BAB I PENDAHULUAN. Mendengar kata asap pasti dalam benak kita muncul gambaran wujud suatu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Mendengar kata asap pasti dalam benak kita muncul gambaran wujud suatu"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mendengar kata asap pasti dalam benak kita muncul gambaran wujud suatu kumpulan partikel yang menyerupai awan. Asap merupakan produk samping dari suatu pembakaran ataupun api. Mungkin juga hal inilah yang memicu munculnya pepatah Tidak ada asap kalau tidak ada api. Lalu apa pengaruh asap dalam kehidupan manusia? Asap dapat memberikan efek yang dapat menguntungkan manusia dan juga merugikan. Contoh efek yang menguntungkan adalah menggunakan asap untuk pembasmian hama (fumigasi). Lalu efek yang merugikan adalah pencemaran udara yang dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan. Untuk suatu kondisi asap yang sama, dapat menghasilkan tingkat pencemaran yang berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pencemaran udara tersebut, antara lain jarak. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan tersebut, maka Penulis membuat suatu penelitian untuk mendeteksi asap dengan mengambil lokasi penelitian di PT. Philtera di Medan. Pemilihan lokasi berdasarkan kebutuhan di PT. Philtera mengingat perusahaan ini memiliki ruangan server yang harus dijaga suhu udaranya untuk menghindari terjadinya panas yang melebihi tingkat tertentu. Dan salah satu cara untuk mengetahui terjadinya panas adalah dengan mendeteksi asap yang muncul dalam ruangan tersebut. 1

2 Melanjuti uraian di atas, maka Penulis mebuat suatu penelitian dengan judul APLIKASI PENDETEKSI SENSOR ASAP BERBASIS ARDUINO DAN MOBILE DI PT. PHLITERA MEDAN. Aplikasi yang dirancang dengan menggunakan mikrokontroler (microcontroller) yang disebut sebagai Arduino dan Android sebagai penghubung (interface) ke user atau pengguna Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang dapat diidentifikasi selama pengamatan di PT. Philtera adalah : 1. Bagaimana memberitahukan pengguna aplikasi agar dapat mengetahui jika udara telah tercemar? 2. Berapa jarak yang dapat dideteksi oleh sensor untuk menginformasikan adanya asap dalam ruangan tersebut? 1.3. Batasan masalah Untuk menghindari melebarnya penelitian ini, maka Penulis membuat suatu batasan sebagai berikut : a. Aplikasi menginformasikan keberadaan asap yang dideteksi oleh mikrokontroler, dalam hal ini Arduino b. Simulasi dilakukan pada ruangan server PT. Philtera Medan yang berukuran 5x5 m. 2

3 c. Aplikasi dapat ditanamkan pada telepon genggam (handphone) yang berbasis android ataupun perangkat komputer Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari pembyatan aplikasi ini adalah untuk memberitahukan kepada pengguna aplikasi apabila terjadi pencemaran udara Manfaat Penelitian Diharapkan dengan adanya aplikasi ini maka personil yang berada dalam ruangan server PT. Philtera Medan dapat mengetahui adanya pencemaran udara dalam ruangan tersebut Metode Penelitian Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan bermanfaat dalam penelitian ini, Penulis menggunakan beberapa teknik atau metode pencarian fakta sebagai berikut : a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dilakukan dengan mempelajari jurnal, buku, dan karya tulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. b. Observasi (Observation) Observasi dilakukan melalui proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis sehubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini di lokasi penelitian. 3

4 c. Wawancara (Interview) Dilakukan dengan menjalin komunikasi dua arah dengan beberapa nara sumber demi mendukung kelengkapan informasi yang berkaitan dengan penelitian. d. Sampling Dilakukan dengan mengadakan simulasi pendeteksi asap pada jarak-jarak tertentu dan pencatatan hasil yang ditunjukkan oleh aplikasi. 4

5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Yunani systema. Ditinjau dari asal katanya, sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan satu kesatuan metode/prosedur/teknik yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai tujuan. Menurut Kristanto (2007:1), Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Menurut Fathansyah (2002: 9), Sistem adalah suatu susunan yang teratur, gagasan-gagasan, konsepsi-konsepsi yang saling tergantung MikroKontroler Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM, RAM, dan I/O. Dengan adanya CPU tersebut maka mikrokontroler dapat melakukan proses berfikir berdasarkan program yang telah diberikan kepadanya. Mikrokontroler banyak terdapat pada peralatan elektronik yang serba otomatis, mesin fax, dan peralatan elektronik lainnya. Mikrokontroler dapat disebut 5

6 pula sebagai komputer yang berukuran kecil yang berdaya rendah sehingga sebuah baterai dapat memberikan daya. Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 2.1 Bagian Mikrokontroller Sumber : Lucky Yuditia Putra, Perancangan Sistem Pengukur Suhu Menggunakan Arduino Pada Gambar 2.1 di atas tampak suatu mikrokontroler standar yang tersusun atas komponen-komponen sebagai berikut : 1. Central Processing Unit (CPU) CPU merupakan bagian utama dalam suatu mikrokontroler. CPU pada mikrokontroler ada yang berukuran 8 (delapan) bit ada pula yang berukuran 16 (enam belas) bit. CPU ini akan membaca program yang tersimpan di dalam ROM dan melaksanakannya. 2. Read Only Memory (ROM) 6

7 ROM merupakan suatu memori (alat untuk mengingat) yang sifatnya hanya dibaca saja. Dengan demikian ROM tidak dapat ditulis. Dalam dunia mikrokontroler ROM digunakan untuk menyimpan program bagi mikrokontroler tersebut. Program tersimpan dalm format biner ( 0 atau 1 ). Susunan bilangan biner tersebut bila telah terbaca oleh mikrokontroler akan memiliki arti tersendiri. 3. Random Acces Memory (RAM) Berbeda dengan ROM, RAM adalah jenis memori selain dapat dibaca juga dapat ditulis berulang kali. Tentunya dalam pemakaian mikrokontroler ada semacam data yang bisa berubah pada saat mikrokontroler tersebut bekerja. Perubahan data tersebut tentunya juga akan tersimpan ke dalam memori. Isi pada RAM akan hilang jika catu daya listrik hilang. 4. Input / Output (I/O) Untuk berkomunikasi dengan dunia luar, maka mikrokontroler menggunakan terminal I/O (port I/O), yang digunakan untuk masukan atau keluaran. 5. Komponen lainnya Beberapa mikrokontroler memiliki timer/counter, ADC (Analog to Digital Converter), dan komponen lainnya. Pemilihan komponen tambahan yang sesuai dengan tugas mikrokontr oler akan sangat membantu perancangan sehingga dapat mempertahankan ukuran yang kecil. Apabila komponen komponen tersebut belum ada pada suatu mikrokontroler, umumnya komponen tersebut masih dapat ditambahkan pada sistem mikrokontroler melalui port-portnya. 7

8 2.3. Arduino Menurut Artanto ( 2012:1), Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam membuat objek atau lingkungan yang interaktif. Arduino sebagai sebuah platform komputasi fisik (Physical Computing) yang open source pada board input ouput sederhana, yang dimaksud dengan platform komputasi fisik disini adalah sebuah sistem fisik hyang interaktif dengan penggunaan software dan hardware yang dapat mendeteksi dan merespons situasi dan kondisi. Menurut Artanto (2012:2), kelebihan arduino dari platform hardware mikrokontroler lain adalah: 1. IDE Arduino merupakan multiplatform, yang dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti Windows, Macintosh dan Linux. 2. IDE Arduino dibuat berdasarkan pada IDE Processing, yang sederhana sehingga mudah digunakan. 3. Pemrograman arduino menggunakan kabel yang terhubung dengan port USB, bukan port serial. Fitur ini berguna karena banyak komputer yang sekarang ini tidak memiliki port serial. 4. Arduino adalah hardware dan software open source dimana pembaca bisa mengunduh software dan gambar rangkaian arduino tanpa harus membayar ke pembuat arduino. 8

