PUISI PESAN PENCOPET KEPADA PACARNYA. Karya: WS. RENDRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PUISI PESAN PENCOPET KEPADA PACARNYA. Karya: WS. RENDRA"

Transkripsi

1 PUISI PESAN PENCOPET KEPADA PACARNYA Karya: WS. RENDRA Sitti, kini aku makin ngerti keadaanmu Tak kan lagi aku membujukmu untuk nikah padaku dan lari dari lelaki yang miaramu Nasibmu sudah lumayan Dari babu dari selir kepala jawatan Apalagi? Nikah padaku merusak keberuntungan Masa depanku terang repot Sebagai copet nasibku untung-untungan Ini bukan ngesah Tapi aku memang bukan bapak yang baik untuk bayi yang lagi kau kandung Cintamu padaku tak pernah kusangsikan Tapi cinta cuma nomor dua Nomor satu carilah keslametan Hati kita mesti ikhlas berjuang untuk masa depan anakmu Janganlah tangguh-tangguh menipu lelakimu Kuraslah hartanya Supaya hidupmu nanti sentosa Sebagai kepala jawatan lelakimu normal suka disogok dan suka korupsi Bila ia ganti kau tipu itu sudah jamaknya Maling menipu maling itu biasa Lagi pula di masyarakat maling kehormatan cuma gincu

2 Yang utama kelicinan Nomor dua keberanian Nomor tiga keuletan Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta Inilah ilmu hidup masyarakat maling Jadi janganlah ragu-ragu Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu Usahakan selalu menanjak kedudukanmu Usahakan kenal satu menteri dan usahakan jadi selirnya Sambil jadi selir menteri tetaplah jadi selir lelaki yang lama Kalau ia menolak kau rangkap sebagaimana ia telah merangkapmu dengan isterinya itu berarti ia tak tahu diri Lalu depak saja dia Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya Ini selalu menarik seorang menteri Ngomongmu ngawur tak jadi apa asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan Kerna begitulah cermin seorang menteri Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti Siang malam jagalah ia Kemungkinan besar dia lelaki Ajarlah berkelahi dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang Jangan boleh menilai orang dari wataknya Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan Kawan bisa baik sementara Sedang lawan selamanya jahat nilainya Ia harus diganyang sampai sirna

3 Inilah hakikat ilmu selamat Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi Jangan boleh ia nanti jadi propesor atau guru itu celaka, uangnya tak ada Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara supaya tak usah beli beras kerna dapat dari negara Dan dengan pakaian seragam dinas atau tak dinas haknya selalu utama Bila ia nanti fasih merayu seperti kamu dan wataknya licik seperti saya nah! Ini kombinasi sempurna Artinya ia berbakat masuk politik Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen Atau bahkan jadi menteri Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta Jakarta, 1972.

4 Dari Ibu Seorang Demonstran Karya: Taufiq Ismail Ibu telah merelakan kalian Untuk berangkat demonstrasi Karena kalian pergi menyempurnakan Kemerdekaan negeri ini Ya, ibu tahu, mereka tidak menggunakan gada Atau gas airmata Tapi langsung peluru tajam Tapi itulah yang dihadapi Ayah kalian almarhum Delapan belas tahun yang lalu Pergilah pergi, setiap pagi Setelah dahi dan pipi kalian Ibu ciumi Mungkin ini pelukan penghabisan (Ibu itu menyeka sudut matanya) Tapi ingatlah, sekali lagi Jika logam itu memang memuat nama kalian (Ibu itu tersedu sedan) Ibu relakan Tapi jangan di saat terakhir Kau teriakkan kebencian Atau dendam kesumat Pada seseorang Walapun betapa zalimnya Orang itu

5 Niatkanlah menegakkan kalimah Allah Di atas bumi kita ini Sebelum kalian melangkah setiap pagi Sunyi dari dendam dan kebencian Kemudian lafazkan kesaksian pada Tuhan Serta rasul kita yang tercinta pergilah pergi Iwan, Ida dan Hadi Pergilah pergi Pagi ini (Mereka telah berpamitan dengan ibu dicinta Beberapa saat tangannya meraba rambut mereka Dan berangkatlah mereka bertiga Tanpa menoleh lagi, tanpa kata-kata) 1966

6 Sajak Anak Muda Karya: W.S Rendra Kita adalah angkatan gagap yang diperanakkan oleh angkatan takabur. Kita kurang pendidikan resmi di dalam hal keadilan, karena tidak diajarkan berpolitik, dan tidak diajar dasar ilmu hukum. Kita melihat kabur pribadi orang, karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa. Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika. Apakah kita tidak dimaksud untuk mengerti itu semua? Apakah kita hanya dipersiapkan untuk menjadi alat saja? Inilah gambaran rata-rata pemuda tamatan SLA, pemuda menjelang dewasa. Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan. Bukan pertukaran pikiran. Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, dan bukan ilmu latihan menguraikan. Dasar keadilan di dalam pergaulan. serta pengetahuan akan kelakuan manusia,

7 sebagai kelompok atau sebagai pribadi, tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji. Kenyataan di dunia menjadi remang-remang. Gejala-gejala yang muncul lalu lalang, tidak bisa kita hubung-hubungkan. Kita marah pada diri sendiri. Kita sebal terhadap masa depan. Lalu akhirnya, menikmati masa bodoh dan santai. Di dalam kegagapan, kita hanya bisa membeli dan memakai, tanpa bisa mencipta. Kita tidak bisa memimpin, tetapi hanya bisa berkuasa, persis seperti bapak-bapak kita. Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat. Di sana anak-anak memang disiapkan untuk menjadi alat dari industri. Dan industri mereka berjalan tanpa henti. Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa? Kita hanya menjadi alat birokrasi! Dan birokrasi menjadi berlebihan tanpa kegunaan menjadi benalu di dahan. Gelap. Pandanganku gelap. Pendidikan tidak memberikan pencerahan. Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan. Gelap. Keluh kesahku gelap. Orang yang hidup di dalam pengagnguran.

8 Apakah yang terjadi di sekitarku ini? Karena tidak bisa kita tafsirkan, lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja. Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini? Apakah ini? Apakah ini? Ah, di dalam kemabukan, wajah berdarah akan terlihat sebagai bulan. Mengapa harus kita terima hidup begini? Seseorang berhak diberi ijasah dokter, dianggap sebagai orang terpelajar, tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan. Dan bila ada tirani merajalela, ia diam tidak bicara, kerjanya cuma menyuntik saja. Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja? Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum dianggap sebagai bendera-bendera upacara, sementar hukum dikhianati berulang kali. Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi dianggap bunga plastik, sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi. Kita berada di dalam pusaran tata warna yang ajaib dan tak terbaca. Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan. Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan. Dan bila luput, kita memukul dan mencakar ke arah udara.

9 Kita adalah angkatan gagap. Yang diperanakkan oleh angkatan kurang ajar. Daya hidup telah diganti oleh nafsu. Pencerahan telah diganti oleh pembatasan. Kita adalah angkatan yang berbahaya

10 Sajak Putih Karya: Chairil Anwar, 1944 buat tunanganku Mirat Bersandar pada tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja di hitam matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba meriak muka air kolam jiwa dan dalam dadaku memerdu lagu menarik menari seluruh aku hidup dari hidupku, pintu terbuka selama matamu bagiku menengadah selama kau darah mengalir dari luka antara kita Mati datang tidak membelah Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri, dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini! Kucuplah aku terus, kucuplah dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku (1944)

11 SURAT CINTA Karya: W.S Rendra Kutulis surat ini kala hujan gerimis bagai bunyi tambur mainan anak-anak peri dunia yang gaib. Dan angin mendesah mengeluh dan mendesah Wahai, Dik Narti, aku cinta kepadamu! Kutulis surat ini kala langit menangis dan dua ekor belibis bercintaan dalam kolam bagai dua anak nakal jenaka dan manis mengibaskan ekor serta menggetarkan bulu-bulunya. Wahai, Dik Narti, kupinang kau menjadi istriku!

12 Sebelum Hujan Jadi Kalender Basah Karya: Sulaiman Djaya Sebelum hujan jadi kalender-kalender basah di matamu kubayangkan pohon-pohon dan cuaca saling berbagi rahasia senja yang tak lagi belia Aku pandangi dinding malam dari jendela kaca bersama seneon lampu kamar ketika dingin mencuri bintang-bintang di galaksi dan di meja lembab maut pun menulis puisi. Barangkali kau akan berpikir waktu sebenarnya adalah apa yang membuat kita menjadi lebih akrab pada segala yang tak terduga. Aku pernah bertanya di manakah Tuhan berada ketika firman-firman suci diubah jadi senjata? Namun segera aku jadi bosan kepada mereka yang tertipu majelis-majelis di abad ini. Sayang, kutulis puisi ini, ketika kita mencintai kebenaran dari segala kebetulan yang justru acapkali membuat kita heran. Kemarin, ketika gerimis seperti kasidah para darwis, aku teringat

13 bagaimana kau membacakanku sekomposisi larik tentang hidup yang jadi indah karena selalu mempermainkan kita dengan hasrat dan teka-teki yang membuat kita marah atau bergairah entah karena apa? Dan di Desember yang kesekian kali ini, barangkali, di esok nanti kita akan lagi-lagi menulis puisi dari keluguan atau gairah yang tak kita mengerti. 2015

14 P L E D O I Karya: Rois Renaldi Tenang. Aku tidak di sini. Kepentingan di mataku mati. Duduklah di singgasanamu. Duduk manis. Kekuasaan tidak menghinakanku. Tidak memuliakanku. Aku tidak dalam belenggumu. Tubuh yang kau rajam ini rangka. Aku terlepas dari kehendak dan ketakutan. Akulah yang mengungkungmu. Kematianku yang begitu kau damba tidak akan membuatmu bebas. Tidak ada jalan bagimu untuk berjarak dariku. Kemana pun kau berlari, aku arah yang mengantarmu kepada kenyataan yang bergerak di antara masa lalu dan masa depan. Hari ini bagimu hanya ada aku. Tidak peduli, kini, musim apa,

15 semua yang tumbuh di kepalamu gugur seketika. Tinggal aku yang hidup di sana. Aku yang mengakar dan menjalar! Kau telanjangi aku, tapi hidup ini lebih telanjang. Dalam telanjang begini jubah agungmu tampak sungguh lucu. Aku tidak kedinginan. Kau yang menggigil. Tidak. Di tanganmu aku tidak tersiksa. Kaulah yang tersiksa. Kesakitan-kesakitanku mengganggu waktu tidurmu. Menghilangkan napsu makan. Aku yang ingin kau kuasai, telah menguasaimu. Ketika kau mengakhiri hari ini dengan darahku kau budak dalam kemerdekaanku! Banten, 2014

16 DIAN MUSIM KELANA Karya: Chavcay Saifullah o, dua renjana membumbung sepasang kekasih memeluk hujan di balik cinta berdentang langit masih mendung namun tidak begitu gelap kerinduan hangat yang lama dijaga lidah waktu menjulur ke batas-batas tangis yang perempuan terbang seperti merpati yang lelaki berkelahi seperti ayam jantan dian malam itu hampir padam namun masih juga terjaga sepasang kekasih jadi unggas malam yang bingung yang betina terkulai di atas kasur yang jantan mencari ramuan orang desa keduanya menatap kelam suara-suara resah tak bertuan terbentur dinding terkoyak tetesan peluh yang netes dari bibir tak lagi merah sepasang kekasih bertaruh nama di pojok kamar keduanya tak lagi menyebut dosa dian musim kelana di akhir rindu dan tangis sepi sepasang merpati terbang pulang ke sarang masing-masing keduanya lama ditunggu waktu yang betina berjalan gontai kehabisan darah yang jantan berjalan cepat menghapus dosa namun angin sore yang ribut tetap mencatat kisah sepasang merpati pada tugu kelana yang resah di suatu akhir tahun yang lapar

17 Jakarta, aku pulang! Karya: Chavcay Saifullah Jakarta, aku pulang! sore ini aku kembali dalam pelukmu mari kita minum kopi hitam sambil mencicipi singkong rebus tenang saja, aku tak kaget dengar kabar banjir kiriman aku ini kelahiran jakarta sudah lama kudengar soal-soal seperti itubanjir kiriman adalah soal sepele ciliwung marah, jati luhur ngambek, cisadane pundung itu semua soal sepele persis seperti kabar jebolnya bendungan katulampa di bogor atau mampatnya jutaan sampah di manggarai jakarta, aku pulang! sejak menjelma sarang tawon memerankan pasar yang gemerlap kau terus dihujani nafsu dan amarah hujan korupsi, peluru, darah, dan tangis menyatu menghantam sekujur tubuhmu doa-doa tak kuat lagi jadi tiang kau dijadikan daratan penimbun barang jakarta, aku pulang! sore ini aku kembali dalam tangismu sudah sekian tahun kulihat airmatamu orang-orang terlalu karut marut jerit bayi-bayi tak lagi menembus sunyi jakarta, aku pulang! aku ingin menggambar belati di antara kopi hitam dan singkong rebus

18 namun apa daya belati itu masih saja bersarang di jantung bayi-bayimu

19 Dalam Do aku Karya : Sapardi Djoko Damono Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku Aku mencintaimu.

20 Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan Keselamatanmu

21 Hujan Bulan Juni Karya: Sapardi Djoko Damono Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu

22 Sajak Cinta Karya: Mustofa Bisri Sajak Cinta cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya cinta romeo kepada juliet si majnun qais kepada laila belum apa-apa temu pisah kita lebih bermakna dibanding temu-pisah Yusuf dan Zulaikha rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam dan Hawa aku adalah ombak samuderamu yang lari-datang bagimu hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu aku adalah wangi bungamu luka berdarah-darah durimu semilir sampai badai anginmu aku adalah kicau burungmu kabut puncak gunungmu tuah tenungmu aku adalah titik-titik hurufmu huruf-huruf katamu kata-kata maknamu aku adalah sinar silau panasmu dan bayang-bayang hangat mentarimu bumi pasrah langitmu aku adalah jasad ruhmu

23 fayakun kunmu aku adalah a-k-u k-a-u mu

24 Taman Bunga di Mata Gadis Kecilku Karya: Ibnu PS Megananda Katanya pagi awannya ungu Ia berangkat mandi nikmati embun Tubuhnya menggigil kecil kaki menapak Tempat tinggal yang becek salah musim Rimba dan kali yang hilang diwajah sucinya Gadis kecilku bicara vakansi Dan bercerita hukum pasti tentang alam -gunung dan telaga pasti rindang -kali dan laut meriah ikannya Teman-temannya mengangguk di kota sesak asap Jendela gedung-gedung kaca menyilau mata Ia tak pernah bertanya pada tv Berita yang menyesakkan Ia percaya pada bapaknya, emaknya Dianggap melindungi dan menjaga embun Karena melihat bunga-bunga yang ditanam Ia terkejut saat bunga-bunga itu menghilang

25 -bapak dimana taman bunga kita? -itu bukan taman bunga, tapi pasar bunga! -lalu? -gantinya rupiah -apa rupiah lebih indah taman bunga? Aku membisu dungu

Puisi Wajib TANAH AIR MATA Oleh: Sutardji Calzoum Bachri

Puisi Wajib TANAH AIR MATA Oleh: Sutardji Calzoum Bachri Puisi Wajib TANAH AIR MATA Oleh: Sutardji Calzoum Bachri Tanah airmata tanah tumpah darahku Mata air airmata kami Air mata tanah air kami Di sinilah kami berdiri Menyanyikan airmata kami Dibalik gembur

Lebih terperinci

LAMPIRAN NASKAH PUISI. Naskah Puisi 01 SATU Sutardji Calzoum Bachri

LAMPIRAN NASKAH PUISI. Naskah Puisi 01 SATU Sutardji Calzoum Bachri LAMPIRAN NASKAH PUISI Naskah Puisi 01 SATU Sutardji Calzoum Bachri kuterjemahkan tubuhku ke dalam tubuhmu ke dalam rambutmu kuterjemahkan rambutku jika tanganmu tak bisa bilang tanganku kuterjemahkan tanganku

Lebih terperinci

PUISI LBPPR 2017 PENYISHAN TAHAP 1 (PELAJAR)

PUISI LBPPR 2017 PENYISHAN TAHAP 1 (PELAJAR) Dorothea Rosa Herliany Para Pemimpin dari Negeri Bukan Dongeng bayi itu tumbuh menjadi dewasa, dan kini menjadi raksasa. hari ke hari ia tumbuh besar, lalu menggelembung dalam dusta yang indah. ia tumbuh

Lebih terperinci

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Mata Cinta Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Tangan ini beralirkan anugerah kuasa-mu Sederhana bagi-mu Hanya kamilah merasa

Lebih terperinci

akulah si telaga: berlayarlah di atasnya; berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;

akulah si telaga: berlayarlah di atasnya; berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya; AKULAH SI TELAGA Karya : Sapardi Djoko Damono akulah si telaga: berlayarlah di atasnya; berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma; berlayarlah sambil memandang harumnya

Lebih terperinci

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian AKU AKU AKU Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian lantaran ia adalah teladan didunia yang

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta Aku Mencintai dan Dicintai Cinta Indah Itu Mencintai... Aku melihatmu dengan bayangan. Berlarian bebas kala malam berawan. Kenapa terasa sedih sekali? Padahal cinta adalah nyata yang kau kirim dengan janji.

Lebih terperinci

Oleh: Yasser A. Amiruddin

Oleh: Yasser A. Amiruddin LAKADAUNG Oleh: Yasser A. Amiruddin Dari balik kaca mobil yang melintas Ku melihat hamparan padi yang menguning Memandang kenangan lepas Mengingat kampung halaman yang lama ditinggal, Lakadaung Lakadaung

Lebih terperinci

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

KOPI DI CANGKIR PELANGI.. KOPI DI CANGKIR PELANGI.. Irama detik menuju menit yang semakin jelas terdengar, menandakan sunyi telah memonopoli malam. Malam memang selalu berdampingan dengan sunyi, dan kemudian memadu kasih untuk

Lebih terperinci

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1 RINDU Kudengar lantunan merdu suara angin mengalun syahdu, menggelayuti hati yang mengharu biru, di antara untaian kata-kata yang beradu, apakah ini yang orang-orang sebut dengan rindu? Puguh Prasetyo

Lebih terperinci

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto Musim Semi Merah Dyaz Afryanto 2 Dyaz Afryan *** Musim Semi Merah Oleh: Dyaz Afryanto Copyright 2015 by Dyaz Afryanto Penerbit Nulisbuku.com Desain Sampul : Alf Sukatmo ( @Be_Illustrated ) Diterbitkan

Lebih terperinci

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lelah menanti.. Cinta untukmu tak pernah berbalas. Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lucu memang, aku masih saja merindukanmu.. Walau kutau hatimu

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

scan/foto formulir yang sudah diisi dan bukti kartu pelajar b. Whatsapp ke dengan menyertakan attachment/lampiran berupa

scan/foto formulir yang sudah diisi dan bukti kartu pelajar b. Whatsapp ke dengan menyertakan attachment/lampiran berupa Lomba Baca Puisi dalam Rangka Bulan Bahasa FKIP 2017 1. Peserta (1 orang perwakilan untuk setiap sekolah) merupakan siswa aktif sekolah tersebut dibuktikan dengan penyertaan identitas yang masih berlaku

Lebih terperinci

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara Tuhan dalam Cerita Tuhan dalam cerita Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara Dikala air mata dan angin mulai menyaru Kawan main tak sekedar taring

Lebih terperinci

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan Bagian I 1 2 Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan keputusasaannya untuk mengobatiku. Aku ingat benar bagaimana harapanku dulu untuk sembuh di dalam rawatannya seperti pasien-pasien yang

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Judul buku: SYAIR KERINDUAN Penulis: Gunawan Tambunsaribu Jlh. Hal: : 251 halaman Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Ada rasa SUKA. KEBENCIAN, SEDIH, BAHAGIA,

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan Bab 1 Wonderheart Di suatu titik di alam semesta ini, terdapat sebuah galaksi yang begitu mirip dengan galaksi Bimasakti. Di dalamnya terdapat sebuah planet yang juga memiliki kehidupan mirip seperti Bumi.

