Persepsi Praktisi dan Akademisi terhadap Penerapan Teknologi BIM di Arsitektur
|
|
- Susanto Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TEMU ILMIAH IPLBI 206 Persepsi Praktisi dan Akademisi terhadap Penerapan Teknologi BIM di Arsitektur Irfan Irwanuddin (), Aswin Indraprastha (2), Hanson E. Kusuma (2) () Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. (2) Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Pada skala global ataupun di Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa urgensi untuk mengadaptasi teknologi BIM akan semakin menguat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana perspektif para akademisi maupun praktisi di bidang arsitektur terhadap teknologi BIM. Studi pendahuluan yang bersifat kualitatif ini menggunakan metode pengumpulan data dengan kuesioner yang dibagikan kepada pihak - pihak yang berkaitan dengan bidang arsitektur. Hasil analisis awal yang bersifat kualitatif digunakan untuk membuat klasifikasi antara responden praktisi dan akademisi terhadap teknologi BIM. Responden yang mengenal BIM cenderung menyatakan bahwa BIM merupakan software yang efisien, informatif, integratif, kolaboratif, komunikatif, dan sulit diadaptasi. Responden yang tidak mengenal BIM menyebutkan beberapa software CAD dan alasan penggunaannya, seperti familiaritas, fitur, kemudahan, kesederhanaan, kecepatan dan popularitas. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa praktisi lebih cenderung memahami BIM dibandingkan akademisi. Kata-kunci: akademisi, BIM, praktisi Pengantar Sebagai salah satu Negara ASEAN yang memiliki pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, Indonesia kini dihadapkan pada kondisi akan semakin tingginya jumlah proyek konstruksi, ditambah dengan adanya kebijakan ASEAN Economic Community dan undangan investasi dari Presiden saat ini, yang di perkirakan akan semakin memperbesar tantangan para praktisi di bidang AEC di Indonesia (Indraprastha, 205). Perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan secara tidak langsung memiliki tanggung jawab dalam mendidik dan memper-siapkan lulusan yang mampu merespon perubahan ini. Beberapa Negara seperti Norwegia, Finlandia, Amerika, Inggris, dan Denmark telah mengadopsi BIM sebagai sistem dalam bidang konstruksi di negara masing masing (Wong, Wong, & Nadeem, 2009). Diantara negara negara ASEAN yang turut andil dalam ASEAN Economic Community, Singapura telah menjadi pelopor di bidang implementasi BIM. Tercatat, sejak tahun 997, teknologi ini telah dirintis sebagai standar dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan sertifikasi fire safety (Khemlani, 2005). Tentunya, sebuah revolusi dari teknologi CAD menuju BIM bukanlah perkara mudah. Dalam skala individu, proses adaptasi BIM membutuhkan pemahaman yang berbeda dari teknologi CAD. Karena konsep dasar dari BIM adalah strukturisasi dan koordinasi informasi digital dari modeling sebuah bangunan (Çetiner, 200). Oleh karena itu, tahap awal dari adaptasi BIM adalah dimulai dari pemahaman terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap kecenderungan akademisi dan praktisi terhadap BIM, dan diungkap pula alasan yang menyebabkan responden yang tidak mengenal BIM masih menggunakan teknologi CAD sebagai data tambahan. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 H 67
2 Persepsi Praktisi dan Akademisi terhadap Penerapan Teknologi BIM di Arsitektur Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (Creswell, 20) yang memiliki kemampuan mengidentifikasi dan mengeksplo-rasi faktor-faktor penting dalam suatu persoalan yang diteliti (Groat & Wang, 2002). Tujuan menggunakan metode ini untuk membuka kemungkinan jawaban yang luas dan konstruktif dari keseluruhan responden. Arsitek Arsitek Junior Desainer interior Drafter kontraktir Pegawai Swasta Wiraswasta Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan survey online dalam bentuk kuesioner. Kuesioner online ini dibagikan dengan cara snowball-non-random-sampling kepada siapapun yang memiliki profesi berkaitan dengan dunia arsitektur (praktisi dan akademisi), baik melalui media sosial atau kanal pribadi. Beberapa responden yang didapat melalui kanal pribadi tersebut juga diminta untuk menyebarkan kepada teman teman mereka yang sekiranya relevan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Dari proses tersebut, didapatkan total 8 responden. Dengan jumlah responden dari kelompok profesi praktisi sebanyak 4 responden, dan dari kelompok profesi akademisi sebanyak 8 responden. Dapat dilihat pada Gambar bahwa profesi dari masing masing responden pun beragam. Didalamnya, profesi yang tergolong sebagai praktisi terdiri dari wira-swasta ( orang), pengawas arsitek ( orang), pegawai swasta ( orang), karyawan BUMN konstruksi ( orang), general affair ( orang), drafter ( orang), desainer interior ( orang), arsitek junior (4 orang), arsitek lepas (5 orang), dan arsitek (27 orang). Sedangkan yang tergolong sebagai akademisi adalah terdiri dari asisten lab ( orang), dosen ( orang), dan mahasiswa (4 orang). Kuesioner online berisi pertanyaan yang disusun secara kualitatif. Pertanyaan kualitatif menggunakan struktur pertanyaan terbuka (openended) guna menggali informasi sebanyak banyaknya. Dalam pembahasan kali ini, data yang digunakan adalah data teks kualitatif. H 68 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 Diagram. Distribusi jenis profesi responden. Selanjutnya, responden dibagi berdasarkan dua klasifikasi, yakni mengenal BIM dan tidak mengenal BIM dengan menggunakan sistem two-way question. Kemudian dari masing masing dua pertanyaan tersebut terdapat pertanyaan terbuka (open-ended) untuk menggali opini responden, serta pertanyaan jenis checklist untuk mengggali jenis - jenis software apa saja yang responden kenali sebagai data tambahan. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan metode analisis konten, analisis distribusi, dan analisis korespondensi. Terlebih dahulu dilakukan metode analisis konten guna membuka informasi mengenai opini responden yang mengenal dan tidak mengenal BIM. Selanjutnya, analisis distribusi dilakukan untuk mengetahui frekuensi opini dari responden yang paling dominan. Pada tahap akhir, dilakukan analisis korespondensi guna mengungkap kecenderungan praktisi dan akademisi terkait pemahaman mengenai BIM. Analisis dan Interpretasi Di tahap pertama content analysis, dilakukan tahap open coding, yakni tahapan untuk mengidentifikasi kata kunci dari data teks yang ada. Contoh open coding dari jawaban responden mengenai BIM dapat dilihat dalam kutipan hasil kuesioner berikut. BIM adalah sistem software permodelan yang terintegrasi khususnya hingga dunia industri konstruksi. mulai dari perencanaan hingga pemilihan spesifikasi teknis mampu dipecahkan
3 dengan efisien. ini luar biasa sekali. (Arsitek, Jakarta) Teknologi modeling BIM dapat meng-hadirkan informasi yang lebih mendetail, khusunya dalam hal perencanaan struktur dan konstruksi bangunan sehingga proses perancangan tidak berjalan parsial antara desain visual dan teknis. (Mahasiswa, Surabaya) Berdasarkan data teks di atas, didapatkan beberapa kata kunci dari opini responden tentang BIM yaitu terintegrasi, efisien, mendetail, dan tidak berjalan parsial. Selanjutnya, dilakukan axial coding untuk mengelompokkan kata kunci yang telah didapat untuk digolongkan ke dalam kategori. Dalam tahap ini diperlukan diskusi kelompok guna menghindari bias dari hasil pengategorian. Untuk jenis responden yang mengenal BIM, ditemukan 6 kategori, sedangkan untuk jenis responden yang tidak mengenal BIM, juga ditemukan sebanyak 6 kategori. Setelah itu, kategori kategori ini digunakan pada tahap analisis distribusi. Berikut contoh axial coding mengenai opini responden baik praktisi maupun akademi yang mengenal BIM dan yang tidak mengenal BIM dapat dilihat pada Tabel dan Tabel 2. Dari seluruh kategori yang didapat, dilakukan analisis distribusi dengan cara menganalisis frekuensi masing masing kategori. Analisis dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengungkap di antara praktisi dan akademisi yang mengenal BIM manakah yang kecenderungannya yang paling kuat. Hasil analisis distribusi untuk responden praktisi yang mengenal BIM dapat dilihat pada Diagram 2. Dari data distribusi, terlihat bahwa opini dari praktisi mengenai BIM adalah Informatif dengan jumlah (6,%), Integratif dengan jumlah 2 (,%), Efisien dengan jumlah 4 (,%), Kolaboratif dengan jumlah (8,%), Komunikatif dengan jumlah (8,%), dan Sulit Diadaptasi dengan jumlah paling kecil, yakni (2,8%). Tabel. Contoh axial coding opini responden yang mengenai BIM No Kategori Kata Kunci Informatif 2 Integratif Irfan Irwanuddin Membantu maintenance bangunan Tabel 2. Contoh axial coding alasan responden yang menggunakan software CAD (tidak mengenal BIM) Efisien Informatif Integratif Kolaboratif Komunikatif Sulit Diadaptasi Modeling Analitis Informasi struktur yang lebih mendetail Informasi Utilitas Memperjelas Detail Memudahkan aspek arsitektural, struktural, dan teknikal Integrasi Formula RAB No Kategori Kata Kunci Kemudahan 2 Familiar Lebih mudah penggunaannya mempermudah menginformasikan ide Mudah dipelajari Mudah digunakan familiar di kalangan mahasiswa software modelling yang paling populer modeling arsitektur pertama yang dipelajari Diagram 2. Praktisi yang mengenal BIM Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 H 69
4 Persepsi Praktisi dan Akademisi terhadap Penerapan Teknologi BIM di Arsitektur Hasil ini menunjukkan bahwa opini dominan dari para praktisi mengenai BIM adalah Informatif. Yang dimaksud dengan informatif disini adalah karakter dari BIM yang mencakup spesifikasi, dokumentasi, dan informasi terstruktur yang tertanam dalam objek modeling yang secara langsung akan memudahkan transisi dari dokumentasi hingga manajemen (Gu, N., Singh, V., London, K., 204). Hasil analisis distribusi untuk responden dari akademisi yang mengenal BIM dapat dilihat pada Diagram. Terlihat bahwa opini dari akademisi mengenai BIM adalah Informatif dengan jumlah (5,5%), Integratif dengan jumlah 0 (2,%), Komunikatif dengan jumlah 4 (2,9%), Efisien dengan jumlah (9,7%), Sulit Diadaptasi dengan jumlah 2 (6,4%), dan Kolaboratif dengan jumlah paling kecil, yakni (,2%). Efisien Informatif Integratif Kolaboratif Komunikatif Sulit Diadaptasi Diagram. Akademisi yang mengenal BIM. Hasil ini menunjukkan bahwa opini dominan dari para akademisi mengenai BIM adalah Integratif. Yang dimaksud dengan integratif disini adalah kemampuan untuk koordinasi setiap fase baik dalam desain maupun konstruksi, sehingga work-flow yang dihasilkan berjalan lebih efisien (Eastman, C., P. Teicholz, R. Sacks, and K. Liston., 2008). Bagi responden dari praktisi dan akademisi yang tidak mengenal BIM, software yang digunakan adalah CAD. Dari data yang didapat, terungkap beberapa jenis software CAD yang digunakan, beserta opini mengenai software tersebut yang dapat dilihat pada Diagram 4 dan Diagram 5. Jenis software yang paling sering digunakan oleh praktisi dan akademisi yang tidak H 70 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI menggunakan BIM diantaranya adalah Google Sketchup dengan jumlah 6 (6,2%), Autodesk AutoCAD dengan jumlah 5 (26,%), Autodesk ds Max dengan jumlah 4 (7%), dan sisanya Vray, dan Rhinoceros dengan jumlah masing masingnya (,8%). Sedangkan alasan responden menggunakan software tersebut diantaranya adalah Mudah dengan jumlah (48,5%), Umum Digunakan dengan jumlah (,8%), Sederhana dengan jumlah 8 (0,%), Familiar dengan jumlah 7 (%), Kelengkapan Fitur dengan jumlah 6 (8,8%), dan Ringan dengan jumlah paling sedikit yakni (4,4%). Dari hasil analisis diatas dapat terlihat bahwa Software CAD yang paling banyak digunakan responden yang tidak mengenal BIM adalah Google Sketchup, dengan alasan tertinggi karena kemudahannya. Jika dilihat progresnya selama ini, secara umum perubahan dari sistem manual ke CAD membutuhkan 20 tahun, dari CAD ke BIM membutuhkan 7 tahun, dan hal selanjutnya bisa saja terjadi dalam waktu yang semakin singkat lagi sesuai dengan kebutuhan pada zamannya (Deamer, 204) Autodesk Ds Max Autodesk AutoCAD Google Sketchup Rhinoceros Vray Diagram 4. Jenis Software selain BIM yang digunakan. Fimiliar Kelengkapan Fitur Mudah Ringan Sederhana Umum Digunakan Diagram 5. Alasan Praktisi dan Akademisi menggunakan CAD
5 Setelah opini praktisi dan akademisi terhadap BIM diungkap, tahap terakhir yang dilakukan adalah analisis korespondensi. Tujuan dari analisis ini adalah mengungkap kecenderungan antara praktisi dan akademisi terhadap teknologi BIM. Analisis dilakukan berdasarkan data teks yang didapat melalui metode two-way question di awal kuesioner. Lalu menggunakan metode perbandingan korelasi X dan Y untuk mendapatkan data kecenderungan di antara kedua penggolongan profesi tersebut. Hasil dari analisis korespondensi dapat dilihat pada Diagram 6. Dari diagram 6 dapat dilihat bahwa praktisi lebih cenderung mengenal BIM dibandingkan akademisi c 0,5 0,0 0,05 0,00-0,05-0,0 Mengenal/Tidak Mengenal Penggolongan Profesi Tidak Akademisi Ya Praktisi -0,0-0,05 0,00 0,05 0,0 0,5 c2 Diagram 6. Kecenderungan Praktisi dan Akademisi terhadap BIM (hasil analisis korespondensi, nilai significant value 0.0). Dari sudut pandang akademisi, hal ini dikarenakan adanya resiko yang cukup besar jika akademisi memiliki fokus terlalu banyak pada aspek yang terlalu teknis ketimbang menjaga kemampuan kritis dalam mendesain (Holzer, 204). Sedangkan bagi praktisi, BIM memiliki kemampuan koordinasi, manajemen, dan pengembangan yang dibutuhkan oleh praktisi yang mana akademisi tidak terlalu membutuhkan hal tersebut (Holzer, 204). Di sinilah terjadinya celah antara akademisi dan praktisi terkait BIM. Bagi akademisi, adaptasi teknologi BIM dalam pendidikan merupakan aspek yang sangat teknis, Irfan Irwanuddin sehingga tidak terlalu menjadi perhatian utama dibandingkan kemam-puan kritis dalam mendesain. Sedangkan di dunia praktisi, adaptasi BIM justru memudahkan pekerjaan sehingga adaptasi BIM ini dinilai menguntungkan. Kesimpulan Dalam pemahaman mengenai BIM, tampak bahwa kecenderungan praktisi lebih unggul dibandingkan akademisi. Sebagian besar praktisi memahami BIM sebagai software yang Informatif, sedangkan sebagian besar akademisi memahami BIM sebagai software yang integratif. Adapun beberapa responden yang tidak mengenal BIM, kebanyakan menggunakan Google Sketchup karena faktor kemudahannya. Meskipun data kecenderungan praktisi dan akademisi menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu signifikan (kemungkinan kesalahan sebesar 0%), tetapi arah dari kecenderungan yang didapat dari hasil analisis korespondensi tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan Holzer. Penelitian ini mengungkap pandangan praktisi dan akademisi mengenai pemahaman terhadap BIM. Adapun kemungkinan-kemungkinan yang perlu digali lagi pada penelitian selanjutnya adalah mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kecenderungan akademisi terhadap BIM tidak sekuat praktisi. Daftar Pustaka Çetiner, O. (200). A Review of Building Information Modeling Tools from an Architectural Design Perspective. Handbook of Research on Building Information Modeling and Construction Informatics, Creswell, J. W. (20). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publication. Deamer, P. (204). Marx, BIM, and Contemporary Labor. Building Information Modeling: BIM in Current and Future Practice, -9. Eastman, C., P. Teicholz, R. Sacks, and K. Liston. (2008). BIM Handbook: A Guide to Building Information Modeling: For Owners, Managers, Designers, Engineers, and Contractors. Hoboken: John Wiley & Sons. Groat, L., & Wang, D. (2002). Architectural Research Methods. New York: John Wiley & Sons. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 H 7
6 Persepsi Praktisi dan Akademisi terhadap Penerapan Teknologi BIM di Arsitektur Gu, N., Singh, V., London, K. (204). BIM Ecosystem: The Coevolution of Products, Processes, and People. Building Information Modeling: BIM in Current and Future Practice, Holzer, D. (204). BIM and Parametric Design as Game Changer. Proceedings of the 9th International Conference on Computer-Aided Architectural Design research in Asia CAADRIA 204, (pp ). Hong Koong. Indraprastha, A. (205). Integration of Building Information Modeling (BIM) Course into Design Curriculum Case Study: Study Program of Architecture, Institut Teknologi Bandung. 9th BIM Academic Symposium, (p. 8). Washington, D.C. Khemlani, L. (2005). CORENET e-plancheck: Singapore's Automated Code Checking System. AECBytes. Wong, K. A., Wong, K. F., & Nadeem, A. (2009). Comparative Roles of Major Stakeholders for the Implementation of BIM in Various Countries. Changing Roles: New Roles, New Challenges. H 72 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206
Awareness dan Pemanfaatan BIM : Studi Eksplorasi
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Awareness dan Pemanfaatan BIM : Studi Eksplorasi Yulita Hanifah Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Salah satu teknologi pada sektor AEC
Lebih terperinciKecenderungan Penggunaan Software Pemodelan dalam Proses Desain Terkait Alasan dan Usia Pengguna
TEMU ILMIAH IPLBI 206 Kecenderungan Penggunaan Software Pemodelan dalam Proses Desain Terkait Alasan dan Usia Pengguna Furry A. Wilis (), Hanson E. Kusuma (2), Aswin Indraprastha (2) () Program Studi Magister
Lebih terperinciPersepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja Rizky A. Achsani Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Kualitas pencahayaan
Lebih terperinciKorespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya Alfiani Rahmawati Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, Institut Teknologi
Lebih terperinciPeran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang Annisa Safira Riska Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB. Abstrak Merasakan ruang merupakan sebuah kegiatan yang dialami manusia
Lebih terperinciFaktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat
TEMU ILMIAH IPLBI 06 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat Nurul Sucya Karya Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut
Lebih terperinciAnalisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen
TEMU ILMIAH IPLBI 05 Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen Andrie I. Kartamihardja Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Apartemen merupakan salah satu
Lebih terperinciPersepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi
TEMU ILMIAH IPLBI 06 Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi Tri Amartha Wiranata Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung Abstrak Saat ini, isu penggunaan energi
Lebih terperinciDefinisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku
TEMU ILMIAH IPLBI 04 Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan
Lebih terperinciKorespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja Fauzan A. Agirachman (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,
Lebih terperinciPersepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai
TEMU ILMIAH IPLBI 0 Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai Binar T. Cesarin (), Chorina Ginting () () Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Lebih terperinciKriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal Ardian Hario Wibowo Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),
Lebih terperinciKriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan Medhiansyah P. Prawira Program Studi Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Berolahraga merupakan aktivitas
Lebih terperinciPersepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal Aulia Fikriarini Muchlis (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Doktor Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung (2) Kelompok
Lebih terperinciPersepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi
TEMU ILMIAH IPLBI 206 Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi Bayu Andika Putra Program Studi Magister Arsitektur, Rancang Kota, Lansekap dan Program Doktoral
Lebih terperinciKegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota Dicko Quando Armas (1), Tubagus M. Aziz Soelaiman (2) dominoharvard_insert@yahoo.com (1) Program Studi Magister
Lebih terperinciPersepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.I Yogyakarta Puja Kurniawan Program Studi Magister
Lebih terperinciPenilaian Masyarakat terhadap Penggunaan Material Bambu pada Bangunan
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Penilaian Masyarakat terhadap Penggunaan Material Bambu pada Bangunan Gilang I. Noegraha (1), Siti Aisyah Damiati (2), Rakhmat Fitranto (3). (1) Program Studi Magister Arsitektur,
Lebih terperinciPentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Era of Documentation Sumber: Autodesk, 2016b
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan infrastruktur (gedung, jalan, dan lainnya) dalam setiap daerah dalam rangka meningkatkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat menyebabkan pesatnya sektor pembangunan
Lebih terperinciKeluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia Anastasia Astrid Ronauly Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinciRuang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak
TEMU ILMIAH IPLBI 20 Ruang Hobi Ideal Dimas Nurhariyadi Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Aktivitas hobi membutuhkan ruang yang baik untuk memaksimalkan kegiatan
Lebih terperinciKajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter Salwa B. Gustina Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.
Lebih terperinciKORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA
KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA 1 Ita Roihanah Abstrak Kota sebagai tempat berhuni dan bermukim, menjadi bagian paling intim dengan kehidupan
Lebih terperinciPreferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan Ivan Danny Dwiputra (1), Nissa Aulia Ardiani (2) ivan.danny25@gmail.com (1) Program Studi
Lebih terperinciEkspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran Maulani Faradina Salilana, Aldissain Jurizat Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak
Lebih terperinciRespon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami Nurul Aini Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Pemilihan kepemilikan
Lebih terperinciPersepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi Aldissain Jurizat (1), Maulani Faradina (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister
Lebih terperinciStudi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal R. Muhammad Amanda Catalonia Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),
Lebih terperinciKriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca Angela C. Tampubolon (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. (2) Kelompok
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah Astri Isnaini Dewi (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut
Lebih terperinciPersepsi dan Harapan Masyarakat Kota terhadap Keberadaan Permukiman Padat
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi dan Harapan Masyarakat Kota terhadap Keberadaan Permukiman Padat Stirena Rossy Tamariska Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Permukiman
Lebih terperinciStudi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal Angela U. Paramitasari Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Museum yang memiliki kriteria
Lebih terperinciPreferensi Masyarakat terhadap Material Bangunan
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat terhadap Material Bangunan Agara D. Gaputra 1, Irma Handayani Lubis 2 1 Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. 2 Asisten Akademik
Lebih terperinciAlternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung Riana V. Gunawan Program Studi Magister Rancang Kota/Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut
Lebih terperinciRumah Impian Mahasiswa
TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Rumah Impian Mahasiswa R. Kartika Abdassah (1), Gustav Anandhita (2), Mega Sesotyaningtyas (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinciPersepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan Ideal Kantor
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Ideal Kantor Rizky Amalia Achsani Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Kualitas pencahayaan ideal di
Lebih terperinciPemahaman Masyarakat Mengenai Dampak Pembangunan HunianTerkait Global Warming dan Penerapan Green Building
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Pemahaman Masyarakat Mengenai Dampak Pembangunan HunianTerkait Global Warming dan Penerapan Green Building Try Ramadhan tryyramadhan@gmail.com Program Studi Magister Arsitektur,
Lebih terperinciTingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan Hari H. Siregar (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan
Lebih terperinciKarakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah
TEMU ILMIAH IPLBI 206 Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma (2) () Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa (2)
Lebih terperinciPreferensi Hunian yang Ideal Bagi Pekerja dan Mahasiswa pada Kelompok Umur Dewasa Awal / Early Adulthood
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Preferensi Hunian yang Ideal Bagi Pekerja dan Mahasiswa pada Kelompok Umur Dewasa Awal / Early Adulthood Heri Andoni (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur,
Lebih terperinciUrgensi Kekhasan Pola Kerja Merancang bagi Arsitek
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Urgensi Kekhasan Pola Kerja Merancang bagi Arsitek Tulus Widiarso (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Mahasiswa Program Studi Doktor Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinciKepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
Lebih terperincikorespondensi antara kerusakan ekologi dan penyebabnya.
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi antara Kerusakan Ekologi dan Faktor Penyebabnya Yani Chaerina Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut
Lebih terperinciHubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara Tamiya Miftau Saada Kasman Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,
Lebih terperinciPreferensi Masyarakat tentang Tipologi Sekolah yang Meningkatkan Semangat dan Minat Belajar Siswa
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat tentang Tipologi Sekolah yang Meningkatkan Semangat dan Minat Belajar Siswa Yudhistira Kusuma (1), Suhendri (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,
Lebih terperinciTingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung Enggar Septika D. Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Fakultas Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinciPreferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya Dini Faza Illiyin (1), Rea Risky Alprianti (2) dinifaza93@gmail.com
Lebih terperinciPersepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik Emmelia Tricia Herliana (1) Himasari Hanan (2) (1) Mahasiswa Program Doktor Arsitektur,
Lebih terperinciRuang Favorit dalam Rumah
TEMU ILMIAH IPLBI 5 Favorit dalam Rumah Wienty Triyuly (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Program Studi Doktor Arsitektur, SAPPK), ITB. () Kelompok
Lebih terperinciKorespondensi antara Kualitas Hunian Sewa dan Tingkat Kepuasan Mahasiswa
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Korespondensi antara Kualitas Hunian Sewa dan Tingkat Kepuasan Mahasiswa Bunga Sakina (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.
Lebih terperinciLingkungan Rumah Ideal
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Lingkungan Rumah Ideal Aria Adrian Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),ITB. Abstrak Rumah membuat penghuninya
Lebih terperinciKota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat
TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat Ita Roihanah (1), Nurfadhilah Aslim (2), Christy Vidiyanti (3), Hibatullah Hindami (4) (1) Mahasiswa Magister, Sekolah, Perencanaan,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. xiv
DAFTAR PUSTAKA Peurifoy, Robert L, Oberlender, Garold D. Estimating Construction Cost. New York : McGraw-Hill, Inc. 2002 Pembangunan Perumahan, PT. Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil.
Lebih terperinciProposal. Workshop Mata Kuliah AR 2250 Studio Komputasi Arsitektur. Aswin Indraprastha. 23 September 2015
Proposal Workshop Mata Kuliah AR 2250 Studio Komputasi Arsitektur Aswin Indraprastha 23 September 2015 1. Identitas Mata Kuliah a. Nama Mata Kuliah dan Kode : Studio Komputasi Arsitektur, AR 2250 b. Sifat:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan life cycle. Life cycle bangunan tersebut memiliki beberapa fase dari mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap bangunan yang ideal memiliki siklus hidup atau biasa dikenal dengan life cycle. Life cycle bangunan tersebut memiliki beberapa fase dari mulai pembangunan hingga
Lebih terperinciModa Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB
TEMU ILMIAH IPLBI 06 Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB Febby Nugrayolanda Program Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Intensitas penggunaan angkutan
Lebih terperinciPreferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior
TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior Devi Hanurani S (1), Hanson E. Kusuma (2) (1)Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB (2)Kelompok
Lebih terperinciMENARA SINAR MAS DI KAWASAN MEGA KUNINGAN, JAKARTA DRAFT LAPORAN TUGAS AKHIR AR 4099
MENARA SINAR MAS DI KAWASAN MEGA KUNINGAN, JAKARTA DRAFT LAPORAN TUGAS AKHIR AR 4099 Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung OLEH ASWIN INDRAPRASTHA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game.
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggabungan antara elemen-elemen dari dunia nyata dengan elemen dari dunia virtual, yang disebut sebagai Augmented Reality, berkembang cukup pesat
Lebih terperinciKetertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space Putu Rahayu Sitha Dewi Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),
Lebih terperinciPerencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar
TEMU ILMIAH IPLBI 203 Perencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar Umi Kalsum (), Syahriana Syam (2) () Prodi Pengembangan Wilayah
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA
25 IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI) berdiri pada tahun 2005. Perusahaan ini merupakan cabang dari perusahaan Envirospace
Lebih terperinciIdentifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Borang Kota Palembang
TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Identifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Kota Palembang Wienty Triyuly, Fuji Amalia Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciMushola di dalam Rumah
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Mushola di dalam Rumah Jeumpa Kemalasari Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Mushola di dalam rumah dapat menjadi salah satu indikator sebuah
Lebih terperinciBUILDING INFORMATION MODELING
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN BUILDING INFORMATION MODELING success by creativity ISO 9001:2008 SMK NASIONAL MALANG Jl. Raya Langsep 43 Malang. Telp. 0341-565753 Raih mimpimu dan bergabunglah dengan Jurusan Teknik
Lebih terperinciPrioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung Riana Viciani G. Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Fakultas Sekolah Arsitektur,
Lebih terperinciEksternalitas Penggunaan Ruang Publik sebagai Pasar Kaget (Pop-up Market) bagi Masyarakat Dewasa Muda Kota Bandung
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Eksternalitas Penggunaan Ruang Publik sebagai Pasar Kaget (Pop-up Market) bagi Masyarakat Dewasa Muda Kota Bandung Ayumas Widya Sari (1), Laras Primasari (2) ayumas.widyasari@s.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, teknologi informasi pada zaman sekarang ini dapat dikatakan berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan teknologi menuntut seseorang untuk dapat
Lebih terperinciPersepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek Salwa B. Gustina Program Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data pada BAB 4, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis diatas menunjukkan sebanyak 63% responden merupakan
Lebih terperinciFaktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender Nisa Farasa (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,
Lebih terperinciAPLIKASI PESAN ANTAR MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN LBS PADA SMARTPHONE ANDROID
APLIKASI PESAN ANTAR MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN LBS PADA SMARTPHONE ANDROID Hanggara eko nugraha Iqbal ali al maarij Abdullah idrus alkaff kho.anggara@gmail.com larcnoize@yahoo.com abdul_kaff@yahoo.com
Lebih terperinciDOKUMENTASI PELATIHAN LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN DIGITAL ARSITEKTUR
DOKUMENTASI PELATIHAN LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN DIGITAL ARSITEKTUR PROGRAM STUDI S1 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 5 Nomor : 12 /UN10.6.5/AK/2016 Malang, 5 Februari
Lebih terperinciCitra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota
TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota Riska Amelia Rachman (1), Rizki Fitria Madina (2), Sudarman (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,
Lebih terperinciPENGGUNAAN FISIKAL MODEL DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR
PENGGUNAAN FISIKAL MODEL DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR Albertus Prawata Architecture Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 albertus_prawata@binus.ac.id
Lebih terperinciRumah Baca sebagai Representasi Pemikiran Arsitektur Achmad Tardiyana
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Rumah Baca sebagai Representasi Pemikiran Arsitektur Achmad Tardiyana Imam Adlin Sinaga, Nurul Aini, Jeumpa Kemalasari Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi
Lebih terperinciAutodesk Revit Project Completion. Greg Gegana, S.Ars, M.Arch BIM CONSULTANT JAKARTA. Seri Building Information Modeling
Autodesk Revit 2015 Project Completion Seri Building Information Modeling Greg Gegana, S.Ars, M.Arch BIM CONSULTANT JAKARTA AUTODESK REVIT 2015 PROJECT COMPLETION Seri Building Information Modeling GREG
Lebih terperinciIdentifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi :
TEMU ILMIAH IPLBI 6 Identifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi : Persepsi Pejalan Kaki terhadap di Kawasan Pusat Kota Bandung Witanti Nur Utami (), Hanson E.Kusuma () () Prodi Studi Magister Rancang Kota,
Lebih terperinciKajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota (Studi Kasus : Kawasan Pasar Buah Kota Kendari) Weko Indira Romanti Aulia weko.indira@gmail.com Perencanaan dan Perancangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas
Lebih terperinciPertimbangan Pemilihan Titik-Titik Temu Transportasi Publik
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Pertimbangan Pemilihan Titik-Titik Temu Transportasi Publik Teungku Nelly Fatmawati Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung Abstrak Konsep transportasi
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN E- LEARNING PADA INSTITUT PENDIDIKAN YAYASAN KENANG INDONESIA
Universitas Bina Nusantara Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Strata 1 Semester Ganjil Tahun 2012/2013 ANALISIS DAN PERANCANGAN E- LEARNING PADA INSTITUT PENDIDIKAN YAYASAN
Lebih terperinciPenelitian Kualitatif (Latar Belakang, Definisi, dan Perdedaannya)
Penelitian Kualitatif (Latar Belakang, Definisi, dan Perdedaannya) Oleh: Naufal Ishartono, M.Pd. ni160@ums.ac.id A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Banyak sekali fenomena-fenomena yang berkaitan dengan perilaku,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu didasarkan pada observasi dan pengujian yang sangat cermat terhadap realitas objektif
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi Nisa Farasa (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,
Lebih terperinciKarakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda
TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda Finta Lissimia (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. (2) Kelompok
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, komputer digunakan untuk berbagai keperluan, baik sebagai sarana untuk membantu pekerjaan maupun sarana hiburan. Penggunaannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bina Nusantara merupakan salah satu institusi pendidikan swasta yang ada di Indonesia yang menawarkan berbagai program studi kepada pelajar-pelajar yang ingin mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Top 8 Mobile Operating System. (Sumber:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin maju saat ini disertai kebutuhan masyarakat terhadap teknologi dan informasi sebagai pendamping dari
Lebih terperinciAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Tempat dengan Desain Menarik di Bandung
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tempat dengan Desain Menarik di Bandung Laili Nurul Imaniar Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini piranti lunak semakin luas penggunaannya, baik untuk sistem yang sederhana maupun untuk sistem yang kompleks. Piranti lunak diharapkan menghasilkan luaran
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN DESAINER INTERIOR DI SURABAYA
PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN DESAINER INTERIOR DI SURABAYA Mariana Wibowo dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember E-mail
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN DESAINER INTERIOR DI SURABAYA
PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN DESAINER INTERIOR DI SURABAYA Mariana Wibowo dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember E-mail:
Lebih terperinciPreferensi Masyarakat dalam Menikmati Streetscape Perkotaan yang Ideal
TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Preferensi Masyarakat dalam Menikmati Streetscape Perkotaan yang Ideal Anisa P. Anugrah Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Streetscape
Lebih terperinciEVALUASI PROSES PENELUSURAN LITERATUR DAN PENERAPAN TOPIK-TEMA DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR
EVALUASI PROSES PENELUSURAN LITERATUR DAN PENERAPAN TOPIK-TEMA DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR Nina Nurdiani Architecture Department, Faculty of Engineering, Binus University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciEksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa Fery Mulya Pratama Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Matematika dan IPA,
Lebih terperinciCinthia Ayu Berlian P., Randy Putranto Adhi, Arif Hidayat *), Hari Nugroho *)
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, mor 2, Tahun 2016, Halaman 220 229 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, mor 2, Tahun 2016, Halaman 220 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERBANDINGAN
Lebih terperinciPenggunaan Drone sebagai Media Digitasi Penggambaran 3 Dimensi Bangunan dan Pemetaan Kawasan
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Penggunaan Drone sebagai Media Digitasi Penggambaran 3 Dimensi Bangunan dan Pemetaan Kawasan Studi Kasus Digitasi Kawasan Heritage Kampung Assegaf Palembang Muhammad Fajri Romdhoni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membangun sebuah perangkat lunak merupakan sebuah proses yang rumit, dan pada 25 tahun terakhir, para peneliti telah mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang
Lebih terperinci