JENIS KALIMAT DAN PENULISAN KATA. Tujuan Pembelajaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JENIS KALIMAT DAN PENULISAN KATA. Tujuan Pembelajaran"

Transkripsi

1 bahasa indonesia 19 Kurikulum 2013, Kelas XII SMA, Umum/MIA dan IISSesi dan IIS JENIS KALIMAT DAN PENULISAN KATA Semester 2 (Kurikulum 2013, kelas XII SMA, Umum/MIA dan IIS). Standar Kompetensi Menulis 3. Memahami ragam kalimat dan penulisan kata sesuai dengan tata bahasa baku bahasa Indonesia. Kompetensi Dasar 3.1 Memahami ragam kalimat berdasarkan pengucapan. 3.2 Memahami ragam kalimat berdasarkan isi dan intonasi. 3.3 Memahami ragam kalimat berdasarkan pelakunya. 3.4 Memahami penulisan kata: kata dasar, kata turunan, dan gabungan kata. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Pelajaran 03, siswa diharapkan mempunyai kemampuan: 1. Menguasai ragam kalimat. 2. Memahami ragam kalimat berdasarkan pengucapan. 3. Memahami ragam kalimat berdasarkan isi dan intonasi. 4. Memahami ragam kalimat berdasarkan pelakunya. 5. Menguasai penulisan kata: kata dasar, kata turunan, dan gabungan kata. 1

2 A. RAGAM KALIMAT BERDASARKAN PENGUCAPAN a. Kalimat Langsung Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat ini dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Tata cara penulisan kalimat langsung sebagai berikut: 1. Petikan langsung diapit dengan dua tanda petik ganda ("...") bukan dengan dua tanda petik tunggal ('...'). 2. Petikan langsung diakhiri dengan salah satu dari tanda baca ini: koma (,), titik (.), tanda seru (!), atau tanda tanya (?). 3. Tanda petik penutup diletakkan setelah (bukan sebelum) tanda baca yang mengakhiri bagian petikan langsung. 4. Gunakan satu tanda spasi wajib, dibuatkan untuk memisahkan bagian kalimat lain dari petikan langsung. 5. Bagian kalimat lain wajib diakhiri dengan satu tanda koma (atau terkadang tanda titik dua [:]) apabila bagian kalimat lain itu terletak sebelum petikan langsung. 6. Apabila petikan langsung dipenggal dalam dua bagian maka: petikan langsung bagian pertama diawali dengan huruf besar. Petikan langsung bagian kedua diawali dengan huruf kecil (kecuali nama diri). 1. Suaramu merdu sekali, kata Diana. (salah) Suaramu merdu sekali, kata Diana. (benar) 2. Ah, yang benar? Apa salahku?, tanya Andre. (salah) Ah, yang benar? Apa salahku? tanya Andre. (benar) 3. Antara lain pena, penghapus, dan penggaris. (salah) Antara lain pena, penghapus, dan penggaris. (benar) 4. Beno berkata, Jangan Engkau ingkari janji!. (salah) Beno berkata, Jangan Engkau ingkari janji! (benar) 5. Kata Ferry, buku cara menulis itu jelek," padahal dibelinya, harganya pun mahal." (salah) Kata Ferry, Buku cara menulis itu jelek," padahal dibelinya, harganya pun mahal." (benar) 2

3 b. Kalimat Tak Langsung Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah diubah menjadi kalimat berita. 1. Diana mengatakan bahwa suaraku sangat merdu. 2. Andre menyerukan kata ah yang benar sambil menanyakan apa kesalahannya. 3. Beno mengatakan agar saya jangan ingkari janji. 4. Ferry mengatakan buku yang dibelinya jelek dan harganya pun mahal. B. RAGAM KALIMAT BERDASARKAN ISI DAN INTONASINYA a. Kalimat Berita (Deklaratif) Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung informasi untuk disampaikan kepada orang lain dan orang yang bersangkutan memakluminya. Kalimat deklaratif ditandai dengan tanda baca titik (.) pada akhir kalimat. 1. Nanti sore saya pergi ke Singapura. 2. Keberhasilan ditunjang oleh 90 persen motivasi dan hanya 10 persen IQ. 3. Kecemburuan terhadap golongan nonpribumi, saya kira hanya karena perbedaan status sosial. b. Kalimat Tanya (Interogatif) Kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi permintaan agar orang kedua memberikan informasi. Kalimat interogatif ditandai dengan tanda baca tanya (?) pada akhir kalimat. 1. Ayah pergi ke mana nanti sore? 2. Apakah yang menunjang keberhasilan dalam mencapai cita-cita? 3. Bagaimana menurut Anda tentang kecemburuan terhadap golongan nonpribumi? 3