9 5. Biaya hardware cukup murah, sehingga tidak terlalu menakutkan untuk membuat kesalahan. 6. Proyek arduino ini dikembangkan dalam lingkungan pendidikan sehingga bagi pemula akan lebih cepat dan mudah mempelajarinya. 7. Memiliki begitu banyak pengguna dan komunitas di internet dapat membantu setiap kesulitan yang dihadapi Analisis Perancangan Sistem Analisis dan perancangan sistem menunjukkan kepada proses pemeriksaan suatu keadaan dengan maksud untuk memperbaikinya melalui prosedur dan metode yang lebih baik. Perancangan Sistem adalah proses perencanaan sebuah sistem baru atau sebuah sitem yang menggantikan/melengkapi sebuah sistem yang telah ada. Akan tetapi sebelum perencanaan ini dilakukan, kita harus memahami sistem lama secara menyeluruh dan menentukan bagaimana komputer dapat digunakan sebaik-baiknya untuk membuat pengoperasiannya lebih efektif. Dengan demikian analisis sistem adalah proses pengumpulan dan penerjemahan fakta, pendiagnosaan masalah, serta penggunaan informasi itu untuk merekomendasikan perbaikan sistem. Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Dalam analisis sistem ini, penelitian yang dilakukan 9

10 oleh analis sistem merupakan penelitian terinci, sedang di perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut ini: 1. Identify, yaitu mengindentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. Sehingga jika telah mengikuti langkah-langkah tersebut sistem yang telah dibuat akan lebih baik dan sesuai kaidah yang telah dibuat dalam merancang sebuah sistem Alat Pengembangan Sistem a. Diagram Konteks Menurut Jogianto (2005:11), Context Diagram (CD) adalah kasus khusus DFD (bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkaran), yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan system. Diagram konteks menggunakan beberapa notasi atau simbol, sebagaimana tertera pada tabel

11 Tabel 2.1. Notasi Diagram Konteks No. Notasi Kegunaan 1 mewakili keseluruhan sistem. 2 terminator sebagai sumber, pelaku dan sumber sekaligus pelaku. 3 aliran data. Sumber : Husni iskandar pohan, Pengantar Perancangan Sistem b. Bagan Alir Program Menurut Jogiyanto (2005:802), Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan beberapa notasi atau simbol,seperti pada tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.2. Notasi Bagan Alir Program No. Notasi Kegunaan 1 input/output untuk mewakili data. 2 Proses. 3 arus dari proses. 4 sambungan bagan alir ke halaman yang sama atau ke halaman yang lain. 5 keputusan penyeleksian kondisi di dalam program. 11

12 Tabel 2.2. Notasi Bagan Alir Program (Lanjutan) NO Notasi Kegunaan 6 proses terdefinisi, operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain. 7 persiapan untuk pemberian nilai awal suatu besaran. 8 titik terminal yang menunjukkan awal atau akhir dari suatu proses. Sumber : Jogiyanto HM, Analisis dan Sistem Informasi c. Data Flow Diagram Simbol-simbol yang digunakan dalam perancangan sistem database disajikan pada gambar 2.3: Tabel 2.3. Simbol-Simbol Data Flow Diagram (DFD) Gene and Sarson SIMBOL De Marco and Yourdan Symbols Penjelasan Entitas (Source)/ Kesatuan Luar Proses Simpanan Data (Data Store) Alir data (Data Flow) Sumber : Budi Sutedjo dan Michael AN, Perencanaan Dan Pembangunan Sistem Informasi 12

13 Elemen-elemen yang menyusun suatu DFD ada empat, yaitu : 1. Kesatuan Luar (Entity / Entitas) Kesatuan Luar merupakan kesatuan di luar sistem yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem, dapat berupa orang, organisasi, sumber informasi lain ataupun penerima akhir dari suatu laporan. 2. Proses Proses merupakan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh orang atau mesin komputer, dimana aliran data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar. 3. Penyimpanan Penyimpanan (Data Stores) merupakan komponen yang digunakan untuk memodelkan kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam data store. Aliran data di-update atau ditambahkan ke data store. 4. Data Flow Arus Data (Data flow) menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem dan dapat berbentuk formulir atau dokumen yang digunakan, laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem, tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem, masukan untuk komputer, komunikasi lisan/ucapan, surat-surat/memo dan lain-lain. 13

14 d. Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Jogianto (2005:35), Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. ERD menggunakan sejumlah notasi atau simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Ada 3 (tiga) macam simbol atau notasi yang digunakan, seperti tabel 2.4 sebagai berikut: Tabel 2.4: Notasi Entity Relationship Diagram No Notasi Kegunaan 1 Entity, yaitu suatu objek yang memiliki elemen yang disebut atribut. Misalnya : Entity Mahasiswa, Entity Mata Kuliah dan Lain-lain. 2 Relationship atau hubungan, yaitu hubungan antara entity. Misalnya entity Mahasiswa dengan entity matakuliah hubungannya mengikuti. 3 Atribut, yaitu elemen dari entity yang berfungsi mendeskripsikan karakter entitas, misalnya atribut nama, alamat dan entitas Mahasiswa. Sumber : Husni Iskandar Pohan 14

15 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : a. Identifikasi masalah b. Rumusan masalah c. Solusi masalah d. Pembuatan alat e. Simulasi alat yang telah dibuat f. Pencatatan (dokumentasi) hasil simulasi g. Pengambilan kesimpulan dan saran Melanjuti tahapan-tahapan yang telah disebutkan di atas dan melanjuti penulisan pada Bab-bab sebelumnya, maka Bab ini membahas tentang pembuatan alat untuk mendeteksi sensor asap Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada Penelitian ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan Bahan Hardware Software Arduino UNO Resistor 100 ohm Sensor Asap MQ7 Android Studio Software Arduino Software fritzing Kabel jumper 15

16 Bluetooth Komputer Mobile Phone 3.2. Rancangan Sistem Pengukur Asap Udara di sekitar ruangan akan dideteksi oleh sensor MQ7 dan dihitung berdasarkan frekwensinya dalam satuan Herzt (Hz). Lalu hasil perhitungan tersebut akan di kirim ke Arduino yang akan di konversi sesuai dengan satuan ISPU. Nilai ISPU tersebut diklasifikasikan dalam rentang tertentu untuk menentukan keadaan udara di ruangan tersebut. Nilai ISPU tersebut dapat dilihat pada monitor komputer ataupun mobile phone yang terhubung dengan Arduino. Semakin besar nilai yang ditunjukkan oleh monitor maka tinggi tingkat pencemaran udara di ruagan tersebut. a. Skema Rancangan Sistem Pengukur Asap Adapun skema pengukuran asap dengan bluetooth dapat dilihat pada gambar 3.1 asap MQ7 ARDUINO BLUETOOTH ANDROID Gambar 3.1 Sekema Sistem pengukur asap dengan Bluetooth 16

17 Adapun skema pengukuran asap dengan USB dapat dilihat pada gambar 3.2 asap MQ7 ARDUINO USB PC Gambar 3.2 Sekema Sistem dengan USB Sistem pencemaran udara di dalam ruangan terdiri dari Sensor Asap (MQ7), Arduino UNO, Android, dan bluetooth. Sensor MQ7 digunakan untuk menginput perubahan tegangan dari analog ke digital agar dapat diterima oleh mikrokontroler. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino UNO. Mikrokontroler yang digunakan ini diisikan dengan program yang nantinya akan ditampilkan pada layar Android. Sebagai sensor asap digunakan MQ7 yang telah dikalibrasikan langsung dalam ISPU. Tegangan keluarannya (Volt) akan mengalami perubahan 5mV untuk setiap perubahan 1 ISPU. b. Diagram Alir Rancangan Sistem Pengukur Asap Deskripsi kerja secara keseluruhan dari sistem pengukur pencemaran udara pada ruangan pada Penelitian ini, sistem ini akan mulai beroperasi ketika diberikan sumber tegangan melalui port usb komputer ke Arduino. Yang ditampilkan pada Aplikasi mobile. Untuk lebih jelas tentang deskripsi kerja secara keseluruhan dari sistem pengukuran pencemaran udara pada ruangan pada Penelitian ini dapat melihat gambar pada Gambar 3.3, dimana gambar tersebut merupakan flowchart atau diagram alir secara keseluruhan pada sistem pengukuran pencemaran udara pada 17

18 ruangan dan ditampilkan pada Aplikasi mobile menggunakan android studio sebagai tampilan hasil pengukurannya. Mulai Deteksi Udara Konversi analog ke indeks ISPU 0<ISPU<51 B Kondisi= Kondisi Udara Baik S 51<ISPU<100 B Kondisi= Udara Mulai Tercemar S 100<ISPU<200 B Kondisi= Udara Tidak Sehat S 200<ISPU<300 B Kondisi= Udara Sangat Tidak Sehat S Kondisi= Udara Berbahaya Kondisi Selesai Gambar 4.3 Diagram alir sistem kontrol ISPU 18

19 c. Tabel Rancangan Sistem Pengukur Asap Tabel sistem dibuat mengacu pada Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan tentang Pedoman Perhitungan Dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemaran Udara. Berdasarkan Pedoman Teknis Perhitungan Dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara, maka dibentuk angka dan kategori ISPU yang dapat dilihat dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2 Angka dan Kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Indeks Kategori 1 50 Baik Sedang Tidak Sehat Sangat Tidak Sehat 300 lebih Berbahaya 3.3 Rancangan Tampilan Aplikasi a. Rancangan Aplikasi Menggunakan Komputer Pembuatan form aplikasi komputer sudah tersedia pada aplikasi software Arduino. Informasi yang ditampilkan berupa indeks asap dan keterangan dalam bentuk teks. Gambar rancangan aplikasi dapat dilihat pada gambar

20 Port yang terhubung Nilai Digital Keterangan Gambar 3.4 Rancangan formulir aplikasi desktop b. Rancangan Aplikasi Menggunakan Mobile Phone Pembuatan form aplikasi mobile di disain semudah mungkin agar mudah dipahami dan mudah digunakan. Layer dari aplikasi mobile merupakan display output yang dikirim dari Arduino. Informasi yang ditampilkan berupa indeks asap dan keterangan dalam bentuk teks. 20

21 Judul Kriteria ISPU indeks Asap yang di tampilkan tombol pengujian apakah bluetooth koneksi atau tidak Gambar 3.5 Rancangan formilir aplikasi android Pada Gambar 3.5, bagian atas merupakan judul aplikasi, selanjutnya merupakan kriteria asap. Adapun kriteria asap akan menjelaskan ketika 0 sampai dengan 50, kondisi udara mulai tercemar yaitu 51 sampai dengan 100, kondisi udara tidak sehat 101 sampai dengan 199, kondisi udara sangat tidak sehat 200 sampai dengan 299, dan kondisi udara berbahaya 300 sampai dengan 500. Selanjutnya merupakan bagian indeks asap yang di tampilkan sesuai dengan apa yang dideteksi oleh sensor. Bagian terakhir yaitu tombol penguji apakah Bluetooth behasil terkoneksi atau tidak dengan aplikasi. Untuk melakukan 21

22 pendeteksian pencemaran udara maka dibutuhkan sensor asap yang mampu mendeteksi rentang pencemaran udara di ruangan. 3.4 Rancangan Perangkat Keras a. Rancangan Perangkat Keras Arduino Dengan Bluetooth Setelah merangkai rangkaian arduino dengan Sensor asap, pada sub bab ini akan menambahkan Bluetooth dimana ada 4 pin yaitu pin 1 TR, pin 2 TX sebagai input dan output lalu pin 3 ke 5 volt, pin 4 ke ground. Detail rangkaian dapat dilihat pada Gambar 3.6. Gambar 3.6 Rangkaian Arduino dengan Bluetooth. Rangkaian di atas tampilan output dapat di tampilkan melalui android melalui modul Bluetooth HC-5. 22

23 b. Rancangan Perangkat Keras Arduino Dengan Usb Gambar 3.7 Rangkaian Arduino dan MQ7 Rangkaian di atas nilai output dapat dihasilkan menggunakan komputer dengan menggunakn penghubung port USB. 23

24 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL Melanjuti perancangan yang ada, maka dilanjutkan dengan pembuatan alat pendeteksi asap tersebut. Lalu dilakukan pengujian terhadap alat untuk mengetahui apakah seluruh perangkat menjalankan fungsi fungsi sesuai dengan yang telah direncanakan dengan baik atau tidak. Setelah pengujian dilakukan, maka hasilnya didokumentasikan. Pengujian software dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja software yang telah di rancang. Pengujian ini meliputi : 4.1 Pengujian Rangkaian Arduino dengan Bluetooth yang di Tampilkan Melalui Android Pengujian dilakukan dengan menentukan lokasi dari satu lembar kertas yang dibakar kemudian akan dilakukan pencatatan pada sistem. Lokasi pertama berada pada miniatur ruangan yang telah dibuat sebelumnya, kemudian akan dilanjutkan pada jarak 1 (satu) meter, lalu dilanjutkan pada jarak 5 (lima) meter. Ketika udara mulai tercemar sensor akan medeteksi nilai analog yang akan dikalkulasikan agar menampilkan pencemaran udara sebenarnya dengan rumus yang ada di bawah ini. T = asap*(500.0 / ) dimana: T = asap 24

25 Pada Penelitian ini, rangkaian diuji dengan kondisi normal dan diberikan asap dari kertas yang dibakar. Hasil pengujian ini terdapat pada Tabel 4.1. a. Tabel Hasil Pengujian Arduino Dengan Android Tabel 4.1 Hasil Pengujian Arduino dengan android NO Jarak ISPU 1 Miniatur (satu) m (lima) m b. Perhitungan Secara Manual Arduino Dengan Android Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Manual Arduino dengan android Nilai Digital Jarak Keterangan (lima) m Udara Mulai Tercemar (satu) m Udara Tidak Sehat Dekat Miniatur Udara Sangat Tidak Sehat Untuk menghubungkan antara aplikasi dan Arduino menggunakan bluetooth. Ketika aplikasi mobile dijalankan dan memilih port Arduino yang terbaca di dalam mobile, lalu memilih Baud Rate (satuan kecepatan dalam mengirim data) yaitu 9600, secara langsung berinteraksi dengan aplikasi mobile dan segera merespon untuk mengeluarkan output dari Arduino secara visual. 25

26 c. Tampilan Hasil Pada Monitor Android Berikut Hasil Tampilan Pada Monitor Android Pada Jarak 5 (lima) meter, 1 (satu) meter, dan dekat miniatur. Gambar 4.1 Tampilan Hasil Pada Monitor Android Pada Jarak 5 (Lima) Meter 26

27 Gambar 4.2 Tampilan Hasil Pada Monitor Android Pada Jarak 1(Satu) Meter 27

28 Gambar 4.3 Tampilan Hasil Pada Monitor Android Pada Jarak Dekat Miniatur 28

29 4.2 Pengujian Rangkaian Arduino dengan Tampilan di Komputer Cara kerja alat sama halnya cara kerja dengan menggunakan Bluetooth. Hal yang membedakan hanya terletak pada port yang digunakan untuk menghubungkannya. Dalam hal ini menggunakan port usb, antara aplikasi dan Arduino dengan komputer. Ketika aplikasi komputer dijalankan dan memilih port Arduino yang terbaca di dalam komputer, lalu memilih Baud Rate (satuan kecepatan dalam mengirim data) yaitu 9600, secara langsung berinteraksi dengan aplikasi komputer dan segera merespon untuk mengeluarkan output dari Arduino secara visual. a. Tabel Hasil Pengujian Arduino Dengan Komputer Tabel 4.3 Hasil Pengujian Arduino dengan komputer NO Jarak ISPU 1 Dekat Miniatur (satu) meter (lima) meter b. Perhitungan Secara Manual Arduino Dengan Komputer Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Manual Arduino dengan Komputer Nilai Digital Jarak Keterangan (lima) meter Udara Mulai Tercemar (Satu) meter Udara Tidak Sehat Dekat Miniatur Udara Sangat Tidak Sehat 29

30 c. Tampilan Hasil Pada Monitor Komputer Berikut hasil tampilan pada monitor komputer pada jarak 5 (Lima) meter, 1 (satu) meter, dan dekat miniatur. Gambar 4.4 Tampilan Hasil Pada Monitor Komputer Pada Jarak 5 (Lima) meter 30

