BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jumlah Populasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jumlah Populasi"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI, POPULASI, DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Se-Kota Bandung, dengan jumlah sekolah yang dituju yaitu dua belas sekolah. 2. Populasi Penelitian Akdon (2008: 96) mengemukakan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syaratsyarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sesuai dengan permasalahan penelitian, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai sekolah menengah kejuruan di Kota Bandung, yang terdiri dari pegawai tata usaha dan unit kerja yang ada dalam struktur organisasi sekolah. Adapun populasi seluruhnya berjumlah 541 orang, sebagai berikut: NO. Nama Sekolah Tabel 3.1 Jumlah Populasi Jumlah Unit Kerja Jml Pegawai pada Unit Kerja 1. SMKN 1 Bandung SMKN 2 Bandung SMKN 4 Bandung SMKN 5 Bandung SMKN 6 Bandung SMKN 7 Bandung SMKN 8 Bandung SMKN 9 Bandung SMKN 10 Bandung SMKN 11 Bandung SMKN 12 Bandung SMKN 15 Bandung JUMLAH 541

2 47 3. Sampel Penelitian Menurut Akdon (2008: 98) Sampel adalah bagian dari polpulasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Dengan kata lain, sampel merupakan contoh yang diambil dari sebagian populasi penelitian, yang dapat mewakili populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Nasution (Akdon, 2008: 99) menyatakan bahwa mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian, cukup mengambil sampel yang mewakilinya. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan rumus dari Taro Yamane (Akdon, 2008: 107), yaitu: n = N N. d dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d 2 = presisi yang ditetapkan (0,1) maka, n = N N. d n = (0,1) n = (0,01) + 1 n = 41

3 48 5, n = _541_ 6,41 n = 84, n = 84 (dibulatkan) Berdasarkan penghitungan diatas, maka jumlah sampel yang ditetapkan pada penelitian ini berjumlah 84 responden. Adapun untuk menentukan sampel dari masing-masing sekolah, digunakan rumus proporsional random sampling yang dikemukakan oleh Sugiyono dalam Akdon (2008: 108), yaitu: n i = Ni. n N dimana: n i = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya

4 49 Secara lebih rinci, diuraikan sebagai berikut: Tabel 3.2 Perhitungan Besaran Sampel Berdasarka teknik proporsional random sampling Ni n i = Ni. n N SMKN 1 BANDUNG 40 40/ 541 x 84 = 6,21 6 NAMA SEKOLAH SAMPEL SMKN 2 BANDUNG 49 49/541 x 84 = 7,60 8 SMKN 4 BANDUNG 65 65/ 541 x 84 = 10,09 10 SMKN 5 BANDUNG 31 31/ 541 x 84 = 4,81 5 SMKN 6 BANDUNG 64 64/ 541 x 84 = 9,93 10 SMKN 7 BANDUNG 45 45/ 541 x 84 = 6,98 7 SMKN 8 BANDUNG / 541 x 84 = 7,29 7 SMKN 9 BANDUNG 52 52/ 541 x 84 = 8,17 8 SMKN 10 BANDUNG 35 35/ 541 x 84 = 5,43 5 SMKN 11 BANDUNG 39 39/ 541 x 84 = 6,05 6 SMKN 12 BANDUNG 45 45/ 541 x 84 = 6,73 7 SMKN 15 BANDUNG 29 29/ 541 x 84 = 4,502 5 Jumlah B. DESAIN PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis dan efektif. Menurut Nasution (2009:23) menjelaskan bahwa Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses

5 50 penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat. Desain penelitian ini memberikan deskripsi atau gambaran agar memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian sehingga jelas apa yang menjadi fokus penelitiannya. Desain penelitian ini memaparkan populasi, metodologi yang digunakan, jumlah sampel, prosedur pengumpulan data, cara menganalisis data, kesimpulan dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komitmen pegawai terhadap efektifitas penerapan SMM ISO 9001:2008 di SMK Negeri Se-kota Bandung. Fokus penelitian mengenai komitmen karyawan meliputi : 1) Komponen afektif yang berkaitan dengan emosional, identifikasi, dan keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi 2) Komponen continuance berkaitan dengan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika meninggalkan organisasi. 3) Komponen normatif yang berkaitan dengan perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus diberikan kepada organisasi pada: Sedangakan efektifitas penerapan SMM ISO 9001:2008 berfokus 1) Kepemimpinan 2) Keterlibatan Personel 3) Pendekatan Proses 4) Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen 5) Peningkatan Terus-Menerus 6) Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan 7) Fokus Pelanggan 8) Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan Penelitian ini dilaksanakan di Seluruh SMK Negeri Sekota Bandung yang sudah menerapkan SMM ISO 9001:2008,dengan jumlah sekolah yang