4 c. Kalimat Perintah (Imperatif) Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung permintaan agar orang kedua melakukan tindakan atau mengambil sikap tertentu sesuai dengan kata kerja yang dimaksud. Ditandai dengan tanda baca seru (!) pada akhir kalimat. 1. Silakan Anda mendaftar terlebih dahulu! 2. Pilihlah program sesuai tujuan perguruan tinggi negeri dan kemampuanmu! 3. Belajarlah, berlatihlah, dan berdoalah agar impianmu tercapai! C. RAGAM KALIMAT BERDASARKAN PELAKUNYA a. Kalimat Aktif Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan tindakan atau perbuatan seperti yang dimaksud oleh kata kerjanya. Jenis kalimat aktif ada dua, yaitu: 1. Kalimat Aktif Transitif Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya diikuti nomina sebagai objek (satu objek/ekatransitif dan dua objek/dwitransitif). Ciri-cirinya: Predikatnya berjenis kata kerja yang menggunakan imbuhan me[n]-,me[n]- kan, me[n]-i, memper-i, dan memper-kan. Dapat dijadikan bentuk pasif. Ayah membawa buku. (SPO1/ buku=objek penderita;ekatransitif) Nenek membelikan adik baju baru. (SPO3O1/ adik=objek penyerta. Baju baru=objek penderita; dwitransitif) Kakak memperbaiki atap yang bocor. (SPO1/ atap yang bocor=objek penderita; ekatransitif) Ia mengerjakan soal latihan SBMPTN. (SPO1/ soal latihan SBMPTN=objek penderita; ekatransitif) 4

5 Jaka meminjami Joko uang sebesar Rp10 juta. (SPO3O1K/ Joko=objek penyerta, Uang objek penderita; dwitransitif) 2. Kalimat Aktif Intransitif Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya tidak diikuti nomina sebagai objek, melainkan nomina sebagai pelengkap. Ciri-cirinya: Predikatnya berjenis kata kerja yang menggunakan imbuhan ber-, me[n], dan kata kerja aus seperti mandi, makan, minum, pulang, pergi, dsb. Tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif. Budi bermain bola. (SPPel= bola=pelengkap) Kakek menangis. (SP) Nenek menjerit.(sp) Mereka pulang. (SP) Doni tidur sepulang sekolah. (SPK) b. Kalimat Pasif Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan. Dengan kata lain, kalimat pasif mengandung predikat verba yang menunjukkan bahwa subjek menjadi tujuan dan sasaran perbuatan yang dimaksud oleh verba tersebut. Ciri-cirinya: 1. Predikatnya berimbuhan di-, di-kan, di-i, ter-, ke-an. 2. Berasal dari kalimat aktif transitif. 1. Buku dibawa (oleh) ayah. (SPO2/ ayah= objek pelaku) 2. Adik dibelikan nenek baju baru. (SPO2O1/ nenek=objek pelaku; baju baru=objek penderita) 3. Atap yang bocor diperbaiki (oleh) kakak. (SPO2/ kakak=objek pelaku) 4. Soal latihan SBMPTN dikerjakan olehnya. (SPO2/ ia=nya= objek pelaku) 5

6 5. Joko dipinjami Jaka uang sebesar Rp10 juta. (SPO2O1/ Jaka=objek pelaku; Uang sebesar Rp10 juta=objek penderita) 6. Dia terjatuh. (SP) 7. Rumah itu kebanjiran. (SP) 8. Saya terkejut oleh berita kematian artis itu. (SPK) c. Tata Cara Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Kalimat Pasif 1. Transposisi; Subjek menjadi objek pelaku, objek penderita menjadi subjek, dan predikat me- menjadi di-. Ayah membaca Koran. (kalimat aktif=sp-o penderita) Koran dibaca (oleh) ayah. (kalimat pasif= SP-O pelaku) 2. Jika Subjek merupakan kata ganti orang, tidak boleh pakai kata oleh. Predikat mebisa dihilangkan. Saya membeli sepatu. (kalimat aktif) Sepatu dibeli saya. (kalimat pasif1) Sepatu saya beli. (kalimat pasif2) 3. Keterangan aspek (ingin, mau, telah, sudah, akan, belum) mendahului yang tadinya subjek (pada kalimat aktif). Saya akan mengikuti tes SIMAK UI. (SKet. Aspek-PO1/kalimat aktif) Tes SIMAK UI akan saya ikuti. (S-Ket aspek-o2-p/kalimat pasif) Catatan: Untuk keterangan aspek ingin dan mau membuat bentuk pasifnya tidaklah mudah kadang maknanya menjadi janggal. Saya ingin menonton konser One Direction di GBK. (kalimat aktif) Konser One Direction ingin saya tonton di GBK. (kalimat pasif)...??? 6

7 Apakah konser One Direction memang ingin saya tonton? (belum tentu). Kata ingin di sana memunculkan makna seolah-olah benda mati (konser One Direction)-lah yang menginginkan supaya ditonton. Andi mau menelpon Dini. (kalimat aktif) Dini mau Andi telpon. (kalimat pasif)...??? Apakah benar Dini mau ditelpon oleh Andi? (belum tentu) Kalimat aktif pada contoh tersebut sebaiknya dihindari. Sebaiknya kalimat aktif tersebut diubah menjadi kalimat aktif intransitif yang tidak diubah menjadi bentuk pasif sebagai berikut: Saya ingin menonton konser One Direction di GBK. Seharusnya Saya berkeinginan menonton konser One Direction di GBK. Andi mau menelpon Dini Seharusnya Andi berkemauan menelpon Dini. D. PENULISAN KATA a. Kata Dasar 1. Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Saya percaya bahwa engkau pasti bisa. Kantor Pos penuh sesak. Kamus itu sangat tebal. 2. Dua kata dasar ditulis terpisah. tanda tangan, tanggung jawab, kerja sama, garis bawah. b. Kata Turunan 1. Afiks/imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. 7

8 bergetar, belajar, kerudung, dikelola, menengok, menulis, kesatu, makanan, tunjuki, jembatani, taklukkan, dst. 2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan dan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata dengan kata langsung yang mengikuti atau mendahuluinya. bertepuk tangan, garis bawahi, sebar luaskan, menganak sungai. 3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat konfiks maka ditulis serangkai. Menggarisbawahi, penghancurleburan, menyebarluaskan, dilipatgandakan, pertanggungjawaban. 4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. antarkota, adipati, aerodinamika, anumerta, audiogram, awahama, biokimia, caturtunggal, dasawarsa, dekameter, demoralisasi, dwiwarna, ekawarna, ekstrakurikuler, elektronik, infrastruktur, introspeksi, kolonialisme, kosponsor, mahasiswa, multilateral, mancanegara, multilateral, narapidana, nonkolaborasi, pascasarjana, pascatsunami, Pancasila, panteisme, paripurna, poligami, pramuniaga, prasangka, purnawirawan, reinkarnasi, saptakrida, semiprofessional, subseksi, swadaya, telefon, transmigrasi, tritunggal, dan ultramodern. Catatan: 1. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung. non-indonesia, pan-afrikanisme. 2. Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih 8

9 c. Gabungan Kata 1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus unsurunsurnya ditulis terpisah. kambing hitam, duta besar, mata pelajaran, kereta api cepat luar biasa, model linear, meja tulis, orang tua, persegi panjang, rumah sakit umum, simpang empat. 2. Istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah pengertian, digabung dengan menggunakan tanda hubung. Alat pandang-dengar, buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak kami, anakistri saya, watt-jam, orang tua-muda. 3. Gabungan kata berikut sudah lazim ditulis serangkai: acapkali, adakalanya, daripada, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bismillah, bagaimana, barangkali, beasiswa, belasungkawa, bilamana, bumiputra, darmabakti, darmasiswa, darmawisata, dukacita, halalbihalal, kasatmata, kacamata, kilometer, manasuka, hulubalang, mangkubumi, manakala, mangkubumi, matahari, olahraga, padahal, paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, saptamarga, saputangan, saripati, sebagaimana, sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita, sukarela, sukaria, syahbandar, titimangsa, dan wasalam. d. Kata Serapan Kata serapan merupakan kata-kata atau istilah yang diambil dari bahasa asing. Syarat sebuah kata atau istilah asing bisa diserap, yaitu cocok konotasinya, lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya, dan dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya. Penulisan kata serapan dilakukan dengan cara adopsi, adaptasi, translasi, dan kreasi. 1. Adopsi Adopsi yaitu penyerapan dengan mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan. Contoh : film, modern, global, supermarket, plaza, mall, dll. 2. Adaptasi Adaptasi yaitu penyerapan dengan mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. 9

10 Pluralization pluralisasi, acceptability akseptabilitas, active aktif, activity aktivitas, dsb. 3. Translasi Translasi (penterjemahan) yaitu penyerapan dengan mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Overlap - tumpang tindih, try out- uji coba, take off lepas landas, landing mendarat, up to date mutakhir, nonfat tanpa lemak, dsb. 4. Kreasi Kreasi yaitu penyerapan dengan mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara translasi, tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti translasi. Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam satu kata, sedangkan bahasa Indonesianya bisa dua atau tiga kata. effective berhasil guna, spare part suku cadang. LATIHAN SOAL 1. Bentuk kalimat sapaan yang sopan adalah (UMPTN 2001) A. Maaf, Anda ingin bertemu dengan siapa? B. Pak, mau ada apa Bapak ke sini? C. Hei! kamu mau cari-cari siapa? D. Kenapa Saudara tidak mau bertanya padaku? E. Biar tidak keberatan, berikan yang kau bawa itu kepadaku? 2. Cermatilah kalimat berikut! Berita hilangnya Ponirah dari rumah majikannya telah. Muhaimin yang menjadi majikannya merasa. atas menghilangnya gadis desa itu. Pemilik toko yang mempekerjakan Ponirah itu merasa takut pada. warga kepadanya. Penulisan kata gabung yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah. (UN 2013) A. tersebarluas, bertanggungjawab, ketidakpercayaan. B. tersebar luas, bertanggung jawab, ketidakpercayaan. 10

