BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PAUD Mentari 2 berlokasi di jalan Boliyohuto Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PAUD Mentari 2 berlokasi di jalan Boliyohuto Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Profil PAUD Mentari 2 PAUD Mentari 2 berlokasi di jalan Boliyohuto Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Lokasi PAUD ini merupakan tempat yang sangat aman untuk anak-anak bersekolah, karena sekolahnya jauh dari jalan raya. Sekolah ini berdiri tahun 2007 dengan luas tanah 17x17 m 2 dan memiliki gedung yang sudah permanen, sehingga luas seluruh bangunannya 70 m yang terdiri dari dua ruangan lokal. Sekolah PAUD Mentari 2 ini berdiri untuk mewujudkan anak-anak yang mandiri dan berkualitas serta anak yang sehat jasmani dan rohani. PAUD Mentari 2 berusaha dengan sepenuh hati membantu orang tua dalam membimbing, mendidik dan mendampingi anak didik dalam proses perkembangan yang optimal. Sekolah ini memiliki visi dan misi. Visinya adalah: Terwujudnya usia dini yang sehat, cerdas serta taqwa guna menyongsong masa depan yang gemilang. Misinya adalah: Mengupayakan pemerataan pelayanan peningkatan kesadaran mutu dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini guna terciptanya tunas harapan bangsa yang handal kreatif penuh imajinasi. Pendidik sangat berperan penting terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak. Karena pendidik adalah individu yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan baik formal, informal maupun nonformal demi 34 kesejahteraan anak-anak usia dini. Pendidik di PAUD Mentari 2 tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 3 orang pendidik yang terdiri dari pimpinan

2 PAUD dan 2 orang guru yang mendidik pada Kelompok A dan Kelompok B. Pimpinan PAUD adalah Sutarti Mertosono,A.Ma dengan status pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pendidikan terakhir yang dimiliki adalah Diploma II PGTK. Sementara dua pendidik lainnya berstatus GHD dan GTT. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan pendidik di PAUD Mentari 2 tahun pelajaran 2012/2013, berdasarkan status kepegawaian, tingkat pendidikan dan jabatan dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 1 Keadaan Pendidik PAUD Mentari 2 TP. 2012/2013 No Nama Pendidik Satus Kepegawaian Pendidikan Jabatan 1 Sutarti Mertosono,A.Ma PNS D-II PGTK Pimpinan PAUD 2 Herlina Tanus GHD SMKK Tenaga Pendidik 3 Nirma Jakfar GTT SMEA Tenaga Pendidik Anak didik adalah subjek dalam kegiatan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan anak dalam tingkat pendidikan memiliki karaktersitik yang berbeda-beda untuk dikembangkan. Adapun anak didik di PAUD Mentari 2 Ombulo tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 35 anak dimana sebagian besar berada disekitar lingkungan sekolah dengan usia antara 3 sampai 6 tahun. Anak didik di PAUD Mentari 2 dibagi menjadi 2 kelompok yakni Kelompok A yang berusia 3-4 tahun dan kelompok B yang berusia 4-5 tahun. Karakter dan kemampuan anak di PAUD Mentari 2 sangat beraneka ragam. Khususnya pada anak didik Kelompok B sebagai subjek pada penelitian ini. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan anak didik di PAUD Mentari 2 tahun pelajaran 2012/2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2

3 Keadaan Peserta Didik PAUD Mentari 2 TP. 2012/2013 Keterangan Laki-laki Perempuan Jumlah Kelompok A Kelompok B Jumlah Untuk menjaga keamanan dan keselamatan anak baik dalam kelas maupun diluar kelas pada dasarnya pendidik di PAUD Mentari 2 selalu memperhatikan aktivitas yang dilakukan anak, peralatan yang dipakai dalam pembelajaran dan keadaan-keadaan lain dalam lingkungan sekolah Deskripsi Hasil Penelitian Peran Guru sebagai Fasilitator Makanan yang bergizi sangat penting bagi anak, lebih khususnya pada anak usia dini dalam perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya sesuai usia anak. Menunjukkan macammacam makanan yang bergizi kepada anak tujuannya adalah agar anak usia dini mengetahui makanan apa saja yang bisa dikonsumsi untuk anak sesusia mereka. Peneliti melakukan penelitian ini berdasarkan observasi kegiatan guru yang telah direncanakan sebelumnya yakni dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3 Aspek-aspek yang diamati Guru sebagai fasilitator No Aspek yang Diamati Guru Menunjukkan macam-macam makanan bergizi pada anak Guru memberi petunjuk kepada anakanak untuk mencuci buah dan sayur sebelum di konsumsi Guru menjelaskan makanan apa saja Yang dilaksanakan Ya Tidak

4 yang bergizi bagi anak Berdasarkan tabel tersebut, peneliti dapat melakukan observasi dan wawancara kepada guru yang berada di PAUD Mentari 2 Desa Ombulo. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak tentang makanan bergizi dan dapat direalisasikan baik guru maupun orang tua serta anak usia dini. Peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak usia dini melalui dua indikator yang terdapat di Bab II halaman 10 adalah dengan cara: 1) peran guru sebagai fasilitator; dan 2) peran guru sebagai pengajar Menunjukkan Macam-macam Makanan Bergizi pada Anak Makanan bergizi yang diberikan kepada anak seperti bubur kacang hijau, buah-buahan segar, sayuran hijau, lauk pauk (ikan, daging, tahu, tempe, telur), dan susu. Makanan ini diberikan kepada anak dengan bervariasi agar anak tidak merasa bosan ketika mengkonsumsi makanan setiap hari, namun harus memenuhi gizi seimbang. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan makanan apa saja yang bergizi kepada anak, sehingga anak mengetahui dan mengkonsumsi makanan yang memenuhi gizi seimbang, agar tidak sembarangan makan makanan jajanan. Demikian halnya pada anak Kelompok B di PAUD Mentari 2 yang menjadi objek penelitian untuk memahami dan melakukan apa yang diberikan oleh guru dalam hal mengenalkan makanan bergizi. Untuk itu guru sangat berperan penting terhadap perkembangan anak dalam memberikan makanan bergizi, contohnya makanan bubur kacang hijau. Sebelum anak-anak mengkonsumsi makanan bubur kacang hijau ini, terlebih dahulu guru mengenalkan kacang hijau itu seperti apa agar mereka tahu dan mau mengkonsumsinya. Makanan ini perlu dikonsumsi setiap pagi hari sebelum anak-anak berangkat ke sekolah. Hal ini

5 dilakukan untuk menjaga ketahanan tubuh anak ketika anak sudah berada di sekolah disaat bermain bersama teman-temannya, waktu belajar, dan menunggu waktu istirahat untuk makan bersama. Boleh juga pada pagi hari diganti dengan makan buah segar seperti apel atau pepaya dan juga mengkonsumsi roti tawar, jika ada. Agar pada saat mereka di sekolah tidak merasa lapar dan tidak mengkonsumsi makanan yang sudah jadi seperti makanan ringan yang memiliki bahan pengawet sehingga membuat anak tidak mau makan makanan yang dimasak oleh orang tua mereka. Pembelajaran mengenalkan makanan bergizi bagi anak harus dilakukan setiap hari, agar mereka lebih memahami dalam mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Tujuan pembelajaran ini tidak lain agar anak usia dini dapat berfikir logis dan sistematis melalui pengamatan terhadap makanan yang diberikan oleh guru untuk dikonsumsi. Selain bahan mentah yang diperkenalkan kepada anak makanan yang sudah siap saji diperkenalkan juga dan diberikan kepada anak makanan tersebut untuk dapat dicicipi, sehingga anak akan terbiasa makan makanan yang belum pernah mereka makan. Untuk memperkenalkan makanan bergizi minimal tiga macam makanan setiap pembelajaran mengenai makanan bergizi. Agar peserta didik lebih mengenal dan mengerti makanan apa saja yang diperkenalkan oleh guru baik warna dari makanan, sumber gizinya dan cara mengkonsumsinya. Setelah guru menunjukkan makanan bergizi, guru meminta kepada anak secara bergiliran untuk dapat menyebutkan macam-macam makanan bergizi yang telah diajarkan dan ditunjukkan oleh guru, baik dari nama makanan maupun warnanya. Berdasarkan hasil penelitian dan kegiatan wawancara dengan guru PAUD Mentari 2 sebagai informan dan observasi yang telah dilakukan peneliti dari tanggal 5 Juli 2013 sampai 17 Juli 2013 di PAUD Mentari 2 diperoleh secara garis besar bahwa dalam menjelaskan makanan

