BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan berbahasa Inggris seseorang menjadi penting dalam kehidupan sehari-hari, karena kecakapan ini mulai diperhitungkan dalam dunia pendidikan maupun dunia kerja. Maka dari itu, mengikuti kursus menjadi perlu supaya mahir berbahasa Inggris. Sesuai dengan penjelasan pasal 26 ayat 5 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, kursus dan pelatihan adalah bentuk pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan serta pengembangan kepribadian profesional. Kursus dipilih masyarakat karena merupakan bentuk pendidikan yang dapat ditempuh dalam waktu singkat serta hasilnya dapat langsung dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. [5] Kemudian guna melaksanakan fungsi kursus di daerah asal penulis, terdapat English Course Center (ECC) Banjarnegara. Sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh Mr. Zain dengan visi meningkatkan kemampuan masyarakat terutama warga Banjarnegara dalam berbahasa Inggris. Test Of English as Foreign Language (TOEFL) adalah sebuah tes untuk menilai kemampuan seseorang dalam berbahasa Inggris. Tes tersebut menjadi sebuah standar, sebab besarnya nilai TOEFL digunakan sebagai syarat berbagai seleksi, antara lain guna studi lanjut (baik di dalam negeri maupun di luar negeri), dan penjaringan pegawai. TOEFL memiliki berbagai metode/pendekatan dalam penilaiannya. Adalah TOEFL Paper Based Test, metode konvensional populer yang selama ini digunakan. Namun metode ini sudah menjadi tidak efisien. Dikatakan demikian karena TOEFL PBT sangat terbatas dari segi waktu dan tempat. Misalnya pelaksanaan PBT di ECC, 1

2 2 peserta harus ada di ruang tes saat TOEFL berlangsung. Sementara peserta PBT tidak seluruhnya berdomisili di kota Banjarnegara. Oleh karena itu, dibutuhkan penerapan metode TOEFL Internet Based Test (TIBT). TIBT yang dikenal khalayak awam sebagai tes TOEFL online, yaitu tes yang bisa diakses melalui browser komputer dengan internet sebagai media perantara, dipilih karena memungkinkan peserta dari luar daerah untuk bisa mengikuti tes. Alasan pendukung lainnya, TIBT adalah bentuk tes yang paling mencerminkan kompetensi komunikasi; yaitu dengan adanya tes komprehensi reseptif (listening and reading), juga komprehensi produktif (speaking and writing). Selain itu TIBT merupakan metode terkini dan terpercaya yang telah diakui oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah lembaga sertifikasi TOEFL internasional. [12] TIBT merupakan salah satu bentuk penerapan e-learning. Dimana e- Learning itu sendiri dijelaskan sebagai pembelajaran yang didukung dan difasilitasi oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. [2] Dalam hal ini penulis merancang e-learning berbasis web menggunakan framework Code Igniter (CI). CI adalah sebuah framework dengan berbagai keunggulan, misalnya; gratis (bersifat open source), ringan (hanya sedikit library yang dibutuhkan core CI) dan dapat diperluas (programmer dapat mengembangkan library, atau bahkan core CI). [13] Akhirnya guna menanggapi berbagai masalah tersebut, penulis mencoba memberi solusi dengan membuat tugas akhir berjudul "Perancangan Latihan TOEFL menggunakan Framework Code Igniter untuk English Course Centre Banjarnegara".

3 3 1.2 Rumusan Masalah Mengetahui latar belakang yang telah penulis kemukakan sebelumnya, masalah dalam tugas akhir ini meruncing kepada: "Bagaimana membuat rancangan sistem tes TOEFL online yang baik untuk English Course Center Banjarnegara?". 1.3 Batasan Masalah Supaya dalam proses penelitian nantinya tidak melenceng dari judul dan perumusan masalah yang ditentukan, perlu ada batasan masalah. Maka dari itu, penulis hanya akan berorientasi pada sistem tes TOEFL yang mencakup; tampilan, eksekusi ujian/tes, dan kalkulasi skor hasil tes. 1.4 Tujuan Penelitian Membangun situs web sebagai prototipe sistem berbasis internet yang mampu mengakomodir kegiatan tes TOEFL guna rujukan memperoleh sertifikat. Sebuah website yang bisa diakses oleh peserta tes TOEFL kapan saja, dan dimana saja. Sehingga para profesional maupun pelajar yang berhalangan mengikuti tes TOEFL PBT di ECC Banjarnegara tetap bisa mengikuti tes TOEFL, menggunakan metode TIBT.

4 4 1.5 Manfaat Penelitian Bagi Penulis Manfaat utama tugas akhir ini adalah melengkapi syarat kelulusan guna meraih gelar sarjana di jurusan Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro. Selain itu juga menambah wawasan penulis, sekaligus mengembangkan skill dari ilmu yang telah diperoleh, khususnya dalam pembuatan situs internet Bagi Pemilik Perusahaan Menambah jumlah dan kualitas layanan yang ada di lembaga pendidikan ECC Banjarnegara. Kemudian membangun image yang baik di kancah nasional, karena produk ini nantinya akan menjadi komoditi yang mampu menaikkan daya saing ECC Bagi Universitas Dian Nuswantoro Menjadi tolok ukur keberhasilan institusi dalam mendidik mahasiswanya. Dan laporan tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai koleksi pustaka yang menyediakan informasi serta ilmu lebih bagi rekan-rekan mahasiswa juga pembaca lainnya.

5 5 BAB II LANDASAN TEORI 1.6 Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) Konsep Dasar TOEFL TOEFL adalah suatu tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris bagi orang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa keduanya (non-native). Sedangkan Menurut Patricia N. Sulliuan and Grace Y. Q. Zhong, "TOEFL is the porpose of this is to measure your ability to read and understand North American English." (TOEFL bertujuan untuk mengukur kemampuan dalam membaca dan mengerti bahasa Inggris). TOEFL dimaksudkan sebagai alat ukur atau evaluasi atas kemampuan berbahasa Inggris seseorang. [10] Lingkup TOEFL TOEFL adalah tes pemahaman bahasa Inggris yang paling diterima secara luas di berbagai negara, tes yang digunakan untuk tujuan izin masuk belajar di lebih dari 130 negara termasuk Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat. [12] Peserta TOEFL Faktanya sejumlah besar peserta TOEFL adalah mahasiswa sebagai syarat kelulusan dari universitasnya. [10] Selain itu menurut ITC (2012) peserta TOEFL antara lain: Pelajar yang berencana untuk belajar pada institusi pendidikan yang lebih tinggi. Izin masuk dan keluar dari program pembelajaran bahasa Inggris. Kandidat penerima beasiswa dan sertifikasi.

6 6 Pelajar-pelajar bahasa Inggris yang ingin memeriksa kemajuan proses pembelajaran mereka. Pelajar dan pekerja yang membutuhkan visa. Departemen Imigrasi menggunakan hasil TOEFL untuk menerbitkan visa tinggal dan bekerja. Agensi medis dan perijinan menggunakan hasil TOEFL untuk tujuan sertifikasi profesional. Individu-individu menggunakan hasil TOEFL untuk mengukur tingkat pemahaman mereka berbahasa Inggris. [14] Perkembangan TOEFL Untuk metode pelaksanaan tes TOEFL sesuai urutan perkembangnnya terdiri dari: Tabel 2.1 Perkembangan TOEFL Sumber: TOEFL ibt Research (2011). Insight TOEFL Program History.

7 7 Seperti halnya yang diungkapkan oleh TOEFL Indonesia, tes TOEFL menurut urutan perkembangannya dinyatakan sebagai berikut: a. TOEFL Paper Based Test Terdiri dari 3 section : Listening, Structure, and Reading. Maximum Score : 677. b. TOEFL Computer Based Test Terdiri dari 4 section : Listening, Structure, Reading, Writing. Maximum Score : 300. c. TOEFL Internet Based Test Terdiri dari 4 section : Listening, Reading, Writing, Speaking. Maximum score : 120. [15] TOEFL Internet Based Test (TIBT) Karakteristik dan Komponen TIBT TIBT menekankan pada kteerampilan terpadu dan pengukuran keempat keterampilan berbahasa, termasuk speaking. Isi dari tes ini merupakan benar adanya, dan bahasanya bersifat konsisten dengan bahasa yang digunakan di kehidupan sehari-hari, lingkungan akademik sesungguhnya. Tes ini memiliki empat sesi: a. Reading, mengukur kemampuan untuk memahami urusan membaca. b. Listening, mengukur kemampuan untuk memahami bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar yang digunakan di kampus dan universitas. c. Speaking, mengukur kemampuan untuk berbicara bahasa Inggris. d. Writing, mengukur kemampuan untuk menulis sebagaimana yang telah menjadi kelayakan di universitas.

8 8 Muatan dari TIBT ini berdasarkan corpus atau basis data dari bahasa verbal dan nonverbal yang saat ini menampung lebih dari 2,7 juta kata, dihimpun dari berbagai institusi pendidikan di Amerika Serikat. [16] Manfaat TIBT TIBT menekankan pada keterampilan terpadu dan menyediakan informasi yang lebih baik bagi berbagai institusi mengenai kemampuan pelajar untuk berkomunikasi di dalam sebuah lingkungan akademik dan kesiapan para pelajar ini untuk bekerja (secara akademik). Dengan TIBT ini, ETS dapat merekam ucapan dan merespon skor dalam sebuah sikap yang terstandarisasi. Pendaftaran dan pelaporan skor online membuat TIBT lebih mudah bagi para pelajar untuk mendaftar TIBT juga menerima skor mereka. [16] 1.7 Rekayasa Perangkat Lunak Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak Perangkat lunak kini sudah menjadi kekuatan yang dapat dilekatkan dengan segala bentuk sistem. Peranannya telah menjadi pengendali bagi kemajuan baru di dalam segala hal. Sedangkan definisi perangkat lunak adalah: Perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional. Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program. [9]

9 Karakteristik Perangkat Lunak Pemahaman lebih lanjut tentang perangkat lunak dengan meneliti karakteristik perangkat lunak yang membuat perangkat lunak berbeda dari hal-hal yang lain yang dibangun oleh manusia. Ketika perangkat lunak dibuat, proses kreatif manusia (analisis, desain, konstruksi, pengujian) diterjemahkan ke dalam bentuk fisik. Perangkat lunak lebih merupakan elemen logika dan bukan merupakan elemen sistem fisik. Dengan demikian, perangkat lunak memiliki ciri yang berbeda dari perangkat keras. Adapun ciri-ciri dari perangkat lunak menurut Roger S. Pressman adalah: a. Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan, tidak dibuat dalam bentuk yang klasik. Kualitas yang tinggi dicapai melalui perancangan yang baik, tetapi di dalam fase pembuatan perangkat keras, selalu saja ditemukan masalah yang tidak mudah untuk di sesuaikan dengan perangkat lunak. b. Perangkat lunak tidak pernah usang. Perangkat lunak tidak rentan terhadap pengaruh lingkungan yang merusak, yang menyebabkan perangkat keras menjadi usang. Kesalahan-kesalahan yang tidak dapat ditemukan akan menyebabkan tingkat kegagalan menjadi sangat tinggi pada awal hidup program. Tetapi hal itu dapat diperbaiki dan diharapkan tidak lagi ditemukan kesalahan yang lain. Sehingga bisa dikatakan bahwa perangkat lunak tidak usang. c. Sebagian besar perangkat lunak dibuat secara custom-built, serta tidak dapat dirakit dari komponen yang sudah ada. Memungkinkan perangkat lunak dipesan secara terpisah, tetapi merupakan satu kesatuan yang lengkap, bukan sebagai komponen yang dapat dipasangkan ke dalam program-program yang baru. [9]

10 Rekayasa Web Sedangkan Muhammad Adri (2008) mengatakan Rekayasa Web (Web Engineering): Suatu model rakayasa perangkat lunak, yang digunakan untuk pengembangan aplikasi aplikasi berbasis web. Pada dasarnya pemrograman web ditujukan untuk menyampaikan informasi kepada user, dengan memanfaatkan teknologi jaringan berbasis protokol TCP/IP. [1] 1.8 Framework Pengembangan Website Pengertian Framework Framework adalah sebuah struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan sebuah permasalahan, bahkan isu-isu kompleks yang ada. Sebuah framework telah berisi sekumpulan arsitektur/konsep-konsep yang dapat mempermudah dalam pemecahan sebuah permasalahan. Perlu diingat, framework bukanlah peralatan/tools untuk memecahkan sebuah masalah, tetapi sebagai alat bantu. Framework hanya menjadi sebuah konstruksi dasar yang menopang sebuah konsep atau sistem yang bersifat "essential support" (penting tapi bukan komponen utama). [3] Manfaat Framework Manfaat yang didapat dalam penggunaan framework menurut Ibnu Daqiqil (2011), antara lain: Menghemat Waktu Pengembangan Dengan struktur dan library yang telah disediakan oleh framework maka tidak perlu lagi memikirkan hal-hal tersebut, jadi programmer hanya fokus ke proses bisnis yang akan dikerjakan. Reuse of code Dengan menggunakan framework maka perkerjaan kita akan memiliki struktur yang baku, sehingga kita dapat menggunakanya kembali di proyek-proyek lainnya.

11 11 Bantuan komunitas Terdapat komunitas-komunitas yang siap membantu jika ada permasalahan, selain itu juga bisa berbagi ilmu sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemrograman. Kumpulan best practice Sebuah framework merupakan kumpulan best practice yang sudah teruji. Jadi programmer dapat meningkatkan kualitas kodenya. [3] Framework Code Igniter (CI) Definisi CI CodeIgniter (CI) adalah sebuah kerangka (framework) pembangunan aplikasi atau mudahnya disebut toolkit, untuk developer yang akan membuat aplikasi web dengan PHP. Tujuan CI adalah supaya pembangunan aplikasi lebih cepat dibanding menulis source code dari awal, karena CI telah meyediakan banyak library untuk proses-proses yang sering digunakan pada suatu aplikasi, dan juga dengan kemudahan dalam menggunakan library tersebut serta kesederhaan penggunaannya. [13] CodeIgniter ditulis (dibuat) oleh Rick Ellis, seorang musisi rock yang menjadi programmer. Ellis membangun perusahaan bernama Ellis Lab, yang mengembangkan beberapa produk unggulan yang salah satunya adalah CodeIgniter. [11] CI diperkenalkan kepada publik pada tanggal 28 Februari Codelgniter sendiri dibangun menggunakan konsep Model-View-Controller development pattern. [3]

12 Konsep Model-View-Controller CI Konsep MVC adalah konsep pemisahan antara logic dengan tampilan dan database. Manfaat konsep ini adalah, membuat coding logic lebih simple, karena sudah dipisah dengan code untuk tampilan dan membuat programmer dapat bekerja secara terpisah dengan designer. Programmer mengerjakan logic, sedangkan designer berkutat dengan design dan tampilan. [13] Adapun komponen-komponen MVC menurut Ibnu Daqiqil, antara lain: a. Model Model berhubungan dengan data dan interaksi ke database atau webservice. Model juga merepresentasikan struktur data dari aplikasi yang bisa berupa basis data maupun data lain, misalnya dalam bentuk file teks, file XML maupun webservice. Biasanya di dalam model akan berisi class dan fungsi untuk mengambil, melakukan update dan menghapus data website. Sebuah aplikasi web biasanya menggunakan basis data dalam menyimpan data, maka pada bagian Model biasanya akan berhubungan dengan perintah-perintah query SQL. b. View View berhubungan dengan segala sesuatu yang akan ditampilkan ke end-user. Bisa berupa halaman web, RSS, javascript dan lain-lain. Programmer harus menghindari adanya logika atau pemrosesan data di View. Di dalam View hanya berisi variabel-variabel yang berisi data yang siap ditampilkan. View dapat dikatakan sebagai halaman website yang dibuat dengan menggunakan HTML dan bantuan CSS atau JavaScript. Di dalam View jangan pernah ada kode untuk melakukan

13 13 koneksi ke basisdata. View hanya dikhususkan untuk menampilkan data-data hasil dari Model dan Controller. c. Controller Controller bertindak sebagai penghubung data dan View. Di dalam Controller inilah terdapat class-class dan fungsi-fungsi yang memproses permintaan dari View ke dalam struktur data di dalam Model. Controller juga tidak boleh berisi kode untuk mengakses basis data karena tugas mengakses data telah diserahkan kepada Model. Tugas Controller adalah menyediakan berbagai variabel yang akan ditampilkan di View, memanggil Model untuk melakukan akses ke basis data, menyediakan penanganan kesalahan/error, mengerjakan proses logika dari aplikasi serta melakukan validasi atau cek terhadap input. [3] Keunggulan CI Jika dibandingkan dengan framework-framework lainnya maka beberapa poin yang membuat Codelgniter unggul menurut Ibnu Daqiqil (2011) adalah: Menggunakan Pattern MVC. Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstruktur dan memiliki standar yang jelas. URL Friendly. URL yang dihasilkan sangat url friendly. Pada Codelgniter diminimalisasi penggunaan $_GET dan di gantikan dengan URI. Kemudahan. Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta mengintegrasikan library dan helper.

14 14 Kecepatan. Berdasarkan hasil benchmark Codelgniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini. Mudah dimodifikasi dan beradaptasi. Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini. Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainya. Dokumentasi lengkap dan jelas. Bahkan tanpa buku ini pun Codelgniter sebenarnya telah menyediakan sebuah panduan yang lengkap mengenai Codelgniter. Semua informasi yang dibutuhkan tentang CodeIgniter ada di sana. [3] Gambar 2.1 Perbedaan CodeIgniter dengan Framework Lain Sumber: Id, Ibnu Daqiqil, M.Ti. (2011). Framework CodeIgniter - Sebuah Panduan dan Best Practice.

15 Karakteristik CI Karakter CodeIgniter yang begitu khas dijelaskan oleh Candra Utama (2011) melalui alur proses: Gambar 2.2 Alur Proses CodeIgniter Sumber: Utama, Candra (2011). CodeIgniter Framework IT507 - Rekayasa Web. Gambar 2.2 selanjutnya dijelaskan sebagai berikut: a. Index.php berfungsi sebagai pengendali awal, menginisialisasi sumber daya utama yang dibutuhkan CodeIgniter. b. Router memeriksa paket HTTP request untuk menentukan aksi apa yang harus dilakukan oleh sistem. c. Jika cache tersedia, maka halaman langsung dikirim ke browser, eksekusi sistem yang normal akan dilewati. d. Security. Sebelum Application Controller dieksekusi, paket HTTP request dan semua data yang dikirimkan pengguna akan disaring terlebih dahulu oleh Security Class. e. Application Controller menginisialisasi model, library utama, helpers dan semua sumberdaya yang dibutuhkan untuk setiap request.

16 16 f. Antarmuka aplikasi (View) yang sudah disiapkan dikirimkan ke browser. Jika caching diaktifkan, maka View akan disimpan sementara untuk request yang sama berikutnya. [13] Struktur file CI Berikut adalah struktur file CI menurut Akhmad Sofwan: Gambar 2.3 Struktur File CodeIgniter Sumber: Sofwan, Akhmad (2010). Belajar PHP dengan Framework Code Igniter.

17 Hypertext Preprocessor (PHP) Dijelaskan oleh Muhadji (2007), PHP adalah singkatan dari "Hypertext Preprocessor", yang merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML=embedded scripting, dimana script-nya menyatu dengan HTML dan berada di server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server Pages) dan JSP (Java Server Pages). Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat. Program ini harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan kode html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini dapat berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode html sehingga dapat langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode html tersebut. Program PHP dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda <? dan?>. Tanda-tanda tersebut biasanya disebut tanda untuk escaping atau kabur dari kode html. File html yang telah dibubuhi program php harus diganti ekstensi-nya menjadi.php3 atau.php. [7] 1.10 MySQL Menurut Muhadji (2007): MySQL adalah database yang cepat dan tangguh, sangat cocok jika digabungkan dengan PHP, dengan database kita bisa menyimpan, mencari dan mengklasifikasikan data dengan lebih akurat dan professional. MySQL menggunakan SQL language (Structur Query Language) artinya MySQL menggunakan query atau bahasa pemprogaman yang sudah standar di dalam dunia database.

18 18 Kelebihan MySQL diantaranya : a. Dari segi performa, MySQL tidak bisa diragukan, pemprosesan database sangat cepat. b. Open source. c. Mudah untuk dipelajari. d. Kompabilitas dengan berbagai system operasi dan web server yang ada. [7] 1.11 Pengembangan Sistem Konsep Prototype Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan (Howard, 1997). Prototyping model dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe seperti terlihat pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Klasifikasi Prototype Sumber: Mulyanto, Aunur R. (2008). Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 1 untuk SMK.

19 19 Reusable prototype: Prototype yang akan ditransformasikan menjadi produk final. Throwaway prototype: Prototype yang akan dibuang begitu selesai menjalankan maksudnya. Input/output prototype: Prototype yang terbatas pada antar muka pengguna (user interface). Processing prototype: Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan proses-proses transaksi. System prototype: Prototype yang berupa model lengkap dari perangkat lunak. [8] Tahapan Prototype Tahap-tahap dalam prototyping boleh dikatan merupakan tahaptahap yang dipercepat. Strategi utama dalam prototyping adalah kerjakan yang mudah terlebih dahulu dan sampaikan hasil kepada pengguna sesegera mungkin. Gambar 2.6 Tahapan Prototype Sumber: Mulyanto, Aunur R. (2008). Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 1 untuk SMK.

20 20 Tahapan-tahapan secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: Identifikasi kandidat prototyping. Kandidat dalam kasus ini meliputi user interface (menu, dialog, input dan output), file-file transaksi utama, dan fungsi-fungsi pemrosesan sederhana. Rancang bangun prototype dengan bantuan software seperti word processor, spreadsheet, database, pengolah grafik, dan software CASE (Computer-Aided System Engineering). Uji prototype untuk memastikan prototype dapat dengan mudah dijalankan untuk tujuan demonstrasi. Siapkan prototype USD (User s System Diagram) untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari perangkat lunak yang diprototype-kan. Evaluasi dengan pengguna untuk mengevaluasi prototype dan melakukan perubahan jika diperlukan. Transformasikan prototype menjadi perangkat lunak yang beroperasi penuh dengan melakukan penghilangan kode-kode yang tidak dibutuhkan, penambahan program-program yang memang dibutuhkan dan perbaikan dan pengujian perangkat lunak secara berulang. [8] Keuntungan Prototype Keuntungan dari prototype dinyatakan sebagai berikut: a. Komunikasi user - developer. Frekuensi komunikasi meningkat dimana pengembang akan selalu meminta pendapat user. b. Membantu analis. Menentukan kebutuhan user yang sebenarnya. Meminimalkan salah presepsi. c. Peran user meningkat. Evaluasi oleh user berkali-kali. User bisa memberikan masukan setiap saat. d. Pengembangan lebih cepat. Program bisa langsung dibuat. User melihat perkembangan tahap demi tahap.

21 21 e. Implementasi mudah. User sudah mengenal perangkat lunak yang dikembangkan. User tidak akan merasa asing. Sejak awal user sudah merasa memiliki. [6] 1.12 Analisis Sistem Pengertian Analisis Sistem Menurut Jogiyanto (2005): Analisis sistem adalah mempelajari suatu sistem yang ada dengan tujuan untuk mendesain sistem yang baru atau yang ingin ditingkatkan. Analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada dengan menganalisis ketentuan/aturan yang ada, masalah dan solusinya. [4] Langkah-langkah Analisis Sistem Analisis sistem penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi mengevaluasi kesalahan-kesalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Langkah-langkah dalam analisa sistem adalah: a) Mengidentifikasi Masalah Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan pertama yang dilakukan dalam analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itu pada tahap analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang terjadi.

22 22 b) Memahami Kerja dari Sistem Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Sedang pada tahap analisis sistem penelitian yang dilakukan adalah penelitian terinci. c) Menganalisis Kelemahan Sistem Analisis sistem perlu manganalisis masalah yang terjadi untuk dapat menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang yang timbul tersebut. d) Membuat Laporan Hasil Analisis. [4] 1.13 Perancangan Sistem Pengertian Perancangan Sistem Jogiyanto (2005) memaparkan bahwa perancangan sistem merupakan suatu alat yang dapat menggambarkan logika mengenai suatu alur kegiatan atau proses baik yang dilakukan secara manual maupun komputer, sehingga kegiatan yang akan dilakukan lebih terkontrol dan terstruktur. [4] Alat Bantu Perancangan Sistem Use Case Dijelaskan pada modul "Analisis dan Desain Sistem Informasi" yang disusun oleh Yulianto, Ardhian Agung, et. al. (2010), dalam membuat sebuah sistem, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menentukan kebutuhan. Terdapat dua jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan pengguna dan stakeholder sehari-hari yang akan dimiliki oleh sistem, dimana kebutuhan ini akan digunakan oleh pengguna dan stakeholder. Sedangkan kebutuhan nonfungsional adalah

23 23 kebutuhan yang memperhatikan hal-hal berikut yaitu performansi, kemudahan dalam menggunakan sistem, kehandalan sistem, keamanan sistem, keuangan, legalitas, dan operasional. (Nick Jenkins, 2005). [14] Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case, seperti dalam modul "Analisis dan Desain Sistem Informasi" (2010): Tabel 2.2 Simbol Use Case Simbol Use Case Aktor Asosiasi Deskripsi Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case

24 24 Ekstensi Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang di-tambahkan, arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan Generalisasi Dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya, arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya (umum) Menggunakan Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini. Sumber: Yulianto, Ardhian Agung, et. al. (2010). Analisis dan Desain Sistem Informasi.

25 Class Diagram Dipaparkan oleh Yulianto, Ardhian Agung, et. al. (2010), diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. [14] Berikut beberapa simbol pada class diagram: Tabel 2.3 Simbol pada Class Diagram Simbol Deskripsi Package Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih kelas Kelas Kelas pada struktur sistem Antarmuka Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek Asosiasi Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity Asosiasi Berarah Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus)

26 26 Ketergantungan Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas Agregasi Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian (wholepart) Sumber: Yulianto, Ardhian Agung, et. al. (2010). Analisis dan Desain Sistem Informasi Sequence Diagram Yulianto, Ardhian Agung, et. al. (2010) dalam "Analisis dan Desain Sistem Informasi" menjelaskan diagram sekuen menggambarkan kelakuan/perilaku objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. [14] Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen sesuai Yulianto, Ardhian Agung, et. al. (2010): Tabel 2.4 Simbol pada Sequence Diagram Simbol Deskripsi Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor

27 27 atau belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor Garis Hidup Menyatakan kehidupan suatu objek Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan Pesan Tipe Create Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat Pesan Tipe Call Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri,

28 28 Pesan Tipe Send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data / masukan / informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi Pesan Tipe Return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian Pesan Tipe Destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy Sumber: Yulianto, Ardhian Agung, et. al. (2010). Analisis dan Desain Sistem Informasi.

29 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.14 Rancangan Penelitian Penelitian sebagai kegiatan untuk memperoleh fakta atau prinsip dari suatu pengetahuan dengan tujuan penemuan, pengujian atau pengembangan pada bab ini telah penulis rancang secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan. Kemudian dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis merancang sebuah situs web guna pelaksanaan tes TOEFL secara online di English Course Center (ECC) Banjarnegara. Dan metode penelitian yang penulis gunakan adalah kualitatif dengan menggunakan pengambilan data melalui wawancara dan penelitian pada ECC Banjarnegara serta studi pustaka Sumber Data Supaya laporan ini dapat dipercaya kebenarannya, penulis telah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan data yang nyata. Sehingga informasi-informasi dalam laporan tugas akhir ini dapat dipertanggung jawabkan sepenuhnya. Sumber data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah data primer dan data sekunder.

30 Data Primer Adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui sumber perantara). Data ini diperoleh dari hasil wawancara dengan pemilik ECC Banjarnegara mengenai sistem TOEFL online yang akan dibuat oleh penulis nantinya. Data ini bersifat kualitatif (tidak dapat dinotasikan dalam bentuk angkaangka), seperti diskripsi tugas Tim Tes TOEFL ECC Banjarnegara, alur kerja TOEFL Internet Based Test (TIBT), serta gambaran umum mengenai ECC Banjarnegara dan TIBT. Sedangkan data yang bersifat kuantitatif (identik dengan hasil atau data yang berupa angka-angka), antara lain tabel konversi nilai TOEFL yang digunakan ECC Banjarnegara, data siswa calon peserta tes, beserta data-data numerik lain yang diperlukan selama pelaporan tugas akhir ini Data Sekunder Merupakan data yang diambil secara tidak langsung. Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini data sekunder diperoleh dari bukubuku kepustakaan, jurnal ilmiah, paper, dan berbagai informasi relevan dari internet, yang dijadikan sebagai landasan teori serta pelengkap data primer Ruang Lingkup Penelitian Lokasi yang peneliti gunakan untuk melakukan observasi adalah "LPK. English Course Center" yang berada di Jalan KH Akhmad Dahlan 16 Banjarnegara, Jawa Tengah. Yang kemudian penulis perkecil menjadi siswasiswi plajar tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) di ECC Banjarnegara.

31 Metode Pengambilan Data Wawancara Interview (wawancara) merupakan pengumpulan data melalui tanya jawab ketika tatap muka langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data). Dalam hal ini pewancara adalah penulis laporan ini, sedangkan respondennya adalah Pendiri sekaligus Pengajar di ECC Banjarnegara. Proses wawancara dilakukan secara konvensional, yaitu dicatat pada kertas beberapa pertanyaan dari penulis seputar pelaksanaan tes TOEFL di English Course Centre beserta jawaban langsung bapak Zain selaku narasumber Studi Pustaka Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur berupa karya ilmiah dan buku-buku yang erat hubungannya dengan masalah yang penulis dibahas, baik dari media cetak maupun media elektronik. Untuk itu, penulis mengumpulkan data dari buku-buku pinjaman, kumpulan jurnal ilmiah, e-book, dan juga sejumlah artikel di internet. Sehingga dasar-dasar teoritis yang penulis butuhkan dalam pengerjaan tugas akhir ini dapat terpenuhi.

32 Analisis Penelitian Analisis yang dilakukan penulis dijabarkan dalam beberapa langkah seperti berikut : a. Mengidentifikasi Masalah TOEFL yang selama ini diadakan oleh ECC Banjarnegara adalah Paper Based Test (PBT), yaitu tes yang mengandalkan kertas dan alat tulis dalam pelaksanaannya. Cara konvensional ini belakangan dipandang sudah tidak efisien lagi. Dikatakan demikian karena PBT yang ada sangat terbatas dari segi waktu dan tempat. b. Memahami Kerja dari Sistem Menjelaskan mekanisme TOEFL PBT di ECC, tes dilaksanakan dalam suatu ruangan yang dilengkapi piranti audio. Setiap peserta memiliki lembar soal dan jawaban di mejanya. Waktu pengerjaan untuk setiap bagiannya sudah ditentukan, secara sekuensial sehingga peserta tidak diperkenankan mengerjakan soal dari bagian tes yang sebelumnya. c. Menganalisis Kelemahan Sistem Kelemahan sistem lama yang selama ini dijalankan adalah keterbatasan waktu dan tempat pelaksanaan tes yang terjadwal hanya diadakan kurang dari empat kali dalam satu tahun. PBT juga dianggap boros sumber daya karena setiap menjelang pelaksanaannya harus terlebih dahulu dicetak lembar soal dan jawabannya.

33 Pengembangan Sistem Prototype Metode yang sesuai dalam pengembangan sistem TIBT adalah prototype, yang terdiri dari: Gambar 3.1 Tahapan Prototype Sumber: Mulyanto, Aunur R. (2008). Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 1 untuk SMK Tahapan Prototype Identifikasi Adapun prototyping model yang penulis gunakan adalah prototype yang reusable. Dimana dari segi prototype level-nya mencakup input/output (antar muka pengguna), processing (perawatan file dasar dan prosesproses transaksi), dan system (model lengkap dari perangkat lunak).

34 34 Lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut: a. User interface Menu yang diperlukan Home, Login (Register), About (ECC, TIBT), Help, TOEFL Test, Last Score, dan Account. Input yang dibutuhkan antara lain; o Login, yaitu Username dan Password o Register, yaitu Username, Password, Name, Address, Class (Group), dan Photograph. Output akhirnya adalah TOEFL Score. b. File-file transaksi utama, misalnya index.php, toefl.php, account.php. c. Fungsi-fungsi pemrosesan lanjutan Rancang Bangun Dalam perancangan memanfaatkan metode ini penulis telah menggunakan CASE software (Computer Aided System Engineering) seperti Enterprise Architect, lalu pengolahan database SQL digunakanlah phpmyadmin. Sekali waktu untuk memenuhi kebutuhan akan grafik yang menarik Adobe Photoshop dan CorelDRAW digunakan oleh penulis. Dalam pengembangan sistem ini penulis menjabarkan sistem secara deskripsi dengan menggunakan narasi sistem sehingga dapat menjelaskan sistem baru untuk pelaksanaan tes TOEFL di English Course Centre. Dengan menerapkan prinsip OOD (Object Oriented Design) metode UML yang digambarkan oleh Use Case Diagram, Class Diagram dan Sequence Diagram.

35 Pengujian Pengujian dari sistem ini penulis lakukan dengan simulasi langsung di hadapan peserta pada komputer yang dilengkapi offline server seperti WAMP Server. Simulasi ini dilakukan menggunakan komputer dan headset yang disediakan penulis. Secara acak, sampel yang didapat adalah lima orang siswa ECC. Pelaksanaan tes secara estafet di satu komputer dari peserta pertama hingga akhir. Prosesi simulasi ini juga dibimbing dan diawasi oleh Pak Zain, pendiri ECC. Saran dan kritik mengenai pengujian prototype ini penulis tampung dan usahakan mencari solusi terbaiknya, baik dari pengawas maupun pelaksana tes. Dan setelah selesai evaluasi dan revisi terhadap prototype sistem ini produk jadi Prototype USD (User s System Diagram) USD pada prototype ini lebih lanjut dijelaskan melalui Use Case Diagram dan Scenario Diagram Evaluasi Tahap ini melibatkan Pak Zain sebagai pengguna produk, yang menentukan kelayakan TIBT rancangan penulis Transformasi Setelah evaluasi dan revisi dari tahap pengujian selesai, produk final penulis lalu diterapkan pada beberapa unit klomputer ECC yang dilengkapi server lokal terintegrasi, yang sepenuhnya diterapkan sebagai TIBT di ECC Banjarnegara.

36 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.20 Hasil Penelitian Gambaran Umum ECC Banjarnegara Lembaga bimbingan belajar bahasa Inggris English Course Center (ECC) didirikan pada tanggal 26 Juni 1998 oleh Bp. Zainul Abidin, S.Ag. Dengan alamat awal jalan Let. Jend. S. Parman 24, Banjarnegara; ECC menggunakan bangunan sederhana dengan status menyewa. Satu tahun kemudian English Course Center berpindah tempat ke gedung baru milik sendiri dengan alamat jalan KH. Akhmad Dahlan 16, sebelah barat alun-alun kota Banjarnegara. Lembaga pendidikan ECC telah memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan Banjarnegara Tahap A nomor 420.1/0074/2011. Terdaftar dengan Nomor Induk Lembaga Nasional (NILEK) Filosofi ECC Banjarnegara Visi Membentuk peserta didik yang berakhlak, berilmu, terampil dan berprestasi Misi Menumbuhkan sikap dan prilaku terpuji dalam bertindak. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan aktual. Mendorong dan membantu peserta didik untuk berbahasa Inggris dalam mencapai prestasi.

37 Tujuan Ikut berperan serta membantu pemerintah dalam mencerdaskan bangsa. Memberikan pelayanan pendidikan bahasa inggris kepada masyarakat secara murah dan berkualitas sebagai bekal keterampilan dan kecakapan hidup Logo Gambar 4.1 Logo ECC Banjarnegara Struktur Organisasi ECC Banjarnegara Gambar 4.2 Struktur Organisasi ECC Banjarnegara

38 Analisis Hasil Penelitian TOEFL yang selama ini diadakan oleh ECC Banjarnegara adalah Paper Based Test (PBT), yaitu tes yang mengandalkan kertas dan alat tulis dalam pelaksanaannya. Gelaran ujian macam ini terbatas pada suatu jadwal, tidak dibuka setiap waktu. Ujian dilaksanakan dalam suatu ruang kelas dimana seluruh peserta mendengar materi listening test-nya melalui speaker. Proses ujian dijaga ketat oleh pengawas. Cara konvensional ini belakangan dipandang sudah tidak efisien lagi. Dikatakan demikian karena PBT yang ada sangat terbatas dari segi waktu dan tempat, yaitu peserta harus ada di ruang tes saat TOEFL berlangsung. Sementara peserta PBT tidak seluruhnya berdomisili di kota Banjarnegara. Menjelaskan mekanisme TOEFL PBT di ECC, tes dilaksanakan dalam suatu ruangan yang dilengkapi piranti audio. Setiap peserta memiliki lembar soal dan jawaban di mejanya. Waktu pengerjaan untuk setiap bagiannya sudah ditentukan, secara sekuensial sehingga peserta tidak diperkenankan mengerjakan soal dari bagian tes yang sebelumnya. Kemudian lembar jawab dikumpulkan untuk proses koreksi sesuai kunci jawaban yang ada, menghasilkan nilai mentah. Nilai yang kemudian diolah sesuai tabel konversi skor TOEFL PBT (menyesuaikan bobot nilai yang berbeda dari bagian listening, structure, dan reading comprehension), untuk memperoleh nilai akhir. Kelemahan sistem lama yang selama ini dijalankan adalah keterbatasan waktu dan tempat pelaksanaan tes yang terjadwal hanya diadakan kurang dari empat kali dalam satu tahun. Hal itu membuat PBT cenderung hanya mampu mengakomodir pelaksanaan di satu kota saja. Selain itu, perlunya koordinasi dan persiapan yang baik dari panitia pelaksana, PBT tidak dapat diadakan di sembarang waktu. PBT juga dianggap boros sumber daya karena setiap menjelang pelaksanaannya harus terlebih dahulu dicetak lembar soal dan jawabannya. Sarana pelaksana tes yang tidak fleksibel karena siswa hanya

39 39 bisa memanfaatkan piranti audio hanya dari yang disediakan oleh panitia, sementara dengan TIBT nantinya diharapkan peserta bisa menyediakan sendiri kebutuhannya secara optimal. Lingkup TOEFL PBT juga terbatas hanya di satu kota lokal saja Deskripsi Sistem Sistem yang akan Penulis kembangkan di sini merupakan sebuah sistem tes online untuk TOEFL di ECC Banjarnegara. Selain menjadi ajang penyelenggaraan tes online, sistem ini diharapkan dapat menggantikan PBT yang selama ini dilakukan oleh ECC sehingga dapat mengurangi penggunaan kertas dalam tes yang dilakukan oleh ECC. Karena sifatnya online, maka sistem ini juga dapat diakses oleh orang yang berada di tempat yang jauh, sehingga akan menghemat waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan jika harus datang ke ECC Banjarnegara. Sistem ini akan dijalankan melalui media Internet menggunakan browser sehingga sistem ini akan bersifat online. Database sistem ini akan di-upload ke serverweb tertentu, sehingga setiap kali pengguna mengakses sistem untuk melakukan permintaan, server akan langsung memeriksa ke dalam database untuk menjalankan permintaan yang dilakukan oleh pengguna Perancangan Sistem Peranan terpenting pada suatu kegiatan pembangunan perangkat lunak adalah kegiatan pengembangan sistem. Pada tahap tersebut pengembang merancang suatu sistem dengan memerhatikan semua aspek, mengolah datadata yang ada dan memperhitungkan segala kebutuhan pengguna. Metode yang dipakai oleh Penulis dalam mengembangkan situs ini adalah menggunakan metode pengembangan sistem berorientasi objek. Adapun tahapan-tahapan yang digunakan adalah sebagai berikut.

40 Perancangan dan Analisa Kebutuhan Sistem Kegiatan pada tahap perancangan perangkat lunak ini adalah kegiatan konseptual untuk menentukan persyaratan teknis, perancangan antar muka, kemasan perangkat lunak, output yang dihasilkan dan merancang bagaimana aplikasi TIBT TOEFL Internet Based Test ECC Banjarnegara ini bekerja sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan kegiatan analisa kebutuhan sistem adalah menentukan bagaimana pengguna, data, informasi dan teknologi informasi dapat saling terhubung melalui spesifikasi yang harus ditentukan telebih dahulu. Melalui kegiatan analisis, suatu sistem diharapkan dapat diuraikan secara utuh menjadi komponenkomponen dasar dengan tujuan identifikasi, evaluasi permasalahan, dan pemenuhan kebutuhan yang diharapkan Diagram Model Analisa Kebutuhan Pada tahap ini proses maupun kegiatan yang harus dilalui dalam analisa sistem akan dibahas. Pada fase ini dilakukan perekaman atau mendokumentasikan berbagai hal yang berkaitan dengan data, informasi, logika sistem yang ada yang selanjutnya digunakan sebagai landasan merancang logika sistem yang hendak dibangun. Logika sistem, bersama dengan arsitektur aplikasi akan memberikan tumpuan untuk memulai desain sistem. Untuk dapat mengembangkan sebuah sistem yang benar benar memenuhi kebutuhan pengguna, maka proses identifikasi, analisis, dan memahami kebutuhan pengguna harus dilakukan. Proses proses ini dilakukan untuk mendapatkan pandangan pengguna tentang bagaimana sebuah sistem seharusnya bekerja, hasil dari proses proses ini juga memungkinkan analis sistem untuk mendokumentasikan kebutuhan pengguna.

41 41 Diagram model Kebutuhan Sistem menggambarkan kebutuhan terhadap sistem yang akan dikembangkan, yang ditangkap selama proses analisis. Gambar 4.3 Model Diagram Kebutuhan Sistem Pada model di atas, kebutuhan fungsional dari tes online ini disebut dengan Business Rules. Kebutuhan fungsional dalam tes online ini adalah IBT Test, Manajemen Soal, Manajemen User, Pendataan Peserta Test, dan Penghitungan Skor.

42 42 Setelah mendefinisikan kebutuhan fungsional dari sebuah sistem, langkah selanjutnya adalah mendefinisikan aktor yang akan memakai sistem ini. Penulis mengidentifikasi aktor yang akan memakai sistem ini adalah Peserta dan Administrator. Peserta merupakan orang yang akan melakukan tes IBT ini, sedangkan Administrator adalah orang yang bertugas untuk melakukan manajemen pada sistem ini. Adapun aktor yang memakai sistem ini ditunjukkan melalui gambar berikut ini. Gambar 4.4 Aktor yang Terlibat dalam Sistem Pemodelan Sistem dengan Use Case Diagram Use Case yang akan dibentuk dalam sistem ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh aktor. Aktor akan melakukan case-case yang telah didefinisikan pada kebutuhan fungsional. Use Case dapat digunakan untuk menjelaskan urutan langkah interaksi yang dilakukan oleh aktor sehingga dapat memudahkan dalam memahami sistem yang akan berjalan.

43 43 Adapun langkah-langkah pembuatan use case adalah sebagai berikut Identifikasi Pelaku Bisnis Yang dimaksud pelaku bisnis adalah aktor yang berfungsi sebagai pemakai, pengguna dalam sistem. Aktor yang terlibat dalam sistem ini adalah sebagai berikut. a. Peserta Peserta merupakan aktor penting yang menjadi objek dalam pengembangan sistem ini. Peserta dapat melakukan registrasi dan mengikuti tes. b. Administrator Orang yang bertanggungjawab terhadap ketersediaan soal, bertanggungjawab terhadap proses penilaian dan konten dari sistem Diagram Use Case uc Pendataan Peserta Tes mendaftar sebagai user Peserta «extend» (from Actors) Hak akses ke sistem «include» Verifikasi Pendaftaran Administrator (from Actors) Gambar 4.5 Diagram Use Case Pendataan Peserta Tes

44 44 uc Manajemen S... Membuat Soal «extend» Mengubah Soal «extend» Soal TOEFL Administrator (from Actors) Menghapus Soal «extend» Gambar 4.6 Diagram Use Case Manajemen Soal uc Manajemen U... Mendaftarkan User «include» Administrator (from Actors) «include» Data User Manipulasi User Gambar 4.7 Diagram Use Case Manajemen User uc IBT test Melakukan tes IBT «extend» «include» Login Sistem Peserta (from Actors) Hasil Tes Gambar 4.8 Diagram Use Case IBT Test

45 45 uc Penghitungan Skor Verifikasi jawaban «include» Hasil Tes Cek jawaban Speaking «extend» Administrator (from Actors) «extend» Nilai Akhir Gambar 4.9 Diagram Use Case Penghitungan Skor Ilustrasi diagram use case di atas menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh aktor secara spesifik yang dipisahkan dengan package-package yang berbeda sehingga Penulis dapat dengan mudah mengklasifikasikan kegiatan yang dilakukan oleh para aktor Skenario Sistem Untuk mempermudah dalam memahami bagaimana nantinya sistem ini akan berjalan, perlu dibuat sebuah skenario berjalannya sistem sehingga pada saat pembangunan sistem, waktu yang digunakan akan lebih efisien. Adapun skenario sistem yang akan dibuat adalah per package yang telah didefinisikan sebelumnya pada diagram use case, yaitu sebagai berikut. a. Skenario Pendataan Peserta Tes Skenario ini merupakan proses pendaftaran yang dilakukan oleh Peserta Tes yang akan melakukan tes secara online.

46 46 b. Skenario Manajemen Soal Skenario ini merupakan proses pendataan soal yang akan digunakan dalam tes online. Dalam Manajemen Soal, Administrator berperan untuk melakukan pembuatan soal dan manipulasi terhadap soal yang telah dibuat. c. Skenario Manajemen User Merupakan proses di mana Administrator akan melakukan pendataan terhadap user yang akan mengakses tes online ini, baik user peserta, maupun administrator tambahan. d. Skenario IBT Test Skenario ini menjelaskan bagaimana proses IBT Test dijalankan oleh peserta tes online. e. Skenario Penghitungan Skor Skenario ini merupakan proses penghitungan skor terhadap soal yang telah dijawab oleh peserta tes. Termasuk melakukan verifikasi terhadap jawaban untuk soal speaking.

47 47 NAMA USE CASE AKTOR UTAMA AKTOR PENDUKUNG KONDISI AWAL LANGKAH- LANGKAH Tabel 4.1 Skenario Pendataan Peserta Tes Pendataan Peserta Tes Peserta Administrator Peserta belum terdaftar Aktor 1. Peserta melakukan Pendaftaran Tes online Sistem 2. Menampilkan formulir pendaftaran KONDISI AKHIR AKTOR TERKAIT 3. Pengguna mengisikan data-data diri pada formulir yang telah tersedia. 5. Data peserta telah disimpan 6. Administrator melakukan verifikasi terhadap data peserta yang masuk. 4. Sistem menerima inputan data peserta dan menyimpannya ke dalam basis data sistem. 7. Menyimpan hasil verifikasi dari administrator. Peserta telah terdaftar dan mendapatkan hak akses tes online Peserta

48 48 NAMA USE CASE AKTOR UTAMA AKTOR PENDUKUNG KONDISI AWAL LANGKAH- LANGKAH Tabel 4.2 Skenario Manajemen Soal Manajemen Soal Administrator - Soal belum ada atau soal sudah ada Aktor 1. Jika belum ada soal, maka soal di-upload oleh Administrator. Sistem 2. Sistem menerima kumpulan record soal dan menyimpannya ke dalam tabel. KONDISI AKHIR 3. Jika soal sudah ada, maka Administrator dapat menambah, menghapus, atau mengubah soal yang sudah ada. Soal terkini siap untuk ditampilkan AKTOR TERKAIT Administrator Tabel 4.3 Skenario Manajemen User NAMA USE CASE AKTOR UTAMA AKTOR PENDUKUNG KONDISI AWAL LANGKAH- LANGKAH KONDISI AKHIR AKTOR TERKAIT Manajemen User Administrator - 4. Melakukan perintah yang diberikan oleh Administrator untuk menambah, menghapus, atau mengubah record soal. User belum terdaftar, peserta sudah mendaftar Aktor 1. Administrator melakukan pendaftaran, menghapus, menghubah data administrator tambahan. 3. Administrator melakukan verifikasi terhadap peserta yang sudah mendaftar. Sistem 2. Menyimpan data administrator tambahan terkini. 4. Menyimpan hasil verifikasi data peserta. Administrator telah terdaftar dan memiliki hak akses. Administrator

Ginanjar Setyo Widodo A Program Studi Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Abstrak

Ginanjar Setyo Widodo A Program Studi Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Abstrak Perancangan Latihan TOEFL Menggunakan Framework Code Igniter untuk English Course Centre Banjarnegara Ginanjar Setyo Widodo A11.2008.04325 Program Studi Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro 2013

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Kajian Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Kajian Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Kajian Pustaka Penelitian yang menerapkan arsitektur Model View Controller (MVC) telah banyak digunakan pada perancangan dan implementasi pembuatan sebuah sistem. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN DATA KULIAH KERJA LAPANG PLUS MEMANFAATKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DENGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN DATA KULIAH KERJA LAPANG PLUS MEMANFAATKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DENGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN DATA KULIAH KERJA LAPANG PLUS MEMANFAATKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DENGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL Junaedy 1, Abdul Munir S. 2 1 junaedy@kharisma.ac.id, 2 abdulmunir@kharisma.ac.id

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penerapan dari arsitektur MVC (Model View Controller) telah banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi yang mendukung suatu sistem, salah satu diantaranya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pendekatan perancangan sistem berorientasi objek. Perancangan sistem

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pendekatan perancangan sistem berorientasi objek. Perancangan sistem BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Deskripsi Sistem Sistem informasi penjualan dan pembelian Gamis Batik dengan pendekatan perancangan sistem berorientasi objek. Perancangan sistem berorientasi objek

Lebih terperinci

Mengenal Codeigniter (CI) Framework

Mengenal Codeigniter (CI) Framework Mengenal Codeigniter (CI) Framework Ramdhan Indra Bangun Dadhan.rpl@gmail.com Abstrak CodeIgniter adalah sebuah web application framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi php

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI TEORI 3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang akan digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 Lelang Menurut Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Sistem informasi penjualan dan pembelian Tissue SMART NARENA

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Sistem informasi penjualan dan pembelian Tissue SMART NARENA BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Deskripsi Sistem Sistem informasi penjualan dan pembelian Tissue SMART NARENA dengan pendekatan perancangan sistem berorientasi objek. Perancangan sistem berorientasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker (Rudman 2011).

BAB II LANDASAN TEORI. asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker (Rudman 2011). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) TOEFL adalah bentuk tes khusus bahasa Inggris standart sebagai bahasa asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia teknologi informasi semakin meluas, baik dari segi ruang lingkup maupun tingkat perkembangan teknologi itu sendiri. Begitu pula dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa sekarang ini, salah satunya alat pengolah data informasi yaitu komputer. Dan saat ini pula hampir di semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahirnya era internet telah memberi perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan manusia, dimana informasi menjadi sangat mudah untuk diakses dan disebarkan. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori yang digunakan pleh penulis sebagai acuan dalam membangun sistem. 3.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan elemen

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Perancangan tingkat usability. Analisis. Identifikasi Pola Interaksi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Perancangan tingkat usability. Analisis. Identifikasi Pola Interaksi 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Proses Pra Penelitian 1. Penentuan lokasi dan variabel penelitian 2. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan 3. Pengumpulan data yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Sistem Menurut Jogiyanto (2001) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 2 Juni 2014 35 SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Indah Fitri Astuti 1), Dyna

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem Menurut Alfattah (2007:3) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek yang biasa dilihat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO

SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO Nirmala Hapsari Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta

Lebih terperinci

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK 1 FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ALI MUHTAS Program Studi Sistem Informasi S1, Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Dalam pembangunan aplikasi perlu adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas analisa dan perancangan sistem, penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman berbasis objek. Analisa sistem meliputi analisa kebutuhan fungsional,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Web WEB merupakan kumpulan informasi pada server komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet, sedangkan aplikasi berbasis web (web base aplication)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PERALATAN BENGKEL MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DENGAN MVC CODEIGNITER. Andriyani Siyoperman Gea ABSTRAK

SISTEM MONITORING PERALATAN BENGKEL MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DENGAN MVC CODEIGNITER. Andriyani Siyoperman Gea ABSTRAK SISTEM MONITORING PERALATAN BENGKEL MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DENGAN MVC CODEIGNITER Andriyani Siyoperman Gea ABSTRAK Monitoring peralatan bengkel pada CV. Mandala Motor perusahaan yang bergerak di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan berbahasa Inggris (logat Amerika) yang diperlukan untuk mendaftar masuk ke universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profile Tempat Kerja 2.1.1 Sejarah Instansi PT. Swamedia Informatika berdiri sejak tahun 1999, berkedudukan di Bandung. Dengan moto innovative IT Solution, kepuasan klien menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dibidang akademik umum. Tes ini juga sering diidentikkan dengan tes kecerdasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER

PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB DI PUSAT KUD JAWA BARAT

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB DI PUSAT KUD JAWA BARAT PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB DI PUSAT KUD JAWA BARAT Studi Kasus : Pusat KUD Jawa Barat Dandy Akhmad Rahadiansyah 1, Yudha Nugraha Awaludin 2 1,2 Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Seni dan Budaya Bali Di Bali sampai saat ini seni dan kebudayaannya masih tetap bertahan dan lestari. Hal ini terjadi karena salah satunya adalah pendukungnya tidak berani

Lebih terperinci

Pendahuluan Kajian Pustaka

Pendahuluan Kajian Pustaka 1. Pendahuluan Internet sering digunakan sebagai media untuk mempublikasikan informasi sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas. Perkembangan teknologi internet berperan dalam menunjang berbagai aspek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Waktu penelitian adalah pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat kurang maksimal dalam pencarian data seorang pegawai. Sulitnya mencari data pegawai dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini diperlukan pada semua aspek kehidupan. Teknologi mempermudah manusia untuk memaksimalkan suatu kinerja. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

WEBSITE SKY TV PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE UML BASED WEB ENGINEERING (UWE)

WEBSITE SKY TV PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE UML BASED WEB ENGINEERING (UWE) WEBSITE SKY TV PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE UML BASED WEB ENGINEERING (UWE) Dina Nurpadila Siska Indriyani Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Website merupakan sebuah media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampus dan Mahasiswa adalah dua element yang saling terikat dimana ada kampus disana pun harus ada mahasiswa sebagai pelengkap elementnya. Antara mahasiswa dan kampus

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 3 BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis digunakan untuk mengetahui kebutuhan, setelah proses analisis akan dilakukan perancangan yang digunakan untuk mempermudah dalam mengolah data dan kemudian merancang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKREDITASI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKREDITASI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKREDITASI Muhammad Takdir Muslihi 1), Amil Ahmad Ilham 2), Zahir Zainuddin 3) 1), 2),3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Email : takdir.jobs@gmail.com

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ciptaningtyas, Ijtihadie, dan Lumayung (2014) bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ciptaningtyas, Ijtihadie, dan Lumayung (2014) bahwa di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menurut Setiyo (2013) bahwa Pengembangan e-learning merupakan suatu keharusan bagi seluruh perguruan tinggi agar standar mutu pendidikan dapat ditingkatkan. E-learning

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya. Pendekatan sistem yang lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TOEFL singkatan dari Test of English as a Foreign Language merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. TOEFL singkatan dari Test of English as a Foreign Language merupakan hal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TOEFL singkatan dari Test of English as a Foreign Language merupakan hal yang terpenting bagi seseorang yang ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi lagi ataupun

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal HTML 5 HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU)

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU) SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU) Meilysa Puspita Sari Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah APLIKASI PEMESANAN MAKANAN PADA RESTORAN BERBASIS ANDROID DAN PHP MENGGUNAKAN PROTOKOL JSON Anggia Kusumawaty Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 10 November 2012

Lebih terperinci

Sistem Berkas Digital Untuk Berkas Penelitian di Universitas Klabat

Sistem Berkas Digital Untuk Berkas Penelitian di Universitas Klabat Sistem Berkas Digital Untuk 264 Sistem Berkas Digital Untuk Berkas Penelitian di Universitas Klabat Steven Lolong* 1, Egerly W. Gara 2, Rivo Harimisa 3 1,2,3 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Klabat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi Citra Telekomunikasi Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Web Aplikasi merupakan sekumpulan program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Dengan kata lain, aplikasi bisa disebut juga dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang berkaitan dengan pembangunan sistem.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang berkaitan dengan pembangunan sistem. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang berkaitan dengan pembangunan sistem. 3.1 Latihan Soal Tingkat SMA Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, latihan adalah belajar dan

Lebih terperinci

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya /

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya / WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Angga Indrajaya / 1027014 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,. Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 27 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analaisis

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Dasar Ar-Rafi merupakan salah satu instansi pendidikan yang berada di Bandung, Jawa Barat. Sekolah Dasar Ar-Rafi ini tidak hanya mendidik siswanya untuk

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya manusia, material, mesin, uang, dan

Lebih terperinci

APLIKASI E-VOTING BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

APLIKASI E-VOTING BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG APLIKASI E-VOTING BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Muhammad Yusriannur Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal Konstruksi Awal Pada tahapan ini dilakukan kontruksi untuk mendapatkan modul sistem dan implementasi software dengan data untuk mencari kekurangan serta kekuatan dari aplikasi operasional dan perawatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam menentukan objek penelitian, penulis melakukannya pada Rental Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi 1 Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MEETING MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MEETING MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MEETING MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun Oleh : DHIKA SETYA NUGRAHA NPM : 0634 010 070 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pembuatan toko online untuk transaksi jual beli pada tahap promosi dan pembelian. Namun pada beberapa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini merupakan bukti bahwa manusia senantiasa

Lebih terperinci