6 51 menjadi objek penelitian sebanyak 12 sekolah. Jumlah guru SMK Negeri Sekota Bandung seluruhnya sebanyak 541orang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling jenuh karena jumlah populasi relatif kecil. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011: 118). Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai permasalahan pada saat penelitian dilakukan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen angket tertutup. Analisis data dilakukan setelah seluruh data terkumpul. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penelitian ini menggunakan desain survey. Nasution (2009:250) mengemukakan bahwa: Desain survey bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu. Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan angket atau disebut juga kuesioner. Setelah data diperoleh, maka peneliti dapat menguji kebenaran hipotesis. C. METODE PENELITIAN Sugiyono (2011:3) mengemukakan bahwa: Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengadakan penelitian. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 1. Metode Deskriptif Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada masa sekarang. Hal ini, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2001:64) mengenai penelitian deskriptif ini yaitu :

7 52 Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian, yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, bahwa penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalahmasalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Dengan demikian yang disebut dengan metode deskriptif adalah suatu cara dalam penelitian yang berusaha menggambarkan dan berusaha memecahkan permasalahan mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi sekarang ini. Dengan demikian, dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mengkaji permasalahan aktual yang terjadi pada masa sekarang, yaitu Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Disiplin Kerja Pegawai di bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 2. Pendekatan Kuantitatif Sugiyono (2011:14) menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif, sebagai berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /statisik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Definisi pendekatan kuantitatif lebih difokuskan pada sistem pengumpulan dan pengolahan yang menggunakan angka-angka. Pada pendekatan ini mengutamakan nilai-nilai matematis, terencana dan keakuratan dalam memecahkan permasalahan serta membuktikan hipotesis penelitian. Dengan pertimbangan tersebut dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk lebih terencana, cermat dan pengumpulan data yang sistematis terkontrol sehingga hasil dari pembuktian hipotesis dapat jelas dengan hitungan statistik.

8 53 D. DEFINISI OPERASIONAL 1. Pengaruh Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Dari sumber yang sama dikemukakan pula oleh Surakhmad bahwa Pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan, yang dimaksud dengan pengaruh adalah daya atau kekuatan yang dimiliki suatu benda atau orang yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Dalam penelitian ini, yang dimaksud kontribusi yaitu komitmen pegawai terhadap efektifitas sistem mnajemen mutu ISO 9001: 2008 pada SMK negeri di Kota Bandung. 2. Komitmen Pegawai Menurut Mahis dan Jackson (2000) dalam Sopiah (2008 : 155) memberikan definisi, Organizational Commitment is the degree to which employees believe in and accept organizational goals and desire to remain with the organization. (Komitmen organisasional adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi). Adapun yang dimaksud komitmen pegawai dalam penelitian ini adalah sebuah kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dimana seseorang pegawai dapat bertahan dengan kesetiaannya demi kepentingan sekolah sehingga terbentuk sebuah loyalitas sehingga membuat seseorang dapat bertahan untuk memelihara keanggotaannya disekolah. 3. Efektifitas

9 54 Robbins dalam Tika P. (2008:129) memberikan definisi efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi dalam jangka pendek dan jangka penjang. Maksudnya adalah efektivitas merupakan suatu standar pengkuran untuk menggambarkan tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam penelitian yang dimaksud efektifitas adalah pencapaian secara tepat dari program SMM ISO 9001:2008 sesuai dengan prinsipprinsip yang ada,dan sekolah menjalankan dengan baik. 4. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 ISO 9001:2008 adalah standar international yang digunakan untuk menetapkan kebijakan dan sasaran mutu (quality objective) serta pencapaiannya yang bisa diterapkan dalam setiap jenis organisasi/perusahaan berdasarkan persyaratan delapan klausul ISO 9001:2008: 1) Ruang lingkup 2) Rujukan normatif 3) Istilah dan definisi 4) Sistem manajemen mutu 5) Tanggung jawab manajemen 6) Manajemen sumber daya 7) Realisasi produk 8) Pengukuran, Analisis dan Peningkatan. Dalam penelitian yang dimaksud SMM ISO 9001:2008 adalah sistem manajemen yang diterapkan sekolah dengan berorientasi mutu dan sesuai dengan standar internasional. E. INSTRUMEN PENELITIAN Menurut Sugiyono (2011:148) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

