BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
|
|
- Verawati Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan Ibu dan Anak merupakan masalah yang perlu mendapatkan prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia generasi mendatang. Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 248/ KH tahun Angka ini masih cukup jauh dari sasaran RPJMN yaitu 226/ KH. Sedangkan angka kematian bayi juga masih tinggi yaitu sebesar 20/1000 KH. Tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) tersebut menunjukkan bahwa pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sangat mendesak untuk ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas pelayanannya (Depkes RI, 2008). Khususnya di Kabupaten Situbondo Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi juga masih cukup tinggi. Dari hasil laporan PWS KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo tahun 2007 diketahui bahwa jumlah Kelahiran Hidup (KH) adalah sedangkan jumlah kematian ibu adalah 21 orang dan jumlah kematian bayi adalah 221, sehingga angka kematian ibu di Kabupaten Situbondo pada tahun 2008 adalah sebesar 246/ KH sedangkan angka kematian bayi sebesar 25/1000 KH. Departemen Kesehatan sebagai sektor yang bertanggungjawab secara langsung dalam percepatan penurunan AKI telah berupaya secara maksimal dengan beberapa upaya yaitu : menyediakan pelayanan kesehatan gratis bagi semua keluarga miskin; menempatkan tenaga bidan untuk bekerja di desa dan pengembangan Desa Siaga, sehingga pada tahun 2008, semua desa telah mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dengan tenaga bidan (70.000). Secara nasional pemerintah mentargetkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan hingga tahun 2010 sebesar 90% (Depkes RI, 2008). Namun demikian sampai saat ini angka cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan masih jauh dari harapan. Hasil penelitian yang dilakukan Woman Research Institute (WRI) selama 2007 di tujuh kabupaten di Indonesia menunjukkan, hingga kini sebagian perempuan dari keluarga miskin masih memilih menggunakan jasa dukun beranak untuk membantu proses persalinan. Penelitian tersebut 1
2 dilakukan di beberapa kabupaten antara lain Lampung Utara (Lampung), Lebak (Banten), Indramayu (Jawa Barat), Solo (Jawa Tengah), Jembrana (Bali), Lombok Tengah (Nusa Tenggara Barat), dan Sumba Barat (Nusa Tenggara Timur). Pengalaman hasil penelitian dari beberapa negara juga memperlihatkan hal yang sama. Seperti penelitian yang dilakukan di 22 negara di Afrika, diperoleh kesimpulan bahwa melahirkan di rumah tetap menjadi pilihan terkuat dan menjadi alasan mayoritas perempuan di negara berkembang. Diperkirakan 60% kelahiran terjadi tanpa menggunakan fasilitas kesehatan dan hanya dibantu oleh dukun beranak dan anggota keluarganya (Gijs Walraven dan Andrew Weeks, 1999). Selanjutnya penelitian di Pakistan pada tahun 1998 memperlihatkan bahwa dari 98% kelahiran, 80% kematian maternal terjadi di rumah, dan 60% kelahiran hanya dilayani oleh dukun bayi (Jokhio, 1998). Penelitian di Bangladesh menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat terutama dari golongan yang berpenghasilan rendah memilih pertolongan persalinan pada penolong persalinan tradisional atau Traditional Birth Attendants/TBAs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Traditional Birth Attendents (TBAs) atau penolong persalinan tradisional masih diandalkan untuk pertolongan persalinan lebih dari separo ibu bersalin di daerah pedesaan sebelah selatan Honduras tersebut (Kane, 2005). Berkenaan dengan masih rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, Direktur Bina Kesehatan Ibu Departemen Kesehatan, (Depkes RI, 2008), menjelaskan bahwa persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan terampil memang meningkatkan risiko kematian ibu melahirkan. Sementara menurut WHO bahwa ada korelasi yang signifikan antara penolong persalinan dengan kematian ibu, semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah akan diikuti penurunan angka kematian ibu di wilayah tersebut. Namun sampai saat ini di wilayah Indonesia masih banyak pertolongan persalinan dilakukan oleh dukun bayi yang masih menggunakan cara-cara tradisional sehingga banyak merugikan dan membahayakan keselamatan ibu dan bayi baru lahir. Namun dukun beranak masih seringkali dipilih ibu hamil untuk 2
