BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada awalnya, Yayasan Pendidikan Kalbe, atas dasar semangat dan pengabdian kepada ilmu pengetahuan sebagaimana yang tertuang alam motto PT. Kalbe Farma, yakni the Scientific Pursuit of Health for a Better Life, dan ikyr serta mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada tanggal 1 Juni 1992 sesuai dengan Surat Keputusan No. 221/DIKTI/Kep/1992 tanggal 1 Juni 1992 berdirilah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kalbe (STIE KALBE) dengan status Terdaftar pada Jurusan/Program Studi untuk jenjang program Diploma III. Pada tanggal 30 November 1994, STIE KALBE mengambil alih Akademi Manajemen Indonesia (AKMI) yang diperkuat dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. 193/KOP.III/N1.1.01/XI/1994 pada tanggal 30 November 1994 yang juga menyatakan bahwa status Jenjang Program Diploma III telah menjadi Disamakan. Dengan demikian STIE KALBE mempunyai status Terdaftar untuk Jurusan Manajemen Program Studi Manajemen Keuangan, Perbankan, Manajemen Perusahaan, serta Jurusan Akuntansi Program Studi Akuntansi Jenjang Pendidikan Diploma III. Tahun 1996 STIE KALBE mengambil alih STIE SARI BAKTI berdasarkan Surat Keputusan No. 83/DIKTI/KEP/96 tanggal 28 Maret 1996 dengan status Terdaftar. Pada tahun 2005, Yayasan Pendidikan Kalbe melakukan 32

2 33 kerjasama dengan Yayasan IEP Nusa College untuk menyelenggarakan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer. Tahun 2009, melalui SK Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 187/D/O/2009 tanggal 2 November 2009, STIE SUPRA dan STMIK SUPRA bergabung dan berubah nama menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe serta menambah program studi baru yaitu Program Studi Ilmu Komunikasi. Tahun 2011 Yayasan Pendidikan Kalbe melakukan kerjasama dengan Yayasan Bina Nusantara dengan penandatanganan Nota Kesepahaman pada tanggal 28 Mei Tahun 2013 melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 406/E/0/2013 nama Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe berubah menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis dan kemudian disebut dengan Kalbis Institute. 4.2 Hasil Penelitian atas Perlakuan Aset Tetap di KI Jakarta Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan penulis sebelumnya, bahwa dalam penelitian yang dilakukan pada KI adalah sehubungan dengan perlakuan akuntansi terhadap aset tetap yang dimiliki perusahaan antara lain adalah menentukan nilai perolehan aset tetap, depresiasi aset tetap, dan pelepasan aset tetap sesuai dengan standar akuntansi keuangan Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Aset Tetap di KI Aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya (at cost), penyusutan atas aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode

3 34 garis lurus dari harga perolehannya dengan persentasi penyusutan per tahun sebagai berikut: 4.1 TABEL PERSENTASE PENYUSUTAN ASET TETAP PER TAHUN No Jenis Aset Persentase Penyusutan per Tahun 1 Peralatan Kantor 24% 2 Peralatan Pendidikan 24% 3 Kendaraan 24% 4 Elektronik Komputer 24% 5 Elektronik Komputer Non 24% 6 Furniture dan Non Elektronik 24% 7 Buku 24% KI menggolongkan asetnya sebagai aset tetap apabila aset tersebut berwujud, dapat digunakan lebih dari satu tahun serta mempunyai nominal aset lebih dari Rp ,- kecuali untuk telepon. Aset tetap yang dimiliki KI pada tahun digolongkan dalam:

4 35 a. Peralatan Kantor b. Peralatan Pendidikan c. Kendaraan d. Elektronik Non Komputer e. Elektronik Komputer f. Furniture dan Non Elektronik Lainnya g. Buku Daftar aset tetap yang dimiliki oleh KI dapat dilihat pada bagian lampiran penulisan skripsi ini. Berdasarkan daftar aset tetap tersebut penulis kemudian melakukan analisis untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut: Menganalisis Penentuan Nilai Perolehan Aset Tetap Sebelum melakukan penelitian terhadap nilai perolehan aset tetap yang dimiliki oleh KI, berikut data nilai aset yang dimiliki oleh KI tahun berdasarkan data laporan posisi keuangan perusahaan:

5 TABEL DAFTAR NILAI ASET TETAP KALBIS INSTITUTE Aset Tetap KI Keterangan Nilai Aset Tetap Awal Tahun Tahun 2011 Penambahan Aset Tetap Penyusutan Aset Tetap Nilai Aset Tetap Akhir Tahun Peralatan Kantor , , , ,00 Peralatan Pendidikan , , , ,00 Kendaraan , , , ,00 Buku , , ,05 Total , , , ,05 Tahun 2012 Peralatan Kantor , , , ,00 Peralatan Pendidikan , , , ,00

6 37 Kendaraan , , ,00 Buku , , ,05 Total , , , ,05 Tahun 2013 Elektronik Komputer , , ,00 Elektronik Non Komputer , , ,00 Furniture dan Non Komp Lainnya , , ,00 Peralatan Kantor , , ,00 Peralatan Pendidikan , , ,00 Kendaraan , , ,00 Buku , , ,00 Total , , ,00 Nilai aset awal tahun adalah nilai bersih (nilai perolehan yang sudah dikurangi dengan akumulasi penyusutan) Sumber: Laporan Posisi Keuangan Kalbis Institute Tahun 2011, 2012, dan 2013

7 38 Sebagian besar aset tetap yang dimiliki oleh KI diperoleh melalui pembelian kredit atau tempo. Aset tetap yang diperolehnya dicatat sebesar harga perolehannya secara keseluruhan yang mencakup segala pengeluaran yang diperlukan sampai dengan aset tetap tersebut siap dipergunakan. GAMBAR 4.1 FLOWCHART PEMBELIAN BARANG HINGGA MENJADI ASET TETAP

8 39 Analisis 1 Kendaraan: Pada bulan oktober tahun 2011, KI membeli sebuah mobil dengan merk Daihatsu Xenia LIMC untuk keperluan operasionalnya dengan total biaya sebesar Rp ,-. Biaya lain-lain yang ditimbulkan seperti biaya pembuatan STNK, BPKB, dan plat kendaraan sudah termasuk didalamnya. Pembelian ini dilakukan secara kredit. Pembayaran pertama dibayarkan sebesar 20% dari total biaya dan sisa pembayarannya dilakukan 2 minggu setelah barang diterima. GAMBAR 4.2 PO PEMBELIAN MOBIL

9 40 Jurnal pada saat pembayaran pertama dan pada saat pelunasan (pembayaran kedua) adalah sebagai berikut: Pembayaran pertama pada tanggal 7 Oktober 2011 Dr. Kendaraan Rp ,- Cr. Bank Bukopin Rp ,- Cr. Hutang Usaha Rp ,- GAMBAR 4.3 JURNAL SAAT PEMBAYARAN 1 DAN KWITANSI PEMBAYARAN Pembayaran kedua pada tanggal 4 November 2011 Pada saat KI melakukan pembayaran untuk pelunasan sebesar Rp ,-, jurnal adalah sebagai berikut: Dr. Hutang Usaha Rp ,- Cr. Bank BCA RP ,-

10 41 GAMBAR 4.4 JURNAL SAAT PEMBAYARAN II DAN KWITANSI PEMBAYARAN GAMBAR 4.5 FAKTUR PENJUALAN DAN FAKTUR PAJAK Berdasarkan jurnal atas transaksi diatas KI mencatat pembelian tersebut dan memasukannya ke dalam aset tetap berupa kendaraan dan juga KI sudah mencatat nilai perolehan aset tetap sejumlah biaya yang ditimbulkan untuk mendapatkan aset tetap

11 42 tersebut. Pencatatan atas perolehan aset tetap ini sudah sesuai dengan PSAK No. 16. Analisis 2 Peralatan Kantor: Pada bulan September tahun 2012, KI melakukan pembelian notebook Lenovo sebanyak 13 unit untuk keperluan operasional peralatan pendidikan dengan total biaya sebesar Rp ,-. GAMBAR 4.6 PO PEMBELIAN PERALATAN KANTOR KI melakukan jurnal pada saat pelunasan pembelian ini adalah sebagai berikut: Pembelian dilakukan pada tanggal 12 September 2012

12 43 Dr. Peralatan kantor Rp ,- Cr. BCA Rp ,- GAMBAR 4.7 JURNAL SAAT PEMBAYARAN PERALATAN KANTOR DAN BUKTI PEMBAYARAN GAMBAR 4.8 FAKTUR PENJUALAN DAN SURAT JALAN PERALATAN KANTOR

13 44 Berdasarkan transaksi diatas, nilai perolehan yang dicatat oleh KI sudah sesuai dengan jumlah yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap yang dimasukan ke dalam perlatan kantor tersebut. Analisis 3 Elektronik Non Komputer: Pada bulan Oktober tahun 2013, KI melakukan pembelian LCD proyektor merk Epson dan Panasonic dengan jumlah sebanyak 13 unit sebesar Rp ,-. GAMBAR 4.9 PO PEMBELIAN ELEKTRONIK NON KOMPUTER KI melakukan jurnal pada saat pelunasan pembelian ini adalah sebagai berikut:

14 45 Pembayaran pelunasan dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2013 Dr. Elektronik Non Komputer Rp ,- Cr. BCA Rp ,- GAMBAR 4.10 JURNAL SAAT PEMBELIAN ELEKTRONIK NON KOMPUTER GAMBAR 4.11 KWITANSI PEMBAYARAN PEMBELIAN ELEKTRONIK NON KOMPUTER

15 46 GAMBAR 4.12 FAKTUR PENJUALAN ELEKTRONIK NON KOMPUTER Berdasarkan transaksi diatas, pencatatan perolehan sudah dicatat sesuai dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap yang dimasukan ke dalam elektronik non komputer tersebut.

16 TABEL ANALISA HARGA PEROLEHAN ASET TETAP KOMPONEN NILAI PEROLEHAN JENIS ASET TETAP (PPE) KI PERALATAN ELEKTRONIK KENDARAAN KANTOR NON KOMPUTER HARGA BARANG BIAYA PAJAK (FAKTUR PAJAK) BIAYA LAIN-LAIN TOTAL HARGA PEROLEHAN DOKUMEN Jurnal pencatatan, PO Pembelian, Kwitansi Pembayaran, Faktur Penjualan, Faktur Pajak. Jurnal pencatatan, PO Pembelian, Kwitansi Pembayaran, Faktur Penjualan. Jurnal pencatatan, PO Pembelian, Kwitansi Pembayaran, Faktur Penjualan. Berdasarkan dari ketiga analisa diatas bahwa KI sudah melakukan pencatatan aset tetap sejumlah nilai perolehan yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap tersebut. Nilai perolehan tersebut sudah termasuk dengan biaya lain-lain yang sehubungan dengan biaya untuk mendapatkan aset tersebut hingga aset tetap tersebut siap untuk digunakan. Dengan demikian KI sudah menerapkan pencatatan nilai perolehan aset tetap sesuai dengan PSAK No. 16.

17 Menganalisis Penyusutan Aset Tetap Dalam mengalokasikan beban penyusutan terhadap aset tetap yang dimiliki, KI menerapkan metode garis lurus dengan menentukan masa manfaat dan tarif penyusutan aset tetap sebagai dasar penyusutan. Sesuai dengan PSAK No. 16 yang menyatakan bahwa umur manfaat aset ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan oleh entitas. Hal ini didasari alasan karena metode garis lurus merupakan metode penyusutan yang besarnya beban penyusutan ditentukan sama setiap tahunnya selama masa manfaat, dan keadaan ini memudahkan perusahaan dalam menghitung besarnya beban penyusutan dalam setiap periode akuntansi baik bulanan maupun tahunan. Atas dasar tersebut penulis terlebih dahulu meneliti umur manfaat yang ditentukan perusahaan terhadap aset tetap yang dimiliki berdasarkan daftar penyusutan aset tetap selama periode tahun 2011 sampai dengan 2013 yang diperoleh dari perusahaan, maka dapat disajikan sebagai berikut: 4.4 TABEL MASA MANFAAT ASET TETAP KI NO JENIS ASET MASA MANFAAT 1 Peralatan Kantor 50 BULAN 2 Peralatan Pendidikan 50 BULAN

18 49 3 Kendaraan 50 BULAN 4 Elektronik Komputer 50 BULAN 5 Elektronik Komputer Non 50 BULAN 6 Furniture dan Non Elektronik 50 BULAN 7 Buku 50 BULAN Berdasarkan daftar penyusutan selama periode tahun 2011 sampai dengan 2013 yang terlampir dalam penulisan skripsi ini, telah dianalisis bahwa KI memiliki kebijakan bahwa semua aset yang dimiliki dan disebutkan diatas disusutkan selama 50 bulan dan dalam mengalokasikan beban penyusutan aset tetap telah dilakukan dengan sesuai. KI tidak pernah melakukan revaluasi aset tetapnya sehingga akumulasi rugi penurunan nilai asetnya adalah nol. Berkaitan dengan nilai residu aset tetap, KI tidak membuat kebijakannya sehingga dapat dikatakan bahwa nilai residu aset tetap adalah nihil. Hal ini dibuktikan sebagai berikut: Analisis 1 Kendaraan: Pada bulan oktober tahun 2011, KI membeli sebuah mobil dengan merk Daihatsu Xenia LIMC untuk keperluan operasionalnya dengan total biaya sebesar Rp ,-.

19 50 Kendaraan ini diperkirakan memiliki masa manfaat 50 bulan dan ditaksir tidak memiliki nilai residu. Perhitungan penyusutannya adalah sebagai berikut: Penyusutan = Rp , Bulan = Rp ,- Dari perhitungan tersebut terlihat bahwa beban penyusutan kendaraan KI untuk Daihatsu Xenia LIMC adalah Rp ,-. Jurnal pada saat pencatatan beban penyusutan kendaraan: Dr. Beban penyusutan Rp ,- Cr. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp ,- Analisis 2 Peralatan Kantor: Pada bulan September tahun 2012, KI melakukan pembelian notebook Lenovo sebanyak 13 unit untuk keperluan operasional dengan total biaya sebesar Rp ,-. Perhitungan penyusutannya adalah sebagai berikut: Penyusutan = Rp , Bulan = Rp ,-

20 51 Dari perhitungan tersebut terlihat bahwa beban penyusutan peralatan kantor KI untuk notebook Lenovo adalah Rp ,-. Jurnal pada saat pencatatan beban penyusutan kendaraan: Dr. Beban penyusutan Rp ,- Cr. Akumulasi penyusutan P. Kantor Rp ,- Analisis 3 Elektronik Non Komputer: Pada bulan Oktober tahun 2013, KI melakukan pembelian LCD proyektor merk Epson dan Panasonic dengan jumlah sebanyak 13 unit sebesar Rp ,-sebagai aset tetap elektronik non komputer. Perhitungan penyusutannya adalah sebagai berikut: Penyusutan = Rp , Bulan = Rp ,- Dari perhitungan tersebut terlihat bahwa beban penyusutan elektronik non komputer KI untuk untuk merk Epson dan Panasonic adalah Rp ,-.

21 52 Jurnal pada saat pencatatan beban penyusutan kendaraan: Dr. Beban penyusutan Rp ,- Cr. Akm peny. Elektronik Non Komp. Rp ,- Perhitungan penyusutan aset tetap secara keseluruhan pada tahun dapat dilihat pada lembar lampiran. Berdasarkan evaluasi dari penulis, diketahui bahwa selama tahun tidak terjadi perubahan metode pengukuran maupun penyusutan aset tetap di KI. Pencatatan dan penghitungan penyusutan aset tetap juga telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan PSAK No. 16 yang mengijinkan suatu entitas melakukan penyusutan berdasarkan metode garis lurus sehingga menghasilkan pembebanan tetap selama umur manfaat aset. 4.5 TABEL ANALISA PERHITUNGAN PENYUSUTAN ASET TETAP (PPE) KI Analisis 1 Analisis 2 Analisis 3 Nilai Aset Kendaraan Peralatan Kantor Elektronik Non Komputer Masa Beban Penyusutan per Manfaat Bulan 50 Bulan Bulan Bulan

22 Menganalisis Pelepasan Aset Tetap Sehubungan dengan pelepasan aset tetap, pada tahun tidak terdapat penghentian pengakuan aset tetap pada KI akibat adanya pelapasan atau karena adanya aset yang tidak memberikan manfaat ekonomis. Namun terdapat beberapa aset tetap yang umur manfaatnya telah habis dan masih tetap digunakan oleh KI seperti printer, laptop, server, hardisk, meja komputer, penghancur kertas, mesin absen, lcd monitor, lcd proyektor, dan kendaraan. Aset tetap yang digunakan dan telah disusutkan setelah habis masa manfaatnya dan sudah tidak memiliki nilai buku, oleh perusahaan tetap dimasukkan kedalam daftar aset tetap tetapi sudah tidak disusutkan lagi. 4.3 Pembahasan Perlakuan Aset Tetap pada KI Berdasarkan PSAK No Pengakuan dan Perolehan Aset Tetap. KI sudah melakukan pencatatan aset tetap sejumlah nilai perolehan yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap tersebut berdasarkan dari ketiga analisa yang sudah dibahas diatas. Nilai perolehan tersebut sudah termasuk dengan biaya lain-lain yang sehubungan dengan biaya untuk mendapatkan aset tersebut hingga aset tetap tersebut siap untuk digunakan. Dengan demikian KI

23 54 sudah menerapkan pencatatan nilai perolehan aset tetap sesuai dengan PSAK No TABEL PERBANDINGAN PENETAPAN HARGA PEROLEHAN ASET TETAP ANTARA KI DENGAN PSAK No. 16 PSAK No. 16 KI Sesuai/Belum a. Harga perolehan dicatat sebesar biaya yang tertera pada faktur penjualan termasuk bea impor dan pajak pembelian yang Perusahan mencatat harga perolehan sebesar nilai yang tertera pada faktur penjualan. Sesuai tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain. b. Setiap biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap Perusahaan menambahkan biaya Sesuai sampai aset tersebut siap pengurusan surat untuk digunakan dan biaya lainnya akan ditambahkan yang sudah tertera kedalam harga perolehan aset tetap. pada penjualan. faktur

24 Penyusutan Aset Tetap Berdasarkan evaluasi dari penulis, diketahui bahwa selama tahun tidak terjadi perubahan metode pengukuran maupun penyusutan aset tetap di KI. Pencatatan dan penghitungan penyusutan aset tetap juga telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan PSAK No. 16 yang mengijinkan suatu entitas melakukan penyusutan berdasarkan metode garis lurus sehingga menghasilkan pembebanan tetap selama umur manfaat aset. 4.7 TABEL PERBANDINGAN PENYUSUTAN ASET TETAP OLEH KI BERDASARKAN PSAK No. 16 PSAK No. 16 KI Sesuai/Belum a. Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya Perusahan melakuan pemisahan terhadap Sesuai perolehan cukup beban penyusutan signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh dari setiap kelompok aset tetap. aset harus disusutkan secara terpisah. b. Beban penyusutan untuk setiap periode diakui di dalam laba rugi. Perusahaan mencatat beban penyusutan ke dalam laporan laba rugi. Sesuai

25 56 c. Jumlah tersusutkan dari Perusahaan mencatat Sesuai suatu aset dialokasikan biaya penyusutan secara sistematis sepanjang umur manfaatnya. aset tetap sampai manfaat aset tersebut habis dan nilai buku d. Metode penyusutan meliputi metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi. aset tersebut nol. Metode penyusutan yang digunakan perusahaan adalah metode garis lurus. Sesuai Pelepasan Aset Tetap Pada tahun tidak terdapat penghentian pengakuan aset tetap pada KI akibat adanya pelapasan atau karena adanya aset yang tidak memberikan manfaat ekonomis. Namun terdapat beberapa aset tetap yang masa manfaatnya telah habis dan masih tetap digunakan oleh KI. Dalam hal ini, perlakuan aset tetap KI yang telah habis masa manfaatnya berdasarkan kebijakan perusahaan pada saat itu dan sesuai dengan PSAK No. 16.

26 TABEL PERBANDINGAN PENGHENTIAN PENGAKUAN ASET TETAP OLEH KI BERDASARKAN PSAK No. 16 PSAK No. 16 KI Sesuai/Belum a. Jumlah tercatat aset Perusahaan masih Sesuai tetap dihentikan pengakuannya pada mencatat aset tetap di dalam daftar aktiva saat pelepasan atau ketika tidak terdapat tetap yang dimiliki perusahaan. lagi manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Bank Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Hasjrat Abadi merupakan salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT Hasjrat Abadi dahulunya berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Inter Pariwara Global adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa agensi iklan yang secara resmi didirikan pada tahun 2009, dimana sebelumnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kebijakan dan prosedur akuntansi yang diterapkan pada PT Bhineka Ciptabahana Pura terkait dengan aset tetap berwujud yang mana diadakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Untuk menunjang tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap tertentu untuk memperlancar

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI NAMA : AGUST ANNAS SARJIANTORO NPM : 20213386 PEMBIMBING : EARLY ARMEIN THAHAR SE., MM Latar Belakang Aktiva atau asset adalah harta

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dipimpinnya.

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dipimpinnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan untuk dapat terus berkembang dalam era globalisasi harus mampu menyajikan laporan keuangan terutama pada pihak manajemen. Dengan laporan keuangan

Lebih terperinci

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda JURNAL PENYESUAIAN Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda Pada akhir topik ini mahasiswa diharapkan dapat: Memahami maksud dan tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian Menentukan rekening/perkiraan apa

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Berbagai definisi aset tetap yang dikemukakan oleh para ahli, semuanya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian aset tetap agar

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan Bab IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK yang kemudian dianalisis

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN Edisi : VIII/Agustus 2009 PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN Oleh: Rian Ardhi Redhite Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan Berdasarkan PSAK 16 (Revisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan, Pemeliharaan dan Penyusutan Aktiva Tetap 1. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap Dalam melakukan perolehan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG Etika Mela Sari Jurusan Akuntansi POLITEK PalComTech Palembang Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Metode Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap berwujud sebagai salah satu aktiva penting yang dimiliki perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan

Lebih terperinci

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD A. UMUM 1. Definisi Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, penyusutan

Lebih terperinci

BAB 4 : Input Saldo Awal BAB 4

BAB 4 : Input Saldo Awal BAB 4 BAB 4 51 INPUT SALDO AWAL Dalam sistem komputer akuntansi, sebelum menginput transaksi biasanya terlebih dulu harus menginput saldo awal Neraca dan saldo awal Buku Pembantu. Saldo awal Neraca sama dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

ANALISIS SEBELUM DAN DAN SESUDAH IMPLEMENTASI SAK ETAP ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT.APMS

ANALISIS SEBELUM DAN DAN SESUDAH IMPLEMENTASI SAK ETAP ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT.APMS ANALISIS SEBELUM DAN DAN SESUDAH IMPLEMENTASI SAK ETAP ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT.APMS Dessy Hediansyah Jurusan Akuntansi, Fakulktas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung Jl. Prof. Soemantri

Lebih terperinci

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16). 51 pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya Sentosa, Penyesuaian dengan PSAK No.16 dan Metode penyusutan sesuai dengan PSAK No.16. 2. Metode Kualitatif Yaitu analisa yang dilakukan

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN

AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN Pelatihan Akuntansi Dasar Koperasi Simpan Pinjam & Unit Simpan Pinjam Jeneponto, Sulawesi Selatan 2011 Manado, Sulawesi Selatan 2010 Ari Widowati, Ola Anggitarini Effendy Aritonang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan memuat dan membahas mengenai kebijakan kebijakan dan prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan aset tetap. Kebijakan akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KALBIS INSTITUTE

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KALBIS INSTITUTE ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KALBIS INSTITUTE SKRIPSI Nama : Mardika Sidiq Prabowo NIM : 43213120049 Program Studi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan. 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kepemilikan Aktiva Tetap CV. Rajawali Perkasa CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan. Perusahaan memerlukan aktiva tetap untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa Periode akuntansi yang diterapkan di PT Persada Aman Sentosa adalah tahun takwim, yaitu periode yang dimulai

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aset Tetap Sebelum membahas mengenai perlakuan akuntansi terhadap aset tetap, perlu kita ketahui terlebih dahulu beberapa teori mengenai aset tetap.

Lebih terperinci

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR YAYASAN PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK PIRI 3 YOGYAKARTA KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN Proram Keahlian : Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Multimedia Alamat : Jl. MT Haryono 23, Pugeran,

Lebih terperinci

PERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap

PERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap PERTEMUAN KEENAM AKTIVA TETAP BERWUJUD (1) Pengertian Aktiva Tetap Definisi Aktiva Tetap Yaitu Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu, yang digunakan dalam operasi

Lebih terperinci

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Edisi : IX/September 2009 LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Oleh: Ikhlasul Manna Muhammad Fahri Keduanya Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan I. PENDAHULUAN PSAK 16 (Revisi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih dari satu

Lebih terperinci

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran: PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi 2. Peserta memahami tentang siklus akuntansi 3. Peserta dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah perusahaan yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan tersebut hidup dalam jangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem aplikasi depresiasi aktiva tetap dengan metode jam jasa pada PT.Kharisma Berlian Niaga.

Lebih terperinci

: Muhamma Rizki Abdurrahman NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing I : Drs. Agus Sumin, MM Pembimbing II : Dr. Imam Subaweh, SE., Ak.

: Muhamma Rizki Abdurrahman NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing I : Drs. Agus Sumin, MM Pembimbing II : Dr. Imam Subaweh, SE., Ak. ANALISIS PENERAPAN PENCATATAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK ETAP PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) TOKO OBAT HERBAL TB. IMAM SYAFI I BEKASI Nama : Muhamma Rizki Abdurrahman NPM : 28212109 Jurusan

Lebih terperinci

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH X.1 ASET TETAP A. Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, disewakan kepada pihak

Lebih terperinci

EVALUASI PEMILIHAN METODE DEPRESIASI / PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP PENGARUH PENINGKATAN LABA PADA PT. KOMPAS SIRKULASI SEMARANG SKRIPSI

EVALUASI PEMILIHAN METODE DEPRESIASI / PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP PENGARUH PENINGKATAN LABA PADA PT. KOMPAS SIRKULASI SEMARANG SKRIPSI EVALUASI PEMILIHAN METODE DEPRESIASI / PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP PENGARUH PENINGKATAN LABA PADA PT. KOMPAS SIRKULASI SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP

BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma),

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma), BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem informasi Akuntansi Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma), artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tesebut. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tesebut. Dengan demikian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dalam operasi normalnya, memiliki unsur yang terbatas, pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud Ditinjau Dari Sudut Pandang Akuntansi dan Perpajakan Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud Ditinjau Dari Sudut Pandang Akuntansi dan Perpajakan Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud Ditinjau Dari Sudut Pandang Akuntansi dan Perpajakan Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Nama : Eka Yuliana NPM : 42209825 Fakultas : Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Definisi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:16) paragraf 06, adalah Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a)

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGHITUNGAN DEPRESIASI

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGHITUNGAN DEPRESIASI DEPRESIASI DEPRESIASI Proses pengalokasian biaya perolehan aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Pengakuan atas depresiasi aset tetap tidak berakibat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Maria Anastasia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. Ahmad Yani Km 5,5 Banjarmasin, Kalimantan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan informasi yang diperoleh mengenai Analisis dan Penerapan Pengakuan Awal Aset Tetap berdasarkan PSAK No. 16 Revisi 2011. Dan penelitian yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba, tujuan perusahaan mencakup: pertumbuhan yang terus-menerus,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba, tujuan perusahaan mencakup: pertumbuhan yang terus-menerus, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah organisasi modern yang mempunyai kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang dibebankan kepadanya. Biasanya disamping mencapai laba, tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap perusahaan PT. X dan melihat pengaruhnya terhadap Pajak Penghasilan Terhutang Perusahaan sebagai beban pajak terhutang

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang dampak metode

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang dampak metode BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang dampak metode penyusutan aset tetap terhadap laba bersih usaha PT Pesona Natasha Gemilang penulis dapat menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyusunan Neraca Awal Periode Maret 2013 Selama melakukan penelitian di Depot Aloa penulis telah memperoleh datadata yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir, seperti

Lebih terperinci

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To Materi 7 LAPORAN KEUANGAN PEMBUATAN LAPORAN NERACA SALDO (TRIAL BALANCE) Dengan cara memilih menu Reports/General Ledger/Trial Balance, dan kemudian akan tampil sebagai berikut : Trial Balance Print account

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan Jurnal Neraca Penyesuaian Lajur PRINSIP DAN KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN PENENTUAN

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit 78 Tabel 5.1 Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME Jenis Kendaraan Tgl. Perolehan Umur Manfaat Harga Perolehan (Rp) Nilai Sisa Buku (Rp) Isuzu Panther 16 Juni 2006 8 tahun 59.000.000 39.947.916,69

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Menurut IAI, PSAK No.16 (2011:16) aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

Lebih terperinci

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode. VIII.1 ASET TETAP A. Definisi 01. Aset tetap adalah aset berwujud yang: a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi Menurut Suwardjono (2013:4), mengatakan: kata akuntansi berasal dari kata bahasa inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Aset tetap merupakan aset tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, serta merupakan komponen aset yang paling besar nilainya

Lebih terperinci

Salah satu bentuk investasi tersebut adalah aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan normal usaha yaitu aktiva yang menpunyai umur ekonomis lebih da

Salah satu bentuk investasi tersebut adalah aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan normal usaha yaitu aktiva yang menpunyai umur ekonomis lebih da PENGARUH EVALUASI PENILAIAN AKTIVA TETAP PADA ALOKASI PENGHASILAN UKM LINTANG DAMARINGATI (Mahasiswi Universitas Gunadarma 20208740) Abstraksi Metode penyusutan (depresiasi) merupakan suatu metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut didirikan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA Pengertian Tujuan Fungsi Pencatatan Jurnal Penyesuain Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun)

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan

Lebih terperinci

BAGIAN IX ASET

BAGIAN IX ASET - 81 - BAGIAN IX ASET IX.1 ASET TETAP A. Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: 1. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan 2. diharapkan akan digunakan

Lebih terperinci

DEPRESIASI DAN AMORTISASI FISKAL

DEPRESIASI DAN AMORTISASI FISKAL Jurnal Cakrawala Akuntansi ISSN 1979-4851 Vol. 6 No. 2, September 2014, hal. 194-200 http://jca.unja.ac.id DEPRESIASI DAN AMORTISASI FISKAL Wiwik Tiswiyanti 1) 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembangunan yang semakin pesat di berbagai sektor industri yang didukung oleh kemajuan globalisasi dan teknologi akan berdampak pada timbulnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI LAPORAN KEUANGAN SEMESTERAN TAHUN 2016 DAFTAR ISI Neraca Laporan Operasional Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian. PENYESUAIAN Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain BAB ASET TETAP Pengertian dan karakteristik Aset Tetap Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan

Lebih terperinci

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek LOGO LOGO Aspek Finansial & Pendanaan Proyek Pendahuluan Aspek finansial pada umumnya merupakan aspek yang paling akhir disusun dalam sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Hal ini karena kajian dalam

Lebih terperinci