10 55 Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2011:134) bahwa: Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa angket. Sugiyono (2011: 199) menyatakan bahwa kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Secara lebih rinci, angket dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Seperti yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 132) bahwa angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakterisik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist ( ). 1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel X (Komitmen Pegawai) dan variabel Y (Efektifitas Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008). Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah pegawai tata usaha dan unit kerja yang ada dalam struktur organisasi sekolah untuk memberikan gambaran terkait variabelvariabel yang diteliti. 2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua format instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu format instrumen variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran kedua variabel dilakukan dengan mengunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 134).

11 56 Dalam pengukuran dengan menggunakan Skala Likert, masing-masing variabel penelitian dijabarkan menjadi indikator yang akan dijadikan titik tolak dalam merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah empat gradasi atau skala yang masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Adapun analisis jawaban yang digunakan dalam Skala Likert, tertera dalam tabel berikut: Tabel 3.3 Tabel Skala Likert Analisis Jawaban Skor Selalu (SL) 4 Sering (SR) 3 Kadang-kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kisi-kisi instrumen penelitian sangat dibutuhkan untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian, karena akan terlihat dimensi dan indikator dari masing-masing variabel yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat dua format kisi-kisi instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi instrumen variabel Y, yang terdapat dalam tabel dbawah ini: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X = Komitmen Pegawai

12 57 Variabel Dimensi Indikator No. Item Variabel X 1. Komitmen efektif 1. Hasrat untuk tetap 1. Komitmen Pegawai (Affectif Commitment) menjadi anggota organisasi 2. Adanya emosi untuk 2. bekerja keras 3. Ingin bekerja pada 3. organisasi 4. Tetap bekerja karena 4. adanya persahabatan 5. Tetap bekerja karena 5. senang 6. Tetap bekerja karena 6. bisa santai 7. Tetap bekerja karena 7,8. bisa terlibat dalam organisasi 8. Tetap bekerja karena 9 suasana organisasi 9. Tetap bekerja karena ada rasa puas ketika bisa menyelesaikan pekerjaan Tetap bekerja karena 11 ada penghargaan dari organisasi 11. Tetap bekerja karena 12 rasa memiliki organisasi 12. Tetap bekerja karena 13 merupakan bagian 2. Komitmen berkelanjutan (continuance comimitment) dari organisasi 1. Adanya hasrat untuk bertahan hidup 2. Tetap bekerja karena gaji 3. Tetap bekerja karena bonus 4. Tetap bekerja karena adanya promosi jabatan 5. Tetap bekerja karena ada kesejahteraan keluarga 6. Tetap bekerja karena biaya hidup semakin tinggi 14,

13 58 3. Komitmen normatif (Normative comimitment) 7. Tetap bekerja karena ada kesempatan untuk berkembang 8. Tetap bekerja karena memang sudah tidak ada alternatif 9. Tetap bekerja karena alasan ekonomi 10. Tetap bekerja karena memang tidak mempunyai keterampilan lain 1. Tetap bertahan karena merasa Tanggung jawab pada pimpinan 2. Tetap bertahan karena merasa punya tanggung jawab pada organisasi Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y = Efektifitas Sistem Manajemen ISO 9001: 2008 Variabel Y Efektifitas Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Fokus Pelanggan 1. Sekolah memahami karateristik siswa 2. Sekolah memahami kebutuhan siswa. 3. Sekolah memahami keinginan siswa. 4. Mengukur kepuasan pelanggan. 2. Kepemimpinan 5. Pimpinan harus mampu menetapkan tujuan organisasi. 6. Pimpinan harus memelihara lingkungan internal organisasi dengan baik. 7. Pimpinan harus melibatkan anggota organisasi secara penuh dalam mencapai tujuantujuan organisasi

14 59 8. Pimpinan harus mampu melakukan komunikasi yang baik dengan seluruh karyawan. 3. Keterlibatan Personel 9. Semua karyawan dilibatkan penuh dalam kegiatan organisasi. 10. Keterlibatan anggota organisasi membuat mereka menjadi termotivasi dalam bekerja. 11. Keterlibatan anggota organisasi membuat mereka lebih giat dalam melakukan inovasi agar tujuantujuan organisasi tercapai. 12. Keterlibatan anggota organisasi membuat mereka menjadi bertanggung jawab terhadap kinerja mereka. 4. Pendekatan Proses 13. Metapkan tujuan yang diperlukan untuk menyerahkan hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan 14. Menjalankan semua proses yang telah direncanakan. 15. Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan tujuan dan persyaratan bagi hasil belajar dan melaporkan hasilnya. 16. Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan ,

15 60 5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen 6. Peningkatan Terus- Menerus 7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan 8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan 17. Menyusun suatu sistem untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang paling efektif dan efisien. 18. Memahami saling ketergantungan antara proses-proses sistem. 19. Memahami kemampuan organisasi dan membentuk kendala sumber daya sebelum tindakan. 20. Terus menerus memperbaiki sistem melalui pengukuran dan evaluasi. 21. Membuat perbaikan berkesinambungan dari produk, proses dan sistem objektif bagi setiap individu dalam organisasi. 22. Mengenali ketidak sesuaian dan memperbainya. 23. Memastikan bahwa data dan informasi yang cukup akurat dan dapat diandalkan. 24. Membuat data dapat diakses oleh mereka yang membutuhkannya. 25. Menetapkan pengembangan bersama dan kegiatan perbaikan. 26. Berbagi informasi dan rencana masa depan

16 61 F. PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN Angket sebagai instrumen dalam penelitian ini, tidak langsung digunakan untuk mengumpulkan data. Namun, diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat akurasinya pada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan objek penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari kegagalan total pada pengumpulan data, karena instrumen yang disiapkan namun belum diuji coba seringkali terdapat beberapa kelemahan, baik dari segi bahasa maupun indikator masing-masing variabel. Selain itu, yang terpenting dalam uji coba angket ini adalah mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian. 1. Pengujian Validitas Arikunto (Akdon, 2008: 143) menjelaskan yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Sementara itu, Sugiyono (2011: 173) menegaskan bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunaka untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah validitas konstruk dan validitas isi. Uji validitas konstruk dilakukan dengan berkonsultasi dengan para ahli, dalam hal ini dosen pembimbing. Sedangkan uji validitas isi, dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan teori atau konsep yang relevan dengan variabel yang diteliti serta melakukan konsultasi dengan para ahli (dosen pembimbing). Pada dasarnya, uji validitas konstruk dan isi dilakukan menggunakan kisikisi instrumen yang didalamnya terdapat teori atau konsep serta item-item pernyataan sebagai penjabaran dari indikator variabel yang diteliti. Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini adalah Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144) sebagai berikut: ( ) ( )( ) { ( ) +* ( ) }

17 62 Keterangan: = koefisien korelasi = jumlah responden = jumlah perkalian X dan Y = jumlah skor item = jumlah skor total (seluruh item) = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan. Hasil koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: t = Nilai r = Koefisien korelasi hasil n = Jumlah responden Hasil dari nilai dikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t) untuk = 0,05 dan dk = 11 2 = 9, dengan uji satu pihak, maka diperoleh = 1,833. Kaidah keputusan: Jika > berarti valid dan < berarti tidak valid Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas (rincian terlampir) dan juga dengan menggunakan bantuan program Microsoft Exel 2007 untuk variabel X terdapat 25 item dan variabel Y 35 item. Uji Validitas Variabel X (Komitmen Pegawai) Tabel 3.6

18 63 No. Item Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X Koefisien Harga Harga Keterangan Korelasi t hitung t tabel Keputusan 1. 0,931 7,649 1,833 Valid Diambil 2. 0,752 3,427 1,833 Valid Diambil 3. 0,931 7,649 1,833 Valid Diambil 4. 0,802 4,023 1,833 Valid Diambil 5. 0,925 7,238 1,833 Valid Diambil 6. 0,931 7,649 1,833 Valid Diambil 7. 0,633 2,452 1,833 Valid Diambil 8. 0,763 3,545 1,833 Valid Diambil 9. 0,909 6,548 1,833 Valid Diambil 10. 0,909 6,548 1,833 Valid Diambil 11. 0,912 6,685 1,833 Valid Diambil 12. 0,752 3,427 1,833 Valid Diambil 13. 0,898 6,122 1,833 Valid Diambil 14. 0,904 6,358 1,833 Valid Diambil 15. 0,722 3,130 1,833 Valid Diambil 16. 0,931 7,649 1,833 Valid Diambil 17. 0,739 3,291 1,833 Valid Diambil 18. 0,633 2,452 1,833 Valid Diambil 19. 0,633 2,655 1,833 Valid Diambil 20. 0,931 7,649 1,833 Valid Diambil 21. 0,538 1,916 1,833 Valid Diambil 22. 0,521 1,833 1,833 Valid Diambil 23. 0,616 2,348 1,833 Valid Diambil 24. 0,662 2,655 1,833 Valid Diambil 25. 0,732 3,219 1,833 Valid Diambil Setelah dilakukan uji validitas angket variabel y, dapat disimpulkan No. Item bahwa dari 22 item yang diujikan, semua item yang dinyatakan memiliki validitas konstruksi yang baik. Uji Validitas Variabel Y (Efektifitas Sistem Manajemen ISO 9001: 2008) Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y Koefisien Harga Harga Keterangan Korelasi t hitung t tabel Keputusan 1. 0,852 4,901 1,833 Valid Diambil 2. 0,842 4,682 1,833 Valid Diambil 3. 0,683 2,809 1,833 Valid Diambil 4. 0,809 4,141 1,833 Valid Diambil

19 ,828 4,441 1,833 Valid Diambil 6. 0,595 2,221 1,833 Valid Diambil 7. 0,873 5,386 1,833 Valid Diambil 8. 0,839 4,636 1,833 Valid Diambil 9. 0,842 4,682 1,833 Valid Diambil 10. 0,838 4,623 1,833 Valid Diambil 11. 0,915 6,832 1,833 Valid Diambil 12. 0,754 3,448 1,833 Valid Diambil 13. 0,868 5,245 1,833 Valid Diambil 14. 0,935 7,938 1,833 Valid Diambil 15. 0,659 2,633 1,833 Valid Diambil 16. 0,648 2,555 1,833 Valid Diambil 17. 0,825 4,391 1,833 Valid Diambil 18. 0,849 4,837 1,833 Valid Diambil 19. 0,849 4,837 1,833 Valid Diambil 20. 0,849 4,837 1,833 Valid Diambil 21. 0,776 3,701 1,833 Valid Diambil 22. 0,849 4,837 1,833 Valid Diambil 23. 0,529 1,874 1,833 Valid Diambil 24. 0,839 4,636 1,833 Valid Diambil 25. 0,528 1,869 1,833 Valid Diambil 26 0,849 4,837 1,833 Valid Diambil 27 0,619 2,368 1,833 Valid Diambil Setelah dilakukan uji validitas angket variabel y, dapat disimpulkan bahwa dari 27 item yang diujikan, semua item yang dinyatakan memiliki validitas konstruksi yang baik. 2. Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas instrumen merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali. Arikunto (2006:178) memaparkan bahwa Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 161) sebagai berikut: [ ] [ ]

20 65 Keterangan: = Nilai Reliabilitas = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total = Jumlah item. Kemudian di uji dengan kriteria: jika > dari dengan dk= (n-1) pada tingkat kepercayaan 95% maka variabel tersebut reliabel. Reabilitas variabel X (Iklim Organisasi). Dari hasil perhitungan (terlampir) nilai reabilitas variabel X diperoleh harga = 1,009 dan = 0,666. Dengan taraf signifikansi 5%. Artinya >. Berdasarkan hal tersebut maka data dari variabel iklim organisasi adalah reliabel. Reabilitas variabel Y (Kinerja Pegawai). Dari hasil perhitungan (terlampir) nilai reabilitas variabel X diperoleh harga = 0,98 dan = 0,666. Dengan taraf signifikansi 5%. Artinya >. Berdasarkan hal tersebut maka data dari variabel iklim organisasi adalah reliabel. Hasil uji coba reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Reliabilitas Variabel X (Iklim Organisasi) dan Variabel Y (Kinerja Pegawai) Distribusi Data Variabel Keterangan Hitung Tabel X 0,87 0,666 Reliabel Y 0,97 0,666 Reliabel Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010

21 66 G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan sebuah prosedur untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan dengan menggunakan teknikteknik tertentu, sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benarbenar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi dan keterangan-keterangan mengenai objek penelitian. Sugiyono (2011:137) mengungkapkan bahwa Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kuesioner (angket) dan studi dokumentasi. 1. Angket (Kuesioner) Angket (kuesioner) merupakan daftar tertulis yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden sehingga diperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sugiyono (2011:142) mendefinisikan angket sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala (1-5). 2. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231).Hadari (1993: 133) mengemukakan bahwa dalam penelitian kuantitatif, teknik dokumentasi berfungsi untuk menghimpun secara kolektif bahan-bahan yang digunakan didalam kerangka/landasan teori, penyusunan kerangka konsep, dan perumusan hipotesa secara tajam.

22 67 Studi dokumentasi dibutuhkan untuk menunjang kelengkapan data-data serta membantu dalam mempertajam kesimpulan yang akan diambil, dengan memperoleh data langsung dari tempat penelitian, buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan atau kebijakan, laporan kegiatan, serta sumber data lainnya yang relevan dengan penelitian. H. ANALISIS DATA Data yang terkumpul tidak akan memberikan banyak makna jika data tersebut disajikan dalam bentuk data mentah, tidak dianalisis. Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan dilakukan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian Nazir( 2003: 346). Dengan melakukan analisis data, dapat diperoleh kesimpulan atas generalisasi masalah yang diteliti, baik berupa implikasi-implikasi maupun rekomendasi untuk kebijakan selanjutnya. Adapun tahapan analisis data, sebagai berikut: 1. Seleksi Angket Seleksi angket dilakukan setelah data terkumpul. Seleksi angket merupakan kegiatan awal dalam analisis data, yakni memeriksa kelengkapan angket yang telah terkumpul setelah disebarkan. Kegiatan ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul siap untuk diolah lebih lanjut. Adapun langkah-langkah dalam tahap seleksi angket, yaitu: Memeriksa jumlah angket yang terkumpul sesuai dengan responden penelitian. Memeriksa apakah semua pernyataan dijawab sesuai petunjuk yang diberikan. Memeriksa apakah data yang telah terkumpul tersebut layak untuk diolah. Data dinyatakan layak diolah jika data tersebut telah memenuhi kelengkapan seperti yang dipaparkan pada poin-poin diatas.

23 68 2. Klasifikasi Data Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti (Akdon, 2008: 180). Pada tahap ini, data diklasifikasikan berdasarkan varabel penelitian, yaitu variabel X dan variabel Y. Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pengklasifikasiaan ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan skor-skor responden terhadap dua variabel yang diteliti. Kriteria yang digunakan dalam pemberian skor ini yaitu menggunakan Skala Likert. Jumlah skor yang diperoleh dari responden merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan data selanjutnya. 3. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Akdon, 2008: 180). Adapun tahapan-tahapan dalam pengolahan data dalam penelitian ini, yaitu: a. Uji Kecenderungan Umum Skor Responden masing-masing Variabel dengan rumus Weighted Means Score (WMS) Teknik WMS digunakan untuk menghitung kecenderuangan rata-rata variabel penelitian dan untuk menentukan gambaran atau kecenderungan umum responden pada variabel penelitian. Perhitungan ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolok ukur yang telah ditentukan. Adapun rumus WMS, sebagai berikut: Keterangan: X X N

24 69 = rata-rata skor responden X = jumlah skor dari jawaban responden N = jumlah responden Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0 for Windows untuk mengetahui gambaran deskriptif hasil pengolahan data masing-masing variabel serta menggunakan bantuan aplikasi Ms. Excel. Adapun langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS, sebagai berikut: 1) Memberikan bobot nilai pada setiap alternatif jawaban dengan menggunakan Skala Likert yang nilainya 1 sampai 4. 2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih. 3) Menjumlahkan jawaban dari setiap responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri. 4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom. 5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan kriteria konsultasi hasil perhitungan WMS, sebagai berikut: Tabel 3.8 Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Nilai Keterangan Penafsiran 3,00 4,00 Sangat Baik Selalu (SL) 2,00 3,00 Baik Sering (SR) 1,00 2,00 Cukup Kadan-kadang (KD) 0,00 1,00 Rendah Tidak Pernah (TP) 6) Mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap variabel atau dengan kata lain mengetahuai arah kecenderungan masing-masing variabel.

25 70 b. Uji Normalitas Distribusi Data Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk mengetahui tingkat normalitas distribusi data. Selaai itu,uji normalitas distribusi data ini berguna untuk menetukan secara lebih lanjut teknik analisis apa yang akan digunkan. Bila distribusi data membentuk distribusi normal maka teknik analisis statistik parametrik yang akan digunakan. Sebaiknya, jika distribusi data membentuk distribusi yang tidak normal, maka teknik analisis statistik non paramatrik yang akan digunakan. Rumus yang digunakan adalah rumus Chi-kuadrat (x 2 ) sebagai berikut : x ( fo fe fe 2 2 ) (Sugiono, 2006: 104) x 2 = Nilai chi-kuadrat fo = frekuaensi yang diobservasi (frekuensi empiris) fe = frekuensi tang diharapkan (frekuensi teoritis) Dalam penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Adapun dasar pengambilan keputusan teknik pengujian normalitas yang dicontohkan adalah teknik Liliefors (Wijaya, 2000:42) dengan hipotesis pengujian sebagai berikut: H o : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal. H a : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan,kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut: 1) Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.05; 2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh;

26 71 3) Jika signifikansi yang diperoleh >α, maka sampel berasal dari populasi yangberdistribusi normal; 4) Jika signifikansi yang diperoleh <a, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun langkah-langkah untuk mencari uji normalitas dengan bantuan SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut: 1) Buka program SPSS; 2) Masukan data mentah variabel X dan variabel Y; 3) Pilih analyze; 4) Pilih Descriptive Statistics; 5) Pindahkan kedua veriabel ke kolam Dependent List; 6) Pilih Plots; 7) Pilih (Checklist)Normality Plots with Test, lalu Continue; 8) Terakhir Ok. 4. Pengujian Hipotesis Penelitian a. Analisis Korelasi Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Berdasarkan hasil uji normalitas data, bahwa menghasilkan data variabel X dan variabel Y berdistribusi tidak normal sehingga ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik non parametrik dengan teknik Korelasi Spearman Rhank. Koefesien Korelasi Spearman Rank: berfungsi untuk mengukur derajat hubungan antara dua variabel, yaitu variabel X dan variabel Y jika sekurang-kurangnya tercapai pengukuran data ordinal pada statistik non parametrik Langkah-langkah dalam mengukur rumus Koefesien Korelasi Rank Spearman:, adalah sebagai berikut :

27 72 1) Memberikan rangking, observasi-observasi pada masingmasing variabel X dan variabel Y hingga N (N adalah jumlah data obeservasi) 2) Menentukan perbedaan harga untuk setiap subjek dengan cara mengurangkan rangking Y pada rangking X. Kemudian kaudratkan harga untuk memperoleh harga dan untuk selanjutnya jumlahkan semua harga itu. 3) Selanjutnya data yang telah di ranking dimasukan kedalam rumus korelasi Spearman rank. Adapun rumusnya sebagai berikut: (Sugyiono,2004: 255) Keterangan : = koefesien korelasi rank spearman = selisih rangking variabel X dan variabel Y = kuadrat selisih rangking Namun, dalam pengujian koefisien korelasi pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Adapun ketentuannya sebagai berikut: 1) Mengajukan hipotesis yaitu: H o : Tidak ada pengaruh yang postif dan signifikan antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai. H a : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai. Untuk mendapatkan hasil hasil analisis korelasi, di bawah ini diuraikan langkah-langkahnya, sebagai berikut: a) Buka file data SPSS;

28 73 b) Pada halaman Data View ketikan nilai-nilai variabel X dan Y; c) Pada kolom Name ketikan simbol dari variabel X dan Y, pada kolom Label kerikan nama variabel X dan Y; d) Kemudian klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate; e) Sorot dan pilih variabel X dan Y lalu pindahkan ke kotak variabel; f) Pilih (Checklist) pada kotak Spearman; g) Klik Option dan tandai pilihan pada kotak Mean and Standart Deviation. Klik Continue; h) Klik Ok, maka hasilnya akan muncul. i) Kemudian lihat output dan konsultasikan dengan melihat tabel interpretasi koefisien korelasi. 2) Pengambilan keputusan Sugiyono (2011:183) menyatakan Apabila signifikasi di bawah atau sama dengan 0,05 maka H a diterima dan H o ditolak.. Maka, jika nilai signifikasi 0,05 maka H o diterima artinya terdapat pengaruh antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai, dan jika nilai signifikasi 0,05 maka H a diterima dan H o ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai. Adapun langkah selanjutnya yaitu menafsirkan besaran koefisien korelasi dengan tabel kriteria harga koefisien korelasi dari Akdon (2008: 188) yaitu sebagai berikut: Tabel 3.9 Kriteria Harga Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat Kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup Kuat

29 74 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat rendah b. Uji Signifikansi Uji signifikansi bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Rumus yang digunakan untuk uji signifikansi seperti yang dikemukakan oleh Riduwan dan Akdon (2010: 127): Keterangan: t = Nilai = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel Kriteria pengujian terhadap uji satu pihak dengan derajat kebebasan (dk = n-2) pada tingkat signifikansi tertentu. Kaidah pengujian adalah jika hasil konsultasi harga t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa keofisien korelasi antara variabel X dan Y adalah signifikan. Tetapi jika t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak signifikan. c. Uji Koefisien Determinasi Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) sebagai berikut:

30 75 Keterangan: KP = Nilai Koefisien Diterminan r 2 =Nilai Koefisien Korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 11 yang berlokasi dijalan Budi Cilember, kelurahan Sukaraja, kecamatan Cicendo. 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Sebuah penelitian memerlukan suatu objek untuk diteliti yang nantinya digunakan sebagai sumber data, tentunya objek tersebut disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di bidang Pendidikan Dasar Dinas yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No. 6 Bandung. 2. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di lingkungan bidang Pendidikan Menengah dan yang beralamat di Jalan Dr. Radjiman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dari pembaca, maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Variabel Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga menghasilkan makna yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun karakteristik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Se-Kota Bandung. 2. Populasi Penelitian Sugiyono (2010, hlm. 117) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan (POPS, 2013:20). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sample Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi yang merupakan bagian dari Badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Matrix Proporsional Populasi Terjangkau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Matrix Proporsional Populasi Terjangkau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Tempat penelitian ini adalah Departemen Pendidikan Teknik Elektro prodi Departemen Pendidikan Teknik Elektro S1 dengan subyek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode tersebut merupakan suatu cara untuk memahami suatu objek dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Definisi operasional merupakan definisi terhadap variabel yang akan diteliti guna memberikan batasan yang tegas dan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan pembaca, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan secara operasional definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar Negeri yang berada di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan 30 BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 006: ). Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu layanan akademik, kesiapan industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Desain penelitian dapat

BAB III METODE PENELITIAN. ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Desain penelitian dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nasution (1991:40) menyatakan bahwa: desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilaksanakan di Universitas pada Unit Kegiatan Mahasiswa Dayung. Peneliti memilih lokasi ini sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan 43 BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan pencegahan kecurangan. Penelitian dilakukan di PT. Bank Jabar Banten. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu Definition yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu Definition yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penulis mengutip istilah definisi dari Komarudin tahun 1984 (dalam Eruk Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan Achmadi (2007

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kontribusi pelaksanaan Praktik Kerja Industri () terhadap kesiapan kerja siswa, dilaksanakan di SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006;160). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas 47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas kerja pegawai pada Sub Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan prosedur yang ditempuh oleh seorang peneliti dalam mengadakan penelitiannya sampai terbentuknya laporan berbentuk skripsi ini. Dalam BAB ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena dalam memberikan gambaran atas suatu peristiwa atau gejala menggunakan alat bantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap siswa pada mata pelajaran Akuntansi dan pengaruh hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 7 Tasikmalaya.

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 63 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Definisi desain penelitian menurut Nasution (2009:23) adalah Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Menurut Nazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua proses

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Menurut Nazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua proses 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik, maka diperlukan suatu desain penelitian. Menurut Nazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Dimana objek penelitian tersebut merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014, yaitu pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi atau tempat penelitian ini dilakukan yaitu di PT. PINDAD (Persero) yang berada di Jalan Gatot Subroto No. 517

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut Kerlinger dalam Emzir (2010: 119) penelitian ini disebut dengan penelitian ex post facto,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Industri. Penelitian dilakukan di SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang bersifat rasional, dapat diamati melalui panca indera dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci