Oleh : Desi Evitasari, Selvia Septiani ABSTRAK. : Pengetahuan, Ibu Hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
|
|
- Iwan Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI WILAYAH KERJA UPTD TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Desi Evitasari, Selvia Septiani ABSTRAK IMD merupakan upaya dengan menempatkan bayi bersama ibunya adalah cara yang paling mudah untuk menjaga bayi agar tetap hangat, mendorong ibu segera menyusukan bayinya dan mencegah paparan infeksi pada bayi. Hasil studi tahun 2016 sebesar 60% ibu hamil trimester III di wilayah kerja UPTD Majalengka tidak mengetahui tentang inisiasi menyusu dini dengan baik dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 161 ibu hamil Trimester III di Wilayah dan sampel penelitiannya sebanyak 62 orang dengan teknik proportional to size. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil (14,5%) ibu hamil Trimester III berpengetahuan kurang tentang IMD, setengahnya (50,0%) berpendidikan dasar, sebagian kecil (24,2%), berumur berisiko dan kurang dari setengahnya (45,2%) tidak terpapar informasi. Ada hubungan antara pendidikan ( value = 0,041), umur ( value = 0,000) dan keterpaparan informasi ( value = 0,006) dengan pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Bagi petugas kesehatan diharapkan agar lebih meningkatkan penyuluhan dan pemberian informasi mengenai IMD pada ibu sehingga dapat menumbuhkan kesadaran dan memotivasi ibu untuk memberikan ASI dini dan bagi ibu agar proaktif untuk mencari informasi tentang manfaat IMD sehingga menjadi motivasi untuk melaksanakan IMD. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 1
2 PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manumur. Peningkatan kualitas sumber daya manumur Indonesia baik sebagai insan maupun sebagai sumber daya pembangunan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Pembangunan manumur sebagai insan tidak terbatas hanya pada kelompok umur tertentu saja melainkan berlangsung dalam seluruh kehidupan manumur sejak janin sampai umur lanjut (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Salah satu indikator kualitas pembangunan manumur adalah Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manumur (IPM). Indeks tersebut merupakan indikator komposit yang terdiri dari indikator kesehatan (umur harapan hidup), pendidikan (angka melek huruf dan sekolah) serta ekonomi (pengeluaran riil per kapita). Menurut United Nations Development Programme (UNDP) menunjukkan bahwa pada tahun 2014 Indeks Pembangunan Manumur Indonesia yaitu sebesar 0,617 dan menduduki peringkat 124 dari 187 negara. Peringkat IPM Indonesia ini turun dari dari tahun sebelumnya yaitu 108 dari 169 negara pada tahun 2013 (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Indeks kesehatan diukur dengan Umur Harapan Hidup (UHH) yang dipengaruhi oleh angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKABA) dan status gizi. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebesar 32 per kelahiran hidup. Penyebab angka kematian pada bayi terutama di masa neonatal umur 0-6 hari di sebabkan karena gangguan pernafasan (37%), prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%), ikterus (6%), kelainan kongenital (1%) dan lainlain (3%) (Kementerian Kesehatan RI, 2015). AKB di Jawa Barat tahun 2014 mencapai 36 per kelahiran hidup. Adapun penyebab kematian pada masa neonatal 0-6 hari yaitu dikarenakan asfiksia (22,6%), bayi berat lahir rendah (20,8%), sepsis (16,7%), kelainan kongenital (12,8%), hipotermi (6,5%), dehidrasi (3,7%) dan lain-lain (16,8%) (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2015). Tingginya angka kematian pada bayi terutama pada neonatal dini (0-6 hari) dapat disebabkan oleh kondisi bayi yang belum siap menghadapi dunia luar seperti belum dapat mengatur suhu tubuhnya dan reaksi terhadap infeksi masih lemah dan tidak memadai. Kondisi tersebut bayi akan mudah mengalami hipotermi jika tidak mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat. Menurut Prawirohardjo (2011) menyatakan bahwa hipotermi merupakan salah satu penyebab tersering dari kematian bayi baru lahir. Hipotermia dapat berakibat pada perubahan metabolisme tubuh yang akan berakhir dengan kegagalan fungsi jantung, perdarahan terutama pada paru-paru, ikterus dan kematian. Kejadian hipotermi pada bayi baru lahir yang dapat berakibat pada kematian dapat dicegah apabila bayi setelah lahir mendapatkan tata laksana yang sesuai standar. Salah satunya adalah dengan meningkatkan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Pelaksanaan IMD di Indonesia masih belum maksimal. Menurut Kementerian Kesehatan pada tahun 2014, jumlah bayi yang mendapatkan ASI pada 1 jam pertama kelahiran sebesar 30,6% dan di Propinsi Jawa Barat sebesar 42,8% (Kementerian Kesehatan RI, 2015). IMD merupakan upaya dengan menempatkan bayi bersama ibunya adalah 2
3 cara yang paling mudah untuk menjaga bayi agar tetap hangat, mendorong ibu segera menyusukan bayinya dan mencegah paparan infeksi pada bayi. IMD dapat mengurangi 22% kematian bayi 28 hari dengan demikian maka bayi segera lahir diberi kesempatan menyusu sendiri dengan membiarkan kontak ibu ke kulit bayi maka nyawa bayi sesungguhnya dapat diselamatkan (Roesli, 2010). Prinsip dasar dari menyusui adalah membuat bayi melekat dengan baik. Bayi yang melekat dengan baik akan mendapatkan ASI dengan baik pula. Bayi yang tidak melekat dengan baik akan lebih sulit mendapatkan ASI, terutama jika ASI sedikit. Produksi ASI di awal kelahiran memang sedikit; ini hal yang normal dan alamiah, akan tetapi apabila bayi tidak melekat dengan baik, bayi akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan ASI. Inilah sebabnya banyak ibu tidak memiliki cukup kolostrum. Hampir semua ibu mempunyai cukup kolostrum tetapi bayinya tidak mendapatkannya. Bayi tidak membutuhkan ASI yang banyak di hari-hari pertama, tapi sesuai dengan kebutuhannya (Sujiyatini, 2010). Pengetahuan tentang inisiasi menyusu dini sangat penting dimiliki oleh ibu hamil terutama ibu hamil trimester III karena dengan ibu mengetahui dan memahaminya maka dapat memberikan kesadaran pentingnya inisiasi menyusu dini dilakukan. Pengetahuan ibu hamil tentang IMD dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pendidikan, umur, paritas dan keterpaparan informasi. Status pendidikan seseorang berbanding lurus dengan tingkat pengetahuannya. Apabila seseorang ibu berpendidikan tinggi maka ibu itu cenderung akan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang sesuatu hal karena ia akan mendapatkan banyak informasi selama ia menjalani proses pendidikan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki (Sarwono, 2011). Umur berhubungan dengan daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2012). Pengalaman dapat menjadi sumber pengetahuan seseorang dalam mengenal atau mengetahui sesuatu yang belum pernah diketahui sebelumnya. Pengalaman adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Hal ini menunjukan bahwa paritas dalam kehamilan merupakan suatu pengalaman kehamilan yang dapat memberikan pemahaman tentang kehamilan termasuk pengenalan tandatanda kehamilan (Yuliarti, 2010). Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang memperoleh informasi maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut (Maulana, 2009). Berdasarkan data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka (2014) menunjukkan bahwa jumlah kematian pada bayi di Kabupaten Majalengka tahun 2014 sebanyak 179 orang. Kematian bayi paling banyak terjadi pada neonatal dini (0-6 hari) sebanyak 114 kematian (63,68%) dan yang lainnya terjadi pada neonatal lanjut (7-28 hari) sebanyak 27 kematian (15,08%) dan bayi 29 hari 1 tahun sebanyak 38 kematian (21,22%). Salah satu puskesmas dengan jumlah 3
4 kematian anak yang paling tinggi di Kabupaten Majalengka pada tahun 2014 terdapat di UPTD Puskesmas Talaga yakni sebesar 15 kematian dengan penyebab kematiannya yaitu karena BBLR sebanyak 6 kasus (40,0%), asfiksia sebanyak 4 kasus (26,67%), hipotermi 1 kasus (6,67%) dan lainnya sebanyak 4 kasus (26,67%). Sementara di UPTD Puskemas Maja hanya 2 kematian dengan penyebabnya yaitu infeksi. Hasil studi pendahuluan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Talaga terhadap 10 ibu hamil Trimester III didapatkan 4 responden (40%) mengetahui bahwa bayi dapat diletakan segera setelah lahir di dada ibu selama 1 jam untuk proses keberhasilan menyusu, sementara 6 responden (60%) tidak tahu bahwa setelah bayi lahir dapat diletakan di dada ibu selama 1 jam sehingga bayi mencari putting susu ibunya. Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusu dini dapat berkaitan dengan pendidikan, umur dan informasi. Hasil penelitian Setiarini (2014) di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang IMD. Hasil penelitian Rahman (2011) di BPS Bidan Ely Aliyah Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka Tahun 2011 menyatakan bahwa ada hubungan antara umur dengan pengetahuan ibu post partum tentang IMD. Hasil penelitian Yuliani (2012) di Puskesmas Agam Timur Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Agam Provinsi Sumatera Barat menyatakan bahwa ada hubungan antara informasi dengan pengetahuan ibu menyusui tentang IMD. Berdasarkan uraian latar belakang, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kabupaten Majalengka sebanyak 161 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu hamil Trimester III Wilayah Kabupaten Majalengka sebanyak 62 ibu hamil Trimester III. Cara penggunaan sampel dilakukan dengan cara proportional to size. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan teknik angket terhadap ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja UPTD Majalengka yang ditetapkan sebagai sampel penelitian. 4
5 HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) No Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang IMD f % 1 Kurang Cukup Baik Jumlah Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa ibu hamil trimester III yang berpengetahuan kurang tentang IMD sebanyak 9 orang (14,5%), yang berpengetahuan cukup tentang IMD sebanyak 25 orang (40,3%) dan yang berpengetahuan baik tentang IMD b. Gambaran Pendidikan Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 2016 sebanyak 28 orang (45,2%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kecil (14,5%) ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 2016 berpengetahuan kurang tentang IMD. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil di Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 No Pendidikan Ibu Hamil Trimester III f % 1 Rendah Menengah Tinggi 0 0 Jumlah Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa ibu hamil trimester III yang berpendidikan rendah sebanyak 31 orang (50,0%) dan yang berpendidikan menengah sebanyak 31 orang (50,0%). Hal ini menunjukkan bahwa setengahnya (50,0%) ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 berpendidikan dasar. 5
6 c. Gambaran Umur Ibu Hamil Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 No Umur Ibu Hamil Trimester III f % 1 Berisiko Tidak berisiko Jumlah Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa umur ibu hamil trimester III yang berisiko sebanyak 15 orang (24,2%) dan umur ibu hamil trimester III tidak berisiko sebanyak 47 orang (75,8%). Hal ini menunjukkan bahwa d. Gambaran Keterpaparan Informasi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Keterpaparan Informasi di Wilayah sebagian kecil (24,2) ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 berumur berisiko. Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Kabupaten Majalengka Tahun 2016 No Keterpaparan Informasi f % 1 Tidak terpapar Terpapar Jumlah Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa ibu hamil trimester III yang tidak terpapar informasi sebanyak 28 orang (45,2%) dan yang terpapar informasi sebanyak 34 orang (54,8%). Hal ini menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (45,2) ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 2016 tidak terpapar informasi. 2. Analisis Bivariat a. Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Tabel 4.4 Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun
7 Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang IMD No Pendidikan Kurang Cukup Baik Total P value f % f % f % f % 1 Rendah Menengah Tinggi Total Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa ibu hamil trimester III yang berpendidikan rendah dengan pengetahuan tentang IMD kurang sebanyak 8 orang (25,8%), sementara ibu hamil trimester III yang berpendidikan menengah dengan pengetahuan tentang IMD kurang sebanyak 1 orang (3,2%). Hal ini menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil trimester III yang berpendidikan rendah dengan berpengetahuan kurang tentang IMD lebih tinggi dibanding dengan proporsi ibu hamil trimester III yang b. Hubungan Umur dengan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 berpendidikan menengah dengan berpengetahuan kurang tentang IMD. Hasil penghitungan statistik dengan uji chi square pada α = 0,05 diperoleh value = 0,041 ( value < α), sehingga hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun Tabel 4.5 Hubungan Umur dengan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang IMD No Umur Kurang Cukup Baik Total P value f % f % f % f % 1 Risiko Tidak berisiko Total
8 Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa ibu hamil trimester III yang berumur berisiko dengan pengetahuan tentang IMD kurang sebanyak 8 orang (53,3%), sementara ibu hamil trimester III yang berumur tidak berisiko dengan pengetahuan tentang IMD kurang sebanyak 1 orang (2,1%). Hal ini menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil trimester III yang berumur berisiko dengan berpengetahuan kurang tentang IMD lebih tinggi dibanding dengan proporsi ibu hamil trimester III yang c. Hubungan Keterpaparan Informasi dengan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 berumur tidak berisiko dengan berpengetahuan kurang tentang IMD. Hasil penghitungan statistik dengan uji chi square pada α = 0,05 diperoleh value = 0,000 ( value < α), sehingga hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa ada hubungan antara umur dengan pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun Tabel 4.6 Hubungan Keterpaparan Informasi dengan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang IMD No Keterpaparan Informasi Kurang Cukup Baik Total P value f % f % f % f % 1 Tidak terpapar 8 28, , Terpapar 1 2, , Total 9 14, , Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa ibu hamil trimester III yang tidak terpapar informasi dengan pengetahuan tentang IMD kurang sebanyak 8 orang (28,6%), sementara ibu hamil trimester III yang terpapar informasi dengan pengetahuan tentang IMD kurang sebanyak 1 orang (2,9%). Hal ini menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil trimester III yang tidak terpapar informasi dengan berpengetahuan kurang tentang IMD lebih tinggi dibanding dengan proporsi ibu hamil trimester III yang terpapar informasi dengan berpengetahuan kurang tentang IMD. Hasil penghitungan statistik dengan uji chi square pada α = 0,05 diperoleh value = 0,006 ( value < α), sehingga hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa ada hubungan antara keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka Tahun
9 PEMBAHASAN a. Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 ( value = 0,041). Pada penelitian ini diperoleh sebesar 25,8% ibu yang berpendidikan rendah berpengetahuan kurang. Hal ini dapat dijelaskan bahwa ibu yang berpendidikan rendah wawasan dan pengalamannya juga kurang hal ini menyebabkan pengetahuannya rendah dan umumnya ibu yang berpendidikan rendah kurang peduli terhadap masalah kesehatan. Pada ibu yang berpendidikan menengah dan berpengetahuan kurang hanya 3,2% hal ini dapat dijelaskan bahwa ibu yang berpendidikan semakin tinggi maka pengetahuannya akan semakin baik. Hasil peneltian ini sejalan dengan teori bahwa status pendidikan seseorang berbanding lurus dengan tingkat pengetahuannya. Apabila seseorang ibu berpendidikan tinggi maka ibu itu cenderung akan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang sesuatu karena hal ia akan mendapatkan banyak informasi selama ia menjalani proses pendidikan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Sudarma, 2012). Pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang menjadi tidak memperhatikan terhadap program kesehatan, sehingga mereka tidak mengenal bahaya yang mungkin terjadi. Walaupun ada sarana yang baik belum tentu mereka tahu menggunakannya. Mereka tidak akan memperhatikan terhadap informasi yang ada karena tidak ada rasa ingin tahu (Nursalam, 2009). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Setiarini (2014) di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang IMD. Juga sejalan dengan hasil penelitian Rahman (2011) di BPS Bidan Ely Aliyah Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka Tahun 2011 menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang manfaat inisiasi menyusui dini (IMD). Pada penelitian ini terbukti bahwa ada hubungan yang bermakna pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang manfaat inisiasi menyusui dini (IMD). Oleh karena itu peran petugas kesehatan perlu ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan dan konseling pada ibu tentang IMD sehingga setiap ibu baik yang pendidikannya rendah ataupun tinggi dapat memahami secara baik dan benar tentang IMD bagi kesehatan ibu dan bayinya. Bagi ibu hamil, agar lebih proaktif untuk mencari dan mendapatkan informasi tentang IMD 9
10 baik dari petugas kesehatan maupun dari media. b. Hubungan Umur dengan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ada hubungan antara umur dengan pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun value = 0,000. Pada ibu yang berumur risiko dan berpengetahuan kurang sebeasr 53,3% hal ini dapat dijelaskan bahwa ibu yang berumur berisiko dari segi pengalaman masih yaitu pada ibu yang berumut < 20 tahun dan ibu yang sudah terlalu tua secara kognitif mengalami penurunan sehingga pengetahuannya kurang. Pada ibu yang berumur tidak berisiko dan berpengetahuan kurang hanya 2,1% hal ini dapat dijelaskan bahwa ibu yang berumur pada usia produktif maka kematangan secara berfikirnya semakin baik. Hasil penelitian sejalan dengan teori bahwa umur adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada umur madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju umur tua, selain itu orang umur madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada umur ini (Notoatmodjo, 2012). Umur merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan pengetahuan. Semakin dewasa umur seseorang maka semakin baik pengetahuannya. Perjalanan seseorang akan memberikan tambahan ilmu dan pengalaman bagi dirinya, sehingga proses tersebut dapat menjadi suatu sumber pengetahuan disamping proses pendidikan yang dia jalankan (Sudarma, 2012). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahman (2011) di BPS Bidan Ely Aliyah Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka Tahun 2011 menyatakan bahwa ada hubungan antara umur dengan pengetahuan ibu post partum tentang manfaat inisiasi menyusui dini (IMD). Juga dengan hasil penelitian Sulastri (2014) di Rumah Sakit Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo menyatakan bahwa ada hubungan antara umur dengan pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian ASI dini. Umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan, maka dari itu petugas kesehatan perlu memperhatikan ibu yang berumur lebih muda dan lebih tua dengan memberikan bimbingan yang dapat dipahami oleh ibu seperti menggunakan brosur atau leaflet. Bagi ibu hamil, agar melakukan pemeriksaan kehamilan dengan teratur kepada petugas kesehatan agar mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang IMD yang lebih luas. 10
11 c. Hubungan Keterpaparan Informasi dengan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ada hubungan antara keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 2016 ( value = 0,006). Pada ibu yang tidak terpapar informasi dan berpengetahuan kurang sebesar 28,6% hal ini dapat dijelaskan bahwa ibu yang tidak pernah mendapatkan informasi maka pemahaman ibu tentang IMD juga akan semakin kurang, berbeda dengan ibu yang sudah pernah mendapatkan informasi maka pengetahuannya akan semakin baik. Hasil peneltian ini sejalan dengan teori bahwa Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut (Maulana, 2009). Pengetahuan seseorang dapat bertambah jika memperoleh informasi mengenai sesuatu, dan pengetahuannya bertambah apabila informasi yang diperolehnya pun semakin banyak (Mubarok, 2010). Hasil penelitian ini pun sesuai dengan teori Sudarma (2012), yang menuturkan bahwa pengetahuan seseorang dapat ditunjang dengan banyak mendapat informasi dan pengalaman. Seseorang mendapat informasi yang lebih banyak akan menambah pengetahuan lebih luas dan sesuatu yang pernah dilakukan seseorang akan menambah pengetahuan menjadi lebih luas. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Yuliani (2012) di Puskesmas Agam Timur Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Agam Provinsi Sumatera Barat menyatakan bahwa ada hubungan antara informasi dengan pengetahuan ibu menyusui tentang IMD. Juga sejalan dengan hasil penelitian Susilawati (2015) di Puskesmas Paseh Kabupaten Sumedang menunjukkan bahwa ada hubungan informasi dengan pengetahuan ibu menyusui tentang IMD. Pada penelitian ini terbukti bahwa keterpaparan informasi berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang IMD. Oleh karena itu maka petugas kesehatan perlu meningkatkan konseling dan pemberian informasi tentang IMD pada setiap ibu hamil terutama pada saat ibu melakukan kunjungan pemerisaan kehamilan. Bagi ibu hami, perlunya melakukan pemeriksaan kehamilan dengan teratur sehingga ibu mendapatkan informasi penting dari petugas kesehatan termasuk tentang IMD. 11