6 bergizi kepada anak baik dari bentuknya, nama makanannya, warna makanan sampai pada sumber gizinya, sebagaimana dikemukakan oleh pendidik PAUD (Ww.NJ/Rabu, 5 Juli 2013) bahwa: Untuk memudahkan anak dalam menjelaskam makanan bergizi kepada anak, peran guru sangat penting dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara menjelaskan makanan apa saja yang bergizi kepada anak dan makanan yang baik dikonsumsi oleh anak, seerta memperlihatkan jenis makanan sesungguhnya baik yang masih mentah maupun yang sudah masak sehingga anak juga bisa langsung makan, tanpa harus berimajinasi. Walaupun sudah diberikan petunjuk tentang makanan yang harus dikonumsi, tetapi masih ada anak yang makan makanan yang memiliki bahan pengawet atau makanan yang dijual diwarung-warung seperti makanan ringan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak, dan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi yang baik dikonsumsi oleh anak. Sehingga dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada anak, dengan cara menyiapkan macam-macam makanan yang bergizi, seperti nasi, buah-buahan, sayuran hijau, lauk-pauk, dan sebagainya, maka anak dapat melihat secara langsung bentuk dari makanan, warna makanan, dan sumber gizinya bagi anak. Pendapat tersebut, ditegaskan kembali oleh pendidik PAUD (Ww.NJ/Rabu, 5 Juli 2013) bahwa: Menjelaskan kepada anak tentang makanan bergizi dimulai dari memberikan penjelasan kepada anak apa saja yang termasuk makanan bergizi, kemudian menunjukkan makanan bergizi secara langsung kepada anak baik yang masih mentah maupun yang sudah siap dimakan. Kemudian menjelaskan sumber gizi dari makanan tersebut seperti buahbuahan, sayuran hijau, lauk pauk (telur, ikan, daging, tahu, dan tempe), nasi, dan susu. Apabila anak-anak sudah paham ketika guru memberikan penjelasan dengan media secara langsung dilanjutkan dengan evaluasi secara individu. Guru memperhatikan cara anak menyebutkan makanan bergizi dan sumber gizinya pada makanan tersebut, agar anak mengerti betapa pentingnya makanan bergizi yang dikonsumsi setiap hari. Sejalan dengan petikan wawancara di atas, Pimpinan PAUD (Ww.SM/Rabu, 5 Juli 2013) menjelaskan bahwa:

7 Mengenalkan makanan bergizi pada anak usia dini dengan cara menunjukkan macammacam makanan bergizi dan menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak seperti nasi, buah, sayur, lauk-pauk dan susu. Biarkan anak menyimak apa yang diberikan oleh guru dan memegang jenis makanan yang diperlihatkan, agar anak akan lebih memahami seperti apa makanan bergizi itu bukan hanya dalam khayalan anak-anak saja. Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak diberi kesempatan untuk menyebutkan macam-macam makanan yang sering dikonsumsi oleh anak setiap hari. Peneliti juga melakukan wawancara kepada orang tua murid untuk lebih mendukung dalam kegiatan guru memberikan pengenalan tentang makanan bergizi kepada anak (Ww.OT/Rabu, 5 Juli 2013) menjelaskan bahwa: Kegiatan guru dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara menunjukkan macammacam makanan bergizi dan menjelaskan berbagai makanan yang mengandung gizi seimbang sudah baik kepada anak, karena dengan cara mengenalkan secara berulangulang anak-anak akan lebih paham terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru tersebut. Kami sebagai orang tua pun merasa senang dengan adanya pengenalan makanan bergizi, sehingga kami juga bisa ketahui bahwa dengan mengkonsumsi makanan bergizi, anak-anak kita akan menjadi anak yang sehat, cerdas, dan kreatif nantinya, karena sebagian besar orang tua belum mengenal makanan apa saja yang mengandung gizi. Kami berharap pembelajaran tentang makanan bergizi ini selalu diberikan setiap hari. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa peran guru dalam mengajarkan anak mengenalkan makanan bergizi dengan cara menunjukkan makanan bergizi dan menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak usia dini untuk mempermudah anak berfikir serta anak akan lebih paham, karena pembelajaran akan lebih konkrit dan realistis. Memperlihatkan media yang sesungguhnya kepada anak macam-macam makanan bergizi yang diperkenalkan oleh guru. Peran guru sangat penting dalam membelajarkan makanan bergizi kepada anak, karena terkadang orang tua tidak sepenuhnya memperhatikan pola makan anak dari pagi sampai malam. Tetapi orang tua juga harus mengetahui dan melakukannya setiap hari di rumah, agar anak terbiasa mengkonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang sesuai dengan usia anak. Berdasarkan hasil wawancara kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi pada anak Kelompok B di PAUD Mentari 2 Desa Ombulo

8 dalam menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak dilakukan melalui memperkenalkan makanan bergizi dengan jenis makanan secara langsung, memberikan penjelasan apa arti dari gizi serta memberikan penjelasan dari sumber gizi makanan yang dikonsumsi bagi anak. Hal ini dilakukan, agar anak akan lebih paham dan mengerti serta dapat melakukannya untuk mengkonsumsi makanan bergizi setiap hari, tetapi tidak semua makanan bergizi bisa dikonsumsi oleh anak, harus disesuaikan dengan usianya. Peran guru sangat penting untuk menumbuh kembangkan anak baik fisik maupun mental. Tanpa memiliki fisik yang sehat, anak tidak akan memiliki mental yang kuat baik dalam bekerja maupun dalam berfikir untuk dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri anak itu sendiri. Untuk itu makanan bergizi sangat penting bagi anak. Setiap hari menu makanan harus selalu diperhatikan, karena terkadang anak akan merasa bosan jika hanya itu saja yang dikonsumsi setiap hari. Buatlah anak merasa senang dalam mengkonsumsi makanan agar mereka lebih semangat dan mau makan, tetapi harus diatur porsi makanan setiap harinya agar tidak kekurangan dan kelebihan gizi. Makanan yang diberikan setiap hari harus bervariasi dan memiliki nilai gizi yang tinggi, apalagi jika makanan tersebut tidak mengandung iyodium. Unsur makanan ini sangat perlu diperhatikan dan harus dikonsumsi setiap hari. Terkait dengan pembelajaran tentang mengenalkan makanan bergizi kepada anak dengan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi, berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan PAUD (Ww.SM/Rabu, 5 Juli 2013) bahwa: Pengenalan makanan bergizi dengan cara menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak sudah tergolong baik, berdasarkan observasi yang telah dilakukan dari 15 anak Kelompok B terdapat 11 orang anak yang sudah mampu dalam menunjukkan dan menyebutkan makanan apa saja yang mengandung makanan bergizi dan mau mengkonsumsi makanan tersebut seperti (sayuran hijau, buah, daging, tahu, tempe, ikan, nasi dan susu), selebihnya masih terdapat 4 anak yang mengalami kesulitan dalam mengkonsumsi makanan tersebut, tetapi masih perlu bimbingan dan nasehat dari guru.

9 Pendapat tersebut dipertegas kembali oleh pendidik PAUD (Ww.NJ/Rabu, 5 Juli 2013) bahwa: Anak Kelompok B PAUD Mentari 2 sudah baik dalam menjelaskan tentang makanan bergizi baik kepada anak dari bentuknya, warnanya maupun sumber gizinya secara individu. Demikian halnya ketika anak diminta untuk menyebutkan macam-macam makanan bergizi berdasarkan jenis makanan yang telah diperlihatkan oleh guru sebelumnya. Hal ini menunjukkan pula dalam mengingat sumber gizi dari makanan tersebut. Hasil wawancara tersebut, didukung dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2, hari Kamis tanggal 6 Juli Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ketika peneliti meminta guru untuk mengajarkan kepada anak-anak untuk mengenalkan makanan bergizi dengan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi dan menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak baik dari jenis makanan, warnanya, dari rasanya sampai pada sumber gizi dari makanan tersebut yang telah dijelaskan oleh guru diperoleh data anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dalam menjelaskan tentang makanan bergizi sudah baik. Hal ini terbukti sebagian besar anak Kelompok B tidak mengalami kesulitan ketika diminta untuk menunjukkan macam-macam makanan bergizi dan menjelaskan makanan bergizi melalui jenis makanan, warna makanan, rasanya dan sumber gizi dari makanan sudah baik. Mengenalkan makanan bergizi dengan cara menjelaskan tentang makanan bergizi diperoleh data dari 15 anak terdapat 12 anak atau 80% yang sudah mampu menyebutkan dan menjelaskan macam-macam makanan bergizi, selebihnya terdapat 3 anak atau 20% yang kurang mampu dalam menyebutkan dan menjelaskan macam-macam makanan bergizi dengan benar. Hal ini juga lebih diperjelas oleh guru bahwa dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara menjelaskan tentang makanan bergizi pada anak sudah bisa dilakukan dan dipraktekkan setiap hari.

