BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan inilah manusia dapat dibina untuk hidup sesuai dengan harkat dan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab dengan pendidikan inilah manusia dapat dibina untuk hidup sesuai dengan harkat dan martabatnya. Melalui pendidikan juga manusia diberi ruang untuk mengembangkan seluruh potensi diri yang dimilikinya dalam rangka mempertahankan diri dalam hidup di kemudian hari. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang serius berupa bantuan dari berbagai pihak untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Kegiatan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang sejak ia dilahirkan hingga ia meninggal dunia. Dalam arti luas, pendidikan diartikan sebagai suatu proses memanusiakan manusia. Penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan akan menjadi efektif apabila dikelola oleh tenaga kependidikan yang profesional. Kegiatan pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah saja, tetapi lingkungan keluarga dan masyarakat juga menjadi tempat terjadinya kegiatan pendidikan. Sekolah sebagai salah satu tempat terjadinya proses pendidikan, memiliki tanggung jawab penuh dalam memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada siswa. Keberhasilan siswa dalam menimba ilmu pengetahuan merupakan tujuan utama dari pelaksanaannya. Untuk mencapai harapan tersebut tidaklah mudah. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seringkali di akhir dari proses pendidikan itu, banyak siswa yang tidak mencapai apa yang diharapkan. Dalam hal ini tidak banyak dari siswa yang bisa mencapai apa yang menjadi tujuan utama dari pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Hal tersebut tentunya tidak

2 hanya dikarenakan dari siswa saja, tetapi guru sebagai pendidik serta sarana dan prasarana sekolah juga turut menjadi faktor penyebabnya. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Baik pendidikan dasar, menengah maupun jenjang pendidikan tinggi. Oleh sebab itu, senang atau tidak senang, matematika harus dipelajari. Keadaan seperti ini membuat sebagian dari siswa menjadi tidak bersemangat dalam mempelajari matematika. Ditambah lagi obyek kajian matematika yang cenderung abstrak, maka tidak menutup kemungkinan adanya kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam mempelajari matematika. Belajar matematika lebih kepada bagaimana memahami konsep daripada sekedar menghafal rumus. Oleh sebab itu, pengajaran tentang ilmu matematika harus dikondisikan sedemikian rupa supaya menjadi lebih bermakna, sehingga siswa menjadi tahu suatu pokok bahasan tidak karena menghafal tetapi karena memahami. Alasan mengapa matematika perlu diajarkan pada setiap jenjang pendidikan menurut Mulyono (Cockroft,1983:1-5) adalah karena pertama matematika selalu digunakan dalam kehidupan, kedua karena semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, ketiga merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, keempat dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, kelima meningkatkan kemampuan berpikir logis, dan dapat meningkatkan ketelitian, keenam memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Siswa SMAN 2 Kota Kupang sebagai salah satu subyek pendidikan pada jenjang menengah, terhadap hal ini menyatakan bahwa dalam belajar matematika sering ditemui berbagai kesulitan, baik itu kesulitan dalam menyelesaikan soal maupun kesulitan dalam

3 memahami konsep yang diajarkan oleh guru. Hal ini dikarenakan dalam mengajarkan materi matematika guru terkesan terlalu cepat dalam mengajar, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahaminya. Akibat dari hal ini, ketika diberi soal untuk dikerjakan siswa menjadi sulit untuk menyelesaikannya. Dalam mengajarkan materi, guru memandang bahwa semua siswa memiliki tingkat pemahaman yang sama. Padahal ada siswa yang dengan cepat dapat memahami materi, ada yang kurang cepat, dan ada yang lambat memahami materi. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa merupakan salah satu bukti adanya kesulitan belajar yang dialami siswa dalam mempelajari matematika. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai rata-rata hasil ulangan siswa yang hanya mencapai 58,00 dengan standar minimum yaitu 70,00. Dalam kondisi seperti ini, peran guru sebagai pendidik sangat diperlukan untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Pada saat melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 2 kota Kupang, salah satu materi yang dianggap sulit untuk dimengerti oleh siswa adalah tentang persamaan kuadrat, khususnya dalam menentukan himpunan penyelesaian. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai hasil ulangan siswa tentang persamaan kuadrat yang masih di bawah rata-rata. Ketika ditanyai apa yang menjadi penyebab rendahnya nilai hasil ulangan tersebut dengan beberapa siswa, dapat diketahui bahwa kebanyakan dari mereka sulit dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT. B. Rumusan Masalah

4 Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kesulitan belajar matematika siswa SMA berkemampuan matematika tinggi pada materi persamaan kuadrat?. 2. Bagaimana kesulitan belajar matematika siswa SMA berkemampuan matematika sedang pada materi persamaan kuadrat?. 3. Bagaimana kesulitan belajar matematika siswa SMA berkemampuan matematika rendah pada materi persamaan kuadrat?. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Mendeskripsikan kesulitan belajar matematika siswa SMA berkemampuan matematika tinggi pada materi persamaan kuadrat. 2. Mendeskripsikan kesulitan belajar matematika siswa SMA berkemampuan matematika sedang pada materi persamaan kuadrat. 3. Mendeskripsikan kesulitan belajar matematika siswa SMA berkemampuan matematika rendah pada materi persamaan kuadrat D. Batasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan antara lain : 1. Analisis

5 Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Peristiwa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar yang dialami siswa dalam belajar matematika. 2. Kesulitan Belajar Kesulitan belajar adalah hambatan-hambatan yang dialami oleh siswa dalam menerima dan menyerap materi yang disampaikan oleh guru, yang berakibat pada rendahnya prestasi belajar. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Siswa Siswa diharapkan mampu mengenal kesulitan-kesulitan belajar yang dialaminya dan kemudian mencari solusi untuk mengatasinya. 2. Guru Memberikan masukkan bagi guru, tentang pentingnya mengetahui dan memahami kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam belajar matematika, terlebih pada materi persamaan kuadrat, karena dengan demikian dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik. 3. Bagi Peneliti

6 Menambah wawasan dan ilmu untuk peneliti sehingga lebih mantap dalam menjalankan tugas nantinya sebagai seorang guru.