BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Yenny Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analss Regres Berganda Analss regres adalah suatu analss statstk yang memanfaatkan hubungan antara dua varable atau lebh (Soejoet, 1986). Tujuan dar anals regres yatu untuk mengetahu seberapa besar hubungan varable respon dan varable predktor. Analss regres berganda adalah suatu metode untuk meramalkan nla pengaruh dua varabel ndependen atau lebh terhadap satu varabel dependen. Lebh mudahnya yatu untuk membuktkan ada tdaknya hubungan antara dua varabel atau lebh dar dua varabel ndependen X1, X 2,, X terhadap satu varabel dependen Y. Persamaan umum Analss Regres : Y X (2.1) Dmana: Y = Varabel dependen = Parameter X = Varabel Independen = Error Menurut Drapper dan Smth (1992), hubungan antara satu varabel dependen dengan satu atau lebh varable ndependen dapat d nyatakan dalam regres lner. Hubungan tersebut dapat dnyatakan secara umum sebaga berkut: 7
2 8 Y X X X (2.2) k k Dmana : Y : varable dependen untuk pengematan ke I, untuk = 1,2,,n, 0, 1,, k : parameter X, X,, X : varabel ndependen 1 2 k : ssaan ( untuk pengamatan ke. Untuk melakukan analss regres yang benar berdasarkan metode Ordnary Least Square (OLS) maka harus memenuh asums-asums yang telah dtentukan. Asums yang dperlukan dalam dalam metode OLS, yatu: 1. Normaltas Asums normaltas harus terpenuh untuk mengetahu apakah resdual/error dar data berdstrbus normal atau untuk mengetahu apakah data sampel berasal dar populas yang berdstrbus normal. 2. Homoskesdaststas Homoskesdaststas yatu varans dar setap nla dsturbance term/error adalah konstan (sama) untuk semua nla dar varabel ndependen X. Uj Heteroskedaststas dgunakan untuk menguj apakah dalam model regres lner kesalahan pengganggu mempunya varans yang sama atau tdak darsatu pengamatan ke pengamatan yang lan. 3. Non-Autokorelas atau tdak terjad korelas Nla error setap pengamatan pada setap varabel ndependen bersfat bebas. Uj Autokorelas dgunakan untuk menguj apakah dalam sebuah model
3 9 regres lner terdapat korelas antara kesalahan pengganggu pada perode t dengan kesalahan pada perode t-1 (sebelumnya). 4. Non-Multkolneartas Tdak terjad korelas yang kuat dantara varabel ndependen X. Multkolnertas adalah suatu konds dmana terjad korelas yang kuat dantara varabel ndependen yang dkutsertakan dalam pembentukan model regres lner berganda. 2.2 Model Regres Kuantl Regres kuantl dperkenalkan pertama kal oleh Koenker dan Bassett (1978), dgunakan sebaga penduga fungs kuantl ketka data tdak homogen. Regres kuantl menawarkan strateg sstemats untuk menelt bagamana kovarat mempengaruh lokas, skala, dan bentuk keseluruhan yang dstrbus respon. Akbatnya, regres kuantl menyedakan gambaran secara sgnfkan lebh lengkap tentang dampak sebenarnya dar varabel penjelas (Koenker dan Hallock, 2001). Untuk varabel Y acak dengan fungs dstrbus probabltas F y prob Y y, kuantl dar Y ddefnskan sebaga kebalkan fungs y Q nf,0 1. Medan sampel dapat ddefnskan sebaga solus untuk masalah memnmalkan jumlah resdu absolut sebaga berkut: Q arg mn p ( Y ) (2.3)
4 10 Dmana p. adalah fungs mrng nla absolut yang menghaslkan sampel kuantl sebaga solus. Sekarang anggaplah kuantl bersyarat dar Y dwakl oleh matrks X yang terdr varabel kndependent. Dmana X X, X,, X 1 2 k Q (2.4) adalah varabel ndependen vektor, dan 1, 2,, k adalah vektor koefsen bawah yang kuantl dar. Ketka perubahan pada 0,1, kta memecahkan masalah mnmsas untuk mendapatkan kuantl yang berbeda parameter estmas regres sebaga berktu: T T Arg mn y (1 ) y T y y (2.5) Secara umum, persamaan regres kuantl adalah: Q Y (2.6) Dmanaθ adalah gangguan acak, Atau lebh sederhananya sebaga berkut: Y X X 0 1, 1 p, p, (2.7) Keterangan: Y, : nla pengamatan ke- pada kuantl ke X p : nla pengamatan ke- varabel predctor ke-p : penduga parameter pada kuantl ke-, : ssaan ke- dan kuantl ke-
5 11 :1,,,,n 2.3 Uj Metode Regres Kuantl Koenker dan Machado (1999), menggunakan konsep goodness of ft dalam model regres kuantl. Konsep goodness of ft dalam regres kuantl sangat mrp dengan 2 R dalam analss regres umum. Regres kunatl dasumskan yˆ ˆ x'. Varabel penjelas dalam matrks dan vektor parameter yang dbag menjad dua bagan, yatu X Z 1, ' dan 0, 1 '. Cara n akan mendapatkan yˆ ˆ ˆ 0 Z' 1 Defns rumus datas adalah sebaga sebaga berkut: T T Qˆ mn (1 ) y ˆ ˆ 0 1 ˆ ˆ t Z ' ( yt 0 Z ' 1 ) t: yt ' ˆ ˆ t: yt ' (2.8) Rumus n menerangkan masng-masng nla mnmal dar fungs tujuan regres kuantl dengan tdak adanya pembatasan. T T Qˆ mn (1 ) y ˆ 0 ˆ t ( yt 0 ) t: yt ' ˆ ˆ t: yt ' (2.9) Rumus n menerangkan nla mnmal dar fungs tujuan regres kuantl dengan kendala. Perbedaan antara kedua rumus d atas adalah bahwa apakah bers stlah konstan. Menurut Koenker dan Machado (1999), kebakan krtera ft ekspres yatu:
6 12 R 1 Q Q (2.10) Statstk d atas sangat mrp dengan 2 R dalam regres tradsonal. Karena * nla ˆQ Q, dan nla R adalah antara 0 dan 1. Ketk ˆQ lebh dar Q, maka nla lebh dekat ke 1 dan goodness of ft model yang bak. Karena tu, * R dapat dgunakan untuk memerksa kebakan dar τ dan cocok atau tdaknya regres kuantl. 2.4 Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) Nla PDRB yatu agregat nla tambah yang dhaslkan oleh unt-unt produks yang beroperas d wlayah tersebut (Karm, 2016). Secara umur PDRB adalah jumlah dar keseluruhan nla yang dhaslkan dar suatu unt usaha atau kegatan ekonom ddalam wlayah tertentu yang berupa barang dan jasa. Sedangkan Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) menurut Badan Pusat Statsk adalah jumlah nla tumbuh yang dhaslkan oleh seluruh unt usaha dalam suatu wlayah tertentu. Ada tga pendekatan yang dapat dgunakan dalam perhtungan Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB), yatu: a. Pendekatan Produks Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) menurut pendekatan produks adalah jumlah produks (nla barang dan jasa) yang dhaslkan dar berbaga lapangan usaha dalam suatu wlayah dan pada perode tertentu (1 tahun). Metode n dapat dhtung dengan cara menjumlahkan seluruh nla tambah dar barang dan jasa untuk setap tngkat produks sebelumnya.
7 13 b. Pendekatan Pengeluaran Menurut pendekatan pengeluaran, Produks Domestk Regonal Bruto (PDRB) yatu jumlah dar seluruh pengeluaran yang dgunakan untuk pembelan barang dan jasa yang telah dgunakan dalam perekonoman d suatu wlaya dan dalam jangka waktu tertentu (1 tahun). Komponen tersebut melput: lembaga swasta yang tdak mencar untung, pembentukan modal tetap domest bruto, ekspor netto (dkurang mpor), perubahan stok, pengeluaran konsums rumah tangga dan konsums pemerntah. c. Pendekatan Pendapatan ( Income Approach) Menurut pendekatan pendapatan, Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) merupakan jumlah pendapatan dar pemlk faktor-faktor produks dsuatu wlayah pada jangka waktu tertentu (1 tahun). Yang dmaksud komponen balas jasa faktor produks yatu: sewa tanah, bunga modal, dan keuntungannhya, upah dan gaj, semuanya belum dpotong dengan pajak penghaslan dan pajak langsung lannya. Produk Domest Regonal Bruto (PDRB) mencakup penyusutan dan pajak tak langsung netto. Nla tambah bturo sektoral adalah jumlah dar semua komponen pendapatan persektoral. Oleh karena tu PDRB merupakan jumlah dar nla tambah bruto sektoral (lapangan usaha). Macam-macam Produk Donestk Regonl Bruto ada 2 yatu: 1. Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku merupakan jumlah nla pendapatan, pengeluaran atau produks yang
8 14 dnla dengan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan dan dapat dgunakan untuk melhat pergeseran dan struktur ekonom. 2. Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan merupakan jumlah nla pengeluaran, pendapatan atau produks yang dnla atas dasar harga tetap atau konstan pada tahun tertentu. 2.5 Human Captal Pengertan dar Human Captal adalah pengaruh penddkan formal yang d tempuh oleh seseorang terhadap tngkat pertumbuhan ekonom, yang dmaksud adalah semakn tngg penddkan yang d tempuh oleh seseorang maka akan menngkatkan kuwaltas kerja orang tersebut. Penddkan berperan dalam penngkatan produktftas angkatan kerja. Indkator yang dgunakan dalam pengukuran Human Captal yatu: IPM, Indek Penddkan, kesehatan dan lanlan. Untuk memacu pertumbuhan ekonom bak d Jawa Tengah maupun Indonesa maka perlu adanyan pembanguna modal manusa. Tngkat penddkan yang tngg dapat menngkatkan pengetahuan seseorang terutama dalam perekonoman sehngga akan muncul teknolog yang baru serta memberkan plhan seseorang menjad produsen, konsumen atau menjad warga negara basa. Sumber kemajuan ekonom berasal dar penngkatan produktvtas manusa. Ada hubungan tmbal balk antara Human Captal Investment dan pertumbuhan ekonom (two-way relatonshp) Ramrez (1998) dalam Kurnanto (2015), yatu:
9 15 1. Pertumbuhan ekonom ke Human Captal Investment GNP mempengaruh pembangunan manusa, khusunya melalu rumah tangga dan pemerntah. 2. Human Captal Investment ke pertumbuhan ekonom Ada fakta menark tentang hubungan n, yatu masyarakat yang berpenddkan akan berkontrbus dalam meyokong pertumbuhan ekonom. Tnggnya penddkan seseorang dapat mempengaruh ekonom melalu penngkatan dan kapastas masyarakat. 2.6 Tenaga Kerja Penduduk yang sudah sap bekerja dnamakan tenaga kerja. Defns tenaga kerja memang berbeda-beda tetap sebenarnya memlk nt yang sama yatu penduduk yang drnya sudah sap untuk bekerja. Defns tenaga kerja menurut Badan Pusat Statstk (BPS) adalah seluruh penduduk yang berusa 15 tahun atau lebh yang potensal memproduks barang dan jasa. Undang-undang N0. 25 tahun 1997 menyebutkan defns tenaga kerja yatu setap orang bak laklak maupun wanta yang sedang dalam dan atau melakukan pekerjaan bak ddalam maupun dluar hubungan kerja guna menghaslkan barang dan jasa untuk memenuh kebutuhan masyarakat. Terdapat komponen lan yang berperan dalam menngkat atau menurunnya pendapatan nasonal yatu faktor tenaga kerja. Penggunaan tambahan tenaga kerja pada tngkat tertentu akan menghaslkan tambahan output yang kemudan akan menakkan output nasonal. Tanpa adanya peran tenaga kerja maka kegatan
10 16 perekonoman tdak berjalan, namun penggunaan tenaga kerja yang tdak memada juga akan mengganggu jalannya proses perekonoman sehngga output perekonoman menurun, hal n akan menurunkan tngkat konsums dan berakbat menurunkan tngkat nvestas. Bla tngkat nvestas rendah pada akhrnya akan membuat kegatan perekonoman lesu. Tenaga kerja merupakan faktor yang pentng dalam penngkatan nla dar PDB suatu daerah. Pertumbuhan tenaga kerja dtentukan oleh laju nvestas, selanjutnya besarnya petumbuhan output dtentukan dar pertumbuhan tenaga kerja. 2.7 Infrastruktur Infrastruktur bsa dartkan bagan dar captal stock dar suatu Negara, yatu baya tetap socal yang langsung mendukung produks (Setyanngrum, 1997). Infrastruktur merupakan nput pentng bag kegatan produks dan dapat mempengaruh kegatan ekonom dalam berbag cara bak secara langsung maupun tdak langsung (Pranessy, 2012). Menurut World Bank (1994), nfrastruktur dbag kedalam 3 bagan yatu: 1. Infrastruktur ekonom Merupakan frastruktur fsk yang dperlukan untuk menunjang aktvtas ekonom melput publc utltes sepert, (telekomunkas, ar mnum, santas dan gas), publc works (jalan, bendungan, saluran rgas dan dranas) serta sektor transportas ( jalan, kereta ap, angkutan pelabuhan dan lapangan terbang).
