DAFTAR ISI...1 PENGANTAR...3 ICE-BREAKER DAN ENERGISER...4 MENGHUBUNGKAN TITIK SEMBILAN...8 LEMPAR SPIDOL...10 RUJAK BUAH...17 SAMSON & DELILAH...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI...1 PENGANTAR...3 ICE-BREAKER DAN ENERGISER...4 MENGHUBUNGKAN TITIK SEMBILAN...8 LEMPAR SPIDOL...10 RUJAK BUAH...17 SAMSON & DELILAH..."

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 PENGANTAR...3 ICE-BREAKER DAN ENERGISER...4 MENGHUBUNGKAN TITIK SEMBILAN...8 LEMPAR SPIDOL...10 RUJAK BUAH...17 SAMSON & DELILAH...18 MEMBUAT...19 LINGKARAN / LUBANG...19 KLIP KERTAS...23 MEMBULAN...24 MEMBERSIHKAN CERMIN...25 HARGA KAMBING...26 PAK SUWALI...26 TEBAK CEPAT...28 MENGUKUR...29 KINERJA HARIAN...29 MENGGAMBAR SIMBOL...31 ROBOT...32 A DAN B...36 DFID/LaPSI-PP.IRM/Doc. 1

3 ICE BREAKER UNTUK MENGEVALUASI DFID/LaPSI-PP.IRM/Doc.

4 PENGANTAR Kumpulan permainan ini disusun dari berbagai sumber, yang digunakan dalam berbagai kegiatan pelatihan - baik pelatihan di dalam kelas, maupun pelatihan informal pendampingan masyarakat - dalam Program DELIVERI. Berbagai permainan ini telah diperkaya dan dimodifikasi pula dari sumber aslinya sesuai dengan tuntutan visi Program dan kondisi pelatihan. Kumpulan permainan ini disusun untuk melengkapi bundel manual pelatihan-pelatihan Program DELIVERI yang disusun secara terpisah. Dalam manual tersebut, tersedia pula beberapa permainan yang digunakan sebagai metoda dalam penyajian materi pelatihan. Disadari bahwa tidak semua pelatihan menggunakan metoda permainan, dan tidak semua permainan digunakan untuk menghantar materi pelatihan, atau yang dikenal dengan permainan sebagai pembangkit dinamika belajar dan membangun suasana. Kumpulan permainan ini dikelompokkan dalam ICE-BREAKER atau ENERGISER. Sebagaimana pula kita sadar bahwa keduanya adalah hal yang dapat berbeda. Dengan demikian kumpulan permainan dirangkum agar mudah dilakukan oleh mereka yang berada pada tingkat pemula dalam memfasilitasi pelatihan, atau forum semacamnya. Kemudahan pelaksanaan permainan tersebut ditingkatkan dengan kelengkapan langkah penyajian / proses didalamnya. Namun demikian, disadari pula bahwa DELIVERI mengembangkan pelatihan dengan pendekatan pelatihan untuk orang dewasa atau pelatihan dengan pengalaman berstruktur, selayaknya setiap permainan-pun diperkaya dengan penggalian makna dan analisisnya. Ini akan menambah bobot pelatihan yang ada. Harapannya, kumpulan ini bisa menjadi bahan bermain dan belajar!!! Penyusun DFID/LaPSI-PP.IRM/Doc. 3

5 ICE-BREAKER DAN ENERGISER Pelatihan yang dikembangkan dengan pendekatan partisipatif, pengendalian kondisi dan suasana pelatihan merupakan hal yang peranannya tidak dapat dianggap ringan. Karena pelatihan juga menekankan pada proses, maka kondisi yang terbangun selama pelatihan akan mempengaruhi pencapaian output. Dengan kata lain menjaga dinamika kelas atau peserta adalah penting. Dinamika kelas harus sejak dini direkayasa sedemikian rupa agar keterlibatan seluruh warga pelatihan tetap tinggi. Salah satu masalah yang sering timbul dalam pelatihan partisipatif adalah tidak terciptanya suasana dan iklim pelatihan yang baik, karena belum menyatunya peserta dengan pendekatan pelatihan yang ada. Misalnya, pemahaman akan norma pendekatan partisipatif atau perasaan satu tim seluruh warga belajar. Sebagai contoh, guru di dalam kelas diharapkan untuk mengajar dan murid diharapkan untuk belajar. Suatu ide bahwa murid dapat mengajar, guru dapat diajar adalah sesuatu yang tidak biasa. Tetapi apabila murid dapat diharapkan oleh murid dan guru lain, ini tidak biasa dan memerlukan perubahan dalam hal peranan, norma kelompok, dan kepemimpinan dalam warga pelatihan. Perubahan semacam itu akan merupakan ketidak-nyamanan, kekaburan dan konflik. Hal itu mengurangi kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif. Berdasarkan pengalaman, kegiatan bersama (satu tim) akan timbul apabila semua menyadari bahwa mereka melakukan secara spontan, terbuka dan penuh kehangatan serta tidak dibuat-buat. Untuk itulah bentuk kepemimpinan dalam pelatihan harus didistribusikan secara merata kepada seluruh warga belajar, agar dinamika terjaga. Pada pelatihan yang berdurasi relatif panjang, atau dengan pendekatan yang monoton dan kurang melibatkan peserta, kegairahan peserta dalam mengikuti setiap materi menjadi menurun. Ini merupakan bagian yang berat bagi fasilitator. Untuk itu rangkaian materi dalam pelatihan harus diselingi dengan kegiatan pemecah kebekuan atau ICE-BREAKER dan pembangkit daya dan dinamika atau energiser. Secara umum pembentukan suasana ditujukan antara lain untuk : memecahkan kebekuan suasana pelatihan merangsang minat dan perhatian peserta pelatihan menghantarkan suatu pokok bahasan tertentu yang menjadi materi utama kegiatan yang bersangkutan menciptakan kondisi yang berimbang antara pelatih dan peserta, serta antar peserta yang berbeda level Tidak ada teori khusus yang dikembangkan mengenai pemecah kebekuan ini. Pada dasarnya ketrampilan ini dikembangkan lewat pengembangan kepekaan yang tinggi seorang fasilitator dalam memproses pelatihan. Orang awam sering bilang, jam terbanglah yang menentukannya, filosofi pelatihan yang berkembang yakni pelatihan berdasar pengalaman (pelatihan orang dewasa). Kuncinya adalah keberanian bereksperimen. Namun demikian, dengan merujuk tujuan di atas, setidaknya ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam penyajiannya. Kalau tidak, lelucon yang ingin ditampilkan dalam ICE-BREAKER menjadi tidak tercipta sama sekali. Hal tersebut adalah : 4 DFID/LaPSI-PP.IRM/Doc.

6 Isi Ada beragam bahan untuk memecah es ini. Tidak selalu dengan permainan. Cerita pendek dan fiktif bisa disajikan sebagai bahan lain, atau kegiatan lain. Yang penting dia sama sekali berbeda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya. Permainan, kurang sesuai diberikan sebagai pemecah kebekuan bila dalam pelatihan telah banyak menggunakan metodologi games (permainan). Ingat, permainan sebagai ice breaker dan permainan sebagai metode pelatihan adalah sama dan tidak sebangun, alias bisa berbeda. Isi ICE-BREAKER yang sama bisa digunakan untuk materi yang berbeda, kemampuan fasilitator meramu yang menentukan keberhasilannya. Waktu Penyajian ice-breaker juga mesti mengingat waktu. Artinya tidak bisa terlalu sering, karena bahkan akan membosankan. Demikian halnya, harus diingat waktu yang dibutuhkan dalam memproses bahan ICE-BREAKER. ICE-BREAKER dengan model permainan, biasanya memakan waktu relatif lama. Untuk itu harus dipertimbangkan dengan waktu untuk materi utama, kecuali bila dimaksudkan untuk menghantar. Cara dengan permainan panjang ini akan cukup manjur dilakukan bila es sangat beku seperti kondisi mengantuk atau proses perdebatan yang terjadi susah disimpulkan. Misalnya diskusi yang seru tentang perlu atau tidaknya agro-input diberikan. Kepekaan Anda sebagai fasilitator yang menentukannya. Peserta Mengingat waktu dan isi, Kita semua menang!! ditambah lagi dengan kondisi lokasi / tempat, boleh jadi ICE- BREAKER tidak dapat melibatkan semua orang. Yang penting diingat adalah, kepekaan memilih pesertanya. Bila ICE- BREAKER ditujukan untuk memecah kebekuan kelas, usahakan suatu bentuk yang melibatkan semua orang. Bila kelas terasa didominasi sebagian orang, dalam ICE-BREAKER inilah saatnya untuk mengabaikan mereka dan memilih mereka yang terabaikan, terutama perempuan. Untuk membangkitkan keberanian mereka, pilih proses yang mudah atau manipulasi permainan, sehingga mereka mampu melakukannya dan membangkitkan kepercayaan dirinya. Ingat, fasilitator adalah bagian dari warga pelatihan. Libatkan secara penuh diri anda dalam kegiatan di dalamnya, termasuk proses ICE-BREAKER. DFID/LaPSI-PP.IRM/Doc. 5

7 Proses Tidak jarang, seorang fasilitator hambar dalam menyajikan ICE-BREAKER. Ini disebabkan, ICE-BREAKER hanya dianggap dan diperlakukan sekadar sebagai permainan. Padahal sebenarnya, dalam pelatihan orang dewasa, setiap kegiatan indah untuk dikaji. Untuk itu bahan ICE-BREAKER perlu diolah sehingga enak untuk disajikan dan menjadi bagian yang memperkaya keseluruhan tubuh pelatihan. Memproses suatu kegiatan ICE-BREAKER sama menyenangkan atau menjengkelkannya dengan memproses materi inti pelatihan. Bila di dalam pelatihan dikenal KAKI LIMA sebagai langkah memproses, demikian halnya dengan ICE- BREAKER. Sekadar mengingatkan, langkah tersebut adalah : Lakukan Bandingkan/ terapkan Ungkapkan Simpulkan Analisa Dengan demikian, jangan biarkan setiap permainan atau lelucon dalam ICE- BREAKER berlalu tanpa mengkaji makna yang dikandungnya. Dengan demikian kemampuan bertanya atau mengungkap arti dibalik permainan adalah kuncinya. Alat Bantu Pada beberapa kegiatan, ICE-BREAKER disajikan dengan menggunakan alat dan bahan pembantu. Bila harus demikian, pandai-pandailah memilih alat bantu yang sesuai dengan kondisi peserta. Hindari pemakaian alat atau bahan yang susah didapat di lokasi. Hal ini penting, sehingga peserta dapat mereplikasikannya selepas pelatihan dengan bahan yang ada. Pemakaian bahan yang mahal juga akan menimbulkan dampak kurang baik, karena dapat mengundang pemikiran peserta mengenai kemewahan suatu proses pelatihan. Prinsip ini sama dengan prinsip pemilihan alat bantu belajar dalam pelatihan secara umum. Memperbanyak alat-alat bantu visual akan memudahkan memproses serta diingat oleh peserta pelatihan. 6 DFID/LaPSI-PP.IRM/Doc.

8 Kaidah-kaidah umum Ini dhi, permainan yang cocok bagi Pejabat!! Kaidah umum, adalah nilai umum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Hal ini menyangkut nilai sosial, agama, budaya (tata krama), dan bahasa, termasuk bahasa tubuh. Hal-hal tersebut juga berlaku dalam penyajian ICE- BREAKER. Misalnya, ICE-BREAKER mana yang tepat digunakan untuk pelatihan pejabat, petani, orang tua, perempuan dan lain-lain. Meskipun pada dasarnya setiap bahan ICE-BREAKER bisa diproses untuk siapa saja, namun ada baiknya anda sebagai fasilitator memperhatikan hal ini, bila anda belum terampil meramunya. Ini lebih baik, daripada memaksakan, dan akhirnya merusak suasana pelatihan secara keseluruhan. Yah, ukuran kepantasan-lah! Contohnya : permainan yang dilakukan secara berpasangan, sebaiknya hati-hati memilih pasangan dalam permainan. Pasangan pria wanita sebaiknya dihindari bila anda belum begitu mengenal kondisi peserta (bisa menjadi hal yang sensitif). LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 7

9 MENGHUBUNGKAN TITIK SEMBILAN (kreativitas) Tujuan : peserta memahami prinsip dasar kreativitas dan sikap kreatif peserta menyadari faktor penghambat kreativitas Peralatan : 60 menit papan tulis, spidol, alat tulis untuk peserta (bisa juga dilakukan di lantai dengan menggunakan kapur, atau di tanah dengan batu kerikil). Proses : gambarkan sembilan titik di papan tulis instruksikan kepada peserta untuk menghubungkan kesembilan titik tersebut dengan empat buah garis lurus, tanpa mengangkat alat tulis (sekali tarik garis) beri waktu 5 10 menit bagi peserta untuk mengerjakannya. Beri kesempatan pada mereka yang merasa mampu menyelesaikan dan mengerjakannya di papan tulis. Peserta lain diminta memperhatikan, apakah benar atau salah. jika tak ada peserta yang mampu mengerjakannya, beri contoh jawabannya dan amati reaksi dari peserta setelah mengetahui jawabannya. tanyakan : mengapa tidak bisa? diskusikan dan analisa bersama jawaban tersebut sampai pada prinsip dasar dan hambatan kreativitas: hambatan kreativitas : rasa takut salah, tak berani keluar dari kebiasaan, membatasi diri sendiri. prinsip kreativitas : jangan menghakimi, jangan takut salah, jangan membatasi diri sendiri. 8 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

10 Letakan sembilan titik Kunci jawaban LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 9

11 LEMPAR SPIDOL (menghangatkan suasana) Tujuan : menghangatkan suasana, menghilangkan kekakuan antar peserta dan pemandu serta antara peserta sendiri memetik pelajaran perlunya sikap hati-hati dan cepat tanggap Peralatan : 15 menit spidol sebatang Proses : minta semua peserta berdiri bebas di depan tempat duduk masing-masing minta peserta bertepuk tangan saat anda melemparkan spidol ke udara (melayang), dan harus berhenti pada saat anda tangkap kembali. Ulangi sampai beberapa kali. ulangi proses di atas, dengan gerakan semakin cepat, kemudian akhiri dengan anti klimaks dengan ayunan keras lemparkan spidol (gerakan tangan saja). Amati siapa yang melakukan kekeliruan. minta tanggapan dan kesan peserta, diskusikan, analisa dan simpulkan. 10 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

12 SIANG MAJU HITAM BULAN KARTU BERPASANGAN MALAM (perkenalan) MUNDUR PUTIH BINTANG Catatan : Buatlah pada kertas yang cukup tebal dan sisinya digunting. Bisa menggunakan bahasa lokal, atau peribahasa yang berpasangan. Bisa menggunakan potongan bentuk yang berpasangan. Tujuan : peserta dan fasilitator saling mengenal dan akrab tercipta suasana yang mendukung untuk pelatihan yang membutuhkan partisipasi tinggi dengan memanfaatkan informasi perkenalan. Bahan : 60 menit efektif kartu pasangan Proses : peserta duduk membentuk U sejajar dengan fasilitator suruh peserta menghitung dengan menyebut nomor jelaskan mengenai kegiatan perkenalan, buat kesepakatan dengan peserta unsur yang perlu dikenalkan, dan cara berkenalan, misalnya menyebut hobi, nama atau pengalaman yang paling menarik dengan cara wawancara berpasangan dan lain-lain. kocok kartu berpasangan dan letakkan di tengah ruangan minta setiap peserta untuk mengambil satu kartu dan menemukan pasangannya untuk mendapatkan informasi akan hal apa yang diperlukan ajak kembali ke kelas dan undang secara bergantian satu peserta untuk memperkenalkan pasangannya, dilakukan sampai semua mendapat giliran termasuk fasilitator ajak diskusi peserta mengenai perasaan saat perkenalan, apa pendapatnya tentang cara dan jenis informasinya LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 11

13 KISAH ANGKA ANGKA (perkenalan) Tujuan : peserta saling mengenal peserta memusatkan perhatian pada kegiatan pelatihan Bahan : 10 menit ruang latihan Proses : minta peserta berhitung secara berurutan mulai dari nomor satu sampai selesai minta setiap peserta untuk mengingat nomor yang disebutkan, jika perlu lakukan pengujian dengan menyebut secara acak, dan diminta kepada yang disebut nomornya mengatakan Ya! setelah yakin semua mengingat nomornya, jelaskan bahwa akan menyampaikan suatu berita atau cerita dengan sejumlah angka di dalamnya. Peserta yang disebut angkanya harus meneriakkan namanya. Jika terlambat 3 detik, peserta dikenakan hukuman ramai-ramai oleh peserta lain. pastikan mereka memahami aturannya, dan bila perlu dengan contoh mulailah dengan cerita : misalnya, Teman-teman, latihan ini diikuti oleh 10 orang, 2 dari Dinas Peternakan, 5 dari BIPP dan 7 dari kelompok tani. Dilakukan selama 5 hari dengan waktu 8 jam 1 hari dan lain-lain, dan lain-lain. (usahakan setiap nomor sejumlah peserta disebut) diskusikan dengan peserta makna permainan ini, tanggapan mereka, analisa dan simpulkan. 12 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

14 BERMAIN TALI Tujuan : peserta mendapatkan suasana segar peserta memahami makna berusaha dalam mencapai tujuan tanpa melanggar aturan kerjasama dalam tim Bahan : 30 menit Potongan tali rafia masing-masing sepanjang sekitar 1,5 meter Proses : setiap peserta diberikan seutas tali yang telah dipotong peserta diminta untuk berpasangan diminta untuk menyilangkan posisi talinya dengan tali pasangannya setiap peserta akan mengikatkan ujung tali ke dalam pergelangan kiri dan kanan masing-masing, dengan posisi tali bersilangan (lihat foto) mereka diminta untuk saling melepaskan silangan tersebut dengan tanpa membuka ikatan talinya (tidak saling bersilangan lagi) lanjutkan permainan hingga seluruh peserta mencoba dengan berbagai usahanya bila ada pasangan yang mampu melakukan tugasnya, hentikan permainan dan minta diperagakan ke semua peserta minta tanggapan mereka mengenai permainan ini, mengapa ada yang berhasil atau mengapa mengalami kesulitan dan bahkan gagal. diskusikan, analisa dan simpulkan LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 13

15 PERMAINAN TALI JARING-JARING (kerjasama dan saling ketergantungan) Catatan : permainan ini bisa digunakan untuk pembuka sesi perkenalan, sesi inti analisis pemegang kendali, atau sesi inti jaringan pemasaran pada pelatihan kewira-usahaan atau semacamnya. bila peserta cukup banyak, membutuhkan ruangan dan waktu yang lapang Tujuan : peserta memahami makna kerjasama dan saling keterkaitan antar anggota tim peserta memahami perannya masing-masing dalam tim Bahan : 30 menit satu gelondong tali rafia utuh Proses : minta seluruh peserta untuk berdiri membentuk lingkaran mulailah dari anda sebagai pemegang rafia, lempar gulungan rafia ke seseorang dan jangan melepas talinya sehingga anda masih berhubungan dengan si penerima (bisa digunakan untuk perkenalan, dimana penerima harus menyebut dua nama orang di sebelahnya, misalnya) penerima harus melempar gulungan ke orang lain sambil memegang ujung talinya. Demikian seterusnya hingga setiap orang memegang tali bagiannya. setelah semua memegang tali jaringan tersebut, minta satu atau dua orang untuk menggerakkan pegangannya tanya reaksi peserta mengenai hal tersebut, analisa dan simpulkan bila dalam satu kelompok kegiatan, ada keterkaitan satu dengan lainnya. Bila yang satu berbuat yang lain akan terkena pengaruhnya baik positif maupun negatif. unsur kerjasama dan pengertian antar anggota kelompok dibutuhkan agar kuat 14 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

16 MEMBUAT GARIS SEPANJANG MUNGKIN Tujuan : peserta memahami bahwa siapa saja dan di mana saja tersedia potensi peserta memahami bahwa pengarahan potensi akan mendukung keberhasilan lebih baik peserta lebih kreatif 30 menit Proses : bagi peserta menjadi dua kelompok (dengan jumlah yang sama) minta mereka berdiri sejajar dalam kelompoknya minta setiap kelompok untuk membuat / membentuk garis sepanjang mungkin dengan hanya menggunakan bahan yang ada pada dirinya (sebaiknya tidak menyebutkan bahannya agar mereka memikirkannya) biarkan mereka berusaha, dan amati reaksi mereka kelompok yang menang adalah mereka yang mampu membuat garis terpanjang minta tanggapan dari mereka, analisa bersama dan simpulkan Arahkan kesimpulan : pemahaman terhadap tugas dengan jelas (apa perintahnya, membentuk dan bukan menggambar) untuk mencapai tujuan (garis yang panjang) bisa dipakai bahan dari apa yang mereka kenakan, seperti : ikat pinggang, tali sepatu dan lain-lain, bahkan kalau perlu posisi tubuh mereka harus diatur sedemikian rupa sehingga memperpanjang garis yang dibentuk (kita mesti kreatif untuk mencapai tujuan, mesti rela berkorban, dan yang penting kita mesti mau menggali potensi yang ada pada diri sendiri untuk pengembangan kegiatan). LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 15

17 MENGGAMBAR TITIK DI TENGAH LINGKARAN (kreativitas) Tujuan : Bahan : peserta memahami pentingnya kreativitas untuk mencapai tujuan tanpa melanggar aturan. 20 menit kertas flipchart di papan, spidol, alat tulis peserta Proses : gambar sebuah bentuk yang diminta di kertas / di papan minta seluruh peserta untuk menggambar lingkaran dengan satu titik di tengahnya dengan tanpa mengangkat pena (satu tarikan gerakan) biarkan mereka mencobanya, bila ada yang berhasil minta untuk memperagakannya di depan minta tanggapan mereka : susah atau bahkan gagal diskusikan, analisa dan simpulkan Kunci Jawaban : sebelum menggambar, lipat salah satu sudut kertas kebagian tengah, lalu gambar titik. Dengan melewati lipatan, gambarlah terus satu garis, lalu bukalah lipatan sehingga anda mendapat jarak untuk membentuk lingkaran dari titik. 16 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

18 RUJAK BUAH (kecepatan / tanggap, penyegaran suasana) Tujuan : memberikan suasana segar untuk seluruh peserta memberikan pengalaman akan kepekaan terhadap informasi 10 menit Proses : bentuk posisi peserta dalam lingkaran dengan jumlah kursi sejumlah peserta dikurangi satu minta peserta untuk menyebut tiga atau empat nama buah yang mereka kenal, lalu minta mereka menyebut secara berurutan dengan nama buah yang berlainan. Demikian seterusnya hingga semua mendapat nama buahnya. seorang komando di tengah menyebut salah satu atau dua nama buah, bagi yang merasa nama buahnya disebut harus saling berpindah, termasuk pemberi komando. Bagi yang tidak mendapatkan kursi (karena digantikan pengomando, dia menggantikan perannya). demikian seterusnya, hingga suasana terasa cair minta tanggapan peserta atas permainan ini (bila perlu). LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 17

19 SAMSON & DELILAH (kekompakan Tim) Tujuan : memberikan suasana segar dan melihat kekompakan kelompok 15 menit Proses : ceritalah sedikit tentang mitos dongeng ini, bahwa ada tiga karakter utama di dalamnya : yaitu Samson, Delilah dan Harimau. Ceritakan pula setangguh-tangguh Samson yang bisa mengalahkan harimau, dia kalah dengan ketegaran hati Delilah. Namun kelembutan Delilah kalah dengan kebuasan Harimau. Peserta diminta untuk mencipta gerakan untuk menggambarkan karakter masing-masing. Peserta secara bersama-sama memutuskan satu karakter untuk mengalahkan kelompok lain. Dua kelompok ini diminta untuk berdiri berpunggungan. Saat diberi komando barulah mereka membalik badan secara bersama-sama permainan ini dilanjutkan beberapa kali (yang tidak kompak dianggap kalah) minta tanggapan perasaan peserta, diskusikan dan simpulkan Catatan : Permainan ini bisa digunakan untuk mengungkap banyak informasi, seperti stereotipe laki-laki dan perempuan, bila anda membahas materi analisis gender, misalnya karakter perempuan yang selalu dianggap lembut dan lelaki gagah. 18 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

