BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ingin menjawab pertanyaan melalui analisis terhadap hubungan antara variabel (Best, 1982: 162). Penelitian deskriptif melibatkan review data, survei, wawancara atau observasi. Penelitian jenis ini paling baik digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan (Kravitz, 2010). B. Definisi Operasional 1. Kualitas argumentasi Kualitas argumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kualitas argumentasi siswa kelas VII dengan menggunakan metode debat. Elemen argumentasi yang dianalisis menurut Toulmin (1958) terdiri dari claim, data atau grounds, jaminan (warrant), dukungan (backing), qualifier, dan sanggahan (rebuttal). Claim adalah pernyataan yang diajukan kepada seseorang untuk diterima. Data (the grounds) adalah kebenaran yang mendasari claim. Jaminan berperan dalam menjamin data (grounds) yang relevan dengan claim. Dukungan memberikan sokongan tambahan bagi jaminan. Qualifier digunakan untuk memperkuat claim agar lebih meyakinkan. Sanggahan adalah counter argument yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap suatu claim atau pendapat. 18

2 19 2. Metode debat Metode debat digunakan dalam penelitian ini merupakan salah satu bentuk metode diskusi. Metode debat digunakan untuk merangsang kemauan siswa mengeluarkan argumen. Ketika pembelajaran, siswa diberikan satu stand point, kemudian, kelas dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu kelompok pro (affirmative) dan kontra (negative). Sesi debat dibagi ke dalam tiga termin. Termin pertama merupakan penentuan posisi pro atau kontra. Termin kedua, setiap kelompok saling mengutarakan alasan masing-masing mendukung atau menolak stand point. Termin ketiga, setiap kelompok saling berargumentasi mendukung atau menolak pendapat kelompok lain. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakteristik kemampuan argumentasi siswa kelas VII pada salah satu SMP di Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini adalah karakteristik kemampuan argumentasi siswa kelas VII di kelas X (eks) tahun ajaran 2010/2011 di SMP tersebut.

3 20 D. Alur Penelitian Masalah Menentukan judul penelitian Analisis Kemampuan Argumentasi Siswa SMP Kelas VII pada Materi Ekosistem dengan Metode debat Studi Literatur Judgement Dosen Pembimbing TAP;lembar Observasi; angket Membuat Instrumen penelitian TAP; Lembar Observasi; Angket Revisi Uji Coba Analisis Pengambilan data Analisis SIMPULAN DAN SARAN Gambar 3. 1 Alur Penelitian E. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekaman video, format observasi dan angket. 1. Rekaman video Penelitian ini akan menggunakan rekaman video pada saat dilakukan pembelajaran sebagai data primer. Kelas dibagi ke dalam sejumlah kelompok. Pada setiap kelompok akan ditempatkan alat rekam audio visual. Segala aktifitas percakapan siswa dianggap sebagai data. Percakapan yang terjadi selama pembelajaran akan ditulis ulang dalam bentuk transkrip.

4 21 2. Lembar observasi Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja siswa selama pembelajaran berlangsung dan keterlaksanaan metode debat yang dilaksanakan oleh guru. Instrumen observasi ini berbentuk rating, dimana pengamat memberikan nilai dan keterangan pada kolom yang sesuai dengan aktivitas yang diobservasi. Observasi di dalam penelitian ini bertujuan untuk memudahkan menganalisis kualitas argumen. Argumen siswa dikelompokan dari kriteria tidak tersusun baik hingga argumen yang tersusun sangat baik. Argumentasi yang mengandung sanggahan dianggap lebih berkualitas dibandingkan dengan argumentasi tanpa sanggahan (Erduran et al., 2004). Argumen yang sangat baik menurut penelitian ini adalah argumen yang memiliki kriteria sebagai berikut: a. Argumen terkait dengan materi pembelajaran b. Argumen mengandung data c. Argumen dapat diidentifikasi dengan jelas, dapat berupa claim/counter claim, jaminan, dukungan ataupun qualifier/reservation d. Argumen berupa sanggahan terhadap argumen lain Observasi dilakukan tidak hanya ketika pengambilan sampel, melainkan juga ketika analisis transkrip. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan setiap data dengan sedetail mungkin

5 22 3. Lembar Skala Sikap Lembar skala sikap digunakan sebagai data pendukung penelitian. Lembar skala sikap memuat pernyataan-pernyataan yang dapat menggali kondisi dan sikap siswa terhadap pelaksanaan debat. Selain itu, lembar skala sikap juga berisi pernyataan tentang kemampuan berbicara dan kemampuan berpendapat siswa. Lembar skala sikap berisi pernyataan dengan lima opsi: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak terlalu/biasa saja (TT), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). F. Teknik Analisis 1. Analisis kualitas argumentasi Analisis argumentasi siswa dilakukan dengan mentranskrip rekaman audio visual. Pola Argumentasi Toulmin (Toulmin s Argumentation Pattern / TAP) (Simon, 2008: 22) digunakan sebagai acuan untuk menganalisis argumentasi siswa. Untuk mengetahui kualitas argumentasi, argumen siswa dianalisis kandungan dan kualitas claim, data, jaminan (warrant) dan pendukung (backing). Kualitas argumentasi dianalisis dengan berdasarkan kerangka analisis yang dikembangkan Erduran, et al. (2004: 928). Penerapan Pola Argumentasi Toulmin berdasarkan asumsi bahwa semakin lengkap unsur-unsur Pola Argumentasi Toulmin, maka semakin baik juga kualitas argumentasinya (Simon, 2008: 5). Adapun tingkatan-tingkatan (level) kualitas argumentasi menurut Erduran, et al. adalah sebagai berikut : Level 1: Argumentasi terdiri dari argumen-argumen berupa claim sederhana dengan claim berlawanan (counter claim).

6 23 Level 2: Argumentasi terdiri dari argumen-argumen berupa claim dengan counter claim yang disertai data, jaminan (warrant) atau dukungan (backing) tapi tidak mengandung sanggahan (rebuttal). Level 3: Argumentasi terdiri dari argumen-argumen dengan rangkaian claim atau counter claim yang disertai dengan data, jaminan atau dukungan dengan sesekali sanggahan yang lemah (weak rebuttal). Level 4: Argumentasi terdiri dari argumen-argumen dengan claim dengan satu sanggahan yang dapat diidentifikasi jelas dan tepat, satu argumen dapat mengandung beberapa claim atau counter claim. Level 5: Argumentasi terdiri dari argumen-argumen yang luas (extended, namun tetap terkait dengan materi pembelajaran) dengan lebih dari satu sanggahan yang jelas dan tepat. Transkrip argumentasi siswa dikelompokkan ke dalam tingkatan-tingkatan argumentasi. Kemudian setelah dikelompokkan, dianalisis argumen tingkatan mana yang paling banyak muncul. Transkrip tidak memuat identitas siswa. Pada transkrip, identitas siswa diganti dengan kode. Kode yang digunakan adalah S untuk Siswa dan K untuk Kelompok. Bila siswa adalah anggota pertama kelompok 1 maka akan ditulis S1K1. Bila siswa adalah anggota ketiga kelompok 4 maka akan ditulis S3K4, begitu seterusnya. Pada pelaksaan debat, kelas dibagi ke dalam beberapa

7 24 kelompok yang beranggotakan empat siswa setiap kelompoknya. Untuk keperluan pengodean, siswa diurut secara acak di dalam kelompoknya. 2. Lembar observasi Format observasi ini memuat kriteria argumen yang baik berdasarkan pola argumentasi Toulmin. Di dalam format observasi ini memuat aspek-aspek yang diamati. Format observasi ini digunakan ketika diskusi kelompok dan debat kelas. Di dalam format observasi ini, argumen siswa akan diskor dengan angka 1-5 poin dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 3. 1 Kriteria Penyekoran Argumen Kriteria Penilaian Skor Rating Kriteria Rating Diskusi Internal kelompok : 5 Argumen siswa disusun dengan baik sekali 4 Argumen siswa disusun dengan baik 3 Argumen siswa disusun dengan cukup baik 2 Argumen siswa kurang disusun dengan baik 1 Argumen siswa tidak disusun baik a. Argumen yang dikeluarkan terkait dengan materi pembelajaran (skor 1) b. Argumen mengandung data (skor 2) c. Argumen dapat diidentifikasi dengan jelas dan dapat berupa claim/claim perlawanan, jaminan, dukungan atau qualifier/reservation (skor 1) d. Argumen berupa sanggahan (skor 1) Total skor = 5

8 25 Kriteria Penilaian Skor Rating Kriteria Rating Debat Kelas : 5 Argumen siswa disusun dengan baik sekali 4 Argumen siswa disusun dengan baik 3 Argumen siswa disusun dengan cukup baik 2 Argumen siswa kurang disusun dengan baik 1 Argumen siswa tidak disusun baik a. Argumen yang dikeluarkan terkait dengan materi pembelajaran (skor 1) b. Argumen mengandung data (skor 2) c. Argumen dapat diidentifikasi dengan jelas dan dapat berupa claim/claim perlawanan, jaminan, dukungan, qualifier/reservation (skor 1) d. Argumen berupa sanggahan (skor 1) Total skor = 5 Setelah format observasi dianalisis, dapat diketahui kualitas setiap argumen yang diutarakan oleh siswa. Kualitas argumen diketahui dengan melihat skor setiap argumen, kemudian dibandingkan dengan kriteria rating. Pada akhirnya, dapat diketahui rating dari setiap argumen. 3. Lembar Skala Sikap Lembar skala sikap dianalisis menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan tipe skala respon psikometrik yang sering digunakan di dalam angket (Betram, 2007). Skala Likert merupakan metode skala bipolar. Skala Likert mengukur baik respon positif ataupun negatif. Butir butir pertanyaan di dalam lembar skala sikap diujicobakan terlebih dahulu di kelas ujicoba. Kemudian dihitung nilai normal deviate (Z) untuk

9 26 diketahui bobot penyekoran setiap butir pernyataan. Setelah diketahui bobot skornya, dipilih pernyataan yang dapat digunakan. Butir pernyataan yang dapat digunakan untuk menyaring respon sikap siswa adalah butir yang memiliki skala penyekoran 0-4 untuk butir favorable dan 4-0 untuk butir un-favorable. Secara sederhana, tahapan penyekoran butir pernyataan skala Likert dapat dilihat pada Tabel Tabel 3. 2 Tabel Penyekoran Skala Likert (Edwards, 1957:150) ss S Tt Ts sts F P Pk Pktengah Z Z+ Pembulatan Keterangan : ss,s,tt,ts,sts = Kategori respon (ss=sangat setuju, s=setuju,tt=tidak terlalu, sts=sangat tidak setuju) f = Frekuensi setiap kategori respon p= Proporsi pk= Proporsi kumulatif pk Tengah=Proporsi Kumulatif Tengah (Midpoint cumulative proportion) Z = Deviasi normal/normal deviate Z+ = nilai Z ditambah nilai absolut dari nilai Z negatif terbesar, untuk memperoleh hasil positif Untuk memperoleh nilai P, digunakan rumus: p = f/n p= Proporsi f= Frekuensi

10 27 n = Jumlah Responden Selanjutnya dihitung nilai proporsi kumulatifnya dengan rumus: pk = p 1 pk 2 = pk 1 + p 2 pk n = pk n - 1 +p n pk = Proporsi kumulatif p = Proporsi dalam kategori itu n = kategori ke- Nilai pk tengah dihitung menggunakan rumus: pk tengah = ½ p + pkb pkb = proporsi kumulatif kategori sebelumnya (Edwards, 1950: 150) Kemudian dicari nilai normal deviate (Z). Nilai Z dapat dicari dari Tabel standar probabilitas normal atau Tabel distribusi normal. Setelah diketahui nilai Z, maka seluruh nilai Z diubah menjadi positif (Z+ ) dengan cara menambahkan nilai absolut dari nilai Z negatif terbesar. Setelah itu, dibulatkan untuk memperoleh skala 0-4 bila menggunakan lima kategori respon. Setelah diketahui bobot penyekoran kemudian dilakukan uji t pada setiap butir pernyataan. Uji t dilakukan untuk memilih butir pernyataan mana yang dapat membedakan antara kelompok tinggi dan rendah. Nilai t yang diperoleh dari butir pernyataan yang baik berkisar antara lebih dari atau sama dengan 1,75 (Edwards, 1957: 153) Uji t dilakukan dengan rumus: t = 2 + 2

11 28 Keterangan: t = nilai t H = mean skor dari pernyataan kelompok tinggi L = mean skor dari pernyataan kelompok rendah S H 2 = varians distribusi dari respon pernyataan kelompok tinggi S L 2 = varians distribusi dari respon pernyataan kelompok rendah n H = jumlah subjek kelompok tinggi n H = jumlah subjek kelompok rendah (Edwards, 1950: 152) Adapun pernyataan yang dijadikan alat pengumpul data setelah dilakukan uji coba disajikan dalam Tabel 3.3 di bawah ini: Tabel 3. 3 Butir Pernyataan Lembar Skala Sikap yang Digunakan untuk Mengumpulkan Data INDIKATOR PERNYATAAN KLASIFIKASI PERNYATAAN Kemampuan 1. Saya merasa percaya diri Favorable berbicara berbicara di depan kelas 2. Saya merasa malas berbicara Un-Favorable dalam diskusi kelompok 3. Saya selalu ingin Favorable berpendapat ketika berdiskusi dalam kelompok 4. Saya biasanya bertanya Favorable kepada guru bila kurang mengerti Keterampilan 5. Saya tidak bisa meyakinkan Un-Favorable Berargumen orang lain 6. Saya akan menerima Favorable pendapat orang lain meskipun bertentangan dengan pendapat saya 7. Saya tidak akan mudah Favorable mengalah terhadap pendapat yang bertentangan dengan pendapat saya 8. Saya hanya akan berpendapat Un-Favorable bila diminta 9. Saya tidak suka berdebat Un-Favorable 10. Saya akan menerima Favorable pendapat kebanyakan orang

12 29 G. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, tahap pembiasaan, ujicoba dan tahap pelaksanaan pengambilan data. Tahap pembiasaan dilaksanakan karena metode debat yang dilakukan kurang populer dilakukan di sekolah tersebut. Tahap ujicoba dilaksanakan untuk mengetahui kebutuhan alat rekam audiovisual dan menguji instrumen penelitian. Setelah tahap pembiasaan dan uji coba, kemudian dilaksanakan tahap pengambilan data. 1. Tahap pembiasaan Tahap pembiasaan dilakukan sebanyak masing-masing dua kali, baik di kelas uji coba, maupun di kelas sampel. Tahap pembiasaan dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Januari tahun Pada tahap pembiasaan, kelas uji coba dan kelas sampel dikenalkan pada metode debat. Guru mata pelajaran Biologi di tempat penelitian pun dikenalkan terlebih dahulu dengan metode ini. Ketika pelaksanaan pengambilan data, guru mata pelajaran berperan sebagai moderator debat, sedangkan peneliti murni berperan sebagai pengamat. 2. Tahap uji coba Tahap uji coba dilaksanakan pada minggu keempat bulan Januari 2011 di kelas uji coba sebanyak satu kali. Tahap uji coba bertujuan untuk mengetahui kebutuhan alat rekam audio visual agar representatif. Berdasarkan hasil uji coba, diketahui kebutuhan alat rekam audio visual yang diperlukan sebanyak minimal 8 buah. Enam alat disebar di tiap meja

13 30 kelompok, sedangkan dua alat digunakan untuk merekam suasana kelas secara menyeluruh. Tahap uji coba juga dimaksudkan untuk menguji lembar observasi dan angket yang digunakan. Setelah dilaksanakan ujicoba, diketahui bila lembar observasi yang digunakan belum dapat mengumpulkan data yang dikehendaki. Oleh karena itu dilakukan revisi, sehingga diperoleh kriteria penilaian observasi seperti yang telah diuraikan sebelumnya pada sub bab teknik analisis. Untuk butir pernyataan angket dari hasil uji coba 14 butir, gugur 4 butir angket, sementara yang digunakan menjaring data sebanyak 10 butir. Butir pernyataan angket selengkapnya telah diuraikan sebelumnya pada Tabel Tahap pengambilan data Tahap pengambilan data dilakukan pada minggu pertama bulan Februari Pada tahapan ini, guru mata pelajaran berperan sebagai moderator debat, sedangkan peneliti berperan sebagai pengamat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kualitas Argumentasi Argumentasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah argumen atau pendapat siswa yang dikemukakan lisan dalam diskusi kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka. diperlukan penjelasan tentang istilah berikut ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka. diperlukan penjelasan tentang istilah berikut ini: BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah berikut ini: 1. Project Based Lerning (PjBL) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat pencandraan atau gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk metode penelitian deskriptif. Metode dekskriptif bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan fakta mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode untuk meneliti suatu objek atau kelas peristiwa pada kondisi apa adanya (Arikunto, 2006). Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 1. Kemampuan argumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-experimental. Sugiyono (2013:109) mengemukakan bahwa dalam metode pre-experimental masih terdapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI 175 BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Telah berhasil dikembangkan Program Perkuliahan Fisika Sekolah Berorientasi Kemampuan Berargumentasi (PPFS-BKB) melalui serangkaian kegiatan analisis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Problem Solving. Model pembelajaran problem solving adalah model pembelajaran

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Problem Solving. Model pembelajaran problem solving adalah model pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Problem Solving Model pembelajaran problem solving adalah model pembelajaran yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberi penekanan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind mapping dalam meningkatkan kemampuan berpikir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penuntun praktikum kimia skala kecil pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan bentuk evaluasi dari kurikulum Cambridge

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada kelompok eksperimen dengan membuat LKM sendiri atau merancang percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN..... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini mengadopsi metode penelitian kuasi eksperimen yang menurut Panggabean (1996) merupakan eksperimen dimana variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) diawali dengan studi pendahuluan sampai tahap uji produk dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena diperlukan hasil penelitian mengenai motivasi berprestasi siswa. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan 35 A. Metodologi dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan Nonequivalent ControlGroup Design (Gall et al., 2003:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nur Fildzah Amalia, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nur Fildzah Amalia, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan peradaban pada masa kini seringkali dihadapkan dengan segudang masalah, dilema dan teka-teki mengenai apa yang kita butuhkan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena bertujuan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran suatu pemaham dan penalaran siswa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. Menurut Firmansyah (008: 19), metode eksperimen adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan. Kedua tahapan tersebut merupakan bagian dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek dan subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah sebagaimana. Sampel eksperimen hard games

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah sebagaimana. Sampel eksperimen hard games BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah sebagaimana pada gambar 3.1 Sampel eksperimen hard games Sampel eksperimen soft games Pre

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 4 Bandar Lampung terdiri dari sepuluh kelas,

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian ini terdiri atas data kemampuan berargumentasi tertulis

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian ini terdiri atas data kemampuan berargumentasi tertulis IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini terdiri atas data kemampuan berargumentasi tertulis siswa, data hasil belajar siswa, dan angket tanggapan siswa terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer sebagai alat bantu yang menggantikan peran alat-alat dan bahan praktikum tatap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian memegang peranan penting karena salah satu ciri dari karangan ilmiah adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI COMPETING THEORIES TERHADAP KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA SMA PADA MATERI ELASTISITAS

2015 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI COMPETING THEORIES TERHADAP KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA SMA PADA MATERI ELASTISITAS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran fisika tentunya tidak hanya dihadapkan dengan segudang fakta, setumpuk teori maupun sederetan prinsip dan hukum, namun lebih diarahkan kepada pengalaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini dijelaskan beberapa istilah untuk menghindari adanya salah faham dalam penafsiran istilah tersebut, yaitu: 1. Prosedur praktikum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran atau mix method. Pengumpulan data, baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan melalui suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Untuk mengukur kemampuan argumentasi ilmiah siswa diperlukan data kualitatif berupa argumentasi lisan siswa di dalam kegiatan pembelajaran dan argumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran Pengembangan multimedia didasarkan pada metode pengembangan multimedia yang diadopsi dari Munir (2008: 195) sebagaimana telah dipaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian 17 BAB III METODOLOGI A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan media berbasis audiovisual untuk materi ekstraksi dilakukan di SMK Negeri 2 Indramayu. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai motivasi belajar siswa yangmenggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain The

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain The BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain The Randomized Control-Group Pretest-Posttest. Desain penelitian ini digunakan karena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre experimental design) dengan desain kelompok tunggal pretes dan postes (one group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design atau 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design atau eksperimen semu, yaitu penelitian dengan pengambilan sampel tidak secara random

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian (Aji Suraji). Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran mekanisme evolusi berbantuan praktikum menggunakan simulasi kegiatan praktikum (virtual lab) jenis virtual hibrida (hybrid virtual

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Sekota Samarinda, pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Kota Samarinda memiliki 20 SMA Negeri sebagai populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian berlokasi di salah satu SMA Negeri di Kab. Bandung Barat pada tahun ajaran 2014-2015. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang diteliti. Isacc dan Michael (1977:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode Week experiment dengan the one group pretest posttest design digunakan dalam penelitian ini karena menggunakan satu kelompok perlakuan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Amir Hamzah No. 58 Gotong Royong, Kota Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang terdapat pada perumusan masalah, guna menghindari terjadinya perbedaan penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lemah (weak experimental atau pre experimental). Penelitian ini tidak menggunakan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran IPA terpadu model connected merupakan model pembelajaran terpaduyang memadukan beberapa bidang studiyaitu biologi, kimia, fisika

Lebih terperinci

SKALA LIKERT JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Sam/PSP/Likert

SKALA LIKERT JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Sam/PSP/Likert SKALA LIKERT JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SKALA LIKERT Paling b anyak di gunakan untuk p engukuran perilaku Skala yang terdiri dari pernyataan dan disertai jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2014/2015. Sekolah berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan one group pre-test and post-test design. Pada metode ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran Adapun metode pengembangan multimedia pembelajaran seperti yang dikemukakan Munir (2008:195) terdiri dari lima tahap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Quasi experimental design dalam model ini terdapat kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun 80 Bab III akan membahas BAB III METODE PENELITIAN pokok bahasan pada Bab III ini dimulai dari populasi rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun desain penelitian yang digunakan, dan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-langkah Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah kuantitatif karena diperlukan data hasil penelitian mengenai kemampuan komunikasi interpersonal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan desain kelompok tunggal pretest dan posttest (one group pretest-posttest design)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek dalam penelitian ini (baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol) tidak dipilih secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan media animasi komputer terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang hanya bertujuan untuk menggambarkan atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah 24 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode penelitian merupakan langkah dan cara dalam mencari, menggali data, menganalisis, membahas dan menyimpulkan masalah dalam penelitian (Musfiqon,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Guided Inquiry a. Pengertian Guided Inquiry Inquiry termasuk dalam bahasa Inggris yang secara harfiah memiliki arti penyelidikan. Inquiry berasal dari kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari penelitian yang dilakukan dalam bidang ilmu

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN. Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya.

ANGKET PENELITIAN. Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya. ANGKET PENELITIAN I. Pengantar Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, saya bermaksud mengadakan penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X Sentani, yang berlokasi di Jalan Raya Kemiri, Sentani, Papua. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian didahului dengan meneliti penguasaan matematika dan konten pedagogik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Penelitian : Komitmen Organisasi B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Komitmen organisasi adalah keinginan yang kuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Development and Validation atau metode pengembangan dan validasi. Metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan kelanjutan dari bab II yang berisi tentang penjelasan mengenai langkah-langkah penelitian, definisi operasional, sumber data penelitian, instrumen penelitian

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM

PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM 1. Lomba Debat Pangan 3 adalah acara kompetisi debat tingkat SMA/Sederajat yang diselenggarakan oleh BEM FTP UGM. 2.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan desain The One-Group Pretest-Postes Design (Fraenkel, J. R. & Wallen, N.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatam keterampilan proses matematis terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Dalam

Lebih terperinci