"Tumben, biasanya jam segini Ibu sudah bangun dan sedang membaca Al-qur'an di sofa ruang tamu".

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""Tumben, biasanya jam segini Ibu sudah bangun dan sedang membaca Al-qur'an di sofa ruang tamu"."

Transkripsi

1 Dipagi buta, aku terbangun. Kaget karna mendengar suara jeritan yang melengking. Yang belakangan aku tau bahwa itu suara Ibu dan Kakak. Ada apa hingga suara jeritan itu begitu melengking terdengar mendengung di telingaku dan sulit hilang. Suaranya terus terdengar seperti gema yang tidak mau berhenti. Akhirnya tepat pukul lima subuh saat aku melihat ke arah jam dinding di kamarku, suara jeritan itu tidak terdengar lagi. Ada apa ya, koq berisik sekali tadi. Aku keluar kamar, mencari tau yang terjadi. Tapi di luar keadaan masih gelap. Aku ke ruang tamu dan menyalakan lampu, sepi. "Tumben, biasanya jam segini Ibu sudah bangun dan sedang membaca Al-qur'an di sofa ruang tamu". Dalam hati aku menggumam. Kuputuskan mengetuk pintu kamar Ibu, siapa tau beliau kesiangan

2 atau malah sedang tidak enak badan sehingga belum bangun subuh ini. Ku ketuk satu kali tidak ada jawaban, kedua, ketiga, keempat masih juga tidak ada jawaban. Kuberanikan diri membuka pintu kamar Ibu perlahan, kemudian melongok ke arah tempat tidur. Ternyata kamar dalam keadaan kosong dan gelap. Kunyalakan lampu kamar Ibu, terlihat seprei dan bantal masih sangat rapi dan dingin seperti belum dipakai seharian. Aku bingung. Karna tidak biasanya seperti ini. Ibu dan Ayah pergi tanpa bilang apa-apa padaku. Apa mungkin saat mereka membangunkanku, aku tidak juga terbangun. Tapi aneh. Tadi kan betul-betul suara Ibu dan Kakak yang menjerit. Aku kenal betul suara mereka. Ah sudahlah mungkin Ibu ke pasar ditemani Ayah. Tapi, apa iya sepagi ini? Jam lima subuh? Aku agak ragu. Kemudian aku naik ke lantai atas, ingin kembali ke kamar. Tapi, saat melewati kamar Kakak, pintunya sedikit terbuka hingga menciptakan celah. Terlihat cahaya lampu yang masih menyala. "Kaaa... Ibu ke mana ya?". Tanyaku sambil membuka pintu kamar Kakak. Tapi ternyata kamar kakakpun kosong. Tempat tidurnya dalam keadaan 2

3 sama dengan kamar Ibu. Rapi seperti belum digunakan. Hanya saja, lampunya menyala terang. "Duh, ke mana sih mereka. Koq aku dibiarin tinggal sendiri dan gak di kasih tau pergi ke mana". Gerutuku dalam hati. Akhirnya aku kembali ke kamar. Melanjutnya tidurku seperti biasa. Karna aku memang jarang bangun terlalu subuh. Palingpaling jam enam kurang lima belas menit aku baru bangun untuk sholat subuh jika libur seperti hari ini. Tapi tadi aku terbangun karna jeritan. Ya sudahlah, aku ke kamar, sholat subuh, kemudian kembali tidur. Terlelap dalam tidur, tiba-tiba aku mendengar suara jeritan yang sama. Aku terbangun kemudian turun ke kamar Ibu, membuka pintu yang diketuk tidak ada jawaban, keadaan masih sama seperti tadi kosong dan gelap, tempat tidur rapih, bergegas naik ke kamar kakak, keadaanpun masih sama, dengan celah pintu sedikit terbuka, tempat tidur rapih dan dingin. Aku berlari ke kamar, karna aku merasa seperti dejavu. Aku merasa kejadian terulang sejak mendengar jeritan Ibu dan Kakak. Aku tengok ke jam dinding di atas pintu kamar. Tepat jam lima subuh. Sama seperti ketika aku bangun tadi, Ya Allah, apa waktu berhenti? Tidak mungkin. Tapi aku sudah dua kali mengalami kejadian ini. Rasanya aneh. Aku sedikit bingung, 3

4 karna jarum detik pada jam dinding berjalan seperti biasa. Tidak mati, tidak juga rusak. Kuputuskan kembali naik ke tempat tidur. Rasanya aneh. Akupun kembali terlelap, sangat lelap, aku merasa tidurku nyaman sekali, sampai terdengar lagi suara jeritan Ibu dan Kakak. "Lagi?". Pikirku. Ini sudah yang kelima kali. Aku mencoba bangkit. Tapi kali ini, aku tidak ingin melakukan hal yang sama. Aku duduk di atas tempat tidurku. Berpikir apa yang harus aku lakukan. Daripada begitu, aku teriak saja "Ibuuuuu... Buuuu... Ibu di mana?". Tiba-tiba Ibu membuka pintu kamarku, kemudian masuk dan menaruh sarapan di meja belajarku. "Ih Ibu tadi ke mana aja Bu? Koq sepi sekali? Bu, kayanya jam dinding aku rusak deh Bu, masa aku bangun berkali-kali dijam yang sama. Terus aku terus-terusan denger suara Ibu sama Kakak teriak. Masa sih aku mimpi yang sama berkali-kali. Aneh ya Bu". Ibuku hanya menengok ke arah tempat tidurku, melihatku, kemudian hanya tersenyum. Aku bergegas bangun. Kemudian menggigit roti lapis kesukaanku buatan Ibu. Setelah itu mandi dan bersiap ke sekolah. 4

5 Sudah jam 06:10 aku berlari ke sekolah, karna memang jarak rumah ke sekolah sangat dekat, aku terbiasa berangkat mepet-mepet dan sering telat tentunya. Heheheheh. Sampai di gerbang sekolah, suasana sepiii sekali. Senyap. Rasanya seperti tidak ada kehidupan. Ternyata memang sudah jamnya pelajaran di mulai. Semua orang sudah berada dalam kelas. Aku berjalan perlahan menuju ruang kelasku, aku mengintip ke dalam kelas dari jendela kaca, terlihat anak-anak sedang mendengarkan penjelasan Pak Robert, guru pelajaran biologi. Aku menunggu kesempatan agar dapat masuk tanpa terlihat guru tampan itu. Pak Robert terkenal dengan ketampanannya yang mempesona. Di umurnya yang sudah tidak lagi muda, dia masih saja hidup sendiri tanpa seorang istri. Entah apa yang membuatnya demikian. Padahal banyak gadis yang mengejarnya. Termasuk aku. Hihihihihihi. Habis dia gagah sekali. Tubuhnya yang tegap, wajahnya yang bersih dan tampan membuatku sering membayangkan, bagaimana jika punya suami yang umurnya terlampau jauh dari umur kita tapi setampan ini? Hehehehehehe. Tapi tetap, itu hanya anganku saja. Karna impianku yang sebenarnya hanyalah menjadi pengantin Arya. 5

6 Anak basket yang populer dan mempesona itu. Meskipun begitu, beliau adalah guru yang di kenal sangat disiplin dalam mendidik murid-muridnya. Jadi, kalo sampai aku ketauan terlambat, sudah pasti aku kena hukum lagi. "Kesempatan". Pikirku dalam hati. Pak Robert sedang sibuk menulis materi menghadap papan tulis besar. Segera saja mindik-mindik aku masuk ke dalam kelas. Berharap tidak ada teman sekelasku yang mulutnya ember dan berisik saat aku masuk diamdiam. "Selamaaat". Dalam hatiku sambil mengelus-elus dada sendiri. Anak-anak juga ga ada yang peduli. Sepertinya mereka benar-benar sedang sibuk memperhatikan Pak Robert menulis di depan. Apalagi anak perempuan. Gak bakalan ada yang berkedip kalo Pak Robert sedang mengajar. Sudah seminggu ini aku merasakan hal yang ganjil. Sungguh aneh. Hampir setiap hari aku mengalami mimpi yang sama. Mendengar suara Ibu dan Kakak yang menjerit. Bukan hanya mimpi itu. Ibu juga setiap hari mengantarkan sarapanku ke kamar dengan makanan yang itu-itu saja. Pernah sekali waktu aku bertanya "Bu, kenapa sarapannya roti lapis melulu? Iya sih ini kesukaan aku, tapi masa iya sarapan ini 6

7 terus?". Tanyaku pada Ibu yang sedang meletakkan sarapan di meja belajarku. Tapi Ibu hanya tersenyum dengan raut wajah yang tidak bisa aku gambarkan dengan kalimat. Entah raut wajah Ibu bisa aku sebut apa yah. Karna sejak aku terlahir, Ibu tidak pernah menampakkan raut wajah seperti itu. Hal itu terus terjadi. Aku bingung, waktu juga seperti sangat cepat berlalu, Dari subuh aku terbangun karna mendengar jeritan Ibu dan Kakak yang seperti mimpi, Ibu yang masuk membawakanku roti lapis, Aku yang telat datang ke sekolah, dan semua yang aku lakukan rasanya hampir semuanya sama. Aku seperti mengalami dejavu berulang-ulang. Aneh. Pulang sekolah siang ini, aku memutuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah. Rasanya hari ini aku ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Aku tidak ingin mengulang kejadian-kejadian kemarin. Aku merasa aneh dan hampa. Kenapa belakangan ini aku merasa kesepian? Seperti tidak ada teman, tidak ada keluarga, meski mereka ada di sekelilingku. Aku merasa di acuhkan. Rasanyaa... aku pernah merasakan hal yang sama seperti ini. Tapi kenapa perasaan ini terus berulang. Meski siang ini aku memutuskan melakukan hal yang berbeda. Aku terdiam, berfikir. 7

8 "Sampe hari ini, lo masih juga dateng ke sekolah". Kalimat itu terlontar dari seorang siswa yang tiba-tiba saja berdiri di sebelahku yang sedang melamun di tepi kolam ikan di kebun belakang sekolah. Aku kaget bukan main, betul-betul kaget karna sama sekali tidak mendengar suara langkah kaki maupun tanda-tanda kehidupan dari cowo ini. "Ampun deeeh lu ngapain sih siang-siang gini ngagetin orang aja. Permisi dulu dong. Kaget banget tau. Kalo gue sampe nyemplung ke kolam ikan gara-gara lu ngagetin gue, hhhh... gue bales luh lebih dari itu". Kataku dengan wajah cemberut. "Tapi ngomong-ngomong, lu ngapain siang-siang udah sepi begini di sini, bukannya pulang? Trus, emang lu tau siapa gue?". Tanyaku padanya yang sedang menatap air kolam dengan senyumnya yang menawan. "Iya, gue kenal koq lu siapa. Lu Riana kan, anak kelas B. Gue Arya". Jawabnya kemudian. Aku tidak menyangka Arya ternyata tau namaku dan seperti sudah mengenalku sejak lama. Aku yang type murid tidak populer dan tidak terkenal ini bisa di kenal Arya anak kelas D rasanya aneh. Dia kan terkenal tampan, anak basket, cerdas. Nilainilainya luar biasa. Jarang ada siswa cowo yang 8

9 punya prestasi dijaman sekarang. Pikirku sih. Hehehehehe. "Iya gue tau lu Arya. Anak Kelas D. Gak nyangka lu bisa kenal gue". Jawabku kemudian. "Dari mana lu tau nama gue? Kita kan gak pernah kenalan, gue juga gak terkenal. Koq bisa sih cowo sepopuler elu kenal sama gue yang biasa banget ini". Dia tersenyum sambil melempar batu kerikil kecil ke dalam kolam. "Lu gak sadar aja kalo sebenernya belakangan ini lu udah jadi orang terkenal di sekolah ini. Semua orang seisi sekolah juga tau nama lu siapa, lu anak kelas berapa, rumahnya di mana". Haaa? Apa iya. Sepertinya dia lagi ngeledek aku. Mana mungkin murid cewe super biasa sepertiku bisa terkenal. Hal apa pula yang bikin aku jadi terkenal. Cantik nggak, Pinter juga ngga, prestasi apa lagi, gak pernah sama sekali. Lah gimana caranya bisa dikenal seisi sekolah?. "Becanda lo, gak usah ngeledek deh. Mentangmentang tenar, trus jadi ngeledek gue yang biasa banget gini. Belagu banget luh". Arya menarik nafas panjang. Kemudian wajahnya berubah menjadi sangat serius. Sambil menatapku, Ia 9

10 berkata "Udah gue duga, selama ini lu gak sadar apa yang udah terjadi sama diri lu dan sekeliling lu". Kata-kata Arya membuatku bingung. "Maksud lu apa sih. Emang ada apa sama gue dan sekeliling gue". Tanyaku penasaran. Kemudian, Arya berkata sambil memberikan tangannya padaku. "Pegang tangan gue, gue kasih tau apa yang terjadi dan ada apa dengan sekeliling lo". Saat itu aku sempat ragu, kupikir Arya sedang menggodaku yang sedang kebingungan ini. Aku melihat ke wajahnya. Rasanya Arya serius. Dia tidak sedang main-main dengan yang diucapkannya. Kemudian, perlahan, aku meraih tangannya. Kami bergandengan. Saat menggandeng tangan Arya, sesuatu terjadi. Entah apa, tapi aku seperti ditarik ke dimensi lain, kepalaku berputar, sedikit pusing, tapi bisa aku kendalikan. Tiba-tiba aku sudah berdiri di depan rumahku sendiri. Suasana nya sepi dan tenang, sampai tiba-tiba aku mendengar suara jeritan dari dalam rumah. Suara jeritan Ibu dan Kakak yang melengking seperti waktu itu, suara yang sering aku dengar berhari-hari, yang aku pikir hanyalah mimpi. 10

11 Tapi kali ini, suara jeritan itu begitu nyata, begitu nyaring, dan aku tidak dalam keadaan tidur, aku berdiri tepat di depan pintu rumahku. Takut terjadi apa-apa pada Ibu dan Kakak, aku berlari secepat kilat ke dalam rumah, mencari sumber suara Ibu dan Kakakku yang berteriak. Saat itu, Ibu dan Kakak sudah ada di depan pintu kamarku, mereka berpelukan sambil menangis meraung-raung satu sama lain. Ayah berlari menuju depan pintu kamarku menghampiri mereka. Kemudian Ayah ikut menjerit, namun suaranya lebih tenang dan lebih dapat dikendalikan. "Ya Allah Rianaaa, apa yang kamu lakukan naaaak". Jerit Ayah sambil menangis dan tersungkur di depan kamarku. Aku makin kebingungan. Kudekati mereka bertiga yang sedang tersungkur berpelukan. Penasaran dengan apa yang terjadi. "Yah, Bu, Kak, kalian kenapa? Kenapa nangis di sini sih?". Tapi tak ada yang mendengarku, tak ada yang menjawab. Mereka terus saja menangis sambil memanggil namaku. "Riana, kenapaa nak kenapaaa". Isak tangis Ibuku sambil menyebut namaku. 11

12 Dengan rasa penasaran yang teramat dalam, aku melihat ke arah dalam kamarku. Kaget bukan kepalang, tercekat mulut dan nafasku, mataku melotot sambil menutup mulut dengan kedua tanganku. Aku terperanjat entah perasaan apa ini. Aku berjalan mundur perlahan sampai akhirnya Arya menyadarkanku. "Iya Ri, itu elo. Diri lu yang ngegantung di dalam kamar itu. Lu udah gak ada Ri. Tapi lu gak sadar. Itu makanya lu merasa hari terus berulang, waktu terus berjalan dengan kejadian yang sama di hari lu bunuh diri". Arya menjelaskan dengan raut wajah terlihat sedih. Aku tidak percaya dengan yang terjadi. Aku bingung. Ternyata aku sudah mati. Aku ini arwah. Tapi kenapa terjadi begini? dan ke mana seharusnya aku pergi? Kenapa aku masih di dunia dan merasa masih hidup?. "Gak mungkin Arya, gue gak mungkin begitu. Gue tau tiap manusia pasti mati. Tapi gue gak mungkin mati dengan cara begitu Arya. Gak mungkiiin. Masih banyak yang pingin gue lakuin di dunia. Jadi mustahil gue bunuh diri Arya. Gak mungkiiiin". 12

13 Aku menangis terisak-isak Jatuh terduduk, terkulai lemas menyaksikan diriku sendiri tergantung di langit-langit dalam kamarku 13

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

S a t u DI PAKUAN EXPRESS S a t u DI PAKUAN EXPRESS Ya, awal tahun 2008. Pindah ke rumah sendiri. Berpisah dari orangtua, pindah kerja pula ke Jakarta. Meninggalkan kenyamanan kerja di Bogor rupanya membuatku terkaget-kaget dengan

Lebih terperinci

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi Bad Day Kring Kring Kring! Aduh berisik banget sih! Aku kan masih ngantuk nih! Aku mengeluh kesal pada diriku sendiri. Ya, rasanya tidurku semalam masih belum puas banget, butuh sekitar dua atau tiga jam

Lebih terperinci

Pemilik jiwa yang sepi

Pemilik jiwa yang sepi Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk

Lebih terperinci

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias. Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias. Saat berjalan, dia sempat melirik suami yang masih tertidur.

Lebih terperinci

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Fiction. John! Waktunya untuk bangun! Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan

Lebih terperinci

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah. SAHABAT PERTAMA Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah. Lisha ayo cepat mandinya! Nanti kamu terlambat lho! kata mama dari bawah. Akhirnya Lisha turun dari lantai

Lebih terperinci

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku Dalam sehari, dia membuatku menangis Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari Hanya dalam sehari BRRAKKK!!! Pukulan Niken nyaris menghancurkan

Lebih terperinci

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati. Saat ini usiaku masih sepuluh tahun namun entah mengapa hari ini adalah hari yang sangat aku tidak inginkan. Aku harus rela meninggalkan Indonesia, terlebih tiga sahabatku. Keluarga ku harus pindah ke

Lebih terperinci

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada. Malam begitu gelap, semilir angin merasuk dalam kulit tubuh. Dingin melanda sanubari dan merasuk ke dalam jiwa. Di tempat mereka, semua orang tertidur dengan pulas, bahkan ada yang bersitepi dengan mimpi-mimpi

Lebih terperinci

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA. SCENE 1 Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, CUT TO : SCENE 2 (Ceria) Met Pagi Dila, Tantri.!!, Pagi Ditra Ngomong-ngomong

Lebih terperinci

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan. Kriingg kriinggg kringgg Ku raih alarm yang ada di meja belajarku, seperti biasa ku tekan tombol off dan aku kembali ke alam mimpi. vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari

Lebih terperinci

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes. icha duduk sendirian di sebuah cafe sambil menatap hujan 'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes. ia teringat

Lebih terperinci

Pengalamanku dalam Angkot

Pengalamanku dalam Angkot 1 Pengalamanku dalam Angkot Oleh: Mahroja Pukul 05.00 WIB terdengar suara nada alarm di ponsel. Lalu kuterbangun dari tidurku, hoooaaammm ternyata sudah subuh, aku bangun dari tempat tidurku lalu ke kamar

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care Naskah Manajemen Complain dan Customer Care 1. Karakter Emosional Complain Seorang ibu yang merupakan anggota keluarga pasien datang ke customer service menanyakan perihal tidak adanya tempat tidur yang

Lebih terperinci

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen. Chapter 1 Sebuah sekolah SMA swasta di suatu tempat, tepatnya di suatu kelas, seorang guru wanita muda tengah berdiri di depan papan tulis putih yang telah penuh dengan coretan-coretan spidol hitam. Setelah

Lebih terperinci

Di Ujung Langit Ada Mimpi

Di Ujung Langit Ada Mimpi Di Ujung Langit Ada Mimpi Oleh: Jeanne Diva Ganesya Malam menjelang pagi. Suara azan subuh mulai berkumandang. Aku yang sudah bangun terlebih dahulu kemudian membangunkan Syina. Kami bersiap ke masjid

Lebih terperinci

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat Hujan turun lagi disiang hari ini. Bulan April yang aneh. Bukankah seharusnya ini sudah menjadi liburan musim panas yang menyenankan? Mengapa hujan lagi? Jakarta, metropolitan yang sungguh kontras dengan

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN Disusun Oleh : NAMA : ARIF FAJAR SETYAWAN NIM : 09.12.3589 KELAS : 09 S1SI 02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Lebih terperinci

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. SAHABAT JADI CINTA Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. Hey.!!! lagi ngapain ucap seseorang itu sambil menepuk pundakku. Saat ku menoleh

Lebih terperinci

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar ANTARA DENDAM DAN CINTA Oleh: Sri Rahmadani Siregar Sudah sepuluh menit Alya menatap amplop yang ada di dekat kotak surat itu. Kalau nggak salah amplop ini sudah hampir seminggu disini. Tapi kok belum

Lebih terperinci

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin

Lebih terperinci

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya. Hari Pertama di Sekolah Pagi itu di pedesaan dekat kota Bandung, Cindy mengayuh sepedanya dengan penuh semangat. Semburat cahaya mentari pagi menyusup disela-sela dedadunan pohon akasia yang tumbuh di

Lebih terperinci

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ Bab 1 Dina sangat bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia merasa sangat terpojok. Kenapa disaat-saat seperti ini ia bertemu lagi dengannya padahal ia sudah berhasil melupakannya. Dina kan? seorang

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna CINTA TELAH PERGI 1 Penyempurna Enam belas tahun yang lalu seorang ibu bernama Rosa melahirkan seorang bayi perempuan, bayi yang selama ini bu Rosa dan pak Adam (suami bu Rosa) idam-idamkan selama dua

Lebih terperinci

Keindahan Seni Pendatang Baru

Keindahan Seni Pendatang Baru Pendatang Baru Hari ini adalah hari pertama Fandi masuk ke kampus. Karena dia baru pulang dari Aussie, setelah tiga tahun menetap dan sekolah disana, bersama dengan keluarganya. Orangtuanya telah mendaftarkannya

Lebih terperinci

Di Pantai Pasir Putih

Di Pantai Pasir Putih Di Pantai Pasir Putih Menjelang musim panas di pantai, ombak tiada lelah mengempas pesisir. Langit biru menghiasi cakrawala. Burung-burung camar berterbangan di atas air. Sedang angin laut yang berembus

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP Seorang pemuda bernama abid berjalan memasuki hutan untuk mencari hal baru, setelah sampai ke ujung jalan, dia tidak menyadari bahwa ada jurang di depannya, dan dia pun

Lebih terperinci

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda

Lebih terperinci

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian. Saat Kau Jauh Ris, bersihkan kamarmu! Teriak ibuku dari dapur saat aku menutup pintu kamar. Aku baru saja pulang sekolah sore itu. Kamarku memang sangat berantakan. Kertas-kertas yang tidak aku gunakan

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

Ibu, Ibu tenang yah. Sella nanti akan cari di mana Andrie berada, yang penting Ibu sabar dan gak usah kawatir yah Bu..! Iya de, Ibu mohon de.

Ibu, Ibu tenang yah. Sella nanti akan cari di mana Andrie berada, yang penting Ibu sabar dan gak usah kawatir yah Bu..! Iya de, Ibu mohon de. Kado Cinta Terindah Sementara itu kedua orang tua Andrie kini berada di sekolahan SMA Negeri 1 Cikarang, merekapun kini mulai menuju ke Kantor Guru dengan perasaan yang begitu kawatirnya, saat itu memang

Lebih terperinci

It s a long story Part I

It s a long story Part I It s a long story Part I #throwback MFR. Mantan terakhirku di zaman smp dulu. Semasa aku dan kamu mempunyai status, orang orang di sekolah bilang pasangan paling sweet satu sekolah. Bagaimana aku dan kamu

Lebih terperinci

Hy sobat, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri, aku kekey lebih. tepatnya Keyla Syakira. Sebenarnya aku bisa dibilang siswi yang lumayan aktif

Hy sobat, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri, aku kekey lebih. tepatnya Keyla Syakira. Sebenarnya aku bisa dibilang siswi yang lumayan aktif PROLOG Hy sobat, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri, aku kekey lebih tepatnya Keyla Syakira. Sebenarnya aku bisa dibilang siswi yang lumayan aktif loh disekolah,hehe,. Seperti dalam berbagai organisasi

Lebih terperinci

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando Regrets and Revenge Apakah kamu masih pantas memintanya kembali setelah kamu menyuruhnya

Lebih terperinci

PART 3. [Texting] Faza Mau eskrim! Dimas Oke. Jam 6.30 di tempat biasa. Faza Horrey! Traktir, your turn!!! Dimas Iye. Sana kerja lagi.

PART 3. [Texting] Faza Mau eskrim! Dimas Oke. Jam 6.30 di tempat biasa. Faza Horrey! Traktir, your turn!!! Dimas Iye. Sana kerja lagi. PART 3 [Texting] Faza Mau eskrim! Dimas Oke. Jam 6.30 di tempat biasa. Faza Horrey! Traktir, your turn!!! Dimas Iye. Sana kerja lagi. Sore itu, sehabis shalat Magrib Faza bergegas ke kafe es krim tidak

Lebih terperinci

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi. BAB I SOSOK MISTERIUS Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi. Vanessa gak masuk Bu dari hari pertama masuk sekolah. Kata sekretaris akhirnya. Memangnya dia kenapa? Bu Ria mengernyitkan

Lebih terperinci

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja BAB 1 Peacock Coffee, masih menjadi tempat favoritku dan sahabat untuk melepas penat dari rutinitas sekolah seharihari. Kafe ini tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, namun terkesan mewah dan simpel.

Lebih terperinci

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku. Senyum Terakhir Dengan nafas yang terengah-engah setelah mengendarai sepeda. Aku terhenti saat ku melihat dia, aku tak tau siapa dia. Wajahnya cukup cantik dan manis, aku singgah membeli segelas air untuk

Lebih terperinci

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup 1. EXT. Pinggrian Rel Kereta Api (Siang) BEJO, seorang anak laki-laki berusia 24 tahun, berjalan menyusuri rel sepulang dari bekerja mengais rupiah di jalanan,

Lebih terperinci

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke Di kamar Widya, Ricky dan Widya sedang menonton suatu anime. Pada saat anime itu memasukki adegan mesra, Widya langsung memegang tangan Ricky. Lalu Widya berkata bahwa Widya mencintai Ricky, begitu juga

Lebih terperinci

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA KARYA TITIS ALYCIA MILDA PARA PELAKU:. Gadis berusia 24 tahun, seorang penari tradisional.. Ayah Lestari. Laki-laki berusia 50-an dengan garis wajah yang tegas.. Ibu Lestari. Wanita sederhana dan penyayang

Lebih terperinci

mati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya

mati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya KESAN PERTAMA `Tadinya sub-judul ini mau aku kasih judul Pandangan Pertama biar lebih soswit kaya FTV dan lebih bikin merinding kaya judul lagu. Tapi eh tapi, aku sendiri lupa sama peristiwa pandangan

Lebih terperinci

LIONTIN DARI SHANIA 7

LIONTIN DARI SHANIA 7 LIONTIN DARI SHANIA 7 Udara pagi ini terasa sejuk, sangat disayangkan jika aku lewat menikmatinya. Namun, aku sudah harus memberesi seluruh barangbarangku ke dalam mobil Badak Kapsul yang baru saja dibeli

Lebih terperinci

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan PROLOG Semua orang berhak menentukan mimpi mereka. Begitu pula dengan Riani. Setiap malam Riani selalu bermimpi memiliki kehidupan yang begitu indah dan nyaman. Kehidupan yang sangat berbeda dengan kehidupannya

Lebih terperinci

TILL DEATH DO US PART

TILL DEATH DO US PART TILL DEATH DO US PART Adit. Bening Anggadita. Nama yang aneh kan? ga usah permasalahkan nama, besok juga kalau mau ganti bisa kok. Ada yang menarik dari dirinya. Wajah dan postur tubuhnya biasa-biasa saja.

Lebih terperinci

Teguh masih mengintip

Teguh masih mengintip NINGRUM Teguh masih mengintip di balik tembok, bekas gudang penyimpanan mebel itu, kebiasaannya 8 tahun terakhir. Ia lakukan setelah bel terakhir sekolahnya berbunyi, mengayuh sepeda bututnya secepat mungkin,

Lebih terperinci

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana, Tetapi tetap tidak ada jawaban. Aku mencoba mengeluarkan diriku dari tumpukan kertas ini. Kau tahu adegan dimana ada sebuah perahu yang bocor di tengah lautan dan orangorang di dalam perahu mencoba mengeluarkan

Lebih terperinci

BROADCASTING TV MIDTERMS

BROADCASTING TV MIDTERMS BROADCASTING TV MIDTERMS Naskah Film Pendek Judul AKU DAN BINTANG KECILKU Created by : RAHMAWATI FEIRA ANGGRAHENI (08.12.2859) SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 AKU DAN BINTANG KECILKU Written

Lebih terperinci

Bab 1. Awal Perjuangan

Bab 1. Awal Perjuangan Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu

Lebih terperinci

BAB 1. Duluan ajaa..nanti aku nyusul jawab Panji dengan suara lantangnya

BAB 1. Duluan ajaa..nanti aku nyusul jawab Panji dengan suara lantangnya BAB 1 Awan yang begitu biru, angin sepoi yang menyejukkan dan sinar matahari yang merekah menandakan cerahnya hari di siang itu. Namun sayangnya cuaca cerah itu tidak secerah kehidupan Panji yang sedari

Lebih terperinci

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama ,, DAN KERETA API By El Johan Kristama 2011-El Johan Kristama Perancangan Film Kartun NIM 09.11.2906 09-S1TI-05 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA eljohan.mail@gmail.com Sinopsis Naskah ini menceritakan tentang kisah

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

Bab 9 Bunda, Aku Menyayanginya..

Bab 9 Bunda, Aku Menyayanginya.. Cinta bukan hanya sekedar gombalan ucapan. Cinta bukan hanya kebahagiaan sesaat. Cinta bukan hanya kesetiaan semata. Cinta bukan hanya bermandikan ketulusan. Cinta butuh perjuangan. Perjuangan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Aku tak tahu bagaimana semua peristiwa ini bermula. Yang jelas, keadaan sudah sangat memburuk ketika aku keluar dari kamar mandi dan Ali masuk ke kamarku

Lebih terperinci

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

BOLA DAN CINTA TRI ISTANTO S1TI-07 "BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO 09.11.3028 09-S1TI-07 email : triistanto@yahoo.co.id Copyright tristanreds 2011 All Right Reserved RESENSI Bola dan Cinta adalah sebuah cerita tentang seorang anak laki-laki

Lebih terperinci

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~ DOODLE [Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran Cast : Kalian yang membaca~ Part 1: Coretan Gambar Aku melihatnya lagi Gambar itu

Lebih terperinci

Love has its own Story

Love has its own Story Ema Sekar Arum Love has its own Story Ketika Hati Menemukan Cinta Nulis Buku Love Has Its Own Story Oleh: Ema Sekar Arum Copyright 2013 by Ema Sekar Arum Penerbit Nulis Buku www.nulisbuku.com admin@nulisbuku.com

Lebih terperinci

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo ONE Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh lo, bujuk Vista. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo kenapa, yang penting lo harus ikut ke party itu Ra balas Sherly.

Lebih terperinci

Oleh: Windra Yuniarsih

Oleh: Windra Yuniarsih Puncak Kebahagiaan Oleh: Windra Yuniarsih Perempuan adalah makhluk yang istimewa. Aku merasa beruntung dilahirkan sebagai perempuan. Meskipun dari keluarga sederhana tetapi kakiku dapat membawaku ke tempat

Lebih terperinci

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu. Sahabat Terbaik Hari Minggu pagi yang cerah ini seharusnya adalah waktu yang menyenangkan untuk olahraga bersama sahabat terdekat. Sayangnya, hari ini Femii sedang tidak enak badan, perut dan punggungnya

Lebih terperinci

AYAH MENGAPA AKU BERBEDA?

AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? (Novel Best Seller by Agnes Davonar) Bila semua teman-temanku bernyanyi, aku hanya bisa terdiam. Aku tidak pernah tau harus bagaimana mengatakan pada dunia bertapa aku sangat

Lebih terperinci

Wah, nggak nyangka deh ternyata kalian semua pada suka dengan dandanan ku. Kalo mau nanti aku ajarin ya.

Wah, nggak nyangka deh ternyata kalian semua pada suka dengan dandanan ku. Kalo mau nanti aku ajarin ya. Indah Pada Waktunya Dari jendela kamarnya Tyas menatap bulan purnama yang sedang bersinar dengan indahnya di atas langit kota Jakarta. Bahkan cahaya bulan yang terang tersebut tidak dapat mengusir kegundahan

Lebih terperinci

IBU DAN CINTA INT.DI DAPUR TEMPAT IBU MULYADI MEMASAK(PAGI)

IBU DAN CINTA INT.DI DAPUR TEMPAT IBU MULYADI MEMASAK(PAGI) IBU DAN CINTA INT.DI DAPUR TEMPAT IBU MEMASAK(PAGI) Pada saat itu ibu nimah sudah bangun terlebih dahulu untuk beribadah sholat shubuh dan setelah sholat ibu nimah langsung memanggil mulyadi untuk segera

Lebih terperinci

Jam hampir menunjukkan pukul wib. Diluar masih basah, suhupun dingin. Nyeri perutkku yang lagi kedatanagn tamu bulanan makin melilit.

Jam hampir menunjukkan pukul wib. Diluar masih basah, suhupun dingin. Nyeri perutkku yang lagi kedatanagn tamu bulanan makin melilit. Jam hampir menunjukkan pukul 08.30 wib. Diluar masih basah, suhupun dingin. Nyeri perutkku yang lagi kedatanagn tamu bulanan makin melilit. Semalam ia telah menyita waktuku untuk terjaga, barang untuk

Lebih terperinci

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang istimewa karena sekarang dia naik ke kelas dua di sebuah SMP

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

SATU ada yang tertinggal

SATU ada yang tertinggal SATU ada yang tertinggal Laki-laki itu diam mematung di depan kemudi Baleno hitamnya. Sudah setengah jam dia hanya diam di pelataran parkir Maxi salon. Setiap kali pintu salon terbuka, matanya langsung

Lebih terperinci

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer? tanyanya saat aku One - Deshi Angin yang semilir, bergerak dalam diam, malu-malu menelusup masuk melalui jendela kamar yang memang di biarkan terbuka oleh sang pemilik. Jam dinding yang bertengger indah di sisi sebelah

Lebih terperinci

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku) (Aku Melihatnya & Dia Melihatku) JUBAH HITAM PART 1 Tahun 1993, sebuah cerita tentang kelahiranku. Tentunya, kedua orangtuaku menjadi saksi bagaimana aku lahir. Saat aku masih dalam kandungan, ayah, dan

Lebih terperinci

Mungkin hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Apakah mungkin terjadi sesuatu? Semoga semuanya baik-baik saja.

Mungkin hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Apakah mungkin terjadi sesuatu? Semoga semuanya baik-baik saja. 1.Penuh Rasa Syukur Apabila kamu bersyukur nescahya Aku akan tambahkan nikmat-ku dan apabila kamu kufur maka adzab-ku sangatlah pedih (Q.S Ibrahim : 7) Masih dalam hari yang baik. Sebab dari awalpun aku

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

Lho, lagi ngerjain apa dik?

Lho, lagi ngerjain apa dik? SEBERKAS KEGELAPAN Aku selalu takut kegelapan. Padahal kini aku sudah berusia sembilan belas tahun. Aku tidak pernah malu menolak diajak masuk ke rumah hantu, karena aku pernah merasakannya sekali, dan

Lebih terperinci

REVAAAAA., suara itu terdengar begitu menakutkan pagi ini. Ya, itu suara Bang Ryo. Setiap pagi teriakan ini selalu terdengar di seluruh penjuru

REVAAAAA., suara itu terdengar begitu menakutkan pagi ini. Ya, itu suara Bang Ryo. Setiap pagi teriakan ini selalu terdengar di seluruh penjuru REVAAAAA., suara itu terdengar begitu menakutkan pagi ini. Ya, itu suara Bang Ryo. Setiap pagi teriakan ini selalu terdengar di seluruh penjuru rumah. Seisi rumah sudah terbiasa dengan fenomena seperti

Lebih terperinci

Sembilan Hari Terindah Bagian 15 SEMBILAN HARI TERINDAH (BAGIAN 15)

Sembilan Hari Terindah Bagian 15 SEMBILAN HARI TERINDAH (BAGIAN 15) View Single Post [TAMAT] Kembalilah (Tak Terungkap) Kisah Nyata Cinta Tiga Hati R-17 (/post/55a5e5badac13 15-07-2015 11:46 #4.15 (/show_post/55a5e5badac13e317f8 Sembilan Hari Terindah Bagian 15 SEMBILAN

Lebih terperinci

Arif Rahman

Arif Rahman INT. DESA SANGIA - PAGI HARI Dengan penuh makna hidup, setiap pagi dan bangun lebih cepat. Mereka harus mempersiapkan diri untuk ke sawah demi tetap merawat tanaman mereka agar selalu sehat. Di saat yang

Lebih terperinci

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar PULANG Aku kembali di sebuah desa yang lebih pantas kusebut kampung halaman. Hamparan sawah menyambutku yang telah lama meninggalkan tempat ini sejak melepas seragam putih abu-abu. Kini, setelah mendapat

Lebih terperinci

Penerbit Kin S Gallery

Penerbit Kin S Gallery Penerbit Kin S Gallery CINDERELLA Oleh: Arliza Septianingsih Copyright 2010 by Arliza Septianingsih Penerbit Kin S Gallery Desain Sampul: Fitria Afkarina Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2 Goresan

Lebih terperinci

Tekadku Karena Mimpiku

Tekadku Karena Mimpiku AHMAD SYAIFUDIN SETIAWAN Tekadku Karena Mimpiku Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com Tekadku Karena Mimpiku Oleh: Ahmad Syaifudin Setiawan Copyright 2015 by Ahmad Syaifudin Setiawan Penerbit

Lebih terperinci

Karya Asli YW. Tukar Pikiran

Karya Asli YW. Tukar Pikiran Karya Asli YW Tukar Pikiran Buku 1 imuiman.net Mendamba Kakak Cowok Ingin Kakak Cowok "Ver, kita sahabatan udah lama kan, ya..." "Hah? Maksud lo?" "Lagi jomblo, nih..." "Hah? Apa bisa kasih statement bernilai

Lebih terperinci

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

ne..cheonmaneyo jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk. "Ok pemotretan selesai..gomawo" Ujar Photographer pada DBSK yang sudah terlihat lelah karena seharian berpose dan dipotret untuk memenuhi gambar semua halaman di sebuah majalah remaja "ne..cheonmaneyo"

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa 5 Aku Tidak Mengerti Orang Biasa Setelah pertengkaran aneh beberapa minggu lalu, aku berhasil mendapatkan hari libur minggu yang menyenangkan. Kali ini tanpa Siska ataupun ketua yang merencanakan menyusun

Lebih terperinci

My Love Just For You vol1

My Love Just For You vol1 My Love Just For You vol1 By Sita Yang Penerbit Lotus Publisher My Love Just For You Vol1 Oleh: Sita Yang Copyright 2013 by Sita Yang Penerbit Lotus Publisher lotuspublisher.blogspot.com E-mail: lotuspublisher88@gmail.com

Lebih terperinci

04 Mei 2015 Kliningggg.. klininggg. Hiasan yang digantung di atas pintu masuk itu berbunyi demikian bilamana ada tamu yang masuk. Marvin sang pemilik

04 Mei 2015 Kliningggg.. klininggg. Hiasan yang digantung di atas pintu masuk itu berbunyi demikian bilamana ada tamu yang masuk. Marvin sang pemilik 04 Mei 2015 Kliningggg.. klininggg. Hiasan yang digantung di atas pintu masuk itu berbunyi demikian bilamana ada tamu yang masuk. Marvin sang pemilik restoran sushi pun segera tahu bahwa ada tamu yang

Lebih terperinci

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante! Bab I Karenina mengangkat kopernya dengan tergesa-gesa. Bi Sumi yang menggendong Alea, putrinya yang baru berumur 9 bulan, juga mengikuti langkahnya dengan tergesa-gesa. Kita harus cepat, Bi. Acaranya

Lebih terperinci

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia 1 Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia harus on the way ke Korea. Korea? Huh, bahkan dia pun tak

Lebih terperinci

Jangan berteriak, bila ingin selamat! Dan ikuti segala apa yang kami perintahkan! Selamat malam Non! ucap satpam.

Jangan berteriak, bila ingin selamat! Dan ikuti segala apa yang kami perintahkan! Selamat malam Non! ucap satpam. Memberi Kesaksian S ebelum hari persidangan, malam itu, ada dua orang penyusup masuk ke dalam rumah Pak Doni, tanpa di ketahui oleh satpam yang menjaga rumah tersebut. Dengan mengenakan pakaian hitamhitam,

Lebih terperinci

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM) AZAN PERTAMA DENDY (Penulis : IDM) Jam menunjukkan pukul 10.30, suasana ruang kelas dua SD Negeri Watambo menjadi ramai. Setiap anak saling mendahului untuk keluar dari kelas. Ibu guru wali kelas dua hanya

Lebih terperinci

gak tau nih Men. Gua juga bingung Haris yang ditanya pun tidak punya jawaban.

gak tau nih Men. Gua juga bingung Haris yang ditanya pun tidak punya jawaban. UNIBANA. Universitas Islam yang tidak terlalu besar dan baru saja berusia 8 tahun sejak di dirikan tahun 2004 lalu. Bangunan 3 lantai berbentuk letter U dan memiliki 30 ruangan. 6 ruang kantor, 2 ruang

Lebih terperinci

PACAR BARU FATHIR. Adyta Purbaya ***

PACAR BARU FATHIR. Adyta Purbaya *** PACAR BARU FATHIR Adyta Purbaya (@dheaadyta) *** Soraya sedang berkutat dengan jilbabnya. terburu-buru karena jam yang tergantung di dinding sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, dan Soraya ada kelas

Lebih terperinci

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1 Alergi Gelembung Duh, jawabannya apaan, ya? gumam Deva mengeluh. Ia menatap PR Matematikanya. Ada lima soal di situ dan sudah empat soal yang dikerjakan Deva. Hmmm... 1.125 dikali 54 hasilnya berapa, ya?

Lebih terperinci

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... 6 Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... OooOooOooO "Hye..." "Hhmmm..." "Aku mencintaimu..." "Nado. Aku

Lebih terperinci

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti abang nya bingung nih kakak bawa cewek lain lagi Iyalah

Lebih terperinci

Marahkah Tuhan? Jika

Marahkah Tuhan? Jika Marahkah Tuhan? Jika aku..... Tuhan..aku bingung!. Kenapa aku harus tercipta seperti ini?. Aku sudah beribu-ribu kali memohon pada-mu Tuhan, agar Kau mengubahku menjadi manusia yang normal. Hatiku galau,

Lebih terperinci