20 MEMBUAT LINGKARAN / LUBANG (kreativitas) Tujuan : Bahan : memberikan pemahaman akan faktor penghambat dan pendorong untuk kreatif 30 menit satu lembar kertas kuarto Proses : berikan pengantar permainan atau proses jelaskan perintah tugasnya : peserta diminta untuk membuat lingkaran dengan bahan kertas setengah kuarto. Seluruh bahan terpakai dan tidak ada yang terbuang. Besar lingkaran harus bisa dilewati seluruh badan. pastikan mereka memahami tugasnya bagikan bahan dan minta mereka melakukannya amati celetukan dan komentar mereka bila ada yang berhasil minta untuk memperagakannya minta tanggapan peserta, perasaan, kesulitan dan maknanya, analisa dan simpulkan Kunci mengerjakannya : lipat kertas menjadi dua secara tepat sobek kertas mulai dari sisi tepi yang tertutup sekecil mungkin, jangan sampai pada sisi tepi yang berlawanan mulai dengan hal yang sama dari sisi yang berlawanan ulangi hingga seluruh permukaan tersobek buka sisi lipatan yang tertutup dan sobek lipatannya. Jangan menyobek yang paling pinggir lipatan disobek LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 19

21 TES TIGA MENIT (kepekaan dan kecermatan) Tujuan : Bahan : memberikan pemahaman ke peserta pentingnya menguasai suatu masalah sebelum mengerjakannya 15 menit lembar tes tiga menit untuk setiap peserta Proses : bagikan kepada setiap peserta lembar tes mereka memulai mengerjakan tes dalam waktu bersamaan jaga waktu hingga tiga menit amati setiap kejadian yang ada dari setiap peserta dalam menyelesaikan tes hentikan setelah tiga menit minta tanggapan peserta, diskusikan dan simpulkan Kesimpulan : Dalam melakukan suatu kegiatan sebaiknya kita yakin mengerti akan apa yang dilakukan. 20 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

22 Lembar Tes Tiga Menit 1. Bacalah dulu semua dengan baik, baru kemudian kerjakan. 2. Tuliskan nama anda di sudut kanan atas kertas ini. 3. Lingkarilah kata nama pada kalimat kedua di atas 4. Gambarlah lima bujur sangkar kecil di sudut kiri atas kertas ini. 5. Beri tanda X pada tiap bujur sangkar tersebut. 6. Buat lingkaran di sekitar masing-masing bujur sangkar 7. Beri tanda tangan anda di bawah judul kertas ini. 8. Di belakang judul itu tuliskan kata : Ya. 9. Lingkarilah kalimat nomor Coretkanlah sebuah tanda di sudut kiri bawah kertas ini. 11. Buat segitiga sekitar tanda yang baru anda buat tersebut. 12. Dibalik kertas ini hitung 20 x 27 = 13. Beri lingkaran pada kata kertas pada kalimat no Teriakkan dengan nyaring nama panggilan anda bila anda sampai di sini. 15. Bila sudah merasa mengerjakan dengan baik, teriakkan kata : sudah!. 16. Dibalik kertas ini hitunglah = 17. Lingkarilah jawaban anda. 18. Berhitunglah dengan suara biasa secara mundur nomor Buat tiga lubang kecil dengan alat tulis anda pada kalimat ini. 20. Kalau ternyata anda paling dulu sampai pada kalimat ini, teriakkan dengan lantang : Aku Sang Pemimpin 21. Garis bawahi nomor-nomor genap halaman ini. 22. Setelah anda selesai membaca semua kalimat dengan cermat, kerjakanlah kalimat nomor 1 dan 2 saja! Selamat mengerjakan dan menjadi Sang Pemimpin! LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 21

23 KAPAL TENGGELAM Tujuan : selain mendapat suasana segar, peserta memahami arti kekompakan tim dan kerelaan berkorban untuk mencapai tujuan 15 menit Proses : minta peserta untuk membayangkan bahwa mereka berada pada sebuah kapal yang akan karam. Ada beberapa instruksi darurat dari kapten yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri. Bila ada yang gagal dalam melakukan instruksi harus dikorbankan dengan keluar kapal agar yang lain kapal tetap selamat. berikan instruksi instruksi dadurat, seperti : setiap peserta harus bergerombol tiga orang, atau lima orang: dan: setiap orang harus pegang orang yang pakai baju hijau Kapten kapal perlu melakukan pemeriksaan saat setelah memberikan instruksi sehingga yang melakukan kesalahan harus rela dikorbankan permainan bisa dihentikan bila dirasa cukup menyegarkan suasana minta tanggapan peserta dan diskusikan 22 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

24 KLIP KERTAS (penyegaran suasana dan kreativitas) KEGUNAAN KLIP : - membersihkan kuku - bunuh diri - menyetop mobil - memburu gajah - dan lain-lain Tujuan : Bahan : memberikan gambaran kreativitas berpikir pada peserta 10 menit kertas selembar Proses : bagikan secarik kertas pada setiap peserta minta mereka menuliskan sebanyak-banyaknya kegunaan klip kertas dalam waktu singkat (misalnya tentukan 1 menit) minta setiap peserta untuk menyebutkan berapa kegunaan yang mereka dapatkan ulangi beberapa kali dengan proses yang sama dan minta peserta untuk meningkatkan jumlah perolehannya lakukan diskusi mengenai jenis kegunaan yang mampu mereka kumpulkan minta tanggapan mereka, diskusikan dan simpulkan Catatan : Bagi pelatihan untuk menjadi pelatih, bahan ice breaker ini sangat efektif digunakan untuk melatih kemampuan anda dalam membangkitkan partisipasi peserta, dan kemampuan mengumpan pertanyaan. LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 23

25 MEMBULAN (partisipasi dan kepemimpinan) Tujuan : peserta dapat membandingkan keuntungan dan kerugian antara sistem komando dengan pendekatan partisipatif. peserta dapat melihat model pendekatan yang efektif. Bahan : menit 2 3 kain penutup mata, 2 3 kursi untuk tempat duduk / tanda stasiun bumi, benda-benda untuk penghalang (diandaikan sebagai planet, 2-3 kursi untuk planet bulan, dan 2 3 bendera yang akan ditancap di bulan). Proses : minta 4 6 relawan untuk maju ke depan yang dibagi menjadi 2 atau 3 kelompok setiap pasangan menentukan peran siapa menjadi astronot dan siapa yang menjadi pemantau stasiun di bumi peserta yang lain diminta untuk mengatur penghalang para astronot ditutup matanya dengan saputangan beri instruksi apa tugas astronot dan tugas stasiun bumi : Tugas astronot : menuruti perintah stasiun bumi agar sampai di bulan dengan selamat (tanpa menyentuh penghalang). Tugas stasiun bumi : memberikan arahan dengan jelas dari bumi agar astronot berhasil dengan selamat (bila astronot menyentuh penghalang, stasiun bumi harus memerintahkan astronot untuk mengulang dari bumi Tugas peserta lain : sebagai penggembira dan pengamat bila dirasa cukup, permainan bisa dihentikan minta tanggapan perasaan pada masing-masing pemeran, apa kesulitan dan kemudahannya, bagaimana jalan keluarnya analisa, diskusikan dan simpulkan 24 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