10 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait dengan peranan guru dalam mengenalkan makanan bergizi pada anak kelompok B dapat disimpulkan bahwa dalam menjelaskan tentang makanan bergizi, sudah baik, dan bisa dilakukan oleh anak Kelompok B Menunjukkan cara Mencuci Buah-buahan dan Sayuran sebelum di Konsumsi Peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi pada anak bukan hanya menunjukkan dan menjelaskan macam-macam makanan bergizi saja tetapi harus diterapkan juga kepada anak usia dini sebelum mengkonsumsi makanan terlebih dahulu di cuci agar makanan yang akan dikonsumsi sudah tidak ada bakteri atau kotoran lain yang menempel pada makanan tersebut seperti mengkonsumsi buah dan sayur. Apalagi anak-anak terkadang suka makan buah tanpa mencuci terlebih dahulu sehingga membuat anak menjadi sakit perut. Tetapi kebanyakan anak tidak suka makan sayur dan buah, karena di lingkungan keluarga tidak dibiasakan oleh orang tua kepada anak untuk selalu mengkonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan sayur banyak mengandung vitamin. Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari mengenalkan makanan bergizi ini adalah untuk melatih anak agar terbiasa makan-makanan yang mengandung gizi seimbang dan memiliki sumber gizi yang tinggi dan terbiasa makan sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin. Guru sangat berperan penting terhadap pembelajaran ini, bukan hanya dilakukan di sekolah tetapi diterapkan di rumah, jadi harus ada kerja sama juga dengan orang tua, agar tidak menjadi khayalan buat anak. Makanan yang dikonsumsi terlebih dahulu di cuci bersih dengan air, kemudian menggunakan pisau yang sudah dicuci bersih, agar bakteri yang ada pada makanan maupun yang ada pada pisau sudah hilang. Kegiatan ini harus diperhatikan oleh anak, sehingga pada saat menggunakan pisau perlu bimbingan dari orang dewasa (guru dan orang tua). Anak

11 akan dibiasakan untuk mengkonsumsi buah dan sayur, karena kebanyakan anak-anak tidak suka makan sayur dan buah. Setelah dijelaskan kepada anak bahwa sayur dan buah sangat penting untuk perkembangan tubuh dan otak, maka anak-anak pun sudah mulai mengkonsumsi buah dan sayur. Mengajarkan anak tentang mengenalkan makanan bergizi dengan cara mencuci makanan seperti buah dan sayuran sebelum dikonsumsi pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dengan cara menjelaskan fasilitas yang digunakan sebelum anak-anak mengkonsumsi makanan dan mengapa anak tidak suka makan sayur dan buah sebagaimana dikemukakan oleh pendidik PAUD (Ww.NJ/Senin, 8 Juli 2013) bahwa: Mengajarkan anak dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara mencuci buahbuahan dan sayuran sebelum dikonsumsi dilakukan terus menerus agar anak akan terbiasa melakukannya setiap hari sebelum makan buah terlebih dahulu dicuci agar terhindar dari penyakit. Sebelumnya, guru menfasilitasi alat-alat yang digunakan sebelum menkonsumsi makanan dan mencontohkan cara mencuci buah-buahan dan sayuran lalu anak dibagi 3 kelompok, setelah itu disediakan loyang berisi air untuk mencuci buah, lalu diberi kesempatan kepada anak untuk mencuci buah secara berkelompok. Tetapi walaupun berkelompok, setiap anak diberi kesempatan secara bergiliran untuk melakukan kegiatan mencuci buah. Pada awalnya anak tidak suka makan buah dan sayur karena tidak dibiasakan oleh orang tua mereka, kemudian setelah dijelaskan betapa pentingnya makan buah dan sayur, akhirnya anak-anak mulai mengkonsumsi buah dan sayur. Pendapat informan di atas, menggambarkan bahwa guru mengajarkan anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dalam menjelaskan fasilitas apa saja yang harus digunakan sebelum mengkonsumsi makanan dan bagaimana cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi dengan mengorganisasi anak secara berkelompok. Kegiatan ini dilakukan terus menerus untuk memudahkan pengamatan dan membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam mengenalkan makanan bergizi. Guru juga menjelaskan bahwa anak yang tidak terbiasa makan buah dan sayur akan kekurangan vitamin.

12 Pendapat ini juga ditegaskan oleh pimpinan PAUD (Ww.SM/Senin, 8 Juli 2013) menjelaskan bahwa: Mengajarkan anak cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi kepada anak Kelompok B harus dilakukan dengan mempraktekkannya, agar anak paham bagaimana mencuci makanan sebelum dikonsumsi dengan cara menjelaskan kepada anak fasilitas apa saja yang harus digunakan untuk mencuci buah dan sayur, karena anak-anak biasanya mengkonsumsi buah hanya langsung dimakan tanpa dicuci terlebih dahulu. Kegiatan ini harus diulang-ulang atau dilakukan terus menerus baik di sekolah maupun di rumah. Membiasakan anak dari awal dengan benar, akan membuat anak menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani. Anak diminta secara individu untuk dapat mempraktekkan cara mencuci buah dan sayuran dengan benar, tetapi dalam bentuk kelompok, agar mereka akan terbiasa antri untuk melakukannya. Berdasarkan pendapat kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa secara garis besar pendidik PAUD Mentari 2 dalam membelajarkan anak dalam mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi kepada anak Kelompok B sudah memberikan kemajuan secara maksimal atau berlangsung dengan baik dan membuat anak menjadi lebih paham apa yang telah dicontohkan sebelumnya. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam membelajarkan anak, agar anak tidak merasa bosan dan ingin terus melakukannya tanpa diminta oleh guru. Hal ini dilakukan untuk melatih anak mejadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri tanpa bantuan dari orang dewasa (guru dan orang tua), serta membiasakan anak untuk mengkonsumsi buah dan sayur, karena kebanyakan ana tidak suka makan buah dan sayur. Guru harus selalu mendorong anak untuk berbuat baik terhadap kesehatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, karena kesehatan itu sangat penting untuk masa depan mereka selanjutnya. Untuk lebih memahami tentang makanan bergizi peneliti melakukan wawancara kembali kepada orang tua murid terhadap cara-cara guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak, apakah sudah merupakan cara yang terbaik atau tidak. (Ww.OT/Senin, 8 Juli 2013) menjelaskan bahwa:

13 Melakukan pembelajaran mengenai makanan bergizi kepada anak adalah sangat penting sehingga kita sebagai orang tua mendukung adanya pembelajaran ini kepada anak-anak, karena dengan mengenalkan makanan bergizi anak-anak tidak akan sembarangan mengkonsumsi makanan kemudian guru juga memfasilitasi semua yang akan digunakan untuk mencuci buah dan sayur sebelum digunakan seperti tempat mencuci buah dan sayur, dan air bersih. Saya sebagai orang tua sangat senang dengan penerapan pembelajaran ini untuk memberikan suatu kebiasaan yang baik kepada anak sebelum mengkonsumsi makanan. Anak-anak akan terbiasa melakukannya baik di sekolah maupun di rumah. Guru sangat berperan penting terhadap kesehatan anak untuk menjaga anak tidak kekurangan gizi, bukan hanya menunjukkan makanan yang bergizi saja tetapi cara mengkonsumsi makanan juga harus diperhatikan seperti mencuci makanan sebelum dimakan yakni mencuci buah dan sayuran. Bimbingan dan arahan dari orang dewasa (guru dan orang tua) sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak untuk menjadi anak yang sehat baik fisik maupun mental. Peneliti disamping melakukan wawancara juga mengadakan observasi secara langsung pada hari Senin tanggal 8 Juli 2013 dengan melihat guru dalam mengajarkan anak Kelompok B dengan cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, ketika peneliti meminta guru untuk mengajarkan anak kembali cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi. Hal ini terbukti sebagian besar anak Kelompok B tidak mengalami kesulitan dalam melakukannya, ketika mempraktekkan secara individu dan menanyakan manfaat mancuci makanan sebelum dikonsumsi. Hal ini dilakukan oleh guru untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak setiap hari sesuai dengan usianya. Tetapi ada juga anak yang tidak suka makan buah dan sayur, maka tugas guru adalah membimbing dan memberikan arahan kepada anak bahwa mengkonsumsi buah dan sayur sangat penting untuk ketahanan tubuh dan perkembangan anak selanjutnya. Sehingga makanan yang dikonsumsi harus benar-benar bersih dengan cara dicuci terlebih dahulu. Bukan hanya mencuci makanan yang harus diperhatikan, tetapi keadaan sekitar

14 harus benar-benar bersih dari kotoran, agar tidak terkontaminasi langsung dengan makanan yang akan dikonsumsi seperti pisau atau sendok yang akan digunakan untuk makanan. Guru bertindak sebagai orang tua kedua untuk membimbing anak di sekolah menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani. Caranya adalah guru selalu mengingatkan anak dalam mengkonsumsi makanan setiap hari dan memberikan pembelajaran tentang makanan bergizi kepada anak. Setelah melakukan wawancara kepada guru dan melakukan observasi langsung kepada anak Kelompok B, peneliti mendapatkan hasilnya bahwa dari 15 anak terdapat 13 anak yang sudah bisa mencuci makanan dengan baik, selebihnya sekitar 2 anak yang belum benar dalam melakukannya. Sementara pada mengkonsumsi buah dan sayuran sekitar 10 anak yang suka makan buah dan sayur dari 15 anak, sisanya sekitar 5 anak yang tidak suka makan buah dan sayur, sehingga perlu bimbingan dari guru untuk melatih anak untuk terbiasa mengkonsumsi makanan buah dan sayur. Berdasarkan pengamatan terhadap sikap anak dalam merespon pembelajaran tentang pengenalan makanan bergizi ini sangat baik dan terarah. Anak merasa lebih rileks dan menyenangkan ketika menerima pembelajaran dari guru yang bervariasi. Karena guru tidak hanya menjelaskan saja tetapi dipraktekkan secara langsung dan diberikan kesempatan kepada anak untuk melakukannya. Anak akan lebih nyaman dan senang jika pembelajaran yang kita ajarkan menarik dan bermanfaat bagi anak. Berdasarkan uraian hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait dengan peran guru sebagai fasilitator dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak dengan cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa menunjukkan cara mencuci buah dan sayuran serta mengkonsumsi buah dan sayur kepada anak

15 sudah baik. Anak-anak yang ada di Kelompok B PAUD Mentari 2 sudah paham dalam menerima penjelasan dari guru dan sudah mampu melakukannya Peran Guru Sebagai Pengajar Guru bukan hanya sebagai fasilitator tetapi juga sebagai pengajar. Guru dapat memberikan pembelajaran yang menarik kepada anak mengenai makanan bergizi. Agar anak merasa nyaman dan tertarik dengan pembelajan yang diberikan oleh guru. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam mengajarkan kepada anak usia dini yakni menjelaskan mnfaat makanan bergizi bagi tubuh kepada anak, mengajarkan pola makan teratur, menjelaskan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan yang tidak layak digunakan untuk dikonsumsi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Aspek-aspek yang diamati Guru sebagai Pengajar No Aspek yang Diamati Guru menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh kepada anak-anak Guru mengajarkan pola makan teratur kepada anak Guru mengenalkan makanan yang masih layak dikonsumsi dan yang sudah tidak layak dikonsumsi kepada anak usia dini Guru menunjukkan dan membedakan makanan yang masih layak dikonsumsi dan yang sudah tidak layak kepada anak usia dini Yang dilaksanakan Ya Tidak Manfaat Makanan Bergizi bagi Tubuh

16 Pembelajaran mengenalkan makanan bergizi kepada anak tidak akan berguna jika hanya berkisar pada perkenalan saja namun diberikan penjelasan bagaimana manfaat dari makanan bergizi bagi tubuh kepada anak. Manfaat makanan bergizi harus diketahui oleh anak, agar anak tidak akan sembarangan makan makanan yang nilai gizinya dibawah. Tubuh akan merasa sehat dan berenergi jika kita selalu mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi bagi tubuh. Untuk itu, guru menjadi pokok utama dalam membelajarkan kepada anak tetapi harus didukung oleh orang tua, tanpa ada bimbingan dari orang tua juga,anak tidak akan terbiasa mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi bagi tubuh. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pendidik di PAUD Mentari 2 yang dilakukan pada hari Jum at, tanggal 12 Juli 2013, diperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam mengajarkan anak mengenai manfaat makanan bergizi bagi tubuh. Sebelum dijelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh, terlebih dahulu pendidik menjelaskan makanan apa saja yang termasuk pada makanan bergizi lalu dilanjutkan dengan manfaat dari masing-masing makanan tersebut seperti nasi, lauk pauk (daging, telur, ikan, tahu, dan tempe), sayur-sayuran, buah-buahan (pisang, pepaya dan jeruk) dan susu. Pendidik menjelaskan satu persatu makanan yang bergizi disertai dengan manfaatnya, kemudian menjelaskan pola makan teratur setiap hari kepada anak. Hal ini harus dilakukan berulang-ulang agar anak menjadi paham. Terkait dengan cara mengajarkan anak tentang manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan pola makan teratur menurut pendidik PAUD (Ww.NJ/Jum at, 12 Juli 2013) bahwa: Cara kami dalam mengajarkan anak tentang manfaat makanan bergizi bagi tubuh dengan cara menjelaskan macam-macam makanan bergizi seperti nasi, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan dan susu yang disertai dengan manfaat dari masing-masing makanan tersebut. Lalu anak secara individu diminta untuk menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh dengan menyebutkan makanan satu persatu disertai dengan manfaatnya. Pembelajaran boleh dilakukan dalam bentuk kelompok maupun secara

17 individu untuk memudahkan anak menjadi mengerti dan mengingatnya terus menerus dan direalisasikan baik di sekolah maupun di rumah. Kemudian kami menjelaskan pola makan yang teratur kepada anak usia dini, agar anak mengetahui makanan apa saja yang harus mereka konsumsi setiap hari. Hal ini ditegaskan juga oleh pimpinan PAUD (Ww.SM/Jum at, 12 Juli 2013) menjelaskan bahwa: Saya sering membelajarkan anak mengenai makanan bergizi kepada anak disertai dengan manfaatnya, agar anak akan lebih mengerti betapa pentingnya makanan bagi tubuh dan cara makan yang teratur setiap hari dari pagi sampai malam sesuai kebutuhan anak. Setelah dijelaskan kepada anak, saya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengkonsumsi makanan yang telah disediakan. Hal ini dilakukan untuk menmbuktikan bahwa makanan bergizi dapat membantu anak dalam belajar. Karena tubuh yang sehat dapat membuka anak menjadi anak yang cerdas, inovasi dan berkualitas. Makanan bergizi harus dikonsumsi setiap hari secara bergantian, agar anak tidak merasa bosan dalam mengkonsumsinya. Berdasarkan pendapat kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa secara garis besar pendidik PAUD Mentari 2 dalam mengajarkan anak Kelompok B menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan pola makan teratur melalui bimbingan berlangsung dengan baik. Setelah pendidik menjelaskan, anak diminta baik secara individu maupun berkelompok untuk menjelaskan kembali apa yang sudah diberikan oleh guru sebelumnya. Peneliti juga melakukan wawancara kepada orang tua murid tentang pembelajaran yang diberikan oleh guru terhadap anak-anak mereka. (Ww.OT/Jum at, 12 Juli 2013) menjelaskan bahwa: Anak-anak kami senang dan nyaman dalam menerima pembelajaran tentang pengenalan makanan bergizi, bukan hanya dijelaskan tetapi diperlihatkan langsung kepada anak makanan apa saja yang mengandung gizi dan manfaat masing-masing makanan tersebut. Sehingga kami sebagai orang tua menilai bahwa kegiatan guru sangat menarik dan bermanfaat bagi anak-anak dan juga orang tua. Kami sebagai orang tua pun menjadi tahu manfaat makanan yang biasa dikonsumsi oleh anak, dan makanan yang banyak mengandung tidak susah dicari dan murah, sehingga kami sebagai orang tua setelah mendapatkan materi ini dari guru, kami sudah mulai menerapkannya di rumah. Kami juga sering bekerja sama dengan guru tentang perkembangan anak.

18 Selanjutnya pimpinan PAUD (Ww.SM/Jum at, 12 Juli 2013) menambahkan bahwa: Bila ternyata masih banyak anak yang belum paham terhadap penjelasan mengenai manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan pola makan teratur, maka saya akan mengulang kembali penjelasannya sampai anak benar-benar paham terhadap manfaat dari makanan tersebut. Bagi anak yang sudah bisa mengulang apa yang telah dijelaskan, saya akan memberikan reward atau penghargaan berupa pujian seadanya seperti memberi tepuk tangan atau dengan mengatakan anak sudah pintar. Hal ini dilakukan untuk memberikan semangat dan motivasi anak untuk belajar dan mau berusaha untuk menjadi lebih baik. Jika ada anak yang masih belum paham, saya beri penguatan untuk tetap belajar dan mau mencoba menjadi bisa, karena terkadang anak merasa minder dan malu jika diminta untuk menjelaskan secara individu. Kita sebagai pendidik selalu memberikan bimbingan dan nasehat yang membangun untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam melakukan hal-hal yang tidak bisa mereka lakukan. Dari pendapat informan di atas, menunjukkan bahwa pemberian pujian kepada anak yang bisa menjelaskan kembali apa yang telah diberikan sebelumnya oleh guru terhadap manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan pola makan teratur sangat berpengaruh terhadap kemampuan anak untuk dapat berbicara sendiri dan tidak merasa minder dengan teman-teman lain. Bukan saja bagi anak yang sudah mampu menjelaskan kembali dalam arti anak sudah bisa menangkap dan paham apa yang telah dijelaskan sebelumnya, namun juga bagi anak yang tidak paham dan belum mau menjelaskan secara individu diberi pujian dan penguatan sehingga anak berusaha belajar dengan baik dengan harapan bahwa guru akan memberikan pujian kepadanya sebagaimana teman-temannya yang lain. Selanjutnya untuk mengetahui kemampuan anak dalam memahami manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan dapat menjabarkannya satu persatu, peneliti kembali meminta guru untuk melakukan pembelajaran kepada anak terhadap cara mengenalkan makanan bergizi kepada anak dengan menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh. Peneliti mengobservasi anak yang sudah bisa memahami dan menjelaskan kembali apa saja manfaat dari makanan tersebut terhadap tubuh. Guru meminta anak untuk menjelaskan secara individu. Hal ini dilakukan untuk

19 mengetahui sejauh mana pemahaman anak tentang manfaat makanan bergizi bagi tubuh. Anak juga haru tahu apa saja makanan bergizi yang bisa dikonsumsi oleh anak yang berusia 4-5 tahun, karena tidak semua makanan bergizi bisa dikonsumsi oleh anak balita khususnya berusia 4-5 tahun. Semua makanan yang akan dikonsumsi harus disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara kepada pimpinan PAUD yang berada di sekolah tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Bukan hanya khayalan saja, tetapi memang benar-benar dilakukan oleh pendidik dan benar-benar didapatkan oleh anak didik Kelompok B PAUD Mentari ) bahwa: Pendapat informan tersebut, dipertegas oleh pimpinan PAUD (Ww.SM/Sabtu, 13 Juli Anak kelompok B PAUD Mentari 2 sebagian besar sudah bisa memahami tentang menfaat makanan bergizi bagi tubuh dengan diminta oleh guru untuk menjelaskan secara individu dan direalisasikan di rumah ataupun dilingkungan keluarga. Meskipun masih ada 2 anak yaitu ST dan NU yang belum dapat memahami tentang manfaat makanan bergizi. Tetapi guru berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan kepada anak tersebut mengenai manfaat makanan bergizi bagi tubuh. Peneliti melakukan observasi pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 yang dilaksanakan hari Sabtu, 13 Juli Berdasarkan hasil Observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar anak Kelompok B PAUD Mentari 2 sudah bisa memahami dan merealisasikannya mengenai manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan pola makan teratur. Anak sudah bisa menjelaskan secara individu kepada orang dewasa (guru dan orang tua) mengenai manfaat makanan bagi tubuh, serta makanan bergizi apa saja yang bisa dikonsumsi oleh anak usia 4-5 tahun. Makanan bergizi sangat membatu perkembangan anak, apalagi dimulai sejak dini tetapi harus selalu diperhatikan porsi makan setiap anak agar anak tidak akan kekurangan gizi.

20 Pengamatan terhadap sikap anak dalam menerima penjelasan tentang manfaat makanan bergizi bagi tubuh diterima dengan positif oleh walaupun masih ada anak yang bermain pada saat guru menjelaskan materi tersebut. Tetapi jika ditanya, anak ini bisa menjawab sesuai dengan apa yang didengarnya. Tidak semua anak yang memperhatikan dengan seksama bisa memahami. Buatlah anak menjadi lebih rileks dan tidak merasa tegang pada saat menerima materi. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dan antusias tidak berlangsung lama untuk menuntaskan pembelajaran tentang manfaat makanan bergizi bagi tubuh, karena setiap hari anak dibelajarkan oleh guru untuk berani mengungkapkan pendapatnya sesuai dengan keinginan anak itu sendiri. Berdasarkan uraian hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait dengan peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B dengan cara menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh secara garis besar dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B tersebut baik dalam hal menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh baik dari cara memberikan penjelasan macam-macam makanan disertai dengan manfaatnya, mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan usianya sampai pada makanan yang memenuhi syarat dalam perkembangan anak usia dini sudah baik Menunjukkan kepada Anak cara Membedakan Makanan yang Masih Layak Digunakan dan Makanan yang Tidak Layak Digunakan Peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang sudah tidak layak digunakan kepada anak Kelompok B di PAUD Mentari 2 Ombulo adalah anak sudah bisa membedakan makanan yang masih layak dikonsumsi dan yang sudah tidak layak dikonsumsi, misalnya anak diminta untuk melihat makanan yang masih bagus dan yang sudah tidak bagus. Ketika anak diminta memilih

21 makanan buah yang masih segar yakni buah pepaya dan pisang, anak Kelompok B sudah dapat membedakan buah yang masih segar dan yang sudah busuk. Dari 15 anak terdapat 13 anak yang sudah mampu membedakan makanan yang masih layak dikonsumsi dan yang sudah tidak layak dikonsumsi. Sisanya terdapat 2 anak yang belum bisa melihat dengan teliti sehingga masih keliru dalam memilih makanan yang masih layak digunakan, karena 2 anak ini masih termasuk murid baru, sehingga pada saat pembelajaran, mereka belum memperhatikan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pendidik PAUD Mentari 2 yang dilakukan pada hari Senin, tanggal 15 Juli 2013, diperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam mengajarkan anak mengenalkan makanan bergizi dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan melalui observasi di kelas. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut. Terkait dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2, menurut pimpinan PAUD (Ww.SM/Senin, 15 Juli 2013) bahwa: Cara kami dalam mengajarkan anak dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan melalui bimbingan guru, anak diminta untuk maju satu persatu untuk memilih makanan yang masih segar dan yang sudah tidak segar untuk dikonsumsi, misalnya, memilih buah dan sayur. Karena terkadang anak masih bingung dalam melihat apakah makanan ini masih segar atau sudah tidak segar. Sehingga guru memberi contoh dan petunjuk cara memilih makanan yang masih layak digunakan. Pembelajaran ini dilakukan secara individu. Agar guru dapat menilai anak yang sudah bisa melakukan dan yang belum bisa melakukan. Dari pendapat diatas ditambahkan kembali penjelasan tentang cara mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B dengan cara mengenalkan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan menurut pendidik PAUD (Ww.NJ/Senin, 15 Juli 2013) Bahwa:

22 Saya sering memberikan pembelajaran tentang mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan melalui pengenalan makanan apa saja yang mengandung gizi bagi anak usia dini, kemudian saya menjelaskan kepada anak makanan mana yang masih bagus dan makanan mana yang sudah tidak bagus, dalam artian bahwa makanan yang tidak bagus sudah tidak bisa kita konsumsi lagi karena akan membuat kita sakit. Saya menjelaskan kepada anak secara khusus cara membedakan makanan yang masih layak dan yang sudah tidak layak digunakan adalah agar anak tidak sembarangan makan, misalya: ketika anak melihat ada buah yang jatuh dari pohon, lalu diambil tanpa memeriksa terlebih dahulu kalau buah tersebut kotor dan sudah terdapat bakteri yang ada pada buah tersebut, namun tetap saja dimakan. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap orang tua murid kepada salah satu orang tua murid (Ww.OT/Senin, 15 Juli 2013) menjelaskan bahwa: Kami sebagai orang tua hanya ingin memberikan yang terbaik kepada anak seperti memberikan makanan bergizi, namun kita sebagai orang tua juga belum bisa menentukan apakah makanan ini layak dikonsumsi oleh anak-anak atau tidak. Tetapi dengan adanya pembelajaran tentang makanan bergizi, setidaknya kami sebagai orang tua sudah bisa memahami makanan apa saja yang bisa dikonsumsi oleh anak usia 4-5 tahun. Sehingga kami sangat berterima kasih kepada guru bahwa dengan adanya pembelajaran ini anak-anak kita sudah jarang mengkonsumsi makanan ringan yang banyak mengandung zat kimia. Kami juga sudah mulai menerapkannya di rumah. Berdasarkan pendapat ketiga informan tersebut, menunjukkan bahwa secara garis besar pendidik di PAUD Mentari 2 dalam mengenalkan makanan bergizi pada anak Kelompok B dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan berlangsung dengan baik, sehingga bisa diterima dan dipahami oleh anak. Sebagian besar anak yang ada di PAUD Mentari 2 sudah mampu membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan. Walaupun masih ada beberapa anak yang belum dapat melakukannya. Peneliti disamping melakukan wawancara juga mengadakan observasi pada hari Selasa tanggal 16 Juli 2013 pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak

23 layak digunakan. Pada saat guru mengajarkan tentang makanan bergizi, sebagian besar anak menyukai pembelajaran tersebut karena pembelajarannya menyenangkan dan menarik. Terkait dengan cara mengajarkan anak dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan peneliti meminta guru untuk mengajarkan kembali kepada anak Kelompok B untuk membedakan makanan yang masih bisa dikonsumsi dan yang sudah tidak bisa dikonsumsi. Hal ini dikemukakan oleh pimpinan PAUD (Ww.SM/Selasa, 16 Juli 2013) bahwa: Cara kami mengajarkan kepada anak Kelompok B adalah pada awal pembelajaran, kami mengajak anak mengingat kembali pembelajaran sebelumnya tentang macam-macam makanan bergizi, lalu kami meminta anak secara individu untuk dapat menunjukkan macammacam makanan yang ada diatas meja yang berada didepan anak-anak. Setelah itu dijelaskan kembali manfaat dari makanan bergizi bagi tubuh sampai pada memperkenalkan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang sudah tidak layak digunakan. Anak yang sudah mampu melakukannya diberikan pujian berupa tepuk tangan atau ucapan terima kasih. Hal ini dilakukan untuk dapat memotivasi anak dalam belajar. 2013) bahwa: Pendapat tersebut dipertegas kembali oleh pendidik PAUD (Ww.NJ/Selasa, 16 Juli Peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang sudah tidak layak digunakan sebagian besar anak sudah dapat melakukannya dengan baik, namun masih ada beberapa anak yang belum dapat memahami tentang membedakan makanan. Kegiatan ini diulang-ulang untuk membuat anak menjadi paham dan dapat melakukannya setiap hari baik di sekolah maupun di rumah. Dari 15 anak Kelompok B PAUD Mentari 2 terdapat 13 anak yang sudah dapat membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan.

24 Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti kepada kedua informan, bahwa pada pembelajaran mengenalkan makanan bergizi dengan menmperkenalkan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan sudah baik. Cara membelajarkan anak juga sangat menarik karena secara langsung diperlihatkan makananmakanan apa saja yang mengandung gizi bagi tubuh. Sehingga anak tidak hanya berkhayal saja tetapi secara langsung dapat dilihat oleh anak. Dari keempat indikator yang diajarkan kepada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 yakni dengan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi, mencuci buah-buahan dan sayuran sebelum dikonsumsi, manfaat makanan bergizi bagi tubuh, dan memperkenalkan kepada anak cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan dapat disimpulkan bahwa sudah baik karena dari 15 anak Kelompok B terdapat 13 anak yang sudah dapat memahami dan melakukannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini berdasarkan lembar observasi guru pada aspek yang diamati. Tabel 5 Hasil Observasi tentang Peran Guru dalam Mengenalkan Makanan Bergizi pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 Kriteria Penilaian No Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 1 Menunjukkan macam-macam makanan bergizi pada anak 2 Memberi petunjuk kepada anak-anak untuk mencuci buah dan sayur sebelum di konsumsi 3 Menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh 4 Menunjukkan kepada anak cara membedakan makanan yang

25 masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan Berdasarkan tabel hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik PAUD Mentari 2 dalam mengajarkan anak dengan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi, cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, manfaat makanan bergizi bagi tubuh, dan memperkenalkan kepada anak cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan yang tidak layak digunakan dari kriteria penilaian terdapat dua nilai yaitu sangat baik dan baik. 1.2 Pembahasan Pada dasarnya peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak usia dini sangat penting. Karena harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah, maupun di lingkungan keluarga. Pembelajaran ini sangat bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan seharihari bagi anak usia dini dan orang dewasa. Mengingat pentingnya peranan guru dalam mengenalkan makanan bergizi sejak dini, sebaiknya guru dapat lebih banyak memberikan stimulasi yang menarik, salah satunya dengan mengajak anak untuk bermain bersama mengenal makanan bergizi yang ada disekitar lingkungan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga. Sebagaimana diungkapkan oleh Usman Uzer (2009:7) bahwa tugas guru dalam bidang kemanusiaan ini berfungsi dalam perkembangan dan pertumbuhan anak baik fisik maupun mental. Untuk itu guru harus menyediakan makanan yang bergizi dan seimbang sesuai dengan kebutuhannya. Pada dasarnya kesadaran guru memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan pembelajaran mengenalkan makanan bergizi pada anak usia dini. Pembelajaran

26 biasa yang diberikan kepada anak tentunya tidak menyenangkan dalam mengenalkan makanan bergizi, karena tidak semua makanan diperlihatkan secara langsung, hanya gambar makanan saja yang dijelaskan kepada anak tanpa mempraktekkannya secara langsung sehingga anak menjadi cepatn bosan dan tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Tidak heran jika guru menjelaskan tentang macam-macam makanan bergizi, anak-anak masih bingung dan sulit memahami tentang makanan yang mengandung gizi bagi tubuh. Peningkatan pemahaman dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pada saat pembelajaran, guru melakukan secara ulang tentang pembelajaran yang diajarkan. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh guru pada saat diwawancarai oleh peneliti bahwa dengan mengulang-ulang materi yang diajarkan seperti menunjukkan macam-macam makanan bergizi kepada anak dengan manfaat makanan bergizi bagi tubuh. Karena terkadang anak sering lupa dalam melakukannya baik di sekolah maupun di rumah. Kegiatan ini sering diulang untuk membantu anak dalam mengingat dan memahami tentang makanan bergizi dalam menunjukkan macam-macam makanan bergizi, manfaat makanan bergizi bagi tubuh, mencuci makanan buahbuahan dan sayur sebelum dikonsumsi, serta dapat membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan. Hasil pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa melalui peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B sudah baik. Hal ini disebabkan salah satunya adalah proses pembelajaran yang menyenangkan dan dapat dengan mudah diterima oleh anak untuk dapat mengenal makanan bergizi sampai pada manfaat dari makanan bergizi bagi tubuh bukan dari hal bersifat informasi yang hanya melihat dan mendengarkannya saja, tetapi anak secara langsung mempraktekkannya. Sejalan dengan apa yang diungkapkan guru di PAUD

27 Mentari 2 bahwa agar pembelajaran mengenalkan makanan bergizi lebih menarik dan tidak membosankan anak, guru hendaknya merencanakan dan menyiapkan berbagai jenis gagasan yang bervariasi dan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung interaksi guru dengan anak-anak dapat ditingkatkan dengan tanya jawab stimulasi pertanyaan terbuka dan menarik serta pemberian motivasi. Hal ini bertujuan agar proses kegiatan pembelajaran dapat tercipta suasana menyenangkan sehingga dapat meningkatkan keaktifan anak dalam proses kegiatan pembelajaran. Selanjutnya melakukan evaluasi merupakan tanggung jawab guru. Keberhasilan anak dalam belajar ditentukan oleh guru dalam mengajar sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Guru menilai kerja anak dengan mengamati atau melalui observasi dan penilaian yang dilakukan dapat digunakan untuk perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan guru. Oleh karena itu peranan guru sangat penting bagi anak dalam mengenalkan makanan bergizi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil TK Gamelina TK Gamelina berlokasi di Jalan Kantor Bupati Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TK Patriotik terletak di Jalan Makam H. Nani Wartabone Desa Bube Baru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TK Patriotik terletak di Jalan Makam H. Nani Wartabone Desa Bube Baru 43 4.1 Deskripsi Hasil Peneltian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Patriotik terletak di Jalan Makam H. Nani Wartabone Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa Kabupaten

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas

Lebih terperinci

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan penangung jawab BPH-MJ Gereja Efratha Gentuma Raya. Pendirian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan penangung jawab BPH-MJ Gereja Efratha Gentuma Raya. Pendirian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah PAUD sekolah Minggu didirikan pada tanggal 01 Desember 2012, di gedung Gereja Efratha Gentuma di pimpin oleh

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :... KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG 1. Nomor Responden :... 2. Nama responden :... 3. Umur Responden :... 4. Pendidikan :... Jawablah

Lebih terperinci

KUESIONER. Universitas Sumatera Utara

KUESIONER. Universitas Sumatera Utara KUESIONER PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN SEHAT DAN GIZI SEIMBANG DI DESA MEREK RAYA KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2010 Tanggal Wawancara : A. IDENTITAS

