BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Yenny Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Impian pemerintah dalam hal pemenuhan kebutuhan daging Sapi dan Kerbau domestik tidak pernah berhenti. Tercatat bahwa telah tiga kali ini pemerintah mengupayakan supaya Indonesia berswasembada daging Sapi dan Kerbau. Pertama, adalah tahun 2005 direncanakan Program Swasembada Daging Sapi (PSPD) tahun Target tercapainya adalah tahun Kedua,yaitu ketika paruh waktu dan memandang PSDS perlu ditingkatkan sehingga direncanakan Program Percepatan Swasembada Daging Sapi (P2SDS) Keduanya ternyata gagal dan bahkan sebelum tahun 2009 P2SDS diperbaiki pencapaiannya tidak lagi tahun 2010, melainkan menjadi Jika selama ini penyebaran ternak hanya memperhatikan kondisi ekologis saja sedangkan faktor pendukung keberhasilan pemberdayaan ternak seperti faktor sumber daya manusia dan kelembagaan, faktor teknologi dan perkembangan desa, serta faktor perkembangan infrastruktur kurang diperhitungkan. Sehingga hasil yang diperoleh pun kurang optimal. Menurut Suharyanto (2011) sekalipun dianggap memenuhi target populasi, beberapa persoalan masih harus menjadi perhatian dalam mewujudkan dan mempertahankan swasembada daging Sapi. Pertama, bahwa populasi Sapi yang telah mencapai target tersebut adalah Sapi-Sapi yang diusahakan secara subsisten (usahatani subsisten). Skala usaha masih berkisar antara 1-5 ekor, dan ini menunjukkan tingkat efisiensi usahatani yang rendah. Peternak juga dapat dengan mudah mengkonversi Sapinya untuk kebutuhan sehari-hari tanpa mempertimbangkan keberlanjutan reproduksi dan populasi ternak. Persoalan kedua adalah belum tersedianya pusat pembibitan secara nasional. Tidak adanya pembibitan maka keberlangsungan populasi dapat terancam apa lagi tingkat konsumsi secara agregat semakin meningkat, tentu ini akan menguras populasi yang ada. Bila mengandalkan peternakan subsisten maka dapat diprediksi populasi ternak akan segera menurun. Keamanan dan stabilitas populasi Sapi akan 1
2 2 terjaga bila ditopang dengan perbibitan yang memadai. Dalam proses penyebaran ternak dibutuhkan sebuah keputusan yang tepat, sehingga lokasi yang dipilih pun nantinya sesuai untuk penyebaran ternak ditinjau dari basis sektor perekonomian di lokasi tersebut berdasarkan ternak. Sistem pendukung keputusan kesesuaian lokasi ternak ini digunakan untuk membantu pihak yang berwenang dalam proses penyaluran bantuan ternak ke petani. Keputusan tersebut harus dibuat karena terdapat beberapa pilihan alternatif yang dapat digunakan dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Model pengambilan keputusan merupakan alat yang merepresentasikan permasalahan keputusan sedemikian rupa, sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi sistematik terhadap ketersediaan semua alternatif keputusan. SPK (Sistem pendukung keputusan) yang dibangun merupakan sarana untuk mendukung dan bukan untuk menggantikan peranan dari pengambil keputusan serta untuk meningkatkan efektivitas bukan efisiensi pengambilan keputusan. Sejumlah pendekatan MCDM (multiple criteria decision making) dikembangkan dan diaplikasikan pada sejumlah bidang seperti teknik, manajemen, ekonomi, dan sebagainya. MCDM merupakan metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, berdasarkan beberapa kriteria dengan bobot tertentu. Salah satu pendekatan MCDM adalah SAW (Simple Additive Weighting) dengan konsep dasar mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967)(MacCrmmon, 1968). Asumsi yang mendasari metode SAW adalah setiap atribut bersifat independen, jadi tidak akan saling mempengaruhi atribut lain. Skoring dengan metode ini diperoleh dengan menambahkan kontribusi dari setiap atribut (Kahraman dkk, 2008). Keuntungan dari metode SAW adalah urutan relatif dari besarnya nilai standar tetap sama (Afshari dkk, 2010). Wibowo (2010) menyatakan bahwa total perubahan nilai yang dihasilkan oleh metode SaW lebih banyak sehingga metode SAW sangat relevan untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan. Dalam penelitiannya. Untuk proses penentuan bobot yang akan digunakan dalam metode SAW digunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), metode AHP membantu dalam 2
3 3 menentuka prioritas dari beberapa kriteria dengan melakukan analisa perbandingan berpasangan dari masing-masing kriteria. Sedangkan untuk pemberian skor pada msing-masing kriteria digunakan metode interpolasi linear yang berpedoman pada panduan Dirjen Pengembangan Peternakan (2002). Pada penelitian ini untuk menentukan kesesuaian lokasi tidak berdasarkan rangking karena ada kemungkinan daerah tersebut masuk kategori kurang sesuai, sehingga untuk menentukan rating kesesuaiannya digunakan interval dari nilai rangking. Penentuan prioritas penyebaran ternak digunakan LQ (Location Quotient). Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemicu pertumbuhan. LQ mengukur konsentrasi relatif atau derajad spesialisasi kegiatan ekonomi melalui pendekatan perbandingan. Dengan memanfaatkan penggunaan teknologi komputer, dapat dikembangkan suatu sistem yang dapat memberikan masukkan dalam menentukan lokasi yang sesuai untuk peternakan, dimana faktor-faktor yang mendukung tidak lepas dari kondisi geografis dari daerah tersebut, kondisi masyarakat dari daerah tersebut perkembangan dari pemanfaatan teknologi dan perkembangan infrastruktur lokasi yang akan digunakan sebagai lokasi peternakan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana menentukan parameter dan sub parameter yang digunakan dalam SPK. 2. Bagaimana menentukan bobot dari masing-masing parameter dengan menggunakan metode AHP. 3. Bagaimana menentukan skor dengan menggunakan interpolasi linear dengan tetap berpedoman pada petunjuk Dirjen Pengembangan Ternak (2002). 4. Bagaimana menentukan prioritas penyebaran ternak berdasarkan kepadatan ekonomi dengan menggunakan LQ. 3
4 4 5. Bagaimana membangun SPK untuk kesesuaian penyebaran ternak menggunakan metode SAW-LQ. 1.3 Batasan Masalah Mengingat adanya berbagai keterbatasan selama penelitian berlangsung dan arah penelitian dapat lebih terfokus (tidak meluas), diberikan batasan-batasan permasalahan pada penelitian yang meliputi: 1. Penentuan bobot preferensi untuk masing-masing parameter dan sub parameter menggunakan metode AHP. 2. Mekanisme skor model pendukung keputusan yang dibangun mengacu kepada petunjuk dari Dirjen Peternakan dengan menggunakan pendekatan interpolasi linear. 3. Model pendukung keputusan dibangun berdasarkan metode SAW - LQ, dimana SAW digunakan untuk menentukan kesesuaian lokasi, sedangkan LQ digunakan untuk menentukan prioritas penyebaran ternak. 4. Implementasi dari model pendukung keputusan ini adalah untuk menentukan kesesuaian lokasi penyebaran ternak di Kabupaten Brebes. 5. Hewan ternak yang diambil hanya ternak ruminansia untuk menunjang program pemerintah pemenuhan swasembada daging Sapi dan Kerbau. 1.4 Keaslian Penelitian Penelitian sejenis tentang kesesuaian lahan untuk ternak ruminansia sepanjang pengetahuan telah dilakukan beberapa penelitian, dengan menggunakan metode yang berbeda-beda dan lokasi yang berbeda-beda juga. Sedangkan penelitian tentang penentuan kesesuaian lokasi dan prioritas penyebaran bagi ternak Sapi dan Kerbau yang menggabungkan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk proses pemberian bobot dan metode interpolasi linear untuk pembarian skor yang kemudian menggunakan Simple Additive Weighting (SAW) untuk penentuan kesesuaian serta Location Quotient (LQ) untuk penentuan prioritas penyebaran ternak dan juga menvisualisasikan-nya dalam bentuk peta topologi wilayah belum pernah dilakukan. 4
5 5 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sebuah aplikasi SPK untuk menentukan kesesuaian lokasi proses penyebaran ternak. Penentuan bobot preferensi menggunakan metode AHP dan pemberian skor menggunakan pendekatan interpolasi linear sedangkan untuk pemodelan SPK ini menggunakan metode SAW dan prioritas penyebaran ternak menggunakan metode LQ, serta menampilkan peta topologi wilayah dari penyebaran ternak tersebut Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Dapat membantu masyarakat dan pemerintah untuk menentukan daerah yang paling sesuai untuk lokasi ternak, sehingga nantinya diharapkan dapat menghasilkan suatu keputusan yang tepat yang tidak bertentangan dengan lingkungan, pemerintah, masyarakat, dan dapat meningkatkan taraf hidup dari masyarakat di lokasi tersebut. 2. Membantu pihak yang berwenang dalam kasus ini Departemen Peternakan dalam proses penyaluran bantuan ternak ke petani. 1.6 Metodologi Penelitian Beberapa tahap proses akan dilalui sehingga penelitian berlangsung dengan baik. Tahapan-tahapan tersebut diantaranya: 1. Analisis sistem. Melakukan analisa terhadap kebutuhan baik fungsional maupun non fungsional yang dibutuhkan dalam membangun sistem. Proses penganalisaan sistem bertujuan untuk dapat menentukan parameterparameter dalam masalah. Selajutnya menentukan bobot preferensi dari tiap alternatif dan parameter tersebut. Dari beberapa parameter tersebut, manakah yang dijadikan parameter keutungan dan manakah yang dijadikan parameter biaya. Selanjutnya, memeriksa bentuk hubungan matematis antara peubah-peubah dan memeriksa manakah yang menjadi tujuan 5
6 6 penyelesaian masalah dan manakah yang menjadi persyaratan atau keterbatasan dalam masalah. 2. Analisis kebutuhan data. Kebutuhan data digunakan untuk menentukan data-data apa saja yang dibutuhkan dalam sistem. Data-data tersebut didapat dari dinas peternakan, BPS, BAPEDA Kabupaten Brebes. Data-data tersebut sangat beguna sebagai variabel-variabel yang digunakan sebagai decision variable dalam sistem pendukung keputusan. Dalam penelitian ini terdapat tiga bentuk data, yaitu : 1) Data input. Data input merupakan data-data yang diinputkan sebagai variable yang nantinya akan berpengaruh terhadap keputusan yang dihasilkan. 2) Data proses. Data Proses merupakan data-data yang akan diproses secara matematika dengan menggunakan metode AHP untuk menentukan bobot preferensi pengambil keputusan, menggunakan pendekatan interpolasi linear untuk penentuan skor dan SAW untuk menentukan perengkingan dari lokasi yang sesuai sedangkan LQ digunakan untuk menentukan prioritas lokasi yang peling sesuai. 3) Data output. Data Output merupakan data-data yang dihasilkan dari proses perhitungan, data output merupakan suatu keputusan apakan lokasi tersebut sesuai dengan ternak atau tidak serta lokasi mana yang nantinya memiliki prioritas lebih tinggi diantara lokasi-lokasi yang sesuai sebagai penyebaran ternak. 3. Perancangan sistem. Perancangan model base sistem pendukung keputusan. Merancang model base SPK yang digunakan, pada sistem ini menggunakan Multi Criteria Decision Making (MCDM) khususnya SAW untuk menentukan perengkingan lokasi-lokasi yang sesuai. Dengan langkalangkah sebagai berikut: 6
7 7 a) Menentukan parameter yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. b) Menentukan bobot tiap parameter dengan menggunakan metode AHP, dan menentukan skor tiap kriteria dengan menggunakan metode interpolasi linear. c) Membuat matriks normalisasi keputusan menggunakan metode SAW. d) Perengkingan dan penentuan kesesuaian lokasi menggunakan interval. e) Setelah ditemukan perengkingan dari lokasi-lokasi yang sesuai, maka langkah selanjutnya menggunakan Location Quotient untuk menentukan prioritas lokasi untuk penyebaran ternak tersebut. 4. Implementasi. Tahapan menterjemahkan hasil desain ke dalam bahasa pemrograman php dengan database MySQL sedangkan untuk peta pewilayahan menggunakan SVG Viewer. 5. Pengujian. Pengujian digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu membuktikan dugaan bahwa keputusan yang dihasilkan untuk menetukan lokasi yang sesuai untuk ternak itu tepat atau tidak. Untuk mencapai tujuan penelitian ini akan menggunakan data dari instansi yang digunakan sebagai model guna perbandingan dengan sistem yang dihasilkan oleh penelitian. 1.7 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bagian ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Memuat uraian sistematis tentang informasi hasil penelitian yang disajikan dalam pustaka yang berhubungan dengan masalah penelitian yang sedang diteliti 7
8 8 BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII Landasan Teori Bagian ini berisi tentang teori-teori yang digunakan dalam pembahasan yaitu tentang Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Informasi Geografis, MCDM, AHP, SAW, LQ, inerpolasi linear. Analisis dan Rancangan Sistem Bagian ini menguraikan analisis sistem yang akan dibuat dan kebutuhan sistem. Anaslisis dan Rancangan sistem meliputi model kesesuaian lokasi, Sumber data,rancangan basis data, rancangan data flow diagram, rancangan antar muka pengguna. Implementasi Bagian ini menguraikan tentang implementasi sistem secara rinci sesuai dengan rancangan dan berdasarkan bahasa pemrograman yaitu php dan database MySQL. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini menguraikan mengenai pengujian sistem menggunakan contoh data dan variasi variable, membahas hasil kesesuaian lokasi, hasil prioritas penyebaran ternak, hasil peta pewilayahan, validasi program, serta pengujian program dibandingan data yang diperoleh dilapangan. Penutup Bagian ini berisi kesimpulan yang memuat secara singkat dan jelas tentang hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. 8
BAB I PENDAHULUAN. yang diambil agar dapat dipertanggung jawabkan. Salah satu contohnya adalah pemilihan bayi sehat. Yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan keberadaan dan kebutuhan akan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat maupun instansi. Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu tidak
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESESUAIAN LOKASI TERNAK RUMINANSIA MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS: KABUPATEN BREBES) Intisari
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESESUAIAN LOKASI TERNAK RUMINANSIA MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS: KABUPATEN BREBES) Anggraini Kusumaningrum Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta anggraini.stta@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tingginya keinginan masyarakat dalam membuka suatu usaha khususnya usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah tentang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESESUAIAN LOKASI TERNAK RUMINANSIA DITINJAU DARI ASPEK SOSIAL EKONOMI (Studi Kasus : Kabupaten Brebes)
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESESUAIAN LOKASI TERNAK RUMINANSIA DITINJAU DARI ASPEK SOSIAL EKONOMI PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESESUAIAN LOKASI TERNAK RUMINANSIA DITINJAU DARI ASPEK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Konsumen tidak hanya menginginkan produk yang berkualitas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Konsumen tidak hanya menginginkan produk yang berkualitas, melainkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, karena didalamnya terkandung bahan-bahan yang mudah diubah menjadi
Lebih terperinciKata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRINGSEWU) Andra Setiawan Jurusan Sistem Informasi STMIK
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI USAHA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGTHING(SAW) Studi Kasus : TUPANG ENTERTAIMENT
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI USAHA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGTHING(SAW) Studi Kasus : TUPANG ENTERTAIMENT Arman Eriko Silalahi Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai penjelasan secara umum penjelasan mengenai penjualan furnitur menggunakan Sistem pendukung kuputusan. Pada bagian bab ini akan dibahas mengenai latar belakang,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS Fitrah Rumaisa, S.T., Tanti Nurafianti Universitas Widyatama, Jl. Cikutra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbasis web, seperti situs internet resmi perusahaan atau intranet perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Kerim & Kettley (2003), E-Recruitment adalah segala macam proses perekrutan yang dilakukan oleh suatu organisasi bisnis melalui alat-alat berbasis web, seperti
Lebih terperinciMulti atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW
Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Multi criteria decision making (mcdm) Suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di setiap lembaga pendidikan khususnya sekolah, komputer menjadi alat yang penting untuk mempermudah kinerja para guru dan staf yang bertugas, salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat membuat terdorongnya para ahli di bidang teknologi informasi untuk terus menciptakan inovasi baru. Seiring berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini banyak terjadi perubahan di berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini banyak terjadi perubahan di berbagai bidang, misalnya di bidang kesehatan. Perubahan ini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran, hal ini telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan pasal tersebut, maka Pemerintah
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI BEASISWA PENDIDIKAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Oleh : Ita Yulianti 1, Imam Tahyudin 2, Nurfaizah 3 1,2,3) STMIK AMIKOM Purwokerto ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Untuk mendapatkan lokasi yang strategis, kebanyakan para pengambil
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Usaha baju butik merupakan salah satu usaha yang sedang berkembang di Kota Medan, sehingga persaingan di bidang usaha ini dapat dikatakan meningkat pesat. Untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk memberdayakan guru, termasuk guru yang berprestasi. UU nomor 14 tahun 2015 tentang guru dan dosen pasal 36
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya angka kemiskinan mempengaruhi segala sektor kehidupan termasuk sektor kesehatan. Sektor kesehatan memiliki banyak fasilitas yang tidak semua orang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tembakau merupakan tanaman yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan rokok. Sebelum memutuskan untuk menanam tembakau, hal terpenting yang harus dilakukan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya. utama dari tiang pancang adalah kayu, baja, dan beton.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pondasi Tiang Pancang (Pile Foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN PT PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan terbesar di Indonesia. Proses dalam meningkatkan usahanya, PT PLN (Persero) tidak dapat melepaskan perhatiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman maka tingkat pendidikan pada masyarakat mengalami peningkatan. Oleh karena itu masyarakat memandang bahwa pendidikan pada tingkat
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI SUMBER MATA AIR UNTUK PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH PEDESAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
PEMILIHAN LOKASI SUMBER MATA AIR UNTUK PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH PEDESAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Nofi Aditya Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi, Program Studi Teknik Sipil Pascasarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, berbagai permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi. Peningkatan kinerja manusia yang
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA KURANG MAMPU SMK HARAPAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
ISSN : 2338-408 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA KURANG MAMPU SMK HARAPAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Asdin Wahyu Pamungkas (asdinw@gmail.com) Didik Nugroho (masdidik@gmail.com)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan Sistem Pendukung Keputusan, Weighted Product, Weighted Sum Product, Pengertian perguruan tinggi serta tujuan perguruan tinggi..1 Sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sistem pendukung keputusan merupakan sistem interaktif dalam mendukung proses pengambilan keputusan melalui alternatif alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan
Lebih terperinciSistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting
Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting Johana Harjayanti 1, Anief Fauzan Rozi 2 1 2 Program Studi Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sering kali kita mendapati karyawan yang baru masuk ke dalam suatu perusahaan hanya bertahan dalam jangka waktu yang pendek saja. Alasan yang utama adalah kesalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di dalam suatu instansi atau perusahaan kinerja sumber daya manusia adalah salah satu elemen yang sangat penting. Hal tersebut dapat mempengaruhi instansi dalam pencapaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil merupakan alat transportasi yang digunakan untuk berbagai aktifitas, misalnya dengan adanya mobil dapat membantu seseorang berpergian dengan jarak yang jauh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu teknologi internet. Pemanfaatan teknologi Web sudah. manusia yang dapat dipenuhi dengan teknologi Web.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet telah memberikan akses kepada informasi tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Informasi dapat diakses kapan saja secara global. Pemanfaatan internet telah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO... v. INTISARI...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v INTISARI... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi
E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi Iwan Laengge, Hans F. Wowor, Muhamad D. Putro Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bantuan Siswa Miskin (BSM) adalah Program Nasional yang bertujuan untuk menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu siswa miskin
Lebih terperinciPENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING.
PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING Apriansyah Putra 1, Dinna Yunika Hardiyanti 2 Jurusan Sistem Informasi,Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin berkembang dan bertambahnya kuliner yang ada di kota Yogyakarta, dengan jumlah tempat makan yang semakin banyak dan cita rasa yang diberikan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta semakin ramai sebagai kota wisata. Kota ini memiliki beberapa daerah yang berpotensi sebagai tempat tujuan wisata yang menarik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lama, negara Indonesia merupakan Negara berkembang. Sebagai akibat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dampak krisis ekonomi terjadi di negara Indonesia sudah cukup lama, negara Indonesia merupakan Negara berkembang. Sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BANTUAN BERAS MASYARAKAT MISKIN (RASKIN)
PENERAPAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BANTUAN BERAS MASYARAKAT MISKIN (RASKIN) Septiyana Firdyana 1*, Dedy Cahyadi 2, Indah Fitri Astuti 3 Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kamera digital merupakan imaging device yang banyak digunakan dalam masyarakat modern saat ini. munculnya kamera digital tentunya menggeser kepopuleran kamera analog,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK PENENTUAN KELAS AIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK PENENTUAN KELAS AIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciMulti-Attribute Decision Making
Materi Kuliah [05] SPK & Business Intelligence Multi-Attribute Decision Making Dr. Sri Kusumadewi Lizda Iswari Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat akan menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global saat kini. Banyak informasi yang dimiliki
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM Tri Handayani (teha.nazla@gmail.com) Wawan Laksito YS (wlaksito@yahoo.com) Teguh Susyanto (teguhsusyanto@gmail.com) ISSN : 2338-408 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional maka pendidikan tinggi menjadi acuan dalam mendorong perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Tinggi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka
Lebih terperinciPENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1
PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1 1 Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Widya Dharma Klaten Jl
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA
PENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Virgeovani Hermawan 1 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Karyawan pada CV. Fountain dengan menggunakan metode AHP berbasis WEB
Lebih terperinciKata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan
RANCANG BANGUN DECISION SUPPORT SYSTEM PEMILIHAN GURU TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMA BHAKTI PERTIWI KOTA TANGERANG) Taufik Hidayat, S.Kom., M.Kom 1, Fajar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. Menurut Murniasih
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)
Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING ( STUDI KASUS KEL. JAMSAREN KOTA KEDIRI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) Fitria¹, sulyono² ¹, ² Department of Informatics Engineering, The Informatics and Busines,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)
Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penerima BOP Pendidikan Madrasah Dengan Metode Multi Criteria Decision Making (MCDM)
Sistem Pendukung Keputusan Penerima BOP Pendidikan Madrasah Dengan Metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) Akip Suhendar 1, Epa Novia 2 12 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya Jln.
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dalam bidang pertanian, termasuk peternakan. Lebih dari 90% usaha peternakan yang dilakukan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Zainollah Effendy Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas Madura zainollah.effendy@unira.ac.id
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK... iv. ABSTRACT...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... Error! UCAPAN TERIMA KASIH... Error! ABSTRAK... iv ABSTRACT... v DAFTAR ISI... Error! i DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR TABEL... 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BANK BRI MENGGUNAKAN FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA) Henry Wibowo S 1), Riska Amalia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini peranan komunikasi sangat mempengaruhi kehidupan di berbagai kalangan khususnya dikalangan mahasiswa, sehingga mahasiswa sangat membutuhkan sarana komunikasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv
DAFTAR ISI PERSETUJUAN SKRIPSI... ii PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... v UCAPAN TERIMA KASIH...
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROVIDER INTERNET MENGGUNAKAN METODE AHP dan SAW DOSEN : DRS. RETANTYO WARDOYO, M.Sc., Ph.D
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROVIDER INTERNET MENGGUNAKAN METODE AHP dan SAW DOSEN : DRS. RETANTYO WARDOYO, M.Sc., Ph.D Disusun Oleh Ibnu Triyanto 1411 Kirwanto 1411 Nuralia 1411601261 Putri Hayati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain metode penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian Studi komparasi metode PROMETHEE dan TOPSIS untuk memberikan solusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang besar terhadap kebutuhan skill tenaga kerja. Disamping hal itu,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dewasa ini, memberikan pengaruh yang besar terhadap kebutuhan skill tenaga kerja. Disamping hal itu, perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System (DSS) 2.1.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) pertama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era golobalisasi saat ini modernisasi terjadi pada segala aspek kehidupan, demikian pula juga halnya dengan teknologi yang berkembang begitu pesat. dengan perkembangan
Lebih terperinciDisusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22
LAPORAN RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA KARTU BEROBAT GRATIS RUMAH SAKIT MEDIKA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. skill karyawan itu sendiri, yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem terkomputerisasi yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas dalam pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta di samping dikenal sebagai sebutan kota perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan juga dikenal dengan kekayaan potensi pesona alam dan budayanya
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI DANA BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN UNTUK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PRINGSEWU
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI DANA BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN UNTUK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PRINGSEWU Slamet Riadi Program Strata Satu Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian secara keseluruhan, dimana sub sektor ini memiliki nilai strategis dalam pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori mengenai Sistem Pendukung Keputusan, penelitan lain yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan, Simple Additve Weighting (SAW), dan Weighted
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UPT PMB atau Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru merupakan salah satu unit pelaksana yang terdapat di Universitas Muhammadiyah Malang dimana memiliki tugas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem
Lebih terperinciJURNAL INFORMATIKA IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU
IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU Youllia Indrawaty [1], Andriana [2], Restu Adi Prasetya [3] JurusanTeknik Informatika Institut TeknologiNasional
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DIi SMK N 1 SUKOHARJO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DIi SMK N SUKOHARJO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Risky Hidayati (distaholicrisky@yahoo.com) Bebas Widada (bbswdd@gmail.com) Andriani Kusumaningrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhitung berjumlah 128 karyawan. Bagian bagian yang ada di PDAM
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Karyawan PDAM Kabupaten Madiun mulai tanggal 1 Oktober 2013 terhitung berjumlah 128 karyawan. Bagian bagian yang ada di PDAM Kabupaten Madiun antara lain bagian umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CV. Graha Putra Mandiri adalah perusahaan kontraktor yang bergerak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan untuk dapat konsisten harus tangguh dan dapat bersaing. Untuk menjaga konsistensi dalam dunia bisnis hal yang paling penting adalah kepercayaan,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Wenefrida T. Ina, Silvester Tena, Melzando L. F Tari Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sebuah langkah-langkah atau cara yang digunakan untuk mencari dan memperoleh data-data yang diperlukan dan selanjutnya diproses menjadi informasi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU
PENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU Elisabet Yunaeti Anggraeni 1), Oktafianto 2) 1), 2) Manajemen
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW UNTUK MENGETAHUI KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS KANTOR BPJS KISARAN)
Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Volume 1, Nomor 2, Oktober 2015 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW UNTUK MENGETAHUI KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS KANTOR BPJS KISARAN)
Lebih terperinci2. Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan. Pelamar Kerja Administrasi Personalia. Buku arsip. Gambar 1: Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN ANALYTIC HIERARCHY PROSES (AHP)UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN BARU Abdul Azis Wachyudi, Prihastuti
Lebih terperinciSISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR
SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR Aris Rakhmadi 1*, Bambang Efirianto 2 1,2 Prodi Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek, keluaran, studi kasus, kriteria yang digunakan dan bahasa pemrograman.
Lebih terperinciMUHAMMAD MANSUR Tanggal Sidang : 22 Juni 2011 Periode Wisuda : November 2011
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBANGUNAN LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) MUHAMMAD MANSUR 10451025540 Tanggal Sidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diamna telah disebutkan pada undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru, diamna telah disebutkan pada undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang sertifikasi guru. Kebijakan
Lebih terperinciPENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-TOPSIS
PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-TOPSIS Fera Tri Wulandari 1), Fajar Budi Hartono 2) Abstrak : Pemilihan produk unggulan diharapkan dapat membantu pihak perindustrian dan perdagangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x INTISARI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x INTISARI... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam dengan bantuan data spasial dan non spasial. sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan umum, diantaranya para pengguna
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan manusia akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Saat ini telah banyak sistem
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Lokasi Pasar Dengan Menggunakan Fuzzy Multi Atribut Decision Making (FMADM) Metode Simple Additive Weighting (SAW) Reny Wahyuning Astuti 1), Muhsin 2) Program
Lebih terperinciImplementasi Simple Additive Weighting untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja
Implementasi Simple Additive Weighting untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Firdaus DosenTeknologi Informatika STMIK-AMIK RIAU firdaus6ta@gmail.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbagi atas tiga golongan yaitu manajemen puncak (top management),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan, umumnya terdapat beberapa tingkatan manajemen. Menurut Yulianto (1997:97) tingkatan manajemen dalam perusahaan terbagi atas tiga golongan yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan hard skills dan soft skills yang seimbang, sehingga mahasiswa
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam era persaingan bebas, dibutuhkan lulusan yang memiliki kemampuan hard skills dan soft skills yang seimbang, sehingga mahasiswa dituntut dapat aktif dan memiliki
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW Fitria Ningsih Jurusan Manajemen Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wismarini no.09 Pringsewu
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre)
Dwi Prabowo Apriansyah, Indriyati Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Dwi Prabowo Apriansyah, Indriyati
Lebih terperinci