PENEMU 1. P.E.C. SCHEMULLING TAHUN 1864 FOSIL VERTEBRATA DARI KALIOSO 2. EUGENE DUBOIS, KURANG TERTARIK
|
|
- Yuliani Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3
4
5 PENEMU 1. P.E.C. SCHEMULLING TAHUN 1864 FOSIL VERTEBRATA DARI KALIOSO 2. EUGENE DUBOIS, KURANG TERTARIK
6 , G.H.R. VON KOENINGSWALD MENEMUKAN ARTEFAK DI BARAT LAUT KUBAH SANGIRAN
7 FOSIL MANUSIA SANGIRAN Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran tentang evolusi fisik manusia saja, akan tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang evolusi budaya,binatang,dan juga lingkungan. Beberapa fosil yg ditemukan dlam seri geologis-stratigrafis yg diendapkan tanpa terputus selama lebih dari 2 juta tahun,menunjukkan tentang hal itu. Situs Sangiran telah diakui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan secara resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO.
8
9
10
11
12 Jenis manusia puba sangiran 1.Meganthropus Jenis Meganthropus yang paling terkenal adalah Meganthropus Palaeojavanicus yang ditemukan di Sangiran oleh Von Koenigswald tahun Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata mega = besar, palaeo = tua, dan java = Jawa, berarti Meganthropus Palaeojavanicus berarti manusia besar/raksasa dari Jawa Ciri-ciri yang dimiliki Meganthropus Paleojavanicus adalah : 1) mempunyai rahang yang tegap 2) mempunyai geraham yang besar 3) tonjolan kening mencolok 4) tulang pipi tidak tipis 5) memiliki sendi-sendi yang besar 6) mempunyai badan yang tegap 7) mempunyai otot rahang yang kuat 8) tidak mempunyai dagu 9) mempunyai tonjolan belakang yang tajam 10) mengonsumsi tumbuh0tumbuhan, dan 11) hidup berkelompok serta berpindah-pindah
13
14 Pithecanthropus Pithecantropus yakni manusia kera. Ciri-ciri yang dimiliki oleh Pithecantropus adalah : 1) Tinggi tubuhnya kira-kira cm 2) Badan tegap,namun tidak setegap Meganthropus 3) Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis 4) Mempunyai rahang bawah yang kuat 5) Mempunyai tulang pipi yang tidak tipis 6) Volume otak 900 cc 1300 cc 7) Hidung lebar tidak berdagu 8) Makanannya bervariasi,mulai dari tumbuhan dan daging hewan buruan
15 Jenis ini memiliki 4 tipe Pithecantropus,yakni : 1. Pithecantropus Mojokertensis a) Adalah manusia kera dari Mojokerto ditemukan oleh Von Koenigswald di Perning,Mojokerto,Jawa Timur pada lapisan Pleistosen Bawah pada tahun b) Penemuannya berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun.diperkirakan hidup sekitar 2,5 juta sampai 2,25 juta tahun yang lalu 2.Pithecantropus Soloensis yakni manusia kera dari Solo yang ditemukan berbentuk 11 buah fosil tengkorak beserta tulang rahang dan gigi.ditemukan oleh Von Koenigswald dan Weidenreich pada tahun di Lembah Sungai Bengawan Solo yang hidup sampai dengan akhir pleistosen tengah
16 3. Pithecanthropus Robustus, fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan pleistosen bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis 4. Pithecanthropus Erectus yakni manusia kera yang sudah dapat berjalan tegak ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890 di Trinil,Lembah Sungai Bengawan Solo yang berasal dari pleistosen tengah.
17
18 Homo ( Manusia ) Fosil ini pertama diteliti oleh Von Reitschoten di Wajak dan dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama teman-temannya Ciri-ciri dari Homo ( Manusia ) adalah : a) muka lebar b) hidung dan mulutnya menonjol c) dahi menonjol d) bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dari manusia sekarang Hidup dan perkembangan jenis Homo ini sekitar juta tahun yang lalu Tempat penyebarannya tidak hanya di kepulauan Indonesia saja,tetapi juga di Filipina dan China Selatan Homo Sapiens berarti manusia sempurna (baik dalam segi fisik,volume otak,maupun postur badannya) Homo Sapiens dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis :
19 1. Homo Soloensis Fosil Homo Solensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, oppernooth, dan Von Koenigswald pada tahun dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar sampai tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc. Menururt Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithencantropus erectus Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dari Pithecantropus Mojokertensis. Oleh sebagaian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asis, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
20 2. Homo Wajakensis Fosil Homo Wajakesnsis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois. Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari Indonesia. Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar cm, dengan berat badan antara jg. Volume otaknya mencapai 1300 cc. Manusia purba jenis ini hidup antara tahun yang lalu pada pleistosen atas.
21
22 Peta Penemuan Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah Jawa Timur 1. Sangiran 2. Sambungmacan 3. Sonde 4. Trinil 5. Ngandong 7. Kedung Brubus 8. Kalibeng 9. Kabuh 10. Pucangan 11. Mojokerto (Jetis-Perning)
23 Trinil adalah sebuah desa yang terletak di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah adminstrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Ekskavasi yang dilakukan oleh Eugene Dubois di Trinil telah membawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan. Penggalian Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan atap tengkorak Pithecantropus erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen) yang menujukkan pemiliknya telah berjalan tegak. Penemuan Eugene Dubois di Trinil ini mebawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan.
24 Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa cekungan besar di pusat kubah akibat adanya erosi di bagian puncaknya. Kubah tersebut diwarnai dengan perbukitan yang bergelombang. Kondisi tersebut menyebabkan tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung fosil-fosil manusia purba dan binatang. Pertama kali ditemukan pada tahun 1864 oleh P.E.C. Schemulling. Eugenen Dubois pernah datang juga ke Sangiran, namun Dubois kurang tertarik dengan temuan-temuan di Sangiran. G.H.R. von Koengiswald pada tahun 1934 menemukan artefak litik di wilayah Ngebug, sekitar 2 km di barat laut kubah Sangiran. Semenjak penemuan von Koenigswald tersebut, situs Sangiran menjadi terkenal berkaityan dengan penemuan-penemuan fosil Homo erectus secara sporadis dan berkesinambungan.
Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau
KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau Prehistoric people. Manusia
Lebih terperinciJenis Manusia Purba di Indonesia Beserta Gambar
Jenis Manusia Purba di Indonesia Beserta Gambar Dalam hal penemuan fosil manusia purba, Indonesia menempati posisi yang penting, sebab fosil-fosil manusia purba yang ditemukan Indonesiaberasal dari semua
Lebih terperinciMengenal Manusia Purba Sejarah Kelas X
Mengenal Manusia Purba Sejarah Kelas X A. Manusia Purba Pernahkah kamu mendengar tentang Situs Manusia Purba Sangiran? Kini Situs Manusia Purba Sangiran telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya
Lebih terperinci1. Berikut ini merupakan jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah...
Petunjuk A : Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 1. Berikut ini merupakan jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah... A. Pithecanthropus, Sinanthropus pekinensis, Australopithecus africanus
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.3
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.3 1. Fosil yang pertama kali ditemukan di Ngandong di tepi Sungai Bengawan Solo sekitar tahun 1931-1933... Meganthropus
Lebih terperinciTUGAS SEJARAH II MANUSIA PURBA TRINIL DAN SANGIRAN
TUGAS SEJARAH II MANUSIA PURBA TRINIL DAN SANGIRAN NAMA : RINI LARASATI KELAS : X MIA 5 MANUSIA PURBA TRINIL Museum Trinil terletak di pinggiran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dusun Pilang, Desa Kawu,
Lebih terperinciMakalah tentang Manusia Purba di Indonesia IPS Karya Tulis Ilmiah Vandha Salsabila Tidak ada komentar
Makalah tentang Manusia Purba di Indonesia IPS Karya Tulis Ilmiah Vandha Salsabila 13.32 Tidak ada komentar Makalah Manusia Purba di Indonesia Tugas Sejarah Oleh : Erica Arsyillahi (11) Luthfie Putra Taradima
Lebih terperinciManusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah
Manusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah Masa Prasejarah Indonesia dimulai dengan adanya kehidupan manusia purba yang pada saat itu belum mengenal baca dan tulis. Masa yang juga dikenal dengan nama
Lebih terperinciRAN G K U M AN K I S I - K I S I S E J AR A H P E M I N AT AN U AS 1 X I P S ( )
RAN G K U M AN K I S I - K I S I S E J AR A H P E M I N AT AN U AS 1 X I P S ( 2 0 1 5-2 0 1 6 ) 1) 3 UNSUR UTAMA DALAM SEJARAH Manusia : sebagai pelaku dan penggerak sejarah Ruang : lokasi di mana peristiwa
Lebih terperinciTEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
TEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Oleh : Drs. Marmayadi Drs.Didik Paranto SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA TEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Definisi manusia Purba
Lebih terperinciContoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).
Kehidupan Manusia Pra Aksara Pengertian zaman praaksara Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman Praaksara yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka
Lebih terperinciMEMAHAMI SEJARAH & PENELITIAN SEJARAH
Sahrayani,S.Pd., MEMAHAMI SEJARAH & PENELITIAN SEJARAH Pengertian Sejarah Secara Etimilogi Wiliam h.frederick Herodotus Pengumpulan & penyajian informasi mengenai peristiwa pada masa lampau. Kajian
Lebih terperinciTUGAS KLIPING IPS KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP PADA MASA PRA-AKSARA
TUGAS KLIPING IPS KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP PADA MASA PRA-AKSARA DIBUAT OLEH : AMANDA SOFI IA 7 6 NAMA : AMANDA SOFI IA KELAS : - MAPEL : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP
Lebih terperinciWAWASAN BUDAYA NUSANTARA. Disusun Oleh : 1. Levi Alvita Y / Bayu Setyaningrum / Winda Setya M /
WAWASAN BUDAYA NUSANTARA Disusun Oleh : 1. Levi Alvita Y / 14148126 2. Bayu Setyaningrum / 14148127 3. Winda Setya M / 14148128 Institut Seni Indonesia Surakarta 2015/2016 PERGERAKAN MANUSA DISANGIRAN
Lebih terperinciA. KOMPETENSI DASAR B. POKOK BAHASAN MATERI MODUL
A. KOMPETENSI DASAR Mengevaluasi kehidupan awal manusia Indonesia di bidang kepercayaan, sosial, ekonomi, ilmu, teknologi dan pengaruh dari kebudayaan lain di Asia, serta unsur-unsur yang diwariskannya
Lebih terperinciA. Manusia Purba di Indonesia
A. Manusia Purba di Indonesia A. Pilihan ganda 1. Jawaban: b Para peneliti mengelompokkan jenis-jenis manusia purba berdasarkan perbedaan bentuk atau bagian tubuh. Bagian tubuh yang digunakan untuk mengelompokkan
Lebih terperinciMUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA
MUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA 1. Asal Nama Indonesia 1. Hindia Herodotus (485-425 SM). 2. Nederlandsch Oost Indie Cornelis de Houtman Nederlandsch Indie. 3. Insulinde Edward Douwes Dekker : Multatuli
Lebih terperinciMANUSIA WAJAK (HOMO WAJAKENIS) purba, yaitu: Homo (erectus) Soloensis atau yang dikenal juga sebagai Solo Man, dan yang
MANUSIA WAJAK (HOMO WAJAKENIS) A. PENGERTIAN DAN CIRI MANUSIA WAJAK Manusia Wajak (Homo wajakensis) merupakan satu-satunya temuan di Indonesia yang untuk sementara dapat disejajarkan perkembangannya dengan
Lebih terperinciPERADABAN SANGIRAN. a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia b. Semester : 1
UKBM (UKBM Kode Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3) UKBM -3.3/4.3/1/3-3 PERADABAN SANGIRAN 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3. Menganalisis kehidupan manusia
Lebih terperinciGambar 1.1 Waruga Sumber: Direktorat Geografi Sejarah Atlas Prasejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Gambar 1.1 Waruga Sumber: Direktorat Geografi Sejarah. 2009. Atlas Prasejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. viii Kelas X Bab I Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
Lebih terperinciMenelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
Bab I Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia Indonesia terletak di persimpangan tiga lempeng benua ketiganya bertemu di sini menciptakan tekanan sangat besar pada lapisan kulit bumi. Akibatnya,
Lebih terperinciMakalah Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Makalah Asal Usul Nenek Moyang Indonesia KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunianyalah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA CALON GURU TENTANG PEMANFAATAN SITUS SANGIRAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR EVOLUSI
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PERSEPSI MAHASISWA
Lebih terperinciWAWASAN BUDAYA NUSANTARA OBSERVASI SANGIRAN. Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn.
WAWASAN BUDAYA NUSANTARA OBSERVASI SANGIRAN Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn. Oleh: Muhammad Faried (14148116) Alim Yuli Aysa (14148137) Jurusan Seni Media Rekam Fakultas Seni Rupa dan Desain
Lebih terperinciWawancara Pelaksanaan Pembelajaran dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah. : Ruang Guru SMA N 2 Banguntapan
LAMPIRAN 89 Lampiran 1. Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah Nara Sumber : Ibu Sri Tukiyantini, S.Pd.
Lebih terperinciLAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN
LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Dosen Pengampu Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn. Sartika Devi Putri E.A.A NIM. 14148115 Angga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditemukannya fosil hominid berupa tengkorak dan rahang bawah oleh von
BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Daerah Sangiran merupakan daerah yang cukup terkenal penting karena ditemukannya fosil hominid berupa tengkorak rahang bawah oleh von Koeningswald (1940). Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sejarah panjang peradaban dan kebudayaan manusia. Jejak jejak manusia purba dan peradabannya yang ditemukan dari lapisan pleistosen terdapat di berbagai
Lebih terperinciMUSEUM PALEOANTROPOLOGI
MUSEUM PALEOANTROPOLOGI dr. Tutiek Rahayu, M.Kes Tutik_rahayu@uny.ac.id 1 MATERI PAMERAN MUSEUM Sejarah hayat awal mula terjadinya kehidupan hingga kini. Pohon hayat menggambarkan perkembangan & pertumbuhan
Lebih terperinciii Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi Semester 1 Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang
Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
Lebih terperinciASAL USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA
6 ASAL USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA (Sumber: www.kompas.com) Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu: menjelaskan teori evolusi manusia menurut Charles Darwin; menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi pariwisata. Ribuan pulau dengan berbagai macam suku dan kebudayaan serta alamnya yang elok menjadi obyek
Lebih terperinciBAB III ZAMAN PRASEJARAH
79 BAB III ZAMAN PRASEJARAH Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari: A.
Lebih terperinci1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA
ZAMAN PRASEJARAH DI INDONESIA 1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA ZAMAN BATU Zaman ini terbagi menjadi 4 zaman yaitu : 1) Palaeolithikum (Zaman Batu Tua), Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang
Lebih terperinciSANGIRAN DOME DANANG ENDARTO
SANGIRAN DOME DANANG ENDARTO PENDAHULUAN Kisah panjang mengenai evolusi manusia di dunia tampaknya tidak dapat dilepaskan sama sekali dari sebuah bentangan lahan perbukitan tandus yang terletak di tengah
Lebih terperinciii Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi Semester 1 Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang
Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
Lebih terperinciDINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA PRA AKSARA Syaiful Amin
PENDALAMAN MATERI SEJARAH INDONESIA PPG DALAM JABATAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA PRA AKSARA Syaiful Amin A. Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah
Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : 7 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Senin, 08 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.
Lebih terperinciMASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA
Judul MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Sej.I.01 Penulis: Dra. Dwi Hartini Penyunting Materi: Dra. Corry Iriani R., M.Pd. Penyunting Media: Dra. Asih
Lebih terperinciZaman Prasejarah di Indonesia
Zaman Prasejarah di Indonesia 1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA ZAMAN BATU Zaman ini terbagi menjadi 4 zaman yaitu : Palaeolithikum (Zaman Batu Tua) Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MUSEUM SITUS SANGIRAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP ILMU PENGETAHUAN TAHUN
Vol. 1 No. 2 tahun 2012 [ISSN 2252-6633] Hlm. 118-124 PERKEMBANGAN MUSEUM SITUS SANGIRAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP ILMU PENGETAHUAN TAHUN 1974-2004 Emmy Ernifiati Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA Kompetensi Dasar : Kemampuan menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia Indikator : Mendeskripsikan pengertian manusia purba Mengidentifikasi tokoh-tokoh
Lebih terperinciObservasi Migrasi Manusia di Situs Manusia Purba - Sangiran. Nopsi Marga Handayani Sekar Manik Pranita
Observasi Migrasi Manusia di Situs Manusia Purba - Sangiran Nopsi Marga Handayani 14148118 Sekar Manik Pranita - 14148159 Perjalanan Panjang Manusia Sebelum abad ke-18 Gagasan evolusi muncul Abad ke-18
Lebih terperinciRangkuman Sejarah Persiapan UHBT Kelas 7
Rangkuman Sejarah Persiapan UHBT Kelas 7 Tujuan Belajar Sejarah: Sebagai pedoman hidup Sebagai alat hiburan/tempat rekreasi Untuk mngetahui peristiwa di masa-masa yang lalu I. Zaman-zaman Sebelumnya A.
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Sejarah Indonesia. SEJARAH SMP/MTs Kelas VII. Kelas
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2013 Sejarah Indonesia SEJARAH SMP/MTs Kelas VII Kelas X MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Sejarah Indonesia Pernahkah terbetik oleh kalian bahwa
Lebih terperinciMODUL 3. Napak Tilas Manusia Indonesia
MODUL 3 MODUL 3 Napak Tilas Manusia Indonesia i Kata Pengantar Daftar Isi Pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Situs Manusia Purba Sangiran merupakan sebuah situs prasejarah
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Situs Manusia Purba Sangiran merupakan sebuah situs prasejarah yang mengandung temuan fosil yang sangat banyak jumlahnya, seperti fosil Hominid purba, fosil fauna dan
Lebih terperinciBAB 1: SEJARAH PRASEJARAH
www.bimbinganalumniui.com 1. Studi tentang kebudayaan adalah suatu studi yang mempelajari... (A) Gagasan-gagasan untuk mewujudkan tindakan dan artefak (B) Kesenian (C) Karya sastra dan cerita rakyat (D)
Lebih terperinciPOLA OKUPASI GUA KIDANG, HUNIAN MASA PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA. Indah Asikin Nurani
POLA OKUPASI GUA KIDANG, HUNIAN MASA PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA A. Hasil Penelitian Selama Enam Tahap Indah Asikin Nurani Hasil penelitian sampai pada tahap keenam (2012), dapat disimpulkan beberapa
Lebih terperinciSOAL UKK SEJARAH KELAS X
SOAL UKK SEJARAH KELAS X 1. Tokoh yang mendapat sebutan sebagai Bapak Ilmu sejarah yang mengarang buku pertama sejarah, yaitu perang Persia adalah. a. Aristoteles d. Herodotus b. Ibnu Khladun e. Socrates
Lebih terperinciPOLA OKUPASI GUA KIDANG: HUNIAN PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA Penelitian ini telah memasuki tahap ke delapan, yang dilakukan sejak tahun 2005.
POLA OKUPASI GUA KIDANG: HUNIAN PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA 2014 Indah Asikin Nurani Penelitian ini telah memasuki tahap ke delapan, yang dilakukan sejak tahun 2005. A. Hasil Penelitian Sampai Tahun
Lebih terperinciB. KEGIATAN PEMBELAJARAN KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA KEGIATAN BELAJAR 9 MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis
Lebih terperinciB. Kegiatan Pembelajaran KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA
KEGIATAN BELAJAR 9 MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya. 4.9 Menyajikan
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WAY KANAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 LEMBAR SOAL
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WAY KANAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas /
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman suku bangsa, budaya, dan keindahan alam yang mempesona. Keindahan alam yang dimiliki oleh Indonesia menyimpan banyak
Lebih terperinciSOAL PRETEST Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar! 1. Gambar dinding yang tertera pada goa-goa mengambarkan pada jenis binatang yang diburu
Lebih terperinciLampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE DISKUSI DAN PERMAINAN PAPAN MEMORI
143 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE DISKUSI DAN PERMAINAN PAPAN MEMORI Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah 2 Magelang Mata Pelajaran : Sejarah
Lebih terperinciSOAL ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER 1. SK = 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia.
SOAL ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER 1 Mata Pelajaran = IPS Kelas = VII Hari, tanggal = Waktu = 60 Menit SK = 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia. KD = 1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses
Lebih terperinciKREASI ATAU EVOLUSI. Ir. Stanley Sethiadi
KREASI ATAU EVOLUSI Ir. Stanley Sethiadi Pengantar Pada seminar "Peta dan Teladan Allah" tanggal 14-16 September 1990 di Balai Sidang Jakarta, yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Stephen Tong, ada yang bertanya
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL II.1 Fisiografi Menurut van Bemmelen (1949), Jawa Timur dibagi menjadi enam zona fisiografi dengan urutan dari utara ke selatan sebagai berikut (Gambar 2.1) : Dataran Aluvial Jawa
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Obyek Perancangan
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Obyek Perancangan 1. Sangiran Sangiran sebenarnya adalah nama kembar dari dua pedukuhan kecil yang terletak di perbatasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar,
Lebih terperinciBAB 2 GEOLOGI REGIONAL
BAB 2 GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Secara fisiografis, menurut van Bemmelen (1949) Jawa Timur dapat dibagi menjadi 7 satuan fisiografi (Gambar 2), satuan tersebut dari selatan ke utara adalah: Pegunungan
Lebih terperinciBAB II KEHIDUPAN PADA MASA PRA AKSARA DI INDONESIA PETA KONSEP. Kata Kunci
BAB II KEHIDUPAN PADA MASA PRA AKSARA DI INDONESIA Setelah mempelajari Bab ini, kalian diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami ciri-ciri kehidupan masyarakat pra aksaran di Indonesia dan peninggalan-peninggalannya.
Lebih terperinciFOSIL. Macammacam Pengawetan Fosil
FOSIL Fosil bahasa Latin fossa yang berarti quotmenggali keluar dari dalam tanahquot adalah sisasisa atau bekasbekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisasisa hewan atau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Pemahaman Materi Zaman Pra-Aksara Mata Pelajaran Ips
BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman Materi Zaman Pra-Aksara Mata Pelajaran Ips 1. Pengertian Pemahaman a. Arti Pemahaman Pemahaman (comprehension) merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
Lebih terperinciPETA ZAMAN PRASEJARAH DI INDONESIA BERBASIS FLASH TUGAS AKHIR
PETA ZAMAN PRASEJARAH DI INDONESIA BERBASIS FLASH TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Ilmu Komputer Diajukan oleh : SETIYO MURSITNO NIM.M3107054
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang. Oleh Ria Rafika Sari
PENGGUNAAN VCD PEMBELAJARAN SEJARAH PADA MATERI KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X-3 SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Standar Kompetensi : Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia
70 LAMPIRAN A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP Mata Pelajaran : SMP N 1 Turi : IPS Materi Sejarah Kelas/Semester : VII A / 1 Standar Kompetensi : Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia Kompetensi
Lebih terperinciKebudayaan Ngandong. Di daerah sekitar Ngandong dan Sidorejo dekat Madiun, Jawa Timur, ditemukan
Kebudayaan Ngandong Di daerah sekitar Ngandong dan Sidorejo dekat Madiun, Jawa Timur, ditemukan peralatan-peralatan, seperti : a. Kapak genggam. b. Flake merupakan alat-alat serpih atau alat-alat kecil.
Lebih terperinciKurtubi IPS. Sudut Bumi U D A P. Kurtubi Sudut Bumi IPS TERPADU untuk SMP/MTs kelas VII. untuk SMP/MTs kelas VII VII
Kurtubi Sudut Bumi IPS TERPADU untuk SMP/MTs kelas VII Kurtubi Sudut Bumi IPS T E R A P U D untuk SMP/MTs kelas VII VII Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Sudut Bumi
Lebih terperinciMODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEJARAH SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI E
MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEJARAH SMA/SMK TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI E PROFESIONAL: PROBLEMATIKA MATERI SEJARAH LANJUT PEDAGOGIK: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciLAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 2 KALASAN
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 2 KALASAN Dusun Kledokan, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 10 Agustus 12 September 2015
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISIS DATA
BAB III DATA DAN ANALISIS DATA A. Data 1. Pengertian Fosil Secara Umum Fosil, dari bahasa Latin fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah", adalah sisa benda organik yang telah membatu setelah
Lebih terperinciPENGANTAR ANTROPOLOGI. Daftar Isi: Evolusi dan Genetika. Evolusi marga homo Penjelasan Mendel Keanekaragaman manusia, munculnya ras dan etnis?
PENGANTAR ANTROPOLOGI Evolusi dan Genetika Daftar Isi: Evolusi marga homo Penjelasan Mendel Keanekaragaman manusia, munculnya ras dan etnis? Mitra Pendidikan 2 Dari mana datangnya manusia? Agama Sains
Lebih terperinciDAN PEMBAHASAN. untuk SMA/MA
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN SEJARAH INDONESIA untuk SMA/MA Kelas X 7 Nama Sekolah : Menuju Pembelajaran Tuntas Diterbitkan oleh CV Sindunata Jl. Diponegoro No. 123 Kartasura, Sukoharjo 57166 Telp. (0271)
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. purba yang mempunyai peran penting bagi dunia ilmu pengetahuan. Di situs ini
BAB IV KESIMPULAN A. KESIMPULAN Situs Manusia Purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba yang mempunyai peran penting bagi dunia ilmu pengetahuan. Di situs ini ditemukan beragam jenis fosil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kesenian dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kesenian dan budaya. Salah satu budaya atau kesenian Indonesia yang terkenal adalah batik. Seni budaya batik
Lebih terperinciTEMUAN RANGKA MANUSIA DI SITUS SEMEDO FINDINGS OF THE HUMAN SKELETON IN SEMEDO SITE
TEMUAN RANGKA MANUSIA DI SITUS SEMEDO FINDINGS OF THE HUMAN SKELETON IN SEMEDO SITE Alifah Balai Arkeologi Yogyakarta Jln. Gedongkuning No. 174, Yogyakarta Pos-el: ali.alifah@yahoo.com ABSTRACT Semedo
Lebih terperinciKEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA
SEJARAH SEJARAH KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA Standar Kompetensi 2. Standar Menganalisis Kompetensi peradaban I ndonesia dan dunia. Kompetensi 2. Menganalisis Dasar peradaban I ndonesia
Lebih terperinciSANGIRAN - PATIAYAM: PERBANDINGAN KARAKTER DUA SITUS PLESTOSEN DI JAWA. Sofwan Noerwidi dan Siswanto BALAI ARKEOLOGI YOGYAKARTA
SANGIRAN - PATIAYAM: PERBANDINGAN KARAKTER DUA SITUS PLESTOSEN DI JAWA Sofwan Noerwidi dan Siswanto BALAI ARKEOLOGI YOGYAKARTA PENDAHULUAN Penelitian tentang asal usul manusia di Indonesia telah dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Artefak obsidian..., Anton Ferdianto, FIB UI, 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Pada awal abad ke 20, Pulau Jawa menjadi pusat penelitian mengenai manusia prasejarah. Kepulauan Indonesia, terutama Pulau Jawa memiliki bukti dan sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Layaknya fenomena alam yang telah terjadi di dunia ini, evolusi makhluk hidup termasuk ke dalam subyek bagi hukum-hukum alam yang dapat di uji melalui berbagai
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
4.1 Implementasi Desain 1. Icon BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Gambar 4.1 Icon Manusia Purba Konsep ikon dipilih berdasarkan target dari buku ini, yaitu anak-anak. Icon dibuat berdasarkan karakter dari anak-anak