Lebih terperinci

BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK. 2008, Sarapan atau breakfast (dalam bahasa Inggris), break (istirahat)

BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK. 2008, Sarapan atau breakfast (dalam bahasa Inggris), break (istirahat) BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK 2.1 Pengertian Sarapan Pagi Menurut sumber dari laman (page) web http://www.fbuzz.com/2008/12/13/pentingnya-sarapan-atau-makan-pagi/. 13 des 2008, Sarapan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tinggi Badan : Berat Badan : Waktu makan Pagi Nama makanan Hari ke : Bahan Zat Gizi Jenis Banyaknya Energi Protein URT

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 79 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 80 LAMPIRAN A-1 SKALA PERILAKU MEMBELI BAKSO OJEK 81 No. : Kelas : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Pernah makan bakso ojek : Ya / Tidak Tanggal Pengisian : Petunjuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan 96 A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan Penyelenggaraan Makanan Anak Balita (Penelitian terbatas

Lebih terperinci

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd TERDAPAT 6 REKOMENDASI 1. Konsumsi menu Gizi Seimbang 2. Sesuaikan konsumsi zat gizi dengan AKG 3. Selalu Sarapan 4. Pelihara Otak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang. kesadaran terhadap pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang. kesadaran terhadap pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan memperbaiki kualitas konsumsi pangan masyarakat. Konsumsi yang berkualitas dapat

Lebih terperinci

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : KUESIONER SEKOLAH 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : 4. Nama Kepala Sekolah : 5. Status Sekolah : Negeri / Swasta * 6. Status Akreditasi Sekolah : 7. Jumlah Murid Seluruh Kelas : Laki-laki

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGONSUMSI MAKANAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK KECAMATAN TANTOM ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2010 I. Karakteristik Responden

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian Lampiran 1. Angket Penelitian KATA PENGANTAR Ibu yang terhormat, Pada kesempatan ini perkenankanlah kami meminta bantuan Ibu untuk mengisi angket yang telah kami berikan, angket ini berisi tentang : 1)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura 66 67 Lampiran 2. Kisi-kisi instrumen perilaku KISI-KISI INSTRUMEN Kisi-kisi instrumen pengetahuan asupan nutrisi primigravida

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung SATUAN ACARA PENYULUHAN ( Gizi Seimbang Pada Lansia ) Topik Sasaran : Gizi Seimbang Pada Lansia : lansia di ruang Dahlia Hari/tanggal : Sabtu, 29 April 2017 Waktu Tempat : 25 menit : Wisma Dahlia di UPT

Lebih terperinci

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Apa itu Nutrisi???? Defenisi Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan Setiap anak mempunyai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : SD ALAM PACITAN : IPA : V (Lima) : 1 (Satu) : 4 JP (2 x TM) I. STANDAR KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi fungsi

Lebih terperinci

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis Desa Ambarketawang. Ambarketawang, Gamping, Sleman berada ditengah-tengah antara perbatasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis Desa Ambarketawang. Ambarketawang, Gamping, Sleman berada ditengah-tengah antara perbatasan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Penelitian 1. Letak Geografis Desa Ambarketawang Desa Ambarketawang yang beralamat di jalan wates km 5 Ambarketawang, Gamping, Sleman berada ditengah-tengah

Lebih terperinci

Bab 1.Pengenalan MP ASI

Bab 1.Pengenalan MP ASI Bab 1.Pengenalan MP ASI Apa sih MPASI itu? MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Pendamping ASI, jadi ASI tetap diberikan kepada bayi ya... Hal pertama yang harus kita ingat adalah usia bayi,

Lebih terperinci

Peta Konsep. Hal yang harus kamu tahu mengenai Pertumbuhan Makhluk Hidup ini antara lain. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

Peta Konsep. Hal yang harus kamu tahu mengenai Pertumbuhan Makhluk Hidup ini antara lain. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup Standar Kompetensi: Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT, POLA ASUH, STATUS GIZI, DAN STATUS KESEHATAN ANAK BALITA DI WILAYAH PROGRAM WARUNG ANAK SEHAT (WAS) KABUPATEN SUKABUMI

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari Lampiran 1 CATATAN PERKEMBANGAN Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, 04 10.00-4. Menggali pengetahuan orang tua kurang dari Mei 2017 12.00 tentang asupan nutrisi pada anak yaitu menggali

Lebih terperinci

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT 65 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT FILE : AllData Sheet 1 CoverInd

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola menu empat sehat lima sempurna adalah pola menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pola menu ini diperkenalkan

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN JAJANAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PESERTA DIDIK

2015 PENERAPAN JAJANAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PESERTA DIDIK 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pengamatan peneliti dilingkungan Sekolah SMPN 49 Bandung, para siswa meluangkan waktu senggangnya untuk pergi ke kantin. Mereka pergi sendiri maupun berkelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memiliki misi yaitu sekolah merupakan pengembangan prestasi dan kreatif siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memiliki misi yaitu sekolah merupakan pengembangan prestasi dan kreatif siswa 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Tunas Harapan merupakan salah satu TK yang berada di kecamatan Tilango tepatnya di Desa Tualango. TK ini memiliki visi yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH A. Analisis Strategi Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini di RA Muslimat NU Pakisputih Berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN Astini Syarkowi *) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat sehingga memiliki kecakapan memilih

Lebih terperinci

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Lampiran 2. Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS INDONESIA KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PEDOMAN UMUM GIZI

Lebih terperinci

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI Ni Nyoman Ayu Surasmi 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Tabel 1. Data Profil Responden (n = 146) Profil responden Jumlah Persentase (%)

Tabel 1. Data Profil Responden (n = 146) Profil responden Jumlah Persentase (%) 3. HASIL PENELITIAN 3.1. Profil Responden Tabel 1 menunjukkan profil ibu dan anak. Profil ibu meliputi pendidikan terakhir ibu, penghasilan keluarga serta pekerjaan ibu. Adapun profil anak meliputi jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberi tenaga atau mengatur semua proses di dalam tubuh.

Lebih terperinci

BAB VIII JAJANAN SEBAGAI PENDUKUNG STATUS GIZI. A. Jajanan Sebagai Asupan Makanan Balita

BAB VIII JAJANAN SEBAGAI PENDUKUNG STATUS GIZI. A. Jajanan Sebagai Asupan Makanan Balita BAB VIII JAJANAN SEBAGAI PENDUKUNG STATUS GIZI A. Jajanan Sebagai Asupan Makanan Balita Makanan jajanan menurut FAO didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Tahap awal dalam penelitian ini adalah menetukan kancah penelitian yaitu

BAB IV PELAKSAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Tahap awal dalam penelitian ini adalah menetukan kancah penelitian yaitu BAB IV PELAKSAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Tahap awal dalam penelitian ini adalah menetukan kancah penelitian yaitu menentukan dimana penelitian akan dilakukan. Penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah merupakan investasi dan generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa dimasa depan ditentukan kualitas anak-anak saat ini. Kualitas anak sangat

Lebih terperinci

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dipandang suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan individu agar ia mampu memenuhi kebutuhan perkembangannya dan sekaligus memenuhi tuntutan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital KATA PENGANTAR Pada tahun anggaran 2016 PP-PAUD dan DIKMAS Jawa Barat melaksanakan Pengembangan Kemitraan Keluarga dengan Sekolah Dasar yang diujicobakan di dua lokasi labsite bagi para orangtua dalam

Lebih terperinci

KONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

KONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI KONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI Yuliana 1, Lucy Fridayati 1, Apridanti Harmupeka 2 Dosen Fakultas Pariwisata dan perhotelan UNP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi merupakan suatu pelayanan yang bertujuan membantu masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar,

Lebih terperinci

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : KUESIONER SEKOLAH 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : 4. Nama Kepala Sekolah : 5. Status Sekolah : Negeri / Swasta * 6. Status Akreditasi Sekolah : 7. Jumlah Murid Seluruh Kelas : Laki-laki

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA A. JUDUL Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan Gizi Kurang pada Balita B. TUJUAN 1. Tujuan Umum : Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan proses interaksi antara pendidik (orang tua, pengasuh, guru) dengan anak usia dini secara terencana untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental. Untuk masyarakat yang berpendidikan dan cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Kanatuddiiniyah Haris Purnomo, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Kanatuddiiniyah Haris Purnomo, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Fase terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah ketika masa bayi atau balita, karena pada masa itulah saat yang paling vital dalam membangun fondasi pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) didefinisikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) didefinisikan sebagai keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4. LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER PENELITIAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PERILAKU GIZI SEIMBANG IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI KABUPATEN BOJONEGORO Nama sheet

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Makanan Pendamping Air Susu Ibu Makanan pendamping air susu ibu adalah makanan yang diberikan pada bayi disamping air susu ibu, untuk memenuhi kebutuhan gizi anak mulai umur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya status gizi

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Ketersediaan Pangan Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Lingkungan XIII Kelurahan Tanjung Rejo Medan Tahun 2013

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Ketersediaan Pangan Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Lingkungan XIII Kelurahan Tanjung Rejo Medan Tahun 2013 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Ketersediaan Pangan Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Lingkungan XIII Kelurahan Tanjung Rejo Medan Tahun 2013 I. Identitas Responden Nama Ibu : Jumlah Balita : Nama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG MAKANAN LAUK PAUK DAN SAYUR TRADISIONAL DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG MAKANAN LAUK PAUK DAN SAYUR TRADISIONAL DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Siswa yang terhormat, Pada kesempatan ini perkenankanlah saya meminta bantuan anda untuk mengisi angket yang telah kami berikan, angket ini berisi tentang TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Peran Guru Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain, karena selama rentang perkembangan usia dini anak melakukan kegiatan dengan bermain, mulai dari bayi, balita hingga masa kanak-kanak.

Lebih terperinci

Kisi-kisi Instrumen. No Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Indikator Keterangan

Kisi-kisi Instrumen. No Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Indikator Keterangan Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen No Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Indikator Keterangan 1. Data karakteristik responden. Data demografi responden sesuai dengan situasi, kondisi dan identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. status gizi masyarakat, karena status gizi adalah salah satu faktor yang. menentukan kualitas kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. status gizi masyarakat, karena status gizi adalah salah satu faktor yang. menentukan kualitas kehidupan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pemerintah memberikan prioritas yang tinggi pada peningkatan gizi masyarakat, pencegahan penyakit dalam rangka peningkatan sumber daya manusia dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009 I. KARAKTERISTIK 1 Nama : 2 Umur : 3 Alamat : 4. Pekerjaan : 1. PNS 2.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER A. Identitas Sampel LAMPIRAN 1 KUESIONER KARAKTERISTIK SAMPEL Nama : Umur : BB : TB : Pendidikan terakhir : Lama Bekerja : Unit Kerja : Jabatan : No HP : B. Menstruasi 1. Usia awal menstruasi : 2. Lama

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN TAHUN 2012

Lebih terperinci

PELUANG USAHA WARUNG MAKAN PRASMANAN

PELUANG USAHA WARUNG MAKAN PRASMANAN PELUANG USAHA WARUNG MAKAN PRASMANAN Nama NIM Kelas Yusuf Akhsan Hidayat 11.11.5284 11 S1TI 10 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Isi dalam karya ilmiah yang saya susun ini adalah tentang usaha

Lebih terperinci

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Rumahtangga di Indonesia terbagi ke dalam dua tipe, yaitu rumahtangga yang dikepalai pria (RTKP) dan rumahtangga yang dikepalai

Lebih terperinci

Makanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

Makanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Makanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita KAPAN SAATNYA BALITA MULAI MEMERLUKAN MAKANAN NON ASI? Masa ketergantungan bayi terhadap ASI dimulai sejak bayi lahir sampai usia

Lebih terperinci

KUESIONER PENILAIAN DAYA TERIMA MAKANAN PASIEN

KUESIONER PENILAIAN DAYA TERIMA MAKANAN PASIEN KUESIONER PENILAIAN DAYA TERIMA MAKANAN PASIEN A. Data Umum 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Lama dirawat : 5. Jenis terapi : Radioterapi / Kemoterapi 6. Pendidikan : 7. Diagnosa : B. Data

Lebih terperinci

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UPTD Pelayanan Terpadu Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha di Jalan Sitara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UPTD Pelayanan Terpadu Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha di Jalan Sitara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian UPTD Pelayanan Terpadu Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha di Jalan Sitara Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, lansia yang tinggal di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mandiri berlokasi dijalan Buke Panai Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mandiri berlokasi dijalan Buke Panai Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pos Paud Bina Mandiri awalnya bernama Pos Paud Samudera II yang berdiri sejak tanggal 04 Juli 2005.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: KUESIONER PENELITIAN POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT PAPUA (Studi kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua).

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Karakteristik identitas responden adalah profil terhadap obyek penelitian yang dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. Kata pengantar Saat akan makan, pertama-tama yang kamu lakukan melihat makananmu. Setelah itu, kamu akan mencium aromanya kemudian mencicipinya. Setelah makanan berada di mulut, kamu akan mengunyah makanan

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Saya ingin memberitahukan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Saya ingin memberitahukan LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi adik-adik semua, Perkenalkan nama saya Tika Elmayanti Purba, saat ini saya sedang menjalani pendidikan dokter gigi di. Saya ingin memberitahukan

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA 94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Gizi Di negara sedang berkembang seperti Indonesia, kekurangan gizi merupakan penyebab tingginya angka kematian. Disamping itu kekurangan gizi dapat menurunkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Analisa Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses Tugas Akhir ini diperoleh dari: 2.2 Data proyek Pencarian data berupa buku literatur serta internet yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada tujuh partisipan selama kurang lebih dua bulan. Penyajian data hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu Makanan Pendamping Air Susu Ibu adalah makanan yang diberikan pada bayi di samping air susu ibu kecuali air putih, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan kebudayaan.

Lebih terperinci

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan Berikan Makan Lebih Banyak Selagi Bayi Tumbuh HalHal Yang Perlu Diingat Mulai beri makan di usia Usia antara 6 bulan sampai 2 tahun, seorang anak perlu terus disusui. Bila Anda tidak menyusui, beri makan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

Dengan ini saya bersedia mengikuti penelitian ini dan bersedia mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan dibawah ini.

Dengan ini saya bersedia mengikuti penelitian ini dan bersedia mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan dibawah ini. NO. RESP A. KUESTIONER PENELITIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA Perkenalkan nama saya Intan Fermia P, mahasiswi Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat,. Kakak sedang

Lebih terperinci

: saya ingin mendapatkan data antropometri BB dan TB ibu.

: saya ingin mendapatkan data antropometri BB dan TB ibu. : Assalamualaikum ibu : waalaikumsalam. Silahkan masuk :(masuk dan berjabat tangan) : perkenalkan nama saya Dini, saya ahli gizi yang sedang bertugas saat ini. Dengan ibu siapa? : Saya Melinda : Ok ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan salah satu aktivitas pendukung bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan salah satu aktivitas pendukung bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan salah satu aktivitas pendukung bagi seorang guru yang sadar akan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar disamping standar kompetensi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENYEDIAAN MENU SEIMBANG UNTUK BALITA DI DESA RAMUNIA-I KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 Tanggal

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Percobaan 2 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : IIIA/I Alokasi waktu : 2x35 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi. BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat melangsungkan hidupnya, manusia memerlukan makanan karena makanan merupakan sumber gizi dalam bentuk kalori,

Lebih terperinci

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning.

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning. Nasi Kuning, Menu Sarapan Jadi Peluang Bisnis Rumahan Menjalankan bisnis dari rumah? Kenapa tidak. Sekarang ini hanya dengan mengandalkan peluang bisnis dari lingkungan sekitar tempat tinggal saja, kita

Lebih terperinci

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN 60 Lampiran 1 Persetujuan Responden FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN Sehubungan dengan diadakannya penelitian oleh : Nama Judul : Lina Sugita : Tingkat Asupan Energi dan Protein, Tingkat Pengetahuan Gizi,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 77 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER Pengaruh Permainan Monopoli Gizi (Monogi) Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SD Mangkubumi Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA

LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Usia :.tahun Alamat :... Telepon/HP : selaku Bapak/ibu/lainnya(sebutkan..) dari.. usia..bulan, setelah mendapatkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA KADER POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH

HUBUNGAN KINERJA KADER POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH 85 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KINERJA KADER POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH A. Data Ibu 1. Umur :. 2. Pendidikan : 3. Pekerjaan :.. 4. Status perkawinan

Lebih terperinci

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 OLEH : KELOMPOK 15 D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU Pengertian Gizi ibu hamil Zat gizi adalah : Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi,

Lebih terperinci

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan bab tema makanan dan kesehatan satuan pengukuran waktu setiap pagi bayu selalu sarapan pagi ini ia menikmati sarapan dengan lahap ia makan nasi sayur dan lauk tidak lupa ia minum segelas susu jam menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bawah pimpinan Any Kristanti Katili, serta para Gurunya ibu Hindun Kunusa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bawah pimpinan Any Kristanti Katili, serta para Gurunya ibu Hindun Kunusa, A. Gambaran Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Taman Kanak-kanak (TK) Alkhairaat didirikan pada tahun 1992 berlokasi di Kelurahan Dembe II Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Di

Lebih terperinci