26 MEMBERSIHKAN CERMIN (kepemimpinan) Tujuan : peserta memahami fungsi dan tugasnya sebagai pemimpin, serta mengembangkan kepekaan akan kepentingan orang yang dipimpin 30 menit Proses : minta beberapa pasang relawan untuk melakukan permainan ini minta mereka untuk saling berhadapan, dengan mengibaratkan ada sebuah cermin di antara mereka salah satu peserta sedang membersihkan cermin sehingga peserta yang lain sebagai bayangan dan harus mengikuti seluruh gerakannya. biarkan permainan hingga beberapa menit minta mereka melakukan hal yang sama, namun dengan pemeran yang bergantian minta tanggapan mereka mengenai kesulitan menjadi bayangan, peran mana yang lebih mudah? orang atau bayangan, mengapa demikian?, apa yang dirasakan bayangan pada waktu cermin dibersihkan? dan lain-lain. analisa, dan simpulkan LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 25

27 HARGA KAMBING PAK SUWALI (diskusi) Tujuan : Bahan : memberikan suasana untuk melakukan diskusi bagi peserta, serta cara mencapai kesepakatannya menit lembaran soal Proses : bagikan lembar soal untung atau rugi kepada setiap peserta minta peserta untuk mengerjakan sendiri-sendiri setelah selesai minta mereka mendiskusikan dalam kelompok kecil (4 atau 5 orang) bila susah didapat komitmen, minta beberapa relawan untuk memainkan peran sesuai tuntutan soal untuk mendapatkan jawaban bersama minta tanggapan peserta, diskusikan, analisa dan simpulkan Catatan : Energiser ini dapat digunakan untuk menghantar materi yang berhubungan dengan ekonomi, seperti analisis kelayakan usaha kelompok, kewira-usahaan dan lain-lain. Bentuk permainannya sangat sesuai untuk mendimisasikan kondisi peserta memasuki materi utama. 26 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

28 Lembar soal : UNTUNG ATAU RUGI? Pak Suwali membeli seekor kambing seharga Rp ,-. Tapi kambing ini rewel sekali. Pak Suwali jengkel, lalu dijualnya dengan harga Rp ,-. Lewat di pasar hewan, dia tertarik lagi pada seekor bandot yang gemuk dan gagah. Pak Suwali membelinya dan harganya ternyata Rp ,- Tapi hanya sehari bandot itu sudah bikin gara-gara masuk ke kebun tetangga. Pak Suwali jengkel dan menjual kembali bandot itu seharga Rp ,- Sambil pulang ke rumah, motor Pak Suwali menabrak kambing Pak Aji. Pak Aji minta ganti rugi karena kambingnya cacat. Pak Suwali bersedia bayar ganti-rugi tersebut tapi kambing sial itu jadi miliknya. Lalu disepakati ganti - rugi Rp ,- Pak Suwali pun pulang membawa kambing cacad. Tiba di rumah Pak Suwali melampiaskan dongkolnya dengan menyembelih kambing sial itu sekalian, lalu dijualnya dagingnya ke pasar dan semuanya laku dengan harga Rp ,- Sekarang, Pak Suwali pun lega. Tapi dia bingung : apakah dia untung atau rugi? Untung atau rugi berapakah dia? TOLONGLAH PAK SUWALI MENGHITUNGNYA!!! LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 27

29 TEBAK CEPAT (penyegaran suasana) Tujuan : memberikan suasana segar peserta perkenalan lebih dalam antar peserta 15 menit Bahan : alat pembatas yang cukup besar (menutup tinggi badan) dan lebar, bisa sarung, selimut atau papan tulis besar Proses : bagi peserta menjadi 2 kelompok di antara dua kelompok dipisahkan oleh pembatas setiap kelompok akan menyodorkan satu orang untuk mewakili maju ke dekat pembatas anda memberikan komando, dimana pada hitungan ketiga, pembatas anda buka dan setiap orang dalam kelompok menyebut dengan cepat nama orang dari kelompok lawan. Yang benar sebagai pemenang. lakukan selama beberapa kali amati teknik yang diperagakan masing-masing kelompok untuk mengelabuhi lawan (misalnya menukar suara, pakaian dan lainlain). Pancing diskusi dengan mereka dari kejadian ini. 28 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

30 MENGUKUR KINERJA HARIAN (mood meter evaluasi umpan balik) Tujuan : peserta belajar membuat evaluasi sendiri peserta mampu memberikan penilaian dan umpan balik harian, serta menemukan upaya perbaikan dalam proses pelatihan Bahan : 15 menit kertas flip chart, spidol Proses : Gambar sebagai berikut di kertas flipchart: Kondisi Saya Hari 1 Hari 2 Hari 3 dst. tempel pada tempat yang strategis sediakan satu spidol di dekatnya, untuk mengisi jelaskan maknanya, dan minta setiap peserta untuk mengisinya secara harian setiap akhir sesi dalam satu hari, minta seorang relawan untuk memimpin penyimpulan hasilnya (menghitung), mendiskusikannya dan menemukan cara perbaikannya. LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 29

31 BALON BERPASANGAN Tujuan : peserta dapat melepaskan himpitan perasaan yang mungkin tertahan selama proses pelatihan peserta dapat mengungkap bebas apa keinginan dan perasaannya terciptanya akhir pelatihan yang memuaskan bagi semuanya Bahan : 30 menit balon karet sebanyak peserta, potongan tali rafia Proses : peserta dibagi dalam dua kelompok, berbaris berhadaphadapan setiap peserta diberikan satu balon, minta untuk meniupnya dan ikat dengan dengan seutas tali balon diikat pada satu tungkai kaki mereka aturan permainan : setiap kelompok berusaha memecahkan sebanyak mungkin balon kelompok lawan dengan menggunakan kaki sambil berusaha mempertahankan balon miliknya. bila telah usai, minta peserta untuk duduk melingkar minta tanggapan mereka mengenai tingkah laku peserta, siapa yang paling bernafsu menghabisi lawan, siapa yang ogahogahan, siapa yang menikmati dan lain-lain, mengapa demikian? berikan pertanyaan pancingan berdasarkan ungkapan di atas : apakah orang yang sangat bernafsu adalah mereka yang memendam kekesalan selama proses pelatihan (mengapa? misalnya karena punya ide tetapi tidak bisa dilontarkan karena dicegah fasilitator untuk mendominasi, atau karena susah bicara meskipun ada pendapat, karena susah menemukan kalimat dan lain-lain) ungkapkan bahwa, saat inilah waktu yang baik untuk mengungkap segala perasaan, sehingga akhir dari pelatihan, tidak hanya ilmu pengetahuan yang didapat, namun juga perasaan puas karena telah berbagi pengalaman hidup dengan yang lain dan ada semangat baru untuk perbaikan sikap (ingat, pelatihan bertujuan mengubah PKS: pengetahuan, ketrampilan dan sikap!). 30 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

32 MENGGAMBAR SIMBOL (citra diri, perkenalan) Sebagai petugas lapangan, saya seperti lampu penerang Tujuan : mempersiapkan peserta memasuki suasana pelatihan (melepaskan segala beban bawaan) memberikan gambaran bagi fasilitator akan kondisi peserta, sehingga perlu strategi yang sesuai media perkenalan bagi warga pelatihan Bahan : menit kertas kuarto dan spidol Proses : jelaskan permainan ini bagikan selembar kertas dan spidol ke setiap peserta minta mereka menggambarkan diri mereka lewat simbol (baik sebagai pribadi maupun sebagai profesional sesuai peran dan fungsinya) minta mereka menceritakan satu per satu simbol mereka, tambah dengan pertanyaan apa kekuatan dan kelemahan diri mereka masing-masing daftarkan pernyataan mereka (dengan kata kuncinya saja) di kertas flip chart atau meta-plan, diskusikan dan buat semacam catatan bersama peserta tentang pengenalan diri ini, untuk membantu selama proses pelatihan berlangsung. Untuk itu tempatkan daftar dan gambar simbol tersebut di dalam ruangan yang strategis sehingga semua dapat melihatnya dan jangan dilepas hingga akhir pelatihan berlangsung bahan ini bisa dibahas ulang di akhir pelatihan (bila ada waktu) sebagai media evaluasi diri yang sangat menarik. LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 31

33 ROBOT Tujuan : untuk memberikan suasana segar mendemonstrasikan kepada peserta tentang betapa sulitnya dalam mengatur 2 hal dalam satu waktu Bahan : 15 menit Tidak ada Proses : peserta dibagi dalam kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 3 orang yang mana satu orang menjadi manajer, yang lainnya menjadi robot. Manajer mengkontrol kedua robot, dengan cara menyentuh pudak sebelah kanan maka robot bergerak ke kanan, menyentuh pundak sebelah kiri maka robot bergerak ke kiri. Perintah robot untuk pergi ke suatu tempat. Manajer harus berusaha menghindari tabrakan antara robot dengan benda-benda yang menghalangi perjalan robot ke tempat tersebut. (contohnya : meja, kursi, pot, dan lain-lain) Setelah 3 menit, ganti ke kelompok lain. Lalu ulangi lagi langkah-langkah di atas dengan anggota kelompoknya. 32 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

34 STREET DAN AVENUES Tujuan : Bahan : untuk memberikan suasana segar 10 menit Tidak ada Proses : peserta dibagi menjad 4-5 kelompok. Masing-masing kelompok membuat bentuk jalanan dengan cara saling berpengangan tangan berderet paralel. Jika fasilitator berteriak avenue maka kelompok memutar 45 derajat ke kiri kemudian segera berpengangan tangan dengan peserta disebelahnya. Jika fasilitator berteriak street maka peserta kembali ke posisi semula. Cari 2 sukarelawan untuk menjadi tikus dan kucing. Kucing harus menangkap tikus namun fasilitator harus berusaha menghindari tikus dari tangkapan kucing dengan memberi perintah street dan avenue dalam prosesnya. Kucing dan tikus tidak boleh menerobos barisan LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 33

35 PINDAH KALAU.. Tujuan : untuk memberikan suasana segar untuk melepaskan ketegangan untuk membentuk kelompok baru 3-5 menit Bahan : Proses : minta semua peserta berdiri membuat lingkaran lalu sebutkan suatu klasifikasi orang dalam kelompok tersebut (misalnya : yang berkacamata, bersepatu hitam, berjenggot dan lain-lain). Jika satu klasifikasi telah disebutkan maka orang yang termasuk dalam klasifikasi tersebut masuk ke dalam lingkaran. Lalu sebutkan klasifikasi lain lagi, jika orang yang telah berada di dalam lingkaran ternyata juga termasuk dalam klasifikasi yang baru disebutkan maka dia diam saja di dalam lingkaran, sedangkan yang tidak keluar bergabung dengan lingkaran. Teruskan dengan cepat untuk membuat peserta terus berpindah 34 LaPSI-PP.MPKSDI/Doc.

36 JEBAKAN DALAM BERHITUNG 3-5 menit Bahan : - Proses : Mintalah kepada peserta untuk membuat lingkaran Jelaskan kepada peserta bahwa dalam permainan ini peserta diminta berhitung namun pada angka 5 dan kelipatannya jangan disebutkan namun ganti dengan menyebutkan nama hewan Jika ternyata ada peserta yang gagal maka hitungan diulangi lagi dan peserta yang gagal tadi keluar dari lingkaran. Terus lanjutkan hingga lingkaran menjadi kecil LaPSI-PP.MPKSDI/Doc. 35

37 A DAN B Tujuan : Bahan : untuk memberikan suasana segar dan mengganti pusat perhatian 5-10 menit Tidak ada Proses : singkirkan semua barang yang ada di tengah ruangan sehingga menjadi lapang dan luas. Minta peserta untuk berdiri minta semua peserta untuk diam-diam memilih dari peserta lain satu orang yang diberikan nama A dan satu orang yang jadi B. Katakan pada peserta bahwa tidak ada pedoman, jadi mereka bebas memilih siapapun untuk menjadi orang A maupun orang B setelah mereka membuat keputusan, minta kepada semua peserta untuk bergerak sedekat mungkin dengan orang yang mereka memilih sebagai A namun harus berusaha sejauh mungkin dari orang B. Bergerak dengan cepat, tetapi tidak boleh menarik / menggandeng tangan orang tersebut, perlu diumumkan bahwa tidak boleh ada kekerasan jasmani setelah beberapa menit memberitahukan kepada peserta bahwa orang A yang mereka pilih menjadi orang B dan orang B menjadi orang A, lalu lakukan proses yang sama.

38 ANGGOTA KELUARGA Tujuan : untuk memberikan suasana segar untuk membuat sub-group Bahan : 5 menit Kartu metaplan, spidol, double sided tape Proses : setiap kartu ditulis anggota keluarga misalnya : untuk keluarga sapi maka dibuat kartu bertuliskan ;ibu sapi, ayah sapi, kakak sapi, adik sapi. Demikian juga untuk keluarga ayam; ibu ayam, bapak ayam dan seterusnya. Berilah kepada peserta kartu-kartu tersebut, lalu minta mereka untuk jalan-jalan seputar ruangan, namun apabila mereka bertemu dengan kawannya, maka peserta harus mengeluarkan bunyi sesuai dengan kartu yang dipakai oleh temannya tersebut. Begitu pula sebaliknya Setelah beberapa menit, fasilitator meneriakkan Reuni Keluarga, maka semua anggota keluarga berkumpul dengan cara mendengar dan mengeluarkan sesuai dengan klasifikasinya. Jika misalnya keluarga sapi sudah berkumpul, maka teriakkan keluarga sapi kumpul begitu pula dengan kelompok lainnya. Ulangi lagi permainan tersebut, sampai peserta terlihat relaks dan bersemangat.

39 ICE BREAKER UNTUK MENGEVALUASI Ada beberapa ICE-BREAKER yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu pelatihan maupun sesi pelatihan. Jika pelatihan telah selesai maka lebih cepat untuk memperbaikai kesalahan / kekurangannya. Pendapat Positif dan Negatif - peserta dibagikan kartu metaplan dua warna: lalu tetapkan bahwa warna yang satu untuk menulis positifnya dan warna yang lain untuk menulis negatifnya - kumpulkan tanpa nama lalu dibaca satu persatu Graffiti - siapkan graffiti board, biasa berupa papan putih, kertas flipchart / karton yang besar - minta peserta untuk menuliskan pendapat mereka negatif maupun positif, rekomendasi dan lainlain tentang pelatihan lalu tulis di graffiti board tersebut. - Peserta bisa menuliskan pendapat / idenya kapan saja Topi Masalah - mintalah kepada peserta untuk menuliskan masalah mereka selama mengikuti pelatihan, setelah selesai lipat kertas tersebut dan masukkan ke dalam topi - jika semua peserta telah memasukkan masalahnya ke dalam topi, lalu edarkan topi tersebut ke peserta, minta peserta untuk mengambil satu lipatan, apabila peserta membuka miliknya sendiri kembalikan, lalu ambil lagi yang lain. - Minta peserta membaca masalah tersebut, kemudian beri waktu beberapa menit untuk memahami dan mencari jalan keluar dari masalah tersebut. - Setelah beberapa menit, mulai dari satu peserta untuk membacakan masalah yang tertulis dikertas kemudian ia memaparkan penyelesaiannya, bila perlu ditambah dengan koreksi maupun rekomendasi. - Peserta yang lain harap mendengarkan saja dan tidak boleh mengkritik ataupun memberi usulan.

PANITIA MALAM KEAKRABAN FORUM MAHASISWA SURAKARTA (FORMASKA) PURWOKERTO Sekretariat: Grendeng, Purwokerto Utara CP:

PANITIA MALAM KEAKRABAN FORUM MAHASISWA SURAKARTA (FORMASKA) PURWOKERTO Sekretariat: Grendeng, Purwokerto Utara CP: Games Malam Keakraban Outbond No Nama permainan Waktu (menit) Peserta Deskripsi Peralatan 1. Bottle Sponge 15-20 5 orang Masing masing peserta berupaya bagaimana cara mengisi botol dengan air dengan cara

Lebih terperinci

DINAMIKA KELOMPOK. Games Pelatihan JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

DINAMIKA KELOMPOK. Games Pelatihan JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA DINAMIKA KELOMPOK Games Pelatihan JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SEPAK BOLA MINI :5 menit :Indoor :15 orang atau lebih :Alat penunjuk bambu atau pena

Lebih terperinci

MENULIS ITU BERCERITA!

MENULIS ITU BERCERITA! SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum

Lebih terperinci

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN Pokok Bahasan Perkenalan dan Kontrak Belajar Langkah-langkah Fasilitasi Perkenalan Langkah-langkah Fasilitasi Kontrak Belajar Penulis Muchtadlirin Penyelia Tulisan Fahsin M.

Lebih terperinci

DALAM KEGIATAN BRIDGING COURSE

DALAM KEGIATAN BRIDGING COURSE PERMAINAN CHARACTER BUILDING DALAM KEGIATAN BRIDGING COURSE SMP NEGERI 1 BOGOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SIMULASI : 1 : - : 2 orang berpasangan : 5 menit : 1. Mengembangkan rasa percaya diri 2. Mengembangkan

Lebih terperinci

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT Modul Pelatihan MODUL MP-1 BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC) I. DESKRIPSI SINGKAT Dalam suatu pelatihan terutama pelatihan dalam kelas, bertemu sekelompok orang yang belum saling mengenal sebelumnya,

Lebih terperinci

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan perkenan-nya kami dapat menghadirkan bahan ajar yang disusun berdasarkan pada Standar Isi tahun 2006

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit 05 PERUMUSAN ISU STRATEGIS TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan daftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Disampaikan pada perkuliahan Pengembangan Masyarakat di FKM USU Senin/Tanggal 26 Mei 2014. Pelaksanaan FGD/DKT perlu

Lebih terperinci

MODUL 1 PERUBAHAN POLA PIKIR & KARAKTER A. SUB POKOK BAHASAN Memahami Peran Kekuatan Pikiran dan dalam menjadi Pengusaha B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu Pelajaran 11 MENGUNGKAPKAN PERASAANMU Semuanya Sekitar, Naik, Turun 15 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Matius 7:12 Yohanes 15:11 2 Samuel 6:14 Efesus 4:26-32 Yohanes 2:13-15 Matius 26:38 Mazmur 6:6,7

Lebih terperinci

SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI

SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI SAAT MEMFASILITASI 1 81 1 82 BAB 4 Teknik Menangani Situasi Sulit Saat Memfasilitasi Bayangkan situasi sulit apa yang bisa dihadapi seorang fasilitator infomobilisasi saat mengelola kegiatan kelompok atau

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Konsep Dasar Penataan Display Penataan berasal dari kata bahasa Inggris display yang artinya mempertunjukkan, memamerkan, atau memperagakan sesuatu

Lebih terperinci

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Yando Zakaria Sasaran sesi ini : Peserta mengetahui ciri-ciri fasilitator

Lebih terperinci

KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA (Taktik Yang Bijaksana), 8 Desember 2012

KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA (Taktik Yang Bijaksana), 8 Desember 2012 Pelajaran 10 KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA Taktik yang Bijaksana 8 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Amsal 16:24 1 Korintus 9:22 (ayat pendukung: 2 Samuel 12:1-14; Ester 4:9-17; 5:1-8; 7; 1 Raja-raja

Lebih terperinci

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD. TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD. 1. Dasar dari keterampilan motorik anak adalah A. Bahasa B. Bernyanyi C. Menari D. Gerak 2. Salah satu cara untuk mengembangkan

Lebih terperinci

Bermainku adalah Belajar

Bermainku adalah Belajar Bermainku adalah Belajar Oleh : Ani Mutiatun, S.Pd. Saya teringat saat-saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Telinga saya bagian kiri dijewer hingga sakit oleh Bu guru yang mengajar. Saat itu pelajaran

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Keadaan SD Negeri 49 SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama kali dipimpin oleh Salimin S, S.Pd (1983-1998),

Lebih terperinci

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1

Lebih terperinci

MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK

MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan perbedaan penyuluhan dengan diskusi kelompok Peserta dapat menjelaskan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya, bosan terjadi jika seseorang selalu melihat, merasakan, mengalami

Lebih terperinci

Dokumentasi media flash card. gambar

Dokumentasi media flash card. gambar LAMPIRAN 86 Lampiran 1 Dokumentasi media flash card 1 set media flash card tampak dari tulisan 1 set media flash card tampak dari gambar 2 set media flash card tampak dari tulisan 2 set media flash card

Lebih terperinci

Perumusan Isu Strategis

Perumusan Isu Strategis MODUL 5 Perumusan Isu Strategis TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 : Nama Guru NIP / NIK : : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan

Lebih terperinci

BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN

BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN Peneliti merumuskan alternatif pemecahan masalah berupa bentuk perlakuan

Lebih terperinci

Menemukan Tempat Saya (Sangat Ingin Memiliki), 28 Februari B. Apa yang dikatakan tentang Menemukan Tempatku

Menemukan Tempat Saya (Sangat Ingin Memiliki), 28 Februari B. Apa yang dikatakan tentang Menemukan Tempatku Menemukan Tempat Saya (Sangat Ingin Memiliki), 28 Februari 2015 Pelajaran 9 Menemukan Tempat Saya Sangat Ingin Memiliki Persiapan A. Sumber James 5:16 Philippians 2:1, 2 (Lihat ayat-ayat tambahan di materi

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 2, Juni 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA SD Negeri

Lebih terperinci

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode ...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode Sukakah saudara makan makanan yang telah disediakan dengan baik? Saya suka. Kita tahu bahwa ada cara yang betul dan cara yang salah untuk menyediakan makanan Cara

Lebih terperinci

TEKNIK PENDAMPING AWAS

TEKNIK PENDAMPING AWAS TEKNIK PENDAMPING AWAS Oleh: Djadja Rahardja JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA A. TUJUAN Setelah menyelesaikan Unit 1 ini, anda diharapkan dapat: 1.

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA 24 SERI BACAAN ORANG TUA BERCERITA PADA ANAK Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Milik Negara

Lebih terperinci

SILABUS TEMATIK KELAS I

SILABUS TEMATIK KELAS I SILABUS TEMATIK KELAS I Tema 6 Subtema 1 Mata PPKN Bahasa Indonesia : Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri : Lingkungan Rumahku 3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di SD Cokrowati Kecamatan Todanan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

INFORMATIC LOGIC PROGRAMMING CONTEST

INFORMATIC LOGIC PROGRAMMING CONTEST INFORMATIC LOGIC PROGRAMMING CONTEST PENYISIHAN TAHAP 1 16 FEBRUARI 2011 1. Di toko Serba Untung, untuk setiap 8 buah baterai sisa, bisa ditukarkan dengan 1 buah baterai baru. Jika saat ini, anda mempunyai

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN

MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN Oleh: Drs. I Ketut Suastika, M.Si Dyah Tri Wahyuningtyas, S.Si. M.Pd UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat,

Lebih terperinci

Main engklek Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari anak dan teman-temannya cara bermain engklek.

Main engklek Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari anak dan teman-temannya cara bermain engklek. PERKEMBANGAN DAN STIMULUS ANAK USIA 48-60 BULAN Ketika si buah hati memasuki rentang usia 48-60 bulan, umumnya perkembangan dan stimulasi yang ada akan dangat pesat sekali. Jika asupan gizi dan nutrisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kondisi ini sangat menguntungkan bagi guru dan anak didik. dipahami, digunakan oleh siswa dengan baik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kondisi ini sangat menguntungkan bagi guru dan anak didik. dipahami, digunakan oleh siswa dengan baik. 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Teknik Penyajian Pelajaran Penggunaan teknik yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Peserta didik lebih

Lebih terperinci

Bermain Sambil Belajar Matematika

Bermain Sambil Belajar Matematika Kegiatan Belajar 2 Bermain Sambil Belajar Matematika A. Pengantar Bermain pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari anak-anak, karena disamping memenuhi kebutuhan akan bermain dapat juga menambah atau memperkaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang

Lebih terperinci

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis PROGRAM PEMBELAJARAN BAGI ANAK AUTISTIK Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis MEMILIH PROGRAM PEMBELAJARAN Program Penilaian Kemampuan Memilih Program untuk memulai pembelajaran Saatnya

Lebih terperinci

Tes Visualisasi Spasial

Tes Visualisasi Spasial Tes Visualisasi Spasial Tes visualisasi spasial ini ditujukan untuk menguji sejauh mana kemampuan kita memvisualisasikan sesuatu benda dan membuat pengertianya serta berpikir secara abstrak melalui benda

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SIKLUS I 35 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SIKLUS I Tema Kelas/Semester Waktu : Keluarga : I/I : 4 x 35 menit (2 x pertemuan) Standar Kompetensi Bahasa Indonesia : Memahami teks pendek dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut: BAB IV PEMBAHASAN 5.1. Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut: Ruang studio di kampus Ruang studio di kampus Tabel 4.1 Perbandingan ruang studio desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERTANYA dalam PEMBELAJARAN IPA. bertanya pada orang yang dianggap lebih tahu. Bagaimanakah makna pepatah ini

KETERAMPILAN BERTANYA dalam PEMBELAJARAN IPA. bertanya pada orang yang dianggap lebih tahu. Bagaimanakah makna pepatah ini 1 KETERAMPILAN BERTANYA dalam PEMBELAJARAN IPA I. Pentingnya Bertanya Malu bertanya sesat dijalan.demikianlah pepatah kuno: Orang yang ingin mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya, dapat menempuh jalan

Lebih terperinci

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran Kegemaran 15 Bab 2 Kegemaran Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat kipas dari kain sisa berdasarkan penjelasan guru; 2) menanggapi cerita pengalaman dengan kalimat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Memilih Metode Pembelajaran Matematika

Memilih Metode Pembelajaran Matematika Kegiatan Belajar 1 Memilih Metode Pembelajaran Matematika A. Pengantar Apabila kita ingin mengajarkan matematika kepada anak / peserta didik dengan baik dan berhasil pertam-tama yang harus diperhatikan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/1 Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. Kompetensi

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan Pendidikan 97 Bab 9 Pendidikan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) memberikan tanggapan tentang cerita pengalaman teman; 2) melakukan percakapan melalui telepon dengan

Lebih terperinci

Perkebunan produktif di lereng pegunungan

Perkebunan produktif di lereng pegunungan Khofiffah Mudjiono: Perkebunan produktif di lereng pegunungan Bayangkan anda tengah berada di lereng pegunungan. Sejauh mata anda memandang, terlihat hamparan perkebunan berbagai komoditas. Mungkin teh

Lebih terperinci

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Tema 1. Keluarga yang Rukun Tema 1 Keluarga yang Rukun Manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia memerlukan bantuan orang lain. Manusia disebut makhluk sosial. Manusia saling bekerja sama. Mereka hidup bersama. Kalian mempunyai keluarga?

Lebih terperinci

3. Beberapa angka dikali dengan jumlah digitnya hasilnya adalah Berapa jumlah digit dari angka ini?

3. Beberapa angka dikali dengan jumlah digitnya hasilnya adalah Berapa jumlah digit dari angka ini? 1. Berat dua buah kubus sama dengan berat sebuah bola. Berat 2 balok sama dengan berat 3 bola. Berapa kubus yang diperlukan agar beratnya sama dengan satu balok? A) 5 kubus B) 4 kubus C) 3 kubus D) 2 kubus

Lebih terperinci

4. Satu koin dilempar tiga kali. Berapa kemungkinan muncul angka dan gambar selang seling?

4. Satu koin dilempar tiga kali. Berapa kemungkinan muncul angka dan gambar selang seling? 1. Di papan tertulis 7 kata benda, 5 kata kerja dan 2 kata sifat. Untuk membentuk satu kalimat kita perlu memakai satu kata tiap jenis kata. Berapa kalimat kita bisa bentuk? A) 24 B) 14 C) 70 D) 40 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jepang merupakan bahasa asing yang nampaknya sudah menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan diterapkannya mata pelajaran bahasa Jepang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil TK Gamelina TK Gamelina berlokasi di Jalan Kantor Bupati Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis,

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada intinya, guru adalah komponen penting yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada intinya, guru adalah komponen penting yang menyelenggarakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada intinya, guru adalah komponen penting yang menyelenggarakan pembelajaran di dalam kelas. Guru bukan hanya sekedar sebagai pihak yang paling bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU 21 BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan LAMPIRAN 1. Informed Consent 152 153 154 LAMPIRAN 2. Modul Psikoedukasi 155 MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI Sesi 1 Tema Tujuan : ice breaking : Menjalin rapport

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

Seorang Teman Untuk Berbicara (Seorang Teman Seperti Itu), 22 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Seorang teman untuk berbicara

Seorang Teman Untuk Berbicara (Seorang Teman Seperti Itu), 22 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Seorang teman untuk berbicara Pelajaran 12 SEORANG TEMAN UNTUK BERBICARA Seorang Teman Seperti Itu 22 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Titus 2:3-7 Mazmur 55:12-14 Amsal 1:8 Amsal 27:6 1 Petrus 5:1-5 Amsal 23:9 Amsal 1:5 B. Apa

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Jepang (Contoh) Kondisi Kesebangunan Segitiga Membuat Segitiga dari Sedotan Berisi Kawat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Jepang (Contoh) Kondisi Kesebangunan Segitiga Membuat Segitiga dari Sedotan Berisi Kawat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Jepang (Contoh) Kondisi Kesebangunan Segitiga Membuat Segitiga dari Sedotan Berisi Kawat Makna Keseluruhan dari Kesebangunan Diagram Siswa semakin dalam memahami konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah. 4.1 Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP N 2 Banyubiru, dengan subjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : I/1 Tema : Diri Sendiri, Keluarga Standar Kompetensi : 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

Lengkapi barisan bilangan berikut dengan pola bilangan Bila digambarkan dengan kubus satuan adalah sebagai berikut

Lengkapi barisan bilangan berikut dengan pola bilangan Bila digambarkan dengan kubus satuan adalah sebagai berikut Ibu Guru mempunyai buku kumpulan lagu. Buku itu terbagi dalam kelompok lagu-lagu. Kelompok lagu anak dimulai pada halaman 1. Kelompok lagu wajib dimulai pada halaman 11. Kelompok lagu daerah dimulai pada

Lebih terperinci

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting. Modul ke: 09 Syaifuddin, Fakultas Ilmu Komunikasi Produksi Berita TV Wawancara Dalam Berita TV S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Wawancara dalam Berita TV Wawancara dalam

Lebih terperinci

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang.

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang. Pengantar Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang. Seseorang membawa informasi tersebut kemudian menyampaikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan merupakan mata pelajaran yang tak dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil dalam melakukan

Lebih terperinci

Abstrak ISSN:

Abstrak ISSN: ISSN: 2407-2095 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DIKJAS ORKES MATERI LARI ESTAFET PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN MADYOPURO VI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Fajar Surya Hutama Dosen Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan survei yang telah dilakukan dan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak masih kurang efektif,

Lebih terperinci

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Namaku nanda, lengkapnya Nanda Prastika. Aku tinggal di sebuah desa bersama seorang wanita paruhbaya yang biasa aku panggil dengan sebutan emak ijah. Hidup

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

Oleh FMIPA Institut Teknologi Bandung

Oleh FMIPA Institut Teknologi Bandung Teknik Presentasi Oleh FMIPA Institut Teknologi Bandung Suryadi Siregar 1 P r e s e n t a s i Alat yang ampuh untuk menyampaikan gagasangagasan, perkembangan baru ataupun kemajuan suatu proyek Dapat digunakan

Lebih terperinci

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY  LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA KELOMPOK DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA KELOMPOK Setelah mengikuti Dinamika Kelompok, peserta

Lebih terperinci

B A B 4 A N A L I S I S

B A B 4 A N A L I S I S B A B 4 A N A L I S I S Pada bab ini saya ingin melakukan analisis terhadap data yang sudah didapat dari studi kasus berdasarkan tiga teori pada bab sebelumnya. Pertama, saya ingin melihat hubungan keempat

Lebih terperinci