31 Gambar 4.5 Tampilan Hasil Pada Monitor Komputer Pada Jarak 1 (satu) meter Gambar 4.6 Tampilan Hasil Pada Monitor Komputer Pada Jarak Dekat Miniatur 31

32 Pengujian dilakukan kembali dengan tidak memberikan asap pada sensor asap untuk pengecekan indeks pencemaran udara di ruangan, maka sistem menunjukkan indeks sedang ±140. Hal ini disebabkan karena ruangan sebelumnya sudah tercemar asap pada saat percobaan sebelumnya. Artinya sisa pencemaran udara masih dapat dideteksinoleh alat walau sudah tidaknada lagi objek yang terbakar dalam rusngan tersebut. 32

33 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rangkaian urain di atas, maka Penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan adanya alat pengukur asap di dalam ruangan dapat memantau pencemaran udara dan sebagai pemberi tahu pengguna rungn apakah udara masih baik atau buruk. 2. Dengan adanya aplikasi ini user jadi lebih mudah mendapatkan informasi apakah udara sudah tercemar atau belum. 6.1 Saran Setelah melakukan Penelitian, maka penulis dapat memberikan saran untuk pengembanagan lebih lanjut, yaitu: 1. Alat ini dapat dikembangkan lagi agar fungsi alat dilengkapi dengan pencarian sumber asap yang memiliki nilai pencemaran yang paling tinggi sehingga dapat dilakukan pemadaman sumber asap dengan segera. 2. Penambahan wifi agar jangkaun jarak yang dideteksi dapat lebih luas dengan memperbanyak penempatan sensor yang terhubung dengan wifi tersebut. 33

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys Komunikasi Serial Menggunakan Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program komunikasi serial di Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program pembacaan LDR Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino

Lebih terperinci

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program Analog to Digital Convertion dengan Arduino Uno

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PROTOTIPE PENDETEKSI BANJIR PERINGATAN DINI MENGGUNAKAN ARDUINO DAN PHP

PERANCANGAN SISTEM PROTOTIPE PENDETEKSI BANJIR PERINGATAN DINI MENGGUNAKAN ARDUINO DAN PHP Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, September 2017 45 PERANCANGAN SISTEM PROTOTIPE PENDETEKSI BANJIR PERINGATAN DINI MENGGUNAKAN ARDUINO DAN PHP Wahyu Indianto 1), Awang Harsa Kridalaksana 2),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. fotovoltaik yaitu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel

BAB II LANDASAN TEORI. fotovoltaik yaitu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Panel Surya Sel surya adalah suatu peralatan yang merupakan implementasi dari efek fotovoltaik yaitu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel surya adalah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS LPG DENGAN SENSOR MQ-6 BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS LPG DENGAN SENSOR MQ-6 BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari 2017 1 RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS LPG DENGAN SENSOR MQ-6 BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI

Lebih terperinci

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment.

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment. DISPLAY 7SEGMENT Menggunakan Arduino Uno Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment. A. Hardware Arduino Uno Arduino

Lebih terperinci

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys Display LCD Menggunakan Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program Display dengan Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino Uno Minsys

Lebih terperinci

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys Output LED Menggunakan Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program output LED dengan Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino Uno Minsys

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3. 1 Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang alat untuk mengukur ph dengan menggunakan mikroprosesor Arduino dan dapat dibawa dengan perangkat handphone

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis Arduino Perancangan merupakan tahap dalam pembuatan suatu alat, tanpa perancangan maka penulis akan menemui kesulitan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

Apa itu arduino. Nama : Tamara samudra. Abstrak.

Apa itu arduino. Nama : Tamara samudra. Abstrak. Apa itu arduino Nama : Tamara samudra Tamara@raharja.info Abstrak Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT 3.1. Metode Perancangan Pada perancangan alat ini terbagi menjadi dua metodologi, yang pertama pembuatan sistem hardware dan yang kedua pembuatan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum memulai penggunaan Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran. Berikut beberapa kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan instrumen elektrik drum menggunakan sensor infrared berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini mikrokontroler 2560 sebagai IC utama untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone dan kapasitas daya battery melalui aplikasi android yang mampu memutuskan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan kumpulan dari beberapa elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input sehingga menghasilkan sebuah output

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 1.1 Gambaran Umum Sistem Sistem ini akan mengirimkan data dari output sinyal ECG menuju ADC dari Arduino. Sinyal output akan di-clamping terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Blok Diagram Untuk menghasilkan kontrol sistem yang diharapkan penulis merancang sistem otomatisasi dengan blok diagram sebagai berikut : Gambar 3.1 Blok Diagram Blok diagram

Lebih terperinci

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang sistem analisis dan perancangan pada pembuatan aplikasi sensor untuk memantau suhu ruang server dengan pemberitahuan SMS. Beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Arduino menurut situs resminya di didefinisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. Arduino menurut situs resminya di  didefinisikan sebagai 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Arduino Arduino menurut situs resminya di www.arduino.cc didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik terbuka (open source), berbasis pada hardware dan software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil rancangan dari simulator yang dapat mendeteksi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Setelah perancangan software dan alat, tahap selanjutnya yaitu pengujian, tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari alat pengendali pintu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka Sebagai dasar teori, penulis menggunakan referensi jurnal yang ditulis oleh Dr. B. Tittman dan M. Guers, berjudul Measuring Fluid Level Using Ultrasound. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa tahapan penelitian dan mencari informasi tentang data yang dibutuhkan dalam mengerjakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT BAB IV PENGUJIAN ALAT Pengujian merupakan langkah yang di gunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuain antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang di buat, apakah sudah sesuai dengan kenyataan atau

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat yang dapat memonitoring banjir dan dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi mengenai tingginya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm) BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem alarm mobil berbasis mikrokontroler dan android ini, terdapat beberapa masalah utama yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB IV PERANCANGAN.  Gambar 4.1 Blok diagram program BAB IV PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram dan Fungsinya Secara keseluruhan sistem terdiri atas beberapa bagian yang dapat digambarkan menjadi blok diagram pada gambar. Gambar 4.1 Blok diagram program Secara

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem adalah tahap yang bertujuan untuk memahami konsep dari sistem, mengetahui kekurangan dari sistem, dan menentukan kebutuhan hasil

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software Arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler Arduino menggunakan Arduino

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Udara merupakan kebutuhan yang pokok guna menunjang kehidupan manusia dimuka bumi ini. Terkadang secara tidak langsung aktifitas yang dilakukan oleh manusia itu sendiri

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan dan implementasi robot keseimbangan dengan menggunakan metode PID, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat pengaman yang dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi keadaan sepeda motor dari tindakan kejahatan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROPROSESSOR DAN BAHA ASSEMBLY INPUT/OUTPUT PADA ARDUINO

PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROPROSESSOR DAN BAHA ASSEMBLY INPUT/OUTPUT PADA ARDUINO I. Tujuan PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROPROSESSOR DAN BAHA ASSEMBLY INPUT/OUTPUT PADA ARDUINO Mengamati keluaran data berupa nyala LED dari Arduino Memanfaatkan Port Input dan Output pada Arduino untuk transfer

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview 43 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan jenis data yang diperoleh dari sumbersumber diluar lingkungan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten PATI. Di sini penulis mengacu pada buku-buku yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis Mikrokontroler Arduino 3.1.1 Spesifikasi Detektor Tegangan Detektor tegangan ini berperan sebagai pendeteksi besaran

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juni 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma dari sistem. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem indikator peringatan berbelok dan perlambatan pada helm sepeda dengan menggunakan android smartphone sebagai

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Pada penulisan tugas akhir penulis meninjau dua produk yang ada di playstore yaitu Harga HP dan Harga Handphone. Penulis meninjau dua produk

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 Sofyan 1), Catur Budi Affianto 2), Sur Liyan 3) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra Jalan Tentara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. AnalisaMasalah Dalam perancangan robot penyeimbang menggunakan sensor jarakberbasis android, terdapatbeberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada konsep dan design perancangan di sini yang dimaksud, meliputi

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada konsep dan design perancangan di sini yang dimaksud, meliputi BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Konsep dan Design Perancangan Pada konsep dan design perancangan di sini yang dimaksud, meliputi perancangan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci