BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Bisnis Berjalan pada Perusahaan Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan yang sebelumnya bernama Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, merupakan hasil penggabungan dari : Kantor Akuntan Publik Jamaludin Iskak (Jakarta) Kantor Akuntan Publik Aria & Jonnardi (Jakarta) Kantor Akuntan Publik Sukimto Sjamsuli (Batam) Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan jasa Kantor Akuntan Publik, maka pada tanggal 27 Januari 2009 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No.93/KM.1/2009, ketiga Kantor Akuntan Publik tersebut bergabung menjadi Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, dengan alamat kantor pusat berada di Graha Atrium Lt. 7.02B Jl. Senen Raya 135, Jakarta, Sedangkan kantor cabang berada di Ruko Bukit Beruntung Blok C No.2 Batam, Kantor Akuntan Publik ini bergerak dalam bidang Jasa Audit atas Laporan Keuangan Perusahaan baik perusahaan Go Public maupun Private dan Jasa lainnya di bidang keuangan dan akuntansi. Jasa-jasa tersebut meliputi pemeriksaan umum (general audit), pemeriksaan khusus (investigation/specialaudit), pemeriksaan pengelolaan atau pemeriksaan operasional perusahaan (management audit), penyusunan sistem akuntansi (accounting system design), jasa akuntansi (accounting service), penyusunan anggaran (budgeting preparation), dan konsultasi manajemen dan perpajakan (management and tax consulting). Melihat banyaknya jasa yang ditawarkan serta seiring bertambahnya pengguna jasa/klien pada Kantor Akuntan Publik ini tidak terlepas dari hasil kontribusi, dukungan penuh dan dedikasi para karyawan kepada Kantor Akuntan Publik. Karyawan yang berkualitas dan memiliki integritas tinggi berperan penting dalam mendukung kegiatan operasional dan membuat Kantor Akuntan Publik ini memiliki banyak Pengguna Jasa/Klien yang tidak hanya berasal dari dalam kota melainkan juga banyak perusahaan dari luar kota yang menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik ini. Hingga saat ini Kantor Akuntan Publik (KAP) JAS memiliki total 120 Karyawan, dengan formasi di kantor pusat Jakarta sejumlah 87 orang karyawan dan di kantor cabang Batam sejumlah 33 orang karyawan. Karyawan sebagai asset perusahaan memegang peranan penting dalam kelancaran pencapaian tujuan Kantor Akuntan Publik ini khususnya karyawan 31

2 32 yang berada pada posisi Auditor. Mereka menjadi kunci dalam mempertahankan dan menjaga hubungan KAP sebagai penyedia jasa yang independen dengan Perusahaan/Kliennya sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu diperlukan suatu keteraturan yang dapat memberikan kenyamanan dan motivasi pada karyawan dalam bekerja, sehingga karyawan yang merupakan asset penting bagi perusahaan memiliki rasa kepuasan dalam mengabdikan kinerjanya kepada Kantor Akuntan Publik ini. Keteraturan yang dimaksud adalah dari sisi sistem kompensasi dan benefit, dan kejelasan peraturan/standart Operational Procedure (SOP) dari sisi kedisiplinan seperti kehadiran/absensi dan penugasan ke luar kantor bagi karyawan. Terlebih lagi Kantor Akuntan Publik ini memiliki kantor cabang di luar kota dan Pengguna jasa/klien yang terhubung tidak hanya berasal dari dalam kota melainkan dari berbagai kota di Indonesia. Keteraturan tersebut akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi perusahaan khususnya bagi karyawan. Karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara mengembangkan keahlian dan kemampuan yang dimilikinya serta akan tumbuh rasa loyalitas terhadap Kantor Akuntan Publik dimana mereka bekerja. 3.2 Visi dan Misi Perusahaan Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan memiliki visi dan misi yang satudalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu: - Visi Menjadi Kantor Akuntan Publik yang senantiasa dapat memberikan jasa yang bermanfaat dan dipercaya bagi pengguna jasa sebagai Auditor independen, dan penyedia jasa lainnya terutama dalam mengungkapkan kebenaran dan disiplin dalam menjalankan kinerja perusahaan untuk semua pihak. - Misi a. Menjalankan standart professional akuntan publik dengan benar; b. Menjalankan dan memahami standar akuntansi yang berlaku (PSAK), standar profesi audit (SPAP) dan aturan lain terkait profesi akuntan dengan patuh dan benar; c. Memberikan jasa audit dan jasa lainnya di bidang keuangan dan akuntansi dengan tujuan peningkatan pengelolaan perusahaan secara akuntabel, transparan dan professional; d. Melaksanakan keahlianya dengan tepat sesuai profesi.

3 Struktur Organisasi Perusahaan Dalam menjalankan bisnisnya Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Managing Partner Partner Partner Partner Partner Senior Manager Senior Manager Senior Manager Senior Manager Finance Manager HRD Manager Tax Manager Audit Manager Quality Control Manager Staff Finance Staff HRD Senior Tax Consultant Audit Supervisor Quality Control Staff Staff Administration Consultant Staff Senior Auditor Junior Auditor Gambar 3.1 Struktur Organisasi KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan Sumber : Quality Control Manager Tahun Tugas dan Wewenang Organisasi Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian yang berada di dalam struktur organisasi Kantor Akuntan Publik JAS yaitu sebagai berikut : 1. Managing Partner a. Sebagai pimpinan tertinggi dari kantor akuntan publik dan berkomunikasi ke semua pihak luar terkait dengan Kantor Akuntan Publik JAS. b. Bertanggung jawab melakukan review secara menyeluruh terhadap pekerjaan audit dan termasuk membuat beberapa keputusan penting audit.

4 34 2. Partner a. Bertanggung jawab untuk memelihara hubungan dengan klien. Dalam hubungan ini termasuk diskusi dengan klien tentang tujuan dan ruang lingkup audit, penyelesaian masalah-masalah perbedaan pendapat tentang penyajian laporan keuangan dan menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas undangan klien. b. Bertanggung jawab untuk melakukan rekrutmen staf baru pada jenjang manajer. c. Bertanggung jawab atas review audit working paper. d. Menandatangani laporan auditor. 3. Audit Manajer dan Audit Supervisor a. Bertanggung jawab untuk melakukan supervisi atas dua atau lebih penugasan audit yang sedang berjalan. b. Sebagai orang yang memimpin teknis ke klien secara insidentil. c. Melakukan review working papers dan mendiskusikan dengan staff audit dan klien atas berbagai masalah akuntansi dan audit yang timbul selama perikatan audit. d. Manager dan Supervisor juga bertanggung jawab untuk menentukan prosedur audit yang dapat diterapkan atas audit spesific. e. Menjaga keseragaman standar audit dari seluruh partner. 4. Quality Control Manager a. Bertanggung jawab atas pemahaman ketentuan perpajakan dan teori akuntansi yang sedang berkembang. b. Menerapkan sistem-sistem baru terkait dengan perkembangan kantor, menentukan risk assessment terhadap calon klien baru serta mendampingi partner dalam memelihara hubungan dengan klien. c. Bertanggung jawab melakukan cross review terhadap hasil review working paper oleh Audit Manager sebelum Partner menandatangani Laporan Auditor Independen. d. Bertanggung jawab untuk melakukan recruitment staff baru pada jenjang Supervisor dan Senior Auditor. 5. Finance Manager a. Bertanggung jawab dalam mempersiapkan tagihan (invoice) dan faktur pajak atas jasa yang digunakan oleh klien. b. Mengelola pembayaran gaji untuk karyawan. c. Mengelola perhitungan perpajakan beserta pelaporannya.

5 35 d. Mengawasi pembayaran atas utang yang dimiliki, dan juga mengawasi sisa pembayaran atas piutang klien. e. Bertanggung jawab dalam pengelolaan asset dari KAP, khususnya liquid asset dan penerimaan kas atas kegiatan operasional KAP. f. Melakukan jurnal dan input semua transaksi yang berkaitan dengan kegiatan operasional KAP. g. Bertanggung jawab dalam pelaporan keuangan yang dilaporkan kepada pimpinan. h. Bertanggung jawab untuk mengawasi kinerja dari staf finance dalam mendukung kegiatan bagian keuangan KAP. 6. General HRD Manager a. Melaksanakan rencana penerimaan sesuai kebutuhan dan tujuan perekrutan. b. Mengelola karyawan sesuai kebutuhan perusahaan, melakukan perekrutan hanya atas staf yang memiliki kualifikasi sesuai dengan peraturan standar profesi. c. Menyusun rencana operasional urusan bagian kepegawaian. d. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian. e. Mengelola pemberian cuti, ijin, dan mengatur dengan baik kompensasi. f. Membantu manajer dalam melakukan penilaian kinerja personel. g. Mendorong perkembangan professional dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan. h. Mengelola promosi terhadap tenaga-tenaga staf yang professional yang memenuhi kriteria dan kualifikasi baik dari segi pengalaman, pendidikan, keahlian serta evaluasi kerja. i. Secara berkala menyelenggarakan pendidikan professional berkelanjutan dan pelatihan. 7. Staff Auditor (Senior Auditor, Junior Auditor) a. Bertanggung jawab untuk melakukan audit dan penyusunan laporan audit untuk ditinjau dan disetujui oleh manager dan partner. b. Bertanggung jawab untuk melakukan supervisi beberapa aspek audit. c. Melakukan pelatihan-pelatihan (Coaching dan Mentoring) mengenai pekerjaan kepada stafnya.

6 Gambaran Sistem yang Sedang Berjalan Kebijakan Umum Kepegawaian Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan 1. Karyawan Jumlah total karyawan Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan adalah 120 orang. Berdasarkan posisinya karyawan terbagi menjadi 2 tipe yaitu : a. Auditor Auditor adalah karyawan yang sangat berperan penting terhadap kelangsungan usaha Kantor Akuntan Publik ini. Dimana mereka menjadi penggerak atas jasa audit terhadap klien-klien Kantor Akuntan Publik ini. Level auditor itu sendiri terdiri dari beberapa tingkatan atau bisa disebut juga sebagai jenjang karir mereka, yaitu: - Junior Auditor 1 - Junior Auditor 2 - Senior Auditor 1 - Senior Auditor 2 - Audit Supervisor - Audit Manajer - Senior Manajer - Partner Mereka memiliki jenjang karir dimana jika sudah melewati masa percobaan selama 3 bulan Staff Auditor menjadi Junior Auditor 1 lalu setelah melewati 6-9 bulan berikutnya akan dipromosikan untuk naik menjadi Junior Auditor 2 dan untuk promosi ke level/jenjang karir berikutnya Junior Auditor 2 harus melewati penilaian secara objektif atas kinerjanya yang akan dinilai oleh Senior Auditor dan Audit Manajer untuk dapat naik ke posisi menjadi Senior Auditor selain itu masa kerja dan pengalaman juga dijadikan pertimbangan. Untuk naik ke posisi berikutnya seperti Audit Supervisor, Audit Manajer atau Senior Manajer, dibutuhkan penilaian dari Partner yang secara langsung membawahi mereka dan selain itu harus memiliki keahlian yang sangat mendukung sesuai dengan Jobdesk-nya serta pengalaman dan masa kerja juga menjadi bahan pertimbangan. Audit

7 37 Supervisor, Audit Manajer dan Senior Manajer langsung disupervisi dan diawasi dengan baik oleh Partner yang membawahinya. Lain halnya untuk naik dan menjabat sebagai Partner, Selain memiliki masa kerja, pengalaman dan kinerja yang baik, individu tersebut harus memiliki sertifikasi yaitu BAP (Bersertifikasi Akuntan Publik) atau dikenal sebagai CPA (Certified Accountant Public). Sedangkan untuk menjabat sebagai Konsultan, yang setara dengan posisi Auditor yaitu harus memiliki masa kerja, pengalaman dan penilaian atas kinerja yang baik serta bersertifikasi. Perbedaan antara Auditor dengan Konsultan terdapat pada jobdesk-nya saja. b. Non-Auditor Karyawan Non-Auditor yang dimaksud adalah mereka yang tidak secara langsung mengaudit atau bekerja pada inti operasional atau tugas utama Kantor Akuntan Publik, yaitu sebagai penyedia jasa audit dan jasa lainnya di bidang keuangan dan akuntansi. Karyawan Non- Auditor, yaitu: Sekretaris, Staf Administrasi, Staf Keuangan, Staf Kepegawaian, Office Boy, dsb. Berdasarkan jenis atau masa kerja, karyawan terbagi atas 3 yaitu: a. Karyawan Tetap Karyawan tetap yaitu karyawan (Auditor) yang terikat hubungan kerja dengan Kantor Akuntan Publik ini untuk jangka waktu yang tidak ditentukan setelah berhasil melewati masa percobaan selama 3 bulan. Karyawan tetap mendapatkan hak berupa gaji pokok, tunjangan transport, hak cuti (setelah 12 bulan bekerja), asuransi kesehatan dan kebijakan lainnya yang diberikan oleh perusahaan. b. Karyawan Kontrak Karyawan kontrak adalah karyawan Non-Auditor yang dikontrak untuk jangka waktu tertentu. Mereka mendapatkan fasilitas hampir sama dengan karyawan tetap namun belum mendapatkan asuransi kesehatan. c. Karyawan Percobaan Karyawan percobaan ini merupakan Staff Auditor, dimana calon karyawan yang baru lolos seleksi akan menjalani masa percobaan selama 3 bulan, dengan melihat performa dan kinerjanya selama 3 bulan tersebut baru akan diangkat menjadi karyawan tetap setelah berhasil melewati

8 38 masa percobaan tersebut dengan baik. Karyawan percobaan ini mendapatkan gaji pokok tetapi belum mendapatkan cuti/ijin dan kebijakan lainnya. 2. Waktu Kerja Karyawan Pada umumnya waktu kerja normal KAP ini adalah 8 jam sehari dari hari Senin sampai dengan Kamis, sedangkan hari Jumat hanya 7 jam kerja. Dengan rincian jam kerja dan jam istirahat sebagai berikut: Tabel 3.1 Waktu Kerja Karyawan Sumber : Quality Control Manager Tahun 2013 HARI JAM KERJA JAM ISTIRAHAT Senin s.d. Kamis s.d s.d Jum at s.d s.d Sabtu/Minggu/Libur Nasional Libur Libur 3. Kehadiran Semua karyawan harus mengisi daftar kehadiran atau absensi setiap hari kerja. Dimana mereka mengisi waktu hadir pada kartu absensi yang telah disediakan. Setiap karyawan yang tidak hadir bekerja tanpa keterangan akan dikenakan pemotongan gaji. Namun karyawan boleh meninggalkan kantor/tidak masuk bekerja apabila sudah mendapatkan persetujuan dari atasan mereka dan terhitung ijin/cuti. Kecuali jika mereka memang ditugaskan di luar kantor dengan sebelumnya mendapatkan surat penugasan dinas luar. 4. Lembur Kerja Karena pekerjaan auditor sering dikatakan tidak mengenal waktu, sehingga mereka banyak melakukan lembur atau bekerja overtime. Pada bulanbulan tertentu (peak season) jam kerja normal terkadang tidak berlaku bagi mereka, karena harus bekerja lembur bahkan pada hari-hari non-kerjapun seperti Sabtu atau Minggu mereka diperbolehkan bekerja dan terhitung sebagai lembur. Tidak ada batasan waktu untuk berapa lama melakukan lembur asalkan pekerjaan mereka selesai dengan tepat pada waktunya.untuk

9 39 perhitungan waktu lembur, jumlahnya dibulatkan ke bawah dan dihitung diluar jam kerja normal yaitu 8.30 s.d Contoh: Jika seorang karyawan lembur dari jam s.d , maka karyawan tersebut perhitungan lemburnya hanya 2 jam saja. 5. Cuti, Ijin dan Hari Libur Cuti dan perijinan yang berlaku pada perusahaan yaitu : a. Cuti Tahunan Setiap karyawan yang telah menjadi karyawan tetap dan memiliki masa kerja minimal 12 bulan berhak mendapatkan cuti tahunan dimana cuti tersebut dalam setahun diberikan sebanyak 12 hari dan tidak termasuk untuk cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah. Hak cuti tersebut berlaku untuk satu tahun dan tidak dapat ditangguhkan sisa cutinya untuk tahun berikutnya.jika hak cuti pada tahun tersebut tidak digunakan, maka tidak dapat diakumulasikan di tahun berikutnya atau dinyatakan hangus. Pada saat cuti, karyawan tetap mendapatkan gaji namun tidak mendapatkan tunjangan transportasi. b. Cuti Hamil, Melahirkan/Bersalin Untuk karyawan wanita diberikan cuti hamil dan melahirkan sebanyak 3 bulan (sebulan sebelum dan 2 bulan setelah bersalin) dan tetap mendapatkan gaji secara penuh namun tidak mendapatkan tunjangan transportasi. c. Ijin Karyawan dapat diberikan ijin tidak hadir/tidak masuk kantor dan akan tetap mendapatkan gaji dengan ketentuan sebagai berikut: Jika karyawan ijin karena sakit, maka karyawan harus memberikan kabar ke kantor pada hari yang sama, maksimal pada pukul siang. Keesokannya ketika karyawan tersebut kembali bekerja, karyawan tersebut harus membawa surat keterangan sakit dan diserahkan ke bagian HRD untuk dibuatkan ijin sakit dan dicatat ketidakhadirannya sebagai ijin sakit. Karyawan menikah diberikan jatah ijin sebanyak 3 (tiga) hari kerja.

10 40 Karyawan menikahkan / mengkhitankan / membabtiskan anaknya diberikan jatah ijin sebanyak 2 (dua) hari kerja. Karyawan menjalankan ibadah haji jatah ijinnya disesuaikan jumlah harinya dengan program ibadah hajinya. Istri melahirkan/mengalami keguguran kandungan, diberikan jatah ijin sebanyak 2 (dua) hari kerja. Suami/istri, orang tua/mertua, anak atau menantu meninggal dunia, diberikan jatah ijin sebanyak 2 (dua) hari kerja. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, diberikan jatah ijin sebanyak 1 (satu) hari kerja. Jika karyawan ijin karena keperluan lain selain yang disebutkan diatas, maka karyawan harus memberikan kabar ke kantor yaitu kepada Atasannya, Supervisor dan HRD maksimal pada hari yang sama. Lalu dari situ akan diputuskan apakah alasannya dapat diterima atau tidak. Alasan yang sah adalah alasan yang dapat dipertanggungjawabkan yang disampaikan secara tertulis dan dituangkan dalam surat permohonan izin/permberitahuan serta disetujui oleh Atasan yang bersangkutan. Jika alasan tidak dapat diterima maka karyawan tersebut harus menanggung resiko pemotongan gaji. 6. Dinas Luar Karyawan khususnya auditor sering diberikan tugas dinas luar dimana hari penugasan dan karyawan yang ditugaskan ditentukan oleh Manajer audit. Karyawan yang mendapatkan penugasan dinas luar kantor akan mendapatkan fasilitas uang saku atau Out of Pocket Expense (OPE) yang tarifnya disesuaikan dengan jaraknya, yaitu dalam area, dalam wilayah dan luar wilayah. Fasilitas tersebut diberikan bersamaan dengan gaji yang diterima pada tiap bulannya. Jika ternyata mereka mengalami overbudget maka biaya tersebut akandibayarkan atau diganti (reimburst) oleh kantor dengan memberikan bukti transaksi yang mendukung overbudget tersebut ke bagian HRD lalu HRD akan memberikan ke bagian Finance untuk diproses lebih lanjut.

11 41 7. Gaji Pokok Pembayaran gaji akan ditransfer ke rekening karyawan setiap tanggal 28 pada tiap bulan. Besarnya gaji pokok disesuaikan dengan jabatan karyawan yang telah ditetapkan oleh kantor. 8. Bonus Bonus tidak diberikan untuk seluruh karyawan, biasanya diberikan untuk Senior Auditor yang mampu menjadi pengambil risiko (Risk Taker) terhadap pekerjaannya seperti mengerjakan sendiri dari tahap awal sampai akhir audit laporan keuangan Klien yang ruang lingkup usahanya belum terlalu besar, bonus ini diberikan langsung dari potongan fee Klien ke rekening auditor. 9. Tunjangan a. Tunjangan Jabatan Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan pada karyawan yang besarnya disesuaikan dengan jabatan yang dimiliki karyawan tersebut. b. Tunjangan Transportasi Besarnya tunjangan ini disesuaikan berdasarkan jarak tempat tinggal karyawan ke kantor dan berlaku untuk satu hari kerja yang akan diakumulasikan setiap bulannya. c. Tunjangan Laptop Tunjangan laptop ditujukan untuk mereka yang tidak disediakan komputer atau laptop oleh kantor sehingga karyawan harus membawa laptop milik pribadi. Setiap bulannya akan mendapatkan tunjangan laptop yang besarnya sesuai dengan ketentuan kantor. d. Tunjangan Hari Raya (THR) Karyawan akan diberikan Tunjangan Hari Raya pada tiap tahunnya biasanya pada saat mendekati hari perayaan hari besar agama seperti Idul Fitri dan Natal. Karyawan yang belum satu tahun bekerja akan mendapatkan THR sebesar lamanya ia bekerja dibagi 12 dikalikan 1 bulan gaji. Karyawan yang bekerja 1-5 tahun akan diberikan THR

12 42 sebesar 1 bulan gaji. Sedangkan karyawan yang bekerja lebih dari 5 tahun akan diberikan 1.5 bulan gaji. 10. Asuransi Jiwa Karyawan tetap pada KAP ini diberikan fasilitas asuransi berupa asuransi jiwa dan asuransi kesehatan/rumah sakit.asuransi berupa asuransi rawat inap jika karyawan membutuhkan pengobatan rawat inap untuk kesehatannya. 11. PPh 21 Perhitungan dan pembayaran PPh 21 langsung dibebankan kepada karyawan dan langsung dipotong pada gaji bulanan karyawan Kelemahan Terhadap Kebijakan Fasilitas Kompensasi dan Benefit yang Ada 1. Dari kebijakan pada sistem absensi perusahaan tidak memberlakukan pemotongan untuk keterlambatan kehadiran. Pemotongan hanya berlaku untuk mereka yang membolos/tidak masuk kerja. Dengan sistem yang baru diharapkan sistem dapat menyimpan kebijakan pemotongan dari keterlambatan. Selain keterlambatan, perlu adanya pemotongan apabila pulang sebelum waktunya. Dengan harapan hal ini menjadikan karyawan semakin disiplin dalam kehadiran. Kebijakan pemotongan yang akan terdapat pada sistem dapat dilihat di bawah ini: Tabel 3.2 Rekomendasi Kebijakan Pemotongan Keterlambatan Jenis *Persentase Waktu Keterlambatan Keterlambatan Pemotongan TL s.d. < % TL s.d. < % TL s.d. < % TL dan/atau tidak hadir mengisi daftar hadir 5% masuk bekerja PSW s.d. < % PSW s.d. < % PSW s.d. < %

13 43 PSW 4 < dan/atau tidak mengisi daftar hadir pulang bekerja Keterangan : - TL 1 = Terlambat 1 - PSW 1 = Pulang Sebelum Waktunya 1 - * = Besaran pemotongan optional 2.5% Prosedur Sistem Berjalan pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan Prosedur Absensi Karyawan melakukan absensi pada saat jam masuk dan jam selesai kerja. Karyawan melakukan absensi dengan kartu absensi secara manual dimana mereka mengisi jam saat mereka masuk dan jam saat mereka selesai bekerja/pulang pada hari yang bersangkutan. Pada tanggal 25 tiap bulannya manajer perusahaan akan memberikan approval atau memverifikasi absensi/daftar hadir tersebut. Namun terkadang approval ini dilakukan tidak teratur oleh manajer seperti setiap hari dilakukan verifikasi atau seminggu sekali lalu pada tanggal 25 manajer menunda approval dengan alasan telah di approval pada minggu yang lalu. Apabila karyawan tidak hadir tanpa keterangan atau alasan yang tidak jelas, maka perusahaan menganggap karyawan tersebut tidak hadir/alpa dan akan dikenakan sanksi berupa pemotongan gaji sesuai dengan ketidakhadirannya. Namun apabila karyawan tersebut sebelumnya atau pada hari yang sama memberikan keterangan/alasan ke perusahaan dan alasan tersebut dapat diterima, maka karyawan tersebut tidak dikenakan sanksi atau pemotongan gaji. Namun karyawan tersebut dianggap ijin. Apabila karyawan tidak hadir dalam waktu lima hari dalam periode satu bulan, maka bagian HRD akan memberikan Surat Peringatan kepada karyawan yang bersangkutan yang akan langsung ditandatangani oleh manajer bagian yang bersangkutan. Time Sheet absensi yang telah diapprove oleh manajer tersebut oleh bagian HRD akan didokumentasikan dan dibuat laporan absensi yang selanjutnya akan diproses oleh bagian finance sebagai dasar perhitungan pembayaran gaji karyawan tiap bulannya.

14 44 Gambar 3.2 Activity Diagram absensi karyawan Bagi karyawan yang bekerja lembur, proses yang berjalan sama seperti ketika mereka melakukan absensi. Karyawan melakukan absensi ketika selesai bekerja/pulang diatas jam kerja normal, yaitu jam Waktu lembur tersebut dicatat pada kartu absen mereka lalu akan di approval oleh manajer dan diinput oleh Bagian HRD untuk dibuatkan laporan lembur yang kemudian oleh bagian finance dijadikan dasar dalam perhitungan uang lembur tiap bulannya.

15 45 Gambar 3.3Activity Diagram lembur karyawan Dari proses absensi tersebut terdapat beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut: a. Adanya kemungkinan data absensi yang hilang/rusak karena data absensi masih berupa kartu absensi (hardcopy). b. Waktu verfikasi absensi oleh manajer kantor dilakukan tidak teratur. Terkadang, seminggu sekali manajer melakukan verifikasi absensi bahkan sekali dalam sebulan di tanggal 25. Ditemukan pula bahwa absensi yang telah diverifikasi seminggu sekali tidak lagi dilakukan oleh manajer pada tanggal 25. Jika sampai tanggal 25 tiap bulannya absensi belum di verifikasi oleh manajer, maka bagian HRD harus menunggu manajer memverifikasi/menyetujui absensi tersebut, baru kemudian dapat

16 46 memproses laporan absensi tersebut ke bagian finance untuk pembayaran gaji karyawan. Verifikasi seharusnya memang dilakukan tiap tanggal 25 bulan yang bersangkutan oleh manajer kantor, bukan dilakukan setiap hari atau seminggu sekali. Sehingga HRD akan tepat waktu untuk menyelesaikan laporan absensi dan memprosesnya ke bagian Finance untuk pembayaran gaji. c. Hal tersebut tentu menghambat kegiatan penggajian, karena jadwal manajer yang tidak menentu kehadirannya dikantor dapat menunda proses pembayaran gaji. Manajer seharusnya menyesuaikan jadwal dan memprioritaskan verifikasi Absensi tersebut karena terkait hak karyawan yang merupakan hal yang krusial sehingga paling lambat tanggal 25 tiap bulannya wajib sudah dilakukan approval atas absensi tersebut agar pembayaran gaji tidak mengalami keterlambatan. d. Setelah absensi diverifikasi oleh manajer, ketika bagian HRD ingin menyampaikan laporan Absensi ke bagian Finance, Bagian HRD masih harus membuat rekap absensi yang digabungkan/disesuaikan dengan cuti, ijin dan lembur karyawan yang pencatatannya belum terintegrasi dalam satu kesatuan sistem absensi. Sehingga dalam penginputan/pengabungan data yang masih manual tersebut terlihat kurang efektif dan efisien dan masih memungkinkan adanya risiko kesalahan input/data yang dapat berakibat pada perhitungan penggajian dan lembur oleh bagian finance juga mengalami kesalahan. e. Proses pengolahan data yang masih manual sehingga agak lambat dalam prosesnya dapat mengakibatkan lambatnya penyajian informasi sehingga dimungkinkan pula terjadi keterlambatan pembayaran gaji karyawan. Ditambah lagi jika terjadi kesalahan perhitungan dapat menjadikan informasi tidak akurat sehingga merugikan karyawan dan perusahaan itu sendiri. f. Sistem absensi yang masih manual, memungkinkan karyawan melakukan pemalsuan/manipulasi absensi atas nama orang lain (titip absen) namun karyawan yang bersangkutan tidak ada di kantor pada saat jam kerja. Hal ini juga dapat menimbulkan ketidakakuratan data absensi karyawan. Dengan proses seperti itu kesalahan akan tidak terdeteksi akibat manipulasi data masih memungkinkan untuk dilakukan.

17 47 g. Sistem sanksi yang diterapkan perusahaan masih dihitung berdasarkan hadir/tidak hadirnya karyawan, sehingga keterlambatan karyawan belum teratasi dalam kebijakan perusahaan, hal tersebut memungkin karyawan untuk datang terlambat ke kantor dan pulang sebelum waktunya tanpa adanya potongan atas gaji karyawan yang bersangkutan. Hal ini perlu dibuatkan kebijakan terkait keterlambatan absensi karyawan dalam rangka penegakan disiplin karyawan. Dengan sistem yang baru diharapkan pencatatan absensi akan terintegrasi secara keseluruhan dalam satu database seperti kegiatan dalam rekap data, menghitung jam lembur, input data terkait dengan cuti ataupun dinas luar, serta laporan-laporan absensi, maka sistem secara otomatis langsung mencatat keterangan kehadiran mereka. Sistem yang baru tidak lagi diperlukan verifikasi dari manajer serta diharapkan dapat meminimalisasi tingkat kesalahan dalam pencatatan dan mengelola data absensi karyawan sehingga dapat mempermudah dan mempercepat waktu memproses data absensi karyawan Prosedur Cuti dan Perijinan Karyawan yang ingin mengambil cuti atau ijin harus mengisi formulir cuti dan ijin yang telah disediakan oleh bagian HRD. Formulir tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh manajer, kemudian baru dapat dieksekusi oleh bagian HRD. Setelah itu bagian HRD akan membuat surat keterangan cuti dan pada kartu absensi karyawan tersebut akan dicatat cuti. Khusus karyawan yang tergolong auditor, cuti yang diambil oleh mereka akan diminta persetujuan dari dua manajer, yaitu audit manajer dan senior manajer. Hal ini dilakukan untuk pengaturan pekerjaan para auditor.

18 48 Gambar 3.4 Activity Diagram Cuti Karyawan - Auditor

19 Gambar 3.5 Activity Diagram Cuti Karyawan Non-Auditor 49

20 50 Diagram diatas juga menggambarkan proses permintaan cuti bagi karyawan non-auditor dimana perbedaannya terletak pada approval, dimana approval berasal dari satu manajer saja. Dari proses cuti dan perijinan tersebut, terdapat beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut: a. Kurangnya pengawasan terhadap jatah cuti karyawan, terlihat bahwa cuti dari tiap karyawan bisa dilakukan tanpa melihat sisa jatah cuti yang dimiliki oleh karyawan itu sendiri. Apabila karyawan belum mencapai setahun bekerja, karyawan tersebut belum berhak mengambil jatah cuti, namun dengan proses seperti diatas, mereka dapat mengambil cutinya. Walaupun pada awalnya cuti mereka harus disetujui oleh manajer, tetapi manajer tidak akan mengetahui apakah mereka sudah berhak untuk mengambil cuti, atau apakah jatah cuti mereka masih ada. b. Manajer harus menanyakan ke HRD terlebih dahulu mengenai jatah cuti karyawan, namun apabila manajer tidak sempat menanyakan hal ini, manajer langsung menyetujui cuti atau ijin karyawan tersebut. Seharusnya apabila karyawan ingin melakukan permohonan cuti, maka karyawan meminta form permohonan cuti pada HRD dan saat itu pula HRD memeriksa jatah cuti karyawan yang bersangkutan. Apabila jatah cuti tersedia maka HRD akan menerbitkan surat permohonan cuti untuk diisi karyawan dan meminta persetujuan oleh atasan karyawan tersebut. Barulah dapat dieksekusi oleh bagian HRD. c. Untuk output yang dihasilkan dari aktivitas cuti karyawan, HRD belum memiliki laporan histori cuti karyawan atau laporan cuti. Sehingga apabila laporan tersebut dibutuhkan bagi pihak tertinggi perusahaan, HRD belum dapat menyiapkan laporan histori cuti tiap karyawan dan juga laporan cuti tahunan pada perusahaan. Dengan sistem yang baru diharapkan karyawan yang akan melakukan permintaan cuti dapat langsung melakukan permintaan pada sistem, lalu sistem akan memeriksa jatah cutinya apakah masih tersedia atau telah habis, yang selanjutnya dapat di approval oleh manajernya. Lalu seluruh permintaan cuti karyawan akan disimpan dan terintegrasi pada database sistem, sehingga HRD dapat menyiapkan laporan cuti sesuai dengan kebutuhan.

21 Prosedur Dinas Luar Kantor Karyawan yang biasanya bertugas di luar kantor adalah auditor. Sehari sebelum tugas luar kantor tersebut, manajer akan memerintahkan kepada petugas administrasi untuk membuat surat tugas luar kantor yang akan ditandatangani oleh manajer dan kemudian manajer langsung memberikan ke karyawan sekaligus diberikan pengarahan, kemudian karyawan yang diberikan dinas luar kantor menyerahkan Surat tugas luar kantor tersebut ke Bagian HRD sebagai bukti bahwa karyawan yang bersangkutan tidak ada di kantor pada hari yang telah ditentukan untuk melaksanakan Tugas Luar Kantor. Sehingga HRD akan mencatat absensi karyawan pada hari yang bersangkutan. Gambar 3.6 Activity Diagram Dinas Luar Karyawan Pada proses dinas luar kantor karyawan terlihat alur yang panjang dimana manajer menyerahkan surat dinas luar ke karyawan sekaligus diberikan

22 52 pengarahan mengenai jobdesk mereka dan karyawan tersebut menyerahkan kembali ke HRD untuk diarsip. Sehingga ketika absensi pada tanggal dinas luar kantor tersebut HRD telah mencatat bahwa karyawan tersebut tidak hadir di kantor bukan karena membolos atau alasan yang tidak jelas dan dengan begitu tidak terjadi pemotongan gaji atau bentuk pengurangan penghasilan. Dari proses dinas luar ini terdapat beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut: a. Alur proses yang terlalu panjang seperti ini dapat terjadi penggandaan arsip yaitu di bagian administrasi dan pada HRD. Terlebih lagi kebanyakan yang terjadi adalah karyawan lupa menyerahkan kembali surat tersebut ke HRD pada hari sebelum mereka dinas luar. Sehingga HRD sering mengalami misscomunication dengan karyawan yang sedang dinas luar, mereka dicatat tidak hadir di kantor. Seharusnya surat dinas luar langsung ditembuskan ke bagian HRD untuk diinput datanya dan tetap diserahkan kepada karyawan yang melakukan dinas luar sebagai bukti karyawan yang bersangkutan melakukan dinas luar. b. Proses tersebut juga tidak berlaku untuk dinas luar secara tiba-tiba, dimana pada hari itu juga karyawan harus ditugaskan ke luar kantor, sehingga absensi pun terganggu karena mereka tidak mengisi jam pulang kerja atau jam mereka lembur. Hal ini sering terkait ke dalam masalah perhitungan lembur. Jika hal tersebut terjadi maka harusnya tetap dibuatkan surat dinas luar pada hari itu juga dan disampaikan ke bagian HRD untuk di input datanya surat tersebut dapat berlaku surut. Dengan sistem yang baru diharapkan ketika karyawan diharuskan untuk bertugas ke luar kantor, maka HRD akan langsung mencatat ke sistem sesuai instruksi manajer dan memberikan surat dinas luar ini ke karyawan melalui sistem dalam bentuk notifikasi. Apabila dinas luar terjadi secara mendadak, maka bagian HRD juga dapat secara langsung mencatat waktu penugasan dinas luar dan sistem akan terotomatisasi mencatat di absensi Prosedur Penggajian Laporan absensi yang telah dibuat HRD akan disesuaikan dengan gaji dasar sesuai dengan jabatan/posisi karyawan, lalu akan dilakukan perhitungan dengan melihat laporan absensi tersebut yang telah disesuaikan dengan data cuti, ijin, lembur, tugas luar kantor dan pemotongan gaji apabila terdapat

23 53 karyawan yang alpa/tidak hadir. Lalu data tersebut akan diserahkan ke bagian Finance yang akan dihitung lebih lanjut mengenai pemotongan pajak penghasilan 21. Setelah perhitungan selesai akan ditandatangani finance manager dan pembayaran gaji karyawan dilakukan dengan cara mentransfer ke rekening karyawan pada tanggal 28 tiap bulannya. Pada waktu tersebut pula slip gaji akan diberikan sebagai tanda bahwa karyawan telah menerima gaji dari perusahaan. Gambar 3.7 Activity Diagram penggajian karyawan

24 54 Dari proses penggajian tersebut masih terdapat beberapa kelemahan, baik dari sisi alur proses maupun kebijakan penggajian, kelemahan-kelemahan tersebut yaitu sebagai berikut : a. Proses perhitungan gaji membutuhkan informasi berupa data absensi dan data gaji karyawan dimana data-data tersebut masih belum terintegrasi dalam satu kesatuan sistem absensi. Terlebih lagi data lembur karyawan yang belum tercatat dengan baik, sehingga dalam penginputan/pengabungan data yang masih manual tersebut terlihat kurang efektif dan efisien. Hal ini memungkinkan adanya risiko kesalahan input/data yang akan berakibat perhitungan penggajian dan lembur oleh bagian finance juga mengalami kesalahan. b. Pada pembayaran gaji karyawan diharuskan untuk melaporkan pajak penghasilan 21, dimana pengisiannya berasal dari daftar gaji atau penghasilan seluruh karyawan. Data-data tersebut masih belum terintegrasi sehingga pengisian formulir pajak khusus SPT PPh 21 masih diisi secara manual. Dengan membangun sistem yang baru, diharapkan dapat mempermudah dalam melakukan perhitungan gaji karyawan. Semua perhitungan gaji karyawan langsung dikalkulasi secara keseluruhan dari data kehadiran pada sistem absensi, keduanya akan diproses secara terintegrasi sehingga menghasilkan laporan-laporan yang valid, serta penyimpanan dan penyaluran informasi secara otomatisasi dapat menghasilkan perhitungan yang akurat dan cepat.

25 3.5.4 Tabel Simpulan Analisa dan Perancangan Sistem Tabel 3.3 Tabel Simpulan Analisa dan Perancangan Sistem Analisa / Temuan Solusi / Perancangan No Referensi Temuan Bentuk Rincian Pemecahan 1. Hal : 38 Sub-bab : Tidak terdapat kebijakan atas hukuman Kebijakan Perlunya pemotongan atas keterlambatan kehadiran dan pulang sebelum waktunya. Rekomendasi yang dapat diberikan atas kebijakan pemotongan yakni : keterlambatan yang Jenis *Persentase Waktu Keterlambatan dilakukan karyawan. Keterlambatan Pemotongan Hukuman berupa TL s.d. < % pemotongan dilakukan TL s.d. < % apabila karyawan tidak TL s.d. < % hadir dan/atau tidak hadir mengisi 5% TL 4 daftar hadir masuk bekerja PSW s.d. < % PSW s.d. < % PSW s.d. < % PSW 4 < dan/atau tidak mengisi daftar 2.5% hadir pulang bekerja 55

26 56 2. Hal : 43 Absensi hardcopy mudah Fitur Direkomendasikan menggunakan fingerprint agar mengurangi aktivitas verifikasi Sub-bab: hilang atau rusak, mudah sehingga tidak akan terjadi masalah apabila manajer jarang berada di kantor dimanipulasi, masih Mencegah pemanipulasian absensi karyawan sehingga dapat menghasilkan laporan dibutuhkan verifikasi absensi yang akurat. absensi oleh manajer. 3. Hal : 48 Pencatatan cuti, ijin dan Fitur Dalam sistem yang baru pencatatan absensi akan terintegrasi secara keseluruhan Sub-bab: lembur belum terintegrasi, dalam database termasuk rekap data, menghitung jam lembur, dan menghasilkan proses menjadi lambat laporan sesuai kebutuhan. 4. Hal: 47 Kurang pengawasan Fitur Karyawan yang akan mengambil hak cutinya dapat melakukan permohonan pada Sub-bab: terhadap jatah cuti sistem dan sistem akan mengawasi jatah cuti masing-masing karyawan. Cuti yang karyawan diambil juga dapat dipilih sesuai dengan jenis cuti yang akan diambil oleh karyawan. 5. Hal : 51 Pengaturan surat penugasan Fitur Penugasan dinas luar akan dicatat pada sistem sesuai dengan instruksi manajer dan Sub-bab : dinas luar yang terlalu akan diberikan notifikasi kepada karyawan melalui sistem. Dan jika terjadi dinas panjang dan rumit serta luar secara mendadak maka HRD dapat mencatat langsung ke sistem dan sistem tidak berlaku untuk akan terotomatisasi mencatat di absensi. penugasan secara mendadak yang dapat mengganggu absensi pulang pada

27 karyawan. 6. Hal : 52 Sub-bab : Data untuk mendukung proses penggajian masih belum terintegrasi. Khususnya lembur yang belum tercatat dengan baik. Fitur Keterangan : - TL 1 = Terlambat 1 - PSW 1 = Pulang Sebelum Waktunya 1 * = Besaran pemotongan optional Sistem akan mengintegrasikan data-data untuk kebutuhan proses penggajian sehingga dapat menghasilkan perhitungan gaji yang akurat. Dan juga menghasilkan laporan-laporan yang akurat sesuai kebutuhan khususnya menghasilkan pengisian ke form SPT 1721-A1 untuk pelaporan pajak penghasilan pribadi karyawan. 57

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi dianggap penting untuk memudahkan kinerja operasional perusahaan, salah satunya adalah membantu perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil pembicaraan dengan top manajemen KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh Technologies Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan terdiri dari tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM ABSENSI DAN PENGGAJIAN YANG DIUSULKAN

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM ABSENSI DAN PENGGAJIAN YANG DIUSULKAN BAB 4 PERANCANGAN SISTEM ABSENSI DAN PENGGAJIAN YANG DIUSULKAN Berdasarkan proses bisnis yang telah dianalisis pada bab sebelumnya dan hasil observasi serta wawancara yang telah dilakukan ke perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem dan Prosedur Penggajian Sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan PT. Framas Indonesia sesuai dengan peraturan Manajemen Perusahaan. Prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan merupakan hasil

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan merupakan hasil BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan merupakan hasil penggabungan dari: Kantor Akuntan Publik Jamaludin

Lebih terperinci

3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja

3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu Penulis mengajukan Surat permohonan magang yang ditunjukan kepada Kantor

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. C2 No. 01 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan.

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. C2 No. 01 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan. BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Sebelum penulis melaksanakan kegiatan magang, terlebih dahulu penulis mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada Kantor Akuntan

Lebih terperinci

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, JakartaSelatan12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 44 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Sertco Quality didirikan pada tahun 2004 dan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa

Lebih terperinci

Process Modeling (Latihan Kasus Penggajian) Pertemuan 21 22

Process Modeling (Latihan Kasus Penggajian) Pertemuan 21 22 Matakuliah Tahun : 2008 : D0584/Analisis Sistem Informasi Process Modeling (Latihan Kasus Penggajian) Pertemuan 21 22 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Learning Outcomes Mahasiswa

Lebih terperinci

Lampiran 3 Print Preview Laporan Absensi Karyawan Pusat

Lampiran 3 Print Preview Laporan Absensi Karyawan Pusat LAMPIRAN Lampiran 1 Print Preview Laporan Pajak Karyawan Pusat Lampiran 2 Print Preview Laporan Pajak Karyawan Site Lampiran 3 Print Preview Laporan Absensi Karyawan Pusat 158 159 Lampiran 4 Print Preview

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR TIDAK MASUK BEKERJA (2014)

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR TIDAK MASUK BEKERJA (2014) 1. DASAR PEMIKIRAN 1.1. Cuti atau istirahat tahunan pada dasarnya adalah hak karyawan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Kerja No.13 Tahun 2003 pasal 79. 1.2. Pada dasarnya istirahat tahunan (cuti)

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Dalam proses pelaksanaan magang yang dilaksanakan oleh penulis kurang lebih dua bulan yaitu dari tanggal 15 Februari 2016 s/d tanggal 15 April

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis sistem penggajian pada PT. Sistemaju Mandiri Prakarsa dengan tujuan untuk meneliti dan mempelajari sistem penggajian yang sedang diterapkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN MAGANG

BAB III LAPORAN MAGANG BAB III LAPORAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis mendahului kegiatan magang dengan mengajukan surat permohonan magang tertuju kepada Kantor Akuntan Publik Faisal Riza, beralamat di Rukan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang PT Mitra Gagas Inovasi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntansi keuangan dan pajak. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya suatu perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda. Adapun tujuan yang sama yaitu ingin mendapatkan laba yang sebesar-besarnya atas usaha yang akan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2015 KEMENKO-PEREKONOMIAN. Kepegawaian. Hari. Jam Kerja. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

LeIP. Peraturan Lembaga Manajemen Kepegawaian. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kepegawaian. 1. Kategorisasi Pegawai

LeIP. Peraturan Lembaga Manajemen Kepegawaian. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kepegawaian. 1. Kategorisasi Pegawai Peraturan Tentang 1. Kategorisasi Pegawai 1.1. Pegawai dibagi dalam kategori sebagai berikut : a. Pegawai Tetap b. Pegawai Tidak Tetap 1.2. Pegawai Tetap adalah pegawai yang diangkat Lembaga untuk bekerja

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisis terhadap prosedur penggajian yang dilakukan perusahaan masih belum terintegrasi.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA

PEDOMAN PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA PEDOMAN PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA Sumber yang dijadikan acuan : 1. Perka BMKG nomor 10 tahun 2013 tentang Jabatan, Kelas Jabatan dan Tunjangan Kinerja di Lingkungan BMKG 2. Perka BMKG nomor 11 tahun

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya agar dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kecurangan, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai. Tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik Faisal Riza.

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik Faisal Riza. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Faisal Riza., Ak CA CPA adalah Kantor Akuntan Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM :

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM : ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA Nama : Vera Christina NPM : 27211256 Latar Belakang Masalah Masalah gaji merupakan salah satu hal yang menentukan di dalam kegiatan suatu

Lebih terperinci

Pertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian untuk Gaji dan Upah

Pertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian untuk Gaji dan Upah Pertanyaan i. Jelaskan tujuan umum atas sistem upah Siklus jasa personalia (personnel service cycle) suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan kompensasi eksekutif dan karyawan.

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 THE WATERFALL APPROACH TO THE SDLC

LAMPIRAN 1 THE WATERFALL APPROACH TO THE SDLC L1 LAMPIRAN 1 THE WATERFALL APPROACH TO THE SDLC Gambar The Waterfall Approach To The SDLC Sumber : Satzinger et al. (2005, p. 41) L2 LAMPIRAN 2 FASE DAN TUJUAN SDLC FASE SDLC Table Fase dan Tujuan SDLC

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK 2. BAB I : KETENTUAN UMUM a. Pasal 1 : Pengertian b. Pasal 2 : Maksud dan tujuan c. Pasal 3 : Lingkup peraturan pokok kepegawaian di GKJW Jemaat Waru. d. Pasal 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa assurans dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2.

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2. LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2. Ada berapakah jumlah kantor pusat dan cabang pada PT

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Organisasi 3.1.1 Profil Organisasi STKIP Panca Sakti merupakan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang didirikan pada tanggal 19 September

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1576, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA. Tunjangan Kinerja. Kehadiran Pegawai. Pemberian. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 3.1.1 Pendirian dan Informasi Umum PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang jasa reparasi sepatu, reparasi tas, dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.700, 2014 BAWASLU. Tata Tertib. Pegawai. Kinerja. Disiplin Pegawai. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi,

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Jaya Wahana Terpadu 3.1.1 Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu PT. Jaya Wahana Terpadu adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi perpajakan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Profile Perusahaan PT Sartonet Filtrasi Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi alat-alat bioteknologi Analyzer,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

BATANG TUBUH PENJELASAN

BATANG TUBUH PENJELASAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2016 TENTANG TATA CARA DALAM MENGGUNAKAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK BAGI LEMBAGA YANG DIAWASI OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V L1 KUESIONER Berilah tanda (V) pada jawaban yang dipilih UMUM 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V 2 Apakah struktur organisasi perusahaan memuat secara jelas garis

Lebih terperinci

PENGUMUMAN LELANG UMUM PENGADAAN JASA AUDIT LAPORAN KEUANGAN BPJS KESEHATAN TAHUN BUKU 2017 NOMOR: 04/PLKAP/0717

PENGUMUMAN LELANG UMUM PENGADAAN JASA AUDIT LAPORAN KEUANGAN BPJS KESEHATAN TAHUN BUKU 2017 NOMOR: 04/PLKAP/0717 PENGUMUMAN LELANG UMUM PENGADAAN JASA AUDIT LAPORAN KEUANGAN BPJS KESEHATAN TAHUN BUKU 2017 NOMOR: 04/PLKAP/0717 Diumumkan bahwa BPJS Kesehatan Kantor Pusat akan melaksanakan Lelang untuk Pekerjaan Pengadaan

Lebih terperinci

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN BAB I PENGUPAHAN Pasal 1 SISTEM PENGUPAHAN 1. Hak untuk menerima gaji timbul pada saat adanya

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PT. PADUMACOM KARYA JAYA

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PT. PADUMACOM KARYA JAYA BAB 3 DESKRIPSI UMUM PT. PADUMACOM KARYA JAYA 3.1 Tentang Perusahaan Dalam subbab ini akan dijelaskan hal-hal mengenai perusahaan PT. PADUMACOM KARYA JAYA seperti sejarah, kegiatan, struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 48 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Harapan Subur didirikan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1999. PT. Harapan Subur ini merupakan perusahaan yang berjalan dibidang

Lebih terperinci

Gambar 4.118User Interface Login

Gambar 4.118User Interface Login Prosedur Menjalankan Program Gambar 4.118User Interface Login Gambar 4.118 diatas merupakan tampilan awal saat karyawan melakukan akses sistem. Untuk dapat mengakses sistem, karyawan harus melakukan login

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan catatan atas Laporan Keuangan. 2) Review Laporan Kinerja.

Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan catatan atas Laporan Keuangan. 2) Review Laporan Kinerja. PENGUMUMAN LELANG ULANG UMUM PENGADAAN JASA AUDIT LAPORAN KEUANGAN BPJS KESEHATAN DAN DJS KESEHATAN UNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2016 NOMOR: 03/PLKAP2/0916 Diumumkan bahwa BPJS Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PEMERIKSAAN MAGANG. mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada Kantor Akuntan

BAB III LAPORAN PEMERIKSAAN MAGANG. mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada Kantor Akuntan BAB III LAPORAN PEMERIKSAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Pada Lingkungan Kerja Sebelum Penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu Penulis mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Chaeroni & Rekan didirikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Chaeroni & Rekan didirikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk,Bidang,dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Chaeroni & Rekan didirikan pada tahun 1997 dengan nama KAP Drs. CHAERONI & INDRA. Namun pada

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Bp/ Ibu/ Sdr dimohon untuk mengisi data demografi pada kotak di samping pertanyaan atau memberikan tanda ( ) pada tempat yang telah disediakan : Nama Responden : Nama KAP : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Pada bab ini penulis akan mengadakan evaluasi atas keadaan organisasi seperti yang telah diuraikan dalam

Lebih terperinci

No Keterangan STS TS N S SS

No Keterangan STS TS N S SS IDENTITAS RESPONDEN Pernyataan Umum Berilah tanda silang ( X )pada jawaban yang anda anggap tepat, khusus pertanyaan no.1 boleh tidak anda jawab jika anda keberatan. 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : ( ) Pria

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.399, 2012 BADAN WAKAF INDONESIA. Kepegawaian. Administrasi. PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. didirikan pada bulan Desember 2014 di Jakarta, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. didirikan pada bulan Desember 2014 di Jakarta, Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Faisal Riza., Ak CA CPA yang terletak di Rukan Botanical Junction Blok H-7 No.37 Jalan Raya Joglo,

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG. Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu penulis

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG. Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu penulis BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Pada Lingkungan Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu penulis mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada Kantor

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan N

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan N BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1624, 2014 KEMEN KUKM. Pegawai. Tunjangan Kinerja. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PER/M.KUKM/IX/2014 TENTANG TUNJANGAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntan. KAP Bayudi Watu dan Rekan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pitagiri Hotel adalah hotel berbintang dua yang berlokasi di Jl. Palmerah Barat No. 110 Jakarta Barat. Berada pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap LOGO PERUSAHAAN PT. JAYABAYA RAYA Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap I. Tujuan Prosedur Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan: Terbit:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Jalan Raya Joglo, Kembangan, Jakarta Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Jalan Raya Joglo, Kembangan, Jakarta Barat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Faisal Riza Ak., CA., CPA., merupakan Kantor Akuntan Publik bersetifikat yang didirikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Perizinan, Bidang dan Perkembangan Usaha. 9/KM.1/2007 nama Kantor Akuntan Publik Drs. Chaeroni & Indra berubah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Perizinan, Bidang dan Perkembangan Usaha. 9/KM.1/2007 nama Kantor Akuntan Publik Drs. Chaeroni & Indra berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Perizinan, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Moch. Chaeroni & Rekan adalah Kantor Akuntan Publik yang terdaftar menyediakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. berkembangnya bisnis yang dijalankan maka sekitar akhir tahun 2000, pemilik

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. berkembangnya bisnis yang dijalankan maka sekitar akhir tahun 2000, pemilik BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Sejarah pendirian perusahaan dimulai dari beberapa toko retail yang berlokasi pada berbagai kawasan pusat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB III ANALISA SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB III ANALISA SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Koperasi Pegawai Telkom Mediatron merupakan Koperasi Pegawai PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Divisi Multimedia, yang berdiri sejak 28

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga informasi yang diharapkan cepat didapat. di kontraktor pengeboran minyak. Berkantor pusat di Kota Sidoarjo, PT MU

BAB I PENDAHULUAN. sehingga informasi yang diharapkan cepat didapat. di kontraktor pengeboran minyak. Berkantor pusat di Kota Sidoarjo, PT MU BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem atau aplikasi telah menjadi bagian di dalam kehidupan manusia modern saat ini. Berbagai macam sistem baik untuk keperluan permainan, bekerja dan pendidikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas L-1 LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Narasumber Jabatan : Hermawan Hoesein : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas Tanggal wawancara : 25 Agustus 2009 1. Apa latar belakang perusahaan tertarik dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Akuntan Drs. Chaeroni adalah Kantor Akuntan Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang audit,pajak, dan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Survei pendahuluan adalah permulaan yang digunakan dalam merencanakan tahap-tahap audit berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai semua

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV Efektifitas Penerapan Absensi Fringer Print dan Pemberian Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

BAB IV Efektifitas Penerapan Absensi Fringer Print dan Pemberian Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan BAB IV Efektifitas Penerapan Absensi Fringer Print dan Pemberian Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan A. Efektifitas Penerapan Absensi Fringer Print Terhadap Kinerja Karyawan Kedisiplinan adalah kepatuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan haruslah melakukan penghitungan gaji yang harus diterima oleh pegawainya berdasarkan peraturan yang berlaku pada perusahaan tersebut, absensi dan pajak

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK JAMALUDIN, ARIA, SUKIMTO & REKAN

PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK JAMALUDIN, ARIA, SUKIMTO & REKAN PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK JAMALUDIN, ARIA, SUKIMTO & REKAN Kevin Muhammad Rizka, Hidayatullah Amri Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan/Palmerah

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA 3.1. Gambaran Singkat Operasi Perusahaan Agar perencanaan pajak dapat dilakukan dengan baik dan dipahami oleh pihak-pihak

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE TIDAK MASUK BEKERJA

STANDARD OPERATION PROCEDURE TIDAK MASUK BEKERJA 1. DASAR PEMIKIRAN 1.1. Cuti atau istirahat tahunan pada dasarnya adalah hak karyawan sesuai dengan ketentuan Undangundang Kerja No.13 Tahun 2003 pasal 79. 1.2. Pada dasarnya istirahat tahunan (cuti) dapat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik (KAP) Faisal Riza.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik (KAP) Faisal Riza. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Faisal Riza.,Ak CA CPA berdiri sejak Desember 2014 berkantor di Rukan Botanical Junction, Jl.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan di bagian Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang Bandung.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Ginsa Inti Pratama, merupakan Badan Usaha Milik Swasta yang bergerak di bidang manufaktur fastener pembuatan baut yang berlokasi di Jalan Raya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit manajemen SDM di perusahaan, agar dapat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Kantor Konsultan Pajak Drs. Lim Yung San dan Rekan bertempat di Springhills Office Tower Jalan Benyamin Syuaeb D/6 Kemayoran. Kantor Konsultan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam teknologi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam teknologi sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam teknologi sistem informasi mendorong manusia melakukan suatu hal yang baru dalam berbagai pekerjaan. Dengan perkembangan

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari 22212566 Latar Belakang Masalah Gaji bagi karyawan merupakan suatu sumber penghasilan yang digunakan untuk

Lebih terperinci