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan kapan ini akan terwujud? Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika

Lebih terperinci

KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA

KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA Penerbit KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA Chairul Editor : Chairul Layouter : Tim Zukzez express Desain Cover : Chairul Brother s ISBN : 978-602-18594-2-1 Cetakan Pertama :

Lebih terperinci

Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang. berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi. dari sebuah persepsi.

Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang. berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi. dari sebuah persepsi. Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi dari sebuah persepsi. 2010 Kita, Untuk Selamanya! Sekolah menengah atas adalah masa yang kita telah lalui

Lebih terperinci

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Ruang Rinduku. Part 1: 1 Ruang Rinduku saat mentari hilang terganti langit malam hingga pagi datang menyambut kembali kehidupan, maka saat itulah hati ini merindukan sosokmu, canda tawamu, dan senyumanmu. Part 1: 1 hai selamat

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

IQBAL AR. Nyanyian. Sebuah Kumpulan Puisi. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com NYANYIAN. Oleh: IQBAL AR. Copyright 2018 by IQBAL AR

IQBAL AR. Nyanyian. Sebuah Kumpulan Puisi. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com NYANYIAN. Oleh: IQBAL AR. Copyright 2018 by IQBAL AR IQBAL AR Nyanyian Sebuah Kumpulan Puisi Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com NYANYIAN Oleh: IQBAL AR Copyright 2018 by IQBAL AR NYANYIAN Sebuah Kumpulan Puisi Karya Iqbal AR Perancang Sampul

Lebih terperinci

Pemilik jiwa yang sepi

Pemilik jiwa yang sepi Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk

Lebih terperinci

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Budi Mulyanto. Hati Bicara Budi Mulyanto Hati Bicara Hati Bicara Copyright 2014, Budi Mulyanto Pertama kali diterbitkan dengan teknologi Print on Demand secara self-publishing oleh NulisBuku, Januari 2014 ILP Center Lt. 3-01, Pasar

Lebih terperinci

Bagian: 1 Merindu Rindu

Bagian: 1 Merindu Rindu Bagian: 1 Merindu Rindu MENULISLAH WALAU SEBARIS PUISI Anakku! Menulislah walau sebaris puisi Jangan takut tidak dibaca Masih ada malaikat pembuka pustaka hati manusia Dunia tidak buta, pasti membacanya

Lebih terperinci

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119 pelajaran 9 energi benda yang bergerak butuh energi benda yang bunyi butuh energi benda yang bersinar butuh energi energi diperlukan dalam hidup tahukah kamu apa itu energi energi 119 energi menulis puisi

Lebih terperinci

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa

Lebih terperinci

Tentang Mencintaimu. Lelah kita terjerat pada noktah di malam buta. Di mana aku hanya menemukan siluet aromamu

Tentang Mencintaimu. Lelah kita terjerat pada noktah di malam buta. Di mana aku hanya menemukan siluet aromamu Tentang Mencintaimu Lelah kita terjerat pada noktah di malam buta Di mana aku hanya menemukan siluet aromamu Setiap tarikan nafasku bermuara dari jantungmu Setiap detak nadimu berujung pada sukmaku Jika

Lebih terperinci

Sepasang Sayap Malaikat

Sepasang Sayap Malaikat Sepasang Sayap Malaikat Mereka sepasang sayap terbang ke awan-awan ingatan pemiliknya memilih menapak tanah, menikah dengan gadis pujaan. Setahun lalu, ia bertemu seorang gadis di sebuah kebun penuh air

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

LENGKUNG. Penulis & Penyunting: Andi Wirambara. Copyright 2012 by Andi Wirambara. Diterbitkan Melalui: Nulisbuku.com. Desain Sampul & Tata Letak:

LENGKUNG. Penulis & Penyunting: Andi Wirambara. Copyright 2012 by Andi Wirambara. Diterbitkan Melalui: Nulisbuku.com. Desain Sampul & Tata Letak: LENGKUNG Penulis & Penyunting: Andi Wirambara Copyright 2012 by Andi Wirambara Diterbitkan Melalui: Nulisbuku.com Desain Sampul & Tata Letak: Dadan Erlangga 2 Terimakasih: Sang Mahacinta, Ayah-ibu dan

Lebih terperinci

Larantuka. Mungkin sekembalinya pagi Kita akan bertemu pada tepian lautmu

Larantuka. Mungkin sekembalinya pagi Kita akan bertemu pada tepian lautmu Larantuka Aku menelusuri artimu dalam setiap tapak Sekelebat bayang tentang tanahmu mewarnai setiap jengkal misteri alam Gelora rindu megepung hasrat untuk tersirat kembali Sebuah bingkai kata yang selalu

Lebih terperinci

Februari Kritik Sosial

Februari Kritik Sosial Kritik Sosial Kala itu darah jatuh dari langit Berbau amis yang tak legit Pedang dan tombak berdansa sengit Di bawah beku yang menghimpit Banyak yang mati terhempas arit Langit merah bersimbah ratusan

Lebih terperinci

Ah sial aku selingkuh!

Ah sial aku selingkuh! PROLOG Dua tahun sudah perjalanan kisah kita, melangkahkan kaki kita menapaki setiap mimpi yang kita rajut demi masa depan bersama. Setiap detik yang kita lalui selalu tampak semakin nyata, menggapai apa

Lebih terperinci

KOMPETENSI 10 EKSPRESI HATI. Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi.

KOMPETENSI 10 EKSPRESI HATI. Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. KOMPETENSI 10 EKSPRESI HATI A. PUISI Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. Kompetensi Dasar 1. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan

Lebih terperinci

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu. Ketika kau baca tulisanku ini, kau akan tahu betapa dalamnya aku merindumu. Ribuan waktuku melayang-layang tak menentu. Meskipun mereka mencaci dan mengatakan aku bodoh, namun aku tak peduli. Mereka tidak

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN A.Nggier FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Persahabatan Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan. Dan dia menjawab: Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi. Dialah

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

Last Child. Indahkah Perbedaan. Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu

Last Child. Indahkah Perbedaan. Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu Last Child. Indahkah Perbedaan Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu Tanyakanlah pada hatimu Haruskah kita mencoba bertahan di dalam cinta

Lebih terperinci

Karena Kita Adalah Hujan

Karena Kita Adalah Hujan Perempuanku, dengarkanlah rintik hujan hari ini masih mengenang nama kita yang lalu. Memberi kita banyak cerita tentang harum mawar kesukaan kita. Seringkali kita lupa bagaimana cara mencandai hujan kesukaan

Lebih terperinci

TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef

TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef Diterbitkan oleh merdekata merdekata@gmail.com Agustus, 2013 Desain & Tata Letak: @kreatifikaz 2 Ucapan terima kasih: Kepada-Mu, segala puji. Kepada

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

cinta lingkungan pelajaran 3

cinta lingkungan pelajaran 3 cinta lingkungan pelajaran 3 cinta lingkungan berarti sayang kepada sesama tumbuhan hewan manusia harus memelihara tumbuhan alam hewan semua adalah ciptaan tuhan apakah kamu cinta lingkungan cinta lingkungan

Lebih terperinci

Di bawah daun yang menggugur dan resah embun menembus kulitku di remang bulan malu-malu aku memikirkanmu

Di bawah daun yang menggugur dan resah embun menembus kulitku di remang bulan malu-malu aku memikirkanmu Tentang Kamu Di bawah daun yang menggugur dan resah embun menembus kulitku di remang bulan malu-malu aku memikirkanmu Di basahnya tanah merah akibat hujan sore itu sudah kuputuskan Mungkin ini klise Mungkin

Lebih terperinci

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com Adam Aksara MENANTI CINTA Penerbit Nulisbuku.com PROLOG Butir-butir keringat hangat berjatuhan dari dagu persegi seorang pria. Terdengar suara nafasnya yang memburu cepat. Kedua otot-otot lengannya yang

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Matahari dan Kehidupan Kita

Matahari dan Kehidupan Kita Bab 5 Matahari dan Kehidupan Kita Tema Peristiwa dan Kesehatan Pernahkah kalian berjalan di siang hari yang terik? Misalnya, saat sepulang sekolah. Apa yang kalian rasakan? Kalian tentu merasa kepanasan.

Lebih terperinci

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga: Prolog Fito, Untukmu puisi-puisi ini kutulis. Kepadamu, puisi-puisi ini kutujukan. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga: Untuk setiap berkat

Lebih terperinci

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU Dan biarkan aku memujamu, menulis syair terindah,melafatkan mantra sakti mandra guna, atau sekedar puisi tanpa makna @dhekamora 2 Cinta adalah satu kata yang enak untuk

Lebih terperinci

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... 6 Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... OooOooOooO "Hye..." "Hhmmm..." "Aku mencintaimu..." "Nado. Aku

Lebih terperinci

Disajikan pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru SMA Bidang Studi Bahasa Indonesia. oleh Drs. H. Ma mur Saadie.M.Pd

Disajikan pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru SMA Bidang Studi Bahasa Indonesia. oleh Drs. H. Ma mur Saadie.M.Pd APRESIASI PUISI DAN PEMBELAJARANNYA Disajikan pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru SMA Bidang Studi Bahasa Indonesia oleh Drs. H. Ma mur Saadie.M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2007 DOA kepada

Lebih terperinci

Lebih dekat dengan Mu

Lebih dekat dengan Mu Chapter 2 : Semeru Lebih dekat dengan Mu diatas sana Kenapa kau langkahkan kakimu meninggalkan rumahmu yang nyaman? Kenapa kau tinggalkan peraduanmu dan tarik selimut hangatmu? Kenapa kau bersusah payah

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Percakapan Kasih. Oleh: M. Febriyadi dan Gusmarni

Percakapan Kasih. Oleh: M. Febriyadi dan Gusmarni Percakapan Kasih Oleh: M. Febriyadi dan Gusmarni Hujan melambaikan dingin pada hati sepi kau masih berdiri di luar imaji segan berbagi cerita karena kata basah didera cuaca kubaca derai rindu luruh beriring

Lebih terperinci

Mula Kata, Bismillah

Mula Kata, Bismillah Mula Kata, Bismillah Karena berangkat bukan hanya pergi. Basmalah memilihkan yang tepat dari kebaikan Ada banyak orang pergi ke pasar. Ada yang membeli sayur di pojokan tepat sebelah toko kain. Ada yang

Lebih terperinci

131313GAGAK. Oleh: Zahratul Wahdati. Aku ingin mengirim burung gagak ke rumahmu, Nek.

131313GAGAK. Oleh: Zahratul Wahdati. Aku ingin mengirim burung gagak ke rumahmu, Nek. 131313GAGAK Oleh: Zahratul Wahdati Aku ingin mengirim burung gagak ke rumahmu, Nek. Burung ituakan menari. Membentuk lingkaran. Berputar-putar riang. Sampai lelah. Sampai puas. Akan tetapi, itu baru keinginan.

Lebih terperinci

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mukadimah Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mencoba merangkai kata Berpura-pura jadi pujangga Menyenangkan hati dari tangan dan tulisan Semoga semua berkenan

Lebih terperinci

ODA DAN KANKER YANG MENYEMBUHKAN. Aku membayangkan wajahmu buah dada yang terjangkit kanker

ODA DAN KANKER YANG MENYEMBUHKAN. Aku membayangkan wajahmu buah dada yang terjangkit kanker Ibe S. Palogai ODA DAN KANKER YANG MENYEMBUHKAN Oleh: Ibe S. Palogai Aku membayangkan wajahmu buah dada yang terjangkit kanker stadium wafat sedang aku adalah seorang oda yang diasingkan oleh orang-orang

Lebih terperinci

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa Ariesty Kartika Kerangka Jiwa Kerangka Jiwa Oleh: Ariesty Kartika Copyright 2015 by Ariesty Kartika Cover Picture By: Kahfiya Hasbi 2 ;hingga kata berujung pada kita Dan akhirnya Ini adalah kumpulan coretan

Lebih terperinci

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku) (Aku Melihatnya & Dia Melihatku) JUBAH HITAM PART 1 Tahun 1993, sebuah cerita tentang kelahiranku. Tentunya, kedua orangtuaku menjadi saksi bagaimana aku lahir. Saat aku masih dalam kandungan, ayah, dan

Lebih terperinci

Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend!

Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend! Prolog Jendral. Aku menemukannya dalam ruang imajinasi yang kosong. Rupanya ia telah lama terjebak di dalamnya. Terkancah dalam peti, membuncah setengah mati. Aku mendapatinya seiring dengan membengkaknya

Lebih terperinci

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja Perempuan itu berjalan di antara gerimis dan licinnya jalan kampung. Bagian bawah kainnya sudah basah terkena percikan. Ia menenteng sendalnya di tangan kirinya sementara

Lebih terperinci

SEBUAH NAMA DI JALUR PANTURA. Sebuah nama menuntunku untuk mengingat lagi Kau, gadis kecil baik hati, Yang kukenal lewat dongeng tengah malam

SEBUAH NAMA DI JALUR PANTURA. Sebuah nama menuntunku untuk mengingat lagi Kau, gadis kecil baik hati, Yang kukenal lewat dongeng tengah malam SEBUAH NAMA DI JALUR PANTURA Sebuah nama menuntunku untuk mengingat lagi Kau, gadis kecil baik hati, Yang kukenal lewat dongeng tengah malam Matamu kuyu menempis waktu, Sepanjang jalan, Pantura utara,

Lebih terperinci

Pintu I. Layung kemuning

Pintu I. Layung kemuning Pintu I Dalam gejolak yang tiada pernah tertemukan artinya, betapa cinta adalah sebuah candu dengan segala pilu. Dan kau mencoba merabai setiap gelisirnya meski tak pernah mulus dan seringkali menyerupai

Lebih terperinci

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13 Alhamdulillah, aku sangat bersyukur. Kerjaku tidak begitu berat. Gajiku juga lumayan. Bulan-bulan pertama gajiku untuk bayar hutang biaya keberangkatan. Baru disisihkan untuk hutang saat menanam tembakau.

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang kehidupan. Alkisah, terlihat seorang lelaki berdiri di dekat

Lebih terperinci

JAKARTA Jakarta. Aku menemukan sebuah nama; kamu.

JAKARTA Jakarta. Aku menemukan sebuah nama; kamu. 13-12-11 JAKARTA Sebilah angka dan nama, yang aku cintai. Aku melambung sesaat karena hatiku menghentak pada langit, yang sering aku hujani dengan berbagai macam doa, juga ketika aku mendoakanmu agar kau

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

Simoan DELAPAN SIMOAN

Simoan DELAPAN SIMOAN Simoan DELAPAN puluh tahun lalu, seorang anak pengusaha Jagung dari kota Ratulangi mendarat di Pulau Tomote. Berbekal kepintaran ia diundang ke salah satu perusahaan. Di Pulau Tomote, ia disanjung-sanjung

Lebih terperinci

Cermin. Luklukul Maknun

Cermin. Luklukul Maknun Cermin Luklukul Maknun Orang-orang terkekeh-kekeh setelah melihat dirinya di cermin. Mereka tersenyum, memerhatikan dirinya, lalu tersenyum lagi. Setelah itu, mereka mencatat sesuatu di buku. Mereka memerhatikan

Lebih terperinci

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku Lembar demi lembar kuwarnai Perjalanan kosong menjadi berwarna Tak kenal Lelah Tak kenal Letih Dan tak

Lebih terperinci

MASYA ALLAH. Sempurna Tuhan menciptakan Dirimu yang tiada cela Kurasa engkaulah orangnya Yang tercantik di jagat raya

MASYA ALLAH. Sempurna Tuhan menciptakan Dirimu yang tiada cela Kurasa engkaulah orangnya Yang tercantik di jagat raya MASYA ALLAH Sempurna Tuhan menciptakan Dirimu yang tiada cela Kurasa engkaulah orangnya Yang tercantik di jagat raya Mustahil lelaki tak tergila-gila Mustahil lelaki tak memuja-muja Sempurna Tuhan menciptakan

Lebih terperinci

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus (Sumber bacaaan: Injil Yohanes,16:12-15) Betapa mengagumkan! Allah Bapa adalah Pencipta kita, Allah Putra adalah Penebus

Lebih terperinci

AKU AKAN MATI HARI INI

AKU AKAN MATI HARI INI AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih

Lebih terperinci

Tapi, tapi, tapi ternyata, ia ada di mana-mana, dan sepertinya, semuanya sama saja, sama berbelit-belitnya, sama membingungkannya, sama

Tapi, tapi, tapi ternyata, ia ada di mana-mana, dan sepertinya, semuanya sama saja, sama berbelit-belitnya, sama membingungkannya, sama Semacam Prolog 1 2 Birokrasi Hati birokrasi [ bi.ro.kra.si ] : [n] (1) sistem pemerintahan yg dijalankan oleh pegawai pemerintah krn telah berpegang pd hierarki dan jenjang jabatan; (2) cara bekerja atau

Lebih terperinci

DISIAPKAN MENJADI SAKSI

DISIAPKAN MENJADI SAKSI Tata Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Ke Surga GKI Soka Salatiga Kamis, 25 Mei 2017 Pukul 08.30 WIB DISIAPKAN MENJADI SAKSI KETERANGAN: Ptgs. 1 : Seorang Bapak Ptgs. 2 : Seorang Ibu Ptgs. 3 : Seorang Pemuda

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Orang biasanya berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata atau isyarat. Tetapi anak-anak mulai berkomunikasi jauh sebelum mereka mempelajari kecakapan-kecakapan ini. Komunikasi

Lebih terperinci

Kumpulan Prosa Vyna,

Kumpulan Prosa Vyna, Kumpulan Prosa Vyna, Pemilihan kata sederhana, mengalir dalam setiap tulisan, jujurnya hati perempuan yang jauh dari belahan jiwa, tentang ragu, kepastian yang terus ditunggu, hingga rasa rindu yang membuat

Lebih terperinci

angkasa. Tidak ada lagi gugusan bintang dan senyuman rembulan. Langit tertutup awan kelam. Dan sesaat kemudian hujan turun dengan deras.

angkasa. Tidak ada lagi gugusan bintang dan senyuman rembulan. Langit tertutup awan kelam. Dan sesaat kemudian hujan turun dengan deras. PROLOG Perjalanan masih panjang. Senja perlahan bergulir. Remang membayangi permulaan malam. Segelintir gemintang membingkai cakrawala. Rembulan berpijar pucat pasi. Roda roda kehidupan malam mulai berputar.

Lebih terperinci

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa 5 Aku Tidak Mengerti Orang Biasa Setelah pertengkaran aneh beberapa minggu lalu, aku berhasil mendapatkan hari libur minggu yang menyenangkan. Kali ini tanpa Siska ataupun ketua yang merencanakan menyusun

Lebih terperinci

JISA AFTA KITAB SEMILIR

JISA AFTA KITAB SEMILIR JISA AFTA KITAB SEMILIR Penerbit KS @ 2016 KITAB SEMILIR Oleh: Jisa Afta Copyright 2016 by Jisa Afta Penerbit KS @ 2016 Website : www.kitabsemilir.com Facebook : www.facebook.com/kitabsemilirrrr/ Twitter

Lebih terperinci

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Namaku nanda, lengkapnya Nanda Prastika. Aku tinggal di sebuah desa bersama seorang wanita paruhbaya yang biasa aku panggil dengan sebutan emak ijah. Hidup

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yakub si Penipu

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yakub si Penipu Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yakub si Penipu Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : M. Maillot dan Lazarus Disadur oleh: M. Kerr dan Sarah S. Diterjemahkan

Lebih terperinci