BAB V PEMBAHASAN. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diharapkan dan tidak diduga.

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PEMBAHASAN. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diharapkan dan tidak diduga."

Suhendra Yuwono
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB V PEMBAHASAN Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diharapkan dan tidak diduga. yang di maksud pristiwa yang tidak terduga adalah peristiwa tidak terdapat unsur kesengajaan, dan tidak ada unsur perencanaan, yang di maksud dengan peristiwa yang tidak diharapkan yaitu kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai yang paling berat. (13) Misalnya penderitaan pribadi dan rasa kehilangan dari keluarga korban serta jenis kerugian tak langsung, terselubung atau kerugian sumber daya yang meliputi kerusakan material, hilangnya peralatan, biaya-biaya sebagai akibat kerugian tidak berproduksi dan lainnya. (19) Sumber terjadinya kecelakaan kerja di sektor pertanian antra lain mesinmesin dan peralatan yang di gunakan pertanian merupakan sumber bahaya terjadinya kecelakaan kerja yang serius. Seperti binatang, tumbuhan hasil bumi dapat mengakibatkan alergi dan penyakit pernafasan. Lingkungan kerja petani yang berisiko terkena sengatan matahari, hawa panas dan terkena tanaman beracun atau berbahaya, serangga beracun, dan gigitan ular. Bahaya lain yaitu semua jenis ganguan otot seperti terkilir dan keseleo karena angkat angkut berlebihan, kondisi jalan yang tidak baik dan pekerjaan yang sama berulang terus menerus, dengan posisi kerja yang salah. (12) K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah suatu rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang tentram dan aman bagi para pekerja yang berkerja di suatu perusahaan yang bersangkutan. Pendapat lain menurut 57

2 58 Mathis dan Jackson, menyatakan bahwa K3 adalah rujukan untuk menjamin kesejahteraan, melindungan pekerja secara fisik, mental, emosional di suatu perusahaan (mengcegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja) (10) Indonesia adalah Negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah berbagai tanaman di Indonesia bisa tubuh subur oleh sebab itu peneliti berminat untuk meneliti bagaimana dengan kejadian kecelakaan kerja di sektor petanian di Dukuh Sodong dengan variabel unsafe action dan unsafe condition Penelitian ini menggunakan teori penyebab kecelakaan kerja menurut Matondang disebabkan oleh two main factor (unsafe action, unsafe condition) di (15) modifikasi di sektor pertanian untuk mengetahui hubungan antara kejadian kecelakaan kerja dengan unsafe action dan unsafe condition dari hasil pengkatagorian kejadian kecelakaan kerja diperoleh persentase 48,6% yang mengalami kecelakaan kerja A. Hubungan Unsafe Action dengan Kecelakaan Kerja Petani padi di Dukuh Sodong Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang pada proses pemanenan tidak menggunakan mesin yang otomatis memanen padi moderen peteni tersebut masih menggunakan proses pemanenan dengan mengunakan mesin teleser dan sabit hal tersebut di karenakan pemetakan tidak rata apabila menggunakan mesin modern akan merusak pemetakan tersebut, dari hasil observasi kebanyakan petani tidak menggunakan APD dan pasti ada kejadian kecelakaan setiap proses pemanenan seperti terjatuh, terkena sabit, gatal-gatal Hasil dari wawancara tentang Unsafe Acation pada petani Dukuh Sodong diperoleh hasil, petani Dukuh Sodong sebayak 51.4 % tidak menggunakan pelindung telinga dan sepatu. Petani sawah kebanyakan tidak

3 59 nyaman apa bila menggunakan APD malah mempersulit saat proses bartani (12) dan prilaku tidak mengecek lokasi pemanenan sebelum melakukan pemanenan dengan persentase 34.3% dan melakukan kegiatan lain bercanda 51 %, dengan hasil wanwancara di atas di peroleh kesimpulan petani saat proses pemanen padi tindakan berbahaya sangat berisiko terjadinya kecelakaan kerja hal ini di buktikan hasil frekunsi kecelakaan kerja yang di alami petani padi di Dukuh Sodong adalah kecelakaan bagian tangan dan badan yaitu 22,9% sedangkan celaka pada kaki lebih besar persetasenya yaitu kaki 48.6%, dan persentase tergigit semut 80% dan kecelakaan tersebut meninggalkan luka yang menjawab iya 31.4 % hal ini di karena petani tidak menggunakan sepatu saat proses pemanenan padi Uji statistik antara unsafe action dengan kecelakaan kerja memperoleh hasil tidak ada hubungan antara Unsafe action dengan kejadian kecelakaan kerja pada petani di Dukuh Sodong Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang. Penelitian ini tidak ada hubungan antara unsafe action dengan kejadian kecelakaan kerja di lihat dari karakteristik responden lama kerja yang paling banyak adalah sudah berkerja 20 tahun di pertanian padi hal ini menujukan bahwa petani tersebut sudah berpengalaman dan memiliki keterampilan untuk menangulangi terjadinya kecelakaan kerja (15) dan usia 100 % produktif menurut teori tiga faktor utama penyebab kecelakaan kerja menyatakan usia tua lebih rawan mengalami kecelakaan kerja di bandingkan usia muda (15) sedangkan semua responden masih dalam usia produktif Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitria Nurul Umamah yang menyatakan tidak ada hubungan antara ansafe action dengan kejadian

4 60 kecelakaan kerja pada pekerja di Jatindo Ukir Jepara (23) dan ada juga penelitian yang tidak sejalan dengan penelitian ini yaitu penelitian Rini Wulansari ada hububungan antara ansafe action dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja tambang batu bara bawah tanah di CV Bara Mitra Kencana (BMK) Kota Sawahlunto (24) Sebaiknya petani harus memiliki APD saat proses pemanenan padi secara lengkap dan sesuai dengan kondisi sawah, selalu berhati hati dan waspada terhadap hewan penggangu dan lokasi sawah yang tidak rata dan jalan angkat angkut yang sulit B. Hubungan Unsafe Condition dengan Kecelakaan Kerja Hasil observasi Unsafe Condition sawah padi di Dukuh Sodong Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen memiliki kondisi sawah yang berbentuk teresering dan kondisi jalan yang sempit, naik, turun, jauh dan kondisi sawah berlumpur sedangkan alat pemanenan padi menggunakan mesin teleser dan sabit, untuk proses angkat angkut masih menggunakan tenaga manusia hal seperti ini apabila hujan risiko tinggi petani terjatuh pada saat angkat angkut maupun berjalan biasa dan saat panen pohon padi semak hal apabila ada hewan pengganggu tidak terlihat maka sangat berisiko terjadinya kecelakaan kerja Hasil wawancara dengan menggunakan koesioner pada proses pemanenan petani merasa tidak nyaman saat musim hujan dengan jawaban iya persentase 80 % sedangkan hewan pengganggu di sawah yang menjawab semut dengan persentase 74,3% dan merasa tidak nyaman dengan kondisi jalan angkat angkut 51.4 %yaitu licin 57.1%, sempit 65.7%, menurun 51.4 %, jauh 60% dan merasa kondisi sabit bisa melukai 48.6%.

5 61 Sedangkan Kejadian kecelakaan kerja pada proses pemanenan padi yaitu terkena sabit dengan persentase 48.6% terkena percikan padi saat menggunakan mesin teleser pada mata 28.6% bagian tubuh yang sering celaka yaitu kaki 48.6%, badan dan tangan 22,9 % kecelakaan tersebut meninggalkan luka yang menjawab iya 31.4 % Di peroleh hasil hubungan antara unsafe condition dengan kecelakaan kerja ada hubungan antara unsafe condition dengan kejadian kecelakaan kerja penelitian ini sejalan dengan penelitian Rini Wulansari ada Hubungan Antara Unsafe Condition dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Tambang Batu Bara Bawah Tanah Di CV Bara Mitra Kencana (BMK) Kota Sawahlunto (24) hal ini bertentangan dengan penelitian Fitria Nurul Umamah yang menyatakan tidak ada hubungan antara unsafe action dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di Jatindo Ukir Jepara (23) Sebaiknya petani melakukan pengendalian unsafe condition dengan melakukan pengendalian merekakayasa kondisi peralatan kondisi sawah dan kondisi jalan angkat angkut supaya tidak menimbulkan risiko terjadinya kecelakaan kerja (10)

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial terhadap risiko

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial terhadap risiko BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial terhadap risiko kecelakaan kerja. Lingkungan kerja ada beberapa macam, salah satunya ialah industri mebel yang merupakan