TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT SECARA INSENERASI DAN KOMPAKSI TAHUN 2012
|
|
- Sonny Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ABSTRAK TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT SECARA INSENERASI DAN KOMPAKSI TAHUN 2012 Sayogo Supriantoro, Bung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT SECARA INSENERASI DAN KOMPAKSI. Telah dilakukan kegiatan pengolahan limbah radioaktif padat secara kompaksi sebanyak 165 drum 100 liter pada tahun Limbah padat terkompaksi berisi kertas, filter, botol kaca dan logam lunak berjumlah 101 buah drum 100 liter. Limbah padat terkompaksi dilakukan proses reduksi volume kedalam 20 buah drum 200 liter. Limbah radioaktif padat yang tidak dapat dikompaksi berjumlah 64 buah drum 100 liter dan dilakukan pengolahan dengan imobilisasi langsung dalam drum 200 liter. Drum 200 liter yang telah berisi limbah radioaktif kemudian pada sela-selanya diisi dengan batu koral berdiameter 2,5 cm. Limbah dalam drum 200 liter diletakkan diatas meja getar sambil dilakukan proses immobilisasi dengan adonan semen hingga drum 200 liter terisi penuh dengan adonan semen. Pengolahan limbah dilakukan dengan proses insenerasi. Proses insenerasi adalah proses reduksi volume yang dilakukan melalui proses pembakaran. Pada proses insenerasi untuk pembakaran limbah diperlukan suhu sampai C. Limbah yang dibakar adalah limbah simulasi dengan jumlah 4 buah karton, waktu pembakaran masing masing limbah adalah 16, menit. Abu hasil pembakaran diolah dengan cara sementasi dalam drum 100 liter. Unit insenerator dapat berfungsi dengan baik dan mampu untuk mengolah limbah radioaktif yang sesungguhnya sehingga dapat melakukan proses pengolahan limbah secara insenerasi. Kata kunci : limbah radioaktif padat, insenerasi, kompaksi ABSTRACT SOLID RADIOAKCTIVE WASTE TREATMENT PROCESS USING INCENERATOR AND COMPACTION METHODE IN YEAR Solid radioactive waste treatment using compaction technique has been applied to the amount of 165 drums of 100 liters during Compacted solid waste contains paper, filter, glass bottles and numbered 101 pieces of soft metal drums of 100 liters. Compacted solid waste volum reduction process is carried out into 20 pieces of 200-liter drums. Solid radioactive waste that can not be compaction amount to liter drums and processing by direct immobilization in 200 liter drums. 200 liter drums which have contained radioactive waste later on between them is filled with coral diameter of 2.5 cm. Waste in 200 liter drums placed on a vibrating table while immobilization process is carried out with a mixture of cement up to 200 liter drum filled with cement paste. On the development of waste treatment is done with the incineration process. Incineration process is the process of volume reduction is done through the process of combustion. In the process of incineration for waste combustion temperatures up to C required. Waste is waste that is burned simulation with four pieces of cardboard waste as waste simulation are burnerd into incinerator. The Time consumed for process burning of each waste simulation is 16,5 minutes. Ash from the combustion processed by cementation in a 100 liter drum. Incinerator unit to function properly and be able to process radioactive waste so that it can perform the actual processing of waste incineration. Keywords: solid radioactive waste, incineration, compaction 455
2 PENDAHULUAN Keselamatan operasional suatu fasilitas nuklir sangat ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pengelolaan limbah radioaktif yang ditimbulkan oleh fasilitas nuklir tersebut. Limbah radioaktif tersebut harus dikelola secara baik agar tidak membahayakan bagi manusia dan lingkungan. Sebelum diolah limbah tersebut harus dikarakterisasi terlebih dahulu. Untuk limbah padat karakterisasi yang dilakukan meliputi jenis dan aktivitas radionuklida, paparan radiasi, sifat fisika dan kimia serta jenis senyawa kimianya. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) BATAN bertugas untuk mengelola limbah radioaktif yang berasal dari instansi pengguna zat radioaktif di Indonesia. Limbah radioaktif padat berupa material terkontaminasi dikelompokkan menjadi limbah radioaktif padat terbakar, limbah radioaktif padat tak terbakar terkompaksi, dan limbah radioaktif tak terbakar tak terkompaksi. Limbah radioaktif padat berupa material terkontaminasi yang ditimbulkan dari kegiatan pemanfaatan teknologi nuklir sangat beragam jenis dan laju paparan radiasinya. Kegiatan preparasi terhadap limbah radioaktif padat ini semestinya sudah dimulai dari instansi penimbul limbah dengan pemilahan limbah tersebut berdasarkan sifat-sifat fisiknya seperti terbakar, terkompaksi, tak terbakar dan tak terkompaksi. Sebelum dilakukan proses pengolahan di PTLR, limbah ini disimpan terlebih dahulu di gudang limbah untuk meluruhkan aktivitas radionuklida yang memiliki waktu paro (t½) pendek. Limbah yang telah meluruh aktivitasnya dipisahkan berdasarkan sifat fisiknya, kemudian ditempatkan dalam wadah yang sesuai dengan proses pengolahan, diukur laju paparan radiasi terkini, diberi penomoran (identifikasi) dan akhirnya dilakukan pengolahan sesuai dengan sifat fisik limbah tersebut [1]. Sesuai dengan amanat Undang-Undang, PTLR telah melakukan kondisioning limbah yang berasal dari pusat pusat lain di lingkungan BATAN. Kondisioning limbah padat aktivitas rendah tak terkompaksi (limbah yang tidak bisa direduksi volumenya) dilakukan dengan imobilisasi menggunakan matrik semen. PTLR merupakan instansi yang bertugas untuk mengolah limbah radioaktif yang berasal dari seluruh instansi pengguna zat radioaktif di Indonesia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengungkung limbah tak terkompaksi dengan cara sementasi dan mengurangi laju dosis paparan yang ditimbulkan. Setelah limbah disementasi akan terjadi pengurangan kuantitas radiasi pada saat radiasi menembus materi semen akibat interaksi antara radiasi dengan materi tersebut. Proses pengolahan dilakukan dengan wadah drum 100 liter kemudian dimasukkan ke dalam drum 200 liter. Drum 200 liter yang sudah berisi limbah, kemudian pada sela sela antara pada drum 200 liter diisi batu koral yang mempunyai diameter 2,5 cm kemudian di getar pada meja getar dan diimobilisasi dengan adonan semen. Pada bagian atas dari drum 200 liter diberi palang anti dispersal dan kemudian diberi pengunci agar limbah yang ada didalam drum tidak naik pada saat diisi dengan adonan semen [2]. Pengembangan dalam pengolahan limbah radioaktif padat adalah dengan melakukan reduksi volume limbah radioaktif padat dengan cara insenerasi. Sebelum dilakukan pengolahan limbah secara sesungguhnya maka dilakukan 456