11 C. tersebarluas, bertanggung jawab, ketidakpercayaan. D. tersebar luas, bertanggungjawab, ketidak percayaan. E. tersebar luas, bertanggung jawab, ketidak percayaan. 3. Cermatilah kalimat berikut! Setiap atlit profesionil, pada saat bertanding pasti menggunakan metoda bermain secara konsekwen, berbeda dengan yang amateran. Perbaikan kata bercetak miring dalam kalimat tersebut adalah. A. atlet, profesional, methoda, konsekwen, amatiran. B. atlet, profesionil, metode, konsekuen, amatiran. C. atlet, profesional, metode, konsekuen, amatiran. D. atlit, profesi, methodic, konsekwen, amatir. E. atlit, profesional, metodologi, konsekwen, amatir. 4. Penulisan unsur serapan yang tepat terdapat pada kalimat... (Ebtanas 2000) A. Barang-barang elektronika ini mempunyai standardisasi mutu internasional. B. Para atlit Indonesia dapat mengumpulkan 6 medali emas di ASEAN GAMES XIII. C. Kwalitas manusia Indonesia tidak ketinggalan dengan negara lainnya. D. Hasil hutan Indonesia merupakan komoditi unggulan penyumbang devisa negara. E. Dampak krisis ekonomi sedang dianalisa oleh pakar ekonomi, sosial, dan kesehatan. 5. Perhatikan kalimat-kalimat berikut! 1) Ayahku seorang dokter kulit terkenal. 2) Perumahan itu akan direlokasi secepatnya. 3) Pertandingan sepak bola U19 digelar tadi malam. 4) Peternakan itu peninggalan ayahnya. 5) Aku harus belajar dengan tekun. Kalimat nominal terdapat pada kalimat nomor. (UN 2014) A. (1) dan (2) B. (2) dan (3) C. (3) dan (4) D. (4) dan (5) E. (4) dan (1) 11

EJAAN DALAM KARYA ILMIAH

EJAAN DALAM KARYA ILMIAH 1 EJAAN DALAM KARYA ILMIAH Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD. Kaidah

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA SET 6 EJAAN 1 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

BAHASA INDONESIA SET 6 EJAAN 1 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA 06 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BAHASA INDONESIA SET 6 EJAAN 1 A. PEngERTIAn EJAAn Dalam Kamus Linguistik pengertian Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis

Lebih terperinci

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK MODUL 4 Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK Modul 4 memuat materi kalimat efektif. Kalimat efektif adalah materi lanjutan dari modul sebelumnya, yaitu tata kalimat

Lebih terperinci

Oleh Ratna Novita Punggeti

Oleh Ratna Novita Punggeti KALIMAT DLM BI Oleh Ratna Novita Punggeti STRUKTUR KALIMAT 1. SUBJEK Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku/masalah. Menjawab pertanyaan: siapa, apa. Biasanya berupa kata benda/frasa (kongkret/abstrak)

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat 9 II. KAJIAN PUSTAKA A. Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat ditandai dengan nada

Lebih terperinci

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final. 1. KALIMAT 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final. Perbedaan kalimat dan klausa Klausa : gabungan kata yang

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Kalimat aktif Kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan atau melakukan perbuatan.

Kalimat aktif Kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan atau melakukan perbuatan. 1 Kalimat aktif Kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan atau melakukan perbuatan. Ciri-ciri : 1. Subjeknya sebagai pelaku. 2. Predikatnya berawalan me- atau ber-. 3. Predikatnya tergolong kata kerja

Lebih terperinci

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat KELOMPOK 5 MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA Menu KALIMAT Oleh: A. SK dan KD B. Pengantar C. Satuan Pembentuk Bahasa D. Pengertian E. Karakteristik F. Unsur G. 5 Pola Dasar H. Ditinjau Dari Segi I. Menurut

Lebih terperinci

Kegiatan Sehari-hari

Kegiatan Sehari-hari Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan

Lebih terperinci

Oleh Septia Sugiarsih

Oleh Septia Sugiarsih Oleh Septia Sugiarsih satuan kumpulan kata yang terkecil yang mengandung pikiran yang lengkap. Conth: Saya makan nasi. Definisi ini tidak universal karena ada kalimat yang hanya terdiri atas satu kata

Lebih terperinci

Perhatikan kalimat di bawah ini!

Perhatikan kalimat di bawah ini! KLAUSA Perhatikan kalimat di bawah ini! 1) Kamu harus menjadi orang pintar, harus tetap bersemangat, rajin belajar supaya disayang keluarga. 2) Akan belajar. (Jawaban atas pertanyaan Kamu akan apa?) 3)

Lebih terperinci

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D Sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari proses pembentukan kalimat, atau yang menganalisis kalimat atas bagian-bagiannya. Kalimat ialah kesatuan bahasa atau ujaran yang berupa kata atau

Lebih terperinci

MATERI 4 KALIMAT Oleh : Afiati HDF

MATERI 4 KALIMAT Oleh : Afiati HDF MATERI 4 KALIMAT Oleh : Afiati HDF SATUAN BAHASA TERKECIL YG MERUPAKAN KESATUAN PIKIRAN. KALIMAT DIAWALI DAN DIAKHIRI DG KESENYAPAN (LISAN) KALIMAT DIAWALI DENGAN HURUF KAPITAL DAN DIAKHIRI DENGAN TANDA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kuantitatif serta bertambahnya aspek psikis yang lebih bersifat kaulitatif. Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kuantitatif serta bertambahnya aspek psikis yang lebih bersifat kaulitatif. Dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemampuan Siswa sekolah dasar merupakan individu-individu yang sedang tumbuh dan berkembang dalam rangka pencapaian kepribadian yang dewasa. Pertumbuhan individu terlihat

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6 Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT Pertemuan 6 1 Bahasan Identifikasi Aktualisasi Unsur-unsur Struktur Pengembangan Identifikasi Kalimat ialah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang KALIMAT Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang lengkap. Secara struktural: bentuk satuan gramatis

Lebih terperinci

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN A. PENGERTIAN EJAAN Ejaan dalam bahasa Inggris disebut spelling, to spell mengeja. Hornby mengatakan, spelling (i) the act writing or naming the letters of a word in order, (ii)

Lebih terperinci

Unsur Kalimat. Kenapa kalimat (SPOPK) menjadi kajian dalam penulisan ilmiah? 29/02/2012 KALIMAT?

Unsur Kalimat. Kenapa kalimat (SPOPK) menjadi kajian dalam penulisan ilmiah? 29/02/2012 KALIMAT? KALIMAT? Kalimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain (Mustakim, 1994). Kalimat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

kegiatan sehari hari pelajaran 2

kegiatan sehari hari pelajaran 2 pelajaran 2 kegiatan sehari hari semua anak senang bermain anak anak bermain setiap hari bermain membuat hati senang bermain boleh saja asal jangan lupa belajar kegiatan sehari hari 17 mengenal tanda baca

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENYUNTING KATA, KALIMAT, PARAGRAFLatihan Soal 8.3

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENYUNTING KATA, KALIMAT, PARAGRAFLatihan Soal 8.3 SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENYUNTING KATA, KALIMAT, PARAGRAFLatihan Soal 8.3 1. Penulisan kalimat langsung yang benar di bawah ini adalah baju itu bagus kata Mira. Baju itu bagus, kata Mira.

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA Makalah Penulisan Kata (Aminah. M - 054) TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA DI SUSUN OLEH : NAMA : AMINAH. M. NIM : 1252132054 KELAS : B PRODI : BUSINESS ENGLISH FAKULTAS : BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) 1. Pemakaian Huruf A B C D E Abjad Vokal Konsonan Pemenggalan Suku Kata Nama Diri (orang & tempat) 2. Penulisan Huruf A Huruf Kapital B Huruf Miring

Lebih terperinci

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA Tata bentukan dan tata istilah berkenaan dengan kaidah pembentukan kata dan kaidah pembentukan istilah. Pembentukan kata berkenaan dengan salah satu cabang linguistik

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI Membaca Suatu proses yang dilakukan Tata bahasa dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD merupakan standar umum yang ditetapkan oleh Pemerintah,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. Untuk STIKOM Bandung Tahun 2011-2012 Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Jadi, bila tidak

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03)

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03) PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03) 1. Jawaban: B Ide pokok paragraf terdapat dalam kalimat utamanya: terdapat di awal atau di akhir paragraf. Ide pokok paragraf tersebut terdapat

Lebih terperinci

bahasa indonesia Sesi RESENSI BUKU, EYD, DAN KALIMAT BAKU Semester 1 ( KTSP 2006, kelas XII SMA/MA Program Studi IPA, IPS, dan Bahasa).

bahasa indonesia Sesi RESENSI BUKU, EYD, DAN KALIMAT BAKU Semester 1 ( KTSP 2006, kelas XII SMA/MA Program Studi IPA, IPS, dan Bahasa). bahasa indonesia 06 Sesi KELAS XII IPA, IPS, dan Bahasa - KTSP 2006 006 RESENSI BUKU, EYD, DAN KALIMAT BAKU Semester 1 ( KTSP 2006, kelas XII SMA/MA Program Studi IPA, IPS, dan Bahasa). Standar Kompetensi

Lebih terperinci

C. Pengindahan D. Keindahan 8. Majelis Permusyawaratan Rakyat dapat disingkat menjadi... A. M.P.R. B. MPR

C. Pengindahan D. Keindahan 8. Majelis Permusyawaratan Rakyat dapat disingkat menjadi... A. M.P.R. B. MPR 1. Pemakaian tanda baca yang benar terdapat pada kalimat... A. "Sudah selesai, Man?" tanya Saleh B. "Sudah selesai, Man!" tanya Saleh C. "Sudah selesai, Man?," tanya Saleh D. "Sudah selesai, Man" tanya

Lebih terperinci

Asyiknya Berolahraga Sepeda

Asyiknya Berolahraga Sepeda 3 Asyiknya Berolahraga Sepeda Pernahkah kamu mendengar kisah Heinz Stucke? Hampir 200 negara sudah ia kunjungi dengan mengendarai sepeda. Total jarak yang ditempuhnya dengan bersepeda lebih dari 415.000

Lebih terperinci

HARAPAN, DOA, DAN SELAMAT

HARAPAN, DOA, DAN SELAMAT HARAPAN, DOA, DAN SELAMAT THEME CULTURAL NOTE EKSPRESSION VOCABULARY MEMBERI HARAPAN, DOA, dan SELAMAT Memahami percakapan Memahami isi bacaan yang berkaitan dengan wisuda Menulis teks tentang ucapan harpaan,

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA 1 2 EJAAN DAN TANDA BACA EJAAN : Keseluruhan peraturan mengenai bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu. Kesantunan Ejaan membicarakan

Lebih terperinci

Tugas Bahasa Indonesia

Tugas Bahasa Indonesia 2013 Tugas Bahasa Indonesia Pentingnya EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Ratna Fitrianingsih 18111837 3KA34 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya,

Lebih terperinci

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1

2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1 2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1 RAGAM BAHASA BAHASA LISAN: 1. SANTAI, 2. BERBUNGA-BUNGA, 3. INTONASI, 4. LICENCIA POETICA, 5. MENGACU PADA KEBUTUHAN SOSIAL. BAHASA TULIS ILMIAH: 1. TEPAT, 2. JELAS, 3.

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5 1. Perhatikanlah kalimat berikut! Ridho. Pergilah ke Toko Abadi untuk membeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang. Pendefinisian kalimat, baik segi struktur, fungsi, maupun maknanya banyak ditemukan dalam buku-buku tata

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 12. UNIT KEBAHASAANLatihan Soal 12.1

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 12. UNIT KEBAHASAANLatihan Soal 12.1 1. Arti kata imbuhan pe-an pada kata penglihatan adalah. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 12. UNIT KEBAHASAANLatihan Soal 12.1 Alat yang digunakan untuk Perbuatan melihat Hasil perbuatan melihat Perbuatan

Lebih terperinci

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 921

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 921 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 921 www.studycosts.com Gunakan Petunjuk A dalam menjawab soal nomor 21 sampai nomor

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 9. KEBAHASAANLATIHAN SOAL BAB 9. Karena kemarin hujan, hari ini banyak siswa tidak berbaju seragam.

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 9. KEBAHASAANLATIHAN SOAL BAB 9. Karena kemarin hujan, hari ini banyak siswa tidak berbaju seragam. SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 9. KEBAHASAANLATIHAN SOAL BAB 9 1. Imbuhan ber dengan makna menggunakan terdapat dalam kalimat Makanan itu beracun. Karena kemarin hujan, hari ini banyak siswa tidak

Lebih terperinci

PROSIDING SEMNAS KBSP V

PROSIDING SEMNAS KBSP V TEKS CERITA INSPIRATIF SEBAGAI SALAH SATU BAHAN AJAR ALTERNATIF PEMBELAJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) Irma Fika Nurfajar Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH Murniyati Gobel Dakia N. Djou Asna Ntelu JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

PERLUASAN KALIMAT UNTUK MENYATAKAN CARA, ALAT, KESERTAAN, DAN SALING

PERLUASAN KALIMAT UNTUK MENYATAKAN CARA, ALAT, KESERTAAN, DAN SALING PERLUASAN KALIMAT UNTUK MENYATAKAN CARA, ALAT, KESERTAAN, DAN SALING Kalimat tunggal dapat diperluas dengan menambahkan unsur keterangan. Keterangan tersebut meliputi keterangan cara, alat, kesertaan,

Lebih terperinci

Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia)

Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia) Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia) 1. TANDA BACA 3 TANDA TITIK 3 TANDA PETIK 3 TANDA KOMA 4 TITIK KOMA 4 TITIK DUA 4 TANDA PISAH 4 TANDA TANYA 5 TANDA SERU 5 TANDA HUBUNG 5 TANDA KURUNG 5 TANDA PENANGGAL

Lebih terperinci

2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia

2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia VERBA PREDIKAT BAHASA REMAJA DALAM MAJALAH REMAJA Renadini Nurfitri Abstrak. Bahasa remaja dapat dteliti berdasarkan aspek kebahasaannya, salah satunya adalah mengenai verba. Verba sangat identik dengan

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA PEMBAHASAN SUPERINTENSIF SBMPTN 2014

BAHASA INDONESIA PEMBAHASAN SUPERINTENSIF SBMPTN 2014 PEMBAHASAN PS BAHASA INDONESIA SUPERINTENSIF SBMPTN 2014 1. Jawaban: A Lihat tabel! A. sesuai dengan tabel B. salah C. salah D. salah, Thailand yang lebih baik E. salah Indonesia lebih baik dalam mempertahankan

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA SET 9 SINTAKSIS MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

BAHASA INDONESIA SET 9 SINTAKSIS MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA 09 BAHASA INDONESIA MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA SET 9 SINTAKSIS A. PENGERTIAN SINTAKSIS Dalam Kamus Lingustik karya Kridalaksana, Sintaksis adalah cabang linguistik yang mempelajari

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : TRI MAULIDA WIJAYANTI

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA dan MATEMATIKA Usia Tahun

BAHASA INDONESIA dan MATEMATIKA Usia Tahun Kode ART Lembar Soal B dan D BAHASA INDONESIA dan MATEMATIKA Usia 13-15 Tahun Nama : Kelas : Umur : Nama Sekolah : PETUNJUK S OAL: Tulislah jawaban pada lembar jawaban yang tersedia. Waktu yang tersed

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawabkan, karena itulah disertakan data-data yang kuat yang ada hubungannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawabkan, karena itulah disertakan data-data yang kuat yang ada hubungannya BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan dan jurnal. Hasil suatu karya ilmiah bukanlah pekerjaan yang mudah dipertanggung

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. ma-in, sa-at, bu-ah Huruf diftong ai, au, dan oi tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan kata

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL SINTAKSIS

PEMBAHASAN SOAL SINTAKSIS PEMHSN SOL SINTKSIS 1. Perbedaan Frase dengan Kata Majemuk Frasa adalah frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang merupakan satu kesatuan dan menjadi salah satu unsur atau fungsi kalimat (subjek,

Lebih terperinci

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu 1. Frasa Nominal a. Pengertian frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata benda atau nomina. contoh : mahasiswa baru sepeda ini anak itu gedung sekolah b. Struktur Frasa Nomina Secara kategorial

Lebih terperinci

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran 1. Pengantar Makalah ini merupakan salah satu upaya untuk membantu pemahaman mengenai kalimat dalam bahasa Indonesia, khususnya

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II DASAR-DASAR DAN KAIDAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI RUJUKAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR Dra.Hj.Rosdiah

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.7

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.7 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.7 1. Berbulan bulan supir pelaku penculikan belum tertangkap juga. Ber-bulan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Buatlah pertanyaan tentang bermain gobak sodor! Sampaikan kepada gurumu dan teman-temanmu!

Buatlah pertanyaan tentang bermain gobak sodor! Sampaikan kepada gurumu dan teman-temanmu! Buatlah pertanyaan tentang bermain gobak sodor! Sampaikan kepada gurumu dan teman-temanmu! Pertanyaan: Gerakan Pemanasan Permainan Gobak Sodor Subtema 3: Tugasku sebagai Umat Beragama 85 Gerakan Pendinginan

Lebih terperinci

I. KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan adalah kesanggupan seseorang menggunakan unsur-unsur kesatuan dalam

I. KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan adalah kesanggupan seseorang menggunakan unsur-unsur kesatuan dalam I. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Kemampuan Kemampuan adalah kesanggupan seseorang menggunakan unsur-unsur kesatuan dalam bahasa untuk menyampaikan maksud serta kesan tertentu dalam keadan yang sesuai. Hal

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hakikat Menulis 2.1.1. Pengertian Menulis Menulis mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia. Menulis merupakan salah satu sarana komunikasi seperti halnya berbicara.

Lebih terperinci

RAGAM KALIMAT. Tujuan Pembelajaran

RAGAM KALIMAT. Tujuan Pembelajaran KTSP bahasa indonesia K e l a s XI RAGAM KALIMAT Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 Standar Kompetensi Kebahasaan 1. Menguasai berbagai komponen kebahasaan lisan dan tulis. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting tidak lain karena melalui kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas. Akan tetapi,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING EJAAN DAN TANDA BACALATIHAN SOAL BAB 9

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING EJAAN DAN TANDA BACALATIHAN SOAL BAB 9 SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING EJAAN DAN TANDA BACALATIHAN SOAL BAB 9 1. Bacalah kalimat tersebut dengan cermat! Setiap siswa harap menyiapkan pensil 2B penghapus dan rautan Penggunaan

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat Efektif II

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat Efektif II Matakuliah Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Kalimat Efektif II Pertemuan 06 Tujuan 1. Memahami kesalahan kalimat, 2. Memahami jenis-jenis kesalahan kalimat, 3. Mengidentifikasi dan memperbaiki

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.3

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.3 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.3 1. Perhatikanlah paragraph berikut ini! Purice kombucha adalah minuman fermentasi

Lebih terperinci

Level 3 Pelajaran 1 ALIRAN ILAHI

Level 3 Pelajaran 1 ALIRAN ILAHI Level 3 Pelajaran 1 ALIRAN ILAHI Oleh Andrew Wommack Anda dapat mulai membiarkan Allah mengalir lewat diri anda untuk melayani orang lain. Anda punya kuasa dan urapan dari Allah di dalam diri anda, tapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media cetak selalu identik dengan tulisan dan gambar-gambar yang dicetak pada lembaran

Lebih terperinci

KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER SDN BALEWANGI 01 TP Indikator/ Materi Soal

KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER SDN BALEWANGI 01 TP Indikator/ Materi Soal KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER SDN BALEWANGI 01 TP. 2013-2014 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Bentuk Bobot STI Kelas / Semester : V / I Pilhan Ganda 15 1 15 Isian 10 2 20 soal/ waktu : 30/90 menit

Lebih terperinci

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Bahan ajar Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Apa pernah kamu menulis surat? Apa itu surat? Bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya disebut

Lebih terperinci

Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A

Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A I. Identitas: 1. Kode siswa : Subjek A 2. Usia : 13 tahun 3. Matapelajaran : Perilaku adaptif 4. Aspek : Berkomunikasi,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati Abstrak. Penelitian ini menggambarkan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia terutama dalam segi struktur kalimat dan imbuhan

Lebih terperinci

ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2)

ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2) ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2) 1. Pendahuluan Dunia pendidikan tinggi identik dengan dunia keilmuan. Berbagai penelitian ilmiah dalam berbagai disiplin, baik untuk kepentingan

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM SURAT DINAS DI KANTOR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014 DAN 2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA DALAM RANGKA PEMBELAJARAN MENULIS SURAT

Lebih terperinci

Satuan Ukuran (Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan)

Satuan Ukuran (Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan) Bab 5 Satuan Ukuran (Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan) Banyak sekali satuan ukuran yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Coba siapa yang tahu contoh-contoh alat ukur yang sering digunakan? Pernahkah

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

3. Menambah referensi dalam penelitian lainnya yang sejenis.

3. Menambah referensi dalam penelitian lainnya yang sejenis. 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan kategori verba yang terdapat pada kolom Singkat Ekonomi harian Analisa edisi Maret 2013. 2. Mendeskripsikan

Lebih terperinci

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : B. Indonesia Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 911

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : B. Indonesia Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 911 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : B. Indonesia Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 911 www.studycosts.com Gunakan Petunjuk A dalam menjawab soal nomor 21 sampai nomor 37 21.

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3 1. Penggunaan tanda koma yang tidak tepat Terdapat dalam kalimat... SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3 Saya akan menolongnya,walaupun hal itu cukup sulit hay,apa kabar?

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK SISWA. PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar.

KUESIONER UNTUK SISWA. PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar. LAMPIRAN KUESIONER UNTUK SISWA PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar. 2) Kuesioner ini dimaksudkan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan kalimat diiringi oleh

BAB II LANDASAN TEORI. pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan kalimat diiringi oleh 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kalimat Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan kalimat diiringi oleh alunan titinada,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S )

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) 1. Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2. SKS : 2 SKS 3. Semester : GANJIL 2014/2015 4. Program Studi :DESAIN INTERIOR 5. Dosen Pengampu : Dr.

Lebih terperinci

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS SINTAKSIS Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. A. STRUKTUR SINTAKSIS Untuk memahami struktur sintaksis, terlebih dahulu kita harus Mengetahui fungsi,

Lebih terperinci

Latihan untuk Modul 1, 2, dan 3

Latihan untuk Modul 1, 2, dan 3 Latihan untuk Modul 1, 2, dan 3 1. Penulisan tanda baca yang tidak benar terdapat dalam kalimat... (A) Banyak karyawan yang di-phk karena melakukan aksi unjuk rasa. (B) Pak Anwar, guru adik, akan pergi

Lebih terperinci

Pertemuan 11 PENYUNTINGAN

Pertemuan 11 PENYUNTINGAN Pertemuan 11 PENYUNTINGAN Materi Perkuliahan 1. Pengertian Penyuntingan 2. Persyaratan untuk Menjadi Penyunting 3. Cara Menyunting Naskah Pengertian Penyuntingan Penyuntingan adalah proses, cara, perbuatan

Lebih terperinci

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti KALIMAT EFEKTIF Karina Jayanti DEFINISI KALIMAT EFEKTIF kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Syarat-syarat Kalimat efektif

Lebih terperinci

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ekplanasi Kompleks Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu

Lebih terperinci