11 17 2. Infrastruktur sosal Merupakan aset yang mendukung keahlan masyarakat dan kesehatan melput nfrastruktur sosal melput penddkan (sekolah dan perpustakaan), kesehatan (rumah sakt dan pusat kesehatan), serta perumahan dan rekreas (tanah, museum dan lan-lan). 3. Infrastruktur admnstras Melput penegakan huku, kontrol admnstras dan koordnas serta kebudayaan. Penggolongan nfrastruktur tersebut dapat d kategorkan sebaga nfrastruktur dasar karena nfrastruktur tersebut sfatnya yang sangat d butuhkan oleh masyarakat sehngga perlu d atur oleh pemerntah. Menurut Fahlev (2016), nfrastruktur sebaga fasltas fsk yang dkembangkan atau dbutuhkan oleh agen-agen publk untuk fungs-fungs pemerntahan dalam penyedaan ar, tenaga lstrk, pembuangan lmbah, transportas dan pelayanan-pelayanan lannya untuk memfasltas tujuan-tujuan ekonom dan sosal. Penyedaan jens nfrastruktur datur pemerntah, yatu: nfrastruktur pengaran, nfrastruktur transportas, nfrastruktur jalan, nfrastruktur telematka, nfrastruktur ar mnum dan santas, nfrastruktur ketenaga lstrkan dan nfrastruktur pengangkutan gas dan mnyak bum. Fasltas nfrastruktur tdak hanya berfungs untuk kepentngan umum saja akan tetap juga untuk memegang peranan pentng yang ada d bdang ekonom. Salah satu jens nfrastruktur yatu nfrastruktur jalan yang termasuk kedalam nfrastruktur pengangkutan yang berperan dalam merangsang pertumbuhan
12 18 ekonom. Proses produks dan dstrbus akan lebh efsen dengan ketersedaannya jalan. Pertumbuhan d wlayan baru akan menngkat dengan menngkatnya volume lalu lntas dsebabkan karena pembangunan prasarana jalan. Prasarana jalan yang rusak dan buruk dapat menghambat pengembangan ndustry, alokas sumber daya, barang dan jasa, pendstrbusan faktor produks yang akhrnya memengaruh pendapatan.
BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel atau lebih dari dua variabel independen X 1, X 2, X 3,...,X i terhadap satu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analss Regres Berganda Analss regres berganda adalah suatu metode untuk meramalkan nla pengaruh dua varabel ndependen atau lebh terhadap satu varabel dependen. Lebh mudahnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciBAB IV TRIP GENERATION
BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan
Lebih terperinciREKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model
BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciKORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /
KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB
73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab n akan menjelaskan latar belakang pemlhan metode yang dgunakan untuk mengestmas partspas sekolah. Propns Sumatera Barat dplh sebaga daerah stud peneltan. Setap varabel yang
Lebih terperinciPowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian
SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN
AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan
Lebih terperinciTHE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE
THE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE Mnggu-7 Istqlalyah Muflkhat 2 Aprl 2013 Page 1 Fakta d USA Angka pernkahan per 1000 penduduk Angka perceraan per 1000 penduduk Umur medan lak-lak pertama menkah (th)
Lebih terperinciModel Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah
Performa (2004) Vol. 3, No.1: 28-32 Model Potensal Gravtas Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populas Daerah Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas Maret, Surakarta Abstract Gravtaton
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam. jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonom merupakan masalah perekonoman dalam jangka panjang, dan pertumbuhan ekonom merupakan fenomena pentng yang dalam duna hanya dua abad belakangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciConfigural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciSELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK
SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums
Lebih terperinciPrediksi Kelainan Refraksi Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasien Myopia Axial Melalui Regresi Bootstrap
Predks Kelanan Refraks Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasen Myopa Axal Melalu Regres Bootstrap Oleh: Karyam dan Qorlna Statstka UII ABSTRAKSI Peneltan n dlakukan d Rumah Sakt Mata Dr. YAP Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah
Lebih terperinciESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL
Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah
Lebih terperinciMODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS
Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud
Lebih terperinciTHE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE. Minggu-11 Page 1
THE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE Mnggu-11 Page 1 Page 2 Page 3 Page 4 Fakta d USA 1950 2001 2010 Angka pernkahan per 1000 penduduk Angka perceraan per 1000 penduduk Umur medan lak-lak pertama menkah
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode statistika yang umum digunakan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Analss Regres Analss regres adalah suatu metode statstka yang umum dgunakan untuk melhat pengaruh antara varabel ndependen dengan varabel dependen. Hal n dapat dlakukan melalu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat
BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa
Lebih terperinciANALISIS KOVARIANSI part 2
ANALISIS KOVARIANSI part Analss Kovarans merupakan suatu analss statstka untuk mengetahu pengaruh satu atau lebh varabel bebas terhadap varable terkat dengan memperhatkan satu atau lebh varable konkomtan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciNama : Crishadi Juliantoro NPM :
ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciV ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI
Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari pembangunan pertanian secara umum dan bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagan yang tdak terpsahkan dar pembangunan pertanan secara umum dan bertujuan untuk menngkatkan pendapatan dan taraf hdup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya
Lebih terperincipendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinci