MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-X/2012

Transkripsi

1

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON Minhad Ryad ACARA Pemeriksaan Pendahuluan (I) Selasa, 28 Februari 2012, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1. Anwar Usman (Ketua) 2. Maria Farida Indrati (Anggota) 3. Muhammad Alim (Anggota) Ida Ria Tambunan Panitera Pengganti

3 Pihak Yang Hadir: A. Pemohon: 1) Minhad Ryad

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: ANWAR USMAN Sidang Perkara Nomor 18/PUU-X/2012 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Pada Pemohon, silakan memperkenalkan diri. 2. PEMOHON: MINHAD RYAD Identitas Pemohon. Nama Minhad Ryad. Tempat dan tanggal lahir, Sungai Jaga, tanggal 10, bulan 11, tahun Agama Islam. Pekerjaan wiraswasta. Alamat, Dusun Pangkalan Darat RT. 01, RW. 1, Desa Sungai Jaga B, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Nomor telepon Terima kasih, Yang Mulia. 3. KETUA: ANWAR USMAN Baik, terima kasih. Begini Pemohon, ini sidang pendahuluan yang pertama. Permohonan Pemohon, ini kami sudah baca, kami sudah teliti. Ini sangat banyak ya, ini ada 45 halaman. Walaupun kami sudah membaca ya, Saudara diwajibkan untuk menyampaikan, tetapi pokok-pokoknya saja karena kami sudah baca. Silakan. 4. PEMOHON: MINHAD RYAD Terima kasih, Yang Mulia. Tapi sebelum saya membacakan pokok-pokok permohonan. Jadi, Pemohon mohon maaf kepada Yang Mulia, mudah-mudahan Pemohon dapat diberikan waktu sedikit untuk ada yang disa untuk Pemohon untuk menyampaikan sesuatu yang sebelum pembacaan pokokpokok permohonan. 5. KETUA: ANWAR USMAN Silakan, tapi yang penting-penting saja ya. 6. PEMOHON: MINHAD RYAD Terima kasih, Yang Mulia. Mohon maaf kepada Yang Mulia Bapak Hakim Mahkamah Konstitusi, sebelum saya membacakan pokok-pokok permohonan, ada yang ingin Pemohon sampaikan bahwa perjuangan Pemohon dalam hal ini sudah 13 tahun lamanya. Pemohon berjuang dalam mencari keadilan untuk menikmati hakikat pemekaran wilayah, namun tetap tidak dipedulikan oleh pihak yang terkait. Bahkan yang Pemohon dapatkan adanya intimidasi dan diskriminasi, dan pada akhirnya Pemohon mengajukan perkara ini ke

5 Mahkamah Konstitusi, karena inilah satu-satunya harapan kami dan mudahmudahan putusan Mahkamah Konstitusi nantinya dapat memberikan rasa keadilan yang sesungguhnya, sesuai Undang-Undang Dasar Dalam hal ini, saya lanjutkan dengan pembacaan pokok-pokok permohonan, yang dalam hal ini saya ringkas hanya dua halaman saja, Bapak Yang Mulia. 7. KETUA: ANWAR USMAN Ya, silakan. 8. PEMOHON: MINHAD RYAD Undang-undang pokok-pokok permohonan undang-undang Uji Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 dan Uji Undang-Undang ta Nomor 12 Tahun 2001 terhadap Undang-Undang Dasar Assalamualaikum wr. wb. Terima kasih atas perkenaan Yang Mulia Majelis Mahkamah Konstitusi yang telah mempersilakan Pemohon menyampaikan pokok-pokok permohonan. Untuk itu, akan Pemohon bacakan saja dua halaman ini. Tujuan pemekaran daerah adalah dalam kerangka mewujudkan kepastian hukum, kemudahan, nondiskriminasi, dan keadilan. Yaitu untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan, mendekatkan, memudahkan, dan mengefisiensi pelayanan pemerintah dalam rangka menyejahterakan, meningkatkan peran serta masyarakat, dan efisiensi pelaksanaan pembangunan dalam wilayah yang dimekarkan, sehingga tidak menimbulkan masalah-masalah baru. Hak konstitusional Pemohon. Untuk menikmati tujuan pemekaran daerah tersebut, tidak boleh didiskriminasi dengan alasan apa pun, dan oleh siapa pun. Bila ini terjadi dalam proses pembentukan undang-undang atau formil, maupun dalam materi muatan dalam ayat, pasal, dan/atau bagian undang-undang atau materiil, maka undang-undang tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 secara formil dan materiil. Pemekaran Kabupaten Sambas menjadi 3 otonom yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 dan Kota Singkawang dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 telah melanggar hak konstitusional Pemohon yang dijamin oleh Undang- Undang Dasar 1945 yaitu Pasal 1, Pasal 27 ayat (1), Pasal 28C ayat (2), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28G ayat (1), Pasal 28H ayat (2), dan Pasal 28I ayat (2) Undang-Undang Dasar Berdasarkan keputusan DPR Sambas, Bupati Sambas, Gubernur Kalimantan Barat dan DPR Kalimantan Barat, Kabupaten Sambas akan dimekarkan menjadi 3 otonom, 3 daerah otonom maksud saya. 1. Kabupaten Samas berikut Ibukota di Sambas meliputi 8 kecamatan yaitu Kecamatan Sambas, Sejangkung, Tebas, Pemangkat, Jawai, Teluk Keramat, Paluh, dan Sajingan. 2. Kabupaten Bengkayang ber-ibukota di Bengkayang meliputi 8 kecamatan yaitu Kecamatan Bengkayang, Ledo, Sangaledo, Seluas, Samalantan, Jagobabang, Selakau, dan Sungai Raya.

6 3. Kota Singkawang ber-ibukota di Singkawang meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Roban, Kecamatan Pasiran, dan Kecamatan Tujuh Belas. Kesepakatan dan keputusan daerah ini selanjutnya dibahas di DPR RI dan Pemerintah Pusat maka lahirlah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kabupaten Bengkayang yang selain melanggar hak konstitusional Pemohon juga tidak sesuai dengan tujuan pemekaran daerah karena ternyata telah terjadi, a. Inkonstitusional atau ketidakpastian hukum: 1. Pasal 3, Pasal 5, dan penjelasan umum alinea ke-5 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 bertentangan dengan Pasal 18 ayat (1), Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Keputusan membentuk 3 daerah otonom menjadi batal karena hanya 2 daerah otonom saja yaitu Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang. 3. Nasib Kotib Singkawang menjadi tidak jelas karena wilayahnya yaitu Kecamatan Roban dan Kecamatan Pasiran digabungkan secara Inkonstitusional ke Kabupaten Bengkayang padahal secara konstitusional berdasarkan PP 49 Tahun 1981 Kotib Singkawang berada dan bertanggu jawab kepada Kabupaten Sambas, begitu pula dengan Kecamatan Tujuh Belas dan Kecamatan Sungai Raya yang berorientasi ke Singkawang malah digabungkan ke Kabupaten Bengkayang yang seharusnya tetap berada di Kabupaten Sambas. Penggabungan 4 kecamatan ini ke Bengkayang sangat bertentangan dengan Pasal 18 ayat (1), Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Pemda dan DPR Kabupaten Kabupaten Sambas serta Pemda dan DPR Kabupaten Bengkayang selalu mengatakan pemekaran Kabupaten Sambas telah sesuai dengan mekanisme yang berlaku. b. Diskriminasi 1. Kecamatan Selakau yang sudah diputuskan akan digabungkan ke Kabupaten Bengkayang, ternyata digabungkan dengan Kabupaten Sambas dengan alasan-alasannya Kecamatan Selakau lebih berorientasi ke Kabupaten Sambas dari pada ke Bengkayang, perubahan ini bisa terjadi karena ketika itu dilakukan pula sosialisasi kepada masyarakat di Kecamatan Selakau yang tokohnya antara lain yaitu Urai Darmasyah, alm. Setelah disosialisasikan maka masyarakat Kecamatan Selakau menolak digabungkan dan atau bergabung ke Kabupaten Bengkayang. 2. Kecamatan Pasiran dan Kecamatan Roban yang berada di dalam Kotib Singkawang dan Kecamatan Tujuh Belas serta Kecamatan Sungai Raya yang berorientasi ke Singkawang malah digabungkan ke Kabupaten Bengkayang. Ini bisa terjadi karena tidak pernah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Pasiran, Kecamatan Roban, dan Kecamatan Tujuh Belas karena khawatir tidak setuju untuk digabungkan ke Kabupaten Bengkayang seperti halnya masyarakat di Kecamatan Selakau. Fakta bahwa tidak pernah dilakukan sosialsisasi tersebut merupakan tindakan diskriminasi yang melanggar hak-hak konstitusional Pemohon pada Pasal 28C ayat (2), pada Pasal 28D ayat (1), pada Pasal 28I ayat (2) Undang-Undang Dasar Dan kemudian,

7 c. Anti kemudahan. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 menyebabkan Pemohon harus menempuh jarak 125 KM ke Bengkayang dengan kondisi jalan yang sangat berbahaya, jurang yang dalam, dan kelokan-kelokan yang tajam. Besar biaya, waktu yang lebih lama dan alat transportasi yang sangat kurang, padahal ke Singkawang hanya 50KM, Pemohon telah dipersulit. Hak konstitusional Pemohon untuk memperoleh kemudahan tidak bisa begitu saja disepelekan atau dikorbankan sebagai konsekuensi logis dari pemekaran daerah. Pemohon terus-menerus menderita kerugian faktual maupun potensial. Kalau ini terus terjadi, Yang Mulia, maka sampai kapan pun hak-hak konstitusional Pemohon akan tetap dilanggar. Fakta antikemudahan ini tersebut adalah bertentangan dengan Pasal 28C ayat (2), Pasal 28G ayat (1) dan Pasal 28H ayat (2) Undang-Undang Dasar Setelah lahir Undang-Undang Nomor 10, Pemohon bersama masyarakat Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Pasiran, Kecamatan Roban, dan Kecamatan Tujuh Belas, berjuang bersama-sama untuk mewujudkan Kota Singgawang. Perjuangan tersebut dilakukan melalui pengiriman surat resmi kepada Bapak Bupati Bengkayang, DPR Bengkayang, Bupati Sambas, DPR Sambas, DPR Kalimantan Barat, DPR RI, Menteri Dalam Negeri, Dirjen Pomda, Presiden, juga melalui dialog, demo, tatap muka, media masa dan sebagainya. Ternyata perjuangan Pemohon tidak sama sekali diperdulikan bahkan didiskriminasi dan diming-imingi. Fakta ini melanggar hak konstitusi Pemohon yang dijamin pada Pasal 27 ayat (1), Pasal 28C ayat (2), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28J ayat (1), Pasal 28H ayat (2), dan Pasal 28I ayat (2) Undang-Undang Dasar Lahirlah setelah itu Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang yang sealin melanggar hak konstitusional Pemohon juga tidak sesuai dengan tujuan pemekaran daerah karena ternyata telah terjadi: a. Inkonstitusional, ketidakpastian hukum. 1. Pasal 3, Pasal 5, Pasal 6 ayat (1), penjelasan umum alenia ke -1, penjelasan umum alenia ke-2, penjelasan umum alenia ke-4, Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2001 bertentangan dengan Pasal 18 ayat (1), Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 1981 bahwa Kotib Singkawang hanya terdiri dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pasiran dan Kecamatan Roban yang berada dan bertanggung jawab kepada Kabupaten Sambas. 2. Pemda dan DPR Kabupaten Sambas, serta Pemda dan DPR Kabupaten Bengkayang selalu mengatakan pemekaran Kabupaten Sambas telah sesuai mekanisme yang berlaku. b. Diskriminasi. Mengapa Kecamatan Pasiran, Kecamatan Roban, dan Kecamatan Tujuh Belas yang digabungkan dalam Kota Singkawang? Mengapa Kecamatn Sungai Raya yang berorientasi ke Singkawang tidak digabungkan ke Singkawang? Sama dengan keca sama halnya dengan Kecamatan Selakau yang berorientasi ke Sambas, lantas ternyata digabungkan ke Sambas. Sesuai dengan tujuan pemekaran daerah maka fakta ini merupakan diskriminasi yang bertentangan dengan Pasal 28H ayat (2) dan Pasal 28I ayat (2) Undang-Undang Dasar c. Antikemudahan.

8 Aspirasi Pemohon yang menginginkan kemudahan sesuai tujuan pemekaran daerah, ternyata didiskriminasi. Kalau ini terus-terus terjadi maka sampai kapanpun hak-hak konstitusional Pemohon akan tetap dilanggar dan terus menderita kerugian faktual dan potensial. Fakta anti kemudahan ini bertentangan dengan Pasal 28C ayat (2), Pasal 28G ayat (1), Pasal 28H ayat (2), Undang-Undang Dasar Maka dari itu, Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi. Kini Kecamatan Sungai Raya telah dimekarkan lagi menjadi tiga wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, dan Kecamatan Capkala. Yang Mulia, Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi. Kerugian konstitusional Pemohon akan terus terjadi apabila Kecamatan Sungai Raya tetap berada di Kabupaten Bengkayang. Tetapi apabila Kecamatan Sungai Raya digabungkan ke Kota Singkawang maupun Kabupaten Mentawa, maka kerugian konstitusional Pemohon tersebut akan hilang. Oleh karena itu, Pemohon memohon agar Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi dapat mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Semoga Allah SWT. meridai, amin ya rabbal alamin. Terima kasih. Wassalamualaikum wr. wb. Jakarta, Februari Pemohon, Minhad Ryad. Terima kasih, Yang Mulia. 9. KETUA: ANWAR USMAN Wassalamualaikum wr. wb. Terima kasih. Pemohon ini luar biasa ya, permohonan ini cukup panjang, tapi tadi sudah diringkas. Namun demikian, Majelis Panel harus memberikan saran ya, masukan yang terkait dengan permohonan Saudara, baik dari format ya, struktur permohonan, maupun yang menyangkut substansi. 10. PEMOHON: MINHAD RYAD Terima kasih. 11. KETUA: ANWAR USMAN Yang pertama ya dari saya, ternyata Pemohon pernah mengajukan hal yang sama ya tahun 2005 ( ) 12. PEMOHON: MINHAD RYAD Tahun KETUA: ANWAR USMAN Ya. 14. PEMOHON: MINHAD RYAD Ya.

9 15. KETUA: ANWAR USMAN Walaupun pada waktu itu yang dipermasalahkan yaitu Undang-Undang Pembentukan ( ) 16. PEMOHON: MINHAD RYAD Pemprov. Singkawang. 17. KETUA: ANWAR USMAN Singkawang ya? 18. PEMOHON: MINHAD RYAD Ya. 19. KETUA: ANWAR USMAN Undang-Undang Tahun 2001 itu ya? 20. PEMOHON: MINHAD RYAD Ya, ya. 21. KETUA: ANWAR USMAN Di dua pasal waktu itu, Pasal 3 dan Pasal 6 ya. Sekarang Pemohon mempermasalahkan lagi pasal yang sama ditambah dengan satu pasal, yaitu Pasal 5 ya. Kemudian, masalah berikutnya ternyata apa yang diuraikan oleh permohon Pemohon ini dalam permohonannya banyak membahas masalah yang terkait, seolah-olah mengajukan uji formil juga. Jadi uji formil sekaligus uji materiil ( ) 22. PEMOHON: MINHAD RYAD Materiil. 23. KETUA: ANWAR USMAN Tentang pembentukan dua undang-undang itu, Undang-Undang tentang Pembentukan Kota apa Kabupaten Bengkayang dan ( ) 24. PEMOHON: MINHAD RYAD Bengkayang, Bengkayang. 25. KETUA: ANWAR USMAN Kabupaten ( )

10 26. PEMOHON: MINHAD RYAD Singkawang. 27. KETUA: ANWAR USMAN Singkawang. Kemudian, yang terkait dengan petitum panjang sekali ini ya. Ini luar biasa ini, ada sekitar 19 poin ini. 28. PEMOHON: MINHAD RYAD Ya, Pak. 29. KETUA: ANWAR USMAN Ditambah lagi ada atau ya, lalu alternatif ini yang pada intinya sebenarnya hampir sama juga walaupun itu dipersingkat. Ya, tolong Pemohon nanti ya disesuaikan ya dengan contoh-contoh permohonan yang sudah ada di MK ini, di Kepaniteraan. Apalagi Pemohon kan pernah mengajukan hal yang sama ya, permohonan pada tahun Ya, untuk sementara dari saya cukup. Silakan, Bu Maria. 30. HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA INDRATI Terima kasih, Pak Ketua. Ya, ini permohonan cukup panjang, tetapi dari segi format permohonan belum memenuhi syarat. Jadi, yang di depan itu malah tidak perlu langsung identitas Pemohon lebih dahulu ya, apakah Pemohon mengajukan secara pribadi sebagai prinsipal, atau didampingi oleh kuasa hukum, kemudian juga kewenangan Mahkamah Konstitusi, dan kedudukan Pemohon, baru kemudian duduk perkara atau positanya. Nah, kalau kita melihat di sini, sebetulnya memang kedudukan Pemohon sebagai perorangan warga Negara Indonesia, itu jelas ya, tetapi apakah kemudian apabila dihubungkan dengan yurisprudensi Mahkamah, dimana hak dan kewenangan konstitusional itu ada pada Pemohon. Oleh karena kalau kita melihat dalam Pasal 18 ayat (1) Undang -Undang Dasar di sana disebutkan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Nah, di mana hak atau hak atau kewenangan konstitusional Pemohon yang dirugikan oleh undang-undang ini. Karena Undang-Undang Dasar memang mengatur yang secara umum dan kemudian baru di dilanjutkan atau dilaksanakan dengan undang-undang yang lebih konkret ya. Nah, sehingga dengan adanya yurisprudensi Mahkamah ini, harusnya disebutkan hak konstitusional mana yang dirumuskan di dalam Konstitusi yang menyangkut Pemohon. Apakah suatu pemekaran wilayah itu memberikan bahwa Pemohon harus hidup di tempat ini, gitu, itu kan tentu tidak ya. Jadi, di sini hubungan sebab-akibat yang dirumuskan ini harus jelas, pasal mana yang menjadi batu uji, sehingga memang betul hak kewenangan Pemohon itu terlanggar oleh undang-undang ini ya.

11 Nah, kemudian di sini ada yang digambarkan atau dalam tabel ini dikatakan bahwa tabel 1 inkonstitusional pembentukan Kabupaten Bengkayang? 31. PEMOHON: MINHAD RYAD Ya. 32. HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA INDRATI Kalau ini disebutkan dengan inkonstitusional, itu apakah Undang- Undang Dasar memberikan suatu rambu-rambu bagaimana mengatur pemekaran wilayah itu sehingga kalau itu dilaksanakan sesuai dengan itu, maka dia konstitusional atau tidak. Karena pemekaran wilayah tentunya tidak diatur secara lengkap dalam konstitusi, dia akan mengatakan bahwa Pemekaran wilayah itu diatur di dalam undang-undang. Sehingga kalau kita mengatakan bahwa pembentukan Kabupaten Bengkayang ini adalah inkonstitusional maka kita akan melihat ini diuji dengan pasal yang mana. Ya, itu yang harus ini. Apalagi Bapak tadi mengatakan bahwa pembentukan daerah pemekaran ini secara konstitusional ber secara konstitusional tidak berten secara konstitusional bertentangan dengan Undang-Undang Dasar, tapi Bapak mengatakan secara konstitusional berdasarkan PP 49/2001 di Mahkamah Konstitusi yang diuji adalah undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar bukan Peraturan Pemerintah. Nah, sehingga kalau ada hak konstitusional yang terlanggar maka adalah pasal berapa di dalam undang-undang tentang pemekaran ini yang bertentangan langsung dan diuji dengan pasal-pasal dalam undang-undang tersebut, ya. Dan kalau saya melihat atau mendengarkan permohonan Bapak tadi, maka sebetulnya Bapak menginginkan bahwa kalau ada pemekaran wilayah maka Bapak akan bertempat tinggal di dekat pemerintahan daerah setempat itu ya. Padahal tadi dikatakan, kalau pemekaran wilayah itu untuk memperpendek rentang kendali pelaksanaan pemerintahan. Nah, apakah Bapak itu termasuk di dalam pelaksanaan pemerintahan, ya? Kan di sini kan yang diperpendek rentang kendalinya itu adalah pelaksanaan pemerintahannya itu, bukan tempat tinggal Bapak, sehingga Bapak kalau akan pergi itu jauh begitu. Nah, jadi di sini harus dijelaskan bahwa kenapa Bapak kemudian dirugikan dengan letak pemekaran itu sehingga saya berada tempat yang jauh, begitu? Itu yang harus dikembangkan di sini. Dan kemudian petitum, ini petitum ini kalau saya melihat ini kenapa tidak dijadikan lebih dekat ya. Ini petitum nomor 2 secara formal atau secara formil pengujian secara formil ini sudah terlambat. Karena di dalam putusan MK, maka pengujian formil itu diberikan batasan, ya. Ini sudah tahun 1999, berarti sudah lewat tiga tahun lebih, ya. Nah, jadi ya jadi ini sudah tidak cocok lagi. Kemudian di sini, secara materiil Pasal 3 itu ada di petitum nomor 3, nomor 5 nomor 5, Nomor 11. Kemudian petitum untuk Nomor 5 ayat (1) itu ada di nomor 3, nomor 6, nomor 12 kalau mau ini, maka diper disandingkan saja nomor 2, 3, 4 begitu kalau kita mengatakan ini bertentangan dengan konstitusi maka dengan dikatakan bertentangan maka dia tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat begitu.

12 Dan di sini kemudian Bapak mengatakan bertentangan sepanjang tidak dimaknai seperti ini dan seharusnya dimaknai seperti ini. Di Mahkamah Konstitusi itu tidak boleh menjadi positive legislator kecuali dalam hal-hal dimana suatu pasal itu kalau kita nyatakan bertentangan dengan Undang- Undang Dasar, itu ada dampaknya yang tidak bisa di diselesaikan juga, tapi kalau kita menyatakan bertentangan, itu juga ada dampak yang kita tidak bisa menyelesaikan itu. Sehingga, biasanya kita melihat pasal ini konstitusional apabila kita maknai seperti ini. Nah, kalau kita ambil seperti ini, kalau mohon petitumnya lebih diperjelas begitu dan juga menyatakan bahwa penjelasan umum alinea pertama, alinea kedua, alinea sampai alinea keempat kemudian menyatakan ini bertentangan dengan Undang-Undang Dasar sepanjang dimaknai seperti ini, maka ini tidak lazim. Karena penjelasan umum kalau kemudian satu alinea begitu, itu ini hubungan dengan konsiderans, mengapa Undang-Undang Pemekaran ini ada, maka ini akan dihubungkan dengan konsiderans ada alasan-alasan urgensi pembentukan undang-undang ini, maka diperluas penjelasannya dalam penjelasan umum. Jadi, mungkin penjelasan umum ini harus dilihat kembali apakah betul. Saya rasa permohonan yang Bapak sampaikan tadi, itu lebih singkat dan lebih dapat dimengerti daripada Bapak menjelaskan dalam permohonan ini, ya. Saya rasa itu, Pak. 33. HAKIM ANGGOTA: MUHAMMAD ALIM Terima kasih, Pak Ketua. Saudara Pemohon, disini sebenarnya hakikat yang Saudara mau adalah supaya Kecamatan Sungai Raya yang masuk di dalam Kabupaten Bengkayang itu dipindahkan ke wilayah kabupaten apa kota lain, kan begitu? Saya kira itu hanya intinya, kenapa kok sepanjang ini? Kemudian jadi, jadi mestinya itu-itu yang intinya. Jadi Anda sebagai warga negara, oke. Ada kepentingan, oke. Kenapa apa kepentingan Saudara? Apa ruginya Saudara karena itu? Itu lho. Itu yang Saudara terangkan. Kemudian, seperti yang dikatakan oleh Ibu tadi. Apa yang menjadi dasar hukum? Kan hanya itu yang saya lihat intinya ini. Nah, seperti misalnya tabel 1, pembentukan pembentukan kabupaten lain kabupaten lain memberikan contoh, itu tidak perlu. Karena yang Saudara maksudkan itu agar Kecamatan Sungai Raya dimana Anda berada itu dipindahkan, jangan tetap di apa kec Kabupaten Bengkayang, tetapi ke kota? 34. PEMOHON: MINHAD RIYAD Singkawang. 35. HAKIM ANGGOTA: MUHAMMAD ALIM Nah, Kota Singkawang. Itu yang intinya yang Saudara Kenapa kok merembet ke daerah-daerah lain,? Itu lho. Jadi, ndak usah apa terlalu panjang. Yang penting kata Ibu tadi, yang bisa dipahami segera. Jadi pertama itu ada adalah Bapak sebagai warga negara, kemudian ada Bapak merasa rugi karena undang-undang ini. Apa alasannya rugi? Kemudian, di mana dasar hukumnya? Kemudian apa yang Bapak minta? Tidak

13 usah merembet yang lain. Tulis saja bahwa ini umpamanya kalau alasan Bapak Pemohon terlalu jauh daripada ibukota misalnya. Nah, itu karena sehingga menghambat kelancaran urusan-urusan, barangkalai itu. Nah, kemudian karena itu diminta jadi dalam undang-undang nomor sekian dimasukan di wilayah ini, kalau bisa dimasukan di wilayah ini dengan kan itu saja intinya. Bukan sampai menyebutkan ke (suara tidak terdengar jelas) apa segala macam. Itu kan urusan lain lagi itu, Pak. Bapak tidak berkepentingan di sana. Yang Bapak berkepentingan ini, Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang itu lho. Dari Bapak maunya kan begitu supaya pindah ke sana, itu saja. Kenapa kok terlalu banyak? Mungkin bisa Bapak ringkas lagi sedemikian rupa. Pertama itu, Bapak sebagai warga negara ada haknya, misalnya kalau ini tapi tinggal pengujian materiil, Pak. Kalau pengujian formil sudah tidak bisa, sudah lewat waktu, percuma. Kemudian, apa kerugian Bapak dengan adanya ini? Kemudian, apa yang Bapak minta? Itu saja yang intinya permohonan Bapak. Jangan terlalu jauh, Pak. Merembet ke mana-mana. Karena yang penting itu kan saja. Bapak sebagai warga negara merasa rugi karena terlalu jauh ini dari ibukota, kan gitu. Kalau bisa dari kecamatan apa Kabupaten Bengkayang dipindah ke Kota Singkawang, kan selesai. Itu saja, itu kan intinya. Mana dasar hukumnya dalam Undang-Undang Dasar 1945? Karena meskipun masuk sekarang wilayah apa namanya wilayah Bengkayang, Bapak kan tidak dilarang juga pindah ke Jakarta kalau mau pindah ke Jakarta, mau pindah ke Sambas, mau pindah ke Singkawang. Bapak tidak dilarang karena itu adalah tanah air Bapak. Ya, oke. Terima kasih, Pak Ketua. 36. KETUA: ANWAR USMAN Baik. Terima kasih, Pak. Jadi Pemohon, cukup banyak masukan dari Bapak-Ibu Hakim Yang Mulia. Ya, terserah kepada Pemohon. Tapi yang pasti Pemohon diberi waktu 14 hari untuk memperbaiki permohonan, sekiranya Pemohon masih ingin meneruskan permohonan. Ya siapa tahu setelah mendengar penjelasan dari Bapak dan Ibu Hakim Yang Mulia, ada hal-hal yang sehingga Pemohon berkesimpulan kalau begitu ya saya tidak perlu meneruskan permohonan ini. Mungkin akan memperjuangkan masalah ini melalui jalur lain. Itu ya misalnya memperjuangkan ke DPR untuk membuat undang-undang baru sehingga terbentuk, mungkin kabupaten tersendiri atau memindahkan beberapa kecamatan tadi terutama kecamatan Bapak bisa masuk ke Kabupaten Singkawang eh Kota Singkawang, ya. Untuk itu pemohon diberi waktu 14 hari sekali lagi. Tadi sudah cukup banyak, termasuk dari apa yang di bacakan oleh Pemohon itu lebih jelas dibandingkan dengan memang uraian yang ada 45 halaman, ini. Dengan petitum yang begitu banyak, ini luar biasa. Jadi itu harus dipersingkat. Pada intinya itu, apakah undang-undang yang dimaksud itu terutama berapa pasal yang ditunjuk itu, kalau dikatakan inkonstitusional, dimana inkonstitusionalnya, kemudian batu ujiannya juga supaya lebih dielaborasi lebih lanjut lagi. Jadi, nanti setelah tidak perlu 14 hari. Kalau 1, 2 hari ini bisa diselesaikan, ya langsung dibawa ke Paniteraan. Paling lama itu 14 hari. Sebelum sidang ditutup, apa masih ada hal-hal yang ingin disampaikan? Singkat saja.

14 37. PEMOHON: MINHAD RIYAD Terima kasih, Yang Mulia. Mungkin sebelum ditutup, Pemohon akan sedikit menyampaikan ya paling tidak artinya menjelaskan bagaimana maksud permohonan Pemohon. Untuk lebih jelasnya, mungkin mengetahui sampai dimana kemampuan Pemohon. Nanti akan saya jelaskan kepada Yang Mulia. Jadi begini Bapak Hakim, Ketua dan Anggota Majelis Mahkamah Konstitusi Yang Mulia, segala sumbang saran yang telah diberikan kepada Pemohon, oleh Pemohon ini hal yang diterima secara positif dan banyakbanyak ucapan terima kasih, tapi begini sebenarnya, Yang Mulia, yang pertama yaitu tadi Pemohon telah menyampaikan sejak 13 tahun yang lalu sampai hari ini Pemohon tetap terus-menerus memperjuangkan hak-hak Pemohon, di mana hak-hak yang dianggap merupakan hak Pemohon yang telah dirugikan oleh terbitnya 2 undang-undang ini yaitu Undang-Undang Nomor 10 maupun Nomor 12 tentang ( ) 38. KETUA: ANWAR USMAN nanti. Ya baik, Pemohon. Jadi nanti bisa dimasukan sebagai tambahan lagi 39. PEMOHON: MINHAD RYAD Ya. 40. KETUA: ANWAR USMAN Jadi makanya tadi Ibu Hakim Yang Mulia, tadi sudah sudah menyarankan. Justru dari apa yang dibacakan tadi itu ya jauh lebih jelas, lebih bisa dipahami dibandingkan dengan uraian yang cukup panjang dan cukup tebal ini. Jadi nanti bisa dimasukan di sini ya. 41. PEMOHON: MINHAD RYAD Baik. Terima kasih, Yang Mulia. Jadi yang kedua kepada Bapak Ketua Hakim dan Majelis Mahkamah Konstitusi, saya Pemohon maksudnya yaitu saya sendiri memang berasal dari masyarakat biasa, Pak. Jadi kalau Ibu tadi menyinggung-nyinggung masalah kuasa hukum atau lawyer mungkin dari pihak saya ini tidak mampu, Pak untuk menghadirkan. Inilah upaya saya yang dapat saya upayakan, yang dapat saya lakukan. Mudah-mudahan dalam upaya ini yang saya harapkan tadi sebagaimana yang saya bacakan lebih dahulu. Disinilah barangkali di Hakim Mahkamah Konstitusi inilah saya nantinya akan mendapatkan keadilan yang benar-benar adil menurut Undang-Undang Dasar Jadi untuk hal-hal yang sebagaimana yang telah Pemohon ajukan, ini hanya menurut pendapat Pemohon sementara dan kalau memang artinya ini Hakim berpendapat lain sebagaimana yang disarankan, insya Allah Pemohon akan mengubahnya sekuat tenaga, Ibu dan Bapak. Jadi hal ini akan kami usahakan dan tadi ada sedikit pertanyaan apakah ini tetap akan dilanjutkan, ini tetap akan dilanjutkan Bapak Hakim, bagaimana

15 pun tetap akan dilanjutkan. Persoalan saya mampu tidak mampu, ini semampu Pemohon akan tetap melanjutkan hal ini karena ini adalah merupakan suatu krusial yang sangat krusial bagi Pemohon dan kalau ini tidak dapat di istilahnya di apa istilahnya dapat dikabulkan mudah-mudahan oleh oleh Mahkamah Konstitusi, maka yang diharapkan adalah hak-hak Pemohon yang dirugikan selama ini akan hilang dan Pemohon akan menerima atau merasakan keadilan sesuai dengan hakikat pemekaran wilayah sebagaimana yang disinggung oleh Bapak tadi. Nah ini barangkali Bapak Hakim dan terima kasih semuanya atas saran dan pendapat dan Pemohon akan upayakan hal ini akan diubah sebagaimana semestinya. Barangkali itu saja Bapak Hakim. Terima kasih, Yang Mulia. 42. KETUA: ANWAR USMAN Ya baik, kalau begitu ya. Kalau tidak ada lagi sidang dinyatakan selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 28 Februari 2012 Kepala Sub Bagian Pelayanan Risalah, t.t.d. Paiyo NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.