3 membantu persalinan secara tradisional tidak bisa langsung dihilangkan keberadaannya karena mereka telah sejak lama menjadi bagian dari tradisi dan hingga kini masih banyak dipercaya untuk membantu persalinan. Oleh karena itu perlu dicari suatu kegiatan yang dapat membuat kerjasama yang saling menguntungkan antara bidan dengan dukun bayi, dengan harapan pertolongan persalinan akan berpindah dari dukun bayi ke bidan. Dengan demikian kematian ibu dan bayi diharapkan dapat diturunkan dengan mengurangi risiko yang mungkin terjadi bila pertolongan persalinan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dengan menggunakan suatu pola kemitraan antara bidan dan dukun bayi (Depkes RI, 2008). Departemen Kesehatan berupaya membangun kemitraan antara bidan dan dukun untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan. Sesuai dengan paparan Menkes kepada Presiden SBY pada Rapat Terbatas Bidang Kesehatan pada tanggal 20 Februari 2008, maka salah satu kegiatan utama dalam Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu adalah Kemitraan Bidan-Dukun. Pola kemitraan bidan dan dukun ini dilaksanakan dengan mengadakan pelatihan sederhana pada dukun bayi dalam mendeteksi risiko tinggi, melakukan rujukan, memberikan penyuluhan, merawat ibu nifas dan bayi. Dilanjutkan dengan magang dukun di puskesmas atau polindes dengan harapan dukun dapat lebih terampil dalam merawat ibu nifas dan bayi baru lahir serta mendekatkan hubungan emosional dukun dengan bidan sehingga diharapkan dukun mau merujuk persalinannya ke bidan. Di Jawa Timur pertolongan persalinan belum seluruhnya ditangani oleh tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan ketrampilan khusus dalam pertolongan persalinan. Dari data yang ada di Jawa Timur, jumlah dukun bayi sekitar orang lebih banyak daripada jumlah bidan yang ada, dengan rasio bidan dibanding dukun bayi sebesar 1:2. Oleh karena itu pada tahun 2006 di Jawa Timur mulai dilaksanakan program kemitraan bidan dan dukun, disertai dengan Petunjuk Teknis Kemitraan Bidan dan Dukun di Tingkat Kabupaten/Kota oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, Dr. Bambang Giatno R, MPH. Program kemitraan bidan dan dukun ini sebelumnya telah diujicobakan di 3
4 Kabupaten Trenggalek sebagai kabupaten percontohan, yang dimulai sejak tahun Program kemitraan bidan dan dukun ini di Kabupaten Trenggalek tersebut berhasil menurunkan angka persalinan oleh dukun dari 14,38% pada tahun 2001 menjadi 5,06% pada tahun 2004 (standar Depkes : < 10%). Di Kabupaten Situbondo program kemitraan bidan dan dukun mulai dilaksanakan pada tahun 2007 namun pelaksanaannya belum sempurna, karena program untuk sementara hanya menekankan pada kegiatan advokasi dan sosialisasi saja. Baru pada tahun 2008 program kemitraan bidan dan dukun mulai dilaksanakan menurut Petunjuk Teknis Kemitraan Bidan dan Dukun Tingkat Kabupaten/Kota dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Dengan dilaksanakannya program kemitraan bidan dan dukun di Kabupaten Situbondo ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan sekaligus menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Untuk melihat angka persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat melalui tabel cakupan persalinan ditolong oleh bidan/tenaga kesehatan di Kabupaten Situbondo menurut kecamatan tahun 2008 yaitu pada tabel 1.1. Tabel 1. Cakupan Persalinan Ditolong oleh Bidan/Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo menurut Kecamatan Tahun 2008 No. Kecamatan/ Puskemas Jumlah Ibu Bersalin Ditolong Bidan/Nakes % 1 Sumbermalang Jatibanteng Banyuglugur Besuki Suboh Mlandingan Bungatan Kendit Panarukan Situbondo Panji Mangaran Kapongan Arjasa Jangkar Asembagus Banyuputih JUMLAH
5 Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa angka cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Situbondo sudah cukup baik yaitu sebesar 80.1%, namun demikian angka cakupan untuk tiap Kecamatan/Puskesmas sangat bervariasi dan Kecamatan/Puskesmas yang angka cakupan persalinan oleh tenaga kesehatannya paling rendah adalah Kecamatan Banyuputih yaitu sebesar 57.5% sedangkan yang paling tinggi adalah Kecamatan Kendit sebesar 92.4%. B. Perumusan Masalah Di Kabupaten Situbondo, berdasarkan Laporan Cakupan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Tahun 2008 menunjukkan bahwa angka cakupan persalinan khususnya di Kecamatan/Puskesmas Banyuputih masih sangat rendah yaitu sebesar 57.5%. Oleh karena itu dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah Bagaimana program kemitraan bidan dan dukun bayi di Puskesmas Banyuputih dan Puskesmas Kendit Kabupaten Situbondo? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengevaluasi program kemitraan bidan dan dukun di Puskesmas Banyuputih dibandingkan dengan Puskesmas Kendit Kabupaten Situbondo. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui program kemitraan bidan dan dukun di Puskesmas Banyuputih dan Puskesmas Kendit Kabupaten Situbondo berdasarkan indikator input. b. Mengetahui program kemitraan bidan dan dukun di Puskesmas Banyuputih dan Puskesmas Kendit Kabupaten Situbondo berdasarkan indikator proses. c. Mengetahui program kemitraan bidan dan dukun di Puskesmas Banyuputih dan Puskesmas Kendit Kabupaten Situbondo berdasarkan indikator output. 5