3 dengan melakukan dengan limbah simulasi. Proses pembakaran yang dilakukan dimaksudkan untuk memanasi ruang reflaktori sampai suhu mencapai 400 o C, kemudian baru dilakukan proses pembakaran limbah. Jenis limbah yang dibakar adalah limbah padat yang tidak terkontaminasi zat radioaktif (limbah simulasi) sebanyak 4 box karton. Proses insenerasi dari mulai proses pemanasan awal, proses pendinginan dan proses pendinginan. Waktu yang diperlukan proses insenerasi adalah 96 jam secara terus menerus. Dari proses insenerasi dihasilkan abu hasil pembakaran, selanjutnya abu diolah dengan cara sementasi dalam drum 100 liter. Dari pertimbangan teknis, untuk melakukan pengembangan pengolahan limbah radioaktif yang dilakukan dengan cara insenerasi perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena sistim operasi dan sarana pendukung operasi unit insenerasi harus benar benar siap. Untuk pengembangan proses pengolahan limbah radioaktif padat yang sesungguhnya akan dilakukan pada kegiatan berikutnya, setelah uji coba peralatan sistim insenerasi berhasil dengan baik sesuai dengan standard operasi yang diijinkan [3]. TATA KERJA Bahan yang digunakan: Drum 200 liter : 84 buah, limbah yang sudah dipreparasi dalam drum 100 liter berjumlah 165 drum, ring fleksibel 20 buah, Batu koral φ 5 cm 0,5 m 3, batu koral φ 2,5 cm: 5 m 3, pasir 2 m 3, Semen kg, additive tricosal, Air, cat Pylox 5 kaleng, limbah simulasi berjumlah 4 buah karton. Alat yang digunakan: Unit Kompaksi dengan gaya tekan 600 kn, Unit Insenerasi, Crane kapasitas 2 ton, Crane kapasitas 1 ton, hand lift kapasitas 1ton, unit pembuat semen slurry, unit meja getar, sendok semen, tang, kawat pengikat, palu, palang anti dispersal, tool set mekanik dan tool set elektrik. METODE Langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan sejumlah 84 drum berkapasitas 200 liter dan kemudian dilakukan penomoran. Untuk proses reduksi volume dengan mesin kompaktor, drum 200 liter diberi ring flexible pada bagian dasar drum dan batu koral berdiameter 5 cm. Drum 200 liter diletakkan pada lori dan dimasukkan kedalam alat kompaksi. Jaket kompaksi diturunkan dan dimasukkan kedalam drum 200 liter. Limbah dalam drum 100 liter diumpankan kedalam alat kompaksi, proses reduksi volume dilakukan dengan menurunkan piston kompaksi untuk menekan drum 100 liter yang telah diisi limbah radioaktif padat dengan kuat tekan 600 kn. Piston kompaksi dinaikkan untuk mengkompaksi drum 100 liter berikutnya, sampai drum 200 liter penuh. Indikator untuk ketinggian drum yang dikompaksi dilihat pada mistar penunjukan. Setelah penuh drum 200 liter ini, selanjutnya dikeluarkan dari alat kompaksi dengan melalui lorry yang ada. 457
4 Langkah berikutnya adalah pengisian koral pada celah drum 200 liter dan drum 100 liter dengan menggunakan koral φ 2,5 cm, palang anti dispersal dipasang pada drum 200 liter dan dikunci. Pembuatan semen slurry dilakukan di ruang mixer, tangki mixer diisi air sebanyak 45 liter dan motor mixer dihidupkan. Campuran semen dan pasir diturunkan secara perlahan, bertahap agar didapatkan tingkat pengadukan yang baik, homogen dan siap dialirkan ke drum 200 liter melalui pompa perilstatik. Drum 200 liter tersebut diletakkan diatas meja getar, sungkup dipasang diatasnya untuk menghindari berhamburnya debu radioaktif. Meja getar dioperasikan, pompa perilstatik dengan debit 0,8m 3 /jam dioperasikan. Adonan semen slurry akan mengalir dan mengisi seluruh rongga dan celah-celah antara drum 100 liter dan 200 liter hingga penuh. Setelah penuh drum tersebut dipindahkan dengan menggunakan crane, kemudian dilakukan proses imobilisasi pada drum-drum 200 liter berikutnya. Jumlah drum 200 liter yang diolah sebanyak 84 buah. [4]. Dalam pengembangan pengolahan limbah radioaktif padat secara insenerasi dilakukan pengolahan limbah padat tidak mengandung radioaktif atau limbah simulasi. Material yang dibakar berjumlah 4 karton box karton yang berisi limbah simulasi. Alat insenerasi dioperasikan sampai suhu pembakaran C, kemudian limbah diumpankan ke dalam tungku untuk dibakar, data limbah simulasi seperti diberikan pada Tabel 1 [5] : Tabel 1. Data limbah simulasi No. Karton Box Jenis Limbah Berat (Kg) 1 Kertas, Plastik 2,3 2 Kertas merang, plastik 2,4 3 Kertas, kardus, plastik 1,5 4 Kertas 3,7 HASIL DAN PEMBAHASAN Telah dilakukan pengolahan limbah radioaktif padat aktivitas rendah dengan alat kompaksi sebanyak 101 drum 100 liter dikompaksi kedalam 20 drum 200 liter. Pemilahan material limbah pada proses reduksi volume sangat diperlukan untuk mendapat nilai ekonomis yang tinggi. Pengolahan limbah radioaktif padat aktivitas rendah dilakukan menggunakan kompaktor dengan gaya tekan maksimum 600 kn. Karena gaya tekan dari alat adalah tetap sehingga untuk mendapat faktor reduksi yang besar perlu dilakukan pemilahan dari material limbah. Material limbah yang mempunyai faktor reduksi volume besar adalah jenis material yang mempunyai densitas kecil yaitu kertas, kaleng, jerigen dan karpet. Limbah yang direduksi volume langsung ditempatkan dalam drum 200 liter. Ketinggian drum 200 liter adalah 88,1 cm dan diameter 57,1 cm. Ketinggian maksimum limbah yang dikompaksi dalam drum 200 liter adalah 60 cm, karena bagian dasar drum harus diberi batu dengan diameter 5 cm dan pada sisi atas harus diberi pengunci. Massa dan jenis limbah dalam drum 100 liter yang 458
5 diterima dari penimbul limbah sangat bervariasi antara 9,40 kg sampai 68,3 kg, sehingga akan diperoleh faktor reduksi volume berbeda. Untuk mendapatkan jumlah maksimum limbah yang dikompaksi dalam drum 200 liter sangat diperlukan pemilahan dalam melakukan proses kompaksi. Massa limbah yang sama tetapi jenis limbah berbeda akan dihasilkan reduksi volume yang berbeda. Jenis limbah kertas pada umumnya mempunyai faktor reduksi volume yang cukup besar, sebagai contoh jenis limbah kertas dalam drum 100 liter massa drum antara 9 kg s/d 12 kg, ketinggian drum 68 cm setelah dikompaksi dengan gaya tekan 600 kn menjadi 5 cm s/d 6 cm (reduksi volume antara 91, 2% 92,6%). Jenis limbah yang bermassa besar seperti, gelas, logam dan keramik, mempunyai faktor reduksi volume kecil. Massa limbah antara 35 kg s/d 50 kg dalam drum 100 liter setelah direduksi menjadi 18 cm s/d 19 cm (faktor reduksi volume antara 72 % s/d 73,5 %). Pada Gambar 1. ditunjukkan bahwa reduksi volume paling besar adalah pada drum 200 liter No. 874, yaitu mencapai 87,69 %. Jumlah limbah yang dikompaksi 7 buah drum, dengan massa bervariasi antara 13,2 kg sampai 27 kg. Reduksi volume yang paling kecil terjadi pada drum nomor 870 dan 873. Jumlah limbah yang dikompaksi masing-masing 3 buah, besar reduksi volume mencapai 74,14 %, hal ini disebabkan massa limbah kompaksi yang besar dan jenis limbah mengandung karet, keramik, kaca dan kaleng sehingga faktor reduksi volume kecil. Proses reduksi volume limbah radioaktif dalam drum 100 liter menggunakan kompaktor telah direduksi volumenya, dari 101 drum 100 liter dikompaksi dalam 20 drum 200 liter. Secara keseluruhan faktor reduksi volume rata-rata 83,79 %. Pengolahan dengan immobilisasi secara langsung sebanyak 64 drum 100 liter dilakukan immobilisasi kedalam 64 drum 200 liter, dengan penomoran Data proses pengolahan ini, yaitu dosis paparan sebelum diolah antara 1,5 µsv/jam 550 µsv/jam dan setelah diolah (dilakukan sementasi) menunjukkan 0,38 µsv/jam 480 µsv/jam. Kondisioning limbah radioaktif padat takterkompaksi dilakukan dengan cara imobilisasi menggunakan matriks semen. Limbah yang diolah berasal dari pusat pusat di lingkungan BATAN. Jenis limbah berupa tanah, blok semen, sludge, padatan dan resin, kandungan limbah adalah material padatan yang terkontaminasi zat radioaktif antara lain Co 60, Cs 137, Eu 152, Cs 134, Ba 133, Yb 169, Ir 92, U, Th, dan SR. Limbah dikemas/ dimasukkan dalam drum 100 liter kemudian ditutup rapat dan dikunci. Satu drum 100 liter ditampung dalam satu unit drum 200 liter, sehingga dalam hal ini pengolahan tidak tidak bersifat mereduksi. Pengolahan limbah seperti ini akan menambah volume ruang dalam penyimpannya akan tetapi limbah lebih selamat dan aman dalam ruang penyimpanan. Hasil olah limbah sebanyak 64 drum 100 liter dikondisioning dalam 64 drum 200 liter. Adonan semen yang digunakan untuk imobilisasi dibuat berdasarkan standar IAEA. Komposisi adonan satu liter semen slurry terdiri dari 1,313 kg semen; 0,328 kg pasir; 0,437 liter air; 0,029 liter aditif. Volume semen slurry yang dibutuhkan pada tiap tiap drum 200 liter kurang lebih 57 liter. Kebutuhan semen slurry untuk tiap tiap drum hampir sama, karena volume ruang drum yang diisi masing - masing adalah sama. Perbedaan volume diperoleh jika butiran butiran batu koral mempunyai ukuran yang berbeda, lebih besar atau lebih 459
6 kecil. Jenis batu yang digunakan bukan jenis batu cor pada umumnya, tetapi jenis batu bulat dengan diameter kurang lebih 2,5 cm. Untuk mendapatkan ukuran butiran batu yang sama tidaklah mudah, sehingga kebutuhan semen slurry untuk setiap drumnya seringkali tidak sama. Semakin besar ukuran batu koral maka akan diperoleh rongga yang lebih besar sehingga akan dibutuhkan semen slurry semakin banyak. Jumlah volume slurry semen yang digunakan untuk imobilisasi 64 drum adalah liter. Pada pembakaran limbah simulasi sebanyak 4 karton box, proses untuk menaikkan suhu refraktori sampai 400 o C memerlukan waktu 26 jam. Hal ini disebabkan pada saat suhu mencapai 160 o C terjadi kerusakan pada sistim burner dan untuk memperbaiki burner diperlukan pendinginan sampai 12 jam. Setelah perbaikan dilanjutkan operasi insenerasi sampai mencapai suhu 400 o C kemudian baru dilakukan pembakaran limbah simulasi berjumlah 4 buah karton. Lama waktu pembakaran yang diperlukan adalah 65 menit. Kemudian burner dimatikan dan langsung dilakukan pendinginan selama 14 jam untuk mencapai suhu ruang refraktori mencapai 90 o C. Abu hasil insenerasi diolah dengan proses sementasi abu dalam drum 100 liter. Proses yang dilakukan menunjukkan bahwa Unit Insenerasi PTLR dapat berfungsi untuk mengolah limbah radioaktif padat dan dapat beroperasi secara optimal. KESIMPULAN Telah dilakukan kegiatan pengolahan limbah radioaktif padat secara kompaksi dan insenerasi. Dari kegiatan pengolahan secara kompaksi diolah limbah sebanyak 101 drum 100 liter. Proses kompaksi adalah proses reduksi volume yaitu untuk mengurangi volume limbah. Secara keseluruhan diperoleh faktor reduksi volume rata-rata 83,79 %. Limbah yang berupa sludge, pasir, tanah dan bongkahan semen sebanyak 64 drum 100 liter, diolah langsung dengan cara imobilisasi dalam drum 200 liter. Paparan sebelum diolah antara 1,5 µsv/jam 550 µsv/jam dan setelah diolah (dilakukan sementasi) menunjukkan 0,38 µsv/jam 480 µsv/jam (lampiran 1 ). Pada pengolahan limbah radioaktif padat yang dilakukan dengan cara insenerasi, digunakan limbah simulasi. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan kondisi teknis peralatan yang akan digunakan, sebelum pengolahan limbah yang sesungguhnya. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa unit insenerasi sudah siap digunakan untuk mengolah limbah radioaktif sehingga proses reduksi volume bisa lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA [1]. Wasito, Pengolahan Limbah Radioaktif Padat, Diklat Pengelolaan Limbah Radioaktif Padat PTPLR Tahun [2]. Anonim, Anonim Prosedur Tetap Unit Kompaksi PLR/6/Com/II/001/06/2006. [3]. Anonim, Prosedur Tetap Unit Insenerasi, PLR/6/INC/II/001/04/2006 [4]. Anonim, Prosedur Tetap Proses imobilisasi, PLR/6/Com/II/002/06/2006 [5]. Anonim, Log Book Pengoperasian sistim insenerasi, tahun
7 Lampiran 1. Data-data pengolahan limbah radioaktif padat dengan proses Kompaksi Dan imobilisasi. TANGGAL PENGOLAHAN PAPARAN (µsv/jam) NO. DRUM 200 L KOMPAKSI IMMOBILISASI SEBELUM PENGOLAHAN KONTAK SETELAH PENGOLAHAN KONTAK JARAK 1 M ,3 15,9 0, , ,3 8,16 0, ,1 4,61 1, ,5 13,2 3, ,5 0,62 0, ,1 5,6 1, ,1 1,02 0, ,5 0,48 0, ,9 3,57 0, ,22 1, ,8 7,4 1, ,5 0,43 0, ,5 8,32 1, ,5 11,2 4, ,8 30,1 2,39 NO. DRUM 100 L & ASAL LIMBAH 1623 (PTLR) 1624,1627,1626 (PTNBR) 1628,1631 (BATEK) 1613,1617,1618 (PTNBR) 1636,1638 (PRR) 1634 (PTLR ex BATEK) 1621 (PTLR ex PTNBR) 1606, 1609 (PTNBR) 1608 (PTLR) 1620,1702 (PTAPB) 1622 (PTNBR) 1639 (PRR) 1630 (BATEK) 1629 (PTLR ex BATEK) 1616,1615 (PTAPB) 1633 (BATEK) 1635 (PTLR ex PRR) 1637 (PRR) 1614 (PTAPB) 1619 (PTLR ex PTAPB) 1632 (BATEK) 1647,1643 (PRR) 1640 (PTLR) 1648,1625,1658 (PTNBR),1645 (BATEK) 1641,1644,1646 (PRR) 1642 (PTBN) 1653 (PTNBR) 1663,1664,1667 (PTAPB) 1660 (PTNBR) 1655,1659 (PTNBR) 1650 (PRR) 1666 (PTLR) 1649 (PRR) 1665 (BATEK) 1669 (PTAPB) 1651,1662 (PTLR) 1680,1652 (PTLR) 1661 (PTNBR) 1674,1679,1677 (PTAPB) 1668,1670 (PTLR) 1654 (PTNBR) 1675 (PTAPB) 1686 (PRR) 1672 (PTLR) 1683,1681 (PRR) 1676,1678,1673 (PTAPB) 1701 (P2RR) 1689 (PTAPB) 1688 (PTLR) 1682,1687 (PRR) 1698 (PTAPB) 1697 (PTLR ex PTNBR) 1657,1656,1695 (PTNBR) 461
8 ,5 8,1 1, ,5 6,2 1, ,13 3,2 1, ,36 3,9 1, (PTLR) 1709 (PTAPB) 1684,1685,1690 (PRR) 1700,1694 (PTLR) 1692 (PTNBR) 1699,1696 (PTLR ex PTNBR) 1703 (PRR) 1691 (PTLR) 1704,1706,1707 (PTAPB) 1710,1693 (PTLR) 1711 (PTLR ex PTKMR) 1708,1705 (PTAPB) , (PTNBR/PRR) ,5 8,1 3, (PTLR ex TASUMA) ,53 0, (PTLR ex PTNBR) ,04 0,98 0, (PTNBR) ,7 1,3 0, (PTNBR) ,2 18, (BATEK) ,58 0, (PTAPB) (BATEK) ,3 0,8 0, (BATEK/PTNBR) ,7 2,35 1, (PTBN) ,5 0,6 0, (PTLR ex PTNBR) ,01 0,82 0, (PTNBR) ,6 1,02 0, (PTNBR) ,5 1,87 0, (PPGN) ,8 1,67 0, (PTNBR) ,8 2, (PTNBR) ,14 3,65 1, (PTNBR) ,5 2,4 0, (PPGN) ,9 1,47 0, (PTNBR) ,5 2,5 0, (PTNBR) ,1 1,38 0, (PTNBR) ,65 0, (PTNBR) ,9 3, (BATEK) ,9 0, (PTNBR) ,5 11,6 3, (PTLR ex TASUMA) ,2 0,53 0, (PTNBR) ,5 1,46 0, (PTNBR) ,7 0,53 0, (PTNBR) ,84 0, (PTAPB) ,5 8,79 3, (PTLR ex TASUMA) ,41 3, (PTLR) ,6 0, (PTNBR) ,6 1,72 0, (PTNBR) ,2 1,25 0, (PPNY) ,4 7, (PTNBR) ,2 5,5 1, (PTLR ex TASUMA) ,52 0,48 0, (PTNBR) ,7 3, (PTNBR) ,13 0,76 0, (PTNBR) 462
9 ,2 4,9 5, (PTNBR) ,2 4,15 1, (PTAPB) ,93 0,79 0, (PTNBR) ,8 2,65 0, (PTAPB) ,05 0, (PTAPB) ,98 0,42 0, (PTNBR) ,72 2,38 0, (PTNBR) ,05 0,48 0, (PTNBR) ,92 0,76 0, (PTNBR) ,69 0, (PTNBR) ,68 0,45 0, (PTNBR) ,05 0,79 0, (PTNBR) ,3 2, (PTAPB) ,6 1,98 0, (PTNBR) ,2 1, (PTNBR) ,76 0, (PTNBR) ,5 13,5 2, (PTLR) ,32 0, (PTNBR) ,3 0, (PTNBR) ,8 0, (PTNBR) ,38 0, (PTNBR) ,29 0, (PTNBR) ,43 0, (PTLR ex BATEK) ,21 0, (PTNBR) ,5 0, (PTNBR) Tabel. 2. Data-data kenaikan suhu pembakaran saat proses Insenerasi. No. Hari/Tanggal Jam Suhu TT ( 0 C) Burner 1 Burner 2 1. Senin / 22 Okt ON ON ON ON 2. Selasa / 23 Okt ON ON ON ON OFF OFF Burner bermasalah (OFF) Ada perbaikan Burner ON ON ON ON ON ON 3. Rabu / 24 Okt ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON Rabo / 24 Okt ON ON Jam 11.50, Umpan limbah box 1 masuk Jam 12.10, Umpan limbah box 2 masuk Jam 12.18, Umpan limbah 463
10 box 3 masuk Jam 12.28, Umpan limbah box 4 masuk PROSES PENDINGINAN Jam 12.55, Burner 1 dan Burner 2 : OFF OFF OFF Proses Pendinginan OFF OFF Fan C81002 A/B : ON OFF OFF Fan C81008 A/B : ON OFF OFF Fan C81003 A/B: ON OFF OFF Fan C81004 A/B : ON 4. Kamis / 25 Okt OFF OFF Pompa P8109A/B : ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF Proses Insenerasi selesai (shutdown) 464
11 Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN Lampiran 2. Gambar proses Insenerasi dan Kompaksi Preparasi Pra sementasi Proses Kompaksi Panel Kontrol Unit Insenerasi Proses Sementasi 465
12 466
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH TERKONTAMINASI AKTINIDA DENGAN METODE REDUKSI VOLUME
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH TERKONTAMINASI AKTINIDA DENGAN METODE REDUKSI VOLUME Bung Tomo *) ABSTRAK PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH TERKONTAMINASI AKTINIDA
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN Bung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan,
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN Bung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) BATAN, Serpong Abstrak PENGOLAHAN LIMBAH
Lebih terperinciKONDISIONING LIMBAH RADIOAKTIF PADAT TAK TERKOMPAKSI MENGGUNAKAN MATRIKS SEMEN
KONDISIONING LIMBAH RADIOAKTIF PADAT TAK TERKOMPAKSI MENGGUNAKAN MATRIKS SEMEN Bung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) BATAN, Serpong Email untuk korespondensi : bungtomo@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT HASIL DEKOMISIONING FASILITAS INSTALASI PEMURNIAN ASAM FOSFAT PETROKIMIA GRESIK
ABSTRAK PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT HASIL DEKOMISIONING FASILITAS INSTALASI PEMURNIAN ASAM FOSFAT PETROKIMIA GRESIK Bung Tomo, Irwan Santoso Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) BATAN, Serpong
Lebih terperinciWaste Acceptance Criteria (Per 26 Feb 2016)
Waste Acceptance Criteria (Per 26 Feb 2016) No Jenis Karakteristik Pewadahan Keterangan 1. cair aktivitas total radionuklida pemancar gamma: 10-6 Ci/m 3 2.10-2 Ci/m 3 (3,7.10 4 Bq/m 3 7,14.10 8 Bq/m 3
Lebih terperinciPENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF DI INTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN PSLAT. Sagino Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF DI INTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN PSLAT Sagino Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF DI INTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN
Lebih terperinciPEMBUATAN CAMPURAN MATRIKS UNTUK SEMENTASI. Tri Salyo, Sarjono, Syarip Unus Pusat Teknologi Limbah Radioaf,tif, SATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PEMBUATAN CAMPURAN MATRIKS UNTUK SEMENTASI Tri Salyo, Sarjono, Syarip Unus Pusat Teknologi Limbah Radioaf,tif, SATAN ABSTRAK PEMBUATAN CAMPURAN
Lebih terperinciOPTIMALISASI DAN MODIFIKASI FASILITAS IPLR
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 OPTIMALISASI DAN MODIFIKASI FASILITAS IPLR Suryarito Pusat Teknologi Limbah Radiokatif, BATAN ABSTRAK Optimalisasi dan Modifikasi Fasilitas IPLR. Telah dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN PENCAMPUR SEMEN CHORMEN TERHADAP KEKUATAN FISIKA DAN KIMIA BETON LIMBAH
PENGARUH BAHAN PENCAMPUR SEMEN CHORMEN TERHADAP KEKUATAN FISIKA DAN KIMIA BETON LIMBAH Winduwati S., Suparno, Kuat, Sugeng Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGARUH BAHAN PENCAMPUR SEMEN CHORMEN
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF BENTUK PADAT BERAKTIVITAS RENDAH DI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2007
PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF BENTUK PADAT BERAKTIVITAS RENDAH DI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2007 S u n a r d i Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN ABSTRAK PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF BENTUK
Lebih terperinciPENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF DIINTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN PSLAT
Hasi/ Penelilian dan Kegialan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF DIINTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN PSLAT Sagino Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN ABSTRAK PENYIMPANAN
Lebih terperinciAneks TAHAPAN-TAHAPAN DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF Pengelolaan limbah radioaktif yang efektif harus memperhatikan tahapantahapan dasar
Aneks TAHAPAN-TAHAPAN DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF Pengelolaan limbah radioaktif yang efektif harus memperhatikan tahapantahapan dasar (ditunjukkan dalam skema di Gambar A.1) proses pengelolaan
Lebih terperinciPERAWATAN UNIT KOMPAKSI. Sung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN
PERAWATAN UNIT KOMPAKSI Sung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN ABSTRAK PERAWATAN UNIT KOMPAKSI. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar peralatan unit kompaksi dapat digunakan setiap saat
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF SEMI CAIR DENGAN CARA SEMENTASI
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF SEMI CAIR DENGAN CARA SEMENTASI ABSTRAK Bambang Sugito, Irwan Santoso Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF SEMI CAIR DENGAN CARA SEMENTASI :
Lebih terperinciSuhaedi Muhammad, Rimin Sumantri PTKMR BATAN
PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF YANG DIHASILKAN DARI PRODUK GENERATOR Tc 99m Suhaedi Muhammad, Rimin Sumantri PTKMR BATAN Rr. Djarwanti Rahayu Pipin Soedjarwo PRR BATAN ABSTRAK PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
Lebih terperinciKARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI. Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 KUALITAS KARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN ABSTRAK KARAKTERISASI
Lebih terperinciANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Telah dilakukan analisis limbah
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA EVAPORASI DAN SEMENTASI
ABSTRAK PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA EVAPORASI DAN SEMENTASI Irwan Santoso, Bambang Sugito, Tri Salyo, Suparno Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
Lebih terperinciPENANGANAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH PASCA PENGGANTIAN HEPA FILTER DI IRM
ISSN 1979-2409 Penanganan Llmbah Radioaktif Padat Aktivitas Rendah Pasca Penggantian Hepa Filter Di IRM (Susanto, Sunardi, Bening Farawan) PENANGANAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH PASCA PENGGANTIAN
Lebih terperinciPREPARASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR EFLUEN PROSES PENGOLAHAN KIMIA UNTUK UMPAN PROSES EVAPORASI
PREPARASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR EFLUEN PROSES PENGOLAHAN KIMIA UNTUK UMPAN PROSES EVAPORASI Endro Kismolo, Tri Suyatno, Nurimaniwathy -BATAN, Yogyakarta Email : ptapb@batan.go.id ABSTRAK PREPARASI LIMBAH
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI. Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif
PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN PROSES UNIT SEMENTASI. Pada Tahun Anggaran 2005 telah dilakukan perawatan peralatan proses Unit
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI
ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif-BATAN PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI. Pada Tahun Anggaran 2012 telah dilakukan perawatan peralatan
Lebih terperinciPENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT DAN CAIR DARI PENIMBUL KE INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Arifin Pusat Teknologi Limbah Radioaktif -BATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun ISSN 0852-2979 PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT DAN CAIR DARI PENIMBUL KE INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. ABSTRAK Arifin Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
Lebih terperinciOPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RE DAH DA SEDA G DALAM REPOSITORI
ABSTRAK OPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RE DAH DA SEDA G DALAM REPOSITORI Kuat Heriyanto, Sucipta, Untara. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN OPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA
Lebih terperinciPENGARUH KANDUNGAN LIMBAH RESIN DAN BAHAN ADITIF (BETONMIX) TERHADAP KARAKTERISTIK HASIL SEMENTASI
Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal of Waste Management Technology), ISSN 1410-9565 Volume 13 Nomor 1 Juni 2010 (Volume 13, Number 1, June, 2010) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (Radioactive
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENT ASI. Tarmusid Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 PERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENT ASI Tarmusid Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENTASI.
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR...TAHUN... TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG
RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR...TAHUN... TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN LlSTRIK (PENGENDALI) PROSES SEMENT ASI
Hasi/ Penelitian dan Kegialan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 PERAWATAN PERALATAN LlSTRIK (PENGENDALI) PROSES SEMENT ASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN LlSTRIK
Lebih terperinciMEMPELAJARI KARAKTERISTIK KERAMIK DARI MINERAL LOKAL KAOLIN, DOLOMIT, PASIR ILMENIT
Isman MT., dkk. ISSN 0216-3128 1 MEMPELAJARI KARAKTERISTIK KERAMIK DARI MINERAL LOKAL KAOLIN, DOLOMIT, PASIR ILMENIT Isman MT, Ign Djoko S., Sukosrono, Endro K Puslitbang Teknologi Maju BATAN ABSTRAK MEMPELAJARI
Lebih terperinciIMOBILISASI LlMBAH SLUDGE RADIOAKTIF DARI PROSES PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA KIMIA DENGAN KOAGULAN FERI KLORIDA MENGGUNAKANSEMEN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 26 ISSN 852-2979 IMOBILISASI LlMBAH SLUDGE RADIOAKTIF DARI PROSES PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA KIMIA DENGAN KOAGULAN FERI KLORIDA MENGGUNAKANSEMEN
Lebih terperinciANALISIS LlMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN PREPARASI LlMBAH RADIOKATIF PADAT
Hasi/ Penelilian dan Kegialal1 PTLR Tahlll1 2006 ISSN 0852-2979 ANALISIS LlMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN PREPARASI LlMBAH RADIOKATIF PADAT Hanafi Kamarz Pusat Taknologi Limbah Radioaktif, SATAN ABSTRAK ANALISIS
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN LIMBAH RADIOAKTIF DI PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LIMBAH RADIOAKTIF DI PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF Ayi Muziyawati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LIMBAH RADIOAKTIF DI PUSAT TEKNOLOGI
Lebih terperinciOPERASI SISTEM LAUNDRY PADA PROSES MESIN CUCI (WASHING MACHINE) Atam Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
OPERASI SISTEM LAUNDRY PADA PROSES MESIN CUCI (WASHING MACHINE) Atam Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK OPERASI SISTEM LAUNDRY PADA PROSES MESIN CUCI (WASHING MACHINE), Untuk mendukung kelancaran
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN
PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT TINGGI Dyah Sulistyani R, Purwantara, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK PENGANGKUTAN
Lebih terperinciKARAKTERISTIK LIMBAH HASIL IMOBILISASI DALAM KESELAMATAN PENYIMPANAN.
KARAKTERISTIK LIMBAH HASIL IMOBILISASI DALAM KESELAMATAN PENYIMPANAN Aisyah, Herlan Martono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK KARAKTERISTIK LIMBAH HASIL IMOBILISASI DALAM KESELAMATAN PENYIMPANAN.
Lebih terperinciSISTEM PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT, CAIR DAN GAS. Arifin Pusat Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif
SISTEM PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT, CAIR DAN GAS Arifin Pusat Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif ABSTRAK SISTEM PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT, CAIR DAN GAS Telah dilakukan pengangkutan
Lebih terperinciKARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI
KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI Endro Kismolo, Nurimaniwathy, Tri Suyatno BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail :ptapb@batan.go.id ABSTRAK KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF
Lebih terperinciSTUDI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
ARTIKEL STUDI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR Gangsar Santoso Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT PEMBANGKIT LISTRIK
Lebih terperinciPENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 202 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 202 Heri Witono, Ahmad Nurjana
Lebih terperinciKAJIAN PENGELOLAAN LlMBAH PLTN. Suryantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatall PTLR Ta/1lI1l 2006 ISSN 0852-2979 KAJIAN PENGELOLAAN LlMBAH PLTN Suryantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN ABSTRAK KAJIAN PENGELOLAAN LlMBAH PLTN. Telah dilakukan
Lebih terperinciKESELAMA TAN PENYIMP ANAN SEMENTARA LIMBAH RADIOAKTIF DI PPTN SERPONG SAMP AI DENGAN TAHUN 2007
Pusat Teknologi Akslerator don Proses Bahan KESELAMA TAN PENYIMP ANAN SEMENTARA LIMBAH RADIOAKTIF DI PPTN SERPONG SAMP AI DENGAN TAHUN 2007 Kwin Pudjiastuti, Ayi Muziawati, Sagino Pusat Teknologi Limbah
Lebih terperinciPENGELOLAAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT PAPARAN TINGGI TIDAK DAPAT BAKAR DI INSTALASI RADIOMETALURGI (IRM)
PENGELOLAAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT PAPARAN TINGGI TIDAK DAPAT BAKAR DI INSTALASI RADIOMETALURGI (IRM) Susanto, Pertiwi Diah Winastri, Hendro wahyono Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Badan Tenaga Nuklir
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM. Sunardi
PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM Sunardi ABSTRAK PENGELOLAAN LlMBAH RAOIOAKTIF DAN B3 01 IRM. Telah dilakukan pengelolaan Limbah radioaktif dan B3 di Instalasi Radiometalurgi (IRM). Limbah radioaktif
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN PENGEPAKAN KEMBALI LIMBAH RADIOAKTIF PADAT D_ARI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP
PEMANTAUAN DAN PENGEPAKAN KEMBALI LIMBAH RADIOAKTIF PADAT D_ARI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP Suhartono, Hanafi Kamarz, Imam Sasmito Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif ABSTRAK PEMANTAUAN DP.~
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material Jurusan Fisika FMIPA Unila dan Laboratorium Teknik Sipil
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland Composite Cement) Merek Holcim, didapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelompok Fisika Bahan,
Lebih terperinciANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN L1MBAH RADIOAKTIF VERSI 3. Dyah Sulistyani Rahayu Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN L1MBAH RADIOAKTIF VERSI 3 Dyah Sulistyani Rahayu Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciEVALUASI KESELAMATAN RADIASI PENGUNJUNG DI TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH RADIOAKTIF
EVALUASI KESELAMATAN RADIASI PENGUNJUNG DI TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH RADIOAKTIF Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan, 15310 E-mail : kwin@batan.go.id
Lebih terperinciPERAWATAN SISTEM ELEKTRIK BURNER UNIT INSENERASI. Sayogo Supriantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PERAWATAN SISTEM ELEKTRIK BURNER UNIT INSENERASI Sayogo Supriantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PERAWATAN SISTEM ELEKTRIK BURNER UNIT INSENERASI. Telah dilakukan perawatan sistem elektrik
Lebih terperinciPERSYARATAN PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF
PERSYARATAN PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF Oleh: Suryantoro PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2006 Persyaratan Pengangkutan Limbah Radioaktif BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN 2005 Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN 2005. Telah dilakukan pengoperasian Sistem Sarana Penunjang
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TEMPERATUR DAN REDUKSI LIMBAH RADIOAKTIF PADAT RUANG BAKAR PROTOTIPE TUNGKU HK Henky Poedjo Rahardjo
Karakteristik Temperatur dan Reduksi Limbah Radioaktif Padat Ruang Bakar Prototipe Tungku Hk - 2010 ISSN 1411 3481 (Henky P) KARAKTERISTIK TEMPERATUR DAN REDUKSI LIMBAH RADIOAKTIF PADAT RUANG BAKAR PROTOTIPE
Lebih terperinciPENGARUH LIMBAH KARBON AKTIF Cs-137 TERHADAP KERAPATAN DAN KUAT TEKAN BETON LIMBAH
PENGARUH LIMBAH KARBON AKTIF Cs-137 TERHADAP KERAPATAN DAN KUAT TEKAN BETON LIMBAH Heru Sriwahyuni *), Suryantoro *), Giyatmi **) * Pusat Tenologi Limbah Radioaktif-BATAN ** Sekolah Tinggi Teknik Nuklir-BATAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat yang Digunakan Alat yang akan digunakan dalam
Lebih terperinciSAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM
Hasi/ Pene/itian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 PENGAMBILAN SAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM Bambang Sugito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN ABSTRAK PENGAMBILAN SAMPEL
Lebih terperinciKESELAMATAN STRATEGI PENYIMPANAN LIMBAH TINGKAT TINGGI
KESELAMATAN STRATEGI PENYIMPANAN LIMBAH TINGKAT TINGGI RINGKASAN Limbah radioaktif aktivitas tinggi yang dihasilkan dari proses olah ulang bahan bakar bekas dipadatkan (solidifikasi) dalam bentuk blok
Lebih terperinciKARAKTERISTIK HASIL KONDISIONING LIMBAH RADIOAKTIF UNTUK KESELAMATAN PENYIMPANAN CHARACTERISTICS OF CONDISIONED RADIOACTIVE WASTE FOR DISPOSAL SAFETY
KARAKTERISTIK HASIL KONDISIONING LIMBAH RADIOAKTIF UNTUK KESELAMATAN PENYIMPANAN CHARACTERISTICS OF CONDISIONED RADIOACTIVE WASTE FOR DISPOSAL SAFETY Aisyah Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, Badan Tenaga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi serbuk. 3.2
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SALT DALAM PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DI PRSG
IMPLEMENTASI SALT DALAM PENGELOLAAN RADIOAKTIF DI PRSG Subiharto 1), Nugraha Luhur 1), Puspitasari Ramadania 1), Purwadi 1) PRSG, Batan, Serpong, Indonesia, subiharto@batan.go.id ABSTRAK IMPLEMENTASI SALT
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI
PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI Herlan Martono, Wati, Nurokhim Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENENTUAN
Lebih terperinciEVALUASI PENGENDALIAN KESELAMATAN RADIASI DAN NON RADIASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TAHUN
EVALUASI PENGENDALIAN KESELAMATAN RADIASI DAN NON RADIASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TAHUN - L. Kwin Pudjiastuti, Arie Budianti, M.Cecep Cepi Hikmat Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Limbah merupakan sisa yang tidak digunakan pada proses pengolahan suatu industri atau pabrik. Salah satu industri penghasil limbah batubara adalah industri oleokimia,
Lebih terperinciOPERASIONAL SISTEM PEMANTAUAN RADIASI SECARA REALTIME DI DAERAH KERJA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
OPERASIONAL SISTEM PEMANTAUAN RADIASI SECARA REALTIME DI DAERAH KERJA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF L.Kwin Pudjiastuti, Adi Wijayanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN Email : ptlr@batan.go.id
Lebih terperinciPENGELOLAAN DAN KARAKTERISASI LIMBAH B3 DI PAIR BERDASARKAN POTENSI BAHAYA ABSTRAK
PENGELOLAAN DAN KARAKTERISASI LIMBAH B3 DI PAIR BERDASARKAN POTENSI BAHAYA Niken Hayudanti Anggarini, Megi Stefanus, dan Prihatiningsih Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi ABSTRAK PENGELOLAAN DAN KARAKTERISASI
Lebih terperinciEVALUASI PENGENDALIAN KESELAMATAN RADIASI DAN NON RADIASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TAHUN
EVALUASI PENGENDALIAN KESELAMATAN RADIASI DAN NON RADIASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TAHUN - L. Kwin Pudjiastuti, Arie Budianti, M.Cecep Cepi Hikmat Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciVisi dan Misi. Sumber Sampah % Komposisi Sampah %
Mesin Pembakar Sampah Teknologi Ramah Lingkungan dan Efisiensi Bahan Bakar Karya anak bangsa dan produksi dalam negeri Visi dan Misi Visi : Usaha penanggulangan semua jenis sampah sampai tuntas Misi :
Lebih terperinciSetelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan :
3.4 Membuat Paving Blok A. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan : Mengetahui fungsi paving blok. Menghitung / kalkulasi komposisi campuran yang akan digunakan dalam membuat paving
Lebih terperinciEVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM
No. 12/ Tahun VI. Oktober 2013 ISSN 1979-2409 EVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM Endang Sukesi I dan Suliyanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -BATAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di
26 BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji dalam penelitian
Lebih terperinciPRARANCANGAN ALAT PEMISAH SEMEN DENGAN AIR PADA AIR BUANGAN SEMENTASI
PRARANCANGAN ALAT PEMISAH SEMEN DENGAN AIR PADA AIR BUANGAN SEMENTASI Widiatmo, Sayogo, Marheni Djoko Puspito Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif ABSTRAK PRARANCANGAN ALAT PEMISAH SEMEN DENGAN
Lebih terperinciPRARANCANGAN PEMANTAUAN RADIASI DAN KONTAMINASI UDARA DI RUANG KERJA KOMPAKSI DI IPLR
PRARANCANGAN PEMANTAUAN RADIASI DAN KONTAMINASI UDARA DI RUANG KERJA KOMPAKSI DI IPLR Cerdas Tarigan Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK PRA RANCANGAN PEMANTAUAN RADIASI DAN KONTAMINASI UDARA
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF SUMBER TERBUNGKUS DARI RUMAH SAKIT DAN INDUSTRI
PENGELOLAAN LIMAH RADIOAKTIF SUMER TERUNGKUS DARI RUMAH SAKIT DAN INDUSTRI ASTRAK Suhartono, Ayi Muziyawati, Imam Sasmito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-ATAN PENGELOLAAN LIMAH RADIOAKTIF SUMER TERUNGKUS
Lebih terperinciIII.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei
17 III.METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini
Lebih terperinciINVENTARISASI PAKET LIMBAH OLAHAN UNTUK PENYIMPANAN AKHIR DALAM DISPOSAL DEMO PLANT
INVENTARISASI PAKET LIMBAH OLAHAN UNTUK PENYIMPANAN AKHIR DALAM DISPOSAL DEMO PLANT ABSTRAK Heru Sriwahyuni Pusat Teknologi Limbah Radioaktif -BATAN INVENTARISASI PAKET LIMBAH OLAHAN UNTUK PENYIMPANAN
Lebih terperinciBAB III PERCOBAAN III.1. DIAGRAM ALIR PERCOBAAN. 17 Ibnu Maulana Yusuf
BAB III PERCOBAAN III.1. DIAGRAM ALIR PERCOBAAN Gambar 3.1. Skema proses pembuatan filter air dari karbon serbuk dan pasir silika 17 III.2. TAHAP PERSIAPAN Pada tahap persiapan, proses-proses yang dilakukan
Lebih terperinciTEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK
TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian Pengaruh Substitusi Pasir Dengan Bottom Ash Terhadap Kuat Tekan, dilakukan di Laboratorium Material dan Struktur DPTS FPTK UPI,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental dan pembuatan keramik film tebal CuFe 2 O 4 dilakukan dengan metode srcreen
Lebih terperinciGLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH SKALA INDUSTRI.
GLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH SKALA INDUSTRI. ABSTRAK Herlan Martono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN GLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih
BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek Holcim, didapatkan dari toko bahan bangunan
Lebih terperinciSALT. Penghasil & Pengelola. Penghasil. Limbah bahan/ peralatan terkontaminasi Padat (D1)
SALT Penghasil & Pengelola Limbah bahan/ peralatan terkontaminasi Padat (D1) Penghasil Formulir D1 adalah formulir isian untuk limbah bahan dan peralatan yang terkontaminasi dan/atau teraktivasi jenis
Lebih terperinciOPTIMASI DAN REVISI KANAL HUBUNG - INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA BAHAN BAKAR BEKAS
ABSTRAK OPTIMASI DAN REVISI KANAL HUBUNG - INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA BAHAN BAKAR BEKAS Dyah Sulistyani Rahayu Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN OPTIMASI DAN REVISI KANAL HUBUNG- INSTALASI PENYIMPANAN
Lebih terperinciNS., Wahjuni 1 Aisyah 2 Agus Widodo 3
PENGOLAHAN LIMBAH CsCl dan CeO 2 SEBAGAI PENGGANTI LIMBAH PADAT TRANSURANIUM HASIL SAMPING PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI NS., Wahjuni 1 Aisyah 2 Agus Widodo 3 Abstract:
Lebih terperinciselanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipakai adalah laboratorium BKT FTSP UII, laboratorium Teknik Lingkungan dan laboratorium terpadu Universitas Islam Indonesia. Adapun
Lebih terperinciKAJIAN KESELAMATAN PENYIMPANAN LlMBAH THORIUM DARI PABRIK KAOS LAMPU
Hasi/ Penelilian dan Kegiatan PTLR Ta/llm 2006 ISSN 0852-2979 KAJIAN KESELAMATAN PENYIMPANAN LlMBAH THORIUM DARI PABRIK KAOS LAMPU Untara Pusat Teknologi Limbah Radiokatif, BAT AN ABSTRAK KAJIAN KESELAMATAN
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH SUMBER BEKAS RADIUM-226 BERASAL DARI RUMAH SAKIT DAN PATIR-BATAN
PENGELOLAAN LIMBAH SUMBER BEKAS RADIUM-226 BERASAL DARI RUMAH SAKIT DAN PATIR-BATAN Bung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN ABSTRAK PENGELOLAAN LIMBAH SUMBER BEKAS RADIUM-226 BERASAL DARI RUMAH
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH RAOIOAKTIF YANG OIHASILKAN OARI PROD UK GENERATOR Tc - 99m. Suhaedi Muhammad, Rimin Sumantri PTKMR-BATAN
Pengelolaan Limbah Radioaktif...(Suhaedi, dkk) PENGELOLAAN LIMBAH RAOIOAKTIF YANG OIHASILKAN OARI PROD UK GENERATOR Tc - 99m Suhaedi Muhammad, Rimin Sumantri PTKMR-BATAN Rr. Djarwanti Rahayu Pipin Soedjarwo
Lebih terperinciPRARANCANGAN SISTEM LOADING DAN UNLOADING PADA KOLOM PENUKAR ION PENGOLAH LIMBAH RADIOAKTIF
PRARANCANGAN SISTEM LOADING DAN UNLOADING PADA KOLOM PENUKAR ION PENGOLAH LIMBAH RADIOAKTIF Husen Zamroni, R. Sumarbagiono, Subiarto, Wasito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PRARANCANGAN SISTEM
Lebih terperinciPEMAKAIAN BAHAN BAKAR SOLAR UNTUK OPERASI BOILER, GENERATOR SET DAN FORKLIFT SELAMA TAHUN Atam Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
PEMAKAIAN BAHAN BAKAR SOLAR UNTUK OPERASI BOILER, GENERATOR SET DAN FORKLIFT SELAMA TAHUN 2010-2012 ABSTRAK Atam Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR SOLAR UNTUK OPERASI GENERATOR
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SERVICE & DOMESTIC WATER SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN PENAMBAHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI
PENGOPERASIAN SERVICE & DOMESTIC WATER SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN PENAMBAHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI ABSTRAK Sri Maryanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
Lebih terperinciStudi Pemanfaatan Limbah Karbon Aktif sebagai Bahan Pengganti Agregat Halus pada Campuran Beton Ringan (Studi Kasus di PT PETRONIKA)
Studi Pemanfaatan Limbah Karbon Aktif sebagai Bahan Pengganti Agregat Halus pada Campuran Beton Ringan (Studi Kasus di PT PETRONIKA) Ryan Ardiansyah 1*, Moch. Luqman Ashari 2, Denny Dermawan 3 1 Program
Lebih terperinciB P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN
B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya
Lebih terperinciBeton Ringan ber-agregat Limbah botol plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate)
Beton Ringan ber-agregat Limbah botol plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate) Pratikto Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta Kampus Baru - UI Depok 16425 Abstract Konstruksi bangunan umumnya
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN
PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciPENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih metode eksperimen. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinci