 (15,4%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=149
41 PENGENALAN HIV DAN PENCEGAHAN (4) Upaya yang dilakukan (samb): Jarum dipakai sekali: 11 (7,4%) Tidak menggunakan Narkoba suntik: 6 (4,1%) Tidak berganti pasangan: 3 (2,0%) Mencari status HIV pasangan: 1 (0,7%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=149
42 NARKOBA DAN HUBUNGAN SEKS (1) Melakukan hubungan seks: 131 (67,9% n=193) Lebih dari 1 pasangan: 101 (78,3% n=129) n=200, valid value=193
43 NARKOBA DAN HUBUNGAN SEKS (2) Seks bebas lebih dulu: 61 (46,6% n=131) Narkoba lebih dulu: 70 (53,4% n=131) n=200, valid value=193
44 NARKOBA DAN HUBUNGAN SEKS (3) Setelah Narkoba: pasangan bertambah 50 (39,1% n=128) Setelah Narkoba: frekuensi bertambah 77 (58,8% n=131) n=200, valid value=193
45 NARKOBA DAN JARUM SUNTIK (1) Menggunakan jarum suntik 61 (31,5% n=193) Menggunakan jarum suntik bersama: 56 (93,3% n=60) n=200, valid value=193
46 NARKOBA DAN JARUM SUNTIK (2) Frekuensi penggunaan jarum suntik: Sekali: 7 (11,9%) Dua kali: 13 (22,0%) Tiga kali: 12 (20,3%) Empat atau lebih: 27 (45,8%) n=200, valid value=59
47 NARKOBA DAN JARUM SUNTIK (3) Penggunaan jarum bersama: Dua orang: 22 (37,9%) Tiga orang: 30 (51,7%) Empat orang: 4 (6,9%) Lima atau lebih: 2 (3,4%) n=200, valid value=58
48 NARKOBA DAN JARUM SUNTIK (4) Alasan penggunaan jarum bersama/lebih dari sekali: Tak sempat membeli: 41 (70,1%) Masih tajam/tak sakit: 40 (69,0%) Sulit penjual: 26 (44,8%) Harganya mahal: 12 (20,7%) jawaban boleh lebih dari 1 n=200, valid value=58
49 TERIMA KASIH
SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2009 pada Kelompok Remaja
VSP09-REMAJA [di Dalam Sekolah] SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2009 pada Kelompok Remaja Kerjasama: Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan RAHASIA BLOK I. KETERANGAN RINGKAS Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menyadarkan para wanita tuna susila tentang bahaya HIV/AIDS itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Hal ini penting karena para wanita tuna susila itu dapat
Lebih terperinciSURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2004/2005
VSP04-REMA JA SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2004/2005 Kerjasama: Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan dengan dukungan Program ASA/FHI USAID RAHASIA Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama
Lebih terperinciKUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON
KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON Disusun oleh: Nama : NIP : LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan satu periode dalam kehidupan manusia yang batasan usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan diduga akan berkepanjangan karena masih terdapat faktor-faktor yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epidemi HIV&AIDS di Indonesia sudah berlangsung selama 15 tahun dan diduga akan berkepanjangan karena masih terdapat faktor-faktor yang memudahkan penularan virus penyakit
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran I. Kepada Yth. Sdra/i Responden PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Bantul. Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Agus Purwanto NIM : 20130320103
Lebih terperinciPanduan Wawancara. Penelitian Awal: Penggunaan Crystal Meth & Risiko Penularan HIV di Indonesia. Gender /jenis kelamin :
Panduan Wawancara Penelitian Awal Penggunaan Crystal Meth & Risiko Penularan HIV di Indonesia Kerja Sama Pusat Penelitian HIV dan AIDS (PPH) Unika Atma Jaya Jakarta Mainline - Belanda Catatan Pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuatu akan berubah juga. Dampaknya dapat dirasakan akibat perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat menyebabkan pergeseran dan perubahan, maka tidak heran jika segala sesuatu akan berubah juga. Dampaknya
Lebih terperinciSURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2004/2005
VSP04-PENA SUN RAHASIA SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2004/2005 [Pengguna Narkoba Suntik] Kerjasama: Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan dengan dukungan Program ASA/FHI - USAID BLOK I. PENGENALAN
Lebih terperinciIDENTITAS RESPONDEN. Jenis kelamin : Laki-laki. Perempuan. Bersama Orangtua. Status Tempat Tinggal: Kost. Bersama Saudara/teman
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG NARKOBA DAN PERILAKU PENCEGAHAN NARKOBA PADA MAHASISWA FAKULTAS KOMUNIKASI JURUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS ESA UNGGUL Saya adalah
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI DESA SEULEUKAT KECAMATAN BAKONGAN TIMUR KABUPATEN ACEH SELATAN
Lebih terperinciSURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2007
VSP07-PENASUN SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2007 [Pengguna Narkoba Suntik] Kerjasama: Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan RAHASIA BLOK I. PENGENALAN TEMPAT 1 Provinsi 2 Kabupaten/Kota *)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Terdapat 30 gigolo yang menjadi responden dalam penelitian ini. Sejumlah 15
BAB IV HASIL PENELITIAN Terdapat 30 gigolo yang menjadi responden dalam penelitian ini. Sejumlah 15 (50,0%) responden memiliki rentang usia 21-30 tahun, 9 (30,0%) dengan rentang usia 31-40 tahun, 4 (13,3%)
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010
Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 I. INFORMASI WAWANCARA 1. Nomor Urut Responden... 2. Nama Responden...
Lebih terperinciJenis Kelamin. Lama jadi anjal. Sebad jadi anjal
1 Umur Valid 13 th 1 14 th 4 7.7 7.7 9.6 15 th 10 19.3 19.3 28.9 16 th 19 36.5 36.5 65.4 17 th 18 34.6 34.6 100.0 Agama Valid Islam 43 82.7 82.7 82.7 Katolik 9 17.3 17.3 100.0 Jenis Kelamin Valid Laki-laki
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Corah Julianti/105102061 adalah mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan narkotika di Indonesia menunjukkan gejala yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan narkotika di Indonesia menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BNN dan Puslitkes UI pada 10 kota besar di Indonesia
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006
LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006 Nama :. ( inisial ) Jenis Kelamin : L / P ( lingkari
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus September 24 dengan jumlah sampel yang ada di Poli TB MDR sebanyak 6 pasien, namun dari
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI
LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lingkari pada jawaban yang paling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga veneral (dari kata venus yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga veneral (dari kata venus yang berarti Dewi cinta dari Romawi kuno) yang didefinisikan sebagai salah satu akibat yang ditimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun tersebut usia produktif penduduk Indonesia paling banyak dengan usia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada tahun 2045 diperkirakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Pada tahun tersebut usia produktif penduduk Indonesia paling banyak dengan usia 30 tahun sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah remaja usia tahun di Indonesia menurut data SUPAS 2005 yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah remaja usia 10-19 tahun di Indonesia menurut data SUPAS 2005 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik saat ini mencapai 62 juta jiwa, yang merupakan 28,5%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah menjadi permasalahan dunia yang tidak mengenal batas Negara, juga menjadi bahaya global yang mengancam
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG TRIAD KRR DI SMAN KECAMATAN KISARAN TAHUN 2013
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG TRIAD KRR DI SMAN KECAMATAN KISARAN TAHUN 2013 I. Karakteristik Responden Nama : Usia : Jenis Kelamin : Kelas : No :.. Petunjuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilihat atau dirasakan sebelumnya (Meliono, 2007). Budiningsih (2005) juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008 A. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Umur Usia Responden
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promiskuitas merupakan aktifitas seksual yang dilakukan dengan banyak atau lebih dari satu pasangan yang telah dikenal ataupun baru dikenal. Dampak perilaku promiskuitas
Lebih terperinciSURVEI GLOBAL KESEHATAN PELAJAR BERBASIS SEKOLAH TAHUN 2015
SURVEI GLOBAL KESEHATAN PELAJAR BERBASIS SEKOLAH TAHUN 2015 Survei ini merupakan survei mengenai kesehatan kamu serta hal-hal yang dapat mempengaruhi kesehatanmu. Pelajar lain seperti kamu di negeri ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pada masa remaja terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan. Terjadinya perubahan ini
Lebih terperinciSURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2004/2005
VSP04-PEGAWAI SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2004/2005 Kerjasama: Badan Pusat Statistik, Departemen Kesehatan, dan KPAD Propinsi Papua dengan dukungan Program ASA/FHI USAID RAHASIA Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WARIA DENGAN TINDAKAN PEMAKAIAN KONDOM DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 No. Responden: I. IDENTITAS
Lebih terperinciKUESIONER. Data Pribadi. 2. Pekerjaan :... 3.Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah. b. SD/sederajat. c. SLTP/sederajat. d.
KUESIONER Data Pribadi 1.Usia :... tahun 2. Pekerjaan :... 3.Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah b. SD/sederajat c. SLTP/sederajat d. SLTA/sederajat e. Akademik/Perguruan Tinggi 4.Apakah Saudara
Lebih terperinciB. Kegiatan Ceramah tentang Narkoba Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Media & Alat
Lampiran 1 Judul : PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NARKOBA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DI SMU NEGRI5 PEMATANG SIANTAR TAHUN 2013 Topik : Pendidikan Kesehatan Tentang Narkoba Waktu : 90
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN I DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Tay Chiu Mei Tempat/Tanggal lahir : Malaysia/ 22 September 1988 Alamat :Jln.Dr Mansyur No10,20155 Medan Riwayat Pendidikan : 1. TK :Sekolah tardika Yong Eng (Malaysia)
Lebih terperinciPeneliti, Win Hally Sulubere. Universitas Sumatera Utara
Daftar Kuesioner Standar Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Lanjut Usia Oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Panti Asuhan Budi Luhur Nanggroe Aceh Darussalam Petunjuk Pengisian a. Bacalah pertanyaan
Lebih terperinciGAMBARAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (HASIL SURVEI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA INDONESIA TAHUN 2007 DAN SURVER RPJM TAHUN
GAMBARAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (HASIL SURVEI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA INDONESIA TAHUN 2007 DAN SURVER RPJM TAHUN 2007) 1. Pendahuluan Isu strategis dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Virus ini menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dan Zat Adiktif (Abdul & Mahdi, 2006). Permasalahan penyalahgunaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Dan Zat Adiktif (Abdul & Mahdi, 2006). Permasalahan penyalahgunaan NAPZA mempunyai dimensi yang luas dan
Lebih terperinciSURVEILANS TERPADU HIV-PERILAKU 2006
STHP06-PRIA RAHASIA SURVEILANS TERPADU HIV-PERILAKU 2006 Badan Pusat Statistik bekerjasama dengan Departemen Kesehatan dengan dukungan ASA-FHI dan Bank Dunia PENDATAAN UNTUK PRIA BLOK I. KETERANGAN TEMPAT
Lebih terperinciSURVEI SUVEILANS PERILAKU (SSP) 2007
VSP07-PRIA SURVEI SUVEILANS PERILAKU (SSP) 2007 Kerjasama: Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan RAHASIA BLOK I. PENGENALAN TEMPAT 1 Provinsi 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan 4 Desa/Kelurahan *)
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2012
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah HIV merupakan famili retrovirus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia terutama limfosit (sel darah putih) dan penyakit AIDS adalah penyakit yang merupakan
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. Pasfoto 3x4
Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Pasfoto 3x4 ama Tempat / Tanggal Lahir Agama Alamat Riwayat Pendidikan Riwayat Organisasi : : : : : : Cindy Wijaya Lubuk Pakam / 10 Desember 1988 Buddha Jl. Gandhi o. 192A
Lebih terperinciSURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2004/2005
VSP04-PRIA RAHASIA SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2004/2005 Kerjasama: Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan dengan dukungan Program ASA/FHI - USAID BLOK I. PENGENALAN TEMPAT 1 Propinsi 2 Kabupaten/Kota
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN SURVEI PERILAKU BERISIKO DAN PERILAKU PENCEGAHAN TERINFEKSI HIV DI LAPAS KEROBOKAN, DENPASAR, BALI 1. Nama responden 2. Blok 2. Nomor urut wawancara 4. Tanggal wawancara (TGL/BLN/TAHUN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin,
Lebih terperinciSurvei Nasional Penyalah-Gunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Rumah Tangga di Indonesia Latar Belakang Tujuan Lokasi survei
Title of the project Survei Nasional Penyalah-Gunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Rumah Tangga di Indonesia Conducted by Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia Supported/funded by
Lebih terperinciKUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN
KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA Tanggal Wawancara.../.../... No. Urut Responden...
Lebih terperinciPERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN PERBANDINGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI MAN MEULABOH-1 DAN SMAN
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. remaja tertinggi berada pada kawasan Asia Pasifik dengan 432 juta (12-17 tahun)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa pancaroba yang pesat, baik secara fisik, psikis, dan sosial. Modernisasi dan globalisasi zaman, menyebabkan remaja rentan terhadap pengaruh
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Judul Penelitian : Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan
Lebih terperinciPelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan DAFTAR KUESIONER (ANGKET)
Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan DAFTAR KUESIONER (ANGKET) Petunjuk pengisian: 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh pilihan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan sesungguhnya
Lebih terperinciPENELITIAN TENTANG PENGETAHUAN HIV&AIDS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN BERISIKO HIV&AIDS
Lampiran 1 PENELITIAN TENTANG PENGETAHUAN HIV&AIDS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN BERISIKO HIV&AIDS Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang hubungan pengetahuan HIV&AIDS dengan perilaku
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di seluruh dunia, dan berhubungan dengan peningkatan mortalitas dan morbidilitas. WHO telah
Lebih terperinciNARKOBA. Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif
NARKOBA Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif Narkotika Obat atau zat dari bahan alami, sintetis atau semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit menular akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang sistem kekebalan tubuh serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tri Lestari Octavianti,2013 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS DI SMA NEGERI 1 KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan hasil penelitian Universitas Indonesia dan Australian National University pada 2010, Sebanyak 20,9 persen remaja putri di Indonesia telah hamil
Lebih terperinciSURVEI TERPADU BIOLOGIS DAN PERILAKU
SURVEI TERPADU BIOLOGIS DAN PERILAKU 1 Tujuan Menentukan kecenderungan prevalensi HIV, Sifilis, Gonore, dan Klamidia di antara Populasi Paling Berisiko di beberapa kota di Indonesia. Menentukan kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sejarah, United National HIV/AIDS (UNAIDS) & Word Health. diperkirakan sebanyak 1.6 juta orang diseluruh dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV/AIDS sebagai salah satu epidemik yang paling menghancurkan pada sejarah, United National HIV/AIDS (UNAIDS) & Word Health Organization (WHO) 2012 menyebutkan bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS. tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV (Kemenkes RI, 2014).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah sejenis virus yang menyerang/menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (BNN, 2007). Narkoba atau napza adalah obat, bahan, atau zat, dan bukan tergolong
Lebih terperinciSURVEILANS TERPADU HIV-PERILAKU 2006
STHP06-WANITA RAHASIA SURVEILANS TERPADU HIV-PERILAKU 2006 Badan Pusat Statistik bekerjasama dengan Departemen Kesehatan dengan dukungan ASA-FHI dan Bank Dunia PENDATAAN UNTUK WANITA BLOK I. KETERANGAN
Lebih terperinciPERNYATAAN. Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam. penelitian ini dengan judul Hubungan Pelayanan Klinik IMS dengan Upaya
100 PERNYATAAN Kode Responden : Umur responden : Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan judul Hubungan Pelayanan Klinik IMS dengan Upaya Pencegahan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang memiliki remaja yang kuat serta memiliki kecerdasan spiritual,intelektual serta emosional yang kuat
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.
LAMPIRAN 1 KUESIONER LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER Saya bertandatangan di bawah ini: Nama : Umur : Setelah membaca penjelasan di atas, maka dengan ini menyatakan saya bersedia ikut berpatisipasi
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-I
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO KECACINGAN PADA PETANI DI DESA KATEPUL KECAMATAN KABANJAHE TAHUN 2014
LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO KECACINGAN PADA PETANI DI DESA KATEPUL KECAMATAN KABANJAHE TAHUN 2014 I. IDENTITAS RESPONDEN 1. No. Responden : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah
Lebih terperinciNAPZA. Priya - PKBI. Narkotika Psikotropika dan zat adiktif lainnya atau di singkat dengan NAPZA.
NAPZA Priya PKBI Narkotika Psikotropika dan zat adiktif lainnya atau di singkat dengan NAPZA. Berdasarkan proses pembuatannya di bagi ke dalam 3 Golongan : 1. Alami yaitu jenis ata zat yang diambil langsung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palbapang Bantul dengan jumlah penduduk sebesar 10.238 dengan total penduduk perempuan
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Siswa SMA Negeri 1 Bandung terhadap Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS Tahun 2016 Relationship Between Knowledge
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan. meningkatkan kesehatannya (Notoatdmodjo, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) masyarakat untuk
Lebih terperinciLampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent)
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent) ANALISIS PERSEPSI PENYAKIT DAN NILAI SYARIAT ISLAMI TERHADAP MINAT MEMANFAATKAN PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KOTA
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK ID 127 KELURAHAN RANOMUT MANADO
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK ID 127 KELURAHAN RANOMUT MANADO Stella M. Soselisa Henry M. F. Palandeng Lilian Andries Bagian Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN RESPONDEN Kepada Yth, Tangerang,... 2013 Calon responden penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu ilmu Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pelaku transeksual atau disebut waria (Wanita-Pria) belum
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia pelaku transeksual atau disebut waria (Wanita-Pria) belum mendapat pengakuan dari masyarakat. Karena dalam hukum negara Indonesia hanya mengakui
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN KEKAMBUHAN KEMBALI PASIEN PENYALAHGUNA NAPZA DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 A. Identitas Responden 1. Nama : 2.
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
42 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA DENGAN TINDAKAN TERHADAP HIV/AIDS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Semua data yang terdapat pada kuesioner
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi Dan Sampel
46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian adalah semua Wanita Tuna Susila yang menjadi kelayan dan sedang direhabilitasi di panti rehabilitasi sosial wanita Jawa Barat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah suatu penyakit yang fatal. Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus atau
Lebih terperinciLEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
LAMPIRAN 1 LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth: Saudara/Saudari... Bersama ini saya, Mahardika Aisyiyah Nasution (25 Tahun) sedang menjalani Program Pendidikan Pasca Sarjana di
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Pengetahuan, Sikap dan Informasi yang diterima remaja terhadap perilaku seks bebas di SMU Budi Satrya Bandar Selamat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinci11. Apakah fasilitas mandi yang disediakan oleh Panti memadai? a. Memadai b. Tidak memadai
A. Karakteristik Responden 1. Nama : No. Responden : 2. Umur : Tahun 3. Jenis Kelamin : a. Laki- laki b. Perempuan 4. Agama : 5. Etnis/Suku Bangsa : 6. Status Anak Asuh : tim Piatu b. Yatim c. Piatu d.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak negatif yang membawa kesengsaraan bagi manusia. Dampak negatif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang pesat dalam bidang tekhnologi, komunikasi dan sistem informasi di dunia ini sesungguhnya membawa dua dampak yang sangat besar yaitu dampak
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
90 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon responden penelitian Di Ruang Mawar RSUD Dr. Hardjono Ponorogo Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program Diploma III Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kesulitan lainnya dan sampai kepada kematian tahun). Data ini menyatakan bahwa penduduk dunia menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penyalahgunaan narkoba terus menjadi permasalahan global. Permasalahan ini semakin lama semakin mewabah, bahkan menyentuh hampir semua bangsa di dunia ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masih terdapat banyak penyakit di dunia yang belum dapat diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan kesehatan yang sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dahulu kala lebih menitik beratkan kepada upaya kuratif, sekarang sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep dan strategi pembangunan kesehatan telah mengalami pergeseran, yang dahulu kala lebih menitik beratkan kepada upaya kuratif, sekarang sudah berorientasi kepada
Lebih terperinciRINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT
RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 merupakan survey yang berskala Nasional, sehingga untuk menganalisa tingkat propinsi perlu dilakukan suatu
Lebih terperinciHubungan Faktor Lingkungan dengan Penggunaan Trihexyphenidyl pada Remaja di BNN Kota Surabaya
Hubungan Faktor Lingkungan dengan Penggunaan Trihexyphenidyl pada Remaja di BNN Kota Surabaya Indri Riza Priescisila, Mahmudah Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM Universitas Airlangga Jl. Mulyorejo
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu ancaman yang cepat atau lambat dapat menghancurkan generasi muda. Negara Indonesia merupakan negara yang tidak lepas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang indah, tetapi tidak setiap remaja dapat menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang beberapa permasalahan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH PIL KB DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2014
KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH PIL KB DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2014 A. Identitas Responden 1. Nama :... 2. Umur :... Tahun
Lebih terperinciLampiran 1. JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket
Lampiran 1 JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket 1. 05.00-06.00 2. 06.00-07.00 3. 07.00-08.00 4. 08.00-09.00 5. 09.00-10.00 6. 10.00-11.00 7.
Lebih terperinciPendidikan seksualitas remaja. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Pendidikan seksualitas remaja Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Alasan pentingnya pendidikan seksualitas remaja Manfaat pendidikan seksualitas remaja Pendidikan seksualitas
Lebih terperinciRatna Indah Sari Dewi 1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Syedza Saintika Padang 1 ABSTRAK
E A T Volume7, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7 (1) Jurnal Kesehatan Medika Saintika http://jurnal.syedzasaintika.ac.id KARAKTERISTIK INDIVIDU PENGGUNA DAN POLA PENYALAHGUNAAN
Lebih terperinci