6 d. Mengevaluasi program kemitraan bidan dan dukun di Puskesmas Banyuputih dibandingkan dengan Puskesmas Kendit Kabupaten Situbondo. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Puskesmas Banyuputih dan Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo dalam menentukan kebijakan program khususnya kemitraan bidan dan dukun dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi. 2. Manfaat ilmiah Diharapkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan kaitannya dengan program kemitraan bidan dan dukun sebagai upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. 3. Manfaat Peneliti Memperoleh kesempatan dalam menerapkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dibidang evaluasi program yang terkait dengan program kemitraan bidan dan dukun. E. Keaslian Penelitian 1. Ray and Salihu (2004) melaksanakan penelitian berjudul The impact of maternal mortality interventions using traditional birth attendants (TBAs) and village midwives. Penelitian ini mengkaji berbagai program yang ditujukan untuk menurunkan angka kematian ibu yang melibatkan bidan di desa dan penolong persalinan tradisional (dukun bayi). Penelitian dilakukan di beberapa negara antara lain : Guatemala, Bangladesh, Ghana, Angola, Nigeria, Sudan, Pakistan, termasuk juga Indonesia, dalam kurun waktu antara tahun 1990 sampai dengan tahun Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa program penurunan angka kematian ibu yang melibatkan bidan di desa dan 6
7 penolong persalinan tradisional, telah memberikan kontribusi positif terhadap hasil dari program tersebut berupa dampak menurunnya angka kematian ibu. 2. Kane (2005) melakukan penelitian tentang Challenges for traditional birth attendents (TBAs) in Northern Rural Honduras. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh sebuah Pusat Pelayanan Ibu Anak (Centro Materno Infantil) bersama fasilitas kesehatan masyarakat lainnya di suatu daerah pedesaan di sebelah utara Honduras. Hasil yang diperoleh yaitu bahwa Traditional Birth Attendents (TBAs) atau penolong persalinan tradisional masih diandalkan untuk pertolongan persalinan lebih dari separo ibu bersalin di daerah pedesaan sebelah selatan Honduras tersebut. Hasil penelitian merekomendasikan suatu model transisi dimana Traditional Birth Attendents diarahkan hanya untuk perawatan ibu setelah melahirkan. 3. Baan (2006) melakukan penelitian tentang Kemitraan bidan dengan dukun bayi dalam rangka alih peran pertolongan persalinan di Propinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dukun bayi terhadap bidan dan bidan terhadap dukun bayi dalam upaya pertolongan persalinan. Hasil penelitian yaitu ada perbedaan persepsi antara bidan dengan dukun bayi dalam hal praktik pertolongan persalinan, bahwa kemitraan yang sementara berjalan yang dilakukan bidan masih dalam batas pemaknaan transfer pengetahuan, dalam bentuk pembinaan cara-cara persalinan yang higienis oleh bidan kepada dukun bayi. Dengan demikian kemitraan belum mengarah pada alih peran pertolongan persalinan secara optimal. Bahkan dikhawatirkan dimasa mendatang, pembinaan yang dilakukan oleh bidan, justru memberikan peran baru kepada dukun bayi, menambah persentasenya, bahkan menambah kepercayaan diri mereka untuk menjalankan profesinya secara sendiri-sendiri. 7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini kesehatan global difokuskan pada masalah kesehatan ibu, sampai saat ini masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini kesehatan global difokuskan pada masalah kesehatan ibu, sampai saat ini masalah kematian ibu adalah masalah yang belum dapat terpecahkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi tahun 2003 di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen kesehatan pada periode 2005-2009.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minggu pertama kehidupan dan 529 ribu ibu meninggal karena penyebab yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. Setiap tahun di dunia diperkirakan empat juta bayi baru lahir meninggal pada minggu pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi selama kehamilan sampai dengan 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat lama dan tempat terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut dikategorikan
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG
1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah nasional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN
KERANGKA ACUAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN I. PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia masih belum memuaskan, terbukti dari masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Lebih terperinciBAB III INDIKATOR PEMANTAUAN
BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN Indikator pemantauan program KIA yang dipakai untuk PWS KIA meliputi indikator yang dapat menggambarkan keadaan kegiatan pokok dalam program KIA, seperti yang diuraikan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah nasional yang perlu dan mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatan mutu kesehatan serta derajat kesehatan masyarakat melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini program pembangunan kesehatan yang diupayakan pemerintah dalam meningkatan mutu kesehatan serta derajat kesehatan masyarakat melalui perbaikan
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS (KTL) DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS (KTL) DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Sistem Kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan, ketanggapan, dan keadilan dalam pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Sistem Kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan, ketanggapan, dan keadilan dalam pembiayaan pelayanan kesehatan (WHO, 2000). Komponen pengelolaan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut defenisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan
Lebih terperinciHASIL SENSUS PENDUDUK 2010
HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 Kabupaten Situbondo DATA AGREGAT PER KECAMATAN KABUPATEN SITUBONDO Penutup Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam
Lebih terperinciKEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK
KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek merupakan suatu bentuk kerja sama antara bidan dan dukun dengan tujuan meningkatkan akses ibu dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mereduksi AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah bagi kehidupan seorang ibu dalam usia produktif. Bila terjadi gangguan dalam proses ini, baik itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi kesehatan ibu dan anak di Indonesia saat ini masih sangat penting untuk di tingkatkan serta mendapat perhatian khusus. Berdasarkan data terakhir Survei Demografi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memperoleh mutu pelayanan yang layak merupakan keinginan setiap individu. Hal ini menyangkut tentang kepuasaan individu dalam menerima pelayanan yang diberikan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurunkan kesakitan dan kematian ibu telah menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program Pembangunan Nasional.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dukun paraji. Saat ini, dukun bayi sebagian besar ditemukan di desa-desa. Peran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak ada sejarah yang mencatat kapan pertama kali pertolongan persalinan dilakukan oleh bidan di Indonesia. Dahulu, para ibu umumnya melahirkan tanpa bantuan orang
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG
1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH POTONG HEWAN DINAS PETERNAKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri agar derajat kesehatan
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PROGRAM SOLUSI KEMISKINAN (POVERTY SOLUTION PROGRAM/ PSP) DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu masalah penting pencapaian pembangunan kesehatan dunia. Pencapaian program KIA dapat dilihat dari Laporan Pemantauan Wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada tahun 2008, tiap harinya kira-kira 1000 wanita meninggal akibat komplikasi dari kehamilan dan melahirkan, termasuk perdarahan berat setelah melahirkan, infeksi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan Millennium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Upaya penurunan angka kematian anak salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2005, lebih dari 529.000 wanita di dunia meninggal
Lebih terperinciHasil Survey AKSES & PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN MISKIN
Hasil Survey AKSES & PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN MISKIN Hasil Studi WRI di 7 Kabupaten (Lampung Utara, Lebak, Indramayu, Solo, Jembrana, Lombok, dan Sumba Barat) 2007 1 Latar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu atau AKI di Indonesia merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tingginya Angka Kematian Ibu atau AKI di Indonesia merupakan permasalahan penting yang perlu mendapat penanganan serius. AKI merupakan tolak ukur keberhasilan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat, dimana angka kematian bayi di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan Pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) mencerminkan adanya dukungan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan antenatal care merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat)
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG
1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. program KIA tersebut menurunkan angka kematian ibu dan anak (Depkes, RI 2007)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mereduksi AKI di Indonesia antara lain meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesepakatan global ( Millenium Development Goals/MDG s) pada tahun 2015,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) 228 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH), Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari Millennium Development Goals (MDGs) 2015 adalah perbaikan kesehatan ibu, namun sampai saat ini Angka Kematian maternal (AKI) di beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan RI mencanangkan P4K dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No 1464/Menkes/Per/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, menyatakan bahwa bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
Lebih terperinciAnalisis Implementasi Kebijakan Jaminan Persalinan Dalam Meningkatkan Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2013
Analisis Implementasi Kebijakan Jaminan Persalinan Dalam Meningkatkan Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2013 Oleh : Gurendro Putro Pendahuluan Latar Belakang Undang-Undang
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DENGAN PROGRAM JAMPERSAL DI BPM SRI HANDAYANI WELAHAN JEPARA Ummi Haniek 1 INTISARI Salah satu di antara beberapa penyebab terlambatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Berdasarkan
22 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu indikator utama dalam Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Tabanan sebesar 58,9/100.000 kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI tahun 2014 sebesar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia dalam bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan secara mudah dan terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak. Pada tahun 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian. ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.000 jiwa (Wilmoth et al., 2010). Angka kematian ibu di setiap negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dilakukan di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyediaan pelayanan maternal dan neonatal yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting dilakukan di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal tersebut disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi dibanding dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang penting, karena salah satu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Februari sampai dengan 21 Maret 2016 di wilayah Kecamatan Arjasa, Kecamatan Mangaran dan Kecamatan Besuki,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium
19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium Development Goals
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah kualitas pelayanan oleh tenaga kesehatan yang tidak adekuat dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arah pembangunan kesehatan adalah terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata bagi setiap manusia. Adanya program Departemen Kesehatan Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu setiap tahun kurang lebih orang dan mayoritas kematian terjadi di negara berkembang (WHO et
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu setiap tahun kurang lebih 287.000 orang dan mayoritas kematian terjadi di negara berkembang (WHO et al., 2012). Diperkirakan, sekitar 358.000 wanita di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu yang menjadi tujuan dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target MDG 2015 berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan dan kesejahteraan ibu merupakan unsur utama dalam menentukan
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan kesejahteraan ibu merupakan unsur utama dalam menentukan generasi yang akan datang. Ibu adalah penentu dan merupakan kunci dasar perkembangan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komitmen Indonesia untuk mencapai MDG s (Millennium Development Goals) mencerminkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan memberikan kontribusi
Lebih terperinci1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.
Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA KEDUA (SECOND CITY) DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA KEDUA (SECOND CITY) DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendorong percepatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bersalin dan nifas. Namun demikian banyak faktor yang membuat teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah yang besar dinegara miskin dan berkembang seperti Indonesia. Sebagian besar kematian perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kematian ibu di dunia pada tahun 2000 disebabkan kehamilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya angka kematian ibu di dunia pada tahun 2000 disebabkan kehamilan persalinan dan nifas mencapai 529.000 yang tersebar di Asia 47,8% (253.000), Afrika 47,4%
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat 1 menyatakan: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan potensi dan penerus untuk mewujudkan kualitas dan keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan sejak dini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi permasalahan di dunia sampai saat ini. AKI dan AKB merupakan salah satu indikator derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati Deklarasi Millenium di New York pada bulan September 2000. Deklarasi Millenium ini dikenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) diperoleh AKI tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kesehatan ibu dengan perhatian utama pada penurunan angka kematian ibu/ AKI merupakan tujuan pembangunan milenium kelima/millennium Development
Lebih terperinciMenurut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu, bayi dan anak balita di Indonesia masih cukup tinggi. Tujuan Pembangunan Millenium (Millenuim Development Goals) 2000-2015 dan sekarang dilanjutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu dari 8 tujuan pembangunan millenium atau MDG s (Millenium Development Goals) yang terdapat pada tujuan ke 5 yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat menetukan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sehat sebagai salah satu hak dasar manusia, merupakan salah satu faktor yang sangat menetukan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang bersama faktor pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri agar pencapaian derajat kesehatan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (e-mail: lia.amalia29@gmail.com)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN Lia Amalia (e-mail: lia.amalia29@gmail.com) Jurusan Kesehatan Masyarakat FIKK Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK: Dalam upaya penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu mulai
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu bersalin (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu bersalin (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai tingkat derajat kesehatan masyarakat di suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pelayanan antenatal care adalah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai standar pelayanan antenatal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia Angka Kematian Ibu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia Angka Kematian Ibu tertinggi dibandingkan negara-negara
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator penilaian status kesehatan masyarakat adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kematian ibu telah lama menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurunnya AKI dari 334
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) merumuskan delapan tujuan pembangunan, dua diantaranya adalah komitmen dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) selalu menjadi fokus utama dalam pelayanan kesehatan terutama bagi Puskesmas.Kesehatan ibu, bayi, dan balita menjadi hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari (Kemenkes RI, 2010; h. 15). Bayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deklarasi pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yang merupakan hasil kesepakatan 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 2000
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah Hak Fundamental setiap warga. Hal ini telah ditetapkan oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H
Lebih terperinciPendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013
Pendekatan Kebijakan di Hulu Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013 Permasalahan Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama 189 negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan nasional secara menyeluruh. Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak merupakan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Tingginya jumlah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (2012), setiap hari sekitar 800 perempuan meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Hampir semua kematian ibu (99%) dari seluruh kematian ibu terjadi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PONDOK BERSALIN DESA DAN PONDOK KESEHATAN DESA
PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PONDOK BERSALIN DESA DAN PONDOK KESEHATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP A. Kesimpulan
64 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ada 5 (lima) kesimpulan penelitian. Kesimpulan tersebut disajikan sebagai berikut : 1. Peran pendampingan bidan dalam upaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian ibu yaitu kematian perempuan hamil atau kematian dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa mempertimbangkan umur dan jenis kehamilan sebagai komplikasi
Lebih terperinciKata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal, Angka Kematian Ibu (AKI)
kesehatan ibu dan anak, penyediaan SDM yang berkulitas dan penyediaan sarana dan prasarana dalam upaya percepatan penurunan AKI di Kabupaten Bangka Tengah. Kata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal,
Lebih terperinci