Lebih terperinciWAWASAN BUDAYA NUSANTARA
WAWASAN BUDAYA NUSANTARA Di Susun oleh : Tommy Gustiansyah Putra (14148114) Putri Raudya Sofyana (14148140) Institut Seni Indonesia Surakarta 2015/2016 TEORI EVOLUSI DARWIN Charles Darwin (1809-1882) ahli
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM
digilib.uns.ac.id BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Kebutuhan Hardware 3.1.1.1 Hardware untuk Pembuatan Hardware yang digunakan untuk membuat aplikasi Augmented
Lebih terperinciBAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,
BAB II Geomorfologi II.1 Fisiografi Fisiografi Jawa Barat telah dilakukan penelitian oleh Van Bemmelen sehingga dapat dikelompokkan menjadi 6 zona yang berarah barat-timur (van Bemmelen, 1949 op.cit Martodjojo,
Lebih terperinciBAB XI EVOLUSI MANUSIA
11-1 BAB XI EVOLUSI MANUSIA Kedudukan Manusia dalam Taksonomi Di dalam penggolongan mahluk hidup, manusia dikelompokan ke dalam Primata yang berasal dari kata Latin primous yang artinya bisa utama, pertama
Lebih terperinciMakhluk Manusia. Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Makhluk Manusia Pengantar Antropologi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 1. Makhluk Manusia dan Evolusi Ciriciri Biologis 2. Evolusi Primata dan Makhluk Manusia 3. Aneka Warna dan Organisma Manusia Dian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia pasti dihadapkan dengan dua keadaan yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia pasti dihadapkan dengan dua keadaan yaitu keadaan yang baik dan keadaan yang buruk. Manusia yang baik adalah menjadikan keadaan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada Sungai Kedawung. Secara geologi, menurut Pringgoprawiro (1982) formasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Daerah penelitian ini terletak di Kecamatan Mondokan, Sragen tepatnya pada Sungai Kedawung. Secara geologi, menurut Pringgoprawiro (1982) formasi pada lokasi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Ilham Abdullah
ALAT TULANG SITUS PLESTOSEN JAWA: BAHAN BAKU, TEKNOLOGI, DAN TIPOLOGI (Bone tools from Pleistocene Site of Java: Raw Materials, Technology, and Typology) Ilham Abdullah Balai Pelestarian Situs Manusia
Lebih terperinciMUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM DI KUDUS
TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM DI KUDUS Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik oleh : HANDI
Lebih terperinciMODUL GURU PEMBELAJAR
MODUL GURU PEMBELAJAR Mata Pelajaran Sejarah Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelompok Kompetensi E : Profesional : Problematika Materi Sejarah Lanjut Pedagogik : Pelaksanaan
Lebih terperinciUntuk memahami lebih lanjut, kamu juga dapat membaca. Adrian B. Lapian (ed), berukuran kecil, dengan volume otak Indonesia Dalam Arus
yang berada di sekitar bukit dengan kondisi tanah yang datar di depannya. Liang Bua merupakan sebuah temuan manusia modern awal dari akhir masa Pleistosen di Indonesia yang menakjubkan yang diharapkan
Lebih terperinciMANUSIA DAN MASYARAKAT TUGAS MATA KULIAH ANTROPOLOGI HUKUM. DOSEN PENGAMPU: Bagya Agung Prabowo, S.H., M.Hum.
MANUSIA DAN MASYARAKAT TUGAS MATA KULIAH ANTROPOLOGI HUKUM DOSEN PENGAMPU: Bagya Agung Prabowo, S.H., M.Hum. OLEH: NAMA : DESCHA SURYANTORO NO. MAHASISWA : 10410591 KELAS : G PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Bemmelen (1949), lokasi penelitian masuk dalam fisiografi
4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lokasi Penelitian Menurut Van Bemmelen (1949), lokasi penelitian masuk dalam fisiografi Rembang yang ditunjukan oleh Gambar 2. Gambar 2. Lokasi penelitian masuk dalam Fisiografi
Lebih terperinciMetta Adityas Pennata Sari
TEMUAN GERABAH Dl GROGOLAN WETAN, SEBUAH BUKTI PENGHUNIAN SITUS SANGIRAN PASCA PLESTOSEN (Pottery from Grogol Wetan Site, Sangiran Settlement Post Pleistocene) Metta Adityas Pennata Sari Balai Pelestarian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lokasi Daerah Penelitian Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara geografis, daerah penelitian terletak dalam selang koordinat: 6.26-6.81
Lebih terperinci