12 KESIMPULAN 1. Sebagian kecil (14,5%) ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 berpengetahuan kurang tentang IMD. 2. Setengahnya (50,0%) ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 berpendidikan dasar. 3. Kurang dari setengahnya (24,32) ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 berumur berisiko. 4. Kurang dari setengahnya (45,2) ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja UPTD Majalengka Tahun 2016 tidak terpapar informasi. 5. Ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 ( value = 0,041). 6. Ada hubungan antara umur dengan pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka Tahun value = 0, Ada hubungan antara keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Puskesmas Kabupaten Majalengka Tahun 2016 ( value = 0,006). SARAN 1. Bagi Puskesmas UPTD Puskesmas Talaga Agar lebih meningkatkan penyuluhan dan pemberian informasi mengenai IMD pada ibu sehingga dapat menumbuhkan kesadaran dan memotivasi ibu untuk memberikan ASI dini, terutama pada saat ibu melakukan kunjungan kehamilan dan perlunya meningkatkan pemberian informasi melalui brosur atau pamflet agar mudah dibaca oleh ibu. 2. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi pihak institusi pendidikan dalam memberikan pembelajaran tentang IMD kepada mahasiswa dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang IMD sehingga dapat menjadi bekal untuk masa yang akan datang dimana akan terjun ke masyarakat sebagai bidan yang dapat melayani masyarakat secara optimal. Hasil penelitian ini juga hendaknya dapat dikaji lagi dalam penelitian selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 3. Bagi Ibu Hamil Agar proaktif untuk mencari informasi tentang manfaat IMD dari petugas kesehatan agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang IMD sehingga menjadi motivasi untuk melaksanakan IMD. 4. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambah variabel lain yang belum diteliti atau dengan desain yang berbeda agar menghasilkan penelitian yang lebih kompleks. 12
13 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Kesehatan RI Peta Kesehatan Indonesia Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Pendidikan Nasional Pendidikan di Indonesia. dikbud/, diakses tanggal 10 Desember Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Data Angka Kematian Bayi di Kabupaten Majalengka tahun Majalengka: Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Angka Kematian Bayi di Propinsi Jawa Barat tahun Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi/ JNPK- KR, Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR. Kementerian Kesehatan RI Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Lestari Konsep Inisiasi Menyusu Dini. diakses tanggal 11 Desember Manuaba, IBG Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC. Maulana, H Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC. Mubarok Promosi Kesehatan. Jogjakarta : Graha ilmu. Notoatmodjo, S Metodologi Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar). Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Surabaya: Salemba Medika. Nurul, F Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini di RSIA Pertiwi Kota Makassar. repository.usu.ac.id/bitstream/123, diakses tanggal 10 Januari Prawirohardjo, S Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Rahman, V. S Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di BPS Bidan Ely Aliyah Desa Heuleut 13
14 Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka Tahun Majalengka: STIKes YPIB Majalengka. Roesli, U Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eklusif. Jakarta: Pustaka Bunda. Sarwono, S.W Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Setiarini Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu tentang IMD di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta. lib.ui.ac.id/file?file=digital/ , diakses tanggal 12 Januari Yuliani, A Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas Agam Timur Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Agam Provinsi Sumatera Barat. lib.ui.ac.id/file?file=digital/ , diakses tanggal 27 Desember Yuliarti Keajaiban ASI-Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan dan Kelincahan si Kecil. Yogyakarta: CV. Andi. Siwosuhardjo, S. dan Cakhrawarti, F Panduan Lengkap Hamil Sehat. Depok: Penerbit Plus. Sudarma Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta. Sujiyatini, dkk Asuhan Ibu Nifas. Jakarta: Cyrillus Publisher Sulastri Faktor-fakror yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang IMD di Rumah Sakit Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo. JIKMU, Vol. 5, No. 2a April Suparyanto Konsep Paritas atau Partus. diakses tanggal 12 Desember
15 15
Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK
HUBUNGAN PENDIDIKAN, PARITAS DAN KETERPAPARAN INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LOJI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK
Lebih terperinciOleh : Aat Agustini ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA PERIODE APRIL MEI TAHUN 2015 Oleh : Aat Agustini ABSTRAK Pengetahuan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
Lebih terperinciOleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK Pemberian
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 Yeti Yuwansyah*, Suyanti**, Aris Wahyuni*** * Dosen Program Studi DIII
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN Wahyuningsih ABSTRAK Upaya untuk mencegah kematian bayi baru lahir yang baru
Lebih terperinciOleh : Merlly Amalia ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DALAM EVALUASI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU DESA CIDENOK WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Yeti Yuwansyah Penggunaan alat kontrasepsi sangat
Lebih terperinciOleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK
PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG POLA KONSUMSI MAKANAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari,
Lebih terperinciOleh : Aat Agustini ABSTRAK
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIGASONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Aat Agustini ABSTRAK ibu yang mengalami
Lebih terperinciSri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN P4K PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGNONGKO KLATEN Sri Wahyuni,
Lebih terperinciHUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK
HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK Nur Aini Rahmawati 1), Mila Sari Dwi Jayanti 2) Abstrak : Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Menyusui bayi di Indonesia sudah menjadi budaya namun praktik pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007 hanya
Lebih terperinciOleh : Eti Wati ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PADA PUS DI DESA KANCANA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Eti Wati ABSTRAK
Lebih terperinciperiode April-Juni tahun 2013 sebanyak 38 responden dengan teknik Total
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI PREMATUR DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Rahayu Setyowati ABSTRAK Perawatan bayi prematur merupakan
Lebih terperinciOleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU OLEH IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TRUMON KECAMATAN TRUMON KABUPATEN ACEH SELATAN Cut Septiana Elvandari
Lebih terperinciAgus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA - TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN K4 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH BANJARMASIN Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari
Lebih terperinciOleh : Aat Agustini ABSTRAK
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIGASONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Aat Agustini ABSTRAK Jumlah ibu
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMPETENSI BIDAN DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LIGUNG KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012
ABSTRAK HUBUNGAN KOMPETENSI BIDAN DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LIGUNG KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 *Aat Agustini, **Naura Rahma *Dosen Program
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan, sikap..., Rindiarni Inten Putri, FKM UI, 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indeks kesehatan merupakan indikator penilaian dan komponen pertama dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di samping bidang pendidikan dan daya beli masyarakat. Indikator
Lebih terperinciGambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung Wanda Redisa Lambertus 1 & Imelda Sianipar 1* 1 STIK Immanuel Bandung Abstrak Latar
Lebih terperinciDEWI SUSANTI ( S)
PENGARUH PELATIHAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DUKUN BAYI UNTUK MEMOTIVASI IBU HAMIL MELAKUKANINISIASI MENYUSU DINI (IMD) SETELAH PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi yanag berusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Neonatus merupakan masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari. Dalam masa tersebut terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan yang awalnya
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 Hj. Norlena 1, Vonny Khresna Dewi 2, Suhrawardi 3 ABSTRAK Program pengembangan Desa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI),
Lebih terperinciDinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI KLINIK FIRDAUS BANJARMASIN Nurul Hidayah 1, Bagus Rahmat Santoso 2, Siti Ambar Rukayani 2 1 AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN 2 STIKES SARI
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Asta Kartika 1) Eko Mardiyaningsih 2) Wulansari 3) 1 Akper Ngudi Waluyo Ungaran 2 Akper Ngudi
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH
PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH Endah Purwaningsih 1), Saifudin Zukhri 2), Atikah Rachmawati 3) STIKES Muhammadiyah
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Elvi Nola Gerungan 1, Meildy Pascoal 2, Anita Lontaan 3 1. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 2. Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013 Susmita Dosen Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada ABSTRAK ASI eksklusif
Lebih terperinciOleh : Suyanti ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 0-5 TAHUN DI PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Proses pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penurunan AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia memang mengalami kemajuan yang cukup bermakna, namun demikian tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong
Lebih terperinciRia Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN BERDASARKAN UMUR DAN PARITAS DI RSUD. INDRAMAYU DI RUANG POLI KEBIDANAN PERIODE JANUARI 2016 Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan
Lebih terperinciST NURRAHMAH, S.ST AKADEMI KEBIDANAN KONAWE. Jl. Letj.DII Panjaitan No.217, Unaaha, Konawe Sulawesi Tenggara. Telp/Fax (0408)
ST NURRAHMAH, S.ST AKADEMI KEBIDANAN KONAWE Jl. Letj.DII Panjaitan No.217, Unaaha, Konawe Sulawesi Tenggara Telp/Fax (0408) 2421956 0 HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN PUTTING SUSU DATAR PADA IBU NIFAS DI
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA
PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA Nelly Indrasari* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekes Tanjungkarang Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN
HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN
Lampiran I Summary FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Cindy Pratiwi NIM 841409080
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang bulan (prematur), masih merupakan problem dunia dan nasional karena mempunyai angka kematian yang
Lebih terperinciSugiarti dan Vera Talumepa
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN PRAKTEK SWASTA TENTANG INISIASI MENYUSU DINI BERDASARKAN KARAKTERISTIK BIDAN DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2008 Sugiarti dan Vera Talumepa ABSTRAK Latar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Inisiasi Menyusu Dini atau yang dikenal sekarang dengan IMD merupakan langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan mortalitas bayi.
Lebih terperinciOleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DI DALAM RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA BALITA DESA CIKONENG
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 3, No 1 Januari 2018 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA BALITA DESA
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : MIRANTI OCTARINA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : MIRANTI
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 16 Artika Dewie Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (Alamat korespondensi dewieartika@gmail.com/82446545) ABSTRAK Sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghasilkan suatu kesepakatan yang tercantum dalam MDG s
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium PBB di New York pada bulan September 2000 dihadiri oleh 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia menghasilkan suatu
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Nurma Hi. Mabud 1, Jenny Mandang 2, Telly Mamuaya 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Poltekkes
Lebih terperinciElisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK
UMUR, PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI WILAYAH PUSKESMAS UNGARAN KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG Dosen Prodi Keperawatan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK Latar Belakang: Berdasarkan Survey Kesehatan Daerah tahun 2006, AKI di provinsi Jawa Tengah sebesar 101/100000
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM
SUMMARY FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN 2012 Tri Rahyani Turede NIM 841409074 Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI
KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI Endah Purwaningsih 1), Sri Wahyuni 2) Abstrak : Menyusui adalah memberikan
Lebih terperinciKONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I
KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA Retno Setyo Iswati Tenaga Pengajar Prodi DIII Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA Oleh M. Kusumastuty 1, O. Cahyaningsih 2, D.M. Sanjaya 3 1 Dosen Prodi D-III Kebidanan STIKES
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan
Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan Verra Linda Montung 1, Syuul K. Adam 2, Iyam Manueke 3 1. D IV Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGANSIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN USIA DINI DI DESA CIWARENG KECAMATAN BABAKAN CIKAO KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2011
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGANSIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN USIA DINI DI DESA CIWARENG KECAMATAN BABAKAN CIKAO KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2 Oleh : Sri Yuniarti, Tri Setiowati, Siti Aisyah STIKES Jenderal
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008
11 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 Novie E. Mauliku, Nurbaeti, Indrianti Windaningsih ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG
E A T Volume7, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7 (1) Jurnal Kesehatan Medika Saintika http://jurnal.syedzasaintika.ac.id FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLOBAL TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh SRI
Lebih terperinciGambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas
GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUNJUNGAN MASA NIFAS DI PUSKESMAS PEKAUMANBANJARMASIN Kiki Yennita Uthami *, Fitri Yuliana 1, Istiqomah 2 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 AKBID Sari Mulia Banjarmasin
Lebih terperinciLiva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Factors That Cause Colostrum Giving Women In The Postpartum Camar I Arifin Achmad Province Riau *Dosen STIKes Hangtuah Pekanbaru,
Lebih terperinciYeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL TAHUN 2009 1 Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI Pengenalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Millennium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan millenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan
Lebih terperinciGambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung
Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung Hani Triana 1 & Farianty Sihombing 1 Dosen D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciUPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2
UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2 1 Stikes Muhammadiyah Kudus email: Nasriyah@stikesmuhkudus.co.id
Lebih terperinciHUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK
HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK Lismiati Akademi Kebidanan Wira Buana Metro Email : lismi_ati@yahoo.co.id Abstrak Angka kejadian asfiksia
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013 Umi Baroroh 1 Tias Dwi Arti 2 Tri Hestini 3 Program Studi D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jl.Mataram
Lebih terperinciProdi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Novia Milita Sari 10.157 TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PERSIAPAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS MIRI SRAGEN
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DENGAN PROGRAM JAMPERSAL DI BPM SRI HANDAYANI WELAHAN JEPARA Ummi Haniek 1 INTISARI Salah satu di antara beberapa penyebab terlambatnya
Lebih terperinciABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Pada Bayi Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Kusmiyati, 1, Syuul Adam 2, Sandra Pakaya
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI Astri Wahyuningsih 1, Dian Windy 2 Abstrak : Menyusui
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011) Dhina Novi Ariana 1, Sayono 2, Erna Kusumawati 3 1. Fakultas Ilmu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014 Suhrawardi 1, Vonny Khresna Dewi 2, Hj. Norlena 3 123 Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Lebih terperinciOleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG TUMBUH KEMBANG DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK
Lebih terperinciTrisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KELUHAN FISIOLOGIS MASA KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN FREKUENSI ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS KARTIYEM KULON PROGO 1 Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM
PENELITIAN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM Helmi Yenie* dan Mugiati* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Peraturan Pemerintah (PP) No.33/2012 mengenai
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN
HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN Wiwin Rohmawati 1), Nur Aini Rahmawati 2), Eka Palupi Kartiningsih 3) Abstrak : Selama ini banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat janin masih dalam kandungan dan awal masa pertumbuhannya. menghadapi tantangan globalisasi (Depkes, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sumber daya manusia tidak terlepas dari upaya kesehatan khususnya upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, karena itu pembangunan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komplikasi persalinan pada ibu dan bayi baru lahir sebagai faktor penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam pertolongan persalinan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014 Dame Situngkir¹, Gustien²* ¹Dinas Kesehatan Kota
Lebih terperinciMEDIA INFORMATIF TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN PADA KELAS IBU HAMIL
MEDIA INFORMATIF TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN PADA KELAS IBU HAMIL Eko Mardiyaningsih 1), Umi Setyoningrum 2) Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo Ungaran email :eko_yans@yahoo.co.id ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian anak. Derajat kesehatan suatu negara dapat diukur dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeliharaan kesehatan anak merupakan suatu bentuk upaya guna menciptakan generasi muda masa depan yang sehat, cerdas, kreatif, dan inovatif. Upaya pemeliharaan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millennium Development Goals (MDGs) 4 menargetkan penurunan angka kematian balita (AKBa) hingga dua per tiganya di tahun 2015. Berdasarkan laporan terdapat penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inisiasi Menyusu Dini yaitu memberikan ASI kepada bayi baru lahir, bayi tidak boleh dibersihkan terlebih dahulu dan tidak dipisahkan dari ibu. Pada inisiasi menyusu
Lebih terperinciDETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL
DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL Teungku Nih Farisni 1, 1 Fakultas Masyarakat Universitas Teuku Umar E-mail : teungkunihfarisni@utu.ac.id Abstrak Cakupan pelayanan kesehatan kunjungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya ilmu kesehatan memberikan sebuah kontribusi baru bagi dunia kesehatan dan semakin berkembangnya pengetahuan dalam dunia kesehatan
Lebih terperinciImelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK
HUBUNGAN PARITAS DAN SIKAP AKSEPTOR KB DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI KELURAHAN MUARA ENIM WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2012 Imelda Erman, Yeni Elviani
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciPENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI
PENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI Oleh; Mun Aminah 1), Riski Sahara 2) 1). Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi DIII Kebidanan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Desi Liana Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE
HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE Yuliana 1) 2) Akbid Yayasan Pendidikan Konawe Jl. DII Panjaitan No. 217 Kel. Touy Kec.
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON Nurce Arifiati STIKES Faletehan Serang Banten Jl. Raya Cilegon Km. 06 Pelamunan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI Dian Pratitis, Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciVolume 4 No. 2, September 2013 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN PUTING SUSU TENGGELAM DI BPM NY. SRI HANDAYANI DESA WELAHAN JEPARA Yayuk Norazizah 1, dan Luluk Hidayah 2 INTISARI Menurut
Lebih terperinciJurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DI RT 011/05 KELURAHAN PAPANGGO JAKARTA UTARA TENTANG ASI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Labora Sitinjak, S.Kp, M.Kep*, Dekrinand Ngongo Bolodadi** *Dosen Akademi Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK AKB di Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Penyebab
Lebih terperinciSuparni, Milatun Khanifah, Fitriyani
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PEMANFAATAN BUKU KIA UNTUK DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani ABSTRAK
Lebih terperinciNisa khoiriah INